Collector's Guide - WATCHES, Indonesia - EDISI 05/2016

Page 1

Collector’s Guide ®

WATCHES Edisi 05/2016

IDR 80,000 ISSN 2442-4188

9 772442 418026

INDONESIA

LIPUTAN EKSKLUSIF BASELWORLD 2016 Hong Kong International Jewellery Show 2016 BRAND TALK Sandro Reginelli Von Kanel POINT OF VIEW Ananda Mikola Renaldi Hutasoit CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong

CHOPARD

Capture The Spirit Of Classic Racing With Mille Miglia








Publisher’s Letter

Passion for Profession

A

pa yang membuat Anda melupakan keletihan luar biasa dan stress dalam melakukan sebuah pekerjaan yang berat? Bagi saya pribadi, salah satunya adalah karena kecintaan terhadap apa yang dilakukan, antusiasme tinggi dan hasrat (passion). Seberapa pun sulitnya sebuah pekerjaan, jika kita mengerjakannya dengan rasa cinta dan antusiasme tinggi yang dibarengi dengan keinginan untuk selalu belajar, segalanya akan terasa lebih menyenangkan, dan mungkin kita akan meraih sukses karenanya, seperti ungkapan fisikawan terkenal, Albert Einstein, “I have no special talents, I am only passionately curious,” (saya tidak punya bakat khusus, saya hanya berhasrat untuk selalu ingin tahu). Kecintaan terhadap profesi serta rasa ingin tahu yang tak pernah padam inilah yang saya temui pada orang-orang sukses di sekeliling saya, termasuk para pakar pembuat jam tangan yang sempat saya temui di BaselWorld yang baru lalu. Dari hasrat kuat dan kecintaan mereka di dunia horologi, serta ketekunan untuk selalu belajar dan melakukan berbagai eksperimen selama bertahun-tahun, kini karya-karya mereka dikagumi banyak orang dan mendapatkan berbagai penghargaan, selain pencapaian dari segi finansial tentunya. Dan bicara soal penghargaan, Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia yang masih seumur jagung ini telah mendapatkan pengakuan dari ajang BASELWORLD 2016, yang memilih kami menjadi salah satu media partner resmi di ajang paling bergengsi di industri perhiasan dan jam tangan di dunia itu. Sungguh sebuah penghargaan luar biasa yang membuat kami terharu. Betapa tidak, perjuangan membuat majalah baru di tengah persaingan media cetak yang begitu ketat dan situasi ekonomi yang tengah lesu saat ini adalah sama dengan ‘suicide’ alias bunuh diri, demikian anggapan banyak orang. Namun dengan tekad dan antusiasme tinggi, kami berhasil mencapai impian kami yang sangat sederhana, yaitu pengakuan masyarakat, khususnya di industri horologi. Hasrat dan kecintaan itu juga yang membuat para pembalap asal Indonesia berhasil meraih berbagai penghargaan kelas dunia. Simak ulasan kami tentang Ananda Mikola, Renaldi Hutasoit dan Sean Gelael yang menghiasi kolom Point Of View di edisi yang bertema ‘Autoracing Timepieces’ kali ini. Passion for profession ini juga ditunjukkan oleh para desainer perhiasan yang sempat kami temui di ajang Hong Kong International Jewellery Show dan Hong Kong International Diamond, Gem & Pearl Show yang diselenggarakan HKTDC pada bulan Maret lalu. Ada satu pengalaman menggelikan yang saya alami, saat tengah duduk manis di kursi lobby hotel tempat perwakilan media berkumpul. Awak media dari negara-negara lain belum terlihat batang hidungnya. Mungkin mereka kelelahan setelah berkeliling meliput di hari sebelumnya, sehingga membuat panitia kewalahan menelfon ke setiap kamar dan mengingatkan mereka untuk segera berkumpul. Salah seorang panitia, Michelle Wong, menghampiri saya dan bertanya dengan ekspresi serius, “Terimakasih untuk selalu hadir tepat waktu, boleh tahu rahasianya bagaimana Anda bisa punya energi dan stamina yang demikian tinggi dan selalu terlihat ceria dan bersemangat dari pagi hingga petang, sementara awak media lain sudah terlihat sangat kelelahan?”, yang saya jawab dengan canda, “Coffee, maybe?”. Sebetulnya hasrat dan kecintaan terhadap profesi lah yang telah mengalahkan rasa lelah luar biasa dan membuat pekerjaan terasa menyenangkan. Bagaiman dengan Anda?

Thanks to you all, and happy reading!

Publisher & Chief Editor Lulu Fuad Pasha

6

CGW Magazine

DARI ATAS Bersama Presiden Calvin Klein Watches & Jewelry, Laura Burdese ; CGW Indonesia terpilih sebagai media partner resmi di BaselWorld 2016; Bersama Michelle Wong dari HKTDC; Bersama Juliette Duru dan Charris Yadigaroglou dari MB&F



Collector’s Guide ®

WATCHES INDONESIA

PUBLISHER & CHIEF EDITOR: Lulu F. Pasha EDITOR: David Tang SENIOR GRAPHIC DESIGNERS: Adit Aribawa, Fatorahman Handayani SOCIALITE PHOTOGRAPHER: Setiyo Supratcoyo

PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA CHAIRMAN: Ir. Nabiel Fuad. A. MSc (nabiel@zamrud-media.com) MANAGING DIRECTOR: Lulu F. Pasha (lulu@zamrud-media.com) DIRECTOR OF FINANCE: M. Ramzy (ramzy@zamrud-media.com) TECHNICAL ADVISOR: Anwar Pasha (anwar@zamrud-media.com) EXECUTIVE ASSISTANT: Ahmad Kholid (secretary@zamrud-media.com) OFFICE STAFF : Ahmad Firdaus (firdaus@zamrud-media.com)

CONTRIBUTORS

JAKARTA: Victor Revino, Yohanna Yuni / DUBAI: Faizal. A SINGAPORE: Dr. Bernard Cheong / SWITZERLAND: Maria Ronnie Bessire

PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA Wisma Bunga Mas, 2nd Floor Jl. Blora No. 34-35, Menteng Jakarta 10310, INDONESIA Phone: +62 21 3190 6183 Website: www.cgw-indonesia.com

Sales Representative Office:

PT. Arintraco The City Tower Level 12-1N, Jl. MH. Thamrin No.81, Jakarta 10310, INDONESIA E-mail: sales@zamrud-media.com

Switzerland Sales Representative: Maria Ronnie Bessire (Ms.) E-mail: ronnie@zamrud-media.com

SUBSCRIPTIONS/GENERAL INQUIRIES: info@zamrud-media.com

BANK ACCOUNT

PT. Zamrud Khatulistiwa Media BCA - KCU TCT (The City Tower) A/C 31930 74797

CGW Magazine

WATCHES Edisi 05/2016

05 - 2016

8

Collector’s Guide ®

INDONESIA

LIPUTAN EKSKLUSIF BASELWORLD 2016 Hong Kong International Jewellery Show 2016 BRAND TALK Sandro Reginelli Von Kanel POINT OF VIEW Ananda Mikola Renaldi Hutasoit CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong

Your Ultimate Guide To The World of Watches

CHOPARD, Capture The Spirit of Classic Racing With Mille Miglia

CGW INDONESIA

COLLECTOR’S GUIDE – WATCHES, INDONESIA is published quarterly by PT. Zamrud Khatulistiwa Media. All rights reserved. No part of this publication may be reproduced without the written permission of PT. Zamrud Khatulistiwa Media. Opinions expressed in CGW Indonesia are solely those of the writers and not necessarily endorsed by the Publisher and its editors. PT. Zamrud Khatulistiwa Media accepts no responsibility for unsolicited manuscripts, transparencies or other material. For further inquiries, contact: info@zamrud-media.com PRINTING: PT. Harapan Prima COVER PAGE

IDR 80,000 ISSN 2442-4188

9 772442 418026

CHOPARD

Capture The Spirit Of Classic Racing With Mille Miglia



Content In Every Issue 06 Publisher’s Letter 08 Team 14 In Brief 138 Glitz & Glam 148 Around The Clock 150 Promo Time 152 Archives

Collector’s Corner 22 Time To Beat Arloji-arloji teranyar, terindah, terunik dan tercanggih

30 Cover Story

Chopard dan ajang balap mobil klasik Italia, Mille Miglia

41 Across The Ocean

Montblanc dan perjalanan melintasi Samudera Atlantik

52 Top Trends of BaselWorld 2016

Tren teranyar di panggung arloji mewah dari seluruh dunia

74 Sweet Rotation

Fungsionalitas dan keunikan desain Bernard Favre

76 A True Horological Revolution

Komitmen Omega terhadap kualitas, inovasi dan nilai abadi

84 Say No To Magnets!

Terciptanya mesin jam anti magnetik yang unggul

86 Best In The World

Koleksi terbaik Patek Philippe dari BaselWorld 2016

92 Style & The Importance Of Our Image

Nilai sebuah penunjuk waktu ala Dr. Bernard Cheong

96 Telling Stories

Persembahan Montblanc terinspirasi oleh sejarah Minerva

98 Feeling The Time

10

CGW Magazine

Membaca waktu tidak selalu memerlukan penglihatan


R50-OR

www.brm-manufacture.com PACIFIC PLACE GF 65A +62 21 29035916 brm_id www.ebiwatch.com


Content

Interviews 38 In Full Speed

Mark Webber wujudkan mimpinya bersama Chopard

42 Lap Of Luxury

Renaldi Hutasoit, dunia balap dan mesin jam canggih

46 His Way Forward

Pebalap Ananda Mikola, figur sempurna duta BRM

50 Timing & Precision

Kolabroasi Sean Gelael dengan Time International

60 Be Bold, Be Brave, Be U-Boat!

Karya terbaru Italo Fontana yang layak dikoleksi

64 A New Vision Of Time

Pengaruh kuat Sandro Reginelli pada Hautlence

68 Midas Touch

Masa keemasan Longines di bawah Walter von K채nel

72 Robustness Proven

Konsep pengamanan ganda pada arloji Certina

Time for Fashion 102 Color Power

Pilihan perhiasan dan penunjuk waktu penuh warna ceria

104 I Love You, Mom

Tunjukkan cinta pada bunda dengan persembahan terindah

106 Pen For Life

Alat tulis mewah, simbol selera tinggi

109 The Twin Jewellery Shows

Pameran perhiasan dan batu mulia termegah di Hong Kong

116 Architectural Machines

Arloji Mido yang terinspirasi oleh dunia arsitektur

120 Star Power

Arloji pilihan para publik figur dan selebriti

Time to Travel 132 Secluded Serenity

Alila Villa Soori, surga kecil di tanah Bali

136 Journey Through Time

12

CGW Magazine

Kunjungan ke Museum Omega yang bersejarah



In Brief

SPIRITUAL JOURNEY

D

emi menyambut bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Ied Fitri, Collector’s GuideWATCHES, Indonesia mempersembahkan sebuah mahakarya penunjuk waktu karya Christophe Claret yang diluncurkan di ajang SIHH 2016 lalu, yaitu arloji Mecca yang menyampaikan pesan perdamaian dan sekaligus memberikan penghormatan kepada Ka’bah di Mekkah, kiblat umat Islam di seluruh dunia. Arloji eksklusif yang diproduksi sangat terbatas ini menggunakan teknik fenomena optik mirascope, yang terdiri dari dua cermin parabola yang sama dan disusun satu di atas yang lain, menciptakan bentuk elips. Cermin cembung di atas memiliki lubang di tengah. Ketika suatu objek ditempatkan di tengah cermin bawah cekung, refleksi dari cermin atas menciptakan hologram dari objek, yang muncul hampir dua kali lebih besar daripada ukuran sebenarnya. Dengan teknik ini, bentuk Ka’bah dari ukiran mikro yang ditempatkan di pusat arloji seolah-olah muncul dan mencuat keluar dari dasar muka jam, menampilkan sudut pandang 360 derajat

14

CGW Magazine

dari bentuk bangunan ikonik yang didirikan di Mekah itu. Keindahan estetika dan simbolis juga berlanjut pada bagian belakang arloji, dengan penutup bantalan poros dihiasi lukisan yang menggambarkan Ka’bah dan self-winding oscillating weight mesin jam berputar di sekitarnya. Peta dunia digambarkan dalam titik-titik putih yang melambangkan umat muslim dari seluruh dunia berbalik menghadap Ka’bah. Tiga kata dalam huruf Arab semakin menegaskan sentuhan spiritual pada arloji ini. Pada arah pukul 12 terukir kata-kata ‘Masjid al-Haram’ yang berarti ‘Masjid Suci’, pada arahpukul 4 terukir kata ‘Tawaf’, mengingatkan para peziarah untuk melakukan tujuh putaran di sekitar Ka’bah. Dan pada arah pukul 8, terukir tulisan ‘Makkah al-Mukarramah’ yang berarti ‘Kota Suci Mekah’. Pada bagian luar case juga terukir angka dimana hanya 63 kolektor jam yang beruntung yang dapat mengenakan arloji ini di pergelangan tangan mereka, karena arloji titanium berdiameter 44mm ini hanya diproduksi sejumlah 63, sesuai dengan usia Nabi Muhammad Rasulullah SAW ketika dia meninggal.


Eiffel Tower, Paris, France Eiffel Tower, Paris, France

A mark of true design A mark of true design

Commander Chronograph Caliber 60 Commander Chronograph Caliber 60 Elaborate automatic movement, up to 60 hours automatic movement, up tosapphire 60 hours of Elaborate power reserve, stainless steel case, of power reserve, stainless steelwater-resistant case, sapphire crystal, transparent caseback, transparent caseback, upcrystal, to a pressure of 5 bar (50 m / water-resistant 165 ft). up to a pressure of 5 bar (50 m / 165 ft).

www.mido.ch www.mido.ch

Exclusively available at at Jakarta : Watch Zone Lotte Duty Duty Free FreeShopping ShoppingAvenue, Avenue,Lotte Lotte Duty Free Soekarno Hatta International Airport, Utama Kelapa Gading, Exclusively available Jakarta : Watch ZoneSenayan SenayanCity, City,Watch WatchZone Zone Grand Grand Indonesia, Indonesia, Lotte Duty Free Soekarno Hatta International Airport, NewNew Utama Kelapa Gading, Mahkota Lindeteves, Buana Arloji Ps.Ps. Baru, Dunia Karawaci, Berlian BerlianArloji ArlojiSupermall SupermallKarawaci, Karawaci, Berlian Arloji Metropolitan Bekasi, Citra Arloji Metropolitan Bekasi, Watch Mahkota Lindeteves, Buana Arloji Baru, DuniaArloji ArlojiPs. Ps.Baru, Baru,Mega MegaWatch Watch Supermall Supermall Karawaci, Berlian Arloji Metropolitan Bekasi, Citra Arloji Metropolitan Bekasi, Watch Club Club Botani Bogor, Sono Tuparev Karawang; Bandung Pasuketan; Semarang Semarang: :Watch WatchClub ClubParagon, Paragon, Watch Club Ciputra; Yogyakarta : Watch Ambarrukmo, Watch Botani Bogor, Sono Tuparev Karawang; Bandung: Hour : HourClass ClassTSM; TSM;Cirebon Cirebon :: Istana Istana Arloji Pasuketan; Watch Club Ciputra; Yogyakarta : Watch ClubClub Ambarrukmo, Watch Club Club Hartono; Solo : Watch Club The Park; Surabaya MOG; Bali Bali ::Bali BaliPermai PermaiDiponegoro, Diponegoro,Bali Bali Permai Teuku Umar, Permai Kuta, Diponegoro; Medan : Mahkota Hartono; Solo : Watch Club The Park; Surabaya: Time : TimeLine LineTunjungan; Tunjungan;Malang Malang :: Carolina Carolina MOG; Permai Teuku Umar, BaliBali Permai Kuta, PuriPuri JamJam Diponegoro; Medan : Mahkota Watch SunSun Plaza, Mahkota Watch Centre Point; Pekanbaru Citizen Sudirman, Sudirman,Metro MetroMal MalPekanbaru; Pekanbaru;Batam Batam : Sarinah Boutique Bumi Indah, Eztilo Boutique Nagoya, Nagoya Watch Plaza, Mahkota Watch Centre Point; Pekanbaru: :Martin MartinStore StoreSudirman, Sudirman, New Citizen : Sarinah Boutique Bumi Indah, Eztilo Boutique Nagoya, NewNew York York Nagoya Palembang : Mahkota Watch LetkolIskandar, Iskandar,M’Watch M’WatchPalembang Palembang Icon, Icon, Mahkota Mahkota Gallery Club Ratu Indah, Internasional Arloji Panakkukang; Manado : Watch Club Club Hill;Hill; Palembang : Mahkota Watch Letkol Gallery Palembang PalembangSquare; Square;Makassar Makassar: Watch : Watch Club Ratu Indah, Internasional Arloji Panakkukang; Manado : Watch Manado Town Square; Pontianak : Watch ClubAyani; Ayani;Samarinda Samarinda: :Watch WatchClub Club Big Big Mall; Balikpapan : Sie Hang Duta Mall. Manado Town Square; Pontianak : Watch Club Balikpapan ::Watch WatchClub ClubPenta PentaCity; City;Banjarmasin Banjarmasin : Sie Hang Duta Mall. MIDO INDONESIA & SERVICE CENTER : PT.SWATCH SWATCHGROUP GROUPINDONESIA, INDONESIA, Sampoerna Sampoerna Strategic Jend. Sudirman Kav. 45-46, Jakarta.Tel. 021-29710000. MIDO INDONESIA & SERVICE CENTER : PT. Strategic Square SquareNorth NorthTower TowerLevel Level2424Jl.Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46, Jakarta.Tel. 021-29710000.


In Brief

Timeless Beauty Publik penggemar arloji mewah dikejutkan dengan hadirnya Patek Philippe Grandmaster Chime Ref. 6300 terbaru yang mengungguli edisi sebelumnya, Grandmaster Chime Ref. 5175. Arloji ini sangat kompleks dan mengambil alih posisi teratas dalam peringkat arloji Patek yang paling rumit yang pernah ada. Terdapat 20 komplikasi dari dua wajah jam yang mencakup lima fungsi denting, dan mengusung mesin caliber GS AL 36-750 QIS FUS IRM berpemutar manual yang terdiri dari 1,366 bagian. Arloji dengan case emas putih 18K berdiameter 47,4mm dan tebal 16,1mm ini ditawarkan senilai USD2,5 juta dan hanya enam kolektor sejati yang terpilih untuk mendapatnya. www.patek.com

Like A Charmer Breguet menjawab keinginan para kolektor arloji wanita yang memimpikan arloji feminin berteknologi tinggi dalam model Tradition Dame 7038 terbarunya yang diluncurkan di BaselWorld 2016 lalu. Arloji ultra-modern berdiameter 37mm ini menunjukkan hampir semua komponen mesin jam pada kedua sisi mainplate yang dibalut case dari emas putih 18K bertatahkan 68 berlian brilliant-cut. Sentuhan feminin juga terlihat pada ukiran berbentuk kelopak bunga pada bagian tengahnya. www.breguet.com

16

CGW Magazine

Warm Waves Dari ajang BaselWorld 2016, Omega meluncurkan satu set perhiasan mewah untuk melengkapi lini arloji Ladymatic yang ikonik. Perhiasan yang terdiri dari liontin, cincin dan gelang ini memiliki empat pola gelombang saling-silang dalam warna emas merah yang hangat menggoda, dipercantik dengan lingkaran kembar bertatahkan berlianberlian putih nan mewah. Terdapat versi dari emas kuning atau putih 18K bertatahkan 92 butir berlian. www.omegawatches.com


OFFICIAL TIMEKEEPER OF ADAC GT MASTERS

PRECISELY YOUR MOMENT DS PODIUM BIG SIZE

12-HOUR PRECIDRIVE TM CHRONOGRAPH WITH 1/100 SEC. WWW.CERTINA.COM


In Brief

A Man of Honour Oris menciptakan arloji Oris Carl Brashear Limited Edition perunggu pertamanya, demi menghormati perjuangan luar biasa Carl Brashear, juru selam Afrika-Amerika pertama di Angkatan Laut AS yang menaklukkan tidak hanya tantangan ras, tetapi juga kecacatan. Pria ini kehilangan bagian bawah kaki kirinya dalam kecelakaan selama misi untuk menyelamatkan bom hidrogen di tahun 1966. Arloji berdiameter 42mm ini berbahan perunggu yang biasa digunakan pada helm menyelam di era 1950-an, dan hanya diproduksi sejumlah 2,000 buah. www.oris.ch

Curious Case

Arloji Dietrich OT-5 terbaru karya Emmanuel Dietrich ini hadir dengan case dan bezel unik, berukuran cukup besar, 48mm X 46mm berbentuk enam sisi yang melengkung, terbuat dari baja berlapis perunggu dengan teknik PVD coating. Dasar muka jam kerangka dibalik kristal safir hadir dalam empat lapisan yang atraktif, dengan jarum besar untuk penunjuk jam dan menit, bintang untuk jarum detik, dan roda berbentuk kerangka untuk indikator 24 jam. Tel. (62-21) 5155011.

Sport It! Baraka yang berada dibawah naungan perusahaan Italia Muraro Lorenzo S.p.A, berkolaborasi dengan Pininfarina S.p.A dan meluncurkan kampanye Baraka by Pininfarina untuk memperkenalkan lini aksesoris terbarunya di ajang BaselWorld 2016. Terinspirasi oleh elemen arsitektur, merek perhiasan dan aksesoris pria ini mengusung teknologi ultra-modern pada koleksinya yang dikombinasikan dengan bahan-bahan terbaik seperti emas, baja dan berlian. www.baraka.it

Just Shoot Me! Leica menciptakan Leica M-P ‘Brass Edition 35’ Edisi Terbatas yang hanya diproduksi 35 set di dunia. Terbuat dari bahan kuningan matte, kamera ini mengusung desain ikonik dari seri M, bahan kulit cokelat pada eksterior dan tali kamera, serta lensa Leica Summicron-M 1: 2 / 35mm ASPH. Dilengkapi kotak khusus buatan tangan dari Black Forest, Jerman khusus untuk peritelnya The Hour Glass, dan dilampiri kertas emas ‘Treasury’ dalam kemasan Leica. Treasury adalah kertas yang sama yang digunakan untuk amplop penghargaan Oscar. www.leica-camera.com 18

CGW Magazine


watches

calvinklein.com kim woo bin model/actor xiao wen ju model


In Brief

COLOR YOUR LIFE!

D

ewasa ini kaum pria juga tidak ingin ketinggalan untuk tampil prima dan modis, dan semakin kritis terhadap pilihan model dan bahan aksesoris yang cocok bagi mereka. Straps Indonesia mengerti akan hal ini dan mendesain gelanggelang kulit dengan berbagai bentuk, warna, dan bahan yang yang cocok dikenakan oleh pria maupun wanita. Terdapat pula beragam pilihan bentuk kait gelang, termasuk bentuk Dragon (kepala naga), Panther (harimau kumbang), jangkar, bahkan Skull (tengkorak) bagi mereka yang berani tampil beda. Dua model pria papan atas Mehdi Zati dan Ardavan Farzi terlihat sporty dan modis saat berpose untuk pemotretan halaman fashion di salah satu majalah kami, Oasis of Flavor. Mereka tampil percaya diri dalam balutan gelang-gelang Straps yang terlihat cocok saat dipadupadankan dengan jaket hijau dan sweater abu-abu dari Burberry. www.straps.co.id

20

CGW Magazine


NAMA ARTIKEL

TIME FOR LUXURY All About Luxury Watches Collector’s Corner Interviews

JACOB & CO


Collector’s Corner

Time

to Beat

HOROLOGICAL GOODNESS! Di edisi kali ini, Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia mengajak Anda, para kolektor setia jam tangan untuk bertualang mengarungi keindahan dunia horologi yang ditampilkan oleh merek jam tangan ternama maupun merek independen dari seluruh dunia dari ajang SIHH dan BASELWORLD lalu.

JACOB & CO

Untuk merayakan 30 tahun kiprahnya di dunia horologi, perusahaan asal New York ini menciptakan versi terbaru Astronomia dengan tampilan yang sangat kompleks, yaitu Twin Triple Axis Tourbillon Minute Repeater. Arloji yang diproduksi sejumah 18 buah ini seakan menjawab pertanyaan sederhana, mengapa tidak ada satu pun arloji minute repeater dengan triple-axis tourbillon ganda? Mahakarya horologi ini menempatkan dua triple-axis tourbillon secara berdampingan di bagian bawah jam, dan dilengkapi dengan sistem repeater yang berdentang setiap jam, setiap 10 menit dan setiap menit. Mesin Jacob & Co. Manual Winding JCFM01 yang eksklusif dibenamkan dalam case jam titanium berukuran 57.30x51mm, tebal 16.90mm, dan dilapisi kristal safir berbentuk kubah pada bagian depan dan belakang case.

22

CGW Magazine


MB&F

Berkolaborasi dengan James Thompson alias The Black Badger, MB&F menambahkan cahaya dalam warna Radar Green, Phantom Blue, atau Purple Reign pada jam Black Badger HMX terbarunya. Thompson mendesain ulang ‘rocker cover’ pada mesin HMX, melapisinya dengan blok-blok lume karyanya yang solid, berwarna cerah dan memiliki efisiensi tinggi. Arloji yang diproduksi terbatas sejumlah 3 X 18 buah ini terbuat dari titanium grade 5 dan stainless steel, dan penanda waktu ditempatkan dalam dua cakram terpisah pada sisi case arloji yang dirancang untuk para pengemudi atau pebalap, sehingga memudahkan penggunanya untuk melihat waktu meski sedang memegang kemudi.

CGW Magazine

23


BULGARI

Meski rekor dalam pembuatan jam semakin sulit dipahami dan umumnya sementara, namun tetap dinanti para kolektor jam. Pada Baselworld 2016 lalu, Bvlgari kembali membuat kejutan dengan menciptakan arloji paling tipis di dunia yaitu Bvlgari Octo Finissimo Minute Repeater. Dengan ketebalan mesin jam caliber BVL 362 hanya 1,95mm dan keseluruhan tebal arloji 6.85mm, tak pelak lagi arloji yang hanya diproduksi sejumlah 50 buah ini menjadi buruan para kolektor jam di seluruh dunia. Case jam berdiameter 40mm terbuat dari titanium sandblasted yang elegan. Titanium adalah salah satu bahan terbaik untuk digunakan pada arloji minute repeater karena sifatnya yang tidak menghilangkan suara dentingan lonceng untuk beresonansi sehingga terdengar jernih.

