CGW INDONESIA
Collector’s Guide ®
WATCHES Edisi 07/2017
INDONESIA
LIPUTAN EKSKLUSIF SIHH 2017 Arloji & Otomotif Tahun Ayam Api 2017 BRAND TALK Edouard Meylan Karl-Friedrich Scheufele Peter Speake-Marin CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong
Your Ultimate Guide To The World of Watches 07 - 2017
IDR 80,000 ISSN 2442-4188
9 772442 418026
SPEAKE-MARIN
Pierce Brosnan & The Mechanical Art
Elegance is an attitude Chi Ling Lin
Boutique : Plaza Senayan Level 1, (021) 572 5214 The Time Place Tunjungan Plaza IV, Upper Ground (031) 532 7991 INTime Grand Indonesia, West Mall Ground Floor, (021) 2358 1208 INTime Galeria Bali, Mal Bali Galeria 1st Floor, (0361) 767 039 INTime Paris Van Java, Ground Floor, (022) 8206 4135 INTime Sun Plaza Medan, Ground Floor, (061) 8051 2538
Longines DolceVita
Plaza Senayan Level 1 #143B (021-5725141), Plaza Indonesia Level 1 #l 141 (021-29924015), PIM 2 Level G 029A (021-75900926), Mall Pantai Indah Kapuk Level G #B3 (021-22570848), Mall Taman Anggrek Level Upper Ground #85 (021-5639576), Kota Kasablanka Level G #01 (021-29488485), Pacific Place Level G #28 (021-51402762), Mall Kelapa Gading 3, Level 1 Unit Island #k / 109 (021-45853830), Tunjungan Plaza Mall Surabaya Level UG #30 (031-5459762), Sheraton Hotel Tower Level 1 Lobby (031-5348408)
The one unmissable trendsetting show for the entire watch and jewellery industry, where all key players unite to unveil their latest creations and innovations. Be a part of this premier event and experience passion, precision and perfection in action.
MARCH 23 – 30, 2017
BASELWORLD.COM
Publisher’s Letter
New Year, New Hopes
S
aat saya menerima undangan dari Chopard untuk bertemu langsung dan melakukan wawancara eksklusif dengan Co-President Chopard dan President Chronometrie Ferdinand Berthoud, Karl-Friedrich Scheufele di Singapura beberapa waktu yang lalu, tidak ada kata-kata yang tepat untuk menggambarkan perasaan saya saat itu. Bahagia, bangga, syukur, dan haru karena ternyata majalah Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia yang belum genap dua tahun ini telah dikenal di dunia Haute Horlogerie dan diakui oleh brand-brand ternama, termasuk Chopard. Terlebih saat saya mengetahui bahwa dari Indonesia ternyata hanya majalah saya saja yang diundang untuk mewawancarai figur yang begitu dihormati di industri jam tangan saat ini, beragam pertanyaan pun bermunculan di benak, semacam starstruck, haha... Dan perjalanan ke Singapura kali ini pun terasa berbeda, seakan saya tengah membawa misi khusus yang cukup berat. Namun saat kami bertemu, ternyata beliau adalah pribadi yang sangat ramah dan memiliki pengetahuan mumpuni di bidangnya, sehingga wawancara eksklusif pun berlangsung lancar dan menyenangkan! Kembali ke Jakarta, sudah tidak sabar rasanya saya untuk berbagi hasil wawancara tersebut dengan Anda, para pembaca kami yang setia. Silakan simak rangkumannya di kolom ‘Master Of Time’ (halaman 40-47). Bagi Anda para kolektor dan penggemar jam tangan, ajang SIHH (Salon International de la Haute Horlogerie) tentunya sudah tidak asing lagi di telinga Anda, bahkan mungkin Anda termasuk salah satu pengunjung setiayang hadir di ajang pameran jam tangan internasional tahunan yang digagas oleh Richemont Group ini. Dan mengawali tahun 2017, ajang bergengsi ini kembali digelar di Jenewa, dan diramaikan oleh munculnya mitra-mitra baru dari merek jam tangan independen, yang membuat total jumlah peserta pameran menjadi 30 partisipan. Dari hasil pantauan kami, banyak produsen jam tangan yang kembali ke realitas dan berusaha menyederhanakan produk yang mereka tawarkan, dan prioritas mereka lebih difokuskan pada mesin jam atau complication yang memang merupakan fitur paling berguna dan menjadi jantung sebuah jam. Namun apakah itu berarti tren di tahun 2017 ini menjadi kurang menarik? Apa saja yang terbaru dari industri jam tangan mewah? Silakan simak liputan eksklusifnya di kolom ‘Time To Beat’ (halaman 26-21) dan ‘Special Report SIHH 2017’ (halaman 94-99). Dan demi menyambut kehadiran Tahun Ayam Api di bulan Februari mendatang, para produsen jam tangan mewah pun tidak mau ketinggalan untuk turut berpartisipasi meramaikan tahun yang dipimpin oleh shio Ayam ini dengan menciptakan beberapa koleksi terbatas mereka yang sangat eksklusif dan mengagumkan. Silakan simak liputannya di kolom ‘Collector’s Corner’ (halaman 72-77). Dan mengutip ucapan Helen Keller, “Optimism is the faith that leads to achievement. Nothing can be done without hope and confidence,” inilah saatnya kita menyambut Tahun Baru dengan sikap optimis, dan raih harapan-harapan baru yang akan membuat hidup kita jauh lebih baik! Publisher & Chief Editor Lulu Fuad Pasha DARI ATAS Bersama Co-President Chopard dan President Chronometrie Ferdinand Berthoud, Karl-Friedrich Scheufele;Bersama Bertrand Meylan dan Edouard Meylan dari Moser & Cie; Bersama Anwar Pasha dan Managing Director Montblanc Asia Tenggara, Anouar Guerraoui; Suasana wawancara
10
CGW Magazine
Collector’s Guide ®
WATCHES INDONESIA
PUBLISHER & CHIEF EDITOR: Lulu F. Pasha EDITOR: David Tang SENIOR GRAPHIC DESIGNERS: Adit Aribawa, Fatorahman Handayani SOCIALITE PHOTOGRAPHER: Setiyo Supratcoyo
PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA CHAIRMAN: Ir. Nabiel Fuad. A. MSc (nabiel@zamrud-media.com) MANAGING DIRECTOR: Lulu F. Pasha (lulu@zamrud-media.com) DIRECTOR OF FINANCE: M. Ramzy (ramzy@zamrud-media.com) TECHNICAL ADVISOR: Anwar Pasha (anwar@zamrud-media.com) EXECUTIVE ASSISTANT: Ahmad Kholid (secretary@zamrud-media.com) OFFICE STAFF : Ahmad Firdaus (firdaus@zamrud-media.com)
CONTRIBUTORS
JAKARTA: Victor Revino, Yohanna Yuni / DUBAI: Faizal. A SINGAPORE: Dr. Bernard Cheong / SWITZERLAND: Maria Ronnie Bessire
PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA Wisma Bunga Mas, 2nd Floor Jl. Blora No. 34-35, Menteng Jakarta 10310, INDONESIA Phone: +62 21 3190 6183 Website: www.cgw-indonesia.com
Sales Representative Office:
PT. Arintraco The City Tower Level 12-1N, Jl. MH. Thamrin No.81, Jakarta 10310, INDONESIA E-mail: sales@zamrud-media.com
Switzerland Sales Representative: Maria Ronnie Bessire (Ms.) E-mail: ronnie@zamrud-media.com
SUBSCRIPTIONS/GENERAL INQUIRIES: info@zamrud-media.com
BANK ACCOUNT
PT. Zamrud Khatulistiwa Media BCA - KCU TCT (The City Tower) A/C 31930 74797
CGW Magazine
WATCHES Edisi 07/2017
07 - 2017
12
Collector’s Guide ®
INDONESIA
LIPUTAN EKSKLUSIF SIHH 2017 Arloji & Otomotif Tahun Ayam Api 2017 BRAND TALK Edouard Meylan Karl-Friedrich Scheufele Peter Speake-Marin CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong
Your Ultimate Guide To The World of Watches
SPEAKE-MARIN, Pierce Brosnan & The Mechanical Art
CGW INDONESIA
COLLECTOR’S GUIDE – WATCHES, INDONESIA is published quarterly by PT. Zamrud Khatulistiwa Media. All rights reserved. No part of this publication may be reproduced without the written permission of PT. Zamrud Khatulistiwa Media. Opinions expressed in CGW Indonesia are solely those of the writers and not necessarily endorsed by the Publisher and its editors. PT. Zamrud Khatulistiwa Media accepts no responsibility for unsolicited manuscripts, transparencies or other material. For further inquiries, contact: info@zamrud-media.com PRINTING: PT. Harapan Prima COVER PAGE
IDR 80,000 ISSN 2442-4188
9 772442 418026
SPEAKE-MARIN
Pierce Brosnan & The Mechanical Art
Content In Every Issue 10 Publisher’s Letter 12 Team 18 In Brief 132 Glitz & Glam 150 Promo Time 152 Archives
Collector’s Corner 26 Time To Beat Arloji-arloji teranyar, terindah, terunik dan tercanggih 32 Cover Story
Kolaborasi masa depan Peter Speake-Marin dan Pierce Brosnan
38 Jewellery Time
Perhiasan indah dari berlian 342 karat yang langka
72 Behold, the Clasp of Fire Rooster on Your Wrist
Mahakarya penunjuk waktu di Tahun Ayam Api
78 Celebration Of A Voyager
Perjalanan panjang koleksi ikonik Patek Philippe Nautilus
86 Vessel Of Time
Perayaan 60 tahun koleksi Flagship Heritage yang bersejarah
88 Behind The Wheel
Kolaborasi apik jam tangan berkelas dengan dunia otomotif
100 Some Like It BIG!
Berani tampil beda dengan arloji berukuran besar di 2017
Interviews 40 A Man With A Vision
Mahakarya terbaru Chopard di tangan Karl-Friedrich Scheufele
48 It’s A Mad World!
Pemikiran revolusioner dari sang jenius Edouard Meylan
52 Perfect Time
Menyambut perayaan 100 tahun kesuksesan Mido di industri jam
54 Body & Time
14
CGW Magazine
Perpaduan unik antara ‘tubuh’ dan ‘waktu’ pada arloji Dietrich
Content 58 The Lady Of Arts
Karya seni anak bangsa di tangan Deborah Iskandar
60 Artist’s Improvisation
Hidup penuh improvisasi inovatif milik Samuel A. Budiono
64 Children Of The Future
Perbaikan di masa kini untuk masa depan yang lebih baik
68 Connoisseur’s Corner
Tips mengoleksi jam tangan ala Dr. Bernard Cheong
98 Special Report: SIHH 2017
Ajang ini mencetak rekor baru 30 perusahaan berpartisipasi
Time for Fashion 102 A Classic Approach
Desain klasik Certina yang tak lekang oleh waktu
104 Elegance Personified
Persembahan Patek Philippe bagi wanita modern
108 So Jaded
Karya Anita So terwujud dalam jam tangan perhiasan berkelas
112 A Beautiful Journey
Perhiasan de Grisogono tercipta dari perjalanan yang indah
118 HKTDC: The Grandest Stage
Menyambut pameran perhiasan internasional di Hong Kong
Time to Travel 112 Monumental Milestone
The Residences at Mandarin Oriental Bali di Bukit Pandawa
126 Cherished Haven
Nikmati keindahan surga tersembunyi di Pulau Dewata
128 A Culinary Art
16
CGW Magazine
Petualangan kuliner yang istimewa di Alila Solo
In Brief
Blow It Up Fabian Oefner telah mengukir reputasinya dengan menggabungkan bidang seni dan ilmu pengetahuan, menciptakan gambar menarik bagi hati dan pikiran. Dia berhasil menangkap momen kehidupan yang tak terlihat oleh mata manusia, fenomena seperti gelombang suara, gaya sentripetal, permainan warna, kebakaran dan bahkan ferrofluid magnetik. Dalam hal proses kreatif, Oefner membutuhkan waktu hingga dua bulan dan lebih dari 2.000 foto untuk gambar tunggal yang terlihat hidup, dan kerjasamanya dengan MB&F menghasilkan karya seni mengagumkan yang dipajang di M.A.D.Gallery Geneva. Terdapat lima gambar dari seri “Disintegrating II� yang meledakkan pemandangan mobil ikonik yang telah susah payah dibuatnya dengan cara mendekonstruksi model-skala, memotret setiap komponen, sepotong demi sepotong dalam posisi yang sangat spesifik, untuk menciptakan ilusi sebuah mobil meledak, dan dalam hal ini terdiri dari 5 gambar yang menunjukkan meledak pemandangan mobil sport ikonik, yaitu Audi Auto Union Type C (1936-1937), Maserati 250F (1957), Ford GT40 (1969), Bugatti 57 SC (1934-1940), Porsche 956 (1982). Setiap gambar tersedia dalam 2 ukuran, yaitu 140x70cm terbatas pada 8 cetakan, dan 230x115cm, terbatas 3 cetakan. www.mbandf.com
18
CGW Magazine
PRECISELY YOUR MOMENT DS-2 FLYBACK
12-HOUR PRECIDRIVE TM FLYBACK CHRONOGRAPH WWW.CERTINA.COM
In Brief
Sensually Timeless Color Me Bright
Feminin dan klasik, itulah yang ditampilkan oleh koleksi Constellation Small Seconds terbaru dari Omega yang dipersembahkan bagi para wanita modern yang ingin tampil elegan. Hadir dalam balutan emas merah 18K yang menggoda, arloji perhiasan yang berdiameter 27mm ini mengusung case yang ikonik bertatahkan 32 butir berlian, dan dasar muka jam kulit kerang putih berkilauan dihiasi 14 butir berlian. www.omegawatches.com
Koleksi Forever terbaru dari Charriol hadir dalam warna-warni ceria yang menggambarkan suasana hati. Mempertahankan ciri khas motif kabel baja mereka yang ikonik, Forever hadir dalam tiga ciri khas, Refined, Glamour dan Baroque, terwujud dalam bentuk jam tangan perhiasan berdiameter 32mm yang modern dari emas dan gelang twisted cable, berpadu harmonis dengan gelang warna-warni dalam beberapa model dan warna. www.charriol.com
Ciao Bella
TAG Heuer menunjuk fashion ikon muda belia Bella Hadid sebagai duta Internasional terbarunya. Adik perempuan Gigi Hadid ini dipilih TAG-Heuer karena profil internasionalnya, profesionalisme dan ciri khasnya yang membuat membuat model cantik ini menjadi perwujudan sempurna dari motto “Don’t Crack Under Pressure� tersebut. www.tagheuer.com
20
CGW Magazine
OCEAN STAR CALIBER 80 TITANIUM
EUROPA POINT LIGHTHOUSE, GIBRALTAR
W W W. M I D OWATC H E S . C O M
Exclusively available at Jabotabek : Watch Zone Senayan City – Grand Indonesia, Lotte Duty Free Shopping Avenue Ciputra Kuningan – Terminal 2D Soekarno Hatta Airport, New Utama MKG, Mahkota LTC, Buana Ps. Baru, Dunia Ps. Baru, Indo Ps. Baru, Steel Watch Mall Alam Sutera, Mega Watch Supermall Karawaci, Mega Watch Grand MM Bekasi, Berlian MM Bekasi, Citra MM Bekasi, Watch Club Botani Bogor, Watch Line MM Ciluengsi, Toko Sono Tuparev Karawang; Bandung : Hour Class TSM, Watch Palace Festival Citylink; Cirebon : Istana Arloji Pasuketan; Semarang : Watch Club Paragon - Ciputra; Yogyakarta : Watch Club Ambarrukmo – Hartono Mall, Gunung Mas Ahmad Yani, Samudra Makmur Kaliurang, Time Gallery Prof. Yohanes, Time Festival Godean; Solo : Watch Club The Park, Istana Jam Mutiara Rajiman; Surabaya : Time Line TP 1, Carolina Ciputra World, Marko Watch Galaxy Mall; Malang : Carolina MOG; Bali : Bali Permai Diponegoro – Teuku Umar – Raya Kuta, Puri Jam Diponegoro; Medan : Mahkota Watch Sun Plaza - Centre Point; Pekanbaru : Martin Store Sudirman, Metro Mall Pekanbaru, New Citizen Sudirman, Mahkota Watch SKA; Batam : Duta Arloji Bumi Indah, Marina Boutique Imam Bonjol, New York Nagoya Hill; Palembang : Mahkota Watch Letkol Iskandar - PTC, M’Watch Icon, Mahkota Gallery Palembang Square; Jambi : Watch Square Diponegoro - WTC Batanghari; Lampung : Chris Boutique Wolter Monginsidi; Makassar : Watch Club Ratu Indah, Internasional Arloji Panakkukang; Manado : Watch Club Mantos; Pontianak : Watch Club Mega Mall, Duta Arloji Nusa Indah; Samarinda : Watch Club Big Mall, Swiss Baru Panglima Batur; Balikpapan : Watch Club Penta City; Banjarmasin : Sie Hang Duta Mall. MIDO Indonesia & Service Center : PT. Swatch Group Indonesia, Sampoerna Strategic Square, South Tower, Level 20, Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46, Jakarta. Tel. (+62 21) 2971 0000.
In Brief
Time For Speed Demi merayakan kolaborasi apiknya dengan Renault Sport Formula One Team, merek jam tangan Bell & Ross meluncurkan model BR03-94 RS17 terbarunya yang unik. Desain jam terinspirasi oleh Formula 1, dengan case terbuat dari ceramic yang tangguh untuk menahan benturan, dan tampilan dial dari serat karbon yang sporty sehingga cocok dengan dunia balap motor. Fitur chronograph dari aluminium anoda kuning, warna ikonik Renault. www.bellross.com
25th Jubilee Untuk merayakan ulang tahun ke-25 berdirinya merek Franck Muller, mereka memperkenalkan edisi khusus model ikonik yang menampilkan keberanian kreatif Franck Muller, yaitu CintrÊe Curvex™. Diluncurkan pada awal 1990-an, model inilah yang pertama kali memperkenalkan case arloji bentuk tonneau, dengan arsitektur melengkung, menciptakan efek 3D khas gaya Franck Muller. Untuk edisi ulang tahun, case arloji dari emas yang terinspirasi baroque memamerkan angkaangka yang diukir lalu dilapisi keramik hitam. www.franckmuller.com
For Indonesia With Love Merek jam tangan mewah deLaCour memanjakan para kolektor dan penggemar jam tangan mewah di Indonesia dengan menciptakan koleksi City Episode BRONZO II Indonesia’s Special Timepiece khusus untuk pasar Indonesia. Diproduksi sangat terbatas, arloji ini memiliki karakteristik sama dengan koleksi City Ego Episode lainnya, namun case terbuat dari bronze CuSn8 dan diberi nomor sesuai dengan jumlah arloji. Bahan yang terbuat dari perunggu patina ini akan tampil secara alami seiring berjalannya waktu saat dikenakan oleh pemiliknya. www.delacour.ch
22
CGW Magazine
Phone : +62 21 5155011 | Email : cs@eurobutik.co.id Instagram : @dietrich_id | website : www.ebiwatch.com Goods Dept, Pacific Place & Plaza Indonesia | Le Fabuleux, Fairgrounds SCBD FF Luxury Watch, Ruko The Plaza | Straps, Pondok Indah Mall & Kuningan City Metro Premier - Luxury Timepieces, Makassar | Mulia Arloji, Plaza Blok M The Watch Co, Mall Kelapa Gading 3 & Grand Indonesia KUFED, Jetski Cafe | Epitome, FX Lifestyle Center Reservo Modern Watches, Komplek Ruko Central 88
In Brief
The Brightest Star Demi menghormati pelopor yang menginspirasi generasi ilmuwan setelah Johannes Kepler, mulai dari Newton ke Einstein, Montblanc menciptakan pena eksklusif Johannes Kepler High Artistry Stella Nova Limited Edition 1 senilai $1,5 juta dolar. Dibuat oleh Montblanc Maison Artisan Atelier, karya ini menggambarkan dedikasi yang luar biasa Kepler dalam usahanya mencari ukuran di alam semesta. Terbuat dari safir biru bermotif galaksi Bima Sakti, bertatahkan 570 butir berlian dan 5.294 safir, dan ujung pena dihiasi berlian Montblanc seberat 6,20 karat. www.montblanc.com
Square Deal Merek jam asal Jerman, Glashutte Original mengumumkan keikutsertaannya di ajang Berlin International Film Festival ke-67 dengan memberikan penghargaan ‘Glashütte Original Documentary Award’ senilai 50.000 Euro, yang dimenangkan oleh film “ISTIYAD ASHBAH (Ghost Hunting)”. Merek jam asal Jerman ini mendedikasikan kehadirannya tahun ini dengan koleksi Sixties Iconic Square terbarunya yang terdiri dari empat warna cerah. www.glashuette-original.com
Just For You Untuk merayakan eksistensi salah satu seri ikoniknya selama 60 tahun, merek jam tangan mewah Piaget menciptakan seri khusus dari koleksi Piaget Altiplano dalam jumlah terbatas. Edisi khusus ini diperkenalkan oleh Duta Piaget, Ryan Reynolds yang tampil mengenakan arloji ekstra tipis dan modern ini, mengusung diameter 38mm dengan dial biru laut yang elegan, dan mesin calibre 430P. www.piaget.com
24
CGW Magazine
Nama Artikel
TIME FOR LUXURY All About Luxury Watches Collector’s Corner Interviews
PIAGET
Collector’s Corner
Time
to Beat
Kali ini Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia mengajak Anda, para kolektor setia jam tangan untuk bertualang mengarungi kecanggihan dunia horologi yang ditampilkan brand jam tangan mewah di ajang SIHH 2017
MB&F Horological Machine No.7 Aquapod Membuka tahun 2017, ajang Salon International de la Haute Horlogerie (SIHH) kembali digelar bagi para pecinta jam tangan di seluruh dunia, dan tahun ini hadir mitra-mitra baru merek jam tangan independen yang bergabung sehingga total jumlah peserta pameran menjadi 30 partisipan. Selain brand dibawah Richemont Group yaitu A. Lange & Söhne, Audemars Piguet, Baume & Mercier, Cartier, Girard-Perregaux, Greubel Forsey, IWC, Jaeger-LeCoultre, Montblanc, Panerai, Parmigiani, Piaget, Richard Mille, Roger Dubuis, Ulysse Nardin, Van Cleef & Arpels, Vacheron Constantin, ajang tahun ini menghadirkan lebih banyak lagi kreasi yang bisa dinikmati, baik di lorong utama maupun Carré des Horlogers, sebuah pameran bagi kreator-artisan dan workshop independen, yang membuahkan panorama unik Fine Watchmaking kontemporer. Merek jam independen yang turut berpatisipasi dalam pameran ini adalah Christophe Claret, Grönefeld, H. Moser & Cie, Hautlence, HYT, Kari Voutilainen, Laurent Ferrier, MB&F, MCT-Manufacture Contemporaine du Temps, Ressence, RJ-Romain Jerome, Speake Marin dan Urwerk. Kami pilihkan beberapa model terbaru yang paling mengesankan dan mengagumkan, tidak hanya dari segi kecanggihan mesin jam mereka yang luar biasa, tetapi juga dari tingkat keahlian pembuatan jam tangan yang mumpuni.
