CGW INDONESIA
Collector’s Guide ®
WATCHES Edisi 04/2016
INDONESIA
LIPUTAN EKSKLUSIF Dubai Watch Week 2015 Watches & Wonders 2015 CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong BRAND TALK Jerome Lambert Linde Werdelin POINT OF VIEW Arnold Schwarzenegger Rio Haryanto
Your Ultimate Guide To The World of Watches 04 - 2016
IDR 80,000 ISSN 2442-4188
9 772442 418026
BULGARI
The Luxury Of Time With Luke Evans
A CREATIVE ADULT IS A CHILD WHO SURVIVED
HOROLOGICAL MACHINE N° 6 RT ‘SPACE PIRATE’ WWW.MBANDF.COM
The one unmissable trendsetting show for the entire watch and jewellery industry, where all key players unite to unveil their latest creations and innovations. Be a part of this premier event and experience passion, precision and perfection in action.
MARCH 17 – 24, 2016
BASELWORLD.COM
Publisher’s Letter
Welcoming A New Era
S
eperti kebanyakan hari Minggu pagi di awal Desember yang mendung dan sedikit berkabut, Jakarta seakan tertidur di akhir pekan ini. Bahkan matahari terlihat malas-malasan memamerkan kehangatan sinarnya dan seakan nyaman bersembunyi di balik selimut awan tebal dan berkabut. Dengan mood seperti inilah saya berkutat dengan edisi ke-4 yang merupakan edisi akhir tahun Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia. Di edisi ini terdapat kolom baru untuk menjawab permintaan Anda, para pembaca kami yang setia, yaitu tips bagaimana melafalkan merek-merek jam tangan tertentu, karena begitu banyak nama indah di dunia horologi yang pelafalannya sulit atau kurang lazim. Untuk itulah kami sajikan panduan ini sehingga Anda tidak akan raguragu lagi menyebutkan merek jam kesayangan Anda. Dan dengan semangat yang sama, yaitu memenuhi permintaan pembaca yang ingin tahu lebih banyak mengenai orang-orang jenius dibalik merek jam tangan independen yang dalam dua tahun terakhir ini meroket namanya, edisi ini menghadirkan liputan khusus bertajuk ‘The Rebels of Horology’ yang kami rangkum dari ajang Dubai Watch Week di Dubai. Dari Tanah Air dengan bangga kami tampilkan profil sang pembalap muda kebanggaan Indonesia yang terpilih sebagai duta TAG-Heuer, Rio Haryanto yang menginspirasi dan tengah menjadi topik perbincangan hangat di kalangan netizen dan para penggemarnya. Tak lain karena kebiasaannya membaca ayat Al-Kursi setiap kali akan mengendarai mobil balap atau tengah menjalani sesi latihan, ayat tersebut dilekatkannya di kokpit mobil balapnya. Banyak kisah menarik lainnya di dunia haute horlogerie dan haute joaillerie yang tak boleh terlewatkan, termasuk liputan khusus kami dari ajang Watches&Wonders 2015 yang merupakan pameran jam tangan mewah terbesar dan menjadi kebanggaan Asia di Hong Kong pada September lalu. Berkat dukungan tiada henti dari para pembaca kami yang setia maupun para klien, tak terasa sudah 1 tahun eksistensi kami di dunia industri jam tangan dan perhiasan mewah. Dan dengan penuh kerendahan hati kami sampaikan bahwa majalah kesayangan Anda ini telah terpilih menjadi mitra media resmi di ajang pameran jam tangan dan perhiasan terbesar dan termegah di dunia, yaitu BASELWORLD 2016 nanti. Kami pun diundang untuk menjadi mitra media untuk meliput pameran perhiasan dan permata termegah di Hong Kong yang akan diselenggarakan oleh HKTDC pada awal Maret 2016 nanti. Betapa banyak yang terjadi dalam rentang waktu satu tahun ini, dan semoga di era teknologi canggih di tahun 2016 nanti akan lebih banyak lagi pencapaian dari majalah tercinta ini, baik dalam format cetak maupun online. Thanks to you all, and happy reading!
Publisher & Chief Editor Lulu Fuad Pasha
8
CGW Magazine
DARI ATAS Bersama Joachim Besomi, Kartika Winata, Guillaume Tetu dan Bertrand Meylan dari Hautlence; Bersama desainer perhiasan Bao Bao Wan; Bersama Presiden Dewan Yayasan GPHG, Carlo Lamprecht dan Direktur GPHG, Carine Maillard
Collector’s Guide ®
WATCHES INDONESIA
PUBLISHER & CHIEF EDITOR: Lulu F. Pasha EDITOR: David Tang SENIOR GRAPHIC DESIGNERS: Adit Aribawa, Fatorahman Handayani SOCIALITE PHOTOGRAPHER: Setiyo Supratcoyo
PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA CHAIRMAN: Ir. Nabiel Fuad. A. MSc (nabiel@zamrud-media.com) MANAGING DIRECTOR: Lulu F. Pasha (lulu@zamrud-media.com) DIRECTOR OF FINANCE: M. Ramzy (ramzy@zamrud-media.com) TECHNICAL ADVISOR: Anwar Pasha (anwar@zamrud-media.com) OFFICE STAFF : Ahmad Firdaus (info@zamrud-media.com)
CONTRIBUTORS
JAKARTA: Victor Revino, Yohanna Yuni / DUBAI: Faizal. A SINGAPORE: Dr. Bernard Cheong / SWITZERLAND: Maria Ronnie Bessire
PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA Wisma Bunga Mas, 2nd Floor Jl. Blora No. 34-35, Menteng Jakarta Pusat 10310, INDONESIA Phone: +62 21 3190 6183 Website: www.cgw-indonesia.com
Sales Representative Office:
PT. Arintraco The City Tower Level 12-1N, Jl. MH. Thamrin No.81, Jakarta 10310, INDONESIA E-mail: sales@zamrud-media.com
Switzerland Sales Representative: Maria Ronnie Bessire (Ms.) E-mail: ronnie@zamrud-media.com
SUBSCRIPTIONS/GENERAL INQUIRIES: info@zamrud-media.com
BANK ACCOUNT
PT. Zamrud Khatulistiwa Media BCA - KCU TCT (The City Tower) A/C 31930 74797
CGW Magazine
WATCHES Edisi 04/2016
04 - 2016
10
Collector’s Guide ®
INDONESIA
LIPUTAN EKSKLUSIF Dubai Watch Week 2015 Watches & Wonders 2015 CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong BRAND TALK Jerome Lambert Linde Werdelin POINT OF VIEW Arnold Schwarzenegger Rio Haryanto
Your Ultimate Guide To The World of Watches
BULGARI, The Luxury Of Time With Luke Evans
CGW INDONESIA
COLLECTOR’S GUIDE –WATCHES, INDONESIA is published quarterly by PT. Zamrud Khatulistiwa Media. All rights reserved. No part of this publication may be reproduced without the written permission of PT. Zamrud Khatulistiwa Media. Opinions expressed in CGW Indonesia are solely those of the writers and not necessarily endorsed by the Publisher and its editors. PT. Zamrud Khatulistiwa Media accepts no responsibility for unsolicited manuscripts, transparencies or other material. For further inquiries, contact: info@zamrud-media.com PRINTING: PT. Harapan Prima COVER PAGE
IDR 80,000 ISSN 2442-4188
9 772442 418026
BULGARI
The Luxury Of Time With Luke Evans
Content In Every Issue 08 Publisher’s Letter 10 Team 16 In Brief 108 & 128 Wall Of Fame 136 Glitz & Glam 144 News Around The Clock 150 Promo Time 152 Archives
Collector’s Corner 24 Time To Beat Para pemberontak di dunia horologi 42 Cover Story
Peleburan sejarah, tradisi dan inovasi oleh Bulgari
52 Watches & Wonders 2015
Yang terbaru dan tercanggih di dunia haute horlogerie
69 Hello Mr. President!
Penghormatan Corum terhadap tradisi Amerika
78 Stay Connected
Keunggulan TAG-Heuer dalam inovasi teknologi horologi
81 The Beauty of MeCre
Karya seni bionik Gaby Wormann
82 New Values, New Perspectives
Perspektif tentang arloji ala Dr. Bernard Cheong
86 Come Full Circle
Perjalanan penuh prestasi dari Omega
92 It’s Monkey Time!
Jam mewah dan artistik di Tahun Kera
96 Game, Set, Watch!
Arloji yang terinspirasi oleh olahraga berkuda
102 The Art of Horology
GPHG adalah ajang Oscar di dunia jam tangan
148 How To Pronounce
12
CGW Magazine
Panduan pengucapan merek jam terkenal
Content
Interviews 34 The Rising Star Pembalap kebanggaan Indonesia dan TAG-Heuer
38 I’ll Be Back!
Industri jam tangan dan Arnold Schwarzenegger
50 Luxury Is Our Business
Kekuatan Bulgari di mata Umberto Macchi
60 The Pursuit Of Quality & Craftsmanship
Strategi universal Jerome Lambert untuk Montblanc
64 In Portofino We Trust
Keunggulan Portofino dalam teknologi dan desain
66 Fusing The Past & The Future
Konsep yang sangat futuristik arloji Cabestan
70 Contemporary Innovation
Visi Hautlence dalam seni pembuatan arloji
72 Defying Gravity
Orisinalitas desain pada arloji Werdelin
76 Framing It Right
Keunikan desain kacamata Lindberg
Time for Fashion 110 Precious Time
Keindahan dan kecanggihan jam tangan perhiasan Chopard
114 The World’s Largest Jewellery Marketplace
Pentas perdagangan berlian, batu permata dan mutiara
116 Some Like It Big!
Tampil beda dengan arloji-arloji Italo Fontana
118 For Her & For Him
Pilihan hadiah terindah bagi orang-orang terkasih
122 Watches in Action Parade arloji yang mencuri perhatian di layar lebar
Time to Travel 130 A Lush, Tropical Retreat in Bali
Resor mewah di taman tropis dan keindahan pantai
134 Oasis In The City
14
CGW Magazine
Ikon kemewahan di Golden Triangle Jakarta
RESERVO MODERN WATCHES Komplek Ruko Central 88, Jl. Flamboyan Blok G2 No. 853 Kemayoran, Jakarta Utara 14410 www.reservowatch.com
support@reservowatch.com reservowatchjkt reservowatch_jkt
In Brief
WELCOME TO BASELWORLD 2016
S
ebagai mikrokosmos dari industri jam tangan dan perhiasan, Baselworld adalah titik fokus dari industri ini, di mana semua pemain menampilkan kreasi dan inovasi terbaik mereka. Ajang pameran perhiasan dan jam tangan paling akbar di dunia ini tidak hanya menarik bagi para kolektor dan penggemar jam tangan dan perhiasan mewah, namun juga desainer, pers global hingga konsumen yang ingin menyaksikan trend terbaru, terinspirasi dan berbagi pengalaman luar biasa ini. Lebih dari 1,500 peserta pameran dari 40 negara, dan lebih dari 150.000 pengunjung pameran serta 4.000 perwakilan pers dari seluruh dunia akan berkumpul di Basel, Swiss untuk menikmati pengalaman luar biasa dan menyaksikan berbagai inovasi dan kreasi yang akan menjadi trendsetter tahun ini. Dan majalah kesayangan Anda ini, Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia telah terpilih menjadi mitra media eksklusif satu-satunya dalam bahasa Indonesia yang akan ditampilkan di ajang tersebut, berdampingan dengan media-media besar dan terkenal dari seluruh dunia! See you all in Basel!
As Asia slows, luxury grows in
INDONESIA! • CGW INDONESIA MAGAZINE • DIGITAL EDITION • SOCIAL MEDIA • WWW.CGW-INDONESIA.COM
Important Info:
Tanggal : 17 Maret – 24 Maret 2016 Tempat : Messe Basel, Switzerland Jam Buka : Setiap hari, dari jam 9 pagi - 6 sore (kecuali Kamis, 24 Maret, jam 9 pagi – 4 sore) Harga Tiket : Tiket Harian : CHF 60,- (IDR 835,180,-) Tiket untuk 8 hari : CHF 150,- (IDR 2,087,955,-) Website : www.baselworld.com
16
CGW Magazine
Targeting Indonesia’s high end community, Collector’s Guide – WATCHES (CGW) INDONESIA magazine is the ultimate Indonesian luxury publication on the world’s leading watch and jewellery brands with 4 (four) issues a year, Bahasa Indonesia language throughout, dedicated to the existing corps of affluent watch aficionados and collectors throughout Indonesia.
CONTACT US: info@zamrud-media.com lulufuad@gmail.com
Our Readers Are Your Target Customers!
ALT1-C CLASSIC
TH E BR EMONT ALT 1- C WILL L AST YOU A LIFETIME. POSSIBLY LONGER . The Bremont ALT1-C is a mechanical aviation chronometer that’s 99.998% accurate. It’s painstakingly built by hand at our workshops in Henley-on-Thames, Oxfordshire, England. But if the inside of the ALT1-C is delicate, the outside is anything but. The case is made from steel that’s seven times harder than you’ll find in ordinary watches. (We bombard it with electrons to toughen it up.) The crystal is sapphire and scratch-resistant. (We know, we’ve tried.) And the whole thing is water resistant to 100 metres. We hope you enjoy the ALT1-C. After all, you’ll be together a long time.
In Brief
Sweet Lavender
Go Green
Sebagai penghormatan terhadap legenda sepakbola yang berhati emas, Cristiano Ronaldo, TAG-Heuer memproduksi arloji Edisi Terbatas TAG Heuer Formula 1 CR7 Chronograph dalam warna hijau, seperti warna rumput di lapangan. Warna hijau menghiasi flens, jarum jam dan indeks di atas dasar hitam pekat yang menegaskan karakter arloji sporty ini. Terbuat dari titanium karbida hitam berlapis baja dan bezel dilengkapi skala tachymeter, arloji berdiameter 42mm ini memamerkan logo CR7 pada dial dan bagian belakang case, dan tali jam NATO terinspirasi oleh tali nilon yang digunakan Angkatan Darat Inggris selama Perang dunia II. www.tagheuer.com
Batik Touch
Batik adalah salah satu warisan budaya Indonesia, dan melalui Koleksi Terbatas Leica D-Lux (Typ 109) Indonesia Special Edition LE45 terbarunya, Leica Store Indonesia merangkul warisan bangsa ini dalam motif Batik Parang yang artistik. Motif ini senada dengan kepribadian Leica D-Lux (Typ 109), kamera compact dengan keseimbangan yang sempurna antara performa, fungsi dan dimensi sebuah kamera. Diproduksi terbatas, hanya 45 unit dan tersedia eksklusif di Leica Store Indonesia, kamera ini adalah apresiasi Leica Indonesia untuk Indonesia, bangsa yang memiliki sejarah indah bersama Leica. Leica Store Indonesia: Tel. +6221 5790 6066
18
CGW Magazine
Chopard meluncurkan Lavender Jade dari lini arloji Chopard Imperiale klasik yang dihiasi dengan batu giok warna lavender. Arloji mewah yang terbuat dari emas putih 18K berdiameter 36mm ini memamerkan desain yang terinspirasi oleh karakteristik dan masa kejayaan kaisar Romawi, dengan penunjuk jam angka Romawi, dan jarum jam berbentuk kurva bak belati runcing yang digunakan oleh penguasa selama pertempuran. Berlian-berlian putih yang menghiasi bezel, lug, tombol pemutar jam hingga dial jam menegaskan sentuhan kemewahan arloji cantik ini. www.chopard.com
Be BOLD! MB&F meluncurkan ‘mesin radikal’ terbarunya dari lini Legacy Machine 101, yaitu arloji LM101 Platinum yang diproduksi terbatas hanya 33 buah. Sama seperti arloji pendahulunya, LM1, LM2 dan LM Perpetual, edisi Platinum langsung dikenali berkat wajah jam warna biru yang mencolok. Tetap mempertahankan roda keseimbangan yang melayang dan sub-dial terbentang lebar yang telah menjadi merek dagang dari lini Legacy Machine, arloji ini memiliki case berdiameter 40mm, dibuat dari platinum 950, dan mesin jam LM101 calibre buatan manufaktur sendiri, dengan pengawasan estetika dari sahabat MB&F, Kari Voutilainen. www.mbandf.com/mbandf
In Brief
Epic Time
Christie’s New York mengadakan lelang bertajuk ‘Omega SpeedMaster 50 – From A Spacewalk To Today’ untuk koleksi Omega Speedmaster yang ikonik dan menarik minat besar para penggemar arloji mewah, kolektor dan investor. Christie’s menampilkan 50 lot demi menghormati perayaan 50 tahun perjalanan luar angkasa Gemini IV oleh astronot Edward White pada tahun 1965. Dua koleksi yang paling digemari, Speedmaster yang dikenakan oleh astronot Apollo 17, Ron Evans dan Speedmaster yang dikenakan pilot uji coba pesawat Concorde Kapten Hackett, dirancang lebih dari setengah abad lalu, namun masih diminati para kolektor jam, bukti bahwa desain dan kualitas arloji Omega adalah abadi. www.omegawatches.com
All Stars Pada pemutaran perdana film baru James Bond, Spectre, Daniel Craig hadir di karpet merah Royal Albert Hall di London diapit oleh gadis-gadis Bond, Léa Seydoux dan Monica Bellucci, keduanya terlihat memesona dengan perhiasan Chopard. Cincin-cincin berlian dihiasi safir biru dan zamrud hijau dan anting berlian putih dikenakan Belluci, sementara Seydoux mengenakan cincin berlian putih Happy Emotions dan anting berlian, seluruhnya dari Chopard. www.chopard.com
Fly Away Sebagai penghargaan terhadap hasrat sang pendiri pada dunia penerbangan, Raymond Weil bermitra dengan produsen penerbangan legendaris Piper Aircraft Inc dan menciptakan arloji pilot pertamanya, Freelancer Piper. Berdiameter 45mm yang terbuat dari titanium dan baja, arloji dilengkapi chronograph dengan fungsi-fungsi tanggal dan GMT, dan sarat dengan fitur-fitur penerbangan, seperti jarum jam dan menit biru berbentuk bilah rotor pada pesawat, jarum GMT merah menunjukkan kompas, hingga jarum detik kecil sebagai indikator ketinggian pesawat. Tersedia dalam kotak yang dilengkapi miniatur Raymond Weil Piper M500 Aircraft. www.raymond-weil.com
Deadly Glam Arloji Big Bang Broderie Sugar Skull terbaru dari Hublot yang dikenakan model cantik Bar Refaeli ini adalah perwujudan sempurna dari arti Haute Horlogerie. Edisi Terbatas yang dproduksi sebanyak 200 arloji ini berdiameter 41mm, terbuat dari ceramic hitam dengan dial dari serat karbon dihiasi sebentuk tengkorak warna-warni hasil sulaman bordir Saint-Gall diatas bahan sutra organza, bertatahkan spinel merah. www.hublot.com
20
electric diamond like coating
genuine leather genuine lizard genuine crocodile 316L stainless steel
design in Jakarta hand crafted locally
usa/italy calf croco stamped washable nylon
hand stiched
non allergic rubber material vast variety of color
genuine stingray
PROVIDES OVER 100 COLOR OF NATO STRAPS, A VAST VARIETY OF GENUINE CROCO STRAPS, CALF LEATHER AND RUBBER STRAPS, HANDMADE LEATHER BRACELET WATCH BUCKLE, WINDER AND BOXES OUR STORE Pacific Place Level 4 I +6221 5797 3115 Mall Pondok Indah 2 Level 1 I +6221 7592 1010 Kuningan City Level UG I +6221 5010 1239 Mall Kelapa Gading 2 Level 2 I +6221 452 9565 Mall Kota Kasablanka Level UG I +6221 2947 5140 Mall Taman Anggrek Level 1 E15 I +6221 563 9 617 Plaza Indonesia Extension Level 4 (near Celebrity Fitness)
OUR RETAILER JAKARTA DUTEMPS +6221 2911 5900
LEGACY Blok M +6221 7209021
EPITOME fX Sudirman +6221 571 3300
GMT Watch Melawai Plaza +6221 724 8006
SURABAYA Watch Meister Pakuwon Plaza +6231 3126 7246 SINGAPORE TVG Orchard Parade +65 6702 7191
In Brief
Timeless Beauty Swan Jewellery menciptakan satu set perhiasan mewah ‘Crocus Collection’ dari lini Party Collection dalam edisi terbatas dan satu-satunya di dunia. Perhiasan cantik yang terdiri dari sebuah kalung berlian dan sepasang anting berlian yang sangat anggun dan megah ini terinspirasi oleh indahnya bunga Crocus yang mekar sebagai pertanda tibanya musim semi. Perhiasan terbuat dari emas 18K bertatahkan 1.888 butir berlian, yang terdiri dari 1.417 berlian putih brilliant cut 23.66 karat, 456 berlian kuning brilliant cut 9.05 karat, dan 15 berlian putih rose-cut 2.03 karat. Kelebihan pada desain perhiasan ini terletak pada sebentuk serbuk sari bunga yang dirancang menggunakan berlian-berlian putih rose-cut, sementara itu kelopak bunga dari berlian kuning menyeruak indah di atas hamparan salju yang terbuat dari berlian-berlian putih. www.swan-jewellery.com
The Bright Star Arloji Limelight Stella terbaru dari Piaget yang dikenakan oleh aktris Jessica Chastain ini adalah perwujudan kisah cinta Piaget dengan para wanita. Arloji feminin ini menampilkan fitur fase bulan pada dasar muka jam, dilengkapi mesin Calibre 584P buatan in-house manufaktur sendiri. Terbuat dari emas pink 18K berdiameter 36mm, arloji cantik ini dihiasi 14 berlian brilliant-cut, sungguh menjadi sebuah persembahan mewah bagi wanita teristimewa. www.piaget.com
Trio Dome Clocks Patek Philippe menghormati hari Kemerdekaan Republik Singapura yang ke-50 dengan menciptakan tiga kreasi kerajinan langka, yaitu jam meja berbentuk kubah. The Peranakan Culture, The Esplanade Singapore dan The Farquhar Collection ini dilelang pada makan malam amal gala yang diadakan di National Museum of Singapore. Ketiganya mengambil inspirasi dari masa lalu Singapura dan sekarang, flora dan fauna, budaya dan warisan dan lanskap modern ikonik. Sebanyak USD 2.450.000 dolar berhasil terkumpul, bahkan pemenang lelang jam Farquhar Collection telah bermurah hati menyumbangkan jam tersebut ke National Museum of Singapore. www.patek.com
22
NAMA ARTIKEL
TIME FOR LUXURY All About Luxury Watches Collector’s Corner Interviews
CARTIER
Collector’s Corner
HALAMAN INI DAN HALAMAN SAMPING Jam meja Arachnophobia dan arloji Horological Machine N6, keduanya dari MB&F; Saat dikenakan, arloji Horological Machine N6 ini tampak seperti salah satu mesin rahasia yang canggih; Maximilian BĂźsser, sang jenius
24
CGW Magazine
Time
to Beat
THE REBELS OF HOROLOGY Edisi kali ini ,Collector’s Guide-WATCHES Indonesia khusus membawa Anda untuk mengenal lebih jauh tentang para pemberontak di dunia horologi, yaitu para pendiri dan pencipta merek-merek jam tangan independen dan legendaris yang mengunggulkan mesin arloji super canggih, desain luar biasa indah dan berani menantang prinsip-prinsip dasar dalam pembuatan jam, namun tetap mengusung fungsi utamanya sebagai penunjuk waktu. Mereka hadir di ajang Dubai Watch Week di Dubai, UAE pada bulan Oktober lalu, dalam pameran bertajuk ‘The Rebels of Horology’ yang diprakarsai oleh Ahmed Seddiqi & Sons yang bekerjasama dengan GPHG.
Maximilian Busser – MB&F
Merek jam tangan independen MB&F adalah singkatan dari Maximilian Busser & Friends yang diprakarsai oleh sang jenius, Maximilian Busser. MB&F kini telah menjadi salah satu merek jam tangan paling digemari di kalangan connoisseur dan kolektor jam tangan di seluruh dunia karena desainnya yang sangat mengejutkan, super canggih dan tidak terpaku pada desain jam tangan pada umumnya.
CGW Magazine
25
Pascal Raffy – BOVET
Bovet Fleurier SA adalah merek jam mewah asal Swiss yang didirikan tahun 1822 oleh Edouard Bovet yang dahulu dikenal dengan jam sakunya yang sangat mewah dan artistik. Bovet juga dikenal dengan dasar muka jam berkualitas tinggi seperti pada model-model Fleurier Miniature Painting, ukiran pada muka jam hingga fitur tourbillon 7-hari. Sejak tahun 2001, merek jam mewah ini dibeli oleh Pascal Raffy yang kini menjadi pemilik tunggal dan presiden Bovet. Raffy adalah individu yang sangat intuitif dan intuisi ini membimbingnya kepada pilihan yang tepat. Energinya, dipasangkan dengan strategi jangka panjang dan visi, telah memungkinkan Pascal Raffy untuk mengangkat House of Bovet ke puncak seni pembuatan jam. HALAMAN INI DARI KIRI Pascal Raffy; Jam saku Bovet 1822 Braveheart; Dua tampilan arloji Amadeo Fleurier Tourbillon Braveheart HALAMAN SAMPING Arloji HAUTLENCE terbaru dari lini Concept d’Exception, Vortex; Guillaume Tetu
26
CGW Magazine
Guillaume Tetu – HAUTLENCE Dengan motor Guillaume Tetu, CEO dan cofounder dan Georges-Henri Meylan, salah satu tokoh yang paling dihormati dalam industri jam, merek jam Hautlence hadir menggebrak industri horologi tingkat tinggi dengan pendekatan yang berbeda dan kreatif dalam pembuatan jamnya. Hasilnya adalah model-model jam yang luar biasa, memiliki visi berani dan telah diakui oleh para pecinta jam tangan mewah berkat prestasi merek ini dalam hal arsitektur mekanik. Ia pun berani merangkul tokoh kontroversial Eric Cantona untuk menyuntikkan ide-ide gilanya ke dalam desain beberapa arloji Edisi Terbatasnya.
CGW Magazine
27
Stephen Forsey – GREUBEL FORSEY
Merek yang mengkhususkan dalam pembuatan jam tangan mewah, Greubel Forsey baru-baru ini memenangkan penghargaan tertinggi Aiguille d’Or Grand Prix di ajang Grand Prix d’Horlogerie de Geneve 2015 untuk model Tourbillon 24 Secondes Vision terbarunya. Merek ini pertama kali didirikan pada tahun 2004 oleh Robert Greubel dan Stephen Forsey dan berbasis di La Chaux-de-Fonds, Swiss. Stephen Forsey yang dikenal sebagai pembuat jam mewah mengunggulkan keseimbangan pada hal eksklusivitas, desain dan dampak dari tren terbaru ‘smart watches’ pada teknik pembuatan jamnya, sembari tetap mempertahankan integritasnya pada artistik.