24

CGW Magazine


OMEGA

Sedikit misteri yang dimasukkan ke dalam desain sebuah jam pasti menarik, namun pernahkah Anda membayangkan sepotong meteorit yang mendarat di bumi ribuan tahun lalu terdapat pada jam tangan Anda? Omega menciptakan Speedmaster Grey Side of the Moon ‘Meteorite’ yang menggunakan potongan benda langit tersebut pada dasar muka jamnya yang memberikan tampilan otentik, dipercantik dengan sentuhan emas Sedna 18K kemerahan pada bezel, skala tachymeter maupun pada jarum jam dan indeks penunjuk waktu. Meteorit tersebut bersumber dari irisan meteorit Gibeon yang jatuh pada zaman prasejarah di Namibia, yang memiliki pola Widmanstatten klasik. Arloji dengan case berdiameter 44.25mm dari ceramic abu-abu ini mengusung mesin Omega Co-Axial calibre 9300, berlapis kristal safir anti gores dan anti-reflektif pada kedua sisi jam dan kedap air hingga di kedalaman 50 meter. CGW Magazine

25


HYT

Dari ajang SIHH yang baru lalu, merek jam independen asal Swiss ini meluncurkan versi edisi terbatas terbaru dari koleksi H2 mereka, yaitu HYT H2 Tradition. Arloji berdiameter 48,8mm dengan ketebalan case 17,9mm ini merupakan perpaduan klasik kontemporer dan futuristik-retro, dengan merubah tampilan tabung indikator dan menambahkan sentuhan guilloche, dial jam dipernis, dan jarum warna biru. Tetap mempertahankan mesin mekanis ultra-rumit berpemutar manual produksi APRP (Audemars Piguet Renaud et Papi) yang menggunakan cairan berwarna biru di dalam tabung sebagai penanda jam, HYT memadukannya dengan dial tradisional kecil sebagai penunjuk menit dan detik. Arloji yang akan diproduksi terbatas sejumlah 50 buah dan terbuat dari titanium dan emas putih 18K ini ditawarkan dengan harga USD189,000 atau sekitar IDR2,5 milyar.

26

CGW Magazine


BREGUET

Dengan model Tradition RĂŠpĂŠtition Minutes Tourbillon 7087 terbaru yang diperkenalkan di BaselWorld ini, Breguet menjawab tantangan yang sebelumnya belum terpenuhi, yaitu mengembangkan penunjuk waktu di sekitar suara yang telah ditentukan, dan menjadi pelopor dalam cara yang sama sekali baru ini. Arloji ultra-canggih ini memiliki enam fitur baru yang telah dipatenkanb dan lima elemen baru termasuk pegas-pegas pada gong yang didesain ulang, dan memukul secara vertikal, ke arah bezel. Arloji ini juga berisi sebuah ruang akustik yang dibangun di dalam case yang meningkatkan suara minute repeater sembari menyaring suara dari mesin itu sendiri. Case arloji berdiameter 44mm terbuat dari rose gold 18K dan dasar muka jam dari emas keperakan, yang membungkus mesin jam caliber 565DR.

Magazine 2727 CGWCGW Magazine


MONTBLANC

Demi merayakan 110 tahun berdirinya merek ini, Montblanc meluncurkan Montblanc Villeret Tourbillon Bi-Cylindrique yang terinspirasi oleh bentuk ular pada seri pena pertama ciptaan Maison ini yaitu “Rouge et Noirâ€?. Arloji edisi terbatas (hanya diproduksi tiga buah) ini memamerkan ular (Serpent) tiga dimensi dari antrasit ukiran tangan yang diintegrasikan ke bezel, mengelilingi hampir seluruh dasar muka jam, terkecuali pada bagian sub-dial. Arloji mewah dengan case berdiameter 52mm yang terbuat dari emas merah 18K ini mengusung dua komplikasi paling ikonik dari koleksi Villeret, yaitu tampilan Heures MystĂŠrieuses, yang terdiri dari jarum yang secara visual tidak melekat pada sumbu mekanik, dan dengan demikian menciptakan ilusi seperti melayang, dan Tourbillon Bi-Cylindrique berukuran luar biasa besar yaitu 18.4mm. Magazine 2828 CGWCGW Magazine


URWERK

Anda suka atau tidak, Urwerk selalu menciptakan model-model yang sangat luar biasa unik, seperti yang diluncurkannya di ajang SIHH yang baru lalu, UR-105 T-Rex. Instrumen penunjuk waktu yang terinspirasi oleh periode terakhir dari era Mesozoic, antara Jurassic dan Tersier ini terbuat dari perunggu dalam motif sisik saling-silang yang mengingatkan kita akan sisik dinosaurus. Diproduksi sangat terbatas yaitu hanya 22 buah, arloji yang terbuat dari perunggu berukuran lebar 39,50mm, panjang 53mm dan tebal 16,80mm ini digerakkan oleh mesin turbin ganda otomatis t.02 UR. Mesin terdiri atas cakram berbentuk satelit yang mengorbit di dalam case untuk menunjukkan jam, yang dibaca dari kiri ke kanan.

Magazine 2929 CGWCGW Magazine


Cover Story

TIME

MACHINES KUALITAS PRIMA DAN KREATIVITAS TANPA BATAS CHOPARD KEMBALI HADIR DALAM KOLEKSI TERBARUNYA YANG MENGUSUNG SEMANGAT BALAP KLASIK Nama Chopard sudah begitu dikenal luas sebagai produsen jam tangan dan perhiasan mewah, namun belum banyak yang mengetahui bahwa perusahaan berbasis keluarga yang didirikan pada tahun 1860 ini juga setia pada komitmennya sebagai produsen jam tangan presisi tinggi yang mendukung dunia otomotif, mitra setia dan pencatat waktu resmi dari ajang balap mobil klasik Italia, Mille Miglia yang legendaris sejak tahun 1988. Bagi Chopard, Mille Miglia adalah petualangan keluarga, terlebih lagi Co-President Chopard, Karl-Friedrich Scheufele adalah seorang kolektor mobil-mobil bersejarah dan pesaing yang serius dalam ajang balap mobil klasik. Dan ketika penyelenggara ajang Mille Miglia tahun 2016 mengumumkan rute untuk edisi ke-34, Chopard meluncurkan model barunya Mille Miglia XL Race Edition yang didedikasikan untuk balap mobil 1000mile yang legendaris ini. Inilah koleksi yang cocok bagi para pengemudi mobil balap, atau kolektor yang bergairah dan penggemar olahraga otomotif, seperti diungkapkan Karl-Friedrich Scheufele dalam sebuah wawancara, “Pecinta mobil mewah sering memiliki kelemahan terhadap arloji-arloji indah dan sebaliknya. Dalam kedua kasus, presisi ekstrim dan mengenakan sesuatu yang elegan sangatlah penting.�

30

CGW Magazine


Arloji Mille Miglia XL Race Edition terinspirasi oleh desain mobil-mobil yang mengambil bagian dalam lomba bersejarah antara tahun 1927 dan 1940

HALAMAN SAMPING Mesin Calibre 03.05-C HALAMAN INI Arloji Mille Miglia 2016 XL Race Edition yang didedikasikan untuk balap mobil 1000-mile legendaris

OLIVIA TSANG CGW Magazine

31


HALAMAN INI Arloji Mille Miglia 2016 XL Race Edition HALAMAN SAMPING Sketsa dan tampilan dibalik case Arloji Mille Miglia 2016 XL Race Edition

32

CGW Magazine


“Pecinta mobil mewah sering memiliki kelemahan terhadap arloji-arloji indah dan sebaliknya. Dalam kedua kasus, presisi ekstrim dan mengenakan sesuatu yang elegan sangatlah penting.� ~ Karl-Friedrich Scheufele Model Mille Miglia XL Race Edition yang terinspirasi oleh desain mobil yang mengambil bagian dalam lomba bersejarah antara tahun 1927 dan 1940 ini dipersembahkan sebagai penghormatan terhadap ajang balap mobil tersebut, diproduksi dalam edisi terbatas sejumlah 1,000 buah dan terbuat dari stainless steel. Arloji berdiameter 46mm yang mengusung gaya retro ini memamerkan mesin jam yang unik, yaitu Chopard Calibre 03.05-C, sebuah mesin chronograph dengan presisi tinggi yang sudah disertifikasi COSC. Skala tachymetric (indikasi yang berguna dalam menghitung kecepatan rata-rata yang merupakan faktor penentu dalam balap mobil) mengelilingi bagian luar dasar muka jam yang mengingatkan kita akan estetika dasbor vintage pada mobil balap, dan memastikan kemudahan melihat waktu secara maksimum berkat angka yang besar dan jarum jam luminescent berkilauan. Terinspirasi oleh tali kulit pada kap mobil yang terikat erat, tali jamnya dari SuportloŽ terbuat dari kulit anak sapi dengan treatment khusus sehingga akan tampak seperti dimakan cuaca seiring berjalannya waktu, mencerminkan semangat kompetisi Italia yang legendaris. Kedap air hingga di kedalaman 50 meter, arloji ini memiliki cadangan daya hingga sekitar 60 jam.

CGW Magazine

33


Terdapat detil ‘RossaCorsa’ warna merah, angka besar yang mengingatkan kita akan dasbor mobil di tahun 1950-an, dan tali karet warna hitam dengan motif ban mobil balap Dunlop vintage

34

CGW Magazine


HALAMAN INI Arloji Mille Miglia GTS Automatic Speed Black dan tampilan dibalik case arloji yang sangat detil dan mengagumkan HALAMAN SAMPING Sketsa tangan Arloji Mille Miglia GTS Automatic; Arloji Superfast Porsche Motorsport 919 Limited Victory Edition Masih dari lini arloji sport yang terinspirasi oleh balap motor klasik, Chopard menciptakan model Mille Miglia GTS Automatic Speed Black yang maskulin dan tangguh. Berbalut warna hitam pekat, case berdiameter 43mm yang terbuat dari baja anti gores yang dilapisi DLC hitam ini menggabungkan desain canggih dan keunggulan teknis, didukung oleh mesin caliber Chopard 01.01-M berpemutar otomatis dan chronometer bersertifikasi COSC. Mesin tersebut memiliki presisi dan kinerja yang luar biasa, dan seluruhnya diproduksi, dikembangkan dan dirakit di bengkel kerja Chopard. Terdapat detil ‘RossaCorsa’ warna merah pada dasar muka jam, angka besar yang mengingatkan kita akan dasbor mobil di tahun 1950-an, dan tali karet warna hitam yang menampilkan motif tapak ban mobil balap merek Dunlop vintage. Arloji dalam warna hitam pekat yang memancarkan karakter tak terbantahkan ini diproduksi terbatas 1.000 buah, seakan melanggengkan semangat Chopard akan balap klasik. Koleksi lainnya yang sangat erat hubungannya dengan balap mobil adalah Superfast Porsche Motorsport 919 edisi terbatas yang disebut juga sebagai ‘victory watch’, karena khusus dipersembahkan bagi kemenangan tim Porsche Motorsport di ajang kejuaraan World Endurance Championship tahun 2015 lalu. Tim balap Jerman ini memenangkan gelar ke-17 mereka, dimana Chopard adalah mitra pencatat waktu resmi ajang ini sejak 2014, dan piala tersebut dimenangkan berkat sebuah mobil yang luar biasa, Porsche 919 Hybrid yang menjadi inspirasi utama arloji Superfast Porsche Motorsport 919 ini. Karl-Friedrich Scheufele pun dengan antusias mengomentari prestasi yang luar biasa tersebut, “Tahun 2015 adalah tahun yang menarik dan

CGW Magazine

35


Mobil balap Porsche 919 Hybrid menjadi inspirasi utama arloji Superfast Porsche Motorsport 919

36

CGW Magazine


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Nicko Hülkenberg dan tim memenangkan balap 24 jam di le Mans 2015; Bagian belakang case Superfast Chrono Porsche 919 Edition; Superfast Chrono Porsche 919 Edition HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Chopard dan Porsche Motorsport, malam kemitraan Champions 2015 yang sukses; Karl-Friedrich Scheufele memegang piala FIA WEC Champion dari Le Mans winning Porsche 919 Hybrid; Karl-Friedrich Scheufele dengan para duta Chopard Mark Webber (Australia), Brendon Hartley (New Zealand) dan Romain Dumas (Perancis); Duta Chopard, Mark Webber dan mobil Porsche 919 Hybrid

luar biasa bagi Porsche, yang membuat kita bangga menjadi mitranya. Kami mengucapkan selamat kepada duta kami Mark Webber dan Brendon Hartley untuk gelar juara dunia mereka dan kami berharap untuk memulai musim ketiga bersama Porsche Motorsport.” Diproduksi dalam jumlah sangat terbatas, yaitu hanya 17 buah, arloji chronograph berdiameter 45mm dengan case terbuat dari stainless steel dan bezel dari rose gold 18K ini mengusung mesin Chopard Calibre 03.05-M yang seluruhnya dikembangkan, diproduksi dan dirakit di bengkel kerja Chopard. Mesin chronograph berpemutar otomatis dengan presisi tinggi ini dilengkapi dengan fungsi flyback, dan calibre berikut oscillating weight model kerangka terlihat jelas melalui kristal safir transparan di bagian belakang case yang diukir dengan tulisan ‘Official Timing Partner Porsche Motorsport’ dan ‘Winner World Endurance Championship 2015’. Arloji ini diperuntukkan bagi para penggemar balap otentik, mereka yang memiliki gairah sejati untuk olahraga motor, seperti Chopard dan Porsche.

CGW Magazine

37


Point of View

In Full Speed Melaju bersama Chopard dan berpacu dengan waktu demi mewujudkan mimpinya

38

CGW Magazine


S

ebagai mitra ajang balap bergengsi Mille Miglia, pencatat waktu resmi di ajang Grand Prix de Monaco Historique dan Porsche Motorsport, Chopard bukanlah nama asing di dunia motorsport. Tak heran jika Chopard kemudian memilih Mark Webber sebagai salah seorang Duta merek jam tangan mewah asal Swiss ini. Pebalap Australia Porsche Motorsport karismatik yang telah berlaga di Formula 1 selama lebih dari sepuluh tahun ini tidak hanya memiliki prestasi membanggakan di dunia balap, ia juga sukses membuat otobiografinya yang berjudul ‘Aussie Grit’ menjadi buku terlaris, dan berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial yang diasuhnya, The Mark Webber Foundation, Aylesbury College Trust dan Wings For Life. Apa yang membuat Anda begitu aktif mendukung kegiatan kemanusiaan? Saya telah mengunjungi beberapa rumah sakit di Australia, dan di tempat-tempat itulah saya lihat mereka yang jauh kurang beruntung dibanding saya. Orang-orang yang setiap harinya adalah perjuangan hidup bagi mereka. Karena saya mulai memiliki kehidupan yang baik dari profesi saya sendiri, itu membuat saya ingin memberikan sesuatu kembali dan membantu mereka kembali ke rumah. Saya tidak suka berteriak tentang hal itu, tapi itu filosofi saya dan itulah yang akan saya terus dilakukan.

Chopard Superfast menggabungkan semua kualitas yang menurut saya sangat penting, dan mereka menangkap esensi sejati dari dunia balap HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Mark Webber mengenakan Superfast Power Control; Mark Webber mengenakan Superfast Chrono Rose Gold

HALAMAN SAMPING Mark Webber di depan Chopard Manufacture

CGW Magazine

39


Jam tangan adalah hadiah yang berharga, yang diberikan oleh seseorang yang Anda cintai, dan sesuatu yang Anda simpan sepanjang hidup Anda Mark Webber tengah mencoba merakit mesin jam Superfast

Tahun lalu otobiografi Anda yang sudah lama ditunggu-tunggu, Aussie Grit menjadi buku terlaris internasional. Ya, sungguh menyenangkan melihat buku tersebut telah diterima dengan baik. Saya menerima begitu banyak pesan yang memberitahu saya bahwa mereka menikmati membacanya. Saya pikir kebanyakan orang menganggap itu hanya akan menceritakan tentang waktu saya di Red Bull dan multi 21, tapi tentu saja ada banyak lagi kisah karir saya, dari masa kecil saya di Australia hingga saya menjadi seperti yang sekarang ini. Apa kunci kesuksesan Anda? Kita akan mendapatkan apa yang kita berhak menerimanya. Tidak lebih, tidak kurang. Tidak ada yang tertarik dengan daftar alasan mengapa hal itu tidak akan terjadi pada Anda. Anda hanya harus keluar dan melakukannya. Apakah Anda seorang penggemar jam tangan? Saya tidak akan mengklaim bahwa saya seorang penggemar jam tangan tapi saya menyukai jam tangan yang indah yang menggabungkan kehandalan dengan tampilan klasik abadi. Jadi jam tangan Chopard sangat sesuai dengan selera saya dan koleksi Chopard Superfast menggabungkan semua kualitas yang menurut saya sangat penting, yaitu teknologi tinggi dan garis-garis tegas tapi halus. Mereka menangkap esensi sejati dari dunia balap. Apa hal terpenting dari sebuah penunjuk waktu? Bagi saya jam tangan harus fungsional sekaligus elegan untuk menggabungkan dunia balap dengan gaya hidup aktif saya di luar ruangan. Chopard merangkul elemen balap dengan mengambil inspirasi dari dunia motorsport dan menggabungkannya ke dalam desain dan pengembangan jam tangan mereka. Apa jam tangan pertama yang Anda miliki? Saya ingat dengan sangat baik, Casio, yang diberikan kepada saya 40

CGW Magazine

oleh kakek saya. Itu adalah jam tangan yang sempurna untuk remaja pecinta olahraga seperti saya. Saya mengenangnya sebagai hadiah yang benar-benar saya cintai. Dan itulah anggapan saya tentang jam tangan, yaitu hadiah yang berharga yang diberikan oleh seseorang yang Anda cintai, dan sesuatu yang Anda simpan sepanjang hidup Anda. Jika Anda bisa memilih dua jam tangan, satu untuk siang hari dan satunya untuk malam hari, jam tangan mana yang akan Anda pilih? Saya tidak akan ragu sedikitpun, aku akan memilih model dari koleksi Chopard Superfast ketika saya mengemudi. Tapi untuk malam hari, saya akan selalu memilih model Chopard L.U.C, karena memiliki keanggunan abadi yang cocok di saat Anda tengah berpakaian lengkap maupun dengan tampilan lebih santai. Apa filosofi hidup Anda? Konsisten dan jujur pada diri sendiri. Perlakukan orang lain dengan cara yang sama seperti yang Anda ingin diperlakukan. Dan karena saya tidak pernah tahu apa yang akan ada di tikungan berikutnya dalam hidup ini, berbuatlah yang terbaik setiap saat. Aktivitas apa yang Anda sepertinya tidak pernah punya waktu? Peregangan atau yoga, misalnya! Saya harus melakukan keduanya secara teratur, tapi sejujurnya, saya menganggap kegiatan itu membosankan dan tidak menarik dan saya selalu dapat menemukan alasan yang baik untuk tidak melakukannya. Apa mobil favorit Anda? Porsche 918 Spyder. Ini adalah mobil yang luar biasa dan saya punya kesempatan untuk menyetirnya pada beberapa kesempatan. Keseimbangan dan teknologi barunya luar biasa. Saya suka dimensi abadi yang berhasil dicapai Porsche dalam setiap mobil mereka. Model 550 Spyder juga megah. Tentu, mereka keduanya mobil Porsche, tapi aku juga suka Mustang Amerika.


Collector’s Corner

ACROSS THE OCEAN Kreasi horologi nan unik pujaan para kolektor jam

P

ara kolektor jam sejati tentu tidak akan melewatkan kesempatan berharga ini untuk mengoleksi salah satu dari mahakarya Montblanc terbaru yang diproduksi sangat terbatas untuk merayakan ulang tahun ke-110 Maison ini. Demi menghormati perjalanan melintasi Samudera Atlantik dan presisi utama dari chronometer khusus untuk maritim, Montblanc menciptakan dua kreasi horologi nan unik, yaitu jam saku edisi terbatas (hanya delapan buah) Montblanc Collection Villeret Tourbillon Cylindrique Pocket Watches 110 Years Edition, yang menampilkan mesin-mesin horologi paling inovatif seperti tourbillon dengan pegas berbentuk silinder, indikator zona tiga waktu hingga waktu dunia dari belahan Utara dan Selatan. Model lainnya adalah Villeret Tourbillon Cylindrique Pocket Watch & Navigator 110 Years Edition yang sangat unik dan megah, yang memadukan antara jam bahari dengan sebuah jam saku yang dapat ditempatkan dalam kompartemen khusus untuk display dan penyimpanan saat tidak digunakan. Struktur navigator setinggi 93cm itu memiliki dasar berbahan granit seberat 120kg dengan ukuran 56cm untuk instalasi yang stabil di dek kapal, case terbuat dari kuningan berlapis nikel berdiameter 64cm. www.montblanc.com

CGW Magazine

41


Point of View

Lap Of Luxury Renaldi Hutasoit menemukan dunianya di antara deru mesin mobil balap dan keunikan mesin-mesin jam tangan

42

CGW Magazine


Mobil dan jam tangan adalah sama-sama benda mati yang “hidup�, bernafas (mesin mobil butuh udara untuk hidup, balance wheel jam tangan bergerak seperti jantung yg berdetak)

DARI KIRI ATAS Aldi berhasil meraih podium 3 pada ajang balap Ferrari Challenge di Abu Dhabi; Meraih posisi 1 di ajang Ferrari Challenge Asia-Pasifik (FCAP) 2016 di sirkuit Suzuka, Jepang

N

@Foto-foto: Ferrari Challenge APAC

ama Renaldi Hutasoit kian harum tahun ini karena prestasinya di arena balap mobil supercar Ferrari telah berkali-kali membuat lagu Indonesia Raya berkumandang di berbagai ajang balap internasional. Namun tidak banyak yang mengetahui bahwa orang yang sama juga sangat dikenal di dunia jam tanganmewah di Indonesia dan sangat mengerti tentang seluk-beluk jam tangan, karena ia memiliki perusahaan yang bergerak di bidang horologi, yaitu PT. Hourlogy Indah Perkasa, satu-satunya operator bagi seluruh butik jam tangan Omega di Indonesia. Dan sebagai atlit, pria karismatik yang akrab disapa Aldi inibukan pemain baru di dunia motorsport, ia telah meraih gelar juara di Ferrari Challenge kelas dunia, termasuk di ajang Ferrari Challenge Asia-Pasifik (FC-APAC) 2015, yaitu Round 2, Fuji Speedway, Jepang; Round 4, Zhuhai International Circuit, China; Round 5, Shanghai International Circuit, China; dan World Finals, di Autodromo di Mugello, Italia. Kemenangan-kemenangan ini membawanya ke posisi ke-2 di dalam kejuaraan FC-APAC 2015. Memasuki tahun 2016, Aldi juga sudah mencatat kemenangan, yaitu Round 1, Suzuka Circuit, Jepang. Pembalap yang tergabung di tim Viro Water Ferrari Jakarta ini aktif mengikuti berbagai ajang balap mobil internasional dan ambisinya adalah untuk dapat selalu mengibarkan bendera Merah Putih sekaligus

CGW Magazine

43


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Aldi diapit ahli mesin Fabrizio Rubino dan insinyur mesin Gabriele de Genaro; Arloji OMEGA Speedmaster Moonphase; Sang juara terlihat bangga di Podium Fuji, Jepang 2015 HALAMAN SAMPING DARI ATAS Aldi saat berlaga pada ajang Yas Marina di Abu Dhabi; Bersama VP Omega Indonesia, Novitasari Suharsono dan Omega Museum Manager, Petros Protopapas

44

CGW Magazine

mengumandangkan lagu Indonesia Raya di ajang balap mobil kelas dunia. Berikut cuplikan wawancara Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia dengan pria tampan kelahiran 44 tahun lalu yang baru kembali dari berlomba dan kembali finish di podium di Yas Marina Circuit, Abu Dhabi ini. Apa motivasi Anda hingga berhasil mengharumkan nama bangsa dengan memenangkan berbagai kejuaraan balap mobil, seperti Ferrari Challenge AsiaPasifik (FCAP) 2016 di sirkuit Suzuka, Jepang kemarin? Saya memang menyukai balap mobil sejak lama. Jadi motivasi dasar saya untuk balap mobil adalah to have fun. Setelah saya mulai berlomba di luar negeri, tentu ada motivasi tambahan yaitu membuktikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan wajib diperhitungkan. Adalah sebuah kebanggaan tinggi untuk berdiri di podium di bawah Merah Putih dan mendengar Indonesia Raya dilantunkan. Perasaan bangga ini merupakan sebuah motivasi yang besar dan mampu membuat kita berjuang lebih keras dari sekedar memenangkan piala.

Apa saja tantangan yang dihadapi sebagai seorang pebalap profesional sekaligus pebisnis? Tantangan terbesar adalah komitmen waktu. Balap di manca negara membutuhkan travel time yang kadang bisa hampir 24 jam sebelum sampai di kota tujuan. Oleh karenanya sering kali kita harus meninggalkan kantor dan pekerjaan hingga 1 minggu untuk berlomba. Apakah Anda mendapatkan kesulitan mencari dukungan dari pihak sponsor dan pemerintah dalam setiap ajang balap mobil internasional? Saya sangat diberkati karena dukungan dari berbagai pihak, sehingga tidak menjadi kesulitan untuk saya. Viro Water, Ferrari Jakarta, MRA Group, Hourlogy, majalah AutoExpert dan Best Life, semuanya telah menjadi partner yang idaman dan terbaik. Ikatan Motor Indonesia juga selalu sangat membantu dalam memfasilitasi supaya saya bisa berlomba di luar negeri. Saya merasa bertanggung jawab untuk memberikan prestasi dan exposure terbaik untuk semua pihak yang sudah percaya kepada saya. Anda dikenal luas di kalangan para kolektor dan penggemar jam tangan mewah di Indonesia, apakah Anda juga memiliki kegemaran mengoleksi jam tangan? Model mana saja yang Anda sukai? Sebenarnya koleksi saya tidak banyak karena saya lebih suka memakai dan kadang merasa seperti menganak


Semua jam tangan saya adalah tipe chronograph karena saya sering menggunakan fitur penghitung waktu ini untuk berbagai hal. Koleksi favorit adalah Omega Speedmaster tirikan pieces yang sedang tidak saya pakai. Semua jam tangan saya adalah tipe chronograph karena saya sering menggunakan fitur penghitung waktu ini untuk berbagai hal. Koleksi favorit adalah Omega Speedmaster. Jika diberi kesempatan untuk mendesain sebuah jam tangan, fitur apa saja yang ingin Anda tampilkan dalam desain jam tangan tersebut? Pertama sudah pasti chronograph, ditambah fitur big date dan GMT. Untuk mesin saya akan pilih manual winding, karena lebih tipis, lebih ringan, dan keindahan mesinnya tidak dihalangi oleh rotor. Overall design simple tapi bukan minimalis, lebih ke arah sporty-elegant dibanding hard-core sport atau full klasik. Kedap air 100m cukup. Diameter case 44mm

untuk saya sempurna, bentuk case round, dan ketebalan yang cukup tipis untuk dikenakan dibawah french cuff. Tentunya pakai caseback transparan supaya mesin manual yang indah bisa dilihat. Bahan case titanium supaya ringan. Meski saya suka leather strap, sisi praktis saya sering lebih condong ke arah bracelet, tentunya juga dari titanium yang bisa diganti rubber strap kalau mau. Untuk dial harus simple. Pastinya harus punya kontras bagus antara dial dan indexes supaya mudah dibaca dan terbuat dari enamel. Apakah Anda setuju dengan pendapat yang menyebutkan bahwa ada hubungan erat antara balap mobil dengan jam tangan? Setuju. Mobil dan jam tangan adalah samasama benda mati yang “hidup�, bernafas

(mesin mobil butuh udara untuk hidup, balance wheel jam tangan bergerak seperti jantung yg berdetak) dan keduanya perlu dirawat seperti anak, atau setidaknya like a pet. Apa pendapat Anda tentang tren ‘smartwatch’ dalam industri pembuatan jam saat ini? Menurut pendapat saya, ini hanyalah sebuah fase awal dari sesuatu yang baru, yang nantinya akan berevolusi menjadi sesuatu yang sama sekali baru dan berbeda (seperti e-book hadir duluan tapi tidak berkembang dan sekarang ada iPad), atau hilang dalam beberapa tahun (seperti TV watch). Ini karena tidak praktis untuk memiliki layar 1.5 inci (bahkan kurang) pada pergelangan. Tidak banyak yang bisa dilakukan dengan layar sekecil itu.

