COLLECTOR'S GUIDE - WATCHES, INDONESIA, EDISI 08 - 2017

Page 1

Collector’s Guide ®

WATCHES Edisi 08/2017

IDR 80,000 ISSN 2442-4188

9 772442 418026

INDONESIA

LIPUTAN EKSKLUSIF BASELWORLD 2017 HK International Jewellery Show 2017 Thailand Gems & Jewelry Fair 2017 POINT OF VIEW Irwan D. Mussry Petra Nemcova CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong

CHOPARD

Mille Miglia Classic Chronograph




MILLE MIGLIA 2017 RACE EDITION (168571-3002)


MI LLE MIGLIA




C

M

Y

CM

MY

CY

CMY

K



Publisher’s Letter

S

Time Is Ticking

eorang teman dengan bangga memperlihatkan ‘komputer mini’ berwujud jam tangan pintar alias smartwatch terbarunya yang dapat mengakses berbagai info tanpa perlu mengeluarkan ponsel dari kantong hanya untuk melihat isi pesan singkat, surel, prakiraan cuaca hingga laporan kesehatan dan detak jantungnya. Quite impressive! Namun bagi saya pribadi, smartwatch yang ada sekarang masih termasuk dalam kategori gadget, dan seperti halnya ponsel pintar alias smartphone yang teknologi dan modelnya cepat berubah, dalam satu atau dua tahun kemudian bisa jadi akan Anda ganti dengan model baru yang lebih canggih. Namun dengan begitu pesatnya perkembangan ponsel pintar yang juga merasuki dunia jam tangan dengan produksi smartwatch, mulai banyak pertanyaan yang muncul saat kami menghadiri pameran BaselWorld tahun ini. Apakah profesi pembuatan jam tradisional akan mati? Apakah inovasi-inovasi terbaru di industri pembuatan jam tangan tradisional Swiss tidak menarik lagi bagi penggemar dan kolektor jam tangan? Saat kemeriahan pesta pameran jam tangan dan perhiasan mewah termegah di dunia ini secara resmi berakhir di akhir bulan Maret lalu dan pertanyaan-pertanyaan kami terjawab, begitu banyak kisah dan berita menarik yang kami bawa pulang untuk Anda, pada para pembaca setia di Tanah Air. Dan tak cukup hanya dalam satu edisi, maka kami pun akan menerbitkan Collector’s Guide – GLAMOUR Indonesia, yang akan fokus membahas beragam jam tangan perhiasan yang indah serta produk mewah lainnya. BaselWorld tahun ini terlihat lebih dinamis dan berwarna dengan hadirnya para pemain baru di industri haute horlogerie, yaitu para pembuat jam tangan independen yang hanya mampu memproduksi karya dalam jumlah sangat terbatas, namun memiliki kualitas yang mumpuni dan harga yang fantastis. Ribuan model jam tangan terbaru, terindah dan termewah dalam berbagai ukuran, warna, bentuk dan harga dipamerkan bersamaan dengan berbagai inovasi terbaru, tercanggih dan terunik dari merek-merek ternama di dunia haute horlogerie maupun merek jam independen. Simak berbagai tulisan dan ulasan produk jam tangan teranyar hingga wawancara eksklusif kami dengan para individu dibalik nama-nama besar di industri jam tangan di edisi ini. Lantas bagaimana dengan kawasan Asia? Ternyata Asia pun tidak kalah agresifnya dalam hal inovasi penunjuk waktu, bahkan Hong Kong berani menghadirkan pameran jam setiap tahunnya, dengan mengedepankan merek-merek lokal dari berbagai negara di kawasan Asia. Tahun ini pameran yang digagas oleh HKTDC dan bertajuk Hong Kong Watch & Clock Fair 2017 akan berlangsung di HKCEC mulai tanggal 5 – 9 September nanti. Dan sebagai media partner resmi ajang bergengsi di kawasan Asia ini, Collector’s Guide – WATCHES, Indonesia diberi kesempatan untuk mengajak para peritel dan pebisnis di industri jam dari Indonesia untuk turut hadir di pameran tersebut. Bagi mereka yang berminat, silakan menghubungi kami di: 021 – 31906183 atau kirim surel ke: info@zamrud-media.com Namun, sebagai pribadi yang menghargai jam tangan tradisional yang proses pembuatannya begitu rumit dan memerlukan waktu, tenaga dan sentuhan tangan-tangan pakar pembuat jam, maka saya yakin, industri jam tangan buatan tradisional Swiss akan terus berdetak mengikuti irama perkembangan di dunia haute horlogerie, dan tak akan pernah tergantikan oleh gadget berwujud jam tangan. Bagaimana dengan Anda?

Publisher & Chief Editor Lulu Fuad Pasha

8

CGW Magazine

DARI ATAS Bersama CEO Certina, Adrian Bosshard dan team; Bersama Georges-Henri Meylan dan dua puteranya, Bertrand Meylan dan Edouard Meylan; Media bersama Longines Regional Sales Manager Asia Pacific Claude Jaunin dan William Yong dari SWATCH Group Indonesia



Collector’s Guide ®

WATCHES INDONESIA

PUBLISHER & CHIEF EDITOR: Lulu F. Pasha EDITOR: David Tang SENIOR GRAPHIC DESIGNERS: Adit Aribawa, Fatorahman Handayani SOCIALITE PHOTOGRAPHER: Setiyo Supratcoyo

PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA CHAIRMAN: Ir. Nabiel Fuad. A. MSc (nabiel@zamrud-media.com) MANAGING DIRECTOR: Lulu F. Pasha (lulu@zamrud-media.com) DIRECTOR OF FINANCE: M. Ramzy (ramzy@zamrud-media.com) TECHNICAL ADVISOR: Anwar Pasha (anwar@zamrud-media.com) EXECUTIVE ASSISTANT: Ahmad Kholid (secretary@zamrud-media.com) OFFICE STAFF : Ahmad Firdaus (firdaus@zamrud-media.com)

CONTRIBUTORS

JAKARTA: Victor Revino, Yohanna Yuni / DUBAI: Faizal. A SINGAPORE: Dr. Bernard Cheong / SWITZERLAND: Maria Ronnie Bessire

PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA Wisma Bunga Mas, 2nd Floor Jl. Blora No. 34-35, Menteng Jakarta 10310, INDONESIA Phone: +62 21 3190 6183 Website: www.cgw-indonesia.com

Sales Representative Office:

PT. Arintraco The City Tower Level 12-1N, Jl. MH. Thamrin No.81, Jakarta 10310, INDONESIA E-mail: sales@zamrud-media.com

Switzerland Sales Representative: Maria Ronnie Bessire (Ms.) E-mail: ronnie@zamrud-media.com

SUBSCRIPTIONS/GENERAL INQUIRIES: info@zamrud-media.com

BANK ACCOUNT

PT. Zamrud Khatulistiwa Media BCA - KCU TCT (The City Tower) A/C 31930 74797

CGW Magazine

WATCHES Edisi 08/2017

08 - 2017

10

Collector’s Guide ®

INDONESIA

LIPUTAN EKSKLUSIF BASELWORLD 2017 HK International Jewellery Show 2017 Thailand Gems & Jewelry Fair 2017 POINT OF VIEW Irwan D. Mussry Petra Nemcova CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong

Your Ultimate Guide To The World of Watches

CHOPARD, Mille Miglia Classic Chronograph

CGW INDONESIA

COLLECTOR’S GUIDE – WATCHES, INDONESIA is published quarterly by PT. Zamrud Khatulistiwa Media. All rights reserved. No part of this publication may be reproduced without the written permission of PT. Zamrud Khatulistiwa Media. Opinions expressed in CGW Indonesia are solely those of the writers and not necessarily endorsed by the Publisher and its editors. PT. Zamrud Khatulistiwa Media accepts no responsibility for unsolicited manuscripts, transparencies or other material. For further inquiries, contact: info@zamrud-media.com PRINTING: PT. Harapan Prima COVER PAGE

IDR 80,000 ISSN 2442-4188

9 772442 418026

CHOPARD

Mille Miglia Classic Chronograph


Hugh Jackman and the new TimeWalker Chronograph The new TimeWalker Chronograph is inspired by performance and the spirit of racing. montblanc.com/timewalker Crafted for New Heights.

Montblanc Plaza Indonesia Level 1 #I141 021-29924015 | Pacific Place Level G #28 021-51402762 | Mall Taman Anggrek Level Upper Ground #85 021-5639576 PIM 2 Level G 029A 021-75900926 | Tunjungan Plaza Mall Surabaya Level UG #30 031-5459762 | Sheraton Hotel Tower Level 1 Lobby 031-5348408 Kota Kasablanka Level G #01 021-29488485 | Plaza Senayan Level 1 | #143B 021-5725141 | Mall Kelapa Gading 3 Unit Island #k – 109 1st floor 021-45853830 Mall Pantai Indah Kapuk Level G #B3 021-22570848


Content In Every Issue 8 Publisher’s Letter 10 Team 16 In Brief 130 Glitz & Glam 140 Glossary Of Watch Terms 150 Promo Time 152 Archives

Collector’s Corner 22 Time To Beat Arloji-arloji teranyar, terindah, terunik dan tercanggih 30 Cover Story

Kualitas prima dan kreativitas tanpa batas Chopard

38 The Legend Continues

Patek Philippe dengan koleksi ikonik terbarunya

73 The New Origin

Muda, bergairah dan haus kesuksesan

76 Reaching For The Stars

Penghormatan Omega terhadap penggemar Speedmaster

78 The Revival Of A Legend

Kebangkitan kembali nama Ferdinand Berthoud

82 Precision, Speed & Audacity

Breitling menjadi mitra penerbangan sejati

88 Rocket Science

Imajinasi terbaru MB&F dan L’Epée 1839

90 Architect Of Opulence

Mido menggabungkan arsitektur dengan seni

111 Bring It To Life

Gaby Wormann dan karyanya yang unik

125 Absolute Freedom

Waktunya berinovasi dengan Montfort Watches

Interviews 46 A Man With A Vision

Sosok tangguh dibalik kesuksesan Time International

52 Act Of Kindness

12

CGW Magazine

Ketika nurani berbicara, terwujudlah kebaikan sejati



Content 56 A New Vision Of Time

Hautlence terbaru dan Sandro Reginelli

58 Liquid Asset

Sistem hidromekanik HYT yang sukses

60 Racing With Time

Certina menjunjung tinggi dunia olahraga dalam karyanya

64 Special Report: TGJIF 2017

Thailand menyatukan ASEAN dalam pagelaran perhiasan

70 Connoisseur’s Corner

Tips mengoleksi jam tangan ala Dr. Bernard Cheong

112 Special Report: Watch & Clock Fair 2017

Pagelaran jam termegah di kawasan Asia

114 Special Report: HKTDC 2017

HKTDC sukses menyelenggarakan dua perhelatan perhiasan

Time for Fashion 94 A Timeless Icon

Sentuhan Zaha Hadid dalam perhiasan Bulgari

96 Icon Of Style

Kolaborasi apik Sofia Coppola dan Cartier

100 Behind A Great Woman

Koleksi Patek Philippe bagi wanita modern

104 Never Stop Writing

Gerakan menulis dari Montblanc dan UNICEF

106 Rihanna ♼ Chopard

Kolaborasi dua ikon di dunia perhiasan dan musik

108 Color My World

Warna-warni ceria koleksi Charriol yang menggoda

110 Be Bubble!

Bergabunglah dengan Corum, jadilah pribadi ceria!

Time to Travel 120 Day At The Museum

Menjelajahi sejarah jam tangan di Museum Longines

126 Luxury at Sunset

14

CGW Magazine

Keindahan surgawi dan kuliner istimewa Amandari



In Brief

NEW Face

Salah satu pemain sepak bola paling cemerlang dari generasinya, Antoine Griezmann terpilih menjadi Duta HYT, karena dianggap HYT memiliki banyak kesamaan, keduanya muda, dinamis, inovatif dan melakukan hal luar biasa untuk mengukir nama mereka di antara yang terbaik. Sebelum ditunjuk sebagai duta HYT, pemain depan Prancis yang bermain untuk AtlĂŠtico Madrid dan Tim Nasional Prancis ini sudah menjadi pelanggan pribadi dan kolektor setia HYT sejak 2012. www.hytwatches.com

Take A Swing BRM hadir dengan jam tangan otomatis yang dirancang khusus untuk bermain golf. Bernard Richards menetapkan sendiri tantangan untuk memungkinkan Anda membaca waktu pada bidang permainan pilihan Anda. Berkat teknologi buatan Prancis dari arloji unik ini, Anda dapat menikmati olahraga tanpa membatasi pergerakan Anda. Sistem terapung penuhnya menjamin bahwa guncangan benar-benar diserap! Terdapat dua ukuran, 38mm untuk wanita dan 44mm untuk pria, Anda bisa memilih sendiri warna case, dial, tali hingga jarum jam, tersedia dalam warna biru langit, biru tua, abu-abu, kuning, oranye, merah, hijau dan putih. www.brm-manufacture.com

The Conqueror Zenith hadir tahun ini dengan salah satu koleksinya yang tangguh, yaitu Pilot Extra Special Chronograph dengan case yang terbuat dari perunggu yang mengesankan. Tombol arloji bergerigi yang mudah disesuaikan, angka luminescent yang besar untuk kemudahan membaca waktu dan mekanisme El Primero yang canggih, arloji penerbang berdiameter 45mm ini mengusung dial hitam sandblasted dan tali kulit sapi berwarna hijau khaki, cocok bagi para petualang dan mereka yang menggemari dunia penerbangan. www.zenith-watches.com

16

CGW Magazine



In Brief

Big Bang Pada 4 Mei lalu di New Delhi, India, Hublot bersama mitra ritel utamanya, Johnson Watch Company mengadakan jumpa fans dengan pemain Cricket terkenal, Rohit Sharma, sahabat Hublot. Pada ajang yang dihadiri awak media, Hublotistas dan tamu istimewa lainnya itu, sang atlit itu menerima arloji Hublot Big Bang Unico Titanium sebagai hadiah spesial dari Hublot pada ulang tahunnya yang ke 30. www.hublot.com

New Life

Tahun lalu Piaget memilih aktor dan produser asal Canada, Ryan Reynolds sebagai Duta internasional untuk jam tangan Piaget. Dan pilihan itu sangat tepat, aktor yang selalu tampil elegan dan stylish itu memiliki karisma, keanggunan dan performa di layar perak yang luar biasa dan berani, sehingga cocok mewakili merek jam tangan mewah asal Swiss ini. Salah satu favoritnya adalah arloji dari lini Piaget Polo S All-Steel dengan dial warna biru elegan. www.piaget.com

Sound Of Music Jacob & Co menciptakan arloji Opera Music Watch yang sangat mengagumkan, menggabungkan dua kerajinan tradisional Swiss, di satu sisi, silinder dan sisir kotak musik mekanis, di sisi lain, mekanika rumit gerakan mesin jam caliber JCFM02 berpemutar manual yang canggih. Dua silinder dipasang pada dua dari empat sumbu yang berasal dari pusat mesin, dengan dua sumbu yang tersisa diperuntukkan bagi gerakan turbin ganda triple-axis Jacob & Co. Kedua silinder digerakkan oleh roda sentral dan memainkan melodi 30 detik yang terdiri dari 120 nada. www.jacobandco.com

18

CGW Magazine


GF6-44-SA-AVP

PACIFIC PLACE, GF 65A +62 21 29035916 @brm_id www.ebiwatch.com

www.brm-manufacture.com


In Brief

Bad Guys Lady Rabbit, Tiger Boss dan King Tyson adalah karakter tokoh Bad Guys dari tahun 1970an yang paling dicari menjadi inspirasi bagi koleksi Black Essence dari Magerit. Merek asal Spanyol yang didirikan pada tahun 1994 ini memiliki spesialisasi membuat perhiasan artisanal berkualitas. Seluruh perhiasannya terbuat dari emas 18K, ada yang bertatahkan berlian, batu permata berwarna dan mutiara. www.mageritjoyas.com

For A Good Cause

Montblanc Heritage Spirit Orbis Terrarum UNICEF adalah kreasi Montblanc terbaru dari lini Edisi UNICEF World Time Limited dalam versi bahasa Arab, Cina atau Inggris. Diperkenalkan sebagai bagian dari koleksi jam tangan dan pena untuk mengumpulkan dana bagi UNICEF, arloji berdiameter 41mm yang diproduksi 500 buah ini adalah variasi jam tangan Waktu Dunia dengan harga terjangkau, yaitu USD 5,600. Montblanc akan memberikan kontribusi sebesar 1,5 juta dolar AS kepada organisasi itu pada akhir Maret 2018, saat produksi koleksi UNICEF berakhir. www.montblanc.com

Sail in Style Rolex menciptakan model Yacht Master yang melambangkan semangat dari pelaut. Terinspirasi oleh warisan kaya yang telah mengikatkan Rolex pada dunia pelayaran sejak tahun 1950-an, tahun ini Rolex menciptakan Yacht Master 40 dalam case dari emas rose 18K berdiameter 40mm yang memadukan fungsi dan gaya, dengan kemewahan terlihat pada bezel yang bertatahkan 32 safir, 8 tsavorite, dan 1 berlian, disusun dengan sempurna, menciptakan tampilan yang mewah pada arloji sporty ini. www.rolex.com

20

CGW Magazine


TIME FOR LUXURY All About Luxury Watches Collector’s Corner Interviews

Jaeger-LeCoultre

Nama Artikel


Collector’s Corner

Time

to Beat

Kali ini Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia mengajak Anda, para kolektor setia jam tangan untuk bertualang mengarungi kecanggihan dunia horologi yang ditampilkan brand jam tangan mewah di ajang Baselworld 2017

Seberapa penting peran BaselWorld dalam tren arloji dan perhiasan? BaselWorld adalah ajang pameran arloji dan perhiasan paling akbar di dunia, dimana terdapat ribuan jam tangan terbaru berdetak serentak dari balik etalase mewah para Maison terkemuka, ratusan merek jam dan perhiasan ternama maupun independen dari seluruh dunia, dan puluhan ribu pengunjung yang hadir untuk memenuhi hasrat mereka akan model-model terbaru, terbaik, tercanggih dan terindah itu. BaselWorld dianggap sebagai panggung utama untuk menetapkan tren terbaru dalam dunia haute horlogerie dan haute joaillerie. Inilah tempat di mana merek yang paling diinginkan di dunia memamerkan koleksi terbaru dan terbaik mereka, dan ajang yang paling dinanti oleh para penggemar, kolektor, pengamat arloji dan perhiasan, hingga awak media untuk memilih model dan merek mana yang cocok dan layak untuk dijadikan koleksi. Dari ratusan wawancara dan liputan tanpa lelah selama delapan hari nonstop, perburuan mencari benang merah tren arloji dari ratusan merek jam pun membuahkan hasil. Inilah tren paling penting di industri horologi tahun ini.

22

CGW Magazine


HUBLOT MP-09-Tourbillon-Bi-Axis

Inilah tipe Hublot multi-axis tourbillon pertama yang dirancang untuk visibilitas unik. Dengan diameter 49mm dan kedap air hingga di kedalaman 30 meter, arloji ini hadir dalam dua versi, dari titanium atau King Gold dan diproduksi sangat terbatas, versi titanium sejumlah 50, sementara versi King Gold sejumlah 20 buah. Kompleksitas arloji ini membuatnya begitu diburu para kolektor jam tangan mewah. www.hublot.com

CGW Magazine

23


BREGUET Marine Running Equation Ref. 5887

Arloji Breguet Marine Running Equation Ref.5887 ini hadir dalam dua versi yang elegan, dari platinum (USD 230,400 atau IDR 3 milyar) atau rose gold 18K (USD 215,000 atau IDR 2,8 milyar). Berdiameter 43,9mm, arloji grande complication ini menandai dimulainya era baru untuk koleksi Marinir kontemporer dan menggabungkan tourbillon, kalender abadi dan persamaan waktu dalam satu arloji. www.breguet.com 24

CGW Magazine


LONGINES Lindbergh Hour Angle Watch 1927-2017 - 90th Anniversary

Di antara banyak tonggak sejarah dunia yang diperingati di Baselworld 2017 adalah ulang tahun ke-90 penerbangan transatlantik non-stop Charles Lindbergh yang bersejarah di “Spirit of St. Louis�, sebuah peristiwa bersejarah yang dilakukan oleh Longines. Dalam perayaan tersebut, merek Swiss tersebut menawarkan versi baru jam tangan Lindbergh Hour Angle, yang dirancang untuk Longines oleh Lindbergh sendiri, dalam edisi terbatas 90 buah. www.longines.com

CGW Magazine

25


JACOB & CO Astronomia Solar

Jam Astronomia Solar yang sangat modern ini menampilkan delapan planet dalam tampilan penuh berkat case safir 44.5mm berteknologi tinggi yang membutuhkan waktu ratusan jam untuk dibuat. Bagian tengah arloji dihiasi Jacob-Cut (R) Citrine 1,5 karat yang mewakili matahari. Dasar dibuat dari aventurine dan berputar ke arah yang berlawanan dari gerakan bi-directional. Konsepnya adalah menawarkan pemandangan bumi di tata surya kita. www.jacobandco.com

26

CGW Magazine


CORUM Golden Bridge Stream & Rectangle

Dua model terbaru Corum dari lini Golden Bridge adalah Golden Bridge Rectangle dan Golden Bridge Stream, yang memamerkan keindahan mesin jam berbentuk arsitektur. Diciptakan terbatas, hanya 88 buah, arloji bergaya art deco yang berukuran 29.5mm dan panjang 42.2mm ini terbuat dari rose gold 18K. www.corum.ch

CGW Magazine

27


DIETRICH Perception

Desain jam karya Emmanuel Dietrich terbarunya ini sangat mengagumkan, di balik dial yang dialihkan secara arsitektural adalah mesin roda berbentuk bintang dalam jangka 24 jam, sedangkan kebanyakan roda bintang hanya menunjukkan 12 jam. Di bagian kanan bawah kita melihat indikasi kecepatan variabel detik, jarum jam bergerak lebih cepat dan lebih lambat saat bergerak di sepanjang bagian yang berbeda dari lintasan detik. www.dietrich.luxury

28

CGW Magazine


H. MOSER & CIE Swiss Alp Watch Zzzz

Pencatat waktu yang lucu dan ironis, terinspirasi oleh Apple Watch, H. Moser & Cie. Swiss Alp Watch Zzzz mengambil inspirasi dari Apple Watch dalam mode standby. Tersedia dalam dua versi, yang pertama dengan tombol hitam polos yang merupakan pendering mati untuk smartwatch, dan yang kedua memiliki tombol Funky Blue dengan finishing biru metalik. Keduanya terbuat dari emas putih 18K berukuran lebar 38,3mm lebar dan panjang 44mm. www.h-moser.com

CGW Magazine

29


Cover Story

RACE IN TIME Kreativitas tanpa batas Chopard hadir dalam koleksi Mille Miglia terbarunya yang merupakan selebrasi semangat balap klasik yang tiada duanya Arena balap Mille Miglia, salah satu ajang balap mobil paling bersejarah dan tertua di dunia tengah merayakan hari jadinya yang ke-90 tahun. Pencapaian angka yang fantastis dan Mille Miglia tetap menunjukkan bahwa ajang pacu kecepatan ini akan terus berlangsung berabad-abad ke depan dengan penyelenggaraannya di tahun 2017 ini. Dan jika kita membahas Mille Miglia, tidak akan terasa lengkap rasanya jika tidak menyebut nama Chopard, berkat kerjasama apik mereka yang sudah terjalin sejak tahun 1988 dimana Chopard menjadi pencatat waktu resmi dan mitra yang setia menemani ajang bersejarah di kalangan kaum elit ini. Dan untuk memeriahkan perayaan ulang tahun Mille Miglia yang ke-90, CoPresident Chopard, Karl-Friedrich Scheufele beserta pembalap asal Perancis, Romain Dumas akan mengikuti lomba mobil balap klasik ini untuk pertama kalinya. KarlFriedrich Scheufele sendiri dikenal sebagai seorang kolektor mobil-mobil klasik dan seorang pembalap ulung, tak heran jika Co-President dari mitra Mille Miglia juga turut memeriahkan selebrasi ke-90 tahun ini. 30

CGW Magazine


Mille Miglia Classic XL 90th Anniversary Limited Edition terinspirasi oleh desain mobil klasik yang mengambil bagian dalam lomba bersejarah antara tahun 1927 dan 1940 HALAMAN INI Arloji Mille Miglia Classic Chronograph dalam dua pilihan warna dan tanpa atau bertatahkan berlian pada bezel; Detil pada arloji Mille Miglia Classic Chronograph HALAMAN SAMPING Arloji Mille Miglia Classic XL 90th Anniversary

CGW Magazine

31


THE CHOPARD MILLE MIGLIA COLLECTION Koleksi Chopard Mille Miglia sejak tahun 1988, 29 tahun kemitraan Chopard sebagai sponsor dan penunjuk waktu resmi balap mobil klasik Mille Miglia.