26
CGW Magazine
HALAMAN SAMPING Arloji Horological Machine No.7 ‘Aquapod’ dari MB&F ini terinspirasi oleh bentuk ubur-ubur dan mengusung flying tourbillon sentral di puncak arsitektur gerakan vertikal konsentris, dengan indikasi jam memancar keluar dari pusat seperti riak di kolam. Edisi terbatas hanya 33 buah dari titanium grade 5 dengan bezel biru, dan 66 buah terbuat dari emas merah 18K 5N dengan bezel hitam HALAMAN INI DARI ATAS Koleksi Montblanc TimeWalker Chronograph Rally Timer Counter Limited Edition 100 ini berdiameter 55mm dan berfungsi ganda, dapat dikenakan sebagai jam tangan dengan tali warna hitam elegan, atau diubah menjadi jam saku dengan hanya melipat lampiran tali bawah case arloji dan memutar case dari 0 sampai 180 derajat (atau dari “3” untuk “09:00”); Arloji Montblanc TimeWalker Chronograph 1000 Limited Edition 18 terbaru ini berdiameter 38.4mm dan mengunggulkan mesin jam Montblanc Manufacture Calibre MB M66.26 frekuensi tinggi
MONTBLANC TimeWalker Chronograph CGW Magazine
27
HALAMAN SAMPING Arloji Swiss Alp Watch Minute Retrograde ini memamerkan case persegi panjang dan mesin yang sangat teknis dari Hautlence, yang masih satu grup dengan merek H. Moser & Cie. Terbuat dari emas putih solid 18K berdiameter 48.0 x 42.1mm, dan tinggi 18.3mm, edisi terbatas 10 buah HALAMAN INI Arloji Jaeger-leCoultre Geophysic Tourbillon Universal Time ini diproduksi terbatas 100 buah, berdiameter 43,5mm terbuat dari platinum berlapis kristal safir bentuk kubah yang memamerkan pemandangan panorama 360 derajat representasi dasar muka jam berbentuk Bumi seperti yang terlihat dari ruang angkasa
JAEGER-LECOULTRE Geophysic Tourbillon Universal Time 28
CGW Magazine
MOSER & CIE Swiss Alp Watch Minute Retrograde CGW Magazine
29
URWERK UR-T8 30
CGW Magazine
HALAMAN SAMPING Tampilan arloji URWERK UR-T8 dilihat dari sisi manapun tetap mengagumkan, terbuat dari titanium grade 5 berdimensi 60.23mm X 48.35mm X 20.02mm, dan case unik yang dapat dibuka dan dibalik untuk membaca waktu HALAMAN INI Arloji HYT Skull Pocket ini merupakan jam saku yang sangat unik dengan wajah jam berbentuk tengkorak, diproduksi sangat terbatas, hanya 8 buah, dengan case berdiameter 59mm terbuat dari titanium dan titanium berlapis DLC hitam
HYT Skull Pocket CGW Magazine
31
Cover Story
Tomorrow Never Dies KOLABORASI MASA DEPAN DARI DUA INDIVIDU PECINTA JAM TANGAN SWISS
© Fotografer: Marco Grob untuk Speake-Marin
32
CGW Magazine
HALAMAN INI DARI ATAS Pierce Brosnan dan Peter Speake-Marin di ajang SIHH 2017; Model Face to Face dari rose gold bertatahkan berlian HALAMAN SAMPING Pierce Brosnan mengenakan arloji Speake-Marin dari lini Resilience yang berdiameter 38mm
S Kami berdua mencintai apa yang kami lakukan, dan saya sendiri sebagai pecinta jam tangan, menghargai semangat yang tulus dari desain jam tangan karyanya
aat Peter Speake-Marin menunjuk Pierce Brosnan sebagai duta resmi Speake-Marin, merek jam tangan mewah asal Swiss miliknya pada awal tahun 2015 lalu, banyak yang mempertanyakan pilihan tersebut. Namun ternyata sang aktor kawakan yang dikenal publik sebagai tokoh detektif di serial Remington Steel dan film-film James Bond itu telah lama bersahabat dengan Peter dan ia berbagi nilai yang sama dengan merek jam Speake-Marin dalam hal eksklusivitas, keanggunan dan kemandirian, sehingga ia dianggap sebagai figur sempurna untuk menjadi duta merek jam tangan independen ini. Sang aktor kawakan mengaku, “Saya bertemu Peter di lokasi shooting film dimana dia menjadi konsultan untuk karakter seorang pembuat jam tangan. Kami berbicara singkat; kami berdua mencintai apa yang kami lakukan, dan saya sendiri sebagai pecinta jam tangan, menghargai semangat yang tulus dan desain-desain jam tangan karyanya. Saya membeli salah satu jam tangan karyanya dan dialog pun terjadi. Ketika Peter meminta saya untuk menjadi duta untuk karyanya, jawabannya sederhana (saya langsung menyanggupinya).� Speake-Marin adalah salah satu merek jam tangan independen yang didorong oleh gairah sang pembuat jam dengan visi yang jelas. Dibalik jam tangan Speake-Marin terdapat hasrat mendalam dan ketelitian Peter Speake-Marin untuk menciptakan karya yang benarbenar bagus dan tak lekang oleh waktu, baik dari segi kosntruksi jam maupun dalam hal estetika, baik internal maupun eksternal. Sebagai pembuat jam tangan independen, Peter telah berkolaborasi sebagai
CGW Magazine
33
Brand saya terpengaruh oleh desain yang mengikuti faktor teknik, bukan teknik mengikuti desain HALAMAN INI Model Crazy Skulls bermotif tengkorak dari lini Cabinet des Mystères ini sangat unik dengan motif berbentuk dua tengkorak yang bergerak terbuka dan tertutup HALAMAN SAMPING Sang aktor yang selalu tampil rapi ini merupakan figur yang sempurna untuk mewakili merek jam Speake-Marin
34
CGW Magazine
Visi pribadi saya adalah, Asia dan Asia Tenggara bakal menjadi luar biasa penting di masa mendatang bagi semua brand jam tangan kelas atas
CGW Magazine
35
desainer pembuat jam dan konsultan di banyak perusahaan jam yang berbeda, termasuk Harry Winston, MB&F dan Maitres du Temps. Dan sejak peluncuran merek Speake-Marin di tahun 2002, ia menyalurkan usahanya secara eksklusif ke merek jam tangannya tersebut, dan kini ciptaannya telah berkembang dari hanya sekedar jam tangan sebagai penunjuk waktu yang sederhana, hingga memiliki mesin komplikasi jam termasuk penunjuk tanggal, cadangan daya, jarum jam tunggal, jumping hour, kalender perpetual, tourbillon hingga minute repeater. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai merek jam independen yang sangat eksklusif dan selalu diciptakan dalam Edisi Terbatas ini, Collector’s Guide-WATCHES Indonesia berhasil mewawancarai Peter SpeakeMarin setelah ajang SIHH 2017 berakhir, dan berikut rangkumannya. Bagaimana Anda mendefinisikan merek Anda dari kacamata estetika, desain, dan teknis? Pertama, setiap merek yang autentik dan terlahir dari seseorang yang saat ini masih ada, bila dibandingkan dengan merek yang terbentuk sebagai produk peniru produk lain atau buah kreasi seseorang yang sudah lama tiada, merupakan pengejawantahan sang kreator merek. Yaitu, karakter dasar unik yang berasal dari kultur personal orang tersebut dan merupakan cerminan dirinya dalam produk yang mereka buat. Brand saya terpengaruh oleh desain yang mengikuti faktor teknik, bukan teknik mengikuti desain. Kemudian dipadu dengan kecintaan 36
CGW Magazine
terhadap pembuatan jam tangan yang berasal dari restorasi antik dan vintage semasa saya masih muda. Tujuannya selalu untuk memperbaiki konsep yang sebelumnya eksekusinya kurang bagus, dan diciptakan kembali sesuai cara dan pandangan pribadi saya. Apakah Anda melihat kemunculan smart watch sebagai potensi ancaman, atau justru peluang untuk pertumbuhan dan diversifikasi? Saya melihatnya sebagai peluang yang luar biasa untuk pasar produk berkualitas 10 tahun ke depan. Industri jam tangan saat ini mengalami kemunduran karena berbagai alasan. Masalah sosial-politik, fesyen, perubahan dalam kebiasaan membeli (pergeseran paradigma)… Tapi segalanya berubah dan terus berputar. Berkat smart watch, teknologi telah membawa produk “pengisi” pergelangan tangan kepada generasi baru, yang akan menjadi generasi pembeli produk kelas atas berikutnya. Ini revolusi yang positif dan akan menggiring generasi yang semula pergelangan tangannya “kosong” itu ke industri arloji. Apa prioritas Anda untuk tahun mendatang? Terus bergerak, mendesain, tumbuh, dan mempromosikan. Berbeda dengan di teknologi, mengembangkan sebuah brand jam tangan membutuhkan energi konstan seumur hidup dan momentum 365 hari setahun.
Mengembangkan sebuah brand jam tangan membutuhkan energi konstan seumur hidup dan momentum 365 hari setahun HALAMAN INI DARI ATAS Peter Speake-Marin; Proses pembuatan jam di bengkel kerja tempat ia mewujudkan ide-idenya
HALAMAN SAMPING Arloji Velsheda yang ikonik dari koleksi J-Class menyempurnakan tampilan maskulin Pierce Brosnan yang mengenakan setelan jas warna gelap, hasil bidikan fotografer asal Swiss Marco Grob di New York
Bagaimana pandangan Anda terhadap pasar Asia secara umum, dan apakah Indonesia benar-benar pasar yang sangat besar untuk brand Anda? Saya pembuat jam tangan, bukan ekonom atau pakar perdagangan dunia. Jadi, opini saya berdasarkan pada visi dari apa yang dapat disajikan oleh masa depan, bukan apa yang bakal terjadi berdasarkan kondisi saat ini. Visi pribadi saya adalah, Asia dan Asia Tenggara bakal menjadi luar biasa penting di masa mendatang bagi semua brand kelas atas yang dapat menyajikan kepada generasi baru suatu kemewahan yang dipadu dengan nilai. Keberhasilan industri jam tangan di masa mendatang akan terkait dengan kemampuannya untuk memasarkan kepada dan mengubah generasi milenial baru ini menjadi suatu pasar yang kerap menjadi target, tapi tidak sepenuhnya dipahami. Bagi merekmerek kecil seperti Speake-Marin, yang hanya membuat sedikit jam tangan, konsep ke depan relatif sederhana dibanding merek-merek komersial besar yang menjual banyak arloji. Baik itu di Asia ataupun Amerika Serikat, kami harus berusaha mengedukasi orang tentang apa yang kami lakukan, dan menjelaskan mengapa ini berbeda dan lebih orisinal kepada orang-orang yang menginginkan sesuatu yang unik, bukan yang generik atau pasaran. Kami menerbitkan Collector’s Guide – WATCHES Magazine eksklusif untuk pasar Indonesia. Apakah Anda punya saran atau komentar untuk kami? Perusahaan dibangun untuk menyediakan barang dan jasa kepada orang lain. Saat ini, di era ketika setiap orang adalah brand mereka sendiri sebagai akibat dari pertumbuhan luar biasa media sosial, saya merasa cara terbaik untuk mempromosikan dan menjual adalah dengan mengedukasi dengan cara yang jujur, langsung, dan autentik. Kita pasti sadar kapan kita menjadi target penjualan, tapi kita juga menghargai edukasi yang diberikan pada kita. Itu akan menjadikan kita lebih baik, lebih bijak, dan lebih berwawasan. Saya rasa, ini adalah cara maju yang lebih baik dibanding strategi, taktik, spanduk, atau acara pemasaran lainnya yang sudah ada.
CGW Magazine
37
Jewellery Time
THE QUEEN OF KALAHARI Sebutir berlian 342 karat yang sangat langka diwujudkan menjadi satu set perhiasan Chopard yang mengagumkan 38
CGW Magazine
“Ini adalah sebuah permata yang sangat langka dengan keindahan dan kemurniannya yang luar biasa.” ~ Caroline Scheufele
K
ilau keindahan berlian memang tak pernah menipu. Batu permata yang paling berharga dan menjadi dambaan kaum wanita di seluruh dunia ini memang memiliki kekuatan yang tiada bandingannya. Dengan kilaunya yang abadi, berlian dilambangkan sebagai simbol keabadian cinta. Untuk itulah, perhiasan yang bertatahkan berlian memiliki makna persembahan cinta yang tak lekang oleh waktu, dan sangat didambakan kaum wanita. Chopard sangat memahami impian dan keinginan para wanita ini, untuk itulah Co-President sekaligus Direktur Artistik dari Chopard, Caroline Scheufele mewujudkan impian kaum hawa dengan menciptakan satu set perhiasan Haute Joaillerie yang dinamakannya ‘The Gardn Of Kalahari’ dari sebutir berlian ‘The Queen of Kalahari’ seberat total 342 karat yang sangat langka. “Saya langsung merasa bahwa ini adalah sebuah permata yang sangat langka dengan keindahan dan kemurniannya yang luar biasa”, ujar Caroline Scheufele.
The Queen of Kalahari ini adalah hasil keterampilan yang luar biasa dari pakar perhiasan Chopard di bawah pengawasan langsung, dimana puluhan ahli berbakat dan spesialis dalam bidang kerajinan artistik yang berbeda-beda, termasuk para pembuat sketsa, ahli perhiasan, gemsetter hingga polisher, berhasil menyatukan kemampuan dan bakat mereka dalam memberikan bentuk pada impian paling berani, yaitu satu set perhiasan berlian yang sangat mewah dan yang mengagumkan. dengan tampilan yang sangat mewah ini. Caroline Scheufele yang selalu terpesona oleh aura berlian yang luar biasa, dan selama bertahuntahun telah menciptakan serangkaian perhiasan dari batu permata ini, berupa cincin, kalung, gelang dan anting bertatahkan berlian. Hasilnya adalah mahakarya yang tak lekang oleh waktu!
CGW Magazine
39
Master Of Time
A MAN With
A VISION
Penyuka mobil vintage dan pencipta berbagai mahakarya penunjuk waktu Chopard yang tak lekang oleh waktu
40
CGW Magazine
HALAMAN INI Tampilan arloji L.U.C. Full Strike minute repeater HALAMAN SAMPING Karl dan C Scheufele mengendarai mobil balap klasik Porsche Spyder 550
Karl-Friedrich Scheufele dalam suasana hati yang baik hari itu, ia sangat santai dan nyaman CGW Magazine
41
Sebagai titik puncak perayaan 20 tahun Chopard Manufacture, Chopard meluncurkan minute repeater pertamanya: L.U.C. Full Strike Karl-Friedrich Scheufele dalam suasana hati yang baik hari itu. Bukan karena ia biasanya dalam suasana hati yang buruk untuk menjamin menyebutkan ini, tapi ia sangat santai dan nyaman. Riang bahkan. Setelah jamuan makan siang yang menyenangkan bersama beberapa perwakilan media dari negara-negara Asia Tenggara lainnya, masingmasing perwakilan media mendapatkan kesempatan wawancara eksklusif dengan pria karismatik yang selalu tampil rapi itu. Dan Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia mendapatkan kesempatan wawancara yang pertama. Berikut rangkuman perbincangan dengan tokoh nomor satu di Chopard tersebut. Sebagai titik puncak perayaan 20 tahun Chopard Manufacture, Chopard meluncurkan minute repeater pertamanya: L.U.C. Full Strike, dengan beberapa fitur kelas dunia. Menandai jam, perempat jam, dan menit dengan suara gong berbahan safir, model yang menonjol ini tiada tandingnya berkat kreasi orisinalnya, kesempurnaan finishing Poinçon de Genève-nya, dan yang terutama adalah suaranya yang luar biasa. Model elegan dan mudah dikenakan ini merupakan perwujudan dari keahlian, daya cipta, dan kualitas terbaik dari Chopard Manufacture. L.U.C Full Strike merupakan arloji luar biasa yang mengeluarkan dentingan setiap jam, perempat jam, dan menit dari gong kristal transparan. Cincin-cincin safir ini merupakan bagian integral dari kaca arloji, yang menciptakan sebuah pengeras suara sempurna untuk menyebarkan denting palu yang mengetuk permukaan safir. Ini merupakan solusi teknis yang unik yang terlihat di posisi jam 10 dan membuahkan suatu nada dengan kejernihan tanpa tandingan yang kaya dan penuh, kuat, dan menggema. Gambaran kiasan suara “sejernih kristal” benar-benar mewujud di sini, secara harfiah. L.U.C Full Strike berdenting bagaikan sebilah pisau perak yang mengetuk lembut gelas kristal Bohemian di atas meja restoran kelas atas. 42
CGW Magazine
Kreativitas pembuatan jam tangan Chopard Di balik hasil akustik ini terdapat salah satu sistem penggerak tercanggih dan paling kreatif yang pernah dibuat oleh Chopard Manufacture. Hampir 15.000 jam pengembangan dihabiskan untuk kesempurnaan calibre 08.01-L, yang memegang tiga paten. Chopard telah menghasilkan respons baru terhadap masalah-masalah lama yang berhubungan dengan karakteristik gong, serta cara kerja dan ergonomi dari sistem pemukulan gong secara keseluruhan. Khususnya, sistem penggerak ini terdiri dari serangkaian sistem pengaman yang melindunginya dari seluruh penanganan cara kerja yang tak semestinya, yang dapt merusak minute repeater. Crownnya menjadi pemutar sistem penggerak ke satu arah, dan mekanisme pemukulnya bila diputar ke arah sebaliknya. Dengan demikian L.U.C Full Strike mengumpulkan energi yang mencukupi untuk memukul pada 12:59 – waktu terpanjang dalam minute repeater – 12 kali. Arloji ini dilengkapi dengan indikator ganda cadangan daya pada posisi jam 2, dan dua jarum besar yang masing-masing mengindikasikan cadangan mekanisme pemukulan dan autonomi sistem penggerak.
HALAMAN INI DARI ATAS Jacky Ickx, Karl Scheufele, Karl-Friedrich Scheufele dan dua sahabat mereka; Mesin jam L.U.C Full Strike HALAMAN SAMPING DARI ATAS Chopard Manufacture; Tampilan mesin jam L.U.C Full Strike
CGW Magazine
43
HALAMAN INI DARI ATAS Sketsa jam L.U.C Full Strike; Tampilan memuakau dari jam L.U.C Full Strike HALAMAN SAMPING Manufaktur Chopard
44
CGW Magazine
Retak bukan satu-satunya risiko yang dihadapi sistem penggerak minute repeater, yang juga mungkin memicu denting tak sempurna Safir dengan karakteristik spektakuler Krisal safir transparan adalah bahan yang biasanya digunakan untuk kaca arloji tahan gores. Bahan yang sangat keras dan homogen ini juga memiliki properti akustik yang luar biasa yang berhasil dimaksimalkan Chopard: gong minute repeater lazimnya terbuat dari baja atau emas yang bergetar ketika dipukul, menghasilkan suara khasnya. L.U.C Full Strike ini unik karena dilengkapi dengan gong safir. Terlebih lagi, Chopard telah memilih untuk meningkatkan kelebihannya, karena gong-gong ini membentuk bagian dari sebuah rangkaian yang koheren. Bukti lain dari fleksibilitas safir adalah kekuatannya yang sempurna. Bahkan setelah diuji benturan hingga 1,5 juta kali dengan palu baja, tidak pecah. Akibat dari kekerasan bahan ini adalah sulitnya penggarapannya. Dibutuhkan alat yang kuat dan akurat untuk membentuk sebuah mesin mungil dengan bahan setangguh ini. Membuat set gong/kacanya saja membutuhkan waktu pengembangan lebih dari tiga tahun, menunjukkan prestasi teknis dan sumber daya manusia yang luar biasa.
Kekuatan dan kemurnian suara L.U.C Full Strike punya suara khas. Suaranya bukan suara metalik, dingin, atau terpatah-patah, tapi penuh dan sejernih kristal. Gongnya memiliki dua kunci nada: C dan F. Dentingnya begitu nyaman di telinga. Kekayaan nadanya memamerkan aplitudo yang tak tertandingi, karena ini pertama kalinya safir digunakan sebagai penghasil suara. Safir juga berperan sebagai penguat akustik. Intensitas denting yang dihasilkan L.U.C Full Strike sangat memukau. Sepanjang 16 detik yang dibutuhkan arloji ini untuk memukul pada jam 12:59, dentingnya seragam, hasil yang sangat sulit dicapai dan menunjukkan prestasi horologis yang signifikan. Sistem indikasi cadangan daya orisinal Bagi para musisi instrumen tiup, napas merupakan peranti dasar yang harus dikuasai bahkan sebelum menguasai alat musiknya sendiri. Dalam minute repeater, ketahanan juga menjadi faktor penentu. L.U.C Full Strike dilengkapi dengan dua barrel. Keduanya dilengkapi slipping spring seperti yang digunakan dalam sistem penggerak otomatis, untuk memastikan sistem pemutarnya tidak terganggu oleh pegas yang berputar terlalu banyak, sehingga melindungi dari risiko putus. Salah satu pegas menyimpan daya yang dibutuhkan untuk mengukur waktu, dan pegas satunya utnuk minute repeater. Karena itu, L.U.C Full Strike tidak menyedot daya yang dibutuhkan untuk denting dari tuas pemutar seperti yang biasanya ditemukan pada caseband. CGW Magazine
45
L.U.C Full Strike punya suara khas. Suaranya bukan suara metalik, dingin, atau terpatahpatah, tapi penuh dan sejernih kristal
46
CGW Magazine
HALAMAN INI DARI KIRI Case bagian belakang jam L.U.C Full Strike; Suasana wawancara dengan Collector’s Guide-WATCHES Indonesia HALAMAN SAMPING DARI ATAS Jacky Ickx, Karl Friedrich Scheufele dan ayahnya, Karl Scheufele; Karl-Friedrich dan istrinya Christine Scheufele; Sketsa L.U.C Full Strike; Manufaktur Chopard
Mengamankan suara Retak bukan satu-satunya risiko yang dihadapi sistem penggerak minute repeater, yang juga mungkin memicu denting tak sempurna. Karena itu Chopard telah menciptakan peranti pengaman tambahan yang menjamin keteraturan stiap indikasi suara. Chopard juga telah memecahkan masalah intensitas suara yang tidak teratur. Guna menghindari pukulan terakhir terdengar terlalu lemah, ratchet-wheel ditata secara koaksial untuk memastikan palunya terangkat dengan mulus dan konsisten, dan dengan demikian menjaga kekuatan pemukulan yang konstan pada gong. Terlebih lagi, tautan yang fleksibel antara ratchet-wheel jam dan perempat jam menjamin tempo yang konstan antara denting pukulan jam yang terakhir dan pukulan perempat jam yang pertama, seberapa banyak pun denting perempat jam yang perlu dibunyikan. Dengan total tujuh peranti pengaman, L.U.C Full Strike mencapai tingkat kesempurnaan yang tinggi. Jam tangan ini terjaga dari risiko retakan. Perhatian terhadap ketahanan dan kualitas ini tak pelak lagi merupakan ciri khas Chopard Manufacture. Aura pembeda pada arloji L.U.C Di samping kekayaan horologisnya, L.U.C Full Strike adalah arloji yag sangat elegan. Selaras dengan prosedur desain jam tangan L.U.C, jam tangan ini memiiki caseband satin-brushed vertikal yang membentuk kontras dengan bezel dan punggung arloji yang ber-finishing polished. Semua grafir pada punggung arloji dibuat dengan tangan dan case-nya terbuat dari rose gold 18 karat Fairmined. Label ini menjamin bahwa Chopard mendapatkan
bahan emasnya dari koperasi yang operasionalnya terverifikasi etis, adil, dan berkelanjutan. Berdiameter 42,5mm dan tebal 11,5mm, case yang cukup besar ini dihiasi garis-garis yang seimbang. Minute repeater biasanya disertai tuas pemutar yang menyediakan daya yang dibutuhkan untuk mekanisme pemukul. Minute repeater L.U.C Full Strike dipicu oleh menekan pendorong koaksial dengan crown. Arloji ini dilengkapi tali dari kulit aligator bersisi ganda, dijahit tangan, dan diwarnai dengan pewarna berbahan dari tanaman, serta terverifikasi CITES. Nuansa detail Perhatian yang begitu saksama terhadap detail ini diterapkan pada keseluruhan L.U.C Full Strike, karena baik sistem penggerak maupun casenya memakai finishing berkualitas tertinggi Poinçon de Genève. ini menuntut pilihan teknis dan estetis yang semakin meningkatkan kompleksitas pembuatannya dan produksi komponen-komponen yang membentuk Calibre 08.01-L. Dengan memadukan keindahan detail-detail dan finishing yang sangat cermat dan suara penuh sejernih kristal, L.U.C Full Strike mampu mewujudkan seluruh kompetensi pembuatan jam tangan Chopard. Dua puluh tahun setelah berdirinya Chopard Manufacture, inilah penawaran interpretasi luar biasa dari arloji minute repeater yang sangat sesuai untuk pemakaian sehari-hari dan hanya menunjukkan kesempurnaannya pada teinga yang benar-benar atentif dan tajam – telinga pria modern yang menggemari benda-benda luar biasa.
CGW Magazine
47
Brand Talk
IT’S A MAD WORLD! Pemikiran revolusioner di industri jam tangan dari sang jenius Edouard Meylan 48
CGW Magazine
Edouard Meylan CEO H. Moser & Cie
K
ami adalah perusahaan pembuat jam tangan yang berbasis di Swiss namun bukan “Swiss Made”, sebuah pernyataan provokatif yang membuat semua mata tertuju pada sang pencetus ide tersebut, yaitu Edouard Meylan, CEO H. Moser & Cie. Secara nalar tentu tidak mungkin rasanya jika jam tangan maupun produsen yang berasal dari Swiss tidak mengakui jika mereka adalah “Swiss Made”, tapi inilah kenyataan yang ingin dihadirkan oleh merek jam mewah H. Moser & Cie dengan membuat gebrakan yang kontroversial dengan menolak aturan baku dalam pembuatan jam tangan, yaitu jika dibuat atau diproduksi di negara Swiss maka otomatis arloji tersebut menjadi “Swiss Made”. Edouard Meylan berujar, “Kami ingin memberi pesan kepada legislasi Swiss dan dunia jam tangan Swiss, jika trademark “Swiss Made” ini merupakan sesuatu yang tidak mempunyai arti. Label ini hanya memberikan kredibilitas pada pelanggaran-pelanggaran yang sering terjadi di industri ini. Kami tetap akan memproduksi jam tangan dengan tradisi watchmaking dan pengalaman yang telah ada selama berpuluh-
“Kami ingin memberi pesan kepada legislasi Swiss dan dunia jam tangan Swiss, jika trademark “Swiss Made” ini merupakan sesuatu yang tidak mempunyai arti” HALAMAN INI Sang pencetus ide, yaitu Edouard Meylan, CEO H. Moser & Cie HALAMAN SAMPING Mahakarya terunik dari H. Moser & Cie tahun ini yaitu Swiss Mad Watch, dengan case yang mengandung keju Swiss asli
CGW Magazine
49
puluh tahun lamanya. Kualitas yang kami suguhkan sudah cukup untuk mendeskripsikan diri kami tanpa harus menempatkan label “Swiss Made”. H. Moser & Cie adalah 100% Swiss namun kami bukan lagi “Swiss Made”, persentase ini bisa dilihat dari jam tangan terbaru kami, Swiss Mad Watch dan lebih dari 95% koleksi jam tangan kami lainnya.” Meylan menciptakan dua koleksi baru yang telah keluar jalur dari label “Swiss Made” yaitu Swiss Mad Watch yang berdiameter 42mm dan Venturer Swiss Mad yang berdiameter 39mm. Sesuai pernyataan sang CEO, tidak terdapat tulisan “Swiss Made” di bagian manapun dari dua jam tangan ini maupun arloji-arloji berikutnya dari H. Moser & Cie, gerakan ini dilakukan mulai awal tahun 2017. Meylan yang berasal dari generasi keluarga pembuat jam, menjuluki ide “cheesy” (murahan) kreatifnya dengan nama Swiss Mad, bukti nyata jika ia memiliki selera humor dan ironi yang tinggi. Ia memberikan pesan satirikal dengan menggunakan bahan-bahan yang 100% berasal dari Swiss tetapi tidak membubuhkan label “Swiss Made” sama sekali. Dan hal
50
CGW Magazine
H. Moser & Cie menggunakan bahanbahan unik yang berasal dari sapi, seperti keju pada bagian case arloji HALAMAN INI Edouard Meylan mengaku bahwa secara definitif, tindakannya disruptif tetapi itu adalah cara mereka untuk memberikan pesan kepada industri jam tangan Swiss HALAMAN SAMPING H. Moser & Cie menggunakan bahan-bahan unik yang berasal dari hewan sapi, mulai dari tali kulit sapi, hingga bagian dalam bezel yang berisi keju Swiss asli di luar nalar tidak hanya pada penghilangan label, melainkan juga pada bahan yang digunakan dalam pembuatan Swiss Mad Watch ini. Mereka menggunakan produk dari sapi yang merupakan trademark negara Swiss, betul, tidak ada kesalahan penulisan, H. Moser & Cie menggunakan bahan-bahan yang berasal dari hewan sapi, mulai dari unsur keju pada bagian case yang telah terintegrasi dengan material komposit yang inovatif yaitu itr2©, dengan tidak melupakan kaca sapphire sebagai pelindung case arloji. Penggunaan warna merah fume pada bagian dial serta penambahan indeks putih yang membentuk tanda plus seakan menegaskan jika arloji ini berasal dari negara Swiss. Penggunaan
mesin calibre HMC 327 berpemutar manual adalah ‘100% Swiss’ buatan manufaktur H. Moser & Cie sendiri. Penggunaan kulit sapi atau cowhide untuk tali jamnya yang berwarna hitam dan putih layaknya seekor sapi Swiss, semakin mempertegas ciri khas produk sapi pada arloji eksklusif dan mewah yang tidak tanggung-tanggung ditawarkan senilai 1,081,291 CHF atau setara dengan 14 miliar rupiah ini! Pada model eksklusif Venturer Swiss Mad, Meylan hanya menciptakan 50 buah yang menjadikan arloji ini sebagai bagian dari koleksi limited edition. Menggunakan esensi yang hampir sama dengan Swiss Mad Watch, Venturer Swiss Mad sekali lagi menempatkan warna merah sunburst dengan tambahan indeks yang berbentuk tanda silang yang identik dengan bendera Swiss, dan strap kulit berwarna hitam dan putih yang berbahan dasar kulit sapi. Namun untuk penggunaan case, Venturer Swiss Mad meninggalkan unsur keju dan lebih memilih menggunakan white gold 18 karat yang terbagi menjadi tiga bagian. Warna emas putih ini berbaur sempurna dengan warna hitam putih pada tali jam yang terbuat dari kulit sapi, sehingga peleburan warna-warna ini terkesan sederhana namun tetap terlihat menarik. Mesin jam calibre HMC 327 menyempurnakan arloji berdiameter 39mm yang diproduksi terbatas ini. Produsen jam tangan yang berbasis di Schaffhausen ini melakukan tindakan pemberontakan ini karena prinsip dari label “Swiss Made” sudah menjadi terlalu mudah untuk diberikan berbagai pihak, tidak memberikan suatu jaminan dan juga menghadirkan kekeliruan pada sistem yang sudah berlaku. Edouard Meylan juga menambahkan, “Tindakan kami disruptif? Secara definitif, iya betul ini disruptif tetapi ini cara kami untuk memberikan pesan kepada industri jam tangan Swiss.”