CGW Magazine

45


Point of View

His Way

FORWARD Kesuksesan Ananda Mikola di dunia balap dan sifatnya yang selalu menghargai waktu telah menjadikannya figur sempurna sebagai Duta BRM di Indonesia

46

CGW Magazine


Harus berani dan yang utama menghargai waktu karena dalam dunia balap 1 detik sangat berarti DARI ATAS Arloji BRM V6-44-MK yang ringan dan sporty; Saat ia meraih posisi ke-3 Rd. 2 Race 4 sirkuit Sentul pada 17 Februari 2008 HALAMAN SAMPING Sang juara

J

ika dilihat dari berbagai prestasi di dunia otomotif yang diraihnya selama bertahun-tahun, Ananda Mikola memang mendedikasikan hidupnya untuk motorsport. Pebalap nasional Indonesia berdarah Jawa-Minang kelahiran Jakarta pada 27 April 1980 ini memang terlahir dari keluarga pebalap. Ayahnya adalah pebalap terkenal Indonesia dan pengelola Sirkuit Sentul, Tinton Suprapto, sementara adiknya Moreno Suprapto yang kini menjadi anggota DPR juga seorang pebalap F3 berprestasi.

@Foto-foto: Ferrari Challenge APAC

Pria ramah yang memiliki prestasi membanggakan dan telah berkali-kali terpilih menjadi Duta Pariwisata Indonesia sejak tahun 1998 – 2004 ini sudah menggeluti dunia balap mobil sejak muda belia, dan dengan berbagai prestasinya di dunia balap mobil itulah Bernard Richards memilihnya sebagai Brand Ambassador di Indonesia untuk merek jam tangan premium Bernard Richards Manufacture (BRM) Chronographes. Karena sebelumnya mereka telah pernah berkolaborasi di tahun 2005, sehingga saat diminta untuk menjadi Duta merek jam tangan sporty ini, Ananda dengan senang hati menyambutnya. Dan bagi pihak BRM yang diwakili PT. Eurobutik Bangun Indonesia (EBI) sebagai distributor resminya di Indonesia, terpilihnya Ananda sebagai pebalap klasik Indonesia memang cocok dengan BRM yang mengusung unsur klasik dari dunia balap mobil, dengan desain yang mengambil inspirasi dari komponen mobil balap, demikian ungkap Kartika Sari Winata selaku Managing Director PT Eurobutik Bangun Indonesia. Berikut cuplikan wawancara kami dengan pebalap Lamborghini supercar yang kini juga aktif di dunia bisnis properti dan mengurus sirkuit balap Sentul bersama ayahnya itu.

CGW Magazine

47


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Bersama para bintang tim AC MILAN untuk kejuaraan 2003 World Series Light; Saat meraih posisi pertama di ajang F3 ASIA Batangas, Filipina tahun 2005; Bersama ayahnya Tinton Soeprapto dan adiknya Moreno Soeprapto HALAMAN SAMPING DARI ATAS Bagian belakang case arloji BRM V6-44-MK; Bersama Managing Director PT Eurobutik Bangun Indonesia, Kartika S.Winata dan CEO BRM Chronographes, Richard Bernards: Bangga mewakili Indonesia di kancah internasional

Favorit saya adalah BRM V644-MK, karena ia ringan, kuat dan desainnya mempunyai karakter yang sesuai dengan dunia saya, yaitu dunia balap

48

CGW Magazine


Bagaimana perasaan Anda tentang dunia balap? Dunia yang sangat menarik karena di dunia balap saya banyak menimba ilmu kehidupan. Bagaimana cara mengontrol emosi, bagaimana mengambil keputusan dalam waktu sepersekian detik, harus berani dan yang utama menghargai waktu karena dalam dunia balap 1 detik sangat berarti. Sebagai pebalap Indonesia tersukses di kelas Formula, apa motivasi Anda hingga berhasil memenangkan berbagai kejuaraan balap mobil? Motivasi utama saat di lintasan balap adalah mengharumkan nama bangsa Indonesia. Apakah Anda juga mendapatkan kesulitan mencari dukungan dari pihak sponsor dan pemerintah pada setiap ajang balap mobil internasional? Hmmm.... pertanyaan yang sulit, tapi selama balap ada 3 kombinasi unsur dana yang saya dapatkan. Dukungan dari BUMN, swasta dan uang pribadi karena memang kebutuhan biaya balap sangat tinggi apalagi kalau kita mengikuti balap di Eropa. Apakah Anda setuju dengan pendapat yang menyebutkan bahwa ada hubungan erat antara balap mobil dengan jam tangan? Ya sangat setuju karena balap berhubungan dengan waktu bahkan di dunia balap sepersekian detik sangat berarti dan sangat menentukan. Anda terpilih menjadi Duta merek jam tangan B.R.M di Indonesia, apa yang paling Anda sukai dari jam tangan tersebut? Karakter dan desain dari jam tangan tersebut. Sudah sejak tahun 2005 saya menyukai BRM dan membelinya waktu itu karena saya anggap

menarik dan cocok buat saya sebagai pembalap. Kelebihan BRM selain ringan, desainnya sporty dan sangat berbau balap otomotif. Banyak merek jam tangan lain yang konstruksinya tidak cocok untuk kegiatan sport. Jam tangan BRM Chronographes manakah yang menjadi favoritmu? BRM V6-44-MK, karena ia ringan, kuat dan desainnya mempunyai karakter yang sesuai dengan dunia saya, yaitu dunia balap. Apa yang paling Anda sukai dari sebuah jam tangan? Kenyamanan, desain dan sejarah dari jam tersebut. Apakah Anda memiliki kegemaran mengoleksi jam tangan? Dan apakah Anda masih ingat dengan jam tangan yang pertama kali Anda miliki? Ya, saya mengoleksi beberapa jam tangan antara lain Rolex, Patek Philippe dan Audemars Piguet. BRM merupakan jam favorit saya, namun arloji pertama yang saya miliki adalah Rolex Daytona Paul Newman dengan No. 5253. Jika diberi kesempatan untuk mendesain sebuah jam tangan, fitur apa saja yang ingin Anda tampilkan dalam desain jam tangan tersebut? Fitur chrono yang utama. Sebagai pebisnis muda, apa pendapat Anda tentang tren ‘smartwatch’ dalam industri pembuatan jam saat ini? Saya pikir bagus juga dengan adanya smartwatch, jam tangan tersebut memiliki fungsi dan fitur lain untuk memudahkan orang dalam beraktifitas.

CGW Magazine

49


Point of View

TIMING & PRECISION Time International dan Sean Gelael, kerjasama penuh presisi

S

atu lagi wajah anak negeri yang digadang-gadang melaju pesat di sirkuit balap: Sean Gelael. Pemuda 19 tahun ini adalah putra pasangan pengusaha Ricardo Gelael dan mantan aktris kawakan Rini S. Bono. Rasanya bukan kebetulan bila jiwa Sean seolah terpanggil oleh dinamika ajang sirkuit, karena sang ayah juga mantan pereli senior Indonesia di era 1980-an. Sejak kecil, pemuda bernama lengkap Muhammad Sean Ricardo Gelael ini sudah akrab dengan dunia balap. Salah satu pemicunya tentu tak lain dan tak bukan karena “quality time” bersama ayahnya. Sean kerap diajak melaju di arena balap oleh ayahnya, di usia 8 tahun! Ia mengaku, “Hal tersebut telah menjadi bagian dari diri saya dan saya ingin mencontoh ayah saya sejak saat itu.” Dan ia pun mengukir rekor sebagai co-driver termuda di Indonesia pada usia 11 tahun karenanya.

50

CGW Magazine


Berlaga untuk tim Carlin, Sean akan mengenakan Tudor Fastrider Chronograph baru yang mencerminkan gaya muda dan sporty Meski baru berusia 19 tahun namun mental tangguh yang dimiliki Sean telah mengantarkan dirinya menjadi pembalap di GP2 Series, bertarung dengan pembalap-pembalap lain yang jauh lebih dewasa dan berpengalaman. Sean pernah mendampingi pereli Inggris David Maslen dan pereli Australia Cody Crocker dalam beberapa kejuaraan. Kini sosoknya memang mulai menjadi sorotan di berbagai ajang olahraga otomotif. Sejak ia mengawali dari bertualang di ajang GoKart tahun 2010, reli hingga, yang terbaru, kompetisi Formula dan GP2. Sederet prestasinya antara lain masuk Top 10 dalam World Series Renault (2015), British F3 Championship (2014 dan2013), Youngest F3 Driver on Podium (2013), dan seperti dikemukakan di atas, dinobatkan sebagai co-driver termuda, Youngest National Champion Co-Driver (2008) dalam daftar Museum Rekor Indonesia (MURI).

HALAMAN INI DARI ATAS Ia terlihat mengenakan Tudor Fastrider Chronograph saat menemui para penggemarnya; Persiapan menjelang pertandingan

HALAMAN SAMPING DARI ATAS Pembalap muda kebanggaan Indonesia, Sean Gelael; Sean mengenakan arloji Tudor Fastrider Chronograph

Persona muda, dinamis dan juga berani inilah yang menarik perhatian Time International untuk bekerjasama dengan sang rising star. Dengan kerjasama baru ini, Sean akan mengenakan arloji Tudor kala berlaga di sirkuit internasional. Selaras dengan semangat dinamis koleksi-koleksinya, kemitraan inipun akan melanjutkan asosiasi bergengsi INTime dengan olahraga otomotif. Ketika ditanya tentang kemitraan ini, Sean Gelael mengaku, “Saya sangat bersyukur diberi kesempatan berkolaborasi dengan Time International. Arloji-arloji ini sangat bagus dan memenuhi kebutuhan saya sebagai pria dengan misi besar.� Berlaga untuk tim Carlin, Sean akan mengenakan Tudor Fastrider Chronograph baru yang mencerminkan gaya muda dan sporty dan terinspirasi oleh sepeda motor Scrambler. Arloji ini kedap air hingga kedalaman 150 meter dan memiliki kapasitas tenaga cadangan hingga 46 jam dan dilengkapi dengan case baja antikarat, seakan menegaskan kesan pria dewasa yang melekat pada Sean Gelael. Ada suatu ironi ketika arloji yang terinspirasi oleh sepeda motor ini disematkan di lengan Sean yang merupakan pembalap mobil, tapi kesamaan dari keduanya adalah mereka mempunyai kecepatan yang tinggi dan sangat mencerminkan kata maskulin, jadi bagi Sean Gelael, ironi tersebut tidak berlaku.

CGW Magazine

51


Special Report

BASELWORLD 2016

TOP TRENDS Inilah tren teranyar dari panggung arloji terbaik, tercanggih, terindah dan terunik di dunia haute horlogerie

52

CGW Magazine


Dengan ketebalan hanya 1mm, kira-kira setipis kartu, menjadikannya arloji ceramic tertipis yang pernah diproduksi oleh Rado

S

eberapa penting peran BaselWorld dalam tren arloji dan perhiasan? BaselWorld adalah ajang pameran arloji dan perhiasan paling akbar di dunia, dimana terdapat ribuan jam tangan terbaru berdetak serentak dari balik etalase mewah para Maison terkemuka, ratusan merek jam dan perhiasan ternama maupun independen dari seluruh dunia, dan puluhan ribu pengunjung yang hadir untuk memenuhi hasrat mereka akan model-model terbaru, terbaik, tercanggih dan terindah itu. Tahun ini, total pengunjung mencapai 45 ribu orang dan awak media 4,400 orang yang hadir memadati gedung-gedung pameran seluas total 457,2km persegi! Dari statistik ini, tak berlebihan kiranya jika BaselWorld dianggap sebagai panggung utama untuk menetapkan tren terbaru dalam dunia haute horlogerie dan haute joaillerie. Inilah tempat di mana merek yang paling diinginkan di dunia memamerkan koleksi terbaru dan terbaik mereka, dan ajang yang paling dinanti oleh para penggemar, kolektor, pengamat arloji dan perhiasan, hingga awak media untuk memilih model dan merek mana yang cocok dan layak untuk dijadikan koleksi. Dari ratusan wawancara dan liputan tanpa lelah selama delapan hari non-stop, perburuan mencari benang merah tren arloji dari ratusan merek jam pun membuahkan hasil. Inilah tren paling penting di industri horologi tahun ini.

DARI KIRI BAWAH Model mengenakan arloji RADO True Thinline; Arloji RADO True Open Heart; Arloji BULGARI Minute Repeater; Dua tampilan arloji Eco-Drive One dari CITIZEN

CGW Magazine

53


DARI KIRI SEARAH JARUM JAM Arloji HUBLOT Big Bag Tutti Frutti Linen; Arloji CHOPARD L.U.C XP 35mm Esprit de Fleurier Peony; Arloji CHARRIOL Lady St.Tropez GlamMoon; Coralie Charriol-Paul; Arloji CHARRIOL dari lini FOREVER Blue Lotus

Size Does Matter Bagi mereka yang beranggapan bahwa bentuk jam yang tipis itu indah dipandang dan nyaman dikenakan, maka tren desain arloji tahun ini menjawab keinginan itu. Seakan ingin memenuhi keinginan mereka, para pembuat arloji berlomba menciptakan jam tangan paling tipis dan ringan, meski tetap mengunggulkan mesin arloji ultra-canggih. Boleh dibilang bentuk arloji dari tahun ke tahun semakin tipis, seakan ingin menantang para pakar pembuat jam untuk menciptakan mesin jam tercanggih dan tertipis di dunia, begitu tipis sehingga beberapa merek jam berhasil memecahkan rekor dunia baru untuk mesin jam paling tipis, seperti yang dicapai Bulgari tahun ini, dalam arloji Bulgari Octo Finissimo Minute Repeater mereka (lihat halaman 24). Dari Swatch Group, Rado menciptakan koleksi terbaru mereka yang terinspirasi oleh segala hal yang ringan. Terdapat tiga koleksi utama yang sangat ramping sehingga terasa seperti kulit kedua saat dikenakan, yaitu True Open Heart, True Thinline dan Hyperchrome Ultra Light. Ketebalan case True Thinline hanya 4,9mm dengan mesin arloji quartz dengan ketebalan hanya 1mm, kira-kira setipis kartu kredit, menjadikannya arloji ceramic tertipis yang pernah diproduksi oleh Rado. Citizen juga hadir tahun ini dengan arloji bertenaga cahaya paling tipis di dunia, yaitu Eco-Drive One edisi terbatas, dengan ketebalan case hanya 2,98mm dan mesin jam berukuran 1mm dan hanya diproduksi sebanyak 800 buah. Dan jika tahun lalu, diameter arloji didominasi oleh bentuk super besar hingga mencapai 45mm, dan lebarnya seakan ingin menguasai seluruh pergelangan tangan Anda, tahun ini ukuran arloji 54

CGW Magazine


DARI KIRI SEARAH JARUM JAM Arloji ROLEX Cellini Date; Arloji CORUM Bubble Diamond; Arloji BREGUET Classique Phase de Lune Dame 9088; Arloji LONGINES La Grande Classique; Arloji MOSER & CIE Venturer Small Seconds XL; Arloji DE GRISOGONO New Retro kembali ke masa-masa di bawah 40mm, didorong oleh daya tarik dan popularitas jam-jam vintage. Diameter besar sudah mulai ditinggalkan, meski masih ada beberapa merek arloji, terutama merek jam independen, yang berani menampilkan arloji ultra-big mereka. Model untuk pria dan wanita kini berada di sekitar angka 36mm – 39mm, dan banyak model unisex yang dapat dikenakan baik oleh pria maupun wanita, seperti Omega Seamaster yang berdiameter 39,5mm.

Warna paling dominan dan mendominasi dasar muka jam, bezel hingga tali jam untuk tahun ini adalah biru

Color Me Bright Warna-warni terang menjadi tema utama tahun ini. Seperti terlihat dalam koleksi terbaru Hublot, Big Bag Tutti Frutti Linen yang memamerkan bahan linen berkualitas tinggi pada tali, dasar muka hingga case arloji. Hadir dalam warna-warna terang seperti biru laut, ungu, shocking pink, hijau turquoise dan oranye, arloji chronograph berdiameter 41mm ini dipercantik oleh kilau warna-warni batu mulia berharga seperti safir oranye, topaz dan amethyst pada bezel arloji. Longines juga menghadirkan warna-warna indah dalam koleksi arloji wanita La Grande Classique terbarunya. Hadir dalam versi biru, putih dan merah jambu dan dasar muka jam berhiaskan bentuk bintang dalam warna senada. Direktur Kreatif Charriol, Coralie Charriol-Paul tahun ini juga hadir dengan kreasi indahnya yang penuh warna, dan tetap mengunggulkan kreativitas serta keahlian yang mumpuni. Tahun ini ia fokus pada produk untuk kaum wanita, dengan lini perhiasan Banglemania, Malia dan Forever Colors yang trendy dan penuh warna. Untuk lini arloji, Charriol memamerkan warna indah pada

CGW Magazine

55


Arloji-arloji dengan ‘panda face’ kini kembali menarik perhatian para kolektor dan connoisseur arloji mewah

DARI KIRI SEARAH JARUM JAM Dua pilihan arloji BULGARI Serpenti Incantati; Dua model arloji ROLEX Pearlmaster bertatahkan berlian; Arloji BULGARI Serpenti Incantati Skeleton Tourbillon arloji perhiasan St. Tropez yang glamor dan feminin, berdiameter 35mm, dengan bezel bertatahkan 35 berlian putih, 127 safir merah jambu dan 108 amethyst ungu. Dari lini Forever, hadir arloji bermotif bunga Lotus, dalam pilihan warna Blue dan Prune yang stylish. Namun warna paling dominan dan mendominasi dasar muka jam, bezel hingga tali jam untuk tahun ini adalah biru. Warna biru memang masih menjadi favorit dari para Maison, dan ratusan model dari lini jam termewah, menengah hingga merek-merek arloji fashion dengan sentuhan warna yang menyejukkan jiwa ini. Bejewelled Time Tahun ini para pakar pembuat arloji tak segan-segan membubuhkan ribuan permata berharga pada koleksi jam mereka. Bulgari hadir terdepan dengan lini Serpenti Incantati terbarunya yang sangat mewah. Mulai dari arloji perhiasan dengan tampilan feminin, hingga model Serpenti Incantati Skeleton Tourbillon Edisi Terbatas yang sangat menakjubkan, dengan sebentuk ular bertatahkan ratusan butir berlian dan batu permata berharga yang melingkar di sekeliling dasar muka jam 56

CGW Magazine


DARI KIRI ATAS Arloji ROLEX Cosmograph Daytona; Arloji OMEGA Speedmaster CK2998 Limited Edition; Selain arloji BRM, Bernard Richards juga menciptakan mesin pemutar jam yang canggih

kerangka. Tahun ini Bulgari menciptakan bentuk ekor sang ular yang seakan menggantung bebas dan keluar dari bezel arloji, dan bisa digerakkan. Chopard yang juga dikenal dengan lini arloji perhiasannya hadir dengan lini L.U.C XP 35mm Esprit de Fleurier Peony ultra feminin yang sangat mewah, bertatahkan berlian dan memamerkan seni pembuatan jam tingkat tinggi, yaitu menggunakan teknik ukiran Fleurisanne. Rolex tentu tidak ketinggalan, dengan lini Pearlmaster terbarunya yang feminin, terbuat dari emas Everose 18K bertatahkan berlian-berlian langka di seluruh permukaan arloji hingga ke bagian bezel dan gelang jam. Tak hanya feminin, arloji berdiameter 39mm ini mengusung mesin canggih generasi baru dari Rolex, yaitu calibre 3235, yang telah didukung 14 paten. Panda Face Pernahkah Anda perhatikan, ada beberapa bentuk dasar muka jam yang memiliki lebih dari satu chronograph dan terlihat seperti mata Panda? Ya, arloji-arloji dengan ‘panda face’ itu kini kembali menarik perhatian para kolektor dan connoisseur arloji mewah. Dasar muka jam panda adalah hal yang digandrungi oleh para kolektor arloji-arloji chrono, karena memiliki elemen yang dimiliki oleh jam tangan klasik. Sebut saja Rolex, tahun ini hadir dengan koleksi Oyster Perpetual Cosmograph Daytona yang terinpsirasi oleh lini Rolex Daytona Paul Newman yang legendaris, produksi tahun 1963. Model ini terlahir sebagai persembahan bagi dunia balap dan motor sport, memiliki ketangguhan sebagai mesin pencatat waktu paling handal dan merupakan salah satu arloji chronograph terbaik di dunia. Omega juga memiliki arloji dengan tampilan unik ini, yaitu Omega Speedmaster “Moonwatch” CK2998 Limited Edition (simak ulasan lengkapnya di halaman 78). Merek asal Prancis, B.R.M juga hadir dengan model ‘panda face’ pada hampir seluruh lini arloji chronograph terbarunya, termasuk pada model BRM T12 44 Gulf Limited Edition. Dan Bernard Richards, sang pencipta arloji BRM faham betul kebutuhan para kolektor arloji-arloji chronograph, yaitu alat pemutar jam (watch winder) sebagai ‘pendamping sejati’ agar arloji mereka tetap berfungsi di saat tidak sedang dikenakan. Ia pun menciptakan beberapa model

CGW Magazine

57


terbaru aksesoris wajib bagi para kolektor jam sejati tersebut, yang dirakit sendiri oleh Bernard Richards, dan seperti diungkapkannya beberapa waktu lalu, alat pemutar jam ini tersedia dalam beberapa versi, untuk 2, 4, 6, 8, 10 dan 12 arloji otomatis dan dapat dipesan dengan beberapa warna khusus, sesuai keinginan pelanggannya. Dan bicara arloji-arloji Edisi Terbatas yang diburu para kolektor, tahun ini Tissot menciptakan Tissot Heritage 1936 yang terinspirasi oleh jam yang diciptakan di masa revolusi arloji dari tahun 1930-an. Jika mengulik sejarahnya, dampak Perang Dunia I membuat para pria mulai mengenakan jam tangan dibandingkan jam saku demi alasan kepraktisan. Pembuat jam pun mengambil arloji saku dan mengelas bentuk melengkung pada kedua sisi case arloji untuk menyelipkan tali di baliknya, dan terciptalah jam yang dapat dikenakan di pergelangan tangan. Seperti disampaikan oleh Nicolas Clerc, Tissot VP Product Development, model Tissot Heritage 1936 persis seperti itu. Setelah melepaskan gelang jam, bagian belakang case arloji ini bisa dibuka untuk melihat gerakan mesin jam. Bagian belakang case juga dirancang untuk dapat menuliskan ukiran pribadi. Sementara jarum jam mengingatkan kita pada pembuatan jam di zaman dahulu. Dan di antara para pembuat jam independen yang memiliki mahakarya unik dan menarik bagi para kolektor arloji, Ollivier Savelli adalah salah satunya. Pria ramah berkebangsaan Prancis ini adalah pengrajin perhiasan terbaik yang awalnya berinovasi dengan bahan emas yang dipahatnya membentuk kelopak daun dan bunga pada dasar muka jam. Kini ia semakin dikenal dengan bentuk-bentuk desain arlojinya yang sangat unik, rumit dan luar biasa indah, dibawah nama brand Ollivier SavĂŠo. Tabung case dari kristal safir seakan menjadi wadah baginya untuk menuangkan mahakarya berbentuk sayap kupu-kupu, bunga, kepala kuda, tengkorak berapi hingga miniatur mobil balap Formula 1! Sebagai pengrajin perhiasan, ia membuat setiap elemen produknya berguna, hingga pada kotak khusus berlapis kulit mewah yang dibuatnya untuk para kolektor jam kreasinya, kotak itu pun memiliki garansi. 58

CGW Magazine

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Nicolas Clerc, Tissot VP Product Development; Arloji TISSOT Heritage 936; Beberapa model arloji OLLIVIER SAVÉO yang unik dan diciptakan sangat terbatas; Desainer Ollivier Savelli


Warna paling dominan dan mendominasi dasar muka jam, bezel hingga tali jam untuk tahun ini adalah biru

Passion For Fashion Jika kita bicara fashion, salah satu merek yang sudah sangat dikenal adalah Calvin Klein. Tampilan edgy dan trendy pada desain arloji dan perhiasannya tahun ini menarik untuk dicermati. Seperti diungkapkan Presiden Calvin Klein Watches & Jewelry, Laura Burdese, bahwa Calvin Klein mengusung konsep #BackToBasics dalam lini arloji maupun perhiasannya tahun ini. Mengambil inspirasi dari tekstur misterius dari pemandangan alam yang tiada habisnya, dan memadukan bentuk sederhana dengan permukaan unsur ritmis, mereka menghadirkan beberapa lini yang unik, seperti arloji Even yang hadir dalam dasar muka jam perak, hitam, abu-abu atau hijau yang dipadukan dengan case dari stainless steel atau PVD emas pink. Uniknya lagi adalah motif bergalur tipis pada muka arloji, mengingatkan kita akan garis alami pada batu dan fitur elemen terestial. Dan untuk koleksi Snake, terlihat sudutsudut tajam yang meniru bentuk sisik ular, garis tegas dan pola simetris yang berpadu dengan efek metalik dengan bentuk origami, yang menghasilkan tampilan unik dari lini jam tangan dan perhiasan ini. Dan dari lini arloji gelang Class, Calvin Klein kembali menampilkan desain klasik yang khas dari merek ini, dan memadukan bahan baja berlapis PVD emas kuning atau pink. Bagi pasangan yang gemar mengenakan arloji dengan model yang sama, Laura memilihkan lini Step, yang kali ini hadir dalam warna dasar muka jam biru kehijauan, dan struktur geometris yang modern.

DARI KIRI ATAS Arloji Calvin Klein Step; Presiden Calvin Klein Watches & Jewelry, Laura Burdese; Arloji Calvin Klein Snake; Arloji Calvin Klein Class

CGW Magazine

59


Master of Time

Be Bold, Be Brave

BE U-BOAT! Keberaniannya dalam melawan tren telah menghasilkan berbagai karya yang memiliki karakteristik tersendiri dan patut dikoleksi

60

CGW Magazine


Italo Fontana Pendiri & CEO U-Boat

T

idak sulit untuk menemukan sang desainer meski ia tengah berada di kerumunan pengunjung pameran yang memadati gedung pameran BaselWorld baru-baru ini. Seperti kebanyakan orang Italia yang dikenal ramah dan selalu tampil stylish, pria modis yang mengenakan jaket kulit coklat itu pun langsung mengenali kami dan melambaikan tangannya sembari tersenyum ramah. Itulah keramahan khas Italia dari sang pencipta dan desainer merek jam tangan U-Boat, Italo Fontana yang menciptakan arloji pertamanya sekitar 16 tahun lalu dan berkat sentuhan kreativitasnya, arloji-arloji U-Boat pun tercipta dengan karakteristik dan gaya tersendiri, dengan tampilan yang maskulin, kasar dan ‘retro-style’.

