Jurnal 3 2014

Page 1



DAFTAR ISI

Daftar Isi

……................................................................

Pengantar Redaksi

……...............................................

Mengembalikan Kejayaan Maritim Indonesia –

i

ii

……

1

Birokrasi ……

25

M. Susigit Kusbandrijo

Kepemimpinan

Spiritual

:

Reformasi

Memerlukan Kepemimpinan Spiritual – Nugroho In Saputro

Kompetensi Sumber Daya Manusia Dalam

……

42

……

63

Puisi : Medium Pembelajaran – Wardjito Soeharso

.......

88

Pentingnya Capacity Building Dalam Pengembangan

.......

124

Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (Studi Kasus di Kabupaten Semarang) – Joko Tri Wiyatno

Hasil Penilaian Kompetensi Kepemimpinan Taktikal Peserta Diklatpim Tingkat III di Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah – Enny Karnawati

Organisasi – Imam Kridarso

i


PENGANTAR REDAKSI Salam Inovasi, Tim Redaksi sangat bersyukur atas rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menghadirkan Jurnal Kediklatan Widya Praja untuk yang ketiga kalinya. Lahirnya Jurnal Kediklatan ini dimaksudkan untuk memberikan media bagi para pihak terkait kediklatan khususnya Widyaiswara untuk menuangkan pemikiran kritis, motivatif, terkait pengembangan kualitas aparatur sipil negara. Kami sangat berterimakasih kepada para penulis artikel kali ini baik yang berupa hasil penelitian maupun refleksi inovatif, karena hanya dengan dukungan artikel-artikel tersebut Jurnal Kediklatan Widya Praja dapat diterbitkan. Penerbitan jurnal ilmiah ini juga dimaksudkan untuk mendukung pengembangan profesi Widyaiswara melalui penulisan karya tulis ilmiah yang memang merupakan salah satu kewajiban bagi seorang Widyaiswara. Dengan adanya Undang - Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan diterapkannya Kurikulum Diklatpim Pembaharuan sejak tahun 2014 menunjukkan semakin pentingnya diklat aparatur. Dalam kerangka inilah maka Jurnal Kediklatan Widya Praja menampilkan artikel tentang pengembangan SDM terkait kewidyaiswaraan kebijakan pembinaan Widyaiswara selama ini, dan artikel lainnya yang terkait dengan kediklatan aparatur. Semoga sajian kami yang ketiga kali ini, meskipun masih perlu pengembangan, dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama pengelola diklat, penyelenggara diklat, widyaiswara, peserta dan alumni diklat. Semarang, Desember 2014 Redaksi

ii


MENGEMBALIKAN KEJAYAAN MARITIM INDONESIA Oleh : M. Susigit Kusbandrijo

Abstrak Sejak zaman nenek moyang, Indonesia jaya di bidang maritim. Kejayaan maritim ini ditunjukkan antara lain oleh Kerajaan Sriwijaya yang luas kekuasaannya mencapai semenanjung Malaka, dan Majapahit yang mampu menguasai hampir semua pulau di Indonesia. Bangsa Indonesia adalah bangsa pelaut. Pelaut dan pedagang Bugis, Makassar misalnya, mampu mengarungi samudra luas hingga Madagaskar di Afrika dan pulau Paskah di Samudra Pasific. Namun, beberapa era pemerintahan terdahulu, cukup lama kita memunggungi laut, memunggungi samudra, memunggungi selat dan teluk. Pembangunan lebih berorientasi kepada daratan. Presiden terpilih Joko Widodo ingin mengembalikan kejayaan maritim Indonesia. Dengan visi maritimnya, ia ingin mewujudkan Tol Laut dan Poros Maritim Dunia. Laut adalah peradaban masa depan. Semboyan Yalesveva Jayamahe, dilaut kita jaya, akan digaungkan kembali. Presiden berkomitmen untuk mengembalikan kejayaan maritim Indonesia Kata kunci : Bangsa pelaut, pembangunan kelautan, Yalesveva Jayamahe

Itulah yang membuat Indonesia

A. Pendahuluan Indonesia adalah rangkaian pulau yang

terkenal dengan pedagang dan pelautnya

terbesar di dunia, hamparan

yang

tangguh.

Sejak

dulu,

para

sepanjang 5.000 kilometer atau menutupi

pedagang dari Bugis Makassar sudah

Negara-Negara Eropa sejak dari pantai

berdagang

barat benuanya sampai keperbatasan

Dalam

cacatan

sejarah

ditemukan

paling ujung di sebelah Timur. Sesudah

bahwa

dengan

armada

dagangnya,

Australia,

negara

pelaut - pelaut Bugis telah berdagang

keenam terbesar, dengan luas tanah

sampai pulau Madagaskar di Afrika dan

sebesar dua juta mil persegi. Indonesia

pulau Paskah di Samudra Pasifik. Kita

Indonesia

adalah

terletak antara dua benua, Benua Asia

melintasi

samudra

luas.

pernah menjadi bangsa maritim besar

dan Australia, dan dua buah samudera

yang disegani dan dihormati bangsa-

raksasa, Lautan Teduh dan Samudera

bangsa lain di dunia.

Indonesia.

1


Sebelum

penjajahan,

dan Gresik di wilayah barat; dan

Indonesia mempunyai sejarah panjang

Kesultanan Bone, Goa, Ternate dan

dan gemilang di bidang kelautan.

Tidore di wilayah timur Nusantara

Kejayaan kerajaan - kerajaan pesisir

(Wahid dan Kariawan, 2004).

nusantara

masa

seperti

Tarumanegara,

Namun

pada

beberapa

era

Sriwijaya dan Majapahit menjadi bukti

pemerintahan terdahulu, konsep Maritim

bahwa nenek moyang kita pernah berjaya

ini

di laut. Kerajaan Hindu Tarumanegara

pembangunan ada pada matra darat.

pada abad ke 5 M sudah mampu berlayar

Beberapa jalan tol dibangun untuk

mengarungi Laut Cina Selatan hingga

menghubungkan antar kota, misalnya

mencapai daratan Cina.

Jakarta - Bandung, Solo – Salatiga -

mulai

ditinggalkan.

Titik

berat

Sumpah Palapa yang diucapkan

Semarang, Gresik – Surabaya - Sidoarjo.

Gajah Mada ketika diangkat sebagai

Sementara infrastruktur laut perkem-

Patih kerajaan Majapahit pada abad ke

bangannya sangat lambat. Salah satu

13 atau 700 tahun yang lalu, bisa

bukti

dimaknai sebagai cita - cita untuk

jembatan

menyatukan Nusantara pada jamannya.

pembangunan jembatan Selat Sunda.

lainnya

adalah

Suromadu,

pembangunan dan

rencana

Gajah Mada bersumpah, tidak akan

Hasil kajian tim yang dibentuk pada

makan buah palapa sebelum bumi

era Presiden Soeharto, bahwa jembatan

Nusantara dapat ditaklukkan, akhirnya

Selat Sunda jauh lebih baik dibanding

Nusantara berhasil ditaklukkan. Saat itu

terowongan bawah laut untuk meng-

Majapahit memiliki armada maritim

hubungkan tri nusa, menggambarkan

yang kuat untuk mengamankan wilayah

adanya pemahaman bahwa laut tidak lagi

kekuasaannya yang luas Pada waktu itu

dianggap sebagai ruang hidup. Jembatan

hampir semua pulau di Indonesia dapat

merupakan

dikuasai kerajaan Majapahit.

pembangunan berorientasi daratan.

bukti

adanya

mind

set

Kejayaan kerajaan Majapahit dan Sriwijaya di laut kemudian dilanjutkan

B. Deklarasi Djuanda dan Wawasan

oleh Kesultanan Islam yang merebak di

Nusantara

hampir seluruh kepulauan Nusantara

Deklarasi Djuanda yang dicetuskan

sejak abad ke 13 M seperti Kesultanan

pada tanggal 13 Desember1957 oleh

Samudera

di

Perdana Menteri Indonesia pada saat itu,

Palembang, Banten, Cirebon, Demak,

Djuanda Kartawidjaja, adalah deklarasi

Pasai,

Darussalam

2


yang menyatakan kepada dunia bahwa

Berdasarkan perhitungan 196 garis batas

laut Indonesia adalah termasuk laut

lurus (straight baselines) dari titik pulau

sekitar, di antara dan di dalam kepulauan

terluar ( kecuali Irian Jaya ), terciptalah

Indonesia, menjadi satu kesatuan wilayah

garis

NKRI. Deklarasi Djuanda menegaskan

sepanjang 8.069,8 mil laut

bahwa Indonesia

maya

batas

mengelilingi

RI

menganut prinsip-

Setelah melalui perjuangan yang

prinsip negara kepulauan (Archipelagic

panjang, deklarasi ini pada tahun 1982

State), sehingga laut-laut antarpulau pun

akhirnya dapat diterima dan ditetapkan

merupakan wilayah Republik Indonesia

dalam konvensi hukum laut PBB ke-III

dan bukan kawasan bebas.

Tahun 1982 (United Nations Convention

Sebelum

deklarasi

Djuanda,

On The Law of The Sea / UNCLOS

wilayah negara Republik Indonesia

1982).

mengacu

Hindia

dipertegas kembali dengan UU Nomor

Belanda 1939, yaitu Teritoriale ZeeĂŤn

17 Tahun 1985 tentang pengesahan

en Maritieme Kringen Ordonantie 1939

UNCLOS 1982 bahwa Indonesia adalah

(TZMKO

negara kepulauan (Archipelago State).

pada

Ordonansi

1939).

Dalam

peraturan

zaman Hindia Belanda ini, pulau-pulau

Selanjutnya

Pada

tahun

deklarasi

1999,

ini

Presiden

di wilayah Nusantara dipisahkan oleh

Abdurrahman

laut di sekelilingnya dan setiap pulau

tanggal 13 Desember sebagai Hari

hanya mempunyai laut di sekelilingnya

Nusantara. Penetapan hari ini dipertegas

sejauh 3 mil dari garis pantai. Ini berarti

oleh

kapal

bebas

menerbitkan Keputusan Presiden RI

melayari laut yang memisahkan pulau-

Nomor 126 Tahun 2001 tentang Hari

pulau tersebut.

Nusantara,

asing

Deklarasi

boleh

dengan

Djuanda

selanjutnya

Indonesia.

Luas

tentang wilayah

Presiden

mencanangkan

Megawati

sehingga

dengan

tanggal

13

Desember resmi menjadi hari perayaan

diresmikan menjadi Undang-Undang Nomor.4/PRP/1960

Wahid

nasional tidak libur.

Perairan

Keluarnya

Deklarasi

Djuanda

Republik

tersebut di atas melahirkan konsepsi

Indonesia menjadi 2,5 kali lipat dari

Wawasan Nusantara dimana laut tidak

2.027.087 km² menjadi 5.193.250 km²

lagi sebagai pemisah, tetapi sebagai

dengan pengecualian Irian Jaya yang

penghubung.

walaupun wilayah Indonesia tapi waktu itu belum diakui secara internasional.

3


yang mudah dan terbuka lebar bagi

C. Potensi Maritim Indonesia Indonesia adalah Negara khatulis-

segenap produk dan jasa (goods

tiwa yang terdiri dari 17.506 pulau

and

(Kementerian

RI,

Indonesia juga semestinya menjadi

dmc.kemenhan.go.id), luas laut 5,8 juta

penentu dan penerima manfaat

Dalam

Negeri

2

km dengan perkiraan Zona Ekonomi

services)

nasional

kita,

terbesar dari sektor transportasi

2

Eksklusif 2,9 juta km (UNCLOS 2011),

laut. Namun, sejak 1987 sampai

Indonesia Maritim Institute.org,

sekarang,

Kementerian Pertahanan), pesisir pantai

menghamburkan devisa rata-rata

2

Indonesia

terus

Indonesia 95,181 km , terpanjang ke-4

18 miliar dolar AS per tahun untuk

dunia (UNESCO, 2008).

membayar jasa armada kapal niaga

Indonesia dikaruniai Allah modal

(pengangkut) asing (INSA, 2011).

dasar (potensi) yang lengkap untuk

Modal dasar tersebut belum dapat

menjadi bangsa besar yang maju dan

dimanfaatkan secara optimal. Banyak

sejahtera. Modal dasar itu adalah :

faktor yang menyebabkan Indonesia

1.

Memiliki jumlah penduduk yang

tertinggal,

besar dan terbesar keempat di

politik

dunia, serta merupakan human

menyuburkan

capital dan potensi pasar domestik

premanisme,

yang sangat besar.

politics), dan korupsi, rendahnya etos

Memiliki kekayaan alam yang

kerja bangsa yang unggul, sampai

cukup besar dan beraneka ragam,

lemahnya penguasaan dan penerapan

baik yang terdapat di darat maupun

IPTEK

di laut.

Teknologi)

Memiliki posisi geo-ekonomi yang

kehidupan bangsa ini. Salah satu yang

sangat strategis, dimana 45% dari

terpenting adalah karena kita belum

total barang dan komoditas yang

punya visi pembangunan yang tepat dan

diperdagangkan di dunia dengan

benar

nilai kurang lebih 1.500 triliun

sistematis dan berkesinambungan. Visi

dolar

pembangunan Indonesia sejak zaman

2.

3.

AS

setiap

tahunnya,

mulai

(political

dari

kelembagaan

institution) budaya

politik

(Ilmu

Pengetahuan

dalam

serta

uang

berbagai

dilaksanakan

yang instan, (money

dan bidang

secara

dikapalkan melalui wilayah laut

penjajahan

Indonesia

2010).

dominan berorientasi darat. Padahal,

Selain akses kepada pasar global

Indonesia merupakan negara maritim

(UNCTAD,

4

hingga

sekarang

sangat


dengan

luas

wilayah

yang

75%

diperkirakan mencapai 1 triliun dolar

territorial laut dan kepulauan terbesar di

AS (Rp 9.300 triliun) per tahun atau

dunia. Akibatnya, ekonomi Indonesia

sekitar enam kali lipat APBN 2013.

menjadi kurang efisien dan rendah daya

Sedangkan, kesempatan

saingnya.

dapat dibangkitkan sekitar 40 juta

Selain itu, Indonesia juga merupakan

kerja yang

orang. Karenanya, bila kita mampu

salah satu negara penghutang terbesar di

mendayagunakan

dunia (213,5 miliar dolar AS, The World

kelautan secara produktif dan efisien,

Bank 2012 dalam Suara Merdeka, 27

maka

Desember

sektor-sektor

kemiskinan otomatis akan terpecahkan.

ekonomi harus mampu menghasilkan

Kita pun tidak perlu lagi mengirim

devisa secara signifikan dan pertumbuhan

TKW ke luar negeri yang acap kali

ekonomi yang cukup tinggi (di atas 7%

mendapat perlakuan yang amat kejam

per tahun) secara berkesinambungan.

dan tidak manusiawi.

2012)

maka

masalah

potensi

ekonomi

pengangguran

dan

Harapan ini sesungguhnya dapat

Dalam jangka pendek, sektor-sektor

dipenuhi oleh industri-industri berbasis

ekonomi kelautan yang feasible untuk

sumberdaya

alam

memecahkan

lingkungan

(environmental

dan

jasa

-

jasa

permasalahan

ekonomi

services)

adalah perikanan tangkap, perikanan

kelautan yang meliputi sebelas sektor

budidaya, industri bioteknologi kelautan,

utama:

pariwisata

(1)

perikanan

perikanan budidaya,

tangkap, (3)

(2)

industri

bahari,

industri

pelayaran

(perhubungan laut), dan pembangunan

pengolahan hasil perikanan, (4) industri

pulau-pulau kecil.

bioteknologi kelautan, (5) pariwisata

Pembangunan perikanan tangkap

bahari, (6) pertambangan dan energi, (7)

dan perikanan budidaya hendaknya

perhubungan laut, (8) industri dan jasa

dilaksanakan dengan menerapkan sistem

maritim, (9) pembangunan pulau-pulau

bisnis perikanan secara terpadu yang

kecil, (10) sumberdaya non-konvensional

mencakup aspek produksi, penanganan

seperti

dan pengolahan, dan pemasaran hasil

deep

sea

water

industries,

hydrothermal vents, dan (11) benda-benda

perikanan.

berharga asal muatan kapal tenggelam

pembangunan seyogyanya fokus pada

(harta karun di dasar laut).

komoditas unggulan, yakni udang, tuna,

Potensi

nilai

total

Selain

itu,

prioritas

ekonomi

cakalang, ikan demersal dan pelagis

kesebelas sektor kelautan Indonesia

kecil yang bernilai ekonomis tinggi

5


untuk perikanan tangkap; dan udang,

Sebagai

negara

bahari

dan

kerapu, kakap, bandeng, nila, patin,

kepulauan terbesar di dunia, yang

kepiting, rumput laut, dan kerang

ditaburi oleh 17.506 pulau pada luasan

mutiara untuk perikanan budidaya.

laut 5,8 juta km2 termasuk ZEEL dan

Sehubungan dengan pasar produk

dikelilingi oleh 95.181 km garis pantai.

hilir, rumput laut yang sangat besar atau

Indonesia diberkahi Allah SWT dengan

tak terbatas dengan harga ekspor tinggi

kekayaan laut yang sangat besar dan

(US$ 4 – 70/kg) dan Indonesia memiliki

beraneka-ragam, baik berupa :

potensi produksi rumput laut terbesar di

1.

dunia

(18

juta

kering/tahun),

ton

maka

rumput fokus

sumberdaya alam yang dapat pulih

laut

(seperti perikanan, terumbu karang,

industri

hutan mangrove, rumput laut, dan

bioteknologi kelautan adalah untuk

produk-produk bioteknologi);

menghasilkan produk semi-refined dan

2.

sumberdaya alam yang tak dapat

refined (produk akhir) rumput laut jenis

pulih (seperti minyak dan gas

karaginan, alginat, dan agarosa untuk

bumi, timah, bijih besi, bauksit,

industri

dan mineral lainnya);

farmasi,

kosmetik,

products, tekstil,

cat,

dan

diary industri

3.

lainnya.

energi kelautan (seperti pasangsurut,

Akan halnya perhubungan laut,

gelombang,

angin,

dan

OTEC atau Ocean Thermal Energy

sesungguhnya tinggal mengimplemen-

Conversion); maupun

tasikan Instruksi Presiden Nomor 5 tahun

4.

jasa - jasa lingkungan kelautan

2005 tentang Pelayaran Nasional secara

seperti

serius

transportasi laut (Dahuri, 2003).

dengan

memberlakukan

azas

sabotage; meningkatkan produktivitas dan efisiensi

pelayanan

mengembangkan

pelabuhan

Pelabuhan

pariwisata

bahari

dan

Potensi produksi lestari ikan laut

laut;

Indonesia yang dapat dimanfaatkan

Sabang,

melalui

usaha

perikanan

tangkap

Batam, Tanjung Priok, dan Bitung sebagai

sebesar 6,5 juta ton/tahun, sekitar 8%

International Hub Port; penguatan dan

dari total potensi produksi lestari ikan

pengembangan industri galangan kapal

laut dunia (90 juta ton/ tahun). Kurang

nasional (PT. PAL, PT. IKI, PT. Kodya

lebih 24 juta ha perairan laut dangkal

Bahari, dll.); dan peningkatan produk-

Indonesia cocok untuk usaha budidaya

tivitas

laut (mariculture) ikan kerapu, kakap,

dan

efisiensi

manajemen

pelayarannya itu sendiri.

baronang, kerang mutiara, teripang,

6


rumput laut, dan biota laut lainnya yang

Uni

bernilai

ekonomis

Hongkong.

potensi

produksi

tinggi, sekitar

dengan 42

juta

Eropa,

Singapura,

keanekaragaman

kita

tingkatan

memanfaatkan

dan

Lebih dari itu, Indonesia memiliki

ton/tahun. Namun, hingga tahun 2011 baru

RRC,

potensi

hayati

genetik,

laut

spesies

pada

maupun

budidaya laut ini sebesar 4,6 juta ton

ekosistem tertinggi di dunia. Oleh

(10,95%).

karenanya, Indonesia dikenal di dunia

Lahan pesisir (coastal land) yang

sebagai

mega-marine

biodiversity.

sesuai untuk usaha budidaya tambak

Secara potensial, nilai ekonomi total

udang, bandeng, kerapu, nila, kepiting,

dari produk perikanan dan produk

rajungan,

bioteknologi

rumput

laut,

dan

biota

kelautan

Indonesia

perairan lainnya diperkirakan lebih dari

diperkirakan sekitar 82 milyar US$ per

1,2 juta ha dengan potensi produksi

tahun. Meskipun belum ada perhitungan

sekitar 10 juta ton/tahun (KKP, 2012).

tentang potensi ekonomi pariwisata

Sekadar ilustrasi, jika kita dapat

bahari. Namun jika kita membanding-

mengusahakan 400.000 ha (30%) secara

kan dengan negara bagian Queensland,

optimal dengan rata-rata produktivitas 5

Australia dengan panjang garis pantai

ton/ha/tahun (seperempat dari rata-rata

hanya sekitar 9.800 km tapi mampu

produktivitas tambak udang Vannamei

menghasilkan devisa pariwisata bahari

saat ini), maka dihasilkan 2 juta ton

sebesar US$ 2 miliar/tahun. Maka

udang/tahun.

sebenarnya potensi ekonomi parwisata

Dengan

harga

jual

sekarang USD 5/kg (di lokasi tambak),

bahari Indonesia sangatlah besar.

nilai ekonominya mencapai USD 10

Sementara

itu,

hampir

70%

miliar/tahun. Kalau 75 persen kita

produksi minyak dan gas bumi kita

ekspor, nilai devisanya USD 7,5 miliar.

berasal dari kawasan pesisir dan laut.

Ini baru satu komoditas perikanan.

Berdasarkan data geologi diketahui

Padahal masih banyak produk perikanan

Indonesia memiliki 60 cekungan potensi

lainnya, seperti ikan kerapu, kakap,

yang mengandung minyak dan gas

baronang,

cakalang,

bumi. Dari 60 cekungan tersebut, 40

kepiting, rajungan, teri, nila, teripang,

cekungan terdapat di lepas pantai, 14

kerang mutiara, dan rumput laut yang

berada di daerah transisi daratan dan

selama ini diminati oleh pasar dunia,

lautan (pesisir) dan hanya 6 saja yang

khususnya Jepang, Amerika Serikat,

berada

bawal,

tuna,

7

di

daratan.

