COLLECTOR'S GUIDE-WATCHES, INDONESIA - EDISI 11/2018

Page 1

CGW INDONESIA

COLLECTOR’S GUIDE ®

WAT C H E S

Your Ultimate Guide To The World of Watches

EDISI 11/2018

INDONESIA

LIPUTAN EKSKLUSIF BASELWORLD 2018 HK International Jewellery Show 2018 Moser & Cie’s Museum Visit

BRAND TALK Fabrizio Buonamassa Franck Dubarry Marco Lang

IN THE LIMELIGHT Colin Firth Horonation Jack Guinness Mien R. Uno

11 - 2018

IDR 80,000 ISSN 2442-4188

9 772442 418026

CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong POINT OF VIEW Dr. Andreas Kaufmann Giulio Cappellini Pallavi Foley

CHOPARD

THE JOURNEY TO SUSTAINABLE LUXURY






TI S S OT B O U T I Q U E S • G RAND INDONE SIA, T E L : (0 2 1 ) 2 3 58 0449 • KOTA KASA B LA N KA , TEL: (021) 2946 5109 • M A LL K E L A PA GA D I N G , T E L : (O2 1 ) 4 5 8 5 3 7 7 5 • P L AZ A INDON ESIA, TEL: (021) 3199 0215 • PLA ZA S E N AYA N , T E L : ( 0 2 1 ) 5 7 2 5 2 4 1 • P ONDOK INDAH M A LL 2, TEL: (021) 7592 0950 • SUPER M A L L K A R AWAC I , T E L : (0 2 1 ) 5 4 6 0 9 8 1 • T UNJUNGAN PLAZA III, TEL (031) 546 8301


TISSOT T-TOUCH EXPERT TACTILE SOLAR.






Publisher’s Letter

Passion for Profession

T

opik ini sudah pernah saya bahas beberapa tahun lalu, dan kembali relevan dengan apa yang saya temukan di edisi ini, yaitu tentang kecintaan terhadap profesi. Pernahkah Anda begitu bersemangat mengerjakan sesuatu sehingga dapat mengalahkan kepenatan bahkan rasa sakit? Saya sering mengalaminya, dan mungkin ini yang disebut sebagai kecintaan terhadap profesi, yang membuat kita memiliki antusiasme tinggi dan hasrat terhadap apa yang kita kerjakan. Edisi kali ini membahas hasrat dan kecintaan terhadap profesi yang saya temui pada orang-orang sukses di sekeliling saya, termasuk dari seorang pakar etiket dan pengembangan diri, ibu Mien R. Uno yang hingga kini, di usianya yang sudah mencapai 77 tahun, tetap terlihat aktif dan bersemangat dalam menekuni profesinya, dan baru-baru ini meluncurkan buku terbarunya tentang perhiasan. Begitu pula para ahli pembuat jam tangan independen yang saya temui di BASELWORLD tahun ini. Mereka tak kenal lelah terus berusaha untuk melakukan berbagai terobosan dan menantang batas-batas pembuatan jam tangan tradisional meski harus menghadapi para pemain besar di industri horologi, hingga berhasil meraih kesuksesan, diantaranya Maximilian Busser dari MB&F yang dikenal sebagai pencipta mesin-mesin horologi yang radikal, Edouard Meylan dan adiknya Bertrand Meylan yang mengelola merek jam tangan mewah seperti Moser & Cie dan Hautlence, hingga desainer senior di bidang perhiasan dan jam tangan yang telah sukses membuat merek Charriol dikenal di berbagai negara, yaitu Philippe Charriol.

Dari hasrat kuat dan kecintaan mereka akan dunia horologi, serta ketekunan untuk selalu belajar dan melakukan eksperimen selama bertahun-tahun, kini karya-karya mereka dikagumi banyak orang dan mendapatkan berbagai penghargaan, selain pencapaian dari segi finansial tentunya. Passion for profession ini juga ditunjukkan oleh seorang Dr. Andreas Kaufmann, pria berusia 65 tahun yang berperan penting dalam kesuksesan Leica, dengan terus melakukan inovasi baru, sehingga tahun ini berhasil meluncurkan desain jam tangan mewahnya yang eksklusif. Begitu pula seniman asal Malaysia, Eddie Putera Noordin yang begitu mencintai profesinya di bidang fotografi dan diorama, sehingga akhirnya dikenal luas dan meraih kesuksesan. Dari mereka saya melihat bahwa selain kerja keras dan kecintaan terhadap profesi, mereka membawa ciri khas masingmasing dalam karyanya, yang membawa mereka pada kesuksesan. Itulah yang disampaikan Giulio Cappellini, pria karismatik kelahiran 64 tahun silam saat hadir sebagai pembicara di salah satu seminar di Jakarta baru-baru ini, “Don’t lose your DNA, and you have to look to the future without killing your history.� Publisher & Chief Editor Lulu Fuad Pasha

10

CGW Magazine

DARI KIRI ATAS Bersama Mien Uno; Bersama Maria Herijanti, Vice President TISSOT Indonesia; Bersama MarieOlga Charriol dan Philippe Charriol; Bersama Bertrand Meylan dan Edouard Meylan



Collector’s Guide ®

WAT C H E S INDONESIA

Edisi 11/2018

PUBLISHER & CHIEF EDITOR: Lulu F. Pasha EDITOR: David Tang SENIOR GRAPHIC DESIGNER: Fatorahman Handayani SOCIALITE PHOTOGRAPHER: Setiyo Supratcoyo

PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA CHAIRMAN: Ir. Nabiel Fuad. A. MSc (nabiel@zamrud-media.com) MANAGING DIRECTOR: Lulu F. Pasha (lulu@zamrud-media.com) DIRECTOR OF FINANCE: M. Ramzy (ramzy@zamrud-media.com) TECHNICAL ADVISOR: Anwar Pasha (anwar@zamrud-media.com) EXECUTIVE ASSISTANT: Ahmad Kholid (secretary@zamrud-media.com) OFFICE STAFF : Ahmad Firdaus (firdaus@zamrud-media.com)

CONTRIBUTORS

JAKARTA: Victor Revino, Yohanna Yuni / DUBAI: Faizal. A SINGAPORE: Dr. Bernard Cheong / SWITZERLAND: Maria Ronnie Bessire

PT. ARINTRACO

The City Tower Level 12-1N, Jl. MH. Thamrin No.81, Jakarta 10310, INDONESIA Phone: +62 21 3190 6183 Website: www.cgw-indonesia.com

Sales Representative Office: PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA Wisma Bunga Mas, 2nd Floor Jl. Blora No. 34-35, Menteng Jakarta 10310, INDONESIA E-mail: sales@zamrud-media.com

Switzerland Sales Representative: Maria Ronnie Bessire (Ms.) E-mail: ronnie@zamrud-media.com

SUBSCRIPTIONS/GENERAL INQUIRIES: info@zamrud-media.com

BANK ACCOUNT

PT. Zamrud Khatulistiwa Media BCA - KCU TCT (The City Tower) A/C 31930 74797

CGW Magazine

11 - 2018

12

COLLECTOR’S GUIDE ®

WAT C H E S

EDISI 11/2018 Your Ultimate Guide To The World of Watches

CHOPARD, The Journey To Sustainable Luxury

CGW INDONESIA

COLLECTOR’S GUIDE – WATCHES, INDONESIA is published quarterly by PT. Zamrud Khatulistiwa Media. All rights reserved. No part of this publication may be reproduced without the written permission of PT. Zamrud Khatulistiwa Media. Opinions expressed in CGW Indonesia are solely those of the writers and not necessarily endorsed by the Publisher and its editors. PT. Zamrud Khatulistiwa Media accepts no responsibility for unsolicited manuscripts, transparencies or other material. For further inquiries, contact: info@zamrud-media.com PRINTING: PT. Harapan Prima COVER PAGE

LIPUTAN EKSKLUSIF BASELWORLD 2018 HK International Jewellery Show 2018 Moser & Cie’s Museum Visit IN THE LIMELIGHT Colin Firth Horonation Jack Guinness Mien R. Uno

IDR 80,000 ISSN 2442-4188

9 772442 418026

INDONESIA BRAND TALK Fabrizio Buonamassa Franck Dubarry Marco Lang

CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong POINT OF VIEW Dr. Andreas Kaufmann Giulio Cappellini Pallavi Foley

CHOPARD

THE JOURNEY TO SUSTAINABLE LUXURY



Content In Every Issue 10 Publisher’s Letter 12 Team 20 In Brief 132 Glitz & Glam 144 Glossary Of Watch Terms 150 Promo Time 152 Archives

Collector’s Corner 26 Time To Beat Arloji-arloji teranyar, terindah dan terunik bagi pria 34 Cover Story

Puncak keahlian pembuatan jam tangan Chopard

58 Rage Against Machine

Roger Dubuis dan dinamika mobil sport mewah

86 Honouring The Past

Sejarah dan konsistensi Tissot di dunia horologi

Interviews 42 The Watch Game

Leica meluncurkan desain jam tangan mewah

46 Haute Hautlence

Hautlence berpegang teguh pada prinsip inovasi

48 Winning Time

Pencapaian Bvlgari di dunia Haute Horlogerie

52 Wheel Of Fortune

Desain avant garde dan inovatif Franck Dubarry

54 Proudly Saxon

Lang & Heyne, ketangguhan jam buatan Jerman

56 The Rising Star

Debut pertama Krayon di BaselWorld 2018

60

Special Report: BASELWORLD 2018

Tren penting dari pameran terkemuka di dunia

66

When The Lion Roars

Kemitraan eksklusif Djibril Cissé dengan Corum

70 The Man Behind The Mask

14

CGW Magazine

Mengungkap koleksi mengagumkan Horonation



Content 74 Veni, Vidi, Cappellini

Kolaborasi Giulio Cappellini dengan desainer muda

76 Once Upon A Time Miniatures

Membangkitkan kenangan dalam diorama realistis

80 Special Report: The Past, Present & Future

Perjalanan sejarah Moser & Cie yang mengagumkan

92 Special Report: Never Stand Still

Seluk-beluk pembuatan jam A. Lange & Söhne

96 Special Report: It’s Time For Asia

Pameran jam kelas dunia digelar di Hong Kong

98 Connoisseur’s Corner

Tips bijak berinvestasi jam dari Dr. Bernard Cheong

106 Book Review: Wear It With Style

Buku “PERHIASANKU” karya Mien R. Uno

114 Special Report: HKTDC 2018

Kesuksesan dua perhelatan perhiasan internasional

Time for Fashion 100 The Small Hours

TAG Heuer Connected Modular yang fashionable

102 Color Me Bold

Baselworld membawa kembali warna-warni berani

104 Wear Your Prayer

Doa yang tersemat pada perhiasan cantik

108 Timeless Time

Mengapa pria perlu mengenakan arloji setiap hari

Time to Travel 120 To Infinity & Beyond

Kemewahan Bvlgari Resort Bali yang tak berbatas

124 Enchanting Beauty

Kembali ke alam bersama Banyan Tree Ungasan, Bali

128 The Signature Of Luxury

The Suites, akomodasi mewah layaknya raja

130 Urban Luxury

16

CGW Magazine

Pesona Accent Suite di jantung kota Jakarta


www.dewitt.ch

Academia Skeleton




In Brief

True Blue Saat Dietrich meluncurkan model Organic Time, merek jam tangan ini berhasil menarik perhatian para penggemar jam tangan. Alih-alih melanjutkan seri OT yang sudah sukses, tahun ini mereka meluncurkan Time Companion dalam beberapa versi, termasuk versi dari baja atau PVD hitam dengan dial biru yang elegan. Bentuknya yang sporty namun elegan menjadikannya cocok dikenakan dengan pakaian atau situasi apa pun dengan gaya dan fungsionalitas yang sempurna. Arloji yang berukuran 43.8mm X 42mm ini memiliki bentuk dial hingga gelang jam dengan enam sisi bulat yang khas, jarum jam Gerald Genta yang telah dimodernisasi dan kedap air hingga 100 meter. www.dietrich.com

For A Good Cause

Frederique Constant melanjutkan kemitraannya untuk tahun ketiga dengan filantropis pemenang Academy Award, Gwyneth Paltrow sebagai duta merek Global Charity. Sebagai bagian dari kampanye, Gwyneth memilih untuk berkolaborasi dengan organisasi amal, DonorsChoose.org dan mendukung penggalangan dana untuk pendidikan untuk anak-anak. “Yang hebat dari Frederique Constant adalah kombinasi dari gaya klasik dan nilai-nilai kuat yang sangat saya setujui, dan mereka memiliki komitmen yang indah untuk berbagi kesuksesan mereka dengan memberi kembali. Kami sangat selaras dalam semangat kami untuk amal,� ujar aktris pemenang Oscar ini. www.frederiqueconstant.com

20

CGW Magazine

Haute Time Model terbaru Dewitt, Academia Endless Drive ini mengungkapkan desain asli yang konsisten dengan karakter DeWitt yang kuat dan berbeda, dengan sekrup heliks berbentuk melingkar dan tak berujung. Sekrup ‘tak berujung’ ini terkait dengan cadangan daya. Saat cadangan daya 59 jam mulai berkurang, sekrup berputar untuk menunjukkan indikator merah pada jam 12. Ketika barrel diputar hingga penuh, sekrup meluncur pada sumbu longitudinal dan menunjukkan indikator hijau di tempat yang sama. Harga arloji berdiameter 42.5mm yang terbuat dari galvanis hitam buatan in-house dan case rose gold 18K ini USD46.500 (sekitar IDR 665 juta). www.dewitt.ch



In Brief

Save The Ocean

S

eiko telah menjadi pionir jam tangan khusus penyelam profesional sejak merek jam tangan asal Jepang ini memperkenalkan jam tangan untuk penyelam profesional pertama di dunia pada tahun 1967. Tahun ini Seiko meluncurkan koleksi terbarunya Seiko Prospex Sea Collection yang dirancang khusus agar tetap bekerja dengan sempurna bahkan di kedalaman 300 meter di bawah laut, dan tahan terhadap tekanan arus yang kuat hingga goncangan yang dapat terjadi pada saat menyelam. Seperti diungkapkan Yukiaki Suganuma, Senior Manager of Management Planning Department Seiko Watch Corporation untuk kawasan Asia yang hadir di Jakarta baru-baru ini, “Seiko Prospex Sea Collection dibuat untuk melengkapi kebutuhan penggemar Seiko yang mendambakan petualangan dalam hidup mereka, untuk kali ini kami merancang jam tangan khusus untuk para petualang laut. Koleksi ini diciptakan dengan menggunakan bahan khusus dengan struktur yang terperinci dan tepat sehingga menghasilkan jam tangan yang luar biasa.” Harjono Lie, Presiden Komisaris PT Asia Jaya Indah, menambahkan, “Seiko telah memelopori beberapa fitur yang disematkan pada jam tangan khusus penyelam, yang saat ini diterima secara luas sebagai standar global, ingin mendukung semua petualang laut, khususnya di Indonesia, untuk terus bertualang di dalam laut.”

22

CGW Magazine

Terdapat tiga lini desain Seiko Prospex Sea Collection, yaitu Samurai yang berdiameter 43,8mm dari stainless steel, Tuna yang terbuat dari titanium dengan lapisan warna emas dan ceramic berdiameter 52.35mm, dan Turtle dengan case oval berdiameter 45mm dari stainless steel. www.seiko.co.id



In Brief

Liquid Asset Merek jam asal Swiss, HYT terkenal dengan caranya yang ekstrim dan mengatasi gaya gravitasi untuk menunjukkan berlalunya waktu dengan cairan, sebuah teknologi yang sangat maju. Tahun ini HYT menciptakan model H2O dalam diameter 51mm yang mengintegrasikan modul fluida berwarna yang dipatenkan dalam dua versi Edisi Terbatas, case hitam dengan cairan hijau terang dan case warna perak dengan cairan biru tua, masing-masing terdiri dari 25 buah. Mereka juga meluncurkan H0 Gold berdiameter 48.8mm yang mewah, terbuat dari emas kuning (2N) dengan cairan warna hitam. www.hytwatches.com

Green With Envy

Royal Wedding Pada pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle di Windsor bulan Mei lalu, Duta Bvlgari dari Inggris, Lady Kitty Spencer hadir dengan mengenakan koleksi perhiasan Bvlgari dari koleksi High Jewelery Le Magnifiche. Ia mengenakan kalung High Jewellery dari platinum dan emas kuning bertatahkan 14 berlian kuning mewah dan 112 berlian, giwang Corona dari emas putih 18K bertatahkan berlian dan cincin berlian. www.bvlgari.com

24

CGW Magazine

Merek jam asal Jerman, Glashütte Original memberikan sentuhan pop-art pada koleksi Sixties yang berdiameter 39mm dan Sixties Panorama Date yang berdiameter 42mm terbaru mereka dalam versi dial hijau retro-cool. Arloji berdiameter 39mm x 9.40mm yang indah secara visual ini menampilkan dasar muka dégradé yang terlihat seperti semburat air yang sangat unik, khusus dibuat di pabrik pembuat jam Glashütte Original sendiri, dan hanya tersedia terbatas dalam periode satu tahun ini saja. www.glashuette-original.com


TIME FOR LUXURY All About Luxury Watches Collector’s Corner Interviews

CHOPARD


Collector’s Corner

Time

to Beat

Dari masa ke masa, merek jam tangan dari seluruh dunia saling berpacu dengan waktu dan tak pernah berhenti untuk menciptakan koleksi terbarunya yang tercanggih, terindah, terunik dan terbatas, yang membuat merek tersebut mudah dikenali, karena DNA mereka yang kuat di industri Haute Horologie. Kali ini kami tampilkan para publik figur dengan model jam tangan pilihan mereka yang mengunggulkan mesin arloji canggih, desain indah dan berani dalam menantang prinsip-prinsip dasar dalam pembuatan jam, namun tetap mengusung fungsi utamanya sebagai penunjuk waktu.

IWC IWC Schaffhausen meluncurkan model IWC Big Pilot Edition “Le Petit Prince” (Ref. IW501002) terbaru yang dikenakan oleh Duta merek asal Swiss ini, aktor Bradley Cooper. Arloji ikonik dari edisi khusus IWC untuk menghormati karya sastra Antoine de Saint-Exupéry ini memilik case berdiameter 46 milimeter dalam dial warna biru gelap yang elegan, dan mesin kaliber 52110 buatan manufaktur dengan sistem winding otomatis Pellaton yang efisien, cadangan daya 7 hari dan lapisan dalam case dari besi yang memberikan perlindungan optimal terhadap medan magnet. www.iwc.com 26

CGW Magazine


BVLGARI Model terkenal Jon Kortajarena memilih dua model arloji Bvlgari Octo Finissimo Otomatis terbaru yang memenangkan dua penghargaan sekaligus, sebagai jam tangan mewah dengan konsep terbaik di dunia saat ini. Arloji pria yang sangat tipis ini berdiameter 40mm dengan tebal hanya 6.85mm dan mengusung mesin jam self-winding Calibre BVL 138 Finissimo buatan manufaktur. Terdapat pilihan dari rose gold atau baja berlapis rhodium dalam edisi terbatas dan harga mulai dari USD 160.000 (sekitar IDR 2,3 milyar). www.bvlgari.com

CGW Magazine

27


CARTIER Santos de Cartier adalah salah satu koleksi Cartier yang ikonik, dengan bentuk case persegi dengan sekrup-sekrup pada bezel dan angka Romawi pada dial jam. Aktor dan produser asal AS, Jake Gyllenhaal adalah figur yang cocok mewakili model jam tangan ini, ia memiliki keingintahuan, dedikasi dan semangat yang tak kenal takut yang mencerminkan nilai-nilai Cartier de Santos. www.cartier.com

28

CGW Magazine


CHOPARD Salah satu topik paling penting di ajang BASELWORLD yang baru lalu adalah tentang produk jam tangan dan perhiasan dari tambang emas yang legal dan Sustainable Luxury, dan aktor pemenang Academy Award, Colin Firth adalah salah satu pendukung ide mulia ini. Ia memilih mengenakan arloji Chopard LUC XPS Twist QF Fairmined berdiameter 40mm yang berlabel ‘fairmined’ ini. Permukaan dial berwarna abu-abu gelap dengan efek sunburst yang memesona, dan jarum jam, menit, dan detik terbuat dari rose gold 18K yang berpadu sempurna dengan indeks jam edisi terbatas ini. www.chopard.com

Moser & Cie Swiss Alp Watch Minute Retrograde CGW Magazine

29


JAEGER-LECOULTRE Benedict Cumberbatch mengenakan Jaeger-LeCoultre Polaris Memovox Edisi Terbatas yang ikonik dan desainnya terinspirasi dari jam tangan penyelam Memovox Polaris pertama dengan fungsi alarm dari tahun 1968. Arloji yang bermesin Kaliber 956 otomatis dengan cadangan daya 44 jam ini adalah edisi ulang asli dengan teknologi modern yang diperbarui, seperti kristal safir yang menggantikan kristal Plexiglas untuk melindungi dial jam, dan fungsi alarm mekanis, bukan lagi sesuatu yang kita butuhkan di jaman ponsel canggih di era ini, namun tetap merupakan tambahan fantastis untuk sebuah arloji klasik. www.jaeger-lecoultre.com

30

CGW Magazine


URWERK Beberapa bulan sebelum syuting Spider-Man: Homecoming, Robert Downey Jr. minta dibuatkan UR-110 dalam versi rose gold sesuai dengan warna kostum Iron Man. Urwerk menjawab permintaan tersebut dengan menciptakan Urwerk UR-110RG atau “Iron Man’s Watch” yang kemudian berhasil memenangkan Grand Prix d’Horlogerie de Genève 2011 untuk Best Design Watch. Case arloji terbuat dari titanium Grade 5 dan bezel dari rose gold 5N berukuran 47mm x 51mm x 16mm. Arloji ini baru saja memenangkan lelang dengan nilai penjualan luar biasa, CHF150.000 (sekitar IDR2,1 milyar) di lelang Phillips, Bacs & Russo, di Jenewa. www.urwerk.com CGW Magazine

31


LONGINES Aktor asal Australia, dan Duta Longines Simon Baker menyukai penampilan yang klasik namun elegan, yang tercermin pada model terbaru yang diluncurkan di BASELWORLD, yaitu Longines Master Collection Annual Calendar. Fitur utamanya adalah kalender tahunan yang secara otomatis mengelola berbagai bulan yang berbeda-beda dalam setahun, tanpa intervensi manual yang diperlukan. Case berdiameter 40mm dari stainless steel anti karat mengusung mesin jam kaliber L897 otomatis dengan cadangan daya 64 jam. www.longines.com

32

CGW Magazine


RADO Kolaborasi Rado dengan bintang Bollywood, Hrithik Roshan sudah dimulai sejak 2011 dan Duta Rado ini selalu memilih Rado HyperChrome. Tahun ini Rado meluncurkan dua Edisi Terbatasnya, yaitu HyperChrome Bronze Chronograph, salah satu temuan terbaru dari pelopor jam tangan berbahan keramik dengan teknologi tinggi dan terbuat dari perunggu tua usia yang diubah menjadi emas. Model kedua adalah Rado HyperChrome Skeleton Automatic Chronograph Edisi Terbatas yang diproduksi 600 buah, dengan case keramik monoblok internal dengan sisipan stainless-steel, keduanya berdiameter 45mm dan kedap air hingga 100 meter. www.rado.com

CGW Magazine

33


Cover Story

Timeless L.U.C Puncak keahlian pembuatan jam berhasil diraih Chopard dan semakin mengukuhkan posisinya sebagai produsen jam tangan tingkat tinggi

34

CGW Magazine


HALAMAN INI Arloji LUC Time Traveler One yang dikenakan oleh Jack Guinness HALAMAN SAMPING L.U.C Quattro Edisi Terbatas yang elegan, berdiameter 43mm

P

ada ajang BASELWORLD tahun ini, sebelum mengumumkan beragam koleksi terbarunya, Chopard mengambil kesempatan untuk mengumumkan tonggak sejarah baru dalam perjalanan mereka menuju kemewahan yang berkelanjutan, yaitu bahwa mulai Juli 2018, Chopard hanya akan menggunakan pasokan emas yang ditambang secara etis dan bersumber dari penambangan yang legal. Sungguh pernyataan yang berani dan sangat diapresiasi oleh berbagai kalangan, dan logam emas yang legal tersebut juga ditampilkan di beberapa koleksi terbaru mereka tahun ini. Chopard adalah sebuah perusahaan milik keluarga yang dijiwai dengan rasa kemandirian yang kuat, terlihat dari beragam koleksinya yang selalu dinanti oleh para kolektor jam tangan dan perhiasan mewah di seluruh dunia. Merek perhiasan dan jam tangan mewah yang berbasis di Jenewa ini tidak hanya fokus pada bahan pembuatan produknya, namun telah membuktikan bahwa mereka tidak main-main dalam memproduksi jam tangan canggih, bahkan berhasil memenangkan hadiah Aiguille d’Or selama dua tahun berturut-turut di ajang Grand Prix d’Horlogerie.

Dua pasang barel yang ditumpuk memberikan L.U.C Quattro otonomi maksimum 216 jam, namun tetap ramping dengan ketebalan hanya 3,7 mm CGW Magazine

35


HALAMAN INI L.U.C All-in-one dalam versi biru yang elegan HALAMAN SAMPING Proses perakitan dan sketsa arloji L.U.C All-in-one yang terbuat dari rose gold 18K dengan diameter 46mm dan tebal 18,5mm

36

CGW Magazine


L.U.C All-in-one adalah arloji paling rumit dari seluruh koleksi L.U.C dengan 14 indikasi pada jam dan persamaan kompleksitas waktu yang langka

Setiap tahun Chopard memperkenalkan interpretasi baru dari koleksi L.U.C yang memuat inisial Louis-Ulysse Chopard, pendiri Maison Chopard dan paling digemari di kalangan publik figur dan kolektor jam tangan mewah, termasuk Jack Guinness. Ia memilih L.U.C Time Traveler One yang canggih dan ideal untuk gaya hidup globetrotting, dan dapat melacak waktu secara simultan di setiap zona di seluruh belahan dunia, ini memungkinkan pemakai untuk mengawasi apa yang terjadi di seluruh penjuru bumi. Untuk tahun ini, koleksi L.U.C favorit kami yang diperkenalkan ke publik di ajang BASELWORLD adalah L.U.C Quattro Edisi Terbatas yang berdiameter 43mm dan terbuat dari rose gold 18K, salah satu arloji utama dalam koleksi L.U.C. Pilar produksi manufaktur Chopard ini menggunakan mesin kaliber high-end yang unik dan ramping dan menawarkan cadangan daya sembilan hari. Di jantung arloji ini adalah mesin L.U.C Caliber 98.01-L yang diproduksi manufaktur Chopard dan teknologi Quattro yang sudah dipatenkan, dengan dua pasang barel yang ditumpuk memberikan chronometer ini otonomi maksimum 216 jam, namun tetap ramping dengan ketebalan hanya 3,7 mm. Dengan dial bernuansa perak dan pola satin-brushed vertikal serta detil warna biru, lengkap dengan tali kulit anak sapi dalam warna senada, arloji ini cocok bagi pria kontemporer.