HALAMAN INI DARI ATAS SERAH JARUM JAM Italo Fontana; Penyanyi Emin Agalarov dan aktor Steven Seagal; Arloji Chimera Net Bronze HALAMAN SAMPING Arloji Chimera Skeleton Titanium

Steven Seagal adalah salah satu penggemar arloji-arloji saya, dan kami memiliki kesamaan karakter dan filosofi

CGW Magazine

61


Salah satunya adalah bezel arloji yang terbuat dari bahan tungsten, yaitu logam tangguh yang hanya bisa tergores oleh berlian

Saat kami diajak ke ruangannya, terpampang poster seorang aktor laga, Steven Seagal yang tengah mengendarai motor besar Venenum karya Italo Fontana. Ya, pria asal Lucca, Tuscany ini juga menciptakan berbagai produk lainnya selain jam tangan, seperti pena, kacamata hingga sepeda motor berukuran besar. Dan kreativitas dinamisnya tahun ini telah menghasilkan serangkaian inovasi baru, seperti bezel tungsten hingga arloji prototipe pertama U-Boat dalam ukuran yang sangat tipis! Berikut hasil bincang-bincang akrab kami dari Collector’s Guide-WATCHES Indonesia dengan pria ramah dan penuh canda ini. Kenapa Anda memilih Steven Seagal sebagai Duta U-Boat? Hampir seluruh pemain di film The Expendables seperti Arnold Schwarzenegger, Sylvester Stallone dan Steven Seagal adalah penggemar jam tangan saya, hahaha.... Sebenarnya Steven bukan 62

CGW Magazine


HALAMAN INI Italo Fontana saat diwawancara team Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia, dan produk hasil karyanya termasuk kacamata, jam dan tali jam hingga pena HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Jam dinding U-Clock Chimera edisi terbatas, dengan identitas khas merek U-Boat, terbuat dari aluminium dan hanya diproduksi 50 buah

Limited Edition yang terbuat dari titanium grade 5. Dibandingkan koleksi sebelumnya, dasar muka arloji berdiameter 46mm ini saya potong hingga ke dasarnya dan menambahkan mesin Squelette U-77 Valjoux Top SoignĂŠ berpemutar otomatis dari Arola yang sudah kami modifikasi.

nama baru bagi saya, karena ia adalah sahabat saya dam kami telah saling mengenal lama sebelum akhirnya saya memutuskan untuk menunjuknya sebagai duta merek ini. Ia adalah salah satu penggemar arloji-arloji saya, dan kami memiliki kesamaan karakter dan filosofi. Ia juga seorang pria multi-talenta, selain terkenal sebagai aktor, produser, penulis naskah, sutradara film, ia juga gemar bermain musik, jago bela diri dan menjadi instruktur Aikido!

Ciri khas jam tangan buatan Anda adalah dari bentuknya yang super besar. Pernah terfikir untuk membuat desain yang berukuran tipis? Anda bisa meramal? Hahaha... Jam tangan ultra tipis pertama akan saya luncurkan di September tahun ini, dan ini prototipe yang bisa Anda lihat. Sangat tipis dan dilengkapi mesin berpemutar manual, tetap dengan ciri khas jam tangan kami, namun dirancang bagi mereka yang mengenakan pakaian formal. Saat mendesain jam tangan ini, saya membayangkan kalau jam tangan ini berada di pergelangan tangan James Bond, saat ia keluar dari air dan di balik baju selamnya ia mengenakan tuksedo rapi berwarna putih, haha..

Koleksi menarik apa saja yang Anda luncurkan tahun ini? Ada berbagai inovasi baru yang saya luncurkan, salah satunya adalah bezel arloji yang terbuat dari bahan tungsten, yaitu logam yang sangat tangguh dan hanya bisa tergores oleh berlian, dan bahan ini dalam waktu seratus tahun pun akan tampak seperti baru. Dengan inovasi yang telah teruji itulah kami ciptakan dua model yang berbeda, termasuk dua versi Chimera Net B&B dan Bronze yang mutakhir, dengan pilihan case arloji dari stainless steel yang dihitamkan dan perunggu yang menua alami. Dasar muka jam terdiri dari tiga cakram yang saling bertumpuk dan lapisan terakhir terbuat dari stainless steel yang dipotong dengan laser berbentuk jaringan kawat yang saling bertautan yang memungkinkan sebagian mesin jam terlihat. Saya juga menciptakan model terbaru dari lini Chimera, yaitu Chimera Skeleton

Selain jam tangan, saya melihat Anda juga menciptakan produk lainnya seperti jam dinding, pena dan kacamata. Saya selalu aktif dan memiliki banyak ide, saya bersama tim juga banyak bereksperimen, misalnya dengan kaca yang jika ditaruh di bawah sinar matahari berubah warna hanya dalam hitungan sepersekian detik. Dimensi juga bukan masalah buat saya, terinspirasi oleh arloji Chimera B&B yang ikonik, kami baru meluncurkan U-Clock Chimera, sebuah jam dinding dengan identitas khas merek U-Boat, terbuat dari aluminium yang dihiasi dengan pencetakan tiga warna, dengan dasar dari baja yang dipernis. Kami hanya memproduksinya dalam edisi terbatas, sejumlah 50 buah. Produk lainnya seperti pena dan kacamata juga saya ciptakan khusus bagi mereka yang menghargai karya buatan tangan dan sarat inspirasi.

CGW Magazine

63


Brand Talk

A NEW VISION

OF TIME Koleksi terbaru Hautlence yang semakin berani menunjukkan jati diri merek ini di bawah kepemimpinan Sandro Reginelli

64

CGW Magazine

HALAMAN INI Arloji Invictus 04 terbaru HALAMAN SAMPING CEO Hautlence, Sandro Reginelli; Ia menunjukkan bahwa Labyrinth dapat dikenakan bersamaan dengan arloji Hautlence lainnya


S

ejak CEO MELB Group Georges-Henri Meylan menunjuk Sandro Reginelli untuk menjadi CEO baru untuk Hautlence pada Desember 2015 lalu, merek berbasis Neuchatel yang telah sukses dengan kolaborasinya bersama veteran di dunia sepak bola Eric Cantona ini terlihat semakin bergairah menciptakan berbagai model jam tangan yang luar biasa mengagumkan dan unik. Sandro bukan nama asing di Hautlence, karena ia adalah salah satu cofounder merek tersebut bersama Guillaume Tetu dan Renaud de Retz. Tentu menarik untuk melihat bagaimana Hautlence akan berkembang di bawah kepemimpinan pria asal Italia dengan rekam jejak yang sangat baik dalam merancang dan mengembangkan produk sejak tahun 1995 dari merek-merek ternama seperti Gucci Timepieces, TAG-Heuer, Maurice Lacroix hingga Davidoff ini. Memiliki mata tajam dan estetika untuk desain, ia secara radikal telah mengubah penampilan beberapa lini klasik dari arloji Maurice Lacroix yang menghasilkan penghargaan Red Dot: Best of the Best prize tahun 2014 untuk arloji Masterpiece Mystery, saat menjabat sebagai manajer produk. Di ajang BaselWorld yang baru lalu, kami berhasil mewawancarai pria yang sangat ramah ini, dan dengan gaya bertuturnya yang bersemangat, ia berbagi cerita tentang keterlibatannya dengan merek ini, berbagai koleksi terbaru hingga rencana ke depan. Sebagai seorang yang boleh dibilang veteran di industri jam tangan, apa rencana Anda untuk Hautlence tahun ini? Sebagai salah satu pendiri asli dari perusahaan, Hautlence selalu sangat dekat di hati saya, dan tentunya saya sangat bersemangat menghadapi tantangan untuk membawa Hautlence menjadi semakin sukses ke depannya. Saya benar-benar bangga melihat apa yang telah dicapai selama ini, berkat sahabat saya Guillaume

Sandro Reginelli CEO Hautlence

Anda perlu benda mekanik demi menghargai sisi kreatif dari kecerdikan manusia, dan benda itulah yang kami ciptakan dan kami namakan Labyrinth! Tetu, dan saya sudah tidak sabar untuk terus membangun apa yang awalnya dimulai sebagai mimpi oleh teman-teman sekitar 11 tahun yang lalu. Dan dengan filosofi merek ini yang bangga menantang batasbatas desain dalam pembuatan jam tradisional, ini tentu merupakan pekerjaan yang saya lakukan selama ini, sehingga saya yakin mampu untuk meneruskan tongkat perjuangan dari sahabat saya. Saya sangat mengagumi merek ini, dan saya tidak sabar untuk melihat koleksi terbaru Hautlence untuk tahun ini. Bisa diceritakan sedikit? Kami pun tidak sabar untuk menunjukkannya kepada Anda, hahaha.... tahun ini kami meluncurkan arloji Vortex Primary terbaru yang sangat menyenangkan, unik, dan memberikan pengalaman visual yang kaya. Jika Anda perhatikan dengan teliti, akan terlihat ada 19 panel kaca yang berbeda (safir, ruby, dan spinel kaca biru) transparan yang digunakan sebagai jendela kaca patri yang terinspirasi oleh jendela

CGW Magazine

65


Brand Talk

rumah zaman dahulu. (Kami sempat menanyakan harga arloji Edisi Terbatas yang hanya diciptakan sebanyak 18 buah ini, ternyata harganya mencapai USD 199,500 atau sekitar 2,6 milyar). Dan salah satu koleksi terbaru kami yang dipamerkan di BaselWorld kali ini benar-benar unik, karena sebetulnya ia bukan jam tangan, melainkan sebuah benda mekanik. Setiap saat tanpa disadari Anda menggunakan ponsel juga untuk mengetahui waktu, atau jam berapa jadwal meeting Anda pada hari ini. Jadi fungsi jam yang melingkar di pergelangan tangan Anda bisa saja berubah, mungkin saja Anda perlu benda mekanik demi menghargai sisi kreatif dari kecerdikan manusia, dan benda itulah yang kami ciptakan dan kami namakan Labyrinth!

Saya sudah tidak sabar untuk terus membangun apa yang awalnya dimulai sebagai mimpi oleh teman-teman sekitar 11 tahun yang lalu 66

CGW Magazine


HALAMAN INI Dua model terbaru arloji Vortex Primary yang unik HALAMAN SAMPING DARI KIRI Model arloji Vortex Bronze; Labyrinth yang unik dan menjadi topik hangat di ajang BaselWorld 2016 lalu

Apakah Anda menyebutnya sebagai jam tangan atau benda mekanik? Benda ini tidak dapat memberitahu waktu pada mereka yang mengenakannya, namun, saat Anda menggerakkan tombol jam, otomatis akan mengaktifkan tuas mekanik pintar, yang akan melemparkan bola kecil ke papan menggunakan sistem camshaft yang terlihat jelas melalui bagian belakang jam transparan. Sementara itu dasar muka jam berbentuk labirin terbuat dari emas padat yang diukir dengan bola dari platinum tempaan. Case titanium berbentuk persegi panjang, yang merupakan ciri khas arloji-arloji Hautlence. Dan benda unik ini dapat Anda kenakan di pergelangan tangan satunya, sehingga Anda dapat bermain-main dengan Labyrinth sembari sesekali melihat jam tangan Hautlence Anda. Tidakkah ini merupakan cara yang unik untuk bersenang-senang dan sesuai dengan brand kami yang kontroversial? Hahahaha.... Kami selalu melakukan sesuatu yang menentang batas-batas pembuatan jam tangan tradisional, untuk itulah kami menciptakan lini baru objek konseptual yang disebut Playground, dan model pertama dari lini adalah Labyrinth yang dikenakan di pergelangan tangan.

CGW Magazine

67


Brand Talk

MIDAS TOUCH Berfokus pada segmen menengah, Longines di bawah pimpinan Walter von K채nel berhasil meraih masa keemasan

Walter Von K채nel President & CEO Longines

engan kemampuan untuk memproduksi semua komponen yang diperlukan dalam bisnis produksi arloji mekanik maupun quartz, Swatch Group adalah satu-satunya produsen utama di dunia jam tangan dan perusahaan Swiss yang sukses mengangkat industri jam tangan Swiss, dan telah banyak mempekerjakan karyawan di pabrik-pabrik, workshop maupun laboratorium mereka. Dan pada saat ini, Longines adalah pemimpin mutlak pada segmen harga menengah dan salah satu perusahaan dari Swatch Group yang paling sukses, dengan meraih peringkat di antara lima besar dalam industri jam Swiss dengan omset diperkirakan lebih dari 1,5 milyar Swiss Franc. Keberhasilan ini bukan kebetulan, melainkan hasil kerja tak kenal lelah dari Walter von K채nel dan seluruh team dan jajaran peritel merek ini di berbagai belahan dunia. Boleh dibilang bahwa apapun yang disentuhnya bisa menjadi emas.

HALAMAN INI Arloji Longines Heritage Railroad terbaru HALAMAN SAMPING President & CEO Longines,Walter Von K채nel

68

CGW Magazine


Longines meraih peringkat di antara lima besar dalam industri jam Swiss dengan omset diperkirakan lebih dari 1,5 milyar Swiss Franc

CGW Magazine

69


Dan saat kami bertemu langsung dengan pria karismatik yang menggemari olahraga menembak, berjalan kaki dan mendalami sejarah ini di tengah padatnya jadwal wawancara dengan berbagai media dari seluruh dunia, kami pun tak sabar mengejarnya dengan berbagai pertanyaan. Alih-alih terlihat lelah, pria yang juga aktif terlibat dalam politik serta anggota dari “Conseil du Jura Bernois� ini tetap bersemangat menceritakan segala pencapaian Longines. Berikut rangkumannya.

Yang juga menjadi buruan para kolektor dari lini Equestrian adalah jam saku, dan kami meluncurkan Equestrian Pocket Watches edisi terbatas

Apa rahasia sukses Longines sejak Anda memegang kendali mulai tahun 1988? Sederhana, formula sukses kami dapat ditemukan terutama pada posisi merek ini, yaitu tetap konsisten, koheren pada lini mid-range yang menjadi kebanggaan kami. Dan strategi ini terbukti telah mendulang sukses. Kecenderungan pasar adalah kembali kepada jam tangan yang mudah diakses, dan itulah yang ditawarkan Longines. Bagaimana pendapat Anda tentang persaingan yang semakin ketat di industri pembuatan jam di segmen menengah? Bagi Longines, keputusan yang kami buat beberapa tahun lalu untuk fokus pada segmen harga ritel jam tangan mulai dari 1,500 – 3,000 Swiss Franc telah menjadi segmen kami dan kami mendominasi segmen ini, dan jika kini semakin banyak pesaing yang mengikuti jejak kami,

70

CGW Magazine


HALAMAN SAMPING DARI KIRI Arloji Longines Equestrian; Salah satu model Longines Dolcevita terbaru: Saat diwawancarai team Collector’s GuideWATCHES, Indonesia di BaselWorld 2016 HALAMAN INI DARI KIRI Arloji Longines Heritage 1918 dengan bezel bertatahkan berlian; Arloji Longines Heritage 1918; Tiga model terbaru arloji Longines La Grande Classique kami menyambut ini dengan tangan terbuka dan turut berbangga karenanya. Yang penting, jam tangan kami adalah buatan Swiss, berkualitas prima, harganya terjangkau dan selain menjadi alat penunjuk waktu, Longines telah menjadi simbol status bagi mereka yang mengenakannya. Model apa yang paling banyak dicari saat ini? Produk tersebut ada di segmen harga kami, dan bicara tentang volume, di urutan pertama ditempati oleh lini Longines Master Collection Chronograph. Koleksi kedua yang paling banyak dicari adalah Flagship dengan tiga pilihan ukuran dan beberapa warna dasar muka jam, dan yang ketiga adalah dari lini Elegant. Kini juga semakin banyak yang menggemari model gelang jam dwi-warna yaitu perpaduan stainless steel dan emas. Dan model Equestrian tahun ini mengambil inspirasi dari bentuk persegi panjang dari gesper di pameran tali kekang kuda dari peternakan kuda di Swiss, yaitu Franches-Montagnes. Yang juga menjadi buruan para kolektor dari lini Equestrian adalah jam saku, dan tahun ini kami meluncurkan Equestrian Pocket Watches edisi terbatas. Dan yang tak terlupakan tentunya favorit kita yaitu lini Heritage, yaitu RailRoad dan Heritage 1918, serta lini Longines La Grande Classique dalam berbagai nuansa warna yang lembut dan feminin bagi para

wanita penyuka arloji tipis. Case arlojinya terbuat dari baja yang sangat tipis, hanya setebal 4,20mm dengan ukuran mesin jam quartz 4,45mm! Model mana yang paling Anda sukai? Jam tangan yang saya kenakan hari ini saya sebut sebagai Walter’s favorite watch! Hahaha... Arloji ini diambil dari model jam saku Longines Master Collection Avigation Maxi berdiameter 47,5mm. Anda berada di bisnis jam selama lebih dari 50 tahun. Momen terbesar apa yang pernah Anda alami, terutama dalam hal pembuatan jam? Perubahan terbesar adalah sikap dan perilaku dalam dunia pembuatan jam. Pada awalnya, para pembuat jam yang memutuskan apa yang mereka ingin buat dan dengan demikian, apa yang bisa dijual. Kemudian akhirnya pindah ke era dimana kami membiarkan pasar yang menentukan dan kemudian para pembuat jam ini meciptakan apa yang telah diputuskan oleh para eksekutif. Bagaimana pendapat Anda tentang smartwatch dan apakah Longines akan mengikuti tren ini? Longines hanya akan mengadopsi teknologi baru ketika kita yakin dan percaya bisa memproduksinya. Seluruh jam tangan Longines direncanakan untuk bertahan selama seumur hidup dan saya tidak akan terjun ke dunia smartwatch sampai saya yakin mereka tidak akan gagal. Apple dan Samsung adalah ahli di bidang ini karena fleksibilitas, pengetahuan, pengalaman dan teknologi mereka, dan yang paling penting, mereka sangat cepat. Setelah model baru keluar, model lama menjadi usang dan mereka melakukan hal ini pada kecepatan dimana industri jam Swiss tidak terbiasa melakukannya. Tapi saya senang dengan fenomena baru ini karena pada akhirnya itu akan meyakinkan generasi muda untuk sekali lagi mulai mengenakan jam tangan. Dengan berlalunya waktu, mereka akan menyadari bahwa penunjuk waktu bukan sekedar sebagai penunjuk waktu melainkan simbol status.

CGW Magazine

71


Brand Talk

Brigitt Illi PR Manager International, Certina

Robustness Proven Certina mengandalkan arloji untuk olahraga ekstrim, dengan tampilan mewah dan memiliki konsep keamanan ganda

72

CGW Magazine


Certina menjadi kebanggaan para penggemar olahraga ekstrim yang membutuhkan arloji tangguh dan dapat diandalkan

HALAMAN INI DARI ATAS Certina First Lady Ceramic Moon Phase dalam pilihan warna hitam yang elegan; Certina First Lady Ceramic Moon Phase warna putih HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Certina DS8 Phase de Lune; Brigitt Illi; Cara kerja DS Concept

B

ergabung di Swatch Group tahun 1983, merek jam asal Swiss yang didirikan pada tahun 1888 ini telah teruji dalam performa yang mumpuni dan ketangguhan tinggi, sembari tetap mempertahankan orisinalitas seni tradisional pembuatan jam Swiss. Certina adalah merek jam tangan sport yang serius. Model jam tangannya tidak hanya terlihat bagus, namun kualitas pun tanpa kompromi. Salah satu kelebihan arlojinya adalah memiliki sistem Double Security (DS) atau pengamanan ganda yang menawarkan perlindungan lebih, bahkan di bawah kondisi yang sangat menuntut, berkat tombol pemutar jam yang terpasang kuat dengan sekrup serta proteksi pada case hingga ke bagian belakang case arlojinya. Tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang konsep ini dan produk-produk terbarunya, kami sempat berbincang akrab dengan Brigitt Illi, PR Manager International Certina di ajang BaselWorld 2016 yang baru lalu, dan berikut rangkumannya.

Brigit menjelaskan bahwa di tahun 2014 lalu mereka mengganti logo merah dengan logo baru berwarna hijau dengan simbol seekor penyu, yang menegaskan komitmen mereka dalam hal perlindungan terhadap air dan guncangan, dan mengukuhkan merek ini dalam segmen yang lebih tinggi dan berkualitas. Salah satu kelebihan dari arloji Certina adalah sistem pengamanan ganda untuk perlindungan gerakan jam terhadap semua pengaruh eksternal yang negatif, seperti tekanan, suhu, kelembaban, guncangan dan debu. Sistem ini dapat dicapai dengan cara pemasangan dari seluruh mesin jam yang dibuat sedemikian rupa seperti melayang dengan cincin shock absorber elastis, selain shock absorber yang konvensional. Selain itu, ada celah udara yang di antara dasar muka jam dan case, yang memungkinkan mesin jam untuk bergerak ke segala arah. Konsep ini dilengkapi pula oleh bahan jam yang kokoh namun ringan, dilapisi oleh kaca safir dengan ketebalan ganda, case yang diperkuat serta dilengkapi sistem mekanisme perlindungan terhadap benturan, dengan segel khusus pada tombol pemutar jam, hingga ke bagian belakang case arloji. Ini semua membuat arloji kedap air hingga di kedalaman 200 meter dan tahan terhadap benturan dan atau jatuh dari ketinggian hingga 6 meter. Dengan segala fitur ini, tentunya arloji-arloji Certina menjadi kebanggaan para penggemar olahraga ekstrim yang membutuhkan arloji tangguh dan dapat diandalkan. Namun di ajang BaselWorld tahun ini, ternyata kaum wanita juga dimanjakan dengan beberapa model yang feminin, seperti DS8 Certina First Lady Ceramic Moon Phase versi baru terlihat semakin elegan dalam baja antikarat yang dilapisi PVD rose-gold sehingga mengesankan nuansa mewah dan hangat. Mesin Precidrive™ quartz chronograph canggih yang dibenamkan di dalam case arloji memberikan jaminan presisi pada fungsi-fungsi chronograph dan tampilan fase bulan. Arloji sporty yang berdiameter 38mm ini memiliki cincin dari ceramic pada bezel dan terdapat dalam pilihan warna hitam nan elegan atau putih yang glamor. Membanggakan konsep DS dan kedap air hingga tekanan 100 meter, arloji yang cocok bagi para wanita modern ini memamerkan logo berbentuk penyu yang ikonik pada bagian belakang case, sebagai pengingat lebih lanjut akan kehandalan dan orisinalitas arloji. Model lainnya yang canggih dan dilengkapi indikasi fase bulan adalah Certina Chronographe DS-8 Phase de Lune, yang tahun ini hadir dalam nuansa hangat PVD rose-gold yang kontras dengan warna hitam pada dasar muka dan tali jam. Arloji dari baja antikarat 316 berdiameter 41mm ini menambahkan mesin baru yang menunjukkan informasi fase bulan lengkap, termasuk perempat bulan dan durasi siklus rata-rata, yang ditempatkan pada arah pukul 10 pada dasar muka jam berbahan antrasit. Selain itu tentunya terdapat fungsi chronograph yang diatur sedemikian rupa untuk menunjukkan informasi 12 jam. Cocok dikenakan pada siang maupun malam hari, Brigit menegaskan bahwa arloji berukuran 41mm kini banyak digemari para wanita modern, sehingga tidak menutup kemungkinan para wanita akan menggemari model ini nantinya.

CGW Magazine

73


Collector’s Corner

SWEET ROTATION Fungsionalitas, keindahan dan keunikan desain Bernard Favre Bernard Favre dan berbagai desain pemutar jam tangan otomatis hasil karyanya yang dapat berfungsi pula sebagai hiasan pada meja kerja

74

CGW Magazine


Opsi-opsi pada watchwinder menentukan secara spesifik jumlah dan arah putaran arloji

agi para pemilik atau kolektor arloji otomatis, ada satu benda yang selayaknya wajib dipunyai: watchwinder, atau pemutar jam tangan otomatis. Sesuai dengan namanya, alat ini berfungsi untuk memutar jam tangan otomatis ketika sedang tidak dikenakan. Dengan demikian, arloji akan tetap menunjukkan waktu yang akurat walau sudah beberapa hari tak menghiasi pergelangan tangan karena rotor di dalamnya akan terus terputar. Kebanyakan pemutar jam tangan memiliki desain standar, kotak dengan mekanisme pemutar. Namun, ada beberapa brand yang membuat desain out of the box. Salah satunya pembuat watchwinder asal Swiss, Bernard Favre. Kreasinya yang tak kalah memukau dari arloji otomatis ini dinamakan Planet, terilhami putaran planet di alam semesta. Lahir dan dibesarkan di Neuch창tel, kawasan dengan budaya dan gudangnya keahlian pembuatan jam tangan yang diwariskan dari generasi ke generasi, Bernard Favre tak kekurangan inspirasi. Sebagai seorang inventor, kreator, dan pembuat aksesoris tailor-made, ia sudah lebih dari 18 tahun bekerjasama dengan sederet nama terdepan dunia horologi di Swiss. Di antaranya Hublot, Parmigiani, GreubelForsey, Piaget, Chopard, dan lain-lain. Tahun 2009, ia mendesain Planet untuk arloji mewah. Kreasi eksklusif yang hanya dikembangkan dan dibuatnya di Swiss tersebut memadukan fungsionalitas dengan desain inovatif, kualitas, serta tampilan elegan. Di dalam Planet terdapat beberapa program berbeda yang dapat dipilih pada tatakan pemutar. Opsi-opsi tersebut menentukan secara spesifik jumlah dan arah putaran arloji dalam setiap sesi pemutaran, menjadikan watchwinder ini dapat dipergunakan untuk hampir segala tipe arloji otomatis secara optimal. Untuk mengetahui status pemutar, Planet juga dilengkapi indikator LED dan baterainya bertahan hingga lebih dari 100 hari. Anda dapat mengoperasikannya sembari disimpan di dalam brankas, atau membawanya serta saat bepergian. Pengisian ulang dayanya dapat dilakukan lewat koneksi USB. Dari sisi kualitas dan desain, watchwinder Planet memiliki kelas tersendiri. Dalam proses pembuatannya, fokus ditujukan pada kesempurnaan teknis serta finishing yang tanpa cacat. Menggunakan bahan bermutu tinggi seperti stainless steel dan kaca, watchwinder cantik pun mewujud untuk memberikan energi pada setiap arloji otomatis yang terpasang. Koleksi Planet tersedia dalam tiga pilihan model, yaitu Planet Silver dengan dasar aluminium satin hitam dan cincin chrome; Planet Black yang seluruhnya menggunakan aluminium hitam; dan Planet Gold dengan cincin berlapis emas. Masing-masing dilengkapi kubah kaca dan travel case dari kulit Italia dan Prancis terbaik, dipadu dengan kayu dan logam untuk bagianbagian tertentu. Dengan desain yang indah serta fungsionalitas yang handal, pemutar jam tangan ini mampu memamerkan arloji otomatis terbaik karena selain menjalankan fungsinya sebagai pemutar arloji, Planet juga dapat menjadi pemanis tambahan yang sempurna di ruang kantor atau tempat kerja, sebagai alternatif klasik untuk jam meja.