Dari

seluruh


cekungan tersebut diperkirakan mem-

70%

punyai potensi sebesar 11,3 miliar barel

berlangsung diantara negara-negara di

yang terdiri atas 5,5 miliar barel

Asia-Pasifik. Lebih dari 75% dari

cadangan potensial dan 5,8 miliar barel

barang-barang yang diperdagangkannya

berupa cadangan terbukti. Selain itu

ditransportasikan melalui laut, terutama

diperkirakan cadangan gas bumi adalah

melalui Selat Malaka, Selat Lombok,

101,7 triliun kaki kubik yang terdiri dari

Selat Makasar, dan laut-laut Indonesia

cadangan terbukti 64,4 triliun dan

lainnya dengan nilai sekitar 1.300

cadangan potensial sebesar 37,3 triliun

trilyun US$ setiap tahunnya.

kaki kubik.

total

perdagangan

dunia

Jaringan kabel optik bawah laut

Potensi

ekonomi

bisnis

jasa

dipercayai

mempunyai

banyak

perhubungan laut diperkirakan sekitar 14

keunggulan yang tidak dimiliki oleh

milyar US$ per tahun. Ini berdasarkan

jaringan

pada perhitungan bahwa sejak 15 tahun

komunikasi melalui satelit. Hubungan

terakhir kita mengeluarkan devisa sekitar

telekomunikasi antara San Francisco

14 milyar US$ untuk membayar armada

dan Singapura misalnya, kini telah

pelayaran

terhubung dengan kabel fiber optik yang

asing

yang

selama

ini

transmisi

data

dan

tele-

mengangkut 97% dari total barang yang

direntang

diekspor dan diimpor ke Indonesia, dan

Pasifik. Dari Singapura-Jakarta juga

yang mengangkut 50% dari total barang

sudah terpasang, sehingga telepon dari

yang dikapalkan antar pulau di wilayah

pesisir barat Amerika ke Jakarta bisa

Indonesia.

terhubung dengan suara yang jernih dan

Sementara

itu

sektor

dasar

Lautan

jasa

tanpa gema yang mengganggu karena

penyediaan tenaga kerja pelaut untuk

kecepatan transmisinya yang luar biasa.

kapal niaga, kapal pesiar dan pelayaran

Paket-paket suara ataupun data yang

rakyat, potensi ekonominya pun luar

ditransmisikan melesat dari pesisir barat

biasa besarnya. Potensi ekonomi ini

Amerika ke Singapura dan Jakarta

akan menjadi lebih bermakna dan

dalam kecepatan cahaya melalui media

bernilai

serat

seiring

dengan

pusat

kegiatan

gangguan cuaca di atas atmosfer bumi

ekonomi dunia sejak akhir abad-20

ataupun gangguan badai magnetik dari

sebenarnya telah bergeser dari Poros

angkasa luar. Akibatnya suara terdengar

Atlantik ke Poros Asia-Pasifik. Hampir

begitu jernih, bahkan saat seorang ayah

kenyataan

strategis,

di

melintasi

bahwa

8

kaca

optik.

Melesat

tanpa


di Silicon Valley bisa berbisik melalui

Sekali lagi, karena letak Indonesia

telepon kepada anaknya di Pulau Jawa.

secara geo-ekonomi dan geo-politik

Kini jaringan kabel serat kaca

sangat strategis, yakni diapit oleh

optik bawah laut lebih dimanfaatkan

Samudera Pasifik dan Samudera Hindia

untuk transmisi data internet. Para

serta oleh Benua Asia dan Australia,

pengguna jasa jaringan kabel bawah laut

maka seharusnyalah bangsa Indonesia

yang canggih ini percaya bahwa akses

yang

internet broadband melalui jaringan ini

ekonomis

akan lebih berdaya guna daripada

kelautan global. Lebih dari itu, dengan

melalui dial-up. Hal ini disebabkan

semakin

meningkatnya

pengguna

penduduk

dunia

jasa

akan

memperoleh

paling

mendapat

yang

besar

keuntungan dari

serta

posisi

jumlah semakin

kapasitas transmisi data yang jauh lebih

menipisnya sumberdaya alam di darat;

besar. Alasan kedua adalah bahwa

maka permintaan manusia terhadap

frekuensi broadband dengan melalui

bahan pangan, serat (sandang), kayu,

kabel optik ini dianggap lebih sesuai

obat-obatan, energi, kosmetika, dan

untuk melayani keperluan industri dan

jasa-jasa

korporasi ataupun para pengusaha.

services) yang berasal dari laut bakal

Dengan adanya kebutuhan manusia

lingkungan

(envrionemntal

meningkat secara dramatis.

akan pembangunan jaringan kabel bawah

Dengan demikian, negara-bangsa

samudra ini, industri kelautan akan ikut

yang kaya dengan sumberdaya alam

pula berkembang, antara lain meliputi

kelautan, seperti Indonesia, di masa

industri survei topografi dasar lautan,

depan bakal menjadi kompetitif, asalkan

industri geofisika dan geologi kelautan

pemanfaatan

yang mendukung dengan data lapisan

dilakukan dengan menerapkan IPTEK,

tanah dari dasar lautan yang akan dipakai

manajemen profesional, akhlaq mulia,

sebagai lintasan kabel bawah laut tadi.

dan mengindahkan kaidah kelestarian

Demikian pula industri teknik kelautan,

lingkungan.

yang akan sibuk menjalankan kapal-

dan

pengelolaannya

Pendeknya, jika bangsa Indonesia

dan

mampu mendayagunakan sumberdaya

memonitor jaringan kabel yang banyak

kelautan secara cerdas dan penuh

merentang

kepulauan

kearifan, saya yakin kita bisa menjadi

Nusantara. (Djamil, 2004; Bateman and

bangsa besar yang maju, adil-makmur,

Sherwood, 1995).

dan bermartabat yang dihormati secara

kapal

canggih

di

untuk

merawat

antara

9


wajar oleh bangsa-bangsa lain di dunia.

terbesar di dunia berupa ikan paus biru

Tidak seperti sekarang, oleh Malaysia

(blue whale).

saja kita dilecehkan melalui kasus

Karakterstik

oseanografis

laut

Ambalat, oleh Singapura dipermainkan

Indonesia

yang

melalui perlindungan para pencuci uang

indikator

(penentu)

dan koruptor yang lari dari Indonesia ke

lenyapnya El-Nino dan La-Nina, yang

negeri tersebut.

mempengaruhi perubahan iklim global,

khas

merupakan

muncul

dan

Selain fungsi ekonomi, laut juga

dan berdampak pada kemarau panjang,

memiliki tiga fungsi lainnya yang

banjir, kegagalan panen, kebakaran

sangat menentukan dinamika ekosistem

hutan, serta naik turunnya produksi

bumi dan kehidupan umat manusia yang

perikanan.

menghuninya. Fungsi tersebut berupa:

Selain itu hamparan laut Indonesia

fungsi bio-ekologis; fungsi pertahanan

memiliki pengaruh terhadap sistem

dan keamanan; dan fungsi pendidikan,

atmosfer dunia. Jasa-jasa ekosistem laut

penelitian dan informasi (Till, 2004).

yang sangat penting adalah sebagai

Peran bio-ekologis laut sangat

pompa

biologis

(biological

pump).

besar pengaruhnya pada hampir semua

Istilah tersebut dipergunakan karena

aspek

kehidupan yang terdapat di laut dapat

kehidupan

manusia

dan

lingkungan hidupnya. Interaksi dinamis

mengontrol

antara laut dan udara menentukan pola

atmosfir. Gas CO2 di atmosfer sebesar

iklim dunia, dan sistem pergerakan arus

700 milyar ton dipertahankan melalui

laut turut memelihara keseimbangan

pertukaran

suhu bumi, sehingga cocok untuk

sangat besar di laut yaitu sebesar 35.000

kehidupan

Melalui

milyar ton. Gradien vertikal ini terjadi

proses biogeofisik-kimiawi, sejumlah

disebabkan oleh kehadiran populasi

deposit minyak bumi, gas alam, timah,

fitoplankton

berupa

bijih besi, bauksit, mangan, emas,

coccolithrophore

dan

fosfor, dan mineral lain tersimpan di

Organisme

dasar laut. Sementara itu, perairan laut

mengambil CO2 yang terlarut dalam

merupakan

perairan laut untuk proses fotosintesa.

mahluk

tempat

beranekaragam

hidup.

kehidupan

dan

bagi

berjuta-juta

konsentrasi

dengan

CO2

cadangan

di

yang

diatom, dinoflagellata.

fitoplankton

tersebut

Komunitas fitoplankton dan makro

makhluk hidup (organisme), mulai dari

alga

yang tak terlihat mata (microscopic)

penting dalam menjaga keseimbangan

seperti bakteri, sampai makhluk hidup

panas

10

juga mempunyai bumi

melalui

peran

yang

pengendalian


ketebalan awan yang melewati lautan.

terdapat pada lokasi yang secara geo-

Hal ini merupakan kunci utama dalam

politis

menentukan berapa besar radiasi sinar

maka hal ini semakin memperkuat

matahari yang dipantulkan kembali dari

argumen pentingnya laut ditinjau dari

bumi. Berdasarkan hipotesis bahwa

aspek pertahanan dan keamanan.

jenis fitoplankton tertentu mengeluarkan

dan

Di

geo-ekonomis

wilayah

strategis,

lautan

Indonesia

zat yang cepat berubah menjadi gas

terdapat 182 base point atau garis

yang bersifat reaktif terhadap sulfur

pangkal yang dijadikan dasar dalam

(dimethyl sulfide atau DMS). Pada saat

penetapan

lepas ke atmosfer senyawa tersebut

dengan sepuluh negara, yakni: India,

teroksidasi dengan cepat membentuk

Thailand,

asam sulfat (H2SO4). Cairan asam

Vietnam, Pilipina, Palau, Papua Nugini,

tersebut berperan sebagai inti dalam

Australia

proses kondensasi untuk pembentukan

kesepuluh negara ini, baru dengan

butiran uap air di permukaan laut.

Australia kesepakatan perbatasan ini

Dengan adanya kedua peran dari ekosistem carbon

laut

tersebut

(biological

pump

dan

DMS/cloud

perbatasan

wilayah

Malaysia, dan

laut

Singapura,

Timor

Leste.

Dari

dapat diselesaikan secara menyeluruh, sementara

dengan

lainnya

masih

sembilan

negara

dalam

proses

mechanism), maka fenomena ini dapat

perundingan yang belum tuntas. Dari

berperan sebagai umpan balik positif

aspek

terhadap

pertahanan

perubahan

iklim

global,

ini

maka dan

pembangunan

keamanan

di

laut

sehingga dampak akibat peningkatan

menjadi

CO2 dapat diperkecil. Diperkirakan

memelihara dan menjaga kedaulatan

kemampuan

negara dan bangsa.

biota

perairan

dalam

sangat

penting

untuk

mengatur iklim global lebih besar bila

Di sisi lain pembangunan ekonomi

dibandingkan dengan hutan tropika

sumberdaya kelautan dapat mendorong

basah.

terciptanya

Dari

aspek

pertahanan

dan

dan

keamanan yang baik dan dinamis secara

keamanan, peranan laut pun sangat

domestik, regional dan internasional.

penting terutama dalam hubungannya

Peningkatan kesejahteraan masyarakat

dengan

kedaulatan

pesisir,

pemanfaatan

negara. Di samping itu, karena wilayah

gunaan

pulau-pulau

perairan laut Indonesia, dengan 3 ALKI

pembangunan

(Alur Laut Kepulauan Indonesia) nya,

berbasis kelautan merupakan beberapa

usaha

pertahanan

kondisi

menjaga

11

dan

berbagai

pendaya-

kecil

serta

infrastruktur


bagian

penting

kelautan

dari

yang

terciptanya

pembangunan

dapat

kondisi

kurang mengindahkan aspek kelestarian

menunjang

pertahanan

sumberdaya

alam

dan

lingkungan.

dan

Sebaliknya, laut dipersepsikan sebagai

keamanan negara secara baik dan

tempat buangan (keranjang sampah)

dinamis.

berbagai macam jenis limbah, baik yang

Laut dan kehidupan yang ada di dalamnya

juga

merupakan

berasal dari kegiatan manusia di darat

bahan

maupun di laut.

penelitian dan pendidikan yang tidak akan pernah habis-habisnya. Kegiatan

D. Tonggak kebangkitan kembali

pendidikan dan penelitian di bidang

Maritim Indonesia

kelautan memberikan manfaat yang besar

dalam

pemanfaatan

Mencermati pidato Presiden Joko

dan

Widodo, ada satu butir yang sangat

pendayagunaan sumberdaya kelautan

penting yang disampaikan pada pidato

bagi kehidupan manusia. Disamping itu,

pertamanya dalam Sidang Paripurna

kegiatan pendidikan dan penelitian juga

DPR RI yaitu penekanannya bahwa

bermanfaat

bagi

masa depan gemilang Indonesia terletak

pengetahuan

itu

kemajuan sendiri.

ilmu

Disinilah

di laut.

pentingnya dipersiapkan sumberdaya manusia,

lembaga

penelitian

Berikut ini adalah kutipannya.

dan

“…….Kita

harus

bekerja

dengan

pendidikan, partisipasi dan dukungan

sekeras-kerasnya untuk mengembalikan

pemerintah, swasta dan masyarakat,

Indonesia sebagai Negara maritim.

agar

sumberdaya

Samudra, laut, selat, dan teluk adalah

kelautan tersebut dapat memberikan

masa depan peradaban kita. Kita telah

manfaat yang sebesar-besarnya bagi

terlalu

kehidupan bangsa dan negara ini.

memunggungi samudra, memunggungi

semua

potensi

Sayangnya, kita bangsa Indonesia

lama

memunggungi

laut,

selat dan teluk. Kini saatnya kita

sejak zaman penjajahan sampai akhir

mengembalikan

tahun 1999 melupakan jati diri kita

Yalesveva Jayamahe, di laut jusru kita

sebagai bangsa maritim terbesar di

jaya, sebagai semboyan nenek moyang

dunia.

Sumberdaya

dipandang

dengan

semuanya

kelautan

hanya

kita

“sebelah

mata”.

membahana……..”

Kalaupun ada kegiatan pemanfaatan

di

masa

Sebagai

lalu,

bisa

penutup

sehingga

kembali pidatonya

sumberdaya kelautan, dilakukan secara

disampaikan : “…….Mengakhiri pidato

kurang

ini, saya mengajak saudara-saudara

profesional

dan

ekstraktif,

12


sebangsa

dan

mengingat

setanah

satu

hal

air

yang

untuk

sayang tidak dieksploitasi dan diolah

pernah

untuk kemakmuran bangsa.

disampaikan oleh Presiden Pertama Republik

Indonesia,

kultural

mencintai

laut

Karno,

sangat berbeda dengan sikap kultural

bahwa untuk membangun Indonesia

mencintai daratan. Laut membutuhkan

menjadi negara besar, negara kuat,

etos kerja yang tangguh, menghayati

negara makmur, negara damai, kita

sekaligus bersikap terbuka terhadap alam,

harus

cakrawarti

serta sikap harmoni yang dilandaskan

samudra; jiwa pelaut yang berani

pada etos penjelajahan. Namun, sikap

mengarungi gelombang dan empasan

kulural itu tidak bisa muncul dalam

ombak

Sebagai

sekejap, tetapi harus melalui pendidikan

nakhoda yang dipercaya oleh rakyat,

dan pewarisan nilai-nilai dari generasi ke

saya mengajak semua warga bangsa

generasi yang pada era Joko Widodo

untuk naik ke atas kapal Republik

diharapkan akan bangkit digiatkan kembali.

Indonesia dan berlayar bersama menuju

Sejarah peradaban telah mengajar-

Indonesia Raya. Kita akan kembangkan

kan, bangsa-bangsa menjadi besar karena

layar yang kuat. Kita akan hadapi

bertumpu pada dua kaki, yakni satu kaki

semua badai dan gelombang samudra

di daratan dan satu kaki di lautan.

dengan kekuatan kita sendiri. Saya akan

Penguasaan daratan dimulai dari trans-

berdiri dibawah kehendak rakyat dan

portasi massal kereta api, dan penguasaan

Konstitusi. Semoga Tuhan Yang Maha

lautan

Esa senantiasa merestui upaya kita

maritim. Contoh terbaik mengenai filosofi

bersama�.( Joko Widodo, 2014)

dua kaki itu ditunjukkan oleh Inggris,

memiliki

yang

Bung

Sikap

jiwa

menggulung.

Ajakan agar semboyan Yalesveva

dimulai

dengan

yang ditunjang perkeretaapian, mampu

Jayamahe kembali membahana adalah

mempengaruhi

ajakan

“Britain rules the waves�

yang

revolusioner

transportasi

ketika

dunia

dengan

slogan

kekayaan alam maritim kita sekian lama

Sementara, kita tidak merasa risau

tidak terurus dengan baik. Kita perlu

ketika Indonesia sesungguhnya mengalami

perubahan besar dalam sikap kultural dan

kerugian Rp 30 trilun per tahun akibat

etos kerja. Membangkitkan keunggulan

illegal fishing. Sedangkan Negara-negara

maritim tidak berarti bahwa keunggulan

lain berburu kekayaan laut hingga ke

daratan tidak penting. Pesan yang ingin

kutub Utara dan ke perairan manapun, kita

disampaikan adalah kekayaan maritim

duduk manis dan tidak peduli kekayaan

kita sedemikian besar, dan sungguh

maritim kita dijarah. Sangat banyak yang

13


harus

dilakukan

Yalesveva

untuk

Jayamahe,

mewujudkan terlebih

bangsa. Jadikan momen Pelantikan

dahulu harus dilandasi sikap budaya

Presiden bervisi Maritim untuk

maritim yang harus segera dimulai (Surat

mewujudkan Jalesveva Jayamahe,

Kabar

di laut kita jaya. Bangsa Indonesia

SUARA

tetapi

Bangsa Indonesia untuk kemajuan

MERDEKA,

Tajuk

Rencana, 22 Oktober 2014) Selain

itu,

pidato

dapat lebih eksis di lautnya sendiri kerakyatan

dengan program Tol Laut, dan

Presiden Joko Widodo Senin malam 20

Poros

Oktober 2014 pukul 19.00 di Silang

dicanangkan Presiden dalam visi

Monas berhiaskan replika pinishi pada melambangkan

cita-cita

will pemerintahan yang baru untuk merealisir janji - janji semasa

sudah lama terpendam dalam hiruk pikuk sejarah.

Usai

berkampanye, antara lain mem-

berpidato,

bangun “tol laut�. Tentu tak bisa

Presiden melepas lampion ke udara sebagai

simbol

Indonesia.

Jumlah

persatuan lampion

yang

Sekarang, tinggal political

meraih

kembali kejayaan maritim Indonesia yang perjalanan

Dunia

kemaritimannya.

panggung pidatonya. Tampaknya replika itu

Maritim

ditafsirkan semata-mata jalan tol

bangsa

yang dibangun di atas laut tetapi

yang

bagaimana memfungsikan secara

diterbangkan mencapai 17.506 buah,

maksimal

sesuai jumlah pulau di Indonesia.

laut

sebagai

jalur

transporasi yang murah, efisien, dan efektif.

E. Membangun kembali kejayaan

Dilantiknya Presiden ke 7

Maritim Indonesia 1.

Republik Indonesia yang juga

Tol Laut dan Poros Maritim

menggaungkan

Dunia.

Dunia merupakan angin surga bagi

Beberapa saat setelah Joko

masyarakat

Poros

yang

Maritim

sudah

lama

Widodo dilantik menjadi Presiden

berkecimpung di dunia maritim.

ke 7 Republik Indonesia, Direktur

Mudah-mudahan Kabinet Kerja

Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai

Pemerintahan

(KPLP) Kementerian Perhubungan

Yusuf

Tri Yuswoyo, mengatakan, sudah

kannya.

Kalla

Joko dapat

Widodo

–

mewujud-

tangan

Kinerja Kementerian Kelaut-

bersama membangun dan menjaga

an dan Perikanan yang lalu relative

saatnya

bergandengan

14


baik. Pertumbuhan ekonomi sektor

Undang Nomor 45 tahun 2009

kelautan dan perikanan dalam 2

tentang Perikanan,

tahun terakhir 6,5%, bahkan tahun

c. Insruksi

Presiden

(Inpres)

2014 di prediksi 7%. Ke depan,

Nomor 5 tahun 2005 tentang

terlebih menyambut Masyarakat

Pemberdayaan

Ekonomi ASEAN 2015, peme-

Nasional, kemudian ditegaskan

rintah

dengan

perlu

menyempurnakan

Pelayaran

Undang

-

Undang

Undang-Undang Kelautan sebagai

Nomor 17 tahun 2008 tentang

pijakan menuju Negara Maritim.

Pelayaran

(Moch Sofyan Chalid, 2014)

d. Undang-Undang

Nomor

1

tahun 2014 tentang Perubahan 2.

Undang-Undang

atas Undang-Undang Nomor

Kelautan

27

sebagai Payung hukum Sejak Maritim

berdirinya

Indonesia

Departemen

Dewan

(DMI)

2007

tentang

Pengelolaan Wilayah Pesisir

dan

dan Pulau-pulau Kecil.

dan

e. Peraturan Pemerintah Nomor

Perikanan (DKP) pada akhir 1999,

38 tahun 2002 tentang Garis

geliat pembangunan kelautan mulai

Pangkal Indonesia.

menunjukkan

Kelautan

tahun

hasilnya.

Dari

Inventarisasi

jumlah,

perspektif geo-politik, hukum dan

penamaan, penyusunan basis data,

perundangan di bidang kemaritiman

dan

telah disusun dan disempurnakan,

kecil pun mulai digiatkan sejak

seperti :

awal tahun 2000. Berkat kerjasama

a. Undang - Undang mengenai

sinergis

Perairan

Indonesia,

baharui

dengan

diper-

pembangunan

antar

pulau-pulau

instansi

terkait,

antara lain Departemen Kelautan

Undang-

dan

Perikanan,

Bakosurtanal,

Undang Nomor.6 Tahun 1996

Dishidros TNI-AL, Departemen

tentang Perairan Indonesia.