CGW Magazine
51
Brand Talk
PERFECT TIME Menyambut perayaan 100 tahun kesuksesan Mido di industri jam tangan
T
ahun 2017-2018 ini akan menjadi perayaan 100 tahun berdirinya merek jam tangan Mido yang berbasis di Le Locle, jantung pegunungan Swiss Jura. Mungkin sudah banyak yang mengetahui bahwa Mido yang didirikan pada tahun 1918 oleh Georges Schaeren ini adalah bagian dari Swatch Group, salah satu pemimpin di dunia pembuatan jam bergengsi. Namun tidak banyak yang menyadari bahwa meski mengusung konsep vintage, desain arloji yang memiliki ciri khas perpaduan warna oranye dan hitam ini begitu populer dan digemari, seperti model Multifort, Commander hingga lini Ocean Star, dan yang terkini dari model Baroncelli, yaitu Baroncelli Heritage. Mido telah berhasil menciptakan model jam tangan klasik proporsional dengan kualitas tinggi dengan tampilan arloji yang elegan. Collector’s Guide-WATCHES Indonesia sempat berbincang akrab dengan Mido Global Brand President, Franz Linder dari Mido HQ Le Locle Swiss pada kunjungannya ke Jakarta Desember 2016 lalu. Ini adalah kunjungannya yang kedua ke Indonesia, yang menunjukkan bahwa Indonesia benar-benar pasar yang penting bagi Mido di wilayah Asia Tenggara. Dan dalam bincang-bincang kami dengannya, Franz Linder
52
CGW Magazine
berbagi visi dan misinya yaitu bahwa Mido ingin berbuat lebih banyak lagi terutama untuk pasar Indonesia. Saat ditanya mengenai koleksi jam tangan yang terinspirasi oleh arsitektur dan perlombaan desain jam tangan yang diadakan Mido tahun lalu, Franz berujar, “Memang koleksi Mido terinspirasi oleh arsitektur. Desain dari beberapa koleksi bahkan langsung berdasarkan pada sebuah bangunan. Tujuan kami adalah, di satu sisi, untuk berbagi proses desain jam tangan Mido, karya desainer dan inspirasi dari awal sampai akhir, dengan penggemar jam tangan kami. Tapi kami juga ingin melibatkan konsumen kami dengan membiarkan mereka memilih desain yang mereka sukai dan memutuskan produk masa depan. Hampir 100.000 orang dari hampir 100 negara mengambil bagian dalam pemungutan suara. Kami benar-benar terkesan dengan tanggapan mereka yang menarik. Ini bukan tujuan kami untuk melakukan kontes seperti ini setiap tahun, tetapi jika sekali-sekali mengapa tidak? Mendengarkan dan belajar dari para pelanggan kami dapat jelas bermanfaat bagi merek. Arloji Big Ben karya Sebastien Perret keluar sebagai pemenang dan arloji yang hanya diproduksi 500 buah itu terinspirasi oleh jam Big Ben yang ikonik.�
Franz Hugo Linder MIDO Global Brand President
Indonesia benarbenar pasar yang penting bagi Mido di wilayah Asia Tenggara HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Franz Hugo Linder, MIDO Global Brand President; Arloji Ocean Star Captain Caliber 80 dari Mido; Arloji Mido Big Ben Limited Edition HALAMAN SAMPING Model Ocean Star Captain 80 titanium yang sporty dan tangguh serta kedap air
Dan saat ditanya koleksi yang paling banyak digemari di kawasan Asia saat ini, ia menyebutkan salah satunya adalah Ocean Star Captain 80 titanium dari lini Ocean Star yang sporty dan membanggakan keandalan, body jam yang ringan dan kekuatan untuk menjelajahi kedalaman laut. Arloji bermesin Caliber 80 ini memang didesain untuk menaklukkan kedalaman lautan, kedap air hingga di kedalaman 200 meter dan memiliki case dan gelang jam dari titanium, logam yang lebih ringan dan lebih tangguh dari stainless steel. Mido pun tidak melupakan penggemar jam wanita, seperti diakui Franz, terdapat koleksi Belluna yang feminin dengan dasar muka jam kulit kerang yang mewah, dan Baroncelli Donna Diamonds yang bertatahkan berlian dan sangat anggun. Mari kita tunggu kejutan menyenangkan berikutnya dari Mido di ajang BaselWorld yang akan berlangsung pada bulan Maret mendatang.
CGW Magazine
53
Brand Talk
BODY & TIME
Perpaduan unik antara ‘tubuh’ dan ‘waktu’
D
unia horologi selalu menghadirkan berbagai koleksi baru tiap tahunnya, dan perusahaan jam tangan ternama berlomba-lomba untuk menghadirkan sesuatu yang baru demi memenangkan pertarungan sebagai merek terbaik di dunia arloji. Sementara pesaing baru turut hadir memeriahkan ajang ini meski tidak semua merek baru dapat menyaingi produsen-produsen yang sudah mapan. Salah satunya yang hadir memberi sentuhan unik dan berhasil mencuri perhatian para pengamat di industri horologi masa kini adalah Dietrich Watches karya desainer asal Prancis, Emmanuel Dietrich, dengan ciri khas pada desain yang futuristik namun sarat dengan kesan alami. “As a designer, an object-obsessed-daydreamer, you spend your life collecting visual impressions,” tegas Emmanuel Dietrich, kata-kata yang menunjukkan ambisi dan esensi dari seorang visioner, dan kata-kata ini terlihat jelas pada kreasinya yang dinamakan Dietrich OT atau Organic Time. Organic Time adalah ekspresi dari keinginan sang desainer untuk mencapai keseimbangan, keseimbangan antara perasaan, bentuk, sensasi dan kesenangan, dengan ciri khas desain yang halus tapi berani, kuat namun sensual. Ini adalah filosofi yang menghasilkan Organic Time, sebuah arloji organik yang berbeda, perpaduan unik dari pengertian “tubuh” dan “waktu”, yang terinspirasi oleh keajaiban yang ditemukan di alam.
54
CGW Magazine
Emmanuel Dietrich CEO & Designer Dietrich Watches Dietrich Watches mulai menciptakan koleksi yang mengunggulkan model unik, yaitu case arloji yang berbentuk heksagonal dengan lapisan kaca safir yang dibuat khusus custom-made untuk merek ini, dan telah menjadi tren di beberapa kota utama di seluruh dunia. Gebrakan ini diikuti dengan lini O.Time berikutnya dari Dietrich OT, termasuk model terbarunya yaitu OT-7, dengan desain khas yang merombak total tampilan case jam tangan yang biasanya berbentuk bulat atau kotak menjadi bentuk heksagonal yang futuristik. Perpaduan warna tembaga dan abu-abu pada jam ini memberikan kesan klasik sembari tetap mempertahankan desain kontemporer yang sudah menjadi ciri khas mereka sejak pertama kali diperkenalkan di Baselword. Nuansa tembaga terlihat pada bagian dial jam yang terdiri dari empat lapis. Penggunaan stainless steel 316L mempertegas keunikan case, frame dan bezel yang dilapisi warna abu-abu demi menambah kesan maskulin. Lapisan Super-Luminova berwarna putih pada jarum jam, menit dan indikator 24 jam dibalik kaca safir yang melapisi Dietrich OT-7 memudahkan membaca waktu pada keadaan gelap.
Organic Time adalah ekspresi dari keinginan sang desainer untuk mencapai keseimbangan antara perasaan, bentuk, sensasi dan kesenangan HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Sketsa model arloji Dietrich OT-7; Emmanuel Dietrich saat hadir di Jakarta; Sang desainer di ruang kerjanya HALAMAN SAMPING Dua tampilan dari OT-7, model terbaru dari lini Dietrich OT yang unik dan modern
CGW Magazine
55
Nuansa tembaga terlihat pada bagian dial jam yang terdiri dari empat lapis 56
CGW Magazine
HALAMAN INI DARI ATAS Emmanuel di ruang kerjanya; Dua tampilan arloji terbarunya, OT-7 HALAMAN SAMPING Pengerjaan bagian arloji membutuhkan kerja tangan dan waktu yang cukup lama; Dua tampilan arloji OT-7 yang fashionable
Dietrich OT-7 mengusung mesin jam Miyota 82-S-7 yang terlihat jelas berkat bentuk dasar muka jam open view. Ada hal yang unik dari seluruh koleksi Dietrich OT yaitu penggunaan tali jam yang unik, yaitu diselipkan secara mudah melalui dua “lubang� di bagian belakang case jam. Bahan kulit yang digunakan oleh strap ini berwarna Grey Nubuck dengan aksentuasi warna tembaga pada jahitan samping. Cara pemakaian strap ini sangat unik karena pada umumnya tali jam terdiri dari dua bagian yang harus disematkan dengan alat bantu pada lug jam. Emmanuel Dietrich memulai gerakan masa depan ini sejak tahun 1993 dan sejak itu Dietrich Watches seperti tidak pernah beristirahat untuk mendatangkan kreasi yang unik dan lain daripada yang lain. Sebagai pemain baru, ia telah sukses mengadopsi pemikiran out of the box. Dietrich telah berhasil mewujudkan ide, impian dan ambisi sang kreator dan memberi interpretasi baru di dunia industri jam tangan modern. Jika banyak pemain baru dunia arloji yang tidak mampu bersaing dengan pesaing besar, Dietrich Luxury Watches, di umurnya yang masih muda ini mampu mendobrak stigma tersebut dan bukan tidak mungkin suatu saat nanti mereka pun akan menjadi salah satu nama besar di dunia jam tangan.
CGW Magazine
57
Point of View
The Lady Of ARTS Karya seni anak bangsa semakin berharga di tangan Deborah Iskandar
58
CGW Magazine
D
unia seni di Indonesia kini semakin cerah dan menjanjikan, dengan makin banyaknya seniman asal Indonesia yang berhasil mengukir namanya di panggung seni internasional. Dari banyak seniman pelukis dan pelaku seni di negeri ini, mereka patut berterima kasih kepada seorang Deborah Iskandar. Selain memimpin ISA Art Advisory (isaartadvisory.com) yang memberi saran kepada para klien dalam hal memilih, membeli dan menjual karya seni dan memperbesar jumlah koleksi mereka, wanita yang selalu tampil anggun ini juga pendiri situs Indonesian Luxury (indonesianluxury. com), sebuah sumber online definitif bagi orang Indonesia yang mencari, membeli, membangun dan mendekorasi rumah mewah mereka.
Jam tangan tersebut harus mempunyai unsur seni di dalamnya, dan jam tangan impian saya adalah jam yang didesain oleh Damien Hirst HALAMAN SAMPING DARI ATAS Deborah Iskandar berpose di depan salah satu lukisan pada pameran yang diselenggarakannya; Lukisan Beautiful Sunflower Panerai karya Damien Hirst HALAMAN INI Deborah Iskandar selalu tampil elegan dan feminin dengan pilihan arloji wanita yang sesuai dengan karakternya, salah satunya adalah Cartier
Saat datang ke Indonesia pada tahun 1991 sebagai bankir investasi, Deborah adalah seorang akuntan publik bersertifikat dan pengacara, namun hasratnya yang kuat di bidang seni telah membawanya terjun ke dunia seni lukis dan seni pahat. Ia telah melakukan banyak deal untuk karya seni selama bertahun-tahun, bahkan sejak masih berkarir sebagai bankir. Deborah juga pernah menjabat sebagai Managing Director Rumah Lelang Sotheby’s dan Christies di Indonesia selama bertahun-tahun. Dengan koleksi karya seni yang dikumpulkannya selama karirnya dan kegemarannya melanglang buana ke seluruh dunia, Deborah menjadi seorang entrepreneur dengan membuka ISA Art Advisory. Ia tajam melihat peluang untuk berinvestasi di dunia karya seni di Indonesia, dan dengan ISA Art Advisory, ia mulai membenahi cara kerja dan transaksi karya seni yang ada di Indonesia, sekaligus membantu para seniman lokal yang begitu berbakat namun belum dikenal luas. Berikut bincang-bincang singkat Collector’s Guide-WATCHES Indonesia dengan wanita yang menggemari arloji-arloji Cartier ini.
Hal apa yang Anda sukai dari karir Anda? Saya tidak pernah berpikir akan menjadi seorang entrepreneur setelah bekerja untuk perusahaan-perusahaan internasional selama karir saya. Terasa berat tetapi secara personal sangat menguntungkan. Semua aktivitas saya masih berhubungan dengan seni dan saya seharusnya telah melakukan hal ini dari awal.
Apa saja proyek Anda saat ini? Saya sedang memulai beberapa perusahaan start-up yang sangat menarik. Saya membangun ISA Art Advisory, sebuah perusahaan art consulting sejak tahun 2013. Fokus kami adalah untuk membantu dan memberi saran kepada para kolektor baru yang ingin mengoleksi barang seni. Karya seni bisa memberi dimensi baru bagi lingkungan kita dan memberi kebahagiaan. Saya juga sedang membangun teknologi melalui situs indonesianluxury.com yang akan saya luncurkan menjelang akhir tahun ini. Beralih ke industri teknologi benar-benar suatu dunia yang baru. Industri ini menantang tapi sangat menarik. Saya juga bekerjasama dengan “The Private Room� untuk membantu klien-klien saya dalam membeli dan menjual produk seni mereka dengan aman. Jadi diantara ketiga kegiatan tersebut, saya jauh lebih sibuk dari sebelumnya, tapi ini semua demi seni.
Jika diberi kesempatan untuk mendesain sebuah jam tangan, bentuk dan desain seperti apa yang akan Anda suguhkan untuk jam tangan ini? Jam tangan tersebut harus mempunyai unsur seni di dalamnya, dan jam tangan impian saya adalah jam yang didesain oleh Damien Hirst.
Apakah prioritas utama Anda di tahun 2017 ini? Prioritas saya adalah meluncurkan situs saya, indonesianluxury.com. Apakah Anda gemar mengoleksi jam tangan? Model dan brand apa yang Anda sukai? Jam tangan yang sekarang saya kenakan adalah Cartier. Saya selalu mengagumi style Cartier yang tidak lekang oleh waktu. Arloji idaman saya adalah arloji Audermars Piguet Skeleton untuk wanita, jam tangan itu sangat modern namun memiliki aspek abadi.
Bagaimana pendapat Anda tentang trend smartwatch akhir-akhir ini? Apakah Anda menganggapnya berguna? Menurut saya, jam tangan digital atau smartwatch membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Di jaman sekarang, saya melihat banyak sekali aspek hidup kita yang sudah dikontrol oleh gadget ini. Jadi untuk pemilihan jam tangan, saya lebih memilih arloji-arloji klasik seperti Cartier dan Audermars Piguet.
CGW Magazine
59
Point of View
ARTIST’S
IMPROVISATION Hidup penuh improvisasi inovatif milik Samuel A. Budiono
60
CGW Magazine
Samuel A. Budiono merupakan seorang individu dengan tingkat imajinasi dan improvisasi yang tinggi DARI KIRI Samuel A. Budiono menerapkan ‘musik’ dengan bermain piano pada karya ‘arsitektur’nya AHAVA CHAPEL pada saat Grand Opening; Berpose di depan Shanghai Tower mengenakan salah satu arloji koleksinya, Bell & Ross BR01-92 Heritage
T
ak hanya mumpuni merangkai ruang, pria yang satu ini juga ulung menenun nada. Ya, Samuel A. Budiono M.Arch, BSAS, IAI tidak hanya dikenal lewat sederet prestasinya di dunia arsitektur dan desain interior. Tapi juga lewat kiprahnya di ajang jazz. Sederet penghargaan sudah ia kantongi, di antaranya People’s Choice Award, World Architecture Awards, Cityscape Architectural Review Awards, dan yang terbaru adalah Prestasi Nusantara 2017 atas “Perpaduan Unsur Musik dan Arsitektur”. Kiprahnya sebagai komposer dan produser di belantika musik jazz juga melengkapkan sosoknya kreatifnya. Namun, yang pasti, di balik segudang titel di atas, Samuel A. Budiono merupakan seorang individu dengan tingkat imajinasi dan improvisasi yang luar biasa tinggi.
CGW Magazine
61
HALAMAN INI Di dalam STAIRWAY FROM HEAVEN Auditorium yang didesainnya, Samuel mengenakan arloji Luminor Marina Panerai; Berpose di depan Sydney Opera House dengan arloji Richard Mille Tourbillon kesayangannya HALAMAN SAMPING Di depan SAMUEL A. BUDIONO & ASSOCIATES Architecture dengan arloji Hublot Geneve
Sesuai dengan profesi saya sebagai Arsitek & Interior Designer, saya akan lebih mengutamakan design tampilan suatu jam tangan yang unik dan dapat mengangkat karakter pemakainya.
62
CGW Magazine
kegembiraan ini. Maka, bukan hal yang aneh jika kedua anak Samuel ini mewarisi bakat-bakat sang ayah. Seluruh anggota keluarga Budiono mencintai musik, dan seperti sang ayah yang seolah punya “hobi” mengoleksi penghargaan, Melody dan Rhapsody pun rajin menelurkan prestasi di usia dini mereka. Ketika pertanyaan desain arsitektur seperti apa yang bisa menggambarkan keluarga sang maestro, dengan aktif Samuel berujar, “Saya memberi nama anak-anak saya Melody dan Rhapsody, di mana dari namanya saja orang sudah bisa mengetahui kecintaan saya terhadap musik. Sedangkan Musik Arsitektur merupakan trademark saya. Jadi karya arsitektur saya tidak pernah lepas dari unsur musik, yang kebetulan juga selaras dengan kepribadian keluarga kami yang memang semuanya pecinta musik.”
Akar dari kehebatan dan talenta arsitek ini berasal dari rasa hormatnya terhadap salah satu legenda dunia arsitektur. Samuel mengambil inspirasi desain-desainnya dari sang idola, sang legenda, Frank Gehry yang selalu berkarya tanpa henti walau sudah berusia 88 tahun. Belajar dari sang idola, Samuel menuturkan pentingnya imajinasi dan improvisasi dalam desain arsitektur. Samuel juga bertutur, “Selama umur saya masih di bawah panutan saya, Frank Gehry, saya akan terus berkarya, mengikuti jejak sang Maestro Arsitek.” Tidak hanya mendapatkan inspirasi dari seorang master arsitektur, pria berkeluarga dengan dua orang anak ini juga mengidolakan seorang Wolfgang Amadeus Mozart. Ada satu katakata dari Mozart yang melekat di hatinya, “A man of ordinary talent will always be ordinary, whether he travels or not; but a man of superior talent will go to pieces if he remains forever in the same place.” Dua idola dan kata-kata inspirasional mereka benar-benar menggambarkan seorang Samuel A. Budiono, seorang arsitek dengan jiwa yang bebas, selalu bergerak dan selalu berusaha menyempurnakan diri, menjadi lebih baik. Kata improvisasi ini pun hadir untuk menggambarkan dunia Samuel A. Budiono yang selalu dinamis, inspiratif dan, tentu saja, inovatif. Keluarga musikal Keluarga memiliki arti yang sangat penting bagi semua individu di dunia ini. Tak terkecuali bagi pianis jazz ini. Bersama sang istri, Yatty Budiono, Samuel menerapkan Musik Arsitektur di dalam kehidupan berkeluarga mereka. Prinsip ini pun disematkan di dalam diri dua buah hati mereka, Melody dan Rhapsody Budiono, yang dari namanya saja sudah terlihat betapa kental unsur musikalitas dalam keluarga penuh
Desain tak lekang waktu Deskripsi karya seorang arsitek tidak berhenti pada imajinasi dan improvisasi semata, namun juga akurasi, keunikan dan sifatnya yang tak lekang oleh waktu, unsur yang terdapat pada seorang Samuel. Sebagai arsitek, musisi, dan juga seorang pecinta jam tangan berkelas, ia menitikberatkan pilihannya pada jam tangan dengan tingkat akurasi waktu yang tinggi. Selain itu tentu juga detail desainnya dan tonjolan ‘timeless’ yang, menurut Samuel, bisa diartikan sebagai sesuatu yang tidak lekang oleh waktu dan mengacu pada kreasi yang berasal dari hati. Prinsip ‘timeless design’ sesuai dengan karakter Arsitektur Samuel dengan tujuan mengembangkan ‘originality’ dari desain untuk jangka waktu yang lama dengan konsep yang tidak termakan oleh waktu. SAMUEL A. BUDIONO & ASSOCIATES terkenal dengan arsitektur ‘timeless’ yang memiliki komponen keindahan, bentuk dan fungsi. Suatu arsitektur yang memperkaya masyarakat dengan kualitas kehidupan yang lebih baik untuk jangka waktu lama. Prinsip hidup seorang Samuel A. Budiono selalu menitikberatkan pada hakikat utama musik jazz dan arsitektur, yaitu proses improvisasi. Semua hasil karya sang Maestro ini merupakan hasil karya terdalam yang berasal dari hati, bersifat spontan dan orisinal hasil memori yang dikumpulkannya dari waktu ke waktu dan dikreasikan secara bebas. Samuel berujar, “Saya melihat arsitektur sama seperti jazz, kebebasan untuk mengeksplorasi ide baru, ide yang menyentuh indera-indera kita dan mengangkat spirit kita.” Sang arsitek menambahkan, “And that feeling is what we devote our lives to chasing, and to making possible.” Segala sesuatunya akan menjadi kenyataan dengan prinsip improvisasi yang dipegangnya.
CGW Magazine
63
Point of View
CHILDREN of theFUTURE Perbaikan di masa kini untuk masa depan yang lebih baik
64
CGW Magazine
M Bulgari bergabung dengan gerakan Save The Children untuk meringankan beban para anak-anak di India yang tidak mampu bersekolah
asa depan yang lebih baik dan menjadi sukses adalah impian semua orang di seluruh pelosok dunia ini. Tidak terkecuali di India, dimana terdapat lebih dari 18 juta anak kecil yang tidak bisa mendapatkan kesempatan untuk menempuh pendidikan. Jumlah 18 juta jiwa ini merupakan jumlah yang terbesar dibandingkan negara-negara lain di dunia. Atas dasar inilah, Bulgari bergabung dengan gerakan Save The Children untuk meringankan beban para anak-anak di India yang tidak mampu bersekolah. Tidak hanya mendonasikan sejumlah uang untuk gerakan Save The Children, namun Bulgari juga mengajak salah satu brand ambassador mereka, yaitu Luke Evans untuk berkunjung ke India dan melihat langsung serta turut merasakan apa yang dirasakan oleh anak-anak asal India ini. Dalam kunjungannya ke kota Mumbai, Luke Evans bercerita jika ia telah menyaksikan perjuangan anak-anak yang begitu keras. Hampir keseluruhan murid sekolah di India harus berhenti bersekolah karena keluarga mereka tidak mempunyai biaya untuk melanjutkan pendidikan mereka, sehingga tidak jarang anak-anak kecil yang belum mempunyai pengalaman ini harus membantu perekonomian keluarga mereka dengan bekerja di pabrik-pabrik, atau yang lebih menyedihkan lagi, bekerja di jalanan yang penuh sesak. Dengan fakta seperti ini, India menjadi salah satu negara dengan tingkat child labour tertinggi di dunia. Hal ini juga tidak didukung dengan kualitas edukasi yang baik, bahkan banyak anak-anak di usia 10 tahun masih tidak bisa membaca dan menulis. Luke Evans bahkan menyempatkan diri untuk mengunjungi salah satu bagian terpencil di Mumbai untuk melihat salah satu tempat sampah terbesar di India yaitu Deonar, yang hingga saat ini ketinggian sampah disana telah mencapai 20 meter. Di tempat ini masih banyak terdapat keluarga tidak mampu yang mempekerjakan anak-anak mereka untuk mencari nafkah.