32

CGW Magazine


HALAMAN INI DARI ATAS Dua model terbaru dari Mille Miglia Classic Chronograph dengan pilihan warna tali hijau atau merah; Detil pada bagian belakang case arloji Mille Miglia HALAMAN SAMPING Koleksi Chopard Mille Miglia sejak tahun 1988

Elemen kuat lainnya dari jam ini terdapat pada tali jam yang menyerupai tekstur pada ban mobil balap Dunlop vintage dan menggunakan bahan dari karet Dan untuk memberikan sesuatu yang lebih pada perayaan kali ini, Chopard meluncurkan arloji yang khusus dipersembahkan bagi Mille Miglia 90th Anniversary. Koleksi eksklusif Mille Miglia Classic XL 90th Anniversary Limited Edition yang terinspirasi oleh desain mobil-mobil yang mengambil bagian dalam lomba bersejarah antara tahun 1927 dan 1940 ini dipersembahkan sebagai penghormatan terhadap ajang balap mobil tersebut. Nama XL yang tersemat pada jam tangan ini bukan tanpa sebab, Chopard menggunakan case dari rose gold 18 karat yang berdiameter 46mm. Warna rose gold pada bagian badan jam tangan yang mengusung gaya retro ini berpadu harmonis dengan strap kulit berwarna coklat yang juga dihiasi dengan rose gold 18 karat pada bagian pengaitnya. Pada jantung arloji, Chopard memilih mesin L.U.C. Calibre 03.07-L yang mempunyai fungsi flyback dan juga disertai dengan beberapa instrumen Chopard lainnya yang sudah dipatenkan seperti roda penyeimbang Variner, cadangan daya hingga 60 jam serta chronometer yang sudah tersertifikasi COSC diantara komponenkomponen yang lain. Pada bagian dial terdapat tiga penunjuk waktu yang terbagi menjadi penunjuk waktu 12 jam, penunjuk waktu 30 menit serta penunjuk detik yang ditempatkan secara apik pada posisi pukul

CGW Magazine

33


HALAMAN INI Berbagai arsip bersejarah dari balap mobil klasik Mille Miglia, seperti Poster 1957 Annuario, 1953 Annuario, 1957, 1940 Annuario, dan poster 1935 HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Balap tahun 1927; Poster tahun 1940; Balap tahun 1932 dan foto balap mobil klasik pada tahun 1953

34

CGW Magazine


3.00, 6.00 dan 9.00. Dan karena ini merupakan perayaan ke-90 dari Mille Miglia, maka Mille Miglia Classic XL 90th Anniversary Limited Edition hanya diproduksi secara eksklusif sebanyak 90 buah saja. Model Mille Miglia Race Edition juga kembali memeriahkan perayaan di tahun ini dengan 2017 Race Edition yang kembali mengusung materi stainless steel pada case dan dial arloji dengan diameter yang sedikit lebih kecil dari versi sebelumnya. Jika pada koleksi Mille Miglia XL Race Edition di tahun 2016 lalu dibuat dalam diameter 46mm, pada varian terbarunya di tahun 2017 ini Chopard menggunakan diameter 44mm. Jumlah arloji sama dengan edisi tahun lalu yaitu 1000 buah Mille Miglia Race Edition 2017, namun Chopard memberikan sesuatu yang spesial dengan menambahkan jumlah arloji 100 buah dengan bahan yang sedikit berbeda yaitu kombinasi rose gold 18 karat dengan steel. Ikon Chopard bagi dunia otomotif ini selalu menghadirkan elemenelemen yang terinspirasi oleh mobil balap, tidak terkecuali dengan edisi kali ini dimana terdapat dua tombol yang mengapit tombol utama pemutar jam (crown) yang terlihat seperti piston dari sebuah mesin mobil, sedangkan tombol utama pemutar jam terlihat seperti katup pengisian bahan bakar. Skala tachymetric (indikasi yang berguna dalam

Skala tachymetric yang mengelilingi bagian luar dasar muka jam mengingatkan kita akan estetika dasbor vintage pada mobil balap

CGW Magazine

35


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Romain Dumas dan Karl-Friedrich Scheufele; Mille Miglia Classic Chronograph pada pergelangan tangan pebalap; Suasana di Piazza Vittoria; Dari kiri, Christine Scheufele istri Karl-Friedrich Scheufele, Chopard board chairman Karl Scheufele, pebalap legendaris dan Duta Chopard Jack Icky dan Karl-Friedrich Scheufele, Co-president of Chopard; Tim sponsor Chopard HALAMAN SAMPING Dua tampilan arloji Mille Miglia 2017 Race Edition yang elegan

Co-President Chopard, Karl-Friedrich Scheufele beserta pembalap asal Perancis, Romain Dumas mengikuti lomba mobil balap klasik ini untuk pertama kalinya 36

CGW Magazine


menghitung kecepatan rata-rata yang merupakan faktor penentu dalam balap mobil) mengelilingi bagian luar dasar muka jam yang mengingatkan kita akan estetika dasbor vintage pada mobil balap. Kejelasan dalam membaca waktu juga disuguhkan dengan warna perak pada dial serta penggunaan penunjuk jam dan menit yang berukuran besar yang dibalut dengan Superluminova sehingga memberi kemudahan membaca waktu di saat gelap. Arloji ini menggunakan mesin chronograph Valjoux 7750 berpemutar otomatis dan terdapat chronometer yang sudah tersertifikasi oleh COSC dengan tingkat vibrasi sebesar 28.800 getaran per jam. Elemen kuat lainnya dari jam ini terdapat pada tali jam yang menyerupai tekstur pada ban mobil balap Dunlop vintage dan menggunakan bahan dari karet, sehingga semakin mendekatkan arloji ini dengan dunia Mille Miglia. Terakhir, Chopard juga menghadirkan Mille Miglia Classic Chronograph yang hadir dengan dua warna yang bertolak belakang, yaitu hitam dan putih. Keduanya sama-sama menggunakan bahan stainless steel serta diameter 42mm pada case dan dial. Mesin chronograph juga hadir pada rendisi Classic ini yang dipadupadankan dengan chronometer yang tentunya telah mempunyai sertifikasi COSC dan disempurnakan dengan aksen pada tali jam yang kembali bernuansa arena balap dari bahan karet dengan motif dan tekstur yang menyerupai ban mobil balap Dunlop vintage. Bagi Chopard, Mille Miglia adalah petualangan keluarga dan semenjak tahun 1988 lalu, ikatan erat antara Chopard dan Mille Miglia menjadi semakin solid dengan kombinasi antara ajang balap mobil klasik bersejarah dengan serangkaian koleksi penunjuk waktu yang luar biasa.

CGW Magazine

37


Collector’s Corner

THE LEGEND

CONTINUES Nama besar Patek Philippe diperkuat dengan dua koleksi ikonik terbarunya

Dunia Haute Horlogerie yang terkesan mewah dan glamor namun merupakan industri yang kejam bagi para produsen yang tidak dapat bersaing dalam menghasilkan sesuatu yang ikonik, klasik serta mampu bersaing dari segi teknologi. Dari tiga hal penting tadi, nama Patek Philippe hadir dan selalu diasosiasikan sebagai nama yang meraih peringkat tertinggi dalam dunia pembuatan jam tangan. Patek Philippe sendiri sudah mengarungi industri Haute Horlogerie lebih dari 100 tahun atau lebih tepatnya selama 178 tahun, dan telah menjadi idola bagi para kolektor jam tangan, termasuk di Indonesia. Untuk memeriahkan sejarah 178 tahun yang sudah mengharumkan namanya, Patek Philippe hadir pada BaselWorld 2017 dengan lini koleksi terbaiknya, yaitu Aquanaut Ref. 5168G yang tahun ini merayakan ulang tahunnya yang ke-20. Koleksi Aquanaut yang dihadirkan oleh Patek Philippe pada ajang Baselword 2017 bukan satu-satunya yang sedang merayakan anniversary, mesin jam Caliber 240 juga sedang merayakan hari jadinya yang sudah 40 tahun dan menjadi mesin andalan bagi produsen jam tangan asal Jenewa ini. Koleksi Aquanaut yang legendaris memulai debutnya pada tahun 1997 di BaselWorld dan tahun ini menghadirkan versi terbarunya, yaitu Ref. 5168G yang tetap menampilkan sosok sporty khas Aquanaut, kali ini menggunakan bahan emas putih 18 karat yang menampilkan aura elegan namun tetap mempertahankan kesan maskulin. Aquanaut Ref. 5168G mengambil inspirasinya dari jam tangan Nautilus yang diciptakan pertama kalinya pada tahun 1976, terutama dari bentuk fisiknya. Nautilus sangat terkenal karena diameternya yang besar, bahkan Nautilus dijuluki “Jumbo� karena bentuknya yang terlihat keseluruhan pergelangan tangan. Karena itu, Aquanaut 5168G hadir dengan diameter 42mm untuk menyajikan jam tangan yang terlihat tangguh dan menarik perhatian.

38

CGW Magazine


HALAMAN INI Tampilan muka dan belakang arloji Patek Philippe Aquanaut Ref 5168G 20th Anniversary dalam warna biru HALAMAN SAMPING Tampak samping dari Patek Philippe Aquanaut Ref 5168G - 20th Anniversary

Aquanaut Ref. 5168G mengambil inspirasinya dari jam tangan Nautilus yang diciptakan pertama kalinya pada tahun 1976 Magazine 3939 CGWCGW Magazine


240

1977-1983 REF. 3738J

1984-1985 REF. 3942R

1988-2000 REF. 3992J

1994-1997 REF. 5032J

2001-present 2005-present REF. 5120J REF. 3738/100R

2008-present REF. 5738P

2013-present New in 2017 REF. 7200R REF. 4899/900G

240 Q

1985-2007 REF. 3940J

1991-2008 REF. 5040J

1997 REF. 5038G

1998-2007 REF. 5039G

2006-present REF. 5140

2012-present REF. 5940G

2012-present REF. 7140R

2016-present REF. 5327J

LIMITED EDITION

240 SQU 40

CGW Magazine

240 PS

240 PS C


1985-2007 REF. 3940J

1991-2008 REF. 5040J

1997 REF. 5038G

1998-2007 REF. 5039G

2006-present REF. 5140

2012-present REF. 5940G

2012-present REF. 7140R

2016-present REF. 5327J

LIMITED EDITION

240 PS

240 SQU

1981-1998 REF. 3878J

2008-present REF. 5180/1G

1991-2003 REF. 5000G

New in 2017 REF. 5180/1R

1997-2002 REF. 5026J

240 PS C

1997-2003 REF. 5028G

2005-2016 REF. 6000

New in 2017 REF. 6006G

240 PS IRM C LU

1993-1998 REF. 5015J

1997-2004 REF. 5055J

1998-2004 REF. 5054R

2005-2006 REF. 3712/A

2006-present REF. 5712/1A

240 Q SI

240 HU

2000-2005 REF. 5110

2006-2016 REF. 5130

240 LU CL

2002-2010 REF. 5102G

2008-present REF. 5131/1P

2011-present REF. 7130R

2008-present REF. 5724G

2012-2015 REF. 5130/1R

240 LU CL C

2012-present REF. 6102P

2016-present REF. 5230G

2011 REF. 5550P LIMITED EDITION

240 HU LU

2014 REF. 5575G LIMITED EDITION

CGW Magazine

41


Patek memeriahkan hari jadi ke 40 tahun dengan salah satu mesin terbaik mereka, Caliber 240 yang sangat tipis

HALAMAN INI DARI KIRI Arloji Patek Philippe Ref 5131J World Time; Patek Philippe Ref 5120J; Patek Philippe Ref 3738/100 Golden Elipse HALAMAN SAMPING Berbagai model arloji Patek Philipe yang sangat elegan dan mengusung mesin caliber canggih

42

CGW Magazine


Kombinasi warna biru gradien hitam pada dial dengan warna emas putih untuk case terasa sangat apik dan memang berkesan sangat maskulin dan elegan, dan didukung dengan strap biru berbahan komposit yang menggunakan gesper berbahan emas putih 18 karat untuk mengikuti tema keseluruhan dari badan Aquanaut Ref. 5168G. Mesin yang digunakan untuk keluaran terbaru ini adalah Caliber 324 S C berpemutar otomatis serta terlihat jendela penanggalan pada arah pukul 03.00 pada dial. Karena jam tangan ini dikhususkan untuk individu yang berjiwa petualang, Ref. 5168G kedap air hingga mencapai kedalaman 120 meter atau 12 bar. Sederhana, elegan dan yang terutama, maskulin merupakan unsur-unsur yang disuguhkan oleh Patek Philippe di dalam rendisi Aquanaut ini. secara keseluruhan, Aquanaut Ref. 5168G fokus pada tujuannya dalam tampilan dan juga performa yang prima. Sejarah tidak terhenti pada keluaran Aquanaut Ref. 5168G saja, Patek juga memeriahkan hari jadi ke 40 tahun dengan salah satu mesin terbaik mereka, Caliber 240 yang terkenal dengan bentuknya yang sangat tipis. Sedikit sejarah, pada tahun 1976 merupakan era dimana jam tangan berbasis quartz sangat merajalela, di saat yang bersamaan pula, Philippe Stern selaku direktur dari Patek Philippe mempunyai pemikiran yang berbeda, bahkan pada akhir era 1960-an, Philippe Stern sudah lebih dahulu mengembangkan mesin Beta 21 quartz. Dari pemikiran berbeda inilah, Henri dan Philippe Stern menelurkan rencana yang sangat berbeda, yaitu membangun sebuah mesin yang mampu bergerak secara otomatis dan mempunyai performa di atas mesinmesin quartz. Mesin yang menampilkan unsur keindahan, elegan, akurasi dan nilai instrinsik yang tinggi. Ini berarti Patek Philippe harus menyajikan mesin yang super tipis dan mereka harus meninggalkan rotor sentral yang selama era 1976 masih sering digunakan. Pemakaian rotor diubah penempatannya dengan memakai rotor kecil tidak pada posisi sentral serta menggunakan bahan emas 22 karat.

CGW Magazine

43


Pada akhir era 1960an, Philippe Stern sudah lebih dahulu mengembangkan mesin Beta 21 quartz

HALAMAN INI DAN HALAMAN SAMPING Berbagai tampilan mesin jam Patek Philippe Caliber 240 -40th Anniversary yang ikonik

4444 CGW Magazine


Perputaran dengan arah yang tidak seirama ini terbukti sangat mengurangi tingkat friksi karena tidak memerlukan reverse gear dalam pemakaiannya. Ini berarti hasil yang dikeluarkan dari mesin ini adalah frekuensi sebesar 3 hertz dan energi yang dipakai bisa berkurang hingga 20% dan sejak saat itu, Caliber 240 selalu bergerak di frekuensi 3 hertz dan mempunyai ratio akurasi yang tinggi sehingga sangat cocok dengan standar Chronometer yang berpresisi tinggi. Caliber 240 pertama digunakan pada tahun 1977 pada arloji Ref. 3738 Golden Ellipse. Dan di tahun 2001, Patek kembali menggunakan Caliber 240 pada jam tangan Calatrava Ref. 5120 serta Calatrave Ref. 7200 untuk wanita di tahun 2014. Sejak era inilah, Caliber 240 dianggap sebagai mesin yang mampu digunakan untuk berbagai banyak fungsi. Sejak insepsi Caliber 240 di tahun 1977 ini, Patek Philippe telah banyak mengubah dan menambahkan beberapa fitur untuk mesin ini namun tetap memakai frekuensi 21.600 semi-oscillator per jam-nya, namun sekarang dengan per Spiromax® yang menghasilkan rasio akurasi yang lebih tinggi. Bahkan di tahun 2011, Caliber 240 menghasilkan inovasi lebih lanjut dengan menambahkan per Spiromax® yang sudah mempunyai perpindahan tenaga Pulsomax® yang dipadupadankan dengan roda penyeimbang GyromaxSi® dan sebagai hasilnya, tingkat ketepatan yang bisa mencapai 70 jam yang sangat jauh melampui mesin-mesin yang hanya mampu mencapai 40 jam. Untuk mengabadikan 40 tahun Caliber 240 ini, Patek Philippe juga menampilkan tiga buah jam tangan baru yang terdiri dari Calatrava Ref. 5180/1 “Squelette” dari rose gold, Calatrava Ref. 6006 serta Ref. 4899/900 untuk wanita. Kata legendaris sudah berada di dalam dua keluaran ikonik Patek Philippe terbaru sejak kemunculannya 20 tahun serta 40 tahun yang lalu, dan niscaya dengan perayaan kedua mahakarya utama Patek ini, legenda akan terus hidup untuk 20 tahun dan 40 tahun mendatang.

CGW Magazine

45


Point of View

A Man

With A Vision Sosok tangguh dibalik kesuksesan Time International 46

CGW Magazine


HALAMAN INI DARI ATAS Pertemuan tahunan di Balai Kota diadakan Irwan sebagai forum terbuka bagi karyawannya; Butik Rolex di Plaza Indonesia HALAMAN SAMPING CEO & Presiden Direktur Time International, Irwan Danny Mussry

“We work with each other, not for each other.� ~ Irwan Danny Mussry

S

ebagai kurator kelas dunia dan kultivator merek terkemuka satu-satunya di Indonesia, Time International memiliki cakupan yang sangat luas, mulai dari jam tangan dan perhiasan mewah, produk fashion, hingga F&B, dengan jumlah karyawan yang hanya 10 orang di tahun 1978, kini telah berkembang pesat menjadi kurang lebih 1000 pegawai. Bagi CEO & Presiden Direktur PT. Timerindo Perkasa International (Time International), Irwan Danny Mussry, karyawan adalah aset utama di perusahaannya, dan ia telah berhasil menciptakan tim yang solid dan memiliki jiwa entrepreneurship yang kuat. Kini pria kelahiran Surabaya pada 15 November 1962 ini boleh berbangga dengan segala pencapaian dari organisasi bisnis yang telah dirintisnya dari nol. Di tengahtengah kesibukannya yang sangat padat, ia menyempatkan untuk berbagi kiat-kiat sukses serta visi dan misi Time International pada kami dari Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia, dan berikut rangkuman hasil wawancara kami.

CGW Magazine

47


Sudah berapa brand yang berada dibawah naungan perusahaan Anda dan apa tantangan terberat dalam mengelola perusahaan dengan begitu banyak brand dan beragam target pasar? Saat ini Time International mengelola hampir 60 merek, secara gabungan. Tentunya semua ini tidak bisa terjadi tanpa kinerja yang baik dari tim yang kami miliki, oleh karena itu sebagai perusahaan, kami memfokuskan diri untuk membangun tim yang solid dan mempersiapkan seluruh anggota tim kami untuk bisa memiliki jiwa entrepreneurship. Ini semua kami lakukan melalui program-program Learning & Development kami. Saat ini kami sudah memiliki jejeran para pemimpin divisi yang baik, jadi yang menjadi tantangan terbesar adalah bagaimana terus menerus menciptakan para pemimpin dan entrepreneur baru dalam perusahaan kami untuk nantinya meneruskan yang sudah ada ini.

HALAMAN SAMPING DARI ATAS CHANEL Fashion Boutique di Plaza Indonesia; Interior mewah butik The Time Place di Tunjungan Plaza Surabaya HALAMAN INI DARI ATAS Butik Chopard di Plaza Indonesia; Butik Tory BurcH di Plaza Senayan

48

CGW Magazine

Seingat kami, pertama kali Time International menjadi distributor adalah untuk merek Gucci Timepieces di tahun 1979. Bagaimana kemitraan itu terjadi? Saat itu, kami berkesempatan untuk presentasi kepada Gucci Watches bagaimana pentingnya Indonesia sebagai pasar untuk mereka, dan potensi pengembangan, baik di Indonesia sendiri maupun di level regional. Singkat cerita, Gucci bersedia dan mempercayakan Time International untuk memasarkan dan menjual jam tangan mereka, hingga saat ini. Mereka percaya dengan pendekatan dan pemahaman kami terhadap pasar lokal, serta kemampuan kami untuk memenuhi our promise.

Bagaimana pasar barang mewah Indonesia berevolusi dalam beberapa tahun terakhir? Dari tahun ke tahun, terjadi peningkatan dan pengembangan yang cukup stabil dalam pasar barang mewah, terutama untuk merek-merek dibawah naungan Time International. Dengan terus meluasnya “brand recognition & awareness�, minat akan merekmerek tersebut bertambah juga. Apakah tantangan terbesar yang dihadapi peritel produk mewah di Indonesia? Perpajakan? Logistik? Banyak sekali tantangan yang kami hadapi sebagai peritel; tapi mungkin dua yang utama adalah perpajakan (impor & penjualan), dan peritel yang tidak terdaftar / tidak resmi. Hingga kini, perusahaan Anda adalah satu-satunya perusahan peritel produk mewah terbesar di Indonesia yang dipercaya oleh merek-merek internasional sebagai mitra eksklusif mereka di Indonesia. Bagaimana Anda berhasil meyakinkan mereka akan potensi pasar di Indonesia dengan selera konsumen yang beragam? Dari awal, kami selalu memegang teguh filosofi bahwa kemitraan yang baik adalah kemitraan yang transparan, yang kami jalin dengan integritas tinggi. Dengan konsep transparansi ini, brand selalu punya akses langsung ke pasar, akses langsung ke tim penjualan kami yang berada di garis depan, akses langsung ke “landlords�, sehingga mereka bisa mendapatkan semua informasi yang mereka perlukan untuk membuat strategi maupun keputusan yang baik untuk brand mereka. Salah satu


Saat ini Time International telah sukses mengelola 60 merek, secara gabungan

kunci yang penting dalam menjalankan bisnis seperti ini adalah harus mengenal pasar dengan dekat, jadi itu yang kami utamakan ke principal. Berbicara diversifikasi, Anda terlibat dalam memproduksi film The Raid yang terbukti sukses di pasaran, apakah Anda melihat ini sebagai salah satu prioritas Anda ke depan? Prioritas kami sebetulnya adalah selalu membawa atau memperkenalkan produk baru dengan kualitas tinggi kepada pasar. Produknya sendiri bisa beragam, tidak hanya jam tangan dan luxury fashion, tapi juga karya seni seperti film. Apakah e-commerce memiliki potensi di Indonesia, dan faktor apa yang mempengaruhi perkembangannya dan apakah Time International siap dengan tantangan terbaru ini? Sebetulnya kami sudah memulai e-commerce di Time International dengan adanya urbanicon.co.id; ini sudah berjalan beberapa tahun dan setiap tahunnya kami melihat adanya pertumbuhan, baik dalam jumlah pengunjung maupun dalam penjualan. E-commerce terus berkembang di Indonesia, dan kami punya kewajiban terhadap pelanggan setia kami untuk mengikuti perkembangan tersebut. Sebelum akhir tahun, rencananya ada dua situs e-commerce lainnya yang akan kami luncurkan, namun bukan untuk luxury brands. Dengan berkembangnya era digital saat ini, selain e-commerce, kami juga sedang mengembangkan divisi khusus untuk digital dan teknologi di perusahaan kami, mencakupi bisnis teknologi lainnya seperti FinTech, MedTech dan AgroTech.

CGW Magazine

49


Bagaimana Anda menggambarkan profil konsumen produk mewah di Indonesia? Konsumen Indonesia sangat beragam, dan terus berkembang atau berubah. Satu-dua tahun belakangan ini, banyak konsumen baru yang jauh lebih muda dan baru mulai membeli barang mewahnya yang pertama; dan untuk pelanggan setia kami, mereka juga terus berkembang mengikuti trend pasar. Apakah Anda melihat kemunculan smartwatch sebagai ancaman potensial, atau peluang pertumbuhan dan diversifikasi? Saya melihat smartwatch sebagai opsi tambahan untuk melengkapi lifestyle konsumen kami. Selama bertahun-tahun, Anda selalu hadir di sejumlah pameran jam tangan internasional seperti SIHH dan BASELWORLD, apakah Anda masih menikmati ajang serupa tahun ini dan bagaimana kesan Anda terhadap dua pameran terakhir tahun ini? Sudah sejak lama saya ikut serta dalam pameran SIHH dan Baselworld, dan setiap tahun saya masih memiliki tingkat antusias yang sama. Setiap tahun, berbagai inovasi selalu muncul, baik itu inovasi yang sangat baru maupun yang merupakan pengembangan atau animasi dari yang sudah ada sebelumnya dan sebagai “watch enthusiast�, tentunya ajang ini selalu sangat saya nantikan setiap tahunnya. Dua pameran terakhir tahun ini tetap memukau, dan lebih realistis terhadap pasar. Apakah Indonesia membutuhkan pameran jam tangan seperti BASELWORLD atau SIHH? Saya rasa belum saatnya untuk sesuatu yang sekaliber itu ya. Menurut pendapat pribadi saya, untuk di Indonesia, sebaiknya kita melakukan pendekatan yang lebih personal dengan 50

CGW Magazine


HALAMAN SAMPING DARI ATAS Butik The Time Place di Tunjungan Plaza Surabaya; Tampilan butik Cartier di Plaza Indonesia; Butik Tag Heuer di Jakarta HALAMAN INI DARI ATAS Irwan Danny Mussry; Gerai layanan perawatan arloji The Watch Care Centre di Grand Indonesia

customer kita, melalui acara-acara dimana kita bisa benar-benar meluangkan waktu untuk berbicara dengan customer, menjelaskan secara detail mengenai mesin jam dan keunggulan jam tangan tersebut, dan disaat yang bersamaan bisa mendapatkan feedback dari mereka juga. Acara seperti ini kita lakukan dengan kerjasama dengan brand tentunya. Saya rasa ini lebih cocok untuk pasar Indonesia saat ini. Selain dengan tetap mengundang “watch enthusiast” ke Baselworld/Geneva.

Kami selalu memegang teguh filosofi bahwa kemitraan yang baik adalah kemitraan yang transparan, yang kami jalin dengan integritas tinggi

Melihat perjalanan karir Anda berkecimpung di dunia jam tangan dan perhiasan mewah, apa rahasia sukses Anda di industri yang begitu menantang ini? Seperti yang saya katakan sebelumnya, keberhasilan kami adalah karena terbentuknya tim yang solid. Saya sangat bangga karena saya dikelilingi oleh pemimpinpemimpin yang baik dan solid. Sudah berapa jumlah karyawan Anda sekarang dan apa sistem manajemen yang Anda terapkan di perusahaan serta bagaimana Anda membina hubungan dengan begitu banyak karyawan Anda? Saat ini Time International beranggotakan kira-kira seribu orang. Kami bekerja dalam perusahaan keluarga yang dikelola secara profesional, dengan sejumlah pemimpin dalam perusahaan kami yang mengedepankan jiwa berwira usaha, dan dengan sistem bekerja “dengan” sesama, dan bukan “untuk” sesama. “We work with each other, not for each other.” Apa definisi waktu menurut Anda? Sesuatu yang berharga, yang tidak ternilai, yang sebaiknya jangan pernah disia-siakan. Jika Anda diberi kesempatan mendesain jam tangan sendiri, fitur apa saja yang ingin Anda miliki pada jam tangan tersebut? Mungkin saya akan mendesain sesuatu dengan fungsi GMT atau dual time. Menurut saya, ini salah satu movement yang paling berguna dan sering digunakan.

CGW Magazine

51


Point of View

ACT of Kindness Ketika nurani berbicara, terwujudlah kebaikan sejati

52

CGW Magazine


A

HALAMAN SAMPING DARI KIRI Kalung model Sautoir, gelang-gelang dan cincin dari koleksi Happy Hearts terbaru yang indah; Petra Nemcova HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Anting Happy Hearts; Petra Nemcova saat hadir di ajang amfAR Gala Cannes 2017; Kelly Tandiono dan Petra Nemcova hadir di acara lelang yang diadakan Happy Hearts Fund di Jakarta

Petra secara ajaib selamat dari musibah tsunami dan di tahun berikutnya mulai aktif membantu para korban

pa yang akan Anda lakukan jika diberi kesempatan kedua dalam hidup? Jika Anda selamat dari sebuah tragedi dan hidup untuk menceritakan kejadian itu? Sang supermodel, dermawan dan pengusaha Petra Nemcova merupakan jawaban dari pertanyaan tersebut. Di tahun 2004, Petra bersama pasangannya sedang berada di Thailand untuk mengisi liburan mereka, dan ketika itu juga musibah menimpa mereka dan ribuan jiwa lainnya ketika tragedi tsunami terjadi di hampir seluruh Samudra Hindia yang meliputi Thailand, Indonesia dan negara-negara di sekitarnya. Petra secara ajaib selamat dari musibah ini meski pasangannya tidak sempat menyelamatkan diri, dan di tahun berikutnya ia bahkan mendapatkan kesempatan untuk memberikan bantuan kepada para korban musibah paling traumatis dalam hidupnya itu. Di tahun yang sama pun, Petra mendirikan Happy Hearts Fund untuk lebih dalam membantu korban bencana tsunami tersebut. Happy Hearts Fund lebih memfokuskan kinerja untuk membantu masa depan anak-anak kecil yang kehilangan sarana gedung sekolah. Sejak saat itu, Happy Hearts Fund telah berhasil membangun kembali 107 sekolah yang tersebar di 9 negara yang mencakup Thailand, Chile, Peru, Mexico, Amerika Serikat, Haiti serta Indonesia. Usaha mulia ini pun mulai mendapat donasi besar, mulai dari pemerintahan dan juga sektor industri. Salah satu nama besar yang melakukan kerja sama dengan Happy Hearts Fund adalah Chopard. Chopard sebagai salah satu nama terbesar di dunia jam tangan dan perhiasan mewah ini tergerak untuk membantu Petra Nemcova dan timnya untuk memberikan sesuatu yang lebih kepada para generasi masa depan dunia ini. Caroline Scheufele selaku Co-President Chopard sangat bahagia bisa melakukan kerjasama dengan organisasi yang mengedepankan hidup anak-anak ini. Sejak insepsinya, Happy Hearts Fund telah aktif di 7 negara dalam lingkup waktu yang sangat singkat yaitu hanya dengan tujuh tahun dan sejak tahun 2006 pun, program yang digalakkan oleh gerakan ini telah berhasil menyejahterakan lebih dari 44 ribu anak kecil serta telah memiliki lebih dari 450 ribu anggota dalam komunitas ini.