CGW Magazine

37


Model lain dari lini L.U.C adalah L.U.C All-in-one, yaitu arloji berukuran besar dan paling rumit dari seluruh koleksi L.U.C dengan 14 indikasi pada jam dan persamaan kompleksitas waktu yang langka ditemukan dalam sebuah jam tangan karena kompleksitasnya. Arloji yang terbuat dari rose gold 18K dengan diameter 46mm dan tebal 18,5mm ini sangat eksklusif dan mencakup 14 indikasi di kedua sisinya. Sisi depan arloji menampilkan waktu, tanggal besar, hari dalam seminggu, bulan, tahun kabisat, siklus 24 jam, dan tourbillon. Sementara itu, bagian belakang menunjukkan persamaan waktu, cadangan daya, siklus siang / malam, matahari terbit dan terbenam, dan fase bulan orbit sinodik. Diproduksi dalam dua seri sangat terbatas, yaitu 10 buah arloji dalam bahan platinum dan 10 dalam rose gold 18 karat, L.U.C All-in-One didesain bagi pria modern yang memiliki selera tinggi dan menggemari jam tangan mewah namun memiliki mekanisme yang luar biasa rumit. Model ketiga adalah pemenang penghargaan Aiguille d’Or (Best in Show) di ajang Grand Prix Geneva Watchmaking 2017, L.U.C Full Strike yang mengunggulkan suara sejernih kristal. Tampil dalam nuansa abu-abu yang elegan, arloji ini mengunggulkan karakter revolusionernya secara teknis, dan diperkaya dengan minute repeater yang sepenuhnya dikembangkan, diproduksi dan dirakit oleh Chopard, dan terbuat dari emas “Fairmined” dalam bahan rose-gold 18K. Case arloji yang berdiameter 42.5mm dan ketebalan 11.55mm ini terbuat dari emas putih 18K “Fairmined” yang tidak berkameter. L.U.C Full Strike adalah jam tangan luar biasa yang berbunyi setiap jam, setiap seperempat jam dan setiap menit melalui gong kristal transparan. Cincin safir ini merupakan bagian integral dari kaca arloji, yang menciptakan loudspeaker sempurna dengan setia untuk menyebarkan suara lonceng pada saat palu mengetuk kaca safir. Ini adalah teknik unik yang dapat dilihat pada posisi pukul 10 dan menghasilkan nada kemurnian tak tertandingi yang kaya dan penuh, kuat dan bergema. 38

CGW Magazine

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Bagian mesin jam L.U.C Full Strike; Dibutuhkan ketelitian tingkat tinggi dalam merakit sebuah arloji; Sketsa L.U.C Full Strike HALAMAN SAMPING Tampilan L.U.C Full Strike yang diperkaya dengan minute repeater yang sepenuhnya dikembangkan, diproduksi dan dirakit oleh Chopard


L.U.C Full Strike adalah pemenang hadiah Aiguille d’Or (Best in Show) di ajang Grand Prix Geneva Watchmaking 2017 yang mengunggulkan suara sejernih kristal

CGW Magazine

39


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Electroplater yang melakukan tugas penyepuhan; Teknik bevelling; Mesin Cerclage; Balance spring; Pemasangan balance-spring; Kastor emas dari tambang legal

40

CGW Magazine

HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Ukiran Fleurisannes; Pengecekan kualitas pada pembuatan micromecanics; Setiap elemen dikerjakan dengan sangat teliti; Pelat utama kuningan setelah proses micromecanics; Operator trimming


Hingga saat ini, Chopard dianggap sebagai salah satu Maison terbaik di industri Haute Horlogerie maupun Haute Joaillerie

Arloji ini mewakili metafora dari istilah suara “sebening kristal� dan membutuhkan 17.000 jam kerja untuk menemukan, merancang, menguji jam tangan tersebut sebelum akhirnya dapat dilihat oleh pelanggan dan media, dan biasanya hanya 1 pembuat jam yang ditugaskan untuk mengerjakan seluruh mesin jam. Maison Chopard memang mengutamakan keahlian yang sempurna, pengerjaan yang halus dan pengembangan batas kualitas dalam setiap produk buatan Manufaktur, dan mengendalikannya selama seluruh proses produksi. Pengerjaan halus juga memberikan waktu kepada para pengrajin untuk menghasilkan karya mereka. Chopard memberi waktu untuk membuat bagian dari jam atau perhiasan paling mutakhir yang akan menghasilkan emosi bagi pelanggan. Yang membuat keahlian Chopard berbeda dibanding merek lain salah satunya adalah kemandirian dan kontrol para pengrajin yang berbeda. Mereka memiliki beberapa kerajinan yang dikuasai secara internal sehingga Chopard tidak bergantung pada pemasok untuk langkah-langkah produksi. Hingga saat ini, Chopard dianggap sebagai salah satu Maison terbaik di industri Haute Horlogerie maupun Haute Joaillerie karena mereka mengontrol kualitas produk dan memiliki perencanaan yang kuat, sehingga dapat memberikan waktu kepada para pengrajin hingga produk selesai dan tiba di butik tepat waktu. Para pengrajin Chopard memainkan peran penting dalam proses produksi dengan memproduksi komponen dan meningkatkan kualitas. Contohnya saat tim desain Chopard menyarankan penggunakan mesin yang diukir pada mesin L.U.C XP Spirit of Fleurier Peony dan wanita yang bertanggung jawab atas pembuatan ukiran tersebut menyarankan untuk membuatnya lebih kecil untuk menciptakan aspek yang lebih indah pada mesin jam. Keahlian mumpuni Chopard ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai produsen jam tangan tingkat tinggi.

CGW Magazine

41


Brand Talk

The Watch Game Leica semakin serius menekuni bisnis jam tangan mewah

I

novasi selalu menjadi kunci bagi merek manapun untuk bertahan hidup dan berkembang dalam dunia yang sangat dinamis dan kompetitif ini. Demikian pula dengan Leica Camera AG, yang pada Juni tahun ini mengejutkan dunia jam tangan mewah dengan menambahkan jam tangan ke portfolio mereka, selain tentunya beragam kolaborasi lain seperti dengan merek Huawei dan Panasonic yang menggunakan teknologi Leica. Tepatnya pada tanggal 13 Juni yang baru lalu, merek asal Jerman yang terkenal di dunia untuk kamera dan optik superiornya itu meluncurkan rangkaian jam tangan baru yang akan cocok dengan perlengkapan Anda, para penggemar berat kamera Leica. Leica Camera AG kini resmi berada dalam bisnis jam tangan mewah, dan saat Leica masuk ke bisnis pembuatan jam, itu dilakukan mereka dengan serius, dan benar-benar merancang dan membuat arloji sendiri, sehingga menghasilkan produk yang benar-benar baru dan eksklusif, yaitu jam tangan yang jauh lebih dari sekadar komponen-komponen yang dijual dengan logo yang sudah terkenal. Kreativitas dan ketepatan adalah keunggulan utama dari merek asal Jerman ini, dan berangkat dari norma-norma itulah mereka meluncurkan lini jam tangan eksklusifnya, Leica Watch, pada 13 Juni 2018, bersamaan dengan peresmian Ernst Leitz Werkstätten (Ernst Leitz Workshops), satu dari empat bangunan barunya di kompleks Leitz-Park III yang baru selesai dibangun oleh Leica Camera AG, di kota Wetzlar, Jerman.

42

CGW Magazine


Dr. Andreas Kaufmann Chairman of the Advisory Board, Leica Camera AG

“Saya percaya bahwa bersama dengan mitra kami, kami telah berhasil mengembangkan jam “Made in Germany” yang layak untuk nama Leica dan yang mewakili nilai-nilai merek premium kami dengan sangat baik!” ~ Dr. Andreas Kaufmann

HALAMAN INI Dua model jam tangan Leica terbaru, L1 dan L2; Dr. Andreas Kaufmann HALAMAN SAMPING Gedung utama dan hotel di kompleks Leitz-Park III yang baru selesai dibangun oleh Leica Camera AG

Ernst Leitz Werkstätten adalah divisi yang menciptakan seri jam tangan baru dan eksklusif bagi Leica, termasuk didalamnya terdapat bengkel perakitan, studio konsultasi, dan toko. Dengan peresmian fase ketiga dari Leitz Park ini maka dimulailah operasi dan menetapkan lini produk yang benar-benar baru dan eksklusif dalam portofolio Leica Camera AG, yaitu jam tangan yang sangat rumit dan canggih yang dibuat secara mekanik dalam seri kecil. Dan pada acara peluncuran jam tangan eksklusif terbarunya di Ernst Leitz Werkstätten, Dr. Andreas Kaufmann, Ketua Dewan Pengawas dan pemegang saham mayoritas Leica Camera AG berujar, “Saya sangat senang proyek jangka panjang ini akhirnya dapat disajikan. Saya percaya bahwa bersama dengan mitra kami, kami telah berhasil mengembangkan jam “Made in Germany” yang layak untuk nama Leica dan yang mewakili nilai-nilai merek premium kami dengan sangat baik!” Dirancang dan direkayasa oleh Leica, dan dibuat di Jerman, dari perspektif desain, jam tangan ini sangat cocok dengan kamera dan bahasa yang telah dibudidayakan Leica selama beberapa dekade, dan hadir dalam dua model Edisi Terbatas: LEICA L1 dan LEICA L2. Kedua varian ini dirancang oleh Profesor Achim Heine yang mengawasi desain produk Leica Camera selama bertahun-tahun dan akrab dengan prinsip desain mumpuni dari perusahaan ini. Untuk Leica, aspek “Made in Germany” sangat penting, sehingga mereka berkolaborasi dengan Lehmann Präzision GmbH. Pengembangan, desain dan sebagian besar komponen berasal dari pabrik yang terletak di Black

CGW Magazine

43


Untuk Leica, aspek “Made in Germany” sangat penting, termasuk berkolaborasi dengan Lehmann Präzision GmbH HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Dr. Andreas Kaufmann; Arloji Leica dengan dial merah yang elegan; Case belakang transparan menampilkan mesin jam; Dua model Leica C-Lux dengan case yang terbuat dari kulit dalam pilihan warna beragam; Fotografer ternama penerima penghargaan Bruce Davidson; Dr. Andrea Zagato berkolaborasi dengan Leica untuk kamera Leica M10 Edition Zagato HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Kemegahan Haus Friedwart, Wetzlar; Lulu F. Pasha, Bernard Suwanto, Sunil Kaul, Amanda Hao dan Dr. Andreas Kaufmann; Tamu undangan VIP pada jamuan makan malam di Haus Friedwart

44

CGW Magazine


Forest Jerman. Tampilan khas Leica dapat ditemukan dalam elemen desain dan fitur jam tangan, mulai dari keanggunan jarum jam dan indeks, bentuk dari casing stainless steel yang halus, flute khusus pada tombol pemutar jam dan bentuk kaca yang melengkung yang mengingatkan kita pada lensa kamera. Model L2 sebagian besar sama dengan L1, kecuali ia memiliki panel berputar internal untuk zona waktu kedua serta indikator siang / malam. Kedua model ini mengusung mesin jam mekanis yang diproduksi oleh mitra Lehmann Präzision. Kaca depan terbuat dari kristal safir anti-reflektif dan anti gores juga. Arloji stainless steel ini memiliki tombol pemutar jam yang telah dipatenkan yang pengoperasiannya bukan ditarik melainkan ditekan untuk mengatur waktu. Menekan kenop juga untuk mengatur ulang jarum detik ke nol. Fitur dan spesifikasi lainnya termasuk indikator tanggal, cadangan daya 60 jam (dengan indikator), frekuensi 4 Hz (28.800 vph), diameter 41mm, ketebalan 14mm, kedap air hingga di kedalaman 50 meter, dan tali kulit warna hitam. Model L2 akan tersedia dalam versi dengan case yang terbuat dari rose gold 18 karat, dan model khusus terbatas dari dua versi stainless steel dengan pilihan dial warna hitam dan merah dirilis. Meski harga pasti dari L1 dan L2 belum diumumkan, namun model L1 akan ditawarkan dengan harga mulai dari € 10.000 (IDR 167,698,000). Jam tangan ini akan tersedia dari musim gugur tahun ini di 10 butik Leica di beberapa negara, termasuk Singapura, dan produksi pada tahun pertama terbatas hingga 400 buah. Selain peluncuran jam tangan eksklusif terbarunya, Leica juga merayakan pembukaan Leitz Park baru di Wetzlar, yang kini terdiri dari empat bangunan: Kampus Leica Camera AG yang menawarkan pengunjung lebih banyak pameran kelas atas, museum, arsip Leica, Toko dan Leica Akademie. Selain itu, di kompleks ini juga terdapat Arcona Living Ernst Leitz Hotel yang resmi dibuka pada 1 Mei 2018, dan memvisualisasikan

dunia Leica desain interior modern dengan 129 kamar dan suite, memiliki restoran dengan teras untuk tamu dan pengunjung ke Leitz-Park. Bangunan selanjutnya ditempati oleh Leitz Cine Wetzlar. Blok kantor enam lantai di situs baru saat ini ditempati oleh Leitz-Park GmbH, agen internet ‘Die Interaktiven’, perusahaan teknologi medis dan praktik fisioterapi. Pada acara megah yang berlangsung dari tanggal 15 hingga 17 Juni itu, hadir lebih dari 1.200 tamu yang terdiri dari para tamu VIP, penggemar fotografi dan wartawan yang diundang dari seluruh dunia untuk menyaksikan pelantikan dan pengalaman kampus yang unik. Kompleks baru ini adalah pusat terkemuka industri optik yang menyatukan penelitian, seni dan budaya dan menawarkan pengunjung kesempatan untuk membenamkan diri dalam sejarah dan budaya fotografi Leica yang menarik dan secara intensif mengalami daya tariknya. Selain itu juga diadakan beberapa pameran foto yang berlangsung bersamaan dengan pembukaan untuk menarik pengunjung. ‘Eyes Wide Open! 100 Years of Leica Photography adalah koleksi gambar-gambar ikonik yang diambil oleh fotografer terkenal Leica dan berbagai pameran dari 100 tahun fotografi, yang saat ini ada di museum Leica hingga Oktober tahun ini. Pada dinding The Leica Galerie dihiasi oleh foto-foto karya fotografer Magnum terkenal Bruce Davidson yang dianugerahi Leica Hall of Fame Award tahun ini untuk karya seumur hidupnya. Mulai sekarang, pengunjung dapat memasuki gedung untuk mengalami dunia Leica yang lengkap. Bentuk yang indah dari bangunannya yang kelabu, konkrit, dan geometris dengan garis dan lekuk yang bersih adalah selaras dengan gaya arsitektur Jerman modern. Kompleks yang mengesankan ini dirancang oleh arsitek Frankfurt Gruber + Kleine-Kraneburgalone dan patut dikunjungi. Leica’s Leitz Park terletak di Am Leitz Park 5, 35578 Wetzlar, Hesse, Jerman. Simak liputan yang lebih mendalam tentang Leica di edisi berikutnya.

CGW Magazine

45


Brand Talk

Haute Hautlence

S

Berpegang teguh pada prinsip inovasi, Hautlence memperkenalkan cara baru menampilkan waktu

alah satu merek jam tangan independen yang selalu menjadi incaran Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia di ajang BASELWORLD adalah Hautlence. Sejak didirikan pada tahun 2004, merek jam tangan mewah asal Neuchâtel, Swiss ini memiliki ciri khas dalam tampilan jamnya yang luar biasa dan telah membuktikan keberanian mereka dalam membuka jalan seluas-luasnya bagi inovasi dan menciptakan pendekatan baru untuk menampilkan waktu. Simak hasil perbincangan kami dengan salah satu anggota dewan MELB Holding yang memegang lisensi merek-merek jam tangan independen paling eksklusif seperti Moser & Cie dan Hautlence,

46

CGW Magazine

Bertrand Meylan. Pria kelahiran tahun 1981 yang juga menjabat sebagai CEO MELB di kawasan Asia hingga Timur Tengah ini selalu antusias saat diajak berbicara mengenai jam tangan produksinya, tak berbeda dengan kakaknya Edouard Meylan, CEO H. Moser, Bertrand pun sangat menguasai seluk-beluk seni pembuatan jam tangan yang berada dibawah perusahaan keluarga mereka itu. Tahun ini Hautlence kembali membuat kejutan dengan meluncurkan koleksi eksklusifnya, yaitu HL Vagabonde dan HL Newton. Bagi mereka yang menginginkan jam tangan yang terlihat jauh lebih modern daripada mesin jam tradisional, selain tentunya kecanggihan mekanisnya, HL Vagabonde adalah pilihan tepat. Tersedia dalam dua


HALAMAN INI Arloji HL Vagabonde 01 dan 02; Detil mesin jam Vagabonde

Bertrand Meylan

HALAMAN SAMPING Tampilan jam tangan HL Newton

CEO MELB Asia

versi, HL Vagabonde 01 & 02 mengambil inspirasi dari sistem satelit. Arloji mewah ini menggunakan tiga cakram dengan sistem terbuka yang mengorbit di sekitar cakram menit pusat untuk menunjukkan waktu. Efeknya ajaib, tarian melingkar dari angka-angkanya sangat menghipnotis siapapun yang melihat tampilan jam tangan ini. HL Vagabonde 01 hadir dalam warna abu-abu, hitam dan putih, sedangkan 02 menambahkan sentuhan warna oranye terang untuk tampilan yang lebih sporty. Jam tangan mewah senilai CHF26,900 CHF (sekitar IDR 391.730.000) ini menampilkan empat cakram pada tingkat yang berbeda sehingga menambah volume pada dasar muka jam yang berwarna hitam pekat, dengan cakram yang terbesar terbuat dari safir dan dihiasi dengan pola Honeycomb (sarang lebah) khas Hautlence, dengan penunjuk menit dalam sektor 240°. “Cara kerjanya adalah, ketiga cakram ini mengorbit di sekitar titik pusat, dan menyebar di seluruh dasar muka jam dalam harmoni yang sempurna, dan tiga cakram berbentuk kerangka yang lebih kecil ini terbuka untuk memungkinkan angka-angka jam berbentuk digital terlihat pada waktu yang tepat,” jelasnya. Model kedua yang tak kalah menariknya adalah HL Newton yang menampilkan bentuk layar TV yang merupakan ciri khas sebagian besar jam tangan dari Hautlence. Bahan case arloji dari titanium secara khusus dikerjakan ulang untuk bagian ini. Arloji berukuran 39 x 46 x 12mm ini dilengkapi dengan pembukaan yang lebih luas pada dasar muka jam yang benar-benar menampilkan komplikasi sambil mempertahankan proporsi yang harmonis. Menggunakan sistem

Arloji mewah ini menggunakan tiga cakram dengan sistem terbuka yang mengorbit di sekitar cakram menit pusat untuk menunjukkan waktu berdasarkan gaya gravitasi, HL Newton menunjukkan waktu hanya ketika diperlukan, sehingga memungkinkan pemakai untuk melupakan waktu sejenak, dimana arloji memasuki mode standby setiap kali menit yang lewat tidak diperlukan. Jadi ketika pergelangan tangan berada dalam posisi acak, waktu tidak terlihat. Ini adalah versi mekanis Hautlence dari mode tidur yang biasa ditemukan pada jam tangan pintar (smartwatch). “Kami telah menambahkan kaliber self-winding baru ke dalam koleksi ini, yang memiliki pengerjaan ulang yang istimewa dari mekanisme jumping hour. Alih-alih menggunakan jumping hour di jendela yang statis, kami memilih jendela yang bergerak mendekati angka penunjuk jam, dan ini terjadi di bawah pengaruh gravitasi,” ungkap Bertrand. Saat ditanya apa tantangan dalam mengelola merek-merek jam mewah buatan Swiss saat ini, pria karismatik ini mengaku, “Saya pikir masalah terbesar justru terdapat pada label buatan Swiss itu. Dalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak diskusi untuk membuat label buatan Swiss lebih kuat. Namun setelah berjuang untuk itu selama beberapa tahun, pemerintah hanya menghasilkan perubahan minimal pada peraturan tentang label buatan Swiss. Jadi, kami memutuskan untuk menghapus label buatan Swiss dan membuat kampanye yang disebut #makeswissmadegreatagain.”

CGW Magazine

47


Brand Talk

Winning Time Pencapaian Bvlgari di dunia Haute Horlogerie dalam hal desain dan teknologi pembuatan jam 48

CGW Magazine


Model Octo Finissimo Automatic Tourbillon dengan ketebalan hanya 3,95mm adalah jam tangan tourbillon otomatis tertipis yang pernah diproduksi di dunia!

S

etiap tahun, kami selalu menunggu berita terbaru tentang Bvlgari di ajang BASELWORLD, dan setiap tahun kami tidak pernah dikecewakan. Tahun ini merek mewah asal Italia yang dimiliki oleh LVMH ini kembali menjadi sorotan setelah berhasil memecahkan rekor dunia, menjadikannya merek jam satu-satunya yang meraih empat rekor dunia selama empat tahun berturut-turut untuk jam tangan ultra-tipis. Perpaduan sempurna antara kecanggihan teknis dan penyempurnaan estetika telah menjadikan Octo Finissimo Automatic Tourbillon yang berdiameter 42mm dengan ketebalan case hanya 3,95mm itu terpilih menjadi jam tangan tourbillon otomatis tertipis yang pernah diproduksi di dunia! Berbicara mengenai desain produk Bvlgari, orang yang paling pantas diwawancarai untuk menjelaskannya tentu saja Direktur Desain mereka, Fabrizio Buonamassa Stigliani. Kami beruntung dapat mewawancarai figur yang berperan penting pada denyut nadi industri pembuatan jam mewah ini di hari pertama pembukaan pameran BASELWORLD, dan kami pun membahas model-model terbaru yang diluncurkan Bvlgari, termasuk koleksi jam tangan perhiasan Divas Dream, Lvcea dan gelang Tubogas yang ikonik, hingga nilai-nilai Italia yang berpadu dengan keahlian pembuatan mesin jam Swiss. Saat ditanya apa yang membedakan desain Bvlgari dari yang lain, pria karismatik ini berujar, “Kami menempatkan bentuk secara bersamaan dalam caracara yang baru untuk menghasilkan estetika baru. Seperti yang Anda

Fabrizio Buonamassa Stigliani Design Director, Bulgari

HALAMAN INI DARI KIRI Arloji Octo Finissimo Tourbillon Automatic; Direktur Desain Bvlgari, Fabrizio Buonamassa Stigliani HALAMAN SAMPING Tampilan Octo Finissimo Minute Repeater Carbon yang tangguh

lihat, jam tangan kami didasarkan pada bentuk yang sangat murni. Ini berasal dari latar belakang Romawi kami.” Ia melanjutkan bahwa ia bisa mendapatkan inspirasi dan ide-ide dari mana saja, “Karena seorang desainer harus mampu menjadi antena setiap saat dalam hidupnya, siap untuk menangkap dan mendapatkan inspirasi. Karena Anda tidak pernah tahu kapan ide itu muncul, jadi sangat penting untuk menyuburkan kreativitas Anda, jika tidak, Anda akan membuat, setiap kali, gambar yang sama.” Bagi pria yang mengaku terkesan dengan kekayaan budaya Indonesia dan mengagumi batik ini, yang terpenting dari sebuah desain adalah kompromi, “Jika Anda tidak mempercayai ide Anda sendiri, tidak mungkin Anda bisa meyakinkan orang lain bahwa desain itu bisa dijual, bahkan kepada bos Anda. Jadi saya harus membayangkan sesuatu, mulai membuat sketsa, dan yakin bahwa ide ini benar. Jika produk itu dapat ‘berbicara’ dengan Anda tentang fungsinya, saya telah melakukan pekerjaan dengan baik. Desain yang bagus dapat mengekspresikan dirinya.”

CGW Magazine

49


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Octo Finissimo Skeleton Sandblasted dan Octo Finissimo Automatic Sandblasted; Octo Finissimo Automatic Sandblasted; Octo L’Originale; Mesin jam Octo Finissimo Minute Repeater Carbon; Beberapa bagian dari arloji Octo Roma HALAMAN SAMPING DARI KIRI DIVAS DREAM Phoenix; Arloji Lvcea Skeleton yang mewah; Dua pilihan Serpenti Twist Your Time terbaru

50

CGW Magazine


Bagi kaum wanita, jam tangan itu lebih emosional dan lebih sulit dimengerti, jadi kami harus lebih fokus dalam hal rasa, tampilan jam dan finishing

Khusus untuk koleksi Octo yang ikonik, terlihat jelas jika desainnya mendobrak batas-batas kelayakan dalam pembuatan jam, meski ia mengaku bahwa ia mendesain tidak dengan maksud untuk memecahkan rekor dunia, “Anda mungkin saja dapat mendesain jam tangan yang mampu memecahkan rekor dunia, tetapi tanpa kerja dari tim manufaktur kami, Anda tidak bisa mendapatkan jam tangan yang diproduksi. Ini sama halnya dengan mesin mobil, di beberapa jam tangan tidak ada ruang untuk dial misalnya, Anda perlu memikirkan setiap bagian jam, jika satu bagian tidak ada, semuanya tidak akan berfungsi. Ini benarbenar unik jadi tugas saya adalah mendesain sesuatu dalam batasan jam tangan. Jam tangan ini terbuat dari titanium yang sangat tipis. Ini adalah satu-satunya bahan yang dapat Anda capai, hal inilah yang harus Anda pikirkan saat mendesain tetapi saya melihat kendala sebagai peluang, dan hasilnya adalah kami sekarang memiliki jam otomatis tertipis di dunia. Anda mungkin dapat membuat jam yang lebih tipis lagi tetapi ia akan menjadi rapuh, sementara tujuan kami adalah membuat jam tipis yang tidak akan rusak saat Anda mengenakannya untuk penggunaan seharihari.” Dan untuk perubahan teknis yang ia perlukan saat mendesain Octo Finissimo Tourbillon model kerangka, ia mengaku itu sebagai sebuah tantangan. “Bagi kami penting untuk memiliki arloji semacam ini. Ketika Anda membuat mesin jam model kerangka, maka mesin jam itu harus kuat, namun saya yakin seluruh lini arloji Finissimo adalah arloji yang tangguh, saya mengenakan Finissimo Automatic sebagai jam tangan saya sehari-hari,” ujarnya tersenyum bangga.

Khusus untuk desain jam tangan wanita, ia mengaku bahwa merancang jam tangan wanita memiliki tantangan yang berbeda, “Untuk arloji pria, fokusnya lebih kepada mesin jam, finishing, bahan pembuatannya dan komplikasi mesin jam, sementara bagi kaum wanita, jam tangan itu lebih emosional dan lebih sulit dimengerti, jadi kami harus lebih fokus terutama dalam hal rasa, tampilan jam dan finishing. Tentu harus tetap ada penekanan lebih pada fitur teknis, namun karena Bvlgari sudah berpengalaman dalam mendesain beragam perhiasan yang indah, merancang jam tangan perhiasan menjadi sedikit lebih mudah bagi kami,” akunya.