Dalam Negeri, dan Departemen

b. penyempurnaan

Undang-

Luar

Negeri,

telah

berhasil

Undang Nomor.9 tahun 1985

mempublikasikan Peta NKRI sejak

tentang

2

Perikanan

Undang-Undang

menjadi

Nomor

Mei

2003,

meskipun

ini

31

terlambat, karena Malaysia telah

tahun 2004 tentang Perikanan,

mempublikasikan peta sejenis pada

kemudian dilanjutkan Undang-

tahun 1979. Dan, atas dasar peta

15


wilayah laut 1979 inilah, Malaysia

datangkan devisa Negara, sehingga

secara sepihak mengklaim wilayah

kesejahteraan

dan

perairan Ambalat sebagai miliknya.

masyarakat

Indonesia

kemakmuran dapat

terwujud. 3.

Memperbanyak Sekolah Maritim Peningkatan

daya

baru Negara diharapkan bisa tetap

maritim

mempertahankan posisi Indonesia

dengan

dalam International Maritim Orga-

bermuatan

nization (IMO) Council sebagai

maritim di sekolah-sekolah. Hal itu

archipelagic state, bertahan dalam

dipandang perlu mengingat kondisi

IMO White List, dan potensi maritim

Indonesia

lainnya.

manusia

di

diharapkan

sumber

Dengan kepemimpinan yang

bidang meningkat

memasukkan

materi

merupakan

Negara

Maritim. Memperkenalkan

materi

4.

kemaritiman kepada pelajar adalah

Berbagai Kegiatan Kajian dan Seminar Maritim

penting agar mereka tidak lupa

Berbagai kegiatan seminar

jatidiri bangsanya Kapus Pengem-

maritim perlu terus difasilitasi

bangan SDM Perhubungan Laut,

untuk mendukung tercapainya visi

Indra Priatna, mengatakan, perlu

maritim Presiden Joko Widodo.

pula menambah sekolah khusus

Beberapa

pelayaran

dan

beberapa seminar yang baru saja

beberapa

wilayah

perikanan

di

Indonesia,

ini

adalah

contoh

dilaksanakan.

dengan simulator dan materi yang

a. Ikatan

Sarjana

Kelautan

disesuaikan standar International

Universitas Hasanuddin (ISLA-

Maritim

(IMO).

Unhas) bersama Forum Maritim

Dengan memberdayakan SDM kita

Hebat menggelar dialog maritim

di bidang maritim, kebangkitan

bertema

maritim bisa dengan cepat ter-

Kelembagaan

wujud.

tanggal 12 September 2014.

Organization

Banyak

lulusan

yang

Arah

dan

Strategi

Maritim,

pada

nantinya akan diserap oleh industri

Adapun yang paling penting,

maritim, indusri perikanan, dan

isu-isu maritim yang pernah

menjadi pelaut domestik maupun

dikemukakan

internasional

Jusuf Kalla, dikupas secara

yang

akan

men-

16

Joko

Widodo-


tajam

menyentuh

aneka

kedaulatan

negara

seutuhnya

permasalahan spesifik, dengan

untuk

mengutamakan empat prioritas

Harus ada keberpihakan peme-

pembangunan maritim, yaitu (1)

rintah terhadap pembangunan

pengarusutamaan isu maritim,

maritim. Laut bukan lagi sebagai

(2) reorientasi pemba-ngunan

pemisah, tapi sebagai peng-

maritim bagi partisipasi publik

hubung

yang luas dan pro-poor, (3)

kesejahteran ekonomi rakyat di

reformasi lembaga pelaksana

pulau terluar.

pembangunan, serta (4) refor-

Kongres

mulasi

kemaritiman yang digagas UGM

program

-

program

kemaritiman b. Universitas

kesejahteraan

untuk

rakyat.

meningkatkan

pertama

di

bidang

ini melibatkan sedikitnya 300 Gadjah

menggelar

Kongres

Indonesia,

23-24

Mada

pakar dari berbagai perguruan

Maritim

tinggi,

praktisi,

dan

tokoh

September

masyarakat. Di akhir kegiatan

2014 di Balai Senat, Kampus

kongres, UGM menyampaikan

UGM. Ketua pelaksana Kongres

Deklarasi Kebangkitan Kembali

Maritim,

Indonesia

Yosi

mengatakan,

Bayu

Murti

kongres

yang

sebagai

Maritim sekaligus membentuk

dilaksanakan selama dua hari ini

Forum

diharapkan

Indonesia.

bisa

Negara

memberikan

Masyarakat

Maritim

rekomendasi kepada pemerin-

Kongres

tahan Joko Widodo dan Jusuf

mendisikusikan

Kalla terkait roadmap kebijakan

soalan mendasar di bidang

pemba-ngunan kemaritiman.

kemaritiman

Kongres dilakukan dalam rangka

bangsa Indonesia, yakni (1)

memperkokoh jatidiri Indonesia

persoalan hukum, hak, dan

sebagai

berkarakter

kedaulatan laut Indonesia. (2)

maritim, mem-bangun kesadaran

konektivitas pusat-pusat per-

bersama bahwa Indonesia adalah

tumbuhan ekonomi maritime,

benua

berdasarkan

(3) kebijakan ekonomi berbasis

Bhinneka Tunggal Ika, dan

maritim, dan (4) sosial budaya

membangun komitmen menjaga

dan peradaban maritim.

bangsa

maritim

17

Maritim

kali

empat

yang

ini, per-

dihadapi


c.

Selain

itu,

ITS

Surabaya

Regional Teknologi Kelautan.

ditunjuk sebagai penyelenggara

Sejak

th

itu,

konferensi

ini

9 International Conference on

diselenggarakan

Marine Technology (MARTEC),

sekali. Pada 2008, negara-negara

24-26 Oktober 2014. Acara

ASEAN

bertaraf

meng-

jaringan regional dan kerja sama

gagas teknologi kelautan tersebut

antara akademisi dan industri .

menghadirkan pakar kompeten

MARTEC

dunia. Pembicara yang hadir

katkan

adalah Prof. Norbert GrĂźnwald,

nasional. Konferensi Teknologi

Director

Kelautan

internasional

Robert

Schmidt

dua

akan

tahun

membentuk

kemudian

diting-

menjadi event inter-

tersebut merupakan

Institute, Wismar University of

wadah bertukar ide, pengalaman,

Applied Sciences Technology,

dan riset seputar

Business and Design, Jerman. Ia

Kelautan.

memaparkan topik Sustainable

MARTEC

Island Development Initiatives:

2000, dan MARTEC 2002

Innovation Through Coopera-

diselenggarakan ITS Surabaya.

tion. Selain itu, Prof. Yasuyuki

MARTEC 2004 diselenggara-

Ikegami,

Director

kan oleh Universiti Teknologi

Institute of Ocean Energy, Saga

Malaysia (UTM), Johor Bahru,

University,

Malaysia. MARTEC 2006 di-

Deputy

1998,

Teknologi

MARTEC

Jepang.

Ikegami

menjelaskan

topik

Recent

selenggarakan

Progress

Ocean

Energy

Hasanuddin, Makassar. MARTEC

Development. Ada pula Prof.

2008 diselenggarakan Universitas

Rob

Indonesia di Jakarta, Indonesia

in

Zuidwijk,

Academic

Universitas

Director-Erasmus Smart Port

MARTEC

Rotterdam School of Manage-

garakan

ment - Erasmus University,

Universitas

Belanda. Ia menyampaikan topik

Teknologi

Value

Bangladesh. MARTEC 2012

of

Information

on

2010 oleh

diselengBangladesh

Teknik (BUET),

& Dhaka,

Maritime Logistics.

diselenggarakan

MARTEC berawal pada tahun

Malaysia Trengganu (UMT),

1998, ketika diadakan Konferensi

Kuala Lumpur, Malaysia.

18

Universiti


5.

Pengembangan Industri Maritim

besar. Untuk menjaganya, keamanan

Ekonomi Indonesia menun-

di wilayah laut teritorial Indonesia

jukkan pertumbuhan kuat, 6-7

harus

persen, khususnya dalam bidang

pertahanan

transportasi laut. Indonesia sebagai

khususnya pada jalur Alur Laut

Negara Maritim besar, membuat

Kepulauan Indonesia (ALKI) yang

industri, khususnya bidang trans-

melintang dari utara ke selatan.

portasi laut, membesar seperti bola

Setiap harinya, ALKI dilintasi

salju.

kapal

Senior

Vice

President

harus

Kekuatan ditingkatkan

internasional,

sehingga

sangat berbahaya jika jalur tersebut

of

UBM Asia Ltd Christopher Eve

tidak

mengatakan, sama halnya dengan

kemanan laut.

diawasi

oleh

institusi

Inggris dan Jepang, Indonesia

Selain itu, pembentukan sea

sebagai Negara Maritim berpotensi

and cost guard sebagai badan

tinggi menjadi pasar sempurna

tunggal

untuk

teritorial Indonesia harus jelas agar

bisnis

industri

maritim.

yang

mengawal

laut

Industri maritim Indonesia ini

tumpang

tidak

untuk

pengamanan di laut dan ego

dunia,

melainkan

sektoral dapat mencair. Kekuatan

perdagangan

domestik,

utama yang harus ditingkatkan

hanya

perdagangan juga

penting

tindih

kewenangan

terutama untuk daerah kepulauan.

untuk

Kapal

adalah (1) sumberdaya manusia,

yang

hanya

dibutuhkan

untuk

tidak

mengangkut

diperbanyak

halnya jalan raya.

keamanan

terjamin.

kedaulatan Maritim Indonesia

maritim

agar

wilayah perairan Indonesia dapat

Pengamat

Indonesia bervisi

Indonesia

itu harus segera ditingkatkan dan

karena laut untuk Indonesia seperti

Presiden

laut

persenjataan, dan (4) radar. Semua

industri dan transportasi manusia,

Menjaga

menjaga

(2) armada kapal yang tangguh, (3)

makanan, melainkan juga material

6.

ditingkatkan.

perbatasan

dan

kemaritiman UGM, I Made Andi

yang

Arsana,

menunjukkan

menuturkan,

persoalan

perbatasan maritim RI dengan 10

kesadaran pemahamannya bahwa

negara tetangga belum sepenuhnya

Indonesia adalah negeri kepulauan

19


tuntas, seperti India, Thailand, Malaysia,

Singapura,

Pelanggaran batas yang di-

Vietnam,

lakukan oleh nelayan sebenarnya

Filipina, Palau, Papua Nugini,

belum tentu melanggar garis batas

Australia,

kesepakatan.

dan

Timor

Leste.

Bisa

jadi

hanya

batas

yang

Menurut Andi, ada dua negara

melanggar

tetangga yang belum sama sekali

merupakan

dibahas

masing-masing,� ungkapnya.

perundingan

batas

garis

keinginan

negara

negaranya dengan Indonesia. Dua negara itu adalah Palau dan Timor

7.

Leste,� kata dosen teknik Geodesi

Tiga adab pembangunan kelautan Pidato pelantikan Presiden

UGM ini.

Joko Widodo diantaranya mene-

Meski

batas

gaskan bahwa Indonesia pernah

negara dengan delapan negara

jaya di laut. Indonesia hanya akan

tetangga lain sudah dilakukan,

dapat kembali jaya bila mem-

namun ada beberapa daerah batas

benahi adab kelautannya.

yang belum mencapai kesepakatan.

Dalam

Dia mencontohkan, lokasi batas RI

khususnya ada tiga hal yang harus

dengan Malaysia di daerah Selat

diperhatikan yaitu :

Malaka, Selat Singapura, Laut

a. Kesadaran

Tiongkok

perundingan

Selatan,

dan

pembenahan

tersebut,

politik

atau

Laut

kesadaran paradigmatic, yang

Sulawesi adalah batas wilayah

tampak dari setiap gagasan

sampai saat ini belum tuntas.

Joko

Menurutnya, belum dituntaskannya

persoalan

Widodo

membenahi

Indonesia.

perbatasan

b. Dukungan instrument Negara,

dengan 10 negara tetangga di-

khususnya

sebabkan

belum adanya kese-

Yudikatif, terkait pembiayaan,

pakatan antar - kedua negara.

pengawasan, dan regulasi yang

Masing-masing negara mengklaim

memadai guna operasionalisasi

bahwa garis batas mereka paling

kesadaran

benar.

kelautan tadi ke dalam program

Akibatnya,

kelompok

mesyarakat yang paling dirugikan

Legislatif

dan

paradigmatic

pembangunan.

adalah nelayan.

c. Penguatan nelayan.

20

organisasi Untuk

rakyat

memastikan


agenda berjalan paripurna dan

UNCLOS (United Nations Convension on

terwujud, dibutuhkan kesadaran

the Law of the Sea) yang kemudian

kolektif

diratifikasi dengan UU Nomor 17 Tahun

bangsa.

Kesadaran

kolektif ini bisa dimulai dengan penguatan

organisasi

1985 tentang batas maritim Indonesia.

rakyat

Ilmu geomatika atau lebih dikenal

nelayan, baik laki-laki maupun

dengan sebutan teknik geodesi, merupa-

perempuan,

terdidik,

kan rumpun keilmuan yang mempelajari

berbudaya, dan terorganisasi.

penggambaran permukaan bumi, dengan

Itu semua dibutuhkan untuk

pemetaan

menyelamatkan

Pemetaan darat dan pemetaan laut tersebut

yang

peradaban

menjadi

fokus

utamanya.

bangsa.

sangat berpengaruh pada kondisi per-

Dengan begitu, kesejahteraan

batasan NKRI.

nelayan

tidak

lagi

hanya

Sebagai Negara Maritim, Indonesia

menjadi indikator keberhasilan

tentu memiliki batas wilayah perairan

pemerintahan

Widodo

dengan negara tetangga. Menurut Badan

kelak, tetapi juga telah menjadi

Informasi Geospasial, untuk memper-

kunci mengatasi kemiskinan,

siapkan

kelaparan,

penetapan batas maritim pada 2007

Joko

dan

kedaulatan

tegaknya

kepulauan

Indo-

materi

perundingan

dilakukan kajian batas

dalam

laut dengan

nesia. (Riza Damanik, Ketua

Singapura sebanyak 2 kali, Malaysia 4

Dewan

kali, dan Filipina 3 kali.

Pembina

Kesauan

Nelayan radisional Indonesia

Sebagaimana telah disinggung di

(KNTI), 20 Oktober 2014)

atas,

bahwa

batas

laut

Indonesia

bersinggungan dengan sepuluh negara, F. Maritim Indonesia dan ASEAN

yakni

Amandemen UUD 1945 Bab IXA menyatakan

bahwa

Wilayah

Malaysia,

Singapura,

Vietnam,

Filipina, Australia, Timor Leste, Papua

Negara

Nugini,

Thailand,

India,

dan

Palau.

Kesatuan Republik Indonesia adalah

Singgungan ini sangat berkaitan dengan

sebuah Negara Kepulauan yang berciri

kedaulatan,

Nusantara dengan wilayah yang batas-

sumberdaya alam Indonesia. Komplek-sitas

batas dan haknya ditetapkan undang-

permasalahan di laut semakin memanas

undang. Maka dari itu, penetapan batas

karena banyak memunculkan berbagai isu,

wilayah NKRI harus mengacu pada

dari kedaulatan sampai perekonomian.

21

keamanan,

ekonomi,

dan


Oleh karena itu, pemetaan batas laut

mendiskusikan isu-isu yang telah dibahas

wilayah Indonesia sangatlah penting.

pada tahun-tahun sebelumnya, terkait

Perundingan

batas

laut

dengan

delimitasi

batas

Singapura, sejak 1973 baru dimulai

Malaysia

di

kembali pada 2005. Pada 2007 dilakukan

teritorial, Continguous Zone, Landas

pertemuan di Singapura dan Bandung.

kontinen, dan ZEE), dan batas Indonesia-

Kesepakatan yang dicapai adalah bahwa

Malaysia yang masih belum selesai, yaitu

area yang akan didelimitasi kedua negara,

Selat Malaka, Selat Singapura, dan Laut

yaitu titik nomor 1 perjanjian laut wilayah

Tiongkok Selatan.

tahun 1973 sampai dengan garis 1030 34’ Bujur

Timur

(hanya

sektor

maritim

Laut

Indonesia-

Sulawesi

(batas

Terakhir, dalam pertemuan bilateral

barat).

Indonesia - Filipina, dikaji batas laut

Berdasarkan perjanjian 1973 tentang

kedua

penetapan 6 titik pangkal tersebut sudah

delimitasi batas di Laut Sulawesi untuk

definit atau tidak terpengaruh dengan

mencapai sebuah common provisional line

perluasan

yang merupakan ZEE line. Hal ini mem-

wilayah

Singapura

karena

reklamasi.

negara

dan

telah

disepakati

percepat langkah perundingan.

Bagian

yang masih

dipermasa-

Selain masalah keamanan dan batas

lahkan adalah di bagian barat sepanjang

wilayah maritim, Presiden Joko Widodo

14 mil. Sedangkan di sebelah timur

juga

meliputi garis batas sepanjang 28 mil.

hubungan perdagangan, investasi, dan hal

Pembicaraan penetapan batas wilayah

lainnya demi lebih memantapkan fondasi

antara Singapura dan Indonesia telah

hubungan bilateral. Selain dengan Negara-

dimulai lagi tahun 2006. Namun, bila

negara ASEAN, hubungan bilateral juga

perundingan dengan Singapura tentang

dibangun dengan Negara tetangga lainnya.

berkomitmen

meningkatkan

batas wilayah tetap buntu, langkah yang mungkin

ditempuh

Indonesia adalah

G. Penutup

mengajukannya ke International Tribunal

Kita sebagai bangsa mesti melaku-

for the Law of the Sea di Hamburg,

kan perubahan paradigma (paradigm

Jerman.

shift) pembangunan nasional, dari land-

Sementara itu dengan Malaysia telah

based

socio-economic

development

dilakukan perundingan batas maritim pada

menjadi

tingkat teknis di Malaysia dan Jakarta.

development. Dalam rangka merealisasi-

Pada beberapa kali pertemuan masih

kan misi ini, maka diperlukan kebijakan

22

ocean-based

socio-economic


terobosan (breakthrough) yakni dengan

yang seluruh rakyatnya dapat bekerja

memposisikan

kelautan

secara produktif dengan penghasilan

sebagai platform pembangunan ekonomi

minimal dapat memenuhi lima kebutuhan

bangsa. Ini bukan berarti kita melupakan

dasarnya, GNP per kapitanya lebih besar

pembangunan di darat. Kita justru secara

dari US$ 8000, neraca perdagangannya

sinergis dan proporsional mengintegrasi-

positif. Seluruh rakyatnya bebas dari

kan pembangunan sosial-ekonomi di darat

kelaparan, kebodohan, penyakit jasmani

dan di laut.

maupun rohani, dan rasa takut; sehingga

pembangunan

Kebijakan nasional ini mengandung

kita hidup dalam suasana yang aman,

arti bahwa segenap variables politik-

damai, dan sejahtera. Sementara, negara-

ekonomi dan budaya bangsa berupa

bangsa lain menghormati kita secara

kebijakan fiskal, moneter, perdagangan

wajar.

internasional,

perpajakan,

industri,

Pada

akhirnya,

masa

depan

ketenagakerjaan, infrastruktur, pendidikan

pembangunan

dan

(Ilmu

sumberdaya kelautan akan berpulang pada

Pengetahuan, Teknologi, dan Seni), tata

sejauh mana keputusan politik pemerintah

ruang, keamanan, penegakan hukum, dan

dan

lainnya harus secara sinergis dan total

paradigma

football

bagi

diwujudkan dalam kebijakan perencanan

sektor-sektor

yang komprehensif dan terintegrasi, untuk

pembangunan kelautan. Dengan kata lain,

secara penuh (all out) terus mengawal dan

kita harus bangun kekuatan maritim

mendorong

(seapower) Indonesia yang bertumpu pada

melalui seluruh instrumen kebijakan dan

kekuatan

aparatur pemerintah serta keterlibatan

kebudayaan,

IPTEKS

mendukung

tumbuh

keamanan)

(kondusif)

kembangnya

hankam dan

(pertahanan kekuatan

dan

ekonomi

aktif

kelautan.

rakyat

rakyat

Indonesia

Indonesia tersebut.

berbasis

mendukung

Dukungan

pembangunan

dalam

setiap

kelautan

program

pembangunan kelautan.

