COLLECTOR'S GUIDE-WATCHES, INDONESIA - EDISI 14/2020

Page 1

CGW INDONESIA

Collector’s Guide ®

WAT C H ES

Edisi 14-2020

INDONESIA

Your Ultimate Guide To The World of Watches

BRAND TALK Takuya Nishinaka Thierry Stern POINT OF VIEW Herman Tan Tex Saverio

LIPUTAN EKSKLUSIF HKTDC Watch & Clock Fair 2019 Montblanc 1858 Tu Lan Cave Trip Oro Da Vinci 2020 Patek Philippe Watch Art Grand Exhibition

14 - 2020

IDR 80,000 ISSN 2442-4188

9 772442 418026

IN THE LIMELIGHT Nicholas Saputra Omega & James Bond CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong

U-BOAT

Italo Fontana’s Freedom in Creation













Be part of the unmissable show where novelties are revealed and trends are set

APRIL 30 – MAY 05, 2020 BASELWORL D.COM


Publisher’s Letter

The Horological Challenges Dari masa ke masa, industri jam tangan klasik bermesin tradisional yang mewah dan eksklusif pernah mengalami masa sulitnya, di mana arloji klasik tersebut menghadapi ancaman dari desain inovatif baru. Seperti kehadiran jam tangan quartz dan jam tangan digital, dan kini ada pertanyaan apakah kehadiran smartwatch (jam tangan pintar) pertanda matinya pasar jam tangan bermesin mekanik tradisional? Ini pertanyaan yang semakin banyak ditanyakan, mengingat semakin banyak merek jam tangan mewah terkemuka seperti TAG-Heuer, Breitling dan Montblanc turut merangkul teknologi baru ini, dengan menambahkan jam tangan pintar yang terhubung ke lini produk mereka. Lantas bagaimana nasib jam tangan klasik yang memiliki kerumitan mesin tinggi dan pembuatannya pun memakan waktu lama, di mana beberapa bagian masih dikerjakan dengan tangan satu persatu dengan bahan yang sulit didapat atau mahal demi eksklusivitas jam tangan tersebut? Saya pribadi menganggap smartwatch adalah gadget seperti halnya smartphone (ponsel pintar), dan bukan jam tangan. Pendapat senada juga disampaikan oleh Thierry Stern, pemilik merek jam tangan mewah paling dihormati di industri jam tangan selama ratusan tahun, Patek Philippe. Ia dengan santai menjawab pertanyaan saya di selasela wawancara eksklusif kami di Singapura, bahwa Patek Philippe tidak akan pernah masuk ke industri smartwatch, dan kita tidak perlu khawatir secara berlebihan, karena kehadiran smartwatch tidak akan bisa menggerus pasar jam tangan klasik, keduanya berada di kelas yang berbeda, dan tidak dapat dibandingkan. Dan jika ingin dijadikan instrumen investasi, tentunya jam tangan bermesin tradisional dari merek ternama tetap memiliki nilai jual tinggi meski telah berusia puluhan tahun, sementara jika Anda memiliki smartwatch, sama halnya dengan smartphone, setiap saat Anda harus melakukan upgrade data dengan fitur-fitur baru, agar gadget Anda tetap “smart� (pintar), dan biasanya usia pakainya pun sangat singkat. Tahun 2019 juga dapat dikenang sebagai tahun perubahan dramatis dari cara jam tangan dijual dan dipromosikan, terutama setelah kita melihat bahwa kekuatan pameran jam tangan terbesar di dunia, BaselWorld berkurang karena para pebisnis jam tangan kini dapat berkomunikasi secara langsung dengan mitra ritel melalui ekstranet digital dan atau membuat acara-acara jam tangan mereka sendiri yang terpisah dari BaselWorld. Edisi kali membuktikan teori ini, dengan banyaknya undangan liputan dari berbagai merek jam tangan terkenal, termasuk undangan Patek Philippe untuk hadir di acara pameran jam tangan termegahnya di Singapura; Hong Kong untuk pameran jam tangan terbesar di Asia; hingga perjalanan ke Vietnam bersama Montbanc. Kami juga mengangkat kisah perjuangan seorang pembuat jam tangan independen asal Italia, Italo Fontana, pemilik merek U-BOAT yang menjadi sampul di edisi kali ini. Dan dari Tanah Air, kami menampilkan kegigihan seorang Herman Tantriady, pendiri dan desainer utama Lima Watch yang berani mengambil keputusan untuk membuat jam tangan berbahan kayu dari Indonesia. Dan banyak cerita menarik lainnya, termasuk perjalanan kami ke Bali untuk menikmati keindahan properti Tanah Gajah, A Resort By Hadiprana karya mendiang Hendra Hadiprana, dan bertemu dengan sahabat lama kami di Bvlgari Resort Bali yang kisahnya akan kami muat di edisi mendatang. Selamat membaca, dan seperti halnya tantangan di industri jam tangan, semoga kita dapat menghadapi tantangan dalam bisnis kita masingmasing dan mewujudkan berbagai impian di tahun 2020 mendatang. Happy New Year!

Publisher & Chief Editor Lulu Fuad Pasha

12

CGW Magazine

DARI ATAS Bersama Thierry Stern, President Patek Philippe; Bersama Ricky Oetomo dan team Bvlgari Resort, Bali; Bersama Esther Wong President, Acestar Concept Limited, Hong Kong; Hadir di acara Tanah Gajah, A Resort By Hadiprana; Bersama Kevin Lie dan Hardjono Lie dari Grand Seiko dan Seiko Indonesia; Bersama Herman Tantriady dari Lima Watch


L’ H E U R E D U D I A M A N T C O L L E C T I O N


Collector’s Guide ®

WAT C H E S INDONESIA

Edisi 14/2020

PUBLISHER & CHIEF EDITOR: Lulu F. Pasha EDITOR: David Tang ART DIRECTOR: Fatorahman Handayani SOCIALITE PHOTOGRAPHER: Setiyo Supratcoyo

PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA CHAIRMAN: Ir. Nabiel Fuad. A. MSc (nabiel@zamrud-media.com) MANAGING DIRECTOR: Lulu F. Pasha (lulu@zamrud-media.com) DIRECTOR OF FINANCE: M. Ramzy (ramzy@zamrud-media.com) TECHNICAL ADVISOR: Anwar Pasha (anwar@zamrud-media.com) EXECUTIVE ASSISTANT: Ahmad Kholid (secretary@zamrud-media.com) OFFICE STAFF : Ahmad Firdaus (firdaus@zamrud-media.com)

CONTRIBUTORS

JAKARTA: Victor Revino, Yohanna Yuni / DUBAI: Faizal. A SINGAPORE: Dr. Bernard Cheong / SWITZERLAND: Maria Ronnie Bessire

PT. ARINTRACO

The City Tower Level 12-1N, Jl. MH. Thamrin No.81, Jakarta 10310, INDONESIA Phone: +62 21 3190 6183 Website: www.cgw-indonesia.com

Sales Representative Office: PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA Wisma Bunga Mas, 2nd Floor Jl. Blora No. 34-35, Menteng Jakarta 10310, INDONESIA E-mail: sales@zamrud-media.com

Switzerland Sales Representative: Maria Ronnie Bessire (Ms.) E-mail: ronnie@zamrud-media.com

SUBSCRIPTIONS/GENERAL INQUIRIES: info@zamrud-media.com

BANK ACCOUNT

PT. Zamrud Khatulistiwa Media BCA - KCU TCT (The City Tower) A/C 31930 74797

14

CGW Magazine

WAT C H E S

EDISI 14-2020

INDONESIA BRAND TALK Takuya Nishinaka Thierry Stern POINT OF VIEW Herman Tan Tex Saverio

LIPUTAN EKSKLUSIF HKTDC Watch & Clock Fair 2019 Montblanc 1858 Tu Lan Cave Trip Oro Da Vinci 2020 Patek Philippe Watch Art Grand Exhibition

14 - 2020

Cover Image by: Alessio Perrotta photography

COLLECTOR’S GUIDE ®

Your Ultimate Guide To The World of Watches

U-BOAT, Italo Fontana’s Freedom in Creation

CGW INDONESIA

COLLECTOR’S GUIDE – WATCHES, INDONESIA is published quarterly by PT. Zamrud Khatulistiwa Media. All rights reserved. No part of this publication may be reproduced without the written permission of PT. Zamrud Khatulistiwa Media. Opinions expressed in CGW Indonesia are solely those of the writers and not necessarily endorsed by the Publisher and its editors. PT. Zamrud Khatulistiwa Media accepts no responsibility for unsolicited manuscripts, transparencies or other material. For further inquiries, contact: info@zamrud-media.com PRINTING: PT. Harapan Prima COVER PAGE

IDR 80,000 ISSN 2442-4188

9 772442 418026

IN THE LIMELIGHT Nicholas Saputra Omega & James Bond CONNOISSEUR’S CORNER Dr. Bernard Cheong

U-BOAT

ITALO FONTANA’S FREEDOM IN CREATION


LOGICAL ONE White gold edition Elegant, high-precision, fine Swiss watchmaking Featuring a supremely hand-decorated in-house movement with revolutionary chain-and-fusee style constant-force mechanism and push-button winding. www.romaingauthier.com


Content In Every Issue 12 Publisher’s Letter 14 Team 20 In Brief 132 Glitz & Glam 144 Glossary Of Watch Terms 150 Promo Time 152 Archives

Collector’s Corner 28 Time To Beat Arloji tercanggih, terindah dan terpopuper saat ini 34 Cover Story

U-BOAT Italo Fontana dan kebebasan dalam berkreasi

62 No Time To Die

Kolaborasi terbaru Omega dan James Bond

66 Shoot Me!

Peluncuran Leica SL2 bersama Nicholas Saputra

68 New Luxury

Koleksi Santos dan Baignoire terbaru dari Cartier

78 Grand Time

Breguet Marine yang terinspirasi oleh dunia pelayaran

81 Panthere Power

Semangat Panthère de Cartier terbaru

82 Big Bang Time

Hublot terbaru dengan inovasi tanpa batas

84 Time For Sport

Seiko bagi aktivitas di darat, laut dan udara

88 Be Bold!

Rekayasa ulang barel dari Armin Strom

90 It’s All About Seconds

Chanel J12 bersama artis dan model ternama dunia

92 Celebrating China

Koleksi Graff yang terinspirasi oleh China

94 Happy Lunar New Year!

16

CGW Magazine

Tahun tikus ditangan para pembuat jam tangan



Content Interviews 40 The Key Is Exclusivity

Thierry Stern dan konsistensi Patek Philippe

44 Time Is Precious

Kualitas pembuatan jam karya Roman Gauthier

70 Connoisseur’s Corner

Berinvestasi dengan jam dari Dr. Bernard Cheong

72 Special Report: Exploring The Wonders Of Nature

Petualangan di Tu Lan bersama Montblanc 1858

108 Five For All

The Elemental kolaborasi Mondial dan Tex Saverio

110 Special Report: Oro Da Vinci

Mahakarya kolaborasi YT Utama Putra dan Ivan Gunawan

114 HKTDC Hong Kong Watch & Clock Fair 2019

Ajang pameran jam tangan termegah di kawasan Asia

Time for Fashion 100 Roman Jeweler Of Time

Bvlgari dan keahlian pembuatan jam perhiasannya

102 Love Is In The Air

Hari Kasih Sayang bersama Tiffany & Co

104 Going Vintage

Blancpain vintage milik Marilyn Monroe

106 Green With Envy

Longines DolceVita Elegance terbaru

Time to Travel 120 Luxury Escapade

Banyan Tree Ungasan, Bali yang mewah dan artistik

124 Heaven On Earth

Keindahan surgawi Tanah Gajah, A Resort By Hadiprana

128 Luxury Hospitality

Kenyamanan sejati di Keraton at The Plaza Hotel, Jakarta

130 The Peak Of Luxury

18

CGW Magazine

Bandung bersama InterContinental Bandung Dago Pakar


Be part of the unmissable show where novelties are revealed and trends are set

APRIL 30 – MAY 05, 2020 B ASELWORLD.COM


In Brief

Double Charm

November lalu, Omega merilis koleksi Seamaster Diver 300M James Bond Limited Edition Set khusus untuk para kolektor jam. Hanya 257 set yang telah dibuat, terdiri dari dua jam tangan unik di dalam koper Globe-Trotter™, yang diikat dengan tali hitam dan abu-abu, terinspirasi oleh tali jam Nato. Model pertama memiliki case stainless steel dan tali jam dari karet hitam. Pada sisi case terdapat plat emas kuning 18K yang diukir dengan setiap nomor Edisi Terbatas, sementara bezel jamnya dari ceramic hitam dengan skala diving dari enamel putih. Model kedua, terbuat dari emas kuning 18K, dan tali jam karet hitam dengan gesper emas kuning 18K. Pada arloji ini, pelat case dengan masing-masing nomor Edisi Terbatas terbuat dari emas putih 18K, dan bezel keramik hitam menampilkan skala penyelaman dari bahan OMEGA Ceragold™. Keduanya memamerkan dial ceramic hitam dengan lapisan PVD hitam khusus dan sentuhan yang sangat khas, desain laras senapan terukir dari laser. Selain memiliki presisi yang luar biasa dari mesin jam Master Chronometer Calibre 8806/8807, pemilik akan menerima gelang stainless steel tambahan, serta tali Nato untuk setiap model, dengan gesper pada bahan yang cocok. www.omegawatches.com

Saving Lives Sebagai bagin dari perayaan ulang tahun The Time Place ke-20, Breitling meluncurkan Emergency Indonesia Limited Edition, yang mengambil inspirasi dari warna bendera nasional Indonesia, dengan kasing titanium hitam dengan aksen merah. Dirancang untuk para profesional yang merespons situasi darurat, arloji ini bertindak sebagai suar dengan mengirimkan sinyal frekuensi ganda (121,5 MHz dan 406 MHz) untuk membantu pencarian dan penyelamatan dalam sejumlah skenario darurat. Teknologi ini menggunakan pemancar radio mini dan sistem antena terintegrasi, sesuai dengan persyaratan sistem satelit Cospas-Sarsat Internasional. Fungsi utamanya adalah untuk memicu peringatan dan memandu operasi pencarian dan penyelamatan. Berdiameter 51mm dan kedap air hingga 50 meter, arloji dibuat dari titanium hitam yang ringan dan kokoh. Tombol dengan jarum jam merah dan penanda jam serta tali karet dengan warna cerah yang sama menciptakan kontras yang kuat dengan kotak hitam. Terbatas hanya 20 buah, Breitling Emergency Indonesia Limited Edition dijual secara eksklusif melalui butik The Time Place. www.breitling.com

20

CGW Magazine



In Brief

Color Your World Merek jam independen H. Moser & Cie menghadirkan dua jam tangan dengan dial unik yang didesain oleh anak-anak untuk disumbangkan bagi “Room To Read”, organisasi nirlaba yang didirikan untuk membantu anak-anak di Asia dan Afrika untuk mendapatkan akses ke pendidikan yang layak. Moser meminta anak-anak dari dua kelas yang menerima dukungan pendidikan di India dan Sri Lanka untuk membuat gambar. Di antara semua ilustrasi, desain Arif dari Mumbai dan Kasun yang tinggal di Sri Lanka terpilih untuk ditampilkan pada arloji unik yang akan dilelang untuk amal ini. Terbuat dari emas putih dalam model Endeavour Center Seconds Automatic menampilkan reproduksi lukisan anak-anak yang dikerjakan oleh seniman lukis miniatur, dan memamerkan mesin jam kaliber otomatis HMC 200 pada bagian belakang case transparan, yang diukir dengan kata-kata ‘Room to Read dan keterangan ‘Unique Piece. www.h-moser.com

Disney World Pena Great Characters Walt Disney™ Limited Edition terbaru dari Montblanc diciptakan demi merayakan kejeniusan Walt Disney yang kreatif. Terdapat beberapa model,seperti 1901 yang didekorasi dengan kamera Multiplane berlapis pernis pada tutupnya, dan model Great Characters Walt Disney™ Artisan Edition 90 yang mencerminkan semangat visioner sang pencipta Mickey Mouse yang terkenal itu. Terbatas hanya 90 buah, edisi langka ini merayakan ulang tahun ke 90 penciptaan Mickey Mouse, The Original Original, pada tahun 1928. Tersedia dalam konfigurasi pena, ballpoint dan rollerball. www.montblanc.com 22

CGW Magazine

Lunar Year Rayakan Tahun Baru China dan Tahun Tikus bersama jam tangan pintar dari Louis Vuitton Tambour Horizon yang unik ini. Ke-12 binatang zodiak China telah dihidupkan melalui dial yang terinspirasi oleh barang-barang kulit Louis Vuitton dengan 12 pilihan dial jam baru yang menampilkan simbol-simbol zodiak China, yaitu tikus, sapi, harimau, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam jago, anjing dan babi. Jam tangan yang terkoneksi ini menawarkan pengalaman terhubung yang unik berkat teknologi terdepan, tetap setia pada semangat perjalanan, nilai-nilai mewah, dan kreativitas dari Maison Louis Vuitton. Terdapat beberapa pilihan, yaitu Tambour Horizon Pure White, Pure White & Diamonds yang bertatahkan 34 butir berlian, Monogram Brown, Matte Black dan Monogram Eclipse. www.louisvuitton.com


RUSSI AN E XCLUSI V E W ATC HCR A F T


In Brief

Green With Envy

D

alam semangat eksplorasi gunung, Montblanc menginterpretasikan ulang kronograf monopusher militer Minerva dari tahun 1930-an dengan arloji Montblanc 1858 Split Second Chronograph Limited Edition 8, yang menggabungkan estetika case dari perunggu berdiameter 44mm dan dial dari kepingan tipis Jade nephrite hijau. Edisi yang hanya diproduksi sebanyak 8 buah ini khusus dibuat untuk SalĂłn Internacional Alta RelojerĂ­a (SIAR), pameran jam terbesar di Mexico City yang dihadiri oleh sebagian besar merek besar, untuk itulah ditampilkan dial hijau dengan aksen merah yang melambangkan bendera Meksiko. Ukuran arloji ini cukup besar mengingat mesin kaliber di dalamnya berasal dari mesin jam saku MB M16.31 yang dirakit dengan tangan yang terlihat melalui kasing belakang safir transparan. Arloji eksklusif yang mengunggulkan fitur rattrapante (split second) dan tachymeter ini ditawarkan dengan harga EUR39,500 (sekitar IDR590 juta) dan hanya tersedia di butik Montblanc di Mexico, dan dilengkapi tali jam dari kulit buaya dalam warna hijau dengan jahitan krem. Sebelumnya Montblanc juga meluncurkan koleksi yang sama dalam warna dial hitam dari seri Montblanc 1858 Split Second Chronograph Limited Edition 100 pada ajang SIHH di bulan Januari lalu, yang diproduksi hanya 100 buah arloji. Fitur-fiturnya sama dengan edisi khusus Mexico, dan hanya berbeda pada warna dial arloji dan tali jam dari kulit buaya warna hitam dengan jahitan krem. www.montblanc.com

24

CGW Magazine

Montblanc 1858 Split Second Chronograph menginterpretasikan ulang kronograf monopusher militer Minerva dari tahun 1930-an



In Brief

Speak Out! Superstar yang juga Duta UNICEF dari China, Roy Wang Yuan hadir di Markas Besar PBB untuk menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi Majelis Umum PBB pada 20 November lalu, di mana ia menyuarakan pendidikan bagi anak-anak yang berkualitas di seluruh dunia. Anak muda yang juga Duta Besar Chopard ini memilih arloji Chopard L.U.C XP dari stainless steel yang menampilkan dial berwarna perak dengan garis vertikal, dan sentuhan warna biru Dauphine pada angka, jarum jam dan tali jam. www.chopard.com

Black Beauty Pada awal Desember lalu, merek jam tangan independen asal Swiss, Dietrich meluncurkan kreasi terbarunya, Dietrich Device No. 1 (DD-1) yang merupakan persimpangan antara desain organik dan jam tangan buatan Swiss berkualitas tinggi. Emmanuel Dietrich sukses membangun merek jam dengan identitas yang mudah dikenali, seperti Organic Time (OT) pertamanya tahun 2014 dan Time Companion pada tahun 2017. Meski ukuran DD-1 lebih kecil dibandingkan dengan OT, dimensi casing baja tetap besar dengan lebar 45mm dan panjang 46mm, hadir dalam warna monokrom dan gelap (PVD hitam untuk kasing, antrasit abu-abu untuk dial) dengan penanda jam, jendela tanggal, dan ujung jarum jam yang terlihat kontras. www.dietrich.com

Art Deco is Back Corum meluncurkan dua versi edisi terbatas terbarunya, Corum Golden Bridge Round 43 Art Deco yang menggabungkan mesin baguette ikonik dengan 16 kabel menyerupai jembatan gantung, dan terinspirasi dari jembatan gantung terbesar di dunia, termasuk Millau Viaduct di Prancis, jembatan Oresund yang menghubungkan Denmark dan Swedia, jembatan Penang sepanjang 13,6 km di Malaysia dan Jembatan Akashi Kaikyo di Jepang. Kasingnya berdiameter 43mm dari titanium kelas 5 dengan lapisan DLC hitam dan bezel yang dipoles, namun arloji ini tanpa dial karena mesin jam vertikal yang sempit menggantung di tengah kasing, terpasang pada jam 12 dan 6. Jarum jam dan menit bergaya Baton diposisikan di tengah mesin jam, dan terdapat empat seri kabel kuningan simetris (dua di setiap sisi) bekerja bersamaan dengan gerakan mesin jam untuk menciptakan estetika jembatan gantung, seolah-olah mesin itu adalah jalanan. Terdapat dua versi mesin jam dari emas atau rhodium, masing-masing diproduksi 188 buah, dengan harga USD23.800 (sekitar IDR326 juta). www.corum-watches.com

26

CGW Magazine


TIME FOR LUXURY All About Luxury Watches Collector’s Corner Interviews

Hublot


Collector’s Corner

Time

to Beat

Merek jam dari seluruh dunia saling berpacu dengan waktu, menciptakan koleksi terbaru yang tercanggih, terindah, terunik dan terbatas, yang membuat merek tersebut mudah dikenali, karena DNA mereka yang kuat di industri Haute Horologie. Inilah beberapa pilihan dari CG – WATCHES, Indonesia untuk Anda.

MB&F Jam terbaru MB&F, Horological Machine No. 7 Aquapod pertama kali dirilis dalam versi titanium dengan bezel biru, dan rose gold 18K/5N dengan bezel hitam pada tahun 2017, dan tahun 2018 versi ketiga hadir dalam titanium dengan warna hijau. Terinspirasi oleh ubur-ubur dan laut, HM7 Aquapod tahun ini hadir dengan versi keempat dari platinum dengan bezel merah cerah. Mesin jam vertikal tiga dimensi, berpemutar otomatis, disusun dan dikembangkan in-house oleh MB&F, dengan flying tourbillon 60-detik di bagian tengah, dan cadangan daya 72 jam. Ukuran jam 53.8mm X 21.3mm, edisi terbatas 25 buah dari platinum, senilai USD165,000 (sekitar IDR 2,2 milyar). www.mbandf.com 28

CGW Magazine


BVLGARI Untuk pria, koleksi Octo Finissimo dari Bvlgari yang memecahkan rekor dunia dalam kategori jam tangan ultra-tipis dan memenangkan berbagai penghargaan itu kembali hadir dengan lima model Bvlgari Octo Finissimo Automatic Satin-Polished Collection terbaru dengan mesin kaliber BVL138 kaliber ultra-tipis-otomatis 2,23mm dengan mikro-rotor dan kini kedap air hingga di kedalaman 100m. Edisi baru Octo Finissimo Automatic ini dihargai USD12.000 untuk model baja dan USD20.400 untuk model rose gold 18K. Tahun ini juga diluncurkan Octo Finissimo Minute Repeater berdiameter 40mm dari rose gold yang sangat tipis (6.9mm) dengan mesin Minute Repeater kaliber BVL 362 berpemutar manual setipis 3.12mm. Harga USD 170,000 (sekitar IDR 2,3 milyar). Octo Finissimo tidak hanya merupakan demonstrasi mesin savoir-faire tetapi juga desainnya yang modern, dengan sentuhan baru yang inovatif seperti keramik yang dipoles dengan teknik sandblast, dan baja yang dipoles satin dan emas, menjadikannya ikon dari abad ke-21. www.bulgari.com

CGW Magazine

29


Hublot Tahun ini Hublot meluncurkan Hublot Spirit of Big Bang Tourbillon 42mm dengan case serat karbon dengan inklusi hitam atau biru, untuk pertama kalinya dalam koleksi ini, kasing terbuat dari serat karbon yang menggabungkan komposit hitam atau biru. Kekuatan Spirit of Big Bang Tourbillon ini adalah konsentrasi inovasi dan keahlian, dengan komplikasi paling simbolis dalam pembuatan arloji, tourbillon yang menggabungkan mesin kerangka yang membuat satu putaran lengkap per menit, mengimbangi kekuatan gravitasi terestrial untuk meningkatkan akurasi. Mesin HUB6020 menunjukkan jam dan menit pada dial off-center pada jam 3, tourbillon pada jam 6, dan indikator cadangan daya 5 hari pada jam 8. Terdiri dari dua edisi terbatas, dalam komposit karbon hitam dan biru, masing-masing 100 model, dilengkapi tali karet hitam terstruktur atau biru. Harga USD 94,700 (sekitar IDR 1,3 milyar). www.hublot.com

30

CGW Magazine


Konstantin Chaykin Merek jam independen asal Rusia ini mendesain jam tangan khusus, Konstantin Chaykin Joker Selfie Only Watch-2019 Piece Unique bagi lelang amal Only Watch ke-8 yang diikuti oleh merek-merek jam tangan mewah ternama. Koleksi Joker Selfie terbaru yang berdiameter 42mm ini menyembunyikan fitur rahasia baru, dan untuk mengungkapkan rahasianya, Anda harus perlahan memutarnya. Ketika case berada di posisi horizontal, tirai khusus di bawah dial akan membuat mata kanan Joker Selfie (dengan indikator jam) tertutup, sehingga Anda tidak akan membaca jam. Alih-alih di jendela khusus di bagian atas dial, Anda akan menemukan indikator unik Emoji Day of the Week dengan emoji gaya joker khusus, yang mewakili hari dalam seminggu. Putar kasing secara vertikal dan indikator hari akan disembunyikan, tetapi mata akan terbuka. Terjual di lelang dengan harga CHF 70,000 (sekitar IDR 979 juta). www.chaykin.ru / www.jokerselfie.com

CGW Magazine

31


BELL & ROSS Merek jam yang dikenal sebagai arloji penerbangan dengan model persegi BR 03 ikoniknya yang dirancang khusus untuk para profesional di lingkungan yang ekstrem, tahun ini hadir dengan Bell & Ross BR05 terbarunya dalam bahan rose gold 18K atau baja, dalam pilihan hitam, biru atau abu-abu yang elegan. Dari model ini hadir pula BR 05 Skeleton Edisi Terbatas yang diproduksi hanya 500 buah, dengan mesin jam caliber BR-CAL.322 buatan in-house Bell & Ross. Sesuai dengan semboyan mereka tentang keterbacaan, fungsionalitas, keandalan, dan presisi merek, model baru ini menawarkan tampilan dan nuansa perkotaan yang tegas, dengan kasing yang menggabungkan bentuk bulat dan persegi. www.bellross.com

32

CGW Magazine


ZENITH Kolektor jam tangan akan terkesan dengan arloji vintage kolaborasi Zenith dengan Bamford dan MR PORTER, El Primero Revival A384 ‘Edge of Space’ Limited Edition Automatic Chronograph 37mm yang terbuat dari titanium microblasted abu-abu gelap ini. Terbatas hanya 50 buah, El Primero Revival A384 ‘Edge of Space’ ini memberi penghormatan kepada kaliber El Primero Zenith pada ulang tahunnya yang ke-50. Arloji dengan kasing titanium 37mm asli di tahun 1969 dan dial biru yang elegan ini didukung oleh mesin kronograf otomatis dengan tingkat presisi 13 1/4’’ dan cadangan daya 50 jam, dan diberi nomor individual untuk menunjukkan eksklusivitasnya. Arloji unik ini ditawarkan seharga USD 8,600 (sekitar IDR 117 juta) dan hanya bisa dipesan melalui situs MR PORTER. www.zenith-watches.com

CGW Magazine

33


@Foto: Alessio Perrotta photography

Cover Story

U-BOAT: Freedom In Creation Semangat petualang, kebebasan dalam mencipta dan kebutuhan akan kecepatan waktu telah membawa Italo Fontana ke jenjang kesuksesan di industri arloji mewah

34

CGW Magazine


HALAMAN INI Cairan berminyak pada arloji Capsoil yang unik HALAMAN SAMPING Pendiri dan desainer U-BOAT, Italo Fontana

“Fitur pada seluruh koleksi U-BOAT mencakup desain inovatif, kualitas, pemilihan bahan dan teknik terbaik yang unik, keahlian, dan tentu saja, faktor ‘Made in Tuscany’ yang khas”

P

enemu merek jam asal Tuscany, Italia, U-BOAT adalah Italo Fontana mengusung moto “Freedom in Creation” (kebebasan dalam berkreasi) dalam proses desainnya hingga produk akhir tercipta. Dalam setiap produk karyanya terdapat kreativitas yang luar biasa, cinta akan tanah kelahirannya sendiri dan kenangan manis bersama kakeknya, Ilvo Fontana, perajin instrumen teknik presisi yang menerima tugas bergengsi dari Angkatan Laut Italia untuk merancang dan membuat jam tangan jenis baru untuk pilot mereka di tahun 1942. Tantangan ini berarti memenuhi standar kualitas tinggi Angkatan Laut dan menghormati spesifikasi teknis yang sangat tepat, tetapi di atas semua itu menjamin visibilitas dan keandalan maksimum dalam kondisi cahaya atau cuaca apa pun. Pada tahun 2000, Italo Fontana, cucu Ilvo, menemukan desain yang berharga tersebut, yang menjadi sumber inspirasinya untuk pembuatan arloji U-BOAT pertama. Jam tangannya memiliki identitas kuat, ukuran besar, keterbacaan sempurna dalam semua kondisi cuaca dan cahaya, dengan desainnya yang berani dan khas, yaitu tombol jam di bagian kiri dilindungi oleh penutup keselamatan yang dirancang khusus. Italo dengan antusias membawa jam tangan buatan Italia

CGW Magazine

35


HALAMAN SAMPING DARI KIRI Fotografer dan petualang Alexander Ladanivskyy mengenakan arloji U-BOAT 1938 Doppiotempo; Tampilan dial dan case belakang 1938 Doppiotempo Edisi Terbatas; U-BOAT 8083 Chimera Sapphire yang mewah HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Tampilan Arloji Ref. DLC 8108/A DLC; Arloji U-BOAT Ref. SS 8110/A; Arloji Ref. 8111/A Chrono SS ; Tampilan dial jam Ref. 8109/A Capsoil Chrono DLC dan bagian belakang arloji

“Capsoil mengusung fitur elektromekanik yang sepenuhnya direndam dalam penangas minyak, dengan pengecualian satu gelembung udara yang sengaja ditinggalkan, memungkinkan cairan bergerak dan mengalir di atas dial” 36

CGW Magazine


(ia lebih suka menyebutnya: “Made in Tuscany”) itu ke seluruh dunia. Sudah tidak terhitung berapa jumlah jam tangannya yang menghiasi pergelangan tangan para bintang internasional terbesar dalam bisnis pertunjukan, mode dan olahraga, dan kini jam tangan U-BOAT telah mencapai ikonisitas yang hanya dimiliki oleh beberapa merek lainnya. Berikut rangkuman wawancara eksklusif Collector’s Guide-WATCHES Indonesia dengan pria ramah yang baru meluncurkan koleksi U-Boat Capsoil terbarunya. U-BOAT sudah mendunia sekarang, dan mengusung keahlian Italia. Apa yang membuat Anda paling bangga dengan produk “Made in Italy” Anda? Desain Italia, dengan semua hasrat dan jiwanya, hidup dalam diri saya. Fitur pada seluruh koleksi U-BOAT mencakup desain inovatif, kualitas, pemilihan bahan dan teknik terbaik yang unik, keahlian, dan tentu saja, faktor “Made in Tuscany” yang khas. Kreasi saya satu per satu dibuat oleh pengrajin jam di markas besar kami di Lucca. Saya lahir di kota Tuscan, hanya beberapa kilometer dari Florence, ibu kota Renaissance. Itu sangat berarti untuk saya. Kami orang Italia dalam segala hal yang kami lakukan, juga dalam desain, kami menambahkan gaya asli kami, berpikiran terbuka ke masa depan namun tetap penuh penghormatan terhadap tradisi. Saya sendiri, selalu mendapat inspirasi dari objek, atmosfer, dan situasi tertentu di sekitar saya, jadi tentu saja saya melakukan yang terbaik untuk menjadi pembawa standar “buatan Italia”. Identitas sangat penting untuk merek seperti milik saya ini. Untuk menonjolkan ikatan antara saya sebagai pribadi dan produk saya, nama saya telah ditambahkan ke merek dagang, masyarakat perlu memahami bahwa ada orang yang hidup di balik produk saya,

yang mendesain objeknya dengan hati dan semangat. Saya selalu senang ketika seseorang menghargai desain saya dan memilih salah satunya, dan ketika penggemar U-BOAT adalah seorang selebriti internasional. Saya tidak mengikuti tren, ini membuat saya bangga. Saat ini saya tidak terlalu memperhatikan pasar dan persaingan. Mengikuti moto “kebebasan dalam penciptaan”, saya harus selalu menjadi diri saya sendiri, jangan pernah menyerah dan tidak pernah membatasi kreativitas saya, bersemangat pada semua yang saya lakukan, untuk selalu mencari sesuatu yang baru tetapi dengan menghormati tradisi. Saya pasti ingin membuat semua orang kagum dengan kreasi baru dan desain inovatif. Tantangannya adalah untuk terus berkarya dengan objek yang mencengangkan pelanggan.