DARI KIRI ATAS Salah satu arloji Greubel Forsey; Stephen Forsey, Co-Founder Greubel Forsey; Arloji Galet Secret dari Laurent Ferrier; Vanessa Monestel, CEO Laurent Ferrier
Vanessa Monestel – LAURENT FERRIER
Laurent Ferrier adalah merek jam tangan tradisional yang diciptakan pada tahun 2010 oleh pembuat jam dengan nama sama, Laurent Ferrier. Merek jam eksklusif ini diproduksi hanya 100 arloji pada tahun 2012 dan hingga tahun 2013, pada saat Vanessa Monestel bergabung di perusahaan milik keluarga ini dan menjadi General Manager, jumlah produksi jamnya hanya sekitar 140 buah. Dengan finishing yang luar biasa dan desain sempurna, merek jam ini pantas disebut sebagai jam tangan ‘mewah dan eksklusif’ yang sebenarnya, karena diproduksi terbatas, dengan pembuatan yang sempurna dan menjadikannya sangat eksklusif.
28
CGW Magazine
Felix Baumgartner – URWERK
Merek jam tangan independen, Urwerk pasti akan membuat mata terbelalak atau setidaknya akan membuat siapapun yang memandangnya terkagum-kagum. Bagaimana tidak, merek jam tangan ini berhasil mendobrak batas-batas desain tipikal dengan prototipe pertama mereka di BaselWorld tahun 1997 lalu, dan baru-baru ini mereka memberanikan diri untuk menciptakan UR-106, arloji pertama mereka untuk para wanita. Sang pembuat jam Felix Baumgartner, bagian dari duo di belakang merek maskulin Urwerk memang selalu berusaha menciptakan desain-desain yang canggih, industrial namun tetap fungsional. DARI KIRI ATAS Felix Baumgartner di ruang kerjanya; Sang pembuat jam yang ambisius; Dua model arloji Urwerk yang sangat menawan
Magazine 2929 CGWCGW Magazine
Lionel Betoux – CABESTAN
Good news! Merek jam mewah Cabestan akan berkolaborasi dengan Time International dan koleksi jam tangan mewahnya dapat ditemukan di butik-butik Time Place di Indonesia. Pada tahun 2013 lalu, Lionel Betoux membeli perusahaan ini dan menjadi pemilik sekaligus CEO Cabestan, dan dengan pengalamannya yang luas di bidang teknik ia menghidupkan kembali merek ini dan memberikan pengakuan yang layak. Kita masih ingat tentu dengan inovasi-inovasi mereka yang mengejutkan seperti Winch Tourbillon dan Trapezium, dan semakin menggila dengan pengembangan terbaru pada koleksi Terra Luna yang sensasional. Simak wawancara eksklusif kami dengan Lionel Betoux di kolom Brand Talk edisi ini.
DARI KIRI ATAS Rangkaian mesin jam Cabestan yang sangat canggih; Lionel Betoux; Christine Hutter, CEO; Arloji Benu Tourbillon terbarunya
Christine Hutter – MORITZ GROSSMANN
Good news! Pembuat jam mewah Cabestan akan berkolaborasi dengan Time International dan koleksi jam tangan mewahnya bisa ditemukan di butik-butik Time Place di Indonesia. Pada tahun 2013 lalu, Lionel Betoux membeli perusahaan ini dan menjadi pemilik sekaligus CEO Cabestan, dan dengan pengalamannya yang luas di bidang teknik ia menghidupkan kembali merek ini dan memberikan pengakuan yang layak. Kita masih ingat tentu dengan inovasi-inovasi mereka yang mengejutkan seperti Winch Tourbillon dan Trapezium, dan semakin menggila dengan pengembangan terbaru pada koleksi Terra Luna yang sensasional. Simak wawancara eksklusif kami dengan Lionel Betoux di kolom Brand Talk edisi ini.
Magazine 3030 CGWCGW Magazine
Edouard Meylan – H. MOSER & CIE
H. Moser & Cie adalah merek jam mewah yang merupakan bisnis keluarga berbasis di Schaffhausen, Swiss, memiliki 50 karyawan yang sangat berdedikasi dan memproduksi hanya 1.000 buah arloji per tahun. Sang CEO merek ini, Edouard Meylan yang baru berusia 38 tahun sangat yakin dan percaya akan produknya, dan ia menawarkan berbagai solusi cerdas dibandingkan berkutat dengan kerumitan mesin jam. Untuk itulah seluruh desain jamnya terlihat sangat elegan dan mewah, tak heran jika merek jam tangan ini banyak diburu para kolektor, dan sejak tahun ini, H. Moser & Cie sudah bisa didapatkan melalui PT. Eurobutik Bangun Indonesia yang menjadi peritel resminya di Indonesia.
DARI ATAS Edouard Meylan, CEO H. Moser & Cie; Arloji Endeavour Perpetual Calendar Funky Blue Magazine 3131 CGWCGW Magazine
DARI KIRI Pierre Jacques; Salah satu model arloji de Bethune yang futuristik
Pierre Jacques – DE BETHUNE
Arloji De Bethune yang hanya diproduksi sekitar 300 buah per tahun ini memamerkan kekayaan pembuatan jam dari masa lalu dalam mendesain jam tangan masa depan. Kombinasi ini menghasilkan arloji mewah dengan semua atribut dan keahlian teknis of pembuatan jam terbaik, namun tidak tradisional. Meski baru didirikan pada tahun 2002, merek jam ini sudah menjadi buruan para pecinta dan kolektor jam dari seluruh dunia. CEO merek terkenal ini, Pierre Jacques berkontribusi penting terhadap kesuksesan De Bethune, namun sayangnya ia baru mengumumkan pengunduran dirinya dari merek yang telah ia kelola sejak 2011, dan kita tunggu kejutan selanjutnya dari CEO terbaru di tahun 2016.
32
CGW Magazine
DARI KIRI ATAS Arloji HYT Skull Maori; Vincent Perriard; Arloji HYT H3 yang canggih
Vincent Perriard – HYT
Saat arloji HYT pertama kali diperkenalkan ke publik penggemar jam tangan, jam tangan ini telah menjadi topik perbincangan yang tiada habisnya. Bagaimana membuat cairan yang selalu menjadi musuh utama mesin jam dapat berpadu dan saling melengkapi dalam gerakan mesin jamnya yang canggih! Keberhasilan HYT menggabungkan cairan dengan mesin mekanik pada model H1 pertamanya berhasil meraih penghargaan sebagai jam tangan inovatif terbaik di ajang 2012 Grand Prix d’Horlogerie de Genève. Vincent Perriad adalah sang pencipta yang selalu siap dengan ide-ide gilanya yang menantang prinsip-prinsip dasar dalam pembuatan jam tangan.
Magazine 3333 CGWCGW Magazine
Point of View
THE RISING STAR
Kesuksesan pembalap muda kebanggaan Indonesia dan kolaborasinya dengan merek jam tangan mewah
HALAMAN INI DARI KIRI Pembalap Rio Haryanto saat mengikuti balapan di Bahrain; Bagian belakang case arloji TAGHeuer Formula 1 Chrono Senna HALAMAN SAMPING Sang pembalap saat bersiap untuk mengikuti ajang balap bagi tim Campos di sirkuit Shakir, Bahrain 34
CGW Magazine
Rio akan mengenakan arloji TAG-Heuer Monaco Calibre 12 Chronograph, yang merupakan arloji chronograph persegi bermesin otomatis pertama di dunia
uda, berprestasi, tampan, terkenal, rendah hati dan religius, mungkin itulah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan sosok pembalap muda kebanggaan Indonesia ini. Bagaimana tidak, di usianya yang masih terbilang muda belia, 22 tahun, Rio Haryanto yang baru saja mengikuti ajang balap mobil untuk tim Campos di GP2 Series, Yas Marina Circuit di Abu Dhabi, UAE ini telah mendapatkan surat jaminan dari Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk berlaga di ajang Formula 1 (F1) tahun depan. Putera pasangan Sinyo Haryanto dan Indah Pennywati yang memulai hobinya di ajang balap Gokart sejak usia 6 tahun ini sudah berpartisipasi di Formula Asia 2.0 kompetisi balap pada usia 15 dan menjadi juara Asia. Prestasi lainnya termasuk menang di ajang Formula BMW Pacific 2009 pada usia 16, dan setahun kemudian masuk kualifikasi untuk lisensi Formula 1 yang bergengsi. Prestasinya termasuk menjadi Runner Up 2 di Seri GP2 di Monte Carlo (2014), Runner Up 1 untuk GP2 Series di Silverstone (2013), Pembalap Termuda di GP2 Series, Motorsport Driver of the Year (2012), Juara 1 di Auto GP di Valencia (2011), dan juga juara di GP3 Series Eropa dan Best Win of The Season di GP3 Series (2011). Dan baru-baru ini ia kembali menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen dan mendatangkan ribuan pujian dari para penggemarnya di Tanah Air hingga ke negeri jiran, Malaysia. Tak lain karena putera kelahiran Surakarta 22 Januari 1993 ini memiliki kebiasaan membaca ayat Al-Kursi sebelum mengendarai mobil balapnya. Dan ayat ke 255 yang diambil dari surat Al Baqarah itu sengaja dilekatkannya di sebelah kanan kokpit mobil balapnya, agar dapat dibaca setiap kali ia akan mengendarai mobil balapnya, atau tengah menjalani sesi latihan. Dengan resiko sebagai pembalap yang begitu besar dan kecepatan mobil bisa mencapai 310km/jam, tentu Rio ingin tetap fokus dan tenang dalam menjalankan aktivitas balapnya di sirkuit, dan ia percaya bahwa doa ayat Kursi membantunya untuk tetap tenang dan terlindungi.
CGW Magazine
35
Putera kelahiran 22 Januari 1993 ini memiliki kebiasaan membaca ayat Al-Kursi sebelum mengendarai mobil balapnya 36
CGW Magazine
Sungguh menginspirasi melihat segala prestasinya yang mengagumkan di usia yang terbilang belia, dan patut dijadikan teladan bagi para anak muda lainnya. Tak heran jika merek jam tangan ternama asal Swiss, TAG-Heuer melirik sosok pemuda yang inspiratif ini dan menobatkannya menjadi duta merek ini bersama peritelnya di Indonesia, INTime. Sebagai duta INTime dan TAG-Heuer, Rio menjadi satu-satunya atlet dari Indonesia yang mendapatkan kehormatan menjadi duta merek jam tangan terkenal ini, disandingkan dengan atletatlet internasional seperti pembalap Lewis Hamilton, petenis Rusia Maria Sharapova, pemain sepakbola Cristiano Ronaldo, dan pegolf Tiger Woods dan ia akan mengenakan arloji-arloji TAG-Heuer di berbagai ajang balap internasional. Irwan Danny Mussry, Presiden dan CEO Time International menjelaskan alasan terpilihnya Rio sebagai duta mereka, “Balapan adalah wilayah yang menggairahkan bagi kami, dan kami terkesan dengan sosok pebalap muda yang menginspirasi seperti Rio. Dia adalah seorang pembalap yang ambisius dan tak kenal takut, karakter yang sempurna untuk mewakili semangat kami, karena kami juga berusaha untuk menjadi berani, berpengaruh, muda dan dinamis. Ia juga partner yang ideal untuk mewakili nilai-nilai balapan dan kampanye TAG-Heuer saat ini, yaitu Don’t Crack Under Pressure.�
HALAMAN INI Rio mengenakan salah satu arloji TAG-Heuer; Arloji TAG-Heuer Monaco Calibre 12 Chronograph HALAMAN SAMPING DARI ATAS Rio Haryanto (tengah) diapit Rafaelle Marciello (kiri) dan Pierre Gasly, saat memenangi balapan GP2 Series di Sirkuit Silverstone, Inggris pada Juli lalu; Ayat Kursi itu sengaja dilekatkannya di sebelah kanan kokpit mobil balapnya
Dalam rilis yang dibagikan pada media, Rio menyatakan bangga telah menjadi bagian dari keluarga besar INTime dan TAG-Heuer. “Dikaitkan dengan peritel jam tangan bergengsi ini adalah kehormatan besar bagi saya, dan INTime adalah partner yang sempurna bagi saya. Dalam kompetisi, waktu adalah penting dan mengenakan arloji TAGHeuer, yang memiliki sejarah panjang di arena olahraga motor dan telah diakui dalam hal kualitas dan presisi, merupakan kerjasama yang ideal,� ujar sang pembalap. Ia akan mengenakan arloji TAGHeuer Formula 1 terbaru, yang memamerkan mesin jam Calibre 5, case dari titanium karbida hitam berlapis baja dengan tali karet hitam. Rio juga akan mengenakan arloji TAG-Heuer Monaco Calibre 12 Chronograph, yang merupakan penghormatan luar biasa untuk era balap motor dari tahun 1960-an dan 70-an, dan merupakan arloji chronograph persegi bermesin otomatis pertama di dunia. Dikenakan oleh aktor Steve McQueen di film Le Mans tahun 1971, arloji ini adalah simbol keunggulan dan keberanian yang luar biasa.
CGW Magazine
37
Point of View
I’ll Be Back! Industri jam tangan menjadi target Arnold Schwarzenegger berikutnya
38
CGW Magazine
Impian sang aktor maskulin menjadi kenyataan, dengan terciptanya merek jam Arnold Schwarzenegger, hasil kolaborasi dengan Magnum Group
Jika nama Arnold Schwarzenegger disebut, pasti yang terlintas pertama kali di benak kita adalah kiprahnya di dunia layar lebar sebagai bintang film dan produser, lalu aktivitasnya sebagai atlit binaraga profesional, model, pebisnis, investor, penulis, direktur hingga kegiatannya di bidang politik saat menjadi gubernur California. Namun tidak banyak yang menyangka jika aktor gaek kelahiran Thal, Austria pada tanggal 30 Juli tahun 1947 ini juga mulai terjun ke dunia horologi yang berawal dari kegemarannya mengoleksi jam-jam tangan mewah. Ia dikenal di lingkungan industri jam sebagai seorang kolektor dan terlihat mengenakan arloji-arloji seperti Audemars Piguet, U-BOAT dan Panerai di filmfilmnya.
DARI KIRI Sang aktor mengenakan salah satu arloji koleksinya saat mempromosikan Film Terminator Genisys di Sydney; Berpose bersama para penggemarnya; Salah satu model dari lini The Heritage
Namun kini Arnold bertekad untuk menciptakan merek jam sendiri yang sesuai dengan keinginannya. Schwarzenegger dengan bangga menceritakan bagaimana tim mereka secara teratur terbang ke rumahnya di Los Angeles dari Brazil selama satu tahun setengah untuk bekerja secara langsung dengan dia dalam hal desain dan konsep. Hingga akhirnya impian sang aktor maskulin menjadi kenyataan, dengan terciptanya merek jam tangan Arnold Schwarzenegger, hasil kolaborasinya dengan pembuat jam tangan asal Brazil, Magnum Group, dan diperkenalkan pertama kali ke publik di ajang BaselWorld 2015 lalu. Ia mengaku, “Saya ingin menciptakan sendiri jam tangan yang saya cintai, yang juga terjangkau, sementara sebagian besar jam tangan yang saya sukai harganya tidak terjangkau.� Lihat saja koleksinya Audemars Piguet Royal Oak Offshore Chronograph Arnold Schwarzenegger Legacy 2011, arloji mewah edisi terbatas yang ditawarkan senilai USD 40.200 saat diluncurkan.
CGW Magazine
39
DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Arnold adalah penggemar arloji-arloji berukuran besar; Salah satu model Governor dari koleksi Heritage; Arloji Hero Commander; Model Legend Iron berdiameter 58mm dari baja berlapis PVD hitam
Terdapat tiga koleksi utama yang fokus pada tiga era besar dalam kehidupan sang aktor, yaitu koleksi The Legend yang mengingatkan pada era di awal karirnya sebagai atlit binaraga; koleksi The Hero yang terinspirasi oleh era dimana ia berperan sebagai pahlawan dalam film-film laga; dan koleksi The Heritage yang mewakili era saat ia menjadi seorang politikus. Setiap lini jam tangannya dibuat 100% di Swiss, koleksi The Legend dan The Hero memamerkan mesin jam Swiss Ronda quartz dan dilapisi kaca kristal safir, sementara koleksi The Heritage menawarkan mesin jam otomatis dari Sellita, berlapis kristal safir dan bahan-bahan berkualitas tinggi dan kedap air hingga 100m. Dan tentunya dengan namanya terukir di dasar muka jam dan ukurannya yang masif, berkisar antara 45mm hingga 58mm, bahkan versi untuk wanitanya saja berdiameter 45mm! Arnold menegaskan, “Saya ingin jam tangan yang bisa menampilkan gaya militer, untuk mencerminkan film-film saya, namun juga elegan dan sporty. Anda dapat menemukan banyak merek jam dengan satu atau dua dari hal-hal tersebut, tapi tidak ketiga-tiganya.” Di hadapan para penggemarnya di ajang BaselWorld 2015 lalu, Arnold juga mengaku, “Kami telah bekerja di sana selama satu setengah tahun dan akhirnya kolaborasi dengan Magnum ini tercipta dengan segala dedikasi dan kerja keras.” Mungkin kita tak sabar lagi untuk melihat koleksi jam tangan hasil desainnya, namun saat media menanyakan kepastian kapan jam tangan merek sang ikon maskulin ini mulai beredar di pasaran, ia tersenyum, mengedipkan mata sembari berujar, “Terima kasih banyak...I’ll be back.”
40
CGW Magazine
Cover Story
The Roman
EMPIRE PELEBURAN SEJARAH, TRADISI DAN INOVASI OLEH BULGARI Italia dan jam tangan berkualitas memang tidak bisa dipisahkan, tradisi dan detail yang disuguhkan oleh pembuat jam tangan asal Italia ini sudah pasti digemari pencinta haute horlogerie di seluruh dunia. Namun, nama Bulgari berbeda dari beberapa penguasa jam tangan yang ada, tradisi yang mereka usung sangat tegas terlihat di setiap arloji yang mereka ciptakan, yang juga diselingi dengan proses evolusi Bulgari yang tidak pernah berhenti. Tidak hanya jam tangan mereka yang berevolusi tapi juga pemikiran Bulgari yang global, oleh karena proses metamorfosis inilah, Bulgari mempersembahkan butik terbaru mereka yang mewah di Plaza Senayan, Jakarta. Konsep ‘Italiano’ yang ditonjolkan di butik ini akan membawa Anda ke suasana di Roma dengan kolomkolom warna tembaga dan logo Bulgari yang tersemat di pelmet motif Ivory Encausto. Kesan tradisi Roma juga terlihat dari jendela-jendela Condotti dan hiasan Maglia Pantheon yang terinspirasi oleh kerajaan Romawi kuno.
42
CGW Magazine
Luke Evans mengenakan arloji Bulgari Bulgari Solotempo dalam warna biru elegan
“Hubungan yang saya bangun dengan Bulgari sudah selaras.” –Luke Evans OLIVIA TSANG CGW Magazine
43
Kepakan Sang Kupu-Kupu Tidak hanya butik mewah yang diciptakan oleh Bulgari, koleksi jam tangan baru juga diluncurkan, salah satunya adalah Bulgari Papillon Heure Sautante. Arloji ini merupakan gebrakan baru di dunia haute horlogerie yang bisa dilihat dari sistem indikasi menit mereka yang revolusioner. Terinspirasi oleh kalimat “the flight of the butterfly�, sistem indikasi menit di arloji ini mengingatkan kita pada keindahan sayap seekor kupu-kupu yang sedang terbang. Konsep ini sungguh unik dan menghipnotis orang-orang yang melihat mekanisme baru ini, bahkan ada beberapa pihak yang mengatakan bahwa mekanisme arloji Bulgari Papillon Heure Sautante tergolong dalam kelas ingenious. Dalam mekanisme pergantian menit, Bulgari menggunakan perputaran setengah lingkaran 180 derajat dimana angka-angka penunjuk menit ke-00 dan 60 berada di kanan dan kiri disc dan angka-angka menit hanya terdapat di bagian bawah dari setengah lingkaran tersebut. Keistimewaan arloji ini terletak pada dua jarum jam atau dalam hal ini, dua sayap berbentuk diamond yang terpisah satu sama lain. Ketika menandakan menit pertama, sayap pertama akan terlihat vertikal dengan ujung tajamnya mengacu pada angka-angka menit, sedangkan sayap kedua berbentuk horizontal dan bergerak sesuai arah jarum jam untuk mengikuti sayap pertama sehingga secara visual kedua sayap Papillon ini membentuk huruf T. Bentuk T ini akan terus berlangsung hingga menit ke-55 dimana sayap kedua yang sekarang berada di sisi kanan akan memutar badannya sehingga pada saat menit ke-60 atau pergantian jam, ujung sayap pertama menunjuk pada menit 60 dan ujung sayap kedua mengarah pada menit 00, membentuk sebuah garis horizontal atau paralel satu sama lain dan ketika waktu kembali mengarah pada menit pertama, sayap kedua sudah berubah menjadi sayap pertama dan sebaliknya, dan cara kerja ini akan terus berlangsung setiap kali pergantian jam terjadi. Penjelasan ini memang terkesan rumit dan dari segi teknis pun bisa dikatakan sebagai sistem yang kompleks untuk sebuah penanda menit, namun ketika Anda melihat cara kerja arloji ini secara langsung, hanya ada satu kata yang akan terucap, yaitu ‘indah’, seindah kepakan sayap
44
CGW Magazine
kupu-kupu. Untuk menambah kesan dramatis, Bulgari menggunakan case berdiameter 45mm dengan dua pilihan emas, pink atau white gold18K. Bulgari Papillon Heure Sautante memberikan kompleksitas dengan level tertinggi ketika kita melihat bagaimana mekanisme dari sayap kupu-kupu mereka bisa menginspirasi sisi kreativitas di setiap individu. Bulgari telah mencapai tingkat baru dalam dunia haute horlogerie, revolusioner dalam melihat sesuatu yang telah ada ratusan tahun lalu, lalu merubah konsep lama tersebut menjadi inovasi baru dengan Bulgari Papillon Heure Sautante.
Sejarah 40 Tahun Inovasi melalui kreasi Bulgari Papillon Heure Sautante bukanlah hal yang baru bagi merek terkenal asal Italia ini, Bulgari telah menjadi pioneer revolusi estetika jauh sebelum inovasi arloji terjadi. Pada tahun 1975, Bulgari memperkenalkan Bulgari Roma yang revolusioner sehingga menempatkan nama Bulgari di papan atas sejajajar dengan namanama besar lainnya. Bulgari telah mengeluarkan produk-produk jam tangan sejak tahun 1920-an, dan di saat teknologi mulai mendominasi penampilan arloji-arloji dengan tampilan digital dan teknologi Quartz pada tahun 1975, Bulgari tetap menggunakan pendekatan tradisional dan memadukannya dengan teknologi modern dengan meniadakan jarum jam dan menggunakan penunjuk waktu digital pada muka arloji berbentuk bulat yang tradisional. Tersemat kata BULGARI ROMA pada bezel arloji dengan ukuran huruf yang cukup besar layaknya koin Sestertius, dan anyaman yang dipakai sebagai tali jam untuk membuat unsur Roma kuno terasa lebih kental, terbukti membuat arloji Bulgari Roma kemudian menjadi instant hit. Untuk merayakan warisan 40 tahun, Bulgari meluncurkan empat versi terbaru di bawah bendera Bulgari Roma dengan menggandeng aktor Luke Evans sebagai brand ambassador. Aktor asal Wales yang tengah mengerjakan film Beauty and The Beast ini sudah mengenal dan jatuh cinta pada Bulgari sebelum dia ditunjuk menjadi salah satu brand ambassador. Evans berujar, “Sebelum saya bergabung dengan Bulgari, saya sudah menjadi konsumen mereka, jadi hubungan yang
HALAMAN INI Tampilan Bulgari Papillon Heure Sautante dengan keunikan sistem indikasi menit mereka yang revolusioner
Bulgari telah menjadi pioneer revolusi estetika jauh sebelum inovasi arloji terjadi
HALAMAN SAMPING Butik Bulgari terbaru di Plaza Senayan, Jakarta
CGW Magazine
45
HALAMAN INI Aktor dan penyanyi asal Inggris Luke Evans mengenakan Bulgari Roma Finissimo 40th Anniversary HALAMAN SAMPING Perjalanan sejarah dan prestasi 40 tahun merek jam asal Italia ini yang mengagumkan
Pemakaian emas kuning merupakan tribut kepada Bulgari Roma yang pertama OLIVIA TSANG
46
CGW Magazine
2015
Bulgari Roma Finissimo 40th Anniversary
1975
Bulgari Roma Digital & Bulgari Roma Mechanical pertama
2013
Bulgari Bulgari dengan Manufacture SoloTempo Calibre
2010
Bulgari Bulgari Power Reserve
2009
Bulgari Bulgari CarbonGold kedua
40 years
2006
Bulgari Bulgari Power Reserve
2005
Bulgari Bulgari CarbonGold pertama
2001
2004
Bulgari Bulgari Tourbillon
Bulgari Bulgari Perpetual Calendar
1977
Bulgari Bulgari pertama
1980
Bulgari Bulgari Tubogas
1996
Bulgari Bulgari Skeleton
1997
Bulgari Bulgari 20th Anniversary
kami bangun sudah selaras”. Luke Evans merupakan sosok yang sederhana dalam berbusana, “Saya menyukai sesuatu yang simpel dan maskulin”, dan kata-kata simpel dan maskulin inilah yang tergambar di Bulgari Roma versi terbaru. Interpretasi terbaru terlihat pada Bulgari Roma Finissimo 40th Anniversary yang hadir dalam tiga pilihan – pink gold, steel dan yellow gold. Mesin Caliber BVL 128 setebal 2,23mm, dan total ketebalan arloji yang hanya 5,15mm menjadikan arloji ini sangat unik dari segi penampilan, besar secara diameter, 41mm, namun sangat ramping jika dilihat dari samping. Tiga Bulgari Roma terbaru diperkenalkan dengan nama Bulgari Roma Tubogas, arloji feminin dari pink gold 18K sebagai basis case dan tombol pemutar jam, yang dipercantik tourmaline cabochon. Dasar muka jam warna coklat bertatahkan 12 berlian sebagai penunjuk jam semakin memberi kesan mewah pada arloji yang dilengkapi gelang Tubogas dalam kombinasi pink gold dan steel. Lalu ada Bulgari Roma Finissimo Tourbillon dengan mekanisme tourbillon tertipis yang pernah ada, Caliber BVL 268 dengan diameter 32,60mm dan ketebalan 1,95mm. Dan yang terakhir, Bulgari Bulgari Solotempo adalah pengembangan mutakhir dari versi orisinil yang dikeluarkan pada tahun 1977, menggunakan Caliber BVL 191 dengan dekorasi Côtes de Genève.
Harmonisasi Estetika Selain sejarah yang tetap dipegang teguh, Bulgari juga terus mengembangkan kerajaan Roma mereka dengan terus meluncurkan kreasi-kreasi baru, salah satunya adalah Octo Retrograde atau Octo Retrogradi dalam Bahasa Italia-nya. Sejak peluncurannya di tahun 2012, Bulgari Octo Retrograde telah menjadi tolak ukur bagi arlojiarloji lainnya dalam hal estetika penempatan jam, menit dan hari. Terdapat dua versi yaitu Mono-Retrograde dan Bi-Retrograde. Secara teknikal, kedua versi ini tidak memiliki perbedaan mencolok, keduanya memakai case berdiameter 38mm dengan opsi pink gold atau white gold 18K. Perbedaan terletak pada caliber yang mereka gunakan, Mono-Retrograde menggunakan Caliber BVL 262 sedangkan Bi-
Dalam waktu tiga tahun saja, Bulgari Octo Retrograde telah menjadi salah satu simbol besar untuk Bulgari HALAMAN INI Dua tampilan arloji Bulgari Octo Retrograde dalam pilihan pink gold atau emas putih 18K HALAMAN SAMPING Model-model terbaru arloji Diva High Jewellery dan Diva Jewellery
48
CGW Magazine
Retrograde memakai Caliber BVL 300. Perbedaan lain versi terdapat pada segmen-segmen jam, menit dan hari, dimana Mono-Retrograde menempatkan jumping hour di bagian bawah dial tepat di arah jam 6 dan penunjuk menit berbentuk lingkaran 210 derajat berada di bagian atas dial tanpa adanya penunjuk hari untuk memberi kesan bersih dan sederhana. Sementara Bulgari Octo Bi-Retrograde mengubah penempatan jumping hour pada arah jam 12, dan pada bagian bawah dial terdapat lingkaran 180 derajat untuk pergantian hari yang memberi kesan rumit dan berkelas.