Jika kita mampu melaksanakan

-----------------------------------

pembangunan kelautan sebagai platform pembangunan ekonomi bangsa, mudahmudahan paling lambat tahun 2020, Indonesia menjadi negara-bangsa yang maju, adil-makmur, bermartabat, dan diridhoi Allah SWT. Sebuah Indonesia

23

ini


Daftar Pustaka

Jurnalmaritim.com/2013/16/113/jembatan -selat-sunda-bukti-salah-pahamkesadaran-kebangsaan Jurnalmaritim.com/2013/16/128/aseansebagai-kawasan-maritim-dalam-mea Jurnalmaritim.com/2013/16/129/potensiekonomi-maritim-indonesia Jurnalmaritim.com/2013/16/272/wawasan -nusantara-konsep-geopolitikindonesia Jurnalmaritim.com/2014/1/2181/memblud ak-peserta-dialog-maritim-isla-unhasforum-maritim-hebat Jurnalmaritim.com/2014/1/2464/replikapinishi-hiasi-panggung-pidatokerakyatan-presiden-jokowi Jurnalmaritim.com/2014/1/2466/pelantika npresiden-riza-damaniktiga-halbenahiadabkelautan-agar-jaya-di-laut Jurnalmaritim.com/2014/1/2468/dirlalakemenhub-sampaikan-selamatkepada-presiden-jokowi Jurnalmaritim.com/2014/1/2471/direkturkplp-jadikan-pelantikan-presiden-untukmewujudkan-yalesveva-jayamahe Jurnalmaritim.com/2014/1/2472/presidenbervisi-maritim-pentingnya-mate-ribermuatan-maritim-di-sekolah Jurnalmaritim.com/2014/2/2446/jokowiperingatkan-australia-agar-tidak-seenaknya-masuki-perairan-indonesia Jurnalmaritim.com/2014/3/1959/prospekindusri-maritim-besar-maritec-digelardi-jakara-dalam-november-2014 Jurnalmaritim.com/2014/3/2220/kokohka n-jatidiri-mariim-ugm-hendak-gelarkongres-maritim-indonesia Jurnalmaritim.com/2014/3/2321/bahasteknologi-kelautan-martec-ke-9-akandigelar-di-its-surabaya Jurnalmaritim.com/2014/16/1568/mungki nkah-negara-maritim-tegak-di-atasuud-45-yang-telah-empat-kalidiamandemen Jurnalmaritim.com/2014/16/1597/menjag a-kedaulatan-batas-maritim-nkri Pancasilazone.blogspot.com/2012/04/waw asan-nusantara.html -----------------------------------------------

Bateman, S., and Dick Sherwood. 1995. Australia’s Maritime Bridge into Asia. Australia: Royal Australian Navy. Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut: Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Dahuri, R. 2003. Paradigma Baru Pembangunan Indonesia Berbasis Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor Djamil, A. S. 2004. Alquran dan Kelautan. Arasy Mizan, Jakarta FAO. 2012. The State of World Fisheries and Aquaculture. FAO Information Division. Rome Field, G, J., G. Hempel and C. P. Summerhayes. 2002. Oceans 2020: Science, trends, and the Challenge of Sustainability. Island Press, Washington Joko Widodo, 2014, Pidato Pertama Presiden, Harian Suara Merdeka, 21 Oktober 2014, Semarang McKinsey Global Institute. 2012. The archipelago economy: Unleashing Indonesia’spotential. Ministry of Maritime Affairs and Fisheries Republic of Korea. 2002. Vision for Marine Policy of Korea: Blue Revolution for the 21st Century. International Cooperation, Office Seoul. Moch Sofyan Cholid, 2014, Jateng Provinsi Maritim, Harian Suara Merdeka, 22 Oktober 2014, Semarang Till, G. 2004. Seapower: A Guide for the Twenty-First Century. Frank Cass Publisher. London. United Nations Development Programme, 2011. Human Development Report 2011 Sustainability and Equity A Better Future for All. New York, USA. W, Abdurrahman dan H. Kariawan. 2004. Membangun Ekonomi Kelautan: Tinjauan Sejarah dan Perspektif Ekonomi. Teplok Press, Jakarta Id.wikipedia.org/wiki/deklarasi_juanda Id.wikipedia.org/wiki/wawasan_nusantara

24


KEPEMIMPINAN SPIRITUAL : REFORMASI BIROKRASI MEMERLUKAN KEPEMIMPINAN SPIRITUAL Oleh: Nugroho In Saputro

Abstrak Dalam melaksanakan refomasi birokrasi, masih banyak masalah yang dihadapi antara lain masalah organisasi dan kewenangan, kesempurnaan pelayanan publik, pola pikir dan budaya kerja dan

peraturan perundang-undangan. Artikel ini akan menyoroti

masalah kepemimpinan birokrasi yang sesungguhnya berperan penting menentukan keberhasilan

reformasi

dengan

merujuk

pada

Peraturan

Menteri

Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.10 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Perubahan. Dalam reformasi birokrasi diperlukan keberanian untuk memangkas karakteristik negatif

dan memberikan

penguatan kepada masyarakat agar memahami hak atas pelayanan publik. Melalui kebebasan komunikasi dan demokrasi dalam pelaksanaan program pemerintah, reformasi birokrasi dapat berjalan dengan baik sesuai harapan masyarakat. maka reformasi birokrasi tidak akan mencapai hasil yang maksimal. Pelayanan kepada publik yang lebih baik tidak akan terwujud, jika kepemimpinan spiritual tidak dilaksanakan secara baik dan upaya untuk mewujudkan good governance hanya sebatas retorika sebagai pemantas tuntutan rakyat

Kata Kunci: Kepemimpinan spiritual,Reformasi Birokrasi I.

maupun politik. Akibatnya reformasi

Pendahuluan Untuk

mendukung

reformasi

birokrasi,

diperlukan

birokrasi

yang

program

pemerintah

dengan

Dalam

hal

kepemimpinan

kepemimpinan

mampu

ini,

birokrasi pun tidak berjalan seperti yang diharapkan.

menangani

Sampai saat ini

baik.

masih terdapat

beberapa masalah yang dihadapi dalam melaksanakan

refomasi

birokrasi.

seharusnya menjadi perhatian utama

Masalah-masalah ini antara lain pertama

lembaga. Sebab model kepemimpinan

organisasi dan kewenangan yang belum

di Indonesia, seringkali mengarah upaya

tepat

membangun

komunikasi

pelayanan publik belum memenuhi

kekuatan aparatur pemerintah untuk

kebutuhan dan kepuasan masyarakat.

menguasai rakyat secara sosial, ekonomi

Ketiga pola pikir dan budaya kerja

jaringan

25

fungsi

dan

sasaran.

Kedua


belum

mendukung

birokrasi

yang

harapan

yang

berdampak

pada

efisien, efektif, produktif, profesional

rendahnya

dan melayani. Keempat

peraturan

mereformasi birokrasi sering terhalang

perundang-undangan

tumpang

oleh sistem yang berlaku dan kurang

tindih, Kelima masalah sumber daya

mendukung perwujudan birokrasi ideal.

manusia.

Sebagai

yang

kinerja

contoh,

staf.

sistem

Upaya

penggajian

Artikel ini akan menyoroti masalah

(remunerasi) belum maksimal untuk

kepemimpinan birokrasi yang sesungguh-

mendorong peningkatan kinerja. Antara

nya

staf

berperan

penting

menentukan

yang berprestasi dan yang tidak

keberhasilan reformasi. Namun, tidak

atau antara yang berdisiplin dan yang

banyak kita temukan pemimpin yang

bermalas-malasan, memperoleh gaji dan

memiliki konsep jelas dan kemauan keras

perlakuan relatif sama.

untuk melakukan perubahan, walaupun pihak pemerintah telah memberlakukan

II.

Terdapat banyak teori tentang

Peremen PAN No.10 th 2011 tentang pendayagunaan

aparatur

negara

Jenis Kepemimpinan

kepemimpinan

dan

dan

juga

jenisnya.

reformasi birokrasi tentang pedoman

Diantaranya, teori sifat, teori tingkah

pelaksanaan

manajemen

laku, teori situasional, teori karismatik,

perubahan sehubungan dengan reformasi

teori atribusi dan teori transformasional

birokrasi.

atau transaksional. Dari beberapa teori

program

Sampai saat ini masih terdapat

tersebut muncul jenis kepemimpinan

kesan bahwa birokrasi yang mewarisi

misalnya jenis kepemimpinan Koersif, otoritatif, afiliatif, demokratis, pecesetting,

budaya feodal sejak zaman kerajaan

dan coaching. Setiap teori dan jenis

hingga penjajahan dan tetap bertahan

kepemimpinan

sampai saat ini, tidak mudah dibawa memasuki

paradigma

baru

kelemahan

menuju

masih

terdapat

publik

masing

beberapa pertimbangan untuk mengambil keputusan. Seorang pemimpin dapat

menyenangkan atasan, boros anggaran, pelayanan

kelebihan

seorang pemimpin perlu mengambil

praktik

pungungutan liar, suap, laporan untuk

dan

dan

memiliki

masing.Sehingga apabila ingin menjadi

birokrasi (administrasi publik) modern. Sehingga

tentunya

memadukan

asal-asalan.

kepemimpinan

Kualifikasi dan kompetensi birokrat

lebih agar

dari

satu

dapat

jenis

tercapai

tujuannya. Gaya kepemimpinan adalah

harus diakui masih cukup jauh dari

26


suatu cara yang digunakan pimpinan

gaya

dalam berinteraksi dengan bawahannya.

karyawan

Pada umumnya, dikenal lima macam

keputusan, yang pada gilirannya

gaya kepemimpinan (Nasution:2001),

nanti harus melaksanakan keputusan

yakni

tersebut. Karyawan diminta untuk

(b)

(a)

kepemimpinan

Kepemimpinan

otokratis,

Demokratis,

demokratis

ini

melibatkan

dalam

mengambil

(c)

memberikan ide-ide atau masukan

partisipatif, (d) kepemimpinan berorientasi

tentang suatu masalah, namun yang

pada tujuan, dan (e) kepemimpinan

mengambil keputusan tetap pimpinan.

situasional.

Kelemahan gaya kepemimpinan ini

a. Kepemimpinan Otokratis

adalah

bahwa

diambil

tidak

Kepemimpinan otokratis, dikta-

keputusan selalu

yang

merupakan

tor atau direktif ditandai dengan

keputusan yang tepat. Bisa jadi

pengambilan

tanpa

keputusan yang diambil merupakan

terlebih

keputusan yang disukai, walaupun

keputusan,

melakukan dahulu

konsultasi

dengan

langsung

staf.

Pemimpin

mengambil

keputusan

dinilai kurang tepat. c. Kepemimpinan Partisipatif

sesuai dengan apa yang diingin-

Kepemimpinan

partisipatif

kannya. Mereka menentukan apa

dikenal juga dengan istilah kepe-

yang

mimpinan

harus

dikerjakan

oleh

terbuka,

bebas,

atau

karyawan dan mengharapkan karya-

nondirective. Dalam gaya kepe-

wan mematuhinya. Karyawan dalam

mimpinan

hal ini harus menerima dan melak-

hanya sedikit memegang kendali

sanakan apa yang menjadi keputusan

dalam proses pengambilan keputusan.

pimpinan.

kepemimpinan

Pimpinan hanya menyajikan informasi

seperti ini sering mendapat kritikan

mengenai suatu permasalahan dan

dari berbagai pihak. Oleh sebab itu

memberikan

gaya kepemimpinan otokratis tidak

karyawan untuk mengembangkan

akan efektif diterapkan dalam jangka

strategi dan pemecahannya. Tugas

panjang.

pimpinan mengarahkan tim kepada

Gaya

b. Kepemimpinan Demokratis juga

kepemimpinan

dengan konsultatif

pimpinan

kesempatan

pada

tercapainya konsensus.

Kepemimpinan demokratis ini dikenal

partisipatif,

d. Kepemimpinan Berorientasi pada

istilah

Tujuan

atau

Gaya kepemimpinan seperti ini

konsensus. Pimpinan yang memakai

disebut juga kepemimpinan ber-

27


dasarkan hasil atau sasaran. Pim-

Pemimpin menyeimbangkan pen-

pinan yang menganut gaya seperti

capaian tujuan dan prioritas : Proses

ini meminta anggota tim untuk

kepemimpinan

memusatkan

pemimpin hanya dapat menyusun

perhatiannya

hanya

dibatasi

sumber,

pada tujuan yang akan dicapai.

tugas

Pokok bahasan dalam pendekatan ini

prioritas. Dalam upaya pencapaian

hanya strategi yang dapat meng-

tujuan

hasilkan

mendelegasikan

produk

pelayanan

dan

terukur. Adapun faktor kepribadian, organisasi

Kelemahan adalah

dari

memiliki

fokus

analitis

Selanjutnya

Gaya

menjadi

seorang

dapat

mengidentifikasi

menjadf lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain. Diapun harus

dan situasi (struktur tugas, peta

menjadi seorang mediator ketika terjadi

kekuasaan dan dinamika kelompok).

konflik dalam tim atau organisasi, dia

utama seorang pemimpin

adalah

bertanggung jawab untuk bekerja

seorang

politisi

sekaligus

diplomat.

dengan orang lain, salah satu dengan

Melihat kondisi birokrasi peme-

atasannya, staf, teman sekerja atau

rintahan dan karakteristik masyarakat

atasan lain dalam organasasi seperti

yang mempengaruhi perilaku birokrasi,

pada orang diluar organisasi. Seorang

atau

Seorang

dapat menguraikan seluruh pekerjaan

pertimbangan atas pemimpin, pengikut,

akuntabilitas

harus

:

masalah dengan akurat. Pemimpin harus

kan suatu gaya tertentu berdasarkan

haruslah

konseptual

pemikir yang analitis dan konseptual.

kepemimpinan situasional menerap-

pemimpin

dan

pemimpin

Gaya kepemimpinan ini tak

Tugas

tugasnya

Pemimpin harus berpikir secara

e. Kepemimpinan Situasional

kontigensi.

tugas-

dapat

secara efektif.

yang

keliru.

atau

harus

efektif,dan menyelesaikan masalah

ini

terlampau sempit, dan seringkali

tetap

pemimpin

harus dapat mengatur waktu secara

diabaikan.

pendekatan

mendahulukan

kepada staf. Kemudian pemimpin

dan faktor lainnya uang tidak terkait tujuan

dengan

maka tidak aneh jika reformasi birokrasi

mempunyai

berjalan lambat. Karateristik masyarakat

bertanggung

yang

jawab dan mempertanggungjawabkan

melekat

dalam

birokrasi

mengakibatkan pola komunikasi yang

tentang tugas yang diembannya.

dibangun juga tidak demokratis, lebih

28


berpihak

kepada

para

elite

dalam

kepemimpinan.

Tetapi

kita

perlu

kekuasaan negara. Pada konteks ini,

mengingat bahwa tidak semua gaya

birokrat dengan budaya kelas dominan-

kepemimpinan berdampak positif pada

nya dan masyarakat dengan berbagai

staff, baik dalam jangka pendek maupun

kewajibannyan untuk tunduk kepda

panjang

kekuatan

negara.

Dua

pihak

itu

Kepemimpinan birokrasi mengikuti

memiliki diferensiasi yang menyulitkan

aturan yang ketat, dan memastikan

dalam menjalankan reformasi birokrasi

bahwa staf mengikuti prosedur yang

di lembaga pemerintah.

tepat. Gaya kepemimpinan ini cocok

Dengan kondisi semacam itu, sulit bagi

birokrasi

pemerintahan

untuk pekerjaan yang melibatkan risiko

untuk

keamanan yang serius (seperti bekerja

memberikan pelayanan kepada publik

dengan mesin, dengan zat beracun, atau

yang lebih baik sebagaimana harapan

pada ketinggian yang berbahaya), atau

masyarakat. Pelayanan publik, lazimnya

dengan uang dalam jumlah besar.

menyangkut

Kepemimpinan

pelayanan

identitas,

birokrasi

ini

juga

kesehatan, pendidikan, ekonomi, dokumen

berguna untuk mengelola karyawan

hukum menyangkut hak milik atau hak

yang melakukan tugas-tugas rutin. Gaya

ekonomi. Jika pelayanan kepada publik

ini jauh lebih efektif dalam tim dan

tidak kunjung membaik, maka reformasi

organisasi yang mengandalkan pada

birokrasi yang juga mengusung good

fleksibilitas, kreativitas, dan inovasi.

governance sulit diwujudkan.

Jika

Upaya meningkatkan pelayanan kepada

publik

pemerintahan

birokrasi

dilakukan

dengan

menciptakan

merujuk kepada pengertian ideal tentang

kekuatan masyarakat madani, diperlukan

kepemimpinan, maka hubungan antara

kepemimpinan birokrasi yang mampu

pemerintah dengan rakyat dapat berjalan

berinteraksi dan berkomunikasi dengan

dengan baik. Model ini bertitik tolak

seluruh

dari

lapisan

dan

kepemimpinan

masyarakat.

Sama

pendekatan

situasional

yang

tidak

gaya

halnya memahami kerangka yang kita

berpedoman

gunakan untuk menjadi pemimpin yang

kepemimpinan yang selalu efektif untuk

lembih baik dan mengetahui akan

diterapkan dalam setiap situasi, gaya

menjadi pemimpin tranformasional, kita

kepemimpinan

perlu

dan

disesuaikan dengan tingkat kematangan

kekurangan masing - masing gaya

atau kemampuan anak buah. Dalam

mempelajari

kelebihan

29

pada

akan

ada

efektif

jika


pandangan otokrasi

Oetomo yang

(2009:77),

kebablasan

ada

omnipotence (kemahakuasaan). Pengertian-

menjadi

pengertian yang sangat menguntung dan

praktik represi serta praktik KKN,

bahkan

ternyata dan terbukti akhirnya menjadi

keberadaan seorang pemimpin tersebut,

kontraproduktif dan destruktif. Kendati

sering dimanfaatkan untuk menindas

demikian menurut Susanto (dalam Gillet

anak buah atau stafnya. Powerfull yang

et.al. 2010 : 157), biasanya elite dalam

melekat

pemerintahan

tersebut

negara

sedang

ber-

sangat

pada

membentengi

eksistensi

bagi

pemimpin

menjadikan diri pemimpin

kembang tetap saja merasa sudah

tidak dapat ditentang segala perintah-

menjalankan

nya, tidak bisa diajak untuk berdiskusi,

demokrasi.

sesungguhnya

jauh

Meskipun

dari

makna

dan

tidak

boleh

ada

celah

beda

demokrasi universal yang menekankan

pendapat; yang ada kuasa, perintah, dan

kepada

kendali di satu tangan pemimpin dalam

kumpul,

kebebasan

berserikat,

mengemukakan

ber-

pendapat,

menjalakan organisasi atau birokrasi.

mencari penghidupan yang layak dan

Kepemimpinan powerfull pada diri

sederetan nilai lain yang menghargai

sendiri

kebebasan maupun perbedaan. Prinsip-

pemimpin tersebut, sangat berdampak

nya, elite dalam struktur birokrasi harus

negatif bagi jalannya organisasi atau

mampu menciptakan komunikasi yang

birokrasi.

efektif, tanpa unsur memaksa dan men-

birokrasi sangat tergantung pada satu

junjung keberadaban dalam demokrasi

tangan. Pada sisi lain akan melahirkan

komunikasi.

palaksana

yang

ada

di

Jalannya

satu

tangan

organisasi

organisasi

atau

atau

birokrasi

Adapun eksistensi kepemimpinan

“sendiko dhawuh� atau yessman yang

jika dikaitkan dengan kepemimpinan

bermuara pada matinya aspek inspiratif,

politik, tidak dapat lepas dari konsep

dinamis, dan kreatif dari palaksana

kekuasaan. Hal ini dikarenakan politik

organisasi atau birokrasi. Pelaksana

pada dasarnya berkaitan erat dengan

oraganisasi

power. Kata power dapat diasosiasikan

menunggu instruksi dan petunjuk dalam

force, strength, vigour

menjalakan

(kekuatan);

atau

roda

birokrasi

organisasi

selulu

atau

might, energi (tenaga); potency (daya);

birokrasi. Mereka akan bersikap dan

stamina

berlaku untuk memenuhi perintah dan

(daya

tahan);

authority

(otoritas); command (perintah); control

permintaan sang

(kendali); domination (dominasi); dan

Berlaku sikap dan perilaku ABS (asal

30

pemiliki power.


bapak senang) dan hipokrit. Hal ini mengantar

pasa

sinyalemen

III.

Lubis

Reformasi Birokrasi Reformasi birokrasi bukan suatu

(1986: 23 dan 29) bahwa salah ciri

hal

bangsa Indonesia ialah hipokritis atau

organisasi. Sebab, dengan menjalankan

munafik. Berpura-pura, lain di muka,

birokrasi pemerintahan sesuai dengan

lain di belakang. Sikap ini muncul

substansi birokrasi, merupakan salah

karena mereka dipaksa oleh kekuatan-

satu faktor pendukung pembenahan

kekuatan dari luar untuk menyembunyi-

birokrasi di tubuh pemerintah. Namun

kan apa yang sebenarnya terjadi atau

karakter kepemimpinan birokrasi secara

dirasakan atau dipikirkan ataupun yang

kelembagaan maupun personal yang

sebenarnya

mengedepankan

takut

dikehendakinya,

mendapatkan

ganjaran

karena yang

yang

baru

dalam

pola

dinamika

komunikasi

interaktif dan demokratis teramat langka

membawa bencana bagi dirinya. Begitu

walaupun

juga karena kekuatan dan kekuasaan

setiap saat kita dengar. Karena itu, jika

dipegang penuh oleh pimpinan dan sang

reformasi birokrasi sebagai penunjang

pemimpin yang menentukan hukuman

demokrasi bernegara, maka reformasi

dan penghargaan, maka pelaksana tidak

birokrasi harus kembali ke ideal type

bisa berbuat dan berlaku apa-apa. Oleh

model Max Weber, dengan meminimalisir

sebab itu, apa-apa yang disampaikan

berbagai kelemahan yang membelenggu

atau dilaporkan hanya bertujuan untuk

dan terlembaga.

menyenangkan hati sang pimpinan,

jargon

reformasi

hampir

Karena itu, reformasi aparatur di

yakni yang penting asal bapak senang

lembaga pemerintah, harus

mampu

(ABS).

mengurangi

negatif

Kepemimpinan

ini

akan

nilai

–

nilai

membawa organisasi atau birokrasi

masyarakat dan menghasilkan aparat

berjalan baik. Dalam organisasi atau

yang berpihak pada kepentingan publik.

birokrasi tersebut seperti apa dalam

Mencari model kepemimpinan ideal

sekam.

dalam

Api

dalam

sekalam

yang

birokrasi

pemerintah,

harus

bermula kecil lama-lama membesar dan

kembali ke makna birokrasi Max Weber

membakar menghanguskan

organisasi

yang ideal. Karena itu, selayaknya jika

bersangkutan.

ditekankan pada reformasi aparat dan

atau

birokrasi

Sebagaimana

yang

rezim

Soeharto

yang

lembaga pemerintah untuk mengikis

bermuara pada penumbangan.

belenggu

birokratis

sebagai

bentuk

penyimpangan pelaksanaan organisasi

31


pemerintahan yang ideal. Persoalannya,

kesamaan

hingga lebih dari satu dasawarsa, yang

ekonomi dan politik yang eksklusif.

masih menjadi penghalang reformasi

Dengan mentalitas berorientasi pada

birokrasi adalah karakteristik birokrasi

atasan, birokrasi berpotensi menciptakan

pemerintahan yang tetap saja merasa

kesejahteraan semu (pseudo wellfare)

sebagai kelas dominan dalam masya-

melalui perhitungan yang keliru dalam

rakat. meskipun zaman sudah berganti

mengunggulkan

dan kondisi politik sudah jauh berubah,

Keberhasilan

tidak demikian dengan cara pandang

publik

pemerintah

etnik

serta

relasi

kebijakan

menjalankan

melalui

kultur

sosial

publik. kebijakan

kuantifikasi

terhadap

media.