CGW Magazine

37


HALAMAN SAMPING DARI KIRI Italo Fontana; Butik U-BOAT di Ponte Vecchio, Firenze, Italia;Briefcase khusus untuk menyimpan jam U-Boat HALAMAN INI DARI KIRI ATAS U-BOAT U-42 Unicum 8188; Arloji Ref.9007 A-MT Sommerso; Arloji U-BOAT Doppiotempo SS Bracelet 9099 MT; Proses perakitan arloji U-BOAT di Lucca, Italia; Gelang jam Ref.9007 A-MT Sommerso

Tahun ini ia meluncurkan koleksi U-Boat Capsoil yang paling populer dan unik setelah Classico 45 yang dapat berubah warna, hingga U-42 Unicum. Hal unik dari Capsoil adalah bahwa jam tangan ini memiliki fitur elektromekanik yang sepenuhnya direndam dalam penangas minyak. Cairan berminyak di dalam arloji mengisi dial sepenuhnya, dengan pengecualian satu gelembung udara, yang sengaja ditinggalkan di setiap model, dan gelembung itu memungkinkan cairan bergerak dan mengalir di atas dial. Hal ini mengubah dial menjadi hitam mutlak dan benar-benar mengubah tampilan arloji, dan memberinya estetika tiga dimensi dan mendalam. Ini bukan teknik pembuatan yang digunakan sebelum memasang jam tangan. Minyak ini benar-benar ada di dalam arloji yang sudah jadi. Dan ini menciptakan kepribadian yang fantastis untuk arloji, yang khas dan tetap setia pada ideologi merek. Arloji Capsoil ini tersedia dalam beberapa desain berbeda, dengan versi chronograph dan solotempo, dan keduanya berlapis DLC, atau stainless steel. Italo dengan bangga dan berujar, “Capsoil melampaui batas-batas desain tradisional, menggabungkan fitur inovatif dengan garis gaya retro, yang membuktikannya sebagai jam unik dan satu-satunya di pasar jam dunia.” Dengan casing berukuran 45mm dan berlapis DLC hitam, arloji ini relatif lebih kecil dibandingkan beberapa model lain dalam jajaran U-Boat, hadir dengan menggabungkan kristal safir cembung kualitas tertinggi, dengan bola krem dan indeks di bawahnya, memungkinkan superluminova bersinar. Arloji ini Hermatic Resistance (kedap udara) hingga 10 ATM, dan memiliki tali jam dari kulit yang tahan air, buatan pengrajin dari Florentine. Bagaimana Anda melihat pasar jam tangan di Asia, dan apakah Anda senang dengan respons dari pasar Asia? AS dan Rusia adalah pasar terbesar kami. Asia dan Eropa juga sangat penting bagi kami. Pembukaan toko baru-baru ini telah terjadi di Beirut, Moskow dan Venesia mengikuti jejak toko yang sangat sukses di Roma dan Florence di Jembatan Ponte Vecchio. Para pecinta jam dari Asia sangat tertarik pada kreasi inovatif dan mencintai desain Italia sehingga pasar yang sempurna untuk dikembangkan oleh U-BOAT. Saya percaya dengan model “Capsoil” yang inovatif, jam tangan yang ditandai oleh mesin elektro-mekanis yang sepenuhnya tenggelam dalam penangas minyak, dan versi yang lebih terjangkau yang siap diluncurkan pada kesempatan Baselworld, kami menunggu respons pasar yang baik dari pasar Asia.

38

CGW Magazine


Apa saran Anda kepada pecinta jam tangan dari Indonesia yang ingin memiliki U-BOAT untuk pertama kalinya? Kini kita dapat dengan mudah mengetahui jam berapa sekarang. Jadi arloji adalah aksesori fesyen yang mewakili kepribadian Anda; jadi sangat penting untuk memilih dari sudut pandang desain. Seringkali dalam industri arloji saya melihat merek terkenal melakukan hal yang sama sepanjang waktu tanpa berusaha menjadi inovatif dan tidak banyak hadir dengan ide-ide kreatif baru. Itu bukan gaya saya, saya suka selalu berada di belakang batas dan melepaskan kreativitas saya. Saran saya untuk klien baru adalah mencari sesuatu yang berbeda dari U-BOAT, dengan identitas dan kualitas. Tanpa memandang usia, jenis kelamin, minat dan lainnya, klien kami bisa siapa saja. Klien kami biasanya menyukai desain U-BOAT dan mereka membelinya. Saya melihat jam tangan saya dipakai oleh anak berusia 20 tahun dan 70 tahun. Pada akhirnya, jika Anda suka desainnya, tidak masalah dengan usia Anda. Ini adalah masalah selera.

“Kini kita dapat dengan mudah mengetahui jam berapa sekarang. Jadi arloji adalah aksesori fesyen yang mewakili kepribadian Anda�

Kini jam tangan ciptaannya dibeli dan dikoleksi oleh para seleberiti, Sylvester Stallone punya empat buah, nama-nama lain termasuk Kenzo, Armani, Tom Cruise dan Nicolas Cage, dan wanita, termasuk Victoria Beckham, Bar Refaeli dan Lindsay Lohan. Sekarang daftarnya tidak ada habisnya, mulai dari Renato Zero, Claudio Baglioni, James Blunt, Steven Seagal, Il Volo, Vincenzo Nibali dan banyak lainnya. Ia mengaku, “Saya tidak melakukan apa-apa, mereka hanya memilih untuk membeli desain saya dan saya merasa terhormat.� www.uboatwatch.com

CGW Magazine

39


Brand Talk

The Key

Is Exclusivity

P

Thierry Stern memastikan konsistensi Patek Philippe dalam hal eksklusivitas dan kualitas sehingga tetap menjadi yang teratas di industri jam tangan mewah

atek Philippe adalah salah satu merek jam tangan mewah Swiss yang masih independen selama empat generasi, yang dimiliki oleh keluarga Stern di Swiss. Keluarga Stern membeli Patek dari keluarga Philippe pada tahun 1932, saat itu keluarga Philippe adalah pembuat jam aslinya dan Stern adalah pemasok dial jam tangan kepada keluarga tersebut. Thierry Stern adalah generasi keempat dan telah memimpin Patek sejak 2009, ketika ayahnya Philippe menyerahkan kendali atas bisnis tersebut. Perusahaan ini mempekerjakan 1.600 staf di kantor pusatnya di Jenewa

40

CGW Magazine

dan 600 lainnya secara internasional. Awal tahun ini, rumor muncul bahwa LVMH sedang mempertimbangkan tawaran untuk Patek. Pada bulan Januari, analis di bank investasi Jerman Berenberg memperkirakan bahwa Patek dapat menjual perusahaan senilai EUR9 miliar (USD10 miliar). Namun saat ditanya apakah Thierry Stern menerima tawaran dari beberapa kelompok besar, ia menjawab, “Apakah mereka tertarik? Saya akan mengatakan ‘ya’. Tawaran ini memperkuat tekad saya untuk tetap menjadi milik keluarga. Itu artinya Anda telah melakukan sesuatu dengan benar. Tapi kami tidak untuk dijual,” ujarnya.


Thierry Stern President Patek Philippe

Saya punya satu visi untuk Patek, yaitu memiliki tingkat kualitas tertinggi. Kualitas dan kuantitas tidak sejalan. Sama seperti meminta Picasso untuk mereproduksi gambar yang sama sebanyak 20 kali adalah tidak mungkin, dan juga, dia tidak akan pernah melakukannya HALAMAN INI DARI KIRI Arloji World Time Minute Repeater Singapore 2019 Special Edition (Ref. 5531R010) dengan dial jam cloisonnĂŠ enamel motif peta Singapura; President Patek Philippe, Thierry Stern

HALAMAN SAMPING Ruang khusus untuk para pakar pembuat jam yang memamerkan keahlian mereka merakit mesin jam

@Photos courtesy Patek Philippe

Tahun ini ia memilih negara Singapura untuk menjadi tempat diselenggarakannya ajang pameran jam tangan terbesar Patek Philippe, yang bertajuk Patek Philippe Watch Art Grand Exhibition Singapore 2019 dan berlangsung di Sands Theatre, Marina Bay Sands sejak tanggal 28 September hingga 13 October lalu*. (Simak artikel khusus tentang acara ini di halaman: 56-61). Dan kami dari Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia sangat beruntung diberi kesempatan untuk mewawancarainya secara eksklusif di tengah-tengah ajang pameran Patek Philippe termegah di Singapura ini. Berikut rangkuman wawancara kami yang berlangsung santai dan diselingi senda gurau ini.

CGW Magazine

41


Di keluarga kami, kami tidak hanya mewariskan arloji dari generasi ke generasi. Kami mewariskan seluruh perusahaan 42

CGW Magazine


HALAMAN INI DARI KIRI Arloji Patek Philippe Aquanaut Limited Edition Singapore 2019 dengan tali jam dan dial dalam aksen merah; Thierry Stern memberikan kata sambutan di acara pembukaan pameran HALAMAN SAMPING Patek Philippe Grandmaster Chime Ref. 6300G

Apa strategi Anda sehingga Patek tetap bertahan sebagai salah satu jam tangan paling berharga di dunia melalui kelangkaannya? Sejak diwariskan oleh ayah saya, selama transisi antara saya dan ayah saya, tidak ada yang menyadari akan adanya perubahan dalam kepemimpinan di perusahaan kami dan saya bangga akan hal itu. Kami menjaga strategi dan komunikasi yang sama, jenis produk yang sama. Kami menjaga jiwa kami. Patek telah dikenal akan produksinya yang rendah, produksi tahunan sekarang adalah sekitar 62.000 buah. Satu arloji Patek bisa jadi membutuhkan waktu satu tahun atau lebih untuk dibuat. Akan sulit membuat jam tangan dengan kecepatan lebih cepat. Kami bukan Swatch, kami tidak bisa hanya menekan tombol untuk meningkatkan produksi. Sehingga calon pemilik jam tangan Patek harus sering bergabung dengan daftar tunggu untuk membelinya. Seperti adanya penantian lima hingga delapan tahun, untuk model Nautilus stainless-steel misalnya. Fenomena ‘waiting list’ (daftar tunggu) untuk Nautilus ini benar-benar unik, dan memuaskan mengingat bahwa koleksi ini sama sekali tidak berhasil pada awalnya! Hahaha...namun intinya adalah jika kami membuat sejuta jam tangan per tahun, apakah Anda benar-benar berpikir orang masih akan membelinya? Saya kira tidak. Saya punya satu visi untuk Patek, yaitu memiliki tingkat kualitas tertinggi. Kualitas dan kuantitas tidak sejalan. Sama seperti meminta Picasso untuk mereproduksi gambar yang sama sebanyak 20 kali adalah tidak mungkin, dan juga, dia tidak akan pernah melakukannya. Begitu pula untuk Patek. Apakah anak-anak Anda akan mengikuti jejak Anda untuk memimpin Patek? Salah satu dari dua putra remaja saya menunjukkan minat pada bisnis ini. Putra saya yang berusia 16 tahun baru saja memulai studi di

sekolah pembuatan jam, seperti yang saya lakukan di masa muda saya dulu. Dia membuat keputusan sendiri tanpa paksaan, dan dia menikmatinya. Putra sulung saya yang berusia 18 akan mulai mempelajari manajemen hotel. Saya tidak akan memaksakan bisnis ini pada anak-anak saya. Itu kesalahan besar. Mereka harus memutuskan apa yang ingin mereka lakukan, saya tidak mewajibkan mereka. Saya tidak memiliki anak hanya supaya mereka bisa mengambil alih Patek. Mengapa memilih Singapura untuk penyelenggaraan pameran tahun ini? Pameran ini adalah pameran penting untuk berbagi lebih banyak pengetahuan dan info tentang Patek Philippe dan apa yang kami perjuangkan. Saya berjumpa dengan banyak kolektor pada hari pertama pameran, dan beberapa dari mereka bahkan tahu lebih banyak tentang merek Patek daripada saya. Ada minat yang tulus pada merek, dan bagi beberapa kolektor ini, mereka tidak memiliki kesempatan untuk terbang ke Jenewa untuk mengunjungi museum kami. Itulah sebabnya Jenewa harus datang ke Singapura. Negara ini adalah pusat regional untuk Patek Philippe, dan seluruh kawasan Asia Tenggara sama pentingnya untuk kami dan pantas mendapatkan pameran skala besar seperti ini. Presiden Patek ini menutup wawancara kami dengan menegaskan kembali akan tagline terkenalnya, ‘Anda tidak pernah memiliki Patek Philippe. Anda hanya merawatnya untuk generasi berikutnya’, sembari menyambung pernyataan itu, “Di keluarga kami, kami tidak hanya mewariskan arloji dari generasi ke generasi. Kami mewariskan seluruh perusahaan.”

CGW Magazine

43


Brand Talk

Time Is Precious Kualitas pembuatan jam yang mengagumkan dan eksklusivitas adalah ciri khas jam tangan karya Roman Gauthier

B

agi kolektor jam tangan, nama Romain Gauthier mungkin sudah tidak asing lagi. Pembuat jam tangan independen yang mendirikan perusahaan jam tangan eksklusif dengan namanya sendiri ini berbasis di VallĂŠe de Joux, Swiss pada tahun 2005, dan hanya memproduksi tidak lebih dari 50 buah jam tangan per tahun dengan tingkat finishing luar biasa dan etos pembuatan jam tanpa kompromi. Arloji produksi mereka dipuji karena desainnya yang memikat, mesin jam in-house yang inovatif, dan finishing dengan tangan yang sangat mengagumkan, menjadikannya termasuk dalam merek jam haute horlogerie yang menciptakan arloji luar biasa dalam jumlah terbatas untuk para kolektor jam. Mesin caliber keduanya Logical One bahkan memenangkan penghargaan Grand Prix d’Horlogerie de Genève. Kami beruntung dapat mewawancarai Romain Gauthier beberapa hari sebelum ulang tahunnya yang ke-45. Berikut rangkuman wawancara kami dengan sang insinyur terlatih yang lahir dan dibesarkan di Le Sentier di VallĂŠe de Joux, Swiss ini.

44

CGW Magazine


Mesin caliber keduanya, Logical One bahkan memenangkan penghargaan Grand Prix d’Horlogerie de Genève

Romain Gauthier Founder & Watchmaker Roman Gauthier

HALAMAN INI DARI KIRI Arloji Romain Gauthier HMS Meteorite edisi terbatas hanya diproduksi 10 buah, seharga CHF68,000 (sekitar IDR 961juta); Romain Gauthier HALAMAN SAMPINGDARI KIRI ATAS Bagian depan dan back case arloji Romain Gauthier Logical One dengan dial dari enamel: Romain Gauthier Insight Micro-Rotor

Siapa target audiens Anda dan bagaimana Anda mendekati mereka? Kami cenderung menarik minat kolektor arloji yang memiliki budaya kuat untuk mengumpulkan arloji, jadi Romain Gauthier mungkin bukan arloji pertama mereka! Meskipun kami memiliki lebih banyak pelanggan di Asia dan Amerika Serikat, kami memiliki beberapa pelanggan di Eropa, Timur Tengah, dan di tempat lain. Apa pun benua atau negaranya, profil klien kami cenderung serupa, menurut saya 80 persen dari mereka adalah pengusaha. Terlepas dari kualitas dan keahlian yang kami lakukan, pelanggan kami menghargai apa artinya mengambil risiko, berkorban, dan memulai dengan tidak ada apa pun, lalu membangun sesuatu yang indah. Sehingga perjalanan saya sendiri dan bagaimana saya membangun merek Romain Gauthier cocok dengan kolektor kami, dan saya pikir nilai-nilai merek kami mencerminkan nilai-nilai para kolektor kami. Dan selalu merupakan hadiah menyenangkan bagi saya jika akhirnya bertemu dengan para kolektor jam kami. Saya selalu terkesan dengan orang-orang hebat seperti apa mereka, perhatian, rendah hati, baik hati, ingin tahu dan bijaksana. Sebagai pembuat jam independen dan pendiri merek, apa tantangan terbesar Anda? Tantangan terbesar bagi pembuat jam independen adalah melakukan hal-hal dengan benar, profesional dan dengan cara terstruktur untuk menciptakan merek dan arloji yang akan bertahan

lama. Dengan melakukan itu, Anda akan dianggap serius. Merek-merek besar dan mapan dapat memanfaatkan sejarah dan reputasi mereka, merek independen mulai tanpa apa-apa dan harus bekerja keras untuk mendapatkan kredibilitas dan mendapatkan kepercayaan dari peritel dan kolektor. Untungnya, ada merek-merek jam independen yang melakukan ini dengan baik, mereka terstruktur, memiliki visi dan menciptakan arloji yang dapat diandalkan untuk masa depan, dan itu membantu reputasi pembuatan jam independen secara keseluruhan. Tetapi tidak semua merek kecil melakukan ini, dan itu dapat merusak citra pembuatan jam independen dan merusak kepercayaan yang dimiliki peritel dan kolektor terhadap merek independen. Ada juga tantangan dari segi pasokan yang dihadapi oleh merek independen. Kemandirian bukan hanya tentang kepemilikan, tetapi tentang mampu mengendalikan nasib pembuatan jam Anda sendiri. Tanyakan saja pada merek-merek independen yang sangat bergantung pada orang lain untuk memasok mereka, dan mereka akan menjawab: “Tidak pernah langsung.� Memang, ketika Anda adalah merek yang lebih kecil, Anda membayar lebih untuk segalanya dan Anda sering berada di belakang antrian. Itulah sebabnya saya memastikan bahwa di Manufaktur Romain Gauthier, misalnya, kami dapat merancang, memproduksi, mendekorasi, merakit, dan membuat sendiri seluruh mesin jam untuk merek arloji kami.

CGW Magazine

45


HALAMAN INI Di Manufacture Romain Gauthier inilah tempat mereka merancang, memproduksi, mendekorasi, merakit, dan membuat sendiri seluruh mesin jam tangan Romain Gauthier

Di Manufaktur Romain Gauthier, misalnya, kami dapat merancang, memproduksi, mendekorasi, merakit, dan membuat sendiri seluruh mesin jam untuk merek arloji kami

46

CGW Magazine

Bagaimana pandangan positif Anda terhadap bisnis membantu membuat Anda begitu sukses dalam apa yang Anda lakukan? Terima kasih telah menyebut pandangan saya positif. Tentu saja, saya bersifat teknis dan Cartesian (pengikut filsuf Perancis RenĂŠ Descartes). Dan etos saya adalah: “Jika kita akan melakukannya, maka mari kita lakukan dengan benar.â€? Gairah dan kreativitas saja tidak akan membuat kita berhasil. Anda juga membutuhkan bisnis, dan gelar MBA membantu saya mengembangkannya. Beberapa orang berpikir bahwa membuat jam itu mudah: Anda menyewa konstruktor mesin jam, membuat komponen, meminta pembuat jam untuk merakitnya, dan Anda sudah siap. Padahal tidak seperti itu. Anda tidak dapat membangun rumah dari tumpukan kartu, Anda perlu membangun sesuatu yang substansial yang akan bertahan lama. Dibutuhkan waktu 20 tahun untuk mencapai posisi kita sekarang: Merancang rencana bisnis, membangun pabrik, menciptakan tim, dan menempatkan savoir-faire pada tempatnya. Pertumbuhan organik yang sehat itu, tidak cepat kilat, tetapi juga tidak terlalu lambat, berarti kita berada dalam posisi yang bagus untuk terus maju dan menjadi lebih kreatif.



Brand Talk

Spring Time Berbagi pengetahuan tentang seni perakitan mesin jam Grand Seiko Spring Drive terbaru

S

ejak didirikan pada tahun 1960, Grand Seiko telah menjadi arloji mewah andalan pembuat jam tangan Jepang, Seiko. Esensi jam tangan Grand Seiko dapat ditemukan dalam ketepatan, keterbacaan, kenyamanan, dan daya tahannya. Pada awal September lalu, salah satu pakar pembuat jam tangan utama dari merek jam ternama ini, Takuya Nishinaka hadir di Jakarta untuk mendemonstrasikan perakitan mesin jam tangan mewah asal Jepang ini di hadapan para kolektor jam tangan mewah dan awak media. Ajang yang diadakan oleh Grand Seiko bersama dengan salah satu peritel eksklusifnya di Indonesia, PT. Eurobutik Bangun Indonesia ini menghadirkan pratinjau eksklusif dari jam tangan terbaru mereka di butik Independent, Pacific Place Jakarta, sekaligus memberikan kesempatan sekali seumur hidup bagi kami untuk menyaksikan sendiri presentasi proses perakitan mesin jam Spring Drive dari Grand Seiko yang dilakukan oleh sang pakar pembuat jam tangan sendiri.

Takuya Nishinaka Pakar pembuat jam di Grand Seiko

48

CGW Magazine

Takuya Nishinaka adalah orang yang tepat untuk menunjukkan kepada kita proses ini karena dia adalah salah satu spesialis mesin jam terbaik. Ia juga telah memenangkan beberapa penghargaan dan sertifikat untuk keahliannya, seperti Medali Emas di Olimpiade Keterampilan Teknis Jepang dalam Perbaikan Jam Tangan pada tahun 2012, dan sebagai bagian dari pekerjaannya, ia juga melatih pengrajin jam baru untuk perusahaan. Dia membuat jam tangan yang menunjukkan upaya umat manusia untuk memahami konsep waktu. Dan sebagai salah satu pembuat jam utama di manufaktur Grand Seiko ini, tentu saja Takuya Nishinaka menjadi incaran para awak media di Tanah Air, termasuk kami dari Collector’s GuideWATCHES, Indonesia. Tujuan dari diadakannya presentasi tersebut adalah untuk menjelaskan kepada para penggemar jam bahwa mesin jam Spring Drive sangat mirip dengan gerakan mesin jam murni. Jadi sebenarnya hanya beberapa detail yang berbeda. Perbedaan


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Bagian dial jam dan back case Grand Seiko Spring Drive; Takuya Nishinaka saat mendemonstrasikan keahliannya merakit mesin jam Spring Drive di Jakarta

Spring Drive dapat dianggap sebagai titik pertemuan antara dua dunia, yaitu dunia mesin mekanis dan elektronik

utama terletak pada organ pengatur mesin. Sebenarnya, mesin ini menggabungkan tiga jenis energi. Kekuatan mesin jam berasal dari spring utama, dan pembuat jam harus mengatur barrel dan ratchet selama proses perakitan. Tenaga listrik berasal dari roda meluncur dan mengaktifkan osilator kuarsa dan Sirkuit Terpadu, dan energi yang dibutuhkan sangat rendah. Kemudian daya elektromagnetik digunakan untuk mengatur roda meluncur, dan ia bekerja seperti rem, jika roda berjalan terlalu cepat, demi memastikan gerakan jarum jam yang konstan. Dan mesin jam Spring Drive dapat dianggap sebagai titik pertemuan antara dua dunia, yaitu dunia mesin mekanis dan elektronik. Dan karena Baselworld tahun ini menandai peringatan 20 tahun tonggak sejarah yang sangat istimewa dalam sejarah Grand Seiko, yang merupakan penemuan teknologi Spring Drive, pertanyaan kami adalah seputar info terbaru mengenai Spring Drive, “Kecuali 4 (empat) model yang mengusung mesin kaliber berpemutar manual tipis terbaru, kami juga merilis SBGC230G dan SBGA407G. Untuk SBGC230G, desainnya mengambil inspirasi dari kekuatan dan kekuatan singa Grand Seiko, tanda yang telah lama menjadi simbol Grand Seiko. SBGA407G memiliki dasar muka jam warna biru dengan motif kepingan salju,� ujarnya.