Ekspresi Seorang Diva Sebuah kerajaan membutuhkan seorang ratu dan begitupun kerajaan Bulgari yang sudah menciptakan perhiasan lebih dari 130 tahun membutuhkan simbol wanita kuat dan cantik. Koleksi Diva mencerminkan karisma wanita Italia yang percaya diri, kuat, romantis dan sejajar kedudukannya dengan pria, simbol utama dari definisi diva seutuhnya. Terdapat empat kreasi terbaru yang terbagi menjadi dua kelompok, Diva High Jewellery dan Diva Jewellery. Bulgari menggunakan batu mulia pada setiap bezel Diva High Jewellery dan Diva Jewellery yang membentuk satu kesatuan warna, layaknya koralkoral di laut atau kelopak-kelopak bunga berwarna. Kesan koral bisa dilihat pada Diva High Jewellery versi pertama, dimana tersemat 10 elemen koral disanding dengan berlian mengelilingi bezel emas merah muda, ditambah gelang emas serta balutan koral, onyx dan, berlian menjadikan arloji feminin ini lebih dari sekedar jam tangan biasa. Versi kedua dari koleksi Diva High Jewellery terbuat dari emas putih, dengan tampilan yang sungguh fantastis, hampir seluruh permukaan jam tangan bertatahkan berlian. Tidak hanya itu, batu zamrud buff-top dan round-cut, jika dijumlahkan, terdapat lebih 200 butir batu mulia mewah. Pada dua versi Diva Jewellery lainnya, Bulgari menggunakan pink gold untuk keseluruhan badan arloji dan white gold untuk versi Watch SAP Code 102421. Perbedaan mereka terdapat di elemen-elemen yang melekat di dinding arloji ini, jika versi pink gold memilih berlian diamondcut, batu garnet mandarin, tourmaline dan batu opal berwarna pink disertai dasar muka jam kulit kerang berkilauan, pada versi white gold, pilihan ornamen jatuh pada berlian brilliant-cut, batu tanzanite dan turquoise dan sebagai pelengkap, dasar muka jam dihiasi berlian snow-set pave. Dengan koleksi-koleksi terbaru yang menggabungkan sejarah Roma dengan teknologi inovatif tersebut, haruskah Bulgari berkata lebih untuk menunjukan supremasi mereka di dunia Haute Horlogerie?
CGW Magazine
49
Brand Talk
Umberto Macchi Managing Director of Sales & Marketing, Bulgari
Luxury Is OUR BUSINESS
K
50
CGW Magazine
arisma dan kecerdasan dari pria asal Italia ini terlihat jelas saat ditemui beberapa jam sebelum pembukaan butik ketiga Bulgari di Jakarta pada akhir November lalu. Umberto Macchi memang pantas memangku jabatan sebagai Worldwide Managing Director Sales & Marketing untuk seluruh kategori (arloji, perhiasan, parfum hingga kosmetik) dari merek terkenal seperti Bulgari. Betapa tidak, dalam waktu wawancara kami yang relatif singkat, pria jangkung yang penuh senyum ini dengan lancar
dan lugas menjawab berbagai pertanyaan media dan memaparkan berbagai info tentang sejarah hingga produk terbaru dari merek asal Italia yang sangat dikenal di seluruh dunia itu. Saat ditanya mengenai faktor utama yang menginspirasi desain produk di Bulgari, ia mengaku bahwa faktor yang terpenting adalah tetap setia pada warisan dan DNA merek, dan menekankan segi kontemporer desainnya, “Di Bulgari, kami menemukan inspirasi yang luar biasa dari arsip Bulgari, diwariskan oleh
DARI KIRI Dua tampilan arloji Diagono Magnesium; Sketsa Magnesium Ecosystem HALAMAN SAMPING Umberto Macchi; Arloji Bulgari Octo Finissimo dari pink gold
koleksi ikonik kami, namun seluruh produk itu harus tetap kontemporer, dan elemen arsitektur juga penting. Arsitektur modern telah menjadi inspirasi pada beberapa koleksi Bulgari,” tegasnya. “Sangat penting untuk dapat mengenali merek dan tampilan dari jarak jauh ketika arloji tersebut berada di pergelangan tangan pemakainya. Kita harus mendapatkan keseimbangan yang tepat antara ketajaman dan kehalusan, antara kekakuan dan kenyamanan,” lanjutnya. Kekuatan utama produk arloji-arloji Bulgari, diakuinya terletak pada proses manufaktur dan teknologi canggih asal Swiss yang dipadukan dengan gaya Italia. Umberto juga menjelaskan tentang tren arloji pintar (smartwatch) yang tengah menjadi topik hangat di ajang BaselWorld 2015 lalu dengan memberi contoh teknologi dan desain yang diaplikasikan pada Bulgari Diagono Magnesium Concept Watch, arloji berteknologi tinggi yang telah diperlengkapi dengan sebuah chip NFC dan ponsel pintar. “Kami sangat mengutamakan eksklusivitas, mulai dari bahan yang digunakan, seperti magnesium yang tahan lama dan sangat ringan, dan PEEK (PolyEtherEtherKetone), polimer yang sering digunakan dalam space-tech karena suhu dan resistivitas strukturalnya yang mengagumkan. Dan demi keamanan data penggunanya, arloji ini akan memiliki link-up langsung ke sebuah bunker bawah tanah di Pegunungan Alpen Swiss, dimana semua password Anda, PIN, informasi pribadi dan rincian bank disimpan dengan aman,” jelasnya bangga. Definisi keindahan menurutnya ternyata sederhana, “Keindahan adalah sesuatu yang akan selalu memelihara kehidupan kita semua. Dan apa pun produk yang kami ciptakan di Bulgari, kami selalu memberikan segalanya yang indah. Apakah itu dalam bentuk fisik,
Dan demi keamanan data penggunanya, Bulgari Diagono Magnesium akan memiliki link-up langsung ke sebuah bunker bawah tanah di Pegunungan Alpen Swiss seperti benda yang unik, maupun emosional, seperti perasaan yang Anda dapatkan dari layanan kami. Itu adalah sensasi yang Anda dapatkan, kegembiraan.” Dan saat ditanya mengenai filosofi bisnis Bulgari, pria yang tampil rapi dengan setelan jas warna hitam yang serasi dengan arloji Bulgari Octo Finissimo Small Seconds yang dikenakannya sore itu menjelaskan, “Prinsipnya adalah, kita bisa sukses jika berhasil membuat pelanggan bersemangat dan tertarik. Itulah yang terpenting. Apa yang kita berikan kepada mereka tidak hanya produk melainkan juga emosi. Perasaan kegembiraan, sensasi yang disediakan oleh produk itu sendiri, oleh lingkungan di mana pelanggan membeli produk kami, dan dengan berkomunikasi dengan para sales kami. Itulah dunia dari sebuah merek secara keseluruhan.” Sebagai sosok penting di Bulgari yang telah bertahun-tahun berkecimpung di dunia perhiasan dan jam tangan, tentunya ia sudah mengoleksi berbagai arloji favorit, dan kami ingin tahu apa saja arloji favoritnya. “Arloji Bulgari yang pertama kali saya kenakan adalah Bulgari-Bulgari, yaitu arloji model vintage dengan logo ganda, itu adalah arloji klasik kami. Sejak itu saya sudah memiliki banyak arloji lainnya, dan saat ini saya tengah mengenakan arloji Bulgari Octo Finissimo Small Seconds dari platinum yang meski terlihat cukup sederhana, namun arloji ini memiliki 110 segi yang terpisah dan secara hati-hati dikerjakan dengan tangan, dengan penyelesaian akhir polished dan brushed secara bergantian, sehingga hasilnya seperti yang Anda lihat, sangat indah dan halus, namun tidak menyolok.” Tidak salah memang pilihannya, arloji yang dikenakannya itu memiliki bentuk oktagonal yang ikonik, terinspirasi oleh arsitektur Maxentius Basilica dari zaman Romawi, dengan case platinum berdiameter 40mm extra-tipis (5.00mm).
CGW Magazine
51
Special Report
WATCHES & WONDERS 2015
TRIBUTE TO ASIA Ajang pameran terbesar di Asia yang menawarkan tren terbaru dan terindah di dunia haute horlogerie
Bagi para kolektor jam tangan mewah di seluruh dunia, ajang pameran tahunan termegah di dunia untuk jam tangan dan perhiasan mewah yaitu BaselWorld di Basel, Swiss atau ajang pameran jam tangan eksklusif dari grup Richemont, SIHH di Jenewa tentu bukan hal baru, dan bisa jadi rutin dikunjungi setiap tahunnya. Namun ada satu lagi ajang pameran jam tangan termewah yang khusus diadakan untuk para penggemar dan kolektor jam tangan mewah di wilayah Asia, yaitu Watches&Wonders yang pada tahun 2015 ini sudah menginjak tahun ketiga dan berlangsung di Hong Kong Convention & Exhibition Centre pada tanggal 30 September hingga 3 Oktober lalu. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Audemars Piguet tidak turut berpartisipasi. Ke-12 merek jam tangan terkenal lainnya yang tetap setia hadir di ajang pameran jam tangan termewah di kawasan Asia ini adalah A. Lange & SĂśhne, Baume & Mercier, Cartier, IWC, Jaeger-LeCoultre, Montblanc, Officine Panerai, Piaget, Richard Mille, Roger Dubuis, Vacheron Constantin dan Van Cleef & Arpels. Tak kurang dari 20,000 pengunjung termasuk 800 perwakilan dari media di Asia hadir, jumlah yang begitu besar, dan terdapat kenaikan jumlah pengunjung sebanyak lebih dari 25% dibandingkan tahun 2014 lalu. Ajang ini terbukti semakin menarik para penggemar arloji mewah dan pengamat di industri haute horlogerie, seperti diyakini Fabienne Lupo, Chairwoman & Managing Director Fondation de la Haute Horlogerie, penyelenggara Watches&Wonders, “Kami hadirkan ajang ini sebagai sebuah pengalaman unik yang luas dan intens yang menyoroti dimensi teknis dan budaya dalam dunia pembuatan jam mewah. Ini akan memungkinkan para penggemar untuk mengagumi arloji-arloji favorit mereka dari sudut yang benar-benar baru dan berbeda,â€? tegasnya. 52
CGW Magazine
Lady Arpels MartinPêcheur Azur menampilkan sosok seekor burung pekakak, simbol kebahagiaan dan kesetiaan cinta
Arloji VAN CLEEF&ARPELS Lady Arpels Martin Pecheur Azur (Foto© Chez Voltaire & Aurore Colibert)
Untuk pertama kalinya, teknologi dimanfaatkan sepenuhnya demi kesuksesan ajang pameran tahun ini, yaitu dengan penggunaan teknologi digital untuk membuat setiap kunjungan semakin menarik dan informatif, dengan pilihan yang disesuaikan demi menunjukkan pada setiap individu yang hadir, berbagai pilihan yang sesuai dengan minat mereka masing-masing. Pengunjung dapat, misalnya, menggunakan smartphone mereka untuk mengikuti salah satu dari lima tur yang ditawarkan Watches&Wonders, dan setiap tur mengikuti rute yang sudah ditandai yang mewakili koleksi jam pada tema tertentu, yaitu Astronomy, We Love Asia, Precious Time, Extreme dan Iconic. Pengunjung juga dapat memindai kode QR yang memberikan informasi di berbagai titik penting di seluruh lokasi pameran seluas 11,500m persegi ini. Aplikasi tersebut dilengkapi dengan website yang menyediakan informasi lengkap tentang peristiwa, Maisons yang berpameran, hingga pameran yang dikuratori oleh para mahasiswa dari Geneva University of Art & Design yang berjudul “24 Hours In The Life Of A Swiss Cuckoo Clock” (24 Jam dalam kehidupan sebuah jam kukuk buatan Swiss).
Tahun ini sebagian besar merek jam tangan asal Swiss bermain cantik, dan secara mengejutkan berfokus pada demografis yang sering terabaikan, yaitu kaum wanita! Berbagai model terbaru mereka menampilkan mesin calibre canggih yang telah disesuaikan untuk arloji feminin, desain cantik dan mengagumkan seperti secret watch (arloji dengan dasar muka jam tersembunyi), hadir dalam warna dan model sporty bagi kaum wanita yang aktif, hingga model yang menawarkan fitur kemewahan dari kilau berlian yang diharapkan akan memesona para connoisseur arloji, terutama dari kaum hawa. Kerajinan seni jam semakin kreatif dan melahirkan ide-ide baru, tahun ini para manufaktur jam tangan ternama ini mengeksplorasi bahan-bahan yang tidak biasa, mulai dari kulit telur puyuh, bentuk-bentuk kumbang elytra, hingga pigmen dari sayap kupu-kupu. Van Cleef & Arpels misalnya, hadir dengan Lady Arpels Martin-Pêcheur Azur yang menampilkan sosok seekor burung pekakak, simbol kebahagiaan dan kesetiaan cinta, terbang di atas lautan dengan nuansa pirus dan lapis lazuli. Bulunya bercahaya menonjolkan kedalaman dan kejelasan komposisi di atas bebatuan. Sebaris berlian menguraikan gelombang laut yang semakin memperindah tampilan jam. Arloji berdiameter 38mm ini terbuat dari emas putih bertatahkan berlian dan dibuat terbatas, hanya sejumlah 22 arloji. Baume & Mercier hadir dengan arloji edisi terbatas sejumlah 8 arloji dari lini Promesse dengan fokus Asia. Arloji Baume & Mercier Promesse Jade yang berdiameter 34mm ini memamerkan bezel dari giok hijau yang dipotong manual dengan tangan dan dihiasi tak kurang dari 61 berlian Top Wesselton, VS, 0.65 karat.
CGW Magazine
53
Jaeger-LeCoultre Rendez-Vous Ivy Secret adalah arloji rahasia dengan dasar muka jam tersembunyi dibalik penutup pada bagian depan, terinspirasi oleh arloji-arloji vintage mereka dari tahun 1960an 54
CGW Magazine
Dari lini arloji perhiasan, Jaeger-LeCoultre tak mau kalah, dan memamerkan Jaeger-LeCoultre Rendez-Vous Ivy Secret, sebuah arloji rahasia dengan dasar muka jam tersembunyi dibalik penutup pada bagian depan arloji. Terinspirasi oleh arloji-arloji vintage mereka dari tahun 1960an, arloji yang terbuat dari emas putih bertatahkan 304 butir berlian berpotongan brilliant, baguette dan marquise ini tak pelak lagi menjadi mahakarya mewah dan tak terlupakan. Sementara Roger Dubuis yang lebih dikenal dengan model jam tangan maskulin, berukuran besar, berbentuk kerangka dan memamerkan mesin jam tingkat tinggi, kali ini hadir dengan model femininnya, Roger Dubuis Excalibur BrocĂŠliande. Arloji berdiameter 42mm ini secara khusus memamerkan sisi femininnya dengan case pink gold 18K bertatahkan berlian dan dihiasi motif daun anggur dari batu semi-mulia warna pink yang dicat dengan tangan. Vacheron Constantin hadir di ajang Watches&Wonders tahun ini dengan model Vacheron Constantin Heure Discrete terbarunya dari lini Heures Creatives. Model yang terinspirasi dari periode sejarah abad ke-20 yang sangat signifikan bagi kaum wanita ini adalah sebuah arloji rahasia berbentuk kipas yang diilhami era Deco dan bertatahkan berlian, dengan total 429 berlian berpotongan bulat total seberat 14,7 karat.
HALAMAN INI Dua tampilan dari arloji perhiasan VACHERON CONSTANTIN Heure Discrete HALAMAN SAMPING, DARI KIRI Dua tampilan arloji perhiasan JAEGER-LECOULTRE RendezVous Ivy Secret; Arloji BAUME & MERCIER Promesse Jade
Penggemar arloji-arloji artistik akan terpesona oleh mahakarya terbaru dari Piaget, yaitu Altiplano Double Jeu dari emas berukir yang sangat mewah dan memiliki dua case. Arloji berdiameter 43mm dari pink gold 18K bertatahkan 52 berlian brilliant-cut ini memamerkan bagian atas case berbentuk barisan kafilah yang duduk di atas unta, terbuat dari pink gold 18K. Sementara bagian bawah menampilkan logo Mythical Journey yang terukir pada bagian belakang case. Dasar muka jam warna coklat, dan mengunggulkan mesin jam Manufacture Piaget 830P berpemutar manual ultra-tipis. Berbicara soal warna, Panerai dengan berani menampilkan warna hijau terang pada arloji terbarunya yang sangat fashionable sehingga cocok bagi kaum wanita. Arloji berdiameter 42mm ini memiliki warna tali jam dengan pilihan beberapa warna ceria, salah satunya PAM 574 dalam warna hijau terang. Dilengkapi mesin terbaru Panerai, P.1000 calibre yang merupakan update dari versi P.999 ini memiliki cadangan daya hingga 72 jam.
CGW Magazine
55
Penggemar arloji artistik akan terpesona oleh mahakarya terbaru dari Piaget, yaitu Altiplano Double Jeu yang memamerkan dua case HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Dua tampilan arloji PIAGET Altiplano Double Jeu; Arloji IWC Portugieser Annual Calendar; Arloji Panerai Radiomir 1940 3 Days Acciaio
56
CGW Magazine
HALAMAN SAMPING Dekorasi pada Stand Panerai yang unik; Arloji CARTIER Rotonde Mysterious Double Tourbillon
Dari merek perhiasan dan jam tangan Cartier, kami pilihkan salah satu dari satu set dari tiga jam tangan unik Rotonde de Cartier “Fine Watchmaking” Trilogy dalam warna biru dan disajikan dalam kotak pernis kayu mahoni hitam. Arloji Rotonde de Cartier Mysterious Double Tourbillon ini adalah arloji complication Cartier yang pertama kali diperkenalkan pada 2013, dimana tourbillon ganda berputar pada pusatnya dalam satu menit sekaligus juga melakukan perputaran lengkap dalam lima menit di sekitar wadah tourbillon. Terbuat dari platinum, case arloji berdiameter 45mm ini menyimpan mesin mekanis buatan manufaktur berpemutar manual, calibre 9454 MC. Masih dalam warna biru gelap yang elegan, hadir IWC Portugieser Annual Calendar terbaru dari IWC Schaffhausen dengan dasar muka jam warna biru gelap dengan motif ‘sonnenschliff’ (pendar sinar matahari). Arloji terbarunya yang berdiameter 41,5mm dan terbuat dari stainless steel ini menyatukan dua fitur sekaligus, serta tiga keahlian mumpuni dalam dunia haute horlogerie dalam satu case jam: kalender tahunan baru yang menutup kesenjangan antara kalender abadi dan tampilan tanggal. Mesin calibre 52.850 buatan IWC memiliki dua barel yang menjaga agar fungsi baru tersebut mendapatkan energi yang cukup dan masih tersisa untuk cadangan daya 7 hari. Sentuhan warna biru juga menginspirasi A. Lange&Söhne dalam koleksi terbarunya, 1815 Chronograph yang terbuat dari emas putih 18K yang dihiasi angka-angka dalam warna biru dan skala pulsometer pada dasar muka jam, dan tali jahitan tangan warna biru gelap terbuat dari kulit buaya. Arloji berdiameter 39.5mm yang memamerkan mesin berpemutar manual buatan manufaktur Lange, calibre L951.5 ini hanya tersedia di 15 butik eksklusif A. Lange & Sohne di seluruh dunia.
CGW Magazine
57
Arloji berdiameter 39.5mm ini memamerkan mesin berpemutar manual buatan manufaktur Lange, calibre L951.5
58
CGW Magazine
HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Pesta pembukaan WW 2015 yang meriah; Arloji ROGER DUBUIS Excalibur BrocÊliande; Arloji RICHARD MILLE RM 022 Aerodyne Dual Time Zone Tourbillon Asia Edition HALAMAN SAMPING DARI ATAS Arloji MONTBLANC Tourbillon Cylindrique Geosphères NightSky Limited Edition; Arloji A. LANGE&SOHNE 1815 Chronograph; Dekorasi pada stand Montblanc
Montblanc hadir dengan arloji Montblanc Tourbillon Cylindrique Geosphères NightSky Edisi Terbatas sebanyak 18 buah, demi menghormati warisan Vasco da Gama, sang penjelajah yang terkenal dengan ekspedisi bersejarahnya, melaju di rute laut yang tidak diketahui menuju ke India hanya dengan berpedoman pada bintang-bintang di langit biru sebagai panduan mereka. Arloji berdiameter 47mm ini terbuat dari emas putih 18K, dengan mesin calibre MB M68.40 berpemutar manual yang menghasilkan fungsi-fungsi: tiga zona waktu dengan waktu setempat ditampilkan dalam bentuk jam dan menit, tampilan dasar muka jam yang terus berjalan dan dapat disetel untuk waktu setempat yang disajikan dalam bentuk kompas dua belas jam yang berbentuk tiga dimensi, dan sepasang bola dunia menggambarkan 24 zona waktu dunia di belahan bumi Utara dan Selatan. Sementara itu, salah satu merek jam yang terkenal dengan penggunaan bahan-bahan yang luar biasa unik, Richard Mille hadir dengan arloji Richard Mille RM 022 Aerodyne Dual Time Zone Tourbillon Asia Edition terbarunya yang khusus diciptakan untuk ajang Watches&Wonders 2015. Case arloji terbuat dari karbon NTPT (North Thin Ply Technology) yang sangat ringan namun sangat mahal, terdiri dari 600 lapisan buatan Richard Mille yang eksklusif, caseband dari emas merah 5N dan merupakan arloji pertama yang menggabungkan dua zona waktu dengan struktur eksternal dalam titanium, yang dikombinasikan dengan aluminides titanium ortorombik dan serat nano karbon. Hanya diproduksi sebanyak 8 buah, arloji ini sekali lagi membuktikan bahwa desain inovatif dan teknologi terbaru adalah sangat kompatibel dengan nilainilai eksklusivitas dan tradisi yang identik dengan horologi di abad ke-21. Karyanya ini menutup ulasan kami tentang Watches&Wonders 2015. Kita tunggu berbagai kejutan berikutnya di ajang Watches&Wonders 2016!
CGW Magazine
59
Brand Talk
Jerome Lambert CEO Montblanc
THE PURSUIT OF
Quality & Craftsmanship
Strategi universal Jerome Lambert untuk Montblanc, dari teknologi hingga kesempurnaan produk
60
CGW Magazine
DARI HALAMAN SAMPING Jerome Lambert; Arloji Montblanc Heritage Chronométrie ExoTourbillon Minute Chronograph Vasco da Gama Diamonds Limited Edition
Arloji Vasco da Gama ini adalah bagian dari lini jam tangan dimana tourbillon diposisikan di atas dasar muka jam, sehingga ia dapat dikagumi
ahun 2015 ini kembali saya dipertemukan dengan CEO Montblanc yang karismatik dan selalu terlihat bersemangat ini, mungkin juga karena ia gemar berolahraga jogging. Bahkan sebelum acara pembukaan ajang Watches&Wonders, Jerome Lambert menyempatkan untuk lari pagi di jalan-jalan sekitar hotel tempatnya menginap. Sesi wawancara kami cukup singkat karena ia harus menyambut beberapa tamu penting di stand Montblanc sore itu. Namun dari perbincangan singkat kami, banyak hal yang menarik yang disampaikannya, termasuk teknologi terbaru yang diaplikasikannya pada koleksi jam tangan Montblanc, demi mengantisipasi tuntutan pasar jam yang terus berubah. Berikut cuplikan wawancaranya. Di ajang SIHH awal tahun ini, saya terkesan dengan penemuan baru ‘Smartstrap’ pada arloji TimeWalker Chronograph, bisa diceritakan sedikit? Tali jam Montblanc e-Strap ini merupakan bagian dari strategi universal saya untuk Montblanc, dikembangkan di kantor pusat kami di Hamburg, Jerman oleh tim insinyur muda yang bertanggung jawab mengembangkan gadget berteknologi tinggi untuk Montblanc, dan diproduksi di Hongkong untuk Montblanc. Intinya adalah menggabungkan fungsi digital ke dalam tali dan menawarkan fungsi seperti informasi penerbangan atau pelacakan aktivitas penggunanya, dan kompatibel dengan perangkat Apple maupun Android, dan talinya terbuat dari Montblanc Extreme Leather yang diproduksi di Montblanc Pelleteria di Florence. Tergantung pada penggunaan, perangkat ini perlu diisi ulang setiap lima hari dengan menggunakan kabel micro-USB standar. Kami ingin membayangkan bahwa produk kami adalah sahabat seumur hidup. Ada berapa koleksi jam tangan Montblanc yang dipamerkan di ajang Watches&Wonders kali ini? Kami bangga dengan berbagai pencapaian Montblanc yang bisa dilihat dari berbagai model terbaru kami, seperti Montblanc Villeret Tourbillon Cylindrique NightSky Geosphères, Montblanc Heritage Chronométrie ExoTourbillon Minute Chronograph Vasco da Gama Diamonds Limited Edition 25, Montblanc Heritage Spirit Perpetual Calendar Sapphire, Montblanc Heritage Chronométrie Quantième Annuel Vasco da Gama Diamonds Limited Edition 90, Montblanc Heritage Chronométrie Dual Time Vasco da Gama Limited Edition 238 dan Meisterstück Heritage Spirit Date Automatic. Selain itu juga kami tampilkan model jam tangan perhiasan yang sangat mewah seperti Bohème Moongarden and Day & Night dan Bohème Perpetual Calendar Jewellery.
CGW Magazine
61
“Tali jam Montblanc e-Strap ini merupakan bagian dari strategi universal saya untuk Montblanc.� ~ Jerome Lambert
62
CGW Magazine
Apa yang paling istimewa dari model Bohème Perpetual Calendar Jewellery? Ini yang kami sebut sebagai arloji dimana pembuatan jam dan perhiasan tingkat tinggi berpadu sempurna untuk menciptakan sebuah era baru dalam seni pembuatan jam feminin. Arloji ini meski terlihat feminin namun memiliki mesin calibre MB29,15 berpemutar otomatis yang dapat dikagumi melalui lapisan kaca kristal safir di balik case arloji dari emas berdiameter 36mm ini. Dan terlepas dari kinerja arloji yang luar biasa ini, para wanita penggemar perhiasan akan terpuaskan dengan pesona bezel bertatahkan 60 butir berlian berkilauan dan tombol pemutar jam dair berlian berbentuk lambang Montblanc yang ikonik.