Belum

seringkali tidak berjalan linier dengan

transformasi

kultur

yang

gambaran utuh kondisi masyarakat yang

membuat para pejabat pemerintah lebih

semakin terpinggirkan dalam perangkap

apresiatif terhadap hak publik atas

kemiskinan.

terjadi

informasi dan kebebasan pers. Dalam

Terlepas dari sejumlah asumsi

tubuh birokrasi kita, belum terlahir

diatas, tetapi secara faktual birokrasi

pemahaman baru yang memadai tentang

masih tetap diunggulkan untuk men-

ruang

jalankan

publik

yang

otonom

dari

roda

organisasi

untuk

intervensi negara serta tentang fungsi –

mencapai tujuan. Dengan demikian,

fungsi sosial media (Sudibyo, 2010:46)

karakteristik patronage dan mentalitas

Untuk mengubah perilaku birokrasi

statik selayak tidak selalu dijadikan

diperlukan pemimpin yang memiliki

kambing hitam untuk bersikap pesimis

pandangan progresif dalam menghadapi

dan skeptis dalam mebenahi birokrasi

tantangan masa depan, memiliki perhatian

pemerintahan. Sebab hakikatnya yang

tinggi terhadap upaya meningkatkan

paling penting untuk dilakukan dalam

produktivitas kerja, peduli terhadap

reformasi birokrasi adalah memangkas

hubungan manusia dan mempunyai

karakteristik negatif dalam birokrasi,

sejumlah karakteristik kepribadian lain

dengan menjunjung tinggi demokrati-

yang

sasi komunikasi demi kesejahteraan

positif.

semacam

ini,

Nilai

kepemimpinan

diharapkan

mampu

rakyat.

memotivasi aparatur pemerintah untuk menciptakan good governance. Persoalannya,

birokrasi

pemerintahan

IV. Kepemimpinan Spiritual

masih

Pengembangan nilai-nilai dalam

terjerat kekerabatan, kesamaan ideologis,

organisasi membutuhkan adanya model

32


kepemimpinan yang tepat. Salah satu

mengatasi berbagai tantangan. Spiritua-

model yang tepat untuk menjawab

litas berbicara tentang interaksi jiwa (the

kebutuhan tersebut adalah kepemim-

soul) manusia pada dunia sekitar,

pinan spiritual yakni kepemimpinan

sebagai bentuk respon yang mem-

yang

pengaruhi perilaku manusia di mana

mendasarkan

tindakan

dan

perilaku kepemimpinan pada suara hati

pun

nurani sebagai pusat kendali diri. Dalam

Spiritualitas bukanlah segalanya tentang

model ini, seorang pemimpin tidak

agama. Spiritualitas adalah bagaimana

hanya dituntut berpandangan visioner,

melakukan segala sesuatu dengan usaha

namun juga harus memiliki sejumlah

terbaik

nilai yang meliputi kepekaan nurani,

sesuai dengan nilai-nilai kehidupan

karakter yang kuat serta memiliki

yangdiyakini, termasuk agama.

kekuatan untuk mengembangkan dan mengerahkan

dan

dalam

dalam

Berkaitan

seluruh sumber daya

kondisi

apapun.

kesempurnaan

dengan

batin

terminologi

spiritual, tepat sekali apa yang di-

dalam rangka mencapai tujuan organi-

ungkapkan

sasi. Dengan demikian, kepemimpinan

Keneth Miller (dalam Suryo, 2005:2-4).

spiritual adalah model kepemimpinan

Menurut Wisniewski & Keneth Miller

yang memadukan unsur cipta (pikir),

bahwa

karsa (keinginan/nafsu), karya (tindakan),

hubungan timbal balik antara diri (self)

dan rasa (hati nurani). Tanpa pelibatan

dengan tiga hal yang pasti ada yaitu

unsur rasa (hati nurani), tindakan dalam

lingkungan internal (diri), lingkungan

mengoperasikan kepemimpinan akan

eksternal (orang lain dan lingkungan

kehilangan fungsi sebagai ‘pemberi arah

fisik), dan lingkungan spiritual (sesuatu

yang baik’. Teori kepemimpinan kini

yang lebih besar dan abadi dari diri).

telah

meng-

Berpijak pada pandangan dasar tersebut,

apresiasikan nilai - nilai kehidupan

maka dirumuskan empat tingkatan mutu

(values)

Dengan

watak, yaitu (1) tingkatan 0 (nol), (2)

perkataan lain, “modal� yang harus

tingkatan satu, (3) tingkatan dua, dan (4)

dimiliki oleh seorang pemimpin tidak

tingkatan tiga.

berkembang dan

dengan

kemanusiaan.

Sharon

watak

Wisniewski

merupakan

&

suatu

hanya intektualitas semata, namun harus

Watak tingkatan nol, merupakan

didukung oleh kecerdasan emosional,

watak yang sifatnya sedikit atau tidak

serta komitmen pribadi dan integritas,

ada timbangan-timbangan moral dalam

sebagai bentuk kecerdasan spiritual

perilaku kepribadiannya. Kepribadian

yang

dalam tingkatan nol ini disebut sebagai

sangat

dibutuhkan

untuk

33


reactive personality atau kepribadian

Kecerdasan emosional ini didukung oleh

rekatif, yakni kepribadian yang tewujud

lima kemampuan yakni (1) mengenali

dari perilaku-perilaku yang sifatnya

emosi diri, (2) mengelola emosi, (3) me-

reaktif. Kepribadian ini sifatnya spontan

motivasi diri, (4)

tanpa timbangan-timbangan nilai moral.

orang lain, dan (5) membina hubungan

Misalnya, jika tersinggung sedikit saja

dengan orang lain. Seseorang yang

lalu bereaksi dengan memukul atau

memiliki watak tingkatan satu ini

mengeluarkan kata-kata kotor tanpa

mempu menunjukkan perilaku yang

mempertimbangan apakah hal itu sopan

terkendali

atau tidak, baik atau jelek. Perilakunya

mencerminkan kepribadian yang baik

lebih banyak dikendalikan oleh gejolak

dari sudut timbangan nilai moralitas.

emosional menurut kepuasannya sendiri tanpa

mempertimbangan

secara

mengenali emosi

emosional

dan

Watak tingkatan kedua, merupakan

berbagai

watak dalam tingkatan berkemampuan

timbangan nilai.

untuk melakukan hubungan timbal balik

Watak tingkatan satu, merupakan

secara sehat antara dirinya dengan orang

watak yang ditandai dengan kemampuan

lain dan lingkungan yang lebih luas.

melakukan

balik

Watak tingkatan ini disebut inter-

dengan berbagai aspek dalam dirinya

dependent personality atau kepribadian

sendiri dengan kendali emosi yang

yang

mantap. Watak tingkatan ini disebut

timbal balik dengan pihak-pihak di luar

sebagai

atau

dirinya. Watak tingkatan ini merupakan

kepribadian proaktif, yaitu kepribadian

tingkatan yang lebih baik karena seluruh

yang mempunyai kualitas keberdayaan

perilaku kepribadiannya lebih banyak

sedemikian

mampu

didasarkan atas timbangan moral. Oleh

mewujudkan perilaku aktif dan terarah

sebab itu, tingkatan ini disebut juga

sesuai dengan tuntutan diriny sendiri

sebagai watak moral intelligence atau

dan lingkungan. Tingkatan ini disebut

kecerdasan moral, yakni watak yang

sebagai watak yang dilandasi oleh

terwujud karena kepribadiannya ter-

emotional intelligence atau kecerdasan

cermin atas dasar perilaku berdasarkan

emosional, yaitu kualitas kemampuan

timbangan moral yang matang. Orang

menampilkan

dengan

dalam tingkatan ini memahami, meng-

mantap

hayati, dan mampu mengamalkan nilai-

sehingga mampu mewujudkan perilaku

nilai moral secara utuh dalam keselu-

yang sesuai dengan timbangan moral.

ruhan

kekuatan

hubungan

proactive

rupa

timbal

personality

sehingga

kepribadian

emosional

yang

34

mampu

melakukan

perilakunya

hubungan

sehingga

men-


cerminkan kepribadian yang tergolong

Maha Esa. Pada tingkatan ini tercermin

baik.

berbagai

keseluruhan kepribadian yang paripurna

situasi masalah (termasuk situasi krisis),

dan sehat sejalan dengan keseluruhan

orang

Dalam

menghadapi

(pemimpin)

yang

berwatak

nilai-nilai normatif moralitas. Seorang

mampu

membuat

(pemimpin) yang berwatak ini dalam

tindakan atas dasar timbangan moral

menghadapi berbagai situasi (terutama

secara

hanya

situasi krisis) mampu mengendalikan

menghasilkan kondisi sehat bagi dirinya

dirinya dan menjaga keseimbangan

dan bagi kepentingan orang lain dan

dengan

lingkungannya. Mereka mampu ber-

keyakinan spiritual yang kuat terhadap

tindak dengan cermat, tenang, berkepala

kuasa Tuhan Yang Maha Esa, Allah

dingin, penuh keyakinan dan optimisme;

SWT. Semua pikiran, sikap, dan tindakan

sehingga menghasilkan sesuatu yang

mencerminkan

bermakna bagi dirinya maupun bagi

yang sehat dan utuh sehingga mem-

orang lain.

berikan makna yang sangat luas bagi

tingkatan

dua

utuh

sehingga

tidak

Watak tingkatan tiga, adalah watak yang

ditandai

melakukan

dengan

kondisi

dasar

kepribadian

dirinya maupun umat di sekitarnya.

kemampuan

Dalam

konteks

kecerdasan

spiritual ini, Agustian (2010: 13) yang

dengan lingkungan paling besar di luar

mengutip pendapat Danah Zohar dan

dirinya, yakni Tuhan Yang Maha

Ian Marshall menyatakan kecerdasan

Kuasa,

kemampuannya

spiritual sebagai kecerdasan

balik

dengan

menghadapi persoalan makna dan value,

dirinya sendiri dan orang lain serta

yaitu kecerdasan untuk menempatkan

lingkungan. Landasan utama watak

perilaku dan hidup kita dalam konteks

tingkatan ini yaitu kualitas keimanan

makna yang lebih luas dan kaya,

dan ketakwaan kepada Tuhan Yang

kecerdasan

Maha Esa. Oleh sebab itu, watak

tindakan atau jalan hidup seseorang

tingkatan ini disebut wata spiritual

lebih bermakna dibandingkan dengan

intelligence atau kecerdasan spiritual,

yang lain. Lebih lanjut Agustian juga

yakni

menandaskan

samping

berhubungan

watak

timbal

yang

timbal

atas

balik

di

hubungan

lingkungan

muncul

dari

untuk

menilai

bahwa

untuk

bahwa

kecerdasan

keseluruhan perilaku yang terwujud atas

spiritual (Spiritual Quotient) merupakan

dasar

landasan

timbangan-timbangan

spiritual

yang

diperlukan

untuk

yang berakar pada nilai-nilai keimanan

memfungsikan IQ (kecerdasan intelektual)

dan ketakwaan kepada Tuhan Yang

dan EQ (kecerdasan emosional) secara

35


efektif.

Kecerdasan

spiritual

(SQ)

memimpin belaka. Namun juga men-

merupakan kecerdasan tertingi kita.

junjung nilai-nilai kebenaran, kejujuran,

Bertumpu esensi uraian tersebut

integritas, kredibilitas, kebijaksanaan,

menuntun kita untuk menyimpulkan

belas kasih, yang membentuk akhlak

bahwa

harus

dan moral diri sendiri dan orang lain.

dimiliki oleh setiap manusia, terutama

Spiritual Leadership adalah kepemim-

seorang pemimpin sehingga orang atau

pinan yang mengedepankan moralitas,

pemimpin yang bersangkutan menjadi

kepekaan (sensitivitas), keseimbangan

manusia atau pemimpin yang dapat

jiwa, kekayaan batin dan etika dalam

mengenali

berinteraksi dengan orang lain.

kecerdasan

dan

spiritual

memahami

dirinya,

lingkungannya, tanggung jawabnya, dan

Sejak tahun 1980-an mulai terjadi

Tuhannya. Oleh sebab itu, seorang

pergeseran fokus dari teori kepemim-

manusia atau seorang pemimpin agar

pinan

sukses

dalam

behavioralcontingency,

yang

hidupnya

maupun

mempelajari perilaku pemimpin yang

harus

memiliki

cocok dengan situasi tertentu, menuju

kecerdasan spiritual. Dengan kecerdasan

kepemimpinan strategis yang menekan-

spiritual,

pemimpin

kan visi, motivasi, dan pengendalian

mampu mampu mengendalikan diri dan

melalui nilai-nilai atau budaya di dalam

menjaga keseimbangan dengan lingkungan

organisasi,

yang

atas dasar keyakinan spiritual yang kuat

perubahan

lingkungan

terhadap kuasa Tuhan Yang Maha Esa,

Pandangan terhadap kebutuhan akan

Allah SWT. Semua pikiran, sikap, dan

perubahan model kepemimpinan ini

tindakan

dinyatakan oleh Louise W. Fry dalam

kepemimpinannya maka

seorang

mencerminkan

kepribadian

sehat

terhadap organisasi.

dan

utuh

tulisannya, toward a theory of spiritual

makna

yang

leadership. (2003). Pernyataan Fry ini

sangat luas bagi dirinya maupun umat di

didukung dengan maraknya penerbitan

sekitarnya.

buku-buku teks kepemimpinan yang

sehingga

yang

kondisi

adaptif

memberikan

Tingakatan watak spiritual harus

mengupas tentang kepemimpinan dan

dimiliki oleh seorang pemimpin sebagai

budaya

karakter dalam diri sehingga mem-

perusahaan berdasarkan misi dan nilai-

pengaruhi dalam pola kepemimpinan

nilai, dan artikel-artikel tentang spiritua-

yang dijalankan. Kepemimpinan yang

litas di tempat kerja dalam jurnal-jurnal

berbasis spiritualitas, bukanlah tentang

bisnis/manajemen.

kecerdasan dan keterampilan dalam

36

organisasi,

kepemimpinan


Dari berbagai penelitian diketahui

Manakala fungsi motivasi ini dapat

bahwa pengembangan spiritualitas di

bekerja dengan baik, setiap pegawai

tempat kerjaberpengaruh positif terhadap

akan

sikap dan perilaku kerja para pegawai.

terpanggil, suatu bentuk pengalaman

Antara lain menyangkut kepuasan kerja,

transendens sehubungan dengan tugas/

komitmen, motivasi, keterlibatan kerja,

pekerjaan. Selain itu, setiap pegawai

inovasi, dan produktivitas. Hal - hal

akan memiliki makna dalam hidupnya.

tersebut sangat penting bagi efektivitas

Melalui kepemimpinan spiritual, suatu

organisasi secara keseluruhan. Bagi kita,

budaya organisasi yang berdasarkan

isu mengenai spiritualitas di tempat

cinta altruistik (tanpa pamrih pribadi)

kerja ini tentu sangat berarti. Hal ini

akan terbentuk. Imbasnya, perilaku

dapat menjadi alternatif dari model

birokrasi yang rentan dengan budaya

birokrasi yang sudah terbukti tidak

mencari

efektif. Birokrasi yang banyak diterap-

behaviour) dapat dihilangkan.

mengalami

suatu

untung

perasaan

(rent

seeking

kan pada organisasi pemerintah cenderung

Mencermati kondisi tersebut, dan

berorientasi pada standardisasi, formalisasi,

berpijak kepada demokratisasi dalam

dan sentralisasi.

komunikasi

Model ini tidak cukup mampu mengantisipasi

maupun

niat

untuk

memberikan pelayanan kepada publik

perubahan-perubahan

yang

lebih

baik,

maka

reformasi

dari lingkungan dan tidak mendukung

birokrasi harus didukung oleh para

kebermaknaan hidup. Banyak orang

pemimpin organisasi pemerintah yang

bekerja

mampu

hanya

untuk

memenuhi

menciptakan

komunikasi

kebutuhan ekonomi dan status, bukan

integratif dengan masyarakat sebagai

karena mencintai pekerjaan itu sendiri

entitas yang wajib dilayani. Pemimpin

dan menemukan makna hidup melalui

organisasi atau pemerintahan harus

pekerjaannya.

menyadari

Menurut

Fry,

kepemimpinan

pemerintahan

bahwa

tata

kelola

atau

organisasi

atau

spiritual merupakan kumpulan nilai-

birokrasi disebut baik dan bersih, jika

nilai, sikap, dan perilaku yang diperlu-

sistem pelayanan berjalan dengan baik

kan untuk memotivasi diri sendiri

yang sesuai dengan aturan yang telah

maupun orang lain secara intrinsik,

ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari

sehingga masing - masing memiliki

pemberian

perasaan survival yang bersifat spiritual

professional, efektif, efisien, sederhana,

melalui keanggotaan dan keterpanggilan.

transparan,

37

layanan tepat

publik waktu,

yang adaptif,


responsiveness

responsivitas,

kepribadian yang matang karena terlalu

responsibilitas,

banyak prosedur dan kekakuan struktur.

accountanbility atau akuntabilitas, dan

Lebih banyak mengembangkan kompromi

dapat membangun kualitas individu

(conformity ) dan pemikiran kelompok

dalam

kapasitas

dengan berbagai macam keharusan yang

individu dan masyarakat agar aktif dan

sulit untuk dilakukan. Dalam dinamika

memiliki orientasi demi kebaikan bagi

perubahan, birokrasi seringkali tidak

masa depan.

mampu memperhitungkan organisasi

responsibility

arti

atau atau

meningkatkan

Secara umum, model birokrasi sering

kultur

terduga dalam pelaksanaan kegiatan.

feodalisme. Didalamnya mengandung

Dengan kata lain, birokrasi bersifat

hak komunikasi yang lebih ditekankan

sangat

kepada hak komunikasi para pemilik

mengantisipasi perubahan. Karena itu,

kekuasaan dalam struktur pemerintahan.

pola

Padahal, sebenarnya birokrasi adalah

pemerintah yang bersifat top - down,

model ideal untuk mencapai tujuan

juga tetap berjalan tanpa hambatan

organisasi yang juga mengunggulkan

berarti.

peran

dianologikan

serta

sebagai

informal dan masalah yang timbul tidak

berbagai

pihak

dalam

konvensional komunikasi

tidak dalam

mampu institusi

Birokrasi juga sering dikaitkan

struktur untuk bekerja sesuai dengan

dengan,

kapasitas dan tanggungjawabnya.

wewenangnya sangat ketinggalan jaman.

Kendati

birokrasi

memiliki

Ini

sistem

dapat

pengawasan

terjadi

karena

dan pola

keunggulan dalam menjalankan roda

penyimpangan berjalan sesuai dengan

organisasi, tetapi tidak bebas dari

perkembangan ilmu dan teknologi, di

kelemahan yang faktual. Kritik Warren

lain

Bennis (dalam Myers and Myers, 1988:

prosedur pengawasan selalu membutuh-

31) terhadap birokrasi, pada intinya

kan waktu yang sangat panjang. Selain

adalah,

selalu

itu menurut Bennis (Myers dan Myers,

dikaitkan dengan keteraturan dalam

1988:34), birokrasi tidak mempunyai

penyelenggaraan organisasi, tetapi tidak

proses peradilan, dalam arti birokrasi

sepenuhnya bisa membuat efektivitas

hanya

birokrasi.

yang

administratif terhadap penyimpangan

menghambat, anatara lain, birokrasi

dan penyalahgunaan kekuasaan, tidak

tidak cukup memberikan peluang untuk

memiliki alat – alat yang cukup untuk

pertumbuhan pribadi dan pengembangan

menyelesaikan perbedaan – perbedaan

walaupun

Beberapa

birokrasi

faktor

38

pihak

birokrasi

mampu

menetapkan

memberikan

sanksi


dan konflik – konflik antara berbagai

manusia

tingkatan (rank). Pola penyelesaian

orang yang menjemukan dan kelabu.

yang merujuk pada pedoman sentral

Pola komunikasi yang dijalankan tidak

yang seragam sering tidak mampu untuk

variatif dan cenderung linier kurang

menyelesaikan konflik dengan baik.

variatif.

Dalam

kaitannya

dalam

organisasi

Karyawan

harus

menjadi

tunduk

dengan

terhadap bermacam – macam aturan

komunikasi, karena struktur hirarki

organisasi yang kaku dan bersifat serba

yang kuat, maka komunikasi dan ide –

wajib. Akibat lebih jauh interaksinya

ide

dan pelayanan kepada publik kurang

pembaharuan

terhalang

atau

tersimpang karena pembagian pelapisan

menarik,

kekuasaan yang kuat. Bahkan ide yang

melakukan tindakan represif dan sering

berhasil

serta

merasa selalu benar dan gerak kemajuan

dipakai dalam organisasi sering diklaim

sesungguhnya mirip siklus yang tidak

sebagai kesuksesan pimpinannya yang

pernah maju secara progresif. Tatanan

sama sekali tidak terkait oleh dukungan

birokrasi memang selalu merujuk pada

bawahan.

faktor yang ideal dalam menjalankan

sampai

kepermukaan

Kelemahan lain dalam birokrasi

bersifat

organisasi

monoton,

termasuk

sebagai

mudah

acuan

adalah, sumber daya manusia tidak

untuk menyelenggarakan pemerintahan

dimanfaatkan

dengan

sepenuhnya

karena

baik.

Namun

persolannya,

kecurigaan, ketakutan akan pembalasan,

karakter birokrasi tidak lepas dari sifat

tersaing dsb; yang disokong adalah

masyarakat yang paternalistik terikat

perilaku cari selamat. Selain itu, aspek

oleh

faktual dalam penggunaan teknologi,

sistem

birokrasi

ditetapkan oleh birokrasi menjadi sulit

tidak

dapat

membaurkan

teknologi baru, dalam konteks ini bisa

nilai kerja

kolektivitas. organik

Akibatnya, sebagaimana

untuk diterapkan.

teknologi komunikasi, dengan pekerjaan

Mentalitas dan budaya paternalistik

yang dihadapi. Kalaupun mengadopsi

menurut Hamijoyo (2003), � lebih

teknologi, diperlukan perundingan yang

banyak berorientasi kepada atasan atau

sangat bertele-tele dan persetujuan tetap

penguasa,

didasarkan pada struktur organiasasi,

munculnya sikap mandiri, inovatif dan

tanpa menghiraukan kebutuhan yang

kreatif� . Komunikasi yang dibentukpun

mendesak.

ditujukan ke pimpinan dibandingkan

sehingga

menghambat

Birokrasi dapat merubah struktur

kepada masyarakat yang harus dilayani.

kepribadian sedemikian rupa sehingga

Dalam jerat paternalistik, masyarakat

39


masyarakat

belajar

kehidupan

selalu berlindung dibalik aspek legal

sehari - hari bagaimana sang pemimpin

birokrasi memang berpotensi memicu

atau atasan benar - benar menikmati

kepemimpimpinan otokratis yang tidak

kedudukan dan peranannya, sehingga

peduli kepada rakyat. Jika dihubungkan

lama - lama orang secara sadar atau

dengan kultur organisasi patronage,

tidak sadar menokohkan atasannya. Hal

birokrasi pemerintah dinilai kurang

ini jelas tidak baik, tidak menguntung-

disiplin. Rasa takut dan taat hanya kalau

kan, dan merusak tatanan serta sistem

ada atasannya yang mengawasi. Dengan

birokrasi.

harus

kata lain, orientasinya hanya kepada

disadari bahwa atasan maupun bawahan

orang – orang yang menduduki posisi

diatur atau diikat sistem birokrasi yang

diatasnya, bukan kepada prinsip atau

berorientasi pada pelayanan ke publik.

aturan.