CGW Magazine

49


Point of View

Elite Heroes, Elite WATCHES Chopard bermitra dengan film aksi terbaru yang diproduksi oleh Netflix, 6 Underground yang sarat dengan adegan aksi dan sensasi ini

50

CGW Magazine


Pada momen-momen paling ekstrem dari film ini, Ryan mengenakan dua jam tangan dari koleksi Mille Miglia yang sporty namun canggih, yaitu Mille Miglia GTS Power Control Grigio Speciale dan Mille Miglia Classic Chronograph

M

ungkin kata-kata yang pantas menggambarkan film aksi terbaru karya Michael Bay, 6 Underground ini adalah mendebarkan dan berani, di mana enam miliarder membuat keputusan untuk berpura-pura mati dan menciptakan unit elit yang didedikasikan untuk memerangi penjahat berbahaya. Di antara para pahlawan yang telah memutuskan untuk mengubur masa lalu mereka untuk mengubah arah masa depan adalah Ryan Reynolds yang memerankan peran karakter utama, dengan kode nama One. Dan sebagai pendukung sejati di industri seni hingga film, termasuk mitra resmi Festival Film Internasional Cannes sejak tahun 1998, Maison Chopard sudah terbiasa dengan set film dan memilih untuk bermitra dengan film aksi terbaru ini. Jam tangan Chopard yang mewah hingga kalung Taman Kalahari yang paling berharga yang pernah dibuat di atelier Maison disorot dengan cemerlang dalam berbagai adegan. Aktor Kanada yang membintangi film yang tayang secara eksklusif di Netflix mulai 13 Desember 2019 lalu ini memainkan perannya dengan cemerlang, dan mengenakan beberapa koleksi arloji Chopard. Yang pertama yaitu L.U.C XPS 1860 Officer dari lini Haute Horlogerie dari Maison, yang terbuat dari emas putih 18 karat dengan penutup belakang kasing

HALAMAN SAMPING DARI KIRI Arloji L.U.C XPS 1860 Officer; Arloji Mille Miglia Classic Chronograph; Arloji Mille Miglia GTS Power Control Grigio Speciale HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Poster film 6 Underground; Dua adegan Ryan Reynolds saat mengenakan arloji Chopard; Mille Miglia Classic Chronograph Racing Colours Edition arloji berengsel. Arloji senilai USD$ 30,300 (sekitar IDR 414 juta) ini bersertifikasi kronometer, dengan tanda “Poinçon de Genève” yang berkualitas dan ditenagai oleh mesin jam ultra-tipis berpemutar otomatis, membuktikan keahlian penyempurnaan yang dikembangkan oleh manufaktur Chopard. Dan pada momen-momen paling ekstrem dari film ini, Ryan mengenakan dua jam tangan dari koleksi Mille Miglia yang lebih sporty walaupun tidak kalah canggih, yaitu Mille Miglia GTS Power Control Grigio Speciale dan Mille Miglia Classic Chronograph. Dengan bentuk jam yang ramping dan keunggulan teknis, kedua arloji chronometer ini melambangkan kejantanan sejati. Penonton juga akan melihat arloji chronometer Mille Miglia Racing Colours dengan jam “Speed Yellow” di pergelangan tangan karakter lain yang dikenal sebagai Two. www.chopard.com

CGW Magazine

51


Point of View

Ebony & Ivory

C

Koleksi jam tangan berbahan kayu buatan Indonesia yang unik dan fashionable

ollector’s Guide-WATCHES, Indonesia pertama kali bertemu dengan pendiri dan desainer Lima Watch, Herman Tantriady di Salon de TE saat berlangsungnya pameran jam tangan HKTDC Watch & Clock Fair 2019 di Hong Kong yang berskala internasional dan terbesar di kawasan Asia, di mana ia menjadi pembicara dalam salah satu forum yang diadakan di hari kedua pameran. Acara Buyer Forum pada tanggal 4 September itu mengusung tema ‘Opportunities in Emerging Markets’, dan Herman

52

CGW Magazine

Tan, sapaan akrabnya, berbagi kisah sukses Lima Watch, yang diikuti oleh pembicara dari merek jam tangan terkenal India, Titan Watch. Didirikan oleh Herman Tantriady pada tahun 2012, Lima Watch adalah sebuah studio desain berbasis di Indonesia dengan spesialisasi dalam menciptakan produk-produk lifestyle alami dan mengusung filosofi sederhana dalam pikiran sang desainer, yaitu “Menambahkan nilai lebih pada sepotong kayu kecil dengan desain bagus”. Dengan menggunakan perpaduan bahan dari stainless steel, kayu jati, maple, ebony Afrika, zebra Wood, karena jenis-jenis kayu itulah yang memenuhi


Sebagai design driven brand, Lima Watch memiliki filosofi: “Adding value to a piece of wood with Good Design� kriteria pilihan warna yang ingin ditampilkan. Ayah dua anak ini memilih nama Lima yang berasal dari insial kedua anaknya, yaitu Eli dan Emma. Berikut perbincangan singkat kami di studionya yang asri di Kompleks Aries Niaga Blok A1/2L, Jl. Taman Aries, Jakarta.

HALAMAN INI DARI ATAS Herman Tantriady di studionya; Arloji Lima Timeloop dan gelang dalam bahan serupa; Dua pilihan arloji Lima A Zenga dari kayu maple atau teak dalam warna hitam atau coklat HALAMAN SAMPING Arloji Lima Astronomer dalam pilihan warna hitam atau coklat

Bagaimana Anda memulai bisnis jam tangan dan bagaimana koleksi ini berkembang selama beberapa tahun terakhir? Saya memulai Lima Watch sebagai personal side project. Saat itu saya lebih disibukkan oleh pekerjaan utama saya sebagai pemilik biro design dan branding. Pada tahun 2012 saya mulai merencanakan untuk membuat jam tangan self-made. Ide yang terpikirkan saat itu adalah membuat jam tangan dari bahan baku kayu, karena kecintaan saya terhadap furniture retro (yang juga menginspirasi dua desain pertama Lima Watch). Pemilihan bahan kayu juga karena saya selalu memiliki concern terhadap bahan kayu yang kurang dihargai di Indonesia. Sebagai contoh, jika kita ke Jepara, kita bisa menemukan meja jati seberat 10kg seharga 2-3 juta, sedangkan kita bisa memanfaatkan sedikit kayu, mungkin hanya 100-200 gram, dengan nilai ekonomi yang sama. Tahun 2013 saya baru menemukan pemasok yang bisa mewujudkan desain jam tangan saya, dan di September 2014 saya meluncurkan desain Lima Watch pertama di Bright Spot Market 2014. Beberapa bulan kemudian model kedua juga diluncurkan. Selanjutnya hingga 2017, saya banyak berkolaborasi dengan beberapa rekan desainer seperti Ayang Cempaka, ilustrator Indonesia yang menetap di Dubai dengan meluncurkan seri Lima X Ayang Cempaka; dengan Conture dengan desain Lima Pagi dan Lima Sore berbahan concrete; dengan Nerdmob dengan desain Lima Time Loop, dan terakhir dengan Disney Indonesia, kami meluncurkan dua seri Lima Pagi, Mickey Mouse dan Donald Duck. Di tahun 2017 kami meluncurkan jam berbahan stainless steel dengan nama Astronomer yang terinspirasi oleh angkasa dan dunia astronomi. Tahun

CGW Magazine

53


2019 Kami meluncurkan Lima Zenga, jam tangan berbahan gabungan kayu dan stainless steel, terinspirasi dari Japanese Zen Garden. Tahun 2020 ini kami berencana meluncurkan jam mechanical movement pertama Lima Watch. Sebagai pendiri merek Lima watch, apa tantangan terbesar Anda? Saya merasa cukup beruntung karena saat peluncuran jam ini di tahun 2014, gerakan Local Brand sedang melanda Indonesia, sehingga dukungan, apresiasi dan antusiasme terhadap Lima Watch sangat tinggi. Beberapa stockist baik dalam dan luar negeri segera menghubungi kami untuk menjual Lima di negara mereka. Jadi bisa dibilang pekerjaan rumah di bidang branding sudah teratasi dengan sendirinya. Bagi saya, tantangan terbesar di tahun 2020 ini adalah terjadinya pergeseran segmen harga menengah (medium priced watch) yang adalah segmen Lima Watch, perlahan menuju ke medium-high priced watch. Sedangkan segmen jam tangan murah tidak beranjak ke jam tangan dengan harga menengah. Istilahnya, harganya nanggung. Target pasar awal Lima Watch, sekarang mulai beranjak ke segmen entry level mechanical watch dan premium watch, sedangkan segmen jam tangan murah tetap bertahan di jam tangan dengan harga di bawah U$50. 54

CGW Magazine

Siapa target pasar jam tangan ini dan bagaimana Anda mendekati mereka? Target kami adalah medium to high income. Pembeli Lima Watch mampu membeli jam tangan premium, namun juga dapat menghargai keunikan desain yang ditawarkan Lima Watch. Tidak ada usaha khusus untuk medekati pasar, yang konsisten kami lakukan adalah melakukan branding agar selalu terasosiasi dengan apa yang sedang “in�, apa yang sedang aktual di saat ini. Sebagai contoh, jam kami dijual di Apurva Kempinski Bali, hotel bintang lima yang baru dibuka beberapa bulan lalu. Kami juga ada di M-Bloc Space, sebuah proyek inisiasi kreatif baru yang di buka akhir tahun 2019. Merek jam lain mulai menciptakan jam tangan pintar. Apakah Anda memiliki rencana untuk membuat jam tangan serupa? Sebagai brand yang lahir dari personal passion, Lima tidak akan membuat produk yang tidak saya yakini, walaupun marketnya besar. Menurut saya Jam Pintar adalah komputer. Sedangkan jam tangan adalah gabungan seni dan mechanical engineering yang memiliki nilai estetika yang tinggi (Jika didesain dengan baik).


Koleksi jam yang membuat hati senang, bukan jam yang dikoleksi karena orang lain mengoleksinya. Collect just for the fun of collecting it! Bagaimana Anda melihat pasar jam tangan di Indonesia, dibandingkan dengan negara-negara Asia lain? Pasar jam tangan Indonesia secara online, masih dikuasai low priced market watch, jam-jam tangan yang diimpor langsung dari China, atau jam lokal yang dibuat dengan kualitas buruk seharga 250.000-750.000. Sedangkan di market offline, medium priced watch tidak memiliki pasar yang terlalu besar, padahal di negara Asia lainnya, segmen ini justru yang paling besar. Banyak pelanggan Lima Watch yang membeli dari Hongkong, China dan Taiwan. Apa yang membuat merek jam tangan Anda berbeda dari merek jam tangan lain? Sebagai brand lokal dan didesain di Indonesia, sudah menjadi nilai jual yang baik di dalam negeri. Kami selalu percaya jam tangan yang baik memiliki desain yang baik juga, jam yang unik dan ikonik, yang bisa menjadi “conversation starter� bagi pemakai dan lawan bicaranya. Jam yang memiliki “cerita� sehingga dapat menginspirasi pemakai, dan juga lokal brand / desainer lokal lainnya. HALAMAN INI Herman Tan dan teamnya di studio di mana ia bekerja mendesain, bereksperimen dengan berbagai bahan hingga merakit beberapa bagian mesin jamnya HALAMAN SAMPING Beragam model jam Lima hasil kolaborasinya dengan berkolaborasi dengan beberapa rekan desainer seperti Ayang Cempaka, Conture, Nerdmob hingga Disney Indonesia

Adakah saran untuk penggemar dan kolektor jam tangan pemula? Untuk kolektor pemula, selalu koleksi jam premium yang jarang ditemukan. Jika terlalu mahal, bisa mulai dengan jam vintage / 2nd hand. Merek jam tangan seperti Omega, Rolex, Tudor, Cartier cukup affordable sebagai starter. Seiko juga merupakan merk entry level yang baik untuk dikoleksi. Sedangkan untuk jam tangan Quartz, coba koleksi saja jam tangan dengan desain yang super unik, yang penting koleksi jam yang membuat hati senang, bukan jam yang dikoleksi karena orang lain mengoleksinya. Collect just for the fun of collecting it. www.limawatch.com

CGW Magazine

55


Collector’s Corner

Watch Art

Grand Exhibition

Singapore 2019 Pameran jam termegah dan terbesar pertama Patek Philippe yang meraih jumlah pengunjung lebih dari 68.000 selama 16 hari pameran

56

CGW Magazine


Pameran termegah di kawasan Asia ini ditutup dengan jumlah 68.000 pengunjung selama 16 hari pameran HALAMAN SAMPING Dekorasi megah dan penuh warna di depan pintu masuk ruang pameran HALAMAN INI Tiga tampilan detil arloji mewah Patek Philippe Grand Complication Sky Moon Tourbillon Ref 6002G-010

A

jang pameran jam tangan Patek Philippe Watch Art Grand Exhibition Singapore yang diadakan di Sands Theatre, Marina Bay Sands sejak tanggal 28 September hingga 13 October lalu telah menjadi pameran jam tangan kelima mereka dan yang terbesar hingga saat ini, menyusul Watch Art Grand Exhibition di Dubai pada 2012, Munich pada 2013, London pada 2015 dan New York pada 2017. Pameran termegah di kawasan Asia ini ditutup dengan jumlah 68.000 pengunjung selama 16 hari pameran. Pameran yang terbesar dari jenisnya dan memerlukan lebih dari dua tahun dalam persiapan hingga pembuatannya ini menawarkan wawasan mendalam tentang alam semesta dan mahakarya Patek yang disambut hangat para kolektor, penggemar seni pembuatan jam dan masyarakat umum yang hadir di acara tersebut, karena dapat secara langsung menyaksikan dunia Patek Philippe dan seakan-akan mengunjungi langsung salon bersejarah, pabrik, atau Museum Patek Philippe di Jenewa.

CGW Magazine

57


Lebih dari 400 arloji luar biasa dipamerkan di dalam 10 kamar bertema yang membentang seluas 1.800 meter persegi 58

CGW Magazine

Bertempat di ruangan seluas total 1.800 meter persegi di Sands Theatre, Marina Bay Sands Theatre yang bergengsi, pameran yang pertama kalinya diadakan secara besar-besaran dan sangat megah di Asia ini menjadi indikasi betapa pentingnya Asia bagi industri jam tangan mewah global. Ini juga merupakan bukti dari tekad keluarga Thierry Stern sebagai pewaris merek ini untuk tetap menjadikannya bisnis mandiri dan milik keluarga. Ruangan di Sands Theatre disulap dan dikonfigurasi ulang untuk memindahkan lebih dari 1.000 kursi, demi memberikan ruang bagi lebih dari 400 arloji luar biasa yang dipamerkan di dalam 10 kamar bertema yang membentang seluas 1.800 meter persegi. Kami dari Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia hadir memenuhi undangan Patek Philippe dan menyaksikan sendiri betapa megahnya suasana pameran ini, yang tidak hanya memamerkan koleksi jam tangan terbaik dan terlengkap mereka, namun termasuk 120 instrumen ketepatan waktu bersejarah dari Patek Philippe, dan beberapa arloji paling rumit yang pernah dibuat oleh Patek Philippe, yaitu Calibre 89 dan Star Calibre 2000.


HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Jam saku Patek Philippe - 992/153G Lepinedari emas putih dengan lukisan harimau putih; Arloji Patek Philippe Minute Repeater 7000 Rose Gold / Titmice in the Reed; Arloji Calatrava 5089G-084 “Phoenix HALAMAN INI DARI ATAS Ruang untuk para pakar pembuat jam mendemonstrasikan keahlian mereka; Dua ruangan Rare Handcrafts

Kami berkesempatan untuk mewawancarai Presiden Patek Philippe Thierry Stern (simak lengkapnya di halaman 40-43, dan juga berbincangbincang dengan Head of Creations Patek Philippe, Sandrine Stern yang telah membuktikan kemampuannya selama bertahun-tahun bersama perusahaan. Ia menikah dengan Thierry Stern, Presiden Patek Philippe dan telah mencurahkan hati dan jiwanya ke dalam perusahaan selama ini. Kami berjumpa singkat di ruang pameran, dan kami sempat bertanya tentang hubungan antara arloji dan kerajinan tangan yang langka, dia mengaku bahwa keduanya saling melengkapi, “Saat Anda merancang arloji dari salah satu lini, terkadang Anda juga akan mendapat ide dari kerajinan tangan pembuatan jam yang langka. Dan begitupun sebaliknya, dan Patek Philippe adalah keduanya.” Dan saat kami bertanya tantangan apa saja menjadi Head of Creations, ia mengaku, “Kami memiliki tantangan setiap hari karena Anda harus bertemu, lalu menggabungkan orang-orang menjadi satu. Anda harus memahami orang, kami harus menemukan desain baru. Ini tantangan besar setiap

CGW Magazine

59


60

CGW Magazine


Kami memilih untuk memiliki beberapa tantangan pada setiap arloji dengan teknik marquetry, enamelling, inovasi dan lainnya, dan itu semua adalah tantangan besar ~ Sandrine Stern hari. Dan segera setelah Anda tahu bahwa Anda akan memiliki pameran besar seperti ini, Anda harus mengembangkan jam tangan. Kami tidak punya pilihan. Dan ketika Anda tidak punya pilihan, Anda harus melakukannya, sehingga Anda menemukan solusinya dan seperti yang Anda lihat, kami tidak mengerjakan jam tangan yang mudah. Kami memang memilih untuk memiliki beberapa tantangan pada setiap arloji dengan teknik marquetry, enamelling, inovasi dan lainnya, dan itu semua adalah tantangan besar.� Bagi Thierry Stern sendiri, dampak dari diadakannya pameran serupa terhadap masyarakat global sangatlah besar, “Pameran ini menghasilkan dua efek utama. Acara di Singapura ini merangkul tujuh negara di kawasan ini termasuk Indonesia, yang khususnya menghargai dan sangat mementingkan nilai-nilai bisnis keluarga. Apa yang kami perhatikan adalah bahwa pameran ini menarik kolektor dan juga orang-orang baru, yang hanya tertarik oleh rasa ingin tahu dan keindahan dari koleksi yang dipamerkan. Ketika mereka membangun ketertarikan dari pengalaman mereka sendiri, mereka tidak lagi hanya melihat dua jarum jam pada dial, melainkan juga memahami merek, sejarah, kualitas, mesin jam dan pekerjaan di belakang arloji mewah tersebut. Klien-klien baru yang potensial ini percaya pada Patek Philippe, yang citranya diperkuat, tetapi seluruh industri arloji juga mendapat manfaat dari kesadaran akan kerajinan kami ini. Ini termasuk kaum muda dan wanita yang menghargai teknik atau estetika. Kedua, kami melihat peningkatan permintaan yang sangat konkret dari peritel di kawasan ini setidaknya selama dua tahun setelah setiap pameran,� akunya.

HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Thierry Stern; Jerome Pernici; Dr. Peter Friess; Tiga tampilan jam saku Patek Philippe P 1713 Star Caliber 2000; Sandrine Stern, Head of Creations; Deepa Chatrath, General Manager Geneva Master Time HALAMAN INI DARI ATAS Beragam model jam saku dan arloji Patek Philippe dari koleksi Museum dan koleksi Singapore dan Asia Tenggara; Hari minggu khusus untuk keluarga dan membuat anak-anak belajar tentang jam tangan

Terdapat 10 ruangan tematik yang mencakup topik mulai dari sejarah Patek Philippe hingga kerajinan tangan langka, museum dan koleksi terkini. Selain itu juga pengunjung dapat melihat langsung dan berinteraksi dengan para pembuat jam di sana, dan melihat seluruh proses pembuatan jam. Bahkan diadakan dua hari Minggu khusus yang disiapkan sebagai hari keluarga, dengan acara khusus untuk membuat anak-anak bersemangat mengetahui tentang jam tangan. Dan pengunjung diharapkan dapat membuktikan bahwa apa yang mereka lihat adalah kenyataan, bukan sesuatu yang palsu, sama seperti ketika pergi langsung ke museum atau pabrik Patek di Jenewa, di mana kita akan dapat melihat keajaiban horologis yang sama persis, dan orang-orang yang sama yang bekerja dengan dedikasi penuh pada jam tangan. Di ajang ini Patek juga khusus meluncurkan enam jam tangan Edisi Khusus Singapura 2019, yaitu World Time Minute Repeater dengan cakram enamel cloisonnĂŠ yang menggambarkan peta Singapura, World Time Chronograph berwarna hitam dan merah, Aquanaut hitam dan merah dari stainless steel, Aquanaut Luce warna merah raspberry untuk wanita berbahan baja tahan karat, dan Calatrava Pilot Travel Time dalam warna biru kelabu. www.patek.com

CGW Magazine

61


Collector’s Corner

No Time To Die Kolaborasi terbaru Omega dan James Bond

62

CGW Magazine


HALAMAN INI Daniel Craig; Tampilan arloji Omega versi dengan gelang jam dari rantai jala titanium HALAMAN SAMPING Arloji Omega Seamaster Diver 300M 007 Edition

J

ika Anda penggemar setia film-film Agen 007, Anda pasti masih ingat salah satu adegan dalam film Casino Royale 2006, di mana James Bond tengah duduk di kereta dalam perjalanan ke Montenegro bersama kekasih barunya Vesper Lynd, yang memandang pergelangan tangannya dan tiba-tiba dengan dipenuhi rasa ingin tahu bertanya, “Rolex?”. James Bond yang diperankan oleh Daniel Craig menjawab santai, “Omega.” Jam tangan yang elegan namun tetap sporty memang paling cocok untuk seorang agen rahasia yang harus selalu siaga dan melakukan aktivitas fisik seperti bertarung dengan penyerangnya dan tiba-tiba harus melompat ke air. Sebetulnya James Bond sudah akrab dengan jam tangan Omega sejak film GoldenEye pada tahun 1995, berkat pilihan Lindy Hemming, seorang perancang kostum yang terlibat di dalam semua film James Bond mulai dari GoldenEye hingga Casino Royale. Sejak itu Omega dipercaya menjadi jam tangan resmi sang agen rahasia yang paling dikagumi di dunia itu. Dan pada 4 Desember lalu, pembuat jam tangan

“Saat merancang bersama Omega, kami memutuskan bahwa jam tangan yang ringan adalah kunci bagi seorang tentara seperti 007.” ~ Daniel Craig asal Swiss, Omega menyelenggarakan acara di sebuah lounge mewah di lantai teratas Hotel Standard, New York untuk merayakan peluncuran jam tangan James Bond terbarunya, yaitu Omega Seamaster Diver 300M 007 Edition, yang dihadiri aktor Daniel Craig bersama para produser Michael G. Wilson dan Barbara Broccoli, dan Presiden dan CEO Omega, Raynald Aeschlimann. Aeschlimann menegaskan, “Banyak kualitas yang dimiliki James Bond juga dimiliki Omega, mulai dari gaya yang elegan, semangat bertualang dan ketepatan waktu yang sangat tinggi. Kami tidak sabar untuk memperkenalkan jam tangan terbaru yang akan dikenakannya

CGW Magazine

63


di layar lebar nanti.” Koleksi Seamaster Diver 300M 007 Edition terbaru ini telah dibuat secara khusus untuk memenuhi berbagai kebutuhan 007. Seperti yang diharapkan oleh produser film Michael G. Wilson dan Barbara Broccoli, “Pengalaman Bond di dalam kemiliteran adalah dasar dari karakter 007. Jadi sudah sepantasnya rancangan terbaru Omega juga mencerminkan sisi identitasnya yang ini. Bond dan Omega telah menjadi suatu kesatuan hampir ¼ abad sekarang, jadi saat kami mempersiapkan peluncuran film Bond yang ke-25, tidak ada waktu yang lebih tepat untuk juga meluncurkan jam tangan James Bond terbaru.” Dan berbicara seputar keterlibatannya dalam proses desain jam, Daniel Craig mengaku, “Saat merancang bersama Omega, kami memutuskan bahwa jam tangan yang ringan adalah kunci bagi seorang tentara seperti 007. Saya juga mengusulkan berbagai detail dan warna antik untuk memberikan sisi unik dari jam tangan ini. Hasil akhirnya benarbenar menakjubkan.” Terbuat dari bahan Titanium Grade 2 yang ringan, jam tangan berdiameter 42mm ini memiliki dua pilihan tali jam, yaitu versi dengan rantai jala titanium atau Nato strap berwarna coklat tua, abuabu dan krem dan memiliki tampilan vintage, berkat dial jam aluminium dan bezel berwarna “tropical” brown. Punggung jam tangannya sendiri dilengkapi sistim penguncian NAIAD Lock, yang memungkinkan semua tulisan diposisikan tegak sempurna. Jam tangan istimewa ini dilengkapi sebuah mesin yang tangguh, yaitu Omega Co-Axial Master Chronometer Caliber 8806, yang telah mencapai standar tertinggi dalam industri jam tangan dalam hal ketepatan, kinerja penghitungan waktu, dan kekebalan magnet. Arloji ini tahan air hingga 30 bar (300 m / 1000 kaki) dan

HALAMAN SAMPING DARI ATAS President & CEO Omega Raynald Aeschlimann dan Daniel Craig bersama para produser fim, Michael G. Wilson dan Barbara Broccoli; Arloji ini didesain dengan mempertimbangkan kebutuhan militer HALAMAN INI Dua pilihan tali jam, yaitu versi dengan rantai jala titanium atau versi dengan tali jam Nato strap berwarna coklat tua, abu-abu dan krem

64

CGW Magazine


Arloji ini dilengkapi mesin Omega CoAxial Master Chronometer Caliber 8806, yang telah mencapai standar tertinggi dalam industri jam tangan dalam hal ketepatan, kinerja penghitungan waktu, dan kekebalan magnet dilengkapi dengan garansi 5 tahun penuh Omega. Pada punggung jam tangan juga dapat ditemukan angka-angka tergrafir dengan format seperti pada sebuah jam tangan militer yang sebenarnya. Arti dari angka-angka ini adalah: “0552” untuk nomor kode khusus personil Angkatan Laut; “923 7697” adalah nomor untuk jam tangan penyelam; dan huruf “A” adalah kode yang dipakai untuk menandakan bahwa jam tangan ini memiliki putaran yang screw-in. Angka “007” adalah nomor agen James Bond, dan terakhir, angka “62” adalah tahun pertama kalinya film James Bond dirilis. Arloji yang didesain dengan mempertimbangkan kebutuhan militer ini tidak diproduksi terbatas, sehingga dapat melengkapi koleksi jam tangan Omega dari para kolektor dan penggemarnya di dunia. Akan tersedia di butik-butik Omega di seluruh dunia mulai bulan Februari 2020 mendatang. www.omegawatches.com CGW Magazine

65


Collector’s Corner

Why We Love Leica

Peluncuran Leica SL2 bagi para penggemar fotografi Tanah Air

B

agi Anda para penggemar fotografi, Leica Store Jakarta mengundang Anda untuk mengunjungi Leica Playground yang memamerkan portofolio fotografi dari Nicholas Saputra mulai 17 November - 2 Desember 2019. Nicholas menampilkan 17 foto yang menceritakan tentang masyarakat Sumba, kehidupan sehari-hari mereka serta kedekatan hubungan mereka dengan alam yang juga terkenal sebagai tanah surga kuda di Indonesia. Dan khusus bagi para kolektor kamera Leica dan penggemar fotografi di Tanah Air, Leica Camera AG melalui distributor resminya di Indonesia, Leica Store Jakarta baru saja meluncurkan Leica SL2, penerus dari Leica SL. Kamera baru ini menawarkan CMOS sensor dengan 47 megapixels untuk kualitas gambar yang superior, Leica Object Detention AF terbaru, Leica EyeResÂŽ viewfinder dengan resolusi yang lebih tinggi, sensor-shift technology, serta prosesor Maestro III untuk pengoperasian yang lebih cepat. Beragam keunggulan kamera ini ditunjukkan langsung oleh Duta Leica Indonesia, Tommy A. Siahaan dan Friends of the Brand, Nicholas Saputra dalam demo yang diadakan di Leica Playground, sebuah pameran foto serta pusat kegiatan yang Leica dedikasikan untuk para pecinta fotografi di Indonesia. Nicholas Saputra sebagai Leica Friends of the Brand berkesempatan menjadi

66

CGW Magazine


HALAMAN SAMPING Dua tampilan kamera Leica SL2; Leica Friend of the Brand, Nicholas Saputra HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Director Leica Store Jakarta, Bernard Suwanto; Managing Director Leica Camera Asia Pacific, Sunil Kaul; Friend of the Brand, Nicholas Saputra dan Duta Leica Indonesia, Tommy A. Siahaan; Tommy menjajal kamera terbaru Leica; Nicholas dengan salah satu foto karyanya; Marketing & Public Relation Leica Indonesia, Jacqueline, penari balet yang menjadi model foto dan Bernard Suwanto

Performa kamera ini sangat cepat, sehingga menguntungkan bagi saya yang menyukai fotografi spontan ketika saya melakukan perjalanan untuk mengabadikan momen-momen berharga” ~ Nicholas Saputra salah satu orang pertama yang untuk menggunakan kamera yang cocok untuk berbagai jenis fotografi ini. Hasil jepretan yang diambil oleh Nicholas dengan Leica SL2 juga dipamerkan di Leica Playground, Plaza Senayan. Nicholas Saputra mengaku, “Saya merasa terhormat menjadi salah satu pengguna Leica SL2 pertama di Indonesia. Desain kamera serta interface menjamin kemudahan untuk para pengguna, terutama pada click wheel, joystick dan tiga tombol yang ditempatkan strategis, dapat dikonfigurasikan secara individual, yang secara keseluruhan dapat dioperasikan dengan mudah. Apalagi, performa kamera ini sangat cepat, sehingga menguntungkan bagi saya yang menyukai fotografi spontan ketika saya melakukan perjalanan untuk mengabadikan momen-momen berharga.”

cepat dari pendahulunya, dilengkapi dengan 5-axis body-stabilization untuk mengatasi guncangan kamera dengan cepat dan efisien, Electronic ViewFinder beresolusi 5,76 megapixels, serta Leica Object Detention AF terbaru untuk memastikan fokus otomatis yang cepat dan handal.”

SL2 adalah satu-satunya mirrorless camera yang dirancang dan dibuat di Jerman, dengan konstruksi logam padat yang tak tertandingi serta kulit elegan yang memberikan kenikmatan fotografi selama bertahun-tahun. Leica SL2 terbaru juga didukung oleh Leica FOTOS, aplikasi serbaguna yang tersedia untuk Android dan iOS. Seperti diungkapkan oleh Director of Leica Store Jakarta, Bernard Suwanto, “Kamera baru Leica SL2 mengusung nuansa baru untuk mirrorless photography. Dengan mendengarkan secara cermat saran yang disampaikan oleh para fotografer dan pemilik SL, Leica melakukan beberapa upaya untuk mendorong teknologi dan inovasi yang tetap mengedepankan desain serta warisan yang telah ada. Perkembangan terbaru terdapat pada resolusi kamera yang dua kali lebih

Leica SL2 adalah pasangan sempurna untuk semua jenis fotografi, berkat user interface yang inovatif. Penyelarasan dengan desain M dan Q yang sudah ada sebelumnya membuat penyesuaian menjadi lebih mudah untuk para fotografer. Leica SL2 memiliki ukuran yang sama dengan pendahulunya dan terasa sangat ringkas saat digenggam. Lebih dari itu, Leica SL2 juga menawarkan koneksi tanpa batas. Dilengkapi dengan L bayonet lens mount, Leica SL2 tidak hanya cocok dengan lensa SL-System dan TL-System, kamera ini juga cocok dengan lensa legendaris dari sistem M, S and R Leica melalui adapter, yang menyediakan lebih dari 170 pilihan lensa Leica, serta cocok dengan segala situasi fotografi. www.leicastoreid.com

CGW Magazine

67


Collector’s Corner

New Luxury Koleksi Santos dan Baignoire terbaru dari Cartier yang menggoda

T

ahun ini menandai kembalinya model-model ikonik jam tangan Cartier dari koleksi Santos yang maskulin dan edgy, serta Baignoire yang feminin dan elegan, keduanya menampilkan inovasi dalam keindahan desainnya yang khas. Cartier Santos yang khas dengan bentuk case persegi dan angka-angka Romawi itu mengambil namanya dari nama seorang pilot asal Brasil, Alberto Santos-Dumont, untuk siapa arloji tersebut pertama kali dibuat oleh Louis Cartier pada tahun 1904. Terdapat empat model terbaru, yaitu Santos de Cartier Chronograph, Santos de Cartier Large, Santos de Cartier Skeleton dan Santos-Dumont. Khusus untuk Santos-Dumont, mesin jamnya adalah quartz ‘otonomi tinggi’ yang memiliki baterai yang dibuat untuk bertahan selama enam tahun, dua kali lebih lama dari baterai biasa. Koleksi Santos lainnya hadir dengan model tiga jarum jam dan kronograf otomatis, serta model kerangka Noctambule yang unik, dimana bridge arloji dilapisi pigmen Super-LumiNova® yang memancarkan cahaya yang tersimpan begitu malam tiba.