HALAMAN SAMPING Tiga tampilan arloji Montblanc TimeWalker Urban Speed UTC e-Strap
HALAMAN INI DARI ATAS Dekorasi stand Montblanc di ajang Watches & Wonders, Hong Kong; Arloji Bohème Perpetual Calendar Jewellery
Dari sekian banyak koleksi jam tangan Anda, model mana yang paling Anda sukai? Saya sedang menggemari arloji Montblanc Heritage ChronomĂŠtrie ExoTourbillon Minute Chronograph Vasco da Gama Limited Edition yang hanya diproduksi asebanyak 25 buah. Koleksi ini mengambil nama seorang penjelajah Portugis yang merintis rute laut ke India, jam tangan ini memiliki dasar muka yang terbuat dari Aventurine, semacam kuarsa, dimaksudkan untuk menunjukkan bintang bersinar di langit malam seperti yang terlihat dari dek kapal. Dan terdapat sebutir berlian berbentuk lambang Montblanc pada arah pukul 12, dan taburan berlian pada bezel jam. Dan nama ExoTourbillon mengacu pada tourbillon, mekanisme yang membantu mengawasi akurasi jam. Arloji Vasco da Gama ini adalah bagian dari lini jam tangan di mana tourbillon yang diposisikan di atas dasar muka jam, sehingga ia dapat dikagumi. Saya suka kombinasi eksekusi manufaktur dan penemuan teknisnya.
CGW Magazine
63
Brand Talk
Nina Jagle Department Manager, Product Management, IWC Schaffhausen
IN PORTOFINO WE TRUST i ajang Watches & Wonders 2015 lalu, Collector’s GuideWATCHES, Indonesia sempat berbincang dengan Nina Jagle mengenai produk-produk terbaru IWC dan aspekaspek teknis arloji ini yang sangat mengagumkan. Wanita kelahiran Jerman tahun 1979 ini terlihat begitu memahami berbagai aspek teknis dan keunggulan model-model terbaru arloji IWC, seperti model Portofino Hand-wound Monopusher yang elegan dan mengunggulkan mesin jam mono-pusher chronograph berpemutar manual. Tidak seperti chronograph pada umumnya, fungsi chronograph pada arloji Portofino Hand-wound Monopusher dapat dioperasikan dengan tombol tunggal, yang terintegrasi pada tombol pemutar jam. Dengan menekan tombol ini, Anda dapat mengaktifkan atau menghentikan kinerja chronograph. Dan pada tekanan ketiga, 64
CGW Magazine
Fungsi chronograph pada arloji Portofino Hand-wound Monopusher dapat dioperasikan dengan tombol tunggal
HALAMAN INI DARI KIRI BAWAH Arloji Portofino Automatic Moon Phase; Dua pilihan Portofino Automatic Moon Phase dengan bezel bertatahkan berlian HALAMAN SAMPING DARI KIRI Arloji Portofino Hand-wound Monopusher; Nina Jagle; Tali Santoni dan mesin mesin calibre 59360 menjadikan bagian belakang arloji pun menarik untuk dikagumi
chronograph counter akan kembali ke titik nol. Ia dapat mencatat sampai dengan interval waktu 60 menit. Keindahan mesin calibre 59360 terbaru yang menjadi jantung dari arloji ini terlihat jelas dibalik case transparan, dan dengan ketebalan 13mm, arloji berdiameter 45mm ini menawarkan tampilan elegan dan mewah, dengan pilihan bahan dari emas putih atau rose gold 18K dan tali jam Santoni yang mewah, terbuat dari kulit buaya. Arloji terbaru lainnya yang menurut penulis akan menjadi incaran para penggemar jam tangan di Tanah Air adalah Portofino Automatic Moon Phase 37 bertatahkan berlian yang sangat elegan dan cantik. Nina menjelaskan bahwa lini arloji yang sangat populer ini hadir tahun lalu dengan dimensi lebih kecil, yaitu 37mm, seakan mengerti akan tuntutan para wanita Asia modern yang rata-rata memiliki pergelangan tangan lebih mungil. Tahun ini Portofino hadir dengan fitur fase bulan dan memamerkan kilau 66 butir berlian pada bezel dan pilihan warnawarni ceria pada tali jam kulit buaya karya Santoni yang terkenal. Dan terdapat model dengan case dari stainless steel tanpa berlian, dengan desain fitur fase bulan yang klasik, di mana bulan terlihat terbit dan terbenam di balik awan sebagai latar belakangnya. Dasar muka jam dari kulit kerang berkilauan dan 12 penanda waktu dari berlian semakin menambah kemewahan arloji bermesin Calibre 35800 ini.
CGW Magazine
65
Brand Talk
FUSING THE PAST AND
THE FUTURE Perpaduan antara tradisi fine watchmaking dengan konsep yang sangat futuristik
66
CGW Magazine
HALAMAN INI Arloji Triple Axis Tourbillon HALAMAN SAMPING Lionel Betoux; Luna Nera Titanium
D
ari jantung Jura Mountains, Cabestan lahir mengusung sejarah haute horlogerie dan mempersembahkan model-model jam tangan mewah nan unik. Di bawah kepemimpinan CEO baru sekaligus sang pemilik brand, Lionel Betoux, Cabestan memapankan posisinya sebagai pemain fine watchmaking sejati, dengan seluruh bagian arlojinya didesain, dirakit dan dihiasi secara manual oleh tangan-tangan ahli tim creator dan mikromekanisnya. Kecintaan dan antusiasme yang membuahkan kreasi berkonsep modern futuristik yang tiada duanya. Berikut cuplikan wawancara akrab kami saat kedatangannya di Grand Hyatt Hotel, Jakarta beberapa waktu lalu.
Lionel Betoux CEO Cabestan
Bisa Anda ceritakan sedikit highlight horologis di BaselWorld 2016? BaselWorld adalah ajang terpenting tahun ini untuk Cabestan. Seperti tahun lalu, kami akan ada di The Palace, tempat brand independen. Tahun ini Cabestan kemungkinan besar akan mempersembahkan produk dan evolusi baru dari koleksi kami. Maaf karena tidak bisa menjelaskan lebih mendetail, tapi karena kami brand independen dan ingin setia pada proses in-house, perjalanan untuk menghasilkan kreasi seperti itu sangat akurat dan sulit. Kami akan memublikasikannya secepat mungkin. Apa yang menjadikan Cabestan berbeda dari brand lain yang membuat arloji serupa? Karakter Cabestan tercermin dari slogan kami: “The Future of Tradition�. Kami melebur tradisi fine watchmaking yang telah teruji oleh waktu dalam konsep yang sangat futuristik. Kami salah satu brand independen langka yang memanufaktur mesin dan case sendiri. Mulai desain hingga prototipe, dekorasi hingga perakitan, pengontrolan hingga pengiriman, semua kami lakukan sendiri. Ini tidak lazim untuk sebuah brand independen kecil, tapi memberikan fleksibilitas dan kebebasan pada kami untuk melibatkan klien dalam pembuatan desain arloji mereka, memungkinkan kustomisasi pada hampir setiap aspek arloji. Adakah rencana untuk memperluas pilihan arloji otomatis wanita? Fokus pertama dan terutama Cabestan adalah pada kolektor arloji high-end yang mengapresiasi jam tangan in-house dengan kompleksitas tinggi – baik itu pria maupun wanita. Sebenarnya, sebagian pendukung terbesar kami kolektor wanita. Mungkin nanti kami akan membuat strategi pengembangan opsi spesifik bagi wanita, menanti saat yang tepat. Namun sebenarnya model Winch Tourbillon Vertical, dengan kustomisasi yang tepat (bahan case, warna drum, warna tulisan, penataan, bahan dan warna tali) itu bisa saja menjadi arloji wanita. Apakah ada rencana untuk membuat edisi terbatas? Arloji kami sudah terbatas, baik dalam edisi-edisi bernomor maupun ketersediaannya. Kelangkaan dan kerumitan dalam membuat jam tangan Cabestan telah menciptakan arloji yang benar-benar terbatas. Kami juga membuatkan kreasi bagi pelanggan yang membuat khusus arlojinya. Karena arloji kami sudah memiliki tingkat kerumitan dan eksklusivitas yang tinggi, kami tidak akan membuat edisi terbatas lagi.
CGW Magazine
67
Brand Talk Triple Axis Tourbillon adalah arloji tercepat di dunia, fuse-and-chain pertama, terbungkus dalam case berbahan safir HALAMAN INI Tampilan depan dan samping arloji Winch Tourbillon Vertical
Temuan-temuan baru apalagi dari para kreator Cabestan? Bayangkan kerjasama antara Eric Coudray (salah satu master watchmaker paling terkenal sedunia) dan Lionel Betoux (entrepreneur visioner sejati yang punya passion terhadap mikromekanik). Hasilnya tentu temuan-temuan baru. Sebagai gambaran potensi brand ini, lihat saja Triple Axis Tourbillon, arloji tercepat di dunia, arloji fuse-and-chain pertama, terbungkus dalam case yang seluruhnya berbahan safir. Sebagai CEO, apa ambisi Anda untuk Cabestan tahun 2016? Saya ingin pelanggan, mitra, dan tim saya bangga menjadi bagian dari perjalanan Cabestan. Saya berambisi brand ini lebih terekspos lagi, menambah jumlah modelnya, meningkatkan kapasitas produksi terkait volume penjualan dan membuka pasar baru. Soal gaya pribadi, Apa arloji kesukaan Anda dan mengapa? Saya berasal dari keluarga entrepreneur dan pengrajin. Selama hampir 2,5 abad, keluarga saya telah terlibat dalam pembuatan dan inovasi jam tangan. Kami menghargai tradisi, waktu dan sejarah, dan saya sangat antusias dengan desain arloji otomatis yang kompleks.
68
CGW Magazine
Dengan semua pengaruh itu, saya suka sekali jam tangan Cabestan. Dan karena pergelangan saya besar, rasanya lebih logis apabila saya mengenakan jam tangan yang besar juga. Saya selalu mengenakan Luna Nera (arloji pertama yang diluncurkan Cabestan dibawah kepemimpinan saya), walau kerap juga berganti-ganti dengan kreasi terbaru kami, Triple Axis Tourbillon. Untuk brand selain Cabestan, saya punya jam saku Vacheron Constantin warisan keluarga dari generasi ke generasi. Anda pernah berkunjung ke Jakarta dan bertemu para kolektor setempat. Apakah Indonesia benar-benar pasar yang besar untuk brand Anda? Pasar Indonesia sangat dinamis. Menurut saya, tidak ada pasar lain yang kolektornya memiliki keragaman koleksi, baik brand independen maupun besar, dibanding pasar lain di seluruh dunia. Passion, pemahaman, dan ketajaman mata dalam melihat keindahan membuat Indonesia, terutama Jakarta, berbeda. Mitra ritel baru kami, Time Place, juga rekanan sempurna dalam melengkapi pengalaman haute horlogerie Cabestan.
Vintage View
HELLO MR. PRESIDENT! Penghormatan Corum terhadap tradisi Amerika kuno dalam bentuk yang modern
S
alah satu tradisi tua di Amerika adalah bagi anak laki-laki mereka untuk mengikuti jejak ayahnya, serta mewariskan pusaka yang akan dikenang atau bahkan dapat dikenakan oleh anak cucu mereka nanti. Corum memiliki jawaban yang indah untuk tradisi besar ini, dengan menciptakan arloji koin Edisi Terbatas Coin Watch 50th Anniversary Presidential times yang sangat eksklusif, sekaligus merayakan 50 tahun emas dari produksi arloji koin pertamanya di tahun 1964. Arloji American Liberty Coins yang bersejarah ini terbuat dari koin AS asli yang dicetak tahun 2014 dan terdiri dari dua edisi, yaitu American 50$ Gold Eagle dari bahan emas 22K atau American 1$ Silver Eage dari perak 925, yang masing-masing diproduksi hanya sebanyak 100 buah dan dapat dijual terpisah atau satu set. Kedua koin ini tidak pernah beredar, berupa koin tua 20 $ Double Eagle, memamerkan burung Amerika yang terkenal, lambang kebebasan dan bagian belakang case arloji terukir lambang Lady Liberty, yang dihiasi dengan cabang zaitun, simbol perdamaian. Sesuai dengan tradisi Corum, versi emas memamerkan diameter 36mm yang ramping dan versi perak dalam case berdiameter 43mm, keduanya bertatahkan berlian pada tombol pemutar jam.
Inilah solusi Corum demi melestarikan koin langka buruan para kolektor, membuat wajah arloji dari koin-koin berharga mereka Inilah solusi tepat dari Corum demi melestarikan koin langka buruan para kolektor, dengan membuatkan wajah arloji dari koinkoin berharga mereka, dan melindunginya dengan kaca kristal safir. Proses yang terlibat dalam membuat jam tangan orisinal ini tidak banyak berubah sejak setengah abad lalu. Dimulai dengan potongan horisontal halus sepanjang sisi koin yang membawa sejarah nostalgia, dan berakhir dengan pengaturan waktu pada jam tangan yang digerakkan oleh mesin jam CO 082 otomatis, dengan cadangan daya 42 jam. Arloji yang sarat dengan nilai sejarah ini langsung menjadi ikon dari koleksi Corum dan langsung terlihat dikenakan pada pergelangan tangan orang-orang terkenal dan dihormati, dimulai dengan para presiden Amerika Serikat sendiri, seperti Henry Kissinger dan Ronald Reagan.
CGW Magazine
69
Brand Talk
MOVE TO THE
Joachim Besomi Pakar Pembuat Jam Hautlence
T
ak bisa dimungkiri Hautlence memang brand yang terbilang muda dibanding pemain-pemain asal Swiss lainnya yang sudah berdiri ratusan tahun. Akan tetapi, tak bisa disangkal pula bila perusahaan yang berdiri pada 2004 ini memang layak disandingkan dengan namanama besar dan mapan. Di bawah pimpinan sang CEO sekaligus co-founder Guillaume Tetu, Hautlence pun kini dikenal lewat tiga koleksi utamanya: Atelier, Concepts d’Exception, dan Signature. Brand yang namanya merupakan anagram dari kota tempat asalnya, Neuchâtel, ini mengusung visi baru dalam seni pembuatan jam tangan—sembari tetap menghormati tradisinya. Desainnya banyak terinspirasi prinsip arsitektur serta diperkuat penggerak
70
CGW Magazine
BEAT
Visi baru Hautlence dalam seni pembuatan jam tangan
Saya juga sangat suka desain Hautlence Vortex. Bagaimana Anda bisa memunculkan ide untuk desain dan bentuk yang unik itu? Untuk proyek ini, kami berkolaborasi dengan para desainer di Paris. Kami menjelaskan ingin menampilkan garis-garis yang bisa ditemukan dalam arsitektur modern atau mobil sport yang dinamis. Garis-garis yang murni dan tajam. Dan, inilah yang muncul! Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menguasai keahlian watchmaking? Misalnya, menguasai perakitan yang tepat, menemukan kesalahan dan memperbaikinya, menepatkan waktu, hingga memastikan fungsi arloji? Waktu belajarnya sekitar empat tahun. Tapi kemudian dibutuhkan pengalaman setidaknya 10 tahun untuk bisa layak mengatakan Anda telah menjadi seorang kreator jam tangan yang mumpuni. Bagaimana Anda menggambarkan Hautlence dari segi estetika, desain, dan teknisnya? Inovatif dan kontemporer. Itu yang paling tepat. Apa bagian yang paling menantang dari tugas Anda? Saya rasa yang paling menantang adalah memastikan agar penggerak yang orisinal dan kreatif ini dapat berfungsi dengan tepat. Juga, mencari solusi untuk banyaknya tantangan teknis yang kami hadapi. Kira-kira apa temuan berikutnya dari Hautlence? Saya tidak bisa bicara soal ke depannya, tapi saya bisa sampaikan kalau saat ini kami memiliki banyak proyek baru yang menarik. Dan di Hautlence, kami selalu ingin berinovasi dalam cara kami mempresentasikan waktu. yang dikembangkan dan dibuat in-house. Bukti dari komitmen untuk menghasilkan kreasi yang dianggap layak menghuni wish list para kolektor arloji di seantero bumi. Tentu banyak yang terlibat dalam mewujudkan suatu mahakarya sekaliber lini-lini Hautlence. Namun ada satu sosok yang kontribusinya bisa dibilang sangat signifikan: Joachim Besomi, sang master watchmaker. Ia mengawal—pada dasarnya— segalanya, mulai R&D hingga pembuatan prototipe dan produksi, menunjukkan totalitas yang telah ia tunjukkan sejak bergabung pada 2007. Berikut petikan perbincangannya dengan CGW Indonesia. Saya terkesan melihat HL Black Ceramic di BaselWorld 2015. Seluruh case terbuat dari keramik, bukan grade 5 titanium seperti biasa. Apa tantangannya dalam menciptakan tampilan baru Hautlence HL ini? Soal tampilan, model baru ini masih tetap diselaraskan dengan koleksi HL lainnya. Tapi tantangan terbesar kami adalah menjamin arloji ini tahan air sekaligus memberikan aspek matt pada keramiknya. Apakah benar bahwa mesin yang dipakai dalam Hautlence Vortex adalah sistem penggerak paling rumit yang pernah dikembangkan Hautlence? Kami memulai dari mesin HL2. Kami geser 90°, mengubah semua bridge agar tampilannya lebih garang. Kami juga mengubah beberapa komponen guna menyederhanakan perakitan. Meski demikian, yang paling menantang memang case-nya. Kami ingin lebih menunjukkan mesinnya dengan menjadikannya lebih transparan dan tampilannya lebih edgy.
Menilik tren ‘smartwatch’ terkini dalam industri jam tangan, apakah Hautlence harus menerapkan strategi berbeda untuk menarik pecinta jam tangan berusia muda? Saya pribadi tidak berpendapat begitu. Kita bicara soal ranah yang sangat berbeda. Lagipula, orang yang sudah cukup mapan dan punya passion, walau sudah memiliki smartwatch, pasti juga akan mengoleksi jam tangan yang spesial. Dan itu bagus!
HALAMAN SAMPING Joachim Besomi; Tampilan samping dari arloji HAUTLENCE Vortex HLR2.0. terbaru. HALAMAN INI Tampilan mesin jam transparan pada bagian depan maupun belakang arloji Vortex
CGW Magazine
71
Master of Time
DEFYING GRAVITY
Keahlian pembuatan jam Swiss dengan orisinalitas desain Denmark
reat minds think alike. Mungkin kesamaan itulah yang memicu duo Marten Linde dan Jorn Werdelin melebur aspirasi mereka dan menempanya menjadi sebuah brand muda namun punya eksistensi kuat. Linde Werdelin berfokus pada arloji sport yang dilengkapi instrumen presisi untuk aktivitas menyelam dan ski, memadukan keahlian watchmaking Swiss dengan orisinalitas desain Denmark. Desain jam tangan Linde Werdelin tampak jelas terpengaruh oleh fungsionalitas dan gaya modern. Bodi arlojinya memiliki ciri khas takik-takik pada posisi jam 3 dan 9 untuk menyematkan instrumen tambahan. Desainnya yang bersiku-siku juga membuat talinya tampak terpasang mulus menyatu dengan case. Sang co-founder, Jorn Werdelin, adalah seorang pria visioner kelahiran Denmark. Penyuka ski dan menyelam ini pernah mengalami kecelakaan ski yang cukup fatal pada 1996. Ia banyak memakai pengalamannya berolahraga ekstrem dalam mendesain arloji Linde Werdelin, dan kerap berkeliling dunia memperkenalkan kreasinya, termasuk ke Indonesia. Berikut perbincangannya dengan CGW Indonesia tentang seluk-beluk lini arloji berteknologi tingginya.
HALAMAN INI Tampilan arloji Linde Werdelin SpidoLite dari rose gold 18K, forged carbon dan ALW yang canggih dan menampilkan model kerangka HALAMAN SAMPING Jorn Werdelin 72
CGW Magazine
Dua model SpidoLite yang dipamerkan dalam BaselWorld 2015, yang disebut-sebut generasi keempat dari seri Linde Werdelin SpidoLite, tampak sangat impresif. Bisa diceritakan lebih lanjut? Model-model SpidoLite baru memang menunjukkan evolusi skeletonisation, dan itu bisa terlihat dari case, dial, bahkan mesinnya. Seri Spido lebih menekankan pada mengurangi beratnya, tetapi juga memastikan ketangguhan konstruksinya. Bisa dibilang, kemunculan SpidoLite pertama merupakan hasil dari ekspedisi pendakian Mount Everest pada 2007. Di saat para petualang bahkan sampai memotong bagian ujung sikat gigi demi mengurangi bobot bawaan,
Jorn Werdelin CEO Linde Werdelin
Sebagai brand jam tangan sport, kami meyakini signifikansi presisi digital dalam olahraga ekstrem
CGW Magazine
73
Ide kami memang lebih maju dari zamannya, menawarkan konsep kontemporer yang memanfaatkan teknologi mekanis maupun elektronik
kami merasa Biformeter kami terlalu berat. Jadi kami berusaha memangkas sebanyak mungkin bahan case agar cukup ringan tanpa harus mengurangi fungsionalitasnya. Empat generasi kemudian, hadirlah versi SpidoLite paling ringan hingga saat ini. Bagaimana Anda mengklasifikasikan Linde Werdelin dari perspektif estetika, desain, dan teknis? Kami klasifikasikan melalui dua famili produknya: Spido dan Oktopus. Arloji Spido yang terinspirasi dunia ski dan menyelam difokuskan pada mengurangi berat untuk pemakaian dalam olahraga yang melawan gravitasi. Sementara Oktopus harus anti karat dan tahan air karena dipakai untuk beraktivitas di dalam air. Bahan yang kami gunakan, serta keahlian pembuatan arloji kami, dipengaruhi oleh tuntutan-tuntutan tersebut. Semua itu berasal dari The Idea: arloji plus instrumen. Sebagai alat penunjuk waktu, jam analog tentu tidak terkalahkan. Tetapi, sebagai brand jam tangan sport, kami selalu meyakini signifikansi presisi digital dalam olahraga ekstrem. Instrumen digital kami—the Rock (untuk ski) dan the Reef (untuk diving)—memberikan fungsionalitas tambahan, yang dapat dengan mudah dipasang kemudian dilepas saat tidak diperlukan. Tiap-tiap elemennya tidak saling tergantung. Ketika kedua instrumen dipasangkan dalam case masingmasing arloji, terciptalah blueprint untuk dimensi case jam tangan. Inilah yang membentuk dasar DNA Linde Werdelin dalam desain, serta menunjukkan kepada kami bagaimana geometris case-nya. Hasilnya, pengemasan instrumen yang sempurna. 74
CGW Magazine
Ada kisah apa di balik Oktopus Frogman terbaru yang didedikasikan untuk Frogman Corps? Frogman Corps adalah salah satu unit selam tempur terbaik di dunia. Keberadaan mereka diselimuti kerahasiaan, yang memang penting untuk keberhasilan operasi militernya. Para anggotanya juga memiliki ikatan yang sangat kuat, layaknya saudara. Sejak 1970-an hingga kini anggotanya tak sampai 300 orang. Di dunia luar, mereka secara resmi terwakili oleh Conventus Ranae, dan mereka meminta kami membuat lini arloji Linde Werdelin edisi khusus untuk mereka. Tentunya kami merasa terhormat, dan mendapat dukungan dari kelompok seelite itu membuat kami bangga, baik secara pribadi maupun profesional.
Apa bagian paling menantang dari tugas Anda? Tantangannya adalah berusaha memprediksi di dalam iklim perekonomian yang berubah. Berkecimpung dalam industri yang terus berputar, kami juga harus terus belajar untuk mengambil tindakan yang tepat pada saat yang tepat pula.
Apa filosofi hidup Anda dan bagaimana Anda menjalani hidup? Kita harus bisa mengubah batasan, dan memasuki ranah yang tidak diketahui.
Apa temuanbaru lainnya yang dapat kami nantikan dari para kreator arloji Werdelin? 2016 pasti akan seru. Lihat saja nanti. Dengan instrumen selam dan ski di lini depan teknologi digital, bisakah kami katakan kalau brand Anda lebih maju dalam tren ‘smartwatch’ terkini di industri pembuatan jam tangan? Ide kami memang lebih maju dari zamannya—untuk memberikan konsep kontemporer yang memanfaatkan baik teknologi mekanis maupun elektronik dalam cara yang benarbenar baru. Itulah interpretasi kami tentang arloji sport sejati. Menurut Anda, haruskah dunia jam tangan memakai strategi berbeda untuk menarik pecinta jam tangan yang masih muda? Sebagai perusahaan yang masih muda, kami juga memiliki sejarah yang masih muda. Kami selalu memakai pendekatan yang membuat kami mudah dijangkau, dan itu termasuk Morten dan saya. Dunia digital dan media sosial telah memungkinkan kami berhubungan langsung dengan para pecinta jam tangan yang masih muda dan melek teknologi.
HALAMAN INI DAN HALAMAN SAMPING Model-model SpidoLite baru ini menunjukkan evolusi skeletonisation, yang terlihat dari case, dial,
hingga mesin jam. Terdapat dua pilihan, dari bahan emas atau titanium, kedua versi SpidoLite ini adalah yang paling ringan hingga saat ini
CGW Magazine
75
Point of View Nikolaj SCHNOOR Direktur Operasional LINDBERG Asia Pacific
FRAMING It Right Desain Denmark yang mengunggulkan keahlian mumpuni dan keanggunan abadi
76
CGW Magazine
Bentuk melengkung dekat lensa misalnya, ini benarbenar hasil dari kerja sama tim yang tepat
HALAMAN INI Ketelitian pada pembuatan produk Lindberg HALAMAN SAMPING DARI ATAS Nikolaj Schnoor berpose di stan Republic of Fritz Hansen saat berada di Jakarta; Pilihan warna bingkai kacamata; Proses penatahan berlian; Bingkai bertatahkan berlian pink langka
N
ikolaj Schnoor baru saja terpilih sebagai Entrepreneur of the Year 2015 yang diadakan oleh The Danish Chamber of Commerce di Cina (DCCC). Sang Direktur Operasional LINDBERG Asia ini membuktikan bahwa selama 12 tahun terakhir, ia telah sukses merek ini Lindberg menjadi sebuah merek kacamata high-end dan terkemuka di kawasan China. Bagian penting dari keberhasilannya adalah menjaga kesetiaan para stafnya sehingga ada staf yang masih bekerja dengannya selama lebih dari 10 tahun. Pada 22 Oktober lalu, ia hadir di Jakarta untuk mempromosikan desain produk mewah asal Denmark dalam rangka kunjungan kerajaan Denmark ke Indonesia, bersama Ratu Denmark Margrethe II dan Prince Consort Henrik. Saat ditanya apakah ia menggemari jam tangan mewah, ia mengaku jika desain jam yang tidak terlalu besar namun maskulin dan elegan seperti Audemars Piguet adalah salah satu arloji favoritnya. Berikut rangkuman wawancara akrab kami dengan pria yang telah menetap di China selama lebih dari 12 tahun ini. Apa prestasi terbesar Anda di Lindberg, terutama di kawasan Asia? Saya adalah seorang pengusaha asal Denmark yang telah memiliki pengalaman di pasar Asia selama lebih dari 12 tahun, sehingga cukup memiliki pengaruh di Asia. Dan saya tidak hanya membawa Lindberg sebagai salah satu merek desain Denmark yang terbaik bagi para konsumen kacamata yang mencari keahlian yang sempurna, keanggunan abadi dan keutamaan terhadap kenyamanan, saya juga tertarik untuk menjalin persahabatan tak ternilai harganya antara Denmark dengan negara-negara di Asia.
