COLLECTOR'S GUIDE-WATCHES, INDONESIA - EDISI 12/2018-2019

Page 1

CGW INDONESIA

COLLECTOR’S GUIDE ®

WAT C H E S

EDISI 12-2018/2019

INDONESIA

Your Ultimate Guide To The World of Watches

LIPUTAN EKSKLUSIF HKTDC Watch & Clock Fair 2018 IN THE LIMELIGHT Eric Cantona Nicholas Saputra Tommy A. Siahaan

BRAND TALK François Thiébaud Georges Kern Matthieu Dupont CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong POINT OF VIEW Miranda Konstantinidou Sunil Kaul

12 - 2018/2019

IDR 80,000 ISSN 2442-4188

9 772442 418026

LEICA

A HOROLOGICAL FEAST FOR THE AVID COLLECTORS





Moment of Truth

Nick Morozoff Sydney Australia May 23 2009

12:48:24 am

www.franckdubarry.com


MARCH 21 ïš» 26 W W W. B AS E LW O R L D . C O M


T HE

PR EMIER E

2 019

M A R CH

SH OW

21ïš» 2 6

W W W. B AS E LW O R L D . C O M


GR A N D INDONESIA, TEL: ( 021) 2358 0449 • KOTA K ASA B L A N K A , T E L : ( 0 2 1 ) 2 9 4 6 5 10 9 MA LL KELAPA GADING, TEL: ( 021) 4585 3775 • PLA Z A I N DO N E S I A , T E L : ( 0 2 1 ) 3 19 9 0 2 15 P LA ZA SENAYAN, TEL: ( 021) 572 5241 • PO NDO K I N DA H MA L L 2 , T E L : ( 0 2 1 ) 7 5 9 2 0 9 5 0 S UP E RMAL L KARAWACI , TEL: ( 021) 546 0981 • TUN J U N GA N P L A Z A I I I , T E L : ( 0 3 1 ) 5 4 6 8 3 01


OFFICIAL TIMEKEEPER

TISSOT T-RACE MotoGPâ„¢ AUTOMATIC LIMITED EDITION 2018. AUTOMATIC MOVEMENT AND FEATURES INSPIRED BY MOTORBIKES.

TI S S OT WATC H E S .C O M TISSOT, INNOVATORS BY TRADITION






Publisher’s Letter

Journey Through Time Menjelang akhir tahun 2018 dan sekaligus untuk menyambut pergantian tahun kali ini, tim redaksi Collector’s Guide (CG)-WATCHES, Indonesia berhasil merampungkan edisi khusus untuk merayakan ulang tahun ketiga majalah ini di bulan November yang baru lalu. Edisi khusus bagi para kolektor jam tangan dan penggemar perhiasan ini akan menghangatkan jiwa Anda dengan beragam berita terbaru dari dunia jam tangan maupun perhiasan mewah dari berbagai penjuru dunia, termasuk berita menarik dari para pelaku di industri seni tingkat tinggi dan ilmu mengukur waktu (haute horologie) dan perhiasan (haute joaillerie) yang selalu penuh kejutan ini. Apa saja yang khusus dari edisi dengan tema “Journey Through Time” ini? Salah satunya adalah terpilihnya publik figur dan aktor muda berbakat kebanggaan Tanah Air, Nicholas Saputra untuk menghiasi sampul majalah ini untuk pertama kalinya, setelah selama tiga tahun kami selalu menghadirkan publik figur dan duta merek jam dari luar negeri, seperti Eric Cantona, Hugh Jackman, Jack Guinness, Luke Evans dan Pierce Brosnan. Simak kegiatan menarik dan perjalanan karir yang ditempuh seorang Nicholas Saputra, termasuk hobi fotografi dan travelling hingga tantangan terbaru yang dihadapinya sebagai seorang produser, di halaman 104. Pemotretan halaman fashion di edisi ini menampilkan Nicholas dan sahabatnya yang seorang fotografer ternama, Tommy A. Siahaan yang mengaku jika fotografi bukan hanya bicara soal hasil, melainkan juga ‘perjalanan’ untuk mencapai hasil tersebut, simak artikelnya di halaman 106. Dan untuk pertama kalinya pula, sampul majalah ini menghadirkan jam tangan Edisi Terbatas dari Leica yang baru pertama kalinya menciptakan arloji bermesin canggih yang seluruhnya dikerjakan sendiri oleh para pakar pembuat jam di manufaktur merek asal Jerman tersebut. Senada dengan tema di edisi kali ini, Leica telah menempuh perjalanan panjang untuk dapat menciptakan seri pertama dari jam tangan mewahnya yang mengagumkan, dan khusus diperuntukkan bagi para penggemar jam tangan mewah yang menghargai pembuatan mesin jam canggih. Simak beritanya di halaman 34. Simak juga kisah inspiratif dari perjuangan dan perjalanan tokoh dan para pelaku di industri jam tangan dan perhiasan dari berbagai belahan dunia dalam menggapai kesuksesan yang kami hadirkan di edisi khusus ini. Perjalanan panjang dan penuh tantangan juga yang membuat kami dengan bangga berhasil membawa nama majalah yang berbahasa Indonesia ini di berbagai ajang internasional, hingga akhirnya diakui sebagai mitra resmi di berbagai ajang pameran paling bergengsi dalam industri jam tangan mewah dan perhiasan di dunia, seperti BaselWorld, Hong Kong International Jewellery Fair, Hong Kong Watch & Clock Fair hingga Thailand Gems & Jewelry Fair, hanya dalam waktu tiga tahun. Tentunya ini semua berkat dukungan penuh dari para klien dan pembaca tercinta, semoga kita dapat terus mewujudkan impian di tahun 2019 mendatang, dan ingat, semua usaha membutuhkan waktu untuk berhasil, so, let’s enjoy the journey through time!

Publisher & Chief Editor Lulu Fuad Pasha

12

CGW Magazine

DARI KIRI ATAS Bersama Eric Cantona; Bersama President Tissot, François Thiébaud; Bersama CEO Breitling, Georges Kern; Bersama model, fotografer dan team pemotretan halaman fashion di edisi ini



COLLECTOR’S GUIDE ®

WAT C H E S INDONESIA

EDISI 12-2018/2019

PUBLISHER & CHIEF EDITOR: Lulu F. Pasha EDITOR: David Tang SENIOR GRAPHIC DESIGNER: Fatorahman Handayani SOCIALITE PHOTOGRAPHER: Setiyo Supratcoyo

PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA CHAIRMAN: Ir. Nabiel Fuad. A. MSc (nabiel@zamrud-media.com) MANAGING DIRECTOR: Lulu F. Pasha (lulu@zamrud-media.com) DIRECTOR OF FINANCE: M. Ramzy (ramzy@zamrud-media.com) TECHNICAL ADVISOR: Anwar Pasha (anwar@zamrud-media.com) EXECUTIVE ASSISTANT: Ahmad Kholid (secretary@zamrud-media.com) OFFICE STAFF : Ahmad Firdaus (firdaus@zamrud-media.com)

CONTRIBUTORS

JAKARTA: Victor Revino, Yohanna Yuni / DUBAI: Faizal. A SINGAPORE: Dr. Bernard Cheong / SWITZERLAND: Maria Ronnie Bessire

PT. ARINTRACO

The City Tower Level 12-1N, Jl. MH. Thamrin No.81, Jakarta 10310, INDONESIA Phone: +62 21 3190 6183 Website: www.cgw-indonesia.com

Sales Representative Office: PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA Wisma Bunga Mas, 2nd Floor Jl. Blora No. 34-35, Menteng Jakarta 10310, INDONESIA E-mail: sales@zamrud-media.com

Switzerland Sales Representative: Maria Ronnie Bessire (Ms.) E-mail: ronnie@zamrud-media.com

SUBSCRIPTIONS/GENERAL INQUIRIES: info@zamrud-media.com

BANK ACCOUNT

PT. Zamrud Khatulistiwa Media BCA - KCU TCT (The City Tower) A/C 31930 74797

CGW Magazine

12 - 2018/2019

14

COLLECTOR’S GUIDE ®

WAT C H E S

EDISI 12-2018/2019 Your Ultimate Guide To The World of Watches

LEICA, A Horological Feast For The Avid Collectors

CGW INDONESIA

COLLECTOR’S GUIDE – WATCHES, INDONESIA is published quarterly by PT. Zamrud Khatulistiwa Media. All rights reserved. No part of this publication may be reproduced without the written permission of PT. Zamrud Khatulistiwa Media. Opinions expressed in CGW Indonesia are solely those of the writers and not necessarily endorsed by the Publisher and its editors. PT. Zamrud Khatulistiwa Media accepts no responsibility for unsolicited manuscripts, transparencies or other material. For further inquiries, contact: info@zamrud-media.com PRINTING: PT. Harapan Prima COVER PAGE

INDONESIA

LIPUTAN EKSKLUSIF HKTDC Watch & Clock Fair 2018 IN THE LIMELIGHT Eric Cantona Nicholas Saputra Tommy A. Siahaan

BRAND TALK François Thiébaud Georges Kern Matthieu Dupont CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong POINT OF VIEW Miranda Konstantinidou Sunil Kaul

IDR 80,000 ISSN 2442-4188

9 772442 418026

LEICA

A HOROLOGICAL FEAST FOR THE AVID COLLECTORS



Content In Every Issue 12 Publisher’s Letter 14 Team 20 In Brief 128 Glitz & Glam 142 Glossary Of Watch Terms 150 Promo Time 152 Archives

Collector’s Corner 26 Time To Beat Arloji pilihan para pria masa kini 34 Cover Story

Ketangguhan horologis Leica bagi kolektor sejati

58 Rebirth Of An Icon

Hadirnya koleksi ikonik Jaeger-LeCoultre Polaris

60 Precious Presage

Presage, Urushi Byakudan-nuri dan pesona bulan

64 Car Clock, Anyone?

Mesin jam unik karya John Mikael Flaux

68 How To Pronounce

Panduan dalam menyebut merek jam tangan

70 When East Meets West

Jam tangan Swiss dalam tema Tahun Baru China

80 Swing It!

Keunggulan Parsons Xtreme Golf

Interviews 40 The Watch Game

Kolaborasi apik Tissot dan Asian Games 2018

44 Welcoming A New Era

Georges Kern dan inovasi baru Breitiling

46 Precious Little Prince

Selebrasi alat tulis dan teknologi Montblanc

50 The Transformer

Sarah Zhuang dan karyanya yang unik

52 Reinventing Time

Kolaborasi terbaru Hautlence dan Eric Cantona

56 Minerva’s Mystery

16

CGW Magazine

Montblanc 1858 sebagai tribut bagi Manufaktur Minerva



Content 66

Connoisseur’s Corner Tips bijak berinvestasi jam dari Dr. Bernard Cheong

76

Special Report: Noble Mission Kolaborasi apik Breitling dan Ocean Conservancy

112 Hong Kong Watch & Clock Fair 2018 Ajang pameran jam tangan termegah di kawasan Asia

118 Moving Ahead, Touching Hearts Seiko Indonesia dan pengakuan dari pecinta jam

Time for Fashion 82

Paris, I’m In Love! Chopard dan La Parisienne Haute Joaillerie

86

Golden Stars Kemegahan koleksi Omega Constellation terbaru

90

Flower Power Keindahan perhiasan T iffany & Co yang terinspirasi oleh kelopak bunga

92

A Girl’s Best Friend Kolaborasi yang melahirkan Koleksi Sahabat Dian

96

Wild & Bold Koleksi Wild Pop dari Bvlgari yang menggoda

98

A Photographer & His Muse Kolaborasi dua sahabat dalam bidikan kamera Leica

108 Color Me Bright Perpaduan antara mode, perhiasan dan aksesoris

120 Straps For Life Hargai tangan Anda dengan produk terbaik

Time to Travel 122 Beyond Luxury Perjalanan mewah bersama Bern & Durell

124 Culinary Adventure at Anantara Petualangan kuliner di Anantara Uluwatu Bali

126 Three Times Beauty Persembahan mewah bagi eksekutif kelas dunia

18

CGW Magazine


Aurum Skeleton C09-01.RG.FSKR

The movement of this exclusive model is completely skeletonized, engraved and guilloche byhand. Handcrafting turns every STROM Agonium watch into a Preciose. First the goldsmithing. Then the timepiece. The "Sculptured Timepiece". Thought as a meditation in a higher order that you can neither dominate nor influence. To wear a STROM Agonium timepiece on the wrist means to understand time as life energy and not simply as something to measure. A watch thatchallenges us to think about what makes us human. Memento Mori, Carpe Diem. www.stromwatch.swiss


In Brief

Summer Time

Gucci mempersembahkan empat koleksi arloji terbarunya dari lini G-Timeless dan G-Frame yang menampilkan desain dengan motif yang terilhami oleh alam. Motif bunga nan indah ini dicetak pada dial masing-masing model dan tali jam dari bahan kulit dalam berbagai warna. Hadir dengan diameter 38mm, lini G-Timeless menampilkan dua warna utama, yaitu beige atau aquamarine dengan motif stroberi terukir pada casing jamnya. Fitur khas lainnya adalah bezel PVD emas kuning. Lini G-Frame berukuran 21x34mm yang terbuat dari bahan yang sama. Perbedaan utama antara kedua model adalah ukuran cetak bunga, yang lebih kecil dan lebih rinci pada satu varian. Tali jam warna putih dari bahan kulit dikombinasikan dengan case PVD kuning emas dan dasar muka jm kulit kerang berlapiskan kaca piramidal. Bagian belakang case terukir salah satu motif khas Gucci yaitu kepala kucing. www.gucci.com

Musical Time

Edisi Terbatas Golden Bridge Rectangle Joachim Horsley diluncurkan oleh Corum untuk menandai kemitraan merek jam asal La Chaux-deFonds, Swiss ini dengan musisi terkenal asal Los Angeles, AS, Joachim Horsley. Jam tangan ini mewakili bakat yang unik, serta seni untuk menggabungkan hal yang klasik dan modern demi menciptakan kembali tradisi. Joachim Horsley dan Corum berhasil menciptakan komposisi pembuatan jam yang unik, dan menjadikannya jam Corum Bridge pertama yang menampilkan hiasan logam pada bagian belakang case jam berlapis safir, yang menggambarkan kutipan skor asli dari lagu Beethoven’s 7th Symphony. Terdapat pilihan bahan case arloji, yaitu emas putih atau emas merah muda, berbentuk persegi panjang dengan ukuran 29,50mm x 42,20mm. Persembahan ini dilengkapi kotak musik yang unik dan mewah, khusus dirancang bagi sang artis, dan akan memainkan tiga dari melodi yang secara pribadi diaransir oleh Joachim Horsley. www.corum-watches.com

The Little Prince Komedian legendaris Rowan Atkinson mengenakan jam tangan IWC Pilot’s Watch Mark XVIII Edition “Le Petit Prince” yang ikonik saat ia berpose dengan gaya James Bond di poster film terbarunya, Johnny English Strikes Again. Jam tangan edisi khusus yang merupakan varian unik dari Mark XVII menampilkan dial jam warna biru yang menawan dengan jarum jam putih bersih dan lambang Le Petit Prince terukir pada bagian belakang case. Arloji yang sangat indah ini merupakan penghormatan kepada kisah indah Antoine de Saint-Exupéry di mana arloji IWC dibuat berkolaborasi dengan perintis penerbangan Prancis sejak 2013. www.iwc.com

20

CGW Magazine



In Brief

Be Bold

Merek jam tangan baru asal Perancis, Reservoir adalah salah satu penemuan paling keren di Baselword tahun lalu. Tampilan arlojinya unik, terinspirasi oleh antusiasme mereka terhadap segala hal mekanik dan nostalgia terhadap kejayaan mobil dan instrumen pengukuran di masa lalu, seperti spedometer, takometer, bahan bakar, oli hingga pengukur volt. Model GT Tour dan Supercharged terinspirasi oleh instrumen dasbor, menangkap esensi dari balap mobil klasik yang berkinerja tinggi. Selain dunia otomotif, Reservoir juga mengambil inspirasi dari dunia aeronautika dan kelautan, seperti The Airfight lahir dari dunia penerbangan militer dan Tiefenmesser idenya berasal dari kapal selam. Konsepnya unik, penunjuk waktu ditampilkan dari jendela pada arah pukul 6, dicetak pada disk yang melompat setiap jam, sementara penunjuk menit dibaca dengan jarum jam retrograde, dan tampilan cadangan daya mencerminkan pengukur bahan bakar dan oli. Terbuat dari pilihan bahan yang berbeda, baja, baja PVD atau perunggu, seluruh koleksinya menampilkan casing bundar berdiameter 43mm x 13mm yang dinamis dan nyaman dikenakan di pergelangan tangan, desainnya klasik dengan bezel miring dan tombol pemutar jam bergalur yang proporsional. Tersedia dengan pilihan bahan tali jam dari kain atau tali kulit, dilengkapi dengan gesper lipat dan kedap air hingga di kedalaman 50 meter. Kini sudah bisa didapatkan di butik Independent, Pacific Place, Jakarta, Tel: +21 29035917. www.reservoir-watch.com

22

CGW Magazine


INTRODUCING TIFFANY PAPER FLOWERS Tiffany.com


In Brief

She Shines

Dynamic Duo

Pada 13 September lalu, aktris, ikon global dan penyanyi Rihanna menghadiri Diamond Ball tahunan yang diadakan untuk mendukung The Clara Lionel Foundation. Kehadirannya dipercantik dengan satu set perhiasan Chopard, yaitu anting-anting bertatahkan berlian dan berlian brilliant-cut D-flawless 50 karat, sebuah cincin yang menampilkan berlian unik cushion-cut D-flawless 20 karat dan berlian 6,9 karat dan arloji rahasia bertatahkan berlian. Seluruh perhiasan ini terbuat dari emas putih 18K yang diambil dari tambang emas legal dari koleksi “Garden of Kalahari”, dan satu anting-anting berlian dan emas putih 18K dari koleksi “L’Heure du Diamant.” www.chopard.com

Sebagai persembahan bagi feminitas yang kuat dan berkomitmen, Roger Dubuis meluncurkan dua model Excalibur 36 terbaru bagi kaum wanita. Model rock yang apik ini hadir dari koleksi Excalibur yang ikonik. Dengan bentuknya yang dinamis, garis-garis tajam dan penampilan yang mencolok, arloji ini memadukan desain Haute Joaillerie dengan mekanisme canggih. Tersedia dalam dua pilihan model glam rock yang khas, masing-masing diproduksi terbatas hanya 88 buah. Dengan dial putih atau hitam murni, dan pilihan case dari emas pink atau putih 18K, keduanya dengan bezel dan lug bertatahkan berlian putih. Sentuhan kemewahan bergaya punk terlihat pada tali dari kulit anak sapi berhiaskan kancing baja berlapis emas 5N. www.rogerdubuis.com

On Your Face BR01 Laughing Skull menghadirkan kejutan yang akan membuat Anda tertawa, gerakan rahang bawah dan tengkorak menyeringai kembali pada Anda! Bell Ross sudah selangkah lebih maju dengan menciptakan arloji yang dilengkapi dengan peranti mekanis yang dapat bergerak seakan-akan benda hidup. Rahang bagian bawah tengkorak dianimasikan selama jam berputar, berkat mesin kaliber BR-CAL.206 yang juga berbentuk tengkorak, sehingga mekanismenya cocok dengan casing arloji yang berukuran 46mm ini. Model jam kerangka transparan memberi kesan bahwa tengkorak melayang di bagian tengah kasing, dan jarum jam berbentuk pedang di edisi terbarunya ini sudah diberi lapisan SuperLuminova. www.bellross.com

24

CGW Magazine


TIME FOR LUXURY All About Luxury Watches Collector’s Corner Interviews

BVLGARI


Collector’s Corner

Time

to Beat

Kali ini CG-WATCHES, Indonesia menghadirkan para figur pria pemberontak yang terkenal (The Gentlemen Rebels) dengan jam tangan pilihan mereka yang mengunggulkan mesin arloji canggih dan berani dalam menantang prinsip dasar dalam pembuatan jam.

SPEAKE MARIN Jam tangan model openworked (kerawang) One & Two Openworked dari Speake-Marin hanya cocok bagi mereka yang berani tampil beda, karena bentuknya yang unik, maskulin, menantang dengan model transparan namun tetap elegan, sempurna untuk mewakili karakter aktor Pierce Brosnan, Duta merek jam tangan independen asal Inggris ini. Setelah sukses dengan Openworked “One & Two� tahun lalu, mereka hadir dengan casing Piccadilly, sebuah evolusi dari case ikonik Speake-Marin, mesin buatan in-house dan dial jam tanpa indeks, cukup dengan indikasi detik kecil pada posisi pukul 1:30. Edisi terbatas yang hanya diproduksi sejumlah 20 arloji ini hadir dalam dua versi, rose gold dan titanium. Versi rose gold dengan diameter 38mm ditawarkan senilai CHF 29,600 (sekitar IDR 412 juta), dan CHF 31,800 (IDR 442 juta) untuk yang berdiameter 42mm. Sementara versi titanium di kisaran harga CHF 16,200 (IDR 226 juta) hingga CHF 16,700 (IDR 233 juta). www.speake-marin.com

26

CGW Magazine


CGW Magazine

27


CORUM

Lini arloji Golden Bridge dari Corum terkenal dengan mesin jam baguette yang terlihat, seperti gedung pencakar langit New York di tengah dial arloji. Tahun ini terdapat dua versi Golden Bridge Titane DLC terbaru dengan kasing titanium bundar berlapis DLC hitam, yaitu versi dengan sentuhan emas dan terbatas sejumlah 68 buah, dan versi satunya memiliki warna kontras dengan efek perak. Tombol pemutar jam pada arah pukul 6 memudahkan Anda untuk memutar posisi jam tangan atau memindahkan dua jarum jam dan menit untuk mengatur waktu. arloji berdiameter 43mm ini menjadi pilihan Hu Bing, aktor dan model terkenal Tiongkok yang didabuk menjadi Duta Global Corum baru-baru ini. Gayanya yang elegan dan tenang, sikap gigih dan penuh pengabdiannya telah dengan sempurna mewujudkan filosofi Corum, ‘Craft Your Dreams’. Harga arloji di kisaran CHF 23.800 (IDR 331 juta) untuk versi titanium dan rose gold dan CHF 23.500 (IDR 327 juta) untuk versi titanium dan emas putih. www.corum-watches.com 28

CGW Magazine


TUDOR

David Beckham adalah Duta merek Tudor yang juga seorang kolektor jam tangan yang serius. Dalam kampanye global terbarunya, sang legenda sepakbola, ikon fashion, duta UNICEF dan superstar ini merenungkan saat-saat dia mewujudkan semangat ‘Born To Dare’ dan ia berbicara tentang waktu yang dihabiskan bersama kakeknya, waktu di lapangan sebagai Kapten Inggris hingga koleksi arloji Tudor pertamanya dalam model vintage. Tahun ini ia memilih versi Black Bay Bronze dengan tali jam berbahan kain dan kasing berdiameter 43mm dari perunggu dan baja yang dilapisi PVD dan patina (lapisan film dalam warna hijau atau coklat pada permukaan perunggu yang diproduksi oleh oksidasi dalam jangka waktu lama) yang melambangkan maskulinitas yang tangguh. Sepanjang sejarahnya, jam tangan Tudor disukai oleh petualang paling berani dan profesional paling berpengalaman. www.tudorwatch.com

CGW Magazine

29


HAUTLENCE

Kolaborasi Eric Cantona dengan Hautlence, produsen jam tangan independen asal Swiss sudah terjalin sejak tahun 2015 dan kehadiran Eric Cantona di Jakarta baru-baru ini adalah untuk memperkenalkan keluaran terbaru mereka di Indonesia. Hautlence digemari oleh para pria rebel (pemberontak dan mereka yang berani tampil beda), termasuk pendiri brand ini, Edouard Meylan dan Bertrand Meylan. Dan mewakili kepribadian Eric yang juga pemberontak, Eric memilih mengenakan jam Hautlence Vagabonde Tourbillon terbaru, terbuat dari red gold 5N dengan ukuran 39 x 46 x 12mm dalam warna biru terang, dilengkapi dengan tourbillon satu menit dengan hairspring ganda dan mesin jam calibre HTL 405-1 dua arah yang berputar sendiri, menjamin cadangan daya minimum 3 hari. Harga di kisaran CHF 79.000 (sekitar IDR 1,1 milyar). https://hautlence.com

DARI KIRI: Edouard Meylan, Bertrand Meylan, Eric Cantona dan Jean-Marie Cantona

30

CGW Magazine


PIAGET

Piaget Altiplano dengan desain inovatifnya selalu menarik bagi para selebritas, kolektor, dan connoisseur jam. Kini giliran Duta internasional Piaget dan aktor terkenal asal China, Hu Ge, yang tergoda oleh desain Piaget Altiplano yang terkenal dengan mesin jamnya yang ultratipis dan dinobatkan sebagai mesin jam paling tipis di dunia. Arloji berdiameter 41mm dan ketebalan 4.30mm ini rahasianya terletak pada desain unik dari kasing emas putih, di mana kasingnya berfungsi sebagai pelat tempat 219 komponen ditempelkan. Struktur kompleks ini menggabungkan mesin ke case arloji, konstruksi kaliber terbalik, dan bridge yang dipasang pada sisi dial, tampilan arloji memberikan hasil yang efektif secara teknis dan estetika. Harga di kisaran USD 27.300 (IDR 380 juta). https://int.piaget.com CGW Magazine

31


ROLEX

Sebagai salah satu duta Rolex yang paling terkenal, bintang tenis Roger Federer dikenal selalu mengenakan arlojinya sebelum masuk ke lapangan dan mengangkat trofi kemenangannya. Salah satu jam tangan Rolex yang sering dikenakannya adalah Rolex Sky-Dweller, yang memiliki komplikasi paling rumit dan menggabungkan fungsi zona waktu ganda serta kalender tahunan. Seluruh fungsi dikendalikan melalui tombol arloji dan bezel yang dapat diputar, fitur yang pertama kali diperkenalkan pada koleksi Rolex Yacht-Master II yang juga sering dikenakan di pergelangan tangan Federer. Sky-Dweller dirilis di Baselworld 2017, berdiameter 42mm terbuat dari emas putih 18K dengan dial biru yang indah, dengan harga di kisaran USD 48.000 (IDR 670 juta). www.rolex.com

32

CGW Magazine


BREITLING

Aktor pemenang Academy Award dan produser film yang sukses, Brad Pitt adalah salah satu aktor terbaik dunia saat ini yang memiliki banyak talenta, sehingga ia terpilih sebagai salah seorang dari Breilting Cinema Squads yang diprakarsai oleh Breitling. Ia mengaku tertarik bergabung dengan merek jam tangan bersejarah ini, “Merek ini telah ada selama lebih dari satu abad dan sekarang sedang melakukan rebranding, dan melihat ke masa depan, memperbaiki dan mendefinisikan ulang sendiri, itu hal yang menarik untuk menjadi bagian darinya.� Ia memilih arloji Breitling Premier B01 Chronograph 42 dengan dial warna keperakan dan gelang jam stainless steel yang cocok mewakili penampilannya yang maskulin, berani namun tetap elegan. Harga di kisaran USD 8,700 (sekitar IDR 121 juta). www.breitling.com

CGW Magazine

33


Cover Story

The Horological Feast

LEICA SUDAH MENIKMATI PENGAKUAN GLOBAL UNTUK KAMERA BERKUALITAS TINGGI DAN KINI, JAM TANGAN MEWAH

P

embuat kamera asal Jerman yang telah berusia 114 tahun ini telah lama menemukan tempat istimewa di hati para fotografer dan kalangan selebritas terkenal di seluruh dunia. Dan pada tanggal 13 Juni yang lalu, Leica mengejutkan dunia jam tangan mewah dengan mengumumkan masuknya mereka dalam industri pembuatan jam tangan. Berada di bawah pengawasan langsung Ernst Leitz Werkstätten, divisi barang mewah Leica, jam tangan adalah produk pertama yang mengukuhkan merek ini dalam dunia gaya hidup dan aksesoris. Tahun ini, jam tangan adalah fokus utama mereka, dan lahirlah dua jam tangan Edisi Terbatas L1 dan L2 pertama yang sangat eksklusif, yang seluruhnya dibuat di Jerman, dan dirakit di fasilitas Ernst Leitz Werkstätten yang baru didirikan di kota Wetzlar, Jerman.