68

CGW Magazine


HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Santos de Cartier Skeleton; Santos de Cartier Chronograph; Santos de Cartier Large; Santos-Dumont HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Baignoire Allongée dari emas pink bertatahkan berlian; Baignoire Allongée dengan tali jam kulit buaya; Baignoire Allongée dari emas putih bertatahkan 894 butir berlian; Baignoire dalam versi emas putih bertatahkan 228 berlian dan tali kulit buaya warna biru gelap

“I’ve always been charmed by simplicity” ~ Alberto Santos-Dumont

Koleksi kedua adalah Baignoire yang berarti “bak mandi” di Perancis, pertama kali dibuat pada tahun 1912 ketika Louis Cartier mengambil bentuk jam tangan bulat tradisional dan merentangkannya, menghasilkan bentuk bak mandi. Cartier memiliki misi untuk “mengungkapkan kekuatan desain pembuatan jam yang tersembunyi dalam bentuk biasa”, terlihat dalam dua model terbarunya, Baignoire dan Baignoire Allongée, dan masih dengan desain yang sama namun telah berevolusi, dengan case jam yang terintegrasi dengan caseback, gelang jam yang ramping, angka Romawi yang didesain ulang dan kedap air hingga 30m. www.cartier.com

CGW Magazine

69


Connoisseur’s Corner

Buy Low, Sell High

Kolumnis kita, Dr. Bernard Cheong adalah duta Fondation de la Haute Horlogerie dengan lebih dari 3,000 koleksi arloji mewah dan pengetahuan tentang horologi yang tiada duanya. Di edisi kali ini ia berbagi pengalamannya dalam hal berinvestasi dengan jam tangan. Beli murah, dan jual mahal. Semua tahu prinsip itu. Karena otak emosional yang telah berkembang maksimal, semua homo sapiens atau manusia modern yang normal dan bahkan sangat intelektual adalah pengambil keputusan yang emosional. Fakta ini selalu membuat pengiklan bisa memanfaatkannya. Artinya, Anda dan saya, sembilan dari 10 orang akan membeli sesuatu yang “kata orang� sangat bagus, dan punya harga jual kembali yang tak kalah bagus pula. Benar, kan? Hal seperti itu akan terjadi. Jadi akhirnya kita mau membeli dengan harga tinggi, dengan harapan bisa menjual lebih tinggi lagi. Tapi itu omong kosong belaka. Coba Anda perhatikan opini saya sebagai seorang dokter, dan juga anggota resmi perusahaan-perusahaan kolektif yang menjual jam tangan. 99 dari 100 orang akan selalu membeli dengan harga tinggi dari 2010. Benar, saya memang menghasilkan untung, sejak 1975 hingga 2011 atau 2013. Saya menjual dengan harga dua-tiga kali lipat dari harga beli atau yang saya bayarkan sebelum 2010. Sekarang coba kita perhatikan DUA fakta ini: (1) Membeli dengan harga yang bagus akan selalu menguntungkan Anda. Dengan kondisi mata uang saat ini, satu-satunya hal yang stabil dan konsisten untuk dibeli, dinikmati, dan dijual kembali dengan harga lebih tinggi adalah jam tangan atau karya seni. (2) Buat saya, membeli dengan harga rendah adalah SEGALANYA. Itu memungkinkan saya melakukan suatu hal yang sudah jelas: menjual dengan tawaran harga murah juga pada orang lain nantinya. Alasan orang tidak melakukannya sudah jelas. Mereka tidak bodoh. Membeli produk baru dan luar biasa seperti jam tangan itu bisa menguras uang Anda hingga 50%. Tapi Anda membeli jam tangan baru karena alasan yang sangat logis, yaitu untuk hadiah, atau karena ia sangat eksklusif dan langka, Anda mungkin takkan punya kesempatan untuk membeli yang bekas. Mari kita lihat beberapa contoh berikut. Apakah Anda akan bisa mendapatkan salah satunya dengan harga sama seperti ketika pertama dijual, atau bahkan setengah dolar lebih murah dari harga jual pertamanya. Supaya adil, saya tidak akan mencontohkan arloji yang sudah menjadi Parmigiani Toric Tourbillon

70

CGW Magazine


Dr. Bernard Cheong

koleksi museum, tapi arloji-arloji yang bisa Anda temukan secara online, atau di pelelangan: 1. Jam tangan Greubel Forsey yang terbuat dari platinum. Dulu harganya US$500.000. Bekasnya dijual minimal US$800.000, bila kondisinya masih sangat bagus. 2. Modern Parmigiani Toric Tourbillon keluaran 2006, dari platinum. Bisakah Anda temukan salah satu dari 10 koleksi terbatas ini? Dulu harganya US$58.000. Sekarang bekasnya dalam kondisi sangat bagus masih mematok harga US$88.000. 3. Panerai Steel Tourbillon edisi pertama, dengan muka arloji hitam, tanpa kata “tourbillon� terpampang di muka arlojinya. Harga jual barunya US$48.000. Ketika dipasarkan, pasar PAM masih terlalu muda, dan kaum berduit masih belum dapat menerima konsep tourbillon “rahasia.� Sekarang harganya US$120.000. Dari 100 yang dibuat, paling-paling Anda hanya akan melihat 12 di antaranya berpindah tangan berulang kali. 4. TAG Heuer V4 dari polished gold, keluaran 2009 dan hanya dibuat 60 buah. Harganya dipatok US$100.000, tapi kala itu tidak ada yang mau membeli hanya demi status. Kemudian harganya diturunkan menjadi US$68.000. Meski begitu, bahkan sekarang pun, ketika tugas pertama John C. Biver adalah me-reboot arloji buatan 10 tahun silam itu dengan bahan karbon (plastik), model itu habis terjual dengan harga di atas harga ritel: US$110.000. Versi emas solidnya bahkan tidak bisa ditemukan,

Satu-satunya hal yang stabil dan konsisten untuk dibeli, dinikmati, dan dijual kembali dengan harga lebih tinggi adalah jam tangan atau karya seni meski Anda sudah susah payah mencari. Bekas, tergores, apa pun itu kondisinya, model ini tetap banyak dicari karena mirip arloji Richard Mille buatan Patek! Nyeni, indah, tangguh. Harganya? US$160.000. 5. Cabestan Vertical Winch Tourbillon. Ketika pertama dijual oleh pemanufaktur Swiss itu pada 2006, seharga US$500.000 lebih, rasanya masih terlalu dini untuk harga setinggi itu. CEO baru mereka menurunkan harga untuk segelintir unit yang masih tersisa dari 100 arloji itu dengan diskon besar, menjadi hanya US$150.000. Jika Anda paham permesinan, atau memiliki akses atau teman-teman yang mengerti, ini mesin yang kuat, handal, dan mudah diperbaiki. Semua terbuka, posisi komponennya berjarak, mudah dilepas satu per satu bila perlu reparasi. Jika saat ini Anda punya dana US$150.000, Anda dapat membeli Cabestan baru. Lalu, tinggal tunggu tibanya tahun 2020, saat Anda bisa menjualnya kembali dan mendapat untung! Sejauh ini, saya masih punya rekor yang tidak terpecahkan untuk membeli apa yang tidak akan dibeli kebanyakan orang. Dan karenanya harganya rendah. Saya menuai hasilnya tiap lima sampai 10 tahun. Saya akan menuai dengan lebih cepat dan lebih banyak. Ikutilah jejak saya. Saya tahu bagaimana menikmati hidup, dan saya tahu saya hanya punya satu kesempatan untuk melakukannya dengan tepat.

CGW Magazine

71


Special Report

Exploring The Wonders Of Nature Petualangan paling menantang mendaki pegunungan hingga menyusuri gua-gua di Tu Lan, Vietnam bersama Montblanc 1858 yang tangguh dan legendaris

72

CGW Magazine


Kami diberi kesempatan untuk secara bergantian menjajal langsung ketangguhan jam tangan Montblanc 1858 terbaru yang ikonik ini

K

eberhasilan Montblanc sebagai merek global terkadang membuat kita lupa akan fakta bahwa nama merek produk mewah ini diambil dari nama gunung tertinggi di benua Eropa yang berdiri di ketinggian 4.810 meter. Saat Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia menerima undangan untuk meliput ketangguhan koleksi Montblanc 1858 terbaru di pegunungan dan gua yang terdapat di Tu Lan Cave System, Vietnam, kami belum dapat membayangkan betapa tangguhnya jam tangan tersebut hingga mengalaminya sendiri.

HALAMAN SAMPING Dua pilihan model arloji Montblanc 1858 Geosphere terbaru HALAMAN INI DARI ATAS Rombongan awak media berpose bersama di gua Tu Lan Cave; Montblanc 1858 Geosphere Edisi Terbatas yang sangat eksklusif

Dan dari sekian banyak undangan peliputan yang kami terima, mungkin petualangan bersama Montblanc untuk mendaki pegunungan hingga menjelajahi beberapa gua Tu Lan di desa Tan Hoa, Quang Binh, Vietnam yang berlangsung pada tanggal 30 Juli hingga 2 Agustus lalu adalah pengalaman paling ekstrem yang paling memacu adrenalin. Salah satu tim redaksi kami, Fatorahman bersyukur mampu menuntaskan perjalanan selama dua hari dan satu malam yang paling menantang dan membutuhkan kekuatan fisik yang prima ini, sementara ada awak media yang tidak sanggup meneruskan perjalanan mendaki pegunungan, melalui hutan belantara dan berenang mengarungi sungai dan beberapa gua di lembah Tu Lan tersebut. Selama menempuh perjalanan yang penuh tantangan yang dipandu oleh Oxalis Adventure Tours ini, awak media

CGW Magazine

73


Terdapat tiga koleksi terbaru, yaitu Montblanc 1858 Automatic Chronograph, Montblanc 1858 Automatic dan Montblanc 1858 Geosphere yang diproduksi terbatas diberi kesempatan untuk secara bergantian menjajal langsung ketangguhan jam tangan Montblanc 1858 terbaru yang ikonik, yang tahun ini diluncurkan dalam tiga Edisi Terbatas. Dan dari kegiatan mendaki puncak pegunungan yang tertinggi, menembus hutan lebat, melintasi ladang hingga menjelajahi gua dan menyelam di sungai dan danau yang penuh tantangan ini, terbukti sudah bahwa Montblanc 1858 adalah teman yang dapat diandalkan oleh para petualang yang tak kenal takut dan penjelajah. Koleksi Ikonik Montblanc 1838 Akurasi tinggi, kemudahan membaca waktu dan tangguh untuk dikenakan dalam kondisi esktrem adalah ciri khas jam tangan profesional legendaris buatan Minerva dari tahun 1920-an dan 1930-an yang dirancang untuk penggunaan dan eksplorasi militer. Terinspirasi oleh arloji bersejarah itulah diluncurkan koleksi terbaru Montblanc 1858 tahun ini, sekaligus memberikan penghormatan pada warisan manufaktur Minerva yang luar biasa. Terdapat tiga koleksi terbaru, yaitu Montblanc 1858 Automatic Chronograph, Montblanc 1858 Automatic dan Montblanc 1858 Geosphere dalam warna hijau khaki yang masing-masing diproduksi terbatas, yaitu hanya sejumlah 1858 arloji. Ketiga koleksi terbaru Montblanc 1858 ini diperkenalkan dalam kampanye bertajuk “Reconnecting Through Nature� yaitu mendekatkan diri dan menyatu kembali dengan alam, karena ketiga model terbaru ini terinspirasi oleh semangat eksplorasi alam yang penuh tantangan. 74

CGW Magazine


Selama beberapa tahun terakhir, Montblanc memang telah membuat langkah berani di divisi pembuatan jam tangan mereka, dengan berbagai koleksi jam tangan yang berhasil membuat para pecinta dan kolektor jam tangan berdecak kagum, seperti pada koleksi Geosphere, sebuah arloji tangguh dengan fungsi world-timer dan dua zona waktu, yang cocok untuk dikenakan pada petualangan ekstrem di luar ruangan atau alam terbuka. Tahun ini terdapat dua model Automatic 1858, satu model Chronograph 1858 dan satu model Geosphere 1858. Dua model otomatis terbaru hadir dengan pilihan case 40mm full-bronze, (versi sebelumnya yang mengusung case baja dan bezel bronze), berpadu dengan dial jam warna hijau khaki, atau pilihan dalam case baja dengan dial jam warna hitam. Model Chronograph 1858 hadir dengan case 42mm berbahan perunggu dengan dial jam hijau khaki, menjadikannya latar belakang yang ideal dan kontras untuk bi-compax counter dalam warna perunggu. Dan yang terakhir, namun tidak kalah pentingnya, Geosphere 1858, yang didedikasikan untuk tantangan pendakian gunung Tujuh Puncak dunia, petualangan paling hakiki dalam pendakian gunung, kini juga tersedia dalam skema warna perunggu dan hijau khaki. Dan untuk menjamin kinerja jam tangan ini, seluruh model terbaru Montblanc 1858 telah menjalani lebih dari 500 jam pemakaian yang disimulasikan, dengan pengujian dan kontrol khusus dalam kondisi ekstrem. Ketiga model Montblanc 1858 Automatic, Chronograph maupun Geosphere juga kedap air hingga 100 meter, memastikan kinerja yang sempurna di semua lingkungan.

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Model mengenakan arloji Montblanc 1858 Split Second Chronograph; Ketangguhan 1858 Geosphere terbukti di Tu Lan Cave; Jam saku dan jam tangan legendaris warisan manufaktur Minerva yang digunakan untuk kegiatan militer HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS Dua model terbaru dari Montblanc 1858 Chronograph dan Montblanc 1858 Automatic; Montblanc 1858 Geosphere

CGW Magazine

75


Tur ini sungguh membutuhkan kondisi kesehatan dan kebugaran fisik yang prima, karena harus mengunjungi total 4 gua, dilanjutkan dengan 7 - 8 km trekking yang sulit 76

CGW Magazine

Petualangan Paling Ekstrim Target perjalanan penuh tantangan ini adalah gua Tu Lan Cave System yang baru ditemukan pada tahun 1992 di tengah-tengah wilayah Vietnam, terdiri dari sepuluh gua di sebuah daerah terpencil dan pegunungan yang ditutupi dengan hutan lebat dan tumbuh-tumbuhan. Awak media yang berangkat dari masing-masing negara tiba di Ho Chi Minh, untuk kemudian terbang lagi menuju Dong Hoi pada tanggal 30 Juli untuk menginap semalam di Chap Lay Farmstay. Setelah sarapan pagi di hotel, kami dijemput ke Tan Hoa, untuk memulai perjalanan sepanjang 2,5 km menuju gua Tu Lan yang dipandu oleh Oxalis Adventure Tours, satu-satunya perusahaan wisata yang disertifikasi untuk memimpin tur ke berbagai sistem gua di daerah tersebut. Mereka menyampaikan bahwa kami akan mendaki sepanjang 12 kilometer, berenang sepanjang satu kilometer dan mengarungi empat gua yang berbeda, sepanjang total tiga kilometer. Siang harinya kami tiba di gunung yang lebih kecil untuk menuju gua Hung Ton dan berhenti untuk makan siang, lalu melanjutkan perjalanan yang jauh menaiki gunung Mango (mangga), dinamai seperti itu karena terdapat pohon mangga besar yang menandai puncaknya. Tiga setengah jam dan 7 km kemudian, seluruh rombongan akhirnya tiba di lokasi kemah yang terletak di lembah Tu Lan, tempat pintu masuk ke beberapa gua. Seluruh awak media diperlengkapi dengan helm dan rompi penyelamat sebelum memasuki gua pertama yang menurut salah satu pendamping tur


HALAMAN INI DAN HALAMAN SAMPING Petualangan paling menantang dan berkesan, mulai dari mendaki dan menuruni pegunungan, berenang hingga menyusuri gua-gua di Tu Lan, Vietnam yang dipandu oleh Oxalis Adventure Tours, dan berkemah di lembah pegunungan yang masih alami, merepresentasikan kampanye Montblanc 1858, yaitu “Reconnecting Through Nature� atau kembali menyatu dengan alam kami adalah tempat di mana foto National Geographic diambil. Tak lama setelah beristirahat, kami diajak berenang dan menyusuri gua-gua yang dimulai dengan Gua Ken hingga akhirnya tiba di gua Tu Lan yang sangat indah dan menakjubkan. Setelah perjalanan seharian mendaki dan menuruni gunung dan perbukitan serta menyelam di sungai dan eksplorasi gua-gua yang menakjubkan itu, awak media berkumpul di perkemahan untuk makan malam BBQ dan menginap semalam di sekitar air terjun Ken Cave yang indah. Keesokan harinya, 1 Agustus, kami makan pagi di lokasi perkemahan dan kembali turun untuk eksplorasi gua-gua di sana, termasuk gua Kim di mana kami harus berjalan hingga sekitar 600 meter dan berenang sepanjang 350 meter, dan gua Hung Ton yang lebih sempit dibanding gua lainnya, sehingga cukup sulit dijangkau. Setelah keluar dari gua, kami menuju sungai Rao Nan. Tur ini sungguh membutuhkan kondisi kesehatan dan kebugaran fisik yang prima, karena harus mengunjungi total 4 gua, dilanjutkan dengan 7 - 8 km trekking yang sulit hingga menuruni bukit berbatu yang curam. Setelah perjalanan yang sungguh penuh tantangan ini, terbukti sudah ketangguhan jam tangan Montblanc 1858 yang kami kenakan secara bergilir. Petualangan ini tak terlupakan, dan ketangguhan jam tangan Montblanc kami pun tak terbantahkan. www.montblanc.com

CGW Magazine

77


Collector’s Corner

Grand Time Lini terbaru dari Breguet Marine bagi para kolektor jam tangan mewah yang terinspirasi oleh dunia pelayaran

K

oleksi Marine 2019 dari merek jam tangan mewah Breguet kembali hadir menegaskan keanggunan sportifnya. Mulai dari bentuk kasing hingga gelang, arloji Breguet Marine 5517, Marine Chronographe 5527, dan Marine Alarme Musicale 5547 memamerkan desain jam dari bahan titanium. Dan pada 15 November lalu, kami dari Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia diundang untuk menyaksikan pratinjau lini Breguet Marine untuk pria dan wanita yang berlangsung akrab di butik Time Place, Plaza Senayan dan diikuti dengan sesi minum teh sore dengan Vice President Breguet SEA, Australia & New Zealand Fabien Levrion dan team di Spectrum, Fairmont Jakarta hotel. Dalam artikel ini kami pilihkan beberapa dari koleksi Marine terbarunya yang mengagumkan.

78

CGW Magazine


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Marine Dame 9518 dalam versi dial biru; Marine Alarm Musicale Ref. 5547; Marine Chronograph Ref. 5527; Marine Ref.5517; Dua versi Marine Dame 9518 HALAMAN SAMPING DARI ATAS Breguet Marine Lady 9518: Sebagian dari mesin jam Ref. 9518 terlihat dari back case transparan Breguet Marine 5517, 5527 dan 5547 Selama tiga tahun terakhir, Breguet fokus pada pengembangan dan mendesain ulang koleksi Kelautannya. Secara historis, lini Marine ini dipengaruhi oleh latar belakang Breguet dalam produksi kronometer laut, yang dimulai pada Oktober 1815 ketika Abraham-Louis Breguet dibaptis sebagai “Pembuat Jam Resmi untuk Angkatan Laut Kerajaan” oleh Raja Louis XVIII dari Perancis. Sehingga banyak detail dari koleksi ini yang terinspirasi oleh dunia pelayaran. Hubungan antara Breguet dan Angkatan Laut Kerajaan berlanjut setelah Breguet meninggal pada tahun 1823, dimana putranya Antoine-Louis terus mewakili perusahaan selama beberapa dekade setelahnya.

Abraham-Louis Breguet dibaptis sebagai “Pembuat Jam Resmi Angkatan Laut Kerajaan” oleh Raja Louis XVIII dari Perancis, sehingga banyak detail dari koleksi ini yang terinspirasi oleh dunia pelayaran

Koleksi La Marine terbaru ini terdiri dari 3 variasi berbeda, yaitu Marine (5517) dengan diameter 40mm; Marine Chronograph (5527) yang berdiameter 42.3mm, keduanya kedap air hingga 100 meter; dan Marine Alarm Musicale (5547) dengan diameter 40mm dan kedap air hingga 50 meter. Ketiga model ini masing-masing ditawarkan dalam bahan titanium dengan konfigurasi dial piringan abu-abu sunburst slate, dengan gelang titanium yang memperkuat dimensi serbaguna dari koleksi Marine, lalu versi rose gold 18K dengan dial dari emas 18K atau versi dari emas putih 18K dengan dial warna biru. Penggemar jam ini dapat memilih antara tali dari bahan karet yang cocok warnanya atau tali kulit, dengan 2 opsi

CGW Magazine

79


Pada awal abad ke-18, Abraham-Louis Breguet memang menciptakan jam tangan untuk para wanita yang pemberani

pertama hadir dengan desain tali kulit atau karet yang sama. Harga berkisar antara EUR19,400 (sekitar IDR 290 juta) untuk model 5517; EUR 23,500 (sekitar IDR 351 juta) untuk model 5527; dan EUR 30,400 (sekitar IDR 454 juta) untuk model 5547 dalam konfigurasi gelang titanium. Breguet Marine Dame 9517 dan 9518 Pada awal abad ke-18, Abraham-Louis Breguet memang menciptakan jam tangan untuk para wanita yang pemberani, dan inilah koleksinya yang didedikasikan untuk wanita petualang modern. Koleksi Breguet 2019 tidak begitu mencolok seperti tahun lalu, namun, terlihat beberapa evolusi yang menarik serta mahakarya yang spektakuler. Untuk koleksi jam tangan wanita, mereka meluncurkan Marine Dame 9517 dan 9518 dengan diameter 33.8mm, dengan bezel yang telah disetel atau tidak, 80

CGW Magazine

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Breguet Marine Lady 9518; Breguet Marine Lady 9518 dalam versi rose gold; Back case arloji Breguet Marine Lady 9518; Marine Dame 9517 dengan bezel polos tanpa berlian

dan tersedia dengan pilihan dial jam kulit kerang warna putih berkilauan atau dial pernis biru, yang dipercantik dengan tali jam dari bahan kulit atau karet. Kasing dari versi 9517 terbuat dari baja saja, sedangkan pada versi 9518 tersedia juga dalam pilihan rose gold atau emas putih, selain baja, dengan bezel arloji dipercantik dengan 50 butir berlian brilliant. Dasar muka jam yang dipernis warna biru terlihat sangat elegan dan mewah. Dalam konfigurasi baja, Breguet menawarkan warna biru tua dengan pantulan yang mengingatkan pada nyala api. Namun, versi emasnya menawarkan dial biru yang lebih terang dengan pola berbentuk gelombang yang sangat indah. Harga Marine 9517 dan 9518 dalam baja bervariasi antara EUR16.500 (sekitar IDR 247 juta) dan EUR20.200 (sekitar IDR 302 juta), tergantung pada konfigurasi. Versi-versi dari 9518 dalam emas memiliki harga EUR34.000 ((sekitar IDR 508 juta). www.breguet.com


Collector’s Corner

Panthere Power Semangat Panthère de Cartier tercermin dalam film kampanye terbarunya

T

ahun ini, Cartier mempercayakan produksi film kampanye Panthère terbarunya kepada juru kamera terkenal asal Jerman, Jonas Lindstroem. Film ini berhasil menyatukan kepribadian yang tak kenal takut dan unik, yang tertarik pada Panther (macan kumbang), makhluk paling berbahaya karena kekuatan rayuan dan hasratnya akan kekuasaan. Liar dan gigih, Panthère de Cartier memiliki daya tarik yang mengungkapkan kekuatan karakter seseorang. Aktor Chang Chen, aktris Annabelle Wallis dan Ella Balinska seta model top Mariacarla Boscono tampil dalam film internasional yang pengambilan gambarnya dilakukan dari berbagai negara di seluruh dunia ini. Di mana pun mereka berada, mereka mengenali satu sama lain, terpedaya oleh perbedaan hewan yang sama yang liar dan magnetis sebagai tanda kebebasan. Sang panther menemani mereka dengan bayangan kucingnya seperti bayangan diri mereka sendiri. Para seniman muda ini menafsirkan semangat kebebasan Panthère de Cartier sebagai ahli waris modern untuk lini bergengsi para pemuja panther, termasuk penciptanya

Para seniman muda ini menafsirkan semangat kebebasan Panthère de Cartier sebagai ahli waris modern untuk lini bergengsi para pemuja panther DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Annabelle Wallis; Kampanye Cartier Panthère terbaru; Ella Balinska; Chan Cheng; Mariacarla Boscono Jeanne Toussaint, The Duchess of Windsor, Maria Felix dan Daisy Fellowes. Mereka adalah komunitas yang mewujudkan lambang Cartier, obyek keinginan dan pesona yang telah menjadi ciri khas kreatif Cartier sejak kehadiran koleksi pertamanya pada tahun 1914. www.cartier.com

CGW Magazine

81


Collector’s Corner

Big Bang Time Dua model terbaru yang menegaskan kembali inovasi tanpa batas Hublot

82

CGW Magazine


HALAMAN SAMPING Arloji Big Bang Scuderia Ferrari 90th Anniversary HALAMAN INI Arloji Big Bang Sang Bleu II karya seniman tato terkenal dunia, Maxime Plescia-Buchi

M

erek jam tangan asal Swiss, Hublot telah lama dikenal sebagai jam tangan yang berani tampil beda dan sarat dengan inovasi, yang tahun ini ditandai dengan hadirnya model Big Bang terbaru dalam edisi terbatas. Big Bang adalah salah satu koleksi yang paling terkenal dari desain Hublot, yang mencerminkan moto merek jam ini, “The Art of Fusion”. Big Bang Scuderia Ferrari 90th Anniversary hadir sebagai penghormatan terhadap Scuderia Ferrari yang merayakan tahun ke-90 sejak didirikan pada tahun 1929. Hublot hadir dengan tiga versi eksklusif dalam pilihan bahan dari platinum, karbon 3D atau safir, yang diproduksi dalam edisi terbatas. Berdiameter 45mm dan mempertahankan desain yang sama dengan iterasi sebelumnya dari Big Bang Ferrari, arloji ini mengusung mesin jam Unico yang terkenal, kronograf flyback dengan cadangan daya 72 jam, dan bezel dipotong dari karbon keramik, bahan yang sama yang digunakan untuk rem cakram Formula 1. Masing-masing dari tiga versi arloji HUT ke-90 Hublot Big Bang Scuderia Ferrari memamerkan salah satu dari tiga warna Scuderia pada bagian pinggir, angka jam, dan indeksnya. Kuning untuk edisi platinum, merah untuk edisi karbon 3D dan hitam untuk edisi safir. Ketiganya diproduksi dalam edisi terbatas 90, dan 10 set ‘kolektor’ dengan ketiga jam tangan juga akan tersedia.