CGW Magazine

51


Brand Talk

Wheel

Of Fortune Desain avant garde, materi inovatif dan penyempurnaan teknis adalah ciri khas jam tangan Franck Dubarry

N

ama Franck Dubarry mungkin terdengar akrab bagi para pelaku di industri jam tangan mewah dari Swiss. Ia adalah pengusaha dan perancang jam tangan asal Perancis yang membangun reputasinya di sektor periklanan dan di industri jam dengan menciptakan merek TechnoMarine di tahun 1997, dan setelah sukses secara komersial selama 10 tahun dan menjual lebih dari 2,5 juta jam tangan, pria yang menyukai travelling dan sangat mencintai pulau Bali ini menjual mereknya ke dana ekuitas swasta dan meluncurkan merek Franck Dubarry di tahun 2014. Ia memutuskan untuk mengembangkan merek di bawah namanya sendiri dengan ide keahlian pembuatan jam kontemporer dan dengan desain yang berani. Misinya untuk mengembangkan jam tangan mewah yang elegan dan sporty dengan sentuhan gaya yang menarik bagi non-konformis hiperaktif yang sangat tertarik dengan jam tangan menghasilkan koleksi yang patut diacungi jempol. Saat kami bertemu di ajang BASELWORLD, ia menunjukkan beberapa koleksi terbarunya yang mengagumkan. Ciri khas jam tangan Franck Dubarry adalah pada desainnya yang visioner dan penyempurnaan teknisnya, termasuk pada koleksi Crazy Wheel yang sangat unik dan terdiri dari sembilan versi. Hal pertama yang akan menarik perhatian 52

CGW Magazine


HALAMAN INI DARI ATAS Franck Dubarry; Dua tampilan arloji Franck Dubarry Fileteado GMT HALAMAN SAMPING Tiga model terbaru Franck Dubarry Crazy Wheel yaitu Maori Tattoo, Orange dan Tattoo Brass

Franck Dubarry CEO & Founder Franck Dubarry

Revolution Fileteado GMT terinspirasi oleh seni “Fileteado Porteño” yang dibawa masuk ke Argentina oleh para imigran Italia di tahun 20-an

adalah cara yang tidak biasa untuk menunjukkan waktu yang didasarkan pada modul yang telah dipatenkan yang berputar 360 derajat dalam rentang waktu 60 menit. Penunjuk jam ditampilkan pada sub-counter built-in yang berputar di sekeliling dasar muka jam yang juga menunjukkan menit. Dari perspektif teknis, tentu hal ini benarbenar rumit, dan dibutuhkan tidak kurang dari 63 komponen namun menghasilkan visual yang mengagumkan. Memiliki cadangan daya 42 jam, selain memiliki indikasi jam dan menit, arloji mewah dengan ukiran motif Maori berdiameter 43mm x 50mm ini juga dilengkapi jarum detik kedua yang terletak di bagian tengah dan indikasi tanggal. Harga berkisar antara CHF 9,200 untuk versi titanium dan CHF 11.900 untuk versi PVD-titanium dan serat karbon. Untuk koleksi keduanya yang sangat mewah, Franck menciptakan Revolution Fileteado GMT yang terinspirasi oleh seni “Fileteado Porteño” pada jalanan artistik Buenos Aires yang dibawa masuk ke Argentina oleh para imigran Italia di tahun 20-an. Di balik bingkai karbon yang ditempa dan ukiran pada case arloji berdiameter 43mm x 50mm yang terinspirasi oleh bentuk kurva art-nouveau, dasar muka jam dilukis dengan tangan dengan gambar-gambar Fileteado, kerajinan tangan di Swiss yang memberikan pengetahuan dan keterampilan dari pembuat jam terbaik dunia. Desain yang elegan dan berani menjadikan arloji dengan pilihan bahan yang terbuat dari rose gold 18K atau titanium Grade 5 ini pilihan utama bagi mereka yang berani tampil beda. Kisaran harga untuk versi titanium adalah CHF7,500, CHF20,500 CHF untk versi rose gold, dan CHF 32,300 untuk versi rose gold bertatahkan berlian.

CGW Magazine

53


Brand Talk

Proudly Saxon

A

Inilah beberapa alasan utama untuk semakin mencintai jam tangan buatan Jerman

nton, Augustus dan Georg. Apakah mereka nama-nama sahabat Anda? Ternyata namanama tersebut adalah sebagian dari nama koleksi jam tangan asal Dresden, Jerman, Lang & Heyne yang dimotori oleh seorang pembuat jam dari generasi kelima Lang, Dr. Marco Lang. Pembuat jam kelahiran tahun 1971 ini belajar sejak dini untuk menghargai seni pembuatan jam dengan mengamati ayahnya, Rolf Lang, seorang pembuat jam di Mathematisch-Physikalischer Salon, hingga akhirnya impiannya terwujud untuk memiliki manufaktur pembuatan jam sendiri yang berbasis di Dresden, Jerman. Demi mempertahankan ekslusivitas dan kualitas jam tangannya, ia hanya memproduksi sekitar 50 jam tangan saja dalam setahun, dan seluruhnya terbuat dari bahan berharga, dengan kombinasi konstruksi luar biasa dan ukiran tangan yang halus. Collector’s Guide-INDONESIA sempat berbincang dengan sang CEO yang sangat ramah ini untuk mengetahui koleksi terbaru mereka saat kunjungannya ke Jakarta beberapa waktu lalu. Setelah sukses dengan Georg, jam persegi panjang pertamanya di BASELWORLD 2017, tahun ini Lang & Heyne memperkenalkan Anton dengan desain sama namun diberi fitur tambahan, yaitu tourbillon. 54

CGW Magazine

Tampil elegan, Anton yang mengusung mesin Calibre IX ini adalah model jam tangan pertama dan satu-satunya dari Lang & Heyne saat ini yang menampilkan flying tourbillon berdiameter 11.1mm, yang selain indah dipandang juga berfungsi untuk menunjukkan detik melalui rangka berbentuk kecapi. Arloji yang mengambil nama dari mantan penguasa Saxony, King Anton (1755-1836) ini berukuran 34mm x 26,5mm dengan pilihan yang terbuat dari rose gold 18K, senilai EUR86,100 (sekitar IDR1,4 miliar) atau platinum dengan harga EUR98,700 (sekitar IDR1,6 miliar). Beberapa tahun lalu merek asal Jerman ini juga menciptakan jam kalender yang dibuat untuk mengingatkan kita akan tanggal dan hari peringatan penting, yaitu Augustus I yang mengambil nama raja abad ke-19 dari Saxony, Frederick Augustus I. Jam tangan ini memiliki kalender komputasi yang dapat menunjukkan tanggal dan hari jadi dari 12 peristiwa penting atau ulang tahun seseorang, dan semua terbaca dengan mudah dari dial jam simetris yang rapi dan elegan. Dibuat sesuai pesanan dan keinginan spesifik dari setiap pelanggan, dengan memasukkan maksimum 12 peristiwa penting yang diminta, arloji yang berdiameter 44mm ini memiliki pilihan case dari rose gold 18K (EUR155,170 atau sekitar IDR2,5 miliar), emas putih 18K atau platinum (EUR167,450 atau sekitar IDR 2,7 miliar).


Dr. Marco Lang CEO Lang & Heyne

Anton adalah model jam tangan pertama mereka yang menampilkan flying tourbillon dengan diameter 11.1mm

HALAMAN INI DARI KIRI Arloji Moritz; Marco Lang di ruang kerjanya; Kerumitan mesin calibre III pada arloji Moritz; Meski sebagian model berdiameter 44mm, namun tetap terlihat elegan HALAMAN SAMPING Case arloji Anton berbentuk persegi panjang

Kami jarang mencantumkan harga pada artikel tentang jam tangan, namun jika ada pertanyaan tentang tingginya harga jam tangan Lang & Heyne, salah satunya adalah dari elemen terkecil, yaitu sekrup! Lantas berapa biayanya untuk membuat satu sekrup jam Lang & Heyne? Taruhlah bahan sederhana dan produksi industri menghasilkan harga rata-rata satu Euro per sekrup, dan ditambah dengan biaya bahan dan pekerja ahli hingga proses finishing, biaya rata-rata seratus Euro per sekrup baja, sementara satu jam tangan mereka memerlukan minimal 30 hingga 50 sekrup untuk model yang paling sederhana. Biaya pembuatan sekrup baja saja sudah mencapai angka EUR 5,000, dan untuk jam dengan komplikasi tinggi seperti Augustus 1 membutuhkan tiga hingga empat kali lebih banyak sekrup di dalamnya. Ini baru harga satu elemen terkecil dari jam tangan mewah ini. Marco mengakui jika karya-karya mereka didasarkan pada dua pilar utama, yaitu menggunakan manufaktur modern namun tidak meninggalkan metode pembuatan jam tangan tradisional, bahkan para pembuat jam di manufakturnya sering menggunakan teknik yang ditemukan kembali dari abad sebelumnya, sehingga menghasilkan arloji yang memiliki gaya Jerman yang berbeda dan sangat eksklusif.

CGW Magazine

55


Brand Talk

Dinamakan ‘Everywhere’ karena memiliki komplikasi rumit yang dapat menunjukkan matahari terbit dan terbenam di mana saja (everywhere) di dunia

The Rising Star Debut luar biasa dari mesin jam yang menjadi salah satu penemuan paling mengagumkan di ajang BASELWORLD

56

CGW Magazine


Rémi Maillat CEO & Co-Founder Krayon

F

ilosofi Krayon adalah melalui solusi yang terasah sempurna, mereka dapat mengubah kompleksitas teknis menjadi sesuatu yang indah dan sederhana untuk menciptakan bentuk baru pembuatan jam. Merek jam asal Neuchâtel, Swiss yang didirikan pada tahun 2013 ini dimotori oleh seorang insinyur desain muda berbakat, Rémi Maillat. Collector’s Guide-INDONESIA beruntung karena bertemu dengan sang kreator jenius berusia 34 tahun ini dan menyaksikan langsung koleksi Krayon Everywhere terbarunya yang digadang-gadang menjadi salah satu penemuan paling mengagumkan di ajang BASELWORLD tahun ini. Maillat berhasil mengembangkan mesin jam Krayon dengan komplikasi yang benar-benar unik dan cerdik yang menghitung waktu matahari terbit dan terbenam. Bayangkan bagaimana rasanya mengetahui kapan matahari akan muncul dan menghilang, di mana saja di muka bumi, berkat sebuah jam mekanis. Karya ambisius senilai USD 600,000 (sekitar IDR 8,6 milyar) ini diberi nama ‘Everywhere’ karena memiliki komplikasi rumit yang dapat menunjukkan matahari terbit dan terbenam di mana saja (everywhere) di dunia, berkat perhitungan mekanik yang universal. Saat pertama mendirikan Krayon, Maillat mengaku, “Saya telah memikirkan komplikasi mesin jam yang menunjukkan saat matahari terbenam / matahari terbit karena fitur ini berguna dan indah. Sayangnya, komplikasi fungsi yang sama diperlukan pengaturan lokasi pemakainya. Jadi, saya mulai belajar tentang mekanisme ini dan selangkah demi selangkah, saya semakin dekat dengan penciptaaan kalkulator mekanis untuk menunjukkan waktu matahari terbenam dan matahari terbit pada sebuah jam.” Arloji ini memiliki tiga model dasar dan pelanggan dapat meminta berbagai penyesuaian termasuk ukiran, dial (pola, material dan lainnya), warna ‘siang’ dan ‘malam hari’ (dalam model dasar ini, kuning dan biru),

seperti yang Anda inginkan. Arloji berdiameter 42mm yang terbuat dari emas putih 18K ini juga menunjukkan tanggal dan bulan dan kita perlu terbiasa dengan cara membaca waktu yang berbeda pada jam ini. Setiap lintang, bujur, tanggal dan zona waktu dapat dipilih, dan perbedaan utama dengan dial jam lain adalah bentuk lingkar terbuka, yang menunjukkan cahaya dan sektor gelap yang mewakili siang dan malam. Pengaturannya dilakukan dalam dua langkah: pertama tombol pusher pada arah pukul delapan digunakan untuk memilih fungsi, dan kemudian tombol pemutar jam (crown) digunakan untuk mengaturnya bergerak ke belakang atau ke depan. Tanggal, garis lintang, garis bujur dan zona waktu juga harus diatur untuk menunjukkan waktu matahari terbit dan terbenam yang benar. Dasar muka jam yang kompleks terdiri dari menit yang ditunjukkan oleh jarum jam biru di tengah, sementara jarum dengan ujung berbentuk panah biru menunjukkan hitungan jam pada skala 24jam yang terletak di tepi tombol. Sub-dial pada jam 12 menunjukkan garis bujur dan zona waktu, yang dapat diatur dengan penambahan 30 menit, mencakup hampir setiap zona waktu di seluruh dunia. Terdiri dari sekitar 600 komponen, mesin jam di dalamnya berpemutar otomatis dengan mikro-rotor dan cadangan daya 72 jam. Saat diminta menjelaskan lebih rinci tentang jamnya, dengan ramah ia berujar, “Silakan Anda balik arloji ini dan saksikan bagian belakangnya, Anda akan melihat mesin jam yang sangat indah yang belum pernah ada di pasar jam tangan. Tidak heran, karena itu dikembangkan dari awal dan sepenuhnya terintegrasi.” Berkat Rémi Maillat, abstraksi matematik menjadi alat untuk mengembangkan komplikasi baru dan berguna, yaitu pembuatan jam kontemporer sebagaimana mestinya.

CGW Magazine

57


Collector’s Corner

Rage Against Machine

Roger Dubuis hadir dengan dinamika mobil sport nan mewah 58

CGW Magazine


Excalibur Spider Pirelli dan Excalibur Aventador S Pink Gold sarat dengan atribut mobil sport mewah

HALAMAN SAMPING Arloji Excalibur Green Aventador HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Excalibur Aventador S Pink Gold; Excalibur Spider Pirelli; Tali jam bisa ditukar-pasang dengan mudah; Model Excalibur Aventador S Blue

P

ara kolektor jam tangan yang juga penggemar mobil mewah semakin dimanjakan dengan hadirnya dua model Excalibur terbaru yang dikembangkan berkat kemitraan kreatif antara Roger Dubuis dengan pembuat ban mobil balap Pirelli dan Lamborghini Squadra Corse. Merek jam tangan mewah yang berani tampil beda dan langka (Dare To Be Rare) ini meluncurkan dua model edisi terbatas dari rangkaian Excalibur Spider, Excalibur Spider Pirelli dan Excalibur Aventador S Pink Gold yang sarat dengan atribut mobil sport mewah. Dua koleksi terbarunya ini seakan mementahkan anggapan bahwa jam tangan hanyalah instrumen penunjuk waktu. Roger Dubuis menawarkan ‘pengalaman’ bagi pemakainya, selain tentunya kelebihan pada materi, desain, dan pengerjaan mesin jam yang mumpuni.

Terinspirasi oleh dinamika motorsport dan supercar, Excalibur Aventador S Pink Gold hadir dalam pilihan casing emas pink atau Aventador S Blue dalam warna biru dan warna lain, dilengkapi tali jam Alcantara hitam, dengan kompleksitas teknologi mutakhir yang sesuai dengan tradisi Lamborghini yang membanggakan. Hadir dalam edisi sangat terbatas, arloji eksklusif ini terbuat dari titanium, serat karbon dan karet, dengan case kerangka karbon multi-layer dan terlihat sangat agresif. Sementara model terbaru Excalibur Spider Pirelli terlihat sedikit lebih terkendali, dengan tampilan monokromatik dengan bahan titanium (berlapis DLC hitam) dan karet. Motif “Pirelli” dari Excalibur Spider Pirelli terlihat jelas pada tali jam yang memiliki pola seperti ban motor Pirelli. Mengusung mesin jam caliber RD820SQ otomatis dengan micro-rotor, dan diproduksi terbatas hanya sejumlah 88 arloji.

CGW Magazine

59


Special Report HALAMAN SAMPING DARI KIRI Hot Balloon dari L’Epée 1839; HM7 Aquapod dari MB&F HALAMAN INI DARI ATAS Dua karya Giberg Swiss Noble Forge, yaitu patung naga Ahton dari emas dan arloji perhiasan Niura

BASELWORLD 2018: Menyingkap beberapa tren penting dari pameran jam tangan terkemuka di dunia

60

CGW Magazine


S

etiap tahun kita menantikan berbagai kejutan baru dari BASELWORLD, pameran paling bergengsi di dunia yang menjadi kiblat tren jam tangan dan perhiasan mewah dari seluruh dunia. Tren terbesar tahun ini didominasi oleh inovasi bahan ceramic, dial jam kerangka, inovasi baru dari merek jam tangan independen, selain tentunya tren warna seperti biru dan hijau, dua warna favorit yang mendominasi tampilan jam tangan tahun ini. Berikut beberapa tren yang dibawa oleh Baselworld 2018. Be Independent Merek jam tangan independen semakin mendapatkan tempat khusus di ajang pameran bergengsi ini, dan bagi pencinta dan kolektor jam di seluruh dunia, istilah “pembuatan jam independen� mencerminkan desain jam tangan paling kreatif, pengerjaan terampil hingga ke detail terkecil dan kepintaran mekanis yang progresif. Sesederhana mungkin, kreasi yang indah dan unik mereka selalu mendapatkan apresiasi dari penggemar. Andreas Altmann, pandai emas yang mendirikan merek Giberg Swiss Noble Forge,

Pembuatan jam independen mencerminkan desain jam tangan paling kreatif, pengerjaan terampil hingga ke detail terkecil dan kepintaran mekanis yang progresif

CGW Magazine

61


Duet nuansa logam mulia yang menggunakan baja tahan karat dingin dan emas rose yang hangat menciptakan keindahan horologis

tahun sebelumnya berhasil menarik perhatian dunia saat menciptakan Ahton, patung naga artistik dari emas murni, dan tahun ini menciptakan jam tangan perhiasan pertamanya, Niura yang feminin dan sensual. Desain casing arloji Niura berbentuk rangka ayun dan dirancang oleh Vivian Müller memungkinkan gelang arloji melingkari pergelangan tangan pemakainya dengan sempurna. Arloji yang mengusung mesin kaliber Giberg Flying Tourbillon, Trilevis 6118 ini dibalut case berukuran 35mm terbuat dari emas merah 5N, dan diameter seluruh struktur yang menutupi casing: 47 × 97mm berlapis safir transparan, bertatahkan 2.156 berlian (8,7 karat) dan 76 rubi, dan pin gesper merah bertatahkan 68 berlian. Pembuat jam Swiss terkemuka selama lebih dari 175 tahun, L’Epée 1839 pimpinan CEO Arnaud Nicolas bermitra dengan mahasiswa desain Margo Keyboard yang berbakat untuk menciptakan jam mekanik luar biasa dalam bentuk balon udara yang menawarkan cadangan daya delapan hari. Cara menyetel jam meja ini adalah dengan memutar alat pemutar jam berbentuk roda, yang terletak pada posisi katup tempat menyalakan api balon. Hot Balloon terdiri atas 207 komponen, semuanya diproduksi inhouse dan dirakit manual. Jam yang bisa ditempatkan di atas meja atau digantung ini berukuran tinggi 31cm dan diameter 17cm. L’Epée 1839 juga berkolaborasi dengan Maximillian Busser dalam beberapa koleksi lain seperti Balthazar B4 - B5. Merek independen lain yang paling ditunggu62

CGW Magazine

tunggu para kolektor jam adalah MB&F pimpinan Max Büsser yang sekali lagi membawa kita pada perjalanan horologis yang mengasyikkan. Desain akuarium HM7 Aquapod yang terinspirasi oleh ubur-ubur diimbangi oleh kerja mekanis kompleks di dalamnya, yaitu flying tourbillon 60 detik yang berada di puncak arsitektur mesin vertikal konsentris, dengan indikasi keluar dari pusat. Seperti ubur-ubur asli yang bersinar dalam gelap, HM7 bersinar dalam gelap, pada angka-angka jam dan menit, di sekitar bagian dalam mesin dan winding rotor yang berbentuk seperti tentakel. Terdapat 303 komponen dan cadangan daya 72 jam, mesin HM7 dikembangkan in-house oleh MB&F. Tiga dimensi secara spheris, semua mekanismenya, mulai dari winding rotor di bagian bawah hingga flying tourbillon di atasnya berputar secara konsentris mengelilingi bagian tengah. Versi baru ini terbuat dari titanium solid grade 5 dan diproduksi terbatas hanya 50 buah. Bagi mereka yang menyukai seni ukiran tangan dan logam berat pada sebuah jam, merek jam tangan independen Strom oleh Daniel Strom adalah jawabannya. Beberapa desain terbarunya adalah Strom Agonium “In Memoriam HR Giger”, hasil kolaborasi dengan seniman Swiss terkenal yang menciptakan “Xenomorphs” dalam film Alien waralaba. Arloji ini memiliki lebar 53.2mm, panjang 56.5mm, dan tebal 13.8mm serta kedap air hingga 50m.


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Arloji Rolex GMT-Master Ii - Everose Rolesor; Rolex Datejust Yellow Rolesor; BLVGARI Octo Roma; OMEGA Seamaster Diver 300M HALAMAN SAMPING DARI KIRI Arloji Strom Agonium “In Memoriam HR Giger�; Dua model terbaru dari lini Ode Au Printemps dari Schwarz Etienne dalam motif sarang lebah

It Takes Two Dwi-warna pada logam jam tangan kembali menjadi tren, dengan casing dan bezel serta gelang jam tangan berwarna kontras. Duet nuansa logam mulia yang dingin dan hangat, yang menggunakan baja tahan karat dingin dan emas rose yang hangat untuk menciptakan keindahan horologis dan tampilan yang ekspresif. Rolex hadir dengan Oyster Perpetual Datejust 36 dalam bahan yang disebut Everose Rolesor (menggabungkan Oystersteel dan emas Everose 18 karat) dan Rolesor kuning (menggabungkan Oystersteel dan emas kuning 18 karat). Generasi baru ini dilengkapi dengan mesin Caliber 3235 termutakhir dalam balutan case berdiameter 36 mm yang menampilkan lug dan sisi bezel yang didesain ulang. Omega memiliki koleksi Seamaster Diver 300M dalam perpaduan antara stainless steel dan emas, dan tahun ini hadir dalam ukuran lebih besar, yaitu 42 mm yang dilengkapi mesin Master Chronometer Caliber 8800 yang memastikan jam memiliki presisi, kinerja dan ketahanan magnetik yang lebih tinggi. Detail pada bezel untuk menyelam yang ikonik sekarang terbuat dari ceramic dengan skala diving terbuat dari Ceragold™ atau enamel putih. Dasar muka jam juga terbuat dari ceramic dipoles dan tersedia dalam warna hitam, biru emas PVD krom, dan Omega memperkenalkan kembali pola bergelombang yang diukir dengan laser yang merupakan fitur populer dari desain aslinya.

CGW Magazine

63


Bvlgari meluncurkan Octo Roma terbarunya dengan desain kontemporer Italia, dan case berbentuk segi delapan yang kompleks dengan tonjolan dan sudut yang menciptakan efek dan perspektif khusus. Versi dua warna dengan dasar muka jam warna cokelat yang dibalut stainless steel dan rose gold dalam tiga referensi baru, dengan mesin Calibre BVL 191 Solotempo yang eksklusif.

Salah satu warna utama dalam “Fashion Color Trend Report� dari Pantone Color Institute untuk musim semi 2018 adalah arcadia 64

CGW Magazine

Blue Or Green? Tren baru adalah membuat pernyataan warna yang ekspresif di pergelangan tangan. Meskipun biru masih menjadi pilihan warna utama, tren baru tahun ini adalah warna hijau pada dial atau tali jam. Dengan warna hijau, merek jam tangan mengikuti salah satu warna utama dalam “Fashion Color Trend Report� dari Pantone Color Institute untuk musim semi 2018, dengan mencantumkan arcadia sebagai warna baru. Corum hadir dengan Heritage La Grande Vie terbarunya yang mengusung warna hijau. Menampilkan motif fume pada dial, gradasi warna pada jam tangan mekanis ini terlihat jelas dengan warna lebih gelap pada pinggiran dial. Chopard memiliki Mille Miglia Racing Colours British Racing Green yang memamerkan warna-warni ceria, termasuk hijau terang. Chopard mempersembahkan koleksi baru dari lima jam tangan ini untuk merayakan ulang tahun ke-30 kemitraannya dengan ajang balap mobil Mille Miglia. Rilis ulang koleksi Chopard bersejarah ini memiliki ciri khas untuk pengemudi dan kolektor pria.


HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Mille Miglia Racing Colours warna biru dari Chopard; Dua model Omega Seamaster Diver 300M terbaru dalam warna biru yang elegan HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Seiko Prospex Sea Collection; Chopard Mille Miglia Racing Colours dalam warna hijau; Glashütte Original Sixties Panorama Date; Corum - Romvlvs 44 Annual Calendar Glashütte Original meluncurkan Sixties Panorama Date Edisi terbatas dari koleksi retro Sixties yang up to date dengan nada hijau cerah pada dial jam yang terdegradasi, dan dibuat di pabrik dial Glashütte. Dekorasi gradien yang indah menciptakan transisi dari warna hijau yang lebih terang di pusat ke warna yang lebih gelap di sepanjang pinggiran dial, yang ditata dengan cara karakteristik lini ini. Sementara Seiko hadir dengan Prospex 1968 Automatic Diver’s Commemorative Limited Edition yang menghidupkan kembali sejarahnya dalam genre jam tangan penyelam dengan model yang terinspirasi oleh inovasi penting selama 1960-an. Tepatnya 1.968 spesimen akan dibuat dari jam penyelamat profesional ini, yang kedap air hingga 300 meter.

CGW Magazine

65


Point of View

When The Lion Roars Kemitraan eksklusif Djibril Cissé alias “The Lion” dengan Corum

66

CGW Magazine


@thesportsprcompany

DARI ATAS Djibril Cisse; Dua model arloji Bubble Skull yang unik dan cocok bagi mereka yang berani tampil beda

Angka 9 disematkan di bagian dalam motif rahang tengkorak yang menghiasi bagian tengah dial jam

S

aat kami diundang Corum ke acara makan malam eksklusif yang juga dihadiri bintang pesepakbola berkebangsaan Prancis disela-sela ajang BASELWORLD lalu, kami yakin suasana dinner nanti akan berlangsung formal dan kaku. Namun nyatanya malam itu menjadi malam paling berkesan bagi kami, tak lain karena sang mantan pesepakbola yang akan berulang tahun ke-37 pada tanggal 12 Agustus ini sangat ramah dan jauh dari kesan formal, bahkan ia mendatangi setiap meja dan duduk bersama kami sambil mengobrol santai. Dia adalah Djibril CissĂŠ, yang kariernya di dunia sepakbola selama 17 tahun termasuk menjadi pemain di klub Auxerre, Liverpool, Panathinaikos, Lazio, Sunderland, Queens Park Rangers, Olympique de Marseille, hingga klub Swiss Yverdon ini. Berikut rangkuman wawancara eksklusif Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia dengan mantan pesepakbola yang dikenal sebagai “The Lionâ€? yang dikenal sebagai salah satu kolektor jam tangan Bubble dari Corum, dan kini fokus menekuni dunia musik dan adibusana alias fashion ini. Pertanyaan pertama kami tentunya adalah mengenai sepakbola, dan meski ia telah resmi pensiun akibat cedera pada Oktober 2015 hingga mengalami operasi penggantian pinggul, pria yang tubuhnya dipenuhi rajah atau tattoo ini mengaku tetap mencintai dunia yang telah membesarkan namanya itu,

CGW Magazine

67


Point of View

dan begitu menikmati masa-masa menjadi pemain sepakbola, “Saya suka menjadi pemain sepakbola, dan hingga saat ini, bola adalah hidup saya,” tuturnya bangga. “Dan saya akan terus membaktikan tubuh dan jiwa saya dengan menjalani karier sebagai seorang pengamat sepakbola, selain juga menjadi DJ, produser musik dan mengembangkan lini adibusana saya, yaitu Mr. Lenoir,” lanjutnya optimis. Apa rahasia kesuksesannya? Pria yang selalu tampil fashionable ini mengaku bahwa ia selalu memiliki semangat bertarung. “Kita harus berjuang untuk apa yang kita inginkan dalam hidup. Saya tahu apa yang saya inginkan, dan berjuang untuk mendapatkannya, sama halnya dengan apa yang saya lakukan sewaktu menjadi striker. Selalu berjuang, apa pun yang terjadi dalam hidup. Sakit, cedera, apa pun yang terjadi, selalu menjadi kuat dan temukan kekuatan untuk melawan, untuk bangkit kembali. Untuk selalu menjadi versi terbaik dari diri kita,” ujarnya. Dan saat ditanya apa hal yang tidak menyenangkan sebagai orang terkenal, ia menjawab cepat, “Ketika saya sedang bersama anak-anak saya. Karena saya jarang bertemu mereka sehingga saya harus menghabiskan waktu berkualitas bersama mereka. Namun ketika Anda bersama anak-anak dan orang-orang tidak mengerti bahwa Anda mencoba memiliki waktu berkualitas dengan anak-anak Anda, itulah satu-satunya bagian yang sulit dari sebuah ketenaran,” lalu ia menunjukkan foto anak-anaknya, termasuk yang terbesar dan berusia 12 tahun yang kini menggemari sepakbola. Mengenai kemitraannya dengan Corum, ayah dari 5 anak ini berujar, “Saya bertemu Corum melalui Instagram. Media sosial sangat penting. Anda dapat membuat bisnis atau bertemu teman baru melalui media sosial. Itu hal yang luar biasa. Saya sangat senang bersama Corum.” Cissé 68

CGW Magazine


HALAMAN SAMPING DARI ATAS Dua pose sang kolektor yang memiliki beragam koleksi jam tangan Bubble; Arloji Corum Big Bubble Matteo Ceccarini

@thesportsprcompany

HALAMAN INI DARI ATAS Saat ia masih aktif bermain di klub-klub ternama; Sesi wawancara eksklusif dengan Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia

Selalu berjuang, apa pun yang terjadi dalam hidup. Sakit, cedera, apa pun yang terjadi, selalu menjadi kuat dan temukan kekuatan untuk melawan, untuk bangkit kembali sudah lama memiliki salah satu model ikonik Corum, yaitu Bubble, dan membeli Corum Bubble pertamanya pada tahun 2002 hingga akhirnya ia mengoleksi beberapa model. Kerjasama mereka dimulai secara tidak sengaja, di saat salah satu putra CEO Corum Jérôme Biard memperhatikan bahwa di salah satu posting Instagram sang pemain sepak bola yang telah memiliki pengikut total 1 juta itu, dia mengenakan Bubble. Lalu mereka menghubungi Djibril melalui Instagram, dan kemudian bertemu di Lausanne dan persahabatan mereka pun berkembang dari sana. Kini, setelah sukses bermain dalam beberapa film yang mengusung namanya, meluncurkan buku, dua album solo, penampilan televisi, karir DJ, merek pakaiannya sendiri dan banyak kolaborasi lainnya, Djibril Cissé adalah seorang pengusaha sukses dan seniman serba bisa dengan kreativitas yang meluap-luap. Tentu ia menginginkan sebuah jam tangan yang berani dan tangguh, maka kolaborasi pertamanya dengan Corum mengambil motif tengkorak, dan untuk menghormati karirnya yang luar biasa sebagai pemain sepakbola, angka 9 pun disematkan di bagian dalam motif rahang tengkorak yang menghiasi bagian tengah dial jam. Angka 9 menjadi satu-satunya referensi untuk masa lalunya sebagai atlet top, yaitu angka yang tersemat pada kaos jersey sebagai striker yang ia kenakan di seluruh pertandingannya. Arloji dari seri Bubble 52 dan terdiri dari dua versi edisi terbatas, yaitu edisi terbatas 88 arloji Bubble Big Bubble Magical yang terbuat dari titanium

grade 5 dengan PVD hitam, dan versi Masterpiece dari titanium grade 5 PVD hitam dengan bezel dan tombol jam dari rose gold 18K 5N, keduanya berdiameter 52mm, sama seperti arloji Bubble 52 miliknya. Dial jam dibiarkan tanpa jarum jam, pilihan yang disengaja sehingga motif tengkorak terlihat jelas dan menempati hampir seluruh dasar muka jam. Lantas bagaimana caranya untuk membaca waktu? Di sinilah Corum menggunakan ‘Magic” yang bertumpu pada flensa dengan penunjuk waktu lengkap berupa titik putih di lingkaran luar dial dan dua lingkaran merah yang berputar di atasnya, lingkaran terbesar menunjukkan jam dan yang lebih kecil menampilkan menit. Jam tangan ini akan dirilis dalam edisi terbatas sebanyak 88 buah dan didukung oleh mesin kaliber otomatis yang menawarkan cadangan daya hingga 65 jam.