Pelayanan publik yang responsif, yakni

kepentingan

pelaku

membantu

diterapkan untuk menyelesaikan suatu

konsumen (pengguna layanan), ber-

masalah dalam organisasi pemerintahan

tanggung jawab terhadap mutu layanan

dibandingkan berpijak kepada aturan

yang diberikan, memiliki kompetensi,

mendasar dalam menjalankan organisasi

pengetahuan, dan keterampilan yang

yang profesional sesuai prosedur yang

berkaitan

system

ditetapkan. Padahal semestinya, dalam

pelayanan. Dalam konteks ini, aparatur

semangat reformasi birokrasi, kepentingan

negara sebagai abdi masyarakat dan

umum harus dikedepankan.

Oleh

dari

karena

birokrasi

langsung

harus

itu,

dengan

Selain

itu,

keluarga

tidak

jarang

yang

justru

negara harus menyadari bahwa pelayanan publik bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

V.

PENUTUP

Aparatur

Reformasi birokrasi masih meng-

Negara atau pelaku organisasi atau

hadapi berbagai hambatan yang bersifat

birokrasi dalam bertugas memberikan

internal dalam tubuh birokrasi peme-

pelayanan kepada masyarakat harus

rintahan yang masih melembagakan pola

menerapkan prinsip-prinsip pelayanan

komunikasi paternalistik dan faktor

optimal.

eksternal yang dikaitkan dengan sikap

Hannah Arent (dalam Sudibyo,

masyarakat yang statik, pesimis dan

2009 : 197), birokrasi sebagai kekuasaan

skeptis terhadap upaya pembenahan

no-body dalam prakteknya mengarah

pelayanan kepada publik. Kalaupun

pada kekuasaan despotik dan tiranik

sekelompok masyarakat bisa menikmati

juga. Dengan kata lain, kekuasaan yang

pelayanan publik lebih baik dibanding

40


dengan yang lain, biasanya bergantung

Daftar Pustaka

kepada kekuatan sosial, ekonomi dan

Agustian, Ary Ginanjar. 2010. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual:ESQ Emotional Spiritual Quotient The ESQ Way 165, 1 ihsan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam. Jakarta: Arga Publising. Dunham and Pierce's Leadership Process Model:Taking an Intelligent, LongTerm Approach to Leadership http://www.mindtools.com/ pages/article/leadershipprocess.htm. Lubis, Mochtar. 1986. Manusia Indonesia: Sebuah Pertanggung jawaban. Jakarta: Inti Idayu Press. Oetoma, Jakob.2009. Bersyukur dan Menggugat Diri. Jakarta : Penerbit Kompas. Nasution, M.N.,2001.Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta : Ghalia Indonesia Republik Indonesia. 2011 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 10 Tahun 2011. Sudibyo, Agus.2010. Kebebasan Semu : Penjajahan Baru di Jagat Media. Jakarta : Kompas. Susanto, Eko Harry.2009. Komunikasi Politik dan Otonomi Daerah : Tinjaun Terhadap Dinamika Politik dan Pembangunan. Jakarta : Mitra Wacana Media. Surya, Mohamad. 2005. “Pendidikan Holistik Berbasis Nilai dan Etika dalam Pembentukan Citra Manusia Indonesia�. Makalah dalam Rembuk Nasional Pembentukan Citra Manusia Indonesia, Semarang. 13 September. --------------------------

politik kelompok di masyarakat yang bisa mempengaruhi kekuasaan negara. Namun komunitas ini amat terbatas, sehingga

pelayanan

publik

pada

umumnya masih jauh dari memadai. Karena itu yang diperlukan dalam reformasi birokrasi adalah, memangkas karakteristik negatif dalam birokrasi pemerintahan dan memberikan penguatan kepada masyarakat agar memahami hak atas pelayanan publik. Melalui kebebasan komunikasi dan demokrasi dalam pelaksanaan program pemerintah, reformasi birokrasi dapat berjalan dengan baik sesuai harapan masyarakat. Pada hakikatnya jika birokrasi dalam

lembaga

mempertahankan

pemerintah pola

masih

paternalistik

ketika berinteraksi dan berkomunikasi dengan masyarakat, maka reformasi birokrasi tidak akan mencapai hasil yang

maksimal.

Pelayanan

kepada

publik yang lebih baik tidak akan terwujud, dan upaya untuk mewujudkan good governance hanya sebatas retorika sebagai pemantas tuntutan rakyat. --------------------------------

41


KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENGELOLAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (STUDI KASUS DI KABUPATEN SEMARANG) Oleh : Joko Triwiyatno ABSTRAK Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah menempatkan pemerintah kabupaten dan kota sebagai titik berat penyelenggaraan pemerintahan daerah, yakni dengan diserahkannya kewenangan yang besar di bidang politik, administrasi pemerintahan, maupun fiskal. Di bidang politik, pemerintah daerah diberikan keleluasaan untuk memilih pemimpin daerahnya melalui pilkada langsung. Di bidang pemerintahan, pemerintah daerah diberikan kewenangan dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, sedangkan di bidang fiskal pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengelola keuangan daerahnya (istilah ini yang oleh Rondinelli disebut sebagai desentralisasi politik, desentralisasi administratif, dan desentralisasi fiskal). Terbitnya UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah merupakan komitmen Pemerintah untuk mendukung pelaksanaan desentralisasi fiskal, dimana peemrintah kabupaten/kota diberikan kewenangan untuk memungut dan mengelola pajak bumi dan bangunan sektor perdesaan dan perkotaan (PBB-P2). Namun, keinginan untuk mendukung desentralisasi fiskal ternyata dihadapkan pada persoalan sumber daya manusia (SDM) pengelola di daerah. Pemerintah daerah perlu mempersiapkan SDM pengelola yang andal untuk mengelola pelimpahan kewenangan ini dengan baik. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran empiris peta kompetensi SDM pengelola pajak daerah dan retribusi daerah yang ada saat ini, kendala-kendala yang dihadapi dalam mengelola PBB-P2 dan kompetensi yang dibutuhkan untuk dapat mengelola PBB-P2 secara optimal. Kata kunci: pemerintah daerah, pajak bumi dan bangunan, perdesaan dan perkotaan, kompetensi SDM.

dalam UU No. 22 Tahun 1999 yang

PENDAHULUAN Kebijakan

desentralisasi

dan

kemudian direvisi dengan UU No. 32

otonomi daerah era reformasi yang

Tahun

dilaksanakan sejak Tahun 1999 telah

Daerah.

mengalami pasang surut yang senantiasa

2004

Kebijakan

tentang

ini

Pemerintahan

menempatkan

menarik untuk dijadikan obyek penelitian.

pemerintah kabupaten dan kota sebagai

Hal ini tidak lain karena sejak pencanangan

titik berat penyelenggaraan pemerintahan

reformasi penyelenggaraan pemerintahan,

daerah, yakni dengan diserahkannya

pemerintah

kewenangan yang besar di bidang

daerah

telah

diberikan

politik, administrasi pemerintahan, maupun

kewenangan yang sangat besar di-

fiskal. Hal tersebut sejalan dengan

bandingkan pada masa - masa sebelum-

pandangan Rondinelli, bahwa desentrali-

nya. Hal ini sebagaimana tertuang

sasi dibedakan menjadi empat yakni

42


desentralisasi

politik,

administratif,

pelayanan publik, peningkatan Pendapatan

pasar dan fiskal. Desentralisasi politik

Asli Daerah (PAD), bagi hasil pajak dan

merupakan

kewenangan

bukan pajak secara lebih tepat, transfer

pengambilan keputusan kepada tingkat

dana ke daerah, utamanya melalui Dana

pemerintahan yang lebih rendah, men-

Alokasi

dorong

perwakilan

Alokasi Khusus (DAK) secara lebih

mereka untuk berpartisipasi di dalam

adil, kewenangan daerah untuk melakukan

proses pengambilan keputusan. Political

pinjaman berdasar kebutuhan daerah.

decentralization bertujuan untuk mem-

Secara khusus, desentralisasi fiskal

berikan kekuasaan yang lebih besar

diatur dalam undang-undang tentang

dalam pengambilan keputusan kepada

perimbangan keuangan antara pusat dan

masyarakat melalui perwakilan yang

daerah (UU 25/1999 jo UU 33/2004).

pelimpahan

masyarakat

dan

dipilih oleh masyarakat sehingga dengan demikian

masyarakat

Terkait

dan

desentralisasi

Dana

fiskal,

terlibat

pemerintah pusat dinilai belum sepenuh-

dalam penyusunan dan implementasi

nya memberikan kewenangan kepada

kebijakan.

pemerintah daerah untuk mengelola

Sementara

dapat

Umum (DAU)

itu,

desentralisasi

keuangan daerah secara lebih otonom/

administratif menggambarkan hierarki

mandiri. Hal ini terbukti makin besarnya

dan distribusi kewenangan serta fungsi-

celah fiskal di daerah sehingga makin

fungsi di antara unit pemerintah pusat

besar dana transfer yang “digelontorkan�

dengan unit pemerintah non pusat (sub-

pemerintah pusat guna menutup celah

national

Administratif

fiskal tersebut. Fakta ini menunjukkan

decentralization sendiri memiliki tiga

bahwa sesungguhnya pemerintah daerah

bentuk yaitu dekonsentrasi, delegasi dan

belumlah otonom dalam mengelola

devolusi. Sedangkan desentralisasi pasar

keuangan daerahnya. Akibatnya, keter-

disebut juga desentralisasi ekonomi

gantungan pemerintah daerah kepada

yaitu digunakan untuk memberikan

pusat masih tinggi.

government).

tanggung jawab dari sektor publik ke

Jika dirunut lebih mendalam,

sektor swasta, baik dalam hal pelayanan

kondisi ini disebabkan lemahnya sistem

maupun promosi barang dan jasa.

pengelolaan keuangan yang memberikan

Adapun bertujuan

desentralisasi

memberikan

fiskal

kesempatan kepada pemerintah pusat

kesempatan

untuk mengelola sumber - sumber

kepada daerah untuk menggali berbagai

pendapatan

sumber

pembiayaan

contoh, pajak - pajak yang berpotensi

mandiri dan pemulihan biaya dalam

besar dalam menyumbang PAD justru

dana,

meliputi

43

yang

strategis.

Sebagai


dikelola oleh pemerintah pusat, bagian

Dari Tabel 1 tersebut dapat

pajak daerah cenderung berupa pajak-

diketahui perbedaan pajak kabupaten/

pajak yang berpotensi kecil atau sedang.

kota sebelum dan saat berlakunya UU

Oleh karena itu, dengan terbitnya

No. 28 Tahun 2009, yakni terdapat

Undang-Undang No. 28 Tahun 2009

penambahan 4 jenis pajak baru baik

tentang PDRD, Pemerintah Daerah kini

berupa perubahan nomenklatur (sebelumnya

mempunyai tambahan sumber Pendapatan

pajak

Asli Daerah (PAD) yang berasal dari

pengambilan

bahan

galian

golongan C menjadi pajak mineral

pajak daerah, sehingga saat ini jenis

bukan logam dan batuan), pengalihan

pajak kabupaten/kota terdiri dari sebelas

dari provinsi (pajak air tanah), dan pajak

jenis pajak, yaitu Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame,

baru (pajak sarang burung walet, pajak

Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral

bumi

Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir,

perkotaan/PBB-P2, dan bea perolehan

Pajak Air Tanah, dan Pajak Sarang

hak atas tanah & bangunan). Pengalihan

Burung

pengelolaan

Walet,

Pajak

Bumi

dan

Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, dan

dan

bangunan

PBB-P2

perdesaan

&

dilaksanakan

mulai 1 Januari 2014.

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan

Beberapa kabupaten/kota yang

Bangunan (BPHTB).

sudah melaksanakan pengelolaan PBB-

Jika dibandingkan dengan jenis

P2 pada Tahun 2011 dan 2012, ternyata

pajak yang tertuang dalam UU 34/2000,

banyak permasalahan yang timbul. Hal

maka jenis pajak kabupaten/kota saat ini

ini disebabkan karena ketidaksiapan

dapat dilihat pada tabel berikut :

Pemda akan beberapa hal di antaranya

Tabel 1. Perbedaan Jenis Pajak Kabupaten/Kotapada UU No.34/ 2000 dengan UU No. 28/2009

belum

siapnya

kebijakan/peraturan,

sarana dan prasarana, serta SDM yang ada. Sebagai contoh, Pemerintah Kota Surabaya yang telah mengelola PBB-P2 sejak Tahun 2011 ternyata banyak menghadapi masalah yang berkenaan dengan pelayanan terhadap Wajib Pajak (WP). Banyak keluhan dari masyarakat

Sumber: Materi Presentasi “Pengalihan PBB-P2 dan BPHTB sebagai Pajak Daerah,� Direktorat Jenderal Pajak, Agustus 2011

WP yang mengajukan pelayanan PBB baik berupa keberatan, pembetulan, balik nama, dan pelayanan lain yang

44


tidak bisa terlayani dengan baik. Hal ini

Dinas

dikarenakan

Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)-

tidak

siapnya

Pemkot

Pendapatan

dan

Pengelolaan

Surabaya akan basis data dan aplikasi

Kabupaten

untuk mengadministrasikan PBB-P2,

SDM yang akan diteliti meliputi tingkat

dan

kompetensi dan keragaman (jenis-jenis)

tentunya

menyangkut

kondisi

kesiapan SDM-nya.

Semarang.

Kompetensi

kompetensinya – terutama kompetensi

Implementasi pengelolaan PBB-

teknis (technical competence) – untuk

P2 di Kabupaten Semarang yang telah

dapat melakukan pengelolaan PBB-P2

dimulai sejak Januari 2013 sangat

secara lebih optimal di masa mendatang,

menarik minat penulis untuk meneliti

yang meliputi pendataan & penilaian,

kesiapan pemda, khususnya kompetensi

penetapan & pelayanan, penerimaan &

SDM dalam mengelola pajak daerah dan

manajemen IT, penagihan, dan keberatan &

retribusi daerah. Terjadinya penolakan

pengurangan.

terhadap tarif pajak yang diterapkan,

Pajak

Bumi

dan

Bangunan

sebagaimana contoh tersebut, dapat

(PBB) yang dikelola oleh pemerintah

mengindikasikan lemahnya kompetensi

pusat terbagi atas lima sektor yaitu

SDM

rancangan

Sektor Perdesaan, Perkotaan, Perkebunan,

peraturan daerah (ranperda) dimaksud.

Perhutanan, dan Pertambangan. Namun

Oleh karena itu, jangka waktu satu

dari kelima sektor tersebut, hanya sektor

tahun pelaksanaan pengelolaan PBB-P2

perdesaan dan perkotaan yang penge-

Kabupaten Semarang tersebut kiranya

lolaannya dilimpahkan kepada peme-

dapat menjadi wahana yang tepat untuk

rintah

melakukan

undang-undang tentang PDRD. Ada

dalam

menyusun

langkah

evaluasi

dan

kabupaten/kota

berdasarkan

perbaikan, terutama dari aspek kesiapan

beberapa

SDM. Selanjutnya, apabila pengalihan

pelimpahan PBB Sektor Perdesaan dan

pengelolaan PBB-P2 tadi dikatakan

Perkotaan kepada pemerintah kabupaten/

sebagai bentuk kepercayaan dan tantangan

kota, yaitu :

alasan

yang

mendasari

dari Pemerintah, maka kepercayaan dan

Pertama, lokasi objek PBB-P2

tantangan tersebut hanya dapat “dijawab�

berada di suatu daerah kabupaten/kota,

dengan peningkatan kompetensi SDM

dan aparat pemerintah daerah jelas lebih

pengelolanya.

mengetahui

Fokus

penelitian

ini

pada

dan

lebih

memahami

karakteristik dari objek dan subjeknya

kompetensi SDM pengelola PBB-P2 di

sehingga

45

kecil

kemungkinan

wajib


pajak dapat menghindar dari kewajiban

pengelolaan PBB-P2 di Kabupaten

perpajakannya. Kedua, lokasi objek

Semarang?

PBB sektor Perkebunan, Perhutanan,

3. Apa saja kendala yang dihadapi

dan Pertambangan dapat bersifat lintas

dalam pengembangan SDM pengelola

batas

PBB-P2 dan apa saja langkah -

kabupaten

dalam

arti

objek

tersebut kemungkinan besar berada di

langkah

dalam

DPPKAD Kabupaten Semarang?

lebih

dari

satu

kabupaten

yang

telah

ditempuh

sehingga perlu koordinasi yang lebih

Tujuan penelitian ini terbagi

intensif dalam menentukan nilai jual

menjadi dua yakni tujuan akademik dan

objek pajak (NJOP) perbatasan antar

tujuan

kabupaten

bersangkutan.

penelitian ini adalah untuk : 1) men-

Koordinasi bisa tidak berjalan efektif

diskripsikan tingkat dan keragaman

apabila timbul sentimen kedaerahan,

kompetensi SDM Pengelola PBB-P2

sehingga dapat menimbulkan ketidak

di DPPKAD Kabupaten Semarang;

harmonisan penentuan NJOP daerah

2) menyusun tingkat dan keragaman

yang berbatasan.Ketiga, objek PBB-P2

kompetensi Pengelola PBB-P2 yang

terdiri dari berjuta-juta objek yang

dibutuhkan di DPPKAD Kabupaten

tersebar di seluruh wilayah Republik

Semarang; dan 3) mendiskripsikan apa

Indonesia dengan berbagai permasalahan

saja kendala-kendala yang dihadapi dan

yang cukup menyita perhatian pengelola

apa saja langkah-langkah yang telah

PBB-P2. Dengan kata lain pemerintah

ditempuh dalam Pengelolaan PBB-P2.

yang

praktis.

Tujuan

akademik

pusat ingin lebih berkonsentrasi dalam KAJIAN TEORI

pemenuhan target penerimaan pajak pusat tanpa dibebani hal-hal yang

Untuk memperkuat penelitian,

mungkin ditimbulkan oleh PBB-P2.

dikemukakan dasar teoritis/konseptual

Berdasarkan perumusan masalah

yang

dilakukan

dengan

mengutip

tersebut, maka pertanyaan penelitian ini

sejumlah teori/konsep dari para ahli

dirumuskan sebagai berikut:

maupun hasil penelitian terdahulu serta

1. Bagaimana tingkat dan keragaman

pengertian

yang

terkandung

dalam

kompetensi SDM pengelola PBB-P2

kebijakan PDRD. Teori/konsep yang

di DPPKAD Kabupaten Semarang?

terkait dengan penelitian ini meliputi

2. Kompetensi SDM apa saja yang

konsep

dibutuhkan untuk mengoptimalkan

desentralisasi

kompetensi.

46

fiskal

dan


Desentralisasi

fiskal

dapat

pembagian

tanggung

jawab

dan

didefinisikan sebagai devolusi (penyerahan)

kewenangan dalam melakukan pungutan

tanggung jawab fiskal dari pemerintah

pajak dan retribusi daerah (Elfianti,

pusat kepada tingkatan pemerintah yang

2011). Jelas bahwa kemampuan SDM

ada

dalam

merupakan faktor penting yang harus

Rusdianto, 2011). Desentralisasi fiskal

dipenuhi dalam pelaksanaan desentrali-

juga

sasi fiskal, dalam hal ini pengelolaan

di

bawahnya

dapat

(Rahayu

didefinisikan

sebagai

penyerahan urusan fiskal ke bawah,

PBB-P2.

artinya jenjang pemerintahan yang lebih

Pengertian

kompetensi

yang

tinggi menyerahkan sebagian kewena-

dimaksud di sini adalah perilaku dan

ngannya

ketrampilan

mengenai

anggaran

dan

yang

dituntut

agar

keputusan-keputusan finansial kepada

seseorang dapat memenuhi tuntutan

jenjang yang lebih rendah (Yustika

pekerjaan atau secara umum dapat

dalam Rusdianto, 2011).

dianggap

Menurut Ebel (dalam Kumorotomo 2008),

desentralisasi

persyaratan

agar

seseorang dapat melaksanakan pekerjaannya

terkait

dalam organisasi tertentu. Berdasar pada

dengan masalah: 1) pembagian peran

definisi tersebut, SDM yang kompeten

dan tanggung jawab antar jenjang

adalah SDM yang bisa melaksanakan

pemerintahan, 2) transfer antar jenjang

tugasnya

pemerintahan,

sistem

pekerjaan. Dalam hal ini, SDM Aparatur

perumusan

Daerah dituntut untuk mengerti dan

sistem pelayanan publik di daerah,

bertanggung jawab terhadap pekerjaannya

4)

(Pusat Kajian Kinerja Otonomi Daerah-

pendapatan

3)

daerah

swastanisasi

pemerintah

fiskal

sebagai

penguatan atau

perusahaan

(terkadang

milik

menyangkut

dengan

tuntutan

LAN, 2008).

tanggung jawab pemerintah daerah), dan

Menurut Amstrong dan Baron

5) penyediaan jaring pengaman sosial. akan

sesuai

competency is sometimes defined as

Pelaksanaan desentralisasi fiskal

referring to the dimensions of behavior

berjalan

that lie behind competent performance.

didukung

dengan

faktor-faktor

baik

kalau

berikut:

a)

Jadi competency lebih mengarah pada

Pemerintah Pusat yang mampu melaku-

dimensi-dimensi

kan

sering disebut juga kompetensi perilaku

pengawasan

dan

enforcement;

perilaku

sehingga

b) SDM yang kuat pada Pemda guna

(behavioral

competencies)

menggantikan peran Pemerintah Pusat;

dimaksudkan

untuk

c) Keseimbangan dan kejelasan dalam

bagaimana

47

karena

menggambarkan

orang-orang

berperilaku


ketika mereka melakukan perannya

Selanjutnya Rothwell mengidenti-

dengan baik.

fikasikan kompetensi ke dalam empat

Kompetensi

sering

disebut

kelompok atau kriteria, yaitu : 1. Technical

dengan kemampuan, Mitrani memberikan

competence,

yaitu

definisi kompetensi sebagai suatu sifat

kemampuan teknis mengenai bidang

dasar seseorang yang berkaitan dengan

yang menjadi tugas pokok organisasi;

pelaksanaan suatu pekerjaan secara

2. Business competence atau sering

efektif atau berhasil. Dalam bukunya

juga disebut managerial competence,

Mitrani, 1992 menyebutkan kompetensi

yaitu kemampuan manajerial yang

adalah : an underlying characteristic of

dibutuhkan dalam organisasi; 3. Interpersonal

an individual which is causally related

competence

atau

to effective or superior performance in a

disebut juga social competence,

job (Mitrani, 1992). Menurut Mitrani

yaitu kemampuan untuk bersosiali-

kompetensi merupakan motif, perangai,

sasi atau berkomunikasi dengan

konsep diri, sikap atau nilai, penguasaan

orang lain;

kognitif

4. Intelectual competence atau sering

maupun keterampilan perilaku yang

juga disebut strategic competence,

dapat diukur, sehingga dapat membeda-

yaitu kemampuan berpikir secara

kan secara jelas pelaku yang berprestasi

strategis untuk pencapaian tujuan

rata-rata (seorang pelaku yang efektif)

organisasi.

masalah

atau

ketrampilan

dan seorang pelaku yang tidak efektif. Kompetensi dapat juga didefinisikan sebagai

aspek-aspek

pembahasan

sumber

daya

dari

manusia aparatur atau Pegawai Negeri

seorang pekerja yang memungkinkan

Sipil, Dr. Djamaluddin Antjok menambah-

dia

kan satu kriteria lagi, yaitu kompetensi

untuk

mencapai

pribadi

Dalam

kinerja

yang

superior (LOMA’s Competency Dictionary,

etika atau ethical competence.