CGW Magazine

75


Collector’s Corner

A True Horological

REVOLUTION Nama Omega diambil dari sebuah mesin revolusioner lebih dari satu abad yang lalu, dan hingga kini tetap berpegang teguh pada komitmennya terhadap kualitas, inovasi dan nilai abadi

76

CGW Magazine


Seluruh arloji Globemaster dilengkapi dengan kartu sertifikasi Master Chronometer yang membuktikan bahwa arloji telah lulus 8 tes yang intensif yang dilakukan oleh METAS

HALAMN INI DARI KIRI ATAS Beberapa model Omega Constellation tahun 1966 yang menginspirasi Globemaster 2015; Omega Constellation Automatic Chronometer 2648, produksi tahun 1952; Detil di bagian belakang arloji Globemaster 2015

HALAMAN SAMPING Arloji Globemaster Master Chronometer Annual Calendar 2016

S

ejak model Globemaster dipublikasikan ke publik tahun lalu dengan gelar bergengsi sebagai ‘World’s First Master Chronometer’, Omega tidak hentihentinya berinovasi. Dan di ajang BaselWorld tahun ini, Omega kembali mengejutkan publik penggemar jam tangan mewah dengan meluncurkan 105 model arloji dan 6 mesin jam (calibre) teranyar, termasuk arloji yang seluruhnya telah tersertifikasi Master Chronometer, diantaranya Globemaster Annual Calendar, Speedmaster Moonphase, Seamaster Planet Ocean, hingga model Constellation Small Seconds untuk wanita. Total sudah terdapat 62 referensi yang telah memiliki sertifikasi Master Chronometer, dan merek pujaan para kolektor jam mewah ini akan mengesahkan hampir seluruh jam tangan mekaniknya sebagai Master Chronometer pada tahun 2020, sehingga dalam kurun waktu empat tahun tersebut, hampir seluruh mesin jam Omega akan bersertifikasi Master Chronometer.

CGW Magazine

77


HALAMAN INI DARI ATAS Duta Omega, Eddie Redmayne; Tampilan muka dan belakang dari arloji Speedmaster Moonwatch CK2998 Limited Edition HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Arloji Speedmaster Moonphase Chronograph Master Chronometer; Eddie Redmayne mengenakan arloji Globemaster Annual Calendar; Mesin Master Chronometer caliber 9904

78

CGW Magazine

Model pertama yang bersertifikasi Master Chronometer dari METAS adalah Globemaster Master Chronometer Annual Calendar. Jika melihat sejarahnya, arloji Globemaster yang ada sekarang adalah ‘keturunan’ langsung dari model arloji Omega Constellation vintage dari tahun 1950an dan 1960-an, yang dari tahun ke tahun telah diperkaya dengan banyak fitur baru. Misalnya yang terdapat pada koleksi tahun ini, dengan menambahkan nama bulan pada setiap ruang di antara indeks pada dasar muka jam berbentuk Pie Pan yang berjumlah dua belas segi. Jarum berukuran besar menjadi penunjuk bulan, serta jarum jam dan indeks berlapis Super Luminova. Arloji dengan case berdiameter 41mm ini berlapis kristal safir berbentuk kubah untuk melindungi mesin OMEGA Co-Axial Master Chronometer Calibre 8922 setebal 1,5mm, dan hadir dalam beberapa versi, ada yang terbuat dari emas Sedna 18K; baja yang dipadukan dengan emas Sedna 18K; versi baja dengan bezel bergalur yang terbuat dari baja karabin tungsten yang tangguh dan anti gores, atau versi Edisi Terbatas sejumlah 52 buah yang terbuat dari platinum. Khusus untuk edisi platinum, mesin jam yang dibenamkan di case arlojinya adalah Omega Co-Axial Master Chronometer Calibre 8923 berpemutar otomatis. Dan tentunya seluruh arloji Globemaster ini dilengkapi dengan kartu sertifikasi Master Chronometer yang membuktikan bahwa arloji telah lulus 8 tes yang intensif yang dilakukan oleh METAS. Koleksi berikutnya hadir dari lini Speedmaster dalam warna biru yang elegan, yaitu Speedmaster Moonphase Chronograph Master Chronometer. Speedmaster dikenal sebagai jam tangan yang pernah dikenakan di bulan, sehingga fitur fase bulan (moonphase) adalah komplikasi yang sempurna untuk melengkapi arloji ini. Tahun ini Omega menciptakan mesin calibre 9904 baru yang terdiri dari 368 komponen. Arloji berdiameter 44,5mm ini memamerkan bezel dari keramik biru dengan fitur tachymeter logam cair,


Gambar bulan didasarkan pada foto NASA resolusi tinggi dan Omega mengklaim bahwa jika diperhatikan lebih dekat, akan terlihat jejak seorang astronot! dan dasar muka jam warna biru dengan aksen merah. Dan jika diperhatikan dengan teliti, lukisan grafis bulan pada dasar muka jam terlihat sangat detil dan tajam, dalam warna putih dan hitam yang kontras. Gambar bulan tersebut didasarkan pada foto NASA resolusi tinggi dan Omega mengklaim bahwa jika diperhatikan lebih dekat, akan terlihat jejak seorang astronot! Pada bagian atas indikator terdapat angka nol sampai 29,5, mewakili jumlah hari dalam satu bulan lunar. Berlawanan dengan kepercayaan umum, bulan lunar ternyata tidak berjumlah 30 hari, melainkan 29,5 hari. Sebuah rentang waktu yang sulit untuk diatur oleh gear train biasa, tapi arloji ini memiliki mekanisme yang sangat akurat dan hanya perlu disesuaikan setelah 10 tahun, cukup dengan beberapa putaran pada tombol pemutar jam. Omega menawarkan berbagai variasi dengan bezel keramik berwarna, termasuk pilihan dari baja dengan dasar muka jam dan bezel hitam; perpaduan dua logam, emas Sedna dan baja dengan dasar muka jam dan bezel cokelat; emas kuning dan baja dengan dasar muka jam perak dan bezel hijau; dan edisi terbatas dari platinum dengan dasar muka jam platinum sandblasted dan bezel merah.

Masih dari lini Speedmaster, Omega menciptakan Speedmaster Moonwatch CK2998 Limited Edition yang langsung menjadi hit begitu diluncurkan di BaselWorld tahun ini. Arloji berdiameter 39,7mm dari baja ini diciptakan sebagai penghormatan terhadap arloji CK2998-1 ikonik yang dirilis pada tahun 1959 dan menjadi buruan para penggemar jam vintage di seluruh dunia. Berbagai fitur ikonik masih dipertahankan, termasuk tombol pusher tanpa pelindung, tiga dasar muka jam subsider, indeks baton bercahaya, jarum chronograph berbentuk lollipop dan jarum Alpha dari baja bercahaya. Desain masih mengikuti model aslinya, termasuk medali Speedmaster Seahorse asli dalam ukiran timbul pada case bagian belakang arlojinya. Di edisi terbarunya, Omega memberi beberapa sentuhan kreatif dalam dominasi warna biru, seperti dasar muka jam perak yang dihiasi dial subsider warna biru, bezel biru dengan skala tachymeter hingga 300 UPH, dan penanda menit warna biru, tali jam pun terbuat dari kulit dalam warna biru gelap. Arloji yang diproduksi terbatas sejumlah 2.998 buah ini mengusung mesin calibre 1861 berpemutar manual ikonik yang digunakan dalam arloji Moonwatch pertama. CGW Magazine

79


Arloji ini diciptakan sebagai penghormatan terhadap model CK2998-1 ikonik yang dirilis pada tahun 1959 dan menjadi buruan para penggemar jam vintage di seluruh dunia

80

CGW Magazine


HALAMAN INI DARI KIRI SEARAH JARUM JAM Omega Seamaster Planet Ocean Master Chronometer Chronograph; Arloji Seamaster Planet Ocean 600M co-axial Master Chronometer; Omega Seamaster Planet Ocean Master Chronometer GMT HALAMAN SAMPING Arloji Seamaster Planet Ocean 600M Master Chronometer ‘Chocolate’

Untuk lini Seamaster Planet Ocean, tahun ini mereka mengalami perubahan besar, seperti mesin jam baru dan revolusioner, dan untuk pertama kalinya seluruh arloji Planet Ocean telah bersertifikasi Master Chronometer. Begitupun dalam hal tampilan jam, hadir ukuran baru, case tipis, bezel yang inovatif, desain segar dan bahan menarik, termasuk emas Sedna™ 18K, Liquidmetal®, Ceragold, hingga bahan karet dan keramik. Seperti tampak pada Seamaster Planet Ocean 600M Master Chronometer ‘Chocolate’ terbaru dalam warna coklat keramik berpadu dengan emas Sedna 18K. Dengan diameter 39,5mm, lebih kecil dibanding koleksi Seamaster Planet Ocean lainnya, arloji mewah ini cocok dikenakan di pergelangan tangan wanita. Dan arloji ini termasuk diantara model pertama arloji wanita yang memiliki sertifikasi METAS. Mengusung mesin calibre 8801 yang terlihat jelas melalui kristal safir transparan pada bagian belakang case, arloji ini menggunakan emas Sedna, yaitu logam campuran rose gold anti gores terpatenkan dari Omega. Dan untuk angka pada jam

CGW Magazine

81


dan penanda menit pada bezel, digunakan Ceragold, sebuah teknologi yang dikembangkan oleh Omega yang memungkinkan dekorasi pada keramik dengan menggunakan emas 18K. Masih dari lini Seamaster Planet Ocean, hadir Seamaster Planet Ocean 600M co-axial Master Chronometer yang sporty, mengusung mesin Master Chronometer Calibre 8900 bersertifikasi pertama dari koleksi Seamaster, dengan cadangan daya 60 jam. Inovasi terlihat pada bezel arloji yang untuk pertama kalinya merupakan kombinasi antara keramik dan karet, dengan karet warna oranye menutupi bezel pada bagian 15 menit pertama, dan Liquidmetal (campuran logam yang 3x lebih kuat dari baja) digunakan sebagai penanda angka. Arloji berdiameter 43.5mm dari baja ini memiliki dasar muka jam keramik hitam yang senada dengan warna hitam pada

Karet warna oranye menutupi sebagian bezel, dan Liquidmetal (campuran logam yang 3x lebih kuat dari baja) digunakan sebagai penanda angka

82

CGW Magazine


HALAMAN SAMPING DARI KIRI Seamaster Aqua Terra “GoodPlanet”; Sertifikasi Master Chronometer Omega HALAMAN INI Pabrik OMEGA di Villeret; Suasana di dalam pabrik OMEGA di Villeret

tali jam karet bermotif. Terdapat dua versi, yaitu arloji dengan case titanium dengan cincin keramik silikon nitrida abu-abu dengan karet, dan model dari baja dengan keramik hitam dan bezel karet. Koleksi lainnya adalah Seamaster Planet Ocean 600M Bi-ceramic Master Chronometer GMT yang memamerkan satu kepingan bezel dari keramik pertama dalam dua warna, yang dinamakan ‘bi-ceramic’. Garis batas yang jelas membantu memisahkan antara siang dan malam hari, putih untuk menunjukkan waktu antara pukul 06:00-18:00, dan hitam untuk pukul 18:00-06:00. Arloji berdiameter 43.5mm dari baja ini memamerkan warna keramik hitam dan mengusung mesin Master Chronometer GMT 8906 baru. Dan bagi para pegiat lingkungan, Omega meluncurkan model terbaru dari lini Seamaster Aqua Terra ‘GoodPlanet’ yang tercipta berkat kolaborasi apik Omega dengan GoodPlanet Foundation yang dimulai tahun 2011. Tahun ini mereka meluncurkan film dokumenter terbaru yang disebut TERRA,yang menyorot hubungan yang rapuh antara manusia dan hewan. Untuk memperingati kemitraan ini, Omega khusus menciptakan dua model baru, yaitu arloji berdiameter 38.50mm dengan tiga jarum jam dan tanggal didukung oleh mesin Master Co-Axial Calibre 8500, dan model GMT berdiameter 43mm yang mengusung mesin Master Co-Axial 8605. Terbuat dari titanium Grade 5 yang tangguh, arloji ini terlihat menonjol dalam sentuhan warna biru laut pada indeks jam, logo, jarum jam hingga tali jam.

CGW Magazine

83


Collector’s Corner

SAY NO TO MAGNETS Kolaborasi Omega dan METAS menghasilkan mesin jam anti magnetik yang unggul

T

ahukah Anda bahwa medan magnet adalah salah satu tantangan terbesar yang dihadapi jam tangan mekanik? Komputer tablet, ponsel, dan perangkat elektronik lainnya memiliki medan magnet dan dapat mempengaruhi akurasi jam, juga pada jam tangan yang mahal. Dan masalah yang muncul adalah para pemilik jam tangan perlu mengirimkan jam tangan kesayangan mereka ke tempat yang memiliki alat khusus untuk dinetralkan dari pengaruh medan magnet untuk dapat kembali berfungsi dengan sempurna. Omega menjawab tantangan dalam dunia horologi ini dan bekerjasama dengan lembaga pemerintah yang independen, yaitu METAS (Swiss Federal Institute of Metrology) untuk menciptakan sertifikasi Master Chronometer. Omega pertama kali mengumumkan arloji pertamanya yang memiliki mesin yang sepenuhnya anti magnet di tahun 2013. Kini

84

CGW Magazine


Untuk mendapatkan sertifikasi Master Chronometer, METAS mewajibkan setiap arloji untuk melalui delapan kriteria pemeriksaan terpisah

8 Kriteria Master Chronometer 1. Fungsi mesin jam yang telah lulus COSC selama berada dalam paparan medan magnet 15,000 gauss (1,5 Tesla). Tes ini meneliti gerakan mesin jam, menempatkannya di dua posisi yang berbeda dan mengarahkannya ke medan magnet 15.000 gauss. Fungsi mesin diperiksa suaranya menggunakan mikrofon. 2. Fungsi arloji selama berada dalam paparan medan magnet 15,000 gauss. Dalam tes ini, arloji diarahkan ke medan magnet 15.000 gauss. Sementara terkena medan magnet ini, fungsi jam tangan diperiksa suaranya menggunakan mikrofon. 3. Penyimpangan presisi chronometric harian setelah terpapar medan magnet 15,000 gauss. Dalam tes ini, arloji diarahkan ke medan magnet 15.000 gauss dan presisi chronometricnya dihitung setelah 24 jam. Keesokan harinya, jam tangan ini dihapuskan daya magnetnya dan presisi chronometric dihitung lagi setelah 24 jam. Kami menunjukkan deviasi minmal antara dua hari. 4. Presisi chronometric arloji rata-rata harian. Tes ini dilakukan selama empat hari. Selama hari-hari ini, arloji ditempatkan di enam posisi yang berbeda dan dua zona temperatur secara

Omega menjalin kemitraan dengan METAS demi mengembangkan sertifikasi buatan sendiri yang unik dan lebih spesifik. Sertifikasi ini dinamakan Master Chronometer, yang merupakan standar keunggulan baru yang lebih tinggi dan melampaui sertifikasi COSC yang lebih dahulu dikenal di industri pembuatan jam Swiss. Meskipun COSC tetap merupakan bagian integral dari keseluruhan proses, Omega kini menggandakan sertifikasinya dengan standar baru yang disetujui METAS, membuktikan tingkat presisi, kinerja dan ketahanan anti-magnetik. Untuk mendapatkan sertifikasi Master Chronometer, METAS mewajibkan setiap arloji untuk melalui delapan kriteria pemeriksaan terpisah, dan setiap langkah dilakukan secara hati-hati untuk memeriksa fungsi dan akurasi. Dengan begitu, margin untuk melewati tes independen ini jauh lebih ketat daripada yang ditetapkan oleh COSC. Prosesnya adalah, setelah calibre apapun mendapat sertifikasi COSC, mesin jam tersebut dibungkus case arloji yang kemudian dikirim ke METAS yang akan mengukur kinerja jam saat dipaparkan dalam kondisi kehidupan nyata, termasuk ketahanan terhadap air dan medan magnet. Secara keseluruhan, METAS mengukur delapan kriteria: 1) Fungsi mesin jam selama berada dalam paparan medan magnet 15,000 gauss; 2) Fungsi arloji selama berada dalam paparan medan magnet 15,000 gauss; 3) Penyimpangan presisi chronometric harian setelah terpapar medan magnet 15,000 gauss; 4) Presisi chronometric arloji rata-rata harian; 5) Cadangan daya pada arloji; 6) Penyimpangan presisi chronometric di enam posisi; 7) Penyimpangan presisi chronometric antara 100% dan 33% dari cadangan daya; dan 8) Kedap air.

bergantian. Arloji juga terkena paparan medan magnet dari 15.000 gauss. presisi chronometric dicatat setiap hari. Pada akhir hari ke-4, hasilnya digunakan untuk menghitung ratarata harian. 5. Cadangan daya pada arloji. Tes ini untuk memeriksa cadangan daya pada arloji dengan membuktikan bahwa arloji terus berfungsi pada batas kapasitas yang diharapkan. 6. Penyimpangan presisi chronometric di enam posisi. Dalam tes ini, jam tangan ditempatkan di enam posisi yang berbeda dan presisi chronometric masing-masing dicatat. 7. Penyimpangan presisi chronometric antara 100% dan 33% dari cadangan daya. Dalam tes ini, jam tangan ditempatkan di enam posisi yang berbeda dan presisi chronometric dicatat pada saat cadangan daya 100%. Proses ini diulang ketika cadangan daya turun ke angka 33%. Lalu mereka mengambil hasil rata-rata dari enam patokan di atas pada saat kedua posisi cadangan daya tersebut, dan memberikan deviasi antara keduanya. 8. Kedap air. Tes ini dilakukan dengan memasukkan arloji ke bawah permukaan air, lalu secara bertahap memberikan tekanan pada air hingga ke titik yang dinyatakan tahan air. Hal ini memastikan bahwa setiap jam telah diuji dengan benar untuk kondisi bawah air.

CGW Magazine

85


Collector’s Corner

BEST IN THE

WORLD

Patek Philippe telah membuktikan kepada dunia, mereka adalah yang terbaik

D

i dunia horologi tingkat tinggi, hampir semua individu akan setuju jika Patek Philippe ditasbihkan sebagai produsen arloji nomor satu di dunia, dan pernyataan itu bukan tanpa sebab. Sejak berdirinya Patek Philippe SA (Patek) di tahun 1839, perusahaan ini selalu bergantung pada sepuluh nilai-nilai filosofi dalam menjalani bisnis yang secara langsung membawa Patek Philippe ke puncak. Nilai-nilai tersebut adalah Independensi, Tradisi, Inovasi, Kualitas dan Pengerjaan Rapi, Kelangkaan, Nilai, Estetika, Layanan, Emosi Dan Warisan, sebagai dasar yang sangat kuat dan membuat brand ini menjadi nama besar yang sulit tergantikan di dunia haute horlogerie. Kesepuluh unsur penting ini sangat kental terasa ketika mereka memperkenalkan koleksi terbaru mereka di BaselWorld 2016, dan seperti tahun-tahun sebelumnya, Patek selalu berhasil mengukuhkan posisinya sebagai merek jam tangan mumpuni yang disegani dan menjadi buruan para kolektor jam sejati.

86

CGW Magazine


Fitur World Time dan chronograph adalah dua komplikasi paling populer, dan penggemar Patek hanya melihat satu model Patek dengan kedua fitur tersebut di tahun 1940

HALAMAN SAMPING DARI KIRI Arloji Patek Philipe Ref.1415-1 HU klasik buatan tahun 1940; Susunan mekanisme mesin jam yang kompleks HALAM INI Arloji Patek Philippe Chronograph World Time Ref. 5930

CGW Magazine

87


Dalam rentang waktu 20 tahun telah diciptakan 21 model yang mengusung fitur Kalender Tahunan yang telah dipatenkan, dan hanya perlu dikoreksi secara manual setahun sekali 88

CGW Magazine


HALAMAN INI DARI KIRI SEARAH JARUM JAM Patek Philippe World Time Ref. 5230 dari emas putih 18K; Arloji Patek Philippe World Time Ref. 5230; Mesin caliber 240 HU ultra-tipis berpemutar otomatis; Arloji ini memiliki ketebalan hanya 10.23mm HALAMAN SAMPING Patek Philippe World Time Ref. 5230 dari emas merah 18K

Koleksi pertama yang diluncurkan Patek Philippe pada tahun 2016 ini akan memuaskan para kolektor dan penggemar arloji-arloji papan atas. Betapa tidak, fitur World Time dan chronograph adalah dua komplikasi paling populer dari arloji-arloji mekanik, dan para penggemar Patek hanya melihat satu model arloji Patek dengan kedua fitur tersebut di tahun 1940, yaitu Ref.1415-1 HU yang dipamerkan di Patek Philippe Museum (Inv. P996), dan merupakan arloji satu-satunya yang mungkin diciptakan untuk seorang dokter. Tahun ini Patek meluncurkan Patek Philippe Chronograph World Time Ref. 5930 terbaru. Untuk arloji ini, Patek menggunakan dua fitur baru di dalam mekanismenya, yaitu mesin caliber CH 28-520 HU buatan manufaktur yang dikombinasikan dengan chronograph otomatis. Selain berbagai detil mengagumkan yang ditampilkan wajah arloji, satu hal yang sangat menarik dari arloji yang berdiameter 39.50mm ini adalah kombinasi warna yang disuguhkan, warna biru terang terlihat kontras berpadu dengan emas putih 18 karat yang mewah dan elegan. Patek Philippe juga membubuhkan nama-nama kota di dunia di sekitar dial jam untuk memberi kesan internasional sesuai namanya, World Time. Masih dari lini World Time yang merupakan lini paling populer dari Patek, tahun ini hadir model terbarunya, yaitu Patek Philippe World Time Ref. 5230. Ada hal baru yang telah diimplementasikan pada arloji berdiameter 39.50mm ini, yaitu mengikuti perubahan nama tempat pada zona waktu dunia yan gtercantum pada dasar muka jam, seperti Riyadh yang diganti menjadi Dubai, dan Brisbane menggantikan Noumea. Perubahan lain melibatkan Moskow, yang beralih dari UTC + 4 ke UTC + 3. Untuk alasan ini, Patek memperbaharui skala kota dari model terbarunya ini. Beberapa pergantian zona waktu ini dibarengi dengan pembaharuan case, dial hingga jarum jam memberi kesan baru tanpa menghilangkan unsur tradisi yang dipegang teguh oleh Patek Philippe. Hal yang dijamin dari Patek adalah tingkat akurasi arloji ini berkat mesin caliber 240 HU ultratipis berpemutar otomatis. Tampilan Patek Philippe World Time ini dipenuhi dengan unsur berkelas, dengan pilihan case dari emas putih 18K atau rose gold 18K dan disempurnakan dengan tali jam berbahan kulit buaya jahitan tangan dalam warna coklat tua atau hitam, dilengkapi gesper lipat motif Calatrava yang memberi kesan mewah dan elegan. CGW Magazine

89


HALAMAN INI DARI KIRI SEARAH JARUM JAM Arloji Patek Philippe Annual Calendar; Detil pada bagian depan dan belakang arloji versi dari rose gold 18K; Arloji Patek Philippe Annual Calendar dari emas putih 18K

90

CGW Magazine

HALAMAN SAMPING DARI ATAS Versi rose gold dari arloji Patek Philippe Calatrava Timeless White Ref. 7122-200; Versi emas putioh 18K dari arloji Patek Philippe Calatrava Timeless White Ref. 7122-200


Mesin caliber 215 PS berpemutar manual berdetak di jantung arloji yang tersembunyi dibalik dial jam warna putih Keberagaman tipe dan desain jam tangan inilah yang membuat Patek Philippe tidak terjebak di dalam satu spektrum generalisasi produsen jam tangan yang lainnya, ketika seseorang berkata Patek Philippe, maka kata yang muncul adalah inovasi. Inovasi ini berlanjut dalam model ke-22 dari lini Annual Calendar yang tahun ini merayakan 20 tahun diciptakannya koleksi ini. Dalam rentang waktu 20 tahun telah diciptakan 21 model yang mengusung fitur Kalender Tahunan yang telah dipatenkan, dan yang hanya perlu dikoreksi secara manual setahun sekali yaitu pada bulan Februari. Tahun ini hadir Patek Philippe Annual Calendar Ref. 5396 berdiameter 38.5mm dengan tampilannya yang klasik dan elegan, mengusung mesin caliber 324 S QA LU 24H berpemutar otomatis. Case yang mengingatkan kita akan Calatrava paragon, menyatu dengan kedua lug, dengan bezel lebar yang dipoles halus, membingkai kaca safir kristal melengkung, memberikan volume pada tampilan jam yang modern ini. Terdiri dari dua versi, yaitu model klasik elegan hadir dalam bahan rose gold 18K, termasuk pada angka, penanda waktu dan jarum jam di atas dasar opaline putih keperakan, dilengkapi dengan tali warna cokelat dari kulit buaya dengan gesper lipat motif Calatrava. Versi yang terbuat dari emas putih 18K memiliki penampilan teknis yang sangat modern, dengan dasar muka jam hitam dari Galvanic abu-abu dengan pola sunburst, yang terlihat kontras dengan angka Breguet, penanda waktu dan jarum jam dari emas putih 18K, serta tali warna hitam matt dari kulit buaya dengan gesper lipat motif Calatrava dari emas putih. Koleksi terbaru yang cocok bagi para wanita glamor dan modern adalah Patek Philippe Calatrava Timeless White yang mewah. Sesuai dengan namanya, arloji cantik ini keseluruhannya dibalut warna putih dan diciptakan untuk merepresentasikan keanggunan abadi, hadir menggoda dan memiliki nilai berharga yang tak lekang oleh waktu. Desainnya inovatif dan mempertahankan keanggunan nan feminin, yang akan bertahan lama hingga pada saatnya diwariskan kepada generasi perempuan berikutnya. Patek mengambil inspirasi desain arloji tahun 1932, dimana konsep Calatrava pertama kali diperkenalkan, yang dipadukan dengan inovasi masa kini dengan menyematkan kurang lebih 44 butir berlian brilliantcut langka dalam warna putih pada arloji mewah ini. Mesin caliber 215 PS berpemutar manual berdetak di jantung arloji yang tersembunyi dibalik dial jam warna putih berkilauan. Dengan keempat arloji ini, Patek Philippe membuktikan bahwa ia adalah produsen jam terbesar dan terbaik yang menjadi pujaan para kolektor dan penggemar jam mewah, dengan terus melakukan peremajaan koleksi tanpa melupakan tradisi, membuatnya layak mendapatkan gelar The Best in the World. CGW Magazine

91


Connoisseur’s Corner

HALAMAN INI Arloji Cabestan Winch Tourbillon Vertical; Dolly Cheong, Bernard Cheong dan Maximillian Busser

92

CGW Magazine


STYLE and

theIMPORTANCE

of ourIMAGE

Kolumnis kita, Dr. Bernard Cheong adalah duta Fondation de la Haute Horlogerie dengan lebih dari 3,000 koleksi arloji mewah dan pengetahuan tentang horologi yang tiada duanya. Di edisi ini ia berbagi pengalamannya dalam hal menghargai nilai sebuah penunjuk waktu.