CGW Magazine

69


Point of View

@Ebi Watch

The Man Behind The Mask Mengungkap koleksi mengagumkan dibalik sosok Horonation

70

CGW Magazine


Karena “horo” berasal dari kata horology, yaitu seni dalam menunjukkan waktu, dan “nation”, yaitu komunitas tertentu yang stabil

E

disi kali ini kami berhasil menampilkan salah satu kolektor arloji terbaik dan paling terkenal di Indonesia saat ini yang memiliki akun instagram @horonation, yang menyebut dirinya sebagai WIS Globetrotter. Pebisnis muda yang sukses ini memilih untuk menjadi sosok yang misterius dan tidak pernah mengungkapkan identitas maupun wajahnya di depan publik, dan memilih mengenakan topeng pahlawan super favoritnya, Iron Man. Namun dia senang berbagi kegemarannya akan jam tangan dan telah berhasil memiliki koleksi jam tangan yang paling mengesankan di negeri ini, termasuk modelmodel yang memang eksentrik dan sesuai dengan kepribadiannya, seperti Cabestan, Urwerk dan HYT Skull. Berikut cuplikan wawancara kami dengan pria yang menjadi sensasi di Instagram dan memiliki puluhan ribu pengikut setia ini. Mengapa Anda memilih menggunakan nama ‘Horonation’? Karena “horo” berasal dari kata horology, yaitu seni dalam menunjukkan waktu, dan “nation”, yaitu komunitas tertentu yang stabil. Jadi makna Horonation itu sendiri adalah mengumpulkan orang-orang yang mempunyai passion yang sama dalam dunia horologi. Apa yang mendorong Anda untuk mengoleksi jam tangan? Saya menggunakan jam tangan sebagai tonggak pencapaian sekaligus penghargaan saat meraih suatu prestasi atau pencapaian tertentu di dalam hidup. Mentalitas dan cara pandang ini yang membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik, lebih kuat, lebih agresif dan tidak pernah puas, tetapi bukan tidak bersyukur dalam menjalani hidup ini.

CGW Magazine

71


Sejak kapan Anda mulai tertarik untuk mengoleksi jam tangan? Masih ingat merek jam tangan pertama apa yang Anda koleksi? Saya pertama kali tertarik pada dunia horologi ketika ayah mertua membelikan saya sebuah jam tangan saat saya menikahi puterinya. Kunjungan ke butik jam tangan mewah itu telah membuka wawasan saya yang awalnya tidak tahu bahwa dunia horologi itu sangat luas. Setelah berdiskusi dengan saudara saya, akhirnya saya memutuskan untuk membeli jam tangan Cartier Pasha dengan fitur chronograph.

Tidak masalah kita terlahir dari keluarga yang biasa-biasa saja, selama kita memiliki mimpi yang luar biasa dan kita mau menjalani prosesnya 72

CGW Magazine

Dari seluruh koleksi Anda, jam tangan mana yang paling sulit didapatkan dan berkesan? Kari Voutilainen Detente Tourbillon. Sebuah jam tangan unik dan hanya ada satu di dunia. Kari sendiri yang membuatnya dan membutuhkan waktu lebih dari 2000 jam dan lebih dari 10 tahun dalam merealisasikannya. Sebagai seorang penggemar komik Marvel, dan memilih Iron Man sebagai Alter Ego Anda, bagaimana karakter tersebut memengaruhi kehidupan Anda? Saya melihat karakter Tony Stark sebagai seorang manusia biasa yang berkumpul dengan orang-orang luar biasa berkekuatan super. Tidak masalah kita terlahir dari keluarga yang biasa-biasa saja, selama kita memiliki mimpi yang luar biasa dan kita mau menjalani prosesnya.


@Foto-foto : Horonation Jika diberi kesempatan untuk mendesain sebuah jam tangan Collector’s Edition, desain apa yang akan Anda ciptakan dan fitur apa saja yang Anda inginkan pada jam tangan tersebut? Saya sudah punya beberapa commissioned piece atau jam tangan pesanan khusus yang saya desain sendiri yang bisa dilihat di Instagram saya, @horonation, beberapa diantaranya adalah Cabestan Winch Tourbillon Vertical dari titanium, Gronefeld Minute Repeater Tourbillon dari platinum, Cabestan Triple Axis Tourbillon dengan case sapphire, Aaron Bexei Dignitas dari emas putih dan GreubelForsey Invention Piece 1 dari emas putih. Bagaimana pendapat Anda tentang BASELWORLD dan SIHH? Sebuah platform event yang sangat menarik terutama jika Anda senang dengan karya-karya dari para pembuat jam tangan independen. Anda bisa bertemu langsung dan berinteraksi dengan para pakar pembuat jam, mengenal pribadi mereka secara langsung, dan membina hubungan pertemanan dengan mereka. Beberapa jam tangan unique piece saya khusus dibuat untuk saya sesuai dengan kemauan dan selera saya, yang kami rayakan bersama dengan para sahabat penggila horologi ketika jam tangan itu selesai. Jika sudah sampai di tahap ini, mau mencari kesenangan apa lagi dari hobi ini? It’s one of the best feeling you can ever experience in the world! Sebagai pebisnis muda yang sukses, apa pesan Anda untuk kaum muda di Tanah Air? Stay hungry, stay foolish. Tidak ada masalah jika Anda tidak menemukan jawabannya, yang ada seringkali adalah kapasitas kita belum sampai ke sana waktu kita tidak menemukan jawabannya. Apakah Anda setuju dengan mereka yang mengoleksi jam tangan mewah untuk alat investasi? Sah-sah saja untuk berpikir demikian, karena jam tangan mewah itu relatif sangat mahal harganya. Namun jika kita terobsesi dengan untung atau rugi saja, akhirnya hobi ini akan kehilangan sisi fun dan menariknya, dan hanya menjadi sarana bisnis biasa. Sedangkan saya rasa masih banyak instrumen investasi yang lebih aman dan menguntungkan di luar jual-beli jam.

CGW Magazine

73


Point of View

Veni, Vidi, Cappellini Cappellini menemukan, mengembangkan dan berkolaborasi dengan desainer muda berbakat dari berbagai negara di dunia

74

CGW Magazine


A

tas undangan CASA Indonesia, Collector’s GuideWATCHES, Indonesia berhasil mewawancarai Giulio Cappellini, arsitek dan desainer terkenal yang menjabat sebagai Direktur Seni sekaligus Brand Ambassador Istituto Marangoni Design School, yang juga sangat menggemari jam tangan dan bermitra dengan merek jam avantgarde asal Swiss, Rado dari Swatch Group untuk meluncurkan desain jam tangan terbaru mereka awal tahun depan. Pria karismatik kelahiran Milan, Italia 64 tahun silam ini hadir kembali di Jakarta atas undangan CASA Indonesia untuk menjadi juri kompetisi desain dan pembicara dalam seminar desain mereka di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place. Sosok dibalik lini Capellini yang pernah masuk dalam daftar sepuluh trendsetter paling penting di dunia desain dan fashion versi majalah Time ini sangat antusias dalam mendiskusikan karyanya dan mengaku gemar menantang dirinya sendiri di bidang desain dan komunikasi, mulai dari benda-benda kecil termasuk jam tangan hingga mobil, dan banyak yang menyebutnya sebagai polymath sejati, yaitu arsitek, perancang, direktur seni, ahli gaya dan pencari bakat untuk desain internasional. Dia suka bekerja dengan orang-orang dari berbagai negara karena ia menganggap masing-masing membawa pendekatan yang berbeda untuk desain. Dikenal dengan kemampuannya untuk menemukan, mengembangkan dan berkolaborasi dengan desainer berbakat yang belum tergarap, Cappellini menerima lebih dari 300 portofolio setiap bulannya dari para desainer muda dari berbagai negara yang berharap dapat bekerja dengannya. Pada kunjungannya di Jakarta kali ini ia sangat terkesan dengan karya para desainer muda di Indonesia, “Saya melihat begitu besar energi dari generasi muda di sini yang menghargai sejarah dan kekayaan alam Indonesia dengan penggunaan bahan-bahan lokal seperti rotan, bambu dalam desain mereka, dan mereka memiliki keahlian yang mengagumkan. Perpaduan antara warisan budaya Indonesia yang kaya, keahlian dan keterampilan yang mumpuni dan desain yang kontemporer menjadikan desain-desain dari Indonesia sangat unik dan indah. Saya telah berkolaborasi dengan beberapa desainer dari Indonesia dan akan

Murid-murid yang ikut berkompetisi diharuskan menggunakan bahan hightech ceramic yang biasa digunakan oleh Rado terus berkolaborasi dengan mereka di masa mendatang.” Pesannya bagi para desainer muda di Indonesia adalah untuk tidak melupakan warisan sejarah dan budaya bangsa ini yang kaya, “Don’t lose your DNA, and you have to look to the future without killing your history.” Saat ditanya tentang jam tangan, pria yang selalu tampil stylish ini ternyata gemar mengoleksi jam tangan vintage dan memiliki beragam koleksi arloji yang mengagumkan, “Salah satu jam tangan yang sangat saya sukai dan masih saya simpan hingga kini adalah jam tangan perhiasan Tiffany & Co unique piece yang terbuat dari pink gold 18K produksi tahun 1930an, dan beberapa jam tangan Rolex dari tahun 1950an karena desainnya yang klasik dan tak lekang oleh waktu.” Ia pun dengan antusias menceritakan kemitraan eksklusifnya dengan Rado, berupa kompetisi desain yang diselenggarakan atas kerjasama Istituto Marangoni Design School dengan Rado, “Murid-murid yang ikut berkompetisi diharuskan menggunakan bahan high-tech ceramic yang biasa digunakan oleh Rado dalam pembuatan jam tangannya, dan pemenangnya akan mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan saya dalam menciptakan prototipe jam tangan untuk Rado. Kini saya tengah mendesain jam tangan sport yang memiliki elemen klasik namun dengan cara yang kontemporer. Desain ini akan kami luncurkan di awal tahun 2019. Tantangan terbesar bukan hanya dalam bentuk dan desain jam, melainkan juga saat menghadapi teknik mesin jam dan beragam elemennya yang rumit, tapi itu justru tantangan yang saya sukai. Dan bagi saya, jam tangan telah menjadi aspek penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Saya tidak bisa membayangkan hidup tanpa jam tangan!” akunya sembari tertawa.

CGW Magazine

75


Collector’s Corner

@Foto-foto : Eddie Putera Noordin

Once Upon A Time Miniatures Membangkitkan kembali kenangan masa kecil dalam diorama yang sangat realistis

76

CGW Magazine


A

Bagian yang paling sulit untuk dibuat ulang adalah air. Terutama air laut

ku patung, mereka patung. Cangkir teh hangat namun kaku dan dingin. Meja-meja kayu mengkilap. Wajahmu dibasahi air mata yang dilukis... demikian sepenggal lirik penuh makna dari lagu ‘Diorama’ karya Tulus yang menggambarkan kisah cinta dari sudut pandang dunia miniatur. Benda miniatur tiga dimensi atau diorama memang memiliki daya tarik tersendiri karena dapat menggambarkan imajinasi seseorang, nostalgia masa kecil atau sebagai pengingat suatu peristiwa tertentu. Dari sekian banyak seniman yang menggeluti dunia miniatur yang membutuhkan daya imajinasi dan presisi tingkat tinggi ini, Eddie Putera Noordin adalah salah satunya. Seniman dan fotografer lulusan Univesity of East London ini berhasil menampilkan seni rupa yang produktif yang menciptakan kembali alam, kehidupan, dan kenangan dengan diorama dan karya miniaturnya yang sangat realistis. Atas permintaan dari para kolektor dan penggemar seni miniatur, kami memutuskan untuk mewawancarai seniman asal Malaysia yang bergelar Sarjana Arsitektur ini, dan berikut rangkumannya. Apa yang membuat Anda menentukan pilihan pada diorama? Apakah ini ‘cinta pada pandangan pertama’? Saya suka mainan sejak kecil. Beberapa mainan yang tidak mampu saya beli, saya buat dan ukir sendiri seperti prajurit kecil untuk teman bermain. Saya seorang seniman visual. Saya melukis, membuat sketsa, membuat patung dan menjadi fotografer profesional. Diorama adalah cara baru untuk menceritakan kisah saya secara visual. Sebelumnya saya memulai banyak bisnis yang berbeda sejak lulus, melakukan banyak hal dan gagal. Saya memutuskan untuk mengerjakan seni visual sekitar 20 tahun yang lalu, lukisan, patung dan fotografi. Kini saya mulai mengembangkan diorama dan seni miniatur sebagai perpanjangan cerita visual saya dari 2D ke 3D.

CGW Magazine

77


Tingkat detail dan presisi dari setiap diorama ini begitu mengagumkan, bagaimana proses pemikiran Anda ketika membuatnya? Pada dasarnya saya sering berimajinasi. Saya membiarkan pikiran saya mengembara ke berbagai tempat, membayangkan banyak hal, dan menggugah ingatan tentang hal-hal dari masa lalu. Saya mencoba mereplikasi materi dan efek cuaca pada bangunan, kendaraan dan lanskap menjadi serealistis mungkin. Itu sebabnya ada yang memiliki tampilan karat dan kasar. Saya sering bepergian dan dari setiap tempat yang saya kunjungi, saya mengambil banyak gambar detail seperti pintu, jendela, dinding yang rusak, kendaraan berkarat dan semacamnya. Itu semua menjadi referensi dan inspirasi saya untuk mencipta. Apakah ada koleksi yang proses pembuatannya sangat rumit? Bangunan bersejarah. Bukan dari segi teknis, melainkan tanggung jawab untuk merepresentasikan bangunan bersejarah secara akurat, tepat dan nyata itu yang membuat saya selalu kesulitan. Saya tidak sedang membangun sebuah kota atau bangunan fiksi, ini merupakan relik sejarah yang akan dilihat generasi masa depan. Tantangan terbesar apa yang Anda hadapi di dunia mini-mania ini? Alam memiliki bentuk dan warna yang paling menarik. Mereka membangkitkan sensasi desain saya. Bagian yang paling sulit untuk dibuat ulang adalah air. Terutama air laut. Warna-warna yang unik dan kondisi 78

CGW Magazine

cuaca yang berbeda dan pengaruh geografis mempengaruhi warna. Ombak juga sulit untuk terlihat realistis. Saya memiliki keterampilan dalam warna, lukisan dan ukiran yang saya pelajari secara otodidak sembari bereksperimen dengan materi dan teknik baru dari buku-buku atau internet. Proses yang paling sulit adalah ukiran kayu dan plester. Biasanya saya menggunakan bahan kardus, kayu balsa dan semen gipsum. Dalam pekerjaan miniatur dan diorama, ada berbagai keahlian yang terlibat. Pemotongan kayu dan kertas. Memahat, membentuk dan mengukir tanah liat. Pekerjaan logam, pekerjaan plastik, pengecatan hingga finishing. Dibutuhkan 4 - 8 minggu untuk menyelesaikan sebuah proyek. Dan saya bisa mengerjakan 3 - 4 proyek pada saat yang bersamaan, sambil menunggu gips kering misalnya, saya mulai melukis proyek yang lain. Yang paling lama adalah 6 bulan dan saya belum menyelesaikannya, yaitu diorama besar yang terdiri dari berbagai rumah dan bangunan di sebuah desa, yang menceritakan kisah kerukunan ras di sebuah desa di Malaysia. Apakah Anda memiliki saran untuk para seniman muda diorama di luar sana? Seni diorama ini akan paling menarik bagi para kolektor yang gemar mengumpulkan atau membuat mainan. Saya selalu mendorong mereka untuk mengubah mainan mereka menjadi karya seni.


Seorang teman ingin memberikan diorama berupa rumah tempat ia lahir yang dibangun ayahnya, sebagai hadiah ulang tahun ayahnya yang berusia 86 tahun Apa saja proyek terbaru Anda dan berapa kisaran harga untuk karya Anda? Saat ini saya tengah mengerjakan sebuah perpustakaan umum kuno dari Perlis yang telah dihancurkan. Diorama ini akan ditampilkan di museum mereka. Juga, diorama untuk Warner Music, momento untuk artis baru Dua Lipa, serta beberapa pesanan pribadi dari seluruh dunia dan diorama baru untuk koleksi saya sendiri. Harga untuk pesanan khusus tergantung pada ukuran dan tingkat rincian yang dibutuhkan. Mulai dari USD800 ke atas. Ada diorama yang paling berkesan? Saya membangun kenangan. Salah satu yang paling mengesankan adalah diorama sebuah rumah untuk seorang teman yang ingin memberikannya sebagai hadiah kepada ayahnya yang berusia 86 tahun. Ayahnya membangun rumah tempat dia lahir yang kini sudah tidak ada lagi, dihancurkan untuk pembangunan. Jadi saya membuat miniatur rumah itu untuk ulang tahun ayahnya. Harusnya cerita ini bisa berakhir lebih bahagia, tapi kita dalam diorama. Harusnya sisa masa ku buat indah menukar sejarah, tapi kita dalam diorama... CGW Magazine

79


Special Report

The Past, Present & Future Menyusuri perjalanan sejarah horologi yang kaya dan pembuatan mesin jam Moser & Cie yang mengagumkan

80

CGW Magazine


Kastil yang dibangun oleh Johann Heinrich Moser pada tahun 50-an di abad ke-19 ini dinamai Charlottenfels yang diambil dari nama istri pertamanya, Charlotte Mayu HALAMAN SAMPING Butik pertama H. Moser & Cie di St. Petersburg HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Pendiri H. Moser & Cie, Heinrich Moser; Beberapa foto keluarga yang terdapat di museum; Lempengan logam berisi keterangan bersejarah yang terdapat di samping pintu masuk ke museum

H

ujan salju yang seharusnya sudah tidak turun karena sudah memasuki musim semi justru menyambut kedatangan kami di Schaffhausen, Swiss pada 20 Maret lalu. Kedatangan kami adalah atas undangan dari Moser & Cie dan peritel eksklusif mereka di Indonesia, PT. Eurobutik Bangun Indonesia (EBI Watch) untuk mengunjungi museum dan manufaktur pembuatan jam tangan mereka di Neuhausen am Rheinfall, Schaffhausen. Didampingi oleh CEO MELB Asia Limited, Bertrand Meylan dan International Sales Director H. Moser & Cie, Nicholas Hoffmann serta tim Moser & Cie yang antusias, kami pun berangkat menuju ke sebuah bangunan warisan keluarga mereka di Neuhausen am Rheinfall, yaitu Moser Family Museum Charlottenfels yang dikelola oleh pemerintah canton Schaffhauesen. Moser Family Museum berada di lantai atas dan disponsori oleh H. Moser & Cie melalui Moser Foundation, dan masih dikelola oleh anggota keluarga Moser hingga hari ini. Tujuan dari Moser Foundation adalah untuk menjaga sejarah keluarga agar tetap hidup dan mencari barang-barang antik untuk Moser Museum ini. Begitu tiba di kastil Charlottenfels, kami disambut oleh tim Moser & Cie yang mengajak kami masuk ke rumah keluarga Johann Heinrich Moser yang kini menjadi Museum Keluarga Moser dimana perjalanan karir yang

CGW Magazine

81


Moser Family Museum berada di lantai atas dan disponsori oleh H. Moser & Cie yang masih dikelola oleh anggota keluarga Moser hingga hari ini 82

CGW Magazine


HALAMAN SAMPING Beragam peninggalan bersejarah yang terdapat di museum, termasuk jam saku kuno dan jam dinding HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Gedung manufaktur Moser & Cie; Proses pembuatan setiap bagian dari mesin jam hingga ke bagian terkecil

luar biasa dari pendiri merek ini dapat ditelusuri. Kastil yang dibangun oleh Johann Heinrich Moser pada tahun 50-an di abad ke-19 ini dinamai Charlottenfels yang diambil dari nama istri pertamanya, Charlotte Mayu. Johann Heinrich Moser adalah putera Erhard Moser dan cucu dari Johannes Moser, yang lahir dan dibesarkan di Schaffhausen dalam tradisi dan pengalaman di dinasti pembuatan jam yang mapan dari generasi ke generasi. Ia belajar keahlian pembuatan jam tradisional dari ayahnya dan kakeknya itu. Pada tahun 1824, ia meninggalkan Schaffhausen untuk mendirikan Le Locle, dimana ia kemudian menyempurnakan pengetahuannya di hadapan para pembuat jam terbesar pada saat itu. Merek jam Heinrich Moser & Co pun terbentuk pada tahun 1828, lalu di tahun 1829, Johann Heinrich Moser mendirikan bisnis pembuatan jam tangannya di St. Petersburg dan mulai memproduksi jam saku. Sebagai seorang pembuat jam yang ambisius dan visioner, Johann Heinrich Moser memutuskan untuk mendirikan bisnis di Rusia, karena Tsar Rusia pada saat itu dianggap sebagai pasar tenaga kerja dan penjualan yang sangat baik dan sebagai basis perdagangan yang sehat untuk jam tangan, sehingga ia dikenal sebagai The Watchmaker To The Tsar, atau pembuat jam untuk keluarga kekaisaran di Rusia.

Saat kita masuk ke kamar-kamar di kastil yang didekorasi oleh sang putera Heinrich Moser, terlihat bahwa ia bepergian secara ekstensif, kebanyakan ke Rusia. Beragam peninggalan bersejarah terpajang rapi, tidak hanya jam tangan saku dan alat-alat pembuatan jam antik, melainkan juga mesin tik kuno, koper hingga kartu pos dan foto-foto bersejarah perjalanan Henry ke Rusia, Timur Tengah hingga Asia. Pagi itu kami mendapatkan pengalaman mengenai sejarah perjalanan sebuah merek jam mewah yang luar biasa, yang meski masih sedikit diketahui, namun menonjol dengan sejarah pembuatan mesin jam dan fungsi inovatif yang luar biasa. Perjalanan pun dilanjutkan ke gedung manufaktur Moser & Cie untuk menyaksikan secara langsung pembuatan mesin jam Moser & Cie yang mengagumkan. Disambut langsung oleh CEO H. Moser & Cie, Edouard Meylan yang masih muda dan dinamis, yang ditemani adiknya Bertrand Meylan dan tim Moser & Cie, kami menyaksikan sendiri bagaimana sulitnya proses pembuatan setiap bagian dari mesin jam hingga ke bagian terkecil dan paling sulit untuk diproduksi seperti Straumann double hairspring, yang menunjukkan kualitas pembuat jam yang benar-benar luar biasa. H. Moser & Cie memang memproduksi sendiri bagian-bagian

CGW Magazine

83


84

CGW Magazine


Kami menyaksikan sendiri bagaimana rumitnya proses pembuatan setiap bagian dari mesin jam hingga ke bagian yang paling sulit diproduksi seperti double hairspring HALAMAN SAMPING Hampir setiap elemen mesin jam dikerjakan in-house oleh para pembuat jam berusia muda, termasuk pembuatan hairspring yang rumit HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Arloji Pioneer Centre Seconds Cosmic Green; Koleksi Venturer Small Seconds XL terbaru; Patung Heinrich Moser; Kami disambut hangat oleh tim Moser & Cie; Model Swiss Alp dengan fitur Minute Repeater dan Tourbillon seperti organ pengatur gerak mesin jam hingga ke balance spring, yang mereka gunakan untuk jam produksinya sendiri serta untuk memasok ke perusahaan-perusahaan mitranya. Beberapa dari jam tangan Moser memang dilengkapi dengan hairspring ganda ini. Di manufaktur Moser yang terlihat nyaman dan luas itu kami menemui beberapa pekerja dari Asia termasuk seorang wanita yang sangat terampil dan khusus bekerja pada pembuatan kurva akhir Breguet dari hairspring. Untuk pekerjaan ini, mereka mengakui bahwa hanya perempuan yang memiliki keterampilan dan kesabaran yang dibutuhkan. Sungguh mengagumkan! Mereka menunjukkan kepada kami beberapa koleksi terbaru yang diluncurkan di BASELWORLD tahun ini yang mengunggulkan mesin jam canggih dan tampilan dial jam dalam warna-warna elegan seperti biru gelap pada koleksi Venturer Small Seconds XL Purity atau Swiss Alp Watch dengan fitur Minute Repeater dan Tourbillon, serta warna hijau pada model H. Moser & Cie Endeavour Perpetual Cosmic Green dan Pioneer Centre Seconds Cosmic Green terbarunya. Dan pertanyaan terakhir yang muncul di benak kami adalah mengapa H. Moser & Cie menyebut jam tangan mereka sebagai Very Rare? Jawaban mereka adalah karena H. Moser

memiliki sejarah entrepreneurialisme, dimana merek independen asal Swiss ini merupakan bisnis mandiri yang dikelola langsung oleh keluarga dengan kemampuan kewirausahaan, dan mereka memiliki keberanian untuk menantang norma-norma baku dalam pembuatan jam tangan. Alasan kedua adalah karena mereka memproduksi sendiri (in-house) seluruh bagian dari mesin jam tangan mereka, dan diselesaikan dengan tangan. Dan yang terakhir adalah karena mereka membuat produk yang cerdik, dengan fitur jam tangan yang unik dan mesin-mesin jam yang meskipun sederhana namun fungsional. Mereka berinovasi dan melakukan segala yang terbaik untuk membuat jam yang lebih baik. Setelah makan malam yang menyenangkan di Restoran Sommerlust, kami pun kembali ke hotel Promenande dengan senyum puas dan setumpuk berita yang tak sabar ingin kami bagikan kepada para pembaca majalah kami di Tanah Air. Collector’s Guide –WATCHES, Indonesia mengucapkan terima kasih kepada EBI Watch di Jakarta dan seluruh staf Moser & Cie di Swiss yang telah menjadi tuan rumah bagi kunjungan yang meski terasa begitu singkat namun sangat menarik ini.