CGW Magazine
65
Bulgari dengan Save The Children telah melakukan perubahan walau masih dalam skala kecil dengan menjangkau lebih dari 155.000 orang dari 245 sekolah
Salah satu contoh dari kesenjangan ekonomi di India ini adalah seorang anak bernama Raja yang berusia 14 tahun dan sudah menetap di Mumbai sejak tiga tahun lalu. Raja terpaksa harus bekerja di pabrik kain untuk membantu perekonomian keluarganya. Melalui program Save The Children, Raja sekarang bisa melanjutkan pendidikannya dan sangat berambisi untuk meraih cita-citanya menjadi seorang ilmuwan. Luke Evans berujar, “sangat menyedihkan melihat banyak anak-anak di India yang akan beranjak dewasa tidak pernah membaca buku, tidak bisa menulis sebuah surat atau berhitung secara sederhana. Saya mengunjungi salah satu bagian termiskin di Mumbai dan saya melihat banyak sekali anak-anak kecil yang tidak bersekolah. Kejadian ini begitu membuat hati saya hancur, tingkat kemiskinan di India ini sangat membuat saya terkejut.� Bulgari dengan program Save The Children telah melakukan perubahan walau masih dalam skala kecil, dengan menjangkau lebih dari 155.000 orang dari 245 sekolah yang tersebar di Mumbai. Tidak hanya mengumpulkan anak-anak dari kalangan tidak mampu, Bulgari dan Save The Children juga menghadirkan Mobile Learning Center, dimana beberapa bus disulap untuk menjadi tempat belajar yang bisa dibawa ke pelosok Mumbai. “Melihat hasil kerja keras dari Bulgari dan Save The Children ini sungguh membuat saya sangat bangga. Melihat para anak-anak ini dapat membaca dan menulis sungguh luar biasa, dan saya sangat bangga menjadi Duta bagi Bulgari dan Save The Children,� ujar Luke Evans. 66
CGW Magazine
Connoisseur’s Corner
Power or Wealth? Kolumnis kita, Dr. Bernard Cheong adalah duta Fondation de la Haute Horlogerie dengan lebih dari 3,000 koleksi arloji mewah dan pengetahuan tentang horologi yang tiada duanya. Di edisi ini ia berbagi info menarik bagi para kolektor jam tangan mewah.
Masih segar di ingatan ketika tahun 1997 lalu komputer, televisi, media seperti DVD dan laser disc muncul – dan lenyap. Akan tetapi, jam tangan terus berkembang dan menciptakan dua industri dan pekerjaan. Pertama, majalah yang didedikasikan pada jam tangan. Ini pasar yang berat tapi tetap relevan, baik cetak maupun online. Kedua, divisi yang total dan sepenuh waktu mengiklankan arloji di segala arena, bahkan mobil, perbaikan rumah, dan olahraga. Siapa sangka? Padahal hanya Rolex yang beriklan banyak sejak era 1960-an. Kini kita memasuki tahun ke-30. Membaca paragraf ini telah menjadikan diri Anda partisipan juga. Bahkan meski Anda belum membeli sebuah arloji pun. Saya penyuka sejarah. Berdasarkan pengamatan saya, pola ekonomi tidak berubah, hanya bergeser. Saat ini, tahun 2017, mereka yang menulis kebetulan menjadi penjual ataupun blogger dengan platform laba yang bagus. Saya salah satunya. Kebetulan saya berada di antara para pemain besar, memegang berbagai peran. Saya memang punya spekulasi besar untuk membuat industri ini terus bertumbuh, dan juga menciptakan penurunan, yang bisa digunakan demi kebaikan. Lebih baik bersiap diri ketimbang tak tahu. Musim gugur nanti saya perkirakan kemungkinan ada penurunan terkendali ke harga yang konservatif, arloji merek mikro akan bertumbuh, dan permintaan tourbillon juga naik. Belilah arloji seolah membeli furniture: simpan, pakai, tak pernah terpikir untuk dijual lagi. Kesempatan untuk membeli dengan harga murah kembali muncul. Terakhir muncul tahun 2003, dan berakhir pada 2009. Mungkin harganya akan terkesan sangat tinggi, tapi itu persepsi semata. Mengapa? Keindahan akan menjadi faktor beli penentu di segala level harga. Pertimbangan kedua, status. Teknologi menjadi faktor pendukung; bahan dan kerumitan mesin jam turut menentukan harga. Ukuran arloji era 2017 sebenarnya akan mulai mengecil, tapi batas maksimalnya luar biasa besar, yaitu diameter 53mm!
68
CGW Magazine
Berbeda dengan mobil, kapal, audio canggih, bahkan rumah mewah, arloji merupakan mesin terhebat. Bahkan jam antik pun bisa kembali seperti semula!
Sejak 2001 sampai 2009, servis arloji berkurang, karena banyak bahan semakin kuat, dan proses pelumasan juga membaik. Kini, dengan berbagai perubahan baru pada permukaan, sistem penggerak baru, karbon, keramik, safir, dan kembali populernya rantai, belt drive dan concentric wheel, rotational plane, servis mungkin bakal marak kembali, tapi tak lama. Ini bakal menjadi argumentasi yang luar biasa. Produk yang kita kejar haruslah abadi dan terbebas dari penghancuran yang disengaja. Berbeda dengan mobil, kapal, audio canggih, bahkan rumah mewah, arloji merupakan mesin terhebat. Evolusinya berjalan penuh. Bahkan jam antik pun bisa kembali seperti semula! Di sinilah relevansi bermain, bukan komersialisme. Kemampuan untuk menyentuh jiwa manusia karena keindahannya jadi penentu kehebatan. Kelangkaan karena sulitnya proses pembuatan, di situlah letak nilai yang sebenarnya. Iklan hanya akan dipakai menyampaikan kebenaran, bukan persepsi. Greubel Forsey sudah berhasil bertahan dari “ujianâ€? ini. Apakah di tahun 2009 arloji seharga US$250.000 populer? Ya. Ingat tahun 2003, kita semua mengira arloji yang harganya di atas US$100.000 takkan laku tanpa diiringi drama. Salah. Terbukti tahun 2009. Saat ini, hanya Greubel Forsey yang mampu menjual arloji seharga â‚Ź2,2 juta ke atas. Diam-diam sungguh mengejutkan. Tahun 2017, harga arloji sudah di atas US$2 juta. Daya tariknya tidak diketahui, tapi produk yang digarap dengan maksimal tentu akan tetap diminati.
CGW Magazine
69
Sukses bukan hanya terwujud lewat mobil yang bisa Anda lihat. Tapi bisa juga senilai tujuh mobil mewah atau satu mansion megah yang “melekat” di pergelangan tangan Kekayaan juga musti portable, sehingga dapat menempel ke tubuh sebagai pengubah ruang yang hidup dan fungsional. Sukses bukan hanya terwujud lewat mobil yang bisa Anda lihat. Tapi bisa juga senilai tujuh mobil mewah atau satu mansion megah yang “melekat” di pergelangan tangan. Mereka ingin menikmati sekaligus memamerkannya. Bukan sebulan sekali, tapi 24/7 nonstop. Orang bisa “membawa” sebuah Monet atau tujuh Porsche di salah satu pergelangan tangan. Kedengarannya sombong, dan terkesan tak peduli pada yang kurang beruntung – seperti saya. Namun para pekerja keras yang beruntung, cerdas, dermawan dan baik juga harus menyenangkan diri sendiri. Tidak ada arogansi, terutama ketika dipadu dengan amal bagi yang kurang beruntung. Ada dua solusi untuk setiap masalah: kekuatan atau kekayaan. Pilihlah kekayaan untuk menjadi solusi perawatan kesehatan dan krisis besar lainnya. Tak ada ruginya memberi. Industri jam tangan telah menunjukkannya melalui tindakan, sumbangan, dan produknya. Sudah saatnya meninggalkan kekuatan dan pengaruh. 70
CGW Magazine
Collector’s Corner
BEHOLD, THE CLASP
OF FIRE ROOSTER
ON YOUR WRIST Sederet nama besar persembahkan kreasi spesial di Tahun Ayam Api
Tibanya Tahun Baru selalu diwarnai dengan harapan baru, semangat baru. Tahun ini pun tak berbeda. Usai menyambut Tahun Baru Gregorian, Tahun Baru Imlek pun tiba. Tahun Baru Imlek berpatokan pada kalender suryacandra Tionghoa, dengan setiap tahunnya mengusung satu dari 12 shio hewan dan satu dari lima elemen; kayu, api, bumi, logam, dan air. Tahun ini, mulai 28 Januari 2017 hingga genap setahun ke depan, kita berada dalam naungan shio Ayam dengan elemen Api. Ayam dipandang sebagai si pembawa pesan, menandakan tibanya fajar, dan kokoknya juga diyakini mengusir kekuatan jahat. Bisa dibilang, hewan yang satu ini adalah hewan yang setia, akurat, dan bisa diandalkan. Tak pernah gagal mengabarkan saat matahari terbit, ayam tak ubahnya “jam alami�. Bicara soal jam, tak sedikit brand jam tangan yang juga setia mempersembahkan kreasi-kreasi khusus menyambut tibanya Tahun Baru Imlek. Mari kita tengok beberapa nama besar yang telah beradu kreativitas melebur tradisi dengan teknik kelas atas.
72
CGW Magazine
HALAMN INI DARI KIRI Arloji Piaget Polo Tourbillon Relatif; Piaget Altiplano Chinese Zodiac HALAMAN SAMPING Tampilan bezel pada arloji Piaget Polo Tourbillon Relatif yang terinspirasi oleh zodiak China
Tak pernah gagal mengabarkan saat matahari terbit, ayam tak ubahnya “jam alami”
Piaget Sejak 2012, setiap tahun Piaget tak pernah ketinggalan dalam memperkaya pilihan arloji tematik Tahun Baru Imlek. Di tahun 2017 ini, mereka memperkenalkan arloji edisi terbatas bertema ayam, yang diinterpretasikan dengan kreatif dalam case luar biasa tipisnya. Piaget Altiplano Chinese Zodiac merupakan hasil peleburan keahlian mumpuni dengan kecintaan terhadap seni dekoratif. Pakar enamel Anita Porchet memacu imajinasinya untuk mewujudkan shio ayam ini. Shio ini melambangkan kepercayaan diri, ketepatan waktu, kesetiaan, dan kejujuran, selalu bangga pada diri sendiri. Anita Porchet mewujudkan semua itu dengan teknik cloisonné enameling. Dengan memilah-milah pigmen enamel menggunakan cloisons sebelum dibakar beberapa kali pada suhu di atas 800°C, gradasi nuansa kelabunya dapat terisolasi dengan lebih baik. Anita Porchet menghidupkan sosok ayam yang enerjik lewat tekstur yang kaya dan mendetail, seh3ingga bulunya tampak mengilap dalam pose nan agung pada muka arloji bersistem penggerak manual mekanis ini. Dikontraskan dengan nuansa warna abu-abu, hitam dan putih, jengger dan pial ayamnya berwarna merah menyala. Kilau enamelnya diperkaya dengan keindahan alami 78 berlian brilliant-cut yang tertatahkan pada case emas putih jam tangan bercadangan daya 43 jam ini. Dibuat hanya 38 buah, edisi koleksi yang bertali kulit aligator dan gesper ardilon emas putih ini merupakan penghormatan sempurna bagi keahlian luar biasa métiers d’art serta teknik adiluhungnya yang senantiasa dilestarikan oleh Piaget. Satu lagi mahakarya eksklusif dan one-of-a-kind dari Piaget yaitu Piaget Polo Tourbillon Relatif yang terinspirasi oleh zodiak China, lengkap dengan 12 tanda zodiak yang diukirkan pada dasar muka jam ukiran tangan dengan teknik enamel Champlevé Grand Feu. Arloji berdiameter 45mm ini terbuat dari emas putih 18K dan enamel hitam. Magazine 7373 CGWCGW Magazine
Chopard Sejalan dengan tradisi tahunannya, Chopard mendedikasikan seri edisi terbatas L.U.C XP Urushi-nya untuk menyambut tahun Ayam Api ini: L.U.C XP Urushi – Year of the Rooster. Koleksi ini bagaikan peleburan antara Timur dan Barat. Timur terwakili oleh tema dan teknik enamelnya, sedangkan Barat terwakili oleh mekanisme sistem penggerak dan finishing sempurnanya. Arloji ini memamerkan keahlian penggarapan enamel yang mumpuni, lapis demi lapis tertata demi menghasilkan kilau dan binar yang memukau, menyempurnakan tampilan agung sosok hewan ini, dengan kepala tegak dan bulu mengembang, berlatar matahari terbenam. Detail teknisnya pun tak kalah memukau. Case-nya berbahan rose gold 18 karat, dengan diameter 39,5mm dan punggung case kristal safir transparan. Sistem penggerak yang digunakan adalah L.U.C 96.17-L, memastikan performa andal dan akurat. Cadangan dayanya mampu bertahan hingga sekira 65 jam. Muka arlojinya dibuat manual dengan tangan di Jepang, menggunakan teknik lacquer Urushi di atas permukaan kulit kerang. Tali dari kulit aligator hitam menjadi penyempurna tampilan keseluruhan jam tangan yang hanya dibuat 88 buah ini. 74
CGW Magazine
L.U.C XP Urushi – Year of the Rooster dari Chopard ini bagaikan peleburan antara Timur dan Barat
HALAMAN SAMPING Master Koiizumi menunjukkan proses pembuatan arloji L.U.C XP Urushi – Year of the Rooster dari Chopard yang sangat rumit HALAMAN INI Arloji L.U.C XP Urushi – Year of the Rooster dari Chopard
CGW Magazine
75
Ulysse Nardin Mengangkat karakter dinamis dan percaya diri sang ayam, para artisan Ulysse Nardin mempersembahkan tambahan baru dalam Classico Collection-nya. Sang kreator dengan sempurna menyiratkan energi alami ayam dalam penggambaran klasik ini lewat metode enamel champlevĂŠ yang sudah berabad-abad disempurnakan. Teknik champlevĂŠ, bentuk karya seni yang langka dan hanya dikuasai segelintir orang ini dibuat dengan cara memahat sel-sel langsung pada muka arlojinya, yang kemudian diisi enamel. Warnanya muncul dari peleburan cermat berbagai oksida metalik. Semua arloji dalam Classico Collection menggunakan enamel. Dan untuk 2017, Ulysse Nardin mempersembahkan “Year of the Roosterâ€? Classico Collection, arloji edisi terbatas berdiameter 40mm dari rose gold 18 karat yang hanya dibuat 88 buah, dengan sistem penggerak UN-815 bersertifikasi COSC. Kedap air hingga 50 meter, aroji bercadangan daya 42 jam ini dipadu dengan tali kulit. Sungguh kreasi elegan yang sempurna bagi mereka yang berani dan percaya diri. 76
CGW Magazine
HALAMAN INI Dua model arloji Métiers d’Art The legend of the Chinese zodiac Year of the Rooster dari Vacheon Constantin HALAMAN SAMPING Arloji “Year of the Rooster” Classico Collection dari Ulysse Nardin yang eksklusif
Motif foliage pada muka arloji emas 18 karatnya didasarkan pada ikonografi Tiongkok klasik yang tertakik langsung pada logamnya
Vacheron Constantin Sejak 1845, Vacheron Constantin telah menjalin hubungan khusus dengan Tiongkok, negeri yang pertama kali memperkenalkan seni menggunting kertas yang populer dengan istilah Jianzhi. Dalam budaya Swiss, teknik ini kemudian dikenal dengan Scherenschnitt. Pendekatan inilah yang mengilhami Métiers d’Art The legend of the Chinese zodiac Year of the rooster. Motif foliage pada muka arloji emas 18 karatnya didasarkan pada ikonografi Tiongkok klasik yang tertakik langsung pada logamnya. Polanya semi-timbul dengan penataan tertentu yang menegaskan bentuk relief, mengesankan efek kedalaman. Teknik ini membuat bentuk-bentuk floranya seolah melayang di atas muka arloji. Tak ketinggalan digunakan pula enamel, dengan teknik kuno Grand Feu yang hanya dikuasai segelintir artisan. Lewat penataan lapis demi lapis enamel, terbentuklah intensitas biru atau perunggu yang cantik pada muka arloji. Sementara sosok ayamnya sendiri, terbuat dari emas platinum atau pink, digrafir dengan tangan dan ditata apik pada bagian tengah muka arloji. Di balik tampilan luar yang elok, terbungkus dalam case pink gold atau platinum ini, terdapat sistem penggerak Caliber 2460 G4. Dari punggung arloji berbahan kristal safir, terpampang jelas sistem penggerak mekanis berpemutar otomatisnya. Arloji yang dipercantik 27 permata ini berdiameter 40mm, dan memiliki cadangan daya kurang lebih 40 jam serta kedap air hingga kedalaman kira-kira 30 meter. Talinya terbuat dari kulit aligator warna biru tua atau cokelat. CGW Magazine
77
Collector’s Corner
CELEBRATION OF A VOYAGER Perjalanan panjang penuh petualangan dari Patek Philippe
78
CGW Magazine
D Setelah lebih dari 40 tahun, nama Nautilus tetap menjadi favorit pecinta Haute Horlogerie HALAMAN INI Arloji terbaru dari lini Nautilus adalah Ref. 5976 dengan fitur flyback chronograph yang dapat berputar secara otonom
unia Haute Horlogerie selalu menelurkan nama-nama baru sebagai pendobrak titel pemimpin, namun ada beberapa nama yang tidak bisa diganggu gugat dalam hal teknikal, kemewahan dan kualitas. Patek Philippe merupakan salah satu dari raja di dunia Haute Horlogerie, dan predikat ini bukan hanya bualan semata, selama bertahuntahun lamanya nama Patek menjadi pujaan para pecinta jam tangan. Salah satu koleksi yang membuat Patek Philippe begitu tersohor adalah Patek Philippe Nautilus mereka yang sudah diakui lebih dari 40 tahun. Perayaan 40 tahun Patek Philippe Nautilus ini dimeriahkan dengan versi terbaru dari jam tangan ini yang diberi nama Patek Philippe Nautilus 40th Anniversary. Nautilus sendiri telah mendapatkan reputasi sebagai jam tangan kontemporer yang penuh gebrakan dalam hal teknologi ketika pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976. Dan setelah lebih dari 40 tahun, nama Nautilus tetap menjadi favorit pecinta Haute Horlogerie, itu merupakan kebanggaan tersendiri. Pada tahun 1976, dunia tengah bergejolak setelah perang di Vietnam. Keadaan politik yang begitu memanas dan keadaan ekonomi yang tentunya terpengaruh, membuat hampir semua individu tidak bisa merasakan keindahan dunia. Sementara dunia teknologi sedang mengalami kemajuan yang pesat. Pada saat itu, Patek Philippe bekerja sama dengan Gerald Genta untuk menelurkan arloji sports pertama sejak lebih dari 137 tahun berdirinya merek Patek. Hasilnya adalah Nautilus Ref. 3700/1A yang jauh lebih mengutamakan teknologi dibandingkan jam
CGW Magazine
79
Patek Philippe bekerja sama dengan Gerald Genta dan menciptakan arloji sports pertama sejak lebih dari 137 tahun, yaitu Nautilus Ref. 3700/1A
80
CGW Magazine
tangan - jam tangan lainnya yang ada pada saat itu. Jam tangan ini terbuat dari steel sementara hampir semua jam tangan yang diciptakan pada masa itu masih menggunakan emas untuk case. Arloji Patek Nautilus pertama ini sangat tangguh dan kedap air hingga 120 meter, dan menjadikannya sebuah gebrakan yang luar biasa. Nama yang diberikan untuk jam tangan ini pun terasa sangat tepat, karena banyak yang mengatakan ketika arloji ini pertama kali dirilis, “jam tangan yang dapat dipakai dengan mengenakan pakaian menyelam dan juga dengan tuxedo�, itulah kata yang diucapkan penggemar Nautilus. Kata yang banyak dipakai untuk Patek Philippe Nautilus versi pertama ini adalah casual dan elegant.
HALAMAN SAMPING DAN HALAMAN INI Boks kayu mewah melengkapi eksklusivitas jam tangan Nautlius terbaru; Detil crown dan butiran berlian pada model Nautilus Ref. 5976 Edisi Terbatas
CGW Magazine
81
Kini menginjak tahun ke-40, Patek Philippe menghadirkan mahakarya yang semakin menegaskan posisinya di dunia Haute Horlogerie. Tidak hanya menampilkan kembali Nautilus, Patek Philippe juga melakukan upgrade yang signifikan namun tetap mengacu pada aspek-aspek utama produk pertamanya di tahun 1976. Model pertama dari koleksi Nautilus adalah Ref. 5976 dengan fitur flyback chronograph yang dapat berputar secara otonom. Jam tangan ini merupakan perubahan simbolis dari versi lama yaitu Ref. 5980 yang berbasis chronograph pertama di tahun 2006. Perbedaan mencolok di Ref. 5976 yang terbuat dari emas putih 18 karat ini yakni hanya diproduksi sebanyak 1300 arloji limited edition. Mengusung diameter 49.25mm yang bisa diukur secara horizontal dan sudah termasuk dengan crown, lebih lebar 3.6mm dari tipe sebelumnya dan terdapat dua tombol chronograph pada sisi kanan jam yang terintegrasi dengan desain dan sangat mudah dioperasikan. Tampilan Ref. 5976 dari case, bracelet hingga clasp menyuguhkan teknik finissage yang khas dari koleksi Nautilus dengan bezel warna perak satin yang terlihat seperti guratan vertikal dengan chamfers yang bersinar ditambah dengan kombinasi perak matte dan polished. Hal menarik dari Nautilus
82
CGW Magazine
Gelang jam putih berpadu sempurna dengan case dari Platinum 350 yang diusung oleh Nautilus 40th Anniversary
HALAMAN INI Tampilan elegan dan maskulin dari model arloji Patek Philippe Nautilus Ref. 5711/1P
CGW Magazine
83
HALAMAN INI Tiga model arloji Patek Philippe dari lini Nautilus yang klasik, Ref 7118, 5724 dan 7021 yang terbuat dari emas bertatahkan berlian HALAMAN SAMPING Tampilan arloji Nautilus Ref. 5711/1P dan sketsa bagian-bagian jam dari lini Nautlius yang mengagumkan
84
CGW Magazine
Kata yang banyak dipakai untuk Patek Philippe Nautilus versi pertama ini adalah casual dan elegant
Ref. 5976 ini adalah monocounter di bagian bawah dial yang lebih besar. Untuk pemanis, penanda jam dihiasi berlian-berlian baguette dan princesscut khas Top Wesselton yang melingkari dial. Patek Philippe menyematkan angka “1976-40-2016” pada bagian tengah dial sebagai penghormatan. Koleksi kedua adalah Nautilus Ref. 5711/1P yang tidak begitu berbeda dari pendahulunya dengan tetap mengusung warna steel putih pada case dan gelang arloji dan warna biru laut pada dial. Jika case arloji Patek Philippe Nautilus tahun 1976 menggunakan steel, di tahun 2016 dan selanjutnya, Nautilus menggunakan Platinum 950 yang memberikan kesan kuat sekaligus elegan pada tampilan secara keseluruhan. Sebuah evolusi yang sederhana namun patut dihargai karena ini merupakan suatu proses perubahan Patek Philippe yang mengikuti perkembangan jaman. Ada satu hal ikonik yang dipertahankan di edisi 40 tahun ini, yaitu penggunaan diameter yang besar yaitu sebesar 44mm, pada tahun 1976, Nautilus pertamanya bahkan dijuluki “jumbo” karena ukurannya yang sangat besar dan Nautilus 40th Anniversary ini ingin meneruskan julukan “jumbo” tersebut. Bagian dial Patek Philippe Nautilus 40th Anniversary terbuat dari emas 18 karat dan warna biru tua dengan gradasi warna.Warna biru ini memberikan kontras yang apik ketika dipadu-padankan dengan 12 penunjuk jam yang terbuat dari bahan emas putih 18 karat bertatahkan berlian baguette Top Wesselton. Pada bagian tengah dial terdapat angka 40 yang diapit oleh tahun kemunculan pertama, tahun 1976 dan tahun 2016. Penanggalan ditempatkan di bagian kanan, lebih tepatnya pada bagian penunjuk jam tiga dengan lapisan emas 18 karat. Mesin caliber 324 S C ditempatkan sebagai mesin penggerak dan mesin jam ini merupakan mekanisme selfwinding yang digemari dan sudah menjadi ikon di bidang pembuatan jam tangan. Akurasi ini diperkuat dengan rotor tengah yang mengusung materi emas 21 karat yang memberikan tenaga berlebih untuk mekanisme jam tangan dan dilengkapi dengan Gyromax® balance dan Spiromax® balance spring buatan Patek Philippe.
CGW Magazine
85
Collector’s Corner
VESSEL OF TIME Perayaan 60 tahun koleksi Flagship Heritage yang bersejarah
Kate Winslet menjatuhkan pilihannya pada Flagship Heritage dan turut terlibat dalam memilih desainnya 86
CGW Magazine
S
aat Longines merilis model Flagship Heritage Anniversary 1957-2017 60 Edisi Terbatas diciptakan sebagai tribut atas hari jadi koleksi Flagship yang ke60, layaknya sang pendahulu, model ini langsung menjadi instant hit diantara para pecinta Longines, termasuk Kate Winslet, Duta merek jam tangan asal Swiss ini. Koleksi yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1957 ini mampu meluluhkan hati para penggemar jam tangan dari seluruh penjuru dunia dengan tingkat keahlian dan teknologi yang mumpuni, yang terwujud dalam tampilan desain jam yang elegan. Nama Flagship diambil dari kapal laut zaman dahulu dimana bendera sang komandan armada kapal berkibar ditiup angin.
Longines Flagship Heritage mengusung nuansa klasik dengan warna putih pada dial, yang berpadu harmonis dengan pilihan bezel dan case jam dari baja, emas pink 18K atau emas kuning 18K. Diameter case Flagship Heritage ini adalah 38.5mm dan dilengkapi dengan kaca sapphire lapisan anti-reflektif sehingga di saat siang hari dan di tempat yang terang sekalipun, kristal safir pada jam tangan ini tidak akan terlihat menyilaukan dan tetap memberikan kemudahan membaca waktu. Untuk mekanisme yang dipakai, Longines mengunggulkan mesin Calibre L609 (ETA 2895/2) automatic winding. Longines Flagship Heritage ini kedap air hingga di kedalaman 30 meter dengan cadangan daya mencapai 42 jam. Dan sentuhan klasik tidak akan sempurna tanpa adanya strap kulit buaya berwarna coklat tua yang sangat elegan. Ada kisah menarik dibalik terciptanya model Flagship Heritage ini. Kate Winslet selaku Longines Ambassador of Elegance begitu terpesona dan jatuh cinta pada salah satu model jam tangan Longines ketika melakukan kunjungan ke kantor pusat Longines dan seketika itu juga, Kate Winslet menjatuhkan pilihannya pada Flagship Heritage ini yang mencerminkan kesan elegan dan chic dan turut terlibat dalam memilih desainnya. Dan tentunya sebagai jam tangan yang menandai ulang tahun sebuah koleksi, Flagship Heritage hanya dibuat secara terbatas dan masing-masing diberi nomor sesuai jumlah koleksi yang diproduksi, versi emas sejumlah 60 jam tangan, sedangkan untuk versi yang terbuat dari baja, mereka memproduksi sejumlah 1957 buah. Dan seperti juga yang terdapat pada model terdahulunya, pada bagian belakang case arloji menampilkan ukiran bentuk kapal ‘flagship’ yang ikonik.