Sekarang ini Lindberg adalah ikon dalam desain kacamata mewah dan teknologi. Bagaimana rasanya melihat kacamata Anda dikenakan oleh ribuan orang? Ketika saya melihat seseorang terlihat baik memakai kacamata Lindberg, saya senang. Tapi ketika saya melihat seseorang terlihat buruk memakai kacamata Lindberg, saya merasa buruk juga. Ini adalah bagian dari pekerjaan saya, tapi hasil akhir pada konsumen terserah orang tersebut. Selain hal ini, saya selalu merasa sangat bangga setiap kali saya melihat seseorang yang memakai kacamata saya. Produk kacamata Anda adalah orisinal, unik dan tidak konvensional, sehingga banyak yang mencoba untuk menirunya, terutama di pasar Asia ini. Apa pendapat Anda? Kami sangat bangga dengan produk kami dan saya akan selalu melindunginya sebisa mungkin. Dan pelanggan setia kami akan mudah mengenali mana produk asli dan mana produk tiruan. Karena pada akhirnya, kualitas terbaik lah yang berbicara. Jadi kami tidak takut dengan para copy cat yang hanya bisa meniru apa yang sudah kami kerjakan, toh kami tetap maju ke depan dan terus berinovasi dengan desain-desain terbaru. Apa saja inspirasi utama untuk desain kacamata Lindberg? Bagi kami, semuanya adalah tentang menyadari apa yang terlihat bagus dan apa yang tidak. Mulai dari bentuk melengkung dekat lensa misalnya, ini benar-benar hasil dari kerja sama tim yang tepat. Kami selalu berbagi ide dan pada akhirnya ide akhir datang dari beberapa pertemuan dengan desainer kami, sehingga ide-ide itu adalah hasil dari banyak diskusi. Kami berpikir tentang ke mana arah yang akan capai, lalu kita menjalankan berbagai tes, melakukan penyesuaian, dan semua ini tentang kerja sama tim. Bingkai kacamata mana saja yang paling inovatif? Itu pertanyaan yang sulit bagi saya untuk menjawabnya. Setiap kali kami memperkenalkan lini produk baru, itu terletak pada DNA kami untuk menyeimbangkan segalanya dengan sedetil mungkin. Namun, jika saya harus memilih, saya berpikir bahwa Lindberg Air Titanium adalah ikon di masanya. Model ini telah ditampilkan dalam berbagai pameran desain, termasuk Museum of Modern Art di New York. Lihat saja konstruksinya yang sederhana, kawat titanium yang memutar dan melengkung, benar-benar tanpa sekrup dan solder, namun terbukti bingkai seperti ini sangat fleksibel, kuat, dan tangguh. Menurut pendapat saya, itu adalah perwakilan sempurna dari desain Denmark yang terbaik.
CGW Magazine
77
Techno Savvy
STAY CONNECTED Keunggulan TAG-Heuer dalam hal inovasi di bidang teknologi horologi
K
olom Techno Savvy kali ini mengajak Anda menjelajahi inovasi-inovasi terbaru TAG-Heuer di bidang teknologi jam tangan, mulai dari tren ‘smartwatch’ alias jam tangan pintar yang tengah menghantui industri horologi tingkat tinggi, hingga kecanggihan dan keindahan mesin-mesin buatan manufaktur seperti calibre 1887. Kami juga menampilkan wawancara dengan Harry Schumacher, Technical Advisor TAG-Heuer yang menangani departemen pelatihan & layanan pelanggan, saat kunjungannya ke Jakarta pada Oktober lalu.
Selama lebih dari 150 tahun, TAG Heuer telah menciptakan jam tangan olahraga yang elegan, termasuk beberapa chronograph paling akurat yang dihasilkan oleh industri jam Swiss. Dan pada ajang BaselWorld 2015 lalu, merek asal Swiss ini menjanjikan sebuah kejutan dalam teknologi jam tangan terbarunya yang disebut-sebut 78
CGW Magazine
Arloji dengan fitur IntelŽ Atom™ processor Z34XX dan berbasis Android Wear ini dilengkapi microphone kecil untuk berkomunikasi melalui Google Voice Control HALAMAN INI Berbagai pilihan warna arloji TAG-Heuer Connected; Harry Schumacher saat mengunjungi butik TAG-Heuer di Jakarta HALAMAN SAMPING Arloji TAG-Heuer Connected ini mudah disinkronkan dengan ponsel manapun yang berbasis Android 4.3+ atau iOS 8.2+
CGW Magazine
79
HALAMAN INI DARI ATAS Arloji TAG-Heuer Carrera; Tampilan depan mesin yang mengagumkan
akan menjadi sarana yang tidak hanya membawa kita terhubung ke masa depan, melainkan juga ke keabadian. Dan janji itu ditepati dengan dirilisnya TAG-Heuer Connected Watch, arloji Android Wear pertamanya yang bekerja sama dengan Google dan menggunakan teknologi Intel. Bukan sembarang jam tangan, TAG-Heuer Connected adalah arloji mewah yang terbuat dari titanium dan memiliki begitu banyak kemiripan dan fitur seperti yang terdapat pada arloji-arloji analog mereka. Saat ditanya mengapa TAG-Heuer ikut terjun ke dalam tren terbaru ini, Schumacher tersenyum sembari melontarkan pertanyaan balik, “Mana yang lebih baik, lompat ke dalam kereta yang baru mulai bergerak, atau mengejarnya setelah kereta itu berangkat?.” Kami telah mendapatkan rilis terbaru mengenai detil arloji TAGHeuer Connected yang berdiameter 46mm ini. Menampilkan desain layaknya arloji chronograph dengan tiga pilihan model dasar muka jam digital (chronograph, tiga jarum jam atau GMT), arloji sporty ini
80
CGW Magazine
mengunggulkan case yang terbuat dari titanium Grade 2, sehingga lebih ringan dan lebih tahan terhadap benturan dibandingkan bahan pada jam tradisional seperti baja atau emas. Tali jam terbuat dari karet dalam 7 warna pilihan (hitam, merah, biru, putih, oranye, hijau dan kuning). Prinsipnya sederhana, dasar muka jam dan jarum-jarum jam tetap terlihat, dan informasi penting lainnya dari aplikasi mitra jam ini tampil di dalam tiga jendela counter pada arah pukul 12, 6 dan 9. Jika ada info yang menarik perhatian Anda, cukup sentuh counter untuk membuka aplikasinya dalam mode layar penuh dan berinteraksi langsung dengan aplikasi tersebut, bisa berupa notifikasi penting atau info terbaru tentang olahraga, hingga info penerbangan dan cuaca. Arloji yang menampilkan fitur Intel® Atom™ processor Z34XX dan berbasis Android Wear ini memiliki memori 4GB dan dilengkapi microphone kecil untuk berkomunikasi melalui Google Voice Control. Jika Anda tidak sedang menggunakan ponsel, arloji ini akan tetap menampilkan dan bertukar data melalui Cloud, asalkan terkoneksi dengan Wi-Fi. Arloji ini mudah disinkronkan dengan ponsel manapun yang berbasis Android 4.3+ atau iOS 8.2+ dan platform online tagheuerconnected. com sudah tersedia khusus bagi pengguna jam tangan ini yang ingin mendapatkan fitur-fitur terbaru dan aplikasi dari mitra yang tersedia. Schumacher sendiri menegaskan bahwa TAG-Heuer berusaha menjadi yang terdepan dengan berkolaborasi dengan para perusahaan raksasa di bidang teknologi, “Jadi tunggu saja kejutan selanjutnya yang akan kami lakukan, TAG-Heuer tetap akan menjadi merek yang ‘hot’!” ujarnya sambil tersenyum penuh rahasia. Kehandalan Schumacher dalam pembuatan jam, pengetahuannya akan desain avant-garde, teknologi modern dan mesin-mesin jam, terutama mesin buatan in-house, calibre 1887, membuat perbincangan kami menjadi hangat saat membahas keunggulan mesin canggih yang menjadi jantung dari arloji-arloji TAG-Heuer Carrera ini. Mesin calibre 1887 sendiri sebenarnya bukanlah penemuan baru. Ayah Jack Heuer, Edouard Heuer, menemukan pinion berosilasi pada tahun 1887, dan pada tahun 2010, TAG Heuer menggunakan pinion berosilasi untuk menciptakan calibre 1887 buatan manufaktur yang menjadi jantung kekuatan dari arloji-arloji Carrera hingga kini. Sebelumnya, TAG Heuer memperoleh hak-hak eksklusif di wilayah Eropa untuk platform mesin TC87 dari Seiko, yang desainnya telah dipatenkan pada tahun 1997, dan menggunakannya sebagai dasar untuk mesin 1887. Sembari bercerita kepada kami mengenai berbagai keunggulan mesin calibre 1887, Schumacher menunjukkan bagaimana rumitnya perakitan mesin tersebut dengan melepaskan setiap elemen mesin ultra-kecil itu satu-persatu dan merakitnya kembali, “Untuk menghasilkan mesin mekanis seperti ini membutuhkan waktu sekitar empat hingga lima tahun. Dan saat itu, kami tidak memiliki mesin dan bakat untuk itu, jadi kami melakukan apa yang dapat kami lakukan untuk menghemat waktu,” jelasnya. “Mesin ini khusus, karena ia merupakan calibre buatan in-house yang pertama kalinya dari koleksi umum, diluar kategori haute horlogerie,” lanjutnya. Setiap bagian mesin jam hingga yang terkecil dibuat dengan sangat hati-hati sehingga saat dirakit akan menjadi mesin yang memiliki presisi tinggi, dan kesalahan sekecil apapun akan berakibat fatal terhadap gerakan mesin jam. Jadi, bagi Anda yang masih mempertanyakan mengapa nilai sebuah jam tangan bisa menjadi begitu mahal, mungkin Anda harus mengikuti salah satu workshop yang diadakan TAG-Heuer.
Techno Savvy
THE BEAUTY OF MECRE Serangga mengerikan menjadi karya seni bionik di tangan Gaby Wormann
A
pa jadinya jika serangga tongkat dan belalang daun (Phasmadae, dari kata Yunani: ‘phasma’ yang artinya hantu) yang dianggap memiliki kamuflase terbaik di dunia serangga ini dipersatukan dengan mesin-mesin jam? Hasilnya adalah mahakarya langka, sedikit mengerikan seperti hantu namun mengagumkan. Inilah kreasi terbaru dari MeCre (Mechanical Creatures) yang dipimpin master pengrajin wanita asal Jerman, Gaby Wormann, yang berani membuat terobosan dalam desainnya dengan menciptakan makhluk mekanik yang luar biasa dari serangga yang sudah mati, dan meniupkan ‘roh’ baru dari mesin-mesin kecil yang terdapat pada jam. MeCre sendiri adalah akronim yang ia ciptakan untuk makhluk mekaniknya yang merupakan bentuk kehidupan hybrid futuristik klasik yang diwujudkan dengan keahlian luar biasa, perpaduan bahan organik dengan unsur-unsur industri. Karya-karya Gaby ini bak serangga bionik yang tidak hanya sangat artistik, melainkan juga efisien karena mengoptimalkan mesin-mesin jam yang sudah tidak terpakai. Dia mencoba membayangkan sebuah dunia di mana unsur organik dan mekanik berpadu menjadi satu, dan menyebut makhluknya sebagai ‘MeCre’, singkatan dari makhluk mekanik, menggunakan tubuh tarantula, kepiting, serangga bersayap, dan banyak lagi, ia menambahkan roda gigi, pegas, dan mesin mekanis lain pada tubuh mereka yang rapuh. www.mecre.ch
‘MeCre’, singkatan dari makhluk mekanik, menggunakan tubuh tarantula, kepiting, dan serangga bersayap CGW Magazine
81
Connoisseur’s Corner
Awal 1950-an hingga 1960-an, industri jam tangan terobsesi oleh akurasi waktu
82
CGW Magazine
NEW VALUE,
NEW PERSPECTIVES Kolumnis kita, Dr. Bernard Cheong adalah duta Fondation de la Haute Horlogerie dengan lebih dari 3,000 koleksi arloji mewah dan pengetahuan tentang horologi yang tiada duanya. Di edisi ini ia berbagi pengalamannya dalam hal memilih jam tangan yang tepat untuk dikoleksi.
HALAMAN SAMPING Bernard mengenakan jas Tom Ford custom tailored, arloji Greubel Forsey di tangan kanan dan Hublot di tangan kiri, sepatu Corthay
etelah 20 tahun mengamati pertumbuhan industri jam tangan, saya rasa sudah waktunya kita menambahkan perspektif baru dalam mempertimbangkan membeli arloji. Kita tidak perlu mengubah cara kita menilai jam tangan selama ini, tapi kita juga harus mengkritisi industri ini. Kebetulan saya punya posisi khusus. Di kalangan kolektor sedunia, saya salah satu yang dapat berinteraksi erat dengan para pionir industri horologi dan kreator jam tangan. Saya pernah membantu kreator jam tangan independen tak dikenal menjadi lebih diakui. Saya pernah salah beli. Saya bisa mengklaim pernyataan saya bebas dari keuntungan finansial industri horologi. Dan yang pasti, pernyataan saya didasari bukti. Kebanyakan orang takkan bisa menghasilkan uang sebanyak saya dengan menjual 30% koleksi saya. Mengapa? Karena saya sudah berburu arloji sejak dini, sebelum booming pada 1996. Saya sudah mulai sejak 1975. Saya tidak menuntut perubahan apa pun, karena saya juga kurang memahami kesehatan finansial industri jam tangan. Tapi saya tahu perspektif merupakan fondasi untuk pengiklan dan desainer. Saya paham perusahaan ingin segera meraup untung, tapi saat ini pasar sudah dibanjiri produk yang sama. Ini tidak bagus. Pasar sudah sarat diskon besar, tanpa memedulikan nilai jangka panjang produknya. Saya tidak punya solusi, tapi ada cara yang bisa kita tempuh. Saya tahu sejarah akan selalu berulang. Anda hanya harus tahu kapan itu terjadi, atau buatlah sejarah saat ini juga.
CGW Magazine
83
Periode pertama dalam pembuatan jam tangan... Berawal 300 tahun silam hingga akhir PD II. Mulanya kita memandang semua itu hanya sains dan kalkulasi matematis, yang dipadu menghasilkan suatu alat yang mengubah kehidupan manusia. Namun di penghujung penemuan navigasi, menggunakan marine chronometer “baru� kala itu yang terpasang di kapal tempur dan kapal dagang, jelas bahwa mekanisme teknis jam tidak akan berubah. Industri yang kala itu belum tercipta kemudian memiliki obsesi menutup lingkaran produksi yang membawa eksistensinya sendiri, serta melahirkan perusahaan dan merek pertama yang kita lihat sebagai jam antik dan jam saku tahun 1958. Akhirnya industri ini hanya menawarkan satu hal: seni, dalam bentuk dekorasi pada instrumen ilmiah. Tujuannya membuat jam tangan yang kian lama kian mahal. Periode kedua... Awal 1950-an hingga 1960-an, industri jam tangan terobsesi akurasi waktu. Adu cepat eksplorasi luar angkasa dan pembuatan pesawat terbang serta energi nuklir kembali menggiring pada sains. Industri jam tangan kewalahan ketika pasar belum siap menerima quartz. Menurut saya, industri jam tangan hanya berorientasi pada uang, bukan kejujuran. Quartz membuat sebuah industri besar yang belum siap dan rakus menjadi mati. Kala itu Anda dapat membeli arloji Patek dari emas seharga 10 kali lebih murah dari harga tahun 2015, dan itu dialami arloji apa pun. Tidak ada yang tertarik pada jam tangan kecuali Jerman dan Jepang (karena kuat di bidang sains dan penemuannya) serta Prancis (yang kaya seni). Itu berlangsung hingga internet lahir, dan mereka yang semula malu untuk beropini akhirnya mulai antusias menyampaikan arloji seperti apa yang benar-benar mereka sukai.
84
CGW Magazine
Saya memprediksi akan ada kelahiran dua raksasa pada 2020 nanti. Harap diingat, Anda membacanya pertama kali di sini lewat tulisan saya
Periode ketiga... Saat ini orang—baik kolektor maupun pembeli biasa—bersedia membeli jam yang harganya sangat tinggi. Namun kini jelas bahwa semua ideologi dan visi kita didasarkan pada pencarian status. Memang tidak salah, tapi tidak ada yang menginformasikan kepada pendatang baru ataupun pemain lama bahwa semua orang dapat menilai jam tangan. Semua tahu arloji merupakan karya seni yang riil. Namun adakah yang berusaha menyampaikan fakta bahwa itu satu-satunya karya seni yang sangat tangguh dan mampu bertahan bahkan lebih lama dari mobil? Adakah yang berusaha mempermudah cara verifikasi kualitas dan keotentikan arloji? Tidak, karena memang belum ada yang mau terbuka soal fakta banyak komponennya bersifat general, dibuat untuk pasar massal, atau dibuat di China, atau keaslian kualitasnya. Jual-beli mesin penunjuk waktu atau karya seni ini takkan ada bila kita tak ribut soal simbol status.
DARI KANAN ATAS Sang kolektor tengah mengenakan arloji MB&F1 kesayangannya; Arlojiarloji koleksinya yang dianggap memiiliki nilai jual sangat tinggi HALAMAN SAMPING DARI KANAN ATAS Bersama isteri tercinta, Dolly Cheong yang juga penggemar arloji berukuran besar; Kekuatan internet cukup besar dalam memperkenalkan koleksi arloji yang layak diburu; Berbagai koleksi arlojinya yang tak ternilai harganya
Intinya, orang bersedia melakukan apa saja demi status. Saya memprediksi akan ada kelahiran dua raksasa pada 2020 nanti. Harap diingat, Anda membacanya pertama kali di sini lewat tulisan saya: (1) GRAND SEIKO dan SEIKO PROSPEX (2) GREUBEL FORSEY Tahun yang sama dimana Porsche akan meluncurkan Mission E. Sains akan kembali bersama logika dan matematika, yang dipercepat oleh internet. Untuk arloji Seiko Prospex, Anda sudah melihatnya tahun 2013. Untuk Greubel Forsey, belum, karena masih terlalu sedikit dan terlalu didominasi pemilik top end, orang-orang yang tidak akan pernah menjual. Pada 2020 kelak, Anda bisa melihat bahwa seperti mobil, industri jam tangan akan memiliki pasar sekunder yang diregulasi oleh peritel yang memegang otoritas. Pada 2016, apa yang Anda beli dan dari siapa akan menjadi hal penting. Karena jam tangan memang abadi, dan harga atau nilainya sama seperti mobil.
CGW Magazine
85
Collector’s Corner
COME FULL CIRCLE Perjalanan penuh prestasi dari Omega 86
CGW Magazine
Omega Globemaster merupakan jam tangan Master Chronometer pertama di dunia
D
efinisi kata Omega menurut kamus bahasa adalah bentuk terakhir atau yang terakhir. Namun di dunia haute horlogerie, nama Omega jelas tidak bisa ditempatkan pada urutan terakhir, bahkan nama Omega sudah sepatutnya ditempatkan pada urutan pertama. Sejak merek ini diperkenalkan kepada dunia di tahun 1903, prestasi yang berdatangan sungguh sangat berkelas, seperti penobatan Omega menjadi arloji pertama yang mencapai bulan ketika NASA memilih merek ini sebagai official time watch di tahun 1969, lalu Olimpiade juga menggunakan Omega sejak tahun 1932 dan yang terakhir, James Bond menggunakan Omega untuk setiap filmnya sejak 1995. Prestasi-prestasi inilah yang ditampilkan oleh Omega di pembukaan ulang butik megah mereka di Plaza Senayan, presentasi yang elegan dengan menampilkan prestasi terbaik mereka yang dipadu-padankan dengan keindahan arloji mereka seperti Constellation, Speedmaster, Seamaster dan De Ville. Tampilan baru dari butik Omega ini bermaksud untuk mengajak para penikmat jam tangan untuk larut dalam idahnya perjalanan mewah dari perusahaan asal Swiss yang bereputasi tinggi ini. Selain empat koleksi yang baru saja kami gambarkan di atas, di butik Omega di Plaza Senayan, Plaza Indonesia serta Pondok Indah Mall II, terdapat dua koleksi terbaru mereka, yaitu Omega Globemaster dan Omega Ladymatic.
Cerita Penakluk Dunia
DARI KIRI Arloji baru Omega Globemaster terinspirasi oleh desain awal lini Constellation; Logo Omega yang ikonik pada tombol pemutar jam
Terinspirasi oleh desain awal dari Constellation, arloji baru Omega bertajuk Globemaster ini merupakan jam tangan yang sarat dengan kemajuan teknologi, terutama di bagian mechanical movement. Omega Globemaster sudah diuji coba dan disertifikasi oleh Swiss Federal Institute of Metrology atau METAS, salah satu lembaga tertinggi untuk pengujian jam tangan berkelas. Pada Desember 2014, Omega dan METAS mengumumkan suatu susunan proses sertifikasi yang diterapkan pada tahun 2015 untuk menentukan kredibilitas arloji dari segi teknologi dan juga dari segi penampilan mereka, apakah layak mendapatkan predikat Master Chronometer atau tidak. Ada delapan kriteria utama yang perlu dipenuhi untuk mendapatkan gelar Master Chronometer ini,
CGW Magazine
87
HALAMAN INI Detil pada dasar muka jam yang elegan dan ukiran delapan bintang di atas observatorium pada bagian belakang case Omega Globemaster HALAMAN SAMPING Tampilan dasar muka jam berbentuk pie-pan serta bezel bergelombang atau fluted
88
CGW Magazine
yaitu; kekebalan fungsi mesin arloji di bawah medan magnet sebesar 15.000 gauss; deviasi waktu ketika arloji ditempatkan pada enam posisi berbeda pada sebuah dadu mekanikal; deviasi waktu ketika arloji ini memakai 100 persen tenaga dan 33 persen atau 2/3 tenaganya untuk menentukan kemampuan arloji jika tidak pada kekuatan penuh; deviasi ketepatan rata-rata waktu di arloji setelah terekspos medan magnet 15.000 gauss; rata-rata ketepatan waktu dalam situasi pemakaian seharihari dengan pengujian enam posisi berbeda dan juga dua suhu yang berlainan; tenaga cadangan jam tangan yang diuji secara keseluruhan tanpa memutar mesin jam; dan yang terakhir, ketahanan air dari arloji atau water resistant. Tidak sembarang jam tangan bisa memenuhi seluruh kriteria tersebut, dan bahkan sebelum bisa masuk pada pengujian METAS, sebuah arloji harus lulus tes Contrôle Officiel Suisse des Chronomètres atau COSC. Patut diketahui bahwa Omega Globemaster merupakan jam tangan pertama yang lulus tes COSC dan METAS dimana setiap pemilik arloji ini akan mendapatkan sertifikat METAS sebagai bukti kualitas Globemaster, arloji Master Chronometer pertama di dunia.
Omega Globemaster sudah diuji coba dan disertifikasi oleh Swiss Federal Institute of Metrology atau METAS
Omega Globemaster sangat menjunjung tinggi faktor sejarah pembuatnya, dan sebagai persembahan atas pencapaian Omega selama ini, Globemaster membubuhkan delapan bintang di atas sebuah observatorium di bagian belakang case yang dilapisi perisai kristal safir transparan. Delapan bintang tersebut merupakan representasi pencapaian Omega selama ini dan sekaligus menggambarkan delapan kriteria METAS yang telah dipenuhi oleh Globemaster. Ada yang menarik dari dial Globemaster, arloji baru Omega ini mengambil konsep tampilan dari koleksi Constellation dengan dasar muka jam berbentuk pie-pan serta bezel bergelombang atau fluted, tribut bagi legenda Constellation yang sangat populer. Penggunaan caliber pada Globemaster sangat bervariasi tergantung dari versi yang dipakai, sebagai contoh Omega Co-Axial Master Chronometer Calibre 8900 digunakan pada kombinasi steel-gold dan versi stainless steel, sedangkan Omega Co-Axial Master Chronometer Calibre 8901 dituangkan di versi emas, dimana terdapat jenis gold dan yellow gold yang berkualitas Sedna™ 18K. Tampilan konvensional yang diperlihatkan Globemaster memang ciri khas yang ingin ditonjolkan Omega untuk menarik perhatian penggemar versi Constellation, dengan sedikit mengambil ide dial terkenal tersebut, dan ketika jam ini dilihat dari bagian belakang, terdapat cerita bersejarah yang ditampilkan back case sekaligus teknologi yang sudah mengalami pengembangan bertahun-tahun, tepatnya sejak tahun 1999 ketika sistem Co-Axial ini pertama kali dicetuskan.
Wajah Baru Feminisme Omega bukan hanya simbol maskulinitas tetapi juga merupakan simbol kebanggaan kaum wanita, dan inilah yang ditunjukkan ketika Omega merilis Ladymatic dengan menggandeng Nicole Kidman sebagai brand ambassador untuk arloji cantik ini. Ladymatic adalah perpaduan sempurna antara kecantikan dibalut dengan modernisasi teknologi, visi
CGW Magazine
89
HALAMAN INI Nicole Kidman menggambarkan Omega Ladymatic dengan kata-kata “pintar, elegan dan mudah disukai� HALAMAN SAMPING DARI KIRI Tiga pilihan model arloji Omega Ladymatic yang sangat mewah dan elegan; Butik megah Omega di Plaza Senayan, Jakarta
90
CGW Magazine
yang sudah dikenal sejak tahun 1955, periode dimana Omega Ladymatic pertama kalinya diperkenalkan kepada dunia. Keluaran terbaru jam tangan ini ingin menegaskan bahwa Ladymatic tahun 2015 ini berbeda dengan versi-versi sebelumnya, dengan menggunakan dasar muka jam datar dan halus disertai dengan variasi warna yang sangat indah, warna-warna seperti putih mutiara, biru mutiara dan Tahitian mother-ofpearl memberikan kesan eksotis. Untuk pertama kalinya juga, penikmat jam tangan ini akan dimanjakan dengan plat rose gold 18K yang selaras, warna merah muda yang diusung oleh Ladymatic mempertegas kesan elegan seorang wanita. Beralih pada unsur modern dari jam ini, Omega Ladymatic mempunyai dua caliber yaitu Omega Co-Axial Calibre 8520 dan 8521, alasan dibalik pemasangan dua caliber ini adalah untuk menciptakan produk yang tidak tertandingi dalam hal performa dan presisi, layaknya seorang wanita modern yang tidak hanya mengandalkan kecantikan semata tapi juga mempunyai kepintaran. Bagaikan emansipasi seorang wanita sejati yang mempunyai kedudukan sama dengan seorang pria, dari tahun ke tahun, kita bisa melihat perkembangan Ladymatic oleh Omega yang telah mencapai tingkatan yang sangat tinggi sejak insepsinya 60 tahun lalu.