CGW Magazine

85


Collector’s Corner

Honouring The Past

Sejarah panjang dan konsistensi selama lebih dari satu abad semakin mengukuhkan posisi Tissot di dunia horologi

86

CGW Magazine


HALAMAN SAMPING Tissot Heritage 2018 yang terinspirasi dari model jam tangan antimagnetic pertamanya di tahun 1930-an HALAMAN INI DARI ATAS Tissot Lepine Pocket dari lini Heritage; Tampilan klasik Tissot Heritage 2018

T Pada tahun 1930, Tissot telah memproduksi arloji antimagnetic pertamanya

issot mulai menciptakan jam tangan pada awal abad kedua puluh, dengan model “Porto” dan “Banana” yang muncul pada tahun 1912 dan 1916. Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 1917 saat pertama kali ajang pameran di Basel diselenggarakan, hanya terdapat dua puluh sembilan merek jam yang berpartsipasi dan Tissot adalah salah satunya. Tahun ini, 100 tahun kemudian, merek jam tangan asal Swiss ini telah memiliki stan yang besar. Fakta ini membuktikan bahwa setelah satu abad, Tissot semakin sukses dan berada di barisan terdepan dalam segmen pembuatan jam tradisional Swiss dari Swatch Group. Saat Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia berkunjung ke stan Tissot di ajang BASELWORLD, dan sempat berjumpa dengan Presiden Tissot, François Thiebaud yang dengan bangga menyampaikan bahwa merek yang didirikan pada tahun 1853 ini terpilih menjadi Pencatat Waktu Resmi ajang ASIAN GAMES 2018 di Indonesia pada Agustus nanti. “Untuk itu saya akan datang ke Indonesia, dan kami bangga menjadi official timekeeper untuk ajang terbesar di Asia itu,” ujarnya ramah. Dari industri jam tangan di seluruh dunia yang diproduksi sejumlah 1,2 miliar jam tangan per tahun, industri jam Swiss memproduksi 25,4 juta buah jam tangan pada tahun lalu, di mana 4 juta jam tangan diproduksi oleh merek jam tangan yang telah berusia 164 tahun ini. Pada tahun 1930, Tissot telah memproduksi arloji antimagnetic pertamanya, dan beberapa tahun kemudian, di saat semakin banyak orang yang melakukan perjalanan, Tissot membuat arloji pertamanya yang memungkinkan orang untuk melihat waktu di seluruh dunia dengan 24 zona waktu, yang dinamakan Navigator. Tissot selalu mengunggulkan teknologi dan bahan pembuatan jam yang inovatif, dan selalu berusaha untuk menjadi yang terdepan dan dapat diandalkan. Tahun ini Tissot meluncurkan koleksi Tissot Antimagnetique Heritage 2018 yang terinspirasi oleh model jam tangan antimagnetic pertamanya di tahun 1930an dan ‘40an yang ikonik dan menjadi jam tangan non-magnetik pertama di dunia. Arloji berdiameter 42mm ini memiliki case tangguh, terbuat dari paduan nikel-kromium, bagian belakang case transparan memperlihatkan gerakan mesin jam Unitas 6498, lengkap dengan sentuhan akhir sekrup biru

CGW Magazine

87


HALAMAN SAMPING Koleksi Tissot Chrono XL NBA Team; Duta Tissot, Tony Parker HALAMAN INI DARI ATAS Tissot T-Race MotoGP Limited Edition 2018; Tissot Seastar 1000 Gent Automatic yang elegan bagi pecinta olahraga air; Presiden Tissot, Franรงois Thiebaud; Tissot terpilih sebagai Pencatat Waktu Resmi di ajang Asian Games 2018

88

CGW Magazine


Dipersembahkan bagi para kolektor jam tangan dan penggemar sepeda motor, lengkap dengan kotak presentasi berbentuk helm, dan diproduksi hanya 8.888 arloji dan logo Côtes de Genève and Heritage. Desain jam klasik ini cocok untuk para kolektor pemula dengan harga terjangkau dan kedap air hingga di kedalaman 50 meter. Masih dengan semangat vintage, Tissot meluncurkan beberapa arloji saku dengan tampilan klasik namun dengan mesin jam terbaru, diantaranya adalah Tissot Lepine dari lini Heritage. Sama seperti definisi dari vintage itu sendiri, yaitu “sesuatu dari masa lalu yang berkualitas tinggi, terutama sesuatu yang mewakili yang terbaik dari jenisnya”, jam Lepine seakan menghidupkan kembali tradisi dan asal-usul pembuatan jam, dan menggabungkan warisan terbaik dari masa lalu dan modernitas masa kini. Beradaptasi sempurna dengan kebutuhan dan mode generasi berikutnya, setiap bagian dari Tissot Lepine diciptakan dengan target pasar para remaja masa kini, dengan ukuran 43,55 mm x 41,50 mm yang sempurna untuk masuk dengan mudah ke dalam saku, cukup ringkas untuk dikenakan sebagai aksesori chic. Dengan case dari aluminium dalam berbagai pilihan warna dan dilengkapi rantai kulit yang dikepang. Berpegang teguh pada inovasi dan tradisi, Tissot selalu konsisten memproduksi penunjuk waktu yang inovatif sembari tetap mempertahankan tradisi pembuatan jam tradisional Swiss yang terkenal. Dan konsistensi mereka dalam mendukung dunia olahraga telah menjadikan merek jam tangan sporty ini terpilih sebagai Pencatat Waktu

Resmi beragam kejuaraan olahraga tingkat dunia, mulai dari ajang kompetisi NBA, FIBA, MotoGP™, FIM World Superbike, NatWest 6 Nations, kejuaraan dunia bersepeda Tour de France, anggar dan hoki es. Dan tahun ini Tissot terpilih menjadi Pencatat Waktu Resmi di ajang olahraga tingkat dunia paling bergengsi di kawasan Asia, yaitu ASIAN GAMES 2018. Beberapa koleksi jam tangan terbarunya yang sporty termasuk Tissot Seastar 1000 Gent Automatic yang elegan bagi pecinta olahraga air. Hadir dengan tampilan sporty dengan cadangan daya hingga 80 jam, kinerja arloji yang berdiameter 43mm ini sangat tangguh dan tidak goyah, dapat mengatasi tekanan hingga 30 bar (1000 kaki), sebuah prestasi yang tercermin dari nama jam tangan itu sendiri. Masih dari lini jam tangan olahraga, tahun ini Tissot meluncurkan koleksi Tissot T-Race MotoGPTM Limited Edition yang menonjolkan kekuatan dan keberanian yang ekspresif melalui desain maskulin yang terinspirasi oleh sepeda motor. Mengusung warna MotoGP dan Tissot dengan tampilan keseluruhan hitam dan detail merah yang mencolok, case arloji terbuat dari stainless steel 316L berlapis rose gold dan PVD hitam. Arloji berdiameter 43mm – 47.60mm ini memamerkan logo resmi MotoGP yang dicetak pada bagian belakang case arloji berlapis kaca safir, dan dipersembahkan bagi para kolektor jam tangan dan penggemar sepeda motor, lengkap dengan kotak presentasi berbentuk helm, dan diproduksi hanya 8.888 arloji.

CGW Magazine

89


90

CGW Magazine


HALAMAN SAMPING Duta Tissot, Deepika Padukone; Arloji Tissot PR100 Lady Sport Chic terbaru HALAMAN INI DARI ATAS Tissot Ballade; Tissot Chemin des Tourelles dalam warna biru elegan

Tissot selalu berinovasi, dan tahun ini Tissot Ballade memperkenalkan silicon balance spring terbarunya

Dari segi teknologi, Tissot selalu berinovasi, dan tahun ini Tissot Ballade memperkenalkan silicon balance spring terbarunya. Selalu berani mendorong batas-batas dalam pembuatan mesin jam, arloji ini menunjukkan mengapa merek tersebut diakui waktu dan waktu, memenangkan kompetisi kronometri internasional dan merevolusi industri jam tangan. Dengan penemuan terbarunya di bidang horologi ini memungkinkan akurasi tinggi dan usia lebih panjang. Arloji berdiameter 41mm - 39mm untuk pria dan 32mm - 30.6mm untuk model arloji wanitanya ini dilengkapi pula oleh mesin jam Powermatic 80, membuatnya menjadi pemimpin dunia dalam segmen harganya. Untuk kaum wanita, selain beberapa model tersebut di atas, tahun ini Tissot meluncurkan Tissot PR100 Lady Sport – Chic yang sporty namun feminin, ideal untuk wanita modern saat ini. Ukuran case arlojinya yang cukup besar, kini berukuran 36mm, membuatnya lebih besar dari koleksi tahun lalu dan membuat pernyataan yang mencolok. Fitur jam tangan yang kuat dan indah yang disempurnakan, terbuat dari bezel yang paling kuat dan gelang yang disederhanakan, menjadikannya mudah dipakai setiap hari.

CGW Magazine

91


Special Report

Temukan seluk-beluk pembuatan jam Jerman dan koleksi teranyar mereka

Di ajang SIHH 2018 lalu, merek jam tangan asal Jerman, A. Lange & SĂśhne berhasil memenuhi segala harapan para pengamat jam tangan maupun penggemarnya, bahkan melampaui ekspektasi. Diantara koleksi terbaru mereka yang mengagumkan adalah A. Lange & SĂśhne Triple Split, yaitu Triple rattrapante chronograph pertama di dunia yang mampu mengukur dan membandingkan waktu dari dua kejadian berbeda secara bersamaan hingga durasi dua belas jam, serta edisi terbatas “1815 Homage to Walter Langeâ€? sebagai penghormatan terhadap orang yang membangkitkan kembali kemegahan A. Lange & SĂśhne, yaitu Walter Lange. Di dunia horologi tingkat tinggi, rattrapante chronograph secara tradisional dianggap sebagai salah satu yang paling menantang dari semua komplikasi, dan menjadi salah satu dari tiga komplikasi dalam definisi Grand Complication yang paling umum digunakan, yaitu fungsi sonnerie dan atau fungsi repeater, kalender abadi, dan chronograph rattrapante. Dengan hadirnya Triple Split, maka ia membuka dimensi ketepatan waktu baru, karena dengan jarum jam rattrapante tambahan pada penghitung menit dan jam memungkinkan untuk menghentikan perputaran waktu dan referensi peristiwa yang berlangsung dalam durasi tidak kurang dari 12 jam. Ini mencakup banyak aplikasi yang lebih beragam dan menarik, misalnya, dapat mengukur waktu antara dua lawan yang bersaing dalam Formula 1 atau bahkan dua pelari dalam pertandingan maraton. Fungsi pada jam tangan ini juga dapat digunakan untuk mencatat waktu dari peristiwa yang dimulai secara berurutan, seperti waktu terbang hingga kembalinya dari penerbangan jarak jauh. Mungkin fitur ini bukan sesuatu yang akan Anda gunakan setiap hari, tetapi layaknya mobil mewah Lamborghini Aventador SV atau Bugatti Chiron, ini adalah bukti menakjubkan dari kehebatan mekanik.

92

CGW Magazine


HALAMAN INI Tampilan A. Lange & SĂśhne Triple Split, yaitu Triple rattrapante chronograph pertama di dunia

Triple Split juga membuktikan bahwa Lange telah berhasil meningkatkan kerumitan mesin jam dari model pertamanya, Double Split tanpa merubah atau memperbesar ukuran case arloji, yang juga merupakan pencapaian yang mengesankan. Edisi terbatas yang hanya diproduksi sejumlah 100 buah ini dibuat dalam bahan emas putih 18-karat berdiameter 43.2mm x 15.6mm. Sebuah penunjuk waktu yang sangat elegan dan ditujukan bagi mereka yang memiliki segalanya di dunia kecuali jam tangan rattrapante triple pertama di dunia, tentu saja. Koleksi terbaru lainnya yang sangat menarik bagi para kolektor jam adalah “1815 Homage to Walter Lange� yang diciptakan untuk menghormati Walter Lange, sang pendiri perusahaan yang meninggal pada Januari 2017. Salah satu dari arloji yang diproduksi terbatas ini, yaitu model dengan case dari stainless steel dan dial enamel hitam telah berhasil dilelang untuk tujuan amal pada bulan Mei lalu senilai USD $ 852,525 (atau setara dengan IDR 12,2 milyar). Keunggulan utama dari jam tangan yang memiliki cadangan daya hingga 60 jam ini adalah fitur jumping second yang tidak biasa yang terinspirasi oleh komplikasi dari 150 tahun yang lalu yang diciptakan oleh tidak lain dari Ferdinand

CGW Magazine

93


Edisi terbatas “1815 Homage to Walter Lange” adalah penghormatan terhadap orang yang membangkitkan kembali kemegahan A. Lange & Söhne, yaitu Walter Lange

HALAMAN INI Dua model “1815 Homage to Walter Lange” terbaru yang elegan HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Arloji A. Lange & Söhne Saxonia Thin Blue Copper; Salah satu koleksi museum yang merupakan desain awal Walter Lange; Kami mengikuti kursus singkat perakitan mesin jam; Robert Hoffmann; (KI-KA) Sari Kusumaningrum, Robert Hoffmann, Anne Schaal, Lulu F. Pasha, Anin Muna dan Retta Oktaviani; Salah satu sudut pameran House of Lange; Dua model terbaru Little Lange

94

CGW Magazine

Adolph Lange sendiri. Arloji bermesin calibre L1924 buatan manufaktur Lange dengan case berdiameter 40.5mm ini diciptakan dalam tiga edisi terbatas; 145 arloji dari emas putih, 90 dari emas merah muda, dan 27 dari emas kuning. Angka-angka ini diambil dari tanggal-tanggal penting yang berkaitan dengan Walter Lange sendiri, yaitu 145 tahun memisahkan diri dari pendiri awal A. Lange & Söhne dan ketika Walter Lange membangkitkannya kembali, kebangkitan terjadi pada tahun 1990, dan peristiwa penting itu terjadi 27 tahun yang lalu.


Untuk wanita terdapat tiga versi baru dari Little Lange 1 yang elegan dan khas dengan interaksi warna dan bahan yang mewah, terbuat dari emas motif guilloche dalam pilihan warna abu-abu, coklat atau ungu dan tali kulit buaya dalam warna senada. Selain itu, dua versi terbaru dari lini 1815 Chronograph dengan kontrol column-wheel, fungsi flyback dan skala pulsometer, yang tersedia dalam pilihan emas pink dengan dial berwarna hitam atau argentÊ. Dan yang sangat indah dari lini Saxonia, yaitu Saxonia Thin dari emas putih berdiameter 39mm dengan tampilan dial warna biru tembaga yang mewah, terbuat dari perak padat yang dilapisi lapisan tipis goldstone biru yang berkilauan. Selain koleksi mengagumkan tersebut, Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia berkesempatan menyaksikan langsung koleksi lainnya saat diundang untuk menghadiri acara pameran House of Lange yang menampilkan modul Akademi Connieisseurs baru di National Museum Singapura. House of Lange adalah pameran yang memamerkan evolusi jam tangan bersejarah Lange dengan garis waktu sejarah yang kaya, termasuk jam tangan lama buatan Walter Lange, beragam chronograph dari awal A. Lange & SÜhne dan dinding penghormatan bagi Walter Lange. Di akhir tur pameran, kami menghadiri kursus singkat merangkai mesin jam (kelas Akademie Connieisseurs).

CGW Magazine

95


Special Report

It’s Time M For Asia Pameran jam kelas dunia kembali digelar di Hong Kong

96

CGW Magazine

ulai tanggal 4 hingga 8 September nanti, Hong Kong Trade Development Council (HKTDC) akan kembali mengadakan ajang bergengsi di dunia jam tangan, yaitu Hong Kong Watch & Clock Fair, bersama dengan Salon de TE, yaitu platform premium untuk merek jam karya desainer dan merek ternama di Hong Kong Convention and Exhibition Centre. Merujuk pada kesuksesan ajang yang sama di tahun 2017 lalu yang menampilkan lebih dari 800 peserta pameran terkemuka yang terhubung dengan hampir 21.000 pembeli dari 92 negara dan wilayah, acara arloji terkemuka di dunia ini akan kembali digelar dan akan memberikan eksposur internasional yang tak tertandingi bagi peserta pameran, dan menjadi daya tarik utama bagi pembeli global di kalender industri jam. Akan diselenggarakan juga acara menarik lainnya, termasuk Asia Watch Conference dan Hong Kong International Watch Forum, ajang untuk networking hingga pertemuan langsung dengan pembeli dan menyaksikan parade yang ditampilkan. Bagi pengunjung maupun peserta pameran, terdapat beragam zona dengan tema tertentu, seperti Salon de TE, yaitu pameran utama untuk merek jam tangan internasional yang terletak di Halls 3C-E; Pageant of Eternity, yaitu zona premium untuk arloji-arloji high-end; Jam dinding dan jam meja; Jam Tangan Lengkap; Mesin & Peralatan; OEM smartwatch; Kemasan jam; Suku Cadang & Komponen; Layanan Perdagangan hingga zona untuk pesanan dalam jumlah kecil.


Salon de TE dirancang dengan cantik dan menyediakan platform canggih untuk pembeli yang menargetkan pasar high-end dengan lima zona tematik

Bagi para kolektor jam tangan mewah, pastikan Anda mengunjungi zona Salon de TE yang menampilkan pameran jam tangan mewah yang terdiri dari sekitar 150 merek jam tangan ternama. Terletak di Halls 3C-E, Salon de TE dirancang dengan cantik dan menyediakan platform canggih untuk pembeli yang menargetkan pasar high-end dengan lima zona tematik, yaitu World Brand Piazza, di mana ketenaran, pujian, dan horologi mewah memimpin; Chic & Trendy, di mana gaya trend-setting dan gaya kontemporer ditemukan; Craft Treasure, yang menampilkan jam tangan mekanik yang sangat populer dan jam tangan permata yang sangat indah; Renaissance Moment, yaitu karya bersejarah klasik Eropa yang tak lekang oleh waktu dan Wearable Tech, pusat untuk teknologi dinamis dan jam tangan pintar masa depan. Dan bagi pengunjung, Salon de TE terbuka untuk umum pada hari terakhir pameran. Berbagai kegiatan termasuk parade jam tangan, acara selebriti, sesi berbagi dari para ahli jam tangan dan penjualan ritel akan diselenggarakan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang tren pasar terkini kepada pembeli. www.hktdc.com/hkwatchfair

CGW Magazine

97


Connoisseur’s Corner

Buy Low, Sell High

Kolumnis kita, Dr. Bernard Cheong adalah duta Fondation de la Haute Horlogerie dengan lebih dari 3,000 koleksi arloji mewah dan pengetahuan tentang horologi yang tiada duanya. Di edisi kali ini ia berbagi pengalamannya dalam hal berinvestasi dengan jam tangan. Beli murah, dan jual mahal. Semua tahu prinsip itu. Karena otak emosional yang telah berkembang maksimal, semua homo sapiens atau manusia modern yang normal dan bahkan sangat intelektual adalah pengambil keputusan yang emosional. Fakta ini selalu membuat pengiklan bisa memanfaatkannya. Artinya, Anda dan saya, sembilan dari 10 orang akan membeli sesuatu yang “kata orang� sangat bagus, dan punya harga jual kembali yang tak kalah bagus pula. Benar, kan? Hal seperti itu akan terjadi. Jadi akhirnya kita mau membeli dengan harga tinggi, dengan harapan bisa menjual lebih tinggi lagi. Tapi itu omong kosong belaka. Coba Anda perhatikan opini saya sebagai seorang dokter, dan juga anggota resmi perusahaan-perusahaan kolektif yang menjual jam tangan. 99 dari 100 orang akan selalu membeli dengan harga tinggi dari 2010. Benar, saya memang menghasilkan untung, sejak 1975 hingga 2011 atau 2013. Saya menjual dengan harga dua-tiga kali lipat dari harga beli atau yang saya bayarkan sebelum 2010. Sekarang coba kita perhatikan DUA fakta ini: (1) Membeli dengan harga yang bagus akan selalu menguntungkan Anda. Dengan kondisi mata uang saat ini, satu-satunya hal yang stabil dan konsisten untuk dibeli, dinikmati, dan dijual kembali dengan harga lebih tinggi adalah jam tangan atau karya seni. (2) Buat saya, membeli dengan harga rendah adalah SEGALANYA. Itu memungkinkan saya melakukan suatu hal yang sudah jelas: menjual dengan tawaran harga murah juga pada orang lain nantinya. Alasan orang tidak melakukannya sudah jelas. Mereka tidak bodoh. Membeli produk baru dan luar biasa seperti jam tangan itu bisa menguras uang Anda hingga 50%. Tapi Anda membeli jam tangan baru karena alasan yang sangat logis, yaitu untuk hadiah, atau karena ia sangat eksklusif dan langka, Anda mungkin takkan punya kesempatan untuk membeli yang bekas. Mari kita lihat beberapa contoh berikut. Apakah Anda akan bisa mendapatkan salah satunya dengan harga sama seperti ketika pertama dijual, atau bahkan setengah dolar lebih murah dari harga jual pertamanya. Supaya adil, saya tidak akan mencontohkan arloji yang sudah menjadi Parmigiani Toric Tourbillon

98

CGW Magazine


koleksi museum, tapi arloji-arloji yang bisa Anda temukan secara online, atau di pelelangan: 1. Jam tangan Greubel Forsey yang terbuat dari platinum. Dulu harganya US$500.000. Bekasnya dijual minimal US$800.000, bila kondisinya masih sangat bagus. 2. Modern Parmigiani Toric Tourbillon keluaran 2006, dari platinum. Bisakah Anda temukan salah satu dari 10 koleksi terbatas ini? Dulu harganya US$58.000. Sekarang bekasnya dalam kondisi sangat bagus masih mematok harga US$88.000. 3. Panerai Steel Tourbillon edisi pertama, dengan muka arloji hitam, tanpa kata “tourbillon� terpampang di muka arlojinya. Harga jual barunya US$48.000. Ketika dipasarkan, pasar PAM masih terlalu muda, dan kaum berduit masih belum dapat menerima konsep tourbillon “rahasia.� Sekarang harganya US$120.000. Dari 100 yang dibuat, paling-paling Anda hanya akan melihat 12 di antaranya berpindah tangan berulang kali. 4. TAG Heuer V4 dari polished gold, keluaran 2009 dan hanya dibuat 60 buah. Harganya dipatok US$100.000, tapi kala itu tidak ada yang mau membeli hanya demi status. Kemudian harganya diturunkan menjadi US$68.000. Meski begitu, bahkan sekarang pun, ketika tugas pertama John C. Biver adalah me-reboot arloji buatan 10 tahun silam itu dengan bahan karbon (plastik), model itu habis terjual dengan harga di atas harga ritel: US$110.000. Versi emas solidnya bahkan tidak bisa ditemukan, meski Anda sudah susah payah mencari. Bekas, tergores, apa pun itu kondisinya, model ini tetap banyak dicari karena mirip arloji Richard Mille buatan Patek! Nyeni, indah, tangguh. Harganya? US$160.000.

Tinggal tunggu tibanya tahun 2020, saat Anda bisa menjualnya kembali 5. Cabestan Vertical Winch Tourbillon. Ketika pertama dijual oleh pemanufaktur Swiss itu pada 2006, seharga US$500.000 lebih, rasanya masih terlalu dini untuk harga setinggi itu. CEO baru mereka menurunkan harga untuk segelintir unit yang masih tersisa dari 100 arloji itu dengan diskon besar, menjadi hanya US$150.000. Jika Anda paham permesinan, atau memiliki akses atau teman-teman yang mengerti, ini mesin yang kuat, handal, dan mudah diperbaiki. Semua terbuka, posisi komponennya berjarak, mudah dilepas satu per satu bila perlu reparasi. Jika saat ini Anda punya dana US$150.000, Anda dapat membeli Cabestan baru. Lalu, tinggal tunggu tibanya tahun 2020, saat Anda bisa menjualnya kembali dan mendapat untung! Sejauh ini, saya masih punya rekor yang tidak terpecahkan untuk membeli apa yang tidak akan dibeli kebanyakan orang. Dan karenanya harganya rendah. Saya menuai hasilnya tiap lima sampai 10 tahun. Saya akan menuai dengan lebih cepat dan lebih banyak. Ikutilah jejak saya. Saya tahu bagaimana menikmati hidup, dan saya tahu saya hanya punya satu kesempatan untuk melakukannya dengan tepat.

CGW Magazine

99


Fashion Forward

The Small Hours Lebih besar tidak selalu lebih baik, termasuk bagi Tag-Heuer HALAMAN INI Beragam tampilan jam tangan TAG Heuer Connected Modular 41 terbaru dengan ukuran lebih kecil dan pilihan warna dan bahan tali jam, yang dari karet atau stainless steel

100 CGW Magazine

T

ak puas dengan kesuksesan koleksi TAG Heuer Connected Modular 45 tahun lalu yang berdiameter 45mm, merek jam tangan asal Swiss ini meluncurkan jam tangan ketiga yang lebih kecil, 41mm, dengan pilihan warna lebih beragam dan harga yang lebih terjangkau tentunya. Bekerja sama dengan Intel dan GoogleTM, TAG Heuer Connected Modular 41 ini memiliki sejumlah perubahan dibandingkan dengan versi 45 mm, yaitu layar AMOLED 390x390 dengan resolusi 326 ppi dan peningkatan kecerahan maksimum 350 nit. Kapasitas penyimpanannya juga telah ditingkatkan menjadi 8 GB, dan memori RAM-nya menjadi 1 GB, membuatnya sangat halus dalam kondisi penggunaan apa pun. Tak hanya itu, model terbarunya ini juga menampilkan konsep modular yang cerdik dengan 7 model standar tersedia di butik dan online, dan tali dan lug dapat disesuaikan dengan 3 pilihan warna baru yaitu merah muda, biru atau putih, dari total 9 model tali jam yang tersedia. Casingnya halus, terbuat dari titanium grade 5, dengan layar sentuh dilapisi kristal safir antigores dan bezel dari baja dihiasi indeks dan angka 0 - 60 dengan gaya chronograph, dan arloji ini juga tahan air hingga di kedalaman 50 meter. www.tagheuer.com


TIME FOR FASHION Fashion Forward Watches Jewellery Haven Stars & Timepieces

BVLGARI CGW Magazine 101


Jewellery Time

Color Me BOLD Baselworld membawa kembali warna-warni berani dalam parade penunjuk waktu dan perhiasan nan mewah tahun ini

102 CGW Magazine


Omega memanjakan kaum wanita tahun ini dengan meluncurkan arloji Tresor yang sangat feminin dalam warna elegan

W

arna-warni terang dan berani kembali menjadi tren utama di ajang BASELWORLD 2018. Pemilihan batu permata yang menghiasi perhiasan dan jam tangan semakin menonjol dalam balutan warna-warni ceria, sementara logam emas kuning hingga rose gold kembali merajai koleksi utama jam tangan wanita tahun ini. Chopard hadir dengan koleksi Happy Sport dan perhiasan Happy Diamond terbarunya yang indah, dalam warna-warni berani dan dihiasi berlian dan batu permata berwarna. Bvlgari kembali mengunggulkan koleksi Serpenti ikoniknya yang dihiasi beragam batu mulia berwarna yang dipadukan dengan berlian. Omega memanjakan kaum wanita tahun ini dengan meluncurkan arloji Tresor yang sangat feminin dalam warna elegan, bertatahkan berlian dan detil khusus seperti case bagian belakang arloji yang merangkap sebagai cermin. Charriol yang dikenal dengan warna ungunya hadir dalam koleksi jam tangan dan satu set perhiasan dalam balutan warna ungu bertatahkan berlian.