CGW Magazine
87
Collector’s Corner HALAMAN INI Sang legenda, Sir Malcolm Campbell berpose di depan mobil balap Bluebird kebanggaannya HALAMAN SAMPING King of Speed, Sir Malcolm Campbell di ajang balap Daytona tahun 1935
BEHIND THE WHEEL Kolaborasi apik antara jam tangan berkelas dengan dunia otomotif
88
CGW Magazine
J
Nama Rolex ‘Daytona’ diambil dari ajang balap mobil legendaris yang pertama dikenal antara tahun 1903 hingga 1935
ika Anda penggemar Rolex, pasti Anda pernah mendengar koleksi Rolex Daytona yang legendaris itu. Nama ‘Daytona’ diambil dari ajang balap mobil legendaris yang pertama dikenal antara tahun 1903 hingga 1935, dimana pasir pantai yang keras di kawasan Daytona Beach menjadi terkenal di seluruh dunia sebagai tempat yang sempurna untuk mengalahkan rekor kecepatan darat. Dan pada tahun 1935, pebalap legendaris Sir Malcolm Campbell yang dijuluki King of Speed, mengirimkan sebuah telegram untuk Rolex sehari setelah ajang balap Daytona tahun 1935 yang berbunyi, “Jam tangan Rolex yang kukenakan kemarin saat percobaan memecahkan rekor tetap bekerja dengan baik sekali meskipun mengalami goncangan dan penggunaan kasar.” Begitu pula dengan ajang balap Mille Miglia yang sangat lekat dengan nama besar Chopard, yang hingga kini masih menjadi salah satu ajang balap mobil klasik paling legendaris di dunia. Jam tangan berkelas memang sering diasosiasikan dengan gaya hidup kalangan kelas. Selain karena teknologi canggih dan materi yang digunakan pada sebuah jam tangan, unsur lain seperti presisi, durabilitas yang tinggi dan mempunyai mekanisme yang cepat adalah unsur utama yang patut dimiliki oleh jam tangan berkelas. Dan alasan inilah yang membuat banyak produsen jam tangan yang mengasosiasikan kemampuan jam tangannya dengan dunia otomotif seperti motor dan mobil balap.
CGW Magazine
89
Kedekatan antara produsen jam tangan dan dunia otomotif begitu erat karena banyak kesamaan diantara keduanya, mulai dari teknik pembuatan dan bahan-bahan yang digunakan, desain brand arloji juga terinspirasi dari bentuk-bentuk supercar atau sportbike, dan bahkan ada yang menggunakan bahan dan teknik yang hampir serupa. Jay Leno yang sudah terkenal sebagai seorang gear head bahkan membandingkan perangkat jam tangan digital dengan jam tangan mekanikal yang lebih disukainya, pecinta jeans on jeans ini berujar, “Tidak ada suara yang semenarik bunyi mekanik sebuah jam tangan, sama seperti ketika Anda mengganti gigi melalui double-clutch gearbox pada mobil Mercer atau Ferrari. Kita tidak bisa mendengar suara itu di jam digital yang banyak diproduksi di zaman sekarang.” Ada beberapa jam tangan mewah yang mengambil inspirasi dari kendaraan super, salah satunya adalah Hublot MP-05 “LaFerrari” Sapphire, dengan bentuknya yang sangat unik, yaitu menyerupai kepala ular cobra. Mengusung case berbahan sapphire, jam tangan Hublot ini menampilkan “mesin” yang menyerupai V12 engine milik LaFerrari. LaFerrari sendiri merupakan satu dari tri fecta hybrid supercar hasil kolaborasi dari McLaren P1 dan Porsche 918. Hublot MP-05 “LaFerrari” Sapphire ini menampilkan 637 komponen dan menggunakan posisi yang vertikal untuk tourbillon yang menyerupai bentuk mesin dari LaFerrari. Walaupun terbalut dalam sebuah case yang transparan, Hublot MP-5 ini tidak melupakan penggunaan warna merah ikonik yang telah menjadi ciri khas mobil Ferrari pada bagian penunjuk jam dan menit. Pada proses desain Hublot MP-05 “LaFerrari” Sapphire ini, Hublot bekerja sama dengan design director Ferrari, yaitu Flavio Mansoni untuk membantu menghadirkan unsur hypercar tersebut ke dalam jam tangan yang memiliki presisi tinggi ini. 90
CGW Magazine
“Tidak ada suara yang semenarik bunyi mekanik sebuah jam tangan, sama seperti ketika Anda mengganti gigi melalui double-clutch gearbox pada mobil Mercer atau Ferrari.” ~ Jay Leno
HALAMAN INI DARI ATAS Italo Fontana dan U-Boat Lamborghini miliknya; Motor Venenum pertama yang didesain Italo Fontana HALAMAN SAMPING DARI ATAS Rolex Cosmograph Daytona; Bagian belakang case Rolex Cosmograph Daytona 2016
CGW Magazine
91
HALAMAN INI DARI ATAS Detil pada arloji Breitling Bentley GMT B04 S Carbon Body; Breitling Bentley GMT B04 S Carbon Body yang menggunakan bahan sama seperti pada mobil Bentley; Arloji Hautlence VIDA LOCA Choppers untuk para penggemar motor besar HALAMAN SAMPING DARI ATAS Detil mesin arloji HUBLOT Geneva Days MP 05 LaFerrari Sapphire
Bentley GMT B04 S Carbon dari Breitling menggunakan bahan karbon pada body jam, sama seperti pada mobil Bentley Sebaliknya, kesinambungan dua elemen ini juga terlihat dari beberapa kendaraan yang mengambil ide dari penunjuk waktu. U-Boat yang dikenal sebagai pembuat jam tangan berkelas bahkan memberanikan diri untuk membuat sepeda motor mereka sendiri yang mereka namakan Venenum. Venenum merupakan contoh dari konsep yang dicanangkan oleh sang desainer, Italo Fontana yang bekerja sama dengan desainer dari Triumph, Dino Romano, yang mereka anggap sebagai interpretasi dari arti waktu, bagaimana seorang individu bisa dengan bebas menggunakan, mempercepat bahkan memperlambatnya, dan terutama penyeimbangan atas waktu. Hal menarik dari sepeda motor ini adalah penempatan lingkaran besar di tempat dimana biasanya terdapat lampu depan, seakan ingin menampilkan bentuk dial jam pada motor. U-Boat Venenum Bike yang didominasi dengan warna hitam merupakan kendaraan pertama yang dihadirkan dan merupakan pendekatan terbalik dimana biasanya brand jam tangan akan membuat arloji dengan gaya supercar atau superbike, sementara Venenum adalah hasil dari pemikiran waktu yang dibalik 180 derajat. 92
CGW Magazine
Jam tangan Hublot ini menampilkan “mesin� yang menyerupai V12 engine milik LaFerrari Selain dua contoh tersebut, masih banyak lagi jam tangan lain yang meniru model mobil balap, seperti Bentley GMT B04 S Carbon dari Breitling yang sesuai dengan namanya, jam tangan ini menggunakan bahan karbon pada body jam, sama seperti mobil Bentley yang banyak menggunakan carbon fiber pada bagian badan kendaraan yang berasal dari Britania Raya tersebut. Masih banyak brand lain yang sudah menelurkan jam tangan yang bernuansa kendaraan mewah mulai dari luxury cars, sports car, supercar dan bahkan hypercar. Kebijakan untuk mendampingkan sebuah jam tangan limited edition yang menyerupai sebuah supercar sudah berlangsung sejak lama, biasanya arloji-arloji ini dijadikan sebagai brand advertising untuk merayakan anniversary atau momentum spesial. Namun seiring berjalannya waktu, kolaborasi antara luxury watch dengan luxury car sudah semakin erat. Rasanya sudah menjadi kewajiban jika seseorang individu mempunyai sebuah supercar layaknya Lamborghini Aventador SV atau Ferrari F12 Berlinetta, dia pun dituntut untuk setidaknya memiliki sebuah jam tangan sekelas Tonino Lamborghini Spyder ataupun Ferrari Paddock Chronograph. CGW Magazine
93
Special Report
SIHH 2017:
A NEW DIMENSION Diperkuat partisipan baru, Salon International de la Haute Horlogerie mencetak rekor baru 30 perusahaan pembuat jam tangan dalam perhelatan 2017 ini, angka yang melebihi ekspektasi. Dan untuk pertama kalinya, ajang ini pun dibuka untuk umum.
94
CGW Magazine
Semua Maison, yang membuktikan diri mampu mengadaptasikan produk mereka sesuai konteks saat ini
S
etiap Januari, selama beberapa dekade terakhir, Richemont Group yang memimpin sederet brand mewah seperti Cartier, Piaget, Montblanc, Vacheron Constantin, Van Cleef and Arpels, dan Jaeger-LeCoultre menggelar pameran jam tangan inernasional mereka di Jenewa. Di tahun 2017, perhelatan yang mengusung nama Salon International de la Haute Horlogerie (SIHH) ini tetap mempertahankan pesatnya perubahan yang telah dimulai sejak tahun lalu. Kemunculan mitra-mitra baru membuat total jumlah peserta pameran menjadi 30 partisipan. Termasuk tentunya brand-brand dibawah Richemont Group seperti A. Lange & Sรถhne, Audemars Piguet, Baume & Mercier, Cartier, Girard-Perregaux, Greubel Forsey, IWC, Jaeger-LeCoultre, Montblanc, Panerai, Parmigiani, Piaget, Richard Mille, Roger Dubuis, Ulysse Nardin, Van Cleef & Arpels, Vacheron Constantin. Ini rekor baru sejak SIHH pertama kali digelar tahun 1991.
HALAMAN SAMPING Salah satu sudut ruangan di ajang pameran SIHH 2017 HALAMAN INI DARI ATAS Duta Montblanc, Hugh Jackman hadir di ajang SIHH 2017; Suasana di ruang pameran SIHH pada hari pertama pameran
CGW Magazine
95
96
CGW Magazine
Tahun ini, kehadiran naik 10% menjadi 16.000 pengunjung, termasuk 1.200 jurnalis dan 2.500 pengunjung umum Karena itu pula dalam ajang tahun ini lebih banyak lagi kreasi yang bisa dinikmati, baik di lorong utama maupun Carré des Horlogers, sebuah pameran bagi kreatorartisan dan workshop independen, yang membuahkan panorama unik Fine Watchmaking kontemporer. Merek jam independen yang turut berpatisipasi dalam pameran ini dan tergabung dalam “Carré des Horlogers” adalah Christophe Claret, Grönefeld, H. Moser & Cie, Hautlence, HYT, Kari Voutilainen, Laurent Ferrier, MB&F, MCT-Manufacture Contemporaine du Temps, Ressence, RJ-Romain Jerome, Speake Marin dan Urwerk. SIHH, yang sudah menjadi acara penting dalam agenda, kini menempatkan diri sebagai ajang internasional untuk memamerkan keahlian pembuatan arloji. Status itu kini dapat dinikmati lebih banyak audiens. Event ini sangat sukses, ditilik dari rekor jumlah pengunjung sepanjang pekan tersebut. Tahun ini, kehadiran naik 10% menjadi 16.000 pengunjung, termasuk 1.200 jurnalis dan 2.500 pengunjung umum pada Jumat, hari terakhir pameran.
HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Arloji Rotonde De Cartier Astrocalendaire dari emas pink 18K berdiameter 45mm; Arloji Patrimony perpetual calendar dari Vacheron Constantin; Tampak depan dan belakang dari arloji Clifton dari Baume et Mercier; Arloji Heritage Chronometrie Exo Rattrapante dari Montblanc
HALAMAN INI DARI ATAS Arloji Hyris Artistica Mysterieuse untuk pria dari Jaeger-leCoultre; Pengunjung yang memadati ruang pameran di hari kedua
CGW Magazine
97
Carré des Horlogers bagi kreatorartisan dan workshop independen, membuahkan panorama unik Fine Watchmaking kontemporer
HALAMAN SAMPING DARI ATAS Arloji Saxonia Moon Phase dari A. Lange & Söhne; Arloji IWC Da Vinci Tourbillon Retrograde Chronograph HALAMAN INI DARI ATAS Arloji CORUM Golden Bridge Rectangle; Arloji wanita Royal Oak dari Audemars Piguet; Arloji wanita Richard Mille Automatic RM 037
98
CGW Magazine
Di tengah iklim ekspor arloji sepanjang 1,5 tahun lalu, keberhasilan SIHH 2017 tak bisa diabaikan. Begitu acara dibuka, dan dengan kehadiran perwakilan dari seluruh pasar utama, optimisme mengemuka. Semua Maison, yang membuktikan diri mampu mengadaptasikan produk mereka sesuai konteks saat ini, senang dengan hubungan yang terjalin dengan para distributor, menunjukkan bahwa 2017 akan menjadi tahun konsolidasi. Fine watchmaking kini tampak lebih selaras dengan kemajuan bersejarahnya, meninggalkan tahun-tahun kemewahan yang langka di sektor yang sudah matang seperti itu. Kembalinya kiblat ke realitas yang lebih nyata terlihat dalam koleksi-koleksinya. Merek-merek arloji “menyederhanakan� apa yang mereka tawarkan dan memperluas variasi entry-level mereka. Kini prioritas disematkan pada mesin jam atau complication yang memang berguna dan menjadi jantung sebuah jam.
CGW Magazine
99
Collector’s Corner
Some Like It BIG! Kembali tampil beda dengan arloji berukuran besar di tahun 2017
100 CGW Magazine
Jam tangan U-Boat selain kokoh dengan desain berani dan agresif, memiliki ukuran besar, bisa mencapai diameter 64,4mm
A
pakah tren jam tangan berukuran besar akan bertahan dan kembali menjadi buruan para kolektor jam tangan di tahun 2017 ini? Jawabannya beragam. Namun para kolektor jam tangan yang bermata jeli akan mencari modelmodel yang unik, tidak pasaran dan tentunya dapat membuat pernyataan tersendiri, seperti yang ditawarkan oleh merek jam tangan U-Boat karya Italo Fontana. Saat aktor laga kawakan, Steven Seagal berkolaborasi dengan merek jam tangan asal Italia ini dalam koleksi jam tangan terbaru mereka, U-Boat Classico U-72 pada bulan Oktober 2016 lalu, model tersebut langsung menjadi incaran para kolektor jam tangan. Selain karena koleksi tersebut mengusung identitas yang kuat yang sama dengan ciptaan Fontana lainnya, model ini juga mengikuti spesifikasi dan gaya Steven Seagal yang dikenal tangguh dalam bertarung, dan dial jam menampilkan tanda tangan sang bintang Hollywood dalam warna biru terang. Koleksi ini diluncurkan pada sebuah pesta mewah di Nobu, Moskow dan dihadiri langsung oleh sang aktor, didampingi Italo Fontana dan para pengusaha dan selebriti kelas dunia lainnya. Merek U-Boat, seperti nama yang diusungnya yang diambil dari kapal selam U-Boat memang mengunggulkan ciri khas yang sama, yaitu
kokoh dengan desain yang berani dan agresif serta berukuran besar, yang bisa mencapai diameter 64,4mm, seperti yang ditampilkan pada model U-Boat U-1042. Arlojinya merupakan perwujudan kekuatan dan gaya dan mengungkapkan kepribadian unik dari orang di belakang penciptaan jam tangan super besar ini, yaitu sang desainer eksentrik dan pecinta seni, Italo Fontana. Seluruh karyanya adalah buatan tangan dengan keahlian para pembuat jam terbaik Italia dan diproduksi terbatas. Hingga kini, U-Boat adalah jam tangan yang membanggakan identitas yang kuat dengan ciri khas roda tombol pemutar jam yang besar di sisi kiri case arloji. Koleksi utama mereka adalah Classico, Flightdeck dan seri U, yang kemudian dibagi lagi menjadi koleksi edisi sangat terbatas, dan menggunakan bahan yang berbeda untuk case arloji, mulai dari titanium dilapisi baja PVD, eams kuning dan rose gold dalam berbagai kombinasi, hingga perunggu dan bahan lainnya yang terkadang tidak lazim digunakan dalam pembuatan jam tangan. Kami dan tentunya Anda, para penggemar dan kolektor jam tangan berukuran besar tidak akan sabar lagi menunggu apa yang akan diluncurkan merek ini pada ajang pameran jam tangan termegah di dunia, BaselWorld pada bulan Maret mendatang. Mari kita tunggu karya unik berikutnya dari Italo Fontana, dan majalah kesayangan Anda ini akan menjadi yang pertama membagikan beritanya untuk Anda. CGW Magazine 101
Fashion Forward
Terdapat tombol kecil dengan warna hijau yang merupakan push button baru untuk memulai fungsi “Rattrapante”
A Classic
Approach
Desain klasik Certina yang tak lekang oleh waktu
D
esain arloji masa kini telah banyak mengalami perubahan yang membawa angin segar bagi para pecinta jam tangan, dengan berbagai model terbaru mereka yang mengusung teknologi canggih dan gaya modern. Certina yang merupakan pemain lama di dunia arloji hadir dengan berbagai koleksi terbarunya yang mengusung desain bernuansa klasik namun kontemporer. Certina DS-02 Chronograph Flyback terbarunya mengusung bentuk case besar dengan diameter 43mm yang terbuat dari stainless steel 316L dengan bezel dilengkapi skala Tachymeter. Terdapat tombol kecil warna hijau di arah pukul 10 yang merupakan push button baru untuk memulai fungsi “Rattrapante” yang berguna untuk menandai waktu untuk beberapa event secara bersamaan. Certina menggunakan movement Precidrive™ Quartz ETA 251.294 KP Flyback. Pada model pertama, Certina menggunakan warna hitam
102 CGW Magazine
pada bezel dan seluruh muka jam, sementara penunjuk jam dan menit diberi lapisan Superluminova warna hijau untuk memudahkan membaca waktu di ruangan gelap. Penggunaan stainless steel 316L pada bagian gelang jam merupakan transisi yang apik dari dial warna hitam dan gelang jam berwarna perak, dilengkapi crown pemutar jam dengan dekorasi huruf DS (Double Security). Model kedua mengunggulkan tampilan klasik dan elegan dengan dasar muka jam keperakan dan tali kulit warna coklat. Terdapat dua pilihan warna fitur pada Certina DS02 Chronograph Flyback, yaitu merah atau hijau Certina. Pendekatan Certina yang lebih menitik-beratkan pada sentuhan klasik merupakan penghormatan terhadap desain awal di industri jam tangan. Ini seakan membawa angin segar pada desain sport watch yang ada saat ini yang memiliki desain modern dan lebih mementingkan teknologi, seperti penggunaaan tampilan digital. Certina hadir dengan gaya ekskusifnya yang semakin digemari, karena model terbarunya ini cocok dikenakan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk acara formal.
TIME FOR FASHION Fashion Forward Watches Jewellery Haven Stars & Timepieces
CHOPARD
CGW Magazine 101
Jewellery Time
104 CGW Magazine
ELEGANCE PERSONIFIED Kepribadian wanita modern yang cantik dan kuat tercermin dalam koleksi terbaru Patek Philippe
W
HALAMAN INI DAN SAMPING Arloji Patek Philippe Complications Ref. 4968/400R-001 yang mengusung warna berani dengan menggabungkan warna rose gold pada case dan warna merah cherry pada tali jam
anita modern dan mandiri merupakan kata yang sering didengungkan akhir-akhir ini. Namun, apa definisi seorang wanita modern yang mandiri? Mereka adalah para pribadi yang kuat dalam berbagai hal, yang bisa menjadi tulang punggung keluarga dan mencari nafkah, menjadi ibu rumah tangga sekaligus wanita karir yang mampu tampil cantik bak permaisuri, namun mampu menyingsingkan lengan kemeja ketika terpaksa harus tire-change. Wanita modern yang mandiri, layaknya seorang pria, tentu membutuhkan pendamping yang cantik nan kuat untuk disematkan pada pergelangan tangan mereka. Patek Philippe hadir untuk memenuhi kebutuhan ini dengan keluaran terbaru dari seri Patek Ladies mereka. Terdapat empat keluaran terbaru milik Patek Philippe yang pantas untuk mendampingi sang wanita modern. Patek Philippe Complications merupakan salah satu koleksi wanita yang biasanya menampilkan warnawarna yang halus atau soft namun untuk keluaran terbaru ini, Patek Philippe Complications Ref. 4968/400R001 mengusung warna berani dengan menggabungkan warna rose gold untuk case dan warna merah cherry untuk strap-nya. Di versi kali ini, Patek Philippe memperkenalkan versi Joaillerie dari lini Diamond Ribbon CGW Magazine 105
Ref. 7200/200R menggunakan kombinasi tiga warna yang terasa kontras, namun perpaduan warna ungu, rose gold dan perak ini terlihat harmonis
Moon yang membedakan versi baru ini dari versi terdahulunya. Terdapat 587 butir berlian yang tersusun rapi dalam putaran spiral yang menghiasi dial dan bezel. Tidak berhenti pada dial saja, pada bagian lugs, ada penambahan 47 butir berlian yang berpadu harmonis dengan 12 batu rubi sebagai penanda jam sekaligus jarum jam dan menit yang berbentuk daun berlapis rose gold. Mesin jam yang digunakan oleh Ref. 4986/400R-001 ini adalah Caliber 215 PS LU berpemutar manual, dan tampilan keseluruhan jam dipercantik dengan strap kulit warna merah cherry yang bertatahkan 32 butir berlian. Model cantik lainnya adalah Patek Philippe Aquanaut Luce Ref. 5067A-024. Tidak ada perubahan yang terlalu signifikan pada jam tangan baru ini, warna “Glitter White� yang diusung untuk versi ini difungsikan sebagai pengganti varian “Pure White� yang sudah ada di koleksi ini sejak tahun 2004. Warna putih mendominasi jam tangan ini, mulai dari dial putih dengan penomoran yang menggunakan emas yang terasa sangat mewah, ditambah dengan strap komposit warna putih yang bisa menyala jika dilihat dari sudut tertentu. Penggunaan Caliber E23-250 S C dengan quartz movement yang dibalut bezel bertatahkan 42 butir berlian semakin menjadikan tampilan jam tangan ini begitu elegan dan mewah. 106 CGW Magazine
Pada varian Patek Philippe Calatrava, ada dua versi baru yang diperkenalkan oleh Patek Philippe, yaitu Ref. 7200/200R dan Ref. 4897/300G-001 yang glamor. Perbedaan mencolok terlihat dari kedua jam tangan ini, dimana Ref. 7200/200R menggunakan kombinasi tiga warna yang terasa kontras, namun perpaduan warna ungu, rose gold dan perak ini terlihat harmonis. Pada dial, warna perak mendominasi keseluruhan dasar muka jam, dengan tambahan numeral dan jarum jam dan menit yang dibalut dengan warna rose gold. Untuk bagian case, Patek Philippe menyematkan 142 butir berlian di atas rose gold yang menjadikan Ref. 7200/200R berbeda jika dibandingkan dengan versi Calatrava yang lain.