Big Bang Sang Bleu II terbaru memamerkan keterampilan desain seniman tato terkenal dunia, Maxime Plescia-Buchi Setelah sukses dengan Big Bang Sang Bleu tahun 2016, Hublot meluncurkan Big Bang Sang Bleu II terbaru yang memamerkan keterampilan desain seniman tato terkenal dunia, Maxime PlesciaBuchi. Sang seniman tato berujar, “Geometri adalah ekspresi universal dari “weltanschauung” yang disarikan dan disistematisasikan. Ia membawa nilai, ide dan pesan melalui ruang dan waktu, yang menyatukan jenis manusia dalam dirinya sebagai manifestasi akhir dari fikiran manusia.” Arloji ini menyalurkan inspirasi kreatif sang seniman ke sudut dan tepi tiga dimensi. Motifnya mencakup seluruh kasing, memotong ke batas bezel heksagonal, mengukirnya di atas kristal safir, mendampingi jarum jam dengan garis-garis geometrisnya, hingga ke tali jam yang dapat ditukarpasang. Dial jam transparan memungkinkan pandangan sekilas ke mesin jam Unico, dan case arloji berdiameter 45mm ini memamerkan prestasi di bidang konstruksi arsitektur yang mengagumkan. www.hublot.com

CGW Magazine

83


Collector’s Corner

Time For Sport Koleksi Seiko yang tangguh dan sporty bagi aktivitas di darat, laut dan udara

84

CGW Magazine


Seiko Prospex LX Line Diver meraih penghargaan dari GPHG sebagai arloji penyelam terbaik tahun ini dari kategori arloji Diver

S

ejak merilis jam tangan penyelam pertamanya pada tahun 1965, Seiko telah menciptakan banyak jam tangan yang disukai olahragawan dan wanita dari penyelam profesional hingga penjelajah. Di antara kreasi-kreasi ini adalah arloji Seiko Professional Prospex 1968 Diver’s Re-creation yang berhasil memenangkan penghargaan GPHG Sports Watch Prize pada tahun 2018. Dan di tahun 2019 ini, desain Seiko Professional Diver 1968 menghadirkan versi terbarunya yaitu Prospex LX Line Diver, yang pada 7 November lalu kembali memenangkan penghargaan dari ajang Grand Prix d’Horlogerie de Genève (GPHG). Di ajang pemberian penghargaan Grand Prix d’Horlogerie de Genève 2019 yang berlangsung di Théatre du Léman di Jenewa ini, di mana terdapat empat belas penghargaan untuk kategori khusus dan lima penghargaan untuk berbagai prestasi horologis lainnya, sebanyak 30 juri yang terdiri dari para pakar di industri jam tangan dan luxury sepakat memilih Seiko Prospex LX Line Diver sebagai arloji penyelam terbaik tahun ini dari kategori arloji Diver. Dengan begitu, Seiko kembali berhasil mengalahkan beberapa pesaing ketat dari merek jam tangan mewah ternama seperti Longines, Ressence dan De Bethune dan membawa

HALAMAN INI Pemenang GPHG 2019, Seiko Prospex LX Diver HALAMAN SAMPING Tiga koleksi terbaru dari lini Seiko Prospex LX Line Diver untuk aktivitas di darat, laut dan udara

pulang penghargaan untuk arloji Diver terbaik di GPHG 2019. Seiko Prospex LX Line Diver memang telah menarik perhatian para pengamat jam tangan, karena arloji selam otomatis ini berhasil memadukan penampilan jam yang klasik dengan keahlian pembuatan jam yang tak terkalahkan. Terbukti dengan keberhasilannya meraih GPHG 2019 yang bergengsi, mengalahkan enam jam tangan selam lainnya. Semangat sejati dari Seiko tercermin pada barisan jam tangan olahraga klasik terbaru dari lini Seiko Prospex LX Line Diver yang cocok dikenakan saat melakukan kegiatan olahraga dan kegiatan ekstrim lainnya, baik di darat, laut maupun di udara. Lini arloji ini dinamakan LX, yang dalam istilah Latin berarti cahaya, mewakili cara cahaya dipantulkan di permukaan setiap case arloji yang luas dan rata. Desainnya tetap setia pada Diver profesional tahun 1968 dan nuansa jam tangan kontemporer tercermin dalam mesin jam kaliber 5R Spring Drive Seiko yang canggih, menawarkan ketepatan waktu yang lebih akurat, yaitu tingkat presisi hingga satu detik sehari, selain tingkat guncangan dan ketahanan suhu yang tinggi, sehingga mampu menahan guncangan dan perubahan suhu di mana pun Anda menuju. Seluruh koleksi jam ini juga kedap air hingga di kedalaman 300 meter, sehingga mereka yang gemar menyelam tidak

CGW Magazine

85


Mesin kaliber 5R Spring Drive Seiko yang canggih menawarkan ketepatan waktu yang lebih akurat, yaitu tingkat presisi hingga satu detik sehari

HALAMAN INI DARI KIRI Seiko Prospex LX SNR033 dengan fitur GMT; Seiko Prospex LX SNR031 Spring Drive GMT Titanium

86

CGW Magazine

perlu khawatir merusaknya. Jam ini juga dilengkapi dengan tanggal dan tampilan cadangan daya, dan fitur pelapis Lumibrite pada jarum jam dan indeks jam sehingga lebih mudah dibaca ketika Anda berada di tempat dengan cahaya yang minim. Selain tiga versi dalam warna titanium yang terang, lini arloji LX yang mengusung diiameter 44.8mm dan ketebalan 14.7mm ini menawarkan tiga model khusus LX Black Edition dalam interpretasi serba hitam. Tampil elegan dengan kekuatan desain LX yang dramatis dan misterius, casing arloji versi ini diberi lapisan hitam super keras dan permukaannya yang rata dipoles dengan teknik poles Zaratsu. Teknik polishing khas Grand Seiko ini dimulai pada tahun 1950-an, saat fasilitas Hayashi Seiki yang memproduksi banyak case arloji Grand Seiko mulai menggunakan mesin pemoles yang bertuliskan GEBR.SALLAZ. GEBR. adalah singkatan dari kata Jerman untuk “brothers” dan SALLAZ (diucapkan dalam mode Jerman sebagai “zaratsu” di Jepang) adalah nama keluarga dari perusahaan yang membangunnya. Fitur utama dari mesin pemoles ini adalah bahwa bagian depan cakram yang berputar, bukan bagian samping, digunakan untuk memoles permukaan. Di Jepang, proses ini kemudian dikenal sebagai teknik poles Zaratsu. Model jam dari lini LX Black Edition terdapat dalam tiga versi, dengan versi darat dan udara dilengkapi dengan tali kulit, sedangkan versi laut ditawarkan dengan tali silikon. www.seikowatches.com


Surprisingly dif ferent ...

S T A Y 3 N I G H T S, 4 TH N I G H T F R E E Enjoy a complimentar y four th night on us when you book three nights in any of our rooms and villas. Revel in the luxur y of extra time to relax, to experience more of Ubud, and savour ever y memorable moment.

BOOK NOW t

+62 361 975 963

e

ubud@alilahotels.com

alilaubud

alilahotels.com/ubud


Collector’s Corner

Be Bold! Rekayasa ulang barel untuk menghasilkan daya yang stabil

D

ua pembuat jam tangan independen muda dibalik kesuksesan merek jam Armin Strom, Serge Michel dan Claude Greisler telah menetapkan dasar-dasar pembuatan jam tangan dan berhasil menunjukkan kapasitas mereka dalam berinovasi, khususnya dengan konsep Mirrored Force Resonance. Tahun ini, mereka meluncurkan koleksi Gravity Equal Force System 78 yang baru dan kami sempat berbincang singkat dengan Serge Michel, CEO Armin Strom yang hadir di Jakarta untuk memperkenalkan koleksi ini pada para kolektor jam yang hadir di butik Time Place, Plaza Senayan.

Gravity Equal Force menandai peluncuran System 78 Collection yang baru, menegaskan konsep pembuatan jam yang inovatif

88

CGW Magazine

DARI KIRI ATAS Dua pilihan arloji Armin Strom Gravity Equal Force System 78 dan mesin jam buatan in-house; Serge Michel, CEO Armin Strom; Dedy Then dan Gavin Foo; Antonius dan Charles Sutanto; Adhidarma Herman dan Freddy Chong

Kekuatan dari arloji yang berdiameter 41mm yang terbuat dari stainless steel ini adalah dengan mengambil barel mainspring tradisional pada jam dan memutarnya dengan menambahkan mekanisme pemberhentian kerja mesin jam yang dikombinasikan dengan mesin berpemutar otomatis (self-winding) dengan tujuan untuk menciptakan pengiriman daya yang konsisten. Dengan cara ini, Gravity Equal Force memiliki pengiriman daya yang lancar, dan dengan desain ulang yang berani dari mesin jam, dial hingga case, Gravity Equal Force menandai peluncuran System 78 Collection yang baru, menegaskan konsep pembuatan jam yang inovatif dengan harga yang kompetitif. www.arminstrom.com


Luxurious Sumba Heritage Luxurious Heritage Lelewatu Resort Resort Sumba Sumba is is the the perfect Lelewatu perfect place place to to celebrate celebrate personalindulgences indulgences and and romance romance with personal with blend blend of of un un spoilt spoiltnature, nature, graciousservice service and and bespoke bespoke island island life gracious life with with aa breathtaking breathtakingocean oceanview view of Indian Indian Ocean of Ocean

Jl. Lelewatu No.168, Wanokaka, Sumba Barat, Jl. Lelewatu No.168, Wanokaka, Barat, Nusa Tenggara Timur, 87272, Sumba Indonesia Nusa Tenggara Timur, 87272, Indonesia info@lelewatu.com | www.lelewatu.com info@lelewatu.com | www.lelewatu.com

@lelewaturesortsumba @lelewaturesortsumba


@Foto-foto: CHANEL Watches, CHANEL

Collector’s Corner

It’s All About Seconds Chanel merayakan peluncuran lini J12 ikoniknya bersama sepuluh artis dan model ternama di dunia

P

ertama kali diluncurkan pada tahun 2000, lini J12 dari Chanel telah mengubah dunia pembuatan jam mewah, dan tahun ini hadir dengan mesin kaliber terbaru yang tetap mempertahankan orisinalitas dan keindahan karya klasik. Dan untuk merayakan tonggak berharga dari lini arlojinya, Chanel mengundang tidak hanya satu, melainkan 10 publik figur seperti William Chan dan 9 wanita terkenal termasuk Naomi Campbell, Keira Knightley, Claudia Schiffer, Ali MacGraw, Liu Wen dan Vanessa Paradis untuk berbagi pengalaman pribadi mereka tentang satu detik yang mengubah hidup mereka dalam kampanye iklan Chanel J12 terbaru. Fotografer mode Brigitte Lacombe mengambil gambar mereka dalam gaya potret hitam-putih, yang sederhana dan menampilkan slogan yang sangat mudah tentang

90

CGW Magazine


Mereka mengenakan Chanel J12 terbaru dalam versi ceramic putih atau hitam dengan resistensi tinggi dan baja yang dilengkapi mesin caliber 12.1 HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Anna Mouglalis, Keira Knightley, Liu Wen dan Claudia Schiffer; Versi dengan indikator dari 12 butir berlian; Versi ceramic hitam HALAMAN SAMPING DARI KIRI Naomi Campbell dan William Chan; Dial arloji J12 Ref. H5697; Mesin calibre J12 terbaru

waktu, “It’s All About Seconds� (Ini semua tentang detik). Mereka mengenakan Chanel J12 terbaru dalam versi ceramic putih atau hitam dengan resistensi tinggi dan baja berdiameter 38 mm, yang dilengkapi mesin jam caliber 12.1 berpemutar otomatis disertifikasi kronometer oleh COSC, yang diproduksi manufaktur Chanel sendiri. Dari lini J12 ini terdapat pula versi yang lebih mewah, bertatahkan 12 indikator dari berlian pada dial jam pernis hitam atau putih. www.chanel.com

CGW Magazine

91


Collector’s Corner

China’s Beauty Dua persembahan Graff yang terinspirasi oleh Tembok Besar China dan Kuil Surga

T

ahun ini, merek perhiasan dan jam tangan mewah Graff menciptakan mahakarya yang sangat artistik dan rumit dari trilogi GyroGraff Skyline, yaitu sepasang struktur paling bersejarah di Tiongkok, Great Wall of China (Tembok Besar China) dan Temple of Heaven (Kuil Surga). Jam tangan yang unik ini melanjutkan tradisi Graff untuk menampilkan beberapa teknik métiers d’art yang paling rumit di dunia dalam jam tangan yang menjadi seni terbaik seperti pencatat waktu mekanik yang rumit. Pengrajin Graff menghidupkan struktur bersejarah ini menggunakan kombinasi teknik kerajinan tangan yang langka, termasuk ukiran tangan, lukisan miniatur dan pengaturan permata. Hasilnya adalah karya seni yang rumit, tiga dimensi yang membutuhkan waktu hingga 100 jam untuk dibuat, dan hanya dapat sepenuhnya dinikmati di bawah kaca pembesar. Kedua model tersebut mengusung kasing berdiameter 48mm dari rose-gold 18K yang dihiasi berlian baguette-cut, dan setiap arloji dilengkapi dengan tali kulit buaya warna hitam dengan gesper bertatahkan berlian. www.graff.com

92

CGW Magazine

Karya seni tiga dimensi yang sangat rumit, dan hanya dapat sepenuhnya dinikmati di bawah kaca pembesar



Collector’s Corner

Happy Lunar New Year!

Tahun Baru China kali ini ditandai oleh lambang tikus, hewan pertama dalam zodiak China yang mewakili semangat dan ambisi yang membawa keberuntungan. Demi memuaskan para kolektor jam tangan mewah, para pembuat jam tangan berlomba memamerkan keahlian mereka dalam kerajinan pembuatan jam artistik dengan astrologi China ini. Inilah beberapa mahakarya terindah mereka.

VACHERON CONSTANTIN Pengrajin jam MÊtiers d’Art di Vacheron Constantin mengambil inspirasi dari seni memotong kertas Cina (jianzhi) untuk mencapai tampilan makhluk yang terlihat pada dial arloji. Para pemahat senior ini mengukir motif dedaunan China langsung ke dasar muka jam sebelum beberapa lapisan enamel biru dan coklat diaplikasikan dan dipanggang. Terbatas hanya diproduksi sebanyak 12 buah, arloji unik berdiameter 40mm ini hadir dalam versi emas merah muda 18K/5N atau platinum dan ditenagai oleh mesin kaliber 2460 G4 milik Vacheron. Dilengkapi tali dari kulit buaya Mississippi dalam warna biru tua / coklat jahitan tangan. www.vacheron-constantin.com 94

CGW Magazine


CHOPARD Seni leluhur Jepang, Urushi yang menggunakan getah pohon Urushi yang ditemukan di Jepang dan Cina kembali dipilih Chopard untuk desain dial L.U.C XP Urushi Year of the Rat yang eksklusif dan hanya diproduksi sejumlah 88 buah ini. Terbuat dari rose gold 18K dengan diameter 39.50mm, arloji hasil kolaborasi antara Chopard dan Yamada Heinado ini ditenagai oleh mesin Calibre L.U.C 96.17-L ultra-tipis yang diproduksi secara eksklusif di manufaktur Chopard. Tikus emas berdiri di atas jagung yang melambangkan kelimpahan dan buah khaki, mewakili umur panjang. Tanaman berwarna biru, hijau dan emas juga dilukis pada dial, semua adalah warna keberuntungan untuk Tahun Tikus. www.chopard.com CGW Magazine

95


JAQUET DROZ Hadir dalam empat variasi, Jaquet Droz menciptakan Petite Heure Minute terbarunya yang memasangkan tikus sebagai simbol keberuntungan dan buah delima, yang mewakili kehidupan dan kesuburan. Hanya delapan karya dibuat untuk setiap variasi karena mengikuti tradisi paling murni dari kreasi artistik Numerus Clausus karya Jaquet Droz. Dua model pertama dari rose gold 35mm dan 39mm menggambarkan tikus yang dikelilingi oleh buah delima, yang ditata dengan elegan pada dial dari enamel Grand Feu. Kasing belakang menampilkan mesin arloji yang dirancang khusus untuk 28 buah edisi terbatas ini. Model Petite Heure Minute yang diproduksi terbatas delapan buah, berdiameter 41mm dengan dial dari onyx sebagai latar belakang untuk tikus yang memegang buah delima di tangannya, yang diukir dan dilukis dengan tangan. Tikus dalam applique rose gold 18K tengah memegang buah delima, dan buah delima yang lebih besar dapat dilihat pada jam 9, terbuat dari susunan batu mirah delima dengan teknik snow-setting, sementara versi emas putih 18K bertatahkan 272 berlian putih. www.jaquet-droz.com 96

CGW Magazine


PANERAI Sejak tahun 2009 Panerai telah merilis jam tangan khusus untuk merayakan zodiak China dalam lini arloji Panerai Luminor Sealand yang diukirkan pada cover luar dengan engsel pada pukul 12 yang dapat dibuka untuk melihat dial arloji. Kasing baja berdiameter 44mm dipoles dengan sikat diukir tangan oleh pengrajin ahli Italia menggunakan seni kuno sparsello, teknik pisau bedah, mengambil namanya dari sebuah pisau bedah kecil yang digunakan untuk membuat sayatan di logam, yang membutuhkan waktu 50 jam kerja untuk menyelesaikan satu desain. Setelah itu dilapisi dengan benang emas yang dipalu untuk mengisi ceruk. Mesin jam kaliber P.9010 pada jam ini memiliki cadangan daya tiga hari. Arloji yang hanya dibuat sebanya 88 buah ini kedap air hingga 100 meter, dilengkapi dengan pilihan tali dari kulit anak sapi semi-matte atau tali karet. www.panerai.com CGW Magazine

97


BLANCPAIN Edisi terbatas delapan buah arloji MÊtiers d’Art Porcelaine dari Blancpain hadir dalam case emas putih berdiameter 33m dengan dial porselen yang seluruhnya dibuat dengan tangan di bengkel MÊtiers d’Art, dan bezel bertatatahkan 48 berlian. Namun tahun ini Blancpain tidak hanya menampilkan gambar Tikus secara harfiah. Koleksi lainnya menggabungkan dua interpretasi waktu yang berbeda, kalender Lunar China dan kalender Gregorian, sehingga dapat memberikan indikasi utama kalender Cina berdasarkan kalender Gregorian. Pada dial enamel Grand Feu putih, Tikus muncul di jendela pada pukul 12 siang. Penghitung jam ganda ditampilkan dalam angka dan simbol dan berada tepat di bawahnya. Pada arah jam 3, sepuluh pilar langit dan lima elemen ditampilkan, sedangkan dua jarum jam 9 berfungsi untuk membaca bulan dan tanggal. Indikasi fase bulan diposisikan pada pukul 6 sore. Anda masih dapat membaca kalender Gregorian, yang ditunjukkan di sekitar lingkaran cincin jam dengan jarum serpentine baja warna biru. Arloji berdiameter 45mm dari platinum ini diproduksi hanya 50 buah. www.blancpain.com 98

CGW Magazine


TIME FOR FASHION Fashion Forward Watches Jewellery Haven Stars & Timepieces

BVLGARI

CGW Magazine

99


Jewellery Time

Roman Jeweler Of Time Bvlgari memamerkan keahlian pembuatan jam perhiasan yang luar biasa pada koleksi terbarunya

100 CGW Magazine


HALAMAN INI DARI KIRI Dua versi terbaru dari Diva’s Dream; Arloji Diva’s Dream Minute Repeater Malachite yang bertatahkan berlian dan dial warna hijau malachite HALAMAN SAMPING Arloji perhiasan Serpenti Seduttori Tourbillon untuk wanita yang berukuran paling kecil di dunia

P

ameran jam tangan LVMH Watch Week Dubai 2020 yang baru lalu ditandai dengan peluncuran koleksi terbaru Bvlgari yang mengagumkan, termasuk jam tangan perhiasan Serpenti Seduttori Tourbillon, jam tangan tourbillon wanita berukuran paling kecil di dunia yang unik dan dirancang khusus untuk disesuaikan dengan dimensi ramping dari kasing kepala ular dari lini Serpenti yang ikonik, dan tentunya beberapa versi terbaru dari lini jam wanita Diva’s Dream. Tahun ini, Serpenti Seduttori hadir dengan model-model baru yang diciptakan untuk membuat pernyataan, termasuk mesin tourbillon langka untuk wanita, BVL150 Calibre. Mesin Seduttori baru merepresentasikan sintesis dari pengetahuan Swiss dan savoir-faire pembuatan perhiasan yang hanya dapat dilakukan oleh Bvlgari, dan merupakan puncak dari desain sebagai tourbillon terkecil saat ini. Mesin jam berukuran kecil tersebut berlapis rhodium, didekorasi Côtes de Genève dengan tangan dengan, perlage dan beveling, dan bridge yang terbuat dari safir. Tidak seperti pembuat jam lainnya, Bvlgari mengadaptasi pertimbangan teknis yang sesuai dengan estetika, dan dengan demikian memilih backcase berlapis safir transparan di tingkat tourbillon untuk menampilkan gerakan mesin dan dekorasi, hingga penyusunan berlian pavé khusus untuk mencapai ukuran case yang tipis. Model ini terbuat dari emas putih atau pilihan dari rose gold bertatahkan berlian dan tali kulit, atau versi emas putih bertatahkan berlian dan gelang dari berlian.

Serpenti Seduttori Tourbillon adalah tourbillon wanita berukuran paling kecil di dunia yang dirancang khusus untuk disesuaikan dengan dimensi ramping dari kasing kepala ular pada lini Serpenti Untuk model-model terbaru dari koleksi Diva’s Dream, Bvlgari terus mendorong batas bentuk dan fungsi, dan membawa perhiasan ke tradisi megah pembuatan jam yang rumit. Terlihat pada koleksi terbarunya, Diva’s Dream Minute Repeater Malachite yang berani menggabungkan salah satu motif paling terkenal Bvlgari, bentuk kipas Diva dengan mesin jam mekanis luar biasa untuk membuat minute repeater paling tipis untuk wanita yang ada di dunia saat ini. Arloji ini bertatahkan berlian dan dial warna hijau malachite yang menangkap esensi gaya Bvlgari yang berharga dan penuh semangat. Selain itu, terdapat versi Diva’s Dream dengan dial jam dari lapis lazuli biru tua dan versi yang dihiasi dengan bulu merak asli pada dial jamnya, mewakili kecintaan yang kaya akan warna dan pengabdian pada bahan yang tak terduga. www.bulgari.com

CGW Magazine 101


Jewellery Time

Love Is In The Air

Rayakan hari Kasih Sayang bersama koleksi terindah Tiffany & Co

102 CGW Magazine


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Liontin-liontin Elsa Peretti Open Heart dari rose gold 18K, platinum dan sterling silver bertatahkan berlian; Gelang kulit Tiffany 1837 Makers, liontin persegi, cincin dari emas 18K dan klip uang kertas dari sterling silver; Cincin berlian Tiffany Victoria dari platinum dan liontin dan anting dari rose gold 18K bertatahkan berlian; Arloji Tiffany 1837 Makers 22mm dari rose gold 18k bertatahkan berlian; Cincin-cincin Tiffany dari rose gold 18K; Anting Schlumberger Lynn dan cincin Sixteen Stone; Cincin tunangan Tiffany True dari platinum HALAMAN SAMPING Beberapa model kalung, gelang dan cincin-cincin mutiara dari koleksi Tiffany HardWear dari sterling silver

“Love isn’t something you find. Love is something that finds you� ~ Loretta Young

H

adiah dari Tiffany & Co. Adalah sesuatu yang sangat spesial. Demi menyambut Hari Valentine, merek perhiasan ternama asal Amerika ini kembali hadir mempersembahkan serangkaian koleksi perhiasan, jam tangan hingga aksesoris dan parfum terbarunya yang elegan dan sangat mewah. Kami memilihkan beberapa koleksi terbarunya untuk Anda pilih sebagai hadiah terindah dan sempurna bagi seseorang yang istimewa dan orang-orang terkasih dalam hidup Anda. www.tiffany.com CGW Magazine 103


Jewellery Time

Going Vintage Jam tangan Blancpain vintage milik Marilyn Monroe yang dipamerkan di New York

P

ada tanggal 30 Oktober lalu, Blancpain meluncurkan jam tangan perhiasan tahun 1930an yang ikonik, milik bintang Hollywood Marilyn Monroe yang bertempat di butiknya di Fifth Avenue New York. Tampilan jam tangan koktail Monroe yang memukau ini menjadi bagian dari pameran berjudul Timeless Elegance, yang menampilkan barang-barang pribadi dan pilihan foto-foto sang aktris Amerika yang dikuratori oleh fotografer terkenal Lawrence Schiller yang sering berkolaborasi dengan Monroe. Blancpain memilih jam tangan koktail Marilyn Monroe untuk memamerkan keahlian dan semangat kepeloporan merek ini dalam dunia pembuatan jam tangan feminin.

104 CGW Magazine


@Foto-foto: Monica Schipper

Arloji ini memiliki cara tak tertandingi dalam menggabungkan pesona, kecerdikan, dan temperamen yang unik, seperti Marilyn Monroe sendiri HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM David Gely, Marc Junod, Naomi Watts dan Andrea Caputo; Naomi Watts; Lawrence Schiller; Mesin jam Blancpain Marilyn Monroe; Beberapa barang pribadi sang aktris HALAMAN SAMPING Arloji Blancpain Marilyn Monroe, bagian dial jam dan back case transparan yang memamerkan mesin jam perhiasan ini

Model jam dari tahun 1930-an yang diilhami oleh Art Deco ini dibeli oleh Blancpain di pelelangan, dan ditampilkan bersama beberapa barang pribadi bersejarah yang mengungkap keberadaan dan kepribadian kompleks sang aktris, termasuk gaun, buku, kursi direktur, kartu keanggotaan Screen Actors Guild, alat tulis dan kwitansi dari pengalamannya di New York. Selain itu, ada potret yang ditampilkan termasuk beberapa yang ditandatangani oleh Lawrence Schiller, yang turut hadir pada pembukaan pameran. Dan untuk pertama kalinya terungkap bagi masyarakat luas, arloji Blancpain ini kemungkinan merupakan hadiah untuk Marilyn Monroe dari suami ketiganya, penulis Arthur Miller. Dibuat dalam platinum bertatahkan 71 berlian bundar dan dua berlian mewah, arloji perhiasan ini mengusung lencana “Blancpain” pada pelat putih berbentuk persegi panjang dengan penanda jam warna kuning dan jarum jam biru, serta ukiran “Rayville Watch Co. 17 Jewels” pada mesin jam FHF 59 yang kecil. Bentuk geometri yang ramping dan pengaturan yang terstruktur dari jam tangan yang berharga ini mewujudkan keseimbangan sempurna antara gaya avant-garde dan keanggunan, baik siang maupun malam. Arloji ini memiliki cara tak tertandingi dalam menggabungkan pesona, kecerdikan, dan temperamen yang unik, seperti Marilyn Monroe sendiri, sang ikon dengan aura abadi. www.blancpain.com CGW Magazine 105


Jewellery Time

Green With Envy Longines DolceVita Elegance hadir dalam perpaduan rose gold, berlian putih gemerlapan dan cerahnya hijau turquoise

B

intang dan aktris asal India, Aishwarya Rai Bachchan bergabung dengan keluarga Longines sebagai Duta Besar Elegance mereka di tahun 1999. Demi menandai peringatan 20 tahun kemitraan ini, tahun 2019 Longines merilis arloji Edisi Terbatas yang sangat eksklusif, DolceVita Elegance Celebration yang merupakan penghargaan terhadap keanggunan dan pesona aktris India yang multi-talenta itu. Koleksi Longines DolceVita Elegance - Edisi Terbatas yang hanya diproduksi sebanyak lima buah ini memamerkan keanggunan bentuk art deco persegi dari tahun 1920-an, penyempurnaan sprezzatura Italia dan che gioia vivere yang indah, dan memamerkan seni hiasan motif Mandala Sanskerta Timur India yang diukir dengan indah pada

106 CGW Magazine


Arloji itu memamerkan seni hiasan motif Mandala Sanskerta Timur India yang diukir dengan indah pada dasar muka jam kulit kerang warna putih HALAMAN INI DARI ATAS Model-model Longines DolceVita terbaru diacara khusus yang diadakan di Roma, Italia; Longines Ambassador of Elegance, Aishwarya Rai Bachchan; Presiden Longines, Walter von Känel menyerahkan koleksi khusus ini pada Aishwarya Rai Bachchan HALAMAN SAMPING DARI ATAS Longines DolceVita Elegance Celebration Edisi Terbatas; Aishwarya Rai Bachchan diapit Presiden Longines, Walter von Känel dan Wakil Presiden Longines Matthieu Baumgartner

dasar muka jam kulit kerang warna putih dan bertatahkan berlian putih pada indeks jam dan 68 butir berlian pada bezel, mengangkat posisi koleksi mewah ini ke tingkat kerajinan langka. Dalam agama India Hindu, Budha, Jainisme, Mandala mengandung konotasi spiritual sebagai representasi dewa dan digunakan oleh para pakar biarawan dan orang suci untuk memusatkan perhatian atau sebagai bantuan spiritual untuk meditasi. Pada Perayaan Longines DolceVita Elegance Aishwarya, arloji ini adalah simbol modernitas klasik bagi wanita, hadir dalam ukuran case 23mm x 37mm dari rose gold, dilengkapi tali jam kulit dalam warna hijau senada dan kedap air di kedalaman 30 meter. www.longines.com CGW Magazine 107


Jewellery Talk

Five For All

Koleksi The Elemental terbaru hasil kolaborasi Mondial dan Tex Saverio

S

ensasi lima elemen dihidupkan kembali oleh PT. Central Mega Kencana, perusahaan ritel perhiasan ternama di Indonesia melalui merek perhiasan premium yang dimilikinya, Mondial Jeweler dengan meluncurkan koleksi perhiasan The Elemental x Tex Saverio, hasil kolaborasi apik mereka dengan Desainer adibusana kebanggaan Indonesia, Tex Saverio. Koleksi perhiasan Elemen Mondial terbaru ini terdiri dari seri Earth, Water, Fire, Wind, dan Metal (Bumi, Air, Api, Angin, dan Logam) yang terinspirasi oleh unsur-unsur alami yang ada di dunia yaitu elemen natural yang memiliki fondasi yang kuat, dan tidak terpengaruh oleh dimensi waktu dan tempat. Di sini pecinta perhiasan diajak untuk merasakan langsung inspirasi dibalik lahirnya kilau perhiasan melalui panca indra mereka, sehingga mampu menyatukan rasa dan mengerti perjalanan yang tertuang dari sebuah ilham sang desainer Tex Saverio kedalam bentuk yang tercipta berkilau bertatahkan berlian dan batu permata berharga persembahan Mondial Jeweler.