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Kaia Gerber mengenakan arloji Tresor bertatahkan berlian dari OMEGA; Model mengenakan arloji dan perhiasan CHARRIOL dalam warna Prune; Model mengenakan perhiasan dan jam tangan Serpenti yang bertatahkan berlian dari BVLGARI; Gelang Serpenti yang bertatahkan berlian dari BVLGARI HALAMAN SAMPING Model mengenakan arloji Happy Diamond dari CHOPARD; Tiga model Happy Sport Oval dari CHOPARD

CGW Magazine 103


Fashion Forward

Wear Your Prayer Doa yang tersemat pada perhiasan nan cantik 104 CGW Magazine


Koleksi ‘Wear Your Prayer’ (Kenakanlah Doa Anda) ini diperuntukkan bagi wanita dari semua agama DARI KIRI ATAS Desainer perhiasan, Pallavi Foley; Model mengenakan tiga untai kalung dari tema Islamic Prayer; Anting dan kalung dari koleksi Wear Your Prayer

Bahasa desain adalah suci. Di dalamnya ada potensi perubahan yang sangat besar, dan itulah yang diyakini oleh perancang perhiasan asal Bangalore, Pallavi Dudeja Foley. Desainer peraih beragam penghargaan di bidang desain perhiasan ini terus berinovasi dalam desainnya, termasuk pada koleksi ‘Wear Your Prayer’ (Kenakanlah Doa Anda) yang diperuntukkan bagi wanita dari semua agama, dan terbuat dari emas kuning, merah muda, dan putih. “Saya ingin hidup saya diperkaya, untuk menciptakan karya-karya yang memperkaya, mempesona dan meremajakan,” ujarnya. Koleksi perhiasan kerawang yang berbentuk telur ini memiliki 15 doa dari seluruh dunia. Dengan konsep “We Are All One”, dari kejauhan, setiap telur dirancang untuk terlihat sama. Namun, hanya ketika Anda melihat lebih dekat, Anda melihat bahwa setiap telur itu unik dan dilengkapi dengan doa singkat yang diambil dari tulisan suci yang berbeda. Seluruh koleksinya memiliki ukuran yang sama persis yaitu 15mm dan 20mm dan terbuat dari emas 18k atau perak, dan perbedaan antara naskah doa satu dan lainnya hanya akan terlihat ketika Anda melihatnya dari jarak dekat, dan dibutuhkan manufaktur yang jenius untuk mencapai presisi seperti itu. Diantara doa-doa itu adalah Ayatul Kursi dan Surah-Al-Ikhlas bagi umat Islam, Salam Maria bagi umat kristiani, hingga doa untuk yang beragama Budha dan lainnya. www.pallavifoley.com / E: pallavifoley@gmail.com CGW Magazine 105


Book Review

Wear It With Style Buku panduan yang memperkaya pengetahuan tentang ragam dan padu padan perhiasan nusantara

106 CGW Magazine

B

uku eksklusif yang berjudul “PERHIASANKU” karya Mien R. Uno bersama Debbie S. Suryawan ini adalah jawaban atas pertanyaan yang kerap diterima Mien Uno tentang bagaimana mengenakan perhiasan agar sesuai dengan pilihan busana, sekaligus untuk memperkaya ilmu mengenai padu padan perhiasan nusantara. Mien Uno berujar, “Bukan hanya perhiasan untuk busana resmi atau kebaya saja, tetapi juga perhiasan untuk busana kerja, maupun busana kasual sehari-hari. Saya ingin memberikan inspirasi kepada siapa saja untuk bisa melibatkan perhiasan dalam berbagai penampilan dengan cara yang unik.”


Saya sangat berharap bahwa buku ini akan memberi banyak manfaat bagi kaum wanita dalam memilih, memiliki, dan memadupadankan perhiasan dengan busana untuk berbagai kesempatan.

Buku setebal 188 halaman yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama ini tidak hanya mengulas mengenai padu padan perhiasan, melainkan juga diperkaya dengan data-data pelengkap, seperti data historis mengenai sejarah perhiasan di Nusantara, hingga tip dan trik praktis untuk panduan perawatan perhiasan. Buku ini juga dihiasi gambargambar berbagai jenis perhiasan yang terbuat dari emas, mutiara, manik, bebatuan atau bahkan dari rangkaian batu, yang merupakan koleksi Mien Uno sejak puluhan tahun lalu hingga kini. “Saya sangat berharap bahwa buku ini akan memberi banyak manfaat bagi kaum wanita dalam memilih, memiliki, dan memadupadankan perhiasan dengan busana untuk berbagai kesempatan. Selain itu, diharapkan juga bisa semakin menghargai keindahan perhiasan yang unik dan istimewa agar memiliki nilai investasi yang terus meningkat serta nilai tradisi yang bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya,� ujar Mien. Sebagian keuntungan yang didapat dari hasil penjualan buku ini akan didonasikan kepada beberapa yayasan anak yatim piatu. DATA BUKU: Tebal: 188 halaman Ukuran: 23 x 28,5 cm Cover: Hardcover Harga: Rp380.000 Terbit: 2018 Bahasa: Indonesia CGW Magazine 107


Fashion Forward

Timeless Time Mengapa setiap pria perlu mengenakan jam tangan setiap hari

Jam Tangan: B.R.M, deLaCour, Hautlence, Montblanc, Handphone: Vertu, Kamera: LEICA, Wardrobe: Burberry, Aksesoris: Straps Indonesia, Model: Ardavan Farzi, Mehdi Zati, Lokasi: Majapahit Penthouse Suite, Grand Hyatt Jakarta 108 CGW Magazine


“Time is the longest distance between two places” ~ Tennessee Williams HALAMAN SAMPING DARI KIRI Model mengenakan arloji MONTBLANC Star Roman Quantième Complet “Carpe Diem” Special Edition; Model mengenakan arloji HAUTLENCE Invictus Morphos by Eric Cantona dan memegang kamera LEICA M10 HALAMAN INI Model mengenakan arloji MONTBLANC Star Roman Quantième Complet “Carpe Diem” Special Edition dan memegang LEICA TL2

Mengapa kaum pria menyukai jam tangan? Dan mengapa mereka memanjakan diri dengan membeli jam tangan mewah? Jawabannya sederhana, jam tangan adalah perhiasan atau aksesoris yang tak lekang oleh waktu dan yang dapat dikenakan kaum pria namun tidak selalu dapat dilihat oleh semua orang. Tapi ketika ada yang melihat dari dekat, jam itu menentukan siapa orang yang mengenakannya dan seperti apa kepribadiannya. Setiap arloji memiliki sejarah atau kisah tersendiri di belakangnya. Dalam beberapa kasus, arloji

menjelaskan cinta pertama sang pria atau saat ia patah hati atau bahkan cinta yang secara tragis hilang. Itulah salah satu cara kaum pria untuk berbagi kepada siapa saja yang meluangkan waktu untuk memperhatikan. Jam tangan yang dikenakan oleh kebanyakan pria adalah cara yang paling tidak mencolok untuk menceritakan riwayat hidupnya. Jam tangan melambangkan waktu dan mengingatkan Anda bahwa waktu terus bergerak dan menjauh. Jarum jam, menit, dan kedua tidak akan berhenti bergerak. Begitupun dengan Anda. CGW Magazine 109


HALAMAN SAMPING Model mengenakan arloji MONTBLANC Timewalker Twinfly GreyTech Titanium Chrono dan memegang handphone VERTU for BENTLEY HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Model mengenakan arloji BRM V8-44Competition-AJ; Model mengenakan arloji DELACOUR Bronzo II Special edition, edisi terbatas 18 arloji; Model mengenakan arloji BRM V12-44-N-NID-AO

110 CGW Magazine


“Time is the most valuable thing a man can spend” ~ Theophrastus CGW Magazine 111


112 CGW Magazine

Fotografer: Setiyo Supratcoyo, Fashion Stylist: Dini Nur Hardini, Makeup & Hair: Kwee Sandy, Penggagas konsep: J. Mahameru


“The common man is not concerned about the passage of time, the man of talent is driven by it” ~ Shoppenhauer

HALAMAN SAMPING Model mengenakan arloji MONTBLANC Star Twin Moonphase Automatic Silver Dial HALAMAN INI DARI KIRI Model mengenakan arloji HAUTLENCE Invictus Morphos by Eric Cantona; Para model mengenakan gelang kulit eksklusif dari STRAPS Indonesia dalam berbagai motif

CGW Magazine 113


Special Report

HKTDC: The Twin Jewellery Show 2018 Kesuksesan dua pameran perhiasan internasional terbesar di kawasan Asia 114 CGW Magazine


Hong Kong telah menjadi platform penting untuk industri perhiasan global dan batu permata di kawasan Asia

M

embaiknya kondisi ekonomi global dan ekspor perhiasan berharga seperti jade, mutiara, dan emas 24K dari Hong Kong yang naik 3,6 persen tahun lalu menunjukkan bahwa Hong Kong mulai menjadi platform penting untuk industri perhiasan global dan batu permata di kawasan Asia. Tak heran jika dua pameran akbar di dunia perhiasan dan batu permata yang diadakan setiap tahun oleh Hong Kong Trade Development Council (HKTDC), yaitu Hong Kong International Diamond, Gem & Pearl Show (27 Februari-3 Maret) di AsiaWorld-Expo dan Hong Kong International Jewellery Show (1-5 Maret) di Hong Kong Convention and Exhibition Centre selalu dibanjiri para peminat dan pelaku di industri perhiasan dari seluruh belahan dunia. Tahun ini, kembali Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia terpilih menjadi mitra media eksklusif dan satu-satunya dari Indonesia yang diundang untuk meliput kemegahan kedua pameran bergengsi di kawasan Asia yang berlangsung dari 27 Februari hingga 5 Maret lalu. Lebih dari 4.550 peserta pameran dari 52 negara turut berpartisipasi pada kedua pameran akbar ini, dengan partisipasi dari sekitar 87.000 pembeli dari 145 negara dan wilayah di seluruh dunia, mewakili peningkatan dua persen dari tahun lalu. Untuk pameran perhiasan, negara yang berpartisipasi tahun ini selain Indonesia adalah Australia, Austria, Belgia, Kamboja, Kanada, Cina daratan, Prancis, Jerman, Yunani, Hong Kong, India, Israel, Italia, Jepang, Korea, Lebanon, Lithuania, Malaysia, Meksiko, Monako, Nepal, Peru, Filipina, Polandia, Portugal, Rusia, Singapura, Spanyol, Swiss, Swedia,

HALAMAN SAMPING Perhiasan bertatahkan berlian dan batu permata dari Ammie Kang (Top Kang) HALAMAN INI DARI ATAS Katy Kung dan Sarah Song turut hadir memeriahkan pesta pembukaan pameran; Hall of Extraordinary yang menyoroti desain perhiasan mewah dari perusahaan global dan memamerkan sejumlah besar perhiasan paling inovatif

CGW Magazine 115


Treasures of Nature menampilkan berbagai permata berharga termasuk zamrud yang tengah populer, rubi, opal dan batu mulia yang langka

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Sepasang anting dan dua gelang emas Mamba yang bertatahkan berlian dari koleksi Nivola oleh Masi Gioielli Italia yang inovatif dan elastis, dapat dibentangkan secara horisontal dan vertikal, terbuat dari kawat internal titanium khusus; The Dragonfly dari Osatina Jewellery; Anita So, pendiri Osatina Jewellery; Kalung berbentuk belalang dari perak dan emas, karya Bruno da Rocha Jewellery; Rio Diamond MFG Corp dari AS memamerkan perhiasan berlian termasuk berlian hijau natural sebesar 2 karat yang menakjubkan HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Ashley Chu terlihat anggun dalam balutan perhiasan mutiara kuning emas; Aktris Sarah Song mengenakan satu set perhiasan berlian bertatahkan safir biru yang mewah; Zohrab Istamboulian dan puteranya Henri Istamboulian dari Zorab Atelier de Creation yang berbasis di Bangkok; Cincin dari aquamarine dan berlian dan bros indah berbentuk ikan bertatahkan berlian, keduanya dari Ammie Kang (Top Kang)

116 CGW Magazine


Taiwan, Thailand, Turki, Ukraina, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat dan Vietnam. Dan pengunjung pameran maupun pembeli potensial yang hadir dimanjakan dengan beragam zona tematik yang disiapkan untuk melayani berbagai kebutuhan pembeli, seperti Hall of Fine Diamonds yang mengumpulkan para pemasok berlian top-of-the-range dari seluruh dunia yang menampilkan berlian berkualitas tinggi dalam berbagai ukuran hingga karat terbesar. Treasures of Nature menampilkan berbagai permata berharga termasuk zamrud yang tengah populer, rubi, opal dan batu mulia yang langka juga dipajang. Treasures of Ocean menyajikan mutiara berharga dan indah alami dari berbagai negara. Zona Rough Stones & Minerals menghadirkan batu mulia, semi mulia dan permata berharga yang belum dipoles dan digemari pembeli. Juga dihadirkan The Tanzanite Foundation yang berlokasi di Hall 9, sebagai organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mempromosikan tanzanite yang diambil dari tambang legal, menegakkan standar keamanan paling ketat, mematuhi undang-undang tenaga kerja, dan melakukan praktik pertambangan terbaik untuk memastikan cara yang etis ke pasar. Zona khusus untuk perhiasan mewah yang diberi nama Hall of Extraordinary, menyoroti desain perhiasan mewah dari perusahaan global dan memamerkan sejumlah besar perhiasan paling inovatif. Diantaranya adalah Zorab Atelier de Creation dengan cincin-cincin koktail bunga yang terbuat dari berlian kuning dan bentuk binatang yang eksotis, bertatahkan berlian dan batu permata. Dan salah satu desainer perhiasan independen, Anita So, pendiri Osatina Jewellery Co. yang berbasis di Hong Kong mengaku bahwa pengunjung yang datang ke pameran di Hong Kong ini untuk mencari sesuatu yang belum pernah mereka lihat sebelumnya, dan ia yang memulai debutnya dengan koleksi perhiasan dengan ukiran giok yang unik dengan bahan titanium ternyata berhasil menjawab permintaan pasar.

CGW Magazine 117


Lebih dari 4.550 peserta pameran dari 52 negara turut berpartisipasi, dan dihadiri oleh 87.000 pembeli dari 145 negara, termasuk Indonesia

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Para model dan Hidetaka Dobashi, CEO & Pendiri Crossfor Co., Ltd dari Jepang; Jan Akbar dari HKTDC Indonesia; Yanto Chou dan Fuyumi Jauri dari STRAPS Indonesia; Pebisnis perhiasan dari Parva Candela, Indonesia; Rosario Mutiara team memiliki mutiara-mutiara Laut Selatan terbaik dari Indonesia; Arief Budiman dari YT Utama Putra Indonesia dan Anwar Pasha; Yonathan Suhonggo dan Niniek Ratna Sari

118 CGW Magazine

Tidak hanya perhiasan, pengunjung dan para pebisnis perhiasan dan batu permata juga dapat menyaksikan Solusi IT yang terletak di zona perhiasan, yang diadakan untuk menjawab tantangan baru di lingkungan bisnis perhiasan global yang selalu berubah dan didorong oleh teknologi, industri yang berkembang dengan kemajuan luar biasa dari segi desain, teknik manufaktur, manajemen persediaan, dan pengalaman ritel. Solusi IT memamerkan teknologi terbaru dan solusi inovatif dari para pakar di industri perhiasan dengan teknologi dan internet yang telah mengubah lanskap bisnis industri perhiasan. Untuk materi produk perhiasan, tren yang paling populer tahun ini adalah karat emas rose (rose gold) yang disukai lebih dari 45 persen responden, diikuti oleh karat emas putih (37 persen) dan platinum (37 persen). Adapun batu permata, persentase responden yang menyukai berlian mencapai 61 persen, yang merupakan yang tertinggi di antara batu permata dan lebih dari 41 persen yang tercatat tahun lalu, diikuti oleh giok (18%), aquamarine (18%) dan mutiara (15%). Survei juga menunjukkan fluktuasi yang paling signifikan dalam harga bahan baku (45%), diikuti oleh peningkatan biaya operasi (40%), fluktuasi ekonomi global (35%), dan fluktuasi nilai tukar (29%). Hong Kong adalah pintu gerbang terpenting antara dunia Barat dan Timur, sehingga industri perhiasan di negara ini menjadi penting bagi kedua wilayah tersebut.


TIME TO TRAVEL All About Luxury Travels Parties Around The Globe HAMILTON CGW Magazine 119


Time Travel

To Infinity & Beyond S Bvlgari Resort Bali mengunggulkan keindahan dan kemewahan dengan eksotisme tropis yang tak berbatas

120 CGW Magazine

ebagai salah satu resor paling mewah di Pulau Dewata, Bvlgari Resort Bali berhasil menghadirkan keanggunan dan kemewahan Maison asal Italia yang sudah sangat dikenal yang berpadu harmonis dengan eksotisme tropis Timur. Terletak di salah satu destinasi paling eksklusif di Uluwatu, Bali, resor mewah ini telah menjadi destinasi utama bagi mereka yang merindukan keindahan alam Bali sekaligus menikmati kemewahan dan eksklusivitas layanan bintang lima yang ditawarkan resor yang memiliki pemandangan laut yang eksotis ini. Lokasi yang indah di lebih dari 150 meter di atas laut yang menawarkan pemandangan Samudera Hindia yang tak tertandingi seakan berpadu sempurna dengan desain kontemporer Italia yang dramatis, menjadikan resor ini salah satu resor andalan dari Bvlgari Hotels & Resorts. Arsitekturnya yang mewah dan sangat detil didesain oleh Antonio Citterio Patricia Viel and Partners, yang memadukan keindahan alam yang sejati dengan desain kontemporer yang dramatis, gaya tradisional Bali dengan kemewahan khas Italia.


Arsitekturnya yang mewah didesain oleh Antonio Citterio Patricia Viel and Partners, memadukan keindahan alam sejati dengan desain kontemporer nan dramatis

Terdiri dari 58 vila dengan pemandangan laut, 5 mansion mewah yang menawarkan akomodasi 3 hingga 5 kamar tidur, dan Bvlgari Villa seluas 1.300 meter persegi. Pemandangan Samudra Hindia yang indah menjadi primadona bagi setiap tamu yang menginap di sini. Seluruh akomodasi memiliki plunge pool, teras dengan taman tropis, kamar mandi black basalt, ruang makan dan ruang tamu terbuka seluas 300 meter persegi. Tak hanya pemandangan yang mengagumkan, Bvlgari Resort Bali begitu menghormati privasi para tamu dengan menawarkan suasana yang nyaman dengan layanan pribadi di setiap vilanya jika diinginkan. Tak hanya itu, resor mewah ini juga memiliki fasilitas untuk bersantap atau sekedar menikmati pemandangan laut dan matahari terbenam yang menakjubkan. Mulai dari Il Bar, sebuah lounge bar yang terletak di sisi tebing untuk menikmati beragam pilihan minuman koktail serta makanan ringan yang terinspirasi oleh rasa klasik Italia. Untuk bersantap malam, tamu bisa memilih untuk menikmati kuliner mewah dengan cita rasa Italia yang klasik di Il Ristorante – Luca Fantin dengan menu andalan dari Sous Chef Fabrizio Crocetta yang konsistensi menunya diawasi oleh Michelin-starred chef, Luca Fantin dari Bvlgari Il Ristorante di Tokyo. Restoran eksklusif dengan kapasitas 36 kursi ini hanya dibuka untuk makan malam. Untuk pilihan menu internasional dan suasana yang lebih casual, para tamu bisa menikmatinya di Sangkar, restoran unik dengan dekorasi berbentuk sangkar dan berkapasitas 70 kursi. Menunya menawarkan beragam spesialisasi yang dipengaruhi oleh CGW Magazine 121


122 CGW Magazine


The Spa berbentuk rumah asli Joglo dari abad ke-18 yang terletak di tepi tebing dengan pemandangan Samudra Hindia yang indah kuliner Asia dan internasional, dan terinspirasi dari pilihan bahan-bahan yang tumbuh secara organik, dengan penggunaan produk lokal seperti madu dari saripati bunga mangga, garam laut Bali Timur hingga minyak kelapa ekstra virgin. Tamu juga dapat menikmati pengalaman kuliner yang berkesan di La Terrazza yang diciptakan sebagai tempat intim untuk makan pribadi dan acara yang eksklusif dengan kapasitas 60 orang. Lokasinya berdekatan dengan Paviliun dan The Chapel, dan dapat diakses oleh jembatan kayu yang mengarah ke teras terbuka seluas 136 meter persegi. Selain menawarkan pilihan menu Indonesia dan Italia, di tempat ini Anda juga dapat menyaksikan matahari terbenam yang luar biasa indahnya karena kawasan ini memiliki pemandangan Samudera Hindia yang megah. Untuk relaksasi, Bulgari Resort Bali memiliki The Spa, fasilitas spa yang memadukan pengetahuan tradisional Asia dan praktik modern dalam anatomi, fisiologi, dan produk alami. Berbagai jenis perawatan dan teknik dari Bali dan Eropa dapat dipilih untuk layanan terapi yang disesuaikan dengan suasana hati dan kebutuhan pribadi masingmasing tamu. Ruang relaksasi Spa yang berbentuk rumah asli Joglo dari abad ke-18 yang terletak di tepi tebing dengan pemandangan Samudra Hindia yang luar biasa tentu akan memanjakan para tamu yang datang. The Spa memiliki enam ruang perawatan yang lengkap dan 2 paviliun kerajaan yang menghadap ke taman di luar ruangan, fasilitas salon kecantikan dan pusat kebugaran mutakhir, hingga kamar uap aromatik yang akan memanjakan mereka yang ingin menemukan keseimbangan dan ketenangan.

Dan bagi pasangan yang ingin mengikat janji suci dan merayakan momen paling berharga dalam hidup mereka, Bvlgari Chapel adalah tempat acara eksklusif terbaru dari Bvlgari Resort Bali yang berada di tepi tebing dan menawarkan lokasi yang sangat romantis dan mengesankan. Ditata sedemikian rupa seperti batu permata unik di lokasi yang unik, menghadap ke laut, kapel pernikahan ini cocok bagi pasangan yang mendambakan pengalaman khas Bvlgari dalam hal keanggunan, gaya dan kemewahan yang berpadu dengan suasana keseluruhan resor, mencerminkan interpretasi kontemporer dari desain tradisional Bali dan gaya khas Italia Bvlgari.

Bvlgari Resort Bali Jl. Goa Lempeh, Banjar Dinas Kangin Uluwatu, BALI 80364 Tel + 62 361 8471000 www.bulgarihotels.com CGW Magazine 123


Time Travel

Enchanting

BEAUTY Kembali ke alam dalam keindahan resor Banyan Tree Ungasan, Bali

T

erletak di semenanjung Bali selatan, Banyan Tree Ungasan, Bali adalah salah satu resor mewah yang memiliki lokasi indah di atas tebing setinggi 70 meter menghadap ke perairan bergelombang Samudera Hindia, seakan menjadi tempat bertemunya laut dan langit. Berada dibawah naungan Banyan Tree Hotels & Resorts, resor mewah yang dihiasi dengan pemandangan laut yang tak terbatas ini telah memenangkan beragam penghargaan, dan tahun ini kembali masuk dalam kategori ‘Hotel Under 200 Rooms Asia Pacific Award’ untuk memenangkan penghargaan International Hotel & Property Awards 2018 yang akan diumumkan September nanti.

124 CGW Magazine


Resor ini menyediakan seluruh fitur mewah dan fasilitas lengkap yang diharapkan oleh para wisatawan modern

Lokasinya yang begitu dekat dengan Pura Uluwatu yang terkenal sebagai bukit kebudayaan yang sangat kaya dengan tradisi spritual khas Bali, membuat Banyan Tree Ungasan menjadi pilihan utama bagi mereka yang mencari ketenangan dan melupakan sejenak tuntutan kehidupan modern yang sibuk. Lokasi yang berdekatan dengan tempat suci ini akan memuaskan Anda dengan sentuhan khas Bali yang berbaur sempurna dengan pesona indah dari pulau di sekitarnya. Resor ini menyediakan seluruh fitur mewah dan fasilitas lengkap yang diharapkan oleh para wisatawan modern. Arsitektur Bali yang kontemporer tersemat di jantung resor berkelas ini, dan vila-vila mewahnya merupakan cerminan yang elegan dari desain Bali kontemporer, memadukan bahan dan fasilitas berkualitas tertinggi dan desain taman yang asri dengan latar belakang pemandangan laut yang indah. Terdapat tiga pilihan tipe vila yang seluruhnya menampilkan keasrian alam nan hijau dengan pemandangan spektakuler laut lepas berwarna kebiruan yang terlihat jelas dari tebing tinggi. Suasana romantis yang ditawarkan tipe Pool Villa akan merangkul Anda dalam interior vila yang mewah. Manjakan diri Anda dengan bermeditasi di bale tradisional Bali, atau berenang di kolam CGW Magazine 125


Kapel pernikahan The White Dove terletak di atas tebing dengan latar belakang pemandangan ke laut lepas

126 CGW Magazine


renang dan nikmati relaksasi yang sempurna. Sementara Sanctuary Villa yang indah dianugerahi dengan bentangan ruang yang mengesankan, dengan pemandangan taman, laut atau tebing, memberikan pengalaman liburan yang intim dan tak terlupakan. Nikmati hangatnya sinar matahari saat Anda berlatih yoga yang menyegarkan di bale yang ditinggikan, bersantai di tepi kolam renang, atau nikmati permainan santai di ruang tamu. Saat matahari terbenam di Samudera Hindia yang berkilauan adalah saat paling romantis yang tak boleh dilewatkan. Tipe ketiga adalah Presidential Villa yang mewah, terletak paling tinggi di tepi tebing, dengan tiga kamar tidur yang menawarkan surga kesenangan yang cocok bagi mereka yang menginginkan privacy, memberikan para tamu pemandangan menakjubkan Samudra Hindia. Dengan desain kontemporer Bali yang elegan, Presidential Villa yang megah adalah penggambaran eksklusivitas yang sempurna. Segala kemewahan, keindahan dan pengalaman berharga ini tidak terasa lengkap tanpa menikmati pengalaman kuliner yang ditawarkan resor ini. JuMa-Na, Ju-Ma-Na Bar, Bambu dan Tamarind mempersembahkan pengalaman fine dining yang ditemani pemandangan laut lepas yang dramatis. Dan bagi pasangan yang ingin menyatakan cinta dan mengikat janji dalam suasana romantis dan indah, terdapat kapel pernikahan The White Dove yang terletak di atas tebing dengan latar belakang pemandangan ke laut lepas, atau di paviliun yang dihias dengan indah. Lanjutkan dengan menyusuri lorong di Restoran Ju-Ma-Na dan nyatakan cinta satu sama lain di bawah lengkungan bunga putih yang menandakan kemurnian cinta Anda. Banyan Tree Ungasan Jl. Melasti, Banjar Kelod, Ungasan, Bali 80364 Tel: +62 361 3007000 www.banyantree.com CGW Magazine 127


Time Travel

The Signature Of Luxury The Suites menawarkan akomodasi mewah layaknya raja dan ratu bagi para tamu

S

ebagai salah satu hotel dengan lokasi paling strategis dan prestisius di Jakarta, Hotel Mulia Senayan dirancang untuk memberikan pengalaman menginap yang mewah dan berkelas. Mudah diakses dari pusat bisnis paling eksklusif di kawasan tersebut, hotel mewah ini telah berkali-kali meraih penghargaan internasional, dan masuk dalam daftar “Top Hotels in Asia” (Hotel Terbaik di Asia) dan terpilih sebagai salah satu dari “The 50 Best Hotels in The World” (50 Hotel Terbaik di Dunia) versi majalah Conde Nast Traveler, USA. Bagi para tamu yang menginap, selain kamar standar, terdapat kamar-kamar The Suites yang menawarkan kenyamanan, kemewahan dan pelayanan berkelas. Total terdapat 199 suite yang terbagi menjadi lima kategori, yaitu Junior Suite, Royal Suite, The Baron Suite, The Earl Suite, The Marquess Suite, dan kamar termewah mereka, The Duke Suite. The Duke Suite yang berukuran 595 meter persegi misalnya, adalah suite paling mewah yang berada di atas kemewahan kamar-kamar lain di Hotel Mulia Senayan, Jakarta. Dipisahkan oleh foyer yang megah, suite ini memiliki dua bagian yang memisahkan area ruang tamu dan 128 CGW Magazine


The Duke Suite berukuran 595 meter persegi dan menjadi suite paling mewah yang berada di atas kemewahan kamar-kamar lain di Hotel Mulia Senayan, Jakarta

hiburannya, dengan kamar tidur utama yang cantik dan area pribadi. Kamar tidur utama memiliki tempat tidur khas, berukuran 3,6 meter yang luar biasa dan dilengkapi sprei katun yang memiliki tingkat kepadatan hingga 1.000 benang setiap inci persegi, dan berbalut sutra dan bulu yang halus dan mewah. Setiap aspek dan detail di kamar-kamar The Suites mengusung kemewahan Mulia yang dipadukan dengan sentuhan yang khas untuk menciptakan hunian pribadi, dan menampilkan desain, material dan pengerjaan terbaik serta teknologi canggih dan fasilitas lengkap demi memberikan pengalaman terbaik dan kenyamanan maksimal bagi para tamu yang menginap. Dimulai dengan sambutan pribadi dari saat kedatangan, dengan layanan Butler pribadi yang selama 24 jam siap sedia untuk mengantisipasi setiap kebutuhan para tamu.

Saat melangkah masuk ke hotel, tamu Suites akan dikawal untuk check-in pribadi. Para tamu di The Suites dapat menikmati sarapan dan teh sore di Mulia Executive Lounge yang eksklusif dengan pemandangan menghadap ke kota Jakarta yang selalu ramai. Terdapat 9 pilihan tempat makan dan bar lainnya yang mengundang para tamu untuk memanjakan diri, sedangkan Pusat Kebugaran dan Mulia Spa bertujuan untuk menyegarkan dan bersantai saat Anda melihat panorama kota. Khusus para tamu The Suites akan menikmati akses prioritas ke lima restoran pemenang penghargaan, serta CJ’s Bar dan Cascade Lounge bagi mereka yang ingin menikmati kuliner terbaik. Dengan fasilitas kualitas terbaik, keramahan sempurna dan keunggulan layanan sebagai prioritas utamanya, Hotel Mulia Senayan, Jakarta telah berhasil menciptakan pengalaman hotel yang luar biasa bagi setiap tamunya. Hotel Mulia Senayan, Jakarta Jl. Asia Afrika, Senayan Jakarta 10270, Indonesia For Reservation: (+6221) 5753299 www.hotelmulia.com CGW Magazine 129


Time Travel

Urban Luxury

Pesona kemewahan Accent Suite di jantung kota Jakarta

T

erletak di lantai 15 hotel Pullman Jakarta Indonesia dengan luas 170 meter persegi, Accent Suite adalah suite yang luas dan mewah dan dirancang khusus bagi royalti, para pelancong bisnis dan mereka yang menginginkan hunian yang nyaman dengan fasilitas modern. Menawarkan pemandangan cakrawala kota Jakarta dan bundaran HI dengan patung Selamat Datang yang ikonik, Accent Suite adalah presidential suite kebanggaan hotel Pullman Jakarta Indonesia yang terletak di Pullman Tower, salah satu menara hotel tersebut di jantung CBD Thamrin. Sebagai satu-satunya suite di lantai tersebut, Accent Suite memiliki foyer yang luas, ruang tamu dengan pemandangan kota yang sensasional dari ketinggian di lantai 15, dan sofa mewah dan chaise longue yang mengundang para tamu untuk bersantai sembari menikmati tayangan TV dengan sistem bioskop rumah yang canggih. Suite mewah ini memiliki dua kamar tidur besar yang dilengkapi dengan lemari dan kamar mandi en-suite yang nyaman dengan sofa, bath tub, walk-in rainforest shower, dan amenity eksklusif dari Acqua di Parma. Bagi para pebisnis yang ingin mengadakan rapat dan menginginkan privasi maksimal, suite ini juga dilengkapi dengan ruang pertemuan yang cukup besar dan satu ruang yang lebih kecil untuk kegiatan kesekretariatan.

130 CGW Magazine


Accent Suite adalah presidential suite kebanggaan hotel Pullman Jakarta Indonesia yang terletak di Pullman Tower lantai 15 Ruang makan dihiasi lampu kristal bernuansa modern dengan meja makan yang dapat menampung hingga sepuluh orang. Terdapat kitchenette dimana para tamu dapat menyiapkan makanan favorit mereka di dapur, atau memilih untuk dibuatkan oleh koki pribadi yang selalu tersedia jika dibutuhkan. Para tamu juga memiliki akses tanpa batas ke Executive Lounge untuk menikmati sarapan, makanan ringan, dan minuman gratis. Tak hanya itu, hotel bintang lima yang dirancang oleh Wilson Associates ini menyediakan pilihan lain untuk bersantap, termasuk dua restoran pemenang penghargaan yaitu Sana Sini yang menawarkan pilihan makanan Eropa dan Asia dan Kahyangan yang terkenal dengan makanan khas Jepang mereka, Shabu-Shabu dan Teppanyaki. Terdapat juga lounge yang terinspirasi cokelat di Le Chocolat, pilihan minuman koktail yang dikurasi dengan sempurna di The Back Room bar, dan bakery dengan beragam pilihan kue dan roti buatan sendiri di Makaron. Pullman Jakarta Indonesia Jl. M.H. Thamrin 59, Jakarta 10350 Tel: (+62 21) 3192 1111 www.pullmanjakartaindonesia.com

CGW Magazine 131


Glitz & Glam All That Glitters Di hari pembukaan Baselworld Watch and Jewellery Fair lalu, Colin Firth, Julianne Moore, dan Arizona Muse mengumumkan bahwa mereka bersama-sama mendukung komitmen Chopard untuk menggunakan emas berkelanjutan yang berasal dari tambang yang legal dan sumber yang bertanggung jawab. Pengumuman di hadapan ratusan wartawan dan media dari seluruh dunia ini juga didukung oleh Julianne Moore, para model dan aktivis Arizona Muse dan Noella Coursaris dan penyanyi China Roy Wang yang turut hadir di ajang tersebut. Livia Firth, pendiri dan direktur kreatif Eco Age bersama co-president Chopard, Caroline Scheufele sudah mendiskusikannya sejak beberapa tahun lalu dan Caroline Scheufele mengumumkan komitmennya untuk menggunakan 100% emas etis dan bersertifikasi pada Juli 2018.

Chopard co-President Caroline Scheufele dan Livia Firth

Chopard co-President Karl-Friedrich Sche

ufele

Colin Firth, Caroline Scheufele, Karl-Friedrich Scheufele dan Livia Julianne Moore

Firth

Roy Wang

Chopard co-President Karl-Fr

iedrich Scheufele dan Livia

Noella Coursaris Musunka

132 CGW Magazine

Arizona Muse

Suasana diskusi saat konferensi pers

Firth


A Watch Tribute Merek jam tangan mewah asal Swiss, Jaeger-LeCoultre (JLC) mengadakan malam gala yang megah untuk meluncurkan koleksi jam tangan elegan terbarunya bagi kaum pria, Jaeger-LeCoultre Polaris. Ajang bertabur bintang itu diadakan disela-sela pameran SIHH 2018 yang bertempat di Pavillon Sicli, Swiss, dan dihadiri oleh Duta Internasional JLC, Benedict Cumberbatch yang sempurna mewujudkan gaya dari koleksi jam tangan ini, yaitu pria masa kini yang aktif dan berpenampilan elegan. Wakil CEO JLC Geoffroy Lefebvre turut menyambut tamu VIP dan sahabat merek Jaeger-LeCoultre dari seluruh dunia, seperti Boran Jing, Diego Luna, Joseph Chang, Milos Bikovic dan Sophie Hunter. Lini Polaris terbaru ini terinspirasi oleh Memovox Polaris yang ikonik dari tahun 1968, yang menandai ulang tahun Polaris yang ke-50 tahun ini.

Bruno Van Enck

Milosh Bikovich

Jing Boran

Ahmad Daabas

Geoffroy Lefebvre dan Ellie Bamber

Justus Frederic Hansen

Joseph Chang dan Sunny Wang

Richard Biedul

Benedict Cumberbatch

Jorge Viladoms

Hassan Ghoneim

CGW Magazine 133


Star-Studded Night Piaget memperkenalkan kampanye global terbaru mereka di ajang Salon International de la Haute Horlogerie (SIHH) 2018 yang dihadiri oleh Duta Internasional Piaget, aktor Ryan Reynolds dan publik figur lainnya termasuk supermodel dan muse Doutzen Kroes. CEO Piaget Chabi Nouri turut menyambut para tamu yang hadir di Country Club de Genève untuk memeriahkan acara peluncuran kampanye filosofi Sunny Side of Life yang menggambarkan perayaan kehidupan yang menyenangkan di pulau surga, Ibiza, hasil bidikan fotografer Mert & Marcus. Para tamu VIP yang hadir terlihat mengenakan perhiasan dan jam tangan mewah dari koleksi Piaget, seperti perhiasan dan jam tangan dari koleksi Possession dan jam tangan Altiplano Ultimate Automatic.

Joel Dicker dan CEO Piaget Chabi Nouri

Barbara Palvin Duta Piaget, Ryan Reynolds

Coco Rocha

Doutzen Kroes

Shanina Shaik

134 CGW Magazine

Mohammed Sultan Al Habtoor


Mien R. Uno

Dr. Deby Vinski dan Annisa Pohan

Aliya Rajasa, Annisa Pohan, Ani Yudhoyono, Sandiaga Uno dan Mien R. Uno

Book of Jewels

Pada 3 Mei lalu, pakar etika Mien R. Uno bersama Debbie S. Suryawan meluncurkan buku yang berjudul “Perhiasanku� yang diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama. Acara peluncuran buku yang berlangsung megah di Nusantara Garden, The Dharmawangsa Hotel Jakarta ini dihadiri oleh para tamu VIP, pejabat pemerintah dan desainer perhiasan Tanah Air yang merupakan sahabat-sahabat Mien R. Uno, dan juga dihadiri suami dan putera-puteri beliau, termasuk Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno yang membuka acara dan memberi kata sambutan. Buku ini tentunya dapat memperkaya ilmu masyarakat mengenai mode, khususnya dalam hal padu padan perhiasan, dan sebagian keuntungan yang didapat dari hasil penjualan buku ini akan didonasikan kepada beberapa yayasan anak yatim piatu.

Ira Duaty

Lulu dan Miranda Gultom

Minarni Tanu dan Petronella Soan

Indra Uno

Kartika Winata dan Rima Melati

Lisa Mihardja

Dewi Abdy dan Natalia Tri

ana Uno

Yulie Grillon dan Zakaria Hamzah

Hana Fadel Muhammad

Soegianto Nagaria dan Irwan Mussry

Nur Asia Uno dan Samuel Wattimena

Imelda Pandjaitan CGW Magazine 135


Starry, Starry Night Pada 26 April lalu, Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) menyelenggarakan ajang JFFF Fashion Icon Awards dan fashion show 38 koleksi busana karya Eddy Betty bertajuk ‘Kinasih by Eddy Betty’ sebagai penanda malam puncak fashion festival yang berlangsung meriah di Ballroom Harris Hotel & Conventions Kelapa Gading, Mall Kelapa Gading, Jakarta. Acara yang dimulai dengan cocktail itu dihadiri oleh para tamu VIP, tokoh nasional dan desainer terkenal Tanah Air. Penghargaan tahun ini diberikan kepada 3 tokoh yang telah banyak berjasa di industri fashion Tanah Air, yaitu Eddy Betty sebagai Tokoh Desainer yang Mempopulerkan Kebaya Bustier, Ira Duaty sebagai Tokoh Pengisi Suara dalam Ajang Peragaan Busana di Indonesia, dan Guruh Soekarno Putra sebagai Tokoh Pelopor Koreografi yang Mengkolaborasikan Peragaan Busana dengan Musik dan Tarian Berbasis Budaya.

Eddy Betty dan Guruh Sukarno Putra

Syahrini dan Yunita Lizar

Andreas Odang

Yuli Grillon dan Yungyung Rinaldi

Xian Ruslan, Nur Asia Uno dan Sugianto Nagaria

Syahrini

Yongki Komaladi 136 CGW Magazine

Arlina Meisa Adriana dan Bije Baldev Singh

Arie Tulang

Musa Widyatmodjo

Dhany Dahlan dan Chossy Latu



Daniel White, Xinyu Xu, Petronella Soan dan Stephen Lussier

Stephanus Lo dan Minarni Tanu

Diamonds Are Forever

Pada 11 April lalu, PT. Central Mega Kencana mengumumkan kemitraan eksklusif mereka dengan merek berlian internasional Forevermark di Indonesia. Merek induk Forevermark yaitu The De Beers Group of Companies memiliki sejarah keahlian di industri berlian yang begitu luas, lebih dari 125 tahun. Menjadi mitra dari The De Beers Group of Companies dan khususnya membawa lisensi merek berlian mereka, menandakan nilai-nilai pencerminan dari kedua perusahaan dan kepercayaan Forevermark kepada PT. Central Mega Kencana, perusahaan induk dari merek perhiasan berlian terkenal di Indonesia, Mondial, Miss Mondial, Frank & co. dan The Palace. Ajang yang berlangsung di Atrium Plaza Senayan Jakarta itu dihadiri oleh CEO Forevermark, Stepen Lussier dan para tamu VIP, publik figur dan para penggemar perhiasan berlian.

Tanya Alissia dan Maudy Kusnae di

Nadine Chandrawinata dan Olla Ramlan

Danny Dahlan

Selvy Lo

Nadya Hutagalung

Sendy Yusuf

138 CGW Magazine

Mona Ratuliu

Ersa Mayori

Devi Chayadi

Devy Tan

Misye Siregar

Novita Angie

Astrid Amalia, Nickoline Retna, Lulu, Sandra Berel, Petronella Soan, Sari Kusumaningrum, Nyoman Erwinawati dan Jenny Prasodjo


FOR THEY WANTED A GETAWAY FOR LESS... From pool villas with breathtaking cliff-edge views, amazing dining experiences to pampering spa treatments… they had it all. What about you? Enjoy 33% savings when you book a stay with a minimum of three nights now at Banyan Tree Ungasan, Bali.

Sanctuary for the Senses CHINA • INDONESIA • KOREA • MALDIVES • MEXICO • SEYCHELLES • VIETNAM • THAILAND

For reservation, please contact reservations-ungasan@banyantree.com banyantree.com


si pers peluncuran jam Media dari berbagai negara hadir di konferen Andreas Kaufmann Dr. oleh sung tangan Leica yang dipandu lang

Director General Leica Galerien International, Karin Rehn-Kaufmann dan Lulu F. Pasha

Dr. Andreas Kaufmann meresmikan pembukaan Leitz-Park III

La Vida Leica! Pada tanggal 13 hingga 17 Juni lalu, Leica Camera AG menggelar acara akbar peresmian Leitz-Park III terbarunya di kantor pusat mereka di AM Leitz-Park 5, 35578 Wetzlar, Hesse, Jerman, sekaligus peluncuran koleksi jam tangan pertamanya yang eksklusif. Merek kamera mewah asal Jerman ini melalui perwakilannya di Indonesia, Leica Store Indonesia, mengundang Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia yang menjadi satu-satunya media dari Indonesia untuk hadir di acara akbar yang dihadiri oleh lebih dari 1.200 tamu VIP dari seluruh dunia ini. Leitz-Park III adalah sebuah karya arsitektur seni dimana museum bertema Leica, akademi, galeri, kafe dan Arcona Living Ernst Leitz Hotel berada. Kompleks baru ini adalah pusat terkemuka industri optik yang menyatukan penelitian, seni dan budaya dan menawarkan pengunjung kesempatan untuk menikmati sejarah dan budaya fotografi Leica yang menarik.

Sunil Kaul, Managing Director Leica Camera Asia Pacific

Laura Kaufmann dan tamu undangan VIP

Media dari Asia bersama Matthias Harsch, CEO Leica Camera AG

Sunil Kaul dan JĂŠrĂ´me Auzanneau

Anwar Pasha dan Dr. Andreas Kaufmann

Media dari berbagai negara berfoto bersama Bernard Suwanto dari Leica Store Indonesia Perwakilan media asing

140 CGW Magazine



An Afternoon Soiree Pada tanggal 11 April lalu, Alleira, Alila Hotels & Resorts dan Gaia mengadakan acara yang bertajuk Afternoon Tea in The Rainforest di Gaia Tea CafĂŠ yang asri di Kemang Raya, Jakarta. Ajang perjamuan teh yang istimewa ini dipandu oleh Rita Pusponegoro dan Sandra Berel dan dimeriahkan dengan tutorial singkat tentang cara mengenakan kain batik agar tampil fashionable, yang diikuti oleh para tamu undangan yang sebagian besar adalah para istri Duta Besar negara tetangga dan tamu undangan dari mitra media acara tersebut, The Jakarta Shimbun. Kain batik yang dikenakan adalah Alleira Batik yang dikenal sebagai batik modern yang berkelas dengan corak dan bahan kain yang indah. Turut hadir di acara ini General Manager Alleira Batik, Zakaria Hamzah dan General Manager Alila Ubud, Bali, Hemal Jain.

Rita Puspanegoro

Ely Suhud dan Mema Poetiray

Nishta Khanna dan Suki Khangura

Konferensi Pers Bulgari di ajang BaselWorld 2016

Susie Atmadja

Sita Satar dan Dahlia Sardjono

Zakaria Hamzah dan Hemal Jain

Yoko Nakagawara

Dewi Assa’ad, Ekana Yulianti, Sandra Berel, Lulu F. Pasha, Nyoman Erwinawati dan Hemal Jain 142 CGW Magazine

Hilda Spanjaart-Kalman

Nina Handoko

Ekana Yulianti

Sari Percaya

Soon Jae Lee


COLLECTOR’S GUIDE ®

WAT C H E S INDONESIA

EDISI 11/2018

The digital edition of CGW INDONESIA MAGAZINE can be viewed and purchased through SCOOP, Scanie, Magzter, or Rockstand Digital from your PC, Mac, Tablet, iPad, iPhone or Android www.cgw-indonesia.com


Glossary of Watch Terms Alarm Alat yang membunyikan sinyal suara pada waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Altimeter Alat yang menentukan ketinggian berdasarkan respons terhadap perubahan tekanan barometrik. Analog Display Menggunakan tangan untuk menunjukkan waktu, bukan layar LCD. Analog Watch (Jam Tangan Analog) Jam tangan dengan muka arloji, jarum jam, dan angka atau penanda yang menunjukkan display jangka waktu total 12 jam. Digital analog adalah arloji yang dilengkapi display digital sekaligus jarum jam seperti pada arloji konvensional. Annual Calendar (Kalendar Tahunan) Mesin yang menunjukkan minimal tanggal, hari, dan bulan. Banyak model juga menunjukkan fase bulan. Arloji ini menyesuaikan dengan tepat bulan pendek maupun panjang; tapi tidak akurat untuk tahun kabisat (sekali dalam empat tahun, bulan Februari hanya terdiri dari 28 hari). Aperture Jendela atau bukaan kecil pada muka arloji jam tangan yang menunjukkan beberapa indikasi, misalnya jam dan tanggal. Beberapa muka arloji (dalam bahasa Prancis: montres Ă guichet) memiliki aperture semacam ini. Assembling (Perakitan) Proses pemasangan komponen-komponen sistem penggerak. Dulu proses ini seluruhnya dilakukan dengan tangan, tapi kini sebagian besar sudah dilakukan secara otomatis menggunakan mesin. Meski demikian, pekerjaan oleh manusia masih tetap ada, terutama untuk inspeksi dan pengujian. Automatic Movement (Sistem Penggerak Otomatis) Sistem penggerak mekanis yang tidak perlu diputar karena rotornya, bagian dari mekanisme otomatis, memutar pegas utama tiap kali pemakai menggerakkan tangannya. Sistem penggerak otomatis pertama diciptakan di Swiss oleh Abraham-Louis Perrelet pada abad ke-18. Bila sudah terputar penuh dan tak dipakai, kebanyakan arloji otomatis memiliki cadangan daya hingga 36 jam.

144 CGW Magazine

@LOUIS MOINET CHRONO Auto Repeat Countdown Timer Timer hitung mundur yang langsung mengeset ulang begitu waktu yang sudah diset sebelumnya terlewatkan, dan memulai hitung mundur kembali. Timer ini terus mengulangi hitung mundur sampai penggunanya menekan tombol stop. Automatic Watch (Arloji Otomatis) Arloji yang pegas utamanya diputar oleh sistem penggerak atau akselerasi lengan pemakai. Berdasarkan prinsip daya tarik bumi, rotor berputar dan menyalurkan energinya ke pegas memakai mekanisme yang sesuai. Sistem ini ditemukan oleh Abraham-Louis Perrelet pada abad ke-18.

Automatic Winding/Self-Winding Istilah ini merujuk pada arloji yang memakai sistem penggerak mekanis (kebalikan dari sistem penggerak quartz atau elektrik). Pemutarannya dilakukan dengan gerakan lengan pengguna, bukan memutar sistem pemutarnya. Rotor yang berputar karena gerakan kemudian memutar pegas utama jam tangan. Jika arloji otomatis tidak dipakai satu atau dua hari, putarannya akan melambat dan perlu diputar secara manual agar berjalan kembali.


Balance Spring (Pegas Penyeimbang) Pegas yang sangat kecil (disebut juga “hair spring” atau pegas rambut) dalam arloji mekanis yang memutar roda penyeimbang kembali ke posisi netral. Balance Wheel (Roda Penyeimbang) Bagian dari sistem penggerak arloji mekanis yang berputar, membagi waktu menjadi beberapa segmen yang sama. Barrel Tabung tipis berisi pegas utama arloji. Tepian bergerigi barrel mendorong train. Battery Reserve Indicator Indikator cadangan baterai Bezel Cincin yang melingkari muka arloji, biasanya terbuat dari emas, lapisan emas atau baja. Bi-directional Rotating Bezel Bezel yang dapat digerakkan mengikuti arah jarum jam atau sebaliknya. Ini dipakai untuk kalkulasi matematis atau untuk mengecek waktu yang telah lewat. Bracelet (Gelang) Jenis tali arloji yang terbuat dari elemenelemen berbentuk menyerupai rantai. Bridge Bagian pelengkap yang terpasang ke pelat utama untuk membentuk bingkai sistem penggerak arloji. Bagian-bagian lainnya dipasang di dalam bingkai. Cabochon Batu penghias yang dibentuk bundar. Calendar (Kalender) Fitur yang menunjukkan tanggal, dan sering kali juga hari dan tahunnya. Ada beberapa macam arloji kalender. Caliber/Calibre Istilah yang sering dipakai oleh perusahaan jam tangan Swiss untuk menyebut tipe model tertentu, misalnya Caliber 48 berarti model 48. Istilah ini juga lebih lazim dipakai mengindikasikan bentuk, layout, atau ukuran sistem penggerak. Cambered Sering dipakai merujuk pada bentuk muka arloji atau bezel yang berlekuk atau melengkung.

Case Logam yang mewadahi komponenkomponen jam tangan. Logam yang paling lazim dipakai adalah stainless steel, tapi titanium, emas, perak, keramik, dan platinum juga bisa dipakai. Arloji yang kurang mahal biasanya terbuat dari kuningan dan dilapisi emas atau perak.

Complication Arloji yang dilengkapi fungsi-fungsi lain selain untuk menunjukkan waktu. Misalnya, chronograph adalah salah satu complication dalam jam tangan. Kerumitan atau complication lainnya antara lain minute repeater, tourbillon, kalender abadi, atau split second chronograph.

Caseback Sisi belakang case arloji, bagian yang menempel pada kulit. Kadang dibuat transparan sehingga dapat melihat mesin di dalam arlojinya, atau bisa juga solid. Kebanyakan manufaktur mengukir bagian punggung arloji ini dengan nama (brand) mereka, informasi tahan air dan guncangan, unsur logam case-nya, dan berbagai detail lainnya.

COSC Badan pengujian chronometer resmi di Swiss yang memeriksa setiap arloji chronometer dengan prosedur pengujian yang teliti selama 15 hari untuk memverifikasi presisi jam tangan.

Chime (Denting) Suara seperti bel yang timbul ketika hitungan jam sampai pada satu jam, setengah jam, dan sebagainya. Dua denting yang lazim ditemukan pada arloji adalah denting Westminster seperti suara lonceng Big Ben yang terkenal di London, dan bim bam, denting dua nada. Chronograph Arloji yang termasuk fungsi stop watch built-in – yaitu timer yang dapat dimulai dan dihentikan untuk menghitung waktu suatu kejadian. Ada banyak variasi chronograph. Ada yang beroperasi dengan jarum detik di tengah yang menentukan waktu pada muka arloji utama. Lainnya memakai subdial untuk jam, menit, dan detik yang telah lewat. Jangan keliru antara istilah “chronograph” dengan “chronometer”. Chronometer merujuk pada jam, yang mungkin dilengkapi fungsi chronograph atau bisa juga tidak, dan yang sudah memenuhi standar tinggi akurasi tertentu yang ditentukan oleh institusi arloji resmi di Swiss. Jam tangan yang di dalamnya dilengkapi fungsi chronograph sendiri disebut “chronograph”. Chronometer Istilah ini merujuk pada arloji presisi yang diuji dalam berbagai temperatur dan posisi, dengan demikian memenuhi standar akurasi yang ditentukan oeh sebuah institusi resmi di Swiss. Kebanyakan perusahaan jam tangan menyediakan sertifikat bagi pembeli chronometer.