CGW Magazine

53


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Petra Nemcova mengenakan anting Chopard; Bersama Ronald Liem; Presentasi di hadapan media dan tamu VIP

“Kami sangat senang dapat mewujudkan kerjasama erat dengan Caroline dan Chopard, ini membuat kami dapat membangun lebih banyak lagi sekolah untuk anak-anak yang hidupnya berubah drastis akibat musibah yang terjadi.” ~ Petra Nemcova

54

CGW Magazine

Caroline Scheufele mengutarakan, “Ketika seseorang mempunyai keberuntungan yang berlebih dengan hidup yang diberkahi, sudah sepatutnya orang itu memikirkan orang lain. Sudah seharusnya kita hadir untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.” Atas kerjasama dengan Chopard, Petra menuturkan kebahagiaannya dapat membantu lebih dari apa yang sudah diperbuatnya sekarang. Petra berujar, “Kami sangat senang dapat mewujudkan kerjasama erat dengan Caroline dan Chopard, ini membuat kami dapat membangun lebih banyak lagi sekolah untuk anak-anak yang hidupnya berubah secara drastis akibat musibah yang terjadi, dan kolaborasi ini juga untuk orang-orang yang terlupakan ketika pertolongan pertama itu sudah pergi. Ini mengijinkan kami untuk memastikan bahwa generasi berikutnya tidak akan hilang begitu saja karena kurangnya kesempatan edukasi tersebut.” Baru-baru ini, Chopard dan Time International dari Indonesia menyambut kehadiran Petra Nemcova ke acara perayaan ulang tahun pertama butik Chopard yang berada di Plaza Indonesia. Kunjungan ini diperuntukan untuk memperkenalkan Petra Nemcova kepada beberapa anggota VVIP Chopard di Indonesia, awak media yang hadir dan sekaligus untuk menghadiri acara lelang Happy Hearts Fund yang diselenggarakan pada malam harinya. Acara cocktail party dibuka oleh salah satu Board of Director dari Happy Hearts Fund Indonesia, Ronald Liem dan dilanjutkan dengan pidato singkat dari Petra Nemcova. Petra Nemcova telah menjadi Global Ambassador bagi Chopard dan membangun hubungan pertemanan yang erat dengan Caroline Scheufele berkat kerjasama ini, dan untuk mendukung perjuangan Petra, Chopard bahkan khusus mengeluarkan koleksi Chopard Happy Hearts yang hasil penjualannya nanti akan digunakan untuk membantu yayasan Happy Hearts Fund.


Time Companion-1

Born to be bold

@dietrich_id www.ebiwatch.com +62 21 515 5011

DIETRICH SWITZERLAND


Brand Talk

A New Vision

Of Time

Dibawah kepemimpinan Sandro Reginelli, Hautlence kembali menegaskan posisi merek ini di dunia haute horlogerie

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Dua model terbaru Hautlence Vortex Gamma HL2 edisi terbatas hanya diproduksi 8 buah, dengan case terbuat dari safir HALAMAN SAMPING Sandro Reginelli mengenakan Hautlence Playground Pinball yang unik; Tiga model terbaru Hautlence yang diluncurkan di BaselWorld 2017 lalu

56

CGW Magazine

S

etiap kali kami berkunjung ke BaselWorld, salah satu merek jam tangan yang selalu menjadi incaran kami adalah Hautlence! Betapa tidak, merek yang bernaung dibawah MELB Group ini selalu menawarkan berbagai inovasi baru yang menantang batas-batas pembuatan jam tangan tradisional. Dan sejak MELB Group mengangkat salah satu co-founder Hautlence, Sandro Reginelli sebagai CEO dari merek yang berbasis Neuchatel ini, tangan dinginnya telah berhasil menciptakan berbagai model jam dengan teknologi yang mengagumkan. Konsep menantang batas-batas pembuatan jam klasik terus didengungkan, bahkan pada ajang SIHH 2017 lalu, Hautlence memperkenalkan kampanye ‘We Are In Motion’, yang menggambarkan pembuatan jam sebagai sebuah karya seni yang terus-menerus


Pinball, tidak kami ciptakan untuk menunjukkan waktu, melainkan untuk bermain-main dengan waktu dan menghentikan waktu

Sandro Reginelli CEO Hautlence bergerak cepat. Sandro Reginelli menjelaskan, “Jam tangan Hautlence adalah bagian dari karya seni pembuatan jam yang telah menjadi ekspresi awal dari gaya dan seni dinamis merek ini sejak pertama kali diciptakan pada tahun 2004. Dan tidak hanya itu. Pembuatan jam tangan adalah gerakan dengan irama waktu yang cepat berlalu, yang tidak dapat dikendalikan, melainkan hanya bisa dihias. Filosofi kami adalah tak henti berinovasi dengan kreativitas pembuatan jam yang dinamis. Tak lupa kami juga ingin bersenang-senang dengan mesin yang kami ciptakan, sehingga terciptalah berbagai koleksi seperti Labyrinth dan Pinball, yang kami ciptakan untuk bermain-main dengan waktu dan menghentikan waktu.� Tahun ini Hautlence meluncurkan koleksi Moebius, Pinball, HL dan Vortex terbarunya, yang juga segera hadir di Jakarta bagi para penggemar jam tangan mewah di Indonesia. Moebius adalah karya terbaru dari Hautlence yang berukuran besar, lebar 52mm, panjang 50mm, dan tinggi 18mm. Arloji senilai IDR 3,3 Milyar ini memamerkan case dari kaca kristal safir tembus pandang berbentuk tabung, sehingga

memungkinkan kita menikmati keindahan mesin jam tourbillon berporos ganda (double axis) dari berbagai sudut. Sementara model Vortex Gamma terbaru dari lini Vortex menggunakan bahan HLLightColor yang terbuat dari bahan keramik nanotube yang empat kali lebih ringan daripada titanium, dan bahan ini memudahkan Hautlence dalam berkreasi dalam berbagai spektrum warna. Arloji ini diciptakan sangat terbatas, hanya sejumlah 8 arloji dengan harga IDR 2,3 Milyar. Dan yang terkahir adalah Pinball dari seri Playground, yang mengikuti sukses model Labyrinth tahun lalu. �Kami meluncurkan Labyrinth tahun lalu dan menyajikan Pinball di tahun ini sebagai bagian dari koleksi Playground baru kami. Hal ini sejalan dengan misi kami untuk menunjukkan waktu dengan cara yang berbeda. Kami selalu mengatakan bahwa setelah 12 tahun ada siklus baru dalam merek, jadi kami harus mengemukakan ide baru yang kuat dan unik. Bagi kami, inilah produk tersebut. Seperti namanya, Pinball terinspirasi oleh permainan mekanis. Sebuah asosiasi seni pembuatan jam tangan mekanis dengan permainan yang mengingatkan bahwa kami tidak akan pernah bisa mengendalikan waktu, tapi kami bisa membuatnya lebih cantik,� tegasnya. Sandro meyakini bahwa kekuatan utama Hautlence terletak pada kemampuan mereka untuk terus berinovasi, dan terus-menerus menantang diri sendiri.

CGW Magazine

57


Brand Talk

LIQUID ASSET Sistem hidromekanik HYT yang sukses merubah standar pembuatan jam tangan

58

CGW Magazine


HALAMAN INI Giancarlo Mantuano hadir di Jakarta mempresentasikan model terbaru HYT HALAMAN SAMPING HYT-SkullVida dengan motif tengkorak

HYT Skullvida terbuat dari tulang kerangka Mammoth di dataran Siberia yang telah berusia ribuan tahun mendorong piston dua kali sehari dan memiliki dua retrograde per hari, sebuah gerakan yang dapat mendorong 24 kali sehari yang akan memberi kita kemampuan untuk menunjukkan menit dengan cairan. Tapi mendorong piston 24 kali sehari ini sangat menguras energi dan catu daya. Dengan demikian tantangan yang kita hadapi bergantung pada power supply kaliber dari modul fluidic. Untuk itulah kami memutuskan untuk berinvestasi dan mengembangkan kompetensi ini secara internal dengan bantuan mitra seperti Dominique Renaud,” tegasnya.

Giancarlo Mantuano

K

Vice President of Sales, HYT

etika The Hydromechanical Horologists HYT diperkenalkan untuk pertama kalinya ke publik di ajang BaselWorld beberapa tahun yang lalu, merek jam tangan mewah ini langsung menjadi pusat perhatian di kalangan para pengamat di industri haute horlogerie dan para kolektor jam tangan. Betapa tidak, keunggulan dari jam yang produksinya sangat terbatas ini adalah pada cairan yang menjadi elemen utama penggerak mesin jam, seakan menantang teori bahwa musuh utama mesin jam adalah cairan. Saat Giancarlo Mantuano hadir di Jakarta untuk memperkenalkan beberapa lini terbaru HYT beberapa waktu yang lalu, kami pun diberi kesempatan untuk mempelajari cara kerja mesin jam mereka yang canggih. HYT telah berada dalam posisi yang unik dan mungkin patut ditiru, karena tidak ada merek lain yang bekerja dengan kombinasi cairan, roda gigi dan spring, sehingga HYT tidak pernah mengalami perbandingan apapun. Kami pun meminta Giancarlo Mantuano untuk menjelaskan secara lebih detil mengenai apa itu Hydromechanical Horologists (para ahli hidromekanik). “Hingga hari ini, cara modul fluidic dapat digunakan untuk menunjukkan menit dan tanggal dengan perubahan minimal. Saat ini, gerakan tersebut tercipta dengan

Awal tahun ini HYT pun meluncurkan koleksi terbarunya, H0. Giancarlo menjelaskan bahwa untuk pertama kalinya pada H0 ini tidak ada kubah khas pada arah pukul 6, berarti orang akhirnya bisa melihat bagaimana cairan itu keluar dari tabung. Waktu pada jam tersebut ditunjukkan oleh cairan yang disebutkan di atas. Pada jam ini, menitnya berada pada posisi pukul 12, detik pukul 9.30 dan cadangan daya pada pukul 2.30, dan terdapat dua cairan, satu berwarna dan satu bening, bergerak seperti indikator retrograde. Dengan ketebalan 48.8mm dan 17.9mm, jam tangan ini berukuran besar dan dibuat untuk menjadi pusat perhatian. Selain itu, HYT juga menciptakan jam saku Skull Pocket, salah satu warisan jam tangan tradisional yang paling dipuji, yang telah menjadi sarana ekspresi terbaru bagi HYT. Teknologi fluida yang terintegrasi dalam sebuah kotak berbentuk tengkorak sangat sesuai dengan semua arloji mekanis tradisional, membawa jam saku ini ke abad ke-21. Terletak di sebuah kotak berukuran 59mm yang dibuat khusus untuk Skull Pocket, jam tangan ini terbuat dari titanium dan titanium DLC hitam, dengan kombinasi sumber cahaya mekanik, dengan sentuhan eksklusif, dan diproduksi sangat terbatas, yaitu hanya 8 buah jam saku yang tersedia. Dan seakan bentuk tengkorak menjadi mainan baru di HYT, mereka juga menciptakan model eksklusif HYT Skullvida, yang terbuat dari tulang kerangka Mammoth di dataran Siberia yang tidak terpakai dan telah berusia ribuan tahun lamanya muncul ke permukaan bumi, dan menjadi bahan utama pada dasar muka jam HYT terbaru ini. Arloji eksklusif yang berdiameter 51mm ini hanya diproduksi sebanyak 5 buah, maka Skullvida tak pelak lagi akan menjadi buruan para kolektor jam tangan mewah di seluruh dunia.

CGW Magazine

59


Brand Talk

Racing With Time

Certina menjunjung tinggi dunia olahraga dalam karyanya

HALAMAN SAMPING DARI ATAS Adrian Bosshard bangga dengan perkembangan pesat Certina; Duta Certina asal Norwegia, Ole EinarBjørndalen HALAMAN INI DARI ATAS Dua pilihan model DS Podium Chronograph 1-10th Second dengan tali Nato; Arloji DS Podium Chronograph Lap Timer

C

ollector’s Guide-WATCHES, Indonesia berkesempatan berbincang langsung dengan CEO Certina yang sangat ramah, Adrian Bosshard, di ajang pameran BaselWorld 2017 lalu. Dari sekian banyak koleksi terbaru yang ditampilkan tahun ini, Certina menunjukkan konsistensinya terhadap dunia olahraga, dan tahun ini lebih fokus terhadap para konsumen muda yang aktif dan menggemari fungsi-fungsi jam yang inovatif dengan harga lebih terjangkau, tanpa mengabaikan kualitas tentunya. Saat ditanya tren apa yang paling menarik yang ia temukan yang terjadi di dunia jam tangan tahun ini, Adrian mengaku jika ia melihat tren penting tahun ini adalah kehadiran jam tangan bermesin quartz dengan fungsi inovatif dan harga terjangkau bagi pelanggan muda yang aktif. Seperti diketahui, produsen jam tangan asal Switzerland ini memang bermitra erat dengan dunia olahraga. Komitmen Certina pada dunia olahraga tidak hanya ditampilkan dari segi fisik atau tampilan arloji-arloji

60

CGW Magazine


Adrian Bosshard CEO Certina

Komitmen Certina kepada dunia olahraga tidak hanya ditampilkan dari segi fisik atau tampilan arloji-arloji mereka namun juga dari performa mereka namun juga dari performa, dinamisme dan kelangsungan brand ini secara keseluruhan. Membuka tahun 2017 ini, rasa cinta terhadap dunia olahraga ditunjukkan dengan meluncurkan kembali koleksi berfitur DS atau “Double Security” yang sudah menjadi andalan Certina sejak tahun 1959. Adrian dengan bangga menunjukkan 4 koleksi jam tangan sport yang baru dirilis, salah satunya adalah DS Podium Chronograph 1/10th Second. Sebuah gubahan baru dari jam berdiameter 41mm yang sudah menjadi ikon klasik dan memiliki tingkat presisi yang sangat tinggi. Ini dimungkinkan berkat mesin jam Precidrive™ quartz dan cukup dengan menekan sebuah tombol, perbedaan waktu sepersepuluh detik terpapar secara apik di arah pukul 02.00 dan ini merupakan waktu real time. Kombinasi warna hitam yang diselingi warna perak pada angka serta jarum jam dan menit memberikan kesan yang harmonis, warna senada juga dipilih untuk strap dari bahan NATO. Nama NATO diambil dari “NATO Stock Number”, yang digunakan oleh tentara Britania Raya di tahun 1973.

CGW Magazine

61


Arloji ini mengusung mesin Precidrive™ quartz yang dapat memonitor waktu secara akurat, baik di dalam maupun di permukaan air

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Sponsor resmi FIA World Rally Championship (WRC); Arloji DS Action Gent Quartz dan DS Action Power; Sponsor ajang balap ADAC GT Masters

Untuk para pecinta kecepatan, Certina meluncurkan DS Podium Chronograph Lap Timer yang diciptakan bagi para profesional di bidang otomotif. Menurut Adrian, nama Racing Edition diciptakan demi lebih menegaskan komitmen Certina di dunia balap. Mengusung mesin Precidrive™ quartz besertifikasi COSC, Certina mengeliminasi kesalahan penghitungan waktu sampai pada titik nol. Fungsi chronograph pada jam tangan berdiameter 42mm ini telah disesuaikan dengan dunia otomotif dengan lap timer yang sudah dikostumisasi sedemikian rupa, ini berarti tambahan counter 60 menit di arah pukul 10.00 sudah seirama dengan waktu dari ajang ADAC GT Masters serta tampilan sepersepuluh detik berjalan seimbang dengan putaran lap pada balapan selama 2 menit. Untuk mewakili dukungan mereka terhadap dunia olahraga air, Certina memilih DS Action Diver Powermatic. Ditujukan untuk semua praktisi surfing, diving, snorkeling dan kegiatan olahraga air lainnya, DS Action Powermatic menawarkan presisi waktu yang tidak akan terganggu oleh kedalaman laut. Dukungan mesin PowermaticTM 80 otomatis serta sertifikasi ISO 6425 dan cadangan daya selama 80 jam membuat aktivitas kegiatan menyelam dan bahkan kegiatan sehari-hari menjadi sangat 62

CGW Magazine

mudah dan sangat akurat. Case arloji DS Action Powermatic terbuat dari stainless steel berdiameter 43 milimeter dengan sentuhan bezel hitam dari aluminium yang dapat diputar. Dan keluaran terakhir adalah model klasik Certina DS Action yang merupakan gambaran terbaik dari sebuah jam tangan maritim, didukung dengan kekuatan di kedalaman laut hingga 200 meter. Arloji ini juga mengusung mesin Precidrive™ quartz yang dapat memonitor waktu secara akurat, baik di dalam maupun di permukaan air. Sertifikasi COSC juga tersemat di jam tangan ini yang memastikan DS Action sudah sesuai dengan tolak ukur teknik jam tangan modern. Jam tangan dengan diameter 41mm ini terlihat indah dalam bahan case dan bezel dari stainless dan juga sentuhan manis penanda tanggal yang terletak di arah pukul 06.00. Menutup perbincangan kami, Adrian mengakui bahwa totalitas dan komitmen Certina untuk dunia olahraga begitu terasa di koleksi terbaru mereka di tahun 2017. Sebuah wujud ucapan terima kasih untuk dunia yang telah membesarkan nama Certina, dan juga untuk masa depan yang lebih baik dan untuk pencapaian lebih tinggi.



Special Report

COME TOGETHER Thailand menyatukan ASEAN dalam pagelaran perhiasan yang megah

64

CGW Magazine


Thailand Gems & Jewelry Fair untuk pertama kalinya akan mempertemukan antara para pecinta permata berharga dan perhiasan

HALAMAN SAMPING Satu set perhiasan dari D.K. GEMS (DUANG KAEW JEWELRY MANUFACTURER CO., LTD) yang turut dipamerkan HALAMAN INI DARI ATAS Perhiasan dari GALASSIA yang unik; Suasana konferensi pers yang dihadiri para pelaku di industri perhiasan yang hadir dari berbagai negara di dunia

P

ada tanggal 5 April 2017, pemerintah Thailand mengajak hampir seluruh presiden asosiasi permata berharga dan perhiasan dari seluruh ASEAN untuk berkumpul dan mempromosikan hasil karya mereka di pagelaran penuh kemewahan yang bertajuk Thailand Gems & Jewellery Fair. Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah Thailand, diadakan pertemuan untuk para pecinta batu permata berharga dan perhiasan mewah. Kesemuanya ini akan berlangsung pada 15 Juni 2017 dan akan diakhiri oleh seluruh presiden asosiasi Gems & Jewelry seluruh ASEAN di tanggal 18 Juni 2017 yang berlangsung di IMPACT Challenger 2, di Muang Thong Thani, Bangkok yang merupakan salah satu kota termewah di Thailand. Beberapa nama besar hadir di pertemuan ini, diantaranya Suttipong Damrongsakul, Presiden TGJTA sebagai tuan rumah yang didampingi Wang Haijin, Executive Chairman dari GD Coloured Gemstone & Jewelry Chamber of Commerce dari China; Ouyang Yangjun, Presiden Guang

CGW Magazine

65


HALAMAN SAMPING DARI ATAS Satu set perhiasan menawan persembahan Asia-OneTrading; Kalung berlian dari CNR Jewelry HALAMAN INI DARI ATAS Presiden TGJTA, Suttipong Damrongsakul; Model menampilkan salah satu brand perhiasan yang turut serta dalam pameran tahun ini; Satu set perhiasan mewah dari MAHALLATI bertatahkan berlian dan rubi

66

CGW Magazine


Dukungan ditujukan untuk pengembangan industri Thailand khususnya di sektor perhiasan serta mempromosikan nama Thailand sebagai destinasi turis luar negeri untuk berbelanja perhiasan Dong Institute of Diamond Jade & Jewelery dari China; Peter Xie yang merupakan Presiden dari Guang Dong Golden Jewelery and Jade Industry’s Association, China; Dr. Aung Kyaw Win yang merupakan Vice Chairman dari Gem & Jewellery Entrepreneurs Association, berasal dari Yangon di Myanmar; Ermin Siow, Presiden dari Federation of Goldsmiths and Jewellers Association dari Malaysia dan Andra Marcon, Chairman dari Palakiss Business and Exhibitions serta CEO dari Jewelry Virtual SRL, Italia. Semua berkumpul pada konferensi pers untuk memperkenalkan ajang Thailand Gems & Jewelry Fair 2017. Semua ini sebagai perwujudan dari komitmen tokoh-tokoh ini serta seluruh asosiasi dari beberapa negara untuk pagelaran yang akan diadakan pada pertengahan tahun ini. Suttipong Damrongsakul mengakui, “Kami sungguh merasa bangga dan terhormat dapat menerima sahabat-sahabat kami dari negara China, India, Malaysia, Myanmar dan Italia untuk bersama-sama menunjukkan dukungan atas terselenggaranya Thailand Gems & Jewelry Fair 2017 ini.” Damrongsakkul juga menambahkan, “Kami berharap untuk memperkuat hubungan antara asosiasi-asosiasi yang ada dan juga melingkupi seluruh anggota mereka, serta untuk menyongsong lebih jauh kerja sama antar industri dan antar negara-negara ini di masa depan. Saya percaya dengan adanya kerja sama ini akan menjadikan ASEAN+6 basis yang kuat untuk pembuatan perhiasan dan juga untuk perdagangannya.” Industri perhiasan dan batu berharga di Thailand telah mengalami peningkatan yang signifikan dengan menembus angka 1 juta individu yang diperkerjakan di industri ini. Dengan ekspor hasil tersebut yang mencapai angka fantastis sebesar USD 14.25 miliar di tahun 2016, menunjukan peningkatan 29.6% dari tahun sebelumnya. Mengenai kesempatan untuk melebarkan sayap Thailand ke seluruh negara, Damrongsakul berkata, “Pagelaran ini akan mempertemukan pedagang dan praktisi-praktisi dari seluruh Thailand dengan seluruh dunia. Teman kerja kami dari China akan datang dari seluruh pelosok Beijing, Shanghai, Shenzen, Guandong, Chengdu dan Tianjin. Kesemuanya akan mencari batu warna berharga dari produsen-produsen Thailand. Thailand Gems & Jewelry Fair juga akan menjadi tuan rumah bagi para pembeli dari Eropa dan Amerika Serikat yang tentu saja akan mencari material-material berharga serta produk akhir dari segala bentuk gaya dan trend dari pagelaran ini’, ujarnya bangga.

CGW Magazine

67


Kementrian Pariwisata Thailand pun turut mendukung gerakan ini, Pongpanu Svetarundra, Permanent Secretary dari Ministry of Tourism and Sports serta Noppadon Pakparot, Deputy Governor dari Tourism Products and Business turut hadir pada ajang promosi Thailand Gems & Jewellery Fair ini. Pemberian dukungan ditujukan untuk pengembangan industri Thailand khususnya di sektor perhiasan, serta mempromosikan nama Thailand sebagai destinasi turis dari luar negeri untuk berbelanja perhiasan. Ini berjalan sinambung dengan ucapan Menteri Pariwisata dan olah raga Thailand, Kobkarn Wattanavrangkul yang berujar bahwa Kementerian Pariwisata Thailand akan merubah negaranya menjadi destinasi utama untuk perdagangan perhiasan. Untuk menyokong inisiatif ini, pada saat bergulirnya Thailand Gems & Jewelry Fair 2017 akan menampilkan Zona “4 Districts of Gems and Jewelry� sebagai perwujudan dari jalan-jalan di Thailand yang terkenal sebagai pusatnya perhiasan dan batu berharga, seperti Jalan Mahesak, Jalan Yaowarat, Jalan Charoenkrung, Jalan Khaosan dan lain sebagainya. Bahkan dukungan tidak berhenti hingga disitu saja, pemerintahan Thailand juga memberikan insentif serta perpajakan yang murah untuk memfasilitasi perdagangan. Semua peserta pameran dan 68

CGW Magazine


Industri perhiasan dan batu berharga di Thailand telah mengalami peningkatan yang signifikan dengan menembus angka 1 juta individu yang diperkerjakan di industri ini

HALAMAN SAMPING DARI ATAS Kalung indah dari Seven Stars; Sepasang anting dari BkkGems; Model mengenakan satu set perhiasan emas; Perhiasan berlian dari Loveyou Jewel HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Suasana pameran; Berbagai model indah dari perhiasan emas bertatahkan berlian dan safir; Seuntai kalung indah dari Craft Art yang turut ditampilkan

pembeli di Thailand Gems & Jewellery Fair ini tidak akan dibebani oleh bea masuk apapun, untuk semua perhiasan serta sama sekali tidak dibebani oleh Pajak Pertambahan Nilai (VAT) untuk batu permata kasar. Pameran penuh prestisi ini akan menampilkan beberapa trend industri perhiasan dan batu permata terbaru dan juga inovasi-inovasi terbaru dari dunia perhiasan di dalam Innovation Pavilion, serta menjadikan Thailand sebagai primadona di pameran ini dengan menunjukkan kekuatan negara ini sebagai jembatan bagi perdagangan perhiasan dan batu berharga di kancah dunia. Terdapat pelbagai aktivitas di pameran ini seperti seminar dan kelas-kelas yang akan dihadiri oleh ahli-ahli serta pembicara-pembicara kawakan yang diharapkan akan memberikan dasar yang kuat untuk membangun hubungan antar industri ini. Tidak hanya itu, penggelar pameran ini juga akan menyediakan transportasi berupa bus-bus yang akan bergerak dari hotel-hotel yang sudah disediakan menuju ajang pameran, ruang VIP eksklusif dan berbagai fasilitas lainnya yang akan memudahkan bagi para pengunjung, pembeli dan penjual dari pameran ini untuk melakukan bisnis. Ajang yang akan digelar selama 4 hari ini diharapkan menjadi nuansa baru pameran perhiasan selain dari pameran yang sudah sering dilihat di negara Asia lain seperti China.

QUICK FACT Peserta Pameran: 600 peserta, 1,200 booth dari 30 negara Kategori: Emas, perak dan perhiasan lain Batu permata mulia dan semi-mulia Batu permata (Berlian & Mutiara) Peralatan, dan aksesoris Publikasi dan service bagi industri Pengunjung: • 30,000 pengunjung dari 125 negara

CGW Magazine

69


Connoisseur’s Corner

Time Treasures

Kolumnis kita, Dr. Bernard Cheong adalah duta Fondation de la Haute Horlogerie dengan lebih dari 3,000 koleksi arloji mewah dan pengetahuan tentang horologi yang tiada duanya. Di edisi ini ia berbagi info menarik bagi para kolektor jam tangan mewah

Mengapa saya masih membeli jam tangan buatan tahun 1990-an? Padahal banyak sekali jam tangan yang lebih bagus yang saya atau banyak orang lain sudah miliki. Jawabnya hanya satu frasa: sejarah dan era. Menurut saya, era desain hebat terakhir untuk seni dan benda dengan desain teknik terbaik kemungkinan adalah era Art Deco. Coba buka Google dan cari “The New York Central Mercury Streamliner�. Ketika sedang melakukan riset tentang kostum dalam film, saya diarahkan ke sederet portofolio fotofoto pada era sebelum Amerika Serikat memasuki Perang Dingin. Seketika saya speechless melihat Mercury Streamliner. Kereta berlokomotif ramping itu dibuat tahun 1936, dan masih terus dipakai hingga 1950. Perang Dunia II membuat kita melupakan hal-hal seperti ini. Dan ponsel Anda, TV, gadget apapun, telah membuat Anda dan saya lupa bahwa kita sudah berada di tepi era industri dan budaya yang hebat. Yaitu, era jam tangan, 1976 sampai 2020. Namun begitu, kita masih dapat, dan memang seharusnya, mengagumi banyak temuan seperti itu, yang kesemuanya buatan manusia. Sayangnya, semua itu sudah sirna. Kecuali jam tangan. Perburuan untuk menciptakan jam tangan menghasilkan uang, pekerjaan, dan media yang belum pernah ada sebelum 1976, atau nantinya akan sukses besar, seperti fotografi makro. Jam tangan adalah salah satu keajaiban buatan manusia yang luar biasa. Jam tangan juga terjangkau. Harganya tidak selalu selangit. Melihat perubahan di harga lelang HKK mendatang, sepertinya akan terjadi ajang adu harga murah untuk semua. Saya pribadi takkan melewatkan kesempatan untuk membeli Greubel Forsey dan dua Patek di sana. Tapi, lupakan sejenak lelang, dan lihat barang-barang yang baru juga. Lihat TAG Heuer Calibre 1887 karbon dan micrograph 1000, chronograph 1/100 detik, yang tak sampai 100 buah beredar di pasaran pada 2016. Harganya US$20.000, tapi banyak juga arloji karbon 1887 yang jauh lebih terjangkau, dengan harga hanya separuhnya. Atau Omega White Side of the Moon dengan keseluruhan case dari keramik putih. Juga seharga US$11.000. Yang sangat langka namun menunjukkan desain khas model-model SEIKO Galante, hampir mustahil untuk diperoleh dengan harga US$4.500 dalam kondisi baru.