34

CGW Magazine


@Foto: @Diegovergescom, @Ssupimage

Desainer jam Leica, Achim Heine, merancang jam hingga ke detil seperti elemen push piece yang mengingatkan orang pada kamera Leica

HALAMAN INI Dua tampilan jam tangan Leica L1 dan L2 yang eksklusif; Leica Camera dan jam tangan Leica L1 yang mempertahankan nilai-nilai khas produk buatan Jerman HALAMAN SAMPING L-Mount Alliance, hasil kerjasama Leica Camera, Panasonic dan Sigma

Saat Ketua Dewan Pengawas dan pemegang saham mayoritas Leica Camera AG, Dr. Andreas Kaufmann bersama beberapa saudaranya berinvestasi di Leica untuk membangkitkan kembali perusahaan tersebut pada tahun 2004, ia sebetulnya sudah memiliki ide untuk membuat jam tangan Leica. Alasannya adalah bahwa nilai inti dari merek ini adalah keunggulan optik dan keunggulan mekanisnya, cara produknya dibuat sejak awal dimana terdapat sejumlah besar keahlian mekanik di belakangnya. Dr. Andreas Kaufmann mengaku, “Saya sangat senang proyek jangka panjang ini akhirnya dapat disajikan. Saya percaya bahwa bersama dengan mitra kami, kami telah berhasil mengembangkan jam “Made in Germany” yang layak untuk nama Leica dan yang mewakili nilai-nilai merek premium kami dengan sangat baik!” Demi mempertahankan agar produk mereka murni buatan Jerman (Made in Germany), salah satunya adalah melakukannya dengan cara Jerman, dengan menciptakan arloji yang sangat terinspirasi oleh filosofi Bauhaus. Bauhaus di sini berarti lebih dari sekadar garis-garis sederhana dan didasarkan pada tiga prinsip, yang pertama adalah harus ada fungsi, utilitas, dimana bentuk harus mengikuti fungsi. Prinsip kedua adalah harus terlihat bagus. Dan yang ketiga adalah harus direproduksi secara seri, dengan mesin dan menjadi karya seni.

CGW Magazine

35


@Foto-foto: @Diegovergescom, @Ssupimage

Terdapat indikator tanggal, cadangan daya 60 jam (dengan indikator), frekuensi 4 Hz (28.800 vph), diameter 41mm, ketebalan 14mm dan kedap air hingga di kedalaman 50 meter 36

CGW Magazine


HALAMAN SAMPING Tampilan kedua jam tangan dengan caseback transparan yang memamerkan mesin jam sandblasted di pelat dan bridge HALAMAN INI Ketua Dewan Pengawas dan pemegang saham mayoritas Leica Camera AG, Dr. Andreas Kaufmann membanggakan arloji Leica terbarunya

Managing Director Leica untuk kawasan Asia Pasifik, Sunil Kaul yang telah berada di Leica selama lebih dari satu dekade mengaku telah melihat dan mengalami banyak perubahan. Namun, ia bersikeras perusahaan tetap setia pada akar fotografi yang mendalam. “Bagi saya yang sudah bekerja di perusahaan ini selama lebih dari 11 tahun, Leica bukan hanya tentang merek mewah. Apa yang kami tawarkan adalah semangat, hasrat dan kenangan unik yang akan selalu diingat oleh setiap orang.” Ia melanjutkan bahwa kesempatan besar berasal dari kawasan Asia, yang merupakan pasar ketiga terbesar dan terpenting bagi Leica, untuk itulah mereka akan memusatkan kegiatan di bidang ritel untuk menciptakan destinasi bagi penggemar fotografi dan kolektor Leica, dengan menyediakan butik yang dilengkapi galeri dan kafe, seperti yang baru diresmikan di Raffles Hotel Arcade, Singapura. “Untuk pasar Indonesia, melalui mitra kami di sana, Leica memiliki duta dari berbagai genre dalam segmen fotografi, dimana mereka memiliki program akademi dan membuka beberapa kelas master dan workshop fotografi yang menarik. Dari segi organisasi, kami akan meningkatkan layanan online, sehingga setiap orang dapat dengan mudah mendapatkan informasi dan akses langsung agar dapat mengikuti kelas-kelas ini,” ujarnya. Untuk jam tangan, seperti diakui oleh Sunil, produksi Leica sangat unik dan diproduksi eksklusif dalam skala kecil, seperti halnya jika seseorang tertarik dengan kamera Leica, maka ia adalah bagian dari minoritas yang eksklusif. Salah satu nilai inti Leica adalah das essenzielle (yang penting), yaitu menghapuskan segala detil yang terlalu rumit dan menyingkirkan redudansi. Kedua arloji didukung oleh mesin jam yang diproduksi oleh

Lehmann Präzision, seorang spesialis Jerman dalam memproduksi mesin jam dengan presisi tinggi dan komponen jam tangan. Desainer jam tangan Leica adalah Achim Heine, mantan desainer kamera Leica yang merancang jam hingga ke detil seperti elemen push piece yang dipatenkan, dirancang untuk mengingatkan orang pada kamera Leica. Untuk Leica, aspek ‘Made in Germany’ menjadi sangat penting, sehingga mereka berkolaborasi dengan Lehmann Präzision GmbH. Tampilan khas Leica dapat ditemukan dalam elemen desain dan fitur jam tangan, mulai dari bentuk jarum jam dan indeks, bentuk casing yang terbuat dari stainless steel yang halus, flute khusus pada tombol pemutar jam dan bentuk kaca yang melengkung yang mengingatkan kita pada lensa kamera. Yang juga menarik adalah hasil akhir berupa sandblasted di pelat dasar dan bridge pada mesin jam tangan, yang tidak akan kita temukan di arloji Swiss kelas atas. Model L2 hampir sama dengan L1, kecuali pada bezel yang dapat berputar untuk menunjukkan zona waktu kedua serta indikator siang / malam. Kaca depan jam terbuat dari

CGW Magazine

37


38

CGW Magazine


HALAMAN INI Managing Director Leica untuk kawasan Asia Pasifik, Sunil Kaul; Sunil berpose di depan kompleks Leitz-Park di Wetzlar, Jerman HALAMAN SAMPING Keunikan fasilitas LeitzPark, termasuk ruang pameran inspirasional fotografi yang luar biasa, dan menampilkan wawasan unik tentang pabrik dan sejarah perusahaan

Untuk pasar Indonesia, melalui mitra kami di sana, Leica memiliki duta dari berbagai genre dalam segmen fotografi, dimana mereka membuka beberapa kelas master dan workshop fotografi yang menarik ~ Sunil Kaul

kristal safir anti-reflektif dan anti gores. Arloji ini memiliki tombol pemutar jam yang telah dipatenkan yang pengoperasiannya bukan ditarik melainkan ditekan untuk mengatur waktu. Menekan kenop juga untuk mengatur ulang jarum detik ke nol. Fitur dan spesifikasi lainnya termasuk indikator tanggal, cadangan daya 60 jam (dengan indikator), frekuensi 4 Hz (28.800 vph), diameter 41mm, ketebalan 14mm, kedap air hingga di kedalaman 50 meter, dan tali kulit warna hitam. Model L2 tersedia dalam versi dengan case yang terbuat dari rose gold 18 karat, dan model khusus terbatas dari dua versi stainless steel dengan pilihan dial warna hitam dan merah. Model L1 ditawarkan senilai USD10,900 (sekitar IDR 153 juta) dan Leica L2 di harga USD 16,500 (sekitar IDR 232 juta). Leica L2 edisi khusus dan terbatas dengan casing dari rose gold 18 karat akan dijual senilai USD 32.900 (sekitar IDR 464 juta). Koleksi eksklusif ini tersedia mulai akhir tahun di 10 butik Leica di dunia, termasuk Singapura dalam koleksi sangat terbatas, yaitu di Leica Raffles Store, 01-2021, 328 North Bridge Road, Raffles Hotel Arcade, Singapura. Dan untuk pasar Indonesia, pria yang memiliki filosofi ‘if you don’t try, you don’t know’ ini menyampaikan pesan agar para penggemar Leica hanya membeli dari butik resmi mereka. “Mitra kami di Indonesia sudah melakukan yang terbaik dalam merepresentasikan Leica, dan butik resmi kami hanya ada satu, yaitu di Plaza Senayan, Jakarta,” ujarnya mengakhiri obrolan kami sore itu.

CGW Magazine

39


Brand Talk

THE WATCH GAME

Tissot dan Asian Games berbagi nilai yang sama dalam hal tradisi, akurasi, semangat dan sportivitas

S

alah satu merek jam tangan mewah asal Swiss yang bernaung di bawah SWATCH Group, Tissot kembali terpilih menjadi pencatat waktu resmi atau official timekeeper untuk pesta olahraga Asian Games ke-18 tahun 2018 di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus hingga 2 September lalu. Kepercayaan ini semakin memperkokoh posisi Tissot sebagai Timekeeper paling terpercaya dalam ajang olahraga bergengsi di seluruh dunia, yang mencerminkan ketepatan waktu yang sempurna dan akurat. Dan sehari setelah upacara pembukaan resmi Asian Games 2018 tersebut, diadakan konferensi pers oleh Tissot sekaligus menandai perayaan ke-20 sejak Tissot pertama kali menjadi Timekeeper di Asian Games di Bangkok, pada tahun 1998. Dalam rangka merayakan 20 tahun kemitraannya dengan Asian Games yang bertajuk “Celebrating The 20th Anniversary Partnership of Tissot and Asian Games” ini, Tissot meluncurkan empat jam tangan edisi khusus untuk Asian Games 2018, sekaligus memberikan penghargaan kepada sahabat merek Tissot di Indonesia, yaitu pasangan ganda campuran Indonesia dari cabang olahraga Bulutangkis, Tontowi Ahmad dan Lilyana Natsir. Penghargaan diserahkan langsung oleh Presiden Tissot SA, François Thiébaud, yang didampingi oleh Nicolas Clerc, VP Pengembangan Produk Tissot dan Alain Zobrist, CEO Tissot Timing. Selain memberikan jam tangan Edisi Terbatas Asian Games 2018 yang berbeda kepada para atlet Indonesia, François Thiébaud juga mempersembahkan lonceng khusus Tissot dan Asian Games 2018 yang ke-18. Di sela-sela kunjungannya yang pertama kali ke Indonesia ini, kami berkesempatan mewawancarai pria berkebangsaan Perancis yang sangat ramah dan penggemar kopi ini. Berikut petikan wawancaranya.

40

CGW Magazine


François Thiébaud President Tissot

Tissot T-Touch Expert Solar telah meraup sukses dalam bidang tactile technology dan menjadi pelopor jam tangan dengan layar sentuh pertama di dunia HALAMAN INI DARI KIRI Motif Asian Games terukir pada bagian belakang case arloji Tissot T-Touch Expert Solar; Presiden Tissot, François Thiébaud HALAMAN SAMPING Arloji Tissot T-Touch Expert Solar Edisi Terbatas Asian Games 2018

Kapan dimulainya kolaborasi antara Tissot dan dunia olahraga dan apa alasan Tissot ingin terlibat sebagai pencatat waktu resmi untuk ajang Asian Games? Hubungan merek ini dengan dunia sport yang dinamis telah dimulai sejak akhir 1930-an, dimana Tissot memiliki nilai-nilai yang sama dengan dunia olahraga seperti tradisi, ketepatan dan semangat. Kami sudah berkolaborasi dengan berbagai ajang olahraga bergengsi di seluruh penjuru dunia, dan terpilih sebagai pencatat waktu resmi untuk pertandingan NBA, Tour de France, UCI World Cycling Championship, MotoGP dan Asian Games. Menjadi pencatat waktu resmi di berbagai ajang olahraga adalah pekerjaan yang besar dan dibutuhkan di berbagai bidang. Ketika menjalankan fungsi sebagai Timekeeper, Anda tidak sekadar menjadi pencatat waktu. Tetapi Anda juga harus memikirkan bagaimana cara agar ketepatan dan kejelasan informasi waktu yang diberikan sungguh sangat membantu para peserta pertandingan, para penonton yang ada di tribun dan permirsa televisi, hingga para pelatih atlet.

CGW Magazine

41


Bagi Tissot, kami berharap dapat menampilkan kemampuan dalam hal akurasi atau ketepatan waktu, dan ketepatan statistik HALAMAN INI Sesi wawancara saat François ThiÊbaud berada di Jakarta HALAMAN SAMPING DARI KIRI Tiga model arloji Edisi Terbatas Asian Games 2018 yang canggih dan sporty; Bersama Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad, juara bulutangkis dunia dari Indonesia dan sahabat Tissot 42

CGW Magazine


Apa keuntungan yang diraih dengan menjadi Timekeeper resmi Asian Games? Asian Games mencerminkan semangat Tissot dengan keragaman dan dinamisme mereka dan memungkinkan kami untuk memisahkan diri dengan ketepatan waktu yang sempurna dan pengukuran paling akurat, yang selanjutnya menegaskan kualitas jam tangan kami. Dan ketika kita mampu untuk menjadi pencatat waktu yang akurat dan membantu, otomatis kita dapat memberikan layanan jam terbaik. Meskipun kami telah menyediakan layanan untuk Asian Games sebelumnya, kami berusaha keras untuk menghadirkan lebih banyak presisi dan inovasi di setiap kesempatan, seperti yang kami lakukan untuk jam tangan kami, sesuai dengan moto ‘Inovator berdasarkan tradisi’. Asian Games yang diadakan setiap empat tahun sekali memiliki kekayaan sejarah sejak diadakan pertama kali pada tahun 1951. Ajang ini adalah saat yang menyenangkan bagi para penggemar di seluruh dunia dan untuk Tissot, kami berharap dapat menampilkan kemampuan dalam hal akurasi atau ketepatan waktu.

Ceritakan sedikit tentang koleksi jam tangan edisi khusus untuk Asian Games 2018. Untuk merayakan 20 tahun kemitraan Tissot dengan Asian Games, kami mempersembahkan empat model arloji Edisi Terbatas Asian Games 2018 yang canggih dan sporty. Yang pertama adalah Tissot T-Touch Expert Solar yang sejak pertama kali diluncurkan di tahun 1999 telah meraup sukses dalam bidang tactile technology dan menjadi pelopor jam tangan dengan layar sentuh pertama di dunia. Teknologi layar sentuh ini memiliki berbagai fungsi, diantaranya Meteo, Kompas, Altimeter, Alarm, Chronograph, dan fitur lainnya yang menjadi langkah penting dalam dunia pembuatan jam tangan, yaitu memberikan berbagai fungsi yang memudahkan berbagai kegiatan. Arloji Edisi khusus ini dipercantik dengan tali jam dari karet dalam warna merah yang menegaskan gaya sporty dan dinamis. Bagian belakang case arloji diukir dengan logo Asian Games Jakarta Palembang ke-18 tahun 2018. Model berikutnya adalah Chrono XL Classic, yaitu arloji chronograph yang merupakan model terbaru dalam koleksi Tissot. Dengan diameter 45mm, arloji ini sangat besar dan memiliki detail canggih dan fungsi kronograf yang praktis. Dua model terakhir adalah Tissot PR 100 Gent untuk pria dan Tissot PR 100 Lady untuk wanita. Dengan ketepatan dan kekuatan sejak pertama diluncurkan pada tahun 1984, model ini selalu menjadi best seller dan sangat diandalkan. Apakah Anda setuju dengan anggapan bahwa kehadiran produk smartwatch tengah mengancam industri jam tangan mewah? Itu sama sekali tidak benar. Karena industri jam tangan mewah sudah ada selama bertahun-tahun. Meskipun kini telah ada petunjuk waktu di ponsel, jam tangan tetap memiliki fungsi yang berbeda. Sementara kami juga melihat jika perkembangan teknologi komunikasi sudah semakin canggih. Kami Swatch Group juga membuat smartwatch. Pada tahun depan, kami akan menghadirkan jam tangan canggih dengan teknologi digital.

CGW Magazine

43


Brand Talk

WELCOMING

A NEW ERA Georges Kern hadir dengan inovasi baru dan beradaptasi dengan dunia digital

P

ada peluncuran Breitling Premier Collection di Singapura pada akhir Oktober lalu, kami sempat berbincang-bincang dengan CEO Breitling, Georges Kern yang sempat menyampaikan presentasi menarik tentang sejarah, warisan, pencapaian dan inovasi yang luar biasa yang menjadi dasar bagi kegiatan dan inisiatif Breitling di masa depan. Selain itu, dalam hal kegiatan dan inisiatif, Breitling juga meluncurkan kampanye #squadonamission dan kemitraan dengan organisasi lingkungan nirlaba Ocean Conservancy. Berikut rangkuman wawancara Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia dan beberapa media lain dengan pria yang setelah sukses memimpin IWC dan keluar dari Richemont tahun 2017, ia bergabung dengan CVC Capital Partners dalam mengambil alih kepemilikan Breitling ini. Apa pendorong utama di balik keputusan Anda untuk menempatkan Breitling sebagai merek jam mewah yang mudah didekati? Konsumen telah berubah dan akan berubah lebih banyak lagi. Orang muda mencari sesuatu yang lain, cerita lain, pendekatan lain di butik, namun tidak ada yang memilikinya. Kami adalah satusatunya yang memiliki konsep yang mudah dipahami dalam hal estetika, desain, iklan, produk.

Georges Kern CEO Breitling

44

CGW Magazine

Bicara soal butik, dalam ekonomi pro-digital ini, apakah butik jam tangan mewah pada akhirnya tidak akan relevan? Kami akan meluncurkan inisiatif besar dalam dunia digital tetapi yang benar-benar kami butuhkan adalah omni-channel. Ini berarti Anda dapat membeli di semua saluran karena orang memiliki kebiasaan yang berbeda dalam hal mengkonsumsi dan belajar tentang produk. Butik-butik akan menampung berbagai produk terluas dan menceritakan kisahnya. Maka Anda memiliki mitra grosir Anda. Dan kemudian Anda memiliki e-commerce. Pelanggan saat ini tidak peduli di mana mereka membeli selama pengalaman itu mulus.


Apa pendapat Anda tentang pameran skala besar seperti Baselworld dan SIHH? Kami akan tetap ada di Baselworld 2019, tetapi saya skeptis. Jika kita berbicara tentang platform pemasaran, saya lebih suka melakukan perjalanan dan melakukan roadshow daripada berpartisipasi dalam pameran karena itu lebih pribadi, berdampak, cepat, dan efisien. Di dunia digital, menghadirkan produk di pameran dan mengirimkannya berbulan-bulan kemudian adalah hal yang tidak dapat diterima. Jadi saya lebih suka menetapkan tanggal dan meluncurkan produk ketika kami siap mengirimkannya. Koleksi Premier sebenarnya adalah contoh terbaik untuk itu. Kami telah menerima telepon dari pelanggan, dan saya dapat memberi tahu mereka bahwa produk tersebut akan tersedia minggu depan di butik terdekat mereka. Jika saya memberi tahu mereka bahwa itu akan tersedia dalam delapan bulan, mereka akan membeli sesuatu yang lain. Akankah kita melihat sesuatu seperti Breitling Summit di London dan Beijing? Ya, kami ingin mengadakannya lagi. Ini adalah sesi pembelajaran yang bagus untuk semua orang. Tahun depan, kami ingin mengundang semua rekanan penjualan, mengadakan lebih banyak sesi dengan peritel besar, dan mungkin memiliki presentasi yang lebih besar. Ini kuat dan fenomenal, tetapi saya yakin kami bisa melakukan yang lebih baik. Saya pikir kita perlu enam titik utama yang akan dilalui orang, jadi katakanlah Singapura, Hong Kong, Cina, Jepang, AS dan Eropa. Negara mana di Asia yang mewakili pasar terbesar untuk Breitling? Sejauh ini, Jepang. Kami sangat besar di Jepang, yang merupakan bukti keberhasilan kami. Namun, kami juga berusaha lebih menarik

Kami akan meluncurkan inisiatif besar dalam dunia digital, tetapi yang benarbenar kami butuhkan adalah omni-channel HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Arloji Premier Automatic 40 dengan dial anthracite dan gelang stainless steel; Georges Kern saat presentasi di Singapura; Arloji Premier B01 Chronograph 42mm; Arloji Premier B01 Chronograph 42mm dengan dial warna biru yang elegan

HALAMAN SAMPING CEO Breitling, Georges Kern

bagi pembeli Cina. Daya belinya tidak terbatas. Kami memiliki inisiatif digital besar di Cina, tetapi kami perlu membangun lebih banyak butik di sana. Apa strategi Anda untuk memuaskan dua dunia yang berlawanan, yaitu kolektor jam tangan modern dan Breitling vintage? Untuk menyatukan dua komunitas, kita perlu terus menawarkan dan mengembangkan jam tangan yang lebih besar. Koleksi Premier misalnya, mencerminkan dan sesuai dengan permintaan orang-orang yang lebih suka akan sesuatu yang historis. Dalam tiga bulan, kami meluncurkan kembali edisi ulang (yang) sangat dekat dengan aslinya untuk para kolektor, namun tetap dalam ukuran dan mesin jam yang sama. Kami memiliki sejarah yang kaya dan kami ingin terhubung, maka ada banyak eksekusi keren yang akan hadir tahun depan.

CGW Magazine

45


Brand Talk

Precious Little Prince

Selebrasi kemewahan alat tulis hingga teknologi terbaru Montblanc 46

CGW Magazine


Matthieu Dupont President Montblanc, Southeast Asia

Saya melihat bahwa jam tangan mekanis dengan komplikasi tinggi dan smartwatch seperti Montblanc Summit dapat berjalan bersama

HALAMAN INI Matthieu Dupont saat hadir di pembukaan butik Montblanc di Jakarta HALAMAN SAMPING Pena Le Petit Prince Montblanc yang dipamerkan di One World Trade Center, New York April lalu; Beberapa model pena Le Petit Prince Classique

K

isah seorang pangeran kecil yang berasal dari planet yang berbeda dengan imajinasi tinggi yang berjudul Le Petit Prince hasil karya Antoine de Saint-ExupĂŠry telah menginspirasi pembaca dari berbagai generasi. Montblanc pun menjadikan tema sastra universal ini sebagai inspirasi utama dalam merilis edisi khusus MeisterstĂźck Le Petit Prince, sekaligus demi merayakan kekuatan imajinasi dan pentingnya mentransmisikan ide-ide dan nilai-nilai kepada orang yang kita cintai. Namun tentu bukan hanya koleksi Le Petit Prince terbaru yang menjadi daya tarik Montblanc yang telah lebih dari 30 tahun berada di Indonesia ini, melainkan juga koleksi mewah lainnya, seperti yang disampaikan oleh Presiden Montblanc untuk kawasan Asia Tenggara, Matthieu Dupont saat hadir di Jakarta untuk meresmikan butik terbaru mereka di Plaza Indonesia. Berikut rangkuman wawancara kami dengan Matthieu Dupont. Dengan dibukanya butik dengan konsep baru ini, apa rencana dan harapan Anda untuk Montblanc di Indonesia? Perbedaan sangat terasa di butik baru ini. Jika di butik kami yang sebelumnya lebih menggunakan warna gelap untuk interiornya, dan seluruh produk berbaur tanpa ada segmentasi khusus, di butik baru ini seluruhnya terasa segar, warna yang ditampilkan lebih terang dan menarik, dan juga terdapat segmentasi khusus dan terpisah untuk menampilkan koleksi alat tulis, jam tangan dan koleksi lainnya. Dengan butik ini kami

CGW Magazine

47


mengharapkan Montblanc bisa menarik lebih banyak konsumen dari berbagai generasi, tua dan muda, lelaki maupun perempuan, karena desain Montblanc dapat merangkul seluruh segmen pasar. Koleksi Montblanc Summit merupakan produk masa depan, namun Montblanc sendiri erat dengan tradisi dan sejarah. Bagaimana Anda dapat memadukan kedua dunia ini? Yaitu memegang teguh tradisi sekaligus mengusung teknologi? Ini adalah pertanyaan yang bagus. Saya tidak melihat sebuah kontradiksi antara dua dunia ini, bahkan kebalikannya, saya melihat bahwa jam tangan mekanis dengan komplikasi tinggi dan smartwatch seperti Montblanc Summit dapat berjalan bersama. Satu hal yang penting, Montblanc adalah nama yang sangat kaya akan sejarah yang berawal dari alat tulis, dan sampai kapan pun kami tidak akan pernah meninggalkan apa yang telah membesarkan nama Montblanc sebagai salah satu merek ternama di dunia alat tulis mewah ini. Dan Montblanc juga selalu melihat ke masa depan, seperti terlihat pada salah satu produk kami, Augmented Paper (notepad yang mentransfer catatan analog dan coretan ke digital) yang merupakan hasil pemikiran dan visi ke depan Montblanc. 48

CGW Magazine

Menilik sejarah pembuatan jam tangan Montblanc yang selalu mengunggulkan kerumitan mesin jam, namun di beberapa koleksi terbaru terlihat sederhana. Apakah ini menunjukkan sikap untuk merangkul semua kalangan? Kami selalu ingin merangkul semua kalangan dan generasi. Tua maupun muda, seperti pada koleksi Sartorial Backpack kami yang memakai tema camoflage, ini tentunya kami tujukan untuk generasi muda. Namun sebetulnya semua kalangan dapat mengenakan koleksi Montblanc, baik itu orang tua, muda, pria maupun wanita. Cara merangkul beragam generasi ini pun kami sesuaikan, butik Montblanc diperuntukkan bagi kalangan yang ingin mendapatkan pelayanan yang menyeluruh, di mana Anda dapat menyentuh langsung dan mendapatkan feel dari koleksi yang diinginkan. Kami juga mengakomodir keinginan generasi muda yang gemar teknologi melalui social media kami. Anda dapat menanyakan tentang koleksi Montblanc, membeli melalui website kami dan sebagainya. Jadi intinya adalah Montblanc menyesuaikan dengan keadaan, dan menjalankan berbagai elemen ini secara berkesinambungan, layaknya yang telah kami lakukan dengan jam tangan bermesin tradisional maupun smartwatch kami.


Salah satu produk kami, Augmented Paper merupakan hasil pemikiran dan visi ke depan Montblanc

HALAMAN INI Augmented Paper dari Montblanc adalah digital notepad yang unik HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Salah satu model pena Le Petit Prince; Matthieu Dupont; Dua model terbaru dari arloji Montblanc smartwatch

Montblanc merupakan salah satu dari merek jam tangan mewah di dunia yang pertama kali memperkenalkan teknologi smartwatch. Bagaimana Anda melihat perkembangan dari segmen ini? Apakah segmen ini menjanjikan? Kita tidak mungkin lagi menghindari kemajuan teknologi, namun di satu sisi kita juga tidak bisa membandingkan antara teknologi smartwatch dengan arloji-arloji bermesin dengan kerumitan tinggi seperti 1858 Collection atau Heritage Spirit. Keduanya mempunyai segmen pasar tersendiri, tetapi saya melihat keduanya mendukung satu sama lain, they complement each other. Contohnya, Montblanc Summit di Singapura sudah terjual habis sejak Januari dengan harga SGD 1400, termasuk dalam kategori harga yang kompetitif dibandingkan dengan produk serupa lainnya yang ada di pasar saat ini, dan tentunya dengan kesuksesan Montblanc Summit, kami akan terus mengeksplorasi dunia ini. Ini merupakan salah satu bukti dari komitmen Montblanc untuk selalu memberikan pelayanan yang hands-on kepada setiap konsumen Montblanc.