Countdown Timer Fungsi yang memungkinkan pengguna memantau berapa lama waktu yang telah berlalu sesuai pengesetan sebelumnya. Beberapa countdown timer mengeluarkan bunyi peringatan beberapa detik sebelum waktu habis – ini berguna untuk acara-acara seperti balap yacht, di mana pelayar harus memanuver kapal ke posisinya sebelum kompetisi dimulai. Crown Juga disebut batang atau pin. Crown adalah tombol di bagian luar case yang digunakan untuk mengeset waktu dan kalender, dan dalam arloji mekanis, crown juga memutar pegas utama. Dalam hal ini, crown juga disebut “batang pemutar”. Crown yang dapat diputar mengunci seperti sekerup juga digunakan untuk membuat arloji lebih kedap air. Crystal (Kristal) Tutup transparan pada permukaan arloji yang terbuat dari kristal kaca, safir sintetis atau plastik. Arloji-arloji yang lebih baik sering kali memakai kristal safir yang sangat resisten tahan gores atau hancur. Day/Date Watch (Arloji Hari/Tanggal) Jam tangan yang tidak hanya menunjukkan tanggal, tapi juga hari. Day/Night Indicator (Indikator Siang/Malam) Lingkaran berwarna atau berpenutup yang menunjukkan zona waktu mana yang sedang dalam waktu siang hari dan mana yang dalam malam hari. Deployment/Deployant Buckle Jenis gesper yang membuka dan menutup menggunakan engsel yang diperpanjang dan sering kali dapat disesuaikan. Meski lebih CGW Magazine 145


mahal dibanding penutup seperti gesper sabuk, deployment buckle lebih mudah dipasang dan dilepas dan lebih nyaman di pergelangan tangan. Depth Alarm (Alarm kedalaman) Alarm pada arloji penyelam yang bersuara ketika pengguna melebihi kedalaman yang sudah ditentukan sebelumnya. Pada kebanyakan jam tangan, alarm akan berhenti berbunyi ketika penyelam meninggalkan batas kedalaman tersebut. Dial (Muka arloji) Perwajahan jam tangan. Dalam arloji-arloji kelas atas, angkanya, indeks, dan desain permukaan dipasang sebagai elemen yang terpisah-pisah. Dalam arloji yang tidak terlalu mahal, muka arlojinya kemungkinan hanya dicetakkan pada muka arloji. Digital Watch (Jam Tangan Digital) Jam tangan yang menunjukkan waktu dengan digit, bukan muka arloji dan jarum jam. Direct-drive Fungsi yang memungkinkan jarum detik untuk bergerak maju patah-patah, bukan menyapu mulus tanpa henti sehingga meningkatkan akurasi penunjuk waktu. Dalam bahasa Prancis, istilah untuk jarum detik direct-drive adalah trotteuse. Dolphin Standard Jam tangan non-digital yang bertanda ‘Dolphin Standard’ pada punggung case telah di-upgrade untuk menawarkan spesifikasi kedap air eksklusif, artinya jam tangan dapat dipakai berenang dan menyelam seharian. Arloji Dolphin Standard dapat dipakai saat berenang, menyelam di perairan dangkal, yachting, semua olahraga air (kecuali scuba diving) dan saat mandi. Dual Timer Arloji yang menunjukkan waktu setempat saat itu dan setidaknya satu zona waktu lain. Elemen waktu tambahan ini bisa ditunjukkan dengan muka arloji dobel, jarum tambahan, subdial, atau cara lain. Elapsed Time Rotating Bezel Bezel putar yang bisa disesuaikan untuk menghitung durasi. Bezel dapat diputar sehingga pemakai dapat menyejajarkan angka nol pada bezel dengan jarum detik arloji. Pemakai dapat membaca waktu yang telah berlalu dari bezel. Ini menghemat 146 CGW Magazine

waktu karena tidak perlu menghitung seperti bila memakai muka arloji biasa.

Gear Train: Sistem gigi yang mengalirkan daya dari pegas utama ke escapement.Â

Electronic (quartz) watch (Arloji (quartz) elektronik) Jam tangan, biasanya memakai baterai, yang menggunakan arus listrik untuk membuat osilator quartz bergetar, normalnya 32.768 Hz per detik, tapi kadang frekuensinya jauh lebih tinggi. Getaran ini diproses oleh sirkuit terintegrasi yang mengubah arus menjadi gerak, kemudian dialurkan ke motor yang menggerakkan roda gigi penggerak jarum jam. Beberapa arloji quartz dilengkapi sel surya yang menyerap cahaya dari manapun, alami maupun buatan, dan mengubahnya menjadi energi listrik. Bentuk lain adalah Seiko Kinetic (Lihat Kinetic).

Gold plating (Lapis emas): Lapisan emas yang dipasangkan secara elektronik pada logam; ketebalannya hanya beberapa mikron. Grande Sonnerie: Tipe repeater yang berbunyi tiap jam dan 15 menit ketika penggunanya menekan tombol. Guilloche: Gaya grafir rumit yang populer dipakai pada muka arloji, biasanya garis-garis sangat tipis yang saling terjalin membentuk tekstur permukaan. Hallmark: Stempel yang dicap pada arloji emas atau perak.

Engine Turning

Hands (Jarum jam): Jarum jam memiliki

Ukiran atau pahatan hiasan, biasanya pada perwajahan arloji.

berbagai gaya:

Escapement Alat dalam sistem penggerak mekanis yang mengendalikan perputaran roda sehingga menggerakkan jarum jam. Sword hands (bentuk pedang) ETA Salah satu manufaktur arloji terdepan yang berpusat di Swiss. Sistem penggerak ETA dipakai oleh banyak merek arloji ternama Swiss. Face(Perwajahan) Sisi arloji tempat muka arloji. Sebagian besar muka arloji memakai angka Romawi atau Arab. Namun bila memakai angka Romawi, biasanya memakai IIII, bukan IV, untuk mengindikasikan posisi pukul 4. Flyback hand Jarum detik pada chronograph yang dapat dipakai mengukur putaran atau menentukan waktu finish untuk peserta dalam balapan. Function (Fungsi) Istilah untuk menggambarkan berbagai tugas berbeda yang dapat dilakukan suatu arloji misalnya chronograph dan penghitung countdown. Ini juga biasa disebut complication. Gasket: Kebanyakan arloji yang kedap air dilengkapi dengan gasket untuk menyegel punggung case, kristal, dan crown sehingga terlindung dari air dalam pemakaian normal. Gasket ini penting dicek dua tahun sekali guna menjaga arloji tetap kedap air.

Dauphine hands (bentuk lancip)

Straight flat hands (bentuk batang)

Breguet hands

Hard Metal (Logam keras) Logam tahan gores yang terbentuk dengan menggabungkan beberapa material, termasuk titanium dan tungsten carbide, yang kemudian dipres pada logam yang sangat keras dan dipoles dengan serbuk berlian agar gemerlap.


High-Tech Ceramic Lazim dipakai sebagai lapisan pelindung pesawat luar angkasa ketika memasuki atmosfer bumi, high-tech ceramic ini dilapisi dengan serbuk berlian untuk menghasilkan finishing yang sangat mengilap. Karena keramik ini dapat dicetak dari material berbentuk cairan, hasilnya dapat dibuat berkontur. Horology (Horologi): Ilmu pengukuran waktu, termasuk mendesain dan membuat jam.

Liquid-Crystal Display Display arloji digital yang menunjukkan waktu secara elektronik tapi melalui selapis cairan di antara dua pelat transparan.

seni

Index Hour Marker (Indeks penanda jam) Indikator jam berbentuk garis/batang sederhana pada muka arloji jam analog, dipakai sebagai alternatif angka. Integrated Bracelet Gelang jam tangan yang menyatu pada desain case. Jewels Batu safir atau batu delima sintetis yang berfungsi sebagai bantalan untuk gigi pada arloji mekanis, untuk mengurangi gesekan. Jump Hour Indicator Indikator ini menggantikan posisi jarum jam. Biasanya menunjukkan waktu (jam) dengan angka pada suatu jendela/lubang. Lap Memory Fitur yang terdapat pada beberapa arloji sport quartz, untuk menyimpan dalam memori arloji berapa putaran balap yang telah ditentukan oleh lap timer. Pemakainya dapat memunculkan data waktu ini pada layar digital dengan menekan tombol. Lap Timer Fungsi chronograph yang memungkinkan pemakai mengeset segmen waktu dalam balapan. Pada akhir putaran, timer distop, lalu kembali ke nol untuk mulai menghitung waktu putaran berikutnya. Lever Escapement Tuas terbagi menjadi dua palet yang mengunci dan membuka gigi roda escapement. Diatur oleh penyeimbang yang menyambung pada ujung tuas satunya, gigigigi escapement masuk ke bagian palet yang bergerigi, menggerakkan tuas sehingga mendorong penyeimbang. Limited Editions (Edisi Terbatas) Model arloji yang dimanufaktur

jumlah tertentu, sering kali diberi nomor, dan tersedia dalam jumlah terbatas. Model dengan edisi terbatas kebanyakan dibuat oleh manufaktur fine watches dan biasanya sangat dicari kolektor.

dalam

Lug Sangkutan logam di kedua sisi case tempat tali/gelang arloji dipasangkan. Luminous Hands/Hour Markers (Penanda jam fosforik): Fitur standar pada banyak jam tangan. Penanda jam dan/atau jarum jam diberi pelapis “glow in the dark” yang akan bersinar dalam kegelapan sehingga pemakainya dapat melihat waktu dalam penerangan minim. Hasilnya beragam, tergantung pada mutu dan kuantitas material fosforik yang dipakai. Main Plate (Pelat Utama) Pelat dasar tempat semua komponen sistem penggerak diletakkan. Mainspring (Pegas Utama): Pegas pendorong jam atau arloji, berada dalam barrel. Manual Wind (Pemutar Manual): Arloji berpemutar manual harus diputar setiap hari memakai crown agar berjalan. Meski merepotkan, arloji seperti ini masih tetap diproduksi oleh perusahaan jam tangan besar di Swiss. Sebagian arloji paling indah yang dibuat saat ini berpemutar manual. Punggung arloji transparan yang makin lazim menyajikan pemandangan sistem penggerak aktif tanpa terhalang rotor. Marine Chronometer Jam mekanis atau elektronik yang sangat akurat terbungkus dalam kotak (karena itulah muncul istilah box chronometer), digunakan untuk menentukan garis bujur di atas kapal. Marine chronometer dengan sistem penggerak mekanis dipasangkan pada gimbal sehingga tetap beada dalam posisi horizontal yang penting untuk presisinya. Measurement Conversion Fitur yang memungkinkan pemakai mengonversi dari satu ukuran ke ukuran lainnya – mil menjadi kilometer, misalnya, atau pon

menjadi kilogram. Biasanya berupa garis-garis pada bezel. Mechanical Movement (Sistem penggerak mekanis) Sistem penggerak yang didasarkan pada pegas utama yang diputar dengan tangan; ketika diputar, perlahan-lahan membuka pegas dalam gerakan yang konstan dan stabil. Arloji mekanis otomatis tidak perlu diputar karena ada rotor yang memutar pegas utama setiap kali pemakainya menggerakkan pergelangan tangan. Micron (Mikron) Unit ukuran ketebalan pelapisan emas. 1 mikron = 1/1000mm. Military / 24-hour time (Standar waktu militeristik/24 jam): Ketika waktu diukur dalam segmen 24 jam. Untuk mengubah waktu 12 jam menjadi 24 jam, tinggal menambahkan 12 pada setiap jam setelah siantengah hari. Untuk mengubah waktu 24 jam menjadi 12 jam, kurangkan 12 dari setiap angka jam 13 hingga 24. Mono (Single) Pusher Chronograph: Stopwatch yang dioperasikan dengan satu tombol. Meski 99% chronograph dioperasikan dengan pemakaian dua tombol – satu untuk memulai dan menyetop stopwatch, kedua untuk mengeset ulang stopwatch; kerumitan Mono Pusher memungkinkan 1 tombol untuk memulai, menyetop, dan mengeset ulang stopwatch. Moon-phase (Fase bulan) Jendela pada perwajahan arloji menunjukkan fase bulan saat itu.

yang

Mother-of-Pearl (Kulit kerang) Potongan bagian dalam kulit kerang yang berwarna seperti susu dan mengilap, digunakan sebagai muka arloji. Meski kebanyakan berwarna seperti susu, ada pula yang warnanya lain, misalnya abu-abu keperakan, biru kelabu, pink dan salmon. Movement (Sistem penggerak) Mekanisme dalam sebuah arloji yang menentukan waktu dan menggerakkan jarum jam, kalender, dan lain-lain. Sistem penggerak ada dua, mekanis atau quartz. Mystery Watch Temuan terpaten pembuat jam tangan Vincent Calabrese dan dibuat oleh Jean CGW Magazine 147


Marcel, manufaktur Swiss. Arloji mekanis otomatis Mystery tidak memakai jarum jam untuk mengindikasikan jam, menit, atau detik. Tapi sebuah jendela jumping hour bergerak searah jarum jam mengelilingi indikator menit, sementara indikator kedua, berbentuk panah, juga berdetik memutar. Jika menghembuskan napas ke kristal, akan muncul tulisan “mystery.� Pedometer:Alat yang menghitung jumlah langkah pemakai berdasarkan respons gerak langkah pemakai. Perpetual Calendar (Kalender Abadi): Kalender yang otomatis menyesuaikan dengan perubahan jumlah hari tiap bulannya serta tahun kabisat. Kalender abadi dapat memakai mesin penggerak quartz ataupun mekanis, dan akurasinya diprogram hingga tahun 2100. Banyak kolektor menyarankan menyimpan versi mekanis dalam kotak khusus yang dilengkapi penggerak bila tidak dipakai, agar dapat mempertahankan hitung mundur kalendernya. Platinum: Salah satu logam mulia terlangka. Juga salah satu yang terkuat dan terberat, menjadikannya pilihan populer untuk perhiasan dan arloji yang bertatahkan batu mulia. Kilaunya putih dan pekat, tampilannya sederhana. Platinum hipoalergenik dan tahan noda. Platinum yang dipakai untuk perhiasan dan jam tangan memiliki kadar kemurnian minimal 85-95%. Banyak jam tangan platinum yang dibuat dalam edisi terbatas karena biaya dan kelangkaan logam tersebut.

Quartz Crystal: Quartz sintetik kecil yang berputar 32,768 kali per detik, membagi waktu menjadi beberapa segmen yang sama. Quartz Movement (Sistem Penggerak Quartz): Sistem penggerak yang memungkinkan jam tangan tetap berjalan tanpa diputar. Teknologi ini memakai getaran kristal mungil untuk mempertahankan akurasi waktu. Dayanya berasal dari baterai yang harus diganti tiap 1,5 tahun. Beberapa tahun terakhir, teknologi quartz baru memungkinkan jam tangan mengisi ulang sendiri tanpa baterai pengganti. Daya ini dihasilkan melalui gerak tubuh seperti pada jam tangan mekanis otomatis, atau sinar dengan melalui sel surya, atau bahkan panas tubuh. Regulator / Regulateur: Display Regulator memisahkan jarum menit dan jam pada axial dan sub-dial yang terpisah, sehingga jarum jam tidak akan tumpang tindih dan waktu dapat terbaca lebih jelas. Repeater: Alat yang akan mendentingkan waktu jika pemakai menekan tombolnya.

Power Reserve (Cadangan Daya): Banyaknya cadangan energi yang disimpan agar jam tetap hidup sampai daya habis. Sisa daya terkadang diindikasikan oleh meteran kecil pada muka arloji. Power Reserve Indicator (Indikator Cadangan Daya): Fitur arloji mekanik yang menunjukkan berapa lama jam masih akan berfungsi sebelum harus diputar kembali. Pulsimeter: Skala pada arloji chronograph untuk mengukur detak jantung. Push-piece: Tombol yang ditekan untuk mengaktifkan mekanisme. (Push-piece pada chronograph, striking watch, alarm, dan lainlain.) 148 CGW Magazine

@CHOPARD

Rose (atau pink) Gold: Emas bernuansa warna lembut yang memiliki kandungan logam sama seperti emas kuning, tapi dengan konsentrasi tembaga lebih tinggi. Rose gold warna populer di Eropa. Pada jam tangan kerap ditemukan dalam gaya retro atau dalam versi-versi emas tiga warna. Beberapa arloji emas merah 18K mendapatkan warnanya dengan menambahkan tembaga dalam campurannya. Rotating Bezel (Bezel Putar): Bezel (cincin yang mengelilingi perwajahan arloji) yang dapat diputar. Tipe bezel putar yang berbeda memiliki fungsi waktu dan matematis yang berbeda pula. Rotor: Bagian dari arloji otomatis yang memutar pegas utama sistem penggerak. Sapphire Crystal (Kristal Safir): Kristal (penutup yang melindungi bagian muka jam tangan) yang terbuat dari safir sintetik, bahan yang tidak mudah hancur dan tahan gores.


posisi tersebut dan pukul 12, lalu putar bezel hingga penanda “south” berada pada jarak tengah tersebut. Solar Powered Batteries (Baterai Bertenaga Surya): Baterai dalam arloji quartz yang diisi ulang melalui panel surya pada perwajahan jam tangan. Split Seconds Chronograph (Rattrapante): Chronograph dengan dua jarum detik. Jarum tambahannya berputar bersamaan dengan jarum chronograph utama, tapi dapat dihentikan secara terpisah, lalu dijalankan agar mengejar chronograph yang sudah berjalan. Karena itu disebut ‘Split Seconds hand’yang merujuk pada dua jarum –jarum flyback (Rattrapante) dan jarum chronograph reguler. Kedua jarum bergerak bersamaan dengan dilengkapi kemampuan untuk putaran waktu atau finish bersamaan, pengguna dapat menghentikan flyback hand sementara jarum chronograph berputar. Ini memecah jarum menjadi dua. Dengan demikian split second bisa merekam waktu berurutan atau tambahan dari beberapa kejadian yang dimulai bersamaan. Spring bars (or pins)/Batang (atau pin) pegas: Batang-batang berisi pegas yang dipasang antar lug pada case, digunakan untuk memasangkan tali atau gelang logam pada case.

@JAEGER-LECOULTRE Screw-Lock Crown: Crown yang dapat disekerupkan ke case agar jam tangan tidak kemasukan air.

tangan untuk menahan benturan setara dengan apabila dijatuhkan ke permukaan kayu dari ketinggian 90 cm.

Second Time-Zone Indicator (Indikator Zona Waktu Kedua): Muka arloji tambahan yang dapat diset sesuai zona waktu lain, sehingga pemakai dapat mengetahui waktu setempat sekaligus waktu di negara lain.

Skeleton Case: Case jam tangan dengan bagian depan atau belakang transparan sehingga pengguna dapat melihat sistem penggerakan jam tangan.

Shock Absorber (Peredam Guncangan): Bantalan elastis yang, dalam arloji, dimaksudkan untuk meredam guncangan yang dialami tongkat penyeimbang, sehingga melindungi porosnya dari kerusakan. Shock Resistance (Tahan Guncangan): Seperti didefinisikan dalam peraturan pemerintah Amerika, kemampuan jam

Slide Rule: Alat yang terdiri dari pengukur logaritmis atau lainnya pada bagian luar perwajahan arloji, sehingga dapat dipakai menghitung. Solar Compass (Kompas Matahari): Kompas yang memungkinkan pengguna menentukan kutub geografis menggunakan bezel putar. Pengguna meletakkan arloji dengan jarum jam menghadap ke matahari. Perhitungkan hingga separuh jarak antara

Stainless Steel: Campuran logam yang sangat kuat (bahan utamanya kromium) yang praktis tahan karat, perubahan warna dan korosi; dapat diberi treatment tinggi hingga seperti logam mulia. Karena hal ini dan pentingnya perhiasan logam putih, baja telah menjadi bahan populer sebagai alas penatahan berlian. Karena kekuatannya, stainless steel kerap dipakai bahkan pada punggung arloji yang terbuat dari logam lain. Stepping Motor: Bagian dari sistem penggerak quartz yang menggerakkan gear train, yang kemudian menggerakkan jarum-jarum jam.

CGW Magazine 149


AYODYA RESORT BALI Experience the warmth of an authentic luxury 5-star Ayodya Resort Bali, A kingdom of hospitality. Set in the stunning beachfront area of Nusa Dua Bali, the resort is only 25 minutes away from Bali’s Ngurah Rai International airport, within walking distance to Bali Collection, the main shopping center, and to food and entertainment malls, a museum, 850 meters from Bali International Convention Center. The entire property occupies 11.5 hectares of lush garden and an iconic manmade lagoon with the stone carvings and statues to resemble the grandest of the Balinese Water Palace. Feel the experience and the serenity of breathtaking landscapes golden sandy beach or stroll through the perfect surroundings for those special moments. With all 456 Royal authentic inspiring rooms and 81 Ayodya Palace all suites that are designed thoughtfully to blend with a Balinese

Living the pure royalty where legendary hold its timeless beauty

style and a modern features, the resort offers leisure indulgences for its guests, featuring Ayodya spa by Mandara, fitness centre, main and infinity swimming pools, water sport activities, and kids club. The dining options range from the fresh seafood and the Balinese delicacies to the Japanese and Mediterranean cuisines served at eight restaurants in the resort, while a cultural dinner with traditional dance performance is the most awaited event at the Balinese Theatre. As a commitment to cater all level of the business needs, the resort offers 14 versatile meeting rooms and remarkable venues by the beach for the private functions. Inspired by the enchanting culture and the beauty of the island, Ayodya Resort Bali is devoted to be a paradise of the royal hospitality to served all the needs of couples, families, and business travellers.

Ayodya Resort Bali Jl. Pantai Mengiat P.O BOX 46 Nusa Dua 80363, Bali Tel: (+62-361)771102, Fax ; (+62-361) 771616 Email : Info@ayodyaresortbali.com Website : www.ayodyaresortbali.com


Collector’s Guide ®

CGW INDONESIA

WATCHES

Your Ultimate Guide To The World of Watches

CG

W

ecto

ON

r’s

E S IA

Edis

i 08

/20

rU

lt im

a te

Lo ng

Gu

id

Wo

r ld

hes

of

Wa

tc h

es

26

C o ll

Av id

017

at e Gu id e To Th e 20 17 09 -

Wo rld of

er

For F e a st

M o st The

4180

e c to

IDR

ISSN

9 77

24

42

41

24

Wa

80

26

,000

-41

88

SE W

ITH T

es 80

SN

24

REAT

EST

8

18 -4

le

NC

SHO

Mig

WMA

N

C lia H Cla

OP cC A h ro R

ssi

no

42

26

80

42

SIA

L IP B A U TA N S Je w H K E LW O E K S K e ll In R L L U T h e ry te rn D 2 0 S IF Je w a il a S h o wa ti o n 1 7 e lr n d G 2 0 a l y F em 17 a ir s P 20 & Ir w O IN T 17 an OF CO N N O P e tr a D . M V IE W N e m u ss ry D r. IS S E cov B e U R ’S rn a a rd C O R N Che ER on g

TBLA

HE G

tch 00

,0

R

IS

ONE

rs

80

42

Mil

ID

A

-2

tim

Pi

41

A

0

2-4 188

08

Ul 2442

9 77

8026

2 0 18

11 - 2018

ch es

ur 2-4

10 -

Wat ld of

Yo

K E Asnan & S Pce Bro

0 80,00188

N 244

ISS

80,00

N 244

NESI

IND

he

W a tc

SIA

IDR

IDR

ISS

2442

INDO

in es LI P U TA N ’ Ze ni 18 5 th A EK S K LU th D nn iv ef er S IF CON N O IS y La b La sa ry un ch D r. S EU R ’S B er na C O rd C R N ER he on g P hi li B R A N D pp e TA LK C ha P ie rr rr io P O IN e D ub oi l s Th ie T O F V IE R ah rr y S te W a R us se M oh ar rarn ll P et k er s

CHOPARD PPE N JOURNEY H I L IMTO SUSTAINABLE LUXURY RniIcalKArt THE P A ONTB a MhE LANC UNIV MO E -ThPe MAec T ER N 9 77

17

eT oT

d of

NE

IDR 80,000 ISSN 2442-4188

9 772442 418026

Guid

Yo u

POINT OF VIEW Dr. Andreas Kaufmann Giulio Cappellini Pallavi Foley

or eW To Th

17

IN D

a

IN THE LIMELIGHT Colin Firth Horonation Jack Guinness Mien R. Uno

G ui de

DO

20

Coll

0 18

W o rl

at e

IN

7/

HK International Jewellery Show 2018 Moser & Cie’s Museum Visit

Th e

Ul ti m

W

i0

9 772442 418026

e To

Yo ur

CG

s Edi

U ID E ®

BRAND TALK IN THFabrizio Buonamassa Dubarry To m E LI MFranck EL Lang HT P ut ri m y S oe ha IGMarco S oe rt da rj o CORNER CONNOISSEUR’S o Dr. Bernard Cheong

te G u id

A ESI

IA

A

® ide

017

R ’S G

MB&F / 2 Survived A Creative Adult Is A Child 10 Who E D IS I

U lt im

NE SI

tor

IND

ON

09/2

ECTO

INDONESIA

ESIA N D O NEKSKLUSIF ILIPUTAN BASELWORLD 2018 IDR 80,000

ISSN 2442-4188

Your

IN D O

E d is i

EDISI 11/2018

COLL

N ES

TA

Your Ultimate Guide To The World of Watches

CG W

7 E H N S I H to m 2 0 1 O i & Ap LK ji TA n lo a m D y la Ar Ay A N M e fe le n B R rd h e u a r in hu a Sc -M u Ta o e ER E d r ic h e a k RN ng d Sp CO heo ie Fr r R ’S C r l- e te EU rd Ka P SS na OI er NN . B CO Dr

PU

C W 20 17 HK TDk Fa ir t Tr ip Cl oc in g Je tl LK Brei D TA r BR AN e Bi vent ud -C la Du po Je an th ie u Ki ng et M at en ce M ax RN ER CO S eo ng EU R’ OI SS ar d Ch CO NN . Be rn Dr

IN D O

LI

06 - 2016

ct o

CGW

CGW INDONESIA

Co ll e

lec

SI F

LU ® EK SK m e COLLECTOR’SLIPUGUIDE TA N ic & Tich & at M us

WAT C H EWSA S E H T C W T CAHT E A WS CHSE E H S C T A W id e ® LU 017 r’s G u KSK 2 otif SIF

Col

POINT OF VIEW Ananda Sukarlan Ilham Habibie Sandiaga Uno

INDONESIA

Edisi 06/2016

u ’s G

LIPUTAN EKSKLUSIF Hong Kong Watch & Clock Fair 2016 BRAND TALK Anouar Guerraoui Eric Cantona Maximilian Büsser Pierre Jacques

41

07

24

9 77

gra

D

ph

-2

Subscribe Now 01

7

and stand a chance to win a two-night accommodation at one of the exclusive rooms at AYODYA RESORT BALI, inclusive of breakfast for two! Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer ke rekening kami di: PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA BCA - KCU TCT (The City Tower) Jakarta Bank SWIFT Code: CENAIDJA A/C. 319-3074-894

Kirimkan formulir yang telah dilengkapi berikut bukti transfer melalui email: info@zamrud-media.com

1 Tahun (4 Edisi) IDR 320,000 2 Tahun (8 Edisi) IDR 640,000, disc. 25%: IDR 480,000 Nama/Name : Alamat/Address : Kota/City:

Kode pos/Post Code :

Pekerjaan/Occupation: No. Telepon/Phone No.:

E-mail:

- Gratis ongkos kirim khusus pelanggan di Jabodetabek, luar Jabodetabek tambah ongkos kirim. - Kami akan mengirimkan majalah 1-2 minggu setelah menerima bukti transfer dan formulir berlangganan. - Pembayaran pelanggan tidak dapat dikembalikan. - Pemenang akan dihubungi melalui telefon / e-mail. - Syarat & Ketentuan berlaku.


Archives

Bold & Fearless

Kolaborasi sinematografi dan Maison Cartier menghasilkan replika High Jewelry yang spektakuler untuk film Ocean’s 8. Film yang dibintangi Sandra Bullock, Cate Blanchett, Anne Hathaway, Rihanna dan bintang lainnya ini menampilkan perhiasan-perhiasan cantik yang dirancang khusus oleh Cartier. Diantaranya adalah kalung Toussaint yang diciptakan untuk menghormati Jeanne Toussaint, direktur kreatif Cartier selama tahun 1930-an, dimana Jacques Cartier mendesain kalung aslinya untuk Maharaja Nawanagar pada tahun 1931. Meskipun kalung aslinya sudah tidak ada lagi, gambar arsip dan foto-foto digunakan sebagai inspirasi untuk kalung yang dikenakan Anne Hathaway di film tersebut, yang diukur secara khusus untuknya. Karena awalnya dirancang untuk seorang pria, kalung itu harus dirubah menjadi berukuran kecil agar dapat dikenakan oleh Hathaway. www.cartier.com

152 CGW Magazine




Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.