4 minute read
Rebel In Rye Seseorang Yang Hidup Bersama Amarah
REBEL IN RYE SESEORANG YANG HIDUP BERSAMA AMARAH
“Jika aku bisa dedikasikan hidupku untuk menulis dan tak mengharapkan imbalan maka ku rasa aku bisa temukan kebahagiaan” (Jerome David Salinger)
Advertisement
Rebel in the Rye adalah sebuah film drama biografi Jerome David Salinger seorang penulis novel bestseller The Catcher In The Rye. J.D Salinger adalah seorang anak muda yang lahir dari keluarga Yahudi, dimana hidupnya selalu di ambang kemarahan pada banyak hal. Dengan sikapnya yang selalu merasa paling cerdas di antara teman-temannya yang lain salinger kerap kesulitan dalam bergaul dan gagal dalam pendidikan yang berujung sering kali pindah sekolah. Sampai pada akhirnya ia mengajukan permintaan kepada orang tuanya untuk melanjutkan kuliah di Columbia mengambil studi menulis kreatif. Ayahnya sempat menolak permintaan tersebut namun sang ibu mendukung niat salinger, sampai pada akhirnya ada perdebatan kecil dalam keluarga namun kemudian berkat kemauan kuat dari salinger dan dukungan dari sang ibu argument penolakan sang ayah akhirnya bisa di patahkan dan ia berhasil melanjutkan studi di Columbia.
Untuk pertama kalinya ia berjumpa dengan Whit Burnet, seorang dosen yang juga pemimpin redaksi majalah sastra Story Magazine. Sejak pertemuannya dengan Whit, JD Salinger kian serius untuk menulis. 27
Kendati demikian Whit selalu mengkritik dan mervisi karya nya. Merasa tertantang dengan sikap whit ia memutuskan untuk mendedikasikan hidupnya dalam dunia menulis. Menurut Whit, Salinger memiliki potensi dan keunikan tersendiri dalam menulis. Apa yang ia tulis adalah suara kejujuran dalam hidup. Salinger banyak menulis cerita pendek dan banyak pula mengirimkannya ke berbagai media namun tetap saja cerpennya banyak di tolak, ia hampir putus asa. Whit burnett adalah orang yang selalu menyemangati Salinger agar tetap semangat untuk menulis.
Penulis yang jujur
Cerita pendek yang berjudul The Young Folks di terbitkkan oleh story magazine yang dimana cerpen tersebut adalah cerpen pertamanya yang di kirim untuk di terbitkan namun Whit Burnett sengaja tidak menerbitkannya sejak awal karena ingin melihat dulu kesungguhan salinger dalam menulis cerpen. Tidak cukup disitu ia pun menepati janji kepada burnett bahwa suatu ketika cerpen yang di buatnya akan di terbitkan di The New Yorker salah satu media yang cukup bergengsi dalam memuat karya sastra, dengan semangat dan kesungguhan akhirnya cerpen yang berjudul Slight rebellion of madison berhasil akan di terbitkan oleh The New Yorker namun redaksi membuat catatan untuk merevisi karyanya, salinger menolak permintaan tersebut karena ia rasa karya yang sudah di buatya menjadi tidak orisinil.
Sekian waktu berlalu akhirnya cerpen tersebut akan di terbitkan, namun perang dunia II sudah meletus di tandai dengan di ledakannya pangkalan Pearl Harbour dan The New Yorker memutuskan untuk menunda penerbitan karena kurang pantas dengan kondisi perang yang kian memanas. Melihat di berita akhirnya salinger memutuskan untuk ikut ke dalam pelatihan militer. Ia terjun ke medan perang untuk melawan invasi Nazi. Kehidupan yang ia lihat di medan perang begitu mengerikan, kawankawannya mati, banyak rakyat korban perang yang kelaparan bahkan tidak sedikit yang berujung kematian, juga kisah cintanya yang roboh bersama Oona O’ne il seorang aktris yang di kabarkan melakukan skandal percitaan dengan Charlie Chaplin dan akhirya menikah ketika oona masih berumur 18 tahun.
28
Sesuai janjinya kepada whit burnett bahwa dalam kondsi apapun ia akan tetap menulis, dan akhirnya ia menepati janji tersebut. Di berbagai medan perang selain senjata yang di pegang pena pun tak pernah lepas dari tangannya, ia terus menulis dan merekam dengan kepala matanya sendiri kengerian yang sedang terjadi, sampai suatu ketika usai perang ia mengalam depresi dan hampir gila. Antologi cerpen yang di buatnya di medan perang gagal di terbitkan oleh whitt karena terkendala dana juga JD Salinger bercerai dengan Sylvia istri pertamanya. Keadaan begitu sulit dan ia bertambah murka dan marah sampai memutuskan untuk tidak lagi menulis.
Frustasi dan Meditasi
Suatu ketika ia melihat sekelompok pemeluk agama budha yang sedang melakukan meditasi di taman. Melihat hal itu ia tertarik untuk mengenal agama tersebut lalu ia pergi ke suatu kuil. Ia banyak mendapat ketentraman disana, cara hidupnya pun semakin berubah, J.D Salinger kerap melakukan meditasi dan sedikit demi sedikit ia mulai mencoba kembali untuk menulis.
Pada tahun 1951 novel The Catcher in The Rye akhirnya terbit, reputasi dan popularitas J.D Salinger kian melejit, namun di balik itu ketentraman hidupnya kembali terganggu karena kerap kali ia menemui anak muda yang frustasi setelah membaca novelnya. Tulisan yang jujur, terbuka dan sarkas di rasa mewakili kegelisahan anak muda pada saat itu. Terlebih kondisi dunia pasca perang dunia II. Bahkan di beberapa negara bagian Amerika dan Eropa ada larangan untu menerbitkan novel tersebut. Ia adaptasikan kepahitan hidupnya melalui sosok Holden Caulfield tokoh utama dalam novel The Catcher in The Rye.
Akhir dari amarah
Setelah perkenalannya dengan Claire Douglas (istri keduanya), Salinger memutuskan untuk mendiami rumah di kawasan pinggiran kota. Ia memutuskan untuk berhenti menerbitkan tulisan karena merasa terganggu dengan popularitasnya. “Menulis menjadi keyakinanku.
29
Menerbitkannya, itu menghalangi meditasi. Itu merusaknya” begitulah narasi singkat yang bisa menjawab pertanyaan penonton.
Meski demikian keputusan nya tersebut malah membuat popularitas Internasionalnya semakin tinggi. Di balik itu ia tetap produktif menulis tetapi tidak di terbitkan. Fokus menulis di sebuah gudang perceraian dengan istri keduannya pun tak bisa di hindarkan. Akhirnya ia bercerai untuk yang kedua kalinya dengan meninggalkan 3 orang anak.
Ide cerita yang di tuangkan ke dalam film ini cukup menarik. Selain dari alurnya yang detail, film ini pun memberikan gambaran bagaimana proses dalam menulis juga membentuk ide, gagasan dan gaya dalam tulisan. Kejujuran adalah kekuatan dari sebuah karya, begitulah pesan yang hendak di sampaikan dalam filmRebel in Rye.
Konon novel The Carcher in Rye adalah karya yang juga banyak di adaptasi oleh musisi musisi dunia ke dalam karya dan kehidupannya. Seperti Kurt Cobain, John Lennon, dll.
Tahun 2010 Jerome David Salinger meninggal pada usia 91 tahun di Cornish, New Hamphire tempat pengasingannya yang melegenda.
30