1998, Sistem Manajemen SDM Ber-

Dalam UU No. 28 Tahun 2009,

basiskan Kompetensi, Arbono Lasmahadi,

terdapat 4 hal yang menjadi perbedaan

2002). Aspek - aspek pribadi ini

dengan pengaturan sebelumnya (UU No.

termasuk sifat, motif-motif, sistem nilai,

34 Tahun 2000), yaitu: (1) penerapan

sikap, pengetahuan dan ketrampilan.

‘Closed-List’ system, (2) penguatan

Kompetensi

akan

local taxing power, (3) perubahan

mengarahkan tingkah laku dan tingkah

sistem pengawasan, dan (4) perbaikan

laku akan menghasilkan kinerja.

pengelolaan penerimaan pajak daerah.

-

kompetensi

48


Pertama,

Closed-List

System,

pajak

daerah,

meningkatkan

tarif

Kebijakan perpajakan daerah yang baru

maksimum beberapa jenis pajak daerah,

menganut prinsip ‘closed-list’ system,

dan memberikan kewenangan sepenuh-

yakni daerah hanya boleh menganut

nya kepada daerah untuk menetapkan

jenis pajak daerah yang ditetapkan

tarif pajak daerah. Perluasan objek pajak

dalam undang-undang. Hal ini berbeda

antara lain dilakukan dengan mem-

dengan kebijakan perpajakan daerah

perluas objek pajak restoran sehingga

yang lama yang menganut sistem ‘open-

mencakup

list’ dimana daerah dapat memungut

memperluas objek pajak hotel sehingga

berbagai jenis pajak daerah (meskipun

mencakup

jenis pajak tersebut tidak tercantum

ruangan di hotel, dan memperluas objek

dalam undang-undang) sepanjang tidak

pajak hiburan sehingga mencakup juga

bertentangan dengan kepentingan umum

permainan golf dan bowling. Penambahan

dan/atau peraturan perundang-undangan

jenis pajak daerah dilakukan dengan

yang lebih tinggi. Tujuan dari perubahan

memperkenalkan jenis pajak daerah

kebijakan

untuk

yang baru (pajak rokok untuk provinsi

menigkatkan efisiensi pemungutan pajak

dan pajak sarang burung walet untk

daerah

kabupaten/kota),

dan

tersebut

adalah

memberikan

kepastian

juga

katering/jasa

keseluruhan

boga,

persewaan

mengalihkan

jenis

hukum bagi masyarakat mengenai jenis-

pajak provinsi tertentu menjadi pajak

jenis

kabupaten/kota (pajak air tanah), dan

pajak

daerah

yang

menjadi

kewajibannya. Hal ini juga dimaksud-

mengalihkan

kan untuk menciptakan iklim investasi

menjadi pajak kabupaten/kota (PBB-P2

yang lebih kondusif di daerah sehingga

dan BPHTB).

dapat memacu pertumbuhan ekonomi

Pajak

nasional.

beberapa

Bumi

pajak

dan

pusat

Banguan

Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)

Kedua, Local Taxing Power,

merupakan pengalihan dari pajak pusat

bahwa dalam rangka meningkatkan

menjadi pajak kabupaten/kota. Beberapa

pendapatan asli daerah (PAD), kepada

pertimbangan yang mendasari penalihan

daerah diberikan kewenangan yang

jenis pajak ini adalah :

lebih

mengoptimalkan

 Asas lokalitas, dimana objek pajak,

pemungutan jenis pajak daerah yang

yaitu tanah dan bangunan, berada

ada. Peningkatan kewenangan tersebut

pada satu kabupaten/kota dan tidak

dilakukan dengan memperluas objek

berpindah-pindah (im-mobile);

besar

untuk

beberapa jenis pajak, menambah jenis

49


ď † Asas

tax-benefit

link,

dimana

d. Pajak Parkir, tarif maksimum naik

pembayar pajak dan pihak yang

dari 20% menjadi 30%. e. Pajak Mineral Bukan Logam dan

memperoleh manfaat pajak berada

Batuan, tarif maksimum naik dari

pada satu kabupaten/kota; ď † Prinsip akuntabilitas, dimana daerah

20% menjadi 25%. f. Pajak Hiburan, tarif maksimum naik

mempertanggungjawabkan pengelolaan

hasil

pajak

dari 35% menjadi 75%.

daerah

kepada masyarakat di daerahnya;

Tarif efektif pajak daerah ditetapkan

ď † Best-practice secara internasional,

dalam peraturan daerah dan tidak boleh melampaui tarif maksimum.

dimana hampir semua negara di

Penguatan local taxing power ini

dunia menempatkan property tax

ditujukan untuk memberikan kompen-

sebagai pajak daerah. Kenaikan

tarif

sasi kepada daerah atas dibatasinya

maksimum akan

ruang gerak dalam menciptakan jenis

memberikan ruang gerak yang lebih luas

pajak daerah baru di luar yang ditetap-

bagi

meningkatkan

kan undang-undang. Dengan kompen-

pendapatan. Namun demikian, dalam

sasi ini diharapkan daerah dapat ber-

memanfaatkan ruang gerak tersebut,

konsentrasi untuk mengupayakan optimali-

daerah harus memperhitungkan dampak

sasi pemungutan pajak daerah yang ada

dari setiap kenaikan tarif pajak daerah,

dalam rangka meningkatkan pendapatan

baik dari sisi pendapatan daerah, daya

asli daerah tanpa perlu memikirkan

pikul masyarakat, kondisi perekonomian

kemungkinan pemungutan jenis pajak

daerah, dan lain-lain. Beberapa jenis

daerah baru. Melalui kebijakan ini,

pajak daerah yang mengalami kenaikan

timbulnya perda-perda pungutan ber-

tarif maksimum adalah:

masalah (tidak sesuai dengan peraturan

a. Pajak Kendaraan Bermotor, tarif

perundang-undangan) dapat dikurangi

beberapa

jenis

daerah

pajak untuk

daerah

bahkan dihilangkan.

maksimum naik dari 5% menjadi 10%. b. Bea

Balik

Nama

Ketiga,

Kendaraan

Sistem

Pengawasan,

Bermotor, tarif maksimum naik dari

pajak daerah hanya dapat dipungut oleh

10% menjadi 20%.

daerah dengan menetapkan peraturan Kendaraan

daerah. Oleh karena itu, pengawasan

Bermotor, tarif maksimum naik dari

pajak daerah dapat dilakukan melalui

5% menjadi 10%.

mekanisme evaluasi atas rancangan

c. Pajak

Bahan

Bakar

peraturan

50

daerah

(raperda)

dan


peraturan daerah (perda) yang mengatur

mengatur beberapa hal terkait dengan

pajak

pengelolaan pendapatan pajak daerah,

daerah.

efektivitas

Untuk

meningkatkan

pengawasan,

masyarakat

yaitu

bagi

hasil

pajak

provinsi,

(individu dan lembaga) dan dunia usaha

earmarking, dan insentif pemungutan.

dapat menyampaikan informasi kepada

1) Bagi hasil pajak provinsi

pemerintah mengenai praktik pemungutan

Seluruh pendapatan pajak provinsi

pajak daerah yang dipandang tidak

dibagihasilkan kepada kabupaten/

sesuai dengan peraturan perundang-

kota yang berada di wilayah provinsi

undangan dengan melampirkan perda

tersebut. Pembagian hasil pajak

yang digunakan sebagai dasar pemungutan.

provinsi adalah sebagai berikut :

Sistem pengawasan pajak daerah yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 menganut pendekatan

yang

Undang-Undang

tedapat

Nomor

32

dalam Tahun

2004, yakni preventif dan korektif. Suatu raperda tentang pajak daerah yang telah disetujui bersama oleh pemerintah

2) Earmarking

daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat

Pendapatan dari jenis pajak

Daerah, sebelum ditetapkan menjadi

tertentu dialokasikan untuk mem-

Perda harus dievaluasi dilakukan oleh

biayai kegiatan yang secara langsung

Menteri

ber-

dirasakan manfaatnya oleh pembayar

koordinasi dengan Menteri Keuangan.

pajak tersebut (earmarking). Terdapat

Sedangkan untuk raperda kabupaten/

3 (tiga) jenis pajak yang secara

kota, evaluasi dilakukan oleh Gubernur

eksplisit di-earmark, yaitu :

yang berkoordinasi dengan Menteri

a) 10%

Dalam

Negeri

yang

Keuangan.

pendapatan

pajak

kendaraan bermotor harus di-

Keempat, Pengelolaan Penerimaan Pajak Daerah,

alokasikan untuk pembangunan/

untuk meningkatkan

perbaikan jalan dan transportasi

kesadaran masyarakat membayar pajak

umum,

daerah dan dalam rangka optimalisasi

b) sebagian

pemungutan pajak daerah, UndangUndang

dari

Nomor

28

Tahun

pendapatan

pajak

penerangan jalan harus digunakan

2009

51


untuk menyediakan penerangan

5%. Untuk menghindari pemberian

jalan umum, dan

insentif

c) 50% dari pendapatan pajak rokok harus

dialokasikan

pemungutan

yang

ber-

lebihan, dalam Peraturan Pemerintah

untuk

Nomor 69 Tahun 2010 tentang

peningkatan pelayanan kesehatan.

tatacara pemberian dan pemanfaatan

Dengan kebijakan ‘earmarking’ ini,

insentif pemungutan pajak daerah

para pembayar pajak akan dapat

diatur batasan besarnya insentif

merasakan manfaat dari pajak yang

pemungutan

dibayar.

tertentu dengan batas paling tinggi 10

3) Insentif Pemungutan

kali

berdasarkan

gaji

pokok

kluster

ditambah

tunjangan yang mengikat untuk

Berdasarkan Peraturan Pemerintah

setiap bulannya.

Nomor 65 Tahun 2001 tentang pajak daerah,

diatur

pemberian

biaya

METODOLOGI Penelitian

pemungutan paling tinggi 5% dari

ini

pendapatan pajak daerah. Dalam

pendekatan

implementasinya,

kasus. Pengumpulan data dilakukan

pemungutan

alokasi

tersebut

biaya

dengan

dipandang

kualitatif

menggunakan

observasi,

dengan

focus

studi

group

kurang mencapai sasaran, sehingga

discussion (FGD), wawancara dan studi

dalam Undang-Undang Nomor 28

pustaka bertempat di Dinas Pendapatan

Tahun 2009 dilakukan perbaikan.Di

dan Pengelolaan Kekayaan dan Aset

dalam kebijakan pajak daerah yang

Daerah

baru, pemberian insentif pemungutan

Semarang. Adapun analisis datanya

didasarkan atas pencapaian kinerja

menggunakan

tertentu

sebagai

interaktif dari Miles and Huberman

tambahan penghasilan bagi aparatur

(1984) yang terdiri dari tiga alur

pemungutan pajak daerah.Hal ini

kegiatan : reduksi data, penyajian data,

ditujukan untuk memotivasi petugas

dan penarikan kesimpulan/verifikasi. .

guna mengoptimalkan pemungutan

Validasi data digunakan uji kredibilitas

pajak

provinsi,

dengan triangulasi (Wiliam Wiersma,

pemungutan

1986), dimana pengujian dilakukan

ditetapkan paling tinggi 3% dan

dengan pengecekan data dari berbagai

untuk kabupaten/kota paling tinggi

sumber dengan berbagai cara dan

dan

daerah.

besarnya

diberikan

Untuk

insentif

52

(DPPKAD)

teknik

Kabupaten

analisis

data


berbagai

waktu.

Dengan

demikian

PBB-P2, 2) Kondisi kompetensi SDM

terdapat triangulasi sumber, triangulasi

pengelola PBB-P2 di DPPKAD Kabupaten

teknik pengumpulan data, dan waktu.

Semarang saat ini, 3) Kendala yang

Reduksi data berupa langkah

dihadapi dan upaya yang telah ditempuh

memilah-milah hal-hal yang pokok,

DPPKAD Kabupaten-Semarang dalam

memfokuskan dan memilih hal yang

pengelolaan PBB-P2 selama ini, dan

penting dan mencari tema atau pola data

4) Kompetensi SDM yang dibutuhkan

melalui proses melalui proses penyuntingan,

untuk

pemberian

PBB-P2 di Kabupaten Semarang.

Penyajian

kode

dan

data

merupakan

atau

pentabelan. data

pengorganisasian

mengoptimalkan

pengelolaan

display

Pertama, pengelolaan PBB-P2

data

oleh Pemkab Semarang dilakukan oleh

kedalam suatu bentuk tertentu sehingga

Dinas

kelihatan jelas sosoknya lebih utuh agar

Kekayaan dan Aset Daerah (DPPKAD),

selaras

yang

dengan 1 (satu) bidang pajak daerah dan

dalamnya

4 (empat) Unit Pelaksana Teknis Daerah

kesimpulan-kesimpulan

(UPTD). Pencapaian PBB-P2 sejak

dengan

dihadapi,

termasuk

menampilkan sementara

permasalahan

dari

di

setiap

pembahasan.

Pendapatan

dan

Tahun 2011 menunjukkan kondisi yang

Terakhir, penarikan kesimpuilan yang

fluktuatif.Pendapatan

dilakukan

secara

khususnya

sepanjang

proses

terus

-

penelitian

Pengelolaan

menerus untuk

sektor

PBB-P2

PBB

mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun.

menyimpulkan berdasarkan bukti-bukti

Pendapatan PBB-P2 pada Tahun

atau evidences yang diperoleh.

2011

tercatat sebanyak 17 miliar,

kemudian miliar

PEMBAHASAN

meningkat

pada

2012,

menjadi lalu

17,9

meningkat

Tahap selanjutnya adalah penyajian

menjadi 18 miliar pada 2012, dan

data lapangan, yang terbagi ke dalam

sebesar 21,5 miliar pada tahun 2014.

dua pokok bahasan yakni penyajian

Peningkatan

hasil penelitian dan pembahasan hasil

merupakan prestasi DPPKAD – bidang

penelitian. Pada bagian penyajian data

pajak daerah dalam mengelola pajak

lapangan

untuk

daerah sesuai amanat UU No. 28 Tahun

menjawab pertanyaan penelitian yang

2009. Mulai Tahun 2013 PBB-P2

diajukan sebelumnya, yang meliputi :

dikelola

1)

kabupaten. Dibandingkan Tahun 2012,

hakikatnya

Gambaran

umum

adalah

pengelolaan

53

pencapaian

100%

oleh

tersebut

pemerintah


secara

persentase

namun

jumlah

menurun

nominal

0.14%,

dilakukan

pencapaian

dengan

memperhatikan

kualifikasi dan tingkat pendidikan yang

target mengalami peningkatan sebanyak

sesuai dengan kebutuhan.

Rp 42.907.583.

Dikarenakan

kualifikasi

dan

Kedua, jumlah dan kualitas SDM

tingkat pendidikan yang ada saat ini

pengelola PBB-P2 masih sangat kurang.

(existing condition), baik pendidikan

Dari 43 pegawai Bidang Pajak Daerah

formal maupun diklat – yang belum

DPPKAD Kabupaten Semarang dapat

memenuhi

dikatakan bahwa jumlah tersebut masih

kompetensi yang ada belum sesuai

sangat kurang sehingga memerlukan

dengan harapan. Sebagai contoh, salah

penambahan guna mendukung pelak-

satu kompetensi yang dibutuhkan dalam

sanaan tugas dan fungsi bagian pajak

pengelolaan pajak dan retribusi adalah

daerah. Sementara itu, tingkat pendidi-

kemampuan

kan formal yang dimiliki 43 pegawai

(appraisal)

DPPKAD pun sangat beragam, namun

misalnya terkait nilai jual obyek pajak

dinilai masih belum sesuai dengan

(NJOP). Kemampuan untuk melakukan

tingkat pendidikan yang diperlukan.

penilaian

Menurut keterangan para narasumber

(appraiser) tentu bukan pekerjaan yang

yang

mudah,

peneliti

wawancarai,

tingkat

kebutuhan,

maka

melakukan terhadap

atau

karenanya

peta

penilaian

sesuatu

sebagai

hal

penilai

diperlukan

latar

pendidikan formal pegawai/pengelola

belakang pendidikan formal maupun

PB-P2 perlu ditambahkan terkait bidang

latar

studi planologi (perencanaan kota),

mumpuni.Dengan demikian, kompetensi

geologi/pertambangan, perpajakan, ilmu

pegawai yang dimaksudkan dalam hal

ukur, administrasi negara, dan teknik

ini adalah kompetensi teknis yakni

informatika.

pengelola

kemampuan kerja setiap PNS yang

PBB-P2 tidak hanya diperoleh melalui

mencakup aspek pengetahuan, keterampilan,

pendidikan

juga

dan sikap kerja yang mutlak diperlukan

pendidikan dan pelatihan (diklat) yang

dalam melaksanakan tugas - tugas

relevan

jabatannya.

Kompetensi

formal,

dengan

namun

pelaksanaan

tugas

kediklatan

Hal

yang

ini

sesuai

dan

sebagaimana

pokok dan fungsinya. Dengan demikian,

tertuang dalam Peraturan Kepala Badan

penambahan

pegawai

khususnya

bidang

merupakan

hal

DPPKAD

–

Kepegawaian Negara Nomor 8 Tahun

pajak daerah

–

2013 tentang Pedoman Penyusunan

untuk

Standar Kompetensi Teknis Pegawai

mendesak

54


Negeri

Sipil

disingkat

Pedoman

hukum di Indonesia, dengan adanya

Penyusunan SKTPNS.

kasus

Penyusunan tingkat dan ragam

korupsi

tersebut

berdampak

negatif bagi pemungutan pajak di

kompetensi pegawai/pengelola PBB-P2

Indonesia.Timbul

akan dilakukan berdasarkan Perka BKN

membayar pajak nantinya tidak sampai

No. 8 Tahun 2013 tersebut. Tingkat dan

ke negara tetapi hanya akan dikorupsi

ragam

yang

oleh orang - orang yang tidak bertanggung

dimaksud dalam penelitian ini meliputi

jawab seperti Gayus Tambunan, dan 5)

tingkat pendidikan dan/atau diklat yang

Kurangnya atau tidak adanya kesadaran

diperlukan/dipersyaratkan,

sedangkan

masyarakat sebagai wajib pajak (WP)

ragam kompetensi menyangkut jenis-

untuk memenuhi kewajiban kenegaraan

jenis kompetensi teknis yang harus

dalam membayar pajak.

kompetensi

pegawai

dimiliki oleh pegawai yang bersangkutan.

anggapan

bahwa

Senada dengan kendala umum

Menurut ketentuan Perka BKN No. 8

tersebut,

Tahun 2013, penyusunan kompetensi

wawancara

teknis dapat dilakukan dengan melihat

dilakukan,

fungsi organisasinya.

permasalahan dalam pengelolaan PBB-

Ketiga, berdasarkan hasil penelitian lapangan

diperoleh

data

berdasarkan

FGD

dan

mendalam

yang

telah

terdapat

beberapa

P2 meliputi: belum tersosialisasikannya

adanya

perubahan pengelolaan PBB-P2 dari

beberapa kendala umum yang dihadapi

pusat kepada daerah secara maksimal,

dalam pengelolaan pajak, di antaranya :

minimnya jumlah dan kualitas SDM,

1) Berbagai peraturan pelaksana yang

khususnya terkait dengan minimnya

sering tidak konsisten dengan undang-

kompetensi teknis dalam pengelolaan

undang yang mengaturnya, 2) Kurangnya

pajak daerah, belum tersedianya sarana

pembinaan antara pengelolaan pajak

dan prasarana yang memadai termasuk

daerah dengan pajak nasional/pajak

teknologi informasi yang akan diguna-

pusat, 3) Database yang masih jauh dari

kan

standar nasional dan internasional, 4)

PBB-P2, dan masih terbatasnya diklat

Lemahnya

teknis yang diberikan kepada pegawai.

penegakan

hukum

(law

dalam

melakukan

pengelolaan

enforcement) terhadap kepatuhan mem-

Sementara kendala lain yang

bayar pajak bagi penyelenggara negara;

dihadapi adalah operasional penanganan

Kasus

Tambunan’

PBB-P2 masih mengandalkan peran

merupakan contoh lemahnya penegakan

Camat, Kades/ Kaur dan perangkat desa

korupsi

‘Gayus

55


sebagai tugas tambahan, data Wajib

pegawai/staf untuk mengikuti pelatihan-

Pajak

pelatihan perpajakan, walau pun masih

(WP)

secara

umum

masih

menggunakan basis data dari Kantor

dalam

jumlah

terbatas;

Melakukan

Pelayanan Pajak Pratama (KPP-PBB),

perkonsultasian

dengan

pemerintah

sehingga mutasi tanah dan bangunan

pusat,

vertikal

di

belum dapat diikuti perkembangannya,

maupun pemerintah daerah lain yang

penilaian individual terhadap WP belum

juga telah menerapkan UU No. 28/2009;

dilakukan, koordinasi dengan Notaris/

dan Melibatkan tenaga ahli sebagai

PPAT belum maksimal utamanya terkait

narasumber dalam memperkuat pengelolaan

dengan adanya mutasi tanah/bangunan

PBB-P2 yang semakin baik.

sebagai

obyek

penambahan

jual

bidang

beli

tanah

baik

instansi

Tterkait

maupun

upaya

daerah,

mengatasi

kendala pengelolaan PBB-P2 juga telah

penambahan bangunan diatas tanah,

diterbitkan

belum mempunyai data peta secara

memberikan

dinamis, belum dilakukan penyiapan

kepada

kader pengganti PNS, jika ada yang

penyelewengan. Hanya saja, pemberian

pensiun, dan tempat pembayaran PBB-

sanksi tersebut terasa masih “tebang

P2 belum ada di masing - masing

pilih�

kecamatan, payment point, serta kehadiran

menjawab kendala-kendala yang terjadi.