70

CGW Magazine


Dari atas: Mercury Streamliner; Komunitas SpeedyTuesday yang mengoleksi arloji Omega

Arloji-arloji ini akan menandai suatu era, sama seperti kereta yang bagus yang masa hidupnya terputus oleh perang, oleh alat perang itu sendiri

CGW Magazine

71


Anda akan menjadi kolektor sejati jika Anda memilih kreasi ikonik, baru ataupun dari era 1990-an, yang tak lama lagi akan menjadi langka senjata. Bayangkan! Tidak ada yang bisa dengan rasional mengumpulkan, memamerkan kereta atau senjata yang pernah memenangkan perang itu. Kita jangan pernah melupakannya. Sebenarnya, bahkan ketika saya menulis ini, ada jutaan orang yang belum pernah mendengar kedua “monster” itu. Ukuran mereka telah menentukan nasibnya. Tak hanya

Dr. Bernard cheong Arloji-arloji ini akan menandai suatu era, sama seperti kereta yang bagus yang masa hidupnya terputus oleh perang, oleh alat perang itu sendiri. Sebagai upaya mati-matian terakhir untuk menyelamatkan kekalahannya, Jerman membuat “senjata” yang luar biasa. Landcruiser pertama di dunia bukanlah keluaran Toyota, tetapi Landkreuzer P1500 buatan Kementerian Persenjataan Jerman tahun 1942. Silakan cari di Google, lalu berkelanalah di dunia Pinterest... “Landcruiser” ini adalah platform pelontar mortir artileri 800mm buatan Krupp, senjata artileri terberat yang pernah dibuat berdasarkan bobot peluru dan berat total senjata, juga meriam senapan terbesar berdasarkan kalibernya. Senjata ini mampu menembakkan proyektil seberat 7 ton hingga sejauh 37 kilometer! Tak ubahnya artileri Greubel Forsey atau Richard Mille! Spesifikasi lainnya lebih hebat lagi. Panjang 42 meter, bobot 1.500 ton, lapis baja setebal 250 milimeter di bagian lambung, mesin diesel marinir kapal selam yang berawak empat orang, dan kru operasional lebih dari 100 personel. Seratus orang untuk menembakkan satu

72

CGW Magazine

mesin-mesin berat dalam pertempuran itu yang bisa hilang tak tentu rimbanya, namun juga Art Deco era 1930-an. Terutama rel kereta yang pembuatannya, bentuknya, dan pengaruhnya—ironisnya—terasa dalam segala hal yang kini kita anggap “keren”. Saya merasa bahwa nasib yang sama menimpa industri jam tangan. Kita melihat penurunan yang serupa namun pasti dalam tingginya mentalitas yang mengutamakan kualitas dibanding untung. Terlalu banyak yang hanya mengekor. Setelah tahun 2020 nanti, akan terlalu banyak jam tangan dan segala macam barang yang berunsur “Made in China” dalam sedikitnya 5% hingga 90% unsur bendanya. “Barang” yang benar-benar bagus, yang dulunya seharga US$100.000USD ke bawah, kini harganya US$2 juta ke atas. Komputer yang membantu mendesain arloji-arloji rumit ini muncul tahun 1998, dan arlojinya bisa menunjukkan kejayaannya melalui fotografi digital makro pada jutaan orang. Hasilnya adalah orang berbondong-bondong membuat yang terbaik. Kita semua melihat bahwa kualitas itu mahal, dan seperti era tahun 1920-an, harga yang meroket pun tak membuat orang mengurungkan niat. Kini, arloji seharga US$400.000 sampai US$1,2 juta terbilang lazim ditemui. Sampai kapan pasar yang kian mengecil ini bertahan? Well, kita sudah bisa melihatnya tahun 2016: kompromi sudah dimulai. Hanya segelintir kreasi terpilih yang akan mampu bertahan hingga puluhan tahun mendatang. Tetap perhatikan proyek-proyek Greubel Forsey, yang paling banyak dibuat 80 buah dalam setahun. Mereka adalah perwujudan kekuatan. Transparansi dan dokumentasi mutlak dari semua jam tangan ini diproyeksikan dengan memikirkan sejarah. Belilah jam tangan kelas atas, seolah Anda menilai seni. Maka Anda tidak akan salah pilih. Lalu, penting pula diingat bahwa Model T Ford-lah yang mengubah dunia. Jauh sebelum perang. Sekarang, sang pengubah dunia adalah TAG Heuer, Cartier, Rolex dan Omega. Anda akan menjadi kolektor sejati jika Anda memilih kreasi ikonik, baru ataupun dari era 1990-an, yang tak lama lagi akan menjadi langka. Kini, kita bisa memiliki sesuatu yang setara dengan seluruh armada mobil atau kereta dan disimpan dalam kotak sepatu, Louis Vuitton membuat sebuah peti mini, lengkap dengan paku keling, kayu, dan semua pernakperniknya. Ayo lakukan. Saya sudah, sambil mengenang semua kereta dan tank tadi. Dr Bernard Cheong


Collector’s Corner

THE NEW ORIGIN Muda, bergairah dan haus kesuksesan, inilah Isotope

A

da pemain baru yang membawa inovasi dan angin segar di dunia Haute Horlogerie. Pesaing baru tersebut bernama Isotope Watches, nama yang diambil untuk menggambarkan unsur individualisme dan orisinalitas dari perusahaan yang ditemukan dan diprakarsai pada tahun 2015 oleh Jose dan Joana Miranda. Sebagai pemain baru, Isotope membutuhkan karya yang unik yang membawa mereka kembali ke masa lalu, tepatnya pada era 1930-an, yang lebih dikenal dengan era Streamline Moderne. Koleksi Isotope Rider terbarunya berhasil mengubah interpretasi era Streamline Moderne pada tahun 1930-an dalam wujud arloji yang kontemporer. Isotope Rider Jumping Hour merupakan model pertama yang diproduksi terbatas, hanya 99 buah. Model Jumping Hour ini memiliki penunjuk jam yang terletak di bagian bawah dial, tepatnya di arah pukul 6, dan ketika jarum menit dan detik menandakan pergantian waktu dari pukul 03.59 ke 04.00, maka angka yang tertera di bagian bawah arloji ini akan “meloncat” dari angka 3 ke angka 4, sehingga dinamakan Jumping Hour. Arloji terbuat dari stainless steel 316L, dan memiliki ukuran panjang 47.7mm, lebar sekitar 46.8mm atau 47.4mm dengan crown, berlapis kaca kristal sapphire berbentuk kubah berdiameter 37mm dan case belakang dari kristal sapphire berdiameter 24mm.

Isotope Rider berhasil mengubah interpretasi era Streamline Moderne pada tahun 1930-an Mesin arloji, layaknya arloji buatan Swiss, menggunakan mesin jam selfwinding ETA 2824-2 dengan tambahan modul Jumping Hour. Pemakaian ETA 2824-2 ini digunakan bukan karena hanya mengikuti trend namun karena faktor akurasi dan juga biaya pemeliharaan yang tergolong rendah. Modul Jumping-Hour adalah 100% buatan Swiss yang merupakan hal yang penting bagi para produsen arloji tingkat tinggi, tidak terkecuali bagi Isotope Watches. Varian Isotope Rider Jumping Hour bisa dikostumisasi sesuai dengan permintaan. Penggunaan strap bisa dipilih antara kulit anak sapi atau kulit ikan Sturgeon yang dijahit tangan. Kostumisasi lainnya juga dipersembahkan oleh arloji ini seperti hand-engraving sehingga setiap koleksinya terasa spesial dan tertuju untuk setiap individu yang mengenakan arloji limited edition ini. Isotope Watches memang merupakan “anak baru” di dunia Haute Horlogerie, namun dengan Isotope Rider Jumping Hour yang terlihat kontemporer dan menjunjung tinggi unsur masa depan dengan desainnya, hanya butuh waktu untuk menyandingkan nama Isotope sebagai salah satu pioneer jam tangan masa depan.

CGW Magazine

73


Thailand Gems & Jewelry Fair 2017 Treasure Road to the World

Exhibitors, buyers, gems and jewelry associations, and the public and private sectors are gearing up for the inaugural Thailand Gems & Jewelry Fair. Held from June 15 to 18, 2017 at the IMPACT Challenger 2, Muang Thong Thani, Bangkok, Thailand, the event is organized by the Thai Gem and Jewelry Traders Association (TGJTA) and marks the great cooperation between the Ministry of Tourism and Sports (MOTS), the Tourism Authority of Thailand (TAT), and AEC+6 industry associations. Don’t miss travel privileges by pre-registering online to visit the fair at www.thailandgemsfair.com

International Brand Pandora Joins TGJF 2017

Unveiling the Treasure Road to the World

Pandora, one of the world’s most beloved brands, will take part at the Thailand Gems & Jewelry Fair to showcase its amazing story. “Pandora’s highlight at the TGJF 2017 will be our company’s history and the heritage of Pandora’s famous charm bracelet that has been instrumental in the company’s growth and rapid expansion,” said Mr Nils Helander, Senior Vice President, Manufacturing & Managing Director of Pandora Production. “We will also be showing our latest collection that is sold in 100 countries over the six continents and our fine craftsmanship in hand-crafting Pandora’s jewelry at the event.” Thailand has long been a production base for Pandora.

Mr Suttipong Damrongsakul, President of the TGJTA revealed that with the theme ‘Treasure Road to the World’, the organizers are convinced that the fair will help boost trading within both domestic and regional markets while highlighting the strength of Thailand’s gems and jewelry industry.

“Our founder Mr. Per Enevoldsen and his wife were impressed with Thai culture and its long tradition for high-quality jewelry production,” said Mr Helander. “Also, Thailand is one of the world’s largest jewelry exporting countries with good infrastructure for jewelry production and easy access to raw material suppliers.”

“The Thailand Gems & Jewelry Fair is where regional trading of gems and jewelry will take place, as well as providing a platform that will see more cooperation among gems and jewelry associations from the AEC+6 countries,” he said. “Moreover, we will be highlighting Bangkok’s famous jewelry districts while looking into the future at new innovations that will improve jewelry production.” Currently Thailand’s gems and jewelry industry employs over a million people, with exports amounting to US$14.25 billion in 2016, up a staggering 29.6% on the preceding year. The mid-year fair is expected to stimulate gems and jewelry trade in both domestic and export markets.

,

www.facebook.com/thailandgemsfair

info@thaigemjewelry.or.th


Thai Exhibitors Ready to Showcase Gems & Jewelry Duang Kaew Jewelry, known for its exquisite designs and colorful gemstones, is one of the exhibitors at the upcoming Thailand Gems & Jewelry Fair 2017. This innovative jewelry manufacturer is based in Bangkok with its products exported to over 20 countries. “Our highlight at the fair will be to reveal new designs, and we will also have a clearance sale where buyers can enjoy large discounts on high quality jewelry,” said Ms Rattana Suksawat, Managing Director of Duang Kaew Jewelry. “I think the strength of Thailand’s gems and jewelry industry is the beautiful craftsmanship of the people in the industry. Thai jewelry designers have creative ideas for new collections.” S.V.D. Gems is another exhibitor that will be showcasing its vast selection of the highest quality rubies and sapphires to buyers at the fair. However he believes that the quality of the gems on offer is not its only draw. “One of the reasons that buyers enjoy visiting tradeshows in Thailand is because of the relaxed atmosphere, and Thailand itself is a holiday destination,” said Mr Saravuth Vuthipanyakom, President & CEO of S.V.D. Gems.

The Fair of Innovative Solutions Thailand Gems & Jewelry Fair 2017 is proud to unveil the latest innovation and cutting-edge technology for gems and jewelry manufacturers. Gerenga, provider of turnkey solutions for various industries, including major players in Thailand’s gems and jewelry industry will be showing robots that can help manufacturers produce jewelry faster and with greater efficiency, at the fair. “For jewelry, automation can be used in many different stages of production, such as wax injection, casting or just loading and unloading,” says Mr Enrico Sielaff, Managing Director, Gerenga. A new type of robot, called ‘collaborative robots’ or ‘cobots’, can work side by side with humans and take up very little space. Moreover, they are linked to cameras and online databases to maximize output. “Once a system is automated, it becomes more transparent and can highlight other problems in the production line,” says Sielaff. “Automations also have a huge impact on production, it decreases waste in the system, and gives manufacturers more control over quality issues.”

Networking Activities and Seminars During the upcoming Thailand Gems & Jewelry Fair 2017, buyers and visitors will get a chance to participate in seminars, exhibitions and fashion shows arranged in cooperation with the TGJTA’s partners. A very special guest speaker, Mr. Alessio Boschi, will be giving a talk on ‘Mastering the Art of Thai Jewelry Crafting…Designing the Opportunity in Global Markets’ on June 16, 2017 from 10.30 to 12.00, in which he will share his experience in jewelry design. You can check out his success story at www.alessio-boschi.com/awards Those interested in color stones can take part in the seminar on ‘Quality Standards of Rubies and Sapphires’ held by the Gem and Jewelry Institute of Thailand (GIT). Attendees can also catch up with the latest trends at Rajamangala University of Technology Rattanakosin’s talk on ‘Trends in Thai Jewelry Designs in the Creative Industry towards Thailand 4.0’, which will also feature a special fashion show from university students.

Privilege for

Boarding Pass holders in the Fair

"Mastering the Art of Thai Jewelry Crafting… Designing the Opportunity in Global Markets" With Special Guest Speaker

Mr. Alessio Boschi Thailand Gems & Jewelry Fair 2017

Friday 16 June 2017, 10.30 – 12.00 hrs.

Show your boarding pass at the fair for a chance to

WIN 1-carat diamond ring


Collector’s Corner

Reaching For The Stars

Penghormatan Omega terhadap penggemar Speedmaster di seluruh dunia

S

ebagai bagian dari perayaan 60 tahun diluncurkannya koleksi Omega Speedmaster, merek jam pujaan para bintang ini dengan bangga bukan hanya merayakan koleksi ikoniknya, melainkan juga orang-orang yang mengenakannya. Banyak cerita telah diceritakan tentang astronot, penjelajah dan pembalap mobil balap yang telah mempercayai Speedmaster sepanjang masa hidupnya, namun hari ini, hadir komunitas penggemar Omega Speedmaster yang sangat beragam dari seluruh dunia. Sebagai penghargaan, Omega telah berhasil melacak beberapa penggemar ini dan mengajak mereka dalam serangkaian potret yang mengesankan. Dari aktor dan koki hingga atlet dan ahli mode, orang-orang ini semua memiliki satu kesamaan, yaitu mereka menggemari chronograph yang terkenal dari Omega itu. Dan mereka semua telah difoto untuk menunjukkan bahwa Speedmaster selalu dekat bukan hanya di pergelangan tangan mereka, melainkan juga di hati mereka. Setiap gambar ditampilkan di bagian khusus situs Omega dimana pengunjung dapat menjelajahi masing-masing foto untuk memahami seberapa jauh pengaruh chronograph terjadi pada mereka. Pengunjung juga dapat mengunggah foto mereka sendiri yang diambil dengan gaya yang sama, dan Omega akan memilih yang terbaik untuk disertakan di situs ini. Melalui media sosial, Omega juga meningkatkan kampanye melalui tagar #SpeedmasterFans, yang selanjutnya akan mendorong semua orang untuk terlibat dan berbagi cinta mereka. Mulai 3 April, para Speedmaster Fans dapat dilihat di link di bawah ini: www omegawatches.com/SpeedmasterFans

76

CGW Magazine


Melalui media sosial, Omega juga meningkatkan kampanye melalui tagar #SpeedmasterFans

HALAMAN INI DARI ATAS, SEARAH JARUM JAM AJ Calloway; Alessandria Ambrosio; Nicholas Saputra; Pete Reed; Milos Bikovic; Anaz Siantar; Mariano Di Vaio; Filippo Magnini; Yulin Liu HALAMAN SAMPING Arloji OMEGA Speedmaster 38mm; George Clooney; OMEGA Speedmaster Racing Master Chronometer

CGW Magazine

77


Collector’s Corner

The Revival

Of

A Legend Kebangkitan kembali nama Ferdinand Berthoud di dunia horologi tingkat tinggi

Dari tanggal 10 sampai 19 Maret 2017 lalu, Chronométrie FERDINAND BERTHOUD menyajikan kreasi horologis pertamanya yang dipamerkan di TEFAF Maastricht (NL). Sementara koleksi Chronometer FB 1 dipamerkan di gerai Galerie Delalande, yang didedikasikan bagi para ahli barang antik dan dealer yang mengkhususkan diri pada objek laut dan ilmiah. Jika merek jam tangan ini masih terasa asing di telinga Anda, Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia dengan senang hati berbagi info mengenai nama besar sang pakar pembuat jam yang namanya kini telah dibangkitkan kembali berkat kejelian Co-President Chopard, Karl-Friedrich Scheufele. Semua berawal di tahun 1752, saat karir seorang pakar pembuat jam tangan bernama Ferdinand Berthoud dimulai. Ia secara resmi meraih gelar Master Clockmaker di Paris, dan telah berhasil membuktikan dirinya sebagai salah satu insinyur pembuat jam yang paling berbakat di masanya, membuat catatan yang tak terhapuskan dalam sejarah dengan chronometer lautnya yang sangat akurat. Sebagai seorang peneliti, Berthoud muda mulai mencatatkan namanya di dunia pembuatan jam ketika Raja Perancis pada saat itu, di tahun 1763 menganugrahi Ferdinand Berthoud dengan titel Maître atau master, dan mengijinkan sang maestro untuk membuka usahanya sendiri di Rue de Harlay. Ferdinand Berthoud yang terlahir pada tahun 1727 di Val de Travers, Switzerland menarik perhatian banyak pemerhati jam kala itu dengan kemampuannya yang digambarkan sebagai “aplikasi mendetail yang menyempurnakan seni pembuatan jam”.

78

CGW Magazine


Karl-Friedrich Scheufele mendirikan Chronométrie FERDINAND BERTHOUD sebagai penghormatan bagi nama besar Ferdinand Berthoud HALAMAN SAMPING Tampilan Chronomètre FERDINAND BERTHOUD FB 1 HALAMAN INI Karl Friedrich Scheufele, President la Chronométrie Ferdinand Berthoud; Mesin arloji Chronomètre FERDINAND BERTHOUD

Pada tahun 1754, Berthoud mengirimkan penemuannya ke French Royal Academy of Science yang merupakan gebrakan di dunia pembuatan jam. Penemuan pertama yaitu proyek marine clock dan penemuan keduanya merupakan jam yang digambarkan sebagai long equation clock dengan jarum detik berbentuk konsentris yang juga digunakan sebagai penanda hari, bulan dan tahun selama 13 bulan tanpa sekalipun diputar secara manual. Selain sebagai seorang Maestro, Ferdinand Berthoud juga mempublikasikan artikel tentang bagaimana dia melakukan penelitian dan penemuannya. Beberapa artikel di Encyclopaedia yang dipublikasi oleh Diderot merupakan hasil tulisan tangan Berthoud. Ia juga menelurkan artikel-artikel seperti L’Art de conduire et de régler les pendules et les montres di tahun 1759 untuk pemula yang baru saja mempelajari seni pembuatan jam tangan, A l’usage de ceux qui n’ont aucune connaissance d’horlogerie, yang secara garis besar menceritakan seni dalam mengoperasikan dan menyesuaikan jam dinding dan jam tangan, terutama bagi pemula yang tidak mempunyai pengetahuan di bidang pembuatan jam. Esai terpentingnya dipublikasikan pada tahun 1763 dengan titel L’Essai sur l’horlogerie ; dans lequel on traite de cet Art relativement à l’usage civil, à l’Astronomie et à la Navigation yang menyandingkan seni dengan astronomi dan navigasi yang banyak mendapat pujian. Seluruh kerja kerasnya berbuah manis ketika pada tahun 1763, The Academy of Science mendukung penuh pengembangan navigasi maritim yang telah dikerjakan oleh Berthoud Magazine 7979 CGWCGW Magazine


Ferdinand Berthoud akhirnya menerima sertifikasi di tahun 1770 yang benarbenar menyematkan namanya sebagai salah nama terbesar di seni pembuatan jam

80

CGW Magazine


HALAMAN SAMPING Dua pilihan model Chronomètre FERDINAND BERTHOUD FB 1; Chronomètre FERDINAND BERTHOUD FB 1 - open movement HALAMAN INI Ferdinand Berthoud dan penghargaan L_gion d’Honneur yang diterimanya; Mesin Chronomètre FERDINAND BERTHOUD FB 1; Vincent Lapaire dan pasangan Delalande, pemilik Galerie Delalande

@Foto: Galerie Delalande Paris

selama bertahun-tahun yang berperan besar dalam pembuatan jam maritim N°1. Berthoud akhirnya menerima sertifikasi Brevet d’horloger Méchanicien du Roi et de la Marine ayant l’inspection de la construction des Horloges marines di tahun 1770 yang benar-benar menyematkan namanya sebagai salah nama terbesar di seni pembuatan jam. Karl-Friedrich Scheufele, Co-President Chopard, produsen jam tangan dan perhiasan mewah yang berpusat di kota Fleurier dimana sang Maestro lahir dan dibesarkan itu adalah salah satu pengagum Ferdinand Berthoud. Dan pada tahun 2006, Scheufele mendirikan merek Chronométrie FERDINAND BERTHOUD sebagai penghormatan bagi nama besar Ferdinand Berthoud. Scheufele ingin menjadikan nama idolanya tersebut kembali dikenal di dunia horologi modern dan sudah sepatutnya nama Ferdinand Berthoud kembali dikenal oleh seluruh generasi, bahkan generasi milenial sekalipun. Akuisisi nama Ferdinand Berthoud oleh Scheufele pada tahun 2006 itu kemudian diumumkan secara resmi ke publik pada akhir tahun 2013. Kontribusi Ferdinand Berthoud bagi dunia jam tangan dan juga dunia maritim sungguh besar, dan berkat dukungan penuh Karl-Friedrich Scheufele, niscaya nama besar Master Ferdinand Berthoud akan bangkit kembali.

CGW Magazine

81


Collector’s Corner

Precision, Speed

& Audacity Penunjuk waktu berpresisi tinggi dan mitra penerbangan sejati

HALAMAN INI Mika Brageot dan pesawat legendarisnya, Skyracer HALAMAN SAMPING DARI ATAS Breitling Jet Team melintasi San Francisco; Arloji Colt Skyracer terbaru

82

CGW Magazine


Chronograph onboard adalah instrumen yang sangat penting di kokpit pesawat dan membuat Breitling digelari sebagai ‘pemasok resmi untuk penerbangan dunia’

D

unia penerbangan membutuhkan instrumen canggih, mumpuni dan memiliki akurasi tinggi tentunya untuk mendukung kegiatan penerbangan, sehingga tidak mudah untuk menjadi pemasok resmi di dunia penerbangan. Salah satu merek jam tangan mewah yang dikenal memiliki ikatan erat dengan dunia penerbangan adalah Breitling, yang menjadi pemasok resmi di dunia penerbangan atau aviasi, dan sebagai pemimpin dalam pengembangan chronograph di pergelangan tangan. Breitling adalah satu-satunya merek jam tangan yang menggunakan mesin chronometer bersertifikat dalam seluruh model jam tangannya. Seluruh mesin jamnya adalah buatan manufaktur sendiri dan memiliki keunggulan dalam tampilannya yang kokoh, tahan lama, dan bisa diandalkan. Keandalan inilah yang menjadikan Breitling selalu hadir di setiap ajang penaklukan di udara. Dan sebagai perintis di dunia penerbangan, tentunya Bretiling membutuhkan

CGW Magazine

83


Dukungan Breitling terhadap pesawat tua ditunjukkan dengan restorasi pesawat propeler tahun 1943

84

CGW Magazine


HALAMAN INI Mika Brageot dan pesawat legendarisnya, Skyracer; Arloji Chronoliner B04 Boutique Edition ; Duta Breitling, John Travolta HALAMAN SAMPING DARI ATAS Pesawat legendaris Skyracer; Breitling Jet Team dalam Asian Tour, di atas Borobudur, Indonesia; Breitling Jet Team dalam Asian Tour, melewati Tembok Besar China ; Breitling Jet Team melintasi kota New York

instrumen yang andal dan efisien, dan karena itu mereka mengawalinya dengan menciptakan chronograph saku Breitling, dan kemudian menciptakan chronograph untuk dikenakan di pergelangan tangan. Pada awal 1930an, merek jam tangan mewah ini pun membangun reputasinya dalam hal ketepatan dan kekokohan, dan memperkaya jangkauannya dengan keahlian khusus yang menghasilkan ketenaran di seluruh dunia, yaitu saat berhasil menciptakan chronograph onboard yang ditujukan untuk kokpit pesawat terbang. Instrumen-instrumen ini sangat diperlukan untuk memastikan pilot menikmati kesuksesan besar dengan berbagai angkatan bersenjata, termasuk Angkatan Udara Kerajaan yang menggunakannya untuk melengkapi pesawat tempur propeler yang terkenal di Perang Dunia II. Sejarah panjang kolaborasinya dengan dunia aviasi kembali ditegaskan ketika pada tahun 1952 Breitling meluncurkan Navitimer, sebuah chronograph untuk pergelangan tangan yang legendaris yang menampilkan aturan slide melingkar yang berfungsi untuk melakukan semua perhitungan terkait navigasi. Obyek kultus untuk penggemar pilot dan penerbangan, telah diproduksi secara terus menerus selama hampir 60 tahun, menjadikannya chronograph mekanis tertua di dunia yang masih dalam produksi. Pada tahun 1962, Navitimer menemani Scott Carpenter pada penerbangan orbitalnya di atas kapsul Aurora 7, sehingga menjadi chronograph pergelangan tangan pertama yang dikenakan di angkasa. Selama tahun 1950-an dan 1960-an, Breitling memainkan peran kunci dalam pesatnya penerbangan komersial,

CGW Magazine

85


Pada tahun 1952 Breitling meluncurkan Navitimer, sebuah chronograph untuk pergelangan tangan yang legendaris

86

CGW Magazine


HALAMAN INI DARI ATAS Vice-President Breitling, Jean-Paul Girardin dan pilot Breitling DC-3 Francisco Agullo diapit team DC-3 di World Tour di Jenewa, Swiss; Detil pada arloji Chronoliner B04 Boutique Edition HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Arloji Navitimer Breitling DC-3 Limited Edition; Breitling Jet Team dan Breitling Racing Team di Las Vegas; Pesawat Breitling DC-3

karena chronograph onboard ciptaan Breitling telah menjadi peralatan standar, pertama di pesawat berbendera baling-baling dan kemudian di pesawat jet dari banyak produsen pesawat terbang dan perusahaan penerbangan. Dengan demikian wajar rasanya Breitling digelari sebagai ‘pemasok resmi untuk penerbangan dunia’. Dedikasi Breitling di dunia aviasi dan hubungan otentik dan istimewa ini telah diabadikan dengan bekerja sama dengan pilot elit dunia. Beberapa tim yang luar biasa menerbangkan merek ini, termasuk Breitling Jet Team yang terkenal dengan kemampuan aerobatiknya yang spektakuler. Sebagai tim aerobatik sipil terbesar yang terbang dengan pesawat jet, Breitling Jet Team telah menerbangkan panjipanji merek tersebut dalam pesawat jet bersayap B. Masing-masing penampilan aerobik dari skuad unik ini adalah pemandangan yang menakjubkan. Sementara itu Wingwalker adalah Akrobat Wingrober Breitling yang melakukan balet yang disinkronkan di udara dan terbang penuh, bertengger di sayap atas sebuah pesawat. Pemandangan yang benar-benar menakjubkan. Dan dukungan Breitling terhadap pesawat tua ditunjukkan dengan mendukung restorasi pesawat propeler bermesin empat Superconstellation dari Breitling, yang pertama kali diluncurkan tahun 1943 dan masih layak terbang, demi mempertahankan warisan aeronautika.

CGW Magazine

87


Collector’s Corner

ROCKET SCIENCE Imajinasi berbuah realita karya MB&F dan L’Epée 1839

88

CGW Magazine

I

majinasi bertemu kreativitas tingkat tinggi, mungkin ini yang bisa digambarkan ketika melihat Destination Moon, penunjuk waktu terbaru karya MB&F. Bak seorang anak yang bercita-cita menjadi seorang pilot atau astronot, mengarungi langit biru dan juga gelapnya angkasa luar di dalam sebuah spaceship, MB&F mewujudkan cita-cita tersebut dengan membawa kenangan masa kecil dan menjadikannya sebuah koleksi berharga. Jam yang menyerupai bentuk roket ini diproduksi sangat terbatas jumlahnya, dalam 4 model yang tiap edisinya hanya diproduksi sebanyak 50 buah. Ini berarti hanya akan ada 200 orang di dunia yang akan mempunyai bentuk konkrit dari ide gila MB&F dan L’Epée 1839 ini. L’Epée 1839 sendiri adalah pembuat jam meja terkenal dari Swiss. Kerangka dari model roket berbentuk torpedo ini terbuat dari stainless steel dengan sentuhan warna satin mengilap untuk menonjolkan kesan tangguh. Terdapat boneka astronot kecil di bagian bawah roket yang sedang mendaki tangga menuju kokpit yang dinamai Neil. Penunjuk jam dan menit duduk secara bertingkat di atas piringan stainless steel yang dapat diputar. Arsitektur vertikal yang dibuat L’Epée 1839 terasa sangat apik, unik dan fungsional, seperti tangga yang sedang dinaiki Neil, ini bukan sekedar pemanis namun tangga ini merupakan bagian dari mekanisme yang dimulai dari bagian tombol pemutar jam (crown) raksasa yang terletak di bagian paling bawah Destination Moon ini. Ketika crown


Arsitektur vertikal ini tidak hanya terlihat indah namun keseluruhan bagian dari roket ini memiliki peran penting untuk mendukung kinerja jam

HALAMAN INI Detil mesin jam terlihat jelas; Destination Moon mempunyai tinggi sekitar 41.4 cm dengan diameter 23.3 cm

HALAMAN SAMPING Destination Moon adalah salah satu jam meja paling canggih dan eksentrik dari MB&F; Robot kecil yang dinamakan Neil menjadi daya tarik tersendiri dari jam meja ini; Maximilian Busser dan Arnaud Nicolas

diputar secara manual, tangga akan ikut berputar untuk memulai mekanisme yang terletak secara apik di bawah penunjuk jam dan menit. Arsitektur vertikal ini tidak hanya terlihat indah namun keseluruhan bagian dari roket ini memiliki peran penting untuk mendukung kinerja jam. Mesin jam Destination Moon terbuat dari tiga bahan sekaligus, kuningan yang sudah dikenakan plat palladium, stainless steel dan bahan plat nikel yang disematkan pada bahan stainless steel kedua dengan sepuhan satin yang mengikuti gaya kerangka keseluruhan roket. L’Epée 1839 yang merupakan spesialis pembuat jam kelas atas memberi pelayanan khusus ketika membuat desain Destination Moon, dari bentuk vertikal hingga 8-day movement ini dibuat khusus oleh L’Epée 1839 untuk jam ini saja. Bentuk jam meja ini berkesinambungan dengan keluaran MB&F lainnya, yaitu Horological Machine No. 7 Aquapod yang mengambil inspirasi dari ubur-ubur dan juga menggunakan desain arsitektur vertikal yang sama seperti Destination Moon. Destination Moon mempunyai tinggi sekitar 41.4 cm dengan diameter 23.3 cm, terasa sangat besar untuk sebuah jam meja serta dengan berat yang mencapai 4 kg, untuk itulah jam ini membutuhkan landasan yang kuat dan ini sudah dipikirkan oleh MB&F dan L’Epée 1839 dengan memasangkan tiga roket atau “landing pods” yang terbuat dari kuningan ber-plat palladium dengan sentuhan 4 warna limited edition. Terdapat warna perak, hitam, biru dan hijau dimana di setiap warna hanya diproduksi sebanyak 50 buah. MB&F yang baru berusia 12 tahun telah menentukan pilihan yang tepat dengan bekerja sama dengan L’Epée 1839 yang sudah mempunyai nama besar dan terhormat dalam bidang pembuatan jam-jam dengan kelas tersendiri. Dengan Destination Moon ini, MB&F berhasil mewujudkan impian anak muda di dunia dan menjadikan imajinasi tersebut sebuah realita. Sejalan dengan tema Destination Moon yang mengatakan bahwa luar angkasa tidak kosong tapi penuh dengan imajinasi. Imajinasi yang dipelihara dengan baik oleh MB&F dan L’Epée 1839.

CGW Magazine

89


Collector’s Corner

ARCHITECT OF

OPULENCE

Panggung kreasi Mido yang menggabungkan arsitektur dengan seni

90

CGW Magazine


Mido meluncurkan kampanye bertajuk #BeInspiredByArchitecture

B HALAMAN SAMPING Arloji COMMANDER ICÔNE terbaru yang elegan HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Arloji Mido Belluna Blueray terbaru; Model mengenakan arloji Mido Commander Chronograph Caliber 60; #BeInspiredByArchitecture

agi seorang seniman, menemukan inspirasi merupakan hal yang mutlak. Pada Agustus tahun lalu, Mido meluncurkan kampanye bertajuk #BeInspiredByArchitecture, dan mengunjungi lebih dari 12 negara untuk mengambil ide dari 60 monumen dan gedung metropolis yang ikonik dari New York, Mexico City, Lucerne, Moscow, Beijing dan banyak lagi. Kampanye ini pun interaktif dimana pecinta Mido bisa memberikan komentar terhadap gedung dan monumen yang telah terpilih sehingga Mido bisa mendapatkan inspirasi yang terbaik dari yang terbaik. Hal ini jelas berhasil, ketika Baselworld 2017 bergulir, Mido sukses memukau pecinta arloji berkelas dengan koleksi-koleksi yang sangat bernuansa arsitektur. Dimulai dari Mido Commander Special Edition “Metropolitan Cathedral Mexico City” yang terinspirasi oleh katedral megah yang terdapat di Mexico City. Tampilan katedral terlihat jelas di arloji ini dengan penanda jam 12 yang berbentuk ujung bangunan katedral dan bagian belakang case menampilkan katedral Mexico City serta inskripsi Metropolitan Cathedral sebagai penghormatan bagi tempat ini. Salah satu ikon klasik dari lini Commander sejak 1959 adalah Mido Commander Icône, yang ditampilkan kembali dengan beberapa perubahan seperti mesin Caliber 80 dengan sertifikasi COSC, case berukuran 42mm yang disempurnakan dengan keunikan pada gelang jam dari stainless steel dengan motif Milanese mesh yang terintegrasi ke dalam case sehingga terlihat menyatu dengan case jam.

CGW Magazine

91


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Arloji Baroncelli Prisma yang mewah; Model mengenakan arloji All Dial Special Edition; Arloji Ocean Star Caliber 80 Titanium dengan tali warna oranye; Dua model Baroncelli Heritage terbaru

Mido sukses memukau pecinta arloji berkelas dengan koleksi-koleksi yang sarat dengan nuansa arsitektur Model lain mengunggulkan warna sporty dengan menggabungkan warna oranye pada strap dengan case dari titanium yang ringan dan Anthracite pada dial jam yang membawa koleksi Mido Ocean Star ke tingkat yang lebih tinggi. Diameter case 42.5mm dan kedap air hingga 200 meter membuat Ocean Star tidak hanya sedap dipandang namun sangat fungsional bagi para pecinta jam tangan sporty dan tentu saja, para pecinta olahraga air. Bagi mereka penuka arloji berpenampilan elegan dan mewah, Mido Belluna Blueray hadir dengan warna biru motif sunray guilloche pada dial jam yang terinspirasi oleh konstruksi Royal Albert Hall di London yang terkenal itu, dikombinasikan dengan case berwarna Pink PVD, menjadikan arloji ini terlihat klasik, elegan dan mewah, dilengkapi tali dari kulit buaya. Model lain yang sangat elegan adalah Baroncelli Heritage yang terinspirasi oleh kota Le Locle, tempat berdirinya merek Mido. Dengan kombinasi pink PVD dan steel pada arloji bermesin Automatic Mido 1192, Mido menawarkan tampilan estetika baru dari warisan klasik model Baroncelli, dengan pilihan diameter 33mm untuk wanita dan 39mm untuk pria. Dari lini yang sama, hadir model Baroncelli Prisma yang menggunakan kepingan 25 kulit kerang (mother-of-pearl) yang disusun dengan tangan pada bagian tengah dial yang dikelilingi oleh 51 butir berlian, membuat jam tangan berdiameter 33mm yang mendapat ide dari Building of the Opera di kota Rennes ini terlihat cantik dan menawan. Gebrakan Mido yang diambil dari ide-ide arsitektur terbukti berhasil dan di acara Baselworld 2017, pesona Mido Watchmaker sungguh “terkonstruksi� dalam skala besar.

92

CGW Magazine


TIME FOR FASHION Fashion Forward Watches Jewellery Haven Stars & Timepieces CARTIER

CGW Magazine 101


Fashion Forward

A Timeless Icon Sentuhan magis Zaha Hadid dalam perhiasan Bulgari yang menawan

94

CGW Magazine


Bentuk kurva yang menjadi ciri khas Hadid diterapkan pada model terbaru cincin B.Zero1 demi menciptakan ilusi logam cair yang ‘melayang di atas jari’

B

.zero1 yang asli, yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1999, adalah rumah Italia yang dipersonifikasikan, rancangannya yang berani merupakan gabungan dua motif khas, yaitu tabung ‘gas’ dan logo ganda dan terinspirasi pada bentuk Colosseum Roma. Versi terbaru dari Bulgari B.Zero1 yang diluncurkan ke publik, kehadirannya sama seperti yang dibayangkan oleh arsitektur legendaris yang telah wafat, Zaha Hadid. Zaha Hadid adalah wanita yang tidak pernah berkompromi dengan disain, begitupun dalam menciptakan perhiasan ini, bentuk kurva yang menjadi ciri khas Hadid diterapkan pada model terbaru cincin B.Zero1 demi menciptakan ilusi logam cair yang ‘melayang di atas jari dan bukan di sekitarnya.’ Bangunan-bangunan karya Hadid dikenal dengan bentuknya yang seakan mengalir menjadikannya dijuluki ‘Queen of the Curve’, belum lagi serangkaian penghargaan bergengsi yang pernah diterimanya. Bentuk seperti gelombang yang telah menggantikan garis kaku model aslinya menciptakan perasaan gerakan yang mirip dengan emosi yang sering ditimbulkan oleh karya arsitektur Hadid. Desain baru untuk B.Zero ini dipercantik dengan bahan emas putih 18K atau pilihan dari rose gold 18K.

CGW Magazine

95


Jewellery Time

Icon Of Style Kolaborasi apik Sofia Coppola dan Cartier

HALAMAN INI Beberapa model arloji perhiasan Cartier Panthère dalam dua ukuran dan 14 gaya, mulai dari model baja sampai versi emas dan berlian putih. Ada juga tiga gaya edisi terbatas dengan motif bintik-bintik lacquer: emas putih dan berlian pavÊ atau emas merah muda dalam dua ukuran HALAMAN SAMPING Produser film pemenang Academy Award, Sofia Coppola

96

CGW Magazine


P

roduser film pemenang Academy Award, Sofia Coppola telah menjadi inspirasi mode bagi para desainer busana ternama, dan kini bakat dan gayanya menginspirasi dunia horologi. Untuk menandai reintroduksi jam perhiasan Cartier Panthère tahun 1980-an, merek jam tangan dan perhiasan mewah asal Prancis, Cartier telah memberikan kekuasaan penuh bagi Coppola untuk membuat film iklan di seputar koleksi baru yng akan diluncurkan bersamaan di seluruh dunia pada tanggal 1 Juni nanti. Arloji Panthère pertama kali diluncurkan pada tahun 1983 dan telah keluar dari produksi sejak tahun 2004, namun atas banyaknya permintaan baru dari klien setia Cartier, maka koleksi ikonik ini pun diperkenalkan kembali ke publik penggemar jam tangan perhiasan. Coppola mengakui, “Saya selalu mencintai arsip, sejarah dan desain Cartier yang sangat unik. Saya seorang penggemar. Ketika Cartier mengatakan kepada saya bahwa mereka ingin membuat film untuk peluncuran kembali jam tangan Panthère de Cartier, saya pertama kali berpikir: siapakah wanita Panthère? Apa lingkungannya? Saya menggemari jam tangan Panthère, jadi saya senang bisa membuat film yang menawan dan mewah ini.

“Saya selalu mencintai arsip, sejarah dan desain Cartier yang sangat unik. Saya seorang penggemar.” ~ Sofia Coppola CGW Magazine

97


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Arloji perhiasan Cartier Panthère terlihat serasi saat dipadupadankan dengan gelang-gelang Cartier; Dua pose aktris asal Australia Courtney Eaton saat shooting film Cartier Panthère; Salah satu scene film HALAMAN SAMPING Beberapa sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah film pendek besutan Sofia Coppola 98

CGW Magazine


Arloji Panthère pertama kali diluncurkan pada tahun 1983 dan sempat terhenti produksinya pada tahun 2004 Jam Panthère itu unik karena merupakan perhiasan yang bisa Anda kenakan di siang hari seperti tampilan glamor maupun di malam hari. Saya ingat jenis wanita glamor yang mengenakan jam tangan Panthère. Wanita Panthère itu elegan, sophisticated, chic dan glamor, seksi dan asyik. Iklan komersial yang akan ditampilkan di bioskop dan jejaring sosial dalam versi 60 dan 30 detik ini dibintangi aktris asal Australia Courtney Eaton (“Mad Max: Fury Road”) dan Brooklyn dan Amanda Sudano, anak perempuan penyanyi dari ratu disko Donna Summers. Film ini menampilkan desain Panthère 2017, dengan bentuk case kotak persegi dan sudutnya membulat, hampir identik dengan aslinya, kecuali beberapa perubahan kecil kinerja seperti gelang yang diperkuat dan fitur kedap air yang disempurnakan. Jam tangan ini hadir dalam dua ukuran dan 14 gaya, mulai dari model baja sampai versi emas dan berlian putih. Ada juga tiga gaya edisi terbatas dengan motif bintik-bintik lacquer: emas putih dan berlian pavé atau emas merah muda dalam dua ukuran.

CGW Magazine

99


Jewellery Time

Behind A Great Woman Koleksi Patek Philippe terindah untuk wanita modern dan berkelas

100 CGW Magazine


W

Dibutuhkan keahlian pakar seniman perhiasan demi menyusun barisan 149 butir berlian yang berselangseling dengan 182 safir merah dalam berbagai intensitas warna HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Tampilan detil arloji perhiasan Haute Joaillerie Calatrava Ref. 4899/900 yang bertatahkan berlian dan safir merah dalam berbagai intensitas warna HALAMAN SAMPING Arloji Haute Joaillerie Calatrava Ref. 4899/900 yang sangat feminin dan romantis dalam warna pink yang dominan

anita elegan dan berkelas membutuhkan pendamping yang bisa menggambarkan sosok wanita seutuhnya. Indikator seorang wanita modern adalah sosok kuat, elegan dan cantik. Faktor ini terangkum dalam lini Patek Philippe Ladies terbaru yang terdiri dari enam koleksi yang indah. Demi merayakan 40 tahun diciptakannya mesin kaliber 240 berpemutar otomatis berukuran ultra tipis, Patek Philippe meciptakan koleksi Haute Joaillerie Calatrava Ref. 4899/900 yang sangat feminin dan romantis dalam warna pink yang dominan. Dibutuhkan keahlian pakar seniman perhiasan demi menyusun barisan 149 butir berlian flawless Top Wesselton brilliant-cut yang berselang-seling dengan 182 safir merah brilliantcut dalam berbagai intensitas warna di sepanjang sisi bezel arloji mewah yang berdiameter 35.8mm ini. Tak hanya berhenti disitu, gemerlap batu permata juga sarat menghiasi bagian bawah dari permukaan dasar muka jam kulit kerang dalam nuansa warna pink, terdiri dari 98 butir berlian putih dan 82 safir dalam berbagai nuansa warna merah. Gemerlap permata berharga juga menghiasi bagian tombol jam yang bertatahkan 36 berlian Top Wesselton yang mengelilingi tombol jam dari cabochon merah muda, dan gesper jam dari emas putih 18K bertatahkan 36 berlian dan 82 butir safir merah, terlihat sempurna dengan tali jam warna merah mengilap dari kulit buaya jahitan tangan. Bagi mereka yang aktif bepergian, pilihan terbaik tahun ini dihadirkan oleh Patek Philippe dalam model Ref. 7130 World Time untuk para wanita modern, yang memamerkan keanggunan dalam warna biru merak yang dominan. Dasar muka jam warna biru merak dengan motif guillochĂŠ menampilkan cincin dwi-warna di bagian tengahnya yang dilengkapi fitur indikasi 24 jam, dan cincin bagian luar motif sunburst menampilkan 24 kota internasional. Keunggulan utama dari arloji ini tentunya adalah pada fitur 24 zona waktu tersebut, yang dimungkinkan berkat mesin caliber 240 HU berpemutar otomatis, yang menjadi mesin utama pada hampir seluruh koleksi Patek Philippe World Timer, dengan cadangan daya 48 jam. Case arloji berdiameter 36mm ini terbuat dari emas putih dengan bezel bertatahkan 62 berlian, dan untuk melengkapi tampilannya yang elegan, arloji ini mengandalkan tali dari kulit buaya warna biru merak yang serasi, dilengkapi gesper bertatahkan 27 butir berlian. Koleksi Aquanaut tidak mau ketinggalan dengan merilis Ref. 5062 Aquanaut Luce Haute Joaillerie yang mewah bertatahkan berlian dalam bentuk dan ukuran berbeda pada case, dial hingga clasp arloji. Terdapat 48 berlian baguette pada bezel dan lugs, dial bertatahkan 160 berlian brilliant cut yang disusun secara snow CGW Magazine 101


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Arloji Ref. 5062 Aquanaut Luce Haute Joaillerie yang mewah bertatahkan berlian; Model Ref. 5072 Aquanaut Luce Haute Joaillerie terbaru yang feminin; Model Ref. 7130 World Time untuk wanita modern, yang memamerkan keanggunan dalam warna biru merak yang dominan HALAMAN SAMPING DARI KIRI Koleksi Ref. 4947 memiliki fitur penanggalan pada jendela di posisi pukul 06.00; Dua model Ref. 7140 mengusung mesin Caliber 240 Q, dan merupakan jam tangan wanita pertama yang menampilkan perpetual calendar

setting dan 76 butir berlian baguette yang disusun dengan invinsible setting, 12 berlian baguette sebagai penanda jam, jarum jam bertatahkan 6 berlian baguette dan satu berlian brilliant cut pada poros jarum jam. Jam tangan perhiasan yang berdiameter 38.8mm ini jika dibalik akan menampilkan case bagian belakang transparan dan memperlihatkan Caliber 324 berlapis emas 18 karat. Sementara model Ref. 5072 Aquanaut Luce Haute Joaillerie terbaru merupakan versi yang lebih feminin, mengusung mesin jam Caliber 324 S C berpemutar otomatis, arloji berdiameter 35.6mm yang terbuat dari rose gold ini mengusung bezel yang dilingkari 40 berlian baguette, dasar muka jam dari kulit kerang yang disusun unik membentuk pola kotak-kotak seperti papan catur dalam dua gradien warna beige, penanda jam bertatahkan berlian, serta jarum jam dan menit warna coklat berlapis emas. Arloji ini kedap air hingga kedalaman 120 meter dan memiliki bagian belakang transparan, dipercantik dengan tali jam komposit bernuansa tropikal warna beige dengan gesper jam foldable bertatahkan 10 berlian baguette. Ref. 4947 dan Ref. 7140 secara kasat mata terlihat sama karena keduanya memiliki fitur fase bulan pada arah pukul 06.00, dan penanda hari dan bulan di bagian kiri dan kanan dial. Namun perbedaan mencolok keduanya adalah, Ref. 4947 mengusung mesin jam Caliber 324 S QA LU dengan dial 102 CGW Magazine


jam biru sunburst, dan fitur penanggalan pada jendela di posisi pukul 06.00, angka penanda jam terbuat dari emas dengan 141 berlian pada case berdiameter 38mm, dengan tombol pemutar jam bertatahkan 14 berlian serta tali jam warna biru terbuat dari kulit buaya. Sementara pada model Ref. 7140 mengusung mesin Caliber 240 Q, dan merupakan jam tangan wanita pertama yang menampilkan perpetual calendar. Arloji berdiameter 35.1mm ini memiliki bezel cantik yang dikelilingi 68 berlian. Warna perak menghiasi dial yang dilengkapi oleh angka penanda jam yang terbuat dari emas dan disempurnakan oleh tali jam dari kulit buaya yang berwarna abu-abu terang atau hijau turquoise, dan buckle bertatahkan 27 butir berlian. Keenam koleksi ini memberikan keseluruhan karakter dari seorang wanita sejati, dari segi feminin hingga karakter wanita kuat. Seluruhnya meliputi spektrum wanita masa kini yang aktif, dinamis dan elegan.

Ref. 7140 mengusung mesin Caliber 240 Q, dan merupakan jam tangan wanita pertama dengan fitur perpetual calendar CGW Magazine 103


Fashion Forward

NEVER STOP

WRITING

Gerakan untuk terus menulis dari Montblanc dan UNICEF

T

ulisan adalah pondasi mendasar dalam dunia pendidikan. Itulah faktor utama yang menyatukan Montblanc dengan UNICEF untuk melakukan kerja sama di bidang kemanusiaan. Tujuan utama dari kolaborasi ini adalah untuk menyediakan sarana dan pra sarana yang mendukung pendidikan dalam bidang tulis menulis dan membaca bagi anak-anak di seluruh pelosok dunia. Untuk mendukung gerakan ini, Montblanc mengeluarkan koleksi khusus. Inovasi pun terus dilakukan oleh Montblanc mulai dari kertas yang digunakan, dengan Augmented Paper, sebuah perpaduan apik antara bahan kertas dengan teknologi mutakhir. Dengan Augmented Paper, semua tulisan, gambar atau kalkulasi yang terpapar di kertas akan disimpan secara digital di semua gadget yang terkoneksi dengan Augmented Paper. Semua ini bisa dilakukan berkat alat digital atau digitizer yang tersembunyi di dalam sampul kulit berwarna biru indigo. Teknologi Augmented Paper ini bisa mengenali lebih dari 12 bahasa dari seluruh dunia. Seluruh hasil tulisan tersimpan dan terorganisir di dalam Montblanc Hub yang bisa diakses ketika Augmented Paper ini sudah terhubung dengan Hub tersebut. Juga tersedia pena StarWalker untuk melengkapi penggunaan Augmented Paper.

104 CGW Magazine


HALAMAN SAMPING DARI ATAS Salah satu model pena Montblanc UNICEF; Duta global Montblanc, Hugh Jackman HALAMAN INI DARI ATAS UNICEF Augmented Paper yang menggunakan teknologi digital untuk menyimpan data; Detil unik pada ujung dan badan pena UNICEF Skeleton; Dua model gelang wanita dan pilihan manset dan gelang pria yang maskulin dari Montblanc

Tujuan utama dari kolaborasi ini adalah untuk menyediakan sarana dan pra sarana yang mendukung pendidikan dalam bidang menulis dan membaca Jika pena StarWalker yang terpilih sebagai pendamping Augmented Paper, maka Montblanc menghadirkan koleksi pena secara terpisah yang bertajuk Montblanc MeisterstĂźck, Writing is a Gift. Terinspirasi dari objek historis yang merupakan bagian penting dari sejarah tulisan di dunia, MeisterstĂźck, Writing is a Gift menghadirkan batu Rosetta yang melegenda. Terdapat empat versi berbeda, yaitu Precious Resin Edition yang hampir seluruh badan dan penutup pena terbalut warna hitam resin dengan tambahan warna platinum sebagai pelengkap. DouĂŠ Classique Edition menggabungkan warna hitam resin pada badan dengan penutup pena yang terbalut dengan warna metal. Blue Solitatire Edition hadir dengan warna kombinasi biru lacquer dengan bantuan warna perak mengilap. Sementara itu koleksi Skeleton 149 Edition menggunakan warna biru sapphire transparan di keseluruhan badan pena. Terdapat enam huruf yang terpapar di seluruh koleksi pena ini, yaitu huruf pertama yang akan dipelajari oleh setiap murid di seluruh dunia. Huruf A dari Romawi, simbol khusus dari China yang berarti Anda, simbol dari alfabet Arab, simbol dari Jepang, simbol dari Korea yang merupakan kombinasi konsonan dan huruf vokal dan huruf pertama Hindi. Untuk melengkapi varian yang saling berkesinambungan ini, Montblanc juga menghadirkan koleksi perhiasan yang diberi nama Montblanc UNICEF Jewellery Collection untuk pria dan wanita. Untuk pria, terdapat dua jenis cufflink dengan gelang berbahan kulit yang dirajut dan memiliki clasp dari stainless steel. Untuk versi wanita, simbol keabadian atau infinity yang berbahan dasar perak dilengkapi dengan gelang perak dan gelang kulit yang dirajut. Seluruh perhiasan ini dipadupadankan dengan warna biru milik UNICEF untuk mengkukuhkan kerjasama ini. Seluruh hasil penjualan dari koleksi ini akan dialokasikan untuk membiayai program mulia ini. Perjuangan berat bagi Montblanc dan UNICEF untuk menjamin masa depan bagi generasi berikutnya, dan dengan gerakan yang sedang dilakukan oleh kedua pihak ini, sepertinya masa depan itu sudah terjamin.

CGW Magazine 105


Fashion Forward

Rihanna

♼ Chopard Perhiasan mewah yang tercipta dari kolaborasi dua ikon di dunia perhiasan dan musik

106 CGW Magazine


Terciptalah koleksi modern yang terinspirasi oleh tanah kelahiran Rihanna, yaitu Gardens of Barbados

A

pa yang terjadi jika dua ikon di dunia glamor berkolaborasi? Mahakarya yang menakjubkan pastinya. Itulah yang terjadi saat Maison jam tangan dan perhiasan mewah Chopard berkolaborasi dengan superstar global, Rihanna yang dikenal sebagai ikon di dunia fashion dan musik dengan pilihannya yang berani dan modern. Rihanna dan Co-President & Direktur Kreatif Chopard, Caroline Scheufele berhasil melahirkan koleksi RIHANNA ♼ CHOPARD Haute Joaillerie yang sukses menerjemahkan visi dan semangat unik sang artis. Rihanna mengaku, “Saya selalu jatuh cinta dengan perhiasan indah Chopard, jadi untuk benar-benar merancang koleksi dengan mereka adalah sesuatu yang masih belum bisa saya percaya. Itu adalah proses yang sangat luar biasa dan saya belajar banyak! Saya tidak sabar menunggu semua orang melihatnya.â€? Kini, duo yang mempesona ini bermitra untuk menciptakan perhiasan mewah yang melampaui batas-batas konvensional dan menciptakan koleksi modern yang terinspirasi oleh tanah kelahiran Rihanna, yaitu Gardens of Barbados yang subur dan Karnaval yang gemerlapan.

HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Rihanna di ajang SPACE Party; Kalung dan sepasang anting dari koleksi Karnival HALAMAN INI Rihanna mengenakan anting dari koleksi Rihanna loves Chopard Haute Joaillerie; Rihanna bersama Caroline Scheufele di acara SPACE Party; Kalung dari koleksi Karnival yang megah CGW Magazine 107


Fashion Forward

Color My World Warna-warni ceria koleksi Charriol yang menggoda

108 CGW Magazine

P

ada BaselWorld 2017 yang baru lalu, merek asal Swiss Charriol hadir dengan serangkaian koleksi jam tangan, perhiasan dan asesorisnya. Setiap musim, perusahaan yang dikelola keluarga tersebut memperkenalkan interpretasi baru yang imajinatif tentang motif kabel ikonik yang menjadi ciri khas merek tersebut, sebagai penghormatan modern terhadap kesenian bangsa Celtic. Motif abadi ini terus berkembang dan memainkan peran sentral dalam koleksi 2017, yang menampilkan lebih banyak warna dan inovasi daripada sebelumnya. Kreasi 2017 bermain dengan palet warna baru yang berani, dari warna berani dan bersemangat hingga pastel yang lembut. DNA utama Charriol, motif kabel twisted Celtic tetap berada di jantung setiap desain, yang elegan dan abadi saat ini seperti pada saat pertama kali muncul lebih dari tiga dekade yang lalu. Varian GreenLight dilengkapi dengan


HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Arloji Lady St. Tropez Mansart yang elegan; Arloji Colvmbvs Prune yang mewah, ertatahkan berlian pada bezel; Gelang-gelang terbary dari lini perhiasan Celtic ; Cincin dan gelang Forever Waves HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Arloji St. Tropez GreenLight terbaru; Model mengenakan gelang Forever Waves dan gelang amulet Forever Charms warna-warni; Model mengenakan gelang-gelang Pont D’amour; Gelang-gelang Pont D’amour yang unik

Kreasi 2017 bermain dengan palet warna baru yang berani, dari warna berani dan bersemangat hingga pastel yang lembut

batu-batu hijau tsavorite yang indah pada bezel dan lug arloji, dengan penanda waktu dari tsavorite yang sesuai pada tombolnya. Model GreenLight juga selaras dengan rona favorit tahun ini, karena ‘kehijauan’ dipuji sebagai warna 2017 tahun ini. Hijau melambangkan awal baru yang segar, harapan dan pertumbuhan. Keteduhan tsavorite yang canggih membawa sentuhan baru yang segar pada gaun malam dan membuat perubahan dari ‘warna warna’ biasa dari hitam atau putih. Begitupun warna ungu yang menjadi ciri khas Charriol, tetap dipertahankan tahun ini dalam lini arloji Colvmbvs Prune yang mewah, bertatahkan berlian pada bezel. Lini perhiasan Charriol juga tampil menggoda, dengan berbagai model terbarunya yang dapat dipadupadankan dengan arloji dan busana Anda. CGW Magazine 109


Fashion Forward

Be Bubble! Bergabunglah dengan Corum, jadilah pribadi ceria!

P Lebih banyak ruang untuk mengekspresikan kreativitas dan kegembiraan 110 CGW Magazine

ada BaselWorld 2017 kali ini, Corum meluncurkan koleksi Big Bubble terbarunya, yang sekali lagi memamerkan kegilaan kreatif para desainer dan seniman yang menyenangkan dan berani. Koleksi jam tangan yang berbentuk gelembung ini memang bukan untuk semua orang, namun hanya untuk mereka yang berani tampil beda, arloji dalam ukuran besar yang diciptakan khusus untuk orang-orang istimewa. Tidak hanya tampilannya yang luar biasa unik, Big Bubble juga membuka pintu untuk kreativitas lebih lanjut, lebih banyak ruang untuk mengekspresikan kreativitas dan kegembiraan, untuk menyatakan pikiran Anda, untuk membuat perbedaan. Tampil dalam diameter 52mm, ruang pada dial jam menjadi begitu luas untuk mengekspresikan penglihatan Anda, dan mewujudkan impian Anda. www.corum.ch


Collector’s Corner

Bring It To Life

Serangan serangga bermesin ala MeCre

S

iapa pun akan terperangah saat melihat karyakarya Gaby Wormann untuk pertama kalinya. Betapa tidak, wanita yang mengusung merek MeCre ini menciptakan seluruh kreasinya dari bagian-bagian mesin jam yang sudah tidak terpakai, yang dengan penuh ketelitian dan perhatian pada detil yang tinggi, dirangkaikannya pada tubuh seranggaserangga yang telah mati, dan hasilnya adalah mahakarya yang cukup mengerikan bagi sebagian orang, namun dianggap sebagai karya senin tingkat tinggi bagi mereka para kolektor dan penggemar mesin jam di seluruh dunia. Berikut beberapa karya terbarunya yang dipamerkan di ajang BaselWorld 2017 lalu. www.mecre.ch CGW Magazine 111


Special Report

TIME STANDS STILL Waktu yang berpacu di pagelaran jam termegah di kawasan Asia

112 CGW Magazine

T

idak pernah berhenti berkreasi, inilah ungkapan yang sempurna bagi Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) yang selalu mendukung pengembangan baru untuk masa depan di industri pembuat perhiasan maupun jam tangan lokal demi meraih pasar internasional. Setelah sukses mengadakan acara HKTDC International Diamond, Gem & Pearl Show yang diikuti oleh para praktisi perhiasan di seluruh dunia, kini HKTDC menghadirkan Hong Kong Watch & Clock Fair yang mewakili dunia Haute Horlogerie. HKTDC menghadirkan Watch & Clock Fair pada 5 hingga 9 September 2017 mendatang, tidak hanya untuk memamerkan karya pemain-pemain besar di dunia jam tangan, namun juga memberikan kesempatan bagi para pembuat jam lokal dan regional untuk memperlihatkan potensinya di pasar internasional. Ajang Hong Kong Watch & Clock Fair akan menjadi tuan rumah bagi lebih dari 810 peserta yang berasal dari 27 negara dan untuk pertama kalinya, Lebanon akan mengirimkan delegasinya untuk mengikuti ajang ini. Ini merupakan kemajuan yang pesat setelah pada pagelaran Hong Kong Watch & Clock Fair tahun 2016 yang sukses menghadirkan 20.000 pembeli. Ajang tahun ini diprediksi akan melebihi angka pembeli tahun lalu yang membuktikan bahwa Hong Kong adalah jembatan untuk seluruh dunia bagi pasar jual beli jam tangan dan perhiasan dunia. HKTDC telah mengkonfirmasi ‘Salon de TE’ akan menjadi tempat penuh prestisi bagi para pembuat arloji berkelas dan juga akan menampilkan


‘World Brand Piazza’ sebagai representasi bagi 13 nama besar di dunia Haute Horlogerie, termasuk Blancpain, BOVET, Breguet, Bulgari, Chopard, Corum, H. Moser & Cie dan lainnya. Dengan hadirnya nama-nama besar ini, sudah dipastikan Hong Kong Watch & Clock Fair akan menjadi pencipta trend tersendiri. Beberapa tema dan zona di ajang ini juga sudah terkonfirmasi, seperti ‘Chic & Trendy’ yang akan menghadirkan produsenprodusen jam tangan yang mengusung gaya dan tema masa kini, Deep Blue, Hush Puppies, Code dan Rhythm adalah nama-nama di dalam zona ini. ‘Craft Treasure’ akan menampilkan mekanisme dan fungsi dari arlojiarloji yang ada serta menampilkan permata berharga yang sering dipakai dalam pembuatan jam tangan. ‘Renaissance Moment’ merupakan penghargaan bagi para pembuat jam tangan bersejarah yang berasal dari Eropa seperti Guy Laroche, Lancaster, Van Gogh, dan kembalinya ‘Swiss Eminence’ dan ‘Swiss Independent Watchmaking Pavilion’ yang sudah tentu akan menampilkan yang terbaik dari yang terbaik dari negara Switzerland. ‘Wearable Tech’ merupakan zona menarik yang menyuguhkan teknologi terbaru dalam dunia arloji seperti smartwatch dan lain sebagainya. Tidak hanya jam tangan yang akan dipamerkan pada ajang bergengsi ini, namun aksesoris jam juga mendapat tempatnya sendiri dalam zona ‘Pageant for Eternity’ serta OEM Smart Watches yang menampilkan komponen-komponen yang terdapat di dalam sebuah jam tangan. HKTDC tidak melupakan para pesaing lokal dari Hong Kong dengan menampilkan ‘Hong Kong Watch & Clock Design Competition’ yang akan memperlihatkan kreativitas dari para pembuat jam tangan milik Hong Kong sekaligus memberikan platform bagi para desainer-desainer muda untuk

Hong Kong Watch & Clock Fair ini akan menjadi tuan rumah bagi lebih dari 810 peserta yang berasal dari 27 negara

menunjukkan kemampuan mereka di dunia jam tangan internasional. Tema yang diusung untuk kompetisi ini adalah “Future Luxury” untuk grup pelajar dan mahasiswa sedangkan tema “Luxury Automobile” akan menjadi kompetisi terbuka. HKTDC International Diamond, Gem & Pearl Show telah menjadi ajang terbesar di dunia perhiasan dan sudah saatnya Hong Kong Watch & Clock Fair mengambil hati pecinta jam tangan dengan berjuta pesonanya.

CGW Magazine 113


Special Report

The Twin

Jewellery Shows HKTDC sukses menyelenggarakan dua perhelatan perhiasan dan batu permata paling akbar tahun ini

114 CGW Magazine


YT Utama Putera berhasil memenangkan kompetisi desain perhiasan bertajuk ‘Dance of The Peacock’ yang sangat spektakuler

H

HALAMAN SAMPING Pesta pembukaan ajang pameran Hong Kong International Diamond, Gem & Pearl Show 2017 yang meriah HALAMAN INI DARI ATAS Para model yang memamerkan desain perhiasan pemenang kompetisi desain, termasuk arloji perhiasan karya Anita So yang terbuat dari jade bertatahkan berlian dan berbentuk lorgnette

ong Kong seakan disulap menjadi surga perhiasan dari batu permata, emas, berlian, dan mutiara, saat digelar dua pameran perhiasan dan batu permata yang megah, yaitu Hong Kong International Jewellery Show yang ke-34 pada tanggal 2 – 6 Maret, dan Hong Kong International Diamond, Gem & Pearl Show yang ke-4 pada tanggal 28 Feburari - 4 Maret lalu. Kedua ajang bergengsi itu diselenggarakan oleh Hong Kong Trade Development Council (HKTDC). Terdapat kenaikan jumlah pengunjung hingga 6 persen dibandingkan tahun lalu, tak kurang dari 4,480 peserta dari 54 negara dan 85.000 pembeli dari 144 negara dan wilayah memadati kedua gedung pameran, dimana 33.000 pembeli mengunjungi Diamond, Gem & Pearl Show di AsiaWorld-Expo, dan lebih dari 52.000 pengunjung menghadiri Jewellery Show di Hong Kong Convention & Exhibition Centre. Diadakan di Hong Kong Convention and Exhibition Centre (HKCEC), Pameran Perhiasan Internasional ini menampilkan perhiasan utama dari seluruh dunia, menjadikannya sebagai pusat bisnis penting bagi perusahaan perhiasan Hong Kong. Karen Cheung, Kepala Penjualan & Pemasaran Continental Holdings Ltd, mengatakan bahwa lalu lintas pembeli mereka di pameran itu lebih baik dari tahun lalu. Selain memperkuat hubungan mereka dengan klien lama, mereka juga bertemu dengan pembeli baru dari Rusia dan Inggris. Merek desain perhiasan lokal Di Tai Jewellery telah berpartisipasi dalam Pameran Perhiasan Internasional CGW Magazine 115


Terdapat kenaikan hingga 6 persen dibandingkan tahun lalu, tak kurang dari 4,480 peserta dari 54 negara dan 85.000 pembeli dari 144 negara

116 CGW Magazine

ini selama beberapa tahun untuk mencari lebih banyak pembeli baru. Generasi ketiga dari bisnis keluarga dan perancang Lisa Lee mengatakan bahwa mereka bertemu dengan pembeli dari Australia, China daratan, Italia dan Taiwan pada hari pertama pameran tersebut. Seorang pembeli bahkan memesan di tempat. Heidi Gygax, Sourcing Manager Na Hoku, Inc. dari Amerika Serikat mengatakan bahwa Pameran Perhiasan Internasional adalah barometer tren produk terbaru, memberikan banyak desain baru. Dia memesan perhiasan permata mutiara dan permata seharga US $ 50.000 dari setidaknya dua peserta pameran Hong Kong. Pembeli Bahram Fathi, Manager Hassan’s Jewellery dari Kuwait, membeli berlian seharga $ 450.000 dari pemasok Hong Kong di Diamond, Gem and Pearl Show. Dia juga mengatakan Pameran Perhiasan ini menampilkan berbagai desain terbaru, dan dia mengharapkan dapat membeli perhiasan senilai US $ 100.000 di pameran tersebut. Dia berencana untuk mengunjungi pertunjukan itu lagi tahun depan. Sementara itu ada yang menarik dari peserta pameran Jepang Crossfor saat mempromosikan teknik setting batu permata “Dancing Stone” mereka yang dipatenkan dan mengadakan presentasi penghargaan perhiasan selama Pameran Perhiasan sejak 2011. Hidetaka Dobashi, CEO perusahaan tersebut, menyatakan bahwa, karena kekayaan intelektual di Hong Kong terlindungi dengan baik, sangat cocok untuk mempromosikan teknik setting batu permata yang dipatenkan mereka. Berpartisipasi dalam Pameran Perhiasan membantu mereka meningkatkan kesadaran merek dan mempromosikan teknik mereka ke industri ini, yang secara efektif menarik lebih banyak pemegang lisensi. Dan tahun ini Indonesia boleh berbangga karena salah satu merek perhiasan Tanah Air, YT Utama Putera pemegang lisensi Dancing Stone™ Indonesia berhasil memenangkan kompetisi desain perhiasan yang bertajuk ‘Dance of The Peacock’ yang sangat spektakuler. Dari Hong Kong, kami sempat berbincang akrab dengan Anita So, gemologist lulusan GIA dan pemilik Osatina Jewellery. Salah satu karyanya yang sangat mewah dan unik, mengambil inspirasi dari Lorgnette, yaitu kacamata bertangkai panjang milik para wanita bangsawan di abad ke-19. Desain yang dinamakannya The


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Snake Bracelet karya Zorab; Pengunjung pameran memadati Hall 1; Tim dari Indonesia yang turut berpameran; Gigi Cheng dari ISuperstar Hong Kong dan salah satu karyanya yang indah, cincin berbentuk kupu-kupu yang bertatahkan berlian HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Batu Australian Boulder Opal; Kalung Turquoise dari Cimmino; Kalung Aka Coral dari Chii Lih Coral Co Ltd

CGW Magazine 117


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Para model memamerkan desain perhiasan salah satu peserta pameran; Natthineethiti (Nikki) Phinyapincha dari Thailand Gems & Jewelry Fair; Workshop tentang perhiasan; Isaac Siman-Tov, Managing Director Lili Diamonds dan rekan bisnisnya; YT Utama Putera dari Indonesia berhasil memenangkan kompetisi desain perhiasan bertajuk ‘Dance of The Peacock’

118 CGW Magazine

Vision Art, yang terdapat dalam model Oval dan Cateye itu adalah kacamata sekaligus penunjuk waktu yang terbuat dari jadeite Burma, emas putih 18K bertatahkan berlian, tsavorite dan jam yang dilengkapi mesin buatan Swiss. Mengkhususkan diri dalam jadeite, mutiara dan desain berlian, gaya desainnya imajinatif, fleksibel dan selalu memancarkan kepribadian hangat dan orisinalitas. Desain perhiasan indah lainnya yang patut diperhitungkan adalah koleksi dari Belford Jewellery, yang didirikan di Hong Kongoleh Leung Kwok Ching dan adik iparnya, Benson Wong. Bermula dari hobi keduanya yang terbiasa mengoleksi karya seni mewah, Benson, sebagai saudara termuda di keluarganya, mulai mendesain berbagai model perhiasan. Kini Belford sukses menyatukan seni fungsional dengan kualitas pengerjaan, sehingga para desainer mereka telah memenangkan berbagai penghargaan untuk desain perhiasan. Selama dua pertunjukkan perhiasan dan permata ini, sejumlah resepsi untuk memperluas jaringan bisnis pun diselenggarakan untuk memberikan pengalaman pameran yang kaya bagi peserta pameran dan pembeli, termasuk Gala Dinner yang disponsori oleh Tanzanite Foundation, seminar yang mengeksplorasi berlian dan batu permata dan menganalisis tren produk, forum pembeli, keahlian perhiasan. Demonstrasi, parade perhiasan hingga resepsi koktail yang meriah. Perhelatan akbar ini berlangsung sukses, yang tak terlepas dari kerja keras dan profesionalisme para anggota panitia HKTDC, yang berada di Hong Kong maupun di negara-negara lainnya, termasuk Indonesia. Thanks to you all!


TIME TO TRAVEL All About Luxury Travels Parties Around The Globe

CHOPARD


Time Travel

Day At The Museum Menjelajahi sejarah luar biasa instrumen penunjuk waktu di Museum Longines

T

ahukah Anda bahwa banyak penerbang dan penjelajah menaruh kepercayaan mereka, dan sampai batas tertentu keselamatan mereka, pada jam tangan Longines? Fakta menarik ini bisa kita temukan saat berkunjung ke Museum Longines yang menampung koleksi yang mencakup semua aspek sejarah merek ini. Dan jika Anda seorang kolektor jam tangan buatan Swiss dan gemar mengunjungi museum, pastinya Anda tidak akan melewatkan kesempatan untuk mengunjungi museummuseum milik merek jam tangan ternama di Swiss, termasuk Longines. Museum yang terletak di St-Imier, Swiss ini menyimpan berbagai warisan sejarah yang menarik, tak heran jika seorang Kate Winslet pun terpesona dan mendapatkan ide untuk berkolaborasi menciptakan salah satu model jam tangan Longines, Flaghsip Heritage, setelah berkunjung ke museum bersejarah ini. Di edisi kali ini, kami akan mengajak Anda untuk menelusuri kembali sejarah panjang merek asal Swiss yang dikenal dengan logo berbentuk jam pasir bersayap ini, mulai dari tahun 1832 hingga sekarang. Museum inilah yang menjadi saksi sejarah pembuatan jam tangan Longines yang lahir dari tradisi, keanggunan dan penampilan, terlihat dari koleksi lengkap arsip bersejarah yang ditampilkan, mulai dari model perangkat pengatur waktu dari berbagai periode, chronograph dan instrumen navigasi lainnya, serta berbagai foto, poster, film dan arsip bersejarah yang luar biasa dan sekitar 800 catatan tertulis dari hari-hari awal merek Longines pada tahun 1867 sampai 1969. Kami melihat sendiri catatan yang menjadi sumber informasi yang sangat berharga ini, menelusuri kisah setiap arloji yang meninggalkan pabrik sampai tanggal penjualannya ke salah satu dari banyak agen Longines di seluruh dunia. Saat ini, arsip ini digunakan untuk memberi tahu pemilik jam tangan Longines antik tentang 120 CGW Magazine


Pengunjung dapat menemukan jam tangan, instrumen navigasi dan perangkat pengatur waktu, serta berbagai foto, poster, film, medali, materi arsip yang luar biasa

sejarah jam tangan mereka dan layanan ini sangat dihargai oleh semua penggemar an kolektor jam tangan Longines. Longines telah menemani misi penjelajahan ke penjuru dunia yang belum pernah ditemukan sebelumnya, harus menghadapi kondisi cuaca ekstrem, menjadi bagian dari penetapan rute dan catatan penerbangan baru, dan menavigasi melalui laut yang bergelora. Dengan demikian banyak penerbang dan penjelajah menaruh kepercayaan diri mereka, dan sampai batas tertentu keselamatan mereka, di jam tangan Longines. Nama-nama seperti Charles Lindbergh, Philip van Horn Weems, Roald Amundsen, Amelia Earhart dan Paul-Emile Victor, antara lain, menggunakan keahlian Longines untuk menaklukkan udara, lautan atau darat, yang ditampilkan di salah satu bagian dari museum yang dipersembahkan khusus untuk petualangan dan semangat para perintis ini. Sejarah perusahaan Longines dimulai pada tahun 1832, ketika Auguste Agassiz mendirikan bisnis di Saint-Imier dan melakukan kemitraan dengan dua pembuat jam di pabrik pembuatan jam tangan Comptoir Raiguel Jeune & Cie. Bagian-bagian jam tangan diproduksi di bengkel rumah oleh para pengrajin terampil, kemudian Auguste Agassiz mengurus perakitan dan pembagian produk jadi. Sejak pabrik Longines

HALAMAN SAMPING DARI ATAS Ruangan dimana disimpan arsip-arsip lama Longines dan buku catatan berbagai koleksi Longines di masa lampau; Jam saku Longines HALAMAN INI DARI ATAS Berbagai model jam saku Longines vintage yang unik; Salah satu ruangan di museum

CGW Magazine 121


HALAMAN INI Berbagai koleksi vintage Longines dan produk bersejarah lainnya seperti poster, foto dan berbagai arsip penting HALAMAN SAMPING DARI ATAS Salah satu mesin pengukur waktu yang unik; Jam pasir Longines

122 CGW Magazine


Sejak tahun 1878 Longines juga terkait erat dengan dunia olahraga, yang telah mengembangkan teknologi untuk mengukur waktu dengan presisi tinggi berdiri dan beroperasional, perusahaan tersebut mengadopsi nama lokasi tepi sungai tempat bangunan itu dibangun. Nama Longines - yang berarti “padang rumput panjang� - lahir dan sejak saat itu, semua jam tangan yang meninggalkan pabrik akan membawa nama ini, lengkap dengan logo berbentuk jam pasir bersayap dan nomor seri. Diantara yang ditampilkan adalah perangkat penunjuk waktu Longines pertama (calibre 20H), calibre 13ZN legendaris yang diproduksi untuk chronograph pergelangan tangan, mesin self-winding Longines pertama yang dipatenkan (calibre 22A) dan cybernetic quartz calibre pertama untuk jam tangan yang disebut Ultra-Quartz, adalah beberapa mesin dari tonggak sejarah teknis dalam sejarah merek yang dapat dinikmati oleh para pengunjung selama kunjungan mereka. Dan mulai tahun 1878, Longines juga memiliki ikatan erat dengan dunia olahraga dan telah mengembangkan teknologi untuk mengukur waktu dengan presisi yang mengagumkan. Terdapat bagian khusus dari museum ini yang ditujukan untuk penentuan waktu, mencakup berbagai penemuan Longines untuk menentukan waktu eksploitasi yang berbeda, seperti calibre 20H, yaitu chronograph pertama yang dikembangkan pada tahun 1878 dan digunakan pada perlombaan berkuda di Amerika. Juga bisa ditemukan sistem penentuan waktu otomatis “broken wire� CGW Magazine 123


HALAMAN INI Berbagai koleksi vintage Longines termasuk jam saku yang unik; Longines Regional Sales Manager Asia Pacific Claude Jaunin, Lulu F. Pasha dan William Yong dari SWATCH Group Indonesia

yang diluncurkan pada tahun 1912, hingga kamera unik ChronocinĂŠgines yang absolut dari tahun 1954, yang dikontrol oleh jam quartz, yang dapat mengambil 100 frame per detik dan mencetak setiap gambar dalam satu waktu. Semua penemuan ini memberikan kontribusi penting yang memastikan bahwa nama Longines tercatat dalam sejarah olahraga. Museum Longines buka dari Senin sampai Jumat, dari pukul 9 pagi sampai tengah hari dan dari pukul 2 sampai 5 sore. (Kecuali hari libur). Pengunjung wajib dipandu oleh pemandu wisata dengan pilihan bahasa Prancis, Jerman, Inggris, Spanyol dan Italia. Durasi kunjungan sekitar 1 hingga 1 setengah jam. Untuk reservasi, hubungi tel: + 41 (0) 32 942 54 25, atau e-mail: museum@longines.com

124 CGW Magazine


Collector’s Corner

Absolute

Freedom

Waktunya berinovasi dengan Montfort Watches

D

idirikan oleh dua penggemar jam tangan, Philippe Kuratle dan Jérémie Senggen, Monfort Watches Co mengandalkan inovasi dalam pembuatan arloji mereka. Dengan slogan “Time To Innovate”, mereka telah membawa beberapa solusi menarik untuk model Strata mereka, dengan ciri khas pada dasar muka jam cetak 3D. Terbuat dari baja tahan karat, dial jam dibuat melalui manufaktur aditif, dan lapisannya disusun sedikit demi sedikit untuk menciptakan permukaan relief bernama les massifs, motifnya terinspirasi oleh Pegunungan Alpen Swiss. Dengan pola segitiga yang berulang, panggulnya menyerupai struktur batu kristal, dan merupakan variasi visual dari paku tradisional, atau clous de Paris, guilloche. Terdapat 4 versi yang dinamai sesuai kepribadian heroik, yaitu James (Bond), Frank (Sinatra), Bruce (Wayne) dan Vador, yang hadir dengan case 4 bagian berdiameter 44mm dari bahan “Super Stainless Steel” yang dikeraskan, dan diberi lapisan DLC hitam dan abu-abu. www.montfortwatches.com

CGW Magazine 125


Time Travel

Luxury

Keindahan surgawi dan kuliner istimewa di Amandari

at Sunset

126 CGW Magazine


DARI KIRI Amandari Villa dilengkapi dengan kolam renang yang seakan menyatu dengan alam; Keindahan senja saat matahari terbenam yang tak terlupakan di Amandari

S

Terinspirasi oleh desa tradisional, Amandari dibingkai oleh hutan dan sawah di jantung budaya Bali yang eksotis

aat matahari terbenam di atas panorama Lembah Ayung yang menakjubkan, kami berkumpul di malam hari untuk menikmati berbagai hidangan lezat dan kisah-kisah yang menghangatkan hati dari tiga Executive Chef Aman, yaitu Nicholas Kennedy, Shane Lewis dan Lorenzo Buccharini, yang membangkitkan resep keluarga yang disegani dalam 6 tingkat menu yang menampilkan cita rasa dan produk hasil lokal. Itulah pengalaman tak terlupakan saat menghadiri acara Six at Sunset yang merupakan bagian dari rangkaian festival kuliner Ubud Food Festival yang diselenggarakan di Ubud, Bali pada bulan Mei lalu. Nicholas Kennedy sendiri adalah chef Amandari Ubud kelahiran New Zealand yang mengagumi budaya kuliner Bali. Bersama dua chef lainnya, ia bekerja dengan produsen berkualitas tinggi dan didukung oleh kebun pribadi Amandari, menu kontemporer karya mereka diolah berdasarkan faedah etika makanan, sambil tetap menghargai sekaligus merayakan kuliner Indonesia. Para tamu yang hadir malam itu tidak hanya dipuaskan dengan berbagai sajian kuliner bintang lima, namun dimanjakan pula oleh keindahan resor Amandari yang tak terlupakan. Terinspirasi oleh desa tradisional, Amandari dibingkai oleh hutan dan sawah di jantung budaya Bali. Rumah alang-alang-jerami, yang diataranya dilengkapi dengan kolam renang, seluruhnya menghadirkan taman tropis pribadi, dimana tamu yang menginap dapat menikmati kenyamanan vila dalam naungan langit-langit bambu, dan suite yang dipercantik dengan kayu jati dan kelapa. CGW Magazine 127


Pengalaman tak terlupakan saat menghadiri acara Six at Sunset yang merupakan bagian dari rangkaian festival kuliner Ubud Food Festival 128 CGW Magazine


Amandari terletak di desa Kedewatan, 15 menit berkendara dari Ubud, tersembunyi di lereng bukit yang menghadap sawah dan padang gurun Lembah Ayung. Dikelilingi oleh dinding paras-batu tradisional, masingmasing suite berdiri sendiri dan dapat dengan mudah diakses melalui gerbang batu tradisional Bali, mengarah ke taman halaman pribadi dan interior mewah. Amandari memiliki dasar sakral dan sangat mengayomi penduduk dan keluarga di sekitar properti, dimana anak-anak dapat menghadiri kelas tari secar gratris di sini, dan prosesi religius berlangsung secara teratur, yang dapat Anda nikmati sembari menuruni tangga yang menurun di bawah Amandari ke batu abad ke-7, sebagai motif yang digunakan di seluruh properti. Berbagai kegiatan mengesankan dapat dilakukan selama tinggal di Amandari, misalnya dengan mengikuti jalan keluar dari desa untuk mendaki atau bersepeda menikmati hamparan keindahan sawah dan tanaman berwarna hijau zamrud, atau menyusuri lebih jauh untuk mengunjungi desa pengrajin, kuil tersembunyi, dan istana dan butik Ubud. Disambut angin sepoi-sepoi yang menyegarkan, The Restaurant adalah restoran utama yang memiliki konsep terbuka dengan bar yang berdekatan sehingga memudahkan untuk dapat menikmati pemandangan kolam renang dan Sungai Ayung yang spektakuler. Restoran ini menawarkan santapan tropis yang lezat mulai dari sarapan hingga makan malam, menyajikan menu masakan Indonesia dan Barat yang menggugah selera. Tingkat atas menyediakan ruang yang ideal untuk makan malam yang lebih intim, sementara santapan pribadi juga tersedia di masing-masing suite, 24 jam sehari. Amandari memang akan memukau siapapun yang berkunjung ke sana, dan akan membuat Anda rindu untuk segera kembali lagi menikmati surga dunia yang ditawarkannya. HALAMAN INI DARI ATAS Dua menu yang disajikan dalam acara Six at Sunset di The Restaurant; Suasana religius menjadi bagian dari resor mewah ini; Tamu undangan yang hadir sebagai bagian dari acara Ubud Food Festival

HALAMAN SAMPING Beberapa bagian dari Amandari dimana tamu yang menginap dapat menikmati kenyamanan vila dalam naungan langitlangit bambu, dan suite yang dipercantik dengan kayu jati dan kelapa

Amandari Kedewatan, Ubud, Bali, Indonesia Tel: (62) 361 975 333 Email: amandari@aman.com

CGW Magazine 129


BaselWorld 2017 Pada tanggal 23 – 30 Maret lalu, ajang bergengsi yang memamerkan tren teranyar dari dunia haute horlogerie dan haute joaillerie dari seluruh dunia, BaselWorld kembali digelar di kota Basel, Swiss. Tahun ini, total pengunjung mencapai 86 ribu orang dan awak media 4,400 orang dari 70 negara hadir memadati gedung-gedung pameran seluas total 457,2km persegi! Collector’s Guide – WATCHES Indonesia terpilih kembali menjadi partner media resmi BaselWorld tahun ini, dan menyaksikan sendiri beragam merek jam tangan dan perhiasan ternama hadir memamerkan koleksi terbaru dan terbaik mereka di ajang yang paling dinanti oleh para penggemar, kolektor, pengamat arloji dan perhiasan, hingga awak media ini.