HALAMAN SAMPING Arloji Patek Philippe, yaitu Ref. 7200/200R dari varian Patek Philippe Calatrava HALAMAN INI DARI KIRI Model Patek Philippe Aquanaut Luce Ref. 5067A-024 yang elegan; Model Patek Philippe Calatrava lainnya yang terlihat elegan dan maskulin dalam sentuhan warna biru laut, yaitu Ref. 4897/300G-001
Namun ada Patek Philippe Calatrava lainnya yang sangat spesial, yaitu Ref. 4897/300G-001 yang hadir dengan tampilan dan warna yang maskulin meski tidak kehilangan unsur femininnya. Warna biru tua dengan motif guilloche pada dial jam dan penanda jam berlapis emas putih memberi kesan sederhana namun tetap mengusung sisi elegan. Badan Ref. 4897/300G-001 didominasi dengan emas putih yang dipercantik dengan 48 butir berlian pada bezel dan kaca sapphire transparan melapisi bagian belakang case. Warna biru juga digunakan pada bagian strap dengan hiasan 6 berlian baguette. Mekanisme caliber yang berbeda digunakan oleh dua tipe Calatrava ini, Caliber 240 untuk Ref. 7200/200R sedangkan untuk Ref. 4897/300G-001 menggunakan mesin Caliber 215 . Patek Philippe memberikan definisi baru bagi seorang wanita mandiri yang tetap berpegang teguh pada prinsip elegan namun tidak lemah, glamor namun tetap bersahaja, inilah inti dari seorang wanita modern. CGW Magazine 107
Jewellery Time
SO JADED Ungkapan hati Anita So terwujud dalam serangkaian mahakarya berkelas
D
unia perhiasan dan jam tangan tidak akan pernah berhenti berevolusi, dan akan selalu hadir para pencipta mahakarya baru yang mampu menghadirkan koleksi terindah dan lebih mewah dari koleksi sebelumnya. Salah satu Rising Star di dunia perhiasan yang tengah menjadi buah bibir di wilayah Asia saat ini adalah Anita So dari Osatina Jewellery. Meski Anita So tidak mengawali karirnya sebagai Jewellery Artist, melainkan di dunia finansial yang berbeda jauh dari dunia perhiasan, namun karena kegemarannya akan desain perhiasan yang unik, ia beralih menjadi pencipta perhiasan secara full-time setelah merampungkan studinya di Gemological Institute of America (GIA). Wanita asal Hong Kong ini mulai dikenal di kawasan Asia sebagai pelopor perhiasan yang menggabungkan esensi tradisi Tiongkok dengan dunia modern. Tidak hanya dengan memadukan dua dunia yang berbeda, ciri khas lain dari mahakarya seorang Anita So adalah kegemarannya pada penciptaan koleksi Jadeite Secret Watch dan Lorgnette Design. Salah satu keunikan desain yang menjadi ciri khas karya-karyanya terlihat pada kreasi terbarunya yaitu FanTasy, sebentuk jam tangan rahasia (secret watch) yang mengusung desain unik berbentuk Lorgnette (kacamata
108 CGW Magazine
Perhiasan FanTasy terinspirasi oleh sebuah puisi ciptaan Christine Marie Turner tentang kipas Tiongkok
HALAMAN INI Dua desain terbaru jam tangan perhiasan karya Anita yang baru saja menerima penghargaan bergengsi di ajang Hong Kong Jewellery Design yang telah digelar sebanyak 18 kali. Kedua perhiasan tersebut adalah The Secret dan Bumble Bee HALAMAN SAMPING Arloji perhiasan FanTasy, terbuat dari emas bertatahkan berlian dan ukiran batu jade yang menyerupai kipas Tiongkok
CGW Magazine 109
Jewellery Time
bertangkai panjang) dan terlihat sangat mewah bertatahkan batu jadeite. Keunikan desainnya terletak pada model jam yang tersembunyi, yang hampir selalu diaplikasikannya di setiap lini jam tangan perhiasannya. Anita gemar menggunakan dial jam tangan yang berukuran sangat kecil yang jika dilihat sekilas, mungkin para penggemar jam tangan dan perhiasan mewah pun tidak akan mengetahui jika perhiasan tersebut juga merupakan sebuah jam tangan. Lihat saja desain yang hadir pada koleksi terbarunya, FanTasy, dial yang sudah sangat kecil itu tersembunyi rapi di balik sebentuk pintu rahasia yang dapat dibuka dan ditutup, berbahan batu jade yang menyerupai kipas Tiongkok. Jam tersembunyi atau secret watch ini pernah populer di era tahun 30-an hingga tahun 50-an, dan memang tidak diperuntukkan bagi pergelangan tangan sebagai penunjuk waktu, melainkan lebih berperan sebagai perhiasan atau aksesoris. FanTasy sendiri
110 CGW Magazine
Desain Lorgnette ini merupakan cara Anita untuk mengembalikan era keemasan di tahun 1800-an HALAMAN INI Tampilan desain The Secret yang sangat indah dan mewah, terbuat dari emas bertatahkan jadeite, topaz dan berlian HALAMAN SAMPING DARI ATAS Proses pembuatan jam tangan perhiasan Bumble Bee; Anita So mengenakan jam tangan perhiasan sekaligus kacamata Lorgnette Secret Watch karyanya
dikerjakan dengan tangan oleh Anita So dengan menggunakan bahan batu Burmese jadeite, spinel, emas 18 karat dan berlian, dan tidak melupakan pentingnya jam tangan kecil tersebut, Anita menggunakan movement bertahtakan berlian yang berasal dari Swiss sehingga kualitas jam tangan pun terjaga. Desain Lorgnette yang selalu diusung oleh Anita So ini merupakan cara Anita untuk mengembalikan era keemasan di tahun 1800-an ke masa kini. Kata Lorgnette yang berasal dari kata Prancis, ‘Lorgner’ yang berarti menatap atau melirik yang terlihat jelas pada desain-desain perhiasan milik Anita So, desain yang indah dipandang dan memiliki arti yang begitu dalam. Perhiasan FanTasy sendiri terinspirasi oleh sebuah puisi ciptaan Christine Marie Turner tentang kipas Tiongkok. Anita So pun menerima berbagai penghargaan atas karya-karya perhiasannya, dan mengawali tahun Ayam Api ini, terdapat dua perhiasan milik Anita yang baru saja menerima penghargaan bergengsi di ajang Hong Kong Jewellery Design yang telah digelar sebanyak 18 kali. Kedua perhiasan tersebut adalah The Secret dan Bumble Bee. Pendant bernama Bumble Bee ini terlihat sangat mewah dan sarat dengan nuansa alam, kelopak bunga dan tentunya sebentuk lebah. Anita kembali menggunakan konsep secret watch dengan
menyembunyikan dial jam tangan di balik desain dua ekor lebah dan sarangnya yang terbuat dari emas kuning 18 karat, dipercantik dengan sentuhan batu jadeite, berlian dan dilengkapi dengan mesin jam buatan Swiss. Konsep yang ditawarkan oleh model Bumble Bee ini seakan ingin menceritakan tentang kehidupan lebah-lebah pekerja yang secara giat mengumpulkan madu untuk kemudian ditampung di sarang mereka. Sedangkan pada model keduanya yang dinamakan The Secret, warna hijau batu jadeite hadir kembali beserta desain pendant sekaligus secret watch yang dibentuk bundar bagaikan sekuntum bunga. Selain menghadirkan bahan-bahan seperti jadeite, emas 18 karat dan batu berlian, Anita So menempatkan batu topaz tepat ditengah-tengah liontin ini supaya terlihat warna kontrasnya yang indah antara warna hijau jadeite dan warna merah merona dari batu topaz. Kedua pendant ini berhasil meraih Merit Award secara bersamaan karena keindahan, keistimewaan dan tentunya kerumitan hasil karya berkelas dari sang desainer. Nama Anita So perlahan tapi pasti akan menguasai dunia desain perhiasan yang unik dan berkelas, dan dunia akan semakin mengenal Anita So, sang spesialis Lorgnette secret watch. W: www.osatina-jewellery.com / E: anitasofinejewellery@gmail.com
CGW Magazine 111
Fashion Forward
A Beautiful Journey 112 CGW Magazine
“These gems have life in them; their colors speak, say what words fail of.� ~ George Eliot
Di mata Fawaz Gruosi, perhiasan tercipta dari perjalanan panjang yang indah
HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Anting Chiocciolina dari emas pink bertatahkan berlian putih; anting Ventaglio dari emas pink bertatahkan berlian putih dan icy; anting Vortice dari emas pink bertatahkan berlian putih; cincin Allegra dari emas pink dan ceramic putih bertatahkan berlian putih; gelang Allegra dari emas pink bertatahkan berlian putih; arloji wanita New Retro - Lady dari emas pink bertatahkan berlian putih.
CGW Magazine 113
“Jewelry takes people’s minds off your wrinkles.” ~ Sonja Henie
114 CGW Magazine
HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Anting dan cincin High Jewellery dari emas putih bertatahkan berlian putih dan zamrud; arloji wanita Grappoli dari emas putih bertatahkan berlian putih. HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Anting dan cincin-cincin High Jewellery dari emas putih dan pink bertatahkan berlian putih dan batu merah delima; arloji wanita New Retro dari emas pink bertatahkan batu merah delima, tali jam kulit ikan pari dalam warna merah menggoda.
CGW Magazine 115
“The diamond dawns are set in rings of beauty.” ~ John Townsend Trowbridge
116 CGW Magazine
HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Gelang High Jewellery berbentuk kupu-kupu dari emas putih dan pink bertatahkan zamrud, spinel, amethyst dan berlian putih. HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Kalung dan anting High Jewellery dari emas putih dan titanium bertatahkan berlian hitam, putih dan onyx; arloji pria New Retro dari emas pink bertatahkan batu delima, dasar muka jam warna hitam dan tali kulit buaya dalam warna senada.
CGW Magazine 117
Jewellery Time
THE GRANDEST STAGE Kemeriahan ajang perhiasan dan batu permata tingkat dunia
Kedua acara besar ini akan menjadi tuan rumah bagi 50 negara dan lebih dari 4,380 peserta eksibisi, menjadikan dua event ini sebagai pasar perhiasan terbesar di dunia
118 CGW Magazine
D
ua pagelaran terbesar dalam dunia perhiasan akan kembali membuka pintunya bagi para penggemar perhiasan dan batu permata di dunia. Hong Kong Trade Development Council atau HKTDC kembali menghadirkan Hong Kong International Diamond, Gem & Pearl Show untuk keempat kalinya, dan Hong Kong International Jewellery Show yang akan digelar pada bulan Maret tahun ini yang telah memasuki tahun ke-34. Kedua acara akbar ini akan menjadi tuan rumah bagi 50 negara dan lebih dari 4,380 peserta eksibisi, menjadikan dua event ini sebagai pasar perhiasan terbesar di dunia. Pada kesempatan tahun lalu, kedua acara ini mampu menarik perhatian lebih dari 80,000 pembeli dari 147 negara, membuktikan bahwa kedua acara ini telah sukses mempertemukan para pihak di dunia bisnis dalam skala internasional. Banyak asosiasi dan organisasi dari seluruh pelosok dunia yang telah dan kembali melakukan kerja sama untuk kedua event ini dalam bentuk
pavilion. Pavilion-pavilion yang telah dikonfirmasi adalah yang berasal dari China, Taiwan, Jepang, Korea, Thailand, Myanmar, India, Sri Lanka, Tanzania, Israel, Turki, UK, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol dan masih banyak negara lainnya. HKTDC juga membuka pintu untuk eksibitor baru dari negara Vanuatu. Untuk kesempatan kali ini, Hong Kong International Jewellery Show akan mempersembahkan perhiasan dalam berbagai variasi yang akan diperlihatkan pada Hall of Fame yang sudah terbagi menjadi beberapa zona, dan dihiasi dengan tema yang berbeda. Terdapat lebih dari 30 nama besar dunia perhiasan seperti Roberto Coin s.p.a. & Piero Milano Jewellery dari Italia, Pranda Jewelry Public Co., Ltd. dari Thailand, Hong Kong’s Lady Heart Collections Ltd. serta Unround (HK) Limited diantara brandbrand internasional lainnya. Tidak hanya peserta Jewellery Show yang mempunyai kaliber dunia, tetapi koleksi-koleksi yang ditampilkan pun sungguh berkualitas seperti yang dipamerkan oleh Crivelli s.r.l. dari Italia, Thomas Faerber SA dari Switzerland dan Dehres dari Hong Kong. Tematema yang diusung pada pagelaran kali ini bervariasi dari zona Designer Galleria, World of Glamour, Hall of Jade Jewellery, Antique & Vintage Jewellery Galleria, Treasures of Craftmanship, Hall of Time dan Wedding Bijoux. Sebagai tambahan, Hong Kong Jewellery & Jade Manufacturers Association telah bekerja sama dengan
Italian Exhibition Group s.p.a. untuk menghadirkan pavilion T-Gold+Mets yang akan memperlihatkan mesin-mesin, peralatan, teknologi dan material yang diperlukan dalam pembuatan perhiasan dan jam tangan. Untuk Hong Kong International Diamond, Gem & Pearl Show, fokus utama yang ditampilkan adalah material-material awal pada pembuatan perhiasan, mulai dari batu berlian, batu permata berharga lainnya dan juga mutiara. Peserta yang ditampilkan diantaranya adalah Paul Wild dari Jerman, Novel Collection Ltd. dari Hong Kong, Man Sang Jewellery (Hong Kong) Ltd. serta Yee On Gems & Jewellery Factory Company Ltd. Zona-zona khusus sudah dipersiapkan untuk materialmaterial perhiasan yang spesifik, Hall of Fame Diamond untuk berlian berkualitas, Treasures of Nature untuk batu berharga, Treasures of Ocean yang diperuntukkan untuk mutiara dan Rough Stones & Minerals yang merupakan zona untuk batu-batu berharga yang belum diproses. Sebuah kompetisi juga dihadirkan dalam bentuk Hong Kong Jewellery Design Competition yang akan digelar untuk ke-18 kalinya. Mengusung tema “Follow Your Heart�, kompetisi ini berambisi untuk membantu kreativitas dan inovasi dari produk lokal dan akan mendatangkan juri-juri yang tersohor dalam bidang perhiasan, seperti Kevin Ng, Dr. Adam Lau dan Donald Tung diantara nama-nama besar lainnya. CGW Magazine 119
Fashion Forward
Go Wild! Koleksi Gucci dalam tema binatang nan eksotis
K
oleksi Le MarchÊ des Merveilles terbaru dari Gucci Timepieces & Jewellery mengambil inspirasi dari motif macan, lebah dan ular yang disulam secara detail dan menghiasi dial dan tali jam. Varian terbaru ini memiliki dua jenis, ada yang menggunakan rajutan membentuk seekor lebah emas pada dial dan dilengkapi trademark Gucci, di belakang sang lebah emas atau lebih tepatnya, background jam tangan ini menggunakan rajutan berwarna hijau, merah, hijau yang merupakan warna ikonik dari Gucci. Penggunaan tekstil untuk dial jam memang inovatif, diperindah dengan penggunaan kulit Toscno calfskin coklat terang pada tali jam, dan varian ini hadir dalam dua ukuran, 38mm dan 27mm. Varian kedua terdiri dari tiga model dengan tiga warna dial berbeda, yang menampilkan motif macan, lebah dan ular dalam warna biru, hijau dan orange. Case PVD emas cerah, strap kulit buaya dan calfskin dan ukiran kata-kata L’Aveugle par Amour pada strap jam menegaskan kesan fashionable.
120 CGW Magazine
Koleksi Le MarchĂŠ des Merveilles mengambil inspirasi dari motif macan, lebah dan ular
TIME TO TRAVEL All About Luxury Travels Parties Around The Globe
BELL&ROSS
Time Travel
MONUMENTAL
MILESTONE Formasi dua kubu besar menjadi satu kesatuan nan megah
The Residences at Mandarin Oriental Bali merupakan senjata baru dari Bukit Pandawa, peletakan batu pertama di Ground Breaking event telah dilakukan
122 CGW Magazine
B
umi Bali merupakan surga di dalam dunia untuk para turis, baik dalam maupun luar negeri. Banyak resort-resort kelas dunia berlomba menjadi yang terbaik di pulau penuh dewa ini namun apa jadinya jika dua kekuatan terbaik yang dimiliki Bali menyatukan diri? Yang akan terjadi adalah hilangnya persaingan karena Bukit Pandawa yang terkenal dengan bukit golf terindah dan terhijau di seluruh Bali telah menggabungkan diri dengan Mandarin Oriental dengan menghadirkan The Residences di tengah-tengah Bukit Pandawa. Sehingga pada saatnya nanti atau pada tahun 2018 dimana The Residences akan rampung, para pecinta golf tidak hanya akan disuguhkan dengan 18 padang golf yang indah tetapi akan dimanjakan dengan pemandangan indah laut Bali dari balkon kamar megah nan indah. Tidak berhenti hanya pada pembuatan
The Residences, Bukit Pandawa juga menghadirkan restoran eksklusif atau clubhouse restaurant bernama The Kul Kul dimana Domenico Francone, Resident Chef dari Castello Banfi Wine Estate sempat meminjamkan keahlian untuk restoran baur milik Bukit Pandawa ini. The Residences at Mandarin Oriental Bali merupakan senjata baru dari Bukit Pandawa, peletakan batu pertama di Ground Breaking event telah dilakukan dan dipastikan perampungan private residences ini akan terjadi di tahun 2018 dan The Residences ini akan menjadi salah satu hunian pribadi dengan pemandangan paling indah dan salah satu yang paling megah di Bali juga. Terletak di Bukit Peninsula, terhampar di tepi tebing indah milik Bukit Pandawa, The Residences akan menghadirkan 20 vila ekslusif sebagai perkenalan yang kedepannya akan ditambah sesuai dengan permintaan yang pastinya akan berdatangan. The Residences at Mandarin Oriental merupakan private residences yang sangat bernuansa resort dengan pemandangan laut lepas dari tepi tebing yang
CGW Magazine 123
Patut dicatat jika Bukit Pandawa Golf ini merupakan course kejuaraan 18-hole par-3 pertama yang pernah ada di Indonesia dan merupakan salah satu yang terbaik di seluruh Asia
124 CGW Magazine
tersedia dan juga tiap residences akan terdapat infinity pool yang dan juga balkon indah yang cocok untuk outdoor dining. Keseluruhan The Residences at Mandarin Oriental berdiri pada tanah seluas 150 hektar ini didesain oleh dua maestro arsitektur, Jean-Michel Gatty dan Chan Soo Khian, jadi kualitas dari desain resort/private residences ini sudah tidak perlu diragukan lagi, ini dikarenakan duo arsitek ini mengambil inspirasi dari ladang padi ikonik milik Bali untuk desain The Residences ini. Untuk detail yang akan disuguhkan oleh The Residences at Mandarin Oriental akan direncanakan pembangunan bertotal 121 resort dengan mengekslusifkan 97 vila mewah untuk hunian privat serta menambahkan 24 guestroom yang bisa diekspan sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan sang tamu. Selain terdapat restoran dan bar yang sudah merupakan suatu syarat untuk sebuah resort bintang lima, The Residences at Mandarin Oriental di dalam Bukit Pandawa juga menyuguhkan all-inclusive Spa yang mempunyai delapan ruang yang sangat luas dengan treatment khan Mandarin Oriental yang professional serta tidak meninggalkan tradisi-tradisi Bali dalam penanganan treatment klien. Ada satu fasilitas yang tidak mungkin dilupakan dari The Residences at Mandarin Oriental yaitu lapangan golf kelas internasional 18-hole par3 milik Bukit Pandawa Golf. Keseluruhan Bukit Pandawa Golf ini didesain oleh Bob Moore yang memang sudah terkenal dalam hal mendesain course yang rumit dan menantang seperti lapangan golf kelas kejuaraan yang pernah dia buat. Patut dicatat jika Bukit Pandawa Golf
ini merupakan course kejuaraan 18-hole par-3 pertama yang pernah ada di Indonesia dan merupakan salah satu yang terbaik di seluruh Asia. Secara keseluruhan course, rentang dari Bukit Pandawa ini seluas 3,027 yards atau jika dikonversi ke satuan meter, luas Bukit Pandawa Golf course ini mencapai 2,8km, lebih luas beberapa ratus yard dari salah satu lapangan golf terbaik di dunia yaitu Turtle Hill Golf Club at Fairmont Southampton di Kepulauan Bermuda bahkan lapangan golf milik Fairmont ini masuk ke dalam jajaran 10 course par-3 terbaik pilihan GOLF Magazine USA, pencapaian fantastis bagi Bukit Pandawa untuk bisa mengalahkan salah satu yang terbaik diantara yang terbaik. Bukit Pandawa Golf & Country Club merupakan ambisi besar dan penempatan The Residences at Mandarin Oriental adalah fase pertama dari beberapa fase lain seperti Waldorf Astoria dan Swissotel yang akan diintegrasikan ke dalam Bukit Pandawa Golf & Country Club. Ketika semua fase ini sudah terpenuhi, Bukit Pandawa akan menjadi salah satu course terbesar dan terlengkap di dunia, tidak hanya dengan lapangan yang luas namun juga dengan fasilitas kelas atas nan mewah yang akan disuguhkan oleh tempat ini. Mulai dari resort/private residences berbintang, restoran berkelas, pemandangan laut dan ladang padi yang segar untuk dilihat, Bukit Pandawa sudah menjadi destinasi impian tetapi dengan apa yang akan dikerjakan di Golf Course & Country Club ini, bukan tidak mungkin Bukit Pandawa Golf & Country Club akan mengambil alih titel sebagai yang terbaik.
CGW Magazine 125
Time Travel
CHERISHED HAVEN Nikmati keindahan surga tersembunyi di Pulau Dewata
B
ali adalah pulau yang tak pernah hilang pesona keindahannya dan dipercaya menjadi tempat bersemayamnya para dewa. Dari pantai rupawan, laut lepas hingga tebing curam yang memacu adrenalin serta ladang padi yang terhampar hampir di setiap pelosok Bali, telah menjadikan Pulau Dewata ini surga bagi para pelancong. Bali memang dikenal dengan keindahannya yang romantis, sehingga tidak jarang banyak yang berpetualang ke Bali tidak hanya untuk berlibur, namun juga untuk mengalami romantisme dan petualangan spiritual, seperti yang ditawarkan oleh Belmond Jimbaran Puri yang berlokasi di pantai terindah di Jimbaran, Bali. Terletak di ujung selatan pulau, Resor yang dapat dengan mudah dicapai dari Bandara Internasional Ngurah Rai ini memiliki reputasi sebagai salah satu hotel di Bali yang paling tenang. Tamu-tamu yang hadir langsung disambut keindahan pantai berpasir yang berbatasan dengan laut biru berkilauan, sembari menghirup aroma memabukkan dari bunga kamboja. Jika resor kelas dunia lainnya mulai meninggalkan tradisi khas Bali dan lebih memamerkan desain kontemporer dan modern, Belmond Jimbaran Puri lebih memilih untuk meneruskan tradisi yang sudah turun-temurun dijaga oleh kalangan tetua Bali ini. Penggunaan
126 CGW Magazine
Keindahan pantai berpasir dan laut biru berkilauan menyambut tamu yang menghirup aroma memabukkan dari bunga kamboja
kayu-kayu khas Bali, seperti bambu dalam desain bungalow dan vila-vila mereka serta pohon-pohon palem yang mengelilingi resort ini sungguh menjadikan Belmond Jimbaran Bali sebagai sebuah Bali kecil di dalam pulau Dewata. Aroma kayu begitu terasa di dalamnya, dari kursi hingga bagian terkecil dari pool mereka pun didominasi oleh unsur kayu yang seakan mengajak setiap pelancong yang datang di tempat ini untuk lebih dekat dengan alam dan bumi. Belmond Jimbaran Bali menghadirkan infinity pool bak sebuah oasis hijau berhiaskan batu alam warna hijau zamrud dan biru laut, terlihat sejuk dan berpadu harmonis dengan air terjun dan pohon palem yang menghiasi jantung resor ini. Untuk akomodasi, resor indah ini memiliki pilihan vila dan cottage mewah bernuansa wood tone dan menawarkan pemandangan indah langsung ke pantai atau pilihan yang menghadap ke taman yang indah. Lantai marmer yang sejuk menyambut langkah kaki tamu yang hadir, dan mata dimanjakan oleh perabotan kayu jati di ruang tamu yang luas. Tak hanya indah, seluruh vila memiliki berbagai fasilitas resor bintang lima, seperti tempat tidur king-sized dan sofa yang mewah, teras dan dek kayu pribadi hingga kamar mandi pribadi yang luas, lengkap dengan sunken terrazzo bathtub dan rain showerhead. Sebuah sistem hiburan berteknologi tinggi yang berpadu sempurna dengan seni tradisional Bali. Nikmati suasana tenang saat Anda berbaring di tempat tidur mewah sembari memandang keluar ke kolam renang dengan riak air kebiruan. Setiap kamar tidur memiliki fasilitas en-suite. Restoran kelas atas pun juga disuguhkan di dalam resor ini, terdapat dua restoran kelas dunia yaitu Nelayan Restaurant dan Tunjung Restaurant, dimana Nelayan lebih menitik beratkan hidangan mereka ke seafood cuisine, sementara Tunjung lebih kepada menu buffet dan a la carte. Puri Bar melengkapi trifecta hidangan di Belmond Jimbaran Bali ini. Dengan fasilitas resor yang lengkap, inilah pilihan yang sempurna untuk bulan madu romantis Anda di Bali. CGW Magazine 127
Time Travel
A CULINARY ART
J
Perpaduan budaya dan petualangan menyenangkan di jantung kota Solo
ika Anda memiliki jiwa petualang dan memiliki kesempatan berkunjung ke kota Solo atau Surakarta, jangan lewatkan tempat-tempat wisata menarik yang sarat dengan nuansa sejarah serta kebudayaan masyarakatnya yang masih kuat memegang tradisi adat Jawa. Solo adalah kota tua yang dianggap sebagai jantung dari kerajaan Jawa kuno dan tempat lahirnya kebudayaan Jawa, dan merupakan kota bersejarah yang kaya akan seni, ritual dan tradisi. Kota ini menawarkan pengalaman seni budaya, kuliner dan sejarah yang begitu kaya dan beragam. Kini Solo merupakan salah satu pusat ekonomi yang paling cepat berkembang di Indonesia, menggabungkan pesona sebuah kota kecil dengan ambisi metropolis. Dan tempat yang ternyaman untuk beristirahat sambil berekreasi dan memiliki fasilitas terbaik di kota bersejarah ini adalah Alila Solo, yang akan resmi dibuka untuk umum pada bulan November nanti. Dengan 255 kamar dan suite, Alila Solo menjadi hotel mewah tertinggi pertama yang terletak di tengah kota Surakarta, menawarkan pengalaman bak di resor mewah berstandar internasional dengan arsitektur yang inovatif, terinspirasi oleh tradisi Jawa yang berpadu dengan teknologi modern. Melalui barisan pohon-pohon rindang yang menaungi jalan menuju hotel tertinggi di Solo ini, desain arsitektur Alila Solo yang inovatif dengan delapan tower modern dalam berbagai ketinggian dengan interior koridor membentuk pola seperti bintang. Bagi yang ingin sekedar beristirahat dari perjalanan bisnis, retret perusahaan atau rekreasi, hingga para wisatawan yang ingin bertualang dan bersantai sejenak dari hiruk-pikuk kota besar, Alila Solo menawarkan akomodasi yang tak tertandingi dengan beragam 128 CGW Magazine
Dengan 255 kamar dan suite, Alila Solo menjadi hotel mewah tertinggi pertama yang terletak di tengah kota Surakarta
akses menarik menuju keajaiban alam dan budaya dan potensi bisnis di Jawa Tengah. Sangat mudah dijangkau dengan jarak hanya 15-menit berkendara dari Bandara Internasional Adi Sumarmo, Alila Solo memiliki letak strategis dan tidak jauh dari berbagai atraksi utama di kota itu, seperti Istana Sultan yang telah berusia dua abad, Pasar Barang Antik Triwindu, Kampung Wisata Batik Laweyan, Pasar Keris dan Cenderamata AlunAlun Utara Kraton Solo, hingga Pasar Gede Hardjonagoro yang terkenal. Hotel ini juga berdekatan dengan tempat wisata belanja modern di Solo termasuk Solo Square Mall untuk belanja, kuliner dan hiburan. Dan jika Anda lebih menyukai bertualang sedikit ke luar kota, jangan lewatkan pengalaman menikmati suasana pedesaan dengan sawah yang subur dan puncak gunung berapi yang dihiasi dengan kuil mistis seperti Candi Sukuh abad ke-9 yang lebih dikenal dengan nama Prambanan hingga candi Borobudur yang ikonik, candi Budha terbesar di dunia yang dianggap sebagai salah satu keajaiban dunia kuno. CGW Magazine 129
Nikmati santapan kuliner yang lezat dengan berinteraksi langsung dengan koki di Alila Alila Solo menawarkan berbagai paket petualangan menarik bagi mereka yang berjiwa aktif dan menyukai kegiatan alam, seperti “Two to Candi”, yaitu perjalanan ke Candi Cetho, tempat beribadah umat Hindu yang erat diasosiasikan dengan kelahiran kembali, dan Candi Sukuh, kuil berbentuk piramida perlambang kesuburan. “Fresh Lawu” yaitu petualangan 6 jam menikmati udara segar, curahan air terjun, kuil dramatis dan perkebunan teh yang terbentang luas. “Rafting Wild Elo” Magelang yaitu kegiatan arung jeram 12.5 km yang menakjubkan dalam dua level, ramah untuk keluarga atau kegiatan yang memicu adrenalin. “Tale of Three Temples” adalah Tur UNESCO Candi Borobudur, Candi Ratu Boko (yang dibangun sejak Dinasti Sailendra antara tahun 760-780) dan Candi Prambanan yaitu candi abad ke-8 dan contoh yang paling indah di dunia arsitektur Hindu. Dan banyak kegiatan menarik lainnya yang patut dicoba. Sepulangnya dari kegiatan menarik dan melelahkan ini, manjakan diri Anda dengan 45 menit perawatan spa, yoga atau meditasi pribadi di kamar suite Anda atau di ruangan Spa Alila, hingga santapan kuliner yang lezat dengan berinteraksi langsung dengan koki di Alila yang akan menemani Anda dalam tur pasar dan kelas memasak. Apapun kegiatan yang Anda pilih, Alila Solo akan membuat pengalaman Anda begitu mengesankan. 130 CGW Magazine
LAUNCHING SOON
For advertising & info, please contact : PT. Zamrud Khatulistiwa Media E-mail: info@zamrud-media.com / lulufuad@gmail.com
Glitz & Glam
Penyerahan penghargaan
Para Finalis
Timeless Luxury Pada 3 November lalu, bertempat di Atrium Plaza Senayan, Jakarta, digelar acara malam puncak penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa yang ke 16, yang merupakan penghargaan atas karya sastra terbaik para penulis Indonesia, di bidang puisi dan prosa. Pemenang dari setiap kategori memperoleh penghargaan dalam bentuk uang dan pena dari Montblanc. Richard Oh, penulis, sutradara sekaligus pendiri Kusala Sastra Khatulistiwa mengaku, “Cara penilaian kita seperti Goncourt Award di Prancis. Pada dasarnya para penulis serta orang-orang akademik dikumpulkan dan mereka menilai karya pusi dan fiksi yang terbit dalam waktu 12 bulan. Jadi setiap tahun kita selenggarakan pada bulan Oktober atau November, dan buku-bukunya yang memiliki kualifikasi, dipilih oleh juri tanpa penyertaan atau pengisian formulir.�
Chris Umpleby
Lawra Purnamasari
Para pemenang penghargaan
Rustam Rachmat
132 CGW Magazine
Karin Lohardjo
Salah satu koleksi Montblanc
Richard Lo
Bulgari’s Night Ada berbagai cara untuk merayakan pergantian tahun. Untuk menyambut hadirnya Tahun Baru dan menutup tahun 2016 dengan kenangan indah, Bulgari mengundang para penggemar perhiasan dan jam tangan mewah Bulgari di Jakarta untuk merayakannya bersama dalam acara bertajuk ‘Year End Party’ di butik mereka di Plaza Senayan, Jakarta pada tanggal 15 Desember lalu. Para tamu yang hadir disambut dengan lantunan musik dan pesta cocktail yang meriah, dan setelah acara dibuka dengan sambutan dan presentasi oleh perwakilan Bulgari Indonesia, para tamu diberi kesempatan untuk menyaksikan langsung berbagai koleksi Bulgari terbaru, mulai dari perhiasan, jam tangan hingga tas dan aksesoris indah lainnya
Ismutia Rickard dan Diah Permata
Karen Steffi Halim Dona Siregar
Ade Oldy
Bulgari di ajang BaselWorld 2016 Konferensi Elena Chow, StefanPers ie dan Sabrina Chow
Meylinda Moningka
Shinta Sahara
Rosaline Lie, Livienne dan Vicky Supit Ade Andrini
Putri Soedardjo
Nickoline Retna CGW Magazine 133
Tissot Touch Merek jam tangan sporty Tissot mengadakan acara eksklusif peluncuran koleksi terbaru mereka di Jakarta, tepatnya di Main Atrium Pondok Indah Mall 2 pada tanggal 15 November lalu. Acara yang sekaligus menandai dimulainya Tissot Road Show dan peluncuran koleksi terbaru mereka, yaitu Tissot NBA Special Edition di Indonesia ini dihadiri oleh para publik figur yang sangat akrab dengan dunia anak muda dan mereka yang berjiwa muda dan dunia olahraga basket tentunya yang cocok dengan semangat koleksi jam tangan sporty ini, seperti Denny Sumargo, Sigi Wimala, Kevin Hendrawan dan DJ Shawn. Acara dibuka dengan presentasi menarik dari VP Tissot Indonesia, Maria Herijanti dan dihadiri team SWATCH Group Indonesia serta rekan-rekan media.