“Disadari atau tidak, arloji berkomunikasi. Yang paling berbahaya adalah bahwa arloji berkomunikasi dalam frekuensi emosional”

ntuk apa kita punya gaya? Apakah kita perlu memahami gaya? Apakah gaya berasal dari si pemilik benda, atau dari benda itu sendiri? Tanpa komunikasi verbal ataupun tertulis, langsung atau tidak langsung, jawaban semua pertanyaan di atas adalah “ya”. Setiap saat, jam tangan “berkomunikasi” dengan siapa pun yang melihatnya, dan hampir 80% dari semua yang hadir dalam pertemuan formal pasti akan memerhatikan benda itu. China sudah memahami betul apa yang saya tulis di surat kabar harian mereka sekitar lima tahun lalu. Jam tangan bagaikan speaker phone yang menempel di dahi Anda, memberikan siaran langsung tanpa henti. Disadari atau tidak, arloji berkomunikasi. Yang paling berbahaya adalah bahwa arloji berkomunikasi dalam frekuensi emosional. Bahkan gambaran yang paling cantik sekali pun bakal terabaikan, demi menyelamatkan yang paling tua. Anda akan menjadi perhatian jika mengenakan arloji yang mahal tetapi sangat jarang ditemukan. Bukan lagi Richard Mille, sama sekali bukan, apalagi dalam pertemuan-pertemuan sekelas CEO. Anda ingin tahu? Greubel Forsey. Tidak diragukan lagi. Arloji ini jauh lebih unggul dari yang lain. Kalau Anda menyimak dialog Vanity Fair edisi April dengan para kolektor papan atas – salah satunya saya – mereka menganggap Greubel Forsey masuk kategori ini. Seorang jutawan terhormat dan sederhana yang hanya membeli Patek, mengatakan, meski memasang harga seperti itu, arloji ini dibuat dengan curahan perhatian serta kecintaan yang tinggi, dan tidak diragukan lagi menjadikannya salah satu karya seni.

CGW Magazine

93


Beberapa pengecualian adalah model lebih lawas dari Journe Tourbillon, Winch Tourbillon Cabestan dan tourbillon case putih dan tali oranye Richard Mille. Model-model ini akan segera membanjiri pasar, tak diragukan lagi. Dan seperti biasa, popularitasnya sangat singkat. Lalu langsung berganti. Richard Mille punya langkah bisnis yang bagus, tapi pembeli yang menanggung “hukumannya”. Dari semua benda yang setiap saat menemani seseorang, misalnya pakaian, tas, sepatu, dan bahkan mobil atau perhiasan, jam tangan adalah komunikator nomor satu. Bahasa yang dipakainya menunjukkan bahasa kekayaan. Dialeknya adalah gaya. Nah, sekarang kita sampai ke bagian terpenting. Tidak ada yang bisa menghindarinya. Itulah mengapa jam tangan akan tetap menjadi alat yang tangguh dan akurat untuk menilai kekayaan (pendidikan dan uang) dan gaya (selera dan budaya). FBI dan organisasi-organisasi anti teroris memakainya. Orang tidak akan pernah bisa belajar dari membaca atau kursus untuk mengetahui jam tangan apa yang harus dibeli atau dikenakan. Orang hanya bisa mengerucutkan pilihannya. Anda bisa menghindari barang palsu, yang murah, dan yang jelek. Tapi, punya arloji bermerek atau yang paling mahal juga terkadang tidak membuat kita tampak keren. Seperti kalau kita memakai baju renang buatan desainer tetapi bentuk badan kita sendiri tidak enak dipandang. Tidak memakai jam tangan juga bisa jadi pertanda. Gaya dan “kekerenan” itu berkembang bersama diri kita, mengalir dalam darah kita. Mungkin juga akan berkembang seiring pendidikan dan pengalaman dalam segala hal. Bedakan dengan arogansi dan keinginan tampil eksentrik. Gaya adalah bagian terlemah dari eksterior yang telah kita tata dengan hatihati. Gaya adalah sesuatu yang terlihat dari luar. Tepat di bawah lapisan yang rapuh itu, terletak intinya. Penentu keren tidaknya.

“Gaya itu berkembang bersama diri kita, mengalir dalam darah kita. Bedakan dengan arogansi dan keinginan tampil eksentrik!”

94

CGW Magazine

HALAMAN INI Greubel Forsey Double Tourbillon 30° Technique - Platinum; Dr Bernard Cheong

Jadi, saya benar-benar yakin kalau Bulgari Scuba Pro Diagono chronograph baja keluaran tahun 2004 (US$10.000) sangat keren untuk orang yang tidak peduli soal mengoleksi arloji, dilengkapi dengan Platinum Greubel Forsey Double Tourbillon 30 Vision MOP dari tahun 2005 (US$490.000 sampai US$750.000). Keduanya sangat berlawanan. Jadi bila Anda bisa memiliki keduanya, ini berarti pengalaman yang sangat direkomendasikan bagi orang-orang yang tak pernah puas mempelajari hal baru. Dan tidak diragukan lagi, berarti dia punya koneksi yang sangat kuat, baik untuk mampu membelinya dan menemukan penjual yang bersedia melepasnya. Riset saya April lalu menunjukkan dari 36 MOP platinum yang saya ketahui keberadaannya, tidak ada yang mau menjual. Hanya enam pemilik yang bersedia menjualnya pada saya, dengan syarat harganya US$1.800.000 atau lebih! Memang benar, hanya seni dan barang antik langka yang mampu bertahan di tengah resesi! Greubel Forsey 30 Degree double tourbillon platinum bisa dengan terangterangan menunjukkan berapa banyak uang Anda dan berapa banyak orang penting yang Anda kenal. Mungkin model Donald Trump. Arloji itu besar, tapi lebih kecil daripada kebanyakan arloji kristal yang besar tapi kelihatan aneh dari ajang BaselWorld 2016. Arloji ini SANGAT besar, seperti palu Thor, dan memang tampak meyakinkan. Model ini juga dibuat agar awet seperti senapan, seperti yang menembakkan peluru kaliber 50.Sebuah Beretta taktis. Dulu, saya yakin dan selalu berkoar-koar tentang pandangan saya kalau Tourbillon Richard Mille akan menghancurkan apa saja. Itu tahun 2006 sampai 2009. Dan saya benar. Jadi, percayalah pada saya. Saat Anda membaca ini, Anda akan harus berjuang keras untuk mendapatkan Double 30 platinum. Yang baru lebih murah, tapi Anda harus ada di posisi teratas dalam daftar VIP peritel. Jika Anda dapat memegangnya, jangan lepaskan. Beli saja. Ingat, piilh yang double-caged 30 Degree. Jangan pedulikan apa pun kata peritel. Bukti sederhana, lihat saja apakah Anda dapat menemukan atau membelinya ekarang online. Mungkin coba Chrono24 dan Marcus di London, di sana pernah ada.



Collector’s Corner

TELLING STORIES Persembahan Montblanc tahun ini terinspirasi oleh sejarah Minerva

S

ejarah adalah guru kehidupan. Dan sejarah pembuatan jam selama ratusan tahun dari sebuah manufaktur ternama tentunya akan menjadi guru terbaik. Manufaktur Minerva yang didirikan di lembah Saint-Imier, Villeret, Swiss sejak tahun 1858 telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pembuatan arloji-arloji Montblanc, dan kini dikenal sebagai Montblanc Manufacture. Manufaktur ini telah diakui sebagai salah satu tempat para spesialis terbesar dalam mengembangkan chronograph dan mesin pencatat waktu dalam dunia olahraga yang dapat mengukur pecahan kecil waktu dengan presisi chronometric.

96

CGW Magazine


HALAMAN INI DARI KIRI Arloji Montblanc 1858 Chrono Tachymeter; Arloji Montblanc Heritage Chronométrie Annual Calendar Chronograph HALAMAN SAMPING DARI ATAS Foto bersejarah Villeret Manufacture; Bagian belakang case Montblanc 1858 Chrono Tachymeter

Salah satu model yang memberi penghormatan terhadap sejarah Manufaktur Minerva adalah Montblanc 1858 Chronograph Tachymeter Edisi Terbatas, yang mengambil bentuk vintage dari arloji-arloji chronometer yang diciptakan untuk para pilot di tahun 1930. Dengan case dari emas merah 18K berdiameter 44mm, arloji yang hanya diproduksi sejumlah 100 buah ini memiliki garis-garis khas berbentuk kurva yang melengkung alami mengikuti bentuk pergelangan tangan sehingga nyaman saat dikenakan. Demi menegaskan karakter bersejarah dari arloji ini, tombol pemutar jam berbentuk unik sekaligus menjadi tombol chronograph tetap dipertahankan dalam model terbarunya ini, begitu pula bentuk bulat bezel arloji.

Montblanc Heritage Chronométrie Annual Calendar Chronograph dari segi teknis dan tampilan, memiliki segalanya yang diinginkan dari sebuah penunjuk waktu modern

Dan lini Heritage Chronométrie yang diluncurkan di ajang SIHH 2016 lalu, hadir arloji yang terinspirasi oleh era Pythagore tahun 1948 buatan Manufaktur Minerva. Diantara beberapa model terbarunya, kami pilihkan model Montblanc Heritage Chronométrie Annual Calendar Chronograph yang dari segi teknis dan tampilan, memiliki segalanya yang diinginkan dari sebuah penunjuk waktu modern. Selain fitur annual calendar, arloji ini juga menampilkan fungsi chronograph dan berbagai senjata horologis terbaru dari Montblanc. Dalam case arloji berdiameter 42mm ini terdapat penunjuk jam, menit, dan detik, penunjuk hari, tanggal dan bulan, sementara itu chronograph akan menampilkan tidak hanya penghitung 30 menit, tetapi juga penghitung 12 jam, ditambah tampilan fase bulan.

CGW Magazine

97


Point of View

“Saya tidak akan membiarkan kebutaan membangun dinding batu di sekitar saya. Saya akan terus mencari jalan untuk maju.� ~ Brad Snyder

Feeling The TIME Sentuhlah waktu, karena mengetahui waktu tidak selalu memerlukan penglihatan

98

CGW Magazine


F

ungsi utama dari penunjuk waktu adalah untuk menunjukkan waktu. kini terdapat beragam cara untuk mengetahui waktu, seperti ‘smartwatch’ yang menggunakan teknologi sensor sentuh. Namun para tunanetra dan mereka yang memiliki hambatan dalam indra penglihatannya tentu tidak dapat menggunakan arloji dengan layar sentuh tersebut. Meski beberapa perusahaan seperti Apple menyediakan aplikasi perintah suara Siri yang mampu memberikan pelayanan membaca untuk penggunanya yang tak mampu melihat dan membaca. Sayangnya hal itu mengurangi privacy, untuk itulah beberapa merek jam tangan menciptakan arloji khusus dengan motif huruf braille atau titik timbul yang memudahkan penggunanya dengan menggunakan jari jemari untuk membaca waktu secara pribadi, tanpa terdengar oleh orang lain.

HALAMAN INI DARI ATAS Debut pertama Eone untuk tunanetra, arloji Bradley; Jam saku ARSA; Model jam saku dari stainless steel dari ARSA; Tampak samping dari arloji The Bradley

HALAMAN SAMPING Brad Snyder menggenggam medali emas Paralimpiade yang dimenangkannya

Merek Eone yang berbasis di New Jersey, AS adalah salah satunya. Merek arloji yang telah memenangkan berbagai penghargaan dalam segi desain, dan produknya dikenakan oleh Stevie Wonder itu menciptakan lini arloji ‘The Bradley’, yang diambil dari nama seorang mantan perwira angkatan laut AS,

CGW Magazine

99


Dalam versi digital, titik-titik (meniru huruf braille) pada dasar muka jam selalu berubah posisi seiring perubahan waktu Brad Snyder yang kehilangan penglihatannya dalam sebuah ledakan di Afghanistan di 2011. Sang veteran tunanetra yang kemudian aktif di dunia olahraga berenang ini berhasil memenangkan medali emas dan perak dalam lomba renang Paralimpiade 2012 di London. Ia berujar, “Saya akan menunjukkan pada orang-orang bahwa saya tidak akan membiarkan hal ini mengalahkan saya. Saya tidak akan membiarkan kebutaan membangun dinding batu di sekitar saya. Saya akan terus mencari jalan untuk maju.” Dan pada 7-18 September mendatang ia telah bersiap untuk mengikuti Paralympics di Rio de Janeiro, Brazil. Arloji dengan huruf braille bukan sekedar sebuah penunjuk waktu, melainkan cerita, demikian aku seorang terapis tunanetra dari GoMassage apps yang ditemui penulis beberapa waktu lalu. “Karena banyak yang ingin mengetahui tentang arloji yang saya kenakan. Dari percakapan awal itulah tercipta sebuah cerita, sama seperti arloji buatan Banglore, India ini. Saya sudah mengenakannya selama lebih dari delapan tahun, menemani hari-hari saya dan memastikan saya untuk datang tepat waktu. Merek HMT (Hindustan Machine Tools) ini dulu sangat dikenal di Indonesia, terutama di kalangan para tunanetra, tapi sekarang saya dengar sudah tidak diproduksi lagi, entah kenapa, mungkin bangkrut. Semoga nanti ada merek lainnya yang tersedia dengan harga terjangkau untuk orang-orang seperti kami.”

DARI ATAS Arloji Braille collection yang sporty dari ARSA; Arloji pria dari lini Prestige dari ARSA; Case yang dapat dibuka pada arloji Charleston dari ARSA

Sangat disayangkan memang, jika arloji yang sangat membantu para tunanetra itu tidak diproduksi lagi, dan mereka kesulitan mencari arloji yang dapat membantu kegiatan mereka sehari-hari. Untunglah merek arloji asal Swiss yang dikenal sejak tahun 1898, Auguste Reymond menciptakan Arsa (August Reymond SA) dengan harga sangat terjangkau, dan selama lima puluh tahun terakhir telah menjadi produsen terkemuka Swiss untuk arloji Braille dan Low Vision, dan mendistribusikannya ke seluruh dunia, bekerja sama dengan semua asosiasi utama yang didedikasikan untuk mendukung tunanetra. Terdapat dua versi arloji Arsa, yaitu analog dan digital. Versi analog memiliki kaca pelindung atau penutup kristal yang dapat dibuka ketika penggunanya ingin membaca waktu, dan jarum jam dibuat untuk tidak rentan terhadap sentuhan jari. Dalam versi digital, titik-titik (meniru huruf braille) pada dasar muka jam selalu berubah posisi seiring perubahan waktu. Dalam hal ini, seseorang harus memahami huruf Braille untuk membaca waktu.

Tulisan ini dipersembahkan bagi saudara-saudara kita yang memiliki hambatan dalam indra penglihatannya dan ingin memiliki arloji yang dapat membantu mereka dalam beraktivitas. Kami dari Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia menghimbau siapapun yang tertarik untuk membantu mereka, dengan menghubungi langsung produsen jam yang kami sebutkan di atas. Atau kirim surel ke: info@zamrud-media.com

100 CGW Magazine


TIME FOR FASHION Fashion Forward Watches Jewellery Haven Stars & Timepieces CHOPARD CGW Magazine 101


Fashion Forward

COLOR POWER

Warnai hari-hari Anda dengan pilihan perhiasan dan penunjuk waktu penuh warna ceria ini 102 CGW Magazine


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Arloji Royal Oak Offshore Diver Chronograph 42mm warna kuning dari AUDEMARS PIGUET; Dua tampilan arloji HUBLOT Big Bang Tutifrutti Orange dengan tali linen; Tiga pilihan warna pada arloji Le Marché des Merveilles 38mm dari GUCCI; Arloji Brilliant Flying Tourbillon Arlequino 44 mm dari JACOB & CO

“Colors, like features, follow the changes of the emotions” ~ Pablo Picasso

HALAMAN SAMPING Model mengenakan Bangles Forever Colors dan Arloji FOREVER Prune Lotus dari CHARRIOL

D

isadari atau tidak, warna memainkan peran yang sangat penting dalam hidup kita, karena mereka memiliki kemampuan untuk mempengaruhi emosi dan suasana hati, dan pilihan warna yang tepat dapat menciptakan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan, baik secara fisik, mental, emosional dan spiritual. Warna juga menjadi alat yang sangat ampuh untuk berkomunikasi dan dapat digunakan untuk menunjukkan suatu tindakan, mempengaruhi suasana hati dan menegaskan kepribadian Anda. Untuk itulah kami pilihkan untuk Anda, beberapa model jam tangan dan perhiasan dalam berbagai warna ceria, yang akan membuat Anda tampil lebih percaya diri dan bersemangat. CGW Magazine 103


Jewellery Time

I LOVE YOU, Tunjukkan cintamu pada bunda tercinta dengan persembahan terindah di Hari Ibu

104 CGW Magazine

MOM


“A mother’s heart is a patchwork of love”

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Kalung emas bertatahkan berlian dari PIAGET; Cincin PIAGET Rose dari emas putih bertatahkan berlian dan tourmaline pink; Arloji HAMILTON Jazzmaster Open Heart Lady; Arloji Heritage Diphylleia dari CORUM; Arloji CHOPARD Imperiale Joaillerie; Arloji BREGUET Perles Impériales; Arloji CHRISTOPHE CLARET Marguerite RectoVerso

HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Arloji PIAGET Altiplano berdiameter 38mm; Duta internasional PIAGET, Olivia Palermo; Arloji OMEGA Constellation Master Chronometer Small Seconds; Anting mutiara BREGUET Perles Impériales

K

ami pilihkan koleksi terbaik dari ajang BaselWorld 2016 yang baru lalu sebagai persembahan kami bagi bunda tercinta. Serangkaian perhiasan dan arloji cantik yang terbuat dari logam paling mulia dan bertatahkan permata paling berharga ini adalah pilihan terbaik bagi para wanita paling mulia dalam kehidupan kita. Warna-warni ceria batu permata hingga bahan emas rose 18K yang hangat menghiasi bezel berbentuk bundar atau oval, yang semakin memberikan sentuhan feminin pada perhiasan dan jam tangan nan elegan ini.

CGW Magazine 105


Fashion Forward

Pen For Life Bak kemewahan mungil yang pas di saku Anda, alat tulis mewah adalah simbol dari selera tinggi nan abadi

106 CGW Magazine

Begitu banyak alat yang dapat digunakan untuk menulis saat ini, seperti komputer, tablet, mesin ketik dan terutama pena. Namun pena tetap menjasi benda yang paling umum digunakan untuk menulis dalam rutinitas sehari-hari, dan bahkan menjadi simbol status seseorang. Di edisi ini kami pilihkan beberapa model pena terindah, termewah dan paling artistik dan bernilai abadi yang dapat Anda jadikan koleksi pribadi, atau hadiah terindah bagi orang-orang terkasih dalam kehidupan Anda.


Ular sering dianggap sebagai reptil yang memiliki pesona misterius dan simbol kehidupan dan kelahiran kembali. Jika Anda penggemar binatang melata ini, Montblanc menciptakan serangkaian pena mewah terbarunya dalam tema Montblanc Heritage Collection Rouge & Noir, The Serpent Limited Edition Writing Instruments. Pena mewah ini memiliki tampilan vintage dengan siluet ramping yang terinspirasi dari desain Montblanc tahun 1920. Terdapat beberapa versi, namun hanya satu pilihan yang terbuat dari emas solid Au750 seberat 130 gram bertatahkan ratusan berlian senilai 1.200.000 Euro.

Pada tahun 2013, seorang insinyur dan seniman dari Rotterdam, Belanda yang terkenal karena menciptakan pena 3D pertama di dunia, Rein van der Mast, (dikenal dengan nama Pjotr Dum창t demi alasan artistik), menciptakan pena dengan tema khusus dan berbentuk patung yang sangat unik. Pena karyanya ini dapat dipesan sesuai dengan tema yang Anda pilih sendiri, sangat detil dan teksturnya pun dibentuk dengan laser, dan dilengkapi tempat pena yang sangat mewah, meniru tekstur kulit ikan pari. Harganya dimulai dari 7,000 Euro.

CGW Magazine 107


Bicara tentang bahan, U-BOAT dengan berani menciptakan pena yang terbuat dari titanium dan perunggu, dua bahan yang paling keras di dunia. Pena buatan tangan edisi terbatas ini hanya diproduksi sebanyak 150 unit, bertatahkan berlian-berlian hitam dan berdiameter 18.50mm dengan berat total 90 gram.

108 CGW Magazine


Special Report

THE TWIN

JEWELLERY HKTDC kembali sukses menyelenggarakan dua perhelatan perhiasan dan batu permata paling akbar di Hong Kong tahun ini

DARI KIRI ATAS Anting dari koleksi Lava, Belford Jewellery; The Vision Art - Cateye, karya desainer Anita So; Cincin EphÊmère karya Mathon Paris, desainer asal Perancis

SHOWS

Emas, berlian, permata warnawarni, mutiara, Hong Kong seakan berubah menjadi surga perhiasan dan batu permata saat digelar dua pameran perhiasan dan batu permata yang megah, yaitu Hong Kong International Jewellery Show yang ke-33 pada tanggal 3-7 Maret, dan Hong Kong International Diamond, Gem & Pearl Show yang ke-3 pada tanggal 1-5 Maret lalu. Kedua ajang bergengsi itu diselenggarakan oleh Hong Kong Trade Development Council (HKTDC). Sejumlah 4,380 peserta dari 54 negara dan 80.000 pembeli dari 147 negara dan wilayah memadati kedua gedung pameran, dimana 31.000 pembeli mengunjungi Diamond, Gem & Pearl Show di AsiaWorld-Expo, dan lebih dari 49.000 pengunjung menghadiri Jewellery Show di Hong Kong Convention & Exhibition Centre.

CGW Magazine 109


Begitu banyak ajang menarik yang ditawarkan selama pameran berlangsung, mulai dari lomba desain perhiasan ‘Chuk Kam Jewellery Design Competition 2016’ yang digelar ‘Hong Kong Jewellers’ & Goldsmiths’ Association, hingga ‘Dancing Stone Award 2016’ yang diselenggarakan oleh Crossfor Co. pimpinan Hidetaka Dobashi. Pengunjung dan peserta pameran juga dimanjakan dengan berbagai acara untuk menjembatani jaringan bisnis diantara mereka, mulai dari resepsi dan Gala Dinner, World of Glamour Mini Parade, Hall of Time Networking Reception, Glittering Spring Cocktail Reception, Timeless Seduction Coral & Cameo, hingga seminar yang menjelaskan tren teknologi, bahan dan produk, dan parade perhiasan yang memamerkan desain yang memesona. Dari sekian banyak peserta pameran, kami sempat berbincang-bincang dengan beberapa desainer perhiasan independen yang berani membuat terobosan baru dalam konsep desain maupun bahan yang digunakan. Dari Indonesia kami terkesan dengan karya-karya para desainer muda, salah satunya Imelda S. Pandjaitan dari mannaQueen Jewellery. Wanita muda yang aktif mengikuti pameran perhiasan di beberapa negara seperti Perancis, Belanda, dan Hong Kong ini mengaku bahwa desainnya terinspirasi oleh keragaman budaya Indonesia, bahkan batu permata dan mutiara yang menghiasi desainnya ia hasilkan dari perburuan ke berbagai daerah di Tanah Air. “Jika ingin mengikuti idealisme, ingin rasanya sourcing berbagai batubatuan dari berbagai daerah di Indonesia, seperti pada kalung Bajubodo ini, saya ingin batunya dari Sengkang (terletak di kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan). Setiap perhiasan kami buatan tangan, sehingga tidak ada satu koleksi pun yang benar-benar mirip. Bahan-bahannya bukan hanya dari logam mulia seperti emas, melainkan juga kuningan, perak, mutiara, kayu hingga tanduk. Contohnya pada koleksi ‘Kembang’ ini, hanya dibuat satu model dan bentuknya pun unik karena menggunakan beragam batu mulia 110 CGW Magazine


Setiap desain Imelda memiliki kisah yang menarik, seperti warna-warni pada kalung Bajubodo, menunjukkan usia dan martabat wanita yang mengenakannya

HALAMAN SAMPING DARI ATAS Dekorasi megah menyambut pengunjung di Hong Kong Convention & Exhibition Centre; Model terkenal asal Hong Kong, Roxanne Tong turut memeriahkan acara pembukaan pameran dan mengenakan seuntai kalung mewah dari Wilds Company Ltd

HALAMAN INI DARI ATAS Kalung BAJUBODO dari mannaQueen; Budaya Indonesia menjadi inspirasi utama desain mannaQuen; Penerbit bersama desainer muda Indonesia, pendiri mannaQueen, Imelda S. Pandjaitan; Kalung Bantimurung dengan detil kupu-kupu

yang dirangkai sedemikian rupa, mengikuti bentuk batu aslinya.� Imelda bersama suaminya mendirikan ‘mannaQueen’ yang produknya kini telah tersebar hingga ke benua Eropa. Dan berkat dukungan dari Kementerian Perdagangan Indonesia, mereka hadir di ajang Hong Kong International Jewellery Show untuk memamerkan desain unik yang mencerminkan budaya Indonesia. Setiap desainnya memiliki kisah yang sangat menarik, seperti warna-warni pada kalung Bajubodo, ternyata menunjukkan usia dan martabat wanita yang mengenakannya, misalnya jingga dikenakan oleh anak perempuan berusia 10 tahun, merah untuk gadis remaja, putih dikenakan oleh pembantu atau dukun, hijau untuk wanita bangsawan dan ungu untuk para janda. Begitu juga kalung Bantimurung dengan detil kupu-kupu pada salah satu sisinya, mengambil nama kerajaan kupu-kupu di Sulawesi Selatan. Untuk info lebih lanjut mengenai mannaQueen, silakan e-mail ke: info@mannaQueen.com Desainer perhiasan perak asal Indonesia yang juga aktif mengikuti berbagai ajang pameran internasional adalah I Komang Wijayana. Pria muda yang kreatif ini mendirikan merek Yani Silver Bali bersama istrinya pada tahun 1987, dan mulai memproduksi perhiasan berbahan perak berkualitas tinggi. Produknya berupa desain buatan tangan maupun cetak, terdiri dari anting, cincin, liontin, gelang, kalung, rantai hingga manik-manik yang dibuat di Bali dengan bahan dasar perak sterling 925, yang dipadukannya dengan batu mulia, mutiara, kerang dan bahan alami lainnya. Berkat kegigihan dan kerja CGW Magazine 111


kerasnya dalam mengangkat kerajinan tradisional Bali, kini ia boleh berbangga karena produknya sudah diekspor hingga ke negara-negara di Eropa, AS, dan Asia. Untuk info lebih lanjut mengenai Yani Silver Bali, silakan e-mail ke: wijayana.yanisilver@yahoo.com Dari Hong Kong, kami sempat berbincang akrab dengan Anita So, gemologist lulusan GIA dan pemilik Osatina Jewellery. Salah satu karyanya yang sangat mewah dan unik, mengambil inspirasi dari Lorgnette, yaitu kacamata bertangkai panjang milik para wanita bangsawan di abad ke-19. Desain yang dinamakannya The Vision Art, yang terdapat dalam model Oval dan Cateye itu adalah kacamata sekaligus penunjuk waktu yang terbuat dari jadeite Burma, emas putih 18K bertatahkan berlian, tsavorite dan jam yang dilengkapi mesin buatan Swiss. Mengkhususkan diri dalam jadeite, mutiara dan desain berlian, gaya desainnya imajinatif, fleksibel dan selalu memancarkan kepribadian hangat dan orisinalitas. Untuk info lebih lanjut mengenai Osatina Jewellery, silakan e-mail ke: anitasofinejewellery@gmail.com

DARI KIRI ATAS Gelang dari koleksi Paraiba Sea, Belford Jewellery; Gelang dari koleksi Paranami, Belford Jewellery; Liontin-liontin Sac de bille, karya Isabelle Langlois, desainer Perancis; Benson Wong dan Koo Hoi Yan dari Belford Jewellery, Hong Kong; Lisa Lee dan ayahnya dari Lisa Lee Joaillerie, Hong Kong; Desainer asal Bali, I Komang Wijayana dan istri dari Yani Silver Jewellery, Indonesia

112 CGW Magazine

Dan dari tanah Jaipur, India, kami dibuat terpesona oleh desain-desain unik karya Mahak Kala, seorang desainer muda belia yang mendirikan merek ‘Panchoo by Mahak Kala.’ Lulusan GIA dengan gelar ‘Graduate Jeweller’ ini belajar dan berlatih seni tradisional dan modern dalam bidang Jewelry Manufacturing & Design, dan pada usia 21, Mahak mulai menciptakan desain perhiasan. Salah satu desainnya yang unik adalah ‘Bullet’, cincin warna-warni berbentuk peluru yang dapat dikenakan sebagai liontin. Saat ditanya dari mana ia mendapatkan inspirasinya, pemuda ini menjawab dengan ramah, “Saya dilahirkan di ‘Pink City’ di India dan dibesarkan dengan warisan budaya yang kaya, saya menemukan inspirasi dari latar belakang budaya saya.” Namun ia berusaha mengerti kemauan para pelanggannya dan mempelajari tren fashion terbaru, karenanya setiap seri desain yang dibuatnya telah melalui serangkaian riset penting dan sketsa, sehingga setiap aspek tradisi yang kaya, fashion modern dan tren yang selalu berubah semaksimal mungkin menjadi sumber inspirasinya. Silakan e-mail untuk mengetahui desain terbarunya, di: kalamahak@me.com


Anita mengambil inspirasi dari bentuk Lorgnette, yaitu kacamata bertangkai panjang milik para wanita bangsawan di abad ke-19 DARI KIRI ATAS Agnieszka Wyspianska, desainer dan pemilik Studio Rox, Australia; Salah satu perhiasan cantik dari Studio Rox; Desainer asal Hong Kong, Anita So dari Osatina Jewellery; Kacamata sekaligus penunjuk waktu The Vision Art - Cateye, karya Anita So; Gitar Eden of Coronet senilai USD2juta yang meraih gelar Guinness Book of World Records, dan pernah dimainkan Jermaine Jackson, karya Aaron Shum Jewelry dan Coronet Diamonds, Hong Kong

CGW Magazine 113


Salah satu desain Mahak Kala yang unik adalah ‘Bullet’, cincin berbentuk peluru yang dapat dikenakan sebagai liontin DARI ATAS SEARAH JARUM JAM Cincin-cincin Dames dari Panchoo by Mahak Kala; Desainer Mahak Kala bersama orangtuanya, pendiri Panchoo by Mahak Kala; Gelang mutiara kuning emas C’est la vie dari Jewelmer; Bros Louvre dari mutiara keemasan yang langka, dari Jewelmer

114 CGW Magazine


DARI KIRI ATAS Model mengenakan perhiasan berlian Stella, dari SARTORO; Kalung dan bros cantik bertatahkan berlian dan batu koral dari ASSOCORAL; Desainer perhiasan asal Swedia, Efva Katarina Attling di acara Gala Dinner bersama Johnny Wan

Desain perhiasan indah lainnya yang patut diperhitungkan adalah koleksi dari Belford Jewellery, yang didirikan di Hong Kong pada tahun 1977 oleh Leung Kwok Ching dan adik iparnya, Benson Wong. Bermula dari hobi keduanya yang terbiasa mengoleksi karya seni mewah, Benson, sebagai saudara termuda di keluarganya, mulai mendesain berbagai model perhiasan. Kini Belford sukses menyatukan seni fungsional dengan kualitas pengerjaan, sehingga para desainer mereka telah memenangkan berbagai penghargaan untuk desain perhiasan. Silakan e-mail untuk mengetahui desain terbarunya, di: connie@belfordhk.com Perhelatan akbar ini berlangsung sukses, yang tak terlepas dari kerja keras dan profesionalisme para anggota panitia HKTDC, yang berada di Hong Kong maupun di negara lainnya, termasuk Indonesia. Thanks to you all!

CGW Magazine 115


Fashion Forward

Architectural

Machines Terinspirasi oleh dunia arsitektur, desain model terbarunya semakin mengukuhkan posisi Mido di industri jam tangan Swiss

HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Sebastien Perret menekankan desainnya pada bentuk lingkaran di dalam struktur persegi; Detail pada jam Bigben HALAMAN INI Mido Big Ben karya Sebastian Perret

116 CGW Magazine


Desain Big Ben didasarkan pada siluet ramping Westminster Palace dan menara jam Big Ben, dan inspirasi detilnya dari arsitektur neo-Gothic

A

jang BaselWorld 2016 menjadi pentas yang sempurna untuk memperkenalkan dua koleksi terbaru Mido yang terinspirasi oleh dunia arsitektur, yaitu Big Ben Edisi Terbatas dan Baroncelli Heritage. Filosofi dari merek asal Swiss yang didirikan pada tahun 1918 dan berbasis di Le Locle ini adalah memadukan antara estetika, keaslian dan fungsi, dengan arsitektur yang telah menjadi tradisi Mido, yang terlihat pada dua koleksi terbarunya ini. Big Ben Mido Edisi Terbatas adalah hasil karya SÊbastien Perret, pemenang Mido Watch Design Contest yang diumumkan tahun lalu, namun jam tangannya mulai diproduksi pada tahun 2016 ini sejumlah 500 arloji, dan hanya 10 unit tersedia untuk penggemar jam yang beruntung di Indonesia. Pada BaselWorld tahun lalu, Mido mengundang tiga orang desainer jam tangan terkenal, Eric Giroud, Lorenzo Vallone dan SÊbastien Perret untuk menciptakan arloji baru yang terinspirasi oleh Elizabeth Tower, menara jam yang menghadap ke istana Westminster. Setelah pemungutan suara dari hampir 100,000 peserta dan panel juri yang terdiri dari Esa Mohamed, Presiden International Union of Architects, dan Franz Linder, Presiden Mido, terpilihlah karya SÊbastien Perret sebagai pemenang. Menurut sang desainer pemenang kontes yang berbasis di Neuchâtel ini, keseluruhan desain arloji didasarkan pada siluet ramping Westminster Palace dan menara jam Big Ben yang ikonik, dan ia CGW Magazine 117


HALAMAN INI DARI KIRI Big Ben, London, inspirasi kontes desain jam tangan Big Ben Mido; Tampilan arloji Mido Big Ben Limited Edition DAN Desain unik juga terlihat pada bagian belakang case arloji HALAMAN SAMPING DARI ATAS Arloji Mido Baroncelli Heritage; Sepasang arloji Mido dari lini Baroncelli Heritage

118 CGW Magazine


Jarum jam dan menit Baroncelli Heritage memiliki dua sisi, dengan satu sisi motif sandblasted dan sisi lainnya diamond-cut mengambil inspirasi detilnya, mulai dari case, gelang jam, dasar muka hingga mesin jam dari arsitektur neo-Gothic yang diwujudkan dalam setiap fitur dari desain jam tersebut. Arloji Big Ben Limited Edition mengusung konstruksi empat bagian yang sangat teknis, dengan case dan bezel yang terbuat dari stainless steel 316L dengan proses PVD warna rose gold. Terinspirasi oleh bentuk jam Westminster, lingkaran dilambangkan dengan bentuk bezel yang menegaskan dasar muka jam warna perak opaline yang mewah, sementara case berbentuk persegi mengingatkan kita akan empat sudut jam dan monumen ikonik tersebut. Detil seperti angka 4 ditampilkan dalam angka Romawi bergaya Gothic, yang mengambil inspirasi dari angka yang menghiasi jam Big Ben aslinya. Arloji berdiameter 42mm ini kedap air hingga tekanan 10 bar (100 meter) dan dilengkapi dengan mesin jam caliber 80, generasi terbaru mesin chronometer otomatis yang menyediakan cadangan daya hingga 80 jam. Detil mengejutkan tidak hanya pada tampilan depan jam, melainkan hingga ke bagian belakang case berbentuk persegi, dengan sekrup di setiap sudut memamerkan motif berbentuk trefoil yang melingkari sekeliling jam ikonik, sementara pada mesin jam yang terlihat melalui case transparan, desain rose-window menghiasi oscillating weight yang meniru dasar muka jam Westminster. Sebagai perusahaan yang mengambil inspirasi desain jamnya dari dunia arsitektur gedung-gedung terkenal di dunia, dan demi perayaan empat dekade (40 tahun) diciptakannya koleksi Baroncelli, Mido menciptakan model Heritage ultra-tipis yang sangat elegan dan canggih. Model ini dipengaruhi oleh arsitektur Galleria Vittorio Emanuele II di Milan, yang selesai pada tahun 1877 dan merupakan salah satu pusat perbelanjaan tertua di dunia. Baroncelli Heritage hadir dengan tiga model yang berbeda, yang pertama adalah model Heritage ramping (6,95mm) dengan dasar muka jam bertekstur warna hitam yang elegan, menampilkan logo Baroncelli Heritage dan tanggal. Penyempurnaan ekstrim model ini juga tercermin dalam detil hingga bagian terkecil, seperti tiga jarum jam berlapis rhodium. Jarum jam dan menit memiliki dua sisi, dengan satu sisi motif sandblasted dan sisi lainnya diamond-cut. Mereka dapat dikagumi melalui kristal safir diperlakukan dengan lapisan anti-reflektif di kedua sisi, yang melindungi dial. Case arloji dari stainless steel berdiameter 39mm, dan mesin Mido 1192 otomatis dan cadangan daya hingga 42 jam, dan dilengkapi dengan tali kulit sapi asli semimatte motif kulit buaya. Dua model lainnya hadir dalam ukuran case 33mm dan 39mm (untuk wanita dan pria), juga dengan profil sangat tipis, yaitu dibawah 7mm, yang juga dilapisi oleh PVD warna rose gold dengan bagian belakang case arloji berlapis kaca safir transparan untuk mengagumi gerakan mesin berpemutar otomatis Mido 1192/ ETA 2892A2. Tampil elegan dengan dasar muka jam bertekstur warna beige, jarum detik terbuat dari baja kebiruan yang kontras, sementara jarum jam dan menit memiliki dua sisi, dengan satu sisi motif sandblasted dan sisi lainnya diamond-cut. Ketiga model Heritage ini memiliki begitu banyak detil yang indah, termasuk undakan pada bezel yang menyempit, hingga jarum jam yang proporsional, seperti jarum menit yang mencapai bagian ujung dari penanda waktu. CGW Magazine 119


Watch Me

STAR POWER Inilah jam tangan pilihan para publik figur dan selebriti yang tidak hanya terlihat indah, mewah dan mengagumkan, namun juga memiliki fitur-fitur unik dan canggih yang bisa jadi tersembunyi dibalik pesona sang bintang.

Gwyneth Paltrow FREDERIQUE CONSTANT tak salah saat memilih sang aktris pemenang Oscar yang juga seorang dermawan sebagai Duta global merek jam yang dikenal dengan berbagai kegiatan amalnya ini. Gwyneth Paltrow memiliki kecantikan klasik yang alami, dan keikutsertaannya dalam kegiatan amal sangat sempurna mewakili merek jam Swiss ini. “Saya sangat bangga menjadi Duta kampanye amal Frederique Constant. Saya merasa Frederique Constant adalah perusahaan yang mengagumkan dan kami selaras dalam semangat kami untuk kegiatan amal. Sungguh menakjubkan untuk dapat bekerja dengan sebuah perusahaan dengan sistem nilai yang kuat,� ujarnya. Ia terlihat menawan dengan arloji Delight Collection terbaru yang ramping dan mewah, mengusung mesin FC-306 automatic calibre dan hadir dalam beberapa pilihan model yang elegan.

120 CGW Magazine


Hugh Jackman Kehadiran Duta global MONTBLANC asal Australia ini memang selalu dinanti para penggemarnya. Dengan gayanya yang khas dan ramah, sang aktor, penyanyi dan produser yang karismatik ini terlihat mengenakan arloji Montblanc Heritage Spirit Perpetual Calendar pada tur promosi untuk film terbarunya ‘Eddie The Eagle’ di Beijing, China. Arloji ini adalah salah satu komplikasi paling canggih dari Haute Horlogerie, dengan fitur kalender abadi yang selalu menampilkan tanggal yang tepat tanpa perlu dikoreksi secara manual, dengan case arloji berdiameter 39mm yang elegan. Dasar muka jam warna putih keperakan yang dihiasi dengan pola sunburst semakin terlihat menarik dengan penanda waktu dan case dari rose gold 18K yang elegan.

CGW Magazine 121


Rohit Sharma Cricket adalah olahraga yang populer di Inggris, Australia, Afrika, India, Sri Lanka dan Pakistan, dan nama atlit Cricket asal India Rohit Sharma sudah sangat dikenal di antara para penggemar olahraga ini. Untuk itulah merek jam asal Swiss, HUBLOT yang menjadi pencatat waktu resmi ICC (International Cricket Council) untuk ajang World Twenty20 tahun ini, khusus menciptakan arloji Hublot Classic Fusion Aerofusion Chronograph 2016 ICC World Twenty20 Edisi Terbatas, sekaligus menunjuk Rohit sebagai duta merek ini. Saat menerima arloji ini pada hari ulang tahunnya yang ke-29, Rohit berujar, “Saya adalah penggemar jam fanatik, sehingga dikaitkan dengan merek seperti Hublot adalah kebanggaan mutlak. Mereka menciptakan arloji paling luar biasa, unik dan berbeda, saya adalah penggemarnya, sehingga berada di daftar mereka adalah hal yang luar biasa.�

122 CGW Magazine


Luke Evans Aktor tampan yang akan berulang tahun pada tanggal 15 April ini adalah salah satu Duta eksklusif BULGARI khusus untuk jam tangan, dan tentunya siapapun ingin tahu apa jam tangan favoritnya. Saat berlangsung konferensi pers di ajang BaselWorld 2016 pada bulan Maret lalu, pria berusia 37 tahun ini memilih untuk mengenakan arloji Bulgari Octo Velocissimo Chronograph, sebuah chronograph berfrekuensi tinggi yang terbuat dari perpaduan antara baja dengan treatment Diamond Like Carbon (DLC) warna hitam dan bezel dari pink gold 18K. Arloji sporty berdiameter 41mm ini mengusung mesin Calibre BVL 328 dengan cadangan daya hingga 50 jam, dan dilengkapi dengan tali dari karet warna hitam yang elegan.

CGW Magazine 123


Chris Hemsworth Bintang Hollywood asal Australia dan pemeran karakter Thor yang kini berusia 32 tahun ini memang layak menjadi idola. Dengan penampilannya yang maskulin dan sporty, serta profesionalisme dan kepribadiannya yang menarik, Chris Hemsworth berhasil terpilih menjadi duta internasional dari merek TAG-HEUER dan wajah baru dalam kampanye iklan-iklan TAG-Heuer Carrera Heuer-01. Ia dianggap sempurna mewakili semboyan merek asal Swiss ini, yaitu ‘Don’t Crack Under Pressure’. Dan arloji TAG Heuer Carrera Heuer-01 yang mengunggulkan mesin in-house chronograph dengan tali jam karet warna putih ini terlihat sempurna mewakili karakter sang aktor yang selalu tampil sporty ini.

124 CGW Magazine


Aishwarya Rai Bachchan Aktris cantik asal India yang menjadi Duta LONGINES dan pernah memenangkan Miss World 1994 ini secara sempurna mewakili slogan merek ini, ‘Elegance is an Attitude.’ Dan untuk koleksi terbaru dari merek jam asal Swiss, Aishwarya Rai Bachchan tampil menawan dan mengenakan model terbaru dari jam tangan Longines Equestrian yang mencerminkan atribut khas dan dipersembahkan bagi perempuan pecinta olahraga berkuda. Arloji ini hadir dengan berbagai variasi baru dan mengulangi bentuk gesper persegi panjang yang ditemukan di acara kekang kuda dari peternakan kuda Swiss, Franches-Montagnes yang terkenal itu.

CGW Magazine 125


Deepika Padukone Aktris muda Bollywood yang juga Duta merek jam TISSOT selama lebih dari 7 tahun ini semakin melambung namanya di pentas Hollywood sejak terpilih untuk beradu akting dengan Van Diesel dalam sekuel film xXx (2002) bertajuk xXx: The Return of Xander Cage arahan sutradara kenamaan asal Amerika, D.J. Caruso. Saat ditanya soal model jam favoritnya, ia mengaku, ÂŤSaya suka jam tangan yang memiliki detil emas atau perpaduan antara hitam dan emas. Sebagian besar waktu saya akhirnya saya pilih untuk mengenakan model klasik.Âť Ia tampak menawan dengan arloji Tissot Le Locle Automatic Lady yang memiliki tampilan feminin dan klasik itu. Berdiameter 39,3mm, arloji yang terbuat dari stainless steel 316L ini dipercantik berlian-berlian putih Top Wesselton dan tali kulit warna putih.

126 CGW Magazine


Gong Li Aktris cantik asal China ini sempurna mewakili filosofi merek perhiasan dan jam tangan mewah PIAGET, dan Duta merek ini tetap terlihat elegan meski sedang tampil santai dalam balutan kemeja putih dan jeans biru. Ia memilih arloji Piaget Limelight Gala yang berdiameter 32mm dan terbuat dari emas putih 18K bertatahkan 62 berlian putih brilliant-cut. Dasar muka jam juga bertatahkan 228 berlian putih brilliant-cut, dan gelang jam dihiasi 451 berlian brilliant-cut, yang dipadukannya dengan beberapa perhiasan dari lini Piaget Possession yang mewah. “Setiap kali saya mengenakan Piaget, saya merasakan hal yang berbeda, serta kemungkinan belajar lebih banyak, yang sama seperti saat bermain di film yang secara bertahap menginspirasi saya. Saya pikir sikap kerja saya pasti identik dengan semangat kreatif Piaget,� akunya.

CGW Magazine 127


Collector’s Corner

INTERNATIONAL ANTIQUES FAIR 2016 Pameran karya seni bersejarah terindah, termegah dan terlengkap akan hadir di Hong Kong Convention & Exhibition Center

128 CGW Magazine


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Anting Newari, Nepal berbentuk Vishnu dan Garuda, dari dealer Sue Ollemans; Guci GUI koleksi Galerie Christian Deydier; Figur Tang Ying, dari abad ke-18; Vas Hu dari Dinasti Qing, koleksi Chak’s Company Ltd HALAMAN SAMPING Berbagai barang antik naskah Cina dan item sastrawan, Oi Ling Antiques

Ukiran megah berbentuk figur Tang Ying dari abad ke-18, berukuran 49.5 x 34.3 x 25.4cm dengan berat total 31.8kg

A

pakah Anda gemar mengoleksi benda antik? Dimana Anda bisa menemukannya? Jika Anda melewati Jalan Surabaya di Menteng, Jakarta Pusat, Anda akan melihat begitu banyak barangbarang antik yang dijual di sana. Namun apa sebetulnya yang dimaksud dengan benda antik? Benda antik adalah benda menarik yang sudah berusia tua, minimal seribu tahun, bisa berupa barang seni dan perhiasan, mebel, senjata, karya dari perunggu, pualam, terakota, parian, tembikar, atau porselin, hingga benda antik artistik. Jika Anda adalah penggemar dan kolektor berbagai karya seni bersejarah ini, jangan lewatkan ajang pameran internasional khusus benda-benda antik, International Antiques Fair (IAF) 2016 yang akan diselenggarakan di Hong Kong Convention & Exhibition Center pada tanggal 28 – 31 Mei mendatang. Pameran ini akan menampilkan bendabenda bersejarah dari berbagai galeri dari dunia Barat hingga Timur oriental, dan benda-benda yang dipamerkan semakin lengkap untuk

CGW Magazine 129


Pena Namiki, circa 1930 dari galerie Five; Pena Octavian Montblanc, circa 1930 dari galerie Five; Patung Court Lady, Dinasti Tang, 618-906, koleksi Galerie Christian Deydier; Meja sekretaris Triplan, Jacques-Emile Ruhlmann, koleksi Galerie Vallois

semua spesialisasi di bidang benda antik, termasuk patung, furnitur, lukisan, vas hingga aksesoris. IAF didirikan oleh William dan Priscilla Chak, pakar seni Asia dan barang antik yang berbasis di Hong Kong, dan dikelola oleh putra mereka Ronald Chak, yang tahun ini akan mempertemukan lebih dari 80 dealer. Tokoh penting lainnya adalah komite kurator benda seni/benda antik, Christian Deydier, (mantan Presiden Syndicat National des Antiquaires dari Biennale des Antiquaires) yang membawa keahlian dan pengetahuannya yang luas untuk kesuksesan pameran ini. Dan untuk pertama kalinya dibentuk sebuah komite pemeriksaan yang ketat, terdiri dari profesional internasional yang terkenal di semua spesialisasi yang diwakili, yang akan mengawasi secara ketat para peserta pameran untuk memastikan pilihan terbaik dari seni dan barang antik. Beberapa pedagang antik paling bergengsi dari Perancis dan asing akan bergabung dengan peserta pameran dari Asia, termasuk: Vallois, Chadelaud, Deydier, Jacques Barrere, Perrin Antiquaires dan Jean-Claude Vrain. Selain itu, beberapa dealer telah memutuskan untuk bergabung dan menampilkan berbagai objek dari galeri mereka. Diantara benda antik yang akan ditampilkan adalah ukiran karang berbentuk figur Tang Ying, dari abad ke-18, berukuran 49.5 x 34.3 x 25.4cm dengan berat total 31.8kg. Tang Ying adalah salah satu administrator kekaisaran pertama di istana China, yang mengumpulkan arsip dari workshop Departemen Rumah Tangga Kekaisaran, dan bertanggung jawab untuk menciptakan karya seni yang ditugaskan kaisar. Sang penulis menyelidiki munculnya para elit profesional administrator kekaisaran, bertujuan untuk menjelaskan mengapa dan bagaimana keahlian teknis dalam seni memberi kontribusi terhadap tujuan politik utama para kaisar Manchu. Sementara Galerie Perrin Antiquaires menawarkan meja kantor 130 CGW Magazine

besar delapan kaki, Grand bureau plat à huit pied, Paris, époque Louis XIV, vers 1695-1700, yang berasal dari lelang Christie’s pada 30 Mei 1968, lot 79. Meja indah berdimensi H 78,5 x L 165,5 x P 80cm ini memiliki dasar meja dari kuningan, kayu hitam dan perunggu keemasan dengan teknik marquetry.

FAST FACT International Antiques Fair 2016 Tanggal: 28 – 31 Mei 2016 Tempat: Hong Kong Convention & Exhibition Center Terbuka untuk umum Sabtu 28 Mei: 12 siang – 7 malam Minggu 29 Mei: 11 pagi – 7 malam Senin 30 Mei: 11am – 7 malam Selasa 31 Mei: 11am – 5 sore Acara Cocktail & Charity Jum’at 27 Mei: 6pm – 8pm (Dengan undangan) Acara Cocktail Sabtu 28 Mei: Mulai jam 11 siang Website: www.iaf.com.hk


TIME TO TRAVEL All About Luxury Travels Parties Around The Globe

OMEGA Museum


Time Travel

SECLUDED

SERENITY Sebuah surga kecil di tanah Bali bernama Alila Villas Soori

Tidak hanya kekayaan alam dan ketenangan, melainkan juga kemewahan fasilitas yang sudah diakui oleh seluruh dunia

132 CGW Magazine


P

ulau Bali adalah salah satu surga duniawi untuk menikmati liburan, melepas kepenatan, dan tempat yang sempurna untuk bersantai. Namun, ada sesuatu yang berbeda dengan Bali sekarang. Pulau dewata ini sudah semakin ramai dan terasa sulit untuk menemukan bagian dimana ketenangan adalah kewajiban. Alila Villas Soori menggambarkan ketenangan yang sudah hilang tersebut. Terletak di bagian terpencil dari Bali, lebih tepatnya mendekati Pantai Kelating, sekitar 20 menit dari Pura Tanah Lot, vila eksklusif ini benar-benar terlepas dari kesibukan kota Denpasar ataupun tempat bising lainnya di sekitar Bali. Rasa tenang akan menyelimuti setiap individu yang berkesempatan datang ke Alila Villas Soori, di satu sisi terlihat ladang padi kehijauan yang membentang luas dan menenangkan jiwa dan di sisi lain, lautan lepas akan memanjakan mata dan hati dengan ombak berwarna biru cerah. Tidak hanya kekayaan alam dan ketenangan yang disuguhkan oleh Alila Villas Soori melainkan juga kemewahan fasilitas yang sudah diakui oleh seluruh dunia, termasuk di dalamnya penghargaan dari Conde

Nast Traveller USA yang menganugrahi resort ini dengan penghargaan Best New Hotel “HOT LIST�. Layaknya sebuah resor/vila eksklusif yang berada di Bali, Alila Villas Soori memiliki berbagai vila yang terdiri dari variasi One Bedroom Villas yang berhadapan langsung dengan ladang padi dan pegunungan, pantai atau lautan lepas, dan mengusung desain kontemporer pada interior dan eksteriornya. Masing-masing vila memiliki private pool, dan berbagai fasilitas istimewa lainnya, termasuk para staf Alila yang senantiasa siap melayani permintaan para tamu vila di siang ataupun malam hari. Keistimewaan Alila Villas Soori lainnya juga terdapat pada ThreeBedroom dan Five-Bedroom Residence mereka. Alasan dua vila ini menjadi yang terbaik dari yang terbaik adalah suasana yang melekat di kedua vila mewah ini. Three-Bedroom Residence memiliki kolam renang Infinity Pool yang terlihat tidak terbatas sebesar 100 meter persegi, sehingga terasa seperti tengah mengarungi lautan lepas. Hal yang membuat vila ini begitu menyenangkan adalah kesan nyaman seperti tengah berada di rumah sendiri, ketika memasuki ruangan yang CGW Magazine 133


134 CGW Magazine


‘Digital Detox Weekend’ pada bulan Juni ini akan mengundang Lyndall Mitchell untuk membantu Anda melepaskan diri dari dunia teknologi dan menyatu dengan alam dan raga masing-masing begitu luas, seakan jiwa Anda berpindah kembali ke suasana rumahan yang begitu kental dibalut dengan patio kayu yang benar-benar menyatu dengan Infinity Pool. Three-Bedroom Residence bagaikan rumah tersendiri yang memadukan pemandangan istimewa dan fasilitas mewah. Bagi keluarga besar, pilihan terbaik adalah Five-Bedroom Residence. Vila indah ini sangat memanjakan tamu yang menginap, mulai dari esensi desain bangunannya hingga detil yang sangat kental dengan nuansa kontemporer namun tetap menyatu dengan unsur tropis, seakan menyatukan vila ini dengan ladang padi dan Samudra Hindia secara alami. Kelebihan Soori Residence ini tidak berhenti pada desainnya saja, melainkan juga terlihat dari berbagai fasilitas serba mewah, lengkap dengan pelayan tersendiri atau personal butler yang siap untuk melayani kebutuhan siang dan malam Anda. Dan ketika hasrat untuk memasak datang begitu saja, terdapat gourmet kitchen untuk memanjakan jiwa chef di setiap diri kita. Spa dan Gym pribadi juga tersedia untuk memberikan pelayanan profesional yang dilakukan oleh tenaga terapis Alila yang didukung bahan-bahan alami sehingga menghasilkan jiwa dan raga yang kembali sehat untuk menikmati kegiatan menyenangkan lainnya di dalam Soori Residence. Dan jika hasrat untuk menjelajah itu datang, terdapat layanan supir pribadi untuk mengantar kemana pun Anda ingin melangkah.