“Saya merasa dicintai oleh Omega, mereka mendukung gaya hidup para wanita.” ~ Nicole Kidman
Nicole Kidman, aktris pemenang Oscar ini menggambarkan Omega Ladymatic dengan kata-kata “pintar, elegan dan mudah disukai.” Tiga kata inilah yang menjadi inti utama dibalik pemilihan Nicole Kidman sebagai brand ambassador untuk Ladymatic, Kidman adalah sosok wanita yang sangat cantik, pintar dan mudah disukai oleh para pecinta film-filmnya, dan jangan lupakan unsur elegan pada diri Nicole Kidman, karakter sang aktris yang sopan dan ‘sophisticated’, benarbenar mencerminkan Omega Ladymatic, bisa dibilang jika Nicole Kidman adalah Omega Ladymatic. Aktris ini juga mengaku, “Omega tidak hanya arloji bagi pria, mereka juga memikirkan keindahan wanita pada jam tangan mereka. Saya merasa dicintai oleh Omega, mereka mendukung gaya hidup para wanita dan menginginkan semua wanita untuk menggunakan arloji berkelas.” Filosofi inilah yang dipegang teguh oleh Omega untuk semua jam tangan mereka baik pria maupun wanita dan jika dilihat dari prestasi-prestasi mereka selama ini, filosofi ini jelas sudah terbukti.
CGW Magazine
91
Collector’s Corner
IT’S MONKEY TIME! Semangat kera dengan kepribadiannya yang lincah dan gemar bercanda menginspirasi merek jam mewah dalam koleksi terbaru mereka Bagi mereka yang tinggal di negara-negara Asia, selain penanggalan Masehi dan penanggalan Hijriah bagi umat Muslim, ada satu penanggalan lagi yang lazim dirayakan, yaitu penanggalan China yang pada tahun 8 Februari 2016 nanti jatuh pada Shio Kera. Selama lebih dari 1.000 tahun, kera atau monyet dari kalender zodiak Cina dianggap sebagai simbolisme positif. Orang yang lahir di Tahun Monyet dianggap cerdas, penasaran dan tertarik akan pengetahuan. Mereka baik budi bahasanya, inventif serta kreatif, dan termasuk zodiak ‘bumi’ yang terkait dengan akal sehat. Gambar yang menyimbolkan monyet tengah mengumpulkan buah persik adalah tema tradisional China yang melambangkan umur panjang dan nasib baik, karena persik adalah perlambang kesehatan yang baik. Berikut beberapa merek jam tangan ternama yang menciptakan arloji edisi khusus bagi para kolektor jam dengan Kera sebagai simbol utamanya. Chopard meluncurkan L.U.C XP Urushi “Year of the Monkey” yang mewah. Arloji berdiameter 39.50mm yang terbuat dari rose gold 18K ini memamerkan dasar muka jam dengan teknik Urushi. Urushi adalah seni kerajinan tangan di Jepang dalam seri dasar muka jam ukuran kecil oleh seniman yang menguasai teknik pernis, di sini menggambarkan adegan populer yang diyakini membawa keberuntungan dan diambil dari ikonografi Cina: yaitu seekor monyet yang tengah mengumpulkan delapan buah persik sebagai simbol keberuntungan dan kesehatan yang baik. Untuk menciptakan dasar muka jam nan mewah ini, Chopard bekerja sama dengan perusahaan Yamada Heiando, pemasok resmi untuk keluarga kekaisaran Jepang. Master Kilchiro Masumura yang diakui di Jepang sebagai legenda hidup dan pakar di bidang seni, merancang dan mengawasi penciptaan seluruh dasar muka jam, yang dieksekusi oleh Master Minori Koizumi, pakar Urushi yang dipilih oleh Chopard karena penguasaan seni artistiknya yang ekstrim. Inilah perpaduan antara kemewahan Jepang dengan Swiss yang terwujud dalam Chopard Haute Horlogerie. Bentuk ramping dari bezel L.U.C XP semakin menegaskan kreasi dari para seniman Urushi Jepang ini, dan di dalamnya berdetak mesin jam LUC Calibre 96,17-L ultra-tipis 3.30mm. Dilengkapi dengan tali hitam dari kulit buaya, arloji ini dipersembahkan dalam kotak presentasi khusus yang juga dihiasi dengan menggunakan teknik Urushi. Piaget hadir dengan arloji Piaget Altiplano cloisonné enamel edisi terbatas yang memamerkan simbol ke sembilan dari zodiak China ini pada dasar muka jamnya. Teknik yang digunakan adalah tradisi aplikasi enamel Grand Feu cloisonné, hasil karya pakar enamel terkenal kelas dunia, Anita Porchet, yang berhasil 92
CGW Magazine
Arloji Chopard ini menampilkan adegan seekor kera yang tengah mengumpulkan delapan buah persik sebagai simbol keberuntungan dan kesehatan yang baik
Arloji CHOPARD L.U.C XP Urushi Year of the Monkey; Mesin jam arloji L.U.C XP Urushi Year of the Monkey - Caliber 96
CGW Magazine
93
Master Minori Koizumi adalah pakar Urushi pilihan Chopard karena penguasaan seni artistiknya yang ekstrim
membuat arloji Altiplano ultra-tipis menjadi sebuah karya seni yang mengagumkan. Arloji berdiameter 38mm yang terbuat dari emas putih 18K ini dipercantik pula dengan 78 butir berlian putih brilliant-cut dan mengusung mesin jam Piaget 430P ultra-tipis berpemutar manual buatan manufaktur Piaget, dengan cadangan daya sekitar 43 jam. Hanya diproduksi sejumlah 38 arloji dan tersedia secara eksklusif di beberapa butik Piaget. Vacheron Constantin memiliki cara khusus untuk berdialog dengan para kolektor dan penggemar arloji mewahnya dengan memperkaya fitur Métiers d’Art La légende du Zodiaque Chinois terbarunya dengan simbol kera. Negara China yang telah memiliki hubungan erat dengan Vacheron Constantin sejak 1845, pertama kali memperkenalkan teknik pemotongan kertas yang dikenal sebagai Jianzhi, seni yang kemudian populer dalam budaya Swiss melalui teknik pemotongan kertas Scherenschnitt. Pendekatan artistik inilah yang menghiasi koleksi Métiers d’Art La légende du Zodiaque chinois, yang memberi interpretasi segar berkat keahlian dari para pengukir dan pakar enamel. Motif dedaunan yang didasari oleh ikonografi klasik Cina diukir langsung pada logam dengan pola mencuat dari dasar muka jam. Lalu dimulai tahap Grand Feu enamel, teknik yang ditemukan di Jenewa dan tetap dilestarikan oleh sangat sedikit pakar pengrajin enamel, dengan cara menerapkan enamel lapis demi lapis secara berturut-turut, yang akan meningkatkan intensitas warna dasar muka jam biru atau perunggu, lalu dibakar pada suhu antara 800 dan 900 derajat celcius. Sang kera yang terbuat dari platinum atau emas, diukir dengan tangan dan hati-hati diterapkan di bagian tengah dari dasar muka jam. Terdapat dua pilihan bahan, yaitu platinum atau pink gold 18K 5N, arloji edisi terbatas yang hanya diproduksi total sejumlah 12 buah setiap serinya ini memiliki diameter 40mm dan dilengkapi tali kulit buaya dari sungai Mississippi warna biru atau cokelat dan kedap air hingga di kedalaman hingga 30 meter. 94
CGW Magazine
Ulysse Nardin hadir dengan arloji Classico ‘Year of The Monkey’ Edisi Terbatasnya yang sangat unik. Didesain dengan gaya strip komik untuk menangkap karakter terbaik dari makhluk hidup ini, dasar muka jam adalah pusat perhatian di mana kera muncul untuk melompat melalui rimbunnya daun palem. Menggunakan metode champlevé dari enameling yang membuat sketsa sang seniman terlihat hidup. Teknik champlevé adalah sebuah bentuk seni langka yang hanya dikuasai oleh sangat sedikit pengrajin, yang terdiri dari sel-sel yang diukir dengan pahat langsung pada dasar muka jam dan kemudian dipenuhi dengan enamel. Warnanya dihasilkan dari oksida logam yang berbeda, yang pada arloji ini dipilih palet warna netral. Potongan tersebut kemudian dibakar sampai enamel mencair. Arloji yang sangat eksklusif dan hanya diproduksi sebanyak 88 buah ini terbuat dari rose gold 18K, berdiameter 40mm, memamerkan mesin jam UN-815 dan chronometer bersertifikasi COSC. Tak pelak lagi akan menjadi buruan para kolektor jam, karena tampilannya yang jenaka, akan membuat siapapun yang memandangnya tersenyum.
HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Arloji PIAGET Altiplano cloisonné enamel edisi terbatas; Arloji Classico Monkey dari Ulysse Nardin ; Dua model arloji Métiers d’Art La légende du Zodiaque chinois dengan simbol kera dari VACHERON CONSTANTIN HALAMAN SAMPING DARI KANAN Master Minori Koizumi tengah mengaplikasikan teknik urushi lacquer; Proses pembuatan dasar muka jam Chopard yang rumit
CGW Magazine
95
Collector’s Corner
GAME, SET, WATCH! Penunjuk waktu nan mewah yang terinspirasi oleh olahraga para bangsawan
Longines Equestrian terinspirasi oleh unsur-unsur simbolik olahraga berkuda dan dipersembahkan khusus bagi kaum wanita
96
CGW Magazine
Inspirasi yang berasal dari olahraga para bangsawan, yaitu berkuda, saat ini kembali populer di kalangan industri horologi tingkat tinggi. Kuda dianggap sebagai binatang yang elok, tangguh, anggun dan dapat diandalkan, dan dunia berkuda memang dapat membawa kita ke dalam suasana yang eksklusif dari gaya hidup para bangsawan. Merek jam asal Swiss yang memiliki sejarah panjang dalam tradisi pembuatan jam dan termasuk merek yang tertua, Longines merayakan keanggunan para pengendara kuda dan tunggangan mereka dengan setia mendukung dunia olahraga berkuda. Pada tahun 1878, merek jam tangan Swiss ini telah menghasilkan chronograph yang dihiasi dengan ukiran berbentuk joki dan kudanya. Selama bertahun-tahun, Longines telah berhasil menciptakan beragam desain jam tangan mewah hingga jam saku yang terinspirasi oleh keindahan, keanggunan dan ketangguhan kuda pacu, dikenal dengan bentuknya yang sporty dan elegan. Tak sedikit dari desainnya yang telah menjadi ikon di industri pembuatan jam dan dipuja sepanjang masa.
DARI HALAMAN SAMPING Arloji Longines Equestrian L6.136.0.87.2 dengan case dari stainless steel, dan bezel bertatahkan berlian; Model Longines Equestrian L6.131.0.89.2 yang sangat unik, bertatahkan berlian pada lingkar luar bezel; Duta Longines, Kate Winslet
CGW Magazine
97
HALAMAN INI DARI KIRI Model arloji yang dihiasi dua baris berlian Top Wesselton VVS pada bezel jam; Duta Longines, Aishwarya Rai Bachchan; Longines selalu setia menjadi sponsor dari olahraga kaum bangsawan ini
98
CGW Magazine
HALAMAN SAMPING DARI ATAS Olahraga berkuda menjadi inspirasi Longines; Pilihan lainnya yang terbuat dari baja dan menampilkan angka dalam warna biru elegan
Model lainnya menampilkan bentuk sanggurdi yang elegan dengan case arloji yang terbuat dari baja Sejarah panjang Longines dan sejarah olahraga berkuda memang telah terjalin selama lebih dari satu abad. Oleh karena itu wajar bagi merek jam tangan mewah ini untuk mendedikasikan koleksi khusus demi memenuhi hasrat dan penghargaan terhadap olahraga berkuda. Tahun ini, Longines kembali meluncurkan beberapa koleksi feminin terbarunya dari lini Longines Equestrian yang terinspirasi oleh unsur-unsur simbolik olahraga berkuda dan dipersembahkan khusus bagi kaum wanita. Dengan desain yang tegas dan berani, berbagai model dari koleksi terbarunya ini tetap setia pada keanggunan yang menjadi ciri khas Longines, namun sarat dengan bentuk dan bahan yang terinspirasi oleh unsur-unsur simbolik dari dunia berkuda, seperti terlihat pada bentuk lengkungan yang mewakili alur balap kuda yang berbentuk ladam, sanggurdi hingga kulit halus pada pelana kuda adalah ciri-ciri khas yang ditemukan pada desain jam tangan ini.
CGW Magazine
99
Terdapat versi yang lebih mewah mempesona, dengan dua baris berlian Top Wesselton VVS HALAMAN INI DARI KIRI Penampilan anggun Kate Winslet saat menghadiri ajang olahraga berkuda; Arloji ini terinspirasi oleh olahraga berkuda HALAMAN SAMPING Model klasik dan modern dari Equestrian Pocket Watch Horses Trio 1911
100 CGW Magazine
Model jam dari lini Longines Equestrian yang mewakili lengkungan jalur balap kuda tersedia dalam empat ukuran diameter, yaitu 23mm, 26mm, 30mm dan 34mm, dan terbuat dari baja dengan pilihan tanpa berlian atau bertatahkan puluhan butir berlian Top Wesselton VVS warna putih pada bezel maupun indeks penunjuk waktu pada dasar muka jam. Terdapat pilihan model dengan dasar muka jam kulit kerang dalam warna putih berkilauan atau berlapis pernis hitam yang anggun, dan dilengkapi tali jam dari kulit sapi muda, dalam pilihan warna cokelat atau hitam. Model lainnya menampilkan bentuk sanggurdi hadir dalam tiga ukuran diameter, yaitu 23.50mm, 26.50mm dan 30mm. Case arloji elegan yang terbuat dari baja menjadi pelindung bagi mesin jam quartz dan bezel jam dipercantik dengan berlian-berlian putih berkilauan. Dasar muka jam dalam pilihan putih mengilap atau hitam nan anggun, semakin menambah kemewahan arloji ini, dan terdapat versi yang lebih mewah mempesona, dengan dua baris berlian Top Wesselton VVS pada bezel jam, cocok untuk dikenakan dalam acara-acara pesta dan perayaan istimewa lainnya. Seluruh jam tangan dalam koleksi ini dilengkapi dengan tali kulit jahit ganda dan pilihan detil warna biru atau lapisan rhodium pada jarum jam semakin menambah keanggunan arloji ini.
In Your Pocket Khusus bagi para kolektor jam yang menyukai eksklusivitas dan keunikan jam saku, Longines mengeluarkan model Equestrian Pocket Watch Horses Trio 1911, yang merupakan penghormatan dan semangat Longines bagi olahraga berkuda. Jam saku ini terinspirasi oleh model klasik jam saku LĂŠpine dari logam yang kini disimpan di museum Longines Saint-Imier, yang diproduksi pada tahun 1911. Jam saku yang terbuat dari rose gold 18K ini diproduksi dalam edisi sangat terbatas dan diberi nomor urut, sementara punggung jam dihiasi dengan ukiran berbentuk tiga ekor kuda. Kepala ketiga ekor kuda ini terlihat menonjol di atas latar belakang motif dedaunan yang terukir indah. Motif tanaman juga terdapat di bagian tengah case jam saku. Dengan diameter 48.20mm, model ini memamerkan mesin jam calibre L878.4 berpemutar manual, yang diproduksi secara eksklusif untuk Longines. Dasar muka jam warna putih dihiasi angka Arabic warna hitam dan jarum jam dan menit dari baja kebiruan dengan gaya Breguet menambah keanggunan tampilan jam saku ini. Bentuk sisi hingga pengait pada jam saku ini dibuat secara hati-hati dan meniru model aslinya yang diproduksi pada tahun 1911.
CGW Magazine 101
Special Report
THE ART OF
HOROLOGY
Inilah ajang Oscar di dunia jam tangan mewah
102 CGW Magazine
Setiap tahun, acara Grand Prix d ‘Horlogerie (GPHG) yang dikenal sebagai ajang karpet merah di dunia horologi tingkat tinggi diadakan di Jenewa. Dan pada perayaan tahun ke-15 GPHG tanggal 29 Oktober lalu, tidak kurang dari 26 orang yang diakui karena kontribusi luar biasa mereka di sektor pembuatan jam, termasuk sang pakar pembuat jam dan desainer jenius asal Swiss, Philippe Dufour dipilih oleh Yayasan Grand Prix d’Horlogerie de Genève untuk bergabung menjadi juri pada ajang tahun 2015 ini, di bawah kepemimpinan Aurel Bacs, presidennya. Ajang pengumuman para pemenang dan penyerahan hadiah yang berlangsung megah di Grand Théâtre de Genève ini dihadiri oleh Federal Councillor Alain Berset, dan
HALAMAN SAMPING Grand Théâtre de Genève, pencahayaan oleh Gerry Hofstetter HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Pemenang “Aiguille d’Or” Grand Prix, arloji Greubel Forsey, Tourbillon 24 Secondes Vision; Alain Berset dan Stephen Forsey dari GreubelForsey; Arloji Antoine Preziuso, Tourbillon of Tourbillons; Florian dan ayahnya Antoine Preziuso dengan dua penghargaan mereka
“Ajang ini merayakan prestasi terbesar keahlian pembuatan jam, dan vitalitas pembuatan jam budaya di seluruh dunia” ~ Carlo Lamprecht, Presiden GPHG Foundation
CGW Magazine 103
dihadiri tidak kurang dari 1500 tamu undangan istimewa di Jenewa yang terdiri dari para pemilik saham yang berpengaruh di industri jam serta dari kalangan politik dan ekonomi, dan disiarkan langsung ke para penggemar haute horlogerie di seluruh dunia. Kompetisi tahunan ini adalah salah satu peristiwa yang sangat dinantikan dari industri jam. Dan malam gala yang diselenggarakan di Jenewa adalah demi merayakan prestasi terbesar keahlian pembuatan jam, “dan vitalitas pembuatan jam budaya di seluruh dunia,” demikian ungkap Carlo Lamprecht, Presiden GPHG Foundation. Tak kurang dari 200 jam tangan mewah dari berbagai merek ternama diajukan untuk mengikuti seleksi akhir, dan panel juri kemudian menyeleksinya menjadi hanya sekitar 72 jam tangan, dan kemudian dipilih kembali menjadi 16 jam tangan yang berhasil memenangkan penghargaan dari berbagai kategori produk. Terdapat pula penghargaan yang diberikan untuk bakat kreatif dan para ahli pembuat jam. Penghargaan tertinggi, yaitu “Aiguille d’Or” Grand Prix tahun ini diberikan
104 CGW Magazine
HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Arloji Ulysse Nardin, Ulysse Anchor Tourbillon; Arloji Blancpain, Villeret Shakudo Ganesh; Arloji Girard-Perregaux, Minute Repeater Tourbillon with Gold Bridges; Arloji Jaquet Droz, The Charming Bird
HALAMAN INI DARI ATAS Pierre Maudet, Alain Berset, Anja Wyden Guelpa, Carlo Lamprecht dan Esther Alder; Pemenang kategori Calendar Watch Prize, arloji Hermès, Slim d’Hermès QP
kepada Greubel Forsey, untuk model Tourbillon 24 Secondes Vision mereka yang sangat mengagumkan. Stephen Forsey yang menerima penghargaan terlihat terharu dan menyampaikan perjalanan merek jam tangan mereka, termasuk 11 tahun visi yang unik dari dirinya dan rekannya Robert Greubel, yang mengabdikan diri mereka untuk membawa ide-ide sehingga membuahkan hasil.
Tak kurang dari 200 jam tangan mewah dari berbagai merek ternama diajukan untuk mengikuti seleksi akhir
Untuk inovasi teknis, yaitu jam tangan yang canggih dalam desain dan teknologi dimenangkan oleh Antoine Preziuso dengan arloji Tourbillon of Tourbillons mereka. Jam ini juga memenangkan Penghargaan Umum. Ketika Antoine Preziouso yang didampingi oleh anaknya menerima penghargaan, ia berujar, “Tiga hal yang diperlukan dalam membuat jam tangan dengan kompleksitas seperti ini: Kesabaran, Gairah dan Ketekunan. Petualangan ini dimulai lebih dari 10 tahun yang lalu.” Dia kemudian mengucapkan terima kasih kepada puteranya untuk ketekunan dan tekad yang sukses dan membuahkan hasil dengan desain arloji tersebut, dan kemudian menyerahkan penghargaan itu
CGW Magazine 105
kepada puteranya, Florian. Dan untuk kategori Kerajinan Artistik, Manufaktur Blancpain boleh berbangga dengan hasil kerja Métiers d’Art miliknya karena berhasil memenangkan kategori ‘Artistic Crafts Watch Prize’ melalui arloji Villeret Shakudo Ganesh yang dinilai dari karakteristik estetika dan savoir-faire manufaktur. Bagi para penggemar jam tangan yang ingin melihat langsung, jam tangan yang telah dipilih oleh juri dipamerkan di Hong Kong, Seoul dan Dubai, lalu di Cité du Temps, Jenewa sampai tanggal 4 November. Sebagai tahap terakhir dari road show, jam tangan para pemenang di edisi 2015 ini juga dipamerkan di SalonQP, London mulai tanggal 12 hingga 14 November 2015.
106 CGW Magazine
AND THE WINNERS ARE...:
HALAMAN INI DARI KIRI Bagian belakang dan muka arloji Extremely Piaget Double Sided Cuff; Arloji Pemenang kategori Jewellery Watch Prize, Audemars Piguet, Diamond Punk HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Jam saku Reference 57260; Tiga pakar dari Vacheron Constantin, Micke Pintus, Jean-Luc Perrin dan Yannick Pintus; Arloji Fabergé Lady Compliquée Peacock; Arloji Pemenang kategori Chronograph Watch Prize, Piaget Altiplano Chrono; Arloji Hublot Big Bang Broderie
“Aiguille d’Or” Grand Prix: Greubel Forsey, Tourbillon 24 Secondes Vision Ladies’ Watch Prize: Hublot, Big Bang Broderie Ladies’ High-Mech Watch Prize: Fabergé, Lady Compliquée Peacock Men’s Watch Prize: Voutilainen, Voutilainen GMR Chronograph Watch Prize: Piaget, Altiplano Chrono Tourbillon Watch Prize: Ulysse Nardin, Ulysse Anchor Tourbillon Calendar Watch Prize: Hermès, Slim d’Hermès QP Striking Watch Prize: Girard-Perregaux, Minute Repeater Tourbillon with Gold Bridges Mechanical Exception Watch Prize: Jaquet Droz, The Charming Bird “Petite Aiguille” Prize: Habring2, Felix Sports Watch Prize: Tudor, Pelagos Jewellery Watch Prize: Audemars Piguet, Diamond Punk Artistic Crafts Watch Prize: Blancpain, Villeret Shakudo Ganesh “Revival” Watch Prize: Piaget, Extremely Piaget Double Sided Cuff Watch Innovation Watch Prize: Antoine Preziuso, Tourbillon of Tourbillons “Horological Revelation” Prize: Laurent Ferrier, Galet Square Special Jury Prize: Micke Pintus, Yannick Pintus, Jean-Luc Perrin, tiga pembuat jam Vacheron Constantin yang mengembangkan jam saku Reference 57260. Dan publik memilih favorit mereka sendiri yang memenangkan Public Prize, yaitu Antoine Preziuso, Tourbillon of Tourbillons.
CGW Magazine 107
Wall of Fame
recht
san GPHG, Carlo Lamp
Presiden Dewan Yaya
108 CGW Magazine
Anwar Pasha bersama Presiden Dewan Yayasa n GPHG, Carlo Lamprecht dan Dir ektur GPHG, Carine Ma illard saat menghadiri ajang Watch es& Wonders 2015 di Ho ng Kong
TIME FOR FASHION Fashion Forward Watches Jewellery Haven Stars & Timepieces
PIAGET CGW Magazine 111
Jewellery Time
PRECIOUS TIME Ketika tradisi pembuatan perhiasan bertemu dengan keahlian pembuatan jam tingkat tinggi 110 CGW Magazine
Kilau keindahan berlian memang tak pernah menipu. Batu permata yang paling berharga dan menjadi dambaan kaum wanita di seluruh dunia ini memang memiliki kekuatan yang tiada bandingannya. Dengan kilaunya yang abadi, berlian sering dilambangkan sebagai simbol keabadian cinta. Untuk itulah, perhiasan yang bertatahkan berlian memiliki makna persembahan cinta yang tak lekang oleh waktu, dan sangat didambakan kaum wanita. Chopard sangat memahami impian dan keinginan para wanita ini, untuk itulah pada awal Desember lalu, hasil kolaborasi dengan mitranya, Al Fardan Jewellery di Qatar, Chopard mewujudkan impian kaum hawa dengan menciptakan serangkaian arloji perhiasan L’Heure du Diamant terbarunya yang mengagumkan, dengan dasar muka arloji dalam nuansa warna-warni terindah, dan koleksi lain dari arloji perhiasan Haute Joaillerie yang dihiasi dengan mutiara yang luar biasa dan langka. Lini arloji L’Heure du Diamant ini adalah hasil keterampilan yang luar biasa dari pakar jam dan perhiasan Chopard, dimana puluhan ahli berbakat dan spesialis dalam bidang kerajinan artistik yang berbeda-beda, termasuk para pembuat sketsa, ahli pembuat jam, ahli
L’Heure du Diamant adalah hasil keterampilan pakar di bidang kerajinan artistik, termasuk pembuat sketsa, ahli pembuat jam, ahli perhiasan, gemsetter hingga polisher
HALAMAN INI Tiga model arloji L’Heure du Diamant dalam pilihan rose gold dan emas putih 18K yang dihiasi berlian-berlian Top Wesselton VVS HALAMAN SAMPING Perpaduan antara kemewahan, cahaya dan misteri berlian pada arloji L’Heure du Diamant
CGW Magazine 111
Arloji dibentuk dari emas putih atau rose gold 18K dan dihiasi berlian-berlian navette, baguette atau brilliant DARI ATAS Co-President & Direktur Artistik Chopard, Caroline Scheufele diapit para model terkenal yang mengenakan desain perhiasan Chopard ciptaannya; Sepasang anting dan kalung L’Heure du Diamant; Bentuk hati juga terdapat pada bezel arloji L’Heure du Diamant perhiasan, gemsetter hingga polisher, berhasil menyatukan kemampuan dan bakat mereka dalam memberikan bentuk pada impian paling berani, yaitu berbagai model arloji perhiasan yang mengagumkan. Perpaduan antara kemewahan, cahaya dan misteri berlian berhasil diwujudkan berkat keahlian teknis pembuatan jam tradisional yang mumpuni dari para pakar tersebut. Dibutuhkan waktu yang tidak sedikit dalam menciptakan sebuah model arloji Haute Joaillerie dengan tampilan yang sangat mewah ini. Masing-masing model arloji membutuhkan ratusan jam pengerjaan, tergantung pada bentuknya. Arloji yang secara tradisional dibentuk dari emas putih atau rose gold 18K ini dihiasi berlian-berlian navette, baguette atau brilliant, yang semakin menegaskan keindahan garis dan proporsi masing-masing arloji. Tak lengkap rasanya jika arloji tidak dipadupadankan dengan perhiasan yang sesuai, dan Co-President sekaligus Direktur Artistik dari Chopard, Caroline Scheufele yang selalu terpesona oleh aura berlian yang luar biasa, dan selama bertahun-tahun telah menciptakan serangkaian perhiasan dari batu permata ini, berupa cincin, kalung, gelang dan anting bertatahkan berlian. Hasilnya adalah mahakarya yang tak lekang oleh waktu!