108 CGW Magazine

Tex Saverio yang akrab disapa Rio ini mengaku bahwa sebetulnya merancang busana dan perhiasan merupakan dua hal yang serupa, “Persiapannya hampir sama dengan koleksi fesyen, hanya saja bedanya di material. Jadi secara teknis saja berbeda, tapi konsep kurang lebih sama.� Ia juga bercerita jika terciptanya ide lima elemen ini berawal dari hal sangat sederhana. Ketika diajak bekerja sama, ia ingin membuat sesuatu yang berbeda. Beberapa tahap awal dilakukan, seperti datang ke toko, melihat produk, hingga berdiskusi. Ia menganggap bahwa setiap orang memiliki karakter berbeda. Ada yang independen, kuat, feminin, sporty, hingga glamor. Untuk itulah ia berkeinginan merangkul setiap karakter yang ada, “Konsep besar yang bisa menggambarkan perbedaan karakter ini semua muncul Elemental, karena dari lima elemen ini saya pikir punya karakter berbeda,� ungkapnya. Koleksi Earth terinspirasi oleh kehidupan di bumi yang diwakili oleh tanaman yang tercermin dari bentuk dedaunan dan kelopak bunga yang sedang mekar. Terdiri dari koleksi anting, liontin dan cincin yang


HALAMAN SAMPING DARI ATAS Cincin dan kalung dari koleksi FIRE; Cincin dari koleksi METAL HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Anting dan cincin dari koleksi WIND yang berbentuk kepak sayap perlambang kebebasan; Desainer adibusana kebanggaan Indonesia, Tex Saverio; Anting dari koleksi EARTH

hadir melalui sentuhan berlian putih, coklat dan hijau, serta batu permata berharga seperti batu rubi dan safir merah jambu pada kelopak bunga yang cerah. Koleksi Wind memamerkan bentuk-bentuk kepak sayap yang melambangkan kebebasan untuk menggapai sesuatu yang lebih tinggi, dan terdiri dari koleksi anting, liontin dan cincin. Kalung dari koleksi ini tampak elegan dengan sentuhan emas putih 43gr dan 815 butir berlian putih dengan berat 11,37 carat, 28 butir berlian pearshaped seberat 2,556 carat, 7 butir pear dossier seberat 2,135 carat dan satu buah berlian pear-shaped seberat 1,5 carat sebagai permata utamanya. Koleksi Fire hadir bak api dan burung phoenix yang memberikan panas, juga memompa semangat serta harapan untuk awal baru, yang diwakili melalui simbolisasi lidah api yang menyala yang selalu bergerak, hadir dalam perpaduan antara emas putih dan juga rose gold bertatahkan berlian putih yang megah, terdiri dari rangkaian perhiasan anting, kalung dan cincin. Untuk koleksi Water diwakili dengan refleksi air yang tenang, yang mengajarkan kita akan kesabaran dan zen dengan menggunakan mutiara sebagai batu permata utamanya, dan berlian putih dan biru yang mewakili simbol air sebagai sumber kehidupan. Anting dari seri ini menggunakan dua butir mutiara putih bulat 13mm seberat 36,110 carat, 78 butir berlian biru seberat 1,544 carat, 122 butir berlian biru seberat 2,092 carat, 8 butir berlian pear-shaped seberat 1,341 carat dan 6 butir berlian marquise seberat 0,626 carat.

Koleksi perhiasan Elemen Mondial terbaru ini terdiri dari seri Earth, Water, Fire, Wind, dan Metal (Bumi, Air, Api, Angin, dan Logam) Dan koleksi terakhir adalah Metal, yang terinspirasi dari unsur logam yang tidak terpisahkan dalam penggunaannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Seperti diungkapkan oleh sang desainer, “Metal mempresentasikan wanita yang lebih modern makanya desain lebih simpel, garis-garis, struktural, geometrik buat dipakai daily dan tidak ingin terlalu complicated.� Hadir dalam koleksi anting, gelang model bangle dan cincin, dengan perpaduan emas putih dan rose gold yang saling melengkapi dan berlian putih yang hadir dengan beragam ukuran dan bentuk. Anting dari seri ini terbuat dari 18 gram perpaduan emas putih dan rose gold dengan bentuk zig-zag yang beraturan, 418 butir berlian bundar seberat 2,323 carat, 2 butir berlian berbentuk emerald seberat 0,315 carat, 4 butir berlian berbentuk marquise seberat 0,198 carat, 8 butir berlian princes-cut seberat 0,404 carat dan 2 buah Mondial Excellent Cut Diamond (MEC) seberat 1,020 carat. www.mondialjeweler.com CGW Magazine 109


Special Report

ORO DA VINCI P Mahakarya perhiasan dari emas Italia hasil kolaborasi apik YT Utama Putra dan Ivan Gunawan

ada tanggal 5 Oktober lalu, produsen perhiasan emas terkemuka Indonesia yang berbasis di Bandung, YT Utama Putra merayakan hari jadinya yang ke-20 yang berlangsung dengan megah di Grand Ballroom Intercontinental Hotels & Resorts, Bandung. Dan acara ini sekaligus menandai kolaborasi pertama mereka yang bertajuk “2020 Trend Vision Fashion and Jewelry Show” dengan salah satu desainer terkemuka di Indonesia, Ivan Gunawan. YT Utama Putra menjatuhkan pilihannya pada desainer paling dikenal di Tanah Air ini, karena Ivan Gunawan tidak hanya dikenal sebagai desainer, melainkan juga presenter, penyanyi, aktor, TV Personality, Fashion Consultant, beautypreneur, dan kini, Ivan menambahkan titel baru dalam portfolionya sebagai desainer perhiasan. Kolaborasi pertama mereka ini mempresentasikan ‘2020 Trend Vision Fashion and Jewelry Show’ yang menghadirkan koleksi busana Ivan Gunawan terbaru yang dipasangkan dengan koleksi perhiasan terbaru YT Utama

110 CGW Magazine

Putra, yaitu Oro da Vinci, yaitu koleksi perhiasan yang terinspirasi dari Italia dengan inovasi terbaru dan keunikan tersendiri. Koleksi pertama Oro da Vinci yang mengusung tema ‘Italian Golden Masterpiece’ ini menampilkan koleksi Monalisa, yaitu serangkaian perhiasan berupa gelang paling ringan pertama di dunia dalam motif Dragon Skin, yang dirancang dengan teknologi terbaru sehingga perhiasan ini setengah dari berat normalnya namun sangat menarik perhatian karena ukurannya yang besar. Dengan keunggulan pada desain dan teknologi yang dimiliki YT Utama Putra, koleksi perhiasan ini menawarkan kemegahan desain perhiasan yang diinspirasikan dari mahakarya para seniman Italia dan inovasi berat ultra ringan yang membuatnya lebih terjangkau.

Seperti diungkapkan oleh Direktur Pelaksana YT Utama Putra Arief Budiman pada acara makan siang untuk awak media yang diundang ke acara tersebut, “Ini adalah visi bersama antara Ivan Gunawan dan kami dari YT Utama Putra yang memperkuat kolaborasi dalam menghadirkan tren pakaian dan perhiasan terbaik untuk tahun 2020. Dan komitmen


Ajang ‘2020 Trend Vision Fashion and Jewelry Show’ ini menghadirkan koleksi busana Ivan Gunawan yang dipasangkan dengan koleksi perhiasan YT Utama Putra, Oro da Vinci yang terinspirasi dari Italia HALAMAN SAMPING Komisaris Utama PT YT Utama Putra Annie Mulia memberikan buket bunga pada Ivan Gunawan seusai acara fashion show Oro Da Vinci HALAMAN INI Para model mengenakan busana siap pakai karya Ivan Guanwan, dipadupadankan dengan perhiasan Oro Da Vinci yang terdiri dari kalung, gelang, anting, dan buckle belt dari emas Italia

Ivan Gunawan untuk membuat dan merancang perhiasan sangat sejalan dengan filosofi kami yaitu Dedikasi, Transformasi, dan Inovasi.” Sementara Ivan Gunawan berharap bahwa koleksi tersebut dapat menggantikan tren perhiasan Miami Kuba yang memiliki gaya yang otentik dengan penampilan yang berat, “Teknologi ultralight atau ultra ringan pada perhiasan ini meski ringan, namun tetap dapat dibeli sebagai investasi karena masih memiliki kandungan emas dari 19K hingga 22K. Oro da Vinci yang menawarkan kemegahan desain perhiasan yang terinspirasi oleh karya seniman Italia, namun tampilan yang berat dibentuk dari rantai emas ringan,” ujarnya. Aksesori yang berbentuk rantai-rantai besar ini sangat menarik perhatian karena ukurannya yang besar, namun dengan teknologi terbaru mereka, rantai-rantai yang diciptakan dengan model kerawang pada bagian tengahnya itu memiliki berat yang jauh lebih ringan daripada bila desainnya CGW Magazine 111


Dengan teknologi terbaru mereka, rantai-rantai emas dalam model kerawang pada bagian tengahnya itu memiliki berat yang jauh lebih ringan diisi penuh. Hal ini memungkinkan konsumen tampil menawan dengan aksesoris yang tampak mahal, meski karena ringan harga aksesori yang dikenakan dapat dimiliki dengan harga yang lebih terjangkau. Dan selain memamerkan desain perhiasannya di acara malam tersebut, Ivan Gunawan juga mempersembahkan koleksi busana siap pakai terbarunya dengan gaya sensual dan maskulin untuk pria dan wanita yang didominasi warna hitam, sehingga tampak cocok dengan desain perhiasan yang terdiri dari 16 busana untuk wanita dan 4 busana untuk pria. Serangkaian perhiasan dari koleksi kolaborasi Oro Da Vinci YT Utama Putra bersama Ivan Gunawan ini terdiri dari kalung, gelang, anting, dan buckle belt dalam beragam desain yang indah, dan dapat dipesan juga untuk partai besar di seluruh Indonesia. Acara makam malam dan perayaan hari jadi ke-20 tahun ini dibuka dengan pertunjukan spektakuler yang menggabungkan antara musik, permainan tata cahaya panggung yang megah hingga penampilan 112 CGW Magazine


HALAMAN SAMPING Tiga model dalam balutan busana edgy karya Ivan Gunawan dan perhiasan Oro da Vinci; Penampilan memukau dari artis multi-talenta Angela July HALAMAN INI DARI KIRI ATAS Keluarga besar dan management YT Utama Putra mengajak tamu undangan untuk bersulang bersama; Pemenang yang beruntung mendapatkan hadiah utama berupa mobil; Lulu F. Pasha, Ivanna Ardelia Widjaya dan Annie Mulia; Arief Budiman dan Anwar Pasha; MC kondang yang memandu acara malam itu, Rian Ibram; Suasana pengundian doorprize; Ayus Wijaya bersama team management YT Utama Putra; Angela July

memukau dari artis multi-talenta Angela July yang selain sebagai pemain Harpa, juga vokalis yang menjadi finalis pada ajang Asia’s Got Talent 2017. Malam itu juga hadir penampilan para staf pelayan dari Intercontinental Hotels & Resorts, Bandung yang berbaris rapi di atas panggung dengan membawa nampan makanan, sebelum menyajikan beragam hidangan mewah khas dari hotel bintang lima ini di meja para tamu yang hadir. Selain ditampilkannya fashion show dari para model yang mengenakan busana rancangan Ivan Gunawan dan perhiasan Oro da Vinci, acara yang dipandu oleh MC kondang, Rian Ibram ini juga dimeriahkan dengan pengundian doorprize bagi para tamu dari berbagai kota di Indonesia yang merupakan para peritel setia dari YT Utama Putra itu, dengan hadiah utama mobil mewah dan beragam hadiah menarik lainnya.

CGW Magazine 113


Special Report

HKTDC

Hong Kong Watch & Clock Fair 2019 Pameran jam tangan dan aksesoris jam terbesar di kawasan Asia meraup sukses besar tahun ini dengan pengunjung hampir menembus angka 18.000 orang

114 CGW Magazine


P

engunjung dan pebisnis di industri jam tangan dari seluruh dunia berkumpul di Hong Kong setiap bulan September untuk menghadiri pameran jam tangan dan aksesoris jam terbesar di jenisnya dan paling berpengaruh di kawasan Asia, yaitu Hong Kong Watch & Clock Fair yang diselenggarakan oleh HKTDC (Hong Kong Trade Development Council) bersama dengan Hong Kong Watch Manufacturers Association Ltd dan The Federation of Hong Kong Watch Trades and Industries Ltd.

Kami juga telah berbicara dengan peritel besar dari Australia dan Indonesia, ujar Ton Cleijne dari Weisz Group, Belanda HALAMAN INI DARI ATAS Dua momen pada acara pembukaan pameran dan pembukaan World Brand Piazza yang berlangsung meriah HALAMAN SAMPING Parade jam tangan dari para model menjadi pembuka acara pada resepsi koktail dan Gala Dinner

Tahun ini adalah edisi ke-38 dari HKTDC Hong Kong Watch & Clock Fair dan edisi ketujuh dari Salon de TE, yang berlangsung selama lima hari dan berakhir pada tanggal 7 September lalu di Hong Kong Convention and Exhibition Center (HKCEC), Wanchai, Hong Kong. Pameran ini berhasil menarik pengunjung hampir 18.000 orang dari 104 negara. Terlihat pertumbuhan yang memuaskan dengan kehadiran para pembeli dari pasar negara berkembang seperti Brasil, Polandia, Rusia, Ukraina dan Vietnam, bersama dengan pasar yang sudah mapan seperti Belgia dan Swiss. Yang unik pada pameran kali ini adalah terlihatnya kecocokan peluang bisnis antara pembeli dan peserta pameran seperti yang diungkapkan seorang pembeli dari Iran, CEO Dijiran yang bernama Ali Ahmadi. Tahun ini adalah kunjungan kedelapannya ke pameran ini, dan tahun ini ia memesan jam tangan senilai USD$ 25.000 yang ditawarkan oleh Adriatica, Pierre Lannier dan Toms, dan berencana membeli jam tangan Jacques Farel senilai USD$ 5.000. Ia mengaku, “Melalui layanan pencocokan bisnis HKTDC ini, saya juga menemukan enam pemasok potensial jam tangan pintar dan berencana untuk membeli 1.000 buah dari salah satunya.�

CGW Magazine 115


Sementara itu, Spesialis Pemasaran di Weisz Group di Belanda, Ton Cleijne mengaku bahwa perusahaannya telah mengikuti pameran di Watch & Clock Fair selama dekade terakhir dan ini adalah tahun kedua berturut-turut untuk menampilkan dua mereknya, Danish Design dan Jacob Jensen di Salon de TE. “Kami senang telah bertemu dengan lebih banyak pembeli berkualitas tinggi tahun ini. Sekitar enam hingga tujuh distributor yang ada telah melakukan pemesanan untuk model-model baru kami di pameran dan kami telah menemukan distributor potensial dari Malaysia dan Singapura. Kami juga telah berbicara dengan peritel besar dari Australia dan Indonesia. Salon de TE menyediakan platform yang sempurna bagi kami untuk mempromosikan merek kami dan untuk terhubung dengan pembeli, terutama dari Asia Tenggara. “

Salon de TE menghadirkan sekitar 140 merek jam tangan terkenal dan koleksi desainer, termasuk 13 merek internasional terkenal dari World Brand Piazza 116 CGW Magazine

Seperti yang diakui oleh Benjamin Chau, Wakil Direktur Eksekutif HKTDC, “Meskipun terdapat kelanjutan dari friksi perdagangan Tiongkok-AS, para peserta pameran dan pembeli global masih memandang Hong Kong Watch & Clock Fair sebagai platform perdagangan satu pintu yang utama. Pameran ini menarik berbagai merek jam tangan dan jam dinding terkenal, peritel dan grosir seperti Shiel’s dari Australia, Chilli Beans dari Brasil, Wenger’s dari Kanada, Paul Valentine dari Jerman, Grup Titan India, Tous Watch dari Spanyol, Iduna AB dari Swedia, West End Watch dari Swiss dan Armitron dari Amerika Serikat. Untuk membantu para pemain industri agar dapat memperluas jaringan bisnis mereka dan mengeksplorasi


HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Watch Parade yang diperagakan para model; Dari kiri: Timothy Kao, Wilson Ngan, Byron Lee, Harold Sun dan Samuel Lee membuka acara sarapan pagi dan diskusi bersama perwakilan media internasional HALAMAN SAMPING DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Hiasan berupa jam pasir yang unik di Salon de TE; Pengunjung pameran mengagumi salah satu karya Académie Horlogère des Créateurs Indépendants (AHCI); Ruang Chic & Trendy; Pendiri & CEO Memorigin Watch Company Ltd William Shum menyerahkan jam Memorigin pada salah satu publik figur; Amarildo Pilo, Pendiri merek jam independen Swiss, Pilo & Co SA tengah berbincang dengan beberapa calon pembeli

lebih banyak peluang bisnis di tengah berbagai tantangan, kami juga memperluas layanan pencocokan bisnis (business matching) kami dengan menempatkan sumber daya tambahan tahun ini.” Ajang pameran bertaraf internasional ini semakin menarik, karena bagi pengunjung yang ingin menyaksikan tren terbaru dari merek jam ternama, Salon de TE menghadirkan sekitar 140 merek jam tangan terkenal dan koleksi desainer, termasuk 13 merek internasional terkenal dari World Brand Piazza, bersama dengan keahlian sempurna yang ditawarkan oleh Swiss Independent Watchmaking Pavilion (SIWP), Académie Horlogère des Créateurs Indépendants (AHCI) dan Francéclat. Collector’s CGW Magazine 117


Terlihatnya peluang bisnis antara pembeli dan peserta pameran seperti yang diungkapkan pembeli dari Iran, CEO Dijiran, Ali Ahmadi

HALAMAN INI DARI KIRI ATAS SEARAH JARUM JAM Model memperagakan arloji Amoinetz; Para model memeragakan jam tangan Romago; Lulu dan Anwar Pasha bersama para pebisnis jam tangan dari Indonesia, termasuk Steven Cheng, VP Mido Indonesia; Presentasi Herman Tan dari Lima Watch di Buyer’s Forum; Suasana wawancara dengan salah satu peserta pameran ; Kolaborasi William Shum dari Memorigin dengan Sarah Zhuang

118 CGW Magazine

Guide-WATCHES, Indonesia team sempat berbincang-bincang dengan pria berkebangsaan Italia, Amarildo Pilo, Pendiri merek jam independen Swiss, Pilo & Co SA yang rajin mengikuti pameran ini selama beberapa tahun terakhir melalui SIWP bersama merek jam independen lainnya. “Setiap tahun kami memiliki lebih banyak lagi klien, selalu bertambah dari tahun ke tahun, dan pasar Asia memang menjanjikan sehingga kami akan hadir kembali di event serupa tahun depan,� ungkapnya bangga. Pameran kali ini menampilkan lebih dari 30 acara, termasuk Hong Kong International Watch Forum, Asian Watch Conference dan parade jam tangan. Resepsi koktail Salon de TE dan makan malam gala pada malam hari pembukaan pameran (3 September) menampilkan Jess Sum dan Kaman Kong yang mengenakan arloji yang sangat indah dari peserta pameran, dan Veronica Shiu bertindak sebagai pembawa acara. www.hkwatchfair.hktdc.com


TIME TO TRAVEL All About Luxury Travels Parties Around The Globe Montblanc


Time Travel

Luxury Escapade Banyan Tree Ungasan, Bali menghadirkan resor mewah dalam sentuhan arsitektur Bali yang kontemporer

K

ekuatan arsitektur dan gaya Bali kontemporer adalah salah satu ciri khas Banyan Tree Ungasan, Bali, yang terpilih menjadi salah satu dari 58 Hotel Paling Mewah di Dunia versi Forbes Travel Guide. Berdiri megah di puncak tebing setinggi 70 meter di atas tebing yang menghadap ke Samudera Hindia, resor mewah ini memiliki lokasi terindah dan strategis, seakan menjadi tempat bertemunya laut dan langit. Lokasinya yang dekat dengan Pura Uluwatu yang terkenal sebagai pusat kebudayaan yang kaya dengan tradisi spritual khas Bali, membuat Banyan Tree Ungasan menjadi pilihan utama bagi mereka yang mencari ketenangan dan melupakan sejenak tuntutan kehidupan modern yang sibuk.

120 CGW Magazine


Kekuatan arsitektur dan gaya Bali kontemporer adalah salah satu ciri khas Banyan Tree Ungasan, Bali

Berada dibawah naungan Banyan Tree Hotels & Resorts, resor yang mengunggulkan all-pool villa eksklusif ini adalah ilustrasi sejati dari Banyan Tree yang khas, dan keramahtamahan khas Bali. Seluruh vila mewahnya merupakan cerminan yang elegan dari desain Bali kontemporer, dengan interior dihiasi kain Bali yang semarak, lantai marmer, hingga ukiran batu dan kayu yang rumit, memadukan bahan dan fasilitas berkualitas tertinggi dan desain taman yang asri dengan latar belakang pemandangan laut yang indah. Terdapat tiga tipe vila yang menampilkan keasrian alam nan hijau dengan pemandangan spektakuler laut lepas berwarna kebiruan yang terlihat jelas dari tebing tinggi. Suasana romantis yang ditawarkan tipe Pool Villa akan merangkul Anda dalam interior vila yang mewah. Anda dapat bermeditasi di bale tradisional Bali, atau berenang di kolam renang untuk relaksasi yang sempurna. Sanctuary Villa yang indah dianugerahi dengan luas ruangan yang mengesankan, dengan pemandangan taman, laut atau tebing, memberikan pengalaman liburan yang intim dan tak terlupakan. Nikmati hangatnya sinar matahari saat Anda berlatih yoga yang menyegarkan di bale yang ditinggikan, bersantai di tepi kolam renang, atau nikmati permainan santai di ruang tamu. CGW Magazine 121


Nikmati pengalaman kuliner dari tempat tinggi di tebing selatan Bali dengan pemandangan dramatis yang ditawarkan Ju-Ma-Na

122 CGW Magazine


Saat matahari terbenam di Samudera Hindia yang berkilauan adalah saat paling romantis yang tak boleh dilewatkan. Tipe ketiga adalah Presidential Villa yang mewah, terletak paling tinggi di tepi tebing, dengan tiga kamar tidur yang menawarkan surga kesenangan yang cocok bagi mereka yang menginginkan privacy, memberikan para tamu pemandangan menakjubkan Samudra Hindia. Nikmati pengalaman kuliner dari tempat tinggi di tebing selatan Bali, yang ditawarkan Ju-Ma-Na, restoran yang menyajikan santapan lezat dengan pemandangan dramatis. Makanan laut lezat yang disiapkan oleh koki berbakat akan membawa selera Anda dalam perjalanan kuliner. Manjakan diri dengan hidangan khas yang dipenuhi tradisi kuliner Indonesia yang kaya dan favorit internasional di Bambu Restaurant dan beragam masakan khas Bali di Tamarind Restaurant. Dan bagi mereka yang ingin menyatakan cinta dan mengikat janji dalam suasana romantis dan indah, terdapat kapel pernikahan The White Dove yang terletak di atas tebing dengan latar belakang pemandangan ke laut lepas, atau di paviliun yang dihias dengan indah. Banyan Tree Ungasan Jl. Melasti, Banjar Kelod, Ungasan, Bali 80364 Tel: +62 361 3007000 www.banyantree.com

CGW Magazine 123


Time Travel

Heaven On Earth Keindahan surgawi di Tanah Gajah, A Resort By Hadiprana yang tak terlupakan

K

eindahan alam Pulau Dewata memang tak terbantahkan dan selama bertahun-tahun lamanya telah menjadi daya tarik utama bagi wisatawan domestik maupun luar negeri. Dan salah seorang arsitek legendaris yang juga kolektor seni paling terkenal Indonesia, Hendra Hadiprana (Om Henk) pun terpikat akan keindahan alam Bali sehingga ia mendesain dan membangun sebuah rumah liburan dan tempat peristirahatan keluarganya di tahun 1980-an, dan menamakan perkebunan itu seperti kuil gua terdekat, Goa Gajah. Retret keluarga ini kemudian diubah menjadi resor indah bernama The Chedi Club Tanah Gajah di Ubud yang terletak di antara sawah Ubud, dan ia menyerahkan pengelolaan propertinya kepada GHM pada tahun 2004, ketika imajinasinya yang gelisah menyulap pengembangan perkebunan lain bernama “Bumi Duadari� sebagai tempat tinggal pribadinya di sebuah lembah yang menghadap ke Sungai Petanu.

124 CGW Magazine


Resor yang indah ini mengambil nama mendiang Hendra Hadiprana, karena dari tangannya telah terwujud beberapa properti paling terkenal di negara ini, termasuk InterContinental Bali Resort dan Legian Bali

Namun terhitung mulai tanggal 1 Januari 2020, salah satu resor paling terkenal di Asia Tenggara ini akan kembali ke keluarga Hadiprana dan berganti nama menjadi Tanah Gajah, A Resort By Hadiprana, yang akan menjadi salah satu properti andalan kelompok perhotelan baru yang dipegang Hadiprana Hospitality. Penyerahan resmi dari operator lama resor, GHM yang berbasis di Singapura, berlangsung pada tanggal 1 Januari 2020, dan kami dari Collector’s Guide-WATCHES, Indonesia diundang bersama beberapa media lain dan para tamu VIP dari berbagai negara untuk turut merayakan peresmian nama baru di resor mewah mereka di Bali, yang disertai dengan makan malam gala dan pertunjukan teater klasik dan drama musikal Bali dengan permainan lampu dan musik yang spektakuler di sebuah amfiteater yang luas. Resor yang indah ini mengambil nama mendiang Hendra Hadiprana, karena dari tangannya telah terwujud beberapa properti paling terkenal di negara ini, termasuk InterContinental Bali Resort dan Legian Bali serta properti seluas lima hektar. Hadiprana meninggal pada Desember CGW Magazine 125


2018 di usia 89 tahun, dan para ahli warisnya meluncurkan kembali nama Tanah Gajah ini sebagai penghormatan kepada kejeniusan sang legenda dan sebagai sarana untuk melanjutkan warisan dan komitmennya pada seni dan budaya Indonesia, sembari membina hubungan yang berkelanjutan dengan masyarakat sekitar.

Salah satu atraksi utama mereka adalah pengalaman unik terbang di atas lahan persawahan dengan balon udara setinggi 50 meter, sembari menikmati pemandangan Gunung Agung dalam jarak dekat 126 CGW Magazine

Dan dalam keterangan yang disampaikan pada kami, Sekaraya Hadiprana Surjaudaja, cucu sang arsitek yang kini memimpin organisasi baru ini mengakui peran GHM, “Kami telah menjalankan kerjasama yang luar biasa dengan GHM. Kakek saya dan pendiri GHM, Hans Jenni adalah kolaborator yang menjadi teman baik, dan yang bersama-sama mengantarkan properti ini ke panggung global, dan patut mendapat pujian. Sekarang kami memulai perjalanan baru, untuk meningkatkan pengalaman tamu kami ke tingkat berikutnya.â€? Sejak dibuka pada Juli 2004, The Chedi Club telah terkenal sebagai salah satu resor paling agung di kawasan Asia Tenggara, selain karena daya tarik desain dan latar belakang sawah Ubud yang terbentang luas, juga karena tarian kecak spektakuler yang diadakan dua kali seminggu di resor ini oleh penduuduk setempat, dan juga untuk koleksi seni yang luas di perkebunan itu. Resor ini telah mengumpulkan puluhan penghargaan besar selama 15 tahun terakhir termasuk oleh CondĂŠ Nast Traveller sebagai salah satu dari 16 Hotel Terbaik di Bali dan tahun lalu sebagai salah satu dari 10 Hotel Butik Terbaik Top oleh DestinAsian.


Saat kami menginap di resor indah ini, salah satu atraksi utama mereka adalah pengalaman unik terbang di atas lahan persawahan dengan balon udara setinggi 50 meter, sembari menikmati pemandangan Gunung Agung dalam jarak dekat, sawah luas di bawahnya, hutan Ubud dan tanah seluas lima hektar di Tanah Gajah. Dan satu hal lagi yang tak terlupakan dan jarang kami temukan di resor mewah pada umumnya, yaitu keramahan dan ketulusan dari seluruh staf resor, mulai dari petugas keamanan di gerbang masuk, butler pribadi yang disiapkan di setiap villa, para terapis di ruang spa, pelayan di restoran, tukang potong rumput hingga anak-anak dan orangtua dari para penari kecak yang rutin menari untuk menghibur tamu yang menginap di sana. Mereka semua menceritakan hal yang sama, hampir semua sudah bekerja di properti selama bertahuntahun, dan sangat betah bekerja di sana, karena keluarga pemilik properti menghormati dan menyantuni mereka, termasuk penduduk desa di sekitar properti. Sungguh sebuah pengalaman langka dan berharga, dan Anda dapat membuktikannya sendiri saat berkunjung ke Tanah Gajah, A Resort by Hadiprana. Tanah Gajah, a resort by Hadiprana Jl. Goa Gajah, Tengkulak Kaja, Ubud Bali 80571 Tel: (62) 361 975 685 www.tanahgajahubud.com CGW Magazine 127


Time Travel

Luxury Hospitality Kemewahan hotel yang sejati adalah menciptakan pengalaman yang unik dan pribadi

A

pa yang Anda bayangkan saat berkunjung ke sebuah ‘keraton’ (istana)? Tentunya segala sesuatu yang mencerminkan kemewahan, megahnya dekorasi, pengaturan yang spektakuler, hingga layanan yang mengesankan. Dan itulah yang ditawarkan oleh Keraton at The Plaza, a Luxury Collection Hotel, Jakarta yang berlokasi di kawasan bisnis Thamrin dan pusat hiburan dan perbelanjaan mewah Plaza Indonesia ini. Penamaan ‘Keraton’ pada hotel ini memang terinspirasi dari kata ‘Istana’ dalam bahasa Jawa, dan desain interior hotel mencerminkan keragaman geografis dan seni budaya Indonesia, misalnya dari pintu masuk hingga lobi utama, tamu dapat melihat motif Batik Kawung, yaitu motif khusus yang dipakai oleh keluarga kerajaan di

128 CGW Magazine


Jawa, dan di langit-langit lobi terlihat megahnya lampu kristal Bunga Kawung yang menggantung setinggi 2,5 meter, karya Grahacipta Hadiprana, sementara di latar belakang lobi hotel terdapat patung Pusaka Kacumas di setiap sudutnya. Desain dan interior hotel dikerjakan oleh desainer interior professional yaitu SCDA Singapore, BuregaFarnell Pte. Ltd. dan Grahacipta Hadiprana, dan terdapat pula koleksi eklektik seni dan galeri khusus yang dikuratori oleh Hadiprana artworks dan seniwati Mira Hadiprana. Hotel yang berada di bawah naungan Starwood Hotels & Resorts Worldwide, Inc. ini adalah salah satu boutique hotel bintang 5 dari The Luxury Collection, di mana setiap hotel dan resornya selalu menghormati lokasi, pesona adat dan budaya setempat di mana hotel itu berada. Hotel ini memiliki 51 lantai yang terdiri dari lantai 1 – 22 untuk hotel, dan lantai 23 – 51 untuk private residence, dengan 138 kamar dan suite yang mewah dan luas, dan pilihan jenis kamar Grand Deluxe, Executive Grand Deluxe, Junior Suite, Executive Junior Suite, Keraton Suite dan Executive Keraton Suite. Akomodasi sudah termasuk layanan butler 24 jam, akses Wi-Fi gratis di seluruh area hotel, koran pagi gratis, sambutan secara personal, layanan menginap tambahan dan layanan YourOwnTime™, layanan check-in atau check-out lebih awal yaitu dari pukul 07:00 hingga 22:00 WIB tanpa biaya tambahan. Hotel ini juga dilengkapi dengan restoran dan lounge kelas dunia, ruang rapat eksekutif mewah, pusat kebugaran 24 jam di lantai 7, kolam renang dalam ruangan di lantai 7 dan fasilitas spa mewah.