CEO Chopard Asia, Stephan Ritzmann, Lulu dan Regional Marketing Director Chopard Asia, Joanne Huen

Hall 1 BaselWorld 2017

CEO Hautlence, Sandro Reginelli dan Anwar Pasha dari CG-WATCHES Indonesia

COO MB&F, Charris Yadigaroglou

CG-WATCHES Indonesia ditampilkan di katalog eksklusif BASELWORLD 2017

Para model mengenakan perhiasan berlian dari Jacob & Co

130 CGW Magazine

Edouard Meylan, CEO H. Moser & Cie dan Anwar Pasha

Head of Product Departm Nicolas Clerc dan Frans ent, Tissot isca W dari Tissot Indonesia

CEO Corum, Davide Traxler

Steven Cheng dari Mido, Lulu F. Pasha dan Iwan Ng dari Certina


Astronot legendaris Buzz Aldrin dan George Clooney di Omega Spacecraft Petros Protopapas, Raynald Aeschlimann, Brian

Cox, Buzz Aldrin, George Clooney dan Jim Ragan

Lost In Space

Dikelilingi oleh alam semesta yang terang-benderang, OMEGA merayakan ulang tahun ke-60 koleksi Speedmaster ikoniknya dengan acara yang dipenuhi bintang di London. Hadir menjadi bintang utama pada acara itu adalah George Clooney dan Buzz Aldrin sebagai tamu kehormatan di malam yang bertajuk “Lost in Space� ini, tema yang memberi penghormatan kepada warisan Speedmaster yang tak tertandingi dalam eksplorasi luar angkasa. Tempat itu diberi sentuhan futuristik dan dihiasi dengan 60 model Speedmaster paling utama dari tahun 1957 sampai 2017. OMEGA Speedmaster telah menikmati sejarah yang panjang dan beragam. Dan sebagai bagian dari sejarah Apollo 11 pada tahun 1969, adalah saat Buzz Aldrin melangkah ke permukaan bulan dan, pada saat itu, OMEGA Speedmaster menjadi jam tangan pertama yang pernah dikenakan di bulan.

Liu Shishi

Gemma Arterton

Raynald Aeschlimann, Professor Brian Cox dan George Clooney mendampingi astronot Buzz Aldrin

Raynald Aeschlimann dan Joely Richardson

David Gandy

Amber Lebon

Liv Tyler

Toby Huntington Whitely CGW Magazine 131


Glitz & Glam

Berfoto bersama seusai pementasan karya Iwan

Tirta Private Collection

A Tribute To Iwan Tirta Sebagai penghormatan terhadap sang maestro Batik, mendiang Iwan Tirta, Gran Meliá Jakarta berkolaborasi dengan Iwan Tirta Private Collection mengadakan acara yang bertajuk “A Tribute to Iwan Tirta” pada 17 Mei lalu. Acara yang digelar di hotel Gran Meliá Jakarta ini menampilkan 18 koleksi berupa set kebaya dan kain batik yang dipadankan dengan aksesoris mahakarya hasil kolaborasi Iwan Tirta Private Collection dengan desainer aksesoris Rinaldy A. Yunardi, serta koleksi runway terbaru untuk Spring/Summer 2017. Acara ini dihadiri para Duta Besar, isteri Duta Besar negara sahabat, tamu undangan VIP dan penggemar Batik di Jakarta. Diakui Ruth Abellan, General Manager Gran Meliá Jakarta bahwa batik merupakan warisan seni Indonesia yang telah mempengaruhi tren fesyen internasional.

dari Para model mengenakan koleksi kebaya dan batik Iwan Tirta Private Collection

Era Soekamto, Creative Director Iwan Tirta Private Collection dan Wike Trisnandhini, Assistant Director Marketing Communications Gran Meliá Jakarta berpose bersama model Rita Pusponegoro Duta Besar Kuba untuk Indonesia, HE Nirsia Castro Guevara

Ruth Abellan, General Manager Gran Meliá Jakarta 132 CGW Magazine

Duta Besar Venezuela untuk Indonesia, HE Gladys Urbaneja Duran

Istri Duta Besar Bangladesh, Madame Farhana Kabir Shimu


Lantunan lagu turut memeriahkan ajang pembukaan pameran Pembukaan pameran ditandai dengan bersulang

bersama

All About Omega

Pameran yang paling ditunggu-tunggu oleh para penggemar merek jam mewah asal Swiss, Omega di Indonesia telah berlangsung di Plaza Senayan pada tanggal 24 Februari hingga 5 Maret yang lalu. Pameran yang merupakan bagian dari tur dunia yang bertajuk ‘Planet OMEGA’ itu begitu sarat akan informasi yang mengungkapkan sejarah Omega sejak tahun 1848, dan membuktikan keberadaan merek ini sebagai pelopor dalam desain, inovasi dan keunggulan, serta menghadirkan berbagai momen bersejarah, seperti penjelajahan ruang angkasa dan pendaratan di bulan selama enam kali bertutur-turut, hingga peran Omega sebagai Pencatat Waktu Resmi Olimpiade. Dan tentunya koleksi jam tangan ikonik yang dikenakan oleh agen rahasia 007, James Bond.

Wida Budiman

Maudy Ayunda

Nicholas Saputra

Novitasari dan Raymon Firdauzi

Renaldi Hutasoit

Rahmah Umayyah

William Yong Cicilia King dan Reiko West

Melinda Babyanna dan Joe Rusma

Ayu Hakim

Fredyka Salim CGW Magazine 133


Garden Party Para penggemar merek mewah asal Italia, Bulgari menyambut kehadiran hadirnya koleksi aksesoris Spring / Summer 2017 yang indah dan dipersembahkan bagi para wanita penyuka aksesoris mewah dalam balutan warna-warni nan cerah. Pada 12 April lalu, bertempat di Writer’s Bar di Raffles Hotel, Jakarta, Bulgari menjadi tuan rumah bagi pesta eksklusif di sore itu yang menampilkan serangkaian koleksi terbarunya dihadapan awak media, tamu undangan khusus dan para wanita dan sosilita Jakarta berpenampilan cantik yang tentunya hadir dengan mengenakan aksesoris indah dari Bulgari.

Tas dan aksesoris Bulgari terbaru

Putri Soedardjo

Ollivia Pramaisella

Aita Christina 134 CGW Magazine

Paola Tambunan

Patricia Devina

Jeanice Lie

Noi Aswari

Lyla Andalucia

Regina Raquel

Stefanie Soewono


Afternoon Soiree Pada 6 April lalu, supermodel, dermawan dan pengusaha Petra Nemcova yang juga adalah Duta Global Chopard hadir sebagai tamu istimewa di acara perayaan ulang tahun pertama butik Chopard di Plaza Indonesia. Chopard dan Time International menyambut kehadirannya yang sekaligus untuk menghadiri acara lelang Happy Hearts Fund yang didirikannya. Turut hadir sore itu, salah satu Board of Director dari Happy Hearts Fund Indonesia, Ronald Liem yang mendampingi Petra hingga acara pesta cocktail pada malam harinya. Chopard khusus meluncurkan koleksi Chopard Happy Hearts Collection yang sebagian besar penjualannya disumbangkan bagi yayasan kemanusiaan tersebut.

inkler

Joanne Huen, Shannon Hartono dan Sylvia Beiw

Camelia Fena

Cindy Kusuma dan Edward Kusuma

Yoonhye Shin

Ronald Liem dan Petra Nemcova

Desy Jones dan Rhay Irawan

Pebalap muda Indonesia Philo Paz Armand dan Petra Nemcova

Kelly Tandiono

Jam tangan perhiasan Chopard bertatahkan berlian Karina dan Anggraini

Eva Wall

Petra Nemcova dan Lulu F. Pasha

Ayuna Diya, Delicia Indri dan Astri Hirdaningtyas

CGW Magazine 135


Rendezvous Time Pada 16 Mei lalu, Jaeger-LeCoultre mengundang awak media dan para klien VIP mereka di Jakarta untuk hadir di ajang bertajuk Rendez-Vous yang eksklusif di Hermitage Hotel, Jakarta. Acara penuh keakraban yang dipandu langsung oleh Managing Director Jaeger-LeCoultre untuk wilayah Asia Tenggara dan Oseania, Maxence Kinget ini menghadirkan serangkaian koleksi terbaru mereka di tahun 2017, yaitu Rendez-Vous, Reverso, Geophysic dan Master Control. Fokus tahun ini adalah pada koleksi Rendez-Vous yang memiliki fitur fase bulan, fungsi pengingat waktu baru dan ukuran lebih besar, yang mencerminkan popularitas koleksi RendezVous di seluruh dunia.

Pemenang quiz bersama Managing Director Jaeger-LeCoultre, SouthEast Asia & Oceania, Maxence Kinget

Haryanto Kanjaya dan Evi Handayani

Handi dan Jenny Kurniawan Greg Maras dan Binia Sirapandji

n Steffi Issaula

Aldwin Andrea da

136 CGW Magazine

Aryo Hidayat dan Lia Hidayat

Arloji Jaeger-LeCoultre Reverso Tribute Gyrotourbillon

Para penggemar dan kolektor jam tengah mengamati detil jam Jaeger-LeCoultre


Pia Alisjahbana

Ratu Silvia, Irma Gamal Sinurat, Happy Djarot S. Hidayat dan Svida Alisjahbana. Foto: dok. Jakarta Fashion Week

Queen’s Visit Pada tangal 23 Mei lalu, Raja dan Ratu Swedia berkunjung ke Indonesia untuk pertama kalinya, dan ternyata Ratu Silvia dari Swedia tertarik dengan hasil kreativitas dari Indonesia pada saat berkunjung ke Jakarta Creative Hub. Kehadirannya adalah untuk meresmikan pembukaan kelas Fashion Forward, Fashion and Creativity in Indonesia and Sweden. Didampingi oleh CEO Femina Group, Svida Alisjahbana, Dirjen Swedish Institute Annika Rembe, istri Gubernur DKI Jakarta, Happy Djarot Saiful Hidayat, Irma Gamal Sinurat dari Jakarta Creative Hub dan Petty S. Fatimah, Editor in Chief/CCO majalah Femina, Ratu Silvia mengaku, “Usaha tekstil dan fashion saat ini, secara global, berkembang dengan sangat pesat. Di Indonesia juga tidak ketinggalan. Apalagi, Indonesia memiliki banyak pekerja industri fashion sehingga dapat menciptakan peluang bisnis yang lebih besar lagi.”

Michelle Tjokrosaputro dari Bateeq

Annika Rembe

Lenni Tedja Desainer Ai Syarief bersama Creative Director Batik Chic, Novita Yunus Petty S. Fatimah dan Lulu F. Pasha

Chitra Subiyakto berbincang dengan Ratu Swedia, Silvia. Foto: dok. Jakarta Fashion Week

CGW Magazine 137


Arief Yohei Dobashi, Direktur Crossfor HK Limited dan Budiman, General Manager YT Utama Putra

Para model menampilkan koleksi Dancing Stone™ Indonesia pada Jakarta International Jewellery Fair 2017

Natural Attraction Ada yang membanggakan saat melihat kehadiran YT Utama Putra, pemegang lisensi resmi Dancing Stone™ Indonesia di ajang Jakarta International Jewellery Fair 2017 yang berlangsung di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 20-23 April 2017 lalu. Betapa tidak, merek perhiasan Tanah Air yang merupakan pemegang lisensi resmi teknik setting batu permata “Dancing Stone” asal Jepang ini telah berhasil memenangkan kompetisi desain perhiasan yang bertajuk ‘Dance of The Peacock’ yang sangat spektakuler di Hong Kong tahun ini. Beragam teknik terbaru dalam setting batu permata terbaru dalam berbagai model perhiasan mewah dihadirkan dalam sebuah fashion show bertajuk ‘Natural Attraction’ yang dikenakan para model.

Para model tampil dalam jewelley show “Natural Attraction” persembahan Dancing Stone™ Indonesia berfoto bersama Arief Budiman

Desain kalung tebarunya

cing Stone

Model mengenakan perhiasan Dancing Stone

138 CGW Magazine

Arief Budiman dan trophy Dancing Stone

Model dalam perhiasan Dan


Villas designed in Balinese style sit among tropical gardens beside the island’s finest beach NATURAL AND CULTURAL TREASURES SURROUND THIS BEAUTIFUL RESORT. COME EVENING, THERE’S NO MORE MAGICAL PLACE TO BE THAN DINING ON THE BEACH AS THE SUN SLIPS INTO THE SEA.

BELMOND JIMBARAN PURI

JALAN ULUWATU, JIMBARAN , BALI, INDONESIA 80361

TEL: +62 361 701 605


Glossary of Watch Terms

Alarm Alat yang membunyikan sinyal suara pada waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Altimeter Alat yang menentukan ketinggian berdasarkan respons terhadap perubahan tekanan barometrik. Analog Display Menggunakan tangan untuk menunjukkan waktu, bukan layar LCD. Analog Watch (Jam Tangan Analog) Jam tangan dengan muka arloji, jarum jam, dan angka atau penanda yang menunjukkan display jangka waktu total 12 jam. Digital analog adalah arloji yang dilengkapi display digital sekaligus jarum jam seperti pada arloji konvensional. Annual Calendar (Kalendar Tahunan) Mesin yang menunjukkan minimal tanggal, hari, dan bulan. Banyak model juga menunjukkan fase bulan. Arloji ini menyesuaikan dengan tepat bulan pendek maupun panjang; tapi tidak akurat untuk tahun kabisat (sekali dalam empat tahun, bulan Februari hanya terdiri dari 28 hari). Aperture Jendela atau bukaan kecil pada muka arloji jam tangan yang menunjukkan beberapa indikasi, misalnya jam dan tanggal. Beberapa muka arloji (dalam bahasa Prancis: montres Ă guichet) memiliki aperture semacam ini. Assembling (Perakitan) Proses pemasangan komponen-komponen sistem penggerak. Dulu proses ini seluruhnya dilakukan dengan tangan, tapi kini sebagian besar sudah dilakukan secara otomatis menggunakan mesin. Meski demikian, pekerjaan oleh manusia masih tetap ada, terutama untuk inspeksi dan pengujian. 140 CGW Magazine

@Antoine Griezmann - HYT

Automatic Movement (Sistem Penggerak Otomatis) Sistem penggerak mekanis yang tidak perlu diputar karena rotornya, bagian dari mekanisme otomatis, memutar pegas utama tiap kali pemakai menggerakkan tangannya. Sistem penggerak otomatis pertama diciptakan di Swiss oleh Abraham-Louis Perrelet pada abad ke-18. Bila sudah terputar penuh dan tak dipakai, kebanyakan arloji otomatis memiliki cadangan daya hingga 36 jam. Auto Repeat Countdown Timer Timer hitung mundur yang langsung mengeset ulang begitu waktu yang

sudah diset sebelumnya terlewatkan, dan memulai hitung mundur kembali. Timer ini terus mengulangi hitung mundur sampai penggunanya menekan tombol stop. Automatic Watch (Arloji Otomatis) Arloji yang pegas utamanya diputar oleh sistem penggerak atau akselerasi lengan pemakai. Berdasarkan prinsip daya tarik bumi, rotor berputar dan menyalurkan energinya ke pegas memakai mekanisme yang sesuai. Sistem ini ditemukan oleh Abraham-Louis Perrelet pada abad ke-18.


Battery Reserve Indicator Indikator cadangan baterai Bezel Cincin yang melingkari muka arloji, biasanya terbuat dari emas, lapisan emas atau baja. Bi-directional Rotating Bezel Bezel yang dapat digerakkan mengikuti arah jarum jam atau sebaliknya. Ini dipakai untuk kalkulasi matematis atau untuk mengecek waktu yang telah lewat. Bracelet (Gelang) Jenis tali arloji yang terbuat dari elemenelemen berbentuk menyerupai rantai. Bridge Bagian pelengkap yang terpasang ke pelat utama untuk membentuk bingkai sistem penggerak arloji. Bagian-bagian lainnya dipasang di dalam bingkai. Cabochon Batu penghias yang dibentuk bundar. Calendar (Kalender) Fitur yang menunjukkan tanggal, dan sering kali juga hari dan tahunnya. Ada beberapa macam arloji kalender. Caliber/Calibre Istilah yang sering dipakai oleh perusahaan jam tangan Swiss untuk menyebut tipe model tertentu, misalnya Caliber 48 berarti model 48. Istilah ini juga lebih lazim dipakai mengindikasikan bentuk, layout, atau ukuran sistem penggerak. Cambered Sering dipakai merujuk pada bentuk muka arloji atau bezel yang berlekuk atau melengkung. Automatic Winding/Self-Winding Istilah ini merujuk pada arloji yang memakai sistem penggerak mekanis (kebalikan dari sistem penggerak quartz atau elektrik). Pemutarannya dilakukan dengan gerakan lengan pengguna, bukan memutar sistem pemutarnya. Rotor yang berputar karena gerakan kemudian memutar pegas utama jam tangan. Jika arloji otomatis tidak dipakai satu atau dua hari, putarannya akan melambat dan perlu diputar secara manual agar berjalan kembali.

Balance Spring (Pegas Penyeimbang) Pegas yang sangat kecil (disebut juga “hair springâ€? atau pegas rambut) dalam arloji mekanis yang memutar roda penyeimbang kembali ke posisi netral. Balance Wheel (Roda Penyeimbang) Bagian dari sistem penggerak arloji mekanis yang berputar, membagi waktu menjadi beberapa segmen yang sama. Barrel Tabung tipis berisi pegas utama arloji. Tepian bergerigi barrel mendorong train.Â

Case Logam yang mewadahi komponenkomponen jam tangan. Logam yang paling lazim dipakai adalah stainless steel, tapi titanium, emas, perak, keramik, dan platinum juga bisa dipakai. Arloji yang kurang mahal biasanya terbuat dari kuningan dan dilapisi emas atau perak. Caseback Sisi belakang case arloji, bagian yang menempel pada kulit. Kadang dibuat transparan sehingga dapat melihat mesin di dalam arlojinya, atau bisa juga CGW Magazine 141


solid. Kebanyakan manufaktur mengukir bagian punggung arloji ini dengan nama (brand) mereka, informasi tahan air dan guncangan, unsur logam case-nya, dan berbagai detail lainnya. Chime (Denting) Suara seperti bel yang timbul ketika hitungan jam sampai pada satu jam, setengah jam, dan sebagainya. Dua denting yang lazim ditemukan pada arloji adalah denting Westminster seperti suara lonceng Big Ben yang terkenal di London, dan bim bam, denting dua nada. Chronograph Arloji yang termasuk fungsi stop watch built-in – yaitu timer yang dapat dimulai dan dihentikan untuk menghitung waktu suatu kejadian. Ada banyak variasi chronograph. Ada yang beroperasi dengan jarum detik di tengah yang menentukan waktu pada muka arloji utama. Lainnya memakai subdial untuk jam, menit, dan detik yang telah lewat. Jangan keliru antara istilah “chronograph” dengan “chronometer”. Chronometer merujuk pada jam, yang mungkin dilengkapi fungsi chronograph atau bisa juga tidak, dan yang sudah memenuhi standar tinggi akurasi tertentu yang ditentukan oleh institusi arloji resmi di Swiss. Jam tangan yang di dalamnya dilengkapi fungsi chronograph sendiri disebut “chronograph”. Chronometer Istilah ini merujuk pada arloji presisi yang diuji dalam berbagai temperatur dan posisi, dengan demikian memenuhi standar akurasi yang ditentukan oeh sebuah institusi resmi di Swiss. Kebanyakan perusahaan jam tangan menyediakan sertifikat bagi pembeli chronometer. Complication Arloji yang dilengkapi fungsi-fungsi lain selain untuk menunjukkan waktu. Misalnya, chronograph adalah salah satu complication dalam jam tangan. Kerumitan atau complication lainnya antara lain minute repeater, tourbillon, kalender abadi, atau split second chronograph. COSC Badan pengujian chronometer resmi di Swiss yang memeriksa setiap arloji chronometer dengan prosedur pengujian yang teliti selama 15 hari untuk memverifikasi presisi jam tangan.

142 CGW Magazine

@CHOPARD

Countdown Timer Fungsi yang memungkinkan pengguna memantau berapa lama waktu yang telah berlalu sesuai pengesetan sebelumnya. Beberapa countdown timer mengeluarkan bunyi peringatan beberapa detik sebelum waktu habis – ini berguna untuk acara-acara seperti balap yacht, di mana pelayar harus memanuver kapal ke posisinya sebelum kompetisi dimulai.

Crystal (Kristal) Tutup transparan pada permukaan arloji yang terbuat dari kristal kaca, safir sintetis atau plastik. Arloji-arloji yang lebih baik sering kali memakai kristal safir yang sangat resisten tahan gores atau hancur.

Crown Juga disebut batang atau pin. Crown adalah tombol di bagian luar case yang digunakan untuk mengeset waktu dan kalender, dan dalam arloji mekanis, crown juga memutar pegas utama. Dalam hal ini, crown juga disebut “batang pemutar”. Crown yang dapat diputar mengunci seperti sekerup juga digunakan untuk membuat arloji lebih kedap air.

Day/Night Indicator (Indikator Siang/Malam) Lingkaran berwarna atau berpenutup yang menunjukkan zona waktu mana yang sedang dalam waktu siang hari dan mana yang dalam malam hari.

Day/Date Watch (Arloji Hari/Tanggal) Jam tangan yang tidak hanya menunjukkan tanggal, tapi juga hari.

Deployment/Deployant Buckle Jenis gesper yang membuka dan menutup menggunakan engsel yang diperpanjang dan sering kali dapat disesuaikan. Meski lebih mahal dibanding penutup seperti gesper


mengubahnya menjadi energi listrik. Bentuk lain adalah Seiko Kinetic (Lihat Kinetic).

sabuk, deployment buckle lebih mudah dipasang dan dilepas dan lebih nyaman di pergelangan tangan.

Engine Turning Ukiran atau pahatan hiasan, biasanya pada perwajahan arloji.

Depth Alarm (Alarm kedalaman) Alarm pada arloji penyelam yang bersuara ketika pengguna melebihi kedalaman yang sudah ditentukan sebelumnya. Pada kebanyakan jam tangan, alarm akan berhenti berbunyi ketika penyelam meninggalkan batas kedalaman tersebut.

Escapement Alat dalam sistem penggerak mekanis yang mengendalikan perputaran roda sehingga menggerakkan jarum jam. ETA Salah satu manufaktur arloji terdepan yang berpusat di Swiss. Sistem penggerak ETA dipakai oleh banyak merek arloji ternama Swiss.

Dial (Muka arloji) Perwajahan jam tangan. Dalam arloji-arloji kelas atas, angkanya, indeks, dan desain permukaan dipasang sebagai elemen yang terpisah-pisah. Dalam arloji yang tidak terlalu mahal, muka arlojinya kemungkinan hanya dicetakkan pada muka arloji.

Face(Perwajahan) Sisi arloji tempat muka arloji. Sebagian besar muka arloji memakai angka Romawi atau Arab. Namun bila memakai angka Romawi, biasanya memakai IIII, bukan IV, untuk mengindikasikan posisi pukul 4.

Digital Watch (Jam Tangan Digital) Jam tangan yang menunjukkan waktu dengan digit, bukan muka arloji dan jarum jam.

Flyback hand Jarum detik pada chronograph yang dapat dipakai mengukur putaran atau menentukan waktu finish untuk peserta dalam balapan.

Dolphin Standard Jam tangan non-digital yang bertanda ‘Dolphin Standard’ pada punggung case telah di-upgrade untuk menawarkan spesifikasi kedap air eksklusif, artinya jam tangan dapat dipakai berenang dan menyelam seharian. Arloji Dolphin Standard dapat dipakai saat berenang, menyelam di perairan dangkal, yachting, semua olahraga air (kecuali scuba diving) dan saat mandi. Dual Timer Arloji yang menunjukkan waktu setempat saat itu dan setidaknya satu zona waktu lain. Elemen waktu tambahan ini bisa ditunjukkan dengan muka arloji dobel, jarum tambahan, subdial, atau cara lain. Elapsed Time Rotating Bezel Bezel putar yang bisa disesuaikan untuk menghitung durasi. Bezel dapat diputar sehingga pemakai dapat menyejajarkan angka nol pada bezel dengan jarum detik arloji. Pemakai dapat membaca waktu yang telah berlalu dari bezel. Ini menghemat

@ZENITH 4054B_01_03

Direct-drive Fungsi yang memungkinkan jarum detik untuk bergerak maju patah-patah, bukan menyapu mulus tanpa henti sehingga meningkatkan akurasi penunjuk waktu. Dalam bahasa Prancis, istilah untuk jarum detik direct-drive adalah trotteuse.

waktu karena tidak perlu menghitung seperti bila memakai muka arloji biasa. Electronic (quartz) watch (Arloji (quartz) elektronik) Jam tangan, biasanya memakai baterai, yang menggunakan arus listrik untuk membuat osilator quartz bergetar, normalnya 32.768 Hz per detik, tapi kadang frekuensinya jauh lebih tinggi. Getaran ini diproses oleh sirkuit terintegrasi yang mengubah arus menjadi gerak, kemudian dialurkan ke motor yang menggerakkan roda gigi penggerak jarum jam. Beberapa arloji quartz dilengkapi sel surya yang menyerap cahaya dari manapun, alami maupun buatan, dan

Function (Fungsi) Istilah untuk menggambarkan berbagai tugas berbeda yang dapat dilakukan suatu arloji misalnya chronograph dan penghitung countdown. Ini juga biasa disebut complication. Gasket: Kebanyakan arloji yang kedap air dilengkapi dengan gasket untuk menyegel punggung case, kristal, dan crown sehingga terlindung dari air dalam pemakaian normal. Gasket ini penting dicek dua tahun sekali guna menjaga arloji tetap kedap air. Gear Train: Sistem gigi yang mengalirkan daya dari pegas utama ke escapement. Gold plating (Lapis emas): Lapisan emas yang dipasangkan secara elektronik pada logam; ketebalannya hanya beberapa mikron. Grande Sonnerie: Tipe repeater yang berbunyi tiap jam dan 15 menit ketika penggunanya menekan tombol. Guilloche: Gaya grafir rumit yang populer dipakai pada muka arloji, biasanya garis-garis sangat tipis yang saling terjalin membentuk tekstur permukaan. CGW Magazine 143


Hallmark: Stempel yang dicap pada arloji emas atau perak. Hands (Jarum jam): Jarum jam memiliki berbagai gaya:

Sword hands (bentuk pedang)

Dauphine hands (bentuk lancip)

Straight flat hands (bentuk batang)

Breguet hands

Hard Metal (Logam keras) Logam tahan gores yang terbentuk dengan menggabungkan beberapa material, termasuk titanium dan tungsten carbide, yang kemudian dipres pada logam yang sangat keras dan dipoles dengan serbuk berlian agar gemerlap.