112 CGW Magazine
Jewellery Time
2
SHOWS
VENUES
Inilah pasar perhiasan terbesar di dunia dan pentas perdagangan utama untuk berlian, THE WORLD’S LARGEST JEWELLERY MARKETPLACE permata dan mutiara ong Kong adalah surga bagi para penggemar perhiasan, dan HKTDC adalah bukti konkrit dari penyataan tersebut. Tepatnya pada bulan Maret 2016 ini, Hong Kong akan kembali menjadi bagian dari sejarah ketika HKTDC meluncurkan kembali pameran perhiasan mereka yang sudah tidak dipungkiri lagi kualitasnya. Terbagi menjadi dua pameran utama bertajuk HKTDC Hong Kong International Jewellery Show dan HKTDC Hong Kong International Diamond, Gem & Pearl Show, HKTDC telah menjadikan Hong Kong sebagai jantung bagi para pembuat, penikmat dan segala sesuatu yang berhubungan dengan perhiasan. Setelah mendobrak rekor baru pada tahun 2015 dengan mengundang lebih dari 4360 peserta pameran dan mencatat lebih dari 76000 pengunjung, HKTDC menghadirkan kembali HKTDC Hong Kong International Jewellery Show untuk edisi ke-33 pada tanggal 3-7 Maret
114 CGW Magazine
2016 dan juga HKTDC Hong Kong International Diamond, Gem & Pearl Show untuk kali ketiga pada 1-5 Maret 2016. Tercatat lebih dari 4400 peserta pameran sudah terdaftar untuk dua pameran ini, yang kembali merupakan pencapaian baru dari segi partisipasi. Pameran-pameran yang tersebar di 34 pavilion akan menjadi tuan rumah bagi beberapa merk ternama dalam dunia berlian dan batu-batu gem seperti Dimexon, Roberto Coin, Dehres, Novel Collection dan merk-merk ternama lainnya.
Pesona Kemewahan Pada The Jewellery Show terdapat 8 zona berbeda yang dispesifikasikan untuk kebutuhan para penggemar perhiasan; Hall of Fame dikhususkan untuk nama-nama internasional kelas atas dibalut dengan hiasan elegan dan prestisius; Hall of Extraordinary menyuguhkan perhiasan-perhiasan dengan kualitas elit dan lain dari biasanya; World of Glamour dikhususkan untuk pembuat-pembuat perhiasan asal Hong Kong untuk menampilkan ketrampilan mereka; Antique & Vintage Jewellery Galleria menampilkan perhiasan-perhiasan yang tidak lekang oleh waktu. Ada juga empat
segmen lainnya yaitu Treasures of Craftsmanship, Designer Galleria, Hall of Jade Jewellery dan yang terakhir, Hall of Time. Selain 8 zona khusus tersebut terdapat dua pavilion baru, Wedding Bijoux dan T-Gold+ Mets, di mana Wedding Bijoux menampilkan perhiasan-perhiasan untuk pernikahan, sedangkan T-Gold+ Mets merupakan suatu penjelasan di balik layar pembuatan perhiasan dengan menampilkan alat-alat dan teknologi penghasil perhiasan tersebut. Di lain tempat, The Diamond, Gem & Pearl Show akan mempersembahkan 4 segmen berbeda yaitu Hall of Fine Diamonds, Treasures of Nature, Treasures of Ocean dan Rough Stones & Minerals.
HKTDC meluncurkan kembali pameran perhiasan mereka yang sudah tidak dipungkiri lagi kualitasnya
Tidak hanya pameran perhiasan yang akan disuguhkan oleh Hong Kong Trade Development Council pada tahun ini dan untuk ke-17 kalinya, The Hong Kong Jewellery Design Competition akan menyuguhkan perlombaan bergengsi antara desainer-desainer perhiasan untuk menampilkan ketrampilan mereka. Terdapat lebih dari 277 peserta untuk kompetisi yang mengusung tema ‘Harmony’ namun perlombaan ini bukanlah satu-satunya kompetisi yang akan digelar oleh HKTDC, Chuk Kam Jewellery Design Competition merupakan kompetisi yang sudah berlangsung selama 16 tahun dan untuk mempersembahkan sesuatu yang baru dan fresh, para panitia membuat tema Gold 4.0 - Innovate Outside of the Box dengan tambahan tema per grup ‘Renewed Traditions’, ‘Time and Tides’, and ‘Future Construction’. Kedua pameran yang digelar oleh HKTDC ini merupakan kesempatan emas untuk seluruh pembuat perhiasan dan batu-batu berharga menampilkan koleksi-koleksi terbaik mereka sekaligus kesempatan untuk meresapi ilmu dan kemewahan para pengrajin lainnya.
HKTDC Hong Kong International Diamond, Gem & Pearl Show Fair Info Tanggal: 1-5 Maret 2016 Tempat: AsiaWorld-Expo Daftarkan diri Anda dan dapatkan Tanda Pengenal Masuk Gratis* dan hemat HK$100: *Satu pembeli tanda pengenal mendapatkan akses ke kedua pameran. Gratis layanan shuttle bus antara dua tempat dan Anda tidak perlu mendaftar lagi. Pengunjung harus berusia 18 ke atas. SMS (kirimkan alamat e-mail Anda) ke: +852-9830 9057 Diamond Show: www.hktdc.com/ex/hkdgp/128 Jewellery Show: www.hktdc.com/ex/hkjewelleryshow/128 Mobile Info Site: www.hktdc.com/wap/hkdgp/T119
My Kaywa QR-Code
hktdc.com/wap/hkdgp/t119
http://kaywa.me/f5UZu
115
Download the Kaywa QR Code Reader (App Store &Android Market) and scan your code!
CGW Magazine
Fashion Forward HALAMAN INI Arloji U-BOAT Pepita 925 Golden Crack Limited Edition 8084; Bagian belakang arloji Pepita 925 yang unik HALAMAN SAMPING Boks khusus untuk arloji U-BOAT Chimera 46 SS Skeleton; Arloji U-BOAT Chimera 46 SS Skeleton
Some Like
It BIG! Berani tampil beda dengan arloji berukuran besar ala Italo Fontana
116 CGW Magazine
45 butir berlian hitam mengisi retakan kecil berbentuk logo U-BOAT di bagian samping case arloji, dan satu berlian hitam disematkan pada tombol Chrono
S
eperti layaknya tren fashion yang selalu berubah dan mode terbaru selalu dinantikan di industri yang dinamis ini, begitu pula halnya dengan industri jam tangan. Tren jam tangan besar kembali diminati para penggemar dan kolektor jam mewah, dan salah satu pencetus ide jam dalam ukuran ekstra besar adalah Italo Fontana, pencipta merek U-Boat. Berikut beberapa model jam terbarunya yang patut dikoleksi. Bagian terpenting pada jam tangan tradisional adalah bagian depan yang memiliki jarum jam sebagai penanda waktu dan biasanya ditempatkan di atas latar belakang berbahan solid. Namun bagi desainer arloji asal Italia ini, jam tangan tidak boleh terlihat membosankan dan bukan sekedar berfungsi untuk menunjukkan waktu, melainkan juga sebagai pernyataan fashion dan kepribadian mereka yang mengenakannya. Untuk itulah Italo Fontana menanggalkan bagian depan jam Chimera 46 SS Skeleton terbarunya, meninggalkan hanya bagian dalam jam berupa mesin jam yang terlihat jelas. Model terbaru dari lini Chimera ini mengusung bentuk case yang khas dan ikonik, berdiameter 46mm dan terbuat dari AISI 316 ditambah stainless steel yang dihitamkan, menampilkan bezel, bagian badan jam dan caseback seluruhnya disatukan dengan pin bersekrup, menghasilkan model baru dengan daya tarik industrial. Mesin jam otomatis terlihat jelas melalui bagian depan serta caseback transparan seperti di model-model sebelumnya. Dibalik kaca safir optik tebal dan datar
itu, terlihat mesin U-77 Valjoux Top Soigne berpemutar otomatis yang sudah dimodifikasi dan dipersonalisasi berdasarkan spesifikasi U-Boat, lengkap dengan sekrup-sekrup warna hitam. Mesin chronograph yang handal dan akurat dalam kinerja adalah ciri khas arloji-arloji U-Boat edisi terbatas yang membedakan mereka dari model standar. Arloji ini hanya diproduksi sebanyak 88 buah dan kedap air hingga di kedalaman 100 meter. Model lainnya yang patut menjadi buruan para kolektor jam tangan mewah adalah arloji U-Boat Pepita 925 Golden Crack Limited Edition 8084. Arloji yang terbuat dari perak 925 dan berdiameter 48mm ini dinamakan ‘Pepita’, kata dari bahasa Italia untuk ‘Gold Nugget’ atau gumpalan emas. Bahan perak pada case arloji ini sebagian besar telah dibor, demi menciptakan celah-celah tipis dan efek berbatu-batu, pengerjaan tersebut dilakukan dengan tangan secara manual. Dan seluruh retakan kecil ini telah diisi dengan gumpalan emas. Arloji edisi terbatas yang hanya diproduksi sebanyak 88 buah ini terlihat mewah dengan kulit kerang berkilauan pada dasar muka jam, ditambah 45 butir berlian hitam yang mengisi retakan kecil berbentuk logo U-BOAT di bagian samping case arloji, dan satu butir berlian hitam disematkan pada tombol Chrono. Tali jam terbuat dari kulit sapi muda warna coklat tua model vintage. Model lainnya bisa didapatkan di Butik U-BOAT, Plaza Indonesia (+6221 29923551), Email: uboat_jakarta@yahoo.com
CGW Magazine 117
Fashion Forward
For HER For HIM
&
Cari kejutan menyenangkan dan persembahkan hadiah terindah itu bagi orang-orang terkasih dalam kehidupan Anda 118 CGW Magazine
HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Paris Hilton dan Patrick Berdoz, HYT Chairman mengenakan arloji HYT Skull; Kalung CHOPARD dari koleksi Red Carpet; Liontin Happy Hearts dari CHOPARD; Gelang Happy Hearts dari CHOPARD; Tas Monaco dari CHOPARD; Cincin DEECHAN dari emas bertatahkan berlian dan sepasang anting dari safir oranye, berlian hitam dan putih, seluruhnya dari CLUB SOLITAIRE
Just For Her Dari tas cantik, arloji indah hingga perhiasan mewah, temukan ide-ide hadiah berkesan bagi wanita tercinta dalam hidup Anda.
HALAMAN SAMPING DARI ATAS Duta Longines DolceVita, Aishwarya Rai Bachchan memilih arloji LONGINES DolceVita bertatahkan berlian dan tali kulit buaya Louisiana; Arloji BULGARI Serpenti dari emas bertatahkan berlian
CGW Magazine 119
“Every gift from a friend is a wish for your happiness.� ~ Richard Bach
Just For Him Manjakan pria kesayangan Anda dengan aksesoris unik, busana modis, arloji mewah dengan tren teknologi terbaru.
120 CGW Magazine
HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Duta Longines, Simon Baker memilih Arloji Conquest Classic Moonphase dari LONGINES; Arloji Chapter Two Tonneau Classique dari MAITRES DU TEMPS; Pena Andy Warhol Limited Edition 1928 dari MONTBLANC; Model mengenakan koleksi DUNHILL Spring/Summer 2016 HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Duta Charriol Indonesia, Rio Dewanto mengenakan arloji, gelang dan cincin CHARRIOL; Jam meja Vintage Racing dan Pena Racer roller dari CHOPARD; Beragam pilihan warna-warni tali jam bahan kulit yang elegan dari STRAPS INDONESIA, instagram @straps_id, Website: WWW.STRAPS.CO.ID
CGW Magazine 121
Fashion Forward
WATCHES IN
ACTION Parade arloji yang mencuri perhatian di layar lebar
Apa yang Anda perhatikan saat menonton film? Latar ceritanya yang membuat emosi larut? Totalitas para bintangnya? Gaya hidup dan teknologi yang terpampang di layar? Pengamat dan kolektor arloji sejati yang juga pecinta film tentu akan reflek memerhatikan pergelangan tangan para bintangnya, karena perburuan jam tangan yang sama persis dengan yang dikenakan para karakter tersebut bisa menjadi petualangan seru tersendiri. Apalagi jika model yang dikenakan termasuk edisi terbatas atau arloji vintage yang susah didapat. Berikut beberapa model yang tentu layak dicari. Bukan semata karena kemunculannya di layar perak, tetapi juga karena keahlian pembuatannya.
122 CGW Magazine
HALAMAN SAMPING Mark Watney (diperankan Matt Damon) di film The Martian; Arloji Hamilton BeLOWZERO 1000M Auto 2826 hitam pekat HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Ukiran pada case bagian belakang dari arloji Hamilton BeLOWZERO; Lapisan SuperLuminova pada arloji yang memudahkan keterbacaan waktu; Salah satu adegan dalam film The Martian
Hamilton BeLOWZERO 1000M Auto 2826 yang dikenakan Matt Damon ini berbahan stainless steel dan kedap air hingga kedalaman 1000 meter
Hamilton in Space Dalam The Martian (2015), Mark Watney (diperankan Matt Damon) dikisahkan tertinggal di Mars dan harus bertahan hidup hingga tiba saatnya diselamatkan rekan-rekannya. Untuk kondisi kritis seperti dikisahkan dalam film ini, Hamilton memberikan pendamping yang tepat, Hamilton BeLOWZERO yang militeristik. Hamilton BeLOWZERO 1000M Auto 2826 hitam pekat yang dikenakan Matt Damon ini berbahan stainless steel dan kedap air hingga kedalaman 1000 meter. Dengan ketebalan 5,6mm, kaca kristalnya juga sempurna untuk eksplorasi dalam air. Desainnya yang kokoh dan tampak berteknologi tinggi mencerminkan kemampuan performanya. Crown-nya terpasang dengan empat sekerup tebal pada case, dan dipadu tali karet sporty dan gesper berlubang ganda, menjamin mencengkeram kuat pergelangan tangan.
CGW Magazine 123
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Bond, model yang dikenakan dalam film dirilis sebagai edisi terbatas, hanya 7007 arloji The Omega Bond Omega kembali mendampingi aksi agen rahasia paling terkenal asal Inggris James Bond dalam film terbarunya, Spectre. Dalam film rilisan 2015 ini, Daniel Craig terlihat mengenakan Omega Seamaster 300. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Bond, model yang dikenakan dalam film dirilis sebagai edisi terbatas, hanya 7007 buah. Tampilan luar Seamaster 300 ini tampak sederhana namun kokoh, dengan bodi dari stainless steel yang dipadu NATO strap hitam dan kelabu. Kacanya dari kristal safir tahan gores dengan treatment anti-pantul dan punggung arloji transparan. Di dalam, mesinnya pun tak kalah tangguh. Model ini menggunakan Omega Master Co-Axial calibre 8400, sistem penggerak revolusioner yang memiliki ketahanan gelombang magnet hingga lebih dari 15.000 gauss. Ketangguhannya diperkuat dengan cadangan daya yang mencapai 60 jam. Pilihan tepat untuk sang 007.
124 CGW Magazine
Indispensable Richard Mille Ketika The Expendables 3 dirilis pada 2014, banyak mata tertuju pada pergelangan tangan para aktornya, terutama Sylvester Stallone. Pemeran karakter Barney Ross itu mengenakan Richard Mille RM 032 Automatic Chronograph Diver’s Watch, arloji berdiameter 50mm yang dimotori caliber RMAC2 dengan flyback chronograph, dan cadangan daya hingga kurang lebih 50 jam. Model ini tersedia dalam pilihan case titanium, rose gold, atau emas putih 18K, dan kedap air hingga kedalaman 300 meter. Sepintas arloji ini memang tampak rumit, namun sepadan dengan jaminan performa, keamanan, efisiensi, dan keindahannya.
HALAMAN INI DARI ATAS Sylvester Stallone dalam film The Expendables 3; Arloji Richard Mille RM 032 Automatic Chronograph Diver’s Watch yang mewah HALAMAN SAMPING DARI ATAS Daniel Craig dalam kampanye film Spectre James Bond; Arloji OMEGA Seamaster 300 Bond yang dikenakannya di film Spectre
CGW Magazine 125
The Secret Bremont Jika pernah menonton Kingsman: The Secret Service (2015), tentu Anda masih ingat arloji berfitur canggih dan mematikan yang dikenakan aktor Colin Firth dan Taron Egerton. Untuk Kingsman, brand asal Inggris, Bremont mengeluarkan tiga model edisi khusus bernama sama dengan judul film tersebut. Walau minus fitur pembius lawan, Bremont Kingsman Special Edition ini tak kalah memukau. Lini Kingsman ini menggunakan calibre 13 14� BE-54AE automatic chronometer yang telah dimodifikasi dan memiliki cadangan daya hingga 42 jam. Arloji berdiameter 43mm dan kedap air hingga kedalaman 100 meter ini tersedia dalam tiga pilihan, Rose Gold, Stainless Steel, dan DLC.
DARI ATAS Arloji Bremont Kingsman Special Edition; Taron Egerton dalam film The Secret Service terlihat mengenakan arloji Bremont Kingsman Special edition
Walau minus fitur pembius lawan, Bremont Kingsman Special Edition ini tak kalah memukau 126 CGW Magazine
HEART OF JAVA‌ Located at the gateway to Solo, The Spirit of Java, Alila Solo is set to become a city icon while offering guests a range of unique options for both traditionalists and the well-travelled. Not only an ideal venue for group and corporate business, it is also a true urban resort that will inspire leisure travelers from near and afar. A city retreat distinguished by attention to detail, bespoke service and innovative design, Alila Solo affords myriad amenities and facilities that are technologically-driven and second to none in the region.
Room rates start from IDR 1,020,000 ++ Heart of Java packages start from IDR 5,500,000++, exceptional three-night stay for two persons inclusive of daily breakfast, sightseeing tours and spa treatments
BOOK NOW t +62 271 677 0888
e solo@alilahotels.com
#AlilaSolo
www.alilamoments.com/solo
Jl. Slamet Riyadi No. 562, Solo 57144, Central Java, Indonesia www.alilahotels.com/solo
Wall of Fame
Hugh Jackman saat berada di stan MONTBLAN dan paraf sang C di ajang Watch aktor khusus un es&Wonders 20 tuk Publisher CG 15 W Indonesia
Jens Henning Koch, Executive Vice President Marketing, MONTBLANC International turut bangga memamerkan paraf Hugh Jackman 128 CGW Magazine
TIME TO TRAVEL All About Luxury Travels Parties Around The Globe
John Whitaker dari UK dan kudanya Argento saat memenangkan ajang balap kuda Longines Grand Prix di Longines Hong Kong Masters 2015
Time Travel
A LUSH IN BALI TROPICAL RETREAT
Resor mewah yang menawarkan ketenangan di taman tropis nan rimbun dan keindahan pantai Seminyak
130 CGW Magazine
Resor mewah ini memiliki total 240 kamar dan suite, termasuk sebuah penthouse seluas 811 meter persegi yang sensasional
D
i antara resor-resor terindah, termewah dan terbaru di pesisir pantai Seminyak di Bali, Alila Seminyak yang baru dibuka resmi pada bulan Oktober lalu ini, dapat menjadi tujuan paling keren saat Anda berlibur ke Bali. Bagaimana tidak, resor kontemporer dengan tamantaman vertikal dan sebuah kuil kuno yang terdapat di pusatnya ini menawarkan karakter yang benar-benar khas, dirancang oleh perusahaan arsitektur yang berbasis di Singapura URBNarc, dimana tim arsitektur memaksimalkan lokasi istimewa resor dengan pemandangan laut terbaik di setiap kesempatan, sembari tetap menjaga suasana privasi dan individualitas para tamu yang menginap di sana. Selain pengalaman pantai yang fantastis, Alila Seminyak terasa seperti sebuah taman rahasia yang rimbun. Sebuah perpaduan khas arsitektur kontemporer, antara taman hijau yang menjulang secara vertikal, tanaman yang membalut dinding, atap nan hijau dan teras taman yang keseluruhannya dirancang untuk memanjakan
CGW Magazine 131
Para tamu dapat menjelajahi hamparan pesisir barat daya dari garis pantai dengan mengikuti ‘Rom-antique Roadshow’
ALILA SEMINYAK No. 9, Petitenget, Jl. Taman Ganesha Kab. Badung, BALI 80361, Indonesia Tel: (+62-361) 3021888 www.alilamoments.com/seminyak 132 CGW Magazine
panca indera. Ruang hijau berlimpah, mulai dari koridor, lobi dan seluruh ruang publik, dengan ventilasi alami oleh angin laut. Resor mewah yang terdiri dari empat bangunan terpisah ini memiliki total 240 kamar dan suite, termasuk sebuah penthouse dengan tiga kamar tidur seluas 811 meter persegi yang sensasional. Setiap kamar dirancang untuk memaksimalkan pandangan akan keindahan alam dan dilengkapi dengan pintu geser, balkon lebar dan tirai pelindung dari sinar matahari, memungkinkan para tamu untuk sepenuhnya merangkul cahaya dan udara yang berhembus dari luar. Desain resor tetap mengedepankan keanggunan Bali yang abadi, terlihat dari detil unik seperti lampu-lampu yang disesuaikan dengan kayu ber motif blok batik yang menampilkan desain Bali yang bergaya kontemporer. Tidak hanya membanggakan estetika, Alila Seminyak adalah resor pertama di Indonesia yang lolos standar ketat EarthCheck dalam hal Bangunan, Perencanaan dan Desain, berhasil meraih nilai 44, jauh di atas rata-rata resor lain yang hanya mendapatkan nilai 5. Tak hanya keindahan resor dan fasilitas bintang lima yang ditawarkan oleh Alila Seminyak, melainkan juga pengalaman yang tak terlupakan di Bali, dimana kita akan dibawa pada petualangan ke dalam lingkungan lokal, budaya, tradisi dan masakan yang unik dan berbeda. Para tamu dapat menjelajahi hamparan pesisir barat daya dari garis pantai dengan mengikuti ‘Rom-antique Roadshow’, tamasya di dalam kenyamanan Volkswagen Kombi retro tahun 1980-an, ke berbagai tempat di pantai dan klub pantai di wilayah sekitar resor, di mana mereka bisa pesta dengan teman-teman dan membuat pit stop untuk koktail dan makanan kecil. Terdapat pula pilihan ‘Sensational Retail Therapy’ bagi mereka yang ingin memuaskan keinginan belanja di dampingi oleh Concierge pribadi mereka yang telah disiapkan oleh resor. Nikmati petualangan mewah bersama Alila Seminyak, yang akan menjadi pengalaman indah tak terlupakan.
CGW Magazine 133
Time Travel
OASIS IN THE CITY
Ikon kemewahan di kawasan Golden Triangle Jakarta
134 CGW Magazine
P
esona dan reputasi kawasan segitiga emas Jakarta atau Golden Triangle yang mencakup koridor Rasuna Said Kuningan, Sudirman dan Thamrin selalu menjadi primadona di kalangan para pebisnis, baik dalam maupun luar negeri yang berkunjung ke Jakarta. Dan salah satu hotel bintang lima yang berlokasi di kawasan paling strategis ini adalah Gran Melia Jakarta, yang dikelilingi oleh kedutaan besar, pusat perkantoran, pusat perbelanjaan dan tempat tinggal para elite, serta memiliki akses mudah menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma. Hotel mewah yang sudah berkali-kali meraih penghargaan bergengsi, termasuk penghargaan Best City Hotel – Jakarta 2015 yang kedua kalinya dari ajang TTG Travel Awards ke-26 yang berlangsung di Bangkok, Thailand ini memiliki segala kemudahan dan kenyamanan hotel bintang lima, mulai dari 407 ruang kamar yang luas berfasilitas lengkap dan mewah, spa dan pusat kebugaran, jaringan Wi-Fi yang dapat diakses secara gratis saat berada di kamar maupun di area publik, ragam pilihan restoran, layanan limousine dan concierge, business centre dan juga layanan keamanan yang
terus siaga selama 24 jam untuk menjamin kelancaran dan keamanan wilayah hotel. Perpaduan antara desain Indonesia yang klasik, kontemporer dan sentuhan barat mampu memberikan kenyamanan serta kemewahan bagi para pebisnis mapun pelancong yang berkunjung ke hotel ini. dan bagi para tamu yang ingin mendapatkan pengalaman menginap yang lebih bersifat eksklusif dan personal, Gran Melia Jakarta juga menawarkan beberapa tipe pilihan kamar, dari tipe Red Level, Grand Premium, Junior Suites, Deluxe Suites, Grand Suites, dan Presidential Suites. Pengalaman menginap di hotel bintang lima tidak akan lengkap rasanya tanpa mencicipi kelezatan kuliner yang terdapat di hotel tersebut. Gran Melia Jakarta memiliki berbagi pilihan restoran yang mampu menggugah selera, mulai dari International Buffet yang ditawarkan Cafe Gran Via, lengkap dengan open kitchen di mana pengunjung dapat memilih bahan makanannya sendiri dan melihatnya dimasak langsung oleh para chef profesional, pilihan menu pun beragam, mulai dari hidangan khas Eropa, Indonesia, berbagai variasi dim sum dari China, hidangan khas Jepang, Mongolian barbeque, hingga menu cita rasa khas India pun tersedia. Restoran khusus makanan Jepang yang sangat elegan dengan interior bernuansakan kayu, Yoshi Izakaya juga dapat dipilih oleh mereka yang memang menggemari makanan khas Jepang. Dan bagi mereka yang ingin merasakan sensasi hidangan China, terdapat restoran Tien Chao dengan spesialisasi hidangan Kanton dan Szechuan. Bagi para tamu yang ingin menikmati suasana yang lebih eksklusif, terdapat RedlLevel Lounge di lantai 14 yang sangat nyaman dengan pemandangan ke arah jalan Kuningan dan menawarkan pelayanan eksklusif dan mewah. RedLeveL Lounge ini diperuntukkan bagi para tamu yang menginap di kamar tipe Red Level dan tipe diatasnya. Namun jika Anda memilih untuk menikmati suasana yang lebih santai, Lobby Lounge atau JJ Pub and Bar bisa dijadikan pilihan. Dan untuk memanjakan tubuh Anda, kunjungi Yhi Spa & Health Club, dimana tersedia pusat kebugaran yang dikombinasikan dengan healthy spa.
RedlLevel Lounge di lantai 14 menawarkan pelayanan eksklusif dan mewah
GRAN MELIà JAKARTA Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X – 0 Kuningan Jakarta 12950, INDONESIA Tel. +62 21 526 8080 E: reservation@granmeliajakarta.com W: www.granmeliajakarta.com
CGW Magazine 135
Glitz & Glam
Precious Time Untuk tahun ketiga berturut-turut, ajang pameran jam tangan mewah Watches & Wonders berlangsung meriah di Hong Kong pada 30 September – 3 Oktober lalu. Tahun ini merek-merek jam yang turut berpartisipasi adalah A. Lange & SÜhne, Baume & Mercier, Cartier, IWC, Jaeger-LeCoultre, Montblanc, Officine Panerai, Piaget, Richard Mille, Roger Dubuis, Vacheron Constantin dan Van Cleef & Arpels, dan ajang ini dihadiri oleh tak kurang dari 20,000 pengunjung dari berbagai wilayah, meningkat sekitar 25% dibandingkan tahun sebelumnya. Selama empat hari, merek-merek jam ternama itu memamerkan kreativitas mereka yang mengagumkan, bahkan stand pameran dari masing-masing peserta dibentuk sedemikian rupa sehingga mencerminkan kepribadian masing-masing merek jam.
Jerome Lambert, Hugh Jackman dan President
Montblanc Asia Pacific Julien Renard
CEO Officine Panerai Angelo Bonati dan CEO Montblanc, Jerome Lambert Philippe Leopold Metzger dan Carina Lau
Zhao Wei dan CEO Jaeger-LeCoultre, Daniel Riedo
Pakar pembuat mesin jam tengah beraksi
ektur Foundation de la Haute Fabienne Lupo, Ketua & Dir
Kelly Cheung mengenakan Montblanc
136 CGW Magazine
arloji
Pantea SHAMS dan Lulu F. Pas
ha
Michelle Yeoh di stan Richard Mille
Horlogerie
Mission Accomplished! Para penggemar James Bond di Jakarta boleh berbangga dapat menyaksikan langsung koleksi jam tangan Omega yang dikenakan oleh sang agen 007 di film Spectre, bahkan memiliki jam tangan Edisi Terbatas tersebut. Pada ajang pemutaran perdana film Spectre di CinemaXXI Plaza Senayan tanggal 6 November lalu, para penggemar dan kolektor jam tangan mewah yang hadir dapat menyaksikan pameran eksklusif yang merupakan perayaan kolaborasi OMEGAJames Bond selama 20 tahun, yang menampilkan dua model Edisi Terbatas, yaitu Omega Seamaster 300M dan Omega Seamaster Aqua Terra 150M. Para tamu VIP yang hadir dihibur dengan pesta cocktail dan musik di X2, Plaza Senayan sebelum menyaksikan film yang sangat dinanti-nanti para penggemar James Bond.
William Yong
Ruben Chirino dan
Arga Artalidia
isteri
Olivia Marzuki dan Dennis Kadaruskan
Irgi Fahrezi dan isteri
Sukma Suliandy dan Novitasari Suharsono
Ari Wibowo dan isteri
Iwan Cahyadi dan Fransisca Sandra
Diani Iriani dan Lindy Burhan
Nabilah Alsagoff dan Budi Syahbudin CGW Magazine 137
Joachim Besomi, Haseena Bharata, Kartika Wina ta dan Guillaume Tetu Fredy Chandra
It’s A New Time
Octavianus Tedjojuwono
Pada tanggal 10 November lalu, merek jam tangan mewah Hautlence mendatangkan pakar pembuat jam Joachim Besomi ke Jakarta yang didampingi oleh CEO dan Pendiri merek ini, Guillaume Tetu. Bersama peritel eksklusif mereka di Indonesia, PT. Eurobutik Bangun Indonesia, Hautlence mengadakan acara makan malam eksklusif dan mengundang para kolektor jam tangan mewah di Indonesia. Dan restoran Namaaz Dining yang berlokasi di Jl. Gunawarman dipilih untuk acara eksklusif ini karena terdapat kesamaan konsep dengan merek jam tangan Hautlence, dengan keahlian memasak molekuler yang mengeksplorasi cara baru yang inovatif berupa transformasi fisik dan kimia, serupa dengan karakteristik Hautlence, yang inovatif dan pemberontak, seperti terlihat dari arloji Vortex terbarunya.
Alvin Christianto
DR William
Joachim Besomi mendemonstrasikan perakitan mesin jam
Lucky Soebyantoro
Rini Tjoe dan Jeffrey Setiawan Dua model terbaru arloji Hautlence
138 CGW Magazine
Danish Royal Visit
Pemukulan gong sebagai tanda dibukanya pameran Desain & Gaya Hidup
Pada tanggal 23 Oktober lalu, Ratu Denmark Margrethe II dan Prince Consort Henrik melakukan kunjungan kerajaan ke Indonesia, dan meresmikan pembukaan Pameran Desain & Gaya Hidup yang berlangsung di Raffles Hotel Jakarta. Acara berlangsung meriah dan dihadiri para publik figur dan desainer ini menampilkan produk-produk bercita rasa tinggi dari perusahaan furnitur, dekorasi dan aksesoris asal Denmark yang terkenal dalam industri desain dan gaya hidup. Pameran ini juga menampilkan karya anak bangsa, para desainer muda yang berprestasi dan sudah dikenal di bidangnya masing-masing. Acara ditutup dengan pesta makan malam di hotel yang sama.
ort Henrik
he II dan Prince Cons
gret Ratu Denmark Mar
Priyo Oktaviano
Roland Adam Gozali Agam Riadi dan Mimi
Rina Ciputra dan Mien Uno
Sunthy Satitiwikan Sunowo, Ditri Abdullatief, Nikolaj Schnoor dan Lulu F. Pasha
Shirley Gouw dan Jacob Holm
Duta Besar Denmark untuk Indonesia Casper Klynge
Vivi Yip dan Yunie Jie
Deborah Iskandar
Iman Hidajat, Erza S.T dan Aletta Sumampow
CGW Magazine 139
Iwan Cayadi Ng, Fransisca Sandra, Sukma Suliandy, Novita Sari Suharsono, William Yong, Renaldi Hutasoit, Maria Herijanti, May Ng dan Steven Cheng
Renaldi Hutasoit, Rahmah Umayyah, Ruth Sahanaya, Novita Sari Suharsono dan William Yong
A Soiree Of Elegance Sejak pertama kali diciptakan pada tahun 1955, OMEGA Ladymatic telah menjadi simbol bagi jam tangan wanita, salah satu model yang memadukan keindahan dengan inovasi berkualitas tinggi. demi merayakan 60 tahun sejak pertama kali diluncurkannya model Ladymatic, tahun ini Omega meluncurkan serangkaian koleksi Ladymatic OMEGA Co-Axial terbarunya yang sangat menawan. Dan pada tanggal 26 November lalu, butik Omega di Plaza Senayan Jakarta turut memeriahkan peluncuran koleksi Ladymatic, sekaligus memperkenalkan kembali butik jam tangan mewah seluas 83 meter persegi yang telah mengalami pembaruan ini. Acara dimeriahkan oleh penampilan penyanyi Ruth Sahanaya dan para model yang memamerkan koleksi jam tangan Omega terbaru, yang tak pelak lagi akan menjadi buruan para kolektor jam tangan mewah di Indonesia.
Iwan Cayadi Ng dan Fransisca Sandra
Mahmud dan Tina Meilina
Tjen Ay Lan dan Sofia Natalie
Yunita A Hendy
Ruth Sahanaya Suliandy Maria Herijanti dan Sukma
140 CGW Magazine
Grace Cielia
Steven Cheng
Yohanna Yuni dan Ruth Sahanaya
Italian Glamour Pada tanggal 19 November lalu, salah satu merek perhiasan, jam tangan dan aksesoris mewah dan ternama asal Italia, Bvlgari merayakan pembukaan butik terbarunya yang mewah dan berlokasi di Level 1, Plaza Senayan Jakarta. Acara dibuka dengan sambutan dari Umberto Macchi, Bvlgari Worldwide Managing Director Sales & Marketing yang dilanjutkan dengan pengguntingan pita olehnya didampingi oleh Kuasa Usaha Perdagangan dari Kedutaan Italia, Alessandro Garbellini, serta Soetikno Soedardjo dan puterinya, Putri Soedarjo dari MRA Group sebagai memegang lisensi dan peritel eksklusif merek ini di Indonesia. Butik seluas 130 meter persegi ini memamerkan interior yang sangat detil dan mewah, dan menampilkan koleksi perhiasan dan jam tangan mewah terbarunya, termasuk seri Diva dan Serpenti.
bowo Velove Vexia dan Didit Pra
Umberto Macchi dan Soetikno Soedardjo
Bruce Leishman dan Amalia Wirjono
Wanda Ponika
Olla Ramlan Joe Taslim
Karen Halim, Christine Hakim dan Tientje Sumartini
Putri Soedarjo, Eunike Santosa, Indraguna Soetowo dan Cynthia Consita
down, Umberto Macchi, June Han, Asha Lang z Saga iago Sant dan or Tayl inda Mel
CGW Magazine 141
High Tea In Style Peritel eksklusif dari merek jam tangan mewah deLaCour di Indonesia, PT. Eurobutik Bangun Indonesia mengadakan acara perjamuan minum teh yang bertajuk ‘Private High Tea deLaCour’ pada tanggal 23 November lalu. Acara yang berlangsung di PotatoHead Garage Lounge Area, Fairgrounds, SCBD ini dipandu oleh pakar etika Mien Rachman Uno yang didampingi oleh Ocha dan dimeriahkan oleh fashion show para model yang mengenakan jam tangan mewah terbaru dari deLaCour, dan presentasi arloji Bronzo Edisi Terbatas dari deLaCour yang sangat menawan. Acara juga dihadiri oleh Kepala Divisi BNI Syariah iB Hasanah Card, J. Mahameru M.Sc, M.Litt serta klien VIP dan para wanita kolektor dan penggemar arloji mewah di Jakarta.
ata dan Fiona Narindrani
Ocha, Mien Uno, Kartika Win
Arti Ariotedjo
Mien Uno
Farzi J.Mahameru M.Sc, M.Litt dan Ardavan Windy Harun
Nelly Jihms Linda Tan Model mengenakan arloji deLaCour
142 CGW Magazine
Shinta Arlan
Model mengenakan arloji deLaCour
The Beauty of Batik Apa yang terjadi jika seorang desainer busana pengantin (bridal) mewah meluncurkan label batik dan menggunakan bahan batik untuk koleksi desain busananya? Pasti koleksinya akan sangat berbeda dari desain busana batik pada umumnya. Itulah yang ditampilkan oleh desainer ternama Indonesia, Tina Andrean dengan peluncuran koleksi terbarunya yang terinspirasi oleh warisan budaya nasional, yaitu batik. Ajang yang bertajuk ‘Heritage Culture by Tina Andrean’ ini berlangsung di butik Tina Andrean di Gandaria City Mall Jakarta pada 12 November lalu, yang menampilkan koleksi busana yang mengambil desain batik tulis dan terbagi dalam 4 kategori, mulai dari busana untuk pesta cocktail, gaun semi-formal, formal hingga gaun malam yang anggun. Acara berlangsung meriah dan dihadiri para sosialita Jakarta dan penggemar busana mewah.
Tina Andrean bersama para model yang mengenakan busana karyan ya
Amadea Pradella Michelle Tjokrosaputro
Natasia Liu
Aurora Mulung dan Nova Eliza
Olivia Marzuki
Hanny Tandy
arusman
Rosaline Korompis dan Yohana Kad
Tina Andrean
Vonny Salim
CGW Magazine 143
wv
News Around The Clock
The Colorful Charity Dinner Pada tanggal 16 Desember lalu, Lobby dan Grand Ballroom hotel Grand Hyatt Jakarta menjadi sangat meriah dan hirukpikuk dengan hadirnya lebih dari 200 anak-anak dari berbagai pesantren hingga panti asuhan di Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi. Hadir dalam acara Annual Charity Dinner tahun ini, anakanak dari Yayasan Mizan Aminah, Pesantren Al Fath, Pesantren Al Fala’ah, Yayasan Ridsa, Bina Kasih Calvary dan Kasih Mandiri Bersinar, yang diundang atas prakarsa Grand Hyatt Jakarta. Tema tahun ini adalah ‘Farmer’s Party’, dimana anak-anak yang dijemput dengan jasa Blue Bird itu disambut di lobby untuk sesi foto dengan latar belakang suasana pertanian yang disiapkan oleh Honey Bee, lalu dilanjutkan dengan berbagai permainan yang disediakan oleh Miniapolis Plaza Indonesia. Setelah puas bermain, mereka mendapatkan hiburan dan atraksi akrobat di Grand Ballroom. Acara ditutup dengan makan malam yang dilengkapi dengan stan cotton candy dan popcorn, dan sebagai kenang-kenangan, Grand Hyatt Jakarta memberikan tas sekolah beserta perlengkapannya pada setiap anak dan foto-foto sebagai memorabilia. www.jakarta.grand.hyatt.com
DARI ATAS, KI-KA: Foto bersama di lobby hotel; Gina Desmeralda dan Philippe Mauron; Michael Scott, Gina Desmeralda, Fredrik Harfors dan Pradiptasiwi; Kemeriahan suasana Annual Charity Dinner; Gina Desmeralda bersama anak-anak pesantren Al Fala’ah; Anak-anak dari pesantren Al Fath
144 CGW Magazine
LAUNCHING SOON
Proudly sponsored by iB Hasanah Card
iB hasanah card
Oasis Of Flavor is a bi-yearly luxury publication, featuring Indonesia’s top restaurants, hotels, premium products and top destinations in Indonesia. This edition will also feature Islamic trends, profile interviews, all with general editorial description, pictures and contact details. Oasis Of Flavor is a unique publication giving the opportunity for any premium premises to promote to up market consumers, expatriate families and foreign tourists touring to Indonesia. It is guaranteed to become the constant, indispensable companion of all local and expatriate looking for premium products and premises, as well as sophisticated Business tourists visiting Indonesia.
For advertising, please contact : PT. Zamrud Khatulistiwa Media Tel: +62-21 – 3190 6183 / E-mail: info@zamrud-media.com
News Around The Clock
Double Trophies
Piala Hermes yang ikonik; Johannes Suriadjaja, pemilik hotel Gran Melia Jakarta memegang penghargaan, didampingi eksekutif manajemen hotel
Pada ajang Annual TTG Travel Awards 2015 ke-26 yang diselenggarakan di Bangkok, Thailand, hotel Gran Melia Jakarta kembali memenangkan penghargaan Best City Hotel - Jakarta 2015. Ini adalah tahun kedua secara berturut-turut, hotel mewah ini memenangkan penghargaan bergengsi dalam kategori yang sama. Pemenang penghargaan di ajang ini ditentukan melalui pendapat dari industri perjalanan dan perdagangan, yang dikumpulkan dari suara yang diberikan oleh konsultan perjalanan, operator wisata hingga perusahan manajemen destinasi wisata. Meski menghadapi persaingan yang kuat, Gran Melia Jakarta terus tumbuh membuat pengakuan sebagai hotel mewah yang paling premium di bawah bendera Gran Melia yang merupakan hotel terbaik dalam portofolio Melia Hotel Internasional. www.granmeliajakarta.com
World’s Tallest Choux Pastry Jika Anda berkunjung ke lobby hotel The Park Lane Jakarta di bulan Desember ini, Anda akan menyaksikan sebentuk pohon yang sangat unik dan menggugah selera. Bagaimana tidak, pohon setinggi 9 meter dan diameter 2,65 meter ini terbuat dari kue Sus (choux puff pastry) karya Executive Chef Deden Gumilar yang dibantu oleh 11 orang staff, diciptakan dalam rentang waktu 15 hari, dan 3 hari untuk menyusun 18,000 buah kue puff, demi menciptakan replika pohon Natal tertinggi. Tak kurang dari 115,2kg tepung, 76,8kg mentega, 192 liter air, 2,112 butir telur, 2,88kg garam, dan 5,76kg gula digunakan untuk menciptakan karya unik yang berhasil memecahkan rekor dunia. Berkat prestasi inilah Museum Rekor Indonesia (MURI) pimpinan Jaya Suprana memberikan penghargaan berupa piagam rekor MURI pada tanggal 10 Desember kepada Darrel Cartwright, General Manager hotel dan team The Park Lane Jakarta. www.parklanejakarta.com
Manajemen Park Lane Jakarta berfoto bersama Jaya Suprana
Year End Festivity
Foto bersama anak-anak dari Panti Asuhan Pondok Si Boncel dengan manajemen Hotel
146 CGW Magazine
Hotel InterContinental Jakarta MidPlaza memiliki cara tersendiri untuk menyambut perayaan akhir tahun, selain dengan mempersembahkan berbagai promo menarik, yang patut dibanggakan adalah acara amal yang mereka adakan pada tanggal 26 November lalu. Acara tahunan yang bertajuk ‘Christmas Tree Lighting’ ini diadakan di Lobby Lounge yang didukung dan dihadiri rekan-rekan media, General Manager pihak hotel, Hendrik Eising dan para staf hotel, dengan sebuah tujuan mulia, yaitu untuk memberikan kembali kepada komunitas yang membutuhkan. Pada momen berbagi ini diundang 40 anak yatim dari Panti Asuhan Pondok Si Boncel dari Jagakarsa, Jakarta. Anak-anak dihibur dengan atraksi menarik dan sulap, dan dipandu oleh pembawa acara Melaney Ricardo. Acara ditutup dengan santap malam dengan menu-menu andalan Executive Chef Gianluca Visciglia dan team, dan pembagian buah tangan kepada setiap anak. www.jakarta.intercontinental.com
WATCHES Collector’s Guide®
INDONESIA
Edisi 04/2016
The digital edition of CGW INDONESIA MAGAZINE can be viewed and purchased through SCOOP, Scanie, Magzter, or Rockstand Digital from your PC, Mac, Tablet, iPad, iPhone or Android www.cgw-indonesia.com
Collector’s Corner
HOW TO‌
PRONOUNCE WATCH BRAND NAMES
CHOPARD
Pernahkah Anda kesulitan menyebut merek jam tangan Anda sendiri? Banyak nama indah di dunia horologi. Namun banyak pula di antaranya yang pelafalannya cukup sulit atau kurang lazim. Berikut panduan kami agar Anda tak ragu lagi menyebut merek jam kesayangan layaknya seorang connoisseur sejati.
148 CGW Magazine
A. LANGE & SÖHNE – A LANG-GE EN ZU-NE ARMAND NICOLET – ARMAN NI-KOLE AUDEMARS PIGUET – O-DE-MAR PI-GEI BAUME & MERCIER – BO-ME EN MER-SI-YE BÉDAT & CO – BE-DA EN KO BLANCPAIN – BLANG-PANG BOCCIA – BO-CA
HUBLOT – YU-BLO
BOVET – BO-VEI
JAEGER LECOULTRE – ZE-GE LE KULT
BREGUET – BRE-GE
JAQUET DROZ – ZYAKE-DRO
BREITLING – BRAIT-LING
LONGINES – LO-ZIN
BULOVA – BU-LO-VA
LOUIS VUITTON – LUI VI-TONG
BVLGARI – BUL-GA-RI
MAURICE LACROIX – MOU-RIS LA-KWA
BREMONT – BRE-MON
MONTBLANC – MON-BLANG
CARTIER – KAR-TI-YE
MOVADO – MO-VA-DO
CHARRIOL – SYA-RI-YOL
OMEGA – O-ME-GA
CHAUMET – SYO - ME
OFFICINE PANERAI – O-FI-CI-NE PA-NE-RAI
CHOPARD – SYO-PART
PARMIGIANI FLEURIER – PAR-MI-ZIA-NI FLU-RI-YE
CORUM – KO-RUM
PATEK PHILIPPE – PA-TEK FI-LIP
CUERVO Y SOBRINOS – KUER-VO I SO-BRI-NOS
PERRELET – PE-RE-LE
DE BETHUNE – DE BE-TUUN
PIAGET – PIA-ZEI
EBEL – EI-BEL
RAYMOND WEIL – REI-MEN WEYL
FABERGE – FA-BER-ZE
RICHARD MILLE – RI-SYA MIL
FRANCK MÜLLER – FRANG MYU-LE
ROGER DUBUIS – RO-ZYE DU-BUI
FREDERIQUE CONSTANT – FRE-DRIK KON-STAN
TAG HEUER – TEG HO-YE
GERALD GENTA – ZYE-RAALD - ZENTA
TISSOT – TI-SO
GIRARD PERREGAUX – ZYE-RARD PE-RA-GO
U-BOAT – YU BOT
GLASHUTTE ORIGINAL – GLAS-HO-TO ORIJINAL
ULYSSE NARDIN – U-LIS NAR-DANG
GREUBEL FORSEY – GROI-BEL FORSI
VACHERON CONSTANTIN – VA-SYE-RONG KON-STAN-TANG
HERMES – ER-MES
VICTORINOX – VIK-TO-RI-NOKS
CGW Magazine 149
W A T C H E S S E H C WAT CGW IND ONE SIA
Col lec tor ’s Gu
Co lle ct or
® ’s Gu id e
DO NE CG W IN
Ed isi 04 /2 01
IN DO NE SI
01 5
IN DO NE SI A
CG W IND ON ESI
SLUSIF AN EK 15 LIPUT SIHH 20 ER ’S CORN ng SSEUR CONNOI rnard Cheo d Dr. Be Hadi Bil’i M. TIME OF ER MAST Fontana Italo sser ilian Bü Maxim ger Dubuis Ro
A
A
DONESI
tim at Yo ur Ul
CGW IN
e e Gu id
/2015 Edisi 01
6
You r Ulti ma te Gui de To The Wo rld of Wa tch es
SI A
Ed is i 03 /2
A
ide ®
SIF EK SK LU LIP UTAN tch 20 15 ly Wa Th e On CO RN ER SSE UR ’S ng CO NN OI rn ar d Ch eo Dr. Be TA LK BR AN D Ne ff Ch ris ar d rri Pe Vin ce nt W OF VIE PO INT ka rla n Su An an da Su tan to les ar Ch
LIP UTA Dub ai Wat N EKS KLU SIF Wat che s & ch Wee k 201 5 Won der s 201 5 CON NOI SSEU R’S COR NER Dr. Ber nar d Che ong BRA ND TAL Jero me Lam K ber t Lind e Wer deli n POI Arn old Sch NT OF VIEW war zen egg er Rio Har yan to
WATCHES Co ll ec to r’
Ed isi 02 /2
s Gu id e ®
LIP UTA N EKS BA SELWO KLU SIF RLD 201 CON NO ISS 5 EUR Dr. Be rna ’S COR NER rd Che ong MA STE RS Ph ilip pe OF TIM E Cha rri ol Edo uar d Me yla n PO INT OF VIE W Ka rtik Sam uel a Win ata A. Bu dio no
01 5
IN DO NE SIA
Yo ur
Wo rld To Th e
Ult im ate Gu ide To Th e Wo rld of Wa tch es
es of Wa tch
Guide
04 - 201 6
timate
Your Ul
IDR 80,00
0
ISSN 2442-4 188
to The
9 772442
15 03 - 20
ches of Wat World
LANC
000 IDR 80, -4188
B U LG A R I
ISSN 2442
9 772442
U E Tde B RREeG tro g ra
418026
io n T ra d it
A u to m
a
Se co n ti q u e
de
02 - 20 15
,000
188 IDR 80 2442-4
MONTB
ck m an u gh Ja Th e Lu xu ry Of Tim e Wi th W it h H Lu ke Ev an H ei gh ts w Ne s Fo r Cr af te d 418026
IDR 80,0
ISSN 2442
00
-4188
9 772442
418026
IN VI CT US
ISSN
15
01 - 20
, Mo rp ho s Li m ite d
HAUTLE
Ed iti on
NCE
by Er ic Ca nt on
Subscribe Now
a
and stand a chance to win a two-night accommodation at one of the exclusive rooms at Veranda hotel at Pakubuwono inclusive of breakfast for two! Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer ke rekening kami di: PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA BCA - KCU TCT (The City Tower) Jakarta Bank SWIFT Code: CENAIDJA A/C. 319-3074-894
Kirimkan formulir yang telah dilengkapi berikut bukti transfer melalui email: info@zamrud-media.com
1 Tahun (4 Edisi) IDR 320,000 2 Tahun (8 Edisi) IDR 640,000, disc. 25%: IDR 480,000 Nama/Name : Alamat/Address : Kota/City:
Kode pos/Post Code :
Pekerjaan/Occupation: No. Telepon/Phone No.:
E-mail:
- Gratis ongkos kirim khusus pelanggan di Jabodetabek, luar Jabodetabek tambah ongkos kirim. - Kami akan mengirimkan majalah 1-2 minggu setelah menerima bukti transfer dan formulir berlangganan. - Pembayaran pelanggan tidak dapat dikembalikan. - Pemenang akan dihubungi melalui telefon / e-mail. - Syarat & Ketentuan berlaku.
Veranda promises an intimate setting, devoted teams and gracious service which lend themselves to providing a memorable experience
AT
Veranda features Wyl’s Kitchen for guests to enjoy. This delightful restaurant serves
In the heart of South Jakarta’s prestigious district, a stone’s
It’s the perfect place to enjoy a sumptuous meal. Wyl’s Kitchen focuses on specially
throw away from the business district of Kebayoran Baru,
crafted Indonesian specialties balanced with a selected menu of international and
Veranda hotel at Pakubuwono is a quiet retreat from the
continental cuisine. It has both indoor and outdoor dining options with a varied
hustle and bustle of metropolitan Jakarta yet conveniently
selection of comfortable seating arrangements. Veranda hotel provides in room dining
close to Plaza Senayan, Senayan City, BLOK M and
and residence delivery service. For meetings, Veranda provides 6 function rooms and
Gandaria City, Jakarta’s vibrant entertainment districts.
complete packages with cutting edge equipment, utilities and catering set amidst a
Managed by Breezbay Japan (BBH Hotel Group),
21st century semi-retro luxury ambience overlooking our swimming pool and garden.
Veranda is a contemporary interpretation of semi-retro
Outstanding facilities include an Italian designed gym, a traditional wellness center
and luxury ambience of rich wooden paneling blending
and an outdoor infinity swimming pool. Overall Veranda promises an intimate setting,
the ultra-modern deluxe amenities and the gracious
devoted teams and gracious service which lend themselves to providing a memorable
authentic Indonesian hospitality. Well-appointed and
experience for each guest. Serene and elegant yet true to its locale, Veranda is your
spacious 184 rooms, amenities such as floor to ceiling
preferred hotel at Pakubuwono, South Jakarta.
VERANDA,
YOUR
PREFERRED
HOTEL
PAKUBUWONO-SOUTH JAKARTA
a fine selection of Indonesian specialties which will surely excite your taste buds.
windows, flat screen HDTVs, complimentary wireless Internet and deluxe pillow-top mattress grace each of the accommodations. Subtle wooden colors and precious materials with en-suite marble-top bathrooms adorn each of the rooms allowing for an unparalleled level of harmony, beauty and comfort.
VER AND A HOTEL @ PAKUB UWONO B Y B R EEZB AY JAPAN
Veranda Hotel @ Pakubuwono Jl. Kyai Maja No. 63, Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12130 T. (+62-21) 7391.0808 E. marcomm@verandahotels.com W. www.verandahotels.com
Archives
Everlasting Love Persembahan cinta terindah adalah segala sesuatu yang dibuat dengan sepenuh hati dan diperuntukkan bagi orang-orang tercinta dalam kehidupan Anda. Inilah yang dilakukan oleh sang penemu dan pendiri merek Piaget, Georges-Edouard Piaget, yang tengah kebingungan memikirkan hadiah terindah bagi calon istrinya, Emma B端nzli, saat mereka tengah bermain seluncur es pada suatu sore di tahun 1880. Demi mengekspresikan cinta mereka, selama beberapa hari berikutnya, sang pakar pembuat jam bekerja siang dan malam hingga akhirnya berhasil menciptakan hadiah terindah bagi sang tunangan sebagai tanda cinta sejatinya, yaitu sebuah jam saku dengan tutup pelindung yang diberikannya langsung kepada Emma secara pribadi. Sejak saat itu, Emma tidak pernah berpisah dari jam saku tersebut, selalu mengenakannya di lehernya atau lembut menggenggamnya di telapak tangannya seperti jimat. Mereka menikah empat bulan kemudian dan dikaruniai 14 orang anak. Kisah cinta nan abadi ini seakan mewakili Piaget sebagai sebuah persembahan abadi yang mewujudkan cinta yang tak lekang oleh waktu. www.piaget.com
152 CGW Magazine