Hotel ini memiliki 51 lantai yang terdiri dari lantai 1 – 22 untuk hotel, dan lantai 23 – 51 untuk private residence, dengan 138 kamar dan suite yang mewah dan luas Jangan lewatkan pengalaman bersantap bintang lima di Bengawan Restaurant yang menyajikan beragam pilihan masakan internasional, sembari menikmati pemandangan kota Jakarta yang indah karena letaknya di Lantai 7. Jika Anda ingin menikmati minum kopi atau teh dan makanan kecil, Keraton Lounge yang berada di lobi hotel menyajikan ruang yang elegan untuk menikmati beragam pilihan teh otentik seperti Classic english, Traditional Indonesian dan Godiva Allure setiap siang harinya, dan beragam minuman classic cocktail dan wine berkelas internasional pada malam harinya. Para tamu juga dapat bersantai setelah seharian penuh bekerja, berbelanja, atau berjalan-jalan dengan pijatan restoratif, perawatan kecantikan atau kesehatan di Keraton Spa, yang menawarkan sauna inframerah, 8 ruang perawatan, perawatan tubuh khusus, dan teknisi terampil. Keraton at The Plaza, a Luxury Collection Hotel, Jakarta Jl. M.H. Thamrin No.Kav. 15 Jakarta 10350 Phone: (021) 50680000 www.keratonattheplazajakarta.com CGW Magazine 129


Time Travel

The Peak of Luxury

Temukan kemewahan di puncak InterContinental Bandung Dago Pakar

B

agi mereka yang menginginkan suasana alam pegunungan yang alami saat berwisata ke kota Bandung, hotel mewah bertaraf internasional bintang lima di bawah naungan InterContinental Hotels Group (IHG) yang berada di kawasan elit perumahan Resort Dago Pakar ini adalah pilihan yang tepat. InterContinental Bandung Dago Pakar adalah hotel bisnis bernuansa resor yang terletak di kawasan lapangan golf Mountain View, sebuah arena olahraga Golf berkelas di Kota Bandung. Perjalanan menuju hotel yang mengarah ke barat laut Bandung akan membawa Anda ke hutan pinus dan taman alam yang dikenal sebagai Dago Pakar Resort. Di sinilah mata Anda akan dimanjakan oleh keindahan alam di sekitar, dan tepat di dalam kompleks Dago Pakar Resort inilah InterContinental Bandung Dago Pakar berdiri dengan mewah dan dikelilingi oleh pegunungan dan tanaman hijau yang menakjubkan. Saat memasuki jalan masuk hotel, Anda akan melihat ruang terbuka yang luas dengan elemen eksterior modern, termasuk keberadaan air mancur besar di depan pintu masuk lobi. Hotel bintang lima ini memiliki 225 unit, yang terdiri dari berbagai jenis kamar yang meliputi Kamar Classic, Premium, Premium dengan pemandangan ke lapangan golf, Kamar Club InterContinental, Kamar Club Panorama, serta 19 vila Kembang, Keraton Suite, dan Presidential Suite. Para tamu yang menginap akan menikmati fasilitas standar internasional dari hotel bintang lima dengan

130 CGW Magazine


ukuran kamar yang luas, mulai dari 41 meter persegi, hingga jendela kaca di setiap kamar yang menghadirkan pemandangan hijau dan keindahan alam Bandung. Daybed diletakkan di samping jendela kaca di kamar di mana Anda dapat berbaring santai sambil menikmati pemandangan di luar ruangan. Untuk rekreasi, hotel ini memiliki kolam renang outdoor tanpa batas berpemanas yang dikelilingi oleh ruang hijau subur, lapangan golf dengan pemandangan gunung, dan pemandangan indah menghadap ke cakrawala Bandung. Restoran Damai yang terletak di lobi hotel juga menawarkan pemandangan hijau yang menakjubkan, dilengkapi kursi luar yang memungkinkan Anda untuk menikmati pemandangan gunung dan kota sambil menikmati beragam pilihan masakan Barat dan Indonesia, termasuk masakan Sunda. Di lantai 18 terdapat restoran Tian Jing Lou yang menawarkan spesialisasi masakan China dengan pemandangan lapangan golf Mountain View yang menakjubkan dan panorama kota. Grand Ballroom di hotel ini dijuluki sebagai salah satu yang terbesar di Bandung, yang dapat menampung hingga 4.000 tamu dan dilengkapi dengan layar LED built-in terbesar di negara ini, panggung hidraulik, dan gondola mengambang yang dipasang di langit-langit ballroom, pencahayaan yang hebat dan teknologi canggih atau pencahayaan dan sistem suara. Aula berdinding kaca yang indah yang dilapisi marmer putih mewah akan sangat ideal untuk acara MICE (pertemuan, insentif, konferensi, dan pameran) dan resepsi pernikahan.

Di dalam kompleks Dago Pakar Resort inilah InterContinental Bandung Dago Pakar berdiri dengan mewah dan dikelilingi oleh pegunungan dan tanaman hijau Juga terdapat venue semi-outdoor multi-fungsi unik pertama dengan kapel kaca, The Diamond yang mencerminkan keanggunan desain arsitekturnya dan dapat menampung hingga 700 orang. Hotel mewah ini baru meraih penghargaan dari Indonesia Travel And Tourism Awards (ITTA) 2019/2020 sebagai pemenang ke-10 untuk kategori “Indonesia Leading Luxury Hotels�, setelah selama dua tahun berturut-turut berhasil meraih penghargaan di kategori “Indonesia Leading MICE Hotel� tahun 2017 dan 2018. InterContinental Bandung Dago Pakar Jl. Resor Dago Pakar Raya 2B Bandung 40198 Tel: +62 (22) 8780 6688 www.bandung.intercontinental.com CGW Magazine 131


Luna Maya, Christian Sugiono, Dian Sastrowardoyo, Atiqah Hasiholan, Rio Dewanto, Adinia Wirasti, Ario Bayu, Ayu Dewi

Maya Estianty dan Irwan D. Musry

Ario Bayu

Shannon Hartono

Richard Kyle dan Jessica Iskandar

Samuel Wongso, Addie MS dan Ivan

Fabien Levrion, Vice President Breguet Yuni Shara

132 CGW Magazine

SEA Elfa’s Singer memeriahkan acara dengan medley lagu-lagu mereka


Daniel Mananta dan Viola Maria

Uya Kuya dan Astrid Khairunisha

Laurent Toinet dan Inigo Ohlsson

Ersa Mayori

Star-Studded Party

Pada tanggal 20 November lalu, The Time Place merayakan tonggak sejarah perjalanan selama dua dekade sebagai butik jam tangan mewah pertama di Indonesia. Bertempat di Grand Ballroom Four Season Hotel Jakarta, perayaan dengan tema “Journey of Time” itu tidak hanya dihadiri oleh pelanggan setia, VIP, selebriti dan publik figur lainnya, melainkan juga para CEO dari berbagai merek jam internasional yang khusus hadir di Jakarta untuk merayakannya bersama rekanan bisnis mereka, Irwan Danny Mussry, Presiden dan CEO Time International dan team. “Selama bertahun-tahun, kami telah berhasil mengembangkan hubungan yang langgeng dengan klien kami. Ini hanya mungkin karena kami melakukan pekerjaan kami dengan integritas penuh dan kami mengutamakan kebutuhan pelanggan kami,” ujar Irwan Danny Mussry.

Laura Basuki

Susan Wongso dan Samuel Wongso

Robby Alamsah, Marlita, Mareen Tjahyadi dan George Alamsah Abi Yapto dan Jasmine Wildblood

Indra Bakrie dan Gaby

Krisdayanti

Rio Dewanto dan Atiqah Hasiholan

Hana Al Rashid dan Nino Fernandez

Rinaldy Yunardi

Andini Effendi dan Yonatan Kachko CGW Magazine 133


Glitz & Glam

Yanto Widjaya, Annie Mulia dan keluarga an

diapit oleh Rian Ibram, Arief Budim Yanto Widjaya dan Annie Mulia dari YT Utama Putra itu m mala h dan Ivan Gunawan dalam selebrasi meria

Oro Da Vinci

Pada tanggal 5 Oktober lalu, YT Utama Putra mengundang para peritel setia dan rekanan bisnis mereka dari seluruh Indonesia dan media untuk bersama-sama merayakan hari jadi perusahaan yang ke-20 yang berlangsung dengan megah di Grand Ballroom Intercontinental Hotels & Resorts, Bandung. Acara ini sekaligus menandai kolaborasi pertama mereka yang bertajuk “2020 Trend Vision Fashion and Jewelry Show� dengan salah satu desainer terkemuka di Indonesia, Ivan Gunawan. Produsen perhiasan emas terkemuka Indonesia yang berbasis di Bandung ini menghadirkan koleksi busana Ivan Gunawan yang dipasangkan dengan koleksi perhiasan terbaru YT Utama Putra, yaitu Oro da Vinci, yang terinspirasi dari Italia dengan inovasi terbaru dan keunikan tersendiri.

umo Pascal Caubo dan Arief Budiman

Diana Meilani dan Hanny Tejokus

Nyoto Darsono dan Michelle Lidwina Tyastuty dan Dina Novia Faisal Arief Budiman

Angela July

134 CGW Magazine

an Evelyn Arief Budim

Mauro Tonin dan Yohei Dobashi

Ivanna Ardelia Widjaya

Juan Alfonsus dan Monica Sandra


C

M

Y

CM

MY

CY

CMY

K

THE BRUNCH REINVENTED

Imagine sitting on a luxury raft with beautiful backdrop of green forestry while savouring flavourful dishes such as river prawn thermidor, succulent yet juicy steak sandwich and the delightful pistachio macaron? Meet our “Rafting Brunch” at Sthala, a Tribute Portfolio Hotel, Ubud Bali by Marriott International, where you can enjoy the opulence of Lodtunduh village while having a cordial brunch on the one and only luxury raft, floats comfortably in the middle of the endearing Wos river. IDR 1,500,000++* per raft for 2 people for 2 hours 11.30 am - 1.30 pm daily TERMS & CONDITIONS We can only accommodate 1 (one) slot per day Booking should be made one day in advance RAFTING BRUNCH MENU – SHARING MENU FOR 2 PEOPLE Create your own fresh juice, whole fruits (according to season), fresh seasonal fruits platter (according to season – on individual platters), bread and pastries, appetizer and salads, mushroom and cheese quiche, vegetable pizza, steak sandwich, river prawn thermidor, dessert, selection of a bottle of local sparkling wine or a jug of punch cocktail. Vegetarian menu is available upon request. For further information and reservations, contact us at +62 361 301 8700 or email us at resv.sthala@tributeportfolio.com *Price is subject to 10% service charge and 11% prevailing government tax. **Other terms & conditions apply

CGW Magazine 135


Yasuki Fujita, Kartika Winata, Harjono Lie, Takuya Nishinaka, Hana Harada dan Kevin Lie Yasuki Fujita dan Kartika Winata

Jolene Marie

Spring Power Pada tanggal 5 September lalu, Grand Seiko melalui salah satu peritel eksklusifnya di Indonesia, PT. Eurobutik Bangun Indonesia mengadakan acara demonstrasi dan presentasi proses perakitan mesin jam Spring Drive mereka di hadapan awak media dan para kolektor jam tangan mewah di Jakarta. Untuk acara ini, Grand Seiko khusus mendatangkan salah satu pakar pembuat jam tangan utama mereka, Takuya Nishinaka yang hadir di Jakarta untuk mendemonstrasikan langsung bagaimana proses perakitan mesin jam tangan mewah asal Jepang ini, sekaligus pratinjau eksklusif dari jam tangan terbaru mereka di butik Independent, Pacific Place Jakarta. Ini adalah kesempatan yang langka untuk dapat menyaksikan bagaimana Spring Drive bekerja, dan berbincangbincang langsung dengan sang pakar pembuat jam tangan itu sendiri.

Heru Sunarto, Takuya Nishinaka dan Vincent Widodo

Haryanto D dan Piri Sujarwo

Romy Winata dan Harjono Lie Kevin Lie

Takuya Nishinaka

136 CGW Magazine


CGW Magazine 137


Party Time Bvlgari Indonesia menyambut suasana akhir tahun 2019 dengan sebuah pesta bertema ‘Bvlgari Year End Party’. Acara ini berlangsung pada tanggal 11 Desember lalu di butik Bvlgari Plaza Indonesia, yang dihadiri oleh sejumlah selebriti dan tamu VIP serta awak media yang bersamasama merayakan pesta tutup tahun dengan sukacita. Pada acara yang berlangsung penuh keakraban itu, para tamu juga diberi kesempatan untuk menyaksikan beberapa koleksi teranyar Bvlgari berupa perhiasan, jam tangan hingga aksesoris dan tas-tas cantik khas dari Maison asal Italia itu. Dan di antara kemeriahan acara, diadakan pula lomba Best Dress di antara para tamu yang hadir, dan yang beruntung memenangkannya malam itu adalah Evelyn Gabriela.

Putri Soedarjo

Sarah Dewi

Dion Wiyoko dan Fiona

Rica Suma

Yolanda Suma

138 CGW Magazine

Sally Maxi

Lulu Tantono

Riza Jaya Among Praja

Stefanie Soewono diapit oleh Renaldi Hutasoit dan tamu VIP yang turut hadir malam itu

Susan Tanugraha

Evelyn Gabriela


Hadi, Karin Lohardjo dan Anya Dwinov Cedric Audoubert dan Benjamin Goh

Nicholas Saputra

Time To Reconnect Montblanc Indonesia merayakan peluncuran koleksi jam tangan Montblanc 1858 Reconnect terbarunya yang berlangsung pada tanggal 4 September di butik Montblanc Plaza Senayan, Jakarta. Hadir dalam acara ini adalah perwakilan Montblanc SEA dan seorang tamu istimewa yang juga aktor ternama Indonesia, yaitu Nicholas Saputra yang berbagi tentang petualangannya dalam melakukan kegiatan eksplorasi sembari mengambil gambar keindahan alam Indonesia. Pada malam itu, Matthieu Dupont, President of Montblanc SEA / AU / NZ turut hadir untuk memberikan presentasi singkat yang menarik tentang koleksi terbaru Montblanc 1858 Reconnect ini di hadapan para tamu undangan VIP dan kolektor jam tangan mewah dan awak media yang hadir.

Nadira Alaydrus

Eric Loo

Omar Daniel

Bernard Suwanto, Matthieu Dupont, Nicholas Saputra, Cedric dan Benjamin Goh

Irvan Hadiansyah

Matthieu Dupont dan Nicholas Saputra

Kuldeep dan Anil

Cisca Becker

Febriana Sumarlie dan Miranda Ng

CGW Magazine 139


Sastra Wijaja, Harjono Lie, Yasuki Fujita dan Sudirman Team Seiko Indonesia bersama para publik figur

merayakan peluncuran koleksi Seiko 5 Sports

Power Of Five

Pada tanggal 15 Oktober lalu, Seiko Indonesia mengajak para penggemar dan kolektor jam tangan Seiko untuk bersama-sama publik figur William Gozali, Don Coates, Kevin Hugo dan Ibrahim Risyad merayakan peluncuran koleksi Seiko 5 Sports terbaru di The Pallas, SCBD Jakarta. Pada acara itu, Senior Manager Management Planning Dept. Seiko Watch Corporation, Yasuki Fujita yang didampingi oleh Presiden Komisaris PT Asia Jaya Indah, Harjono Lie memberikan presentasi menarik mengenai lini Seiko 5 Sports. Koleksi Seiko 5 ini pertama kali diproduksi tahun 1963 dan digandrungi anak muda pada masa itu. Setelah sukses selama 55 tahun, Seiko 5 Sports hadir dengan lima fitur andalan, yaitu automatic movement, tampilan day-date di posisi jam 3, kedap air, tombol jam dengan tipe recessed di posisi jam 4, serta case dan tali jam yang tahan lama.

Alimin Lie, Kenley Lie, Jessica Roseline, Han Wen Kevin Lie

Yasuki Fujita

Tay dan

Harjono Lie

William Gozali, Don Coates, Kevin Hugo dan Ibrahim Risyad

Alesia Andhien dan Laurent Fiandyra 140 CGW Magazine

Ibrahim Risyad

Benny Suteja dan Kevin Lie


Born To Be Gold Pada tanggal 16 Oktober lalu, Bvlgari merayakan peluncuran koleksi jam tangan perhiasan Serpenti Seduttori terbarunya di Indonesia, yang mengambil tema ‘ Born To Be Gold’ di butik Bvlgari Plaza Indonesia. Acara dihadiri para tamu VIP dan penggemar perhiasan dan jam tangan Bvlgari di Jakarta, yang tidak hanya berkesempatan untuk melihat koleksi Serpenti Seduttori terbaru, melainkan juga berbagai model jam tangan maupun perhiasan dari lini Serpenti lainnya. Serpenti adalah salah satu koleksi ikonik Bvlgari yang mewakili eksotisme dan keindahan misterius dari binatang ular, yang digambarkan dalam bentuk-bentuk indah perhiasan dari emas bertatahkan berlian dan batu permata berharga lainnya.

Donna Harun dan Jeje Soekarno

Deborah Iskandar

Debbie Laurencia Dave Laksono

Charles Soetanto

Melissa Fortunila

ttori

Arloji Serpenti Sedu

Vanessa Thalia

Sandy Yusuf

Olivia Pramaiselle

Stella Ou Yong

Pinz Wijaya dan Caitlin Lie

Jennifer Chandra

Putri Soedardjo

CGW Magazine 141


Zamri Mamat, Arif, Tex Savario, Jenny Prasodjo dan Rafael Gil meresmikan acara dengan pengguntingan pinta di La Moda Restaurant, Plaza Indonesia

Elements Of Life

PT Central Mega Kencana, perusahaan ritel perhiasan ternama di Indonesia, melalui merek Mondial Jeweler menghidupkan Sensasi 5 Elemen dalam peluncuran koleksi The Elemental x Tex Saverio terbaru mereka pada tanggal 10 Oktober lalu. acara yang berlangsung di La Moda Restaurant, Plaza Indonesia itu menandai peluncuran lima koleksi terbaru The Elemental yang terinspirasi dari elemen alami yang ada di dunia, yaitu Earth, Water, Fire, Wind, dan Metal. Acara ini dihadiri oleh para pecinta perhiasan yang dapat merasakan langsung inspirasi dibalik lahirnya kilau perhiasan melalui panca indra mereka, sekaligus menikmati hidangan yang terinspirasi oleh kelima seri Elemental dalam satu set menu di La Moda Restaurant, hasil racikan Chef Rafael Gil, Direktur Kuliner di Keraton at the Plaza Hotel, Jakarta.

Puji Sukaryadi, Rafael Gil dan Marcello Burhanudin

Tex Savario

Arif dari PT Central Mega Kencana

Zamri Mamat, GM Marketing PT Plaza Rafael Gil Indonesia Realty Tbk

142 CGW Magazine

Jenny Prasodjo, GM Mondial Jeweller

Satu set perhiasan Mondial X Tex Saverio pada mode

l


Playground Party Pada tanggal 4 September lalu, merek kamera mewah asal Jerman, Leica Camera AG melalui distributor resminya di Indonesia, Leica Store Jakarta meresmikan Leica Playground, Plaza Senayan hasil kerjasama dengan BYO Living yang membangun instalasi anyaman rotan untuk menghadirkan nuansa kekayaan warisan Indonesia. Acara tersebut sekaligus membuka pameran foto eksklusif yang diambil dengan kamera Leica oleh para Duta kamera Leica dari Indonesia. Pada ajang yang bertema ‘Leica Playground & Nusantara Photo Exhibition’ tersebut para duta Leica berusaha menggambarkan keindahan etnis dan budaya Indonesia melalui gaya fotografi mereka masing-masing. Acara pameran dibuka oleh Bernard Suwanto, Direktur Leica Store Jakarta dan dihadiri oleh para pecinta fotografi di Indonesia dan kolektor kamera premium tersebut.

Bernard Suwanto, Tommy A. Siahaan dan Nicholas Saputra

Margie Kusuma, Susana Wijaya dan Stephanus

Ruben H

Anang Hermansyah

Sarah Judith, Ade Andrini dan Jessa Setiabudi

Chika Jessica dan Rino Soedarjo Adinda Thomas, Tommy A. Siahaan, Eko Kristianto dan Jay Subiyakto

Leica Playground di Plaza Senayan

Enche Tjin

Davy Linggar

Dilla Djalil dan Hermandari

CGW Magazine 143


Glossary of Watch Terms Alarm Alat yang membunyikan sinyal suara pada waktu yang sudah ditentukan sebelumnya. Altimeter Alat yang menentukan ketinggian berdasarkan respons terhadap perubahan tekanan barometrik. Analog Display Menggunakan tangan untuk menunjukkan waktu, bukan layar LCD. Analog Watch (Jam Tangan Analog) Jam tangan dengan muka arloji, jarum jam, dan angka atau penanda yang menunjukkan display jangka waktu total 12 jam. Digital analog adalah arloji yang dilengkapi display digital sekaligus jarum jam seperti pada arloji konvensional. Annual Calendar (Kalendar Tahunan) Mesin yang menunjukkan minimal tanggal, hari, dan bulan. Banyak model juga menunjukkan fase bulan. Arloji ini menyesuaikan dengan tepat bulan pendek maupun panjang; tapi tidak akurat untuk tahun kabisat (sekali dalam empat tahun, bulan Februari hanya terdiri dari 28 hari). Aperture Jendela atau bukaan kecil pada muka arloji jam tangan yang menunjukkan beberapa indikasi, misalnya jam dan tanggal. Beberapa muka arloji (dalam bahasa Prancis: montres Ă guichet) memiliki aperture semacam ini. Assembling (Perakitan) Proses pemasangan komponen-komponen sistem penggerak. Dulu proses ini seluruhnya dilakukan dengan tangan, tapi kini sebagian besar sudah dilakukan secara otomatis menggunakan mesin. Meski demikian, pekerjaan oleh manusia masih tetap ada, terutama untuk inspeksi dan pengujian. Automatic Movement (Sistem Penggerak Otomatis) Sistem penggerak mekanis yang tidak perlu diputar karena rotornya, bagian dari mekanisme otomatis, memutar pegas utama tiap kali pemakai menggerakkan tangannya. Sistem penggerak otomatis pertama diciptakan di Swiss oleh Abraham-Louis Perrelet pada abad ke-18. Bila sudah terputar penuh dan tak dipakai, kebanyakan arloji otomatis memiliki cadangan daya hingga 36 jam.

144 CGW Magazine

@MONTBLANC Auto Repeat Countdown Timer Timer hitung mundur yang langsung mengeset ulang begitu waktu yang sudah diset sebelumnya terlewatkan, dan memulai hitung mundur kembali. Timer ini terus mengulangi hitung mundur sampai penggunanya menekan tombol stop. Automatic Watch (Arloji Otomatis) Arloji yang pegas utamanya diputar oleh sistem penggerak atau akselerasi lengan pemakai. Berdasarkan prinsip daya tarik bumi, rotor berputar dan menyalurkan energinya ke pegas memakai mekanisme yang sesuai. Sistem ini ditemukan oleh Abraham-Louis Perrelet pada abad ke-18.

Automatic Winding/Self-Winding Istilah ini merujuk pada arloji yang memakai sistem penggerak mekanis (kebalikan dari sistem penggerak quartz atau elektrik). Pemutarannya dilakukan dengan gerakan lengan pengguna, bukan memutar sistem pemutarnya. Rotor yang berputar karena gerakan kemudian memutar pegas utama jam tangan. Jika arloji otomatis tidak dipakai satu atau dua hari, putarannya akan melambat dan perlu diputar secara manual agar berjalan kembali. Balance Spring (Pegas Penyeimbang) Pegas yang sangat kecil (disebut juga “hair spring� atau pegas rambut) dalam arloji


mekanis yang memutar roda penyeimbang kembali ke posisi netral. Balance Wheel (Roda Penyeimbang) Bagian dari sistem penggerak arloji mekanis yang berputar, membagi waktu menjadi beberapa segmen yang sama. Barrel Tabung tipis berisi pegas utama arloji. Tepian bergerigi barrel mendorong train. Battery Reserve Indicator Indikator cadangan baterai Bezel Cincin yang melingkari muka arloji, biasanya terbuat dari emas, lapisan emas atau baja. Bi-directional Rotating Bezel Bezel yang dapat digerakkan mengikuti arah jarum jam atau sebaliknya. Ini dipakai untuk kalkulasi matematis atau untuk mengecek waktu yang telah lewat. Bracelet (Gelang) Jenis tali arloji yang terbuat dari elemenelemen berbentuk menyerupai rantai. Bridge Bagian pelengkap yang terpasang ke pelat utama untuk membentuk bingkai sistem penggerak arloji. Bagian-bagian lainnya dipasang di dalam bingkai. Cabochon Batu penghias yang dibentuk bundar. Calendar (Kalender) Fitur yang menunjukkan tanggal, dan sering kali juga hari dan tahunnya. Ada beberapa macam arloji kalender. Caliber/Calibre Istilah yang sering dipakai oleh perusahaan jam tangan Swiss untuk menyebut tipe model tertentu, misalnya Caliber 48 berarti model 48. Istilah ini juga lebih lazim dipakai mengindikasikan bentuk, layout, atau ukuran sistem penggerak. Cambered Sering dipakai merujuk pada bentuk muka arloji atau bezel yang berlekuk atau melengkung.

Case Logam yang mewadahi komponenkomponen jam tangan. Logam yang paling lazim dipakai adalah stainless steel, tapi titanium, emas, perak, keramik, dan platinum juga bisa dipakai. Arloji yang kurang mahal biasanya terbuat dari kuningan dan dilapisi emas atau perak.

Complication Arloji yang dilengkapi fungsi-fungsi lain selain untuk menunjukkan waktu. Misalnya, chronograph adalah salah satu complication dalam jam tangan. Kerumitan atau complication lainnya antara lain minute repeater, tourbillon, kalender abadi, atau split second chronograph.

Caseback Sisi belakang case arloji, bagian yang menempel pada kulit. Kadang dibuat transparan sehingga dapat melihat mesin di dalam arlojinya, atau bisa juga solid. Kebanyakan manufaktur mengukir bagian punggung arloji ini dengan nama (brand) mereka, informasi tahan air dan guncangan, unsur logam case-nya, dan berbagai detail lainnya.

COSC Badan pengujian chronometer resmi di Swiss yang memeriksa setiap arloji chronometer dengan prosedur pengujian yang teliti selama 15 hari untuk memverifikasi presisi jam tangan.

Chime (Denting) Suara seperti bel yang timbul ketika hitungan jam sampai pada satu jam, setengah jam, dan sebagainya. Dua denting yang lazim ditemukan pada arloji adalah denting Westminster seperti suara lonceng Big Ben yang terkenal di London, dan bim bam, denting dua nada. Chronograph Arloji yang termasuk fungsi stop watch built-in – yaitu timer yang dapat dimulai dan dihentikan untuk menghitung waktu suatu kejadian. Ada banyak variasi chronograph. Ada yang beroperasi dengan jarum detik di tengah yang menentukan waktu pada muka arloji utama. Lainnya memakai subdial untuk jam, menit, dan detik yang telah lewat. Jangan keliru antara istilah “chronograph” dengan “chronometer”. Chronometer merujuk pada jam, yang mungkin dilengkapi fungsi chronograph atau bisa juga tidak, dan yang sudah memenuhi standar tinggi akurasi tertentu yang ditentukan oleh institusi arloji resmi di Swiss. Jam tangan yang di dalamnya dilengkapi fungsi chronograph sendiri disebut “chronograph”. Chronometer Istilah ini merujuk pada arloji presisi yang diuji dalam berbagai temperatur dan posisi, dengan demikian memenuhi standar akurasi yang ditentukan oeh sebuah institusi resmi di Swiss. Kebanyakan perusahaan jam tangan menyediakan sertifikat bagi pembeli chronometer.