Denny Sumargo
William Yong
Sigi Wimala Maria Herijanti Team Swatch Group Indonesia dan Tissot Indonesia
Aksi Denny Sumargo
Deera Dewi
Sutarsa Tanu
Ria Wulandari 134 CGW Magazine
Kevin Hendrawan
DJ Shawn
Organic Time
Mike Lewis, Emmanuel Dietrich and Kartika Winata
Para pecinta jam tangan di Jakarta mendapatkan kesempatan bertemu langsung dengan CEO dan pendiri merek jam Dietrich, Emmanuel Dietrich yang hadir di Jakarta pada tanggal 1 Desember lalu. Bertempat di RUCI Art Space, Jakarta, Emmanuel didampingi oleh distributor resmi mereka di Indonesia, Kartika Winata dari PT. Eurobutik Bangun Indonesia memperkenalkan koleksi terbaru mereka yang diperkenalkan di ajang BaselWorld lalu dan kini telah bisa didapatkan di Indonesia, Dietrich OT-7. Koleksi terbaru ini memperkenalkan harmoni baru di lini arloji O.Time, yaitu perpaduan yang seimbang antara tembaga dan nuansa warna abu-abu, membuatnya tampil klasik namun kontemporer. Turut hadir di acara tersebut, para sahabat brand Dietrich di Indonesia seperti Mike Lewis dan Millane Fernandez.
Millane Fernandez and Emmanuel Dietrich
Mike Lewis
Kartika Winata
Dietrich OT-7
Kartika Winata, Emmanuel Dietrich, Lulu dan Andhien
Ricky Ngani dan Sharon Haliman CGW Magazine 135
Eduardo Tartalo, Shannon Hartono dan Adhidarma Julien M, Oey Handoko, Roman, Roy Ricardo dan
Tiyas Mahardika
Under The Stars
Malam tanggal 20 Oktober lalu seakan bermandikan cahaya dan gemerlap bintang saat diadakan pesta peluncuran koleksi terbaru jam tangan Piaget, yaitu Piaget Polo S, dengan tajuk ‘Play A Different Game’ di SKYE, Menara BCA lantai 56, Jakarta. Pesta meriah yang diadakan atas kerjasama apik antara Piaget dan distributor resminya di Indonesia, PT. Time International itu dihadiri oleh para kolektor jam tangan mewah dan penggemar jam Piaget yang berada di Jakarta, dan memamerkan berbagai koleksi jam tangan terbaru Piaget dari lini Polo S yang ikonik dan elegan. Para tamu dihibur oleh permainan musik live dan sajian makanan dan cocktail, membuat para tamu undangan begitu menikmati kemeriahan pesta malam itu.
a
tam Seny Mailia dan Yuri Pra
Francisca Lim dan Henny Suzan
Rahmah Umayya
Marcello Telasman dan Alv ian Maulana
Donny Rizanto, Daniel Jusuf, Nita Andriani, Teuku Zacky, Ali, dan Sanjay Mulani
Irwan D. Mussry dan Eduardo Tartalo Nia Rania dan Caroline Lukman
136 CGW Magazine
Robby K Alamsyah dan Adhidarma
an lain
Ted Sulisto bersama tamu undang
Romy Winata, Hendri Kophinchi, Eddy Tasbun dan Deni Brahmantya
ta Edouard Meylan, bertrand Meylan dan Kartika wina
Timeless Elegance Merek jam mewah asal Swiss, H. Moser & Cie pada tanggal 20 Februari lalu meresmikan keberadaan mereka di Indonesia, dibawah PT. Eurobutik Bangun Indonesia dengan menghadirkan jam tangan mereka di butik Independent yang terletak di Pacific Place, Jakarta. Hadir langsung CEO H. Moser & Cie yaitu Edouard Meylan dan saudara lakilakinya Bertrand Meylan, CEO MELB Asia yang didampingi oleh Kartika Winata dari PT. EBI untuk menyambut para penggemar dan kolektor jam tangan mewah di Jakarta. Merek H.Moser & Cie adalah merek jam tangan independen asal Swiss yang dikenal dengan desain jam tangan yang mewah dan konsep yang unik, seperti koleksi terbarunya yang mengandung bahan keju sapi asli, Swiss Mad Watch senilai 1 juta USD!
Edouard Meylan, Romy Winata dan Bertrand Meylan
Robby K Alamsyah dan Adhidarma Steven Kyo Ferdinand Putra
Haryanto D dan Eddy Indrayadi
Piri Winardi dan Fenza Sofyan
Ridchi Jusli, Bocie Widjojo dan Kevin Rahardjo Para kolektor jam tangan Indonesia CGW Magazine 137
Collector’s Corner
HOW TO‌
PRONOUNCE WATCH BRAND NAMES
CHOPARD
Pernahkah Anda kesulitan menyebut merek jam tangan Anda sendiri? Banyak nama indah di dunia horologi. Namun banyak pula di antaranya yang pelafalannya cukup sulit atau kurang lazim. Berikut panduan kami agar Anda tak ragu lagi menyebut merek jam kesayangan layaknya seorang connoisseur sejati.
138 CGW Magazine
A. LANGE & SÖHNE – A LANG-GE EN ZU-NE ARMAND NICOLET – ARMAN NI-KOLE AUDEMARS PIGUET – O-DE-MAR PI-GEI BAUME & MERCIER – BO-ME EN MER-SI-YE BÉDAT & CO – BE-DA EN KO BLANCPAIN – BLANG-PANG BOCCIA – BO-CA
HUBLOT – YU-BLO
BOVET – BO-VEI
JAEGER LECOULTRE – ZE-GE LE KULT
BREGUET – BRE-GE
JAQUET DROZ – ZYAKE-DRO
BREITLING – BRAIT-LING
LONGINES – LO-ZIN
BULOVA – BU-LO-VA
LOUIS VUITTON – LUI VI-TONG
BVLGARI – BUL-GA-RI
MAURICE LACROIX – MOU-RIS LA-KWA
BREMONT – BRE-MON
MONTBLANC – MON-BLANG
CARTIER – KAR-TI-YE
MOVADO – MO-VA-DO
CHARRIOL – SYA-RI-YOL
OMEGA – O-ME-GA
CHAUMET – SYO - ME
OFFICINE PANERAI – O-FI-CI-NE PA-NE-RAI
CHOPARD – SYO-PART
PARMIGIANI FLEURIER – PAR-MI-ZIA-NI FLU-RI-YE
CORUM – KO-RUM
PATEK PHILIPPE – PA-TEK FI-LIP
CUERVO Y SOBRINOS – KUER-VO I SO-BRI-NOS
PERRELET – PE-RE-LE
DE BETHUNE – DE BE-TUUN
PIAGET – PIA-ZEI
EBEL – EI-BEL
RAYMOND WEIL – REI-MEN WEYL
FABERGE – FA-BER-ZE
RICHARD MILLE – RI-SYA MIL
FRANCK MÜLLER – FRANG MYU-LE
ROGER DUBUIS – RO-ZYE DU-BUI
FREDERIQUE CONSTANT – FRE-DRIK KON-STAN
TAG HEUER – TEG HO-YE
GERALD GENTA – ZYE-RAALD - ZENTA
TISSOT – TI-SO
GIRARD PERREGAUX – ZYE-RARD PE-RA-GO
U-BOAT – YU BOT
GLASHUTTE ORIGINAL – GLAS-HO-TO ORIJINAL
ULYSSE NARDIN – U-LIS NAR-DANG
GREUBEL FORSEY – GROI-BEL FORSI
VACHERON CONSTANTIN – VA-SYE-RONG KON-STAN-TANG
HERMES – ER-MES
VICTORINOX – VIK-TO-RI-NOKS
CGW Magazine 139
Glossary of Watch Terms
Alarm Alat yang membunyikan sinyal suara pada waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Altimeter Alat yang menentukan ketinggian berdasarkan respons terhadap perubahan tekanan barometrik. Analog Display Menggunakan tangan untuk menunjukkan waktu, bukan layar LCD. Analog Watch (Jam Tangan Analog) Jam tangan dengan muka arloji, jarum jam, dan angka atau penanda yang menunjukkan display jangka waktu total 12 jam. Digital analog adalah arloji yang dilengkapi display digital sekaligus jarum jam seperti pada arloji konvensional. Annual Calendar (Kalendar Tahunan) Mesin yang menunjukkan minimal tanggal, hari, dan bulan. Banyak model juga menunjukkan fase bulan. Arloji ini menyesuaikan dengan tepat bulan pendek maupun panjang; tapi tidak akurat untuk tahun kabisat (sekali dalam empat tahun, bulan Februari hanya terdiri dari 28 hari). Aperture Jendela atau bukaan kecil pada muka arloji jam tangan yang menunjukkan beberapa indikasi, misalnya jam dan tanggal. Beberapa muka arloji (dalam bahasa Prancis: montres Ă guichet) memiliki aperture semacam ini. Assembling (Perakitan) Proses pemasangan komponen-komponen sistem penggerak. Dulu proses ini seluruhnya dilakukan dengan tangan, tapi kini sebagian besar sudah dilakukan secara otomatis menggunakan mesin. Meski demikian, pekerjaan oleh manusia masih tetap ada, terutama untuk inspeksi dan pengujian. 140 CGW Magazine
@TAG-HEUER
Automatic Movement (Sistem Penggerak Otomatis) Sistem penggerak mekanis yang tidak perlu diputar karena rotornya, bagian dari mekanisme otomatis, memutar pegas utama tiap kali pemakai menggerakkan tangannya. Sistem penggerak otomatis pertama diciptakan di Swiss oleh Abraham-Louis Perrelet pada abad ke-18. Bila sudah terputar penuh dan tak dipakai, kebanyakan arloji otomatis memiliki cadangan daya hingga 36 jam. Auto Repeat Countdown Timer Timer hitung mundur yang langsung mengeset ulang begitu waktu yang
sudah diset sebelumnya terlewatkan, dan memulai hitung mundur kembali. Timer ini terus mengulangi hitung mundur sampai penggunanya menekan tombol stop. Automatic Watch (Arloji Otomatis) Arloji yang pegas utamanya diputar oleh sistem penggerak atau akselerasi lengan pemakai. Berdasarkan prinsip daya tarik bumi, rotor berputar dan menyalurkan energinya ke pegas memakai mekanisme yang sesuai. Sistem ini ditemukan oleh Abraham-Louis Perrelet pada abad ke-18.
Battery Reserve Indicator Indikator cadangan baterai Bezel Cincin yang melingkari muka arloji, biasanya terbuat dari emas, lapisan emas atau baja. Bi-directional Rotating Bezel Bezel yang dapat digerakkan mengikuti arah jarum jam atau sebaliknya. Ini dipakai untuk kalkulasi matematis atau untuk mengecek waktu yang telah lewat. Bracelet (Gelang) Jenis tali arloji yang terbuat dari elemenelemen berbentuk menyerupai rantai. Bridge Bagian pelengkap yang terpasang ke pelat utama untuk membentuk bingkai sistem penggerak arloji. Bagian-bagian lainnya dipasang di dalam bingkai. Cabochon Batu penghias yang dibentuk bundar. Calendar (Kalender) Fitur yang menunjukkan tanggal, dan sering kali juga hari dan tahunnya. Ada beberapa macam arloji kalender. Caliber/Calibre Istilah yang sering dipakai oleh perusahaan jam tangan Swiss untuk menyebut tipe model tertentu, misalnya Caliber 48 berarti model 48. Istilah ini juga lebih lazim dipakai mengindikasikan bentuk, layout, atau ukuran sistem penggerak. Cambered Sering dipakai merujuk pada bentuk muka arloji atau bezel yang berlekuk atau melengkung. Automatic Winding/Self-Winding Istilah ini merujuk pada arloji yang memakai sistem penggerak mekanis (kebalikan dari sistem penggerak quartz atau elektrik). Pemutarannya dilakukan dengan gerakan lengan pengguna, bukan memutar sistem pemutarnya. Rotor yang berputar karena gerakan kemudian memutar pegas utama jam tangan. Jika arloji otomatis tidak dipakai satu atau dua hari, putarannya akan melambat dan perlu diputar secara manual agar berjalan kembali.
Balance Spring (Pegas Penyeimbang) Pegas yang sangat kecil (disebut juga “hair springâ€? atau pegas rambut) dalam arloji mekanis yang memutar roda penyeimbang kembali ke posisi netral. Balance Wheel (Roda Penyeimbang) Bagian dari sistem penggerak arloji mekanis yang berputar, membagi waktu menjadi beberapa segmen yang sama. Barrel Tabung tipis berisi pegas utama arloji. Tepian bergerigi barrel mendorong train.Â
Case Logam yang mewadahi komponenkomponen jam tangan. Logam yang paling lazim dipakai adalah stainless steel, tapi titanium, emas, perak, keramik, dan platinum juga bisa dipakai. Arloji yang kurang mahal biasanya terbuat dari kuningan dan dilapisi emas atau perak. Caseback Sisi belakang case arloji, bagian yang menempel pada kulit. Kadang dibuat transparan sehingga dapat melihat mesin di dalam arlojinya, atau bisa juga CGW Magazine 141
solid. Kebanyakan manufaktur mengukir bagian punggung arloji ini dengan nama (brand) mereka, informasi tahan air dan guncangan, unsur logam case-nya, dan berbagai detail lainnya. Chime (Denting) Suara seperti bel yang timbul ketika hitungan jam sampai pada satu jam, setengah jam, dan sebagainya. Dua denting yang lazim ditemukan pada arloji adalah denting Westminster seperti suara lonceng Big Ben yang terkenal di London, dan bim bam, denting dua nada. Chronograph Arloji yang termasuk fungsi stop watch built-in – yaitu timer yang dapat dimulai dan dihentikan untuk menghitung waktu suatu kejadian. Ada banyak variasi chronograph. Ada yang beroperasi dengan jarum detik di tengah yang menentukan waktu pada muka arloji utama. Lainnya memakai subdial untuk jam, menit, dan detik yang telah lewat. Jangan keliru antara istilah “chronograph” dengan “chronometer”. Chronometer merujuk pada jam, yang mungkin dilengkapi fungsi chronograph atau bisa juga tidak, dan yang sudah memenuhi standar tinggi akurasi tertentu yang ditentukan oleh institusi arloji resmi di Swiss. Jam tangan yang di dalamnya dilengkapi fungsi chronograph sendiri disebut “chronograph”. Chronometer Istilah ini merujuk pada arloji presisi yang diuji dalam berbagai temperatur dan posisi, dengan demikian memenuhi standar akurasi yang ditentukan oeh sebuah institusi resmi di Swiss. Kebanyakan perusahaan jam tangan menyediakan sertifikat bagi pembeli chronometer. Complication Arloji yang dilengkapi fungsi-fungsi lain selain untuk menunjukkan waktu. Misalnya, chronograph adalah salah satu complication dalam jam tangan. Kerumitan atau complication lainnya antara lain minute repeater, tourbillon, kalender abadi, atau split second chronograph. COSC Badan pengujian chronometer resmi di Swiss yang memeriksa setiap arloji chronometer dengan prosedur pengujian yang teliti selama 15 hari untuk memverifikasi presisi jam tangan.
142 CGW Magazine
@BELL & ROSS
Countdown Timer Fungsi yang memungkinkan pengguna memantau berapa lama waktu yang telah berlalu sesuai pengesetan sebelumnya. Beberapa countdown timer mengeluarkan bunyi peringatan beberapa detik sebelum waktu habis – ini berguna untuk acara-acara seperti balap yacht, di mana pelayar harus memanuver kapal ke posisinya sebelum kompetisi dimulai.
Crystal (Kristal) Tutup transparan pada permukaan arloji yang terbuat dari kristal kaca, safir sintetis atau plastik. Arloji-arloji yang lebih baik sering kali memakai kristal safir yang sangat resisten tahan gores atau hancur.
Crown Juga disebut batang atau pin. Crown adalah tombol di bagian luar case yang digunakan untuk mengeset waktu dan kalender, dan dalam arloji mekanis, crown juga memutar pegas utama. Dalam hal ini, crown juga disebut “batang pemutar”. Crown yang dapat diputar mengunci seperti sekerup juga digunakan untuk membuat arloji lebih kedap air.
Day/Night Indicator (Indikator Siang/Malam) Lingkaran berwarna atau berpenutup yang menunjukkan zona waktu mana yang sedang dalam waktu siang hari dan mana yang dalam malam hari.
Day/Date Watch (Arloji Hari/Tanggal) Jam tangan yang tidak hanya menunjukkan tanggal, tapi juga hari.
Deployment/Deployant Buckle Jenis gesper yang membuka dan menutup menggunakan engsel yang diperpanjang dan sering kali dapat disesuaikan. Meski lebih mahal dibanding penutup seperti gesper
mengubahnya menjadi energi listrik. Bentuk lain adalah Seiko Kinetic (Lihat Kinetic).
sabuk, deployment buckle lebih mudah dipasang dan dilepas dan lebih nyaman di pergelangan tangan.
Engine Turning Ukiran atau pahatan hiasan, biasanya pada perwajahan arloji.
Depth Alarm (Alarm kedalaman) Alarm pada arloji penyelam yang bersuara ketika pengguna melebihi kedalaman yang sudah ditentukan sebelumnya. Pada kebanyakan jam tangan, alarm akan berhenti berbunyi ketika penyelam meninggalkan batas kedalaman tersebut.
Escapement Alat dalam sistem penggerak mekanis yang mengendalikan perputaran roda sehingga menggerakkan jarum jam. ETA Salah satu manufaktur arloji terdepan yang berpusat di Swiss. Sistem penggerak ETA dipakai oleh banyak merek arloji ternama Swiss.
Dial (Muka arloji) Perwajahan jam tangan. Dalam arloji-arloji kelas atas, angkanya, indeks, dan desain permukaan dipasang sebagai elemen yang terpisah-pisah. Dalam arloji yang tidak terlalu mahal, muka arlojinya kemungkinan hanya dicetakkan pada muka arloji.
Face(Perwajahan) Sisi arloji tempat muka arloji. Sebagian besar muka arloji memakai angka Romawi atau Arab. Namun bila memakai angka Romawi, biasanya memakai IIII, bukan IV, untuk mengindikasikan posisi pukul 4.
Digital Watch (Jam Tangan Digital) Jam tangan yang menunjukkan waktu dengan digit, bukan muka arloji dan jarum jam.
Flyback hand Jarum detik pada chronograph yang dapat dipakai mengukur putaran atau menentukan waktu finish untuk peserta dalam balapan.
Dolphin Standard Jam tangan non-digital yang bertanda ‘Dolphin Standard’ pada punggung case telah di-upgrade untuk menawarkan spesifikasi kedap air eksklusif, artinya jam tangan dapat dipakai berenang dan menyelam seharian. Arloji Dolphin Standard dapat dipakai saat berenang, menyelam di perairan dangkal, yachting, semua olahraga air (kecuali scuba diving) dan saat mandi. Dual Timer Arloji yang menunjukkan waktu setempat saat itu dan setidaknya satu zona waktu lain. Elemen waktu tambahan ini bisa ditunjukkan dengan muka arloji dobel, jarum tambahan, subdial, atau cara lain. Elapsed Time Rotating Bezel Bezel putar yang bisa disesuaikan untuk menghitung durasi. Bezel dapat diputar sehingga pemakai dapat menyejajarkan angka nol pada bezel dengan jarum detik arloji. Pemakai dapat membaca waktu yang telah berlalu dari bezel. Ini menghemat
@ZENITH 4054B_01_03
Direct-drive Fungsi yang memungkinkan jarum detik untuk bergerak maju patah-patah, bukan menyapu mulus tanpa henti sehingga meningkatkan akurasi penunjuk waktu. Dalam bahasa Prancis, istilah untuk jarum detik direct-drive adalah trotteuse.
waktu karena tidak perlu menghitung seperti bila memakai muka arloji biasa. Electronic (quartz) watch (Arloji (quartz) elektronik) Jam tangan, biasanya memakai baterai, yang menggunakan arus listrik untuk membuat osilator quartz bergetar, normalnya 32.768 Hz per detik, tapi kadang frekuensinya jauh lebih tinggi. Getaran ini diproses oleh sirkuit terintegrasi yang mengubah arus menjadi gerak, kemudian dialurkan ke motor yang menggerakkan roda gigi penggerak jarum jam. Beberapa arloji quartz dilengkapi sel surya yang menyerap cahaya dari manapun, alami maupun buatan, dan
Function (Fungsi) Istilah untuk menggambarkan berbagai tugas berbeda yang dapat dilakukan suatu arloji misalnya chronograph dan penghitung countdown. Ini juga biasa disebut complication. Gasket: Kebanyakan arloji yang kedap air dilengkapi dengan gasket untuk menyegel punggung case, kristal, dan crown sehingga terlindung dari air dalam pemakaian normal. Gasket ini penting dicek dua tahun sekali guna menjaga arloji tetap kedap air. Gear Train: Sistem gigi yang mengalirkan daya dari pegas utama ke escapement. Gold plating (Lapis emas): Lapisan emas yang dipasangkan secara elektronik pada logam; ketebalannya hanya beberapa mikron. Grande Sonnerie: Tipe repeater yang berbunyi tiap jam dan 15 menit ketika penggunanya menekan tombol. Guilloche: Gaya grafir rumit yang populer dipakai pada muka arloji, biasanya garis-garis sangat tipis yang saling terjalin membentuk tekstur permukaan. CGW Magazine 143
Hallmark: Stempel yang dicap pada arloji emas atau perak. Hands (Jarum jam): Jarum jam memiliki berbagai gaya:
Sword hands (bentuk pedang)
Dauphine hands (bentuk lancip)
Straight flat hands (bentuk batang)
Breguet hands
Hard Metal (Logam keras) Logam tahan gores yang terbentuk dengan menggabungkan beberapa material, termasuk titanium dan tungsten carbide, yang kemudian dipres pada logam yang sangat keras dan dipoles dengan serbuk berlian agar gemerlap.
@TAG-HEUER
High-Tech Ceramic Lazim dipakai sebagai lapisan pelindung pesawat luar angkasa ketika memasuki atmosfer bumi, high-tech ceramic ini dilapisi dengan serbuk berlian untuk menghasilkan finishing yang sangat mengilap. Karena keramik ini dapat dicetak dari material berbentuk cairan, hasilnya dapat dibuat berkontur.