ALILA VILLAS SOORI Banjar Dukuh, Desa Kelating, Kerambitan, Kec. Tabanan, Bali Phone: (62-361) 8946388 www.alilahotels.com/soori

Fasilitas-fasilitas istimewa yang telah disebutkan diatas merupakan sekelumit kecil dari fasilitas lengkap yang dihadirkan Alila Villas Soori, bahkan Alila juga mengundang tamu-tamu resor untuk menghadiri beragam event yang diadakan secara berkala seperti ‘Journeys By Alila, In Pursuit Of The Naga’ yang menampilkan karya fotografi artis Lorena Martinez Acha, berupa serangkaian seri foto keindahan Bali yang begitu fantastis. Alila Villas Soori juga akan mengadakan ‘Digital Detox Weekend’ pada bulan Juni ini dengan mengundang Lyndall Mitchell untuk membantu partisipan acara ini melepaskan diri dari dunia teknologi dan menyatu dengan alam dan raga masing-masing. Inilah tujuan utama dari Alila Villas Soori, membantu para tamu untuk sejenak lepas dari dunia dan teknologi yang sudah semakin membelenggu, dan sejenak menyatukan diri dengan alam dan merasakan apa arti ketenangan yang sebenarnya.

CGW Magazine 135


Time Travel

JOURNEY THROUGH TIME B Petualangan virtual ke ruang harta karun peninggalan merek jam bersejarah

136 CGW Magazine

agi para kolektor jam tangan yang tengah berkunjung ke Eropa, terutama di wilayah Bienne/Biel Swiss, kunjungan ke Museum Omega haruslah dicantumkan pada daftar ToDo mereka. Museum yang terletak berhadapan dengan markas besar Omega ini dibuka pertama kali untuk umum pada bulan Desember 1983, dan merupakan museum tertua yang didedikasikan untuk satu merek jam tangan saja. Begitu pnegunjung memasuki gedung museum, mereka akan mengalami sebuah perjalanan virtual melalui waktu yang mencakup beberapa jam tangan yang paling terkenal dan ikonik dari sejarah panjang merek ini. Koleksinya sangat luas dan beragam, mulai dari bangku tempat pembuatan jam di mana Louis Brandt memulai usahanya pada tahun


Benda-benda dan arloji yang ditampilkan di museum ini menandai beberapa momen paling mengesankan dari abad ke-19, 20 dan abad ke-21

OMEGA MUSEUM Rue Jakob-Stämpfli 96 2502 Bienne, Switzerland Phone:+41 32 343 91 31 www.omegamuseum.ch

1848, arloji yang telah mencapai bulan dan kembali bersama para astronot Apollo, hingga arloji para raja, ratu, presiden, penjelajah dan visioner. Benda-benda dan arloji yang ditampilkan di museum ini menandai beberapa momen paling mengesankan dari abad ke-19, 20 dan abad ke-21. Sejarah Omega terkisahkan dengan jelas berkat tampilan apik dari berbagai koleksi yang paling penting dari merek bersejarah ini. Tentu tak dapat dilewatkan partisipasi merek ini dalam dunia olahraga, dimana pengunjung akan dibawa menyaksikan berbagai peralatan yang telah dikembangkan dan digunakan Omega dalam perannya sebagai pencatat waktu resmi di Olimpiade sejak 1932. Merek ini juga terlibat dalam program luar angkasa NASA selama lebih dari 45 tahun dimana arloji-arloji Omega Speedmaster dikenakan pada seluruh pendaratan di bulan selama enam kali, dan museum ini menyoroti peran Speedmaster di ruang angkasa dengan menampilkan empat jam tangan yang dikenakan pada atau di dekat bulan. Dan yang paling melekat di benak sebagian besar penggemar arloji Omega tentunya adalah koleksi Seamaster yang telah terpilih sebagai arloji James Bond sejak tahun 1995, untuk itulah museum khusus mendedikasikan satu layar untuk arloji-arloji yang dipakai dalam film 007 dan film populer lainnya. Koleksi lainnnya yang juga sangat menarik perhatian adalah arloji yang dikenakan oleh John F. Kennedy di hari pelantikannya sebagai Presiden ke-35 Amerika Serikat. Silakan kunjungi kompleks museum yang telah menjadi rumah bagi arsip-arsip Omega yang mendokumentasikan seluruh sejarah merek sejak awal abad ke19 ini. Museum buka Selasa hingga Jum’at: 10:00-18:00 dan Sabtu: 11:00-17:00. Senin dan Minggu tutup.

CGW Magazine 137


Glitz & Glam

Ribuan pengunjung memadati ajang BaselWorld

R. Kamm, Managing Director BaselWorld, Sylvie Ritter, F. ThiĂŠbaud dan E. Bertrand

The Best BaselWorld Ajang pameran jam tangan dan perhiasan mewah terbesar di dunia, BaselWorld 2016 baru saja berakhir, namun gaungnya masih terasa. Pameran yang berlangsung selama delapan hari (17 - 24 Maret) di kota Basel, Swiss tersebut menghadirkan 1,500 merek yang paling terkenal dan bergengsi di dunia yang mewakili seluruh spektrum jam tangan, perhiasan, berlian, batu permata, mutiara hingga mesin-mesin dan peralatan di industri jam tangan dan perhiasan. Ajang yang telah menjadi pencetus tren di dunia jam tangan dan perhiasan ini dihadiri lebih dari 145,000 pengunjung dari berbagai kalangan, dan diliput oleh sekitar 11,000 jurnalis dari berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia. Majalah Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia turut berbangga karena terpilih menjadi satu-satunya majalah berbahasa Indonesia yang menjadi Media Partner di ajang bergengsi ini.

ruga dan Co-President Swiss Federal Councillor, Somma ele Chopard, Karl-Friedrich Scheuf

Duta Movado, Kerry Washington

William Yong, Lulu F. Pasha, President & CEO Longines, Walter Von Känel dan Anwar Pasha

Duta Invicta Group, Gabrielle Union, Jason Taylor dan Eva Longoria

sebagai Duta Jermaine Jackson hadir Shum Jewellery

Duta Hublot, Xherdan Shaqiri

138 CGW Magazine

Guido Terreni, Luke Evans, CEO Bulgari Jean-Christophe Babin dan Olga Kurylenko

Aaron


Up Close & Personal Aktor terkenal dan Duta Eksklusif Bvlgari khusus untuk jam tangan, Luke Evans dan aktris dan model terkenal asal Prancis, Olga Kurylenko mendampingi CEO Bvlgari Jean-Christophe Babin pada acara temu muka dengan awak media bertajuk Bvlgari Press Breakfast di stan megah Bvlgari di BaselWorld. Acara yang khusus diadakan bagi awak media itu berlangsung pada tanggal 17 Maret lalu dan dihadiri oleh perwakilan media dari seluruh dunia. Selain presentasi koleksi terbaru Bulgari yang berhasil memecahkan rekor dunia untuk minute repeater paling tipis di dunia, yaitu Octo Finissimo Minute Repeater, merek asal Italia ini juga meluncurkan lini Serpenti Incantati yang feminin. “Serpenti adalah ciri khas milik Bulgari, lambang dan simbol kami,� jelas CEO Bulgari Jean-Christophe Babin.

CEO Bulgari Jean-Christophe Babin

Konferensi Pers Bulgari di ajang BaselWorld 2016

ans Duta Bulgari Luke Ev

Olga Kurylenko

Kedua publik figur ini tampil menawan dengan Bulgari Olga Kurylenko dan Jean Christophe Babin

Managing Director Bulgari Watch Division, Guido Terreni dan Lulu F. Pasha

CGW Magazine 139


Let’s Talk About Race Di tengah-tengah kemeriahan suasana pameran IIMS 2016 (Indonesia International Motor Show) yang diadakan pada tanggal 7 hingga 17 April, para penggemar kendaraan bermotor di Indonesia yang hadir mendapatkan kesempatan langka untuk bertemu langsung dengan CEO & Founder merek jam tangan sporty BRM (Bernard Richards Manufacture) Chronographes yaitu Bernard Richards yang khusus hadir di Jakarta, atas undangan PT Eurobutik Bangun Indonesia sebagai peritel resmi merek jam tangan tersebut di Indonesia. Acara konferensi pers itu pun semakin meriah dengan hadirnya pembalap muda Indonesia, Ananda Mikola yang merupakan Duta lokal merek jam tangan BRM Chronographes di Indonesia. Berbagai koleksi jam tangan BRM terbaru juga dipamerkan di Hall C, Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran Jakarta.

Ananda Mikola, Bernard Richards dan Kartika S.

Winata

Marketing Manager PT. EBI Andhien Nadzoery diapit suami dan Bernard Richards

Hendra Theado, salah satu penggemar arloji BRM

IIMS adalah ajang pameran kendaraan bermotor bergengsi di Indonesia

140 CGW Magazine

CEO & Founder BRM Chronographes, Bernard Richa

rds

Suasana pada saat konferensi pers

Beberapa koleksi terbaru arloji BRM Chronographes


Writing Time Montblanc berkolaborasi dengan BMW dan menjadi tuan rumah pada acara peluncuran eksklusif bertajuk “Montblanc for BMW� yang berlangsung pada 19 April lalu di BMW Group Classic di Munich, Jerman. Acara yang dihadiri oleh 160 tamu VIP ini menghadirkan koleksi Montblanc for BMW Centennial Fountain Pen, alat tulis edisi terbatas yang hanya diproduksi sebanyak 100 buah di seluruh dunia dan dirancang khusus untuk melengkapi setiap mobil BMW individual 7 Series edisi THE NEXT 100 YEARS terbaru. Di antara tamu VIP yang hadir termasuk aktor Heiner Lauterbach bersama istrinya Victoria Lauterbach, serta aktris Sunnyi Melles dan Putri Leonilla zu Sayn-Wittgenstein-Sayn. Montblanc dan BMW mempresentasikan mobil baru dan alat-alat tulis edisi terbatas dan para tamu diundang untuk menikmati Design-Talk antara Direktur Kreatif Montblanc Zaim Kamal dan Karim Habib, Kepala Desain BMW.

Hildegard Wortmann dan CEO Montblanc, Jerom

e Lambert

h

Victoria dan Heiner Lauterbac

Putri Leonille dan Sunnyi Me

lles

Seniman Montblanc menorehkan tulisan dengan pena Montblanc

Pena Centennial Fountain

Zaim Kamal dan Karim Habib

CGW Magazine 141


Presentasi dari VP Omega Indonesia, Novitasari Suharsono

Petros Protopapas, Novitasari Suharsono, Renaldi Hutasoit dan William Yong

A Closer Look At Omega Pada 24 Februari lalu, Indonesia boleh berbangga menjadi salah satu negara yang terpilih untuk menjadi saksi peluncuran koleksi Omega Globemaster terbaru yang merupakan Master Chronometer pertama di dunia. Acara yang diadakan di OnFive, Grand Hyatt Jakarta ini juga menjadi semakin menarik dengan adanya pameran koleksi Omega Museum yang khusus didatangkan dari Bienne, Switzerland, dan dikawal langsung oleh Manajer sekaligus kurator museum tersebut, yaitu Petros Protopapas. Ia dengan antusias mendampingi awak media dan tamu VIP dan menceritakan sejarah perjalanan merek jam tangan mewah ini, didampingi oleh VP Omega Indonesia, Novitasari Suharsono, GM PT. Hourlogy Indah Perkasa, Renaldi Hutasoit dan Managing Director Swatch Group Indonesia, William Yong.

g klasik

Salah satu model arloji Omega yan

Beberapa koleksi arloji dari Museum Omega

m Omega

Poster-poster klasik dari Museu

Presentasi dari Petros Protopapas

Koleksi Museum Omega yang mengagumkan

142 CGW Magazine


Italian Glamour Pada 20 Februari lalu, Pendopo & Informa Living World Alam Sutera mendapat kunjungan istimewa dari Miss International 2015 Edymar Martinez Blanco dari Venezuela, dan Puteri Indonesia Kezia Roslin Cikita Warouw, yang keduanya hadir dengan mengenakan gaun batik koleksi dari Pendopo. Salah satu agenda yang mereka lakukan adalah membatik. Sebagai Rumah Batik dan Kerajinan Indonesia, Pendopo ingin agar Miss International dan Puteri Indonesia lebih memahami tentang batik dan bagaimana cara membatik yang baik dan benar, dengan harapan dapat menjadi contoh yang baik untuk menceritakan dan memperkenalkan batik ke mata dunia. Kunjungan kedua puteri cantik ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan menarik lainnya seperti store tour melihat produk-produk unik khas Indonesia dan diakhiri dengan partisipasi dalam memeriahkan perayaan 5th Anniversary Living World di Living World.

Miss International 2015 asal Venezuela,

Edymar MartĂ­nez Blanco

Sang puteri saat berbagi kesan dan pengalamannya selama di Indonesia

Para puteri memamerkan karya batik mereka yang pertama

Belajar membatik

Kezia Roslin terlihat menikmati kegiatan membatik

Melihat produk-produk unik khas Indonesia

Puteri Indonesia 2016 Kezia Roslin Cikita Warouw

Edymar MartĂ­nez Blanco

CGW Magazine 143


Pengguntingan pita sebagai tanda diresmikannya

Felix Lesmana dan isteri

pembukaan butik

Luxury Time Pada 16 Januari lalu, Project Pompous yang menaungi FF Luxury Watch dan Louvre Luxe mengadakan konferensi pers dan pembukaan butik mereka di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. FF Luxury Watch dan Louvre Luxe adalah wadah yang dapat menyatukan para komunitas untuk pecinta luxury and lifestyle di Jakarta, khususnya untuk jam tangan dan branded goods di kawasan Jakarta Utara, tepatnya di Pantai Indah Kapuk. Peresmian dan konferensi pers ini akan dilakukan oleh Creator dari Project Pompous dan juga beberapa tamu undangan VVIP dari Project Pompous. Pada acara tersebut juga ditampilkan berbagai koleksi jam tangan mewah buruan para kolektor jam, serta produk-produk fashion mewah lainnya sebagai bagian dari gaya hidup pecinta kemewahan.

Fergus Lesmana

Patricia Gouw

James dan Lince Glen Adinata, Felix Lesmana dan Daniel Jizhar

Salah satu jam tangan mewah yang dipamerkan 144 CGW Magazine

Steven Karim, Dennis K dan Timotius C


Let’s Start Collecting! Demi menyambut ajang International Antiques Fair (IAF) 2016 di Hong Kong Convention & Exhibition Centre, Hall 5BC pada tanggal 28 - 31 Mei nanti, maka pihak penyelenggara IAF khusus hadir di Jakarta dan mengundang awak media dan para kolektor benda antik untuk mengetahui lebih jauh mengenai ajang bergengsi tersebut. Pada acara yang berlangsung di OnFive, Grand Hyatt Hotel Jakarta tanggal 22 Februari lalu ini, Direktur Utama peyelenggara IAF Ronald Chak yang didampingi oleh komite kurator benda seni/benda antik, Christian Deydier menyampaikan bahwa ajang ini sangat cocok untuk para kolektor karena menampilkan benda-benda bersejarah dari berbagai galeri dari dunia Barat hingga Timur oriental yang sangat mewah, eksklusif dan bernilai tinggi.

Ronald Chak Managing Director IAF 2016

Kabinet Amaranthe dari Galerie Vallois yang turut dipamerkan

tian Deydier dan Jacques Babando

Reyna Harilela, Ronald Chak, Lulu F. Pasha, Chris

Suasana makan siang dengan rekan-rekan media di OnFive, Grand

Buku dan katalog tentang benda antik yang akan dipamerkan

Grand Media Luncheon di OnFive, a art Jak tel Ho tt Hya

ald Wawancara santai bersama Ron Christian Deydier

Hyatt Hotel Jakarta

Chak dan

Vas bunga antik dari galerie Morris & Joey Low

CGW Magazine 145


Glam In Hong Kong Kemeriahan pameran perhiasan dan batu permata termegah di Hong Kong baru saja berakhir pada tanggal 7 Maret lalu, namun begitu banyak kisah dan pengalaman menarik selama mengikuti kedua pameran ini, yaitu Hong Kong International Jewellery Show, dan Hong Kong International Diamond, Gem & Pearl Show yang diselenggarakan oleh Hong Kong Trade Development Council (HKTDC). Desainer perhiasan dari berbagai negara termasuk Indoneasia hadir untuk memamerkan karya-karya unik dan mewah mereka, begitupun pelaku di industri batu permata, berlian dan mutiara yang memamerkan produk batu mulia terindah mereka. Perhelatan akbar ini berlangsung sukses, dan ini tak terlepas dari kerja keras dan profesionalisme para anggota panitia HKTDC, yang berada di Hong Kong maupun di negara-negara lainnya, termasuk Indonesia. Thanks to you all!

Penyerahan penghargaan Chuk Kam Jewellery Design Competition 2016

CEO Crossfor Co Ltd, Jepang, Hidetaka Dobashi dan team di ajang Dancing Stone Award 2016 xanne Tong Jennifer Shum dan Ro

Para tamu VIP di ajang Tim Seduction Coral & Cameo eless

President Luxury Network International, Maud Errera dan perwakilan Asia Life Media Thailand, Nikki Phinyapincha

ion

an Trade Commiss Paola Guida, Trade Commissioner of Itali dan tamu undangan

Anwar Pasha diapit panitia inti HKTDC, Carmen Wong dan Mandy

Andrew Cody, Direktur National Opal Collection & Cody Opal (Australia) Pty Ltd.

146 CGW Magazine

Hilton Cheong-Leen, Hon.Life President Hong Kong Watch Manufacturers Association Ltd Kenneth Wong, President Hong Kong Watch Manufacturers Association Ltd



News Around The Clock

Timeless Romance at JW Marriot Hotel Jakarta Pada akhir Januari lalu, JW Marriott Hotel Jakarta bersama para Wedding Specialist dan 36 vendor eksklusif memperkenalkan paket ‘Timeless Romance – One Stop Wedding Package’ bagi para pasangan calon pengantin yang memiliki impian akan resepsi pernikahan yang mewah maupun intim. Ajang pameran yang berlangsung di Dua Mutiara Ballroom ini menawarkan kemudahan dalam perencanaan resepsi pernikahan yang indah, mulai dari pilihan gaun pengantin rancangan Fetty Rusli; dekorasi yang elegan dari Freesia, Garda, Lily Florist, Lily Vicky, Rumah Kampung, Azalia Decoration, Classy Décor, Grasida, Orchid dan Image Décor; pilihan kue pengantin dari Eiffel Cake, Le Novelle, Timothy Cake dan White Pot, hingga perusahaan fotografi dan photo booth dari Hope Picture, Kenzi, Smile Factory dan Snapshot, dan layanan prima dari Wedding Organizer dan MC terkenal Laurence Jehezkiel, D5, Dasi Organizer, Jade Organizer & Entertainment, Oase Entertainment, Paper White, Cookies Organizer, David Entertainment, Done! Organizer & Entertainment, Denny’s MC Planner Organizer dan Tonny & Lifetime. Seperti disampaikan oleh Karan Berry, General Manager dari JW Marriott Hotel Jakarta, “Baik pernikahan megah maupun pernikahan yang intim bersama keluarga dan teman dekat, para wedding specialist JW Marriott Hotel Jakarta siap untuk menjadi bagian dari momen spesial pernikahan Anda.” Tel. (+62-21) 57988888

DARI ATAS, KI-KA: JW Marriott Hotel Jakarta team bersama para wedding specialist; Pilihan dekorasi yang unik; MC dan wedding organizer Laurence Jehezkiel; Salah satu tema yang ditampilkan; Musik live dan hiburan dapat dipilih sesuai keinginan; Desainer gaun pengantin Fetty Rusli; Salah satu tampilan kue pengantin yang megah 148 CGW Magazine


WATCHES Collector’s Guide®

INDONESIA

Edisi 05/2016

The digital edition of CGW INDONESIA MAGAZINE can be viewed and purchased through SCOOP, Scanie, Magzter, or Rockstand Digital from your PC, Mac, Tablet, iPad, iPhone or Android www.cgw-indonesia.com


CGW INDONESIA

Collector’s Guide ®

WATCHES INDONESIA

Edisi 05/2016

Your Ultimate Guide To The World of Watches

SUBSCRIBE NOW & WIN!

05 - 2016

CHOPARD

IDR 80,000 ISSN 2442-4188

Capture The Spirit Of Classic Racing With Mille Miglia

9 772442 418026

W A S T E CHES H C T A W ® ct or ’s Gu id e

ESI CG W IND ON A

IN DO NE SI A

Co lle ct or ’s

F EK SKL USI LIP UTA N 15 Wa tch 20 Th e On ly CO RN ER ’S EUR g CO NNO ISS rd Che on Dr. Be rna K BR AND TAL f Chr is Nef ard rri Vin cen t Pe VIE W PO INT OF arl an An an da Suk an to Cha rle s Sut

CG W IN DO NE SIA

Co lle

Ed is i 0 4 / 2

Gu id e ®

CG W IN DO NE

0 16

SI A

Yo ur

C o ll e c to

E d is i 0 2

Yo ur

r ’s G u id

/ 2 0 15

IN D O N ES

IA

Ul ti m at

A

e Gu id e To Th e Wor ld

es of Wa tch Th e Wo rld Gu ide To

Ul tim at e Gu id e To Th e Wo rld of Wa tch es

ate Yo ur Ult im

DONESI

CGW IN

/2015 Edisi 01

LIP Du ba i WaUTAN EK SK LU SIF Wa tch es tch We ek 20 15 & Wo nd ers 20 15 CO NN OI SSE UR ’S CO RN ER Dr. Be rn ard Ch eo ng BR AN D TA LK Jerom e La mb ert Lin de We rd eli n PO Ar no ld Sch INT OF VIE W wa rze ne gg Rio Ha rya er nto

WATCH ES

IN D O N E S IA

5 Ed is i 03 /2 01

IF EKSLUS LIPUTAN H 2015 SIH ER S CORN SSEUR’ CONNOI rnard Cheong Dr. Be Hadi Bil’id M. TIME OF MASTER ntana Italo Fo sser ilian Bü is Maxim Dubu Roger

LIPUTAN EKSKLUSIF BASELWORLD 2016 Hong Kong International Jewellery Show 2016 BRAND TALK Sandro Reginelli Von Kanel POINT OF VIEW Ananda Mikola Renaldi Hutasoit CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong

of W

Gu timate

at ch es

Your Ul ISSN 24

T

-4188

9 772442

418026

ue m a ti q

U E Te B R EeG d tro g ra

eR Se co n d

000

-4188

MONTBLA

NC

Ja ck m an it h Hu gh He ig ht s W 418026

BULGAR

Th e Lu xu ry O f Ti m e W it h Lu ke Ev an s 02 - 20 15

03 - 20 15

atches ld of W

The Wor

04 - 20 16

ide to ,000

IDR 8042-4188

n A u to ra d it io

r Ne w Cr af te d Fo

00

IDR 80,0

ISSN 2442

IDR 80,

ISSN 2442

9 772442

IDR 80

ISSN

9 772

I

,000

2442-4 188

442 418

026

IN V IC T

US, Mo rp h

o s L im it e

HAUTL

d E d it io

ENCE

n by E ri c C a n to

na

LI PU TA N BA SE LW EK SK LU SI F OR LD CO NN OI 20 15 SS EU Dr. Be R’ S CO RN ER rn ar d Ch eo ng MA ST ER S Ph ili pp OF TI ME e Ch ar Ed ou ar ri d Me yl ol an PO IN T Ka rt OF VI EW Sa m ue ik a W in at a l A. Bu di on o

01 - 20 15


We are giving away leather bracelets from STRAPS to the first 50 new subscribers! To stand a chance to win the exclusive bracelet, simply subscribe to CGW Indonesia. Winners will be notified via e-mail. @straps_id straps@fuyummy.com +628111020018

Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer ke rekening kami di: PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA BCA - KCU TCT (The City Tower) Jakarta Bank SWIFT Code: CENAIDJA A/C. 319-3074-894

Kirimkan formulir yang telah dilengkapi berikut bukti transfer melalui email: info@zamrud-media.com

1 Tahun (4 Edisi) IDR 320,000 2 Tahun (8 Edisi) IDR 640,000, disc. 25%: IDR 480,000 Nama/Name : Alamat/Address :

Kota/City:

Kode pos/Post Code :

Pekerjaan/Occupation: No. Telepon/Phone No.:

E-mail:

- Gratis ongkos kirim khusus pelanggan di Jabodetabek, luar Jabodetabek tambah ongkos kirim. - Kami akan mengirimkan majalah 1-2 minggu setelah menerima bukti transfer dan formulir berlangganan. - Pembayaran pelanggan tidak dapat dikembalikan. - Pemenang akan dihubungi melalui telefon / e-mail. - Syarat & Ketentuan berlaku.


Archives

Once Upon A Time Salah satu hadiah terindah yang dapat diwariskan dari generasi ke generasi adalah jam tangan yang memiliki kualitas prima. Dan hal itulah yang dilakukan oleh menantu laki-laki presiden AS, Franklin Delano Roosevelt (FDR), yang menghadiahkan arloji emas Tiffany & Co sebagai hadiah ulang tahun mertuanya yang ke-63 pada tahun 1945. Menantu laki-laki Franklin D. Roosevelt ini menerima arloji indah itu sebagai hadiah Natal pada tahun 1944 yang kemudian ia hadiahkan kembali kepada mertuanya. Pada bagian belakang case arloji emas ini terukir katakata, “Franklin Delano Roosevelt, dengan loyalitas, rasa hormat dan kasih sayang.� Dan sang presiden dikabarkan mengenakan arloji ini selama Konferensi Malta dan Yalta yang bersejarah pada tahun 1945 hingga sepanjang bulanbulan terakhir hidupnya. Hingga kini jam tangan FDR asli tersimpan rapi di arsip Tiffany, dan arloji ini tidak dibuat untuk orang-orang yang mengikuti waktu, melainkan diciptakan untuk mereka yang mengatur waktu, demikian ungkap sang penemu New York Minute, Charles Lewis Tiffany. www.tiffany.com

152 CGW Magazine




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.