Countdown Timer Fungsi yang memungkinkan pengguna memantau berapa lama waktu yang telah berlalu sesuai pengesetan sebelumnya. Beberapa countdown timer mengeluarkan bunyi peringatan beberapa detik sebelum waktu habis – ini berguna untuk acara-acara seperti balap yacht, di mana pelayar harus memanuver kapal ke posisinya sebelum kompetisi dimulai. Crown Juga disebut batang atau pin. Crown adalah tombol di bagian luar case yang digunakan untuk mengeset waktu dan kalender, dan dalam arloji mekanis, crown juga memutar pegas utama. Dalam hal ini, crown juga disebut “batang pemutar”. Crown yang dapat diputar mengunci seperti sekerup juga digunakan untuk membuat arloji lebih kedap air. Crystal (Kristal) Tutup transparan pada permukaan arloji yang terbuat dari kristal kaca, safir sintetis atau plastik. Arloji-arloji yang lebih baik sering kali memakai kristal safir yang sangat resisten tahan gores atau hancur. Day/Date Watch (Arloji Hari/Tanggal) Jam tangan yang tidak hanya menunjukkan tanggal, tapi juga hari. Day/Night Indicator (Indikator Siang/Malam) Lingkaran berwarna atau berpenutup yang menunjukkan zona waktu mana yang sedang dalam waktu siang hari dan mana yang dalam malam hari.

CGW Magazine 145


Deployment/Deployant Buckle Jenis gesper yang membuka dan menutup menggunakan engsel yang diperpanjang dan sering kali dapat disesuaikan. Meski lebih mahal dibanding penutup seperti gesper sabuk, deployment buckle lebih mudah dipasang dan dilepas dan lebih nyaman di pergelangan tangan. Depth Alarm (Alarm kedalaman) Alarm pada arloji penyelam yang bersuara ketika pengguna melebihi kedalaman yang sudah ditentukan sebelumnya. Pada kebanyakan jam tangan, alarm akan berhenti berbunyi ketika penyelam meninggalkan batas kedalaman tersebut. Dial (Muka arloji) Perwajahan jam tangan. Dalam arloji-arloji kelas atas, angkanya, indeks, dan desain permukaan dipasang sebagai elemen yang terpisah-pisah. Dalam arloji yang tidak terlalu mahal, muka arlojinya kemungkinan hanya dicetakkan pada muka arloji. Digital Watch (Jam Tangan Digital) Jam tangan yang menunjukkan waktu dengan digit, bukan muka arloji dan jarum jam. Direct-drive Fungsi yang memungkinkan jarum detik untuk bergerak maju patah-patah, bukan menyapu mulus tanpa henti sehingga meningkatkan akurasi penunjuk waktu. Dalam bahasa Prancis, istilah untuk jarum detik direct-drive adalah trotteuse. Dolphin Standard Jam tangan non-digital yang bertanda ‘Dolphin Standard’ pada punggung case telah di-upgrade untuk menawarkan spesifikasi kedap air eksklusif, artinya jam tangan dapat dipakai berenang dan menyelam seharian. Arloji Dolphin Standard dapat dipakai saat berenang, menyelam di perairan dangkal, yachting, semua olahraga air (kecuali scuba diving) dan saat mandi. Dual Timer Arloji yang menunjukkan waktu setempat saat itu dan setidaknya satu zona waktu lain. Elemen waktu tambahan ini bisa ditunjukkan dengan muka arloji dobel, jarum tambahan, subdial, atau cara lain. Elapsed Time Rotating Bezel Bezel putar yang bisa disesuaikan untuk menghitung durasi. Bezel dapat diputar 146 CGW Magazine

sehingga pemakai dapat menyejajarkan angka nol pada bezel dengan jarum detik arloji. Pemakai dapat membaca waktu yang telah berlalu dari bezel. Ini menghemat waktu karena tidak perlu menghitung seperti bila memakai muka arloji biasa.

punggung case, kristal, dan crown sehingga terlindung dari air dalam pemakaian normal. Gasket ini penting dicek dua tahun sekali guna menjaga arloji tetap kedap air. Gear Train: Sistem gigi yang mengalirkan daya dari pegas utama ke escapement.Â

Electronic (quartz) watch (Arloji (quartz) elektronik) Jam tangan, biasanya memakai baterai, yang menggunakan arus listrik untuk membuat osilator quartz bergetar, normalnya 32.768 Hz per detik, tapi kadang frekuensinya jauh lebih tinggi. Getaran ini diproses oleh sirkuit terintegrasi yang mengubah arus menjadi gerak, kemudian dialurkan ke motor yang menggerakkan roda gigi penggerak jarum jam. Beberapa arloji quartz dilengkapi sel surya yang menyerap cahaya dari manapun, alami maupun buatan, dan

Gold plating (Lapis emas): Lapisan emas yang dipasangkan secara elektronik pada logam; ketebalannya hanya beberapa mikron. Grande Sonnerie: Tipe repeater yang berbunyi tiap jam dan 15 menit ketika penggunanya menekan tombol. Guilloche: Gaya grafir rumit yang populer dipakai pada muka arloji, biasanya garis-garis sangat tipis yang saling terjalin membentuk tekstur permukaan.

mengubahnya menjadi energi listrik. Bentuk lain adalah Seiko Kinetic (Lihat Kinetic).

Hallmark: Stempel yang dicap pada arloji emas atau perak.

Engine Turning Ukiran atau pahatan hiasan, biasanya pada perwajahan arloji.

Hands (Jarum jam): Jarum jam memiliki berbagai gaya:

Escapement Alat dalam sistem penggerak mekanis yang mengendalikan perputaran roda sehingga menggerakkan jarum jam. Sword hands (bentuk pedang) ETA Salah satu manufaktur arloji terdepan yang berpusat di Swiss. Sistem penggerak ETA dipakai oleh banyak merek arloji ternama Swiss. Face(Perwajahan) Sisi arloji tempat muka arloji. Sebagian besar muka arloji memakai angka Romawi atau Arab. Namun bila memakai angka Romawi, biasanya memakai IIII, bukan IV, untuk mengindikasikan posisi pukul 4. Flyback hand Jarum detik pada chronograph yang dapat dipakai mengukur putaran atau menentukan waktu finish untuk peserta dalam balapan. Function (Fungsi) Istilah untuk menggambarkan berbagai tugas berbeda yang dapat dilakukan suatu arloji misalnya chronograph dan penghitung countdown. Ini juga biasa disebut complication. Gasket: Kebanyakan arloji yang kedap air dilengkapi dengan gasket untuk menyegel

Dauphine hands (bentuk lancip)

Straight flat hands (bentuk batang)

Breguet hands Hard Metal (Logam keras) Logam tahan gores yang terbentuk dengan menggabungkan beberapa material, termasuk titanium dan tungsten carbide,


yang kemudian dipres pada logam yang sangat keras dan dipoles dengan serbuk berlian agar gemerlap. High-Tech Ceramic Lazim dipakai sebagai lapisan pelindung pesawat luar angkasa ketika memasuki atmosfer bumi, high-tech ceramic ini dilapisi dengan serbuk berlian untuk menghasilkan finishing yang sangat mengilap. Karena keramik ini dapat dicetak dari material berbentuk cairan, hasilnya dapat dibuat berkontur. Horology (Horologi): Ilmu pengukuran waktu, termasuk mendesain dan membuat jam.

seni

Index Hour Marker (Indeks penanda jam) Indikator jam berbentuk garis/batang sederhana pada muka arloji jam analog, dipakai sebagai alternatif angka. Integrated Bracelet Gelang jam tangan yang menyatu pada desain case. Jewels Batu safir atau batu delima sintetis yang berfungsi sebagai bantalan untuk gigi pada arloji mekanis, untuk mengurangi gesekan. Jump Hour Indicator Indikator ini menggantikan posisi jarum jam. Biasanya menunjukkan waktu (jam) dengan angka pada suatu jendela/lubang. Lap Memory Fitur yang terdapat pada beberapa arloji sport quartz, untuk menyimpan dalam memori arloji berapa putaran balap yang telah ditentukan oleh lap timer. Pemakainya dapat memunculkan data waktu ini pada layar digital dengan menekan tombol. Lap Timer Fungsi chronograph yang memungkinkan pemakai mengeset segmen waktu dalam balapan. Pada akhir putaran, timer distop, lalu kembali ke nol untuk mulai menghitung waktu putaran berikutnya. Lever Escapement Tuas terbagi menjadi dua palet yang mengunci dan membuka gigi roda escapement. Diatur oleh penyeimbang yang menyambung pada ujung tuas satunya, gigigigi escapement masuk ke bagian palet

yang bergerigi, menggerakkan tuas sehingga mendorong penyeimbang. Limited Editions (Edisi Terbatas) Model arloji yang dimanufaktur dalam jumlah tertentu, sering kali diberi nomor, dan tersedia dalam jumlah terbatas. Model dengan edisi terbatas kebanyakan dibuat oleh manufaktur fine watches dan biasanya sangat dicari kolektor. Liquid-Crystal Display Display arloji digital yang menunjukkan waktu secara elektronik tapi melalui selapis cairan di antara dua pelat transparan. Lug Sangkutan logam di kedua sisi case tempat tali/gelang arloji dipasangkan. Luminous Hands/Hour Markers (Penanda jam fosforik): Fitur standar pada banyak jam tangan. Penanda jam dan/atau jarum jam diberi pelapis “glow in the dark” yang akan bersinar dalam kegelapan sehingga pemakainya dapat melihat waktu dalam penerangan minim. Hasilnya beragam, tergantung pada mutu dan kuantitas material fosforik yang dipakai. Main Plate (Pelat Utama) Pelat dasar tempat semua komponen sistem penggerak diletakkan. Mainspring (Pegas Utama): Pegas pendorong jam atau arloji, berada dalam barrel. Manual Wind (Pemutar Manual): Arloji berpemutar manual harus diputar setiap hari memakai crown agar berjalan. Meski merepotkan, arloji seperti ini masih tetap diproduksi oleh perusahaan jam tangan besar di Swiss. Sebagian arloji paling indah yang dibuat saat ini berpemutar manual. Punggung arloji transparan yang makin lazim menyajikan pemandangan sistem penggerak aktif tanpa terhalang rotor. Marine Chronometer Jam mekanis atau elektronik yang sangat akurat terbungkus dalam kotak (karena itulah muncul istilah box chronometer), digunakan untuk menentukan garis bujur di atas kapal. Marine chronometer dengan sistem penggerak mekanis dipasangkan pada gimbal sehingga tetap beada dalam posisi horizontal yang penting untuk presisinya.

Measurement Conversion Fitur yang memungkinkan pemakai mengonversi dari satu ukuran ke ukuran lainnya – mil menjadi kilometer, misalnya, atau pon menjadi kilogram. Biasanya berupa garis-garis pada bezel. Mechanical Movement (Sistem penggerak mekanis) Sistem penggerak yang didasarkan pada pegas utama yang diputar dengan tangan; ketika diputar, perlahan-lahan membuka pegas dalam gerakan yang konstan dan stabil. Arloji mekanis otomatis tidak perlu diputar karena ada rotor yang memutar pegas utama setiap kali pemakainya menggerakkan pergelangan tangan. Micron (Mikron) Unit ukuran ketebalan pelapisan emas. 1 mikron = 1/1000mm. Military / 24-hour time (Standar waktu militeristik/24 jam): Ketika waktu diukur dalam segmen 24 jam. Untuk mengubah waktu 12 jam menjadi 24 jam, tinggal menambahkan 12 pada setiap jam setelah siantengah hari. Untuk mengubah waktu 24 jam menjadi 12 jam, kurangkan 12 dari setiap angka jam 13 hingga 24. Mono (Single) Pusher Chronograph: Stopwatch yang dioperasikan dengan satu tombol. Meski 99% chronograph dioperasikan dengan pemakaian dua tombol – satu untuk memulai dan menyetop stopwatch, kedua untuk mengeset ulang stopwatch; kerumitan Mono Pusher memungkinkan 1 tombol untuk memulai, menyetop, dan mengeset ulang stopwatch.

@Roger Dubuis

CGW Magazine 147


Moon-phase (Fase bulan) Jendela pada perwajahan arloji menunjukkan fase bulan saat itu.

yang

Mother-of-Pearl (Kulit kerang) Potongan bagian dalam kulit kerang yang berwarna seperti susu dan mengilap, digunakan sebagai muka arloji. Meski kebanyakan berwarna seperti susu, ada pula yang warnanya lain, misalnya abu-abu keperakan, biru kelabu, pink dan salmon. Movement (Sistem penggerak) Mekanisme dalam sebuah arloji yang menentukan waktu dan menggerakkan jarum jam, kalender, dan lain-lain. Sistem penggerak ada dua, mekanis atau quartz. Mystery Watch Temuan terpaten pembuat jam tangan Vincent Calabrese dan dibuat oleh Jean Marcel, manufaktur Swiss. Arloji mekanis otomatis Mystery tidak memakai jarum jam untuk mengindikasikan jam, menit, atau detik. Tapi sebuah jendela jumping hour bergerak searah jarum jam mengelilingi indikator menit, sementara indikator kedua, berbentuk panah, juga berdetik memutar. Jika menghembuskan napas ke kristal, akan muncul tulisan “mystery.â€? Pedometer:Alat yang menghitung jumlah langkah pemakai berdasarkan respons gerak langkah pemakai. Perpetual

Calendar

(Kalender

yang dibuat dalam edisi terbatas karena biaya dan kelangkaan logam tersebut. Power Reserve (Cadangan Daya): Banyaknya cadangan energi yang disimpan agar jam tetap hidup sampai daya habis. Sisa daya terkadang diindikasikan oleh meteran kecil pada muka arloji. Power Reserve Indicator (Indikator Cadangan Daya): Fitur arloji mekanik yang menunjukkan berapa lama jam masih akan berfungsi sebelum harus diputar kembali. Pulsimeter: Skala pada arloji chronograph untuk mengukur detak jantung. Push-piece: Tombol yang ditekan untuk mengaktifkan mekanisme. (Push-piece pada chronograph, striking watch, alarm, dan lainlain.) Quartz Crystal: Quartz sintetik kecil yang berputar 32,768 kali per detik, membagi waktu menjadi beberapa segmen yang sama. Quartz Movement (Sistem Penggerak Quartz): Sistem penggerak yang memungkinkan jam tangan tetap berjalan tanpa diputar. Teknologi ini memakai getaran kristal mungil untuk mempertahankan akurasi waktu. Dayanya berasal dari baterai yang harus diganti tiap 1,5 tahun. Beberapa tahun

Abadi):

Kalender yang otomatis menyesuaikan dengan perubahan jumlah hari tiap bulannya serta tahun kabisat. Kalender abadi dapat memakai mesin penggerak quartz ataupun mekanis, dan akurasinya diprogram hingga tahun 2100. Banyak kolektor menyarankan menyimpan versi mekanis dalam kotak khusus yang dilengkapi penggerak bila tidak dipakai, agar dapat mempertahankan hitung mundur kalendernya. Platinum: Salah satu logam mulia terlangka. Juga salah satu yang terkuat dan terberat, menjadikannya pilihan populer untuk perhiasan dan arloji yang bertatahkan batu mulia. Kilaunya putih dan pekat, tampilannya sederhana. Platinum hipoalergenik dan tahan noda. Platinum yang dipakai untuk perhiasan dan jam tangan memiliki kadar kemurnian minimal 85-95%. Banyak jam tangan platinum

148 CGW Magazine

@CHOPARD

terakhir, teknologi quartz baru memungkinkan jam tangan mengisi ulang sendiri tanpa baterai pengganti. Daya ini dihasilkan melalui gerak tubuh seperti pada jam tangan mekanis otomatis, atau sinar dengan melalui sel surya, atau bahkan panas tubuh. Regulator / Regulateur: Display Regulator memisahkan jarum menit dan jam pada axial dan sub-dial yang terpisah, sehingga jarum jam tidak akan tumpang tindih dan waktu dapat terbaca lebih jelas. Repeater: Alat yang akan mendentingkan waktu jika pemakai menekan tombolnya. Rose (atau pink) Gold: Emas bernuansa warna lembut yang memiliki kandungan logam sama seperti emas kuning, tapi dengan konsentrasi tembaga lebih tinggi. Rose gold warna populer di Eropa. Pada jam tangan kerap ditemukan dalam gaya retro atau dalam versi-versi emas tiga warna. Beberapa arloji emas merah 18K mendapatkan warnanya dengan menambahkan tembaga dalam campurannya. Rotating Bezel (Bezel Putar): Bezel (cincin yang mengelilingi perwajahan arloji) yang dapat diputar. Tipe bezel putar yang berbeda memiliki fungsi waktu dan matematis yang berbeda pula.


Solar Powered Batteries (Baterai Bertenaga Surya): Baterai dalam arloji quartz yang diisi ulang melalui panel surya pada perwajahan jam tangan. Split Seconds Chronograph (Rattrapante): Chronograph dengan dua jarum detik. Jarum tambahannya berputar bersamaan dengan jarum chronograph utama, tapi dapat dihentikan secara terpisah, lalu dijalankan agar mengejar chronograph yang sudah berjalan. Karena itu disebut ‘Split Seconds hand’yang merujuk pada dua jarum –jarum flyback (Rattrapante) dan jarum chronograph reguler. Kedua jarum bergerak bersamaan dengan dilengkapi kemampuan untuk putaran waktu atau finish bersamaan, pengguna dapat menghentikan flyback hand sementara jarum chronograph berputar. Ini memecah jarum menjadi dua. Dengan demikian split second bisa merekam waktu berurutan atau tambahan dari beberapa kejadian yang dimulai bersamaan.

@OMEGA Rotor: Bagian dari arloji otomatis yang memutar pegas utama sistem penggerak. Sapphire Crystal (Kristal Safir): Kristal (penutup yang melindungi bagian muka jam tangan) yang terbuat dari safir sintetik, bahan yang tidak mudah hancur dan tahan gores. Screw-Lock Crown: Crown yang dapat disekerupkan ke case agar jam tangan tidak kemasukan air. Second Time-Zone Indicator (Indikator Zona Waktu Kedua): Muka arloji tambahan yang dapat diset sesuai zona waktu lain, sehingga pemakai dapat mengetahui waktu setempat sekaligus waktu di negara lain. Shock Absorber (Peredam Guncangan): Bantalan elastis yang, dalam arloji, dimaksudkan untuk meredam guncangan yang dialami tongkat penyeimbang, sehingga melindungi porosnya dari kerusakan.

Shock Resistance (Tahan Guncangan): Seperti didefinisikan dalam peraturan pemerintah Amerika, kemampuan jam tangan untuk menahan benturan setara dengan apabila dijatuhkan ke permukaan kayu dari ketinggian 90 cm. Skeleton Case: Case jam tangan dengan bagian depan atau belakang transparan sehingga pengguna dapat melihat sistem penggerakan jam tangan. Slide Rule: Alat yang terdiri dari pengukur logaritmis atau lainnya pada bagian luar perwajahan arloji, sehingga dapat dipakai menghitung. Solar Compass (Kompas Matahari): Kompas yang memungkinkan pengguna menentukan kutub geografis menggunakan bezel putar. Pengguna meletakkan arloji dengan jarum jam menghadap ke matahari. Perhitungkan hingga separuh jarak antara posisi tersebut dan pukul 12, lalu putar bezel hingga penanda “south” berada pada jarak tengah tersebut.

Spring bars (or pins)/Batang (atau pin) pegas: Batang-batang berisi pegas yang dipasang antar lug pada case, digunakan untuk memasangkan tali atau gelang logam pada case. Stainless Steel: Campuran logam yang sangat kuat (bahan utamanya kromium) yang praktis tahan karat, perubahan warna dan korosi; dapat diberi treatment tinggi hingga seperti logam mulia. Karena hal ini dan pentingnya perhiasan logam putih, baja telah menjadi bahan populer sebagai alas penatahan berlian. Karena kekuatannya, stainless steel kerap dipakai bahkan pada punggung arloji yang terbuat dari logam lain. Stepping Motor: Bagian dari sistem penggerak quartz yang menggerakkan gear train, yang kemudian menggerakkan jarum-jarum jam.

CGW Magazine 149


Experience the Islands of Gods Let yourself be entwined with the beauty of pure white beaches, royal blue waters, the shimmering Indian Ocean and island mystique. Fall under the intimate spell of Bali, the Island of the Gods. Banyan Tree Ungasan Bali hotel lives out the island creed that is Bali Dwipa Jaya, translated as Glorious Bali Island. 70 metres above sea level on the tip of Bali’s southern peninsula and close to the island’s famed Uluwatu Temple, Banyan Tree Ungasan Bali luxury resort is your antidote to the demands of modern life. Seek rejuvenation from hectic life in one of 58 most luxurious hotels in the world, delighting you with distinctive Balinese touches that blend flawlessly with the ethereal charm of the island’s surround.

Seek rejuvenation from hectic life in one of 58 most luxurious hotels in the world

Make each moment magical at the romantic cliff-edge sanctuary, Banyan Tree Ungasan, Bali.The resort’s latest wedding venue, Affinity Wedding, isolated in the 1,200 square metres three-bedroom Presidential Villa, providing a perfect lush setting for a magical yet intimate wedding ceremony. Set upon a clear floating platform on the Presidential Villa’s infinity pool, it guarantees stunning ocean views for couples looking to tie the knot. The luxurious cliffedge sanctuary also rings in the re-opening of a stylish Tamarind restaurant. The concept behind the venue is inspired by the authenticity of Balinese culture: to encapsulate the ‘wow’ factor, to dazzle, and to delight guests in generous proportions. Offering both lounge and dining seating indoor and on an outdoor deck, Tamarind mirrors the sumptuous and contemporary tropical design style found throughout the resort.

Banyan Tree Ungasan, Bali Jl. Melasti, Banjar Kelod, Ungasan, Bali 80364 Tel: +62 361 3007000 Email: fb-ungasan@banyantree.com W: www.banyantree.com


S

WAT C H E

CGW INDO

CO LLE CTO R’S

®

GU IDE

NES IA

IN DO NE SI A

EDI SI 11/ 201

You r Ulti mat e Guid

BRA ND TALK Buo nam assa Fabr izio ck Dub arry Fran Mar co Lang NER SEU R’S COR NOIS Che ong CON Dr. Ber nard VIEW POIN T OF nn Kau fma reas And Dr. pell ini Giul io Cap Fole y avi Pall

8

e To The

EKS KLU SIF LIPU TAN D 2018 BAS ELW ORL iona l HK Inte rnatSho w 2018 t Jew elle ryCie’ s Mus eum Visi Mos er & LIGH T IN THE LIME h Coli n Firt Hor ona tionness Jac k Guin Mien R. Uno

Wor ld of

CG W IND

Wat che s

CO LL EC TO

018

COL

LEC

’S G

018

U lt

im

ate

Gu

id e

To

Th

eW

or

ld

of

Wa

tch

es

0 18

/2

Th e

0 19

42

2-41

0 18

9 772

026

418

IN TH E LIM ELI Nic Om eg a ho las Sa puGH T tra & Ja me s Bo nd CO NN OIS SE Dr . Be UR ’S CO RN ER rna rd Ch eo ng

A

RS

ESI

CTO

N MO

E RS IVE UN

CA

LLE

ON

C AN

BL

NT

CO

S

MO

LEI

IND

26

80

41

20 19

VID

WI

TH

S IF LU ry SK sa EK er nch A N n iv a u E R N g UT An b L L IP 5 th fy L a C O R e o n h 18 D e R ’S C LK s’ TA l EU ard in e it h n g Z e n O IS S B e r n A N D a r r io is Lo BR Ch bo NN r. D p e D u IE W V n il ip r r e P h P ie T O F S te r a k IN r y r r s P O h ie r o h a e te r T aM P ll h Ra usse R

42

88

24

-41

00

42

9 77

,0

24

80

OR O NTANA’ LOGIC S FREE AL DOMFIN EASCREATI T F ON OR THE A

ITALO FO

Fra B nç RA o is N D M a G e o r T h ié T A L NN tt g O b K D r IS S E h ie u e s K a u d e . B UR e r n ’S D u p o r n nt CO a r an d a P O IN d C h R N E eo R Ko T ng ns OF ta n V IE ti S u n id W n il o u Ka ul CO

M ir

CO

U-BOAT SN

AH

R

NS

IO EMOT

26

88

IS

42 4180

442

ID

13 -

ARTIS

80,00

N 244

ISS

20

es

THE

IDR

-2

14 - 20

W at ch

9 7724

ARD CHOP OF ANS

88

0

26

HE

ld of e LK D TA he uf el BR AN lin e Sc bi n Ca ro el Ko hl er ph e Ba Da ni -C hr is to Je an

41

10

W or

24

-41

42

80

-4188

SIA

TC

-2

e To

SN

24

00

2442

®

0/2

12

Gu id

IS

9 77 IDR 80,0

ISSN

ONE

E

SI 1

m tr Pu

es

at e

T IG H E L to IM h a r E L o e jo TH y S ar IN m S o e d To i

es

EDI

tch

IND

UID

Wa

Wa tch

Ul ti m

WA

of

TOR

o r ld

ur

id

eW

rld of

Yo

Gu

IA

ate

/20

IN D O N E19 S IA

ES

2-2

L IP HK UT C lo T D C A N E ck Wa KSK IN F a ir tc h L U Er TH 2 & S IF N ic ic C E L IM 0 18 T o h o la a n to E L IG mm s na H T y A Sap . S u tr BR ia h a Ta ku ya AN D TA LK aa Nis n Th ier ry hin aka Ste rn PO INT OF He rm anVIE W Te x Sa Ta n ve rio

UID

ON

lt im

Th

To Th e Wo

Yo ur

F LU SI EK SK 20 19 TA N LD LI PU LW OR La un chN BA SEM 20 19 IT TO t VU CO RU LO UI S tu re Vi si uf ac HT M an EL IG E LI M Hu Bi ng IN TH Cr uz lo pe rd i Pe ne y Yu na ld Ri na RN ER S CO ng LIP UT EU R’ Ch eo HK TD CAN EK SK LU OI SS rn ar d lb au m NNSIF Mo ntb Wa tchCO& CloDr . Be M an de Faiedr 20 Or o Dalan c 185 8 Tu ck Fr 19 Vin Lan ci 20 20 Pa tek Ca ve Tri p Gr an d Ph ilip pe Wa ID R tch Ar Exh ibi 80 ,000 tio n t

SI 1

’S G

IN D

EDI

TOR

W

LEC

CG

W

rU

eT o

A

Gu ide

NE SI

19

CG

-2 02 0

im ate

IN DO

13 -2 0

E D IS I

ON

ES NDON Yo ur Ult

CG W

I

418026

I AEDISI 14

Yo u

9 772442

IN D

THE JO

ISSN 2442-41

COL

URY

INABLE LUX

SUSTA URNEY TO

IDR 80,00088

11 - 2018

CTO COLLE

U ID E R ’S G

ES IA

ON ES IA

S W A T C HW A E H E ST C C T A W HE S ®

R’ S GU ID

CHOPARD

AN

WM

C

HO

TS

TES

LAN

A RE

EG

TB

TH

Subscribe Now and stand a chance to win a twonight accommodation at Banyan Tree Ungasan, Bali, inclusive of breakfast for two! Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer ke rekening kami di: PT. ZAMRUD KHATULISTIWA MEDIA BCA - KCU TCT (The City Tower) Jakarta Bank SWIFT Code: CENAIDJA A/C. 319-3074-894

Kirimkan formulir yang telah dilengkapi berikut bukti transfer melalui email: info@zamrud-media.com

1 Tahun (4 Edisi) IDR 320,000 2 Tahun (8 Edisi) IDR 640,000, disc. 25%: IDR 480,000 Nama/Name

:

Alamat/Address : Kota/City:

Kode pos/Post Code :

Pekerjaan/Occupation: No. Telepon/Phone No.:

E-mail:

- Gratis ongkos kirim khusus pelanggan di Jabodetabek, luar Jabodetabek tambah ongkos kirim. - Kami akan mengirimkan majalah 1-2 minggu setelah menerima bukti transfer dan formulir berlangganan. - Pembayaran pelanggan tidak dapat dikembalikan. - Pemenang akan dihubungi melalui telefon / e-mail. - Syarat & Ketentuan berlaku.


Archives

It Takes Two

Bermula dari tiga saudara lelaki, Louis, Pierre dan Jacques yang bertualang di dunia perhiasan dan pembuatan jam, mereka melakukan perjalanan keliling dunia untuk mencari cakrawala baru. Konsep mereka tentang keanggunan yang sopan adalah konsep modern yang telah mengilhami para pria dandy paling terkenal di planet ini, dari Boni de Castellane dan Jean Cocteau hingga Andy Warhol dan Yves SaintLaurent. Kancing manset muncul dalam catatan Cartier sejak tahun 1859 dan aksesori yang sangat diperlukan untuk pakaian pria itu hadir kembali dari ribuan gambar arsip Cartier. Manset Cartier menjadi pembawa pesan yang sangat pribadi, dari yang lucu sampai yang romantis. Tahun 1921, HRH Princess Anastasia dari Yunani memesan sepasang manset enamel putih yang berhiaskan mahkota kerajaan. Pesanan khusus dari klien yang cerdas termasuk manset arloji miniatur untuk memudahkan penulis lagu Cole Porter melihat waktu saat di atas panggung, dan sebagai tanda cinta untuk pria yang turun tahta demi wanitanya, sang wanita Wallis Simpson memesan khusus untuk Duke of Windsor, satu set manset bertatahkan berlian dan diukir dengan kata “WE� (Wallis dan Edward). www.cartier.com 152 CGW Magazine


COLLECTOR’S GUIDE ®

WAT C H E S INDONESIA

EDISI 14-2020

The digital edition of CGW INDONESIA MAGAZINE can be viewed and purchased through SCOOP, Magzter, Rockstand Digital or ISSUU from your PC, Mac, Tablet, iPad, iPhone or Android www.cgw-indonesia.com



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.