Index Hour Marker (Indeks penanda jam) Indikator jam berbentuk garis/batang sederhana pada muka arloji jam analog, dipakai sebagai alternatif angka.
Jump Hour Indicator Indikator ini menggantikan posisi jarum jam. Biasanya menunjukkan waktu (jam) dengan angka pada suatu jendela/lubang.
Integrated Bracelet Gelang jam tangan yang menyatu pada desain case.
Horology (Horologi):Â
Jewels Batu safir atau batu delima sintetis yang berfungsi sebagai bantalan untuk gigi pada arloji mekanis, untuk mengurangi gesekan.Â
Lap Memory  Fitur yang terdapat pada beberapa arloji sport quartz, untuk menyimpan dalam memori arloji berapa putaran balap yang telah ditentukan oleh lap timer. Pemakainya dapat memunculkan data waktu ini pada layar digital dengan menekan tombol.
Ilmu pengukuran waktu, termasuk mendesain dan membuat jam.Â
144 CGW Magazine
seni
Lap Timer Fungsi chronograph yang memungkinkan pemakai mengeset segmen waktu dalam balapan. Pada akhir putaran, timer distop, lalu kembali ke nol untuk mulai menghitung waktu putaran berikutnya. Lever Escapement Tuas terbagi menjadi dua palet yang mengunci dan membuka gigi roda escapement. Diatur oleh penyeimbang yang menyambung pada ujung tuas satunya, gigigigi escapement masuk ke bagian palet yang bergerigi, menggerakkan tuas sehingga mendorong penyeimbang. Limited Editions (Edisi Terbatas) Model arloji yang dimanufaktur dalam jumlah tertentu, sering kali diberi nomor, dan tersedia dalam jumlah terbatas. Model dengan edisi terbatas kebanyakan dibuat oleh manufaktur fine watches dan biasanya sangat dicari kolektor. Liquid-Crystal Display Display arloji digital yang menunjukkan waktu secara elektronik tapi melalui selapis cairan di antara dua pelat transparan. Lug Sangkutan logam di kedua sisi case tempat tali/gelang arloji dipasangkan. Luminous Hands/Hour Markers (Penanda jam fosforik): Fitur standar pada banyak jam tangan. Penanda jam dan/atau jarum jam diberi pelapis “glow in the dark” yang akan bersinar dalam kegelapan sehingga pemakainya dapat melihat waktu dalam penerangan minim. Hasilnya beragam, tergantung pada mutu dan kuantitas material fosforik yang dipakai. Main Plate (Pelat Utama) Pelat dasar tempat semua komponen sistem penggerak diletakkan. Mainspring (Pegas Utama): Pegas pendorong jam atau arloji, berada dalam barrel. Manual Wind (Pemutar Manual): Arloji berpemutar manual harus diputar setiap hari memakai crown agar berjalan. Meski merepotkan, arloji seperti ini masih tetap diproduksi oleh perusahaan jam tangan besar di Swiss. Sebagian arloji paling indah yang dibuat saat ini berpemutar manual.
Punggung arloji transparan yang makin lazim menyajikan pemandangan sistem penggerak aktif tanpa terhalang rotor. Marine Chronometer Jam mekanis atau elektronik yang sangat akurat terbungkus dalam kotak (karena itulah muncul istilah box chronometer), digunakan untuk menentukan garis bujur di atas kapal. Marine chronometer dengan sistem penggerak mekanis dipasangkan pada gimbal sehingga tetap beada dalam posisi horizontal yang penting untuk presisinya. Measurement Conversion Fitur yang memungkinkan pemakai mengonversi dari satu ukuran ke ukuran lainnya – mil menjadi kilometer, misalnya, atau pon menjadi kilogram. Biasanya berupa garis-garis pada bezel. Mechanical Movement (Sistem penggerak mekanis) Sistem penggerak yang didasarkan pada pegas utama yang diputar dengan tangan; ketika diputar, perlahan-lahan membuka pegas dalam gerakan yang konstan dan stabil. Arloji mekanis otomatis tidak perlu diputar karena ada rotor yang memutar pegas utama setiap kali pemakainya menggerakkan pergelangan tangan.
Mother-of-Pearl (Kulit kerang) Potongan bagian dalam kulit kerang yang berwarna seperti susu dan mengilap, digunakan sebagai muka arloji. Meski kebanyakan berwarna seperti susu, ada pula yang warnanya lain, misalnya abu-abu keperakan, biru kelabu, pink dan salmon. Movement (Sistem penggerak) Mekanisme dalam sebuah arloji yang menentukan waktu dan menggerakkan jarum jam, kalender, dan lain-lain. Sistem penggerak ada dua, mekanis atau quartz. Mystery Watch Temuan terpaten pembuat jam tangan Vincent Calabrese dan dibuat oleh Jean Marcel, manufaktur Swiss. Arloji mekanis otomatis Mystery tidak memakai jarum jam untuk mengindikasikan jam, menit, atau detik. Tapi sebuah jendela jumping hour bergerak searah jarum jam mengelilingi indikator menit, sementara indikator kedua, berbentuk panah, juga berdetik memutar. Jika menghembuskan napas ke kristal, akan muncul tulisan “mystery.” Pedometer:Alat yang menghitung jumlah
Micron (Mikron) Unit ukuran ketebalan pelapisan emas. 1 mikron = 1/1000mm. Military / 24-hour time (Standar waktu militeristik/24 jam): Ketika waktu diukur dalam segmen 24 jam. Untuk mengubah waktu 12 jam menjadi 24 jam, tinggal menambahkan 12 pada setiap jam setelah siantengah hari. Untuk mengubah waktu 24 jam menjadi 12 jam, kurangkan 12 dari setiap angka jam 13 hingga 24. Mono (Single) Pusher Chronograph: Stopwatch yang dioperasikan dengan satu tombol. Meski 99% chronograph dioperasikan dengan pemakaian dua tombol – satu untuk memulai dan menyetop stopwatch, kedua untuk mengeset ulang stopwatch; kerumitan Mono Pusher memungkinkan 1 tombol untuk memulai, menyetop, dan mengeset ulang stopwatch. Moon-phase (Fase bulan) Jendela pada perwajahan arloji menunjukkan fase bulan saat itu.
yang
@TAG-HEUER
CGW Magazine 145
langkah pemakai berdasarkan respons gerak langkah pemakai. Perpetual Calendar (Kalender Abadi): Kalender yang otomatis menyesuaikan dengan perubahan jumlah hari tiap bulannya serta tahun kabisat. Kalender abadi dapat memakai mesin penggerak quartz ataupun mekanis, dan akurasinya diprogram hingga tahun 2100. Banyak kolektor menyarankan menyimpan versi mekanis dalam kotak khusus yang dilengkapi penggerak bila tidak dipakai, agar dapat mempertahankan hitung mundur kalendernya. Platinum: Salah satu logam mulia terlangka. Juga salah satu yang terkuat dan terberat, menjadikannya pilihan populer untuk perhiasan dan arloji yang bertatahkan batu mulia. Kilaunya putih dan pekat, tampilannya sederhana. Platinum hipoalergenik dan tahan noda. Platinum yang dipakai untuk perhiasan dan jam tangan memiliki kadar kemurnian minimal 85-95%. Banyak jam tangan platinum yang dibuat dalam edisi terbatas karena biaya dan kelangkaan logam tersebut. Power Reserve (Cadangan Daya): Banyaknya cadangan energi yang disimpan agar jam tetap hidup sampai daya habis. Sisa daya terkadang diindikasikan oleh meteran kecil pada muka arloji. Power Reserve Indicator (Indikator Cadangan Daya): Fitur arloji mekanik yang menunjukkan berapa lama jam masih akan berfungsi sebelum harus diputar kembali. Pulsimeter: Skala pada arloji chronograph untuk mengukur detak jantung. Push-piece: Tombol yang ditekan untuk mengaktifkan mekanisme. (Push-piece pada chronograph, striking watch, alarm, dan lainlain.) Quartz Crystal: Quartz sintetik kecil yang berputar 32,768 kali per detik, membagi waktu menjadi beberapa segmen yang sama. Quartz Movement (Sistem Penggerak Quartz): Sistem penggerak yang memungkinkan jam tangan tetap berjalan tanpa diputar. Teknologi ini memakai getaran kristal mungil untuk mempertahankan akurasi waktu. 146 CGW Magazine
Dayanya berasal dari baterai yang harus diganti tiap 1,5 tahun. Beberapa tahun terakhir, teknologi quartz baru memungkinkan jam tangan mengisi ulang sendiri tanpa baterai pengganti. Daya ini dihasilkan melalui gerak tubuh seperti pada jam tangan mekanis otomatis, atau sinar dengan melalui sel surya, atau bahkan panas tubuh. Regulator / Regulateur: Display Regulator memisahkan jarum menit dan jam pada axial dan sub-dial yang terpisah, sehingga jarum jam tidak akan tumpang tindih dan waktu dapat terbaca lebih jelas. Repeater: Alat yang akan mendentingkan waktu jika pemakai menekan tombolnya. Rose (atau pink) Gold:
Emas bernuansa warna lembut yang memiliki kandungan logam sama seperti emas kuning, tapi dengan konsentrasi tembaga lebih tinggi. Rose gold warna populer di Eropa. Pada jam tangan kerap ditemukan dalam gaya retro atau dalam versi-versi emas tiga warna. Beberapa arloji emas merah 18K mendapatkan warnanya dengan menambahkan tembaga dalam campurannya. Rotating Bezel (Bezel Putar): Bezel (cincin yang mengelilingi perwajahan arloji) yang dapat diputar. Tipe bezel putar yang berbeda memiliki fungsi waktu dan matematis yang berbeda pula.
Rotor:
Bantalan elastis yang, dalam arloji, dimaksudkan untuk meredam guncangan yang dialami tongkat penyeimbang, sehingga melindungi porosnya dari kerusakan. Shock Resistance (Tahan Guncangan): Seperti didefinisikan dalam peraturan pemerintah Amerika, kemampuan jam tangan untuk menahan benturan setara dengan apabila dijatuhkan ke permukaan kayu dari ketinggian 90 cm. Skeleton Case: Case jam tangan dengan bagian depan atau belakang transparan sehingga pengguna dapat melihat sistem penggerakan jam tangan. Slide Rule: Alat yang terdiri dari pengukur logaritmis atau lainnya pada bagian luar perwajahan arloji, sehingga dapat dipakai menghitung.
@TAG-HEUER
Solar Compass (Kompas Matahari): Kompas yang memungkinkan pengguna menentukan kutub geografis menggunakan bezel putar. Pengguna meletakkan arloji dengan jarum jam menghadap ke matahari. Perhitungkan hingga separuh jarak antara posisi tersebut dan pukul 12, lalu putar bezel hingga penanda “south” berada pada jarak tengah tersebut.
Bagian dari arloji otomatis yang memutar pegas utama sistem penggerak. Sapphire Crystal (Kristal Safir): Kristal (penutup yang melindungi bagian muka jam tangan) yang terbuat dari safir sintetik, bahan yang tidak mudah hancur dan tahan gores. Screw-Lock Crown: Crown yang dapat disekerupkan ke case agar jam tangan tidak kemasukan air. Second Time-Zone Indicator (Indikator Zona Waktu Kedua): Muka arloji tambahan yang dapat diset sesuai zona waktu lain, sehingga pemakai dapat mengetahui waktu setempat sekaligus waktu di negara lain. Shock
Absorber
(Peredam
Solar Powered Batteries (Baterai Bertenaga Surya): Baterai dalam arloji quartz yang diisi ulang melalui panel surya pada perwajahan jam tangan. Split Seconds Chronograph (Rattrapante): Chronograph dengan dua jarum detik. Jarum tambahannya berputar bersamaan dengan jarum chronograph utama, tapi dapat dihentikan secara terpisah, lalu dijalankan agar mengejar chronograph yang sudah berjalan. Karena itu disebut ‘Split Seconds hand’yang merujuk pada dua jarum –jarum flyback (Rattrapante) dan jarum chronograph reguler. Kedua jarum bergerak bersamaan dengan dilengkapi kemampuan untuk putaran waktu atau finish bersamaan, pengguna dapat menghentikan flyback hand sementara jarum chronograph berputar. Ini memecah jarum menjadi dua. Dengan demikian split second bisa merekam waktu berurutan atau tambahan dari beberapa kejadian yang dimulai bersamaan. Spring bars (or pins)/Batang (atau pin) pegas:
Batang-batang berisi pegas yang dipasang antar lug pada case, digunakan untuk memasangkan tali atau gelang logam pada case. Stainless Steel: Campuran logam yang sangat kuat (bahan utamanya kromium) yang praktis tahan karat, perubahan warna dan korosi; dapat diberi treatment tinggi hingga seperti logam mulia. Karena hal ini dan pentingnya perhiasan logam putih, baja telah menjadi bahan populer sebagai alas penatahan berlian. Karena kekuatannya, stainless steel kerap dipakai bahkan pada punggung arloji yang terbuat dari logam lain. Stepping Motor: Bagian dari sistem penggerak quartz yang menggerakkan gear train, yang kemudian menggerakkan jarum-jarum jam. Sterling Silver (Perak Murni): Logam mulia berwarna putih dan sangat mengilat. perak murni merujuk pada perak yang memiliki kadar kemurnian 92,5%, yang semestinya dicetakkan pada logamnya, terkadang disertai inisial desainer atau negara pembuatanya sebagai tanda keabsahan. Meski kurang kuat dibanding stainless steel dan logam-logam mulia lainnya, perak murni sering digunakan dalam jam tangan yang dipadukan dengan perhiasan—atau yang terlihat seperti—perak murni. Stopwatch: Jam tangan dengan jarum detik yang mengukur interval waktu. Ketika stopwatch dipadukan dengan jam standar, baik fungsi stopwatch maupun jam tangannya disebut sebagai “chronograph”. Sub-dial: Dial kecil pada perwajahan jam tangan yang digunakan untuk beberapa tujuan, misalnya mengetahui menit atau jam yang sudah berlalu pada chronograph atau mengindikasikan tanggal. Swiss Made (Buatan Swiss): Sebuah jam tangan disebut jam tangan Swiss apabila sistem penggeraknya dirakit, dimulai, disesuaikan, dan dikontrol oleh manufaktur di Swiss. Swiss A.O.S.C. (Certificate of Origin): Penanda yang mengidentifikasi sebuah jam tangan rakitan Swiss dengan komponenkomponen asal Swiss.
Guncangan): CGW Magazine 147
Jam tangan berbentuk seperti tong, dengan dua sisi yang melengkung. Totalizer: Mekanisme yang memantau waktu yang terlewatkan dan menunjukkannya, biasanya pada subdial. Tourbillon: Alat dalam jam mekanis yang menghilangkan kesalahan waktu akibat sedikit perbedaan yang ditimbulkan dari posisi jam tangan
@BELL & ROSS
horizontal atau vertikal. Tourbillion terdiri dari carriage atau cage bundar, tempat escapement dan penyeimbang. Kontinu berputar sekali tiap menit.
Sweep Seconds-Hand: Jarum-jarum tambahan yang pada bagian tengah muka arloji.
dipasang
30-Minute Recorder (register): Subdial pada chronograph yang dapat mengukur periode waktu hingga 30 menit.
Tachymeter Scale / Tachometer: Alat yang lazim ditemukan pada jam tangan chronograph yang mengukur kecepatan pemakai dalam jarak yang terukur.
Timer: Instrumen yang digunakan untuk mendata interval waktu (durasi, periode-periode pendek), tanpa indikasi waktu.
Tank Watch: Jam tangan bentuk persegi panjang yang didesain Louis Cartier. Batang-batang pada sisi jam tangan terilhami jejak tank yang digunakan dalam Perang Dunia I.
Titanium: Logam “era luar angkasa�, sering dipakai dengan tampilan perak kelabu. Karena 30% lebih kuat dan hampir 50% lebih ringan dibanding baja, titanium semakin sering dipakai dalam pembuatan jam tangan, terutama model sport watch. Ketahanannya terhadap korosi dari air garam menjadikannya sangat berguna dalam jam tangan penyelam. Karena mudah tergores, beberapa manufaktur memakai pelapis terpaten untuk menahan goresan. Bahan ini hipoalergenik.
Telemeter: Telemeter menentukan jarak sebuah obyek dari pengamat dengan mengukur berapa lama waktu yang ditempuh suara untuk melewati jarak tertentu. Seperti tachymeter, terdiri dari stopwatch, atau chronograph, dan pengukur khusus, biasanya pada tepi terluar perwajahan arloji.
Tonneau Watch: 148 CGW Magazine
Tritium: Isotop hidrogen yang dipakai mengaktifkan titik-titik atau indeks yang bercahaya pada muka arloji. Radioaktif yang keluar dalam proses ini terlalu kecil untuk menimbulkan risiko kesehatan. Two Tone (Dua Nuansa Warna): Jam tangan yang memadukan dua logam, biasanya emas kuning dan stainless steel pada casefine watch. 12-Hour Recorder / Register: Subdial pada chronograph yang dapat mengukur periode waktu hingga 12 jam. Uni-directional Rotating Bezel (Bezel Putar Satu Arah): Bezel putar untuk waktu yang telah lewat, sering ditemukan pada jam tangan penyelam, yang hanya bisa bergerak berlawanan dengan arah jarum jam. Dirancang agar penyelam tidak akan mengubah posisi bezel secara tidak sengaja dari posisi semestinya, sehingga tidak mengubah perhitungan sisa persediaan oksigennya. Karena bezel hanya bergerak ke satu arah, kemungkinan kesalahan pengukuran waktu yang dilakukan penyelam tidak akan berbahaya. Banyak arloji penyelam yang bergigi, sehingga akan terkunci ke posisinya dan lebih aman.
WATCHES Collector’s Guide®
INDONESIA
Edisi 07/2017
The digital edition of CGW INDONESIA MAGAZINE can be viewed and purchased through SCOOP, Scanie, Magzter, or Rockstand Digital from your PC, Mac, Tablet, iPad, iPhone or Android www.cgw-indonesia.com
WELCOME TO THE WORLD OF CRYSTAL BAY… The Crystal Luxury Bay Resort Nusa Dua is one of unique resorts in Bali which offers the breathtaking Nusa Dua’s mangroves preserve, sunrise, and ocean views, and strategically located in Bali’s most favourite tourism destination, Nusa Dua. Imagine waking up in your own private ocean view suite overlooking natural mangroves preserve and beautiful tranquil ocean views. Set on a private ocean bay with a pier, The Crystal Luxury Bay Resort Nusa Dua is the perfect sanctuary for catching the inspiring sunrise. The luxury Resort is nestled in Nusa Dua, a 15-minute drive from the Ngurah Rai International Airport (DPS) through the Bali Mandara Toll Road. Relax and indulge yourself
Explore the sea turtle island, Tanjung Benoa and Nusa Dua beach located only minutes away from The Crystal Bay by boat
in one of their luxurious and spacious 214 rooms, suites, or penthouses. A distinctive blend of sophisticated elegance and casual comfort, the Resort is a haven for the romantics, and leisure is their catchword, from the rejuvenating spa treatment to the convenience of their unique rooftop bar of oceanfront pools overlooking the natural mangroves preserve. Breathe deep, exhale slowly and rediscover fun. For the ultimate oceanfront living experience, you may try fishing, canoeing, having a romantic breakfast on a boat or even beach hopping with their private water taxi. Explore the sea turtle island, Tanjung Benoa and Nusa Dua beach located only minutes away from The Crystal Bay by boat. Float into blissful relaxation while enjoying their exceptional brand of hospitality.
The Crystal Luxury Bay Resort Nusa Dua, Bali Jalan By Pass I Gusti Ngurah Rai No. 88, Mumbul, Nusa Dua, Bali 80363, Indonesia T +62 361 472 8888 F +62 361 472 8777 Email: reservations@thecrystalnusaduabali.com www.thecrystalnusaduabali.com
CG W
IN
CG
W
IN D
ON
E S IA
Ul
Ar no
/20
15
d Ch ER eo ng Je ro BR AN D TA m Li nd e La m LK be eW er de rt lin ld Sc PO IN T hw ar OF VI EW ze ne Ri o Ha ry gg er an to
ur
U lt
im
a te
Gu
id e To Th
INDO
of
Wa
tc h
es
Wat ld of
rU lt im T To he Wo of
20 16 05 -
rl d Wa tc h es
dF
or
2442
4180
26
ig He
h
NhCe S reA T a n a pBtuL k m NCT h Jac M Oith Hug
la ss Of C p ir it
C
MB&F
il le it h M A Creative g W Adult Is A Child Who Survived a c in ic R The Lux ury Of T im e W IDR
15
id e
fte
New
9 77
ISSN 2442-4188
CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong
ARD H O P Miglia -2 0
Gu 24
9 77
0
2-4 188
9 772442 418026
26
80 42 41
INDONESIA
80,00
N 244
02
a te
06 - 2016 Your Ultimate Guide To The World of Watches
ch es
Yo u 2-4
ISS
04 20 16
Wor
IDR 80,000
IDR
ISS
ISS
N 24
80
42
,000
-41
88
9 77
2442
4180
26
ts W
BUL
it h
Luk
INV
ICT
GAR e Ev a
US,
Mo
I
ns
rph
os
L im
it e d
E d it
HAU
io n
by
-41
42
ISS
03 -2
42
24
26
80
41
NESIA
rl d
E S IA
e To Th
ON
G ui de
eW o
LIPUTAN EKSKLUSIF SIHH 2017 Arloji & Otomotif Tahun Ayam Api 2017
,00088
9 77
Du
Yo
ch es
at e
IN D
Cra
N 24
A
i 02
LI PU
e cWtatochbaesi W&atchTAWN eeEKSKLUSI r ’sOI G Wondersk 2015F CO NN 20 15 Dr. SS EUuR’ S CO Be rn i d ar e ®RN
BRAND TALK Edouard Meylan Karl-Friedrich Scheufele Peter Speake-Marin
0 80,00188
N 244
80
NESI Edis
ld of Wat
Collector’s Guide ®
Edisi 07/2017
IDR
IDR
Coll
Wor
Ul ti m
W
i0
5
INDO
de To Th e
Yo ur
CG
Edis
01 3/2
NESIA
POINT OF VIEW Ananda Sukarlan Ilham Habibie Sandiaga Uno
6
Yo ur
A
Gu
IA
/201
e G ui
NE SI
r’s
IN
ES DON
16
Anouar Guerraoui Eric Cantona Maximilian Büsser Pierre Jacques
ti m at
IN D O
ecto
® ide
/20 is i 0 5
Your Ultimate Guide To The World of Watches CGW INDONESIA
CG W
Ed
INDO
SI F SK LU 0 15 N EK h 2 UTA a tc R N ER g LI P n ly W n CO ’S Ch e o eO UR LK Th IS SE rn a rd D TA e ff O N e N N AN CO D r. B B R Ch ri s ia rd e rr W tP V IE n a ce n O F V in IN T k a rl n to P O d a Su ta n e s Su a A n a rl Ch
LIPUTAN EKSKLUSIF ct o r’ Hong Kong Watch & s G u idClock Fair 2016 e ®BRAND TALK
E d is i INDONESIA 04
Edisi 06/2016
u id e ®
Co ll e
A
r’s G ll e ct o
F LU SI 16 EK SK TA N LD 20 l LI PU LW OR at io na BA SE In te rn 20 16 ow Ko ng ry Sh TA LK Ho ng Je w el le BR AN D ne lli gi ne l ro Re Sa nd Vo n Ka EW VI la T OF PO IN da Mi ko it so An an i Hu ta ER ld Re na S CO RN ng EU R’ d Ch eo SS OI ar CO NN . Be rn Dr
D O NE SI
CGW INDONESIA
WATC WATCHES S E HES H C T A WAT W CHE S E H S C T WA WATCHES Co
Coll
Collector’s Guide ®
TLE
E r ic
Can
NCE
ton
a
015
07 - 2017
IDR 80,000 ISSN 2442-4188
9 772442 418026
SPEAKE-MARIN
Pierce Brosnan & The Mechanical Art
Subscribe Now
and stand a chance to win a two-night accommodation at The Crystal Luxury Bay Resort Nusa Dua, Bali, inclusive of breakfast for two! Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer ke rekening kami di: PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA BCA - KCU TCT (The City Tower) Jakarta Bank SWIFT Code: CENAIDJA A/C. 319-3074-894
Kirimkan formulir yang telah dilengkapi berikut bukti transfer melalui email: info@zamrud-media.com
1 Tahun (4 Edisi) IDR 320,000 2 Tahun (8 Edisi) IDR 640,000, disc. 25%: IDR 480,000 Nama/Name : Alamat/Address :
Kota/City:
Kode pos/Post Code :
Pekerjaan/Occupation: No. Telepon/Phone No.:
E-mail:
- Gratis ongkos kirim khusus pelanggan di Jabodetabek, luar Jabodetabek tambah ongkos kirim. - Kami akan mengirimkan majalah 1-2 minggu setelah menerima bukti transfer dan formulir berlangganan. - Pembayaran pelanggan tidak dapat dikembalikan. - Pemenang akan dihubungi melalui telefon / e-mail. - Syarat & Ketentuan berlaku.
LI P UTA CO NN B A SE LW N EK O O SK LU D r. IS SE UR R LD 2 SI F B er 0 15 ’S M A n a rd CO R NE P h il ST ER S Ch eo R n ip Ed o p e ChO F TI M g u a rd a rr E PO M ey io l IN la n Sa m K a rt ik T O F V IE u el a A . B Win a W u d io ta no
Archives
ICONIC TIME
Salah satu ibu negara AS yang paling dikagumi pada masanya, mendiang Jackie Kennedy dikenal dengan selera tingginya dalam pemilihan perhiasan maupun jam tangan. Dan salah satu jam tangan yang sering dikenakan wanita cantik dan elegan ini adalah arloji perhiasan Piaget yang ikonik dari koleksi Extremely Piaget, yang terbuat dari emas kuning 18K berbentuk oval. Arloji klasik yang sangat indah ini memamerkan dasar muka jam dari batu jade alami dan bertatahkan 20 butir berlian putih dan 4 butir tourmaline hijau, dan dipercantik dengan gelang jam dari jala emas motif ‘Palace’. Koleksi ikonik ini dibangkitkan kembali oleh Piaget saat film ‘Jackie’ besutan sutradara Pablo Larrain yang diperankan Natalie Portman ditayangkan. www.piaget.com
152 CGW Magazine
NEW