@JAEGER-LECOULTRE

High-Tech Ceramic Lazim dipakai sebagai lapisan pelindung pesawat luar angkasa ketika memasuki atmosfer bumi, high-tech ceramic ini dilapisi dengan serbuk berlian untuk menghasilkan finishing yang sangat mengilap. Karena keramik ini dapat dicetak dari material berbentuk cairan, hasilnya dapat dibuat berkontur.

Index Hour Marker (Indeks penanda jam) jam berbentuk garis/batang Indikator sederhana pada muka arloji jam analog, dipakai sebagai alternatif angka.

Jump Hour Indicator Indikator ini menggantikan posisi jarum jam. Biasanya menunjukkan waktu (jam) dengan angka pada suatu jendela/lubang.

Integrated Bracelet Gelang jam tangan yang menyatu pada desain case.

Lap Memory Â

Horology (Horologi):Â

Jewels Batu safir atau batu delima sintetis yang berfungsi sebagai bantalan untuk gigi pada arloji mekanis, untuk mengurangi gesekan.Â

Ilmu pengukuran waktu, termasuk mendesain dan membuat jam.Â

144 CGW Magazine

seni

Fitur yang terdapat pada beberapa arloji sport quartz, untuk menyimpan dalam memori arloji berapa putaran balap yang telah ditentukan oleh lap timer. Pemakainya dapat memunculkan data waktu ini pada layar digital dengan menekan tombol.


Lap Timer Fungsi chronograph yang memungkinkan pemakai mengeset segmen waktu dalam balapan. Pada akhir putaran, timer distop, lalu kembali ke nol untuk mulai menghitung waktu putaran berikutnya. Lever Escapement Tuas terbagi menjadi dua palet yang mengunci dan membuka gigi roda escapement. Diatur oleh penyeimbang yang menyambung pada ujung tuas satunya, gigigigi escapement masuk ke bagian palet yang bergerigi, menggerakkan tuas sehingga mendorong penyeimbang. Limited Editions (Edisi Terbatas) Model arloji yang dimanufaktur dalam jumlah tertentu, sering kali diberi nomor, dan tersedia dalam jumlah terbatas. Model dengan edisi terbatas kebanyakan dibuat oleh manufaktur fine watches dan biasanya sangat dicari kolektor. Liquid-Crystal Display Display arloji digital yang menunjukkan waktu secara elektronik tapi melalui selapis cairan di antara dua pelat transparan. Lug Sangkutan logam di kedua sisi case tempat tali/gelang arloji dipasangkan. Luminous Hands/Hour Markers (Penanda jam fosforik): Fitur standar pada banyak jam tangan. Penanda jam dan/atau jarum jam diberi pelapis “glow in the dark” yang akan bersinar dalam kegelapan sehingga pemakainya dapat melihat waktu dalam penerangan minim. Hasilnya beragam, tergantung pada mutu dan kuantitas material fosforik yang dipakai. Main Plate (Pelat Utama) Pelat dasar tempat semua komponen sistem penggerak diletakkan. Mainspring (Pegas Utama): Pegas pendorong jam atau arloji, berada dalam barrel. Manual Wind (Pemutar Manual): Arloji berpemutar manual harus diputar setiap hari memakai crown agar berjalan. Meski merepotkan, arloji seperti ini masih tetap diproduksi oleh perusahaan jam tangan besar di Swiss. Sebagian arloji paling indah yang dibuat saat ini berpemutar manual.

Punggung arloji transparan yang makin lazim menyajikan pemandangan sistem penggerak aktif tanpa terhalang rotor. Marine Chronometer Jam mekanis atau elektronik yang sangat akurat terbungkus dalam kotak (karena itulah muncul istilah box chronometer), digunakan untuk menentukan garis bujur di atas kapal. Marine chronometer dengan sistem penggerak mekanis dipasangkan pada gimbal sehingga tetap beada dalam posisi horizontal yang penting untuk presisinya. Measurement Conversion Fitur yang memungkinkan pemakai mengonversi dari satu ukuran ke ukuran lainnya – mil menjadi kilometer, misalnya, atau pon menjadi kilogram. Biasanya berupa garis-garis pada bezel. Mechanical Movement (Sistem penggerak mekanis) Sistem penggerak yang didasarkan pada pegas utama yang diputar dengan tangan; ketika diputar, perlahan-lahan membuka pegas dalam gerakan yang konstan dan stabil. Arloji mekanis otomatis tidak perlu diputar karena ada rotor yang memutar pegas utama setiap kali pemakainya menggerakkan pergelangan tangan.

Mother-of-Pearl (Kulit kerang) Potongan bagian dalam kulit kerang yang berwarna seperti susu dan mengilap, digunakan sebagai muka arloji. Meski kebanyakan berwarna seperti susu, ada pula yang warnanya lain, misalnya abu-abu keperakan, biru kelabu, pink dan salmon. Movement (Sistem penggerak) Mekanisme dalam sebuah arloji yang menentukan waktu dan menggerakkan jarum jam, kalender, dan lain-lain. Sistem penggerak ada dua, mekanis atau quartz. Mystery Watch Temuan terpaten pembuat jam tangan Vincent Calabrese dan dibuat oleh Jean Marcel, manufaktur Swiss. Arloji mekanis otomatis Mystery tidak memakai jarum jam untuk mengindikasikan jam, menit, atau detik. Tapi sebuah jendela jumping hour bergerak searah jarum jam mengelilingi indikator menit, sementara indikator kedua, berbentuk panah, juga berdetik memutar. Jika menghembuskan napas ke kristal, akan muncul tulisan “mystery.” Pedometer:Alat yang menghitung jumlah

Micron (Mikron) Unit ukuran ketebalan pelapisan emas. 1 mikron = 1/1000mm. Military / 24-hour time (Standar waktu militeristik/24 jam): Ketika waktu diukur dalam segmen 24 jam. Untuk mengubah waktu 12 jam menjadi 24 jam, tinggal menambahkan 12 pada setiap jam setelah siantengah hari. Untuk mengubah waktu 24 jam menjadi 12 jam, kurangkan 12 dari setiap angka jam 13 hingga 24. Mono (Single) Pusher Chronograph: Stopwatch yang dioperasikan dengan satu tombol. Meski 99% chronograph dioperasikan dengan pemakaian dua tombol – satu untuk memulai dan menyetop stopwatch, kedua untuk mengeset ulang stopwatch; kerumitan Mono Pusher memungkinkan 1 tombol untuk memulai, menyetop, dan mengeset ulang stopwatch. Moon-phase (Fase bulan) Jendela pada perwajahan arloji menunjukkan fase bulan saat itu.

yang

@TAG-HEUER

CGW Magazine 145


langkah pemakai berdasarkan respons gerak langkah pemakai. Perpetual Calendar (Kalender Abadi): Kalender yang otomatis menyesuaikan dengan perubahan jumlah hari tiap bulannya serta tahun kabisat. Kalender abadi dapat memakai mesin penggerak quartz ataupun mekanis, dan akurasinya diprogram hingga tahun 2100. Banyak kolektor menyarankan menyimpan versi mekanis dalam kotak khusus yang dilengkapi penggerak bila tidak dipakai, agar dapat mempertahankan hitung mundur kalendernya. Platinum: Salah satu logam mulia terlangka. Juga salah satu yang terkuat dan terberat, menjadikannya pilihan populer untuk perhiasan dan arloji yang bertatahkan batu mulia. Kilaunya putih dan pekat, tampilannya sederhana. Platinum hipoalergenik dan tahan noda. Platinum yang dipakai untuk perhiasan dan jam tangan memiliki kadar kemurnian minimal 85-95%. Banyak jam tangan platinum yang dibuat dalam edisi terbatas karena biaya dan kelangkaan logam tersebut. Power Reserve (Cadangan Daya): Banyaknya cadangan energi yang disimpan agar jam tetap hidup sampai daya habis. Sisa daya terkadang diindikasikan oleh meteran kecil pada muka arloji. Power Reserve Indicator (Indikator Cadangan Daya): Fitur arloji mekanik yang menunjukkan berapa lama jam masih akan berfungsi sebelum harus diputar kembali. Pulsimeter: Skala pada arloji chronograph untuk mengukur detak jantung. Push-piece: Tombol yang ditekan untuk mengaktifkan mekanisme. (Push-piece pada chronograph, striking watch, alarm, dan lainlain.) Quartz Crystal: Quartz sintetik kecil yang berputar 32,768 kali per detik, membagi waktu menjadi beberapa segmen yang sama. Quartz Movement (Sistem Penggerak Quartz): Sistem penggerak yang memungkinkan jam tangan tetap berjalan tanpa diputar. Teknologi ini memakai getaran kristal mungil untuk mempertahankan akurasi waktu. 146 CGW Magazine

Dayanya berasal dari baterai yang harus diganti tiap 1,5 tahun. Beberapa tahun terakhir, teknologi quartz baru memungkinkan jam tangan mengisi ulang sendiri tanpa baterai pengganti. Daya ini dihasilkan melalui gerak tubuh seperti pada jam tangan mekanis otomatis, atau sinar dengan melalui sel surya, atau bahkan panas tubuh. Regulator / Regulateur: Display Regulator memisahkan jarum menit dan jam pada axial dan sub-dial yang terpisah, sehingga jarum jam tidak akan tumpang tindih dan waktu dapat terbaca lebih jelas. Repeater: Alat yang akan mendentingkan waktu jika pemakai menekan tombolnya. Rose (atau pink) Gold:

Emas bernuansa warna lembut yang memiliki kandungan logam sama seperti emas kuning, tapi dengan konsentrasi tembaga lebih tinggi. Rose gold warna populer di Eropa. Pada jam tangan kerap ditemukan dalam gaya retro atau dalam versi-versi emas tiga warna. Beberapa arloji emas merah 18K mendapatkan warnanya dengan menambahkan tembaga dalam campurannya. Rotating Bezel (Bezel Putar): Bezel (cincin yang mengelilingi perwajahan arloji) yang dapat diputar. Tipe bezel putar yang berbeda memiliki fungsi waktu dan matematis yang berbeda pula.

Rotor:


Bantalan elastis yang, dalam arloji, dimaksudkan untuk meredam guncangan yang dialami tongkat penyeimbang, sehingga melindungi porosnya dari kerusakan. Shock Resistance (Tahan Guncangan): Seperti didefinisikan dalam peraturan pemerintah Amerika, kemampuan jam tangan untuk menahan benturan setara dengan apabila dijatuhkan ke permukaan kayu dari ketinggian 90 cm. Skeleton Case: Case jam tangan dengan bagian depan atau belakang transparan sehingga pengguna dapat melihat sistem penggerakan jam tangan. Slide Rule: Alat yang terdiri dari pengukur logaritmis atau lainnya pada bagian luar perwajahan arloji, sehingga dapat dipakai menghitung.

@TAG-HEUER

Solar Compass (Kompas Matahari): Kompas yang memungkinkan pengguna menentukan kutub geografis menggunakan bezel putar. Pengguna meletakkan arloji dengan jarum jam menghadap ke matahari. Perhitungkan hingga separuh jarak antara posisi tersebut dan pukul 12, lalu putar bezel hingga penanda “south” berada pada jarak tengah tersebut.

Bagian dari arloji otomatis yang memutar pegas utama sistem penggerak. Sapphire Crystal (Kristal Safir): Kristal (penutup yang melindungi bagian muka jam tangan) yang terbuat dari safir sintetik, bahan yang tidak mudah hancur dan tahan gores. Screw-Lock Crown: Crown yang dapat disekerupkan ke case agar jam tangan tidak kemasukan air. Second Time-Zone Indicator (Indikator Zona Waktu Kedua): Muka arloji tambahan yang dapat diset sesuai zona waktu lain, sehingga pemakai dapat mengetahui waktu setempat sekaligus waktu di negara lain. Shock

Absorber

(Peredam

Solar Powered Batteries (Baterai Bertenaga Surya): Baterai dalam arloji quartz yang diisi ulang melalui panel surya pada perwajahan jam tangan. Split Seconds Chronograph (Rattrapante): Chronograph dengan dua jarum detik. Jarum tambahannya berputar bersamaan dengan jarum chronograph utama, tapi dapat dihentikan secara terpisah, lalu dijalankan agar mengejar chronograph yang sudah berjalan. Karena itu disebut ‘Split Seconds hand’yang merujuk pada dua jarum –jarum flyback (Rattrapante) dan jarum chronograph reguler. Kedua jarum bergerak bersamaan dengan dilengkapi kemampuan untuk putaran waktu atau finish bersamaan, pengguna dapat menghentikan flyback hand sementara jarum chronograph berputar. Ini memecah jarum menjadi dua. Dengan demikian split second bisa merekam waktu berurutan atau tambahan dari beberapa kejadian yang dimulai bersamaan. Spring bars (or pins)/Batang (atau pin) pegas:

Batang-batang berisi pegas yang dipasang antar lug pada case, digunakan untuk memasangkan tali atau gelang logam pada case. Stainless Steel: Campuran logam yang sangat kuat (bahan utamanya kromium) yang praktis tahan karat, perubahan warna dan korosi; dapat diberi treatment tinggi hingga seperti logam mulia. Karena hal ini dan pentingnya perhiasan logam putih, baja telah menjadi bahan populer sebagai alas penatahan berlian. Karena kekuatannya, stainless steel kerap dipakai bahkan pada punggung arloji yang terbuat dari logam lain. Stepping Motor: Bagian dari sistem penggerak quartz yang menggerakkan gear train, yang kemudian menggerakkan jarum-jarum jam. Sterling Silver (Perak Murni): Logam mulia berwarna putih dan sangat mengilat. perak murni merujuk pada perak yang memiliki kadar kemurnian 92,5%, yang semestinya dicetakkan pada logamnya, terkadang disertai inisial desainer atau negara pembuatanya sebagai tanda keabsahan. Meski kurang kuat dibanding stainless steel dan logam-logam mulia lainnya, perak murni sering digunakan dalam jam tangan yang dipadukan dengan perhiasan—atau yang terlihat seperti—perak murni. Stopwatch: Jam tangan dengan jarum detik yang mengukur interval waktu. Ketika stopwatch dipadukan dengan jam standar, baik fungsi stopwatch maupun jam tangannya disebut sebagai “chronograph”. Sub-dial: Dial kecil pada perwajahan jam tangan yang digunakan untuk beberapa tujuan, misalnya mengetahui menit atau jam yang sudah berlalu pada chronograph atau mengindikasikan tanggal. Swiss Made (Buatan Swiss): Sebuah jam tangan disebut jam tangan Swiss apabila sistem penggeraknya dirakit, dimulai, disesuaikan, dan dikontrol oleh manufaktur di Swiss. Swiss A.O.S.C. (Certificate of Origin): Penanda yang mengidentifikasi sebuah jam tangan rakitan Swiss dengan komponenkomponen asal Swiss.

Guncangan): CGW Magazine 147


Jam tangan berbentuk seperti tong, dengan dua sisi yang melengkung. Totalizer: Mekanisme yang memantau waktu yang terlewatkan dan menunjukkannya, biasanya pada subdial. Tourbillon: Alat dalam jam mekanis yang menghilangkan kesalahan waktu akibat sedikit perbedaan yang ditimbulkan dari posisi jam tangan

@OMEGA

horizontal atau vertikal. Tourbillion terdiri dari carriage atau cage bundar, tempat escapement dan penyeimbang. Kontinu berputar sekali tiap menit.

Sweep Seconds-Hand: Jarum-jarum tambahan yang pada bagian tengah muka arloji.

dipasang

30-Minute Recorder (register): Subdial pada chronograph yang dapat mengukur periode waktu hingga 30 menit.

Tachymeter Scale / Tachometer: Alat yang lazim ditemukan pada jam tangan chronograph yang mengukur kecepatan pemakai dalam jarak yang terukur.

Timer: Instrumen yang digunakan untuk mendata interval waktu (durasi, periode-periode pendek), tanpa indikasi waktu.

Tank Watch: Jam tangan bentuk persegi panjang yang didesain Louis Cartier. Batang-batang pada sisi jam tangan terilhami jejak tank yang digunakan dalam Perang Dunia I.

Titanium: Logam “era luar angkasa�, sering dipakai dengan tampilan perak kelabu. Karena 30% lebih kuat dan hampir 50% lebih ringan dibanding baja, titanium semakin sering dipakai dalam pembuatan jam tangan, terutama model sport watch. Ketahanannya terhadap korosi dari air garam menjadikannya sangat berguna dalam jam tangan penyelam. Karena mudah tergores, beberapa manufaktur memakai pelapis terpaten untuk menahan goresan. Bahan ini hipoalergenik.

Telemeter: Telemeter menentukan jarak sebuah obyek dari pengamat dengan mengukur berapa lama waktu yang ditempuh suara untuk melewati jarak tertentu. Seperti tachymeter, terdiri dari stopwatch, atau chronograph, dan pengukur khusus, biasanya pada tepi terluar perwajahan arloji.

Tonneau Watch: 148 CGW Magazine

Tritium: Isotop hidrogen yang dipakai mengaktifkan titik-titik atau indeks yang bercahaya pada muka arloji. Radioaktif yang keluar dalam proses ini terlalu kecil untuk menimbulkan risiko kesehatan. Two Tone (Dua Nuansa Warna): Jam tangan yang memadukan dua logam, biasanya emas kuning dan stainless steel pada casefine watch. 12-Hour Recorder / Register: Subdial pada chronograph yang dapat mengukur periode waktu hingga 12 jam. Uni-directional Rotating Bezel (Bezel Putar Satu Arah): Bezel putar untuk waktu yang telah lewat, sering ditemukan pada jam tangan penyelam, yang hanya bisa bergerak berlawanan dengan arah jarum jam. Dirancang agar penyelam tidak akan mengubah posisi bezel secara tidak sengaja dari posisi semestinya, sehingga tidak mengubah perhitungan sisa persediaan oksigennya. Karena bezel hanya bergerak ke satu arah, kemungkinan kesalahan pengukuran waktu yang dilakukan penyelam tidak akan berbahaya. Banyak arloji penyelam yang bergigi, sehingga akan terkunci ke posisinya dan lebih aman.


WATCHES Collector’s Guide®

INDONESIA

Edisi 08/2017

The digital edition of CGW INDONESIA MAGAZINE can be viewed and purchased through SCOOP, Scanie, Magzter, or Rockstand Digital from your PC, Mac, Tablet, iPad, iPhone or Android www.cgw-indonesia.com


Experience the Islands of Gods Let yourself be entwined with the beauty of pure white beaches, royal blue waters, the shimmering Indian Ocean and island mystique. Fall under the intimate spell of Bali, the Island of the Gods. Banyan Tree Ungasan Bali hotel lives out the island creed that is Bali Dwipa Jaya, translated as Glorious Bali Island. 70 metres above sea level on the tip of Bali’s southern peninsula and close to the island’s famed Uluwatu Temple, Banyan Tree Ungasan Bali luxury resort is your antidote to the demands of modern life. Seek rejuvenation from hectic life in the living sanctum of Banyan Tree Ungasan, delighting you with distinctive Balinese touches that blend flawlessly with the ethereal charm of the island’s surround.

Seek rejuvenation from hectic life in the living sanctum of Banyan Tree Ungasan

Make each moment magical at the romantic cliff-edge sanctuary, Banyan Tree Ungasan, Bali.The resort’s latest wedding venue, Affinity Wedding, isolated in the 1,200 square metres three-bedroom Presidential Villa, providing a perfect lush setting for a magical yet intimate wedding ceremony. Set upon a clear floating platform on the Presidential Villa’s infinity pool, it guarantees stunning ocean views for couples looking to tie the knot. The luxurious cliffedge sanctuary also rings in the re-opening of a stylish Tamarind restaurant. The concept behind the venue is inspired by the authenticity of Balinese culture: to encapsulate the ‘wow’ factor, to dazzle, and to delight guests in generous proportions. Offering both lounge and dining seating indoor and on an outdoor deck, Tamarind mirrors the sumptuous and contemporary tropical design style found throughout the resort.

Banyan Tree Ungasan, Bali Jl. Melasti, Banjar Kelod, Ungasan, Bali 80364 Tel: +62 361 3007000 Email: fb-ungasan@banyantree.com W: www.banyantree.com


CGW INDONESIA

Collector’s Guide ®

WATCHES

LIPUTAN EKSKLUSIF Hong Kong Watch & Clock Fair 2016 BRAND TALK Anouar Guerraoui Eric Cantona Maximilian Büsser Pierre Jacques POINT OF VIEW Ananda Sukarlan Ilham Habibie Sandiaga Uno

INDONESIA

Edisi 06/2016

WAT CHE S Coll

CG

W

IN D E S IA

a te Gu

ISS

N 24

80

42

,000

-41

LIPU TAN EKSK BAS ELW ORL LUSI F HK Inte D 201 7 Jew elle ry rnat iona l Show 201 7 Tha ilan d Gem s & Jew elry Fair 201 7 POI NT OF Irwa n D. VIEW Mus sry Petr a Nem cova CON NOIS SEUR ’S COR NER Dr. Bern ard Cheo ng

88

he

9 77

Wo

2442

4180

rl d

26

of es

ma te You r Ulti

tc h 03 -2 015

tch es rld of Wa The Wo Gui de To

Gui de To The Wor ld of Wat che s

Wa

INV

ICT

US,

Mo

rph

os

L im

it e d

E d it

HAU

io n

by

26

80

41

Ne

IN DO NE SI A

IDR

15

T To 9 77

24

42

or

You r Ulti mat e

id e -41

42

dF

N T h Ja M Oith Hug

ts W

7 Adult Is A Child Who Survived A Creative -2 0

Gu 80

N 24

ISS

fte

igh

MB&F

Ed isi 08 /2 01

A

02

a te IDR

,00088

Cra

e wH

IN DO NE SI C AN n B L ckma

de ®

es

9 772442 418026

7 isi 07 /2 01

08 - 201 7

- M A R I Nt SercePBrEosAnaKn &EThe Mechanical Ar

Pi

00

7 07 - 201

IDR 80,0

188 ISSN 2442-4

418026

TLE

E r ic

Can

NCE

ton

a

IDR 80,00

ISSN 2442-41

9 772442

9 772442

NESIA

tc h

lt im

SIA

rU

06 - 2016

ONE CGW IND

Yo u

Ed

IDR 80,000

ISSN 2442-4188

15

Wa

ide ®

®

of

E S IA

CGW IND ONE SIA

ON

Gu Co lle cto r’s

Col lec tor ’s Gui

SIF EKS KLU LIP UTA N SIH H 201 7 Oto mo tif Arl oji & Api 201 7 m Tah un Aya TAL K BRA ND lan d Mey Edo uar euf ele Sch ied rich Kar l-Fr er Spe ake -Ma rin Pet COR NER SSE UR’ S CON NOI nar d Che ong Dr. Ber

/20

uide

INDO

WATCHES S E H C T WA

15

i 02

r ’s G

rl d

IN D

/20

im

W

i 03

ecto

eW o

CG

Edis

U lt

ur

Guid

Yo

r’s

ESIA

Edis

id e To Th

ecto

ON IND

Your Ultimate Guide To The World of Watches

Coll

S E H C T A W

ON

SI F SK LU 0 15 N EK h 2 UTA a tc R N ER g LI P n ly W n CO ’S Ch e o eO UR Th TA LK ff IS SE a rd N N O e rn R A N D s N e CO D r. B B Ch ri ia rd e rr W tP V IE n a ce n O F V in IN T k a rl n to P O d a Su ta s Su an A n a rl e Ch

0

88

418026

C H O PA R D

Mil le Mig lia Cla ssi c Ch ron og rap

h

Subscribe Now and stand a chance to win a twonight accommodation at Banyan Tree Ungasan, Bali, inclusive of breakfast for two! Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer ke rekening kami di: PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA BCA - KCU TCT (The City Tower) Jakarta Bank SWIFT Code: CENAIDJA A/C. 319-3074-894

Kirimkan formulir yang telah dilengkapi berikut bukti transfer melalui email: info@zamrud-media.com

1 Tahun (4 Edisi) IDR 320,000 2 Tahun (8 Edisi) IDR 640,000, disc. 25%: IDR 480,000 Nama/Name

:

Alamat/Address : Kota/City:

Kode pos/Post Code :

Pekerjaan/Occupation: No. Telepon/Phone No.:

E-mail:

- Gratis ongkos kirim khusus pelanggan di Jabodetabek, luar Jabodetabek tambah ongkos kirim. - Kami akan mengirimkan majalah 1-2 minggu setelah menerima bukti transfer dan formulir berlangganan. - Pembayaran pelanggan tidak dapat dikembalikan. - Pemenang akan dihubungi melalui telefon / e-mail. - Syarat & Ketentuan berlaku.

LI P UTA CO NN B A SE LW N EK O O SK LU D r. IS SE UR R LD 2 SI F B er 0 15 ’S M A n a rd CO R NE P h il ST ER S Ch eo R n ip p O F Ed o e Ch TI M g ua E a P O rd M ey rr io l IN la n Sa m K a rt ik T O F u el a W V IE W A . B in a u d io ta no


Archives

Pilot’s Time

Museum Longines telah berhasil menelusuri sejarah merek dari tahun 1832, dengan berbagai koleksi jam tangan dari berbagai periode, chronograph dan instrumen navigasi lainnya, serta berbagai foto, poster, film dan arsip yang luar biasa. Salah satu koleksi vintage Longines adalah sebuah instrumen navigasi yang diberikan kepada pilot Charles A. Lindbergh. Setelah melakukan penerbangan solo non-stopnya yang terkenal di atas Atlantik Utara pada tahun 1927, ia pun merancang instrumen navigasi yang telah diberikan Longines kepadanya. Digunakan bersamaan dengan sextant dan almanak bahari, jam tangan Lindbergh Hour Angle yang didesain berdasarkan model Weems yang dibuat pada tahun 1927 ini telah membantu para penerbang dalam menghitung bujur yang bila dikombinasikan dengan garis lintangnya, memberi mereka situasi geografis yang tepat. www.longines.com

152 CGW Magazine



Collector’s Guide ®

GLAMOUR INDONESIA

LIPUTAN EKSKLUSIF International Jewellery Shows 2017 PIECES OF PARADISE Arts & Collectible Home & Design Jewellery Haven LUXURY LIFESTYLE Fashion Forward Luxury Travel

Your Ultimate Luxury & Lifestyle Guide CHOPARD - When Haute Joaillerie meets Haute Couture


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.