Collector's Guide-Watches, Indonesia

Page 1

Cover Story

The Roman

Luke Evans mengenakan arloji Bulgari Bulgari Solotempo dalam warna biru elegan

EMPIRE Peleburan sejarah, tradisi dan inovasi oleh Bulgari Italia dan jam tangan berkualitas memang tidak bisa dipisahkan, tradisi dan detail yang disuguhkan oleh pembuat jam tangan asal Italia ini sudah pasti digemari pencinta haute horlogerie di seluruh dunia. Namun, nama Bulgari berbeda dari beberapa penguasa jam tangan yang ada, tradisi yang mereka usung sangat tegas terlihat di setiap arloji yang mereka ciptakan, yang juga diselingi dengan proses evolusi Bulgari yang tidak pernah berhenti. Tidak hanya jam tangan mereka yang berevolusi tapi juga pemikiran Bulgari yang global, oleh karena proses metamorfosis inilah, Bulgari mempersembahkan butik terbaru mereka yang mewah di Plaza Senayan, Jakarta. Konsep ‘Italiano’ yang ditonjolkan di butik ini akan membawa Anda ke suasana di Roma dengan kolomkolom warna tembaga dan logo Bulgari yang tersemat di pelmet motif Ivory Encausto. Kesan tradisi Roma juga terlihat dari jendela-jendela Condotti dan hiasan Maglia Pantheon yang terinspirasi oleh kerajaan Romawi kuno.

“Hubungan yang saya bangun dengan Bulgari sudah selaras.” –Luke Evans Olivia Tsang

42

CGW Magazine

CGW Magazine

43


Kepakan Sang Kupu-Kupu Tidak hanya butik mewah yang diciptakan oleh Bulgari, koleksi jam tangan baru juga diluncurkan, salah satunya adalah Bulgari Papillon Heure Sautante. Arloji ini merupakan gebrakan baru di dunia haute horlogerie yang bisa dilihat dari sistem indikasi menit mereka yang revolusioner. Terinspirasi oleh kalimat “the flight of the butterfly”, sistem indikasi menit di arloji ini mengingatkan kita pada keindahan sayap seekor kupu-kupu yang sedang terbang. Konsep ini sungguh unik dan menghipnotis orang-orang yang melihat mekanisme baru ini, bahkan ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa mekanisme arloji Bulgari Papillon Heure Sautante tergolong dalam kelas ingenious. Dalam mekanisme pergantian menit, Bulgari menggunakan perputaran setengah lingkaran 180 derajat dimana angka-angka penunjuk menit ke-00 dan 60 berada di kanan dan kiri disc dan angka-angka menit hanya terdapat di bagian bawah dari setengah lingkaran tersebut. Keistimewaan arloji ini terletak pada dua jarum jam atau dalam hal ini, dua sayap berbentuk diamond yang terpisah satu sama lain. Ketika menandakan menit pertama, sayap pertama akan terlihat vertikal dengan ujung tajamnya mengacu pada angka-angka menit, sedangkan sayap kedua berbentuk horizontal dan bergerak sesuai arah jarum jam untuk mengikuti sayap pertama sehingga secara visual kedua sayap Papillon ini membentuk huruf T. Bentuk T ini akan terus berlangsung hingga menit ke-55 dimana sayap kedua yang sekarang berada di sisi kanan akan memutar badannya sehingga pada saat menit ke-60 atau pergantian jam, ujung sayap pertama menunjuk pada menit 60 dan ujung sayap kedua mengarah pada menit 00, membentuk sebuah garis horizontal atau paralel satu sama lain dan ketika waktu kembali mengarah pada menit pertama, sayap kedua sudah berubah menjadi sayap pertama dan sebaliknya, dan cara kerja ini akan terus berlangsung setiap kali pergantian jam terjadi. Penjelasan ini memang terkesan rumit dan dari segi teknis pun bisa dikatakan sebagai sistem yang kompleks untuk sebuah penanda menit, namun ketika Anda melihat cara kerja arloji ini secara langsung, hanya ada satu kata yang akan terucap, yaitu ‘indah’, seindah kepakan sayap

44

CGW Magazine

kupu-kupu. Untuk menambah kesan dramatis, Bulgari menggunakan case berdiameter 45mm dengan dua pilihan emas, pink atau white gold18K. Bulgari Papillon Heure Sautante memberikan kompleksitas dengan level tertinggi ketika kita melihat bagaimana mekanisme dari sayap kupu-kupu mereka bisa menginspirasi sisi kreativitas di setiap individu. Bulgari telah mencapai tingkat baru dalam dunia haute horlogerie, revolusioner dalam melihat sesuatu yang telah ada ratusan tahun lalu, lalu merubah konsep lama tersebut menjadi inovasi baru dengan Bulgari Papillon Heure Sautante.

Sejarah 40 Tahun Inovasi melalui kreasi Bulgari Papillon Heure Sautante bukanlah hal yang baru bagi merek terkenal asal Italia ini, Bulgari telah menjadi pioneer revolusi estetika jauh sebelum inovasi arloji terjadi. Pada tahun 1975, Bulgari memperkenalkan Bulgari Roma yang revolusioner sehingga menempatkan nama Bulgari di papan atas sejajajar dengan namanama besar lainnya. Bulgari telah mengeluarkan produk-produk jam tangan sejak tahun 1920-an, dan di saat teknologi mulai mendominasi penampilan arloji-arloji dengan tampilan digital dan teknologi Quartz pada tahun 1975, Bulgari tetap menggunakan pendekatan tradisional dan memadukannya dengan teknologi modern dengan meniadakan jarum jam dan menggunakan penunjuk waktu digital pada muka arloji berbentuk bulat yang tradisional. Tersemat kata BULGARI ROMA pada bezel arloji dengan ukuran huruf yang cukup besar layaknya koin Sestertius, dan anyaman yang dipakai sebagai tali jam untuk membuat unsur Roma kuno terasa lebih kental, terbukti membuat arloji Bulgari Roma kemudian menjadi instant hit. Untuk merayakan warisan 40 tahun, Bulgari meluncurkan empat versi terbaru di bawah bendera Bulgari Roma dengan menggandeng aktor Luke Evans sebagai brand ambassador. Aktor asal Wales yang tengah mengerjakan film Beauty and The Beast ini sudah mengenal dan jatuh cinta pada Bulgari sebelum dia ditunjuk menjadi salah satu brand ambassador. Evans berujar, “Sebelum saya bergabung dengan Bulgari, saya sudah menjadi konsumen mereka, jadi hubungan yang

HALAMAN INI Tampilan Bulgari Papillon Heure Sautante dengan keunikan sistem indikasi menit mereka yang revolusioner

Bulgari telah menjadi pioneer revolusi estetika jauh sebelum inovasi arloji terjadi

HALAMAN SAMPING Butik Bulgari terbaru di Plaza Senayan, Jakarta

CGW Magazine

45


2015

Bulgari Roma Finissimo 40th Anniversary

HALAMAN INI Aktor dan penyanyi asal Inggris Luke Evans mengenakan Bulgari Roma Finissimo 40th Anniversary

1975

2013

HALAMAN SAMPING Perjalanan sejarah dan prestasi 40 tahun merek jam asal Italia ini yang mengagumkan

Bulgari Bulgari dengan Manufacture SoloTempo Calibre

2010

Bulgari Bulgari Power Reserve

2009

Bulgari Bulgari CarbonGold kedua

Pemakaian emas kuning merupakan tribut kepada Bulgari Roma yang pertama

CGW Magazine

40 years

2006

Bulgari Bulgari Power Reserve

Olivia Tsang

46

Bulgari Roma Digital & Bulgari Roma Mechanical pertama

2005

Bulgari Bulgari CarbonGold pertama

2001

2004

Bulgari Bulgari Tourbillon

Bulgari Bulgari Perpetual Calendar

1977

Bulgari Bulgari pertama

1980

Bulgari Bulgari Tubogas

1996

Bulgari Bulgari Skeleton

1997

Bulgari Bulgari 20th Anniversary


kami bangun sudah selaras”. Luke Evans merupakan sosok yang sederhana dalam berbusana, “Saya menyukai sesuatu yang simpel dan maskulin”, dan kata-kata simpel dan maskulin inilah yang tergambar di Bulgari Roma versi terbaru. Interpretasi terbaru terlihat pada Bulgari Roma Finissimo 40th Anniversary yang hadir dalam tiga pilihan – pink gold, steel dan yellow gold. Mesin Caliber BVL 128 setebal 2,23mm, dan total ketebalan arloji yang hanya 5,15mm menjadikan arloji ini sangat unik dari segi penampilan, besar secara diameter, 41mm, namun sangat ramping jika dilihat dari samping. Tiga Bulgari Roma terbaru diperkenalkan dengan nama Bulgari Roma Tubogas, arloji feminin dari pink gold 18K sebagai basis case dan tombol pemutar jam, yang dipercantik tourmaline cabochon. Dasar muka jam warna coklat bertatahkan 12 berlian sebagai penunjuk jam semakin memberi kesan mewah pada arloji yang dilengkapi gelang Tubogas dalam kombinasi pink gold dan steel. Lalu ada Bulgari Roma Finissimo Tourbillon dengan mekanisme tourbillon tertipis yang pernah ada, Caliber BVL 268 dengan diameter 32,60mm dan ketebalan 1,95mm. Dan yang terakhir, Bulgari Bulgari Solotempo adalah pengembangan mutakhir dari versi orisinil yang dikeluarkan pada tahun 1977, menggunakan Caliber BVL 191 dengan dekorasi Côtes de Genève.

Harmonisasi Estetika Selain sejarah yang tetap dipegang teguh, Bulgari juga terus mengembangkan kerajaan Roma mereka dengan terus meluncurkan kreasi-kreasi baru, salah satunya adalah Octo Retrograde atau Octo Retrogradi dalam Bahasa Italia-nya. Sejak peluncurannya di tahun 2012, Bulgari Octo Retrograde telah menjadi tolak ukur bagi arlojiarloji lainnya dalam hal estetika penempatan jam, menit dan hari. Terdapat dua versi yaitu Mono-Retrograde dan Bi-Retrograde. Secara teknikal, kedua versi ini tidak memiliki perbedaan mencolok, keduanya memakai case berdiameter 38mm dengan opsi pink gold atau white gold 18K. Perbedaan terletak pada caliber yang mereka gunakan, Mono-Retrograde menggunakan Caliber BVL 262 sedangkan Bi-

Dalam waktu tiga tahun saja, Bulgari Octo Retrograde telah menjadi salah satu simbol besar untuk Bulgari HALAMAN INI Dua tampilan arloji Bulgari Octo Retrograde dalam pilihan pink gold atau emas putih 18K HALAMAN SAMPING Model-model terbaru arloji Diva High Jewellery dan Diva Jewellery

48

CGW Magazine

Retrograde memakai Caliber BVL 300. Perbedaan lain versi terdapat pada segmen-segmen jam, menit dan hari, dimana Mono-Retrograde menempatkan jumping hour di bagian bawah dial tepat di arah jam 6 dan penunjuk menit berbentuk lingkaran 210 derajat berada di bagian atas dial tanpa adanya penunjuk hari untuk memberi kesan bersih dan sederhana. Sementara Bulgari Octo Bi-Retrograde mengubah penempatan jumping hour pada arah jam 12, dan pada bagian bawah dial terdapat lingkaran 180 derajat untuk pergantian hari yang memberi kesan rumit dan berkelas.

Ekspresi Seorang Diva Sebuah kerajaan membutuhkan seorang ratu dan begitupun kerajaan Bulgari yang sudah menciptakan perhiasan lebih dari 130 tahun membutuhkan simbol wanita kuat dan cantik. Koleksi Diva mencerminkan karisma wanita Italia yang percaya diri, kuat, romantis dan sejajar kedudukannya dengan pria, simbol utama dari definisi diva seutuhnya. Terdapat empat kreasi terbaru yang terbagi menjadi dua kelompok, Diva High Jewellery dan Diva Jewellery. Bulgari menggunakan batu mulia pada setiap bezel Diva High Jewellery dan Diva Jewellery yang membentuk satu kesatuan warna, layaknya koralkoral di laut atau kelopak-kelopak bunga berwarna. Kesan koral bisa dilihat pada Diva High Jewellery versi pertama, dimana tersemat 10 elemen koral disanding dengan berlian mengelilingi bezel emas merah muda, ditambah gelang emas serta balutan koral, onyx dan, berlian menjadikan arloji feminin ini lebih dari sekedar jam tangan biasa. Versi kedua dari koleksi Diva High Jewellery terbuat dari emas putih, dengan tampilan yang sungguh fantastis, hampir seluruh permukaan jam tangan bertatahkan berlian. Tidak hanya itu, batu zamrud buff-top dan round-cut, jika dijumlahkan, terdapat lebih 200 butir batu mulia mewah. Pada dua versi Diva Jewellery lainnya, Bulgari menggunakan pink gold untuk keseluruhan badan arloji dan white gold untuk versi Watch SAP Code 102421. Perbedaan mereka terdapat di elemen-elemen yang melekat di dinding arloji ini, jika versi pink gold memilih berlian diamondcut, batu garnet mandarin, tourmaline dan batu opal berwarna pink disertai dasar muka jam kulit kerang berkilauan, pada versi white gold, pilihan ornamen jatuh pada berlian brilliant-cut, batu tanzanite dan turquoise dan sebagai pelengkap, dasar muka jam dihiasi berlian snow-set pave. Dengan koleksi-koleksi terbaru yang menggabungkan sejarah Roma dengan teknologi inovatif tersebut, haruskah Bulgari berkata lebih untuk menunjukan supremasi mereka di dunia Haute Horlogerie?

CGW Magazine

49


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.