Bank Jateng belum dirasakan manfaat-

(punishment)

yang

sehingga

melakukan

belum

terkait

mampu

kompetensi

pengelolaan

PBB-P2

sesungguhnya

Pemerintah

telah ada upaya dan langkah yang

Kabupaten Semarang. Beberapa upaya

dilakukan walaupun masih dalam taraf

sebenarnya

di

yang minimal. Untuk itu, pada bagian

antaranya: Menyusun analisis jabatan

pembahasan hasil penelitian, penulis

(anjab) yang memuat tugas pokok,

mencoba

fungsi, dan rincian tugas; Meminta

keragaman kompetensi teknis yang

tambahan pegawai/staf (kepada BKD)

diperlukan. Kompetensi teknis yang

untuk mengisi posisi yang dibutuhkan

dibutuhkan pegawai disesuaikan dengan

dalam mendukung pelaksanaan tugas

tahapan

pengelolaan pajak daerah – meski hal

pendataan dan penilaian, penetapan dan

ini

pelayanan, penerimaan dan manajemen

belum

oleh

pejabat

dan

yang dibutuhkan untuk optimalisasi

Berbagai kendala tersebut bukan dibiarkan

peraturan

hukuman

Keempat,

nya secara maksimal oleh wajib pajak.

berarti

berbagai

telah

terpenuhi;

ditempuh,

Mengirimkan

56

merumuskan

pengelolaan

tingkat

PBB-P2

dan

yaitu


IT, penagihan, dan keberatan dan

teknis tertentu untuk pelaksanaan tugas

pengurangan.

masing-masing.

Upaya penyusunan tingkat dan

Untuk menyusun tingkat dan

ragam kompetensi teknis dilakukan

ragam kompetensi pertama-tama diawali

dengan mendasarkan pada ketentuan PP

dengan melakukan identifikasi unit

No. 101 Tahun 2000 tentang Diklat

organisasi dan fungsi unit organisasi

Jabatan PNS, Perka BKN No. 8 Tahun

yang

2013

Perumusan

DPPKAD Kabupaten Semarang. Fungsi

Standar Kompetensi Teknis PNS, serta

DPPKAD meliputi : 1) Perumusan

Permendagri No. 2 Tahun 2013 tentang

kebijakan teknis dibidang pendapatan,

Pedoman

Pengembangan

Sistem

pengelolaan, keuangan, dan aset daerah,

Pendidikan

dan

Berbasis

2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan

tentang

Pedoman

Pelatihan

bersangkutan,

dalam

hal

ini

Kompetensi di Lingkungan Kementerian

bidang

Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah.

keuangan, dan aset daerah, dan 3) Pem-

Meskipun diklat bukan satusatunya

cara

untuk

pengelolaan

binaan dan pelaksanaan tugas bidang

meningkatkan

pendapatan, pengelolaan keuangan, dan

kompetensi PNS, namun keikutsertaan dalam suatu

pendapatan,

aset daerah.

diklat diyakini dapat

Langkah kedua adalah meng-

meningkatkan pengetahuan, keterampilan,

identifikasi peta jabatan di lingkup

dan sikap PNS yang diikutsertakan

DPPKAD,

dalam diklat dimaksud. Diklat itu dapat

dengan pengelolaan pajak daerah. Peta

berupa diklat struktural, teknis, dan

jabatan pengelola PBB-P2 meliputi :

fungsional. Dalam konteks pengelolaan

Kepala Dinas, Kepala Bidang Pajak

PBB-P2 yang dibutuhkan saat ini lebih

Daerah, Kepala Seksi Pendaftaran dan

mengarah kepada diklat teknis. Di

Pendataan, Kepala Seksi Perhitungan

dalam Pasal 12 ayat (1) PP No. 101

dan Penetapan, Kepala Seksi Pem-

Tahun 2000 disebutkan bahwa “Diklat

bayaran, penagihan, dan penyelesaian

Teknis dilaksanakan untuk mencapai

pelanggaran, dan Kepala Unit Pelaksana

persyaratan kompetensi teknis yang

Teknis Dinas (UPTD). Para pejabat

diperlukan untuk melaksanakan tugas

tersebut memiliki staf/pelaksana yang

PNS�. Selanjutnya dalam penjelasan

akan

disebutkan, kompetensi teknis adalah

mewujudkan tugas dan fungsi DPPKAD,

kemampuan PNS dalam bidang-bidang

terutama dalam pengelolaan PBB-P2.

57

terutama

melaksanakan

yang

tugas

kerkait

dalam


Langkah ketiga mengidentifikasi

yang dimulai dengan identifikasi fungsi

fungsi-fungsi jabatan yang ada di

jabatan, dilanjutkan dengan identifikasi

Bagian Pajak Daerah DPPKAD, fungsi

unit kompetensi, dan terakhir akan

jabatan diperoleh dari dokumen analisis

diperoleh

ikhtisar

jabatan (anjab) yang tersedia. Fungsi-

Pemetaan

kompetensi

fungsi jabatan dalam organisasi ini

terkesan ‘bertele - tele’ namun akan

selanjutnya dapat ditelusuri menjadi

diperoleh hasil yang memuaskan.

unit-unit kompetensi yang diperlukan baik

kompetensi

manajerial

unit

kompetensi. ini

memang

Dari pembahasan tersebut maka

(bagi

di bagian akhir penyajian dan pem-

pejabat struktural) maupun kompetensi

bahasan data penelitian ini disampaikan

teknis

fungsional

tingkat dan ragam kompetensi teknis

organisasi,

dalam

(pelaksana/pejabat

umum).

Dalam

konteks

pejabat

struktural

maupun

pengelolaan

PBB-P2.

Para

pejabat

pegawai DPPKAD diharapkan dapat

fungsional dituntut memiliki kompetensi

memiliki kemampuan manajerial dan

manajerial maupun kompetensi teknis,

kompetensi teknis yang dipersyaratkan

namun ada batas-batas yang membeda-

dalam upaya mewujudkan pengelolaan

kan di antara keduanya.

PBB-P2 secara professional, diantaranya

Unit kompetensi disini terdiri atas

kompetensi dalam tahap pendataan dan

kompetensi manajerial dan kompetensi

penilaian, yang meliputi pemahaman

teknis. Kompetensi manajerial diper-

substansi peraturan perundangan tentang

untukkan bagi pejabat struktural dan

perpajakan,

kompetensi teknis bagi staf / pelaksana.

teknis pendaftaran dan pendataan wajib

Namun demikian dimungkinkan pejabat

pajak, merumuskan kebijakan teknis

struktural pun memiliki kompetensi

pemungutan pajak daerah, merumuskan

teknis meskipun dalam tingkat yang

estimasi

rendah/sedikit.

menginventarisasi jenis dan sumber

Penyusunan standar kompetensi teknis

PNS

dengan

merumuskan

pendapatan

pajak

kebijakan

daerah,

pendapatan pajak daerah, menginven-

menggunakan

tarisasi objek dan subjek pajak daerah

instrumen Perka BKN No. 8 Tahun

(tanah dan bangunan),

2013 belum banyak dilakukan oleh

data objek dan subjek pajak daerah,

instansi pemerintah, terutama peme-

mencatat data objek dan subjek pajak

rintah daerah. Untuk itu, simulasi yang

daerah, mengelolat data objek dan

penulis gunakan dalam penelitian ini

subjek pajak daerah, mengoreksi data,

58

menghimpun


menganalisa data, laporan

monev, menyusun

pertanggung

jawaban,

KESIMPULAN

dan

Manifestasi dari desentralisasi

menyampaikan saran dan pertimbangan.

fiskal tersebut adalah terbitnya UU No.

Pada tahapan penetapan dan

28 Tahun 2009. Menurut Undang-

penilaian, ragam kompetensi yang harus

Undang No.28 Tahun 2009 tentang

dimiliki antara lain: merumuskan bahan

Pajak Daerah dan Restribusi Daerah,

kebijakan teknis, menghitung pajak

Pajak Daerah yang selanjutnya disebut

daerah, membuat surat ketetapan pajak

PDRD adalah kontribusi wajib kepada

daerah, menyampaikan surat ketetapan

Daerah yang terutang oleh orang pribadi

pajak daerah, melakukan perhitungan

atau badan yang bersifat memaksa

dan verifikasi, menyampaikan laporan

berdasarkan

perkembangan data, penambahan dan

tidak

pengurangan,

langsung

menyusun

konsep

undang-undang,

mendapatkan dan

dengan

imbalan

secara

digunakan

untuk

penetapan NPWP, merumuskan kebijakan

keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya

teknis operasional, mengintervensi jenis

kemakmuran

dan sumber penerimaan pajak, monev,

Undang-undang tentang otonomi daerah

menyusun laporan pertanggungjawaban,

dan

dan menyampaikan saran dan pertimbangan.

konsekuensi pada kemandirian daerah

Pada

tahap

penerimaan

dan

dalam

rakyat.

desentralisasi

Implementasi

fiskal

membawa

mengoptimalkan

penerimaan

manajemen IT, kompetensi teknis meliputi

daerahnya.

menciptakan program yang berkenaan

daerah ini sangat penting bagi daerah

dengan

dan

dalam rangka menunjang pembiayaan

mengoperasikan perangkat komputer.

pembangunan secara mandiri dan ber-

Sedangkan

penagihan,

kelanjutan. Sumber penerimaan daerah

kompetensi yang perlu dikembangkan

yang dapat menjamin keberlangsungan

adalah melakukan penyitaan kekayaan

pembangunan di daerah dapat diwujud-

dan aset WP (Jurusita pajak). Selanjutnya,

kan dalam bentuk Pendapatan Asli

pada tahap keberatan dan pengurangan,

Daerah (PAD).

pengelolaan

pada

tahap

pajak,

kompetensi teknisnya adalah meng-

Optimalisasi

penerimaan

Pengelolaan pajak bumi dan

analisis argumen yang diajukan dalam

bangunan

rangka pengurangan pajak yang harus

(PBB-P2) – satu dari lima sektor PBB –

dibayar oleh WP.

yang diserahkan kepada pemerintah kabupaten

59

perdesaan

dan

dan

kota

perkotaan

memerlukan


persiapan yang matang dari pemda agar

dapat berjalan maksimal di berbagai

dapat memberikan efek yang maksimal

tahapan

dalam peningkatan PAD. Di antara

penilaian,

kesiapan pemda adalah tekait dengan

pengawasan, dan lain-lain, karena tidak

SDM pengelola yang bertugas pada

sebanding dengan jumlah dan kualitas

satuan kerja perangkat daerah (SKPD)

Sumber Daya Manusia, sarana kerja

pendapatan dan pengelolaan keuangan

yang dimiliki dengan beban kerja yang

dan aset daerah.

harus dilaksanakan.

kegiatan,

yakni

penetapan,

pendataan, penagihan,

Pengelolaan PBB-P2 di DPPKAD

Terkait dasar hukum pengelolaan

Kabupaten Semarang belum sepenuhnya

PBB-P2 di lingkup Kabupaten Semarang,

didukung dengan kompetensi SDM

perlu penyempurnaan pengaturan tata

pengelola yang memadai baik dari sisi

hubungan kerja (SOTK) dan peraturan

kuantitas maupun kualitas. Hal ini

bupati yang dianggap kurang relevan

berdampak pada menurunnya capaian

atau memang memerlukan pengaturan

target pemungutan PBB-P2 pada Tahun

tambahan, untuk mengatasi kurangnya

2012 yang lalu. Usulan penambahan

jumlah dan kualitas SDM pengelola

Sumber Daya Manusia pengelolaan

PBB-P2 perlu dilakukan koordinasi

PBB-P2 yang telah direkomendasikan

yang

Badan Anggaran DPRD, selama hampir

Kepegawaian Daerah (BKD). Selain itu,

1 tahun belum ada direalisasikan oleh

perlu

pemerintah

ini

kepala UPTD, para camat, kepala

menyebabkan peta kompetensi Sumber

desa/lurah dan perangkat desa/kelurahan

Daya Manusia pengelola PBB-P2 di

yang

DPPKAD belum sesuai dengan standar

pendapatan PBB-P2 perlu dilakukan

kompetensi yang diatur dalam Peraturan

pendataan dan penilaian ulang yang

Kepala BKN No. 8 Tahun 2013.

sebelumnya diawali dengan pelatihan

daerah.

Langkah ditempuh

untuk

pengelolaan

dan

Hal

upaya

mengatasi

SDM

lebih

intens

dilakukan

ada,

dengan

koordinasi

untuk

Badan dengan

mengoptimalkan

yang

para petugas di DPPKAD, dan perlu

kendala

disusun tingkat dan ragam kompetensi

pengelola

telah

teknis

dengan

berpedoman

pada

dilakukan, namun belum sebanding

Peraturan Kepala BKN No.8 Tahun

dengan banyaknya kewenangan yang

2013

diserahkan kepada DPPKAD untuk

kompetensi teknis pegawai negeri sipil.

mengelola

PBB-P2.

Hal

ini

tentang

SKTPNS

–

standar

-----------------------------------

menyebabkan pelaksanaan tugas belum

60


DAFTAR PUSTAKA

Smith, B.C, 1985, Decentralisation, The territorial Dimension of The State, London, Allen and Unwin. Spradley, James P. 1997. Metode Etnografi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yustika, Ahmad Erani ed., 2008, Desentralisasi Ekonomi di Indonesia, Kajian Teoritis dan Realitas Empiris, PT. Bayumedia dalam Rusdianto, TT, makalah Desentralisais Fiskal dalam Negara Kesatuan (Unitary State). Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian di Daerah. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Keputusan Kabadandiklat Prov. Jateng No. 893/4473/2011 tentang Petunjuk Teknis Mekanisme Penelitian bagi Widyaiswara Bandiklat Prov. Jateng Peraturan Kepala BKN No. 8 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Teknis Pegawai Negeri Sipil Peraturan Kepala LAN RI Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Orasi Ilmiah Widyaiswara; Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengembangan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah http://dycandewi15.blogspot.com/2012/ 12/pengaruh-pajak-daerahterhadap.html, diakses pada tanggal 17 Maret 2013. http://imammukhlis.files.wordpress.com /2012/01/peran-pajak-daerah-

Creswell, J.W. 1994. Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches. London : Sage Publications. Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Research Design. California: Sage Publications, Inc. Denzin & Lincoln. 1998. Handbook of Qualitative Research. London: Sage Publications. Huberman, A. Michael dan Mathew B.Miles, 1984, Analisis Data Kualitatif Model Miles dan Huberman, terj. Tjetjep Rohindi Rohidi, Jakarta: UI Press. Kuhn, Thomas. 2005. The Structure of Scientific Revolutions. (terjemahan). Bandung: Remaja Rosdakarya. Kumorotomo, Wahyudi. 2008, Desentralisasi Fiskal: Politik dan Perubahan Kebijakan19742004, Jakarta: Kencana. Lembaga Administrasi Negara, 2008, Manajemen Pemerintahan Daerah, Pusat Kajian Kinerja Otonomi Daerah LAN, Jakarta. Lincoln, Y. S. & Guba, E. G. (1985). Naturalistic Inquiry. Beverly Hills, CA: Sage. Moleong, Lexy J. 1993. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyana, Deddy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Paradigma Baru Ilmu. Rahayu, Ani Sri, 2010, Pengantar Kebijakan Fiskal, PT. Bumi Aksara, dalam Rusdianto, TT, makalah Desentralisais Fiskal dalam Negara Kesatuan (Unitary State). Rondinelli, D & Nellis, J, 1986, ‘Assessing Decentralisation Policies: A Case for Cautious Optimism’, Development Policy Review IV, I, p.5.

61


dalam-meningkatkanpendapatan-asli-daerah.pdf, diakses pada tanggal 17 Maret 2013. http://www.semarangkab.go.id/skpd/bap peda/images/stories/dok_perenca naan/RKPD2012/06.%20rkpd%2 02012%20bab%20iii.pdf, diakses pada tanggal 17 Maret 2013. http://www.pajak.go.id/content/pengalih an-pbb-perdesaan-dan-perkotaan, diakses pada 19 November 2013. http://ekonomi.kompasiana.com/monete r/2012/12/25/bisakah-berharappengelolaan-pbb-p2-akan-lebihbaik-ditangan-pemda513779.html, diakses pada 20 Desember 2013. http://tolengadekdewe.wordpress.com/a bout/metode-penelitiankualitatif-grounded-theoryapproach/ diakses pada tanggal 27 Desember 2013. http://jofipasi.wordpress.com/2013/01/2 3/research-design-qualitativequantitative-approachesbyjohn-w-creswell/ diakses pada tanggal 27 Desember 2013. http://www.menulisproposalpenelitian.c om/2011/12/pendekatanfenomenologi-dalam.html, diakses pada tanggal 27 Desember 2013. http://rorophei.blogspot.com/2013/07/m etodologi-case-study-reviewsingkat.html, diakses pada tanggal 27 Desember 2013. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/han dle/123456789/54788/BAB%20I I%20Tinjauan%20Pustaka.pdf?s equence=5, diakses pada tanggal 27 Desember 2013. http://repository.unhas.ac.id/bitstream/h andle/123456789/1732/BAB%20 III%20%282%29.pdf?sequence= 3, diakses pada tanggal 27 Desember 2013.

http://pusdiklatwas.bpkp.go.id/files/post /20131202_165852/KTI%20PBB -P2%20biasa.pdfevaluasikesiapan pemerintah daerah dalam mengelola PBB P2�, diakses pada tanggal 27 Desember 2013. ----------------------

62


HASIL PENILAIAN KOMPETENSI KEPEMIMPINAN TAKTIKAL PESERTA DIKLATPIM TINGKAT III DI BADAN DIKLAT PROVINSI JAWA TENGAH Oleh: Enny Karnawati ABSTRAK Kompetensi yang dibangun pada Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tk.III adalah kompetensi kepemimpinan taktikal. Diklatpim Tk.III pola pembaharuan (selama 93 hari) dengan lima tahap dan lima agenda pembelajaran, apakah dapat meningkatkan kompetensi kepemimpinan taktikal bagi peserta Diklatpim Tk.III ?Guna menjawab pertanyaan tersebut, dilakukan penelitian Hasil Evaluasi Kepemimpinan Peserta Diklatpim Tk.III Angk.I, II, III di Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah. Tujuan penelitian yaitu: 1) Menganalisis kemampuan peserta diklat dalam merancang proyek perubahan, dan 2) Menganalisis kemampuan peserta diklat dalam melaksanakan proyek perubahan. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan teori tentang evaluasi diklat khususnya evaluasi Diklatpim Tk.III Pola Pembaharuan. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai masukan kepada penyelenggara (dan tenaga kediklatan lainnya) diklat dalam evaluasi Diklatpim Tk.III Pola Pembaharuan. Metode penelitian berupa studi dokumentasi terhadap hasil evaluasi kepemimpinan peserta Diklatpim Tk.III Angk.I, II, dan III. Hasil penelitian terhadap hasil nilai kepemimpinan 90 peserta yang mengikuti Diklatpim Tk.III, dinyatakan 81 peserta lulus (90% kompeten) dan 9 peserta (10%) dinyatakan ditunda kelulusannya (belum kompeten). Dapat disimpulkan bahwa: 1) Kompetensi peserta Diklatpim Tk.III secara rata-rata ada peningkatan kompetensi dalam Perencanaan Inovasi, nilai rata-rata 65,44 kualifikasi Cukup Memuaskan, 2) Kompetensi peserta Diklatpim Tk.III secara ratarata ada peningkatan kompetensi dalam Manajemen Perubahan, nilai rata-rata 71,04 kualifikasi Cukup Memuaskan. Saran: Para Coach untuk membangkitkan peserta untuk memilih jenis inovasi yang merupakan gagasan baru dan mendorong peserta untuk lebih tajam dalam menganalisis Stakeholder, Mentor lebih meningkatkan peranannya, Penyelenggara memilih lokasi benchmarking yang banyak best practice, dan Widyaiswara meningkatkan kompetensinya, serta Narasumber memberikan masukan pada saat seminar Rancangan Proyek Perubahan. Kata kunci: Diklat, Evaluasi, Kepemimpinan Taktika, inovasi.

(kinerja)-nya, pola pikir (mind

I. PENDAHULUAN

set)-nya,

A. Latar Belakang Dalam

dan

budaya

kerja

penyelenggaraan

(culture set)-nya dalam preses

pemerintahan daerah dan pem-

perubahan, sehingga berkontribusi

bