Collector's Guide-Watches, Indonesia

Page 1

Collector’s Corner Arloji Chopard ini menampilkan adegan seekor kera yang tengah mengumpulkan delapan buah persik sebagai simbol keberuntungan dan kesehatan yang baik

It’s Monkey Time! Semangat kera dengan kepribadiannya yang lincah dan gemar bercanda menginspirasi merek jam mewah dalam koleksi terbaru mereka Bagi mereka yang tinggal di negara-negara Asia, selain penanggalan Masehi dan penanggalan Hijriah bagi umat Muslim, ada satu penanggalan lagi yang lazim dirayakan, yaitu penanggalan China yang pada tahun 8 Februari 2016 nanti jatuh pada Shio Kera. Selama lebih dari 1.000 tahun, kera atau monyet dari kalender zodiak Cina dianggap sebagai simbolisme positif. Orang yang lahir di Tahun Monyet dianggap cerdas, penasaran dan tertarik akan pengetahuan. Mereka baik budi bahasanya, inventif serta kreatif, dan termasuk zodiak ‘bumi’ yang terkait dengan akal sehat. Gambar yang menyimbolkan monyet tengah mengumpulkan buah persik adalah tema tradisional China yang melambangkan umur panjang dan nasib baik, karena persik adalah perlambang kesehatan yang baik. Berikut beberapa merek jam tangan ternama yang menciptakan arloji edisi khusus bagi para kolektor jam dengan Kera sebagai simbol utamanya. Chopard meluncurkan L.U.C XP Urushi “Year of the Monkey” yang mewah. Arloji berdiameter 39.50mm yang terbuat dari rose gold 18K ini memamerkan dasar muka jam dengan teknik Urushi. Urushi adalah seni kerajinan tangan di Jepang dalam seri dasar muka jam ukuran kecil oleh seniman yang menguasai teknik pernis, di sini menggambarkan adegan populer yang diyakini membawa keberuntungan dan diambil dari ikonografi Cina: yaitu seekor monyet yang tengah mengumpulkan delapan buah persik sebagai simbol keberuntungan dan kesehatan yang baik. Untuk menciptakan dasar muka jam nan mewah ini, Chopard bekerja sama dengan perusahaan Yamada Heiando, pemasok resmi untuk keluarga kekaisaran Jepang. Master Kilchiro Masumura yang diakui di Jepang sebagai legenda hidup dan pakar di bidang seni, merancang dan mengawasi penciptaan seluruh dasar muka jam, yang dieksekusi oleh Master Minori Koizumi, pakar Urushi yang dipilih oleh Chopard karena penguasaan seni artistiknya yang ekstrim. Inilah perpaduan antara kemewahan Jepang dengan Swiss yang terwujud dalam Chopard Haute Horlogerie. Bentuk ramping dari bezel L.U.C XP semakin menegaskan kreasi dari para seniman Urushi Jepang ini, dan di dalamnya berdetak mesin jam LUC Calibre 96,17-L ultra-tipis 3.30mm. Dilengkapi dengan tali hitam dari kulit buaya, arloji ini dipersembahkan dalam kotak presentasi khusus yang juga dihiasi dengan menggunakan teknik Urushi. Piaget hadir dengan arloji Piaget Altiplano cloisonné enamel edisi terbatas yang memamerkan simbol ke sembilan dari zodiak China ini pada dasar muka jamnya. Teknik yang digunakan adalah tradisi aplikasi enamel Grand Feu cloisonné, hasil karya pakar enamel terkenal kelas dunia, Anita Porchet, yang berhasil 92

CGW Magazine

Arloji CHOPARD L.U.C XP Urushi Year of the Monkey; Mesin jam arloji L.U.C XP Urushi Year of the Monkey - Caliber 96

CGW Magazine

93


Master Minori Koizumi adalah pakar Urushi pilihan Chopard karena penguasaan seni artistiknya yang ekstrim

membuat arloji Altiplano ultra-tipis menjadi sebuah karya seni yang mengagumkan. Arloji berdiameter 38mm yang terbuat dari emas putih 18K ini dipercantik pula dengan 78 butir berlian putih brilliant-cut dan mengusung mesin jam Piaget 430P ultra-tipis berpemutar manual buatan manufaktur Piaget, dengan cadangan daya sekitar 43 jam. Hanya diproduksi sejumlah 38 arloji dan tersedia secara eksklusif di beberapa butik Piaget. Vacheron Constantin memiliki cara khusus untuk berdialog dengan para kolektor dan penggemar arloji mewahnya dengan memperkaya fitur Métiers d’Art La légende du Zodiaque Chinois terbarunya dengan simbol kera. Negara China yang telah memiliki hubungan erat dengan Vacheron Constantin sejak 1845, pertama kali memperkenalkan teknik pemotongan kertas yang dikenal sebagai Jianzhi, seni yang kemudian populer dalam budaya Swiss melalui teknik pemotongan kertas Scherenschnitt. Pendekatan artistik inilah yang menghiasi koleksi Métiers d’Art La légende du Zodiaque chinois, yang memberi interpretasi segar berkat keahlian dari para pengukir dan pakar enamel. Motif dedaunan yang didasari oleh ikonografi klasik Cina diukir langsung pada logam dengan pola mencuat dari dasar muka jam. Lalu dimulai tahap Grand Feu enamel, teknik yang ditemukan di Jenewa dan tetap dilestarikan oleh sangat sedikit pakar pengrajin enamel, dengan cara menerapkan enamel lapis demi lapis secara berturut-turut, yang akan meningkatkan intensitas warna dasar muka jam biru atau perunggu, lalu dibakar pada suhu antara 800 dan 900 derajat celcius. Sang kera yang terbuat dari platinum atau emas, diukir dengan tangan dan hati-hati diterapkan di bagian tengah dari dasar muka jam. Terdapat dua pilihan bahan, yaitu platinum atau pink gold 18K 5N, arloji edisi terbatas yang hanya diproduksi total sejumlah 12 buah setiap serinya ini memiliki diameter 40mm dan dilengkapi tali kulit buaya dari sungai Mississippi warna biru atau cokelat dan kedap air hingga di kedalaman hingga 30 meter. 94

CGW Magazine

Ulysse Nardin hadir dengan arloji Classico ‘Year of The Monkey’ Edisi Terbatasnya yang sangat unik. Didesain dengan gaya strip komik untuk menangkap karakter terbaik dari makhluk hidup ini, dasar muka jam adalah pusat perhatian di mana kera muncul untuk melompat melalui rimbunnya daun palem. Menggunakan metode champlevé dari enameling yang membuat sketsa sang seniman terlihat hidup. Teknik champlevé adalah sebuah bentuk seni langka yang hanya dikuasai oleh sangat sedikit pengrajin, yang terdiri dari sel-sel yang diukir dengan pahat langsung pada dasar muka jam dan kemudian dipenuhi dengan enamel. Warnanya dihasilkan dari oksida logam yang berbeda, yang pada arloji ini dipilih palet warna netral. Potongan tersebut kemudian dibakar sampai enamel mencair. Arloji yang sangat eksklusif dan hanya diproduksi sebanyak 88 buah ini terbuat dari rose gold 18K, berdiameter 40mm, memamerkan mesin jam UN-815 dan chronometer bersertifikasi COSC. Tak pelak lagi akan menjadi buruan para kolektor jam, karena tampilannya yang jenaka, akan membuat siapapun yang memandangnya tersenyum.

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Arloji PIAGET Altiplano cloisonné enamel edisi terbatas; Arloji Classico Monkey dari Ulysse Nardin ; Dua model arloji Métiers d’Art La légende du Zodiaque chinois dengan simbol kera dari VACHERON CONSTANTIN HALAMAN SAMPING DARI KANAN Master Minori Koizumi tengah mengaplikasikan teknik urushi lacquer; Proses pembuatan dasar muka jam Chopard yang rumit

CGW Magazine

95


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.