CGW Magazine

49


Point of View

The Transformer Karya Sarah Zhuang dapat ditukar-pasang demi menciptakan tampilan baru

B

erani namun canggih, merek perhiasan mewah Sarah Zhuang hadir menggabungkan fungsi dan estetika, dan dengan slogan “As versatile as women”, perancang muda yang berbasis di Hong Kong ini telah meluncurkan mereknya di London, dan berani membuat perhiasan dan jam tangan yang memiliki fleksibilitas di jantung setiap desainnya. Didirikan pada tahun 2017, merek perhiasan Sarah Zhuang merayakan sifat feminin karena setiap koleksinya melambangkan sifat unik dari wanita kontemporer. Perhiasan Sarah Zhuang saat ini didistribusikan di Harvey Nichols London, Jepang, Singapura, Cina, dan Hong Kong. Lahir dari keluarga yang telah berkecimpung dalam bisnis perhiasan selama lebih dari dua dekade, Sarah telah hidup dan mendesain sejak usia muda. “Ibu saya memiliki toko perhiasan di Hong Kong selama lebih dari dua dekade, dan kemudian kakak saya Fiona dan saya mengambil alih. Sementara Fiona bertanggung jawab atas sisi bisnis saya adalah kekuatan kreatif. Namun apa yang ibu saya lakukan sangat berbeda dari apa yang kami lakukan. Dia berada di sisi bisnis ritel dan dia tidak pernah memiliki merek perhiasan sendiri kecuali serangkaian toko. Bisnis ibu saya bernama Tak Fook yang merupakan nama yang sangat tradisional dan itu berarti berkah dalam bahasa Cina. Ibu saya cukup konservatif dan hanya menggunakan berlian putih di perhiasan yang dijualnya,” akunya. Dan didorong oleh hasratnya untuk mendesain perhiasan, Sarah mengambil sertifikat desain dari Gemological

50

CGW Magazine

HALAMAN INI DARI KIRI Cincin “Urban Reflection” yang meraih penghargaan “2018 Best of Show Award”; Jam perhiasan Phoenix dan liontin yang dapat ditukar-pasang, dari lini Lifetime of Love HALAMAN SAMPING Arloji Butterfly Rose tourbillon 7-in-One yang dapat ditukar-pasang dalam tujuh gaya yang berbeda, dengan memadukan perhiasan mewah dan jam tangan tourbillon; Sarah Zhuang


Arloji Butterfly Rose Tourbillon 7-in-One dapat ditukar-pasang dalam tujuh gaya dan berkolaborasi dengan merek Memorigin Institute of America dan diploma profesional dari Hong Kong Design Institute. Dia kemudian belajar di Accademia Riaci di Florence untuk lebih meningkatkan keterampilannya dalam desain dan pembuatan perhiasan. Sejak 2013, Sarah telah menambahkan kilau di bisnis perhiasan dengan menciptakan generasi baru perhiasan mewah. Saat ditanya bagaimana ia menggambarkan gaya perhiasannya dan wanita mana yang cocok mengenakannya, Sarah mengaku, “Saya pikir perhiasan saya cukup muda dan elegan, namun juga sangat trendi dan jelas sangat serbaguna. Wanita yang memakai perhiasan kami memiliki kepribadian yang kuat dan khas, mereka percaya diri dan canggih, mereka menyukai mode dan nyaman

dengan mengekspresikan keunikan mereka. Banyak pelanggan saya adalah wanita pekerja mandiri yang membeli perhiasan untuk diri mereka sendiri sebagai hadiah atas kerja keras mereka yang sangat saya kagumi, dan inilah yang menginspirasi seluruh desain saya.” Perhiasan dan jam tangan kreasinya dibuat dengan tangan untuk menceritakan kisah kekuatan, aspirasi, dan kepercayaan diri. Terbuat dari emas 18K dan batu permata yang berharga, masingmasing bagian dirancang untuk dipakai dalam berbagai gaya. Koleksi serbaguna perhiasannya menggabungkan keanggunan dan fungsionalitas untuk mengakomodasi gaya hidup wanita modern yang berubah dengan cepat. Karyanya telah memukau selebriti internasional, dan menerima banyak penghargaan dalam beragam kompetisi desain, salah satunya yang sangat unik adalah “Urban Reflection” yang meraih penghargaan “2018 Best of Show Award” di ajang Hong Kong Jewellery Design Competition yang diadakan oleh HKTDC. Dan karyanya dalam koleksi jam tangan perhiasan yang mengagumkan adalah Butterfly Rose, yaitu arloji tourbillon 7-in-One yang dapat ditukar-pasang dalam tujuh gaya yang berbeda, hasil kolaborasi dengan merek jam tangan Memorigin di tahun 2017.

CGW Magazine

51


Point of View

Reinventing Time Kolaborasi Hautlence dan Eric Cantona kembali menghadirkan koleksi yang eksklusif, mewah dan karismatik

52

CGW Magazine


Karena Hautlence unik, dan mereka boleh dibilang terdiri dari karakter yang gila dan jenius HALAMAN SAMPING Sang legenda yang karismatik HALAMAN INI Hautlence HL Vagabonde Tourbillon edisi terbatas yang mewah; Eric Cantona dengan jam Hautlence HL Vagabonde terbarunya

S

ebuah brand yang unik dan berani tampil beda membutuhkan seseorang yang juga unik untuk mewakilinya. Kata-kata inilah yang pantas mewakili merek Hautlence dan sosok Eric Cantona, sang legenda Manchester United. Kolaborasi Eric Cantona dengan Hautlence, produsen jam tangan independen yang mewah ini sudah terjalin sejak tahun 2015. Kehadiran Eric Cantona di Jakarta kali ini adalah untuk memperkenalkan keluaran terbaru mereka, Hautlence Newton dan Hautlence Vagabonde 01 & 02 yang mengagungkan mesin jam HTL 201-1 untuk Hautlence Newton, dan HTL 2051 untuk koleksi Vagabonde 01 & 02. Eric Cantona sendiri terlihat berbeda di kedatangan yang ketiga kalinya di Jakarta ini, penampilannya lebih santai dan jenaka, meski tetap menghadirkan aura misterius dan unik. Berikut rangkuman wawancara editor kami dengan sang legenda. Selain menjadi aktor, sutradara dan desainer jam tangan mewah, Anda juga seorang pelukis dan kolektor seni. Bisa Anda ceritakan sedikit pengalaman pertama dalam melukis? Saya pertama kali melukis ketika saya masih berumur 12 tahun, dan ketika itu saya sudah mengagumi teknik spontanitas dalam melukis. Spontanitas itu selalu saya kagumi dan secara tidak langsung saya sangat mencintai lukisan-lukisan yang dibuat oleh anak kecil, karena ide yang mereka dapat untuk melukis sangat bebas dan tidak terkekang oleh apapun, berbeda

CGW Magazine

53


Point of View

HALAMAN SAMPING DARI KIRI Poster yang terpampang di butik Independent, Pacific Place; Eric Cantona saat berkunjung ke Jakarta HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Hautlence HL Vagabonde 02 yang terinspirasi oleh sistem satelit, dengan tampilan sporty dan dinamis dalam warna hitam dan oranye; Arloji Hautlence HL Newton yang unik,dan menunjukkan waktu hanya pada saat diinginkan; Mesin jam HL Newton HTL 201-1 otomatis buatan in-house dengan cadangan daya hingga 72 jam

Pencarian ide itu membutuhkan waktu yang cukup panjang, hingga bagaimana mesin jam nantinya akan berfungsi 54

CGW Magazine


dengan kita sekarang yang telah banyak belajar tentang berbagai ilmu yang membuat kita terbelenggu peraturan. Namun saya belajar pengetahuan ini karena Ayah saya adalah seorang pelukis, saya masih memiliki sebuah salinan dari lukisan portrait Van Gogh, dan saya belajar itu semua dari Ayah saya. Seiring berjalannya waktu, sekarang saya fokus pada sesuatu yang berbeda dalam melakukan segala hal, di luar norma yang sudah ada. Apa yang membuat Anda tertarik untuk bekerja sama dengan Hautlence pada permulaan kolaborasi ini? Karena Hautlence juga unik, mereka boleh dibilang terdiri dari karakter yang gila dan jenius. Suatu brand unik membutuhkan seseorang yang unik. Ini yang membuat saya tertarik untuk bergabung dengan Hautlence, dan tidak hanya itu, mereka juga berani membuat mesinmesin jam mereka sendiri, to be bold dari yang sudah ada. Kolaborasi ini tidak hanya menjadikan saya sebagai penyumbang ide desain, namun turut membawa saya ke dalam proses pembuatan, proses pengambilan ide, keseluruhan dari proses yang secara tidak langsung memuaskan obsesi saya terhadap penunjuk waktu. Invictus Morphos dan Vortex Primary merupakan hasil karya Anda dengan tim Hautlence dan akan ada desain ketiga, apa yang bisa Anda jelaskan tentang jam tangan terbaru ini? Satu hal yang saya bisa katakan adalah jam tangan ini akan dirilis di tahun 2019, itu saja. Seperti halnya dengan dua jam tangan yang lalu,

semua informasi tentang jam terbaru ini masih menjadi rahasia bagi Anda, yang terbaik yang bisa saya dan Hautlence lakukan adalah membawa saya kembali ke Jakarta. Setelah bertahun-tahun kolaborasi Anda dengan Hautlence, apakah tantangan terbesar Anda dalam mendesain jam tangan? Ide. Pencarian ide itu membutuhkan waktu yang cukup panjang, hingga bagaimana mesin jam nantinya akan berfungsi, apakah desain ini cocok dengan mekanisme yang digunakan, itu semua selalu saya dan tim tanyakan sejak ide awal. Ide awal yang kecil tersebut menjadi lebih detail dan menghasilkan sesuatu yang istimewa. Kata-kata seperti pressure juga muncul, mengingat nama Hautlence merupakan nama yang besar, salah satu merek jam tangan independen yang dihormati di industri jam tangan mewah. Dan semua orang harus tahu jika saya disini tidak hanya untuk membubuhkan tanda tangan saya di jam tangan ini, tapi bersama dengan tim membuat ide dari awal, membuat mesin jam dan lain sebagainya. Sebagai penutup, ada yang ingin Anda sampaikan untuk kolektor jam tangan dan penggemar Hautlence di Indonesia? Silakan Anda membeli semua merek jam tangan yang ada, Anda bebas memilih nama ternama manapun, tapi yang terpenting, beli Haulence.

CGW Magazine

55


Point of View

Minerva’s

Mystery Rahasia dibalik koleksi Montblanc 1858 sebagai tribut bagi Manufaktur Minerva

S

aat Julien Miribel hadir di Jakarta untuk memperkenalkan koleksi Montblanc 1858 terbaru beberapa waktu yang lalu, kami dari Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia tak melewatkan kesempatan untuk bertemu kembali dengan salah satu pakar pembuat mesin jam dari Minerva yang berperan dalam pembuatan dan perakitan mesinmesin jam Montblanc ini. Obrolan kami berlangsung seru, mulai dari teknis dan detil yang rumit di balik seni pembuatan arloji Montblanc yang mengagumkan hingga lahirnya koleksi 1858 yang ikonik. Bagi mereka yang belum mengetahui sejarah Manufaktur Minerva, Richemont Group mengakuisisi pembuat jam tangan Fabrique d’Horlogerie Minerva SA yang legendaris itu pada tahun 2006 dan diserahkan ke Montblanc. Montblanc sendiri 56

CGW Magazine

HALAMAN INI Arloji Montblanc 1858 Geosphere Limited Edition; Arloji saku 1858 HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Julien Miribel; Montblanc 1858 Monopusher Chronograph Limited Edition dalam warna hijau yang elegan; Pilihan lain dari koleksi Montblanc 1858 Split Second; Mesin cailber Montblanc dari rose gold


Dibuat untuk bertahan di kondisi-kondisi ekstrim, koleksi 1858 ini sangat akurat, tangguh dengan mesin jam inovatif adalah merek pembuat arloji asal Swiss yang telah ada sejak tahun 1858 dan merupakan salah satu dari sedikit pabrikan yang tersisa yang memiliki keterampilan dan pengetahuan teknis untuk membangun mesin arloji mekanik yang rumit dan pengerjaannya dilakukan sepenuhnya dengan tangan. Dan selama 160 tahun terakhir, fokus mereka adalah menginovasi mesin-mesin jam ini. Julien mengakui bahwa Minerva telah mendapatkan pengakuan atas kronometri yang presisi dan menjadi spesialis terkemuka dalam pembuatan jam tangan mekanik profesional. Montblanc telah memproduksi jam tangan mewah berdasarkan keahlian dari Minerva sejak 2006 dan koleksi 1858 dibuat berdasarkan itu. Tujuan dari kolaborasi itu adalah untuk menanamkan semua nilai dan warisan Minerva ke dalam koleksi arloji Montblanc. “Kami memanfaatkan keahlian dari manufaktur Montblanc Villeret, sebelumnya Manufacturing Minerva, dan warisan Minerva, dan mempresentasikan eksekusi baru dari salah satu mesin kalibre Minerva yang terkenal dalam Monopusher Chronograph 1858 dan komplikasi terbaru kami pada koleksi arloji Geosphere 1858,� ujar Julien. Terinspirasi oleh jam tangan Minerva yang profesional dan legendaris dari tahun 1920-an dan 30-an yang dimaksudkan untuk kebutuhan militer dan eksplorasi gunung, koleksi 1858 ini lahir, yang merupakan penghormatan terhadap 160 tahun Manufaktur Minerva dengan warisan keahlian pembuatan mesin jam yang sangat luar biasa itu. Dibuat untuk bertahan di kondisi-kondisi ekstrim, koleksi 1858 ini sangat akurat, mudah dibaca dan tangguh dengan tampilan estetika yang unik, mesin jam inovatif, campuran bahan dan pilihan beragam ukuran case arloji. Terdiri dari pilihan lima desain berbeda, yaitu arloji otomatis berdiameter 40mm dan chronograph berdiameter 42mm, arloji Manufacture Worldtime Geosphere 42mm, arloji 40mm yang ramping dengan mesin chronograph monopusher 13-baris, dan arloji saku serbaguna dengan indikator 24 jam yang dilengkapi dengan mesin chronograph monopusher 16-baris. Saat ditanya mengenai pandangannya tentang meningkatnya penggunaan bahan-bahan baru yang sebelumnya tidak pernah digunakan pada pembuatan mesin jam seperti silikon, Julien menjawab,

“Sangat menarik melihat bahwa Montblanc dapat menciptakan arlojiarloji klasik dengan mesin buatan in-house dan finishing tradisional, tetapi dengan peluncuran e-strap, kita juga bisa bergerak ke arah lain dan menghadirkan pandangan yang berbeda tentang pembuatan jam. Saya pikir sangat baik menggunakan bahan, teknik, dan desain yang berbeda. Dunia pembuatan jam itu sangat besar, jadi mari kita coba mengusulkan konsep yang berbeda.�

CGW Magazine

57


Collector’s Corner

Rebirth

Of An Icon

Koleksi ikonik Jaeger-LeCoultre Polaris hadir kembali

58

CGW Magazine


Lini Jaeger-LeCoultre Polaris ini terinspirasi oleh Memovox Polaris yang ikonik dari tahun 1968 HALAMAN SAMPING Jaeger-LeCoultre Polaris Geographic Worldtime HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Polaris JLC Vintage tahun 1968; Sketsa Jaeger-LeCoultre Polaris Automatic oleh Direktur Desain Produk, Lionel favre; Maxence Kinget, Managing Director JLC Asia Tenggara dan Oceania; Jaeger-LeCoultre Polaris Chronograph; Jaeger-LeCoultre Polaris Automatic

P

ara kolektor jam tangan mewah dimanjakan oleh merek jam tangan mewah asal Swiss, Jaeger-LeCoultre yang meluncurkan koleksi jam tangan sporty terbarunya yang elegan untuk pria, termasuk Jaeger-LeCoultre Polaris Geographic Worldtime terbaru edisi butik yang sangat eksklusif dan diproduksi sangat terbatas, hanya sejumlah 250 buah di seluruh dunia. Lini Jaeger-LeCoultre Polaris yang terinspirasi oleh Memovox Polaris yang ikonik dari tahun 1968 ini hadir menandai peringatan ke-50 tahun koleksi Polaris. Koleksi ini mengadopsi semangat dari Memovox Polaris dan menerapkannya pada gaya masa kini dengan beragam model arloji, mulai dari jam tangan otomatis dengan tiga jarum jam hingga model chronograph dengan fitur waktu dunia, dan Jaeger-LeCoultre Polaris Memovox yang menampilkan fungsi alarm khasnya yang terkenal.

Arsitektur pada dasar muka jam dari koleksi Jaeger-LeCoultre Polaris ini sangat khas, memadukan beragam finishing yang terdapat pada tiga lingkaran konsentris, yaitu pusat yang terinspirasi oleh Memovox Polaris dengan sentuhan akhir motif sunray, pewarnaan pada lingkaran luar dimana terdapat jarum jam dan menit, dan lapisan opaline pada bezel bagian dalam yang berputar. Peluncuran koleksi lengkap lini JaegerLeCoultre Polaris di Jakarta ini dihadiri oleh Maxence Kinget, Managing Director, Asia Tenggara dan Oceania, yang yakin bahwa koleksi ikonik ini adalah pilihan yang cocok untuk para kolektor jam tangan mewah di Indonesia.

CGW Magazine

59


Collector’s Corner

@foto: SEIKO

PRECIOUS PRESAGE Perpaduan antara Presage, Urushi Byakudan-nuri dan pesona rembulan di waktu fajar

60

CGW Magazine


@foto-foto: Raja Aria Octivano

Terdapat tiga teknik tradisional sekaligus, Urushi, Byakudan-nuri dan Maki-e, demi menciptakan suasana langit malam berhiaskan rembulan saat fajar menjelang HALAMAN INI DARI KIRI Kolektor jam tangan Charles Sutanto mengenakan arloji Presage Urushi Byakudan-nuri Edisi Terbatas; Dasar muka arloji Presage Urushi Byakudan-nuri HALAMAN SAMPING Arloji Presage Urushi Byakudan-nuri Edisi Terbatas SPB085

A

khir tahun ini ditandai dengan Edisi terbatas dari Seiko yang hadir membawa keindahan teknik pernis tradisional Urushi Jepang dalam jam tangan Presage Urushi Byakudan-nuri Edisi Terbatas: SPB085 yang menampilkan ketertarikan Jepang yang abadi akan keindahan rembulan. Sejak pertama kali diperkenalkan di seluruh dunia pada tahun 2016, Presage telah berhasil menempati posisi yang mengesankan dari keseluruhan koleksi jam tangan Seiko. Ini karena lini Presage telah mengembangkan reputasi untuk menawarkan tidak hanya jam tangan yang menarik secara teknis, tetapi juga menghadirkan kerajinan tangan tradisional dan teknik dekoratif yang biasanya hanya dapat ditemukan di jam tangan mewah seharga ratusan juta rupiah. Sejak peluncuran lini Presage pertamanya yang menampilkan dial jam enamel biru tua dalam tema warna langit di waktu malam, Seiko bersaing ketat dengan pembuat jam Swiss, tidak hanya dalam hal gaya, dengan tampilan jam tangannya yang klasik dan elegan, tetapi juga dalam hal pengerjaan, dan di situlah Seiko tahu bagaimana membuat perbedaan. Edisi terbatas terbaru dari Seiko ini menggunakan salah satu teknik pernis paling rumit yang pernah ada, yaitu Byakudan-nuri dan

CGW Magazine

61


@foto: SEIKO

@foto: SEIKO

Urushi tradisional, untuk menggambarkan kekayaan warna di langit dan bulan sebelum fajar. Byakudan-nuri adalah teknik yang telah digunakan selama berabad-abad untuk menghias lapisan pernis Urushi, dan karena kompleksitas pengerjaannya, teknik ini secara eksklusif hanya digunakan di tempat-tempat dan pada benda-benda berstatus mulia, termasuk kuil, tempat suci dan pada baju zirah dari Panglima perang Shogun.

@foto: SEIKO HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Master Urushi Tamura memeriksa dial jam yang sudah selesai; Pernis Urushi diaplikasikan dengan tangan dengan hati-hati; Dua tampilan detil jam yang sangat indah

@foto: Raja Aria Octivano

62

CGW Magazine

HALAMAN SAMPING DARI ATAS Angka Romawi yang memanjang dan jarum jam ditata menyerupai arloji saku Seiko di akhir abad ke19; Charles Sutanto mengenakan arloji Grand Seiko Edisi Terbatas, koleksi pribadi

Tak tanggung-tanggung, koleksi ini menggunakan tiga teknik tradisional sekaligus, yaitu Urushi, Byakudan-nuri dan Maki-e, demi menciptakan suasana langit malam berhiaskan rembulan saat fajar menjelang. Pertama, dasar muka jam (dial) dibuat dengan teknik Urushi tradisional di mana pernis hitam legam dicat dengan tangan ke dasar logam dial, dikeringkan dan kemudian dipoles. Proses ini diulang beberapa kali sampai sang pengrajin merasa telah mencapai kedalaman warna hitam yang diinginkannya. Kemudian menggunakan lapisan baru Urushi sebagai bahan pengikat, sub-dial kemudian ditaburi dengan lapisan bubuk logam yang sangat halus. Seluruh dial kemudian berulang kali dicat dengan pernis Urushi semi-transparan berwarna merah, dan kemudian setiap lapisan baru tersebut dikeringkan dan dipoles sebanyak yang diperlukan oleh pengrajin. Efeknya halus tetapi sangat memuaskan. Sementara warna merah dari sub-dial menjadi gelap, kedua dial ini menangkap cahaya dan bersinar ketika cahaya sekitar menjadi lebih terang, seperti bagian langit yang menangkap cahaya fajar. Setelah proses itu tercapai, saatnya untuk menambahkan bentuk bulan sebagai indikator cadangan daya berbentuk bulan sabit, menggunakan Maki-e. Seperti halnya teknik Byakudan-nuri, bulan sabit pertama kali dilapisi dengan lapisan pernis Urushi yang bertindak sebagai perekat pada bubuk halus berwarna emas yang diaplikasikan setelahnya. Setelah serbuk ditaburkan pada dial jam, pengrajin dengan lembut mengetuknya untuk membuat serbuk menyebar secara merata di permukaan dan kemudian menggunakan bahan pilihannya sendiri untuk menyempurnakan permukaan. Hasilnya adalah sebuah indikator yang tidak hanya mencerminkan bentuk bulan sabit, tetapi juga memiliki tekstur butiran bulan yang berkilau dan kontras dengan halusnya warna langit yang membuatnya menonjol. masing-masing bagian adalah hasil dari


Tamura bertanggung jawab atas pembuatan dial dengan motif Urushi dalam seluruh koleksi jam tangan Presage upaya melelahkan selama beberapa minggu karena teknik Byakudannuri ini membutuhkan lebih lama dari yang diperlukan untuk pembuatan dial Urushi yang sederhana. Setiap langkah dari ketiga proses kompleks ini, Urushi, Byakudan-nuri dan Maki-e, diselesaikan dengan tangan oleh pengrajin pria dan wanita di studio pakar Urushi, yaitu Isshu Tamura di wilayah Hokuriku di Honshu, pulau utama di Jepang. Tamura bertanggung jawab atas pembuatan dial dengan motif Urushi dalam seluruh koleksi jam tangan Presage, dan karena kombinasi kerajinan yang terlibat dan waktu pengerjaan serta kesabaran dan keterampilan yang diperlukan, dial Byakudan-nuri yang dibuat oleh Tamura dan timnya ini telah mengangkat Presage dalam prestasi pembuatan jam. “Saya lahir di daerah Yamanaka di Kaga,� ujar Tamura, “Di mana kakek saya adalah pengrajin Maki-e dan ayah saya adalah pengrajin Urushi. Jadi saya dibesarkan di bengkel pernis. Saya dimarahi karena menggunakan pernis sebagai mainan dan diajari cara membuat alat, jadi Urushi selalu dikenal di kehidupan saya.�

@foto-foto: Raja Aria Octivano

Arloji yang terbuat dari stainless steel ini memiliki diameter 40.5mm dan tebal 12.8mm, berlapis kristal safir melengkung ganda, dengan bagian belakang case transparan menampilkan finishing yang sempurna dari mesin jam 6R21. Angka Romawi yang memanjang dan jarum jam ditata menyerupai arloji saku Seiko di akhir abad ke-19, dan ujung jarum detik dihiasi dengan sebentuk bulan sabit emas, yang mencerminkan betapa pentingnya bulan dalam budaya tradisional Jepang. Presage Urushi Byakudan-nuri Edisi Terbatas ini tersedia mulai awal Desember 2018 di gerai Seiko tertentu di seluruh dunia termasuk di Indonesia dan hanya diproduksi sebanyak 2.000 buah, masing-masing memiliki nomor seri sendiri dan hadir dalam kotak presentasi yang dirancang khusus.

CGW Magazine

63


Collector’s Corner

Car Clock, Anyone? Mesin jam unik karya John Mikael Flaux

64

CGW Magazine


S

Roda penggerak memungkinkan Car Clock berjalan pada kecepatan 13 mm / jam atau 30 cm per hari

aat pertama kali melihat hasil karya pembuat jam asal Prancis ini, orang mungkin beranggapan bahwa itu hanyalah mainan miniatur yang mengambil bentuk mobil klasik. Namun ternyata “mobil-mobilan” karya John Mikael Flaux ini dapat menunjukkan waktu! Selama enam tahun, John dengan tekun mempelajari pembuatan jam tangan dan selama masa magangnya, ia berhasil meraih medali emas dalam kontes nasional sebagai salah satu murid terbaik Prancis (One of the best apprentices in France). Tahun 2008 ia membuat bengkel kerjanya dan tahun 2012 berhasil menerima Diploma Profesi Seni Watchmaker yang bergengsi, sehingga menarik perhatian pabrikan jam asal Swiss, Ulysse Nardin, yang kemudian mempekerjakannya sebagai pembuat jam tangan pada mesin-mesin komplikasi besar. Pada 2014, ia menciptakan “The Wasp” (Tawon) yang menunjukkan mekanisme mesin jam dengan mengambil bentuk serangga. Lalu pada tahun 2016, ia menciptakan untuk Ulysse Nardin, jam meja “The Super-Ulysse-Nardin Catamaran” (bebentuk kapal lepas pantai dengan lambung kembar secara paralel) yang unik senilai CHF 200,000 (sekitar IDR 2,8 milyar). Tahun 2017 ia meninggalkan Swiss dan merek Ulysse Nardin dan awal 2018 mendirikan studionya di Morteau, Prancis dan menjadi pembuat jam independen. Ia berspesialisasi dalam menciptakan pembuatan jam yang artistik dan mekanis. Salah satu karya terbarunya adalah Car Clock yang dapat meluncur secepat mitos di trek yang digunakan oleh mobil-mobil ini. Terinspirasi oleh

mobil balap tahun 30-an seperti Bugatti T35, Amilcar C6 atau Alfa Romeo P3, jam mekanis ini mengusung konsep unik yang menggabungkan model mobil balap dari tahun 30-an dengan seni pembuatan jam. Desain setiap produknya diciptakan untuk memadukan estetika dan teknologi otomotif dari filosofi pembuatan jam. Cara kerja jam ini cukup sederhana, waktu dapat dibaca melalui angka-angka yang terukir pada pelek (rim) roda belakang, dan indeks pada roda kemudi memungkinkan untuk menentukan menit. Waktu dapat diatur oleh setir dan cara memutar jam dilakukan dari depan dengan kunci, dengan cara yang sama seperti yang digunakan mobil tua untuk menghidupkan mesin mereka. Alas yang transparan memungkinkannya untuk mengangkat dan menghentikan roda belakang, sehingga jam bisa dibaca melalui panah-panah di bagian belakang. Tenaga penggerak pada roda memungkinkan Car Clock berjalan dengan kecepatan 13mm / jam atau 30cm per hari. Jam mobil yang dirancang dan diproduksi oleh John-Michael Flaux ini membutuhkan waktu sekitar 1 bulan untuk merakit 270 bagian yang mengikuti aturan pembuatan jam dan hanya diproduksi terbatas, sebanyak 30 buah. Mekanisme pelat dan roda utama terbuat dari kuningan yang dipoles sebelum digalvanis dengan paladium, dan pinion dibuat dari baja. Kerangka mobil dibuat dari aluminium, kemudian dirakit dengan hati-hati, dipernis dan dipoles dengan tangan, masing-masing paku dapat disesuaikan dengan keinginan, warna dicat dengan tangan, ban dari karet dan jok dari kulit asli. Info lebih lanjut, E-mail: contact@johnmikael-flaux.com / www.john-mikael-flaux.com.

CGW Magazine

65


Connoisseur’s Corner

How To Build A Great Watch

COLLECTION

Kolumnis kita, Dr Bernard Cheong adalah duta Fondation de la Haute Horlogerie dengan lebih dari 3,000 koleksi arloji mewah dan pengetahuan tentang horologi yang tiada duanya. Di edisi kali ini ia berbagi tips dalam hal mengoleksi jam tangan bagi pemula.

Perspektif saya dalam mengoleksi jam tangan ketika dimintai saran oleh orang yang belum pernah membeli jam tangan mahal selama 20 tahun terakhir, akan sangat berbeda dengan saran yang saya berikan kepada mereka yang merupakan blogger berpengalaman dan pembaca situs-situs web tentang mengoleksi jam tangan. (1) Tanyakan pada diri sendiri apakah Anda akan terus mengenakan arloji itu, terlepas dari berapa banyak yang Anda miliki. Jika Anda yakin, maka nilai jual kembali masih penting. Mengapa? Karena ketika Anda bertambah usia, dan memberikannya kepada anak-anak Anda, Anda masih rentan terhadap status “persepsi orang lain terhadap Anda� dan kebanggaan kepemilikan. Tidak akan menyenangkan jika anak-anak Anda mengetahui bahwa jam tangan Anda adalah sampah. (2) Jika Anda tidak tahu apa-apa dan tidak ingin membuang waktu, merekmerek seperti Rolex dan Patek Philippe masih merajai pasar. Tidak masalah model apa dari kedua merek ini jika Anda TIDAK berniat menjualnya. Mereka akan selalu memiliki sejarah yang baik. (3) Belilah jam tangan preloved dari merek-merek bagus dari Tokyo Jepang. Lebih murah, dan sebagus yang baru, bukti bahwa kualitas mesin jam tangan Jepang mengagumkan. Bagaimana jika Anda tidak suka? Jual mereka di Asia dan Anda akan mendapatkan hampir semua uang Anda kembali. Beli dengan kotaknya dan surat dokumen dari toko-toko Jepang yang bagus. Membeli jam yang baru adalah baik jika Anda ingin menarik perhatian orang di sekeliling Anda, tetapi Anda akan kehilangan uang. Itulah 3 tips terbaik yang bisa saya berikan! Anda tidak akan salah. Plus.. berburu jam tangan yang bagus pasti akan selalu menyenangkan.

PATEK PHILIPPE Perpetual Calendar Ref 5320G

66

CGW Magazine


ROLEX Oyster Perpetual Day-Date 40

Tanyakan pada diri sendiri apakah Anda akan terus mengenakan arloji itu, terlepas dari berapa banyak yang Anda miliki Dr Bernard Cheong

CGW Magazine

67


Collector’s Corner

HOW TO‌

PRONOUNCE

WATCH BRAND NAMES

PANERAI

Pernahkah Anda kesulitan menyebut merek jam tangan Anda sendiri? Banyak nama indah di dunia horologi. Namun banyak pula di antaranya yang pelafalannya cukup sulit atau kurang lazim. Berikut panduan kami agar Anda tak ragu lagi menyebut merek jam kesayangan layaknya seorang connoisseur sejati. 68

CGW Magazine


A. LANGE & SÖHNE – A LANG-GE EN ZU-NE ARMAND NICOLET – ARMAN NI-KOLE AUDEMARS PIGUET – O-DE-MAR PI-GEI BAUME & MERCIER – BO-ME EN MER-SI-YE BÉDAT & CO – BE-DA EN KO BLANCPAIN – BLANG-PANG

ROLEX

BOCCIA – BO-CA

HUBLOT – YU-BLO

BOVET – BO-VEI

JAEGER LECOULTRE – ZE-GE LE KULT

BREGUET – BRE-GE

JAQUET DROZ – ZYAKE-DRO

BREITLING – BRAIT-LING

LONGINES – LO-ZIN

BULOVA – BU-LO-VA

LOUIS VUITTON – LUI VI-TONG

BVLGARI – BUL-GA-RI

MAURICE LACROIX – MOU-RIS LA-KWA

BREMONT – BRE-MON

MONTBLANC – MON-BLANG

CARTIER – KAR-TI-YE

MOVADO – MO-VA-DO

CHARRIOL – SYA-RI-YOL

OMEGA – O-ME-GA

CHAUMET – SYO - ME

OFFICINE PANERAI – O-FI-CI-NE PA-NE-RAI

CHOPARD – SYO-PART

PARMIGIANI FLEURIER – PAR-MI-ZIA-NI FLU-RI-YE

CORUM – KO-RUM

PATEK PHILIPPE – PA-TEK FI-LIP

CUERVO Y SOBRINOS – KUER-VO I SO-BRI-NOS

PERRELET – PE-RE-LE

DE BETHUNE – DE BE-TUUN

PIAGET – PIA-ZEI

EBEL – EI-BEL

RAYMOND WEIL – REI-MEN WEYL

FABERGE – FA-BER-ZE

RICHARD MILLE – RI-SYA MIL

FRANCK MÜLLER – FRANG MYU-LE

ROGER DUBUIS – RO-ZYE DU-BUI

FREDERIQUE CONSTANT – FRE-DRIK KON-STAN

TAG HEUER – TEG HO-YE

GERALD GENTA – ZYE-RAALD - ZENTA

TISSOT – TI-SO

GIRARD PERREGAUX – ZYE-RARD PE-RA-GO

U-BOAT – YU BOT

GLASHUTTE ORIGINAL – GLAS-HO-TO ORIJINAL

ULYSSE NARDIN – U-LIS NAR-DANG

GREUBEL FORSEY – GROI-BEL FORSI

VACHERON CONSTANTIN – VA-SYE-RONG KON-STAN-TANG

HERMES – ER-MES

VICTORINOX – VIK-TO-RI-NOKS

CGW Magazine

69


Collector’s Corner

WHEN EAST MEETS WEST Binatang ini diabadikan untuk menghormati kemurahan hati dan simbol kekayaan di budaya Asia

70

CGW Magazine


HALAMAN INI Arloji Panerai Luminor Sealand Year Of The Pig dan proses pembuatannya yang rumit HALAMAN SAMPING Sketsa pembuatan jam Panerai Year of the Pig

S

etiap tahun, demi memuaskan para kolektor jam tangan mewah, beberapa merek jam meluncurkan beberapa jam tangan terbaru mereka dengan tema khusus, termasuk untuk menyambut Tahun Baru Cina, dengan desain yang terinspirasi oleh kalender astrologi Cina. Pada 5 Februari 2019 nanti akan menjadi Tahun Babi, hewan itu adalah hewan ke-12 zodiak Cina dan dalam budaya Cina, dianggap sebagai simbol kekayaan. Namun babi bukanlah makhluk yang paling indah di zodiak Cina untuk menghiasi muka jam tangan (dial) jam tangan mewah, dan mungkin bukan pilihan pertama Anda untuk motif dekoratif. PANERAI Merek jam yang memadukan desain Italia dengan teknologi mesin jam Swiss ini tidak pernah absen dalam menciptakan koleksi uniknya di Tahun Baru China, termasuk untuk Tahun Babi. Dan seperti yang kita semua tahu, angka delapan dianggap sebagai angka paling beruntung dalam budaya Tiongkok. Karena itulah Panerai memutuskan untuk

mengeluarkan seri jam tangan terbaru Luminor Sealand (PAM00859) demi merayakan binatang zodiak tahunan Tiongkok dalam edisi terbatas yang terdiri dari 88 buah. Arloji berdiameter 44m yang terbuat dari baja bergaya Luminor Seal dan penutup case arloji bergaya pemburu ini diukir dengan teknik sparsello Italia kuno untuk memadukan desain babi bergaya Chinoiserie dengan emas yang mewah. Ditawarkan senilai USD 27,158 (sekitar IDR 382 juta). CHOPARD Jika Anda tidak tertarik dengan motif berbentuk babi, terdapat pilihan yang lebih elegan dari Chopard yaitu L.U.C Perpetual T Spirit. Tahun ini, Chopard merilis bukan hanya satu tapi dua arloji Tahun Baru Cina, yaitu L.U.C Perpetual T Spirit dan L.U.C XP Urushi Year of the Pig. Yang pertama mungkin lebih menarik bagi para pecinta dan kolektor jam yang lebih umum. Setiap permukaan diukir dengan tangan menggunakan teknik pengukiran dan pemolesan champlev yang membutuhkan waktu 210 jam. Rongga-rongga kecil dilubangi untuk membuat motif pada sisi case dan lug yang terbuat dari emas Fairmined 18K. Volute (gulungan halus

CGW Magazine

71


HALAMAN SAMPING Arloji Chopard L.U.C XP Urushi Year of the Pig dan proses pembuatannya yang rumit; Master Kiichiro Masamura HALAMAN INI Arloji dan mesin jam Chopard LUC Perpetual T Spirit of the Chinese Zodiac

Setiap permukaan diukir dengan tangan menggunakan teknik pengukiran dan pemolesan champlev yang membutuhkan waktu 210 jam

72

CGW Magazine


dan pola daun) mengelilingi ukiran yang menggambarkan tidak hanya tanda zodiak 2019 tetapi seluruh zodiak yang berjumlah 12. Mereka terlihat seolah-olah tengah berbaris melintasi dekorasi sebuah portal batu kuno, mulai dari tikus, sapi, harimau, kelinci, naga, ular, kuda, domba, monyet, ayam jago, anjing hingga babi. Bezel juga diukir tangan, dalam pola yang terinspirasi oleh gulir hias tradisional Tiongkok, dan dial jam diukir tangan dalam pola yang menyerupai ukiran pada batu kuil Cina. Arloji berdiameter 43mm ini ditawarkan senilai EURO 232,000 (sekitar IDR 3,7 milyar). Arloji L.U.C XP Urushi Year of the Pig memiliki diameter 39.5mm ditawarkan dengan harga USD 25.600 (sekitar IDR 360 juta), terbuat dari rose gold 18K dan dalam edisi terbatas yang terdiri dari 88 buah saja. Dial yang menggambarkan babi dibuat dengan ukiran tangan dan lukisan tangan dengan pernis dari getah pohon Urushi dan menggunakan seni Jepang Urushi. Setiap dial jam dibuat di bawah pengawasan ketat dari pakar dan seniman yang masih hidup di Jepang, Kiichiro Masamura, master terbaik dari seni ini yang bekerja dengan master lain dari Perusahaan Yamada Heiando, Minori Koizumi. Pada arloji Chopard, babi digambarkan dalam rona emas di tengah dial, dengan latar belakang biru di malam hari, dan hutan, pohon, dan bintang dalam berbagai warna. Dial dibuat menggunakan pernis dari pohon Urushi yang tumbuh di Jepang dan di Cina. Getah tersebut dipanen hanya setahun sekali dalam jumlah kecil dan kemudian dibiarkan selama beberapa tahun sampai resin dapat digunakan sebagai cat, memiliki tekstur yang menyerupai madu dan diaplikasikan pada lapisan dial jam. CGW Magazine

73


Kalender Gregorian didasarkan pada matahari, sedangkan kalender Cina didasarkan pada siklus bulan 29,53059 hari BLANCPAIN Blancpain meluncurkan edisi terbatas Traditional Chinese Calendar yang ikonik. Arloji berdiameter 45mm ini tersedia dalam dua versi, versi red gold dengan rotor guillochĂŠ, dan versi platinum Edisi Terbatas sejumlah 50 buah. Merek jam tangan ini telah berhasil menggabungkan dalam satu jam tangan, kalender Gregorian dan indikasi utama dari kalender lunisolar Cina tradisional, sebuah pencapaian teknis yang cukup besar mengingat perbedaan dalam dua cara ini dalam menunjukkan waktu. Untuk lebih memahami kompleksitas arloji ini, kalender Gregorian didasarkan pada matahari, sedangkan kalender Cina didasarkan pada siklus bulan 29,53059 hari. Ini menyebabkan perbedaan sekitar 11 hari per tahun antara kedua kalender. Untuk mengimbangi siklus musim, kalender Cina menambahkan satu bulan kabisat setiap dua atau tiga tahun. Itulah sebabnya mengapa dial enamel Grand Feu putih pada arloji ini menunjukkan jam dan menit dari kalender Gregorian dengan fase bulan, yang lebih menonjol pada arloji khusus ini, tetapi juga indikasi utama dari lunisolar kalender. Sejalan dengan karakteristik koleksi Villeret yang tradisional, arloji ini dilengkapi dengan case platinum berdiameter 54mm dan bezel dua tingkat. 74

CGW Magazine


HALAMAN SAMPING Dua versi arloji Blancpain Traditional Chinese Calendar Villeret HALAMAN INI DARI KIRI Arloji Piaget Altiplano Edisi Terbatas; Dua versi arloji Vacheron Constantin Métiers d’Art Chinese Zodiac Pig

PIAGET Sejak tahun 2012, Piaget telah memproduksi arloji edisi khusus zodiak China, dan untuk Tahun Babi mereka melanjutkan tradisi tersebut dengan Altiplano Edisi Terbatas (hanya 38 buah) yang terbuat dari emas putih berdiameter 38mm yang bertatahkan 78 berlian brilliant-cut dan ditenagai oleh mesin jam ultra-tipis 6,6mm khas Piaget. Jam tangan tipis berlapis enamel grand feu cloisonné ini menampilkan gambar babi yang dibuat dengan indah, dibuat oleh master enamel, Anita Porchet. Berkat keahliannya itulah, ia berhasil menciptakan nuansa paling halus dan memberi babi lapisan kulit seperti beludru. Proses enamel yang rumit dimulai dengan mentransfer gambar ke permukaan menggunakan benang emas yang dipasang dengan karet khusus, sehingga menciptakan partisi miniatur di mana pigmen enamel ditempatkan dengan hati-hati. Enamel dibakar beberapa kali pada suhu lebih dari 800° C di dalam tungku sebelum akhirnya dipernis untuk membuatnya bersinar lembut.

VACHERON CONSTANTIN Vacheron Constantin kembali melakukan dialog dengan para kolektor dan penggemar setia Haute Horlogerie dengan memperkaya koleksi Métiers d’Art Legenda zodiak Cina dengan motif babi. Hadir dalam dua pilihan model, yaitu kasing platinum dengan cakram enamel grand feu enamel biru, atau bahan emas pink 18K dengan cakram enamel berwarna perunggu, jam tangan yang berdiameter 40mm ini menampilkan Babi yang diukir dengan elegan dalam satu bahan dengan case jam, dan mengambil tempat di tengah dial. Arloji yang tidak menampilkan jarum jam ini menunjukkan jam, menit, hari dan tanggal melalui empat jendela kecil pada dial, sementara caseback transparan di balik arloji mengungkapkan keindahan dari mesin Calibre 2460 G4 dan rotor dalam motif Maltese Cross dari emas. Ditawarkan senilai USD 155,491 (sekitar IDR 2,1 milyar).

CGW Magazine

75


Special Report

Noble Mission S

Kolaborasi apik Breitling dengan Ocean Conservancy demi memperjuangkan laut yang bersih dan indah

ejak didirikan pada tahun 1884, Breitling selalu mendukung para penjelajah dunia, membangun sebagian besar reputasinya di dunia penerbangan dan mengembangkan teknologi mengagumkan pada koleksi jam tangan bagi penyelam, termasuk lini Superocean yang diluncurkan lebih dari 60 tahun yang lalu yang hingga kini tetap menjadi bagian penting dari koleksi Breitling. Khusus untuk dunia kelautan, salah satu komitmen Breitling untuk lingkungan hidup adalah melalui kemitraan dengan Ocean Conservancy, sebuah organisasi non-pemerintah yang didedikasikan untuk memimpin perjuangan global untuk lautan yang sehat dan pantai yang bersih.

76

CGW Magazine

Pada awal November lalu, Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia diundang ke Singapura bersama rekan media dari beberapa negara lain untuk menghadiri peluncuran koleksi Breitling Premier, sekaligus berpartisipasi bersama lebih dari 100 peserta termasuk anggota Breitling Surfers Squad, karyawan hingga anak-anak dari sekolah German European School Singapore yang berkomitmen untuk mengambil sampah laut di sepanjang garis pantai Pantai Pantai Timur. Turut serta dalam program mulia ini, Stephanie Gilmore dan Sally Fitzgibbons, dua peselancar Australia yang tergabung dalam Breitling Surfers Squad dan memiliki komitmen yang sama untuk mempertahankan lautan dan pantai yang bersih. Stephanie telah memenangkan Kejuaraan Dunia di Tur Dunia ASP Wanita enam kali, dan Sally Fitzgibbons pada usia


Tali jam dibuat dari benang Econyl®, bahan inovatif yang dibuat dari limbah nilon yang salah satu sumbernya berasal dari jaring ikan dari lautan

HALAMAN SAMPING Arloji Superocean Heritage II Chronograph 44mm; Peselancar asal Australia, Stephanie Gilmore HALAMAN INI DARI KIRI SEARAH JARUM JAM Peselancar asal Australia, Sally Fitzgibbons; Sally Fitzgibbons, Georges Kern dan Stephanie Gilmore; Tampilan belakang dan Kemasan unik untuk arloji Superocean Heritage II Chronograph 44mm

14 menjadi peselancar termuda yang memenangkan acara ASP Pro Junior dan memenangkan dua gelar Kejuaraan Junior Dunia. Kedua peselancar ini mengakui bahwa mereka tertarik untuk berpartisipasi dalam program ini karena telah menyaksikan dengan mata kepala sendiri dari kegiatan berselancar di seluruh dunia, betapa seriusnya masalah sampah plastik di lautan. “Laut itu untuk kita nikmati dan ini tentang melestarikannya untuk generasi berikutnya. Bagi mereka memiliki kesempatan untuk memiliki kehidupan di air. Itu semua dimulai dari diri sendiri dan mengetahui bahwa hal yang terkecil pun penting,” ujar Fitzgibbons. Stephanie menambahkan, “Ini lebih dari sekedar lautan. Setiap kota dan tempat di seluruh dunia, apa pun yang dilakukan orang, berbagai produk yang mereka gunakan, semuanya berakhir di lautan pada suatu titik waktu, sehingga sangat penting untuk memahami dan menyadarinya. Lautan kita sangat indah dan kita perlu melindunginya, karena kita menggunakannya untuk sumber makanan kita maupun wisata. Laut adalah segalanya bagi kita.”

CGW Magazine

77


“Sebagai warga korporat global, kami sangat senang dapat mendukung misi Ocean Conservancy untuk memelihara lautan yang sehat� ~ Georges Kern 78

CGW Magazine


HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Foto bersama dengan CEO Breilting Georges Kern, peselancar dan team Ocean Conservancy; Sarung tangan dan topi yang dikenakan saat kegiatan membersihkan pantai; Alvina Azaria, Anastasia Wibowo, Stephanie Gilmore, Sally Fitzgibbons, Lulu dan Desyana Wang HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Sally Fitzgibbons; Stephanie Gilmore; Butik terbaru Breitling di Marina Bay Sands

Dan menyambut kemitraan ini, CEO Breitling Georges Kern menegaskan, “Sebagai warga korporat global, kami sangat senang dapat mendukung misi Ocean Conservancy untuk memelihara lautan yang sehat. Organisasi ini memiliki rekam jejak prestasi yang mengesankan, memobilisasi jutaan orang untuk mendukung pantai yang sehat, dan bersemangat dalam memperjuangkan lautan kita, margasatwa, dan komunitas pesisir.” Pada kesempatan yang sama, kami juga menghadiri presentasi pers regional Breitling oleh Georges Kern tentang strategi barunya untuk tahun mendatang, hingga mengunjungi butik terbaru mereka di Marina Bay Sands yang memamerkan konsep loteng industri Breitling dengan interpretasi modern pada desainnya. Dan dari koleksi Premier terbaru yang diperkenalkan tahun ini, arloji Superocean Héritage II Chronograph 44 Outerknown diciptakan demi merayakan kemitraan Breitling dengan Outerknown, sebuah perusahaan pakaian berkelanjutan yang berkomitmen untuk meningkatkan kondisi lingkungan untuk seluruh planet. Jam tangan yang berdiameter 30mm ini memiliki fitur pertama yang unik, yaitu tali jam yang dibuat dari benang Econyl®, bahan inovatif yang dibuat dari limbah nilon yang salah satu sumbernya berasal dari jaring ikan dari lautan di seluruh dunia. Jam tangan ini juga memiliki case baja anti karat berlapis DLC hitam yang mencolok dan penutup belakang yang diukir dengan logo Outerknown yang khas. Hadir dengan mesin chronograph Breitling Caliber 13 bersertifikasi COSC dan bezel keramik anti gores dan tahan guncangan yang dapat diputar ke segala arah, dan sebuah titik pusat berbahan luminescent pada posisi jam 12, fitur yang ideal untuk arloji penyelam. Lapisan Super-LumiNova® pada titik dan jarum jam dan menit memancarkan cahaya biru, yang secara sempurna melengkapi desain arloji. Arloji penyelam ini kedap air hingga di kedalaman 20 bar (200 meter).

CGW Magazine

79


Collector’s Corner

Swing It! Keunggulan Parsons Xtreme Golf

P

egolf profesional asal Amerika, Zach Johnson mengaku, “Parsons Xtreme Golf (PXG) adalah peralatan golf terbaik untuk membantu saya mencapai tujuan saya di lapangan.” Perusahaan peralatan golf global PXG didirikan tahun 2014 oleh Bob Parsons, seorang Marinir A.S yang telah menghasilkan miliaran dolar melalui perusahaan teknologinya GoDaddy. PXG mendesain, memproduksi, memasarkan, dan menjual peralatan golf yang dilengkapi aksesori golf, dan produk-produk yang berhubungan dengan gaya hidup golf. Ukuran keberhasilan PXG adalah kinerja, bukan laba, dan perusahaan ini tidak memiliki jadwal untuk rilis produk dan tidak meminta para profesional untuk menjadi sponsor. Sebaliknya, para pegolf profesional yang saat ini berjumlah 18, termasuk juara PGA TOUR Zach Johnson, Pat Perez, Billy Horschel, Ryan Moore, James Hahn, dan Charl Schwartzel, serta dua kali juara utama Lydia Ko dan Anna Nordqvist yang datang kepada mereka. Bersama desainer Brad Schweigert dan Mike Nicolette, mantan pemain golf profesional, Parsons berkomitmen untuk meneliti berbagai paduan, mengeksplorasi teknologi baru, dan mengidentifikasi sifat unik yang membuat klub PXG tampil tidak seperti yang lain. Di antara terobosan teknologi yang dilakukan adalah inovasi mereka dalam kategori bahan besi, dengan menyuntikkan polimer yang telah dipatenkan ke dalam

80

CGW Magazine

Di antara terobosan teknologi yang dilakukan adalah inovasi mereka dalam kategori bahan besi besi berlubang yang ditempa. Ini adalah peluru ajaib dari desain PXG, karena polimer ini memungkinkan alat memiliki kekuatan ekstra, jarak tempuh yang lebih jauh, suara dan rasa yang luar biasa. Bob berujar, “Kami berada dalam bisnis yang berbeda dari manufaktur lainnya. Untuk PXG tidak masalah berapa banyak yang kita belanjakan. Tidak masalah berapa lama atau berapa banyak pengulangan. Yang penting adalah kinerja, suara, dan rasa. Dan ketika seseorang secara profesional cocok menggunakan tongkat golf PXG, kenikmatan permainan mereka meningkat dan skor mereka turun. Dalam pikiran saya itu adalah kombinasi yang unggul.” Hasilnya adalah sekumpulan tongkat golf yang bersifat individual bagi pemain, sama seperti ayunan mereka dan menawarkan peluang terbaik yang saat ini memungkinkan teknologi untuk memaksimalkan permainan mereka di lapangan. Itulah mantra PXG. Sampai, mungkin, Bob menghasilkan yang bahkan lebih baik.


TIME FOR FASHION Fashion Forward Watches Jewellery Haven Stars & Timepieces CHARRIOL CGW Magazine

81


Jewellery Time

PARIS, I’M IN LOVE! Chopard menghadirkan La Parisienne Haute Joaillerie di Paris Fashion Week

82

CGW Magazine


Para bintang dan duta besar internasional L’Oréal Paris berjalan menyusuri catwalk mengenakan perhiasan dan jam tangan perhiasan mahakarya Chopard

D

emi merayakan dua dunia yang terikat erat dengan ibukota Prancis, yaitu mode dan kecantikan, Chopard kembali menjadi mitra perhiasan eksklusif untuk ajang Le Défilé L’Oréal Paris di Paris Fashion Week® selama dua tahun berturut-turut. Terbuka untuk umum, pertunjukan runway yang spektakuler ini dipentaskan di tepi Sungai Seine, jantung simbolis Paris, dan menghadirkan 70 tampilan yang menghormati keanggunan Paris, renungan paling memukau dimana para bintang dan duta besar internasional L’Oréal Paris berjalan menyusuri catwalk mengenakan perhiasan dan jam tangan perhiasan mahakarya Chopard. Dirancang untuk menghadirkan busana dan kecantikan yang merupakan simbol Paris, Le Défilé L’Oréal Paris juga disiarkan langsung di 30 negara. Dengan catwalk sepanjang 60 meter yang dirancang khusus untuk mengapung di Seine, pertunjukan ini membuat lalu lintas sungai terhenti selama durasi pertunjukan.

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Ming Xi; Eva Longoria; Andie McDowell HALAMAN SAMPING Sketsa pembuatan satu set perhiasan La Parisienne

CGW Magazine

83


Jewellery Time

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Bianca Balti; Luma Grothe; Aja Naomi King; Cindy Bruna; Mai Davika Hoorne; Maria Borges; Noemie Lenoir; Imaan Hammam

84

CGW Magazine

HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Suasana fashion show yang megah; Co-President dan Direktur Artistik Chopard, Caroline Scheufele; Pertunjukan runway ini dipentaskan di tepi Sungai Seine; Proses pembuatan perhiasan koleksi La Parisienne


La Parisienne Haute Joaillerie yang secara khusus diimpikan oleh Co-President dan Direktur Artistik Chopard, Caroline Scheufele

Salah satu kreasi dari pembuat jam perhiasan ini adalah La Parisienne Haute Joaillerie yang secara khusus diimpikan oleh Co-President dan Direktur Artistik Chopard, Caroline Scheufele. Berbentuk seuntai kalung yang memukau, terbuat dari emas putih 18K dan volute titanium berwarna yang bertatahkan berlian brilliant-cut (15ct),tanzanit pearshaped (35,7ct), tanzanit cabochon (16,3ct) dan lapis lazuli (50,7ct). Kalung ini hadir dengan anting-anting senada, terbuat dari emas putih 18K dan titanium bertatahkan lapis lazuli (12,5ct), tanzanit pear-shaped (13.2ct), tanzanit cabochon (3.8ct) dan berlian brilliant-cut (3.5ct). Satu set perhiasan yang luar biasa ini dikenakan oleh Ming Xi, dan menjadi sentuhan akhir dari pertunjukan runway di mana seluruh jajaran koleksi jam tangan dan perhiasan Chopard ditampilkan, termasuk lini perhiasan Happy Hearts yang dirancang untuk wanita elegan.

CGW Magazine

85


Jewellery Time

GOLDEN GOLDEN STARS STARS

Keindahan koleksi Omega Constellation “Manhattan” terbaru

86

CGW Magazine


Nicole Kidman adalah penggemar jam tangan yang mengenal Omega dan Constellation dengan sangat baik. Ia berujar, “Saya sudah lama mengenal Omega dan ini adalah merek yang peduli terhadap kualitas dan memajukan produk mereka. Kita dapat dengan jelas melihatnya di koleksi Constellation. Jam tangan ini dibuat khusus untuk wanita dan mereka telah mampu beradaptasi dan berubah dengan cara yang paling halus dan elegan.”

HALAMAN INI Nicole Kidman HALAMAN SAMPING DARI KIRI Liu Shishi, Alessandra Ambrosio, Cindy Crawford dan Nicole Kidman

K

ota Shanghai bertabur bintang saat empat wanita terkemuka di dunia bergabung dengan Omega sebagai tamu kehormatan untuk menghadiri peluncuran koleksi Omega Constellation “Manhattan” terbaru. Cindy Crawford, Nicole Kidman, Alessandra Ambrosio dan Liu Shishi adalah para wanita inspiratif yang cocok dan masing-masing mewakili keindahan, kecanggihan, dan keunggulan yang dimiliki koleksi Constellation yang ikonik ini.

@foto-foto: Damon Baker

CGW Magazine

87


Cindy Crawford yang memiliki hubungan yang sangat unik dengan Constellation, karena dia adalah bagian dari desain ulang koleksi pada tahun 1995, berujar, “Saya melihat koleksi ini berkembang selama beberapa dekade terakhir dan saya selalu terkesan dengan desain baru Omega. Ini adalah jam tangan klasik, namun model-model baru ini membuktikan betapa tetap relevannya model ini sekarang.�

Alessandra Ambrosio, salah satu super-model paling terkenal di dunia mengaku, “Saya suka mode yang abadi. Constellation adalah contoh sempurna. Ia memiliki sejarah dan gaya, dan jam tangan yang tidak pernah kehilangan pesonanya. Itu pertanda desain yang benar-benar hebat.� 88

CGW Magazine


Aktris Tiongkok, Liu Shishi, salah satu duta Omega terbaru, mengatakan, “Merupakan kehormatan bagi saya untuk menyambut semua orang di sini di negara asal saya. Merupakan suatu kehormatan untuk berada di Shanghai dan berbagi panggung dengan wanita-wanita hebat seperti itu.”

HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Jam Omega Constellation Manhattan Jewellery yang mewah; Cindy Crawford; Dua model terbaru dari Constellation Manhattan 29mm; Alessandra Ambrosio HALAMAN INI DARI KANAN ATAS SEARAH JARUM JAM Liu ShiShi; Arloji Constellation tahun 1995; Model klasik arloji Constellation pertama tahun 1952; Arloji Constellation Manhattan tahun 1982

Koleksi yang telah lama menjadi simbol Omega dalam hal ketepatan dan keanggunan yang tak tertandingi dalam pembuatan jam ini mengunggulkan desain “Manhattan” yang diperkenalkan di tahun 1982 dengan tampilan lebih modern. Tahun ini terdapat lebih dari 100 model baru dalam ukuran 25mm, 28mm dan 29mm yang merupakan ‘makeover’ atau perombakan penuh dari lini arloji Constellation yang ikonik dan pertama kali diluncurkan pada tahun 1952. Pembaruan ini termasuk pilihan materi logam yang lebih beragam, bezel ramping yang bertatahkan berlian bundar atau dalam pilihan desain berhiaskan angka Romawi, tepi yang miring untuk tampilan lebih feminin dan halus, tombol pemutar jam dalam bentuk setengah bulan, hingga motif Constellation berbentuk ‘cakar’ yang lebih pas dengan case arloji.

CGW Magazine

89


Jewellery Time

90

CGW Magazine


Flower Power Keindahan perhiasan unik yang terinspirasi oleh kelopak bunga

Tiffany Paper Flowers terinspirasi dari bentuk kelopak bunga dan motif alam lainnya yang dibuat seolah-olah mereka dipotong dari kertas HALAMAN SAMPING Duta Tiffany & Co dari Indonesia, Marsha Timothy dan Laura Basuki mengenakan koleksi Tiffany Paper Flowers HALAMAN INI Marsha Timothy dan Laura Basuki hadir pada peluncuran koleksi Tiffany Paper Flowers di Plaza Indonesia

Tiffany & Co meluncurkan Tiffany Paper Flowers, yang sesuai dengan namanya, terinspirasi dari bentuk kelopak bunga yang indah dan motif alam lainnya yang dibuat seolah-olah mereka dipotong dari kertas. Desain perhiasan ini seakan membengkokkan aturan dalam desain perhiasan mewah yang baku dengan menciptakan koleksi yang indah namun unik dan dapat dikenakan sehari-hari. Koleksi perhiasan pertama yang didesain oleh Kepala Artistik di Tiffany & Co, Reed Krakoff ini menawarkan serangkaian kalung, liontin, gelang, dan cincin yang terbuat dari platinum dan dihiasi dengan percikan warna ungu muda hingga kuning cerah, termasuk sebentuk kalung yang berbentuk ramping, dengan liontin yang bertatahkan berlian dan berlian kuning yang membentuk motif kunang-kunang. “Paper Flowers adalah tentang melepaskan semua aturan yang terkait dengan perhiasan mewah,” ujar Krakoff. “Kemewahan tidak selalu identik dengan formalitas, jadi kami menggunakan batu mulia dan bahan terbaik, namun dirancang sedemikian rupa agar dapat menjadi bagian dari keseharian Anda.” Kini koleksi indah yang dikenakan oleh Marsha Timothy dan Laura Basuki ini sudah bisa didapatkan di butik Tiffany & Co, Plaza Indonesia.

CGW Magazine

91


Jewellery Time

92

CGW Magazine


A GIRL’S BEST FRIEND Kolaborasi apik yang melahirkan Koleksi Sahabat Dian

S

ahabat sejati itu seperti berlian, jarang dan sangat berharga, hingga muncul ungkapan “berlian adalah sahabat sejati seorang wanita� (diamonds are a girl’s best friend). Ungkapan ini sangat tepat untuk menggambarkan kolaborasi antara merek perhiasan berlian ternama di bawah naungan PT. Central Mega Kencana, yaitu Mondial dan Miss Mondial, dengan artis muda ternama yang sangat aktif memperjuangkan hak-hak kaum perempuan di Tanah Air, Dian Sastrowardoyo.

DARI KIRI Dian Sastrowardoyo dalam balutan perhiasan Mondial bertatahkan berlian kuning; Satu set perhiasan Mondial Yellow Diamond

Alasan merek perhiasan berlian ternama ini menunjuk Dian sebagai Duta mereka adalah karena ia memiliki kecintaan terhadap perhiasan berlian, yang membuatnya secara dasar sudah mengenal desain dan kualitas perhiasan. Ia juga sangat mewakili karakter Miss Mondial sebagai merek perhiasan yang didedikasikan bagi perempuan modern dan aktif. Selain itu, sang aktris berprestasi dan pengusaha ini juga memiliki jiwa sosial yang tinggi, dengan mendirikan Yayasan Dian Sastrowardoyo (YDS), dan sejak 2009 telah aktif melakukan beragam aksi sosial di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu aksi sosial yang dilakukannya adalah pemberdayaan perempuan, di mana yayasannya memberikan beasiswa pendidikan bagi perempuan kurang mampu namun memiliki tekad untuk maju melalui jalur pendidikan. Sehingga kolaborasi ini juga mengusung misi sosial dan tujuan mulia, selain membuat perhiasan hasil kurasi personal sang aktris, sebagian dari hasil penjualan perhiasan kolaborasinya itu akan didonasikan pada YDS.

CGW Magazine

93


“Saya turut terlibat dalam pemilihan desain sebelum diproduksi, dan memberikan input seperti pada bentuk kalung dan cincinnya� 94

CGW Magazine


HALAMAN SAMPING Dian Sastrowardoyo mengenakan salah satu koleksi pehiasan Miss Mondial HALAMAN INI DARI ATAS Perhiasan Miss Mondial hasil kurasi Dian yang indah dan modern; Bersama anakanak yang mendapatkan bantuan dari Yayasan Dian Sastrowardoyo (YDS)

Dari hasil kolaborasi apik ini lahirlah empat rangkaian perhiasan berlian yang dinamakan ‘Sahabat Dian’, yang terdiri dari koleksi Tournesol, Drops of the Sun, Solace, dan Jardin Carre. Koleksi ini terdiri dari liontin dengan berlian yang paling besar digunakan bernilai 0.82 karat, cincin yang bertatahkan berlian 0.714 karat dan anting yang bertatahkan berlian 1.113 karat, seluruhnya hadir dengan variasi desain yang feminin dan klasik sehingga cocok untuk dipadupadankan dalam tampilan seharihari. Dian mengaku bahwa ia tidak hanya diminta sebagai Duta, namun juga terlibat langsung dalam ide pembuatan desain perhiasan ‘Sahabat Dian’, “Saya turut terlibat dalam pemilihan desain sebelum diproduksi, dan memberikan input seperti pada bentuk kalungnya, saya usulkan untuk rantai kalung agar disematkan di belakang liontin, sehingga terlihat lebih menyatu dengan bentuk kalung secara keseluruhan. Demikian pula dalam model cincin, yang desainnya terinspirasi dari bunga matahari. Saya pilih ini karena siluetnya simple, sederhana, dan wanita yang saya bayangkan cocok untuk mengenakan desain seperti ini adalah wanita muda dan modern yang karakternya feminin.”

CGW Magazine

95


Jewellery Time

WILD & BOLD Koleksi Wild Pop dari Bvlgari yang menggoda

96

CGW Magazine


Kepala ular dihiasi oleh 2 butir berlian pear-shaped (0.51ct) dan berlian brilliant-cut HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Serpenti Misteriosi Wild Pop Pallini 102870; Dua pilihan model Serpenti Misteriosi Pallini Wild Pop 102866; Proses pembuatan arloji perhiasan yang sangat rumit HALAMAN SAMPING Dua tampilan menawan dari jam tangan perhiasan Serpenti Misteriosi Wild Pop Pallini 102869

P

erpaduan warna cerah, batu permata mewah dan teknik dan keahlian tingkat tinggi dalam pembuatan perhiasan dan jam tangan mewah terlihat dalam koleksi Wild Pop terbaru Bvlgari, yaitu jam tangan perhiasan Serpenti Misteriosi Pallini High Jewellery yang terinspirasi oleh gaya di tahun 80-an.Terdapat beberapa pilihan dari Serpenti Misteriosi Pallini High Jewellery (secret watch) atau penunjuk waktu yang tersembunyi dibalik perhiasan ini, diantaranya adalah seri 102869. Jam tangan ini memiliki diameter 40mm dengan case berbentuk cekung dari emas putih 18K yang bertatahkan berlian brilliant-cut (8.28ct). Dasar muka arloji dari emas putih 18K bertatahkan 82 berlian brilliant-cut (0.41ct), dan kepala ular dihiasi oleh 2 butir berlian pear-shaped (0.51ct) dan berlian brilliant-cut. Gelang jam terbuat dari rose gold 18K, dan ekornya terbuat dari emas putih 18K bertatahkan berlian brilliant-cut. Sementara di seri 102866, diameter jam 40mm dengan case berbentuk cekung dari emas putih 18K dan gelang jam bertatahkan berlian dan zamrud brilliant-cut. Dasar muka arloji dari emas putih 18K bertatahkan 82 berlian brilliant-cut (0.41ct), dan kepala ular bertatahkan dua berlian pear-shaped (0.80ct). Kedua model dilengkapi mesin jam Quartz.

CGW Magazine

97


Fashion Forward

The Photographer

& His Muse

Kolaborasi apik dua sahabat dalam bidikan kamera Leica 98

CGW Magazine


Model: Nicholas Saputra, Tommy A. Siahaan Jam Tangan: LEICA L1 & L2 (tersedia dalam koleksi sangat terbatas di Leica Raffles Store, 01-2021, 328 North Bridge Road, Raffles Hotel Arcade, Singapura - 188719) Kamera: Leica, Aksesoris: Tiffany & Co , Pena: Montblanc Wardrobe: Ermenegildo Zegna Fotografer: Diego Vergés (@Diegovergescom, @Ssupimage) Makeup Artist: Fey Firmansyah Lokasi: Shangri-La Hotel Jakarta

“Photographs open doors into the past, but they also allow a look into the future” ~Sally Mann CGW Magazine

99


100 CGW Magazine


“What I like about photographs is that they capture a moment that’s gone forever, impossible to reproduce” ~ Karl Lagerfeld

CGW Magazine 101


102 CGW Magazine


“Life is like a camera. Just focus on what’s important and capture the good times, develop from the negatives and if things don’t work out, just take another shot” CGW Magazine 103


NICHOLAS SAPUTRA Film Anda di layar lebar yang baru lalu, Aruna dan Lidahnya, menuai banyak pujian. Bisa ceritakan awal keterlibatannya? Kebetulan baca novelnya sendiri memang sudah lama, sejak dirilis. Sering ketemu juga dengan penulisnya, Laksmi Pamuntjak, di beberapa acara; saya juga tahu dia cukup passionate soal makanan. Dengan sutradaranya, Edwin, saya juga sudah sering main film dengan arahan dia. Jadi waktu dia terpikir membuat film itu, saya excited sekali. Skripnya juga bagus. Aruna juga membuat daftar makanan favorit saya bertambah. Misalnya Lorjuk khas Madura – ini unik karena jarang sekali ada makanan yang memanfaatkan kaldu dari kerang – Mi Kepiting Pontianak, Rawon Buntut Surabaya, saya suka semuanya. Anda juga gemar traveling. Adakah tempat favorit atau mungkin destinasi idaman? Saya ingin sekali bersafari di Kenya. Kebetulan saya memang suka melihat kehidupan binatang di tempatnya yang sejati, di alam liar. Salah satu tujuan saya diving sebenarnya juga untuk itu, melihat kehidupan makhluk laut di laut lepas. Pulau Komodo is my all-time favorite, saya sering ke sana sejak 2006, waktu masih sepi pengunjung. Tempat-

104 CGW Magazine

“Tantangan jadi produser sebenarnya banyak sekali, tapi saya menikmatinya karena merasa ilmu saya di bidang arsitektur terpakai”


tempat yang berhubungan dengan alam seperti perkampungan di pedalaman Kalimantan atau Sumatra juga sering jadi destinasi. Biasanya saya tinggal di rumah penduduk, ikut mandi di sungai dan makan makanan yang sama. Menurut saya, berada di lingkungan alam yang murni membuat kita bisa mendapatkan the best out of everything. Bicara soal alam, sepertinya Anda juga cukup sering menjadi relawan di kegiatan peduli lingkungan. Betul, saya memang banyak membantu gerakan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Ketika tidak sedang bekerja dan ingin berkontribusi untuk kehidupan sosial, saya membantu di bidang lingkungan hidup. Anda juga dikenal sebagai penyuka kopi. Sejak kapan dan apa favoritnya? Sejak kecil saya sudah suka kopi. Sekarang saya bahkan selalu bawa biji kopi sendiri, grinder sendiri, pokoknya saya ingin memastikan bisa minum kopi enak kapan saja. Di rumah juga selalu sedia. Specifically saya suka kopi Aceh Gayo, tapi pada dasarnya saya memang suka kopi Indonesia. Ada project ke depan yang bisa kami nantikan dari Anda? Film atau mungkin yang lain? Saya ada dua project syuting film ke depan. Selain itu juga ada kesibukan dengan production house saya. Saat ini kami sudah merampungkan film dokumenter tentang dialog antara alam dan

agama. Tantangan jadi produser sebenarnya banyak sekali, tapi saya menikmatinya karena merasa ilmu saya di bidang arsitektur terpakai. Arsitektur dan film sebenarnya sangat mirip, sama-sama membuat sesuatu dari begitu banyak materi. Bedanya hanya pada hasil akhirnya saja: bangunan dan gambar (film). Dengan jadwal padat, tentu waktu jadi pertimbangan utama. Apa yang Anda cari dari sebuah arloji, dan adakah merek favorit? Saya ada Omega, Zenith, dan beberapa brand lain. Macam-macam, dari yang canggih sampai sederhana, karena semua bergantung pada model, fungsi, dan occasion-nya. Sebagai pelengkap look atau untuk keperluan tertentu. Untuk diving, misalnya, tentu butuh arloji dengan fitur-fitur khusus. Adakah filosofi hidup yang selalu jadi pegangan Anda? Be true to yourself. Jujur pada diri sendiri menurut saya adalah hal paling mendasar. Apapun yang kita lakukan, kita harus respek pada diri sendiri dengan being honest to ourselves. Itu modal yang sangat baik, menurut saya, karena banyak orang melupakan itu. Apa lima hal yang paling Anda suka? Kopi, tentu saja. Saya juga suka Brazilian music, berenang di sungai, berlayar di laut lepas, dan hujan di pagi hari. Soal hujan pagi-pagi, sebenarnya ini lebih karena kenangan masa kecil. Saya menikmati sekali perjalanan ke sekolah di tengah hujan, lengkap dengan jas hujan. To me, it’s refreshing and fun! nicholssaputra CGW Magazine 105


TOMMY A. SIAHAAN Bagaimana ketertarikan Anda terhadap dunia fotografi berawal? Saya diperkenalkan pada fotografi oleh teman ayah, yang kebetulan seorang fotografer. Waktu itu saya masih 12 tahun, dan berdua kakak saya kami diajari memotret. Ketika keluarga kami pindah ke Amerika Serikat, ayah memberikan kamera, dan saya pun jadi lebih antusias memotret. Di sela-sela kuliah S1 dan S2 di bidang Commerce and International Business, saya tetap mengasah hobi fotografi. Baru ketika pulang ke Indonesia tahun 2004 saya langsung mendirikan studio dan terjun dalam dunia fotografi professionally. Apa kamera pertama Anda? Kamera pertama saya sebenarnya Nikon, tapi ayah punya Leica M2 262, buatan tahun 1958. Kamera Leica itulah yang menjadi semacam Holy Grail buat saya, karena sangat disayang-sayang, saya belum boleh pakai. Tapi itu justru saya jadikan goal, bahwa saya harus bisa memakainya. Begitu ayah tahu saya serius belajar fotografi, dan akhirnya benar-benar mampu memakainya dengan proper, saya diizinkan pakai.

106 CGW Magazine

“Fotografi bukan hanya bicara soal hasil, tetapi juga ‘perjalanan’ untuk mencapai hasil itu”


Apa yang membuat brand itu begitu istimewa bagi Anda? Karena Leica memang punya great history, great heritage. Leica mengusung simplicity, tapi juga quality. Desainnya tak banyak berubah sejak dulu, terutama untuk M-series, tapi kualitasnya terjaga. Kebetulan saya suka manual focus dan itu banyak ditawarkan oleh Leica. Bagi saya, kamera yang cocok dengan karakter kita bukan lagi menjadi sekadar alat, tetapi bagian dari diri kita, bagian dari pengalaman kita. Fotografi bukan hanya bicara soal hasil, tetapi juga “perjalanan� untuk mencapai hasil itu. Semua passion, inspiration, creativity yang terlibat di dalamnya. Menurut Anda, fotografi sebenarnya bakat atau sesuatu yang bisa dipelajari? Sebenarnya bisa dipelajari, terutama untuk tekniknya. Tapi memang harus ada bakat alami, dan itu yang harus diasah. Orang yang memiliki taste bagus, ketajaman dan kepekaan menangkap angle atau exposure, tentu dapat menghasilkan foto yang artistik. Sedangkan orang lain yang tidak memiliki semua itu, meski berada di tempat yang sama, mungkin hasilnya akan biasa-biasa saja. Ada quote dari Pablo Picasso yang saya suka sekali: You have to be a master of the rules, so you can break them like an artist. Kita harus menguasai dulu semua aturannya, baru kemudian kita dekonstruksi sesuai ekspresi artistik kita. Dari situ kita bisa menghasilkan karya yang punya kekhasan tersendiri.

Bicara soal perjalanan, adakah tempat favorit atau tempat impian yang ingin dikunjungi? Tempat favorit saya New York City. Kalau destinasi impian, saya ingin sekali ke Mesir, karena memang saya sangat mengagumi peradabanperadaban kuno. Apa jam favorit Anda dan mengapa? Saya penggemar Rolex dan Omega, tapi kini favorit saya salah satunya adalah Leica. Menurut saya, Leica selalu punya kemampuan untuk membuat sesuatu yang timeless, classic. Model terbarunya itu bisa saja terlihat seperti buatan tahun 1960-an, tapi tetap bisa masuk ke era kapan saja. Timeless, classic, functional. Dalam keseharian, adakah falsafah hidup yang selalu dijadikan pegangan? Selalu merasa bahagia. Saya sering bilang pada anak-anak, gelandangan kalau merasa bahagia dan berkecukupan berarti mereka lebih beruntung daripada orang yang, katakanlah, punya rumah tapi selalu stress dan merasa terbebani masalah. Jadi falsafah hidup saya adalah bagaimana kita bisa merasa cukup dan bahagia dan bersyukur bagaimanapun posisi kita. Bukan berarti kita tidak perlu berusaha untuk menjadi lebih, tetapi cobalah untuk selau menjadi orang yang lebih baik, bukan sekadar lebih kaya. So basically, be happy, be grateful, be content. tommysiahaan / www.tommysiahaan.com

CGW Magazine 107


Fashion Forward

COLOR Me Bright Perpaduan antara mode, perhiasan dan aksesoris ala Miranda Konstantinidou Fotografer: Steffen Billhardt | Perhiasan: KONPLOTT by Miranda Konstantinidou | Fashion: Miranda Konstantinidou | Model: Bruna Queiroz

108 CGW Magazine


I feel this freedom in fashion is only good for people with taste

HALAMAN INI Miranda Konstantinidou HALAMAN SAMPING Model Bruna Queiroz mengenakan koleksi VAMPIRE (Velvet suit)

M

iranda Konstantinidou adalah perancang yang telah mendapatkan pengakuan global selama bertahun-tahun melalui “KONPLOTT”, merek perhiasan dan label busana wanitanya yang modis dan mewah yang mengunggulkan perpaduan harmonis antara mode, perhiasan, dan aksesori yang dibuat menggunakan teknik kuno dan inovasi mutakhir. Ia telah memiliki lebih dari 1.300 karyawan di seluruh dunia, 99% di antaranya adalah wanita, dengan kantor pusat di Cebu, Filipina dan Luksemburg. Berikut wawancara kami dengan desainer asal Yunani ini. Dari mana sumber inspirasi Anda dalam menciptakan koleksi baru? Dorongan pertama bisa berupa apa saja, yang memicu emosi. Bisa berupa musik, binatang dan tanaman di bawah air saat menyelam, film, budaya lain, fiksi ilmiah, dan banyak lagi. Di saat itulah saya mulai membuat cerita, yang merupakan bagian yang paling menantang, karena saya harus membuat adegan dalam pikiran saya untuk menciptakan karakter. Dan saat saya mulai merasa ‘jatuh cinta’ dan masuk ke dalam ‘arus’ tersebut, semuanya datang secara ajaib, dan saya tahu apa yang harus dilakukan. Ini semua terjadi di malam hari, ketika tidak ada orang di sekitar yang mengalihkan perhatian saya. Setelah itu saya mulai mendesain dan menjelaskannya pada team saya tentang apa yang harus disiapkan. Proses untuk menyelesaikan satu koleksi sangat menyenangkan meski meletihkan, seperti memecahkan teka-teki.

CGW Magazine 109


HALAMAN INI Model mengenakan koleksi dari lini CROSSROADS HALAMAN SAMPING Model mengenakan koleksi BALLROOM

110 CGW Magazine


Saya sering memadukan komponen vintage atau konten etnis dalam desain saya, Asia selalu menjadi lautan inspirasi

Apa yang membuat merek Anda berbeda? Selalu menjadi obsesi saya untuk memberikan 100% meskipun faktanya pemenangnya adalah “80%�. Orang-orang saya memiliki obsesi yang sama terhadap kualitas, dan kebanggaan kami adalah melakukan karya terbaik pada desain yang dibuat menjadi cantik tanpa kompromi. Kami sanggup memperbaiki perhiasan tersebut bahkan setelah beberapa tahun kemudian, karena pelanggan kami menyimpan perhiasan mereka selamanya (perbaikan tertua yang pernah kami lakukan adalah perhiasan berusia 22 tahun). Kami tidak pernah memberikan promosi. Kami melakukan hal-hal rumit di perhiasan dan di bahan busana karya saya. Lucunya, kaum pria jauh lebih memahami kerumitan pengerjaan perhiasan desain saya daripada wanita, yang lebih fokus pada keindahan yang mereka lihat. 70% pelanggan kami adalah pelanggan tetap dan sejak awal tahun 1986, karya kami selalu berkelanjutan, dan bertanggung jawab secara sosial. Tren sekarang berfokus pada personalisasi dan kustomisasi, apa pendapat Anda tentang hal ini? Personalisasi? Ya, tidak masalah bagi saya, untuk menulis sesuatu seperti “untuk Julie, jatuh cinta, Peter� pada perhiasan. Atau jika orang mampu membayar cukup, saya suka membuat sesuatu untuk satu orang, tetapi orang ini tidak boleh tahu apa yang akan dia dapat, dia harus percaya kepada saya bahwa saya memahaminya dan membuat sesuatu tanpa kompromi! Tetapi jika orang memilih warna mereka sendiri, atau mencampur bentuk bersama-sama dan membuat sepatu dan barang-barang mereka sendiri .... Ya Tuhan!! Betapa banyak keburukan yang harus kita saksikan. Saya tidak akan pernah merasa berhak untuk mencampur obat saya sendiri, atau bayangkan orang lain ingin turut campur dalam tata letak majalah Anda. Saya ingin hal-hal dilakukan oleh para profesional. I feel this freedom in fashion is only good for people with taste. Apa yang Anda ingin seorang wanita rasakan ketika dia mengenakan karya Anda? Merasa cantik, unik dan dicintai, indah untuk dirinya sendiri, dunia dan untuk suaminya.

Anda menggunakan berbagai teknik untuk membuat karya edisi terbatas Anda. Apa saja teknik kuno yang telah Anda kombinasikan dengan proses baru yang canggih? Teknik membengkokkan kawat, dikombinasikan dengan pengukiran pada logam, dan jahitan manik, atau jahitan silang dengan kawat pada cetakan resin, dan pencetakan pada permukaan belakang. Kami menggunakan semua jenis solder, batu permata vintage yang dikombinasikan dengan Swarovski, dan logam dan batu yang dilukis dengan tangan. Ini tidak terdengar semenarik yang orang duga, haha... kesannya menghilangkan semua unsur glamor. Bagaimana Anda mendefinisikan kemewahan? Bersama dengan teman dan keluarga, menikmati makanan dan anggur yang enak, angin sepoi-sepoi dan pemandangan yang indah. Di waktu senggangku, duduk di suatu tempat yang teduh, menyaksikan orangorang lewat dan mendengarkan musik. Apakah Anda pernah ke Indonesia atau Bali? Apakah Anda terinspirasi oleh budaya Asia? Indonesia atau Bali. Karena saya benar-benar bekerja 14 jam sehari, saya hanya mengunjungi tempat-tempat, di mana saya memiliki teman atau pemasok. Saya tidak punya teman di Indonesia atau Bali, jadi belum pernah. Tetapi karena saya sering memadukan komponen vintage atau konten etnis dalam desain saya, Asia selalu menjadi lautan inspirasi. CGW Magazine 111


Special Report

HKTDC

HONG KONG WATCH & CLOCK FAIR 2018 Ajang pameran jam tangan termegah di kawasan Asia meraup sukses besar

HALAMAN SAMPING DARI KIRI Para model memamerkan arloji di acara Gala Dinner; Model mengenakan arloji Daumier; Arloji Memorigin dalam warna biru; Arloji Rim dari Mazzucato Design; Dua model arloji Arbutus HALAMAN INI Arloji Rim dari Mazzucato Design dan bagian-bagian arlojinya yang unik

112 CGW Magazine


Acara yang diselenggarakan bersamaan dengan ajang Salon de TE itu berisi beragam pameran, forum, konferensi hingga acara networking

E

disi ke-36 HKTDC Hong Kong Watch & Clock Fair yang menyediakan pilihan berkualitas dan beragam untuk produk jam, distributor dan peritel dalam satu platform baru saja mengakhiri lima hari berturut-turut acara akbarnya pada tanggal 8 September 2018 lalu di Hong Kong Convention and Exhibition Center (HKCEC). Acara tahunan yang digagas bersama oleh Hong Kong Trade Development Council (HKTDC), Hong Kong Watch Manufacturers Association Ltd dan The Federation of Hong Kong Watch Trades and Industries Ltd ini berhasil menarik lebih dari 21.000 pembeli dari 92 negara dan wilayah, naik 4 persen dari tahun sebelumnya. Acara lima hari yang diselenggarakan bersamaan dengan ajang Salon de TE itu berisi beragam pameran, forum, konferensi hingga acara networking. Salon de TE sendiri menjadi tuan rumah bagi 140 merek dan koleksi perancang yang diakui dunia internasional di lima zona tematis, yaitu World Brand Piazza, Chic & Trendy, Treasure Craft, Moment Renaissance dan Wearable Tech. World Brand Piazza, disponsori oleh Prince Jewellery & Watch untuk tahun kesembilan berturut-turut, menghadirkan 13 merek internasional terkenal, termasuk dua pendatang baru, Parmigiani Fleurier dan Sarcar Genève, serta merek jam mewah yang kembali hadir seperti tahun lalu, yaitu Blancpain, Breguet, Chopard, Corum, Franck Muller, Glashßtte Original, Jacob & Co, Jaquet Droz, Juvenia, Piaget dan Zenith. CGW Magazine 113


Pada hari pertama, Hong Kong International Watch Forum menghadirkan para elit di industri jam untuk berdiskusi tentang tren baru dan perkembangan industri jam di masa depan, sementara Asian Watch Conference yang berlangsung pada 5 September menghadirkan tema ‘Revolusi Digital Membentuk Kembali Manufaktur Jam Tangan’ dengan presentasi menarik dari beberapa nama besar di industri ini seperti Jorge Martin, Kepala Riset Mode, Euromonitor International dan ahli pembuat jam Swiss Elmar Mock, Pendiri dan Konsultan, Creaholic (Swiss) yang merupakan mantan insinyur di Swatch yang berbagi wawasan tentang cara mengubah ide menjadi kenyataan dan cerita mengenai desain jam tangan Swatch. Hari berikutnya juga terdapat seminar penting ‘Watch Craftsman Insights: Differentiating a Tourbillon and a Carrousel’, yang disampaikan oleh pembuat jam independen, Vincent Calabrese. Selain itu, Indonesia bangga mendapatkan kesempatan untuk berbagi ilmu pada Buyer Forum dengan tema ‘Business Opportunities in Emerging Markets’ dengan pembicara Erick Susanto, CEO, PT Kami Gawi Berjaya dan team dari PT. Roodolph Watch yang membuktikan perkembangan positif dalam industri jam tangan di dalam negeri. 114 CGW Magazine

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Arloji The harmony of Dragon & Pheonix dari Memorigin; Dua tampilan arloji Waltz N°1 motif Skeleton dari Carl Suchy & Söhne; Tampilan caseback dari Waltz N°1 HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Arloji Avengers: Age of Ultron dari Memorigin; Arloji Roulette Master Skeleton Automatic dengan diameter 46.5mm dari Romago; Arloji Ballerina berdiameter 38mm dari Fouetté yang unik, dengan penari balet yang berputar di dasar muka jam; Jam tangan liontin Lipstick dari Andre Mouche, SA yang unik


Ajang ini menghadirkan berbagai jam tangan yang menarik perhatian dan mesin jam berkualitas tinggi, temasuk beberapa jam tangan artistik, dengan simbol dan desain yang mencolok seperti tampilan bulan dan bintang. Dari segi mesin, mesin mekanis tipis semakin populer. Dalam hal jam tangan fashion, tahun ini semakin marak jam tangan berwarna-warni yang dipajang. Jam tangan selalu digunakan sebagai aksesoris fesyen dan karenanya berbagai pilihan warna pada dial hingga tali atau gelang jam membuatnya semakin menarik. Tak bisa dipungkiri, jam tangan pintar tahun ini begitu menggoda, dengan menawarkan lebih banyak fitur seperti altimeter, barometer, kompas digital, monitor tekanan darah dan detak jantung, kontrol musik dan ramalan cuaca. Tentu saja, jam tangan pintar yang berbeda memiliki kombinasi fungsi yang berbeda, tetapi tren yang sedang berlangsung adalah bahwa jam tangan pintar menampilkan lebih banyak fungsi daripada sebelumnya. Sementara menanggapi tren jam tangan pintar atau smartwatch di pasar Asia, Wakil Direktur Eksekutif HKTDC Benjamin Chau berujar, “Hong Kong mengekspor berbagai macam jam tangan dan produk terkait, termasuk jam tangan analog, jam tangan elektronik, jam tangan perhiasan, jam tangan olahraga, serta bagian dan komponen. Banyak perusahaan jam tangan dan jam Hong Kong telah mulai mengembangkan bisnis ODM dan OBM. Di tengah tren lazim terhadap produk-produk pintar, jam tangan pintar juga menjadi lebih populer. Untuk membantu industri memanfaatkan peluang bisnis baru, HKTDC menyiapkan OEM Smart Watches dan zona Wearable Tech di pameran ini untuk memamerkan jam tangan pintar bermerek, jam tangan dan komponen lengkap, serta solusi teknologi.�

Ajang ini juga menjadi kesempatan yang sempurna untuk memfasilitasi kegiatan jejaring dan pertukaran antara para peserta dan anggota di industri arloji CGW Magazine 115


Buyer Forum dengan tema ‘Business Opportunities in Emerging Markets’ menghadirkan pembicara dari Indonesia, Erick Susanto, CEO, PT Kami Gawi Berjaya

116 CGW Magazine


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Model memperagakan arloji Amoinetz; Bersama media dari India dan pembuat jam Jaipur Watch Company, Gaurav Mehta; Jan Akbar dari HKTDC Indonesia; Pebisnis jam dari Indonesia, Aries Martinus; Dr. Puspa Dewi Motik Pramono HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Anwar Pasha dan Simone Mazzucato, Direktur Kreatif & Pendiri merek Mazzucato; Para pebisnis jam tangan dan aksesoris jam dari Indonesia; Lulu dan Erick Susanto, CEO, PT Kami Gawi Berjaya; Amarildo Pilo, CEO merek jam asal Swiss, Pilo & Co SA; Keunikan arloji Rim dari Mazzucato Design

Ajang ini juga menjadi kesempatan yang sempurna untuk memfasilitasi kegiatan jejaring dan pertukaran antara para peserta dan anggota di industri arloji. Berbagai acara yang penuh wawasan diadakan selama pameran yang memfasilitasi pertukaran ide dan info tersebut. Dan selama pameran berlangsung, HKTDC menugaskan agen riset pasar independen untuk melakukan survei di tempat, mewawancarai 834 pembeli dan peserta pameran tentang pandangan mereka tentang prospek pasar dan tren produk. Menurut survei di tempat, jam tangan pintar dipandang sebagai arloji paling populer hingga tahun 2019. Dalam hal tren produk, jam tangan pintar (37%), jam tangan analog kuarsa (25%), jam tangan otomatis (15%) dan jam tangan elektronik (11%) dipandang sebagai kategori paling populer untuk 2019; sementara jam tangan pintar (41%), jam tangan kasual (40%), jam tangan fashion (37%) dan jam tangan olahraga (25%) dianggap memiliki potensi pertumbuhan terbesar.

CGW Magazine 117


Special Report

Moving Ahead, Touching Hearts

Menutup tahun 2018, Seiko Indonesia semakin mendapatkan pengakuan di kalangan para pecinta jam tangan

S

eiko adalah salah satu merek jam tangan legendaris asal negara Jepang yang didirikan pada tahun 1881, yang semula bernama K.Hattori & Co. Di kalangan penggemar jam tangan di Indonesia, merek jam tangan ini telah begitu dikenal sebagai salah satu merek yang menjanjikan kualitas, baik fungsi, presisi maupun desain. Dan menjelang akhir tahun ini, Seiko meluncurkan lini arloji edisi terbatasnya di dunia, yaitu Seiko Presage Urushi Byakudan-nuri Edisi Terbatas, dimana peritel Seiko di Indonesia dipercaya untuk mendapatkan 40 buah arloji yang eksklusif ini untuk dijual di pasar Indonesia. Dan tidak seperti model lainnya, model ini hanya dijual secara eksklusif di empat butik Seiko di Indonesia, yaitu di Plaza Senayan & Blok M di Jakarta, Tunjungan Plaza di Surabaya dan Sun Plaza di Medan. Di awal tahun, Seiko juga meluncurkan koleksi Seiko Prospex Sea Collection yang sangat sukses di pasaran. Arloji ini dirancang khusus agar tetap bekerja dengan sempurna hingga di kedalaman 300 meter di bawah laut, dan tahan terhadap tekanan arus yang kuat hingga goncangan yang 118 CGW Magazine


Peritel Seiko di Indonesia dipercaya untuk mendapatkan 40 buah arloji yang eksklusif ini untuk dijual di pasar Indonesia HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Seiko Presage Urushi Byakudan-nuri Edisi Terbatas; Harjono Lie, Presiden Komisaris PT Asia Jaya Indah; Para peritel menerima penghargaan berupa jam tangan terbaru atas kinerjanya HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Suasana meriah ‘Annual Launching & Dealers Gathering Event’; Para distributor dan mitra Seiko dan Alba dari berbagai daerah di Indonesia; Suasana makan malam bersama; Kevin Lee, Lulu dan Hanwen Tay; Koleksi Seiko Prospex Sea yang sukses di pasaran tahun ini

dapat terjadi pada saat menyelam. Harjono Lie, Presiden Komisaris PT Asia Jaya Indah mengaku, “Seiko telah memelopori beberapa fitur yang disematkan pada jam tangan khusus penyelam, yang saat ini diterima secara luas sebagai standar global, ingin mendukung semua petualang laut, khususnya di Indonesia, untuk terus bertualang di dalam laut.” Melalui Seiko Indonesia yang bernaung dibawah PT. Asia Paramita Indah, Seiko memang telah berhasil mendapatkan pengakuan di kalangan para pecinta jam tangan di Tanah Air, dan tahun ini adalah tahun yang sangat membanggakan bagi Seiko yang telah berhasil membukukan keuntungan dan pencapaian hingga dua digit, seperti diakui oleh Harjono Lie. Dan untuk memberikan apresiasi bagi para peritel dan distributor merek jam Seiko dan Alba dari berbagai kota di Indonesia, sekaligus merayakan pencapaian Seiko yang meraih angka penjualan yang memuaskan, PT. Asia Paramita Indah mengundang mereka untuk hadir dalam acara akbar tahunan yang bertajuk ‘Annual Launching & Dealers Gathering Event’ yang berlangsung meriah dan penuh keakraban pada tanggal 5 hingga 7 Desember lalu di Sheraton Hotel Bandung. www.seiko.co.id

CGW Magazine 119


Fashion Forward

Straps For Life Hargai tangan Anda dengan kualitas produk terbaik

B

agi kolektor jam tangan, layanan purnajual adalah salah satu hal yang utama. Untuk menjawab permintaan konsumen jam tangan yang ingin memiliki aksesoris personalized yang menunjukkan jati diri sang pemilik, Straps Indonesia menyediakan aksesoris gelang buatan tangan dan tali jam mewah karya anak bangsa dengan kualitas internasional. Terdapat beragam pilihan produk yang dapat mempercantik jam tangan konsumen tanpa merusaknya, meliputi tali jam, buckle pin, gelang dari baja maupun kulit dengan kualitas dan koleksi yang dapat dipergunakan untuk semua merek jam tangan, mulai dari yang bergaya elegan, chic hingga sportif. Sebagai penyedia tali jam dan gelang kulit terlengkap yang ada di pasar Indonesia, Straps Indonesia menyediakan tali jam berbahan besi, nylon, leather, perlon, jeans, batik, stingray, phyton hingga crocodile dengan ukuran mulai dari 14mm sampai dengan 28mm. Tak hanya tali jam, terdapat juga koleksi gelang buatan tangan, diantaranya Western Horoscope, Chinese Horoscope, Leopard Edition, Skull Edition, HDCI Edition dan model lainnya yang dibuat dengan desain sendiri. www.straps.co.id

120 CGW Magazine


TIME TO TRAVEL All About Luxury Travels Parties Around The Globe

SPEAKE MARIN


Time Travel

BEYOND LUXURY

Perjalanan mewah ke BaselWorld bersama CG-WATCHES Indonesia dan Bern & Durell, layanan concierge gaya hidup kelas dunia

P

ernahkah Anda membayangkan pergi berwisata dan pulang membawa lebih dari sekadar foto-foto cantik dan suvenir indah? Lebih dari sekadar penyegaran tetapi juga kesempatan menikmati layanan eksklusif dan pengalaman yang tak lazim ditemukan? Bila itu yang Anda dambakan, cobalah menjajal concierge eksklusif BĂŠrn & Durell. Layanan lifestyle concierge ini berbasis di Paris dan Jakarta, dengan Indonesia sebagai pangsa pasar utamanya saat ini. Apapun pilihan Anda, mulai dari memanjakan lidah dan berbelanja di St. Moritz, menggali sumber inspirasi pelukis kelas dunia di tengah keindahan Luberon, atau bersiap menyambut BaselWorld mendatang dengan mengeksplorasi dunia arloji, semua bisa Anda dapatkan lewat BĂŠrn & Durell. Beauty at St. Moritz Tak sekadar berjalan-jalan di Basel, BĂŠrn & Durell dapat melengkapi perjalanan Anda dengan menawarkan kenyamanan tak terlupakan di St. Moritz, Swiss. Terletak di ketinggian 1.856 meter di atas laut, St. Moritz merupakan salah satu resor hotel terkenal dunia. Tak hanya bertaburan hotel-hotel mewah, St Moritz juga memiliki sederet restoran kelas Michelin Star yang menawarkan fine dining terbaik di atas gunung. Anda dapat menikmati kenyamanan menginap di Badrutt Palace, hotel bersejarah di St. Moritz yang dibangun pada tahun 1896. Jangan lewatkan pula untuk berbelanja di Via Serlas, boulevard panjang dengan berbagai brand fashion internasional ternama, perhiasan, batu 122 CGW Magazine


Anda dapat melihat dan mengunjungi museum hingga high end factory dari beragam merek jam terkenal DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM: Ajang pameran BaselWorld di Basel, Swiss; Ruang tamu Badrutt’s Palace Hotel, St. Moritz, Swiss; Tim redaksi CG-WATCHES Indonesia saat diundang ke manufaktur Moser & Cie di Neuhausen, Swiss; Salah satu kamar di Badrutt’s Palace Hotel; Badrutt’s Palace Hotel, St. Moritz, Swiss permata, furnitur, serta tempat membeli wine terbaik dan delicatessen lezat lainnya. Dan bila Anda ingin tahu bagaimana rasanya menikmati santapan mewah pada ketinggian 2.211 meter di atas permukaan laut, di sinilah tempatnya. Bagi Anda yang berjiwa petualang, Anda dapat melintasi Alpen yang menyuguhkan pemandangan menakjubkan dengan kereta eksklusif, melewati 291 jembatan dan 91 terowongan antara St. Moritz ke Zermatt. South and Southwest of France Bagi Anda yang lebih menyukai nuansa klasik, Bérn & Durell dapat membawa Anda menikmati pesisir Côte d’Azur. Yang juga tak kalah menarik adalah mengunjungi Luberon, Provence, yang menjadi inspirasi Van Gogh, Marc Chagall, Victor Vasarely, dan Jean Deyrolle. Wilayah ini juga terkenal dengan kebun lavendernya yang memukau, sehingga disebut sebagai desa terindah di Prancis. Jangan lupa untuk menyempatkan diri bersantai di Hotel Bastide des Gordes (Palace Hotel), berkunjung ke St. Remy Village (Van Gogh Path), dan Chateauneuf du Pape (kastil wine) yang memiliki nilai historis tinggi. Untuk Anda pecinta wine, jangan lewatkan “wine capital”, Bordeaux, serta desa St. Emilion-nya. Di sini, Anda tidak hanya dapat bertemu langsung dengan para produsen wine di kastil, vineyard, dan mengunjungi desa yang dinobatkan sebagai World Heritage UNESCO, Anda juga bisa menikmati perawatan Vinotheraphy khusus dari Les Sources de Caudalie. Vinotheraphy adalah perawatan tubuh menggunakan campuran air

panas alami dari kedalaman 540 meter di bawah permukaan bumi dengan wine terbaik dari kawasan Bordeaux. BaselWorld 2019 Berbagai layanan gaya hidup eksklusif telah tercakup dalam layanan Bérn & Durell. Salah satunya Luxury & Bespoke Travel. Bekerja sama dengan majalah CG-WATCHES Indonesia, Bérn & Durell mengkurasi beberapa aktivitas dan layanan eksklusif dari para mitra internasional terpilih untuk Pre-BaselWorld: Maret 2019. Anda dapat melihat dan mengunjungi museum hingga high end factory dari merek jam terkenal (dengan kuota terbatas) yang terletak tidak jauh dari Jenewa, Swiss. Anda dapat melihat sendiri proses pengerjaan dan mengunjungi pembuat jam yang tengah bekerja langsung di tempatnya. Bahkan, Anda bisa menyaksikan proses-proses menarik, seperti bagaimana sebuah tourbillon terkoneksi dengan mesin jam. Tentunya seluruh perjalanan ini akan dirancang khusus menyesuaikan dengan pribadi dan kenyamanan. Bérn & Durell merupakan layanan lifestyle concierge bercitarasa khas Asia, memberikan pelayanan berkualitas tinggi agar Anda dapat menikmati layanan mewah dan berkelas yang sesuai dengan budaya masyarakat Asia. Kunjungi situs Bérn & Durell di www.BernDurell.com atau layangkan e-mail ke cgwatches@berndurell.com / telfon ke: (62-21) 50851201 untuk mendapatkan informasi lebih mendetail. Lifestyle Manager Bérn & Durell senantiasa siap melayani Anda. CGW Magazine 123


Time Travel

CULINARY ADVENTURE

AT ANANTARA Petualangan kuliner yang unik di Anantara Uluwatu Bali Resort

124 CGW Magazine


A

nantara Uluwatu Bali Resort terletak di tebing yang berada di atas Samudra Hindia, dan arsitekturnya yang bertingkat memastikan pemandangan laut dapat terlihat dari setiap sudut. Resor ini memiliki 72 suite, vila yang dilengkapi dengan kolam renang pribadi dan penthouse, dan fasilitas lainnya termasuk Kapel pernikahan yang kontemporer dan terletak di puncak tebing yang menawarkan panorama yang sangat indah dan dramatis.

Durian segar tersedia setiap hari Selasa atau Minggu pukul 4.00 sore di halaman taman

Kini resor mewah yang dikenal dengan komitmennya dalam menawarkan pengalaman lokal yang otentik ini mengajak para tamu yang menginap untuk menikmati petualangan kuliner yang sangat unik, yaitu mencicipi buah eksotik yang dijuluki dengan nama The King of Fruits, yaitu durian. Sesi mencicipi buah yang memiliki aroma khas yang sangat menyengat dengan rasa yang kaya dan tajam ini diadakan sepanjang musim durian (November - Januari) yang ditawarkan secara gratis. Durian segar tersedia setiap hari Selasa atau Minggu pukul 4.00 sore di halaman taman dan para tamu akan diberikan sarung tangan untuk menghindari bau yang tersisa. Tidak hanya itu, para tamu yang menginap dipastikan akan selalu melakukan kegiatan yang menarik selama menginap di resor, selain bersantai di kolam renang tanpa batas sambil menikmati keindahan matahari terbenam. Tamu juga bisa mengikuti aktivitas menyenangkan lainnya seperti menenun dengan daun kelapa, melukis di atas kain batik, membuat keramik atau mempelajari gerakan-gerakan anggun dari Tari Bali yang khas dan otentik, sesuai dengan janji resor ini tentang pengalaman lokal yang otentik. Anantara Uluwatu Bali Resort berkomitmen untuk memberikan pengalaman unik dengan sentuhan lokal dan memperlakukan tamu dengan keramahan yang tulus. Anantara Uluwatu Bali Resort Jl. Pemutih - Labuan Sait, Uluwatu, Bali 80361 T: + 62 (361) 8957555 www.bali-uluwatu.anantara.com CGW Magazine 125


Time Travel

THREE TIMES BEAUTY Persembahan mewah bagi para eksekutif kelas dunia

D

i mana Anda dapat menemukan ketenangan, kenyamanan dan kemewahan secara bersamaan di tengah dinamika kota metropolitan seperti Jakarta? Jawabnya, Shangri-La Hotel Jakarta. Shangri-La Hotel menawarkan Three-Bay Suite, kamar suite yang dirancang untuk memberikan kenyamanan mewah kelas atas kepada para tamu dengan ruang yang luas untuk bekerja maupun bersantai. Letaknya di lantai-lantai atas hotel membuat kemewahannya layak disandingkan dengan keindahan cakrawala Jakarta. Setiap suite memiliki luas 150 meter persegi, lengkap dengan ruang tamu dan ruang makan terpisah yang lapang, sangat tepat untuk menjamu tamu ataupun menggelar corporate gathering.

126 CGW Magazine


DARI KIRI SEARAH JARUM JAM: Ruang Tamu; Tommy Siahaan dan Nicholas Saputra saat melakukan photoshoot untuk COVER majalah CG-WATCHES Indonesia; Kamar tidur utama di Three Bay Suite FOTO@ DIEGOVERGESCOM

Bukan hanya ruang makan dan tamu yang memberikan kelegaan nan elegan. Ruang tidur dan kamar mandi pun tak kalah istimewanya. Kasur yang dibalut seprai dari bahan linen berkualitas dan bantal hipoalergenik menjanjikan waktu beristirahat yang sempurna. Ruang shower dan kamar mandinya yang terpisah memberikan privasi yang nyaman, dilengkapi produk mandi dari L’Occitane serta handuk dan jubah mandi lembut bermutu tinggi. Para tamu suite Shangri-La mendapat akses ke Horizon Club Lounge, yang akan memanjakan mereka dengan berbagai layanan yang khusus disesuaikan bagi mereka begitu menginjakkan kaki di hotel, termasuk priority check-in dan checkout serta layanan concierge khusus bagi anggota. Lounge ini menawarkan kebebasan bersantai bagi para eksekutif setelah seharian beraktivitas. Dapat diakses 24/7, para tamu lounge dapat menikmati sarapan buffet, sajian berbagai minuman sepanjang hari, dan koktail sore ditemani canapÊ. Tak ingin meninggalkan suite mewah ini? Berbagai alternatif hiburan juga disediakan di sini. Akses Wi-Fi sepanjang waktu, televisi flatscreen, dan DVD home theatre entertainment system siap menemani. Suite ini juga memberikan kenyamanan untuk bekerja, karena diperlengkapi meja kerja eksekutif serta berbagai kelengkapan fleksibel lainnya seperti pesawat telepon nirkabel, mesin faksimili, scanner, dan

Three Bay Suite adalah pilihan tepat untuk mendapatkan pengalaman kelas atas yang sempurna printer. Ingin coffee atau tea break di sela-sela bekerja pun tak menjadi masalah dengan kelengkapan alat untuk membuat kopi atau teh dan mini-bar di suite yang nyaman ini. Ingin beristirahat, bekerja, atau bersosialisasi dengan mitra istimewa, Three Bay Suite adalah pilihan tepat untuk mendapatkan pengalaman kelas atas yang sempurna. Shangri-La Hotel, Jakarta Kota BNI. Jln. Jend. Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220 T. (62-21) 29229999 www.shangri-La.com

CGW Magazine 127


Glitz & Glam

Deepa Chatrath Koleksi Patek Philippe Perpetual Calendar yang elegan

Memory Of The Future

Tanggal 31 Juli hingga 1 Agustus lalu, Cortina Watch sebagai peritel eksklusif Patek Philippe di Indonesia mengundang pelanggan VIP dan penggemar jam tangan mewah untuk menghadiri acara eksklusif yang berlangsung di The Four Seasons Hotel, Jakarta. Para penggemar seni pembuatan jam tangan kelas atas ini diberi kesempatan untuk mempelajari lini Perpetual Calendar serta beberapa model lainnya paling legendaris. Deepa Chatrath, General Manager Patek Philippe untuk wilayah Asia Tenggara menjelaskan prinsip fungsional mekanisme hingga tradisi Patek Philippe yang kaya dan keahlian luar biasa yang diinvestasikan dalam mesin jam dan komponen eksterior. Acara eksklusif ini memberi kesempatan bagi para tamu untuk saling mengenal dan berbagi hasrat mereka dalam hal keindahan arloji bermesin canggih.

Hans Nurjadi

Tham Chee Kong dan Loo Cheong Lin 128 CGW Magazine

Anthony

Abidin Sutio dan Kenzie Makoto Sutio

Herman Lunardi dan Istri

Bustomi Bursa dan Istri

Ny. Samuel Lordianto

Michelle Djunaidi, Lulu dan Joey


A Tribute To Women Komponis terkenal Ananda Sukarlan mengabulkan permintaan mantan Presiden ke-3 Republik Indonesia, Prof. Dr. BJ Habibie untuk menyiapkan karya musik sekaligus pertunjukan spesial demi memperingati 20 tahun reformasi di Indonesia. Habibie khusus meminta Ananda untuk fokus ke layanan para wanita sekitar dan setelah tahun 1998. Dan acara yang dikeluarkan oleh Yayasan Habibie-Ainun itu sekaligus digelar untuk merayakan hari ulang tahun almarhumah istri tercinta Habibie, Hasri Ainun Besari, dengan tajuk “Sebuah Simfoni Tentang Perempuan� yang berlangsung di Soehanna Hall (Graha Energy) pada tanggal 12 Agustus lalu. Solois violanya tidak tanggung-tanggung, yaitu salah satu pemain viola muda terbaik di Amerika saat ini, Dr. Adam Cordle.

Ananda Sukarlan

Dr. Edit Widayani dan Dr. Adam Cordle

Karina Suklan dan Karini Nugroh

o

Joshua Victor, Ananda Sukarlan, Ilham Habibie dan Santhi Serad

Dita Wahid dan Miranti Serad

Santhi

Arcana Serad dan Putu Fajar

Maryam Supraba

Chendra Panatan

CGW Magazine 129


Timeless Beauty Pada tanggal 16 Agustus lalu, Chopard bersama peritel eksklusifnya di Indonesia, Time International mengundang para penggemar perhiasan di Jakarta untuk menyaksikan langsung beberapa koleksi perhiasan dan jam tangan perhiasan Chopard Edisi Terbatas. Acara yang bertajuk Chopard 2018 Haute Joaillerie Collection itu menghadirkan serangkaian koleksi perhiasan mewah Chopard yang tidak terdapat di butik, melainkan koleksi pilihan yang sangat mewah dan istimewa. Acara yang dihadiri oleh para kolektor jam tangan dan penggemar perhiasan mewah itu dipandu langsung oleh Stephan Ritzman dari Chopard dan Irwan Danny Mussry dari Time International itu ditutup dengan makan malam bersama para tamu undangan istimewa dan pelanggan VIP di OnFive, Grand Hyatt Jakarta.

Shannon Hartono dan Joanne Huen

Ny. Alan dan Andry Gunawan

Hetty Awi

dr. Cardine Chandra

Livienne Russelia dan Shannon Hartono

sah dan George Alamsah, Maureen Alamsah, Ester Alam sah Alam Robby

Koleksi Chopard Edisi Terbatas yang mewah

Indra Budiman dan Djulia Husein

Kenneth Sutardja dan Marzela Kenneth

Wiweko Adi dan Zara Safria Stephan Ritzman dan Livienne Russelia

130 CGW Magazine


Tamu undangan dan para kolektor dan penggemar jam tangan Kartika Winata dan Milane Fernandez

mewah

Diane Wanda dan Mahez Malik

Be Independent PT. Eurobutik Bangun Indonesia (EBI Watch) sebagai peritel merek-merek jam tangan independen yang mewah meresmikan pembukaan butik terbarunya yang menjadi rumah bagi merek-merek jam tangan mewah dari Swiss, yaitu B.R.M, deLaCour, Dietrich, Hautlence, H.Moser & Cie dan Reservoir. Butik jam tangan yang terletak di Pacific Place Jakarta itu menjadi butik kedua EBI Watch selain butik deLaCour di Fairgrounds, SCBD. Di butik ini para penggemar jam tangan akan mendapatkan suasana dan inspirasi desain seperti dari Chalet di Swiss, jantung pembuatan arloji. Acara ini diadakan pada tanggal 15 Agustus ini sekaligus untuk menyambut hari kemerdekaan Indonesia.

Meicy Lie, Eka Yuniar dan Cynthia Kurniawati

Olive Lee

Medina Moesa

Harjono Lie

Irwan Mussry dan Kartika Winata

Sulistianto dan Rudy Salim

Charles Sutanto dan Antonius

Phil Rickard dan Tarek

Razik

Soetikno Soedardjo dan Nina K

Piri Sujarwo, Nanan Sukarna dan Hengky Setiawan

CGW Magazine 131


Hilda Ruscono, Meiline Tenardi, Netty Hartono dan

Rosaline Lie

Wenny Susanto

Rina Chiang

Noble Mission

Pada tanggal 21 September lalu, merek perhiasan berlian karya Wanda Ponika, Wanda House of Jewels mengadakan kegiatan amal untuk merayakan hari jadi yang ke-10 di butiknya di Plaza Indonesia. Kampanye untuk mengumpulkan dana untuk membangun kembali sebuah sekolah di Labuan Bajo melalui kalung edisi terbatas mereka untuk yayasan nirlaba Happy Hearts Indonesia ini bertajuk #iamchange, dan menampilkan 9 kisah yang mengubah hidup dari Afgan, Cathy Sharon, Angel Pieters, Kemal Gani, Kelly Tandiono, James Gwee, Putrama Tuta, Zamri Mamat dan Wanda Ponika. Kampanye ini mencapai puncaknya pada 28 September saat Wanda House of Jewels merayakan ulang tahunnya yang ke-10.

Peter Saerang

Dewi Bichu

Linda Tan 132 CGW Magazine

Susan Lyn

Wenny Susanto

Ala Alatas

Bobby Olivia

Wanda Ponika

Netty Hartono dan Meiline Tenardi


Cindy Harmoko, Ririn Ekawati, Dian Sastro, Astrid Tiar dan Sophia

Latjuba

Astrid Tiar

Cindy Harmoko

Star-Studded Night Tanggal 27 juli lalu menandai pembukaan butik terbaru Miss Mondial di Plaza Indonesia, sekaligus memperkenalkan Dian Sastrowardoyo sebagai Duta Perhiasan Mondial Jeweller dan Miss Mondial, merek perhiasan berlian yang berada di bawah naungan PT. Central Mega Kencana. Acara dimulai dengan peluncuran koleksi perhiasan terbaru yang bertajuk Koleksi Sahabat Dian yang dikuratori secara eksklusif oleh Dian Sastrowardoyo. Sebagian dari hasil penjualan produk koleksi perhiasan Sahabat Dian tersebut akan didonasikan kepada Yayasan Dian Sastrowardoyo (YDS). Sorenya dilanjutkan dengan pesta pembukaan butik Miss Mondial yang meriah.

Tiny Soegomo

Theresia Temil

rry

Minarni Tanu dan Me Syarifudin

Ravheeha dan Elaine M

Natasha Vinski

Destriana

Sophia Latjuba

Ririn Ekawati

Dian Sastro dan Jenny Prasojo

Rachel Nathani

Carina Soetoyo CGW Magazine 133


Objects Of Desire Pada bulan Oktober lalu, Plaza Indonesia membuat gebrakan baru dengan menghadirkan pagelaran perhiasan mewah bertajuk ‘Objects of Desire’ yang diikuti oleh berbagai merek perhiasan mewah yang berada di LaModa Plaza Indonesia, termasuk Mondial. Tepatnya pada tanggal 18 Oktober lalu, berlangsung peragaan perhiasan Mondial yang berkolaborasi dengan merek busana Stellarissa, menghadirkan 20 buah koleksi busana siap pakai dan busana koleksi studio dalam siluet warna hitam yang elegan, dipadukan dengan 20 set perhiasan berlian Mondial yang mewah berkilauan. Dengan visi kepribadian kaum wanita yang berani, kolaborasi ini mencerminkan dialog yang romantis, sensual, dan memikat. Acara dihadiri oleh para penggemar perhiasan berlian dan sosialita Jakarta.

Lucy Kurniajaya

Diana Lim dan Misriawati

Misrianawati

Linda Lim

Mimi Barbie

Model mengenakan perhiasan Mondial

Satu set perhiasan Mondial Rina Chiang dan Misrianawati

134 CGW Magazine

Susi Kho

Nickoline Retna


Juliana Yu, Sita Satar, Ismutia R dan Dahlia Sardjono

dan Frederic Chouraqui Benjamin Goh, Nathanael Tan, Bernard Suwanto

The Prince Is Back!

Bertepatan dengan pembukaan butik terbaru Montblanc di Plaza Indonesia pada tanggal 5 September lalu, Presiden Montblanc untuk kawasan Asia Tenggara, Matthieu Dupont yang hadir di Jakarta mengajak para tamu VIP dan media untuk mengenal konsep baru butik sekaligus memperkenalkan koleksi MeisterstĂźck Le Petit Prince. Butik Montblanc ini menitikberatkan pada keindahan selera Eropa, yang merupakan ciri khas dari merk mewah ini. Diantara produk mewah yang terdapat di butik, koleksi alat tulis premium terbaru Meisterstuck Le Petit Prince yang terdiri dari ballpoint pen, roller ball dan fountain pen paling menarik perhatian, termasuk lukisan sosok pangeran kecil Le Petit Prince dan sahabatnya, rubah yang menyambut para tamu yang hadir di gerai Montblanc malam itu.

Ismutia Rickard

Daniel NG, Elvin Tan dan Dave Hendrik

Clarissa Kurniawan, Michelle Worth dan Michelle Pudjiadi

Matthieu Dupont dan Karin Lohardjo Joe Taslim

Juliana Yu

Karin Lohardjo

Nevio Parodi CGW Magazine 135


Perfect Timing Pada tanggal 19 Agustus atau sehari setelah upacara pembukaan resmi Asian Games ke-18 2018, Tissot mengadakan konferensi pers untuk merayakan tahun keduanya yang ke-20 sebagai Pencatat Waktu Resmi Asian Games. François Thiébaud, Presiden Tissot hadir didampingi oleh Nicolas Clerc, VP Pengembangan Produk Tissot, Alain Zobrist, CEO Tissot Timing, Maria Herijanti, Vice President Tissot Indonesia, dan pasangan juara dunia bulutangkis Indonesia, Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad. Thiébaud mempersembahkan lonceng khusus Tissot dan Asian Games 2018 yang ke-18 serta koleksi khusus jam tangan Tissot kepada para atlet Indonesia, menujukkan kebanggaan Tissot yang dapat bekerja sama dengan Asian Games yang merupakan acara tertua dan paling bergengsi dalam kalender Dewan Olimpiade Asia.

Presentasi Alain Zobrist tentang peran

François Thiébaud, Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad

Tissot di ajang Asian Games tahun ini Nicoles Clerc Alain Zobrist

Nicolas Clerc, Maria Herijanti, Alain Zobrist, François Thiébaud, Liliyana dan Tontowi Ahmad

136 CGW Magazine

Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad


Time For Sport Pada tanggal 15 hingga 26 Agustus lalu, TAG-Heuer turut meramaikan momen olahraga di Jakarta dengan melangsungkan pameran bertajuk ‘Sports Hub Exhibition’ dan charity race di Senayan City, Jakarta. Acara dibuka dengan Charity Race demi menggalang dana untuk Yayasan Olahraga Anak Nusantara (YOAN Foundation), yaitu organisasi non-profit yang memfokuskan diri untuk perkembangan atlet muda. Balap ini diikuti oleh empat publik figur yang mewakili spirit dinamis, inovatif, dan menginspirasi, yaitu pemain bola nasional Bambang Pamungkas, musisi dan triathlete Fajar Arifan, aktor dan penyiar acara olahraga Ibnu Jamil, atlit balap sepeda Helen Tan, serta juara atlet binaraga Heintje Pojoh. Acara ditutup dengan penyerahan penghargaan Senayan City Infinite Merit Award 2018 kepada Bambang Pamungkas.

Al Ghazali

Sigi Wimala, Irmawan Poedjoadi dan Ade

Fiona Cuthill dan Maher Gautama

Andrini Heintje Pojoh dan Adhidarma Herman

Bambang Pamungkas dan anak-anak dari YOAN Foundation

Fajar Arifan, Cindy Lee, Heintje Pojoh, Shannon Hartono, Irwan Danny Mussry, Ibnu Jamil dan Bambang Pamungkas

Fajar Arifan

Daniel Mananta Penyerahan sumbangan bagi YOAN Foundation

Bambang P dan Samuel Wongso

Helen Tan CGW Magazine 137


Beyond Swiss Made Merek jam tangan independen asal Swiss, Hautlence bersama peritel eksklusif merek ini di Indonesia, PT. Eurobutik Bangun Indonesia (EBI Watch) menyelenggarakan acara koktail untuk merayakan peluncuran koleksi eksklusif terbaru HL Vagabonde Tourbillon yang dihadiri oleh mitra Hautlence, pesebakbola legendaris Eric Cantona. Acara yang berlangsung meriah pada tanggal 12 November di The Pallas, SCBD Jakarta ini dimeriahkan oleh penampilan musik instrumental dari pemain biola asal Rusia dan dihadiri oleh publik figur, awak media dan para kolektor dan pecinta jam tangan mewah dari berbagai kota di Indonesia, termasuk para penggemar fanatik Eric Cantona. Ini adalah acara megah Hautlence yang menghadirkan Eric Cantona untuk ketiga kalinya, dan kolaborasi mereka akan berlanjut di tahun di 2019 nanti.

Romy Winata dan Eric Cantona

Mirella Utomo dan Wilson Winata

Bertrand Meylan, Kartika Winata dan Eric Cantona

Andhien dan Jean Marie Cantona

kudung

Robert Peter, Rian D’Masiv dan Mike Tang

Alfa Desideratus, Leo T dan Judianto

138 CGW Magazine

Noar Biyan, Adi Yuwono, Dr Wahyudo dan Jack Tekani

Erlingna dan Mikail Candra

Alvina Atmadja dan Ian Prince

Romy Permana dan Rudy Salim

Ketut Masagung dan Pingky


Miranda Ng, Marsha Timothy dan Allison Che

ki

Marsha Timothy, Severine Fortin dan Laura Basu

Power Flowers

Menyambut peluncuran koleksi perhiasan Tiffany Paper Flowers di Indonesia, bagian depan gerai Tiffany & Co. di Plaza Indonesia dihiasi dengan berbagai ornamen yang indah seperti bunga kertas, sepeda hingga kursi taman yang seluruhnya berbalut perpaduan warna putih dan biru Tiffany yang ikonik. Acara yang berlangsung meriah pada tanggal 7 November lalu itu dihadiri oleh Duta merek Tiffany di Indonesia yaitu Laura Basuki dan Marsha Timothy dan fashion influencer seperti Anastasia Siantar, Ayla Dimitri dan Cindy Karmoko. Koleksi perhiasan platinum Tiffany Paper Flowers ini adalah karya pertama Reed Krakoff untuk Tiffany & Co. yang mengambil inspirasi dari kelopak bunga Iris atau Wild Flower yang cantik. Koleksi perhiasan terdiri dari cincin, liontin, gelang dan anting bertatahkan berlian yang memadukan desain feminin dan industrial modern.

Olivia Lazuardy dan Soetjipto

Karin Lohardjo

Nina Kaginda

Jenita Darmento

Anastasia Siantar

Cindy Priscilla, Aila Dimitri dan Melody Amadeas Laura Basuki

Ria Wulandari

Andreani dan Kevin Adiputra

CGW Magazine 139


Nabilah Alsagoff dan Miranda Ng

Nathanael Tan, Ben Joshua dan Bernard Siswanto

Aimee Juliette

The Spirit Of 1858 Pada tanggal 22 November yang baru lalu, butik Montblanc di Plaza Indonesia menyambut kehadiran tamu istimewa yang hadir di Indonesia, yaitu salah satu pakar pembuat jam tangan dari Richemont Group, Julien Miribel, sekaligus merayakan peluncuran koleksi Montblanc 1858 terbaru yang ikonik. Seperti diketahui, Montblanc telah memproduksi jam tangan mewah berdasarkan keahlian dari Minerva sejak 2006 dan koleksi 1858 dibuat berdasarkan itu. Para tamu VIP yang hadir terdiri dari para penggemar produk Montblanc, kolektor jam tangan mewah dan publik figur yang menjadi sahabat brand, dan mereka dapat menyaksikan langsung beberapa model ikonik dan Edisi Terbatas dari jam tangan Montblanc 1858 yang kini sudah bisa didapatkan di butik Montblanc.

Scott Schubert dan Andrew.S

Erwin Prakoso dan Miranda Ng 140 CGW Magazine

Karin Lohardjo dan Ben Joshua

Kaleb Lucman dan Ribca Lucman

Yenny Tutang

Olive Lee

Freddie Chandra, Julien Miribel dan Charles Sutanto

Roscelinus Cahuday dan Karinina Putri

Moza Pramita

Rizki, Eka dan Indra Hadikusuma

Rica Suma, Rhay Irawan dan Olivia Pramaisella

Febriana S


Effi Sanusi dan Paul Cahyadi

Tjhai Leonardi dan Nanda Tjhai

Get Together Menutup tahun 2018, tepatnya pada tanggal 5 Desember yang baru lalu, Seiko Indonesia yang bernaung dibawah P.T. Asia Jaya Indah memberikan apresiasi dengan mengajak seluruh peritel dan distributor merek jam Seiko dan Alba dari berbagai kota di Indonesia untuk hadir dalam acara tahunan mereka yang bertajuk ‘Annual Launching & Dealers Gathering Event’. Acara yang diadakan di Sheraton Hotel Bandung itu dimulai dengan pameran jam Seiko dan Alba khusus untuk para peritel, dan kemudian para tamu undangan diajak untuk berpesta bersama pada malamnya dalam suasana sangat meriah namun penuh keakraban, mengambil tema Cowboy dan dipandu langsung oleh Presiden Komisaris PT. Asia Jaya Indah, Harjono Lie.

Presiden Komisaris PT. Asia Jaya Indah, Harjono Lie

Koleksi Seiko yang dipamerkan

Benny Suteja

Harjono Lie

Kevin Lie

Kenly Lie, Alimin Lie dan Budiman Lie

Hanwen Tay

Tema cowboy sangat menarik dan berkesan bagi para tamu CGW Magazine 141


Glossary of Watch Terms Alarm Alat yang membunyikan sinyal suara pada waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Altimeter Alat yang menentukan ketinggian berdasarkan respons terhadap perubahan tekanan barometrik. Analog Display Menggunakan tangan untuk menunjukkan waktu, bukan layar LCD. Analog Watch (Jam Tangan Analog) Jam tangan dengan muka arloji, jarum jam, dan angka atau penanda yang menunjukkan display jangka waktu total 12 jam. Digital analog adalah arloji yang dilengkapi display digital sekaligus jarum jam seperti pada arloji konvensional. Annual Calendar (Kalendar Tahunan) Mesin yang menunjukkan minimal tanggal, hari, dan bulan. Banyak model juga menunjukkan fase bulan. Arloji ini menyesuaikan dengan tepat bulan pendek maupun panjang; tapi tidak akurat untuk tahun kabisat (sekali dalam empat tahun, bulan Februari hanya terdiri dari 28 hari). Aperture Jendela atau bukaan kecil pada muka arloji jam tangan yang menunjukkan beberapa indikasi, misalnya jam dan tanggal. Beberapa muka arloji (dalam bahasa Prancis: montres Ă guichet) memiliki aperture semacam ini. Assembling (Perakitan) Proses pemasangan komponen-komponen sistem penggerak. Dulu proses ini seluruhnya dilakukan dengan tangan, tapi kini sebagian besar sudah dilakukan secara otomatis menggunakan mesin. Meski demikian, pekerjaan oleh manusia masih tetap ada, terutama untuk inspeksi dan pengujian. Automatic Movement (Sistem Penggerak Otomatis) Sistem penggerak mekanis yang tidak perlu diputar karena rotornya, bagian dari mekanisme otomatis, memutar pegas utama tiap kali pemakai menggerakkan tangannya. Sistem penggerak otomatis pertama diciptakan di Swiss oleh Abraham-Louis Perrelet pada abad ke-18. Bila sudah terputar penuh dan tak dipakai, kebanyakan arloji otomatis memiliki cadangan daya hingga 36 jam.

142 CGW Magazine

@GRAHAM Auto Repeat Countdown Timer Timer hitung mundur yang langsung mengeset ulang begitu waktu yang sudah diset sebelumnya terlewatkan, dan memulai hitung mundur kembali. Timer ini terus mengulangi hitung mundur sampai penggunanya menekan tombol stop. Automatic Watch (Arloji Otomatis) Arloji yang pegas utamanya diputar oleh sistem penggerak atau akselerasi lengan pemakai. Berdasarkan prinsip daya tarik bumi, rotor berputar dan menyalurkan energinya ke pegas memakai mekanisme yang sesuai. Sistem ini ditemukan oleh Abraham-Louis Perrelet pada abad ke-18.

Automatic Winding/Self-Winding Istilah ini merujuk pada arloji yang memakai sistem penggerak mekanis (kebalikan dari sistem penggerak quartz atau elektrik). Pemutarannya dilakukan dengan gerakan lengan pengguna, bukan memutar sistem pemutarnya. Rotor yang berputar karena gerakan kemudian memutar pegas utama jam tangan. Jika arloji otomatis tidak dipakai satu atau dua hari, putarannya akan melambat dan perlu diputar secara manual agar berjalan kembali.


Balance Spring (Pegas Penyeimbang) Pegas yang sangat kecil (disebut juga “hair spring” atau pegas rambut) dalam arloji mekanis yang memutar roda penyeimbang kembali ke posisi netral. Balance Wheel (Roda Penyeimbang) Bagian dari sistem penggerak arloji mekanis yang berputar, membagi waktu menjadi beberapa segmen yang sama. Barrel Tabung tipis berisi pegas utama arloji. Tepian bergerigi barrel mendorong train. Battery Reserve Indicator Indikator cadangan baterai Bezel Cincin yang melingkari muka arloji, biasanya terbuat dari emas, lapisan emas atau baja. Bi-directional Rotating Bezel Bezel yang dapat digerakkan mengikuti arah jarum jam atau sebaliknya. Ini dipakai untuk kalkulasi matematis atau untuk mengecek waktu yang telah lewat. Bracelet (Gelang) Jenis tali arloji yang terbuat dari elemenelemen berbentuk menyerupai rantai. Bridge Bagian pelengkap yang terpasang ke pelat utama untuk membentuk bingkai sistem penggerak arloji. Bagian-bagian lainnya dipasang di dalam bingkai. Cabochon Batu penghias yang dibentuk bundar. Calendar (Kalender) Fitur yang menunjukkan tanggal, dan sering kali juga hari dan tahunnya. Ada beberapa macam arloji kalender. Caliber/Calibre Istilah yang sering dipakai oleh perusahaan jam tangan Swiss untuk menyebut tipe model tertentu, misalnya Caliber 48 berarti model 48. Istilah ini juga lebih lazim dipakai mengindikasikan bentuk, layout, atau ukuran sistem penggerak. Cambered Sering dipakai merujuk pada bentuk muka arloji atau bezel yang berlekuk atau melengkung.

Case Logam yang mewadahi komponenkomponen jam tangan. Logam yang paling lazim dipakai adalah stainless steel, tapi titanium, emas, perak, keramik, dan platinum juga bisa dipakai. Arloji yang kurang mahal biasanya terbuat dari kuningan dan dilapisi emas atau perak.

Complication Arloji yang dilengkapi fungsi-fungsi lain selain untuk menunjukkan waktu. Misalnya, chronograph adalah salah satu complication dalam jam tangan. Kerumitan atau complication lainnya antara lain minute repeater, tourbillon, kalender abadi, atau split second chronograph.

Caseback Sisi belakang case arloji, bagian yang menempel pada kulit. Kadang dibuat transparan sehingga dapat melihat mesin di dalam arlojinya, atau bisa juga solid. Kebanyakan manufaktur mengukir bagian punggung arloji ini dengan nama (brand) mereka, informasi tahan air dan guncangan, unsur logam case-nya, dan berbagai detail lainnya.

COSC Badan pengujian chronometer resmi di Swiss yang memeriksa setiap arloji chronometer dengan prosedur pengujian yang teliti selama 15 hari untuk memverifikasi presisi jam tangan.

Chime (Denting) Suara seperti bel yang timbul ketika hitungan jam sampai pada satu jam, setengah jam, dan sebagainya. Dua denting yang lazim ditemukan pada arloji adalah denting Westminster seperti suara lonceng Big Ben yang terkenal di London, dan bim bam, denting dua nada. Chronograph Arloji yang termasuk fungsi stop watch built-in – yaitu timer yang dapat dimulai dan dihentikan untuk menghitung waktu suatu kejadian. Ada banyak variasi chronograph. Ada yang beroperasi dengan jarum detik di tengah yang menentukan waktu pada muka arloji utama. Lainnya memakai subdial untuk jam, menit, dan detik yang telah lewat. Jangan keliru antara istilah “chronograph” dengan “chronometer”. Chronometer merujuk pada jam, yang mungkin dilengkapi fungsi chronograph atau bisa juga tidak, dan yang sudah memenuhi standar tinggi akurasi tertentu yang ditentukan oleh institusi arloji resmi di Swiss. Jam tangan yang di dalamnya dilengkapi fungsi chronograph sendiri disebut “chronograph”. Chronometer Istilah ini merujuk pada arloji presisi yang diuji dalam berbagai temperatur dan posisi, dengan demikian memenuhi standar akurasi yang ditentukan oeh sebuah institusi resmi di Swiss. Kebanyakan perusahaan jam tangan menyediakan sertifikat bagi pembeli chronometer.

Countdown Timer Fungsi yang memungkinkan pengguna memantau berapa lama waktu yang telah berlalu sesuai pengesetan sebelumnya. Beberapa countdown timer mengeluarkan bunyi peringatan beberapa detik sebelum waktu habis – ini berguna untuk acara-acara seperti balap yacht, di mana pelayar harus memanuver kapal ke posisinya sebelum kompetisi dimulai. Crown Juga disebut batang atau pin. Crown adalah tombol di bagian luar case yang digunakan untuk mengeset waktu dan kalender, dan dalam arloji mekanis, crown juga memutar pegas utama. Dalam hal ini, crown juga disebut “batang pemutar”. Crown yang dapat diputar mengunci seperti sekerup juga digunakan untuk membuat arloji lebih kedap air. Crystal (Kristal) Tutup transparan pada permukaan arloji yang terbuat dari kristal kaca, safir sintetis atau plastik. Arloji-arloji yang lebih baik sering kali memakai kristal safir yang sangat resisten tahan gores atau hancur. Day/Date Watch (Arloji Hari/Tanggal) Jam tangan yang tidak hanya menunjukkan tanggal, tapi juga hari. Day/Night Indicator (Indikator Siang/Malam) Lingkaran berwarna atau berpenutup yang menunjukkan zona waktu mana yang sedang dalam waktu siang hari dan mana yang dalam malam hari. Deployment/Deployant Buckle Jenis gesper yang membuka dan menutup menggunakan engsel yang diperpanjang dan sering kali dapat disesuaikan. Meski lebih CGW Magazine 143


mahal dibanding penutup seperti gesper sabuk, deployment buckle lebih mudah dipasang dan dilepas dan lebih nyaman di pergelangan tangan. Depth Alarm (Alarm kedalaman) Alarm pada arloji penyelam yang bersuara ketika pengguna melebihi kedalaman yang sudah ditentukan sebelumnya. Pada kebanyakan jam tangan, alarm akan berhenti berbunyi ketika penyelam meninggalkan batas kedalaman tersebut. Dial (Muka arloji) Perwajahan jam tangan. Dalam arloji-arloji kelas atas, angkanya, indeks, dan desain permukaan dipasang sebagai elemen yang terpisah-pisah. Dalam arloji yang tidak terlalu mahal, muka arlojinya kemungkinan hanya dicetakkan pada muka arloji. Digital Watch (Jam Tangan Digital) Jam tangan yang menunjukkan waktu dengan digit, bukan muka arloji dan jarum jam. Direct-drive Fungsi yang memungkinkan jarum detik untuk bergerak maju patah-patah, bukan menyapu mulus tanpa henti sehingga meningkatkan akurasi penunjuk waktu. Dalam bahasa Prancis, istilah untuk jarum detik direct-drive adalah trotteuse. Dolphin Standard Jam tangan non-digital yang bertanda ‘Dolphin Standard’ pada punggung case telah di-upgrade untuk menawarkan spesifikasi kedap air eksklusif, artinya jam tangan dapat dipakai berenang dan menyelam seharian. Arloji Dolphin Standard dapat dipakai saat berenang, menyelam di perairan dangkal, yachting, semua olahraga air (kecuali scuba diving) dan saat mandi. Dual Timer Arloji yang menunjukkan waktu setempat saat itu dan setidaknya satu zona waktu lain. Elemen waktu tambahan ini bisa ditunjukkan dengan muka arloji dobel, jarum tambahan, subdial, atau cara lain. Elapsed Time Rotating Bezel Bezel putar yang bisa disesuaikan untuk menghitung durasi. Bezel dapat diputar sehingga pemakai dapat menyejajarkan angka nol pada bezel dengan jarum detik arloji. Pemakai dapat membaca waktu yang telah berlalu dari bezel. Ini menghemat 144 CGW Magazine

waktu karena tidak perlu menghitung seperti bila memakai muka arloji biasa.

Gear Train: Sistem gigi yang mengalirkan daya dari pegas utama ke escapement.Â

Electronic (quartz) watch (Arloji (quartz) elektronik) Jam tangan, biasanya memakai baterai, yang menggunakan arus listrik untuk membuat osilator quartz bergetar, normalnya 32.768 Hz per detik, tapi kadang frekuensinya jauh lebih tinggi. Getaran ini diproses oleh sirkuit terintegrasi yang mengubah arus menjadi gerak, kemudian dialurkan ke motor yang menggerakkan roda gigi penggerak jarum jam. Beberapa arloji quartz dilengkapi sel surya yang menyerap cahaya dari manapun, alami maupun buatan, dan mengubahnya menjadi energi listrik. Bentuk lain adalah Seiko Kinetic (Lihat Kinetic).

Gold plating (Lapis emas): Lapisan emas yang dipasangkan secara elektronik pada logam; ketebalannya hanya beberapa mikron.

Engine Turning Ukiran atau pahatan hiasan, biasanya pada perwajahan arloji.

Hands (Jarum jam): Jarum jam memiliki berbagai gaya:

Grande Sonnerie: Tipe repeater yang berbunyi tiap jam dan 15 menit ketika penggunanya menekan tombol. Guilloche: Gaya grafir rumit yang populer dipakai pada muka arloji, biasanya garis-garis sangat tipis yang saling terjalin membentuk tekstur permukaan. Hallmark: Stempel yang dicap pada arloji emas atau perak.

Escapement Alat dalam sistem penggerak mekanis yang mengendalikan perputaran roda sehingga menggerakkan jarum jam. Sword hands (bentuk pedang) ETA Salah satu manufaktur arloji terdepan yang berpusat di Swiss. Sistem penggerak ETA dipakai oleh banyak merek arloji ternama Swiss. Face(Perwajahan) Sisi arloji tempat muka arloji. Sebagian besar muka arloji memakai angka Romawi atau Arab. Namun bila memakai angka Romawi, biasanya memakai IIII, bukan IV, untuk mengindikasikan posisi pukul 4. Flyback hand Jarum detik pada chronograph yang dapat dipakai mengukur putaran atau menentukan waktu finish untuk peserta dalam balapan. Function (Fungsi) Istilah untuk menggambarkan berbagai tugas berbeda yang dapat dilakukan suatu arloji misalnya chronograph dan penghitung countdown. Ini juga biasa disebut complication. Gasket: Kebanyakan arloji yang kedap air dilengkapi dengan gasket untuk menyegel punggung case, kristal, dan crown sehingga terlindung dari air dalam pemakaian normal. Gasket ini penting dicek dua tahun sekali guna menjaga arloji tetap kedap air.

Dauphine hands (bentuk lancip)

Straight flat hands (bentuk batang)

Breguet hands

Hard Metal (Logam keras) Logam tahan gores yang terbentuk dengan menggabungkan beberapa material, termasuk titanium dan tungsten carbide, yang kemudian dipres pada logam yang sangat keras dan dipoles dengan serbuk berlian agar gemerlap.


High-Tech Ceramic Lazim dipakai sebagai lapisan pelindung pesawat luar angkasa ketika memasuki atmosfer bumi, high-tech ceramic ini dilapisi dengan serbuk berlian untuk menghasilkan finishing yang sangat mengilap. Karena keramik ini dapat dicetak dari material berbentuk cairan, hasilnya dapat dibuat berkontur. Horology (Horologi): Ilmu pengukuran waktu, termasuk mendesain dan membuat jam.

Liquid-Crystal Display Display arloji digital yang menunjukkan waktu secara elektronik tapi melalui selapis cairan di antara dua pelat transparan.

seni

Index Hour Marker (Indeks penanda jam) Indikator jam berbentuk garis/batang sederhana pada muka arloji jam analog, dipakai sebagai alternatif angka. Integrated Bracelet Gelang jam tangan yang menyatu pada desain case. Jewels Batu safir atau batu delima sintetis yang berfungsi sebagai bantalan untuk gigi pada arloji mekanis, untuk mengurangi gesekan. Jump Hour Indicator Indikator ini menggantikan posisi jarum jam. Biasanya menunjukkan waktu (jam) dengan angka pada suatu jendela/lubang. Lap Memory Fitur yang terdapat pada beberapa arloji sport quartz, untuk menyimpan dalam memori arloji berapa putaran balap yang telah ditentukan oleh lap timer. Pemakainya dapat memunculkan data waktu ini pada layar digital dengan menekan tombol. Lap Timer Fungsi chronograph yang memungkinkan pemakai mengeset segmen waktu dalam balapan. Pada akhir putaran, timer distop, lalu kembali ke nol untuk mulai menghitung waktu putaran berikutnya. Lever Escapement Tuas terbagi menjadi dua palet yang mengunci dan membuka gigi roda escapement. Diatur oleh penyeimbang yang menyambung pada ujung tuas satunya, gigigigi escapement masuk ke bagian palet yang bergerigi, menggerakkan tuas sehingga mendorong penyeimbang. Limited Editions (Edisi Terbatas) Model arloji yang dimanufaktur

jumlah tertentu, sering kali diberi nomor, dan tersedia dalam jumlah terbatas. Model dengan edisi terbatas kebanyakan dibuat oleh manufaktur fine watches dan biasanya sangat dicari kolektor.

dalam

Lug Sangkutan logam di kedua sisi case tempat tali/gelang arloji dipasangkan. Luminous Hands/Hour Markers (Penanda jam fosforik): Fitur standar pada banyak jam tangan. Penanda jam dan/atau jarum jam diberi pelapis “glow in the dark” yang akan bersinar dalam kegelapan sehingga pemakainya dapat melihat waktu dalam penerangan minim. Hasilnya beragam, tergantung pada mutu dan kuantitas material fosforik yang dipakai. Main Plate (Pelat Utama) Pelat dasar tempat semua komponen sistem penggerak diletakkan. Mainspring (Pegas Utama): Pegas pendorong jam atau arloji, berada dalam barrel. Manual Wind (Pemutar Manual): Arloji berpemutar manual harus diputar setiap hari memakai crown agar berjalan. Meski merepotkan, arloji seperti ini masih tetap diproduksi oleh perusahaan jam tangan besar di Swiss. Sebagian arloji paling indah yang dibuat saat ini berpemutar manual. Punggung arloji transparan yang makin lazim menyajikan pemandangan sistem penggerak aktif tanpa terhalang rotor. Marine Chronometer Jam mekanis atau elektronik yang sangat akurat terbungkus dalam kotak (karena itulah muncul istilah box chronometer), digunakan untuk menentukan garis bujur di atas kapal. Marine chronometer dengan sistem penggerak mekanis dipasangkan pada gimbal sehingga tetap beada dalam posisi horizontal yang penting untuk presisinya. Measurement Conversion Fitur yang memungkinkan pemakai mengonversi dari satu ukuran ke ukuran lainnya – mil menjadi kilometer, misalnya, atau pon

menjadi kilogram. Biasanya berupa garis-garis pada bezel. Mechanical Movement (Sistem penggerak mekanis) Sistem penggerak yang didasarkan pada pegas utama yang diputar dengan tangan; ketika diputar, perlahan-lahan membuka pegas dalam gerakan yang konstan dan stabil. Arloji mekanis otomatis tidak perlu diputar karena ada rotor yang memutar pegas utama setiap kali pemakainya menggerakkan pergelangan tangan. Micron (Mikron) Unit ukuran ketebalan pelapisan emas. 1 mikron = 1/1000mm. Military / 24-hour time (Standar waktu militeristik/24 jam): Ketika waktu diukur dalam segmen 24 jam. Untuk mengubah waktu 12 jam menjadi 24 jam, tinggal menambahkan 12 pada setiap jam setelah siantengah hari. Untuk mengubah waktu 24 jam menjadi 12 jam, kurangkan 12 dari setiap angka jam 13 hingga 24. Mono (Single) Pusher Chronograph: Stopwatch yang dioperasikan dengan satu tombol. Meski 99% chronograph dioperasikan dengan pemakaian dua tombol – satu untuk memulai dan menyetop stopwatch, kedua untuk mengeset ulang stopwatch; kerumitan Mono Pusher memungkinkan 1 tombol untuk memulai, menyetop, dan mengeset ulang stopwatch. Moon-phase (Fase bulan) Jendela pada perwajahan arloji menunjukkan fase bulan saat itu.

yang

Mother-of-Pearl (Kulit kerang) Potongan bagian dalam kulit kerang yang berwarna seperti susu dan mengilap, digunakan sebagai muka arloji. Meski kebanyakan berwarna seperti susu, ada pula yang warnanya lain, misalnya abu-abu keperakan, biru kelabu, pink dan salmon. Movement (Sistem penggerak) Mekanisme dalam sebuah arloji yang menentukan waktu dan menggerakkan jarum jam, kalender, dan lain-lain. Sistem penggerak ada dua, mekanis atau quartz. Mystery Watch Temuan terpaten pembuat jam tangan Vincent Calabrese dan dibuat oleh Jean CGW Magazine 145


Marcel, manufaktur Swiss. Arloji mekanis otomatis Mystery tidak memakai jarum jam untuk mengindikasikan jam, menit, atau detik. Tapi sebuah jendela jumping hour bergerak searah jarum jam mengelilingi indikator menit, sementara indikator kedua, berbentuk panah, juga berdetik memutar. Jika menghembuskan napas ke kristal, akan muncul tulisan “mystery.� Pedometer:Alat yang menghitung jumlah langkah pemakai berdasarkan respons gerak langkah pemakai. Perpetual Calendar (Kalender Abadi): Kalender yang otomatis menyesuaikan dengan perubahan jumlah hari tiap bulannya serta tahun kabisat. Kalender abadi dapat memakai mesin penggerak quartz ataupun mekanis, dan akurasinya diprogram hingga tahun 2100. Banyak kolektor menyarankan menyimpan versi mekanis dalam kotak khusus yang dilengkapi penggerak bila tidak dipakai, agar dapat mempertahankan hitung mundur kalendernya. Platinum: Salah satu logam mulia terlangka. Juga salah satu yang terkuat dan terberat, menjadikannya pilihan populer untuk perhiasan dan arloji yang bertatahkan batu mulia. Kilaunya putih dan pekat, tampilannya sederhana. Platinum hipoalergenik dan tahan noda. Platinum yang dipakai untuk perhiasan dan jam tangan memiliki kadar kemurnian minimal 85-95%. Banyak jam tangan platinum yang dibuat dalam edisi terbatas karena biaya dan kelangkaan logam tersebut.

Quartz Crystal: Quartz sintetik kecil yang berputar 32,768 kali per detik, membagi waktu menjadi beberapa segmen yang sama. Quartz Movement (Sistem Penggerak Quartz): Sistem penggerak yang memungkinkan jam tangan tetap berjalan tanpa diputar. Teknologi ini memakai getaran kristal mungil untuk mempertahankan akurasi waktu. Dayanya berasal dari baterai yang harus diganti tiap 1,5 tahun. Beberapa tahun terakhir, teknologi quartz baru memungkinkan jam tangan mengisi ulang sendiri tanpa baterai pengganti. Daya ini dihasilkan melalui gerak tubuh seperti pada jam tangan mekanis otomatis, atau sinar dengan melalui sel surya, atau bahkan panas tubuh. Regulator / Regulateur: Display Regulator memisahkan jarum menit dan jam pada axial dan sub-dial yang terpisah, sehingga jarum jam tidak akan tumpang tindih dan waktu dapat terbaca lebih jelas. Repeater: Alat yang akan mendentingkan waktu jika pemakai menekan tombolnya.

Power Reserve (Cadangan Daya): Banyaknya cadangan energi yang disimpan agar jam tetap hidup sampai daya habis. Sisa daya terkadang diindikasikan oleh meteran kecil pada muka arloji. Power Reserve Indicator (Indikator Cadangan Daya): Fitur arloji mekanik yang menunjukkan berapa lama jam masih akan berfungsi sebelum harus diputar kembali. Pulsimeter: Skala pada arloji chronograph untuk mengukur detak jantung. Push-piece: Tombol yang ditekan untuk mengaktifkan mekanisme. (Push-piece pada chronograph, striking watch, alarm, dan lainlain.) 146 CGW Magazine

@BVLGARI

Rose (atau pink) Gold: Emas bernuansa warna lembut yang memiliki kandungan logam sama seperti emas kuning, tapi dengan konsentrasi tembaga lebih tinggi. Rose gold warna populer di Eropa. Pada jam tangan kerap ditemukan dalam gaya retro atau dalam versi-versi emas tiga warna. Beberapa arloji emas merah 18K mendapatkan warnanya dengan menambahkan tembaga dalam campurannya. Rotating Bezel (Bezel Putar): Bezel (cincin yang mengelilingi perwajahan arloji) yang dapat diputar. Tipe bezel putar yang berbeda memiliki fungsi waktu dan matematis yang berbeda pula. Rotor: Bagian dari arloji otomatis yang memutar pegas utama sistem penggerak. Sapphire Crystal (Kristal Safir): Kristal (penutup yang melindungi bagian muka jam tangan) yang terbuat dari safir sintetik, bahan yang tidak mudah hancur dan tahan gores.


posisi tersebut dan pukul 12, lalu putar bezel hingga penanda “south” berada pada jarak tengah tersebut. Solar Powered Batteries (Baterai Bertenaga Surya): Baterai dalam arloji quartz yang diisi ulang melalui panel surya pada perwajahan jam tangan. Split Seconds Chronograph (Rattrapante): Chronograph dengan dua jarum detik. Jarum tambahannya berputar bersamaan dengan jarum chronograph utama, tapi dapat dihentikan secara terpisah, lalu dijalankan agar mengejar chronograph yang sudah berjalan. Karena itu disebut ‘Split Seconds hand’yang merujuk pada dua jarum –jarum flyback (Rattrapante) dan jarum chronograph reguler. Kedua jarum bergerak bersamaan dengan dilengkapi kemampuan untuk putaran waktu atau finish bersamaan, pengguna dapat menghentikan flyback hand sementara jarum chronograph berputar. Ini memecah jarum menjadi dua. Dengan demikian split second bisa merekam waktu berurutan atau tambahan dari beberapa kejadian yang dimulai bersamaan.

@PANERAI Screw-Lock Crown: Crown yang dapat disekerupkan ke case agar jam tangan tidak kemasukan air.

tangan untuk menahan benturan setara dengan apabila dijatuhkan ke permukaan kayu dari ketinggian 90 cm.

Second Time-Zone Indicator (Indikator Zona Waktu Kedua): Muka arloji tambahan yang dapat diset sesuai zona waktu lain, sehingga pemakai dapat mengetahui waktu setempat sekaligus waktu di negara lain.

Skeleton Case: Case jam tangan dengan bagian depan atau belakang transparan sehingga pengguna dapat melihat sistem penggerakan jam tangan.

Shock Absorber (Peredam Guncangan): Bantalan elastis yang, dalam arloji, dimaksudkan untuk meredam guncangan yang dialami tongkat penyeimbang, sehingga melindungi porosnya dari kerusakan. Shock Resistance (Tahan Guncangan): Seperti didefinisikan dalam peraturan pemerintah Amerika, kemampuan jam

Slide Rule: Alat yang terdiri dari pengukur logaritmis atau lainnya pada bagian luar perwajahan arloji, sehingga dapat dipakai menghitung. Solar Compass (Kompas Matahari): Kompas yang memungkinkan pengguna menentukan kutub geografis menggunakan bezel putar. Pengguna meletakkan arloji dengan jarum jam menghadap ke matahari. Perhitungkan hingga separuh jarak antara

Spring bars (or pins)/Batang (atau pin) pegas: Batang-batang berisi pegas yang dipasang antar lug pada case, digunakan untuk memasangkan tali atau gelang logam pada case. Stainless Steel: Campuran logam yang sangat kuat (bahan utamanya kromium) yang praktis tahan karat, perubahan warna dan korosi; dapat diberi treatment tinggi hingga seperti logam mulia. Karena hal ini dan pentingnya perhiasan logam putih, baja telah menjadi bahan populer sebagai alas penatahan berlian. Karena kekuatannya, stainless steel kerap dipakai bahkan pada punggung arloji yang terbuat dari logam lain. Stepping Motor: Bagian dari sistem penggerak quartz yang menggerakkan gear train, yang kemudian menggerakkan jarum-jarum jam. Sterling Silver (Perak Murni): Logam mulia berwarna putih dan sangat mengilat. perak murni merujuk pada perak yang memiliki kadar kemurnian 92,5%, yang

CGW Magazine 147


semestinya dicetakkan pada logamnya, terkadang disertai inisial desainer atau negara pembuatanya sebagai tanda keabsahan. Meski kurang kuat dibanding stainless steel dan logam-logam mulia lainnya, perak murni sering digunakan dalam jam tangan yang dipadukan dengan perhiasan—atau yang terlihat seperti—perak murni. Stopwatch: Jam tangan dengan jarum detik yang mengukur interval waktu. Ketika stopwatch dipadukan dengan jam standar, baik fungsi stopwatch maupun jam tangannya disebut sebagai “chronograph”. Sub-dial: Dial kecil pada perwajahan jam tangan yang digunakan untuk beberapa tujuan, misalnya mengetahui menit atau jam yang sudah berlalu pada chronograph atau mengindikasikan tanggal. Swiss Made (Buatan Swiss): Sebuah jam tangan disebut jam tangan Swiss apabila sistem penggeraknya dirakit, dimulai, disesuaikan, dan dikontrol oleh manufaktur di Swiss. Swiss A.O.S.C. (Certificate of Origin): Penanda yang mengidentifikasi sebuah jam tangan rakitan Swiss dengan komponenkomponen asal Swiss. Sweep Seconds-Hand: Jarum-jarum tambahan yang pada bagian tengah muka arloji.

dipasang

Tachymeter Scale / Tachometer: Alat yang lazim ditemukan pada jam tangan chronograph yang mengukur kecepatan pemakai dalam jarak yang terukur. Tank Watch: Jam tangan bentuk persegi panjang yang didesain Louis Cartier. Batang-batang pada sisi jam tangan terilhami jejak tank yang digunakan dalam Perang Dunia I. Telemeter: Telemeter menentukan jarak sebuah obyek dari pengamat dengan mengukur berapa lama waktu yang ditempuh suara untuk melewati jarak tertentu. Seperti tachymeter, terdiri dari stopwatch, atau chronograph, dan pengukur khusus, biasanya pada tepi terluar perwajahan arloji.

148 CGW Magazine

@CHOPARD

30-Minute Recorder (register): Subdial pada chronograph yang dapat mengukur periode waktu hingga 30 menit. Timer: Instrumen yang digunakan untuk mendata interval waktu (durasi, periode-periode pendek), tanpa indikasi waktu. Titanium: Logam “era luar angkasa”, sering dipakai dengan tampilan perak kelabu. Karena 30% lebih kuat dan hampir 50% lebih ringan dibanding baja, titanium semakin sering dipakai dalam pembuatan jam tangan, terutama model sport watch. Ketahanannya terhadap korosi dari air garam menjadikannya sangat berguna dalam jam tangan penyelam. Karena mudah tergores, beberapa manufaktur memakai pelapis terpaten untuk menahan goresan. Bahan ini hipoalergenik. Tonneau Watch: Jam tangan berbentuk seperti tong, dengan dua sisi yang melengkung. Totalizer: Mekanisme yang memantau waktu yang terlewatkan dan menunjukkannya, biasanya pada subdial. Tourbillon: Alat dalam jam mekanis yang menghilangkan kesalahan waktu akibat sedikit perbedaan yang ditimbulkan dari posisi jam tangan

horizontal atau vertikal. Tourbillion terdiri dari carriage atau cage bundar, tempat escapement dan penyeimbang. Kontinu berputar sekali tiap menit. Tritium: Isotop hidrogen yang dipakai mengaktifkan titik-titik atau indeks yang bercahaya pada muka arloji. Radioaktif yang keluar dalam proses ini terlalu kecil untuk menimbulkan risiko kesehatan. Two Tone (Dua Nuansa Warna): Jam tangan yang memadukan dua logam, biasanya emas kuning dan stainless steel pada casefine watch. 12-Hour Recorder / Register: Subdial pada chronograph yang dapat mengukur periode waktu hingga 12 jam. Uni-directional Rotating Bezel (Bezel Putar Satu Arah): Bezel putar untuk waktu yang telah lewat, sering ditemukan pada jam tangan penyelam, yang hanya bisa bergerak berlawanan dengan arah jarum jam. Dirancang agar penyelam tidak akan mengubah posisi bezel secara tidak sengaja dari posisi semestinya, sehingga tidak mengubah perhitungan sisa persediaan oksigennya. Karena bezel hanya bergerak ke satu arah, kemungkinan kesalahan pengukuran waktu yang dilakukan penyelam tidak akan berbahaya. Banyak arloji penyelam yang bergigi, sehingga akan terkunci ke posisinya dan lebih aman.


COLLECTOR’S GUIDE ®

WAT C H E S INDONESIA

EDISI 12-2018/2019

The digital edition of CGW INDONESIA MAGAZINE can be viewed and purchased through SCOOP, Scanie, Magzter, or Rockstand Digital from your PC, Mac, Tablet, iPad, iPhone or Android www.cgw-indonesia.com


Experience the Islands of Gods Let yourself be entwined with the beauty of pure white beaches, royal blue waters, the shimmering Indian Ocean and island mystique. Fall under the intimate spell of Bali, the Island of the Gods. Banyan Tree Ungasan Bali hotel lives out the island creed that is Bali Dwipa Jaya, translated as Glorious Bali Island. 70 metres above sea level on the tip of Bali’s southern peninsula and close to the island’s famed Uluwatu Temple, Banyan Tree Ungasan Bali luxury resort is your antidote to the demands of modern life. Seek rejuvenation from hectic life in one of 58 most luxurious hotels in the world, delighting you with distinctive Balinese touches that blend flawlessly with the ethereal charm of the island’s surround.

Seek rejuvenation from hectic life in one of 58 most luxurious hotels in the world

Make each moment magical at the romantic cliff-edge sanctuary, Banyan Tree Ungasan, Bali.The resort’s latest wedding venue, Affinity Wedding, isolated in the 1,200 square metres three-bedroom Presidential Villa, providing a perfect lush setting for a magical yet intimate wedding ceremony. Set upon a clear floating platform on the Presidential Villa’s infinity pool, it guarantees stunning ocean views for couples looking to tie the knot. The luxurious cliffedge sanctuary also rings in the re-opening of a stylish Tamarind restaurant. The concept behind the venue is inspired by the authenticity of Balinese culture: to encapsulate the ‘wow’ factor, to dazzle, and to delight guests in generous proportions. Offering both lounge and dining seating indoor and on an outdoor deck, Tamarind mirrors the sumptuous and contemporary tropical design style found throughout the resort.

Banyan Tree Ungasan, Bali Jl. Melasti, Banjar Kelod, Ungasan, Bali 80364 Tel: +62 361 3007000 Email: fb-ungasan@banyantree.com W: www.banyantree.com


COLLECTOR’S GUIDE ®

CGW INDONESIA

WAT C H E S INDONESIA

EDISI 11/2018 Your Ultimate Guide To The World of Watches

LIPUTAN EKSKLUSIF BASELWORLD 2018 HK International Jewellery Show 2018 Moser & Cie’s Museum Visit IN THE LIMELIGHT Colin Firth Horonation Jack Guinness Mien R. Uno

LU SI

IN D O

N ES

IA

U ID E ®

2 0 18

A

a

IN TH To m E LI M EL P ut ri m y S oe ha IG H T S oe da rj rt o o

te G u id e To

CHE

Th e W o rl

Lo ng

d of hes

Ul ti m

W a tc

Yo ur

BRAND TALK François Thiébaud Georges Kern Matthieu Dupont

at e G ui de or eW To Th

IDR

2 0 18

ch es

10 -

Wat ld of

P P Ers HMoIst LAvIidM Collecto P K ONTB e LEICA E For Th LA MON PAAATHOROLOGICAL UNIVCOLLECTORS F e a st FEAST FOR THENCAVID ER ISS

12 - 2018/2019

ISSN 2442-4188

2-4188

A

0

2-4 188

2442

9 772442 418026

S

NESI

80,00

N 244

9 77

IDR 80,000

INDO

in es LI P U TA N ’ Ze ni 18 5 th A EK S K LU th D nn iv ef er S IF CON N O IS y La b La sa ry un ch D r. S EU R ’S B er na C O rd C R N ER he on g P hi li B R A N D pp e TA LK C ha P ie rr rr io P O IN e D ub oi l s Th ie T O F V IE R ah rr y S te W a R us se M oh ar rarn ll P et k er s

POINT OF VIEW Miranda Konstantinidou Sunil Kaul

N 244

20 17 09 -

2442

R ’S G

CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong

ISS

9 77

ECTO

INDONESIA /

IN THE LIMELIGHT Eric Cantona Nicholas Saputra Tommy A. Siahaan

,000

80

COLL

E D IS I LUXURY THE JOURNEY TO SUSTAINABLE 10 U lt im

NE SI

Your Ultimate Guide To The World of Watches

IN D O

IDR

CGW

IDR 80,000

ISSN 2442-4188

IND

9 772442 418026

LIPUTAN EKSKLUSIF HKTDC Watch & Clock Fair 2018

Your

CG W

E

7 /201

HK TDk Fa ir t Tr ip Cl oc in g Je tl LK Brei D TA r BR AN e Bi vent ud -C la Du po Je an th ie u Ki ng et M at en ce M ax RN ER CO S eo ng EU R’ OI SS ar d Ch CO NN . Be rn Dr

IA EDISI 12-2018/2019 ONES

11 - 2018

id e ® r’s G u

9 d is i 0

F

WAT C H E S W S CHOPARD E AT H C

WAT

ct o

POINT OF VIEW Dr. Andreas Kaufmann Giulio Cappellini Pallavi Foley

e SK N EK ® Ti m COLLECTOR’S LIGUIDE PU TAM us ic &at ch & C W 20 17

CGW INDONESIA

Co ll e

BRAND TALK Fabrizio Buonamassa Franck Dubarry Marco Lang CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong

4180

26

SE W

ITH T

TBLA

HE G

REAT

8026

41

EST

NC

SHO

WMA

N

Subscribe Now and stand a chance to win a twonight accommodation at Banyan Tree Ungasan, Bali, inclusive of breakfast for two! Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer ke rekening kami di: PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA BCA - KCU TCT (The City Tower) Jakarta Bank SWIFT Code: CENAIDJA A/C. 319-3074-894

Kirimkan formulir yang telah dilengkapi berikut bukti transfer melalui email: info@zamrud-media.com

1 Tahun (4 Edisi) IDR 320,000 2 Tahun (8 Edisi) IDR 640,000, disc. 25%: IDR 480,000 Nama/Name

:

Alamat/Address : Kota/City:

Kode pos/Post Code :

Pekerjaan/Occupation: No. Telepon/Phone No.:

E-mail:

- Gratis ongkos kirim khusus pelanggan di Jabodetabek, luar Jabodetabek tambah ongkos kirim. - Kami akan mengirimkan majalah 1-2 minggu setelah menerima bukti transfer dan formulir berlangganan. - Pembayaran pelanggan tidak dapat dikembalikan. - Pemenang akan dihubungi melalui telefon / e-mail. - Syarat & Ketentuan berlaku.


Archives

The Father Of Chronograph

Terinspirasi oleh George Graham yang dijuluki sebagai ‘ayah kronograf’, Graham adalah merek jam tangan bersejarah yang meneruskan warisan pembuat jam tangan Inggris dengan teknik pembuatan jam tangan yang inovatif, tampilan khas, dan mesin arloji buatan Swiss yang berani. Ada masa di mana inovasi terbesar adalah ketepatan waktu, yang membuka jalan bagi beberapa terobosan pembuatan jam mekanis. Salah satu alasannya adalah karena orang Inggris membutuhkan ketelitian yang lebih tinggi saat berlayar di laut. Mereka perlu mengetahui waktu, untuk mengetahui bujur yang tepat dan detail lainnya untuk membantu navigasi. Karena bumi berputar, mengetahui waktu adalah satu-satunya cara bagi mereka untuk mengetahui lokasi pasti mereka. Inggris menaklukkan dan memerintah dunia begitu lama karena mereka tahu bahwa lokasi dan waktu adalah segalanya, dan beberapa penjelajah terbesar bahkan membiayai penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh pembuat jam. Salah satu penemu dan pelopor dalam akurasi waktu tersebut adalah George Graham, seorang Inggris yang memulai karirnya sebagai pembuat jam di akhir abad ke-17. Dia adalah penemu alat pengatur gerakan mesin jam (escapement) pada tahun 1715, yang dinamakan perangkat Graham, sejenis kronograf dinding pada tahun 1720 dan pendulum merkuri pada tahun 1726. Kombinasi dari tujuh puluh empat jam ini dari semua jenis, diberi nomor 600 hingga 774, namun ia membuat hampir tiga ribu arloji. www.graham1695.com

152 CGW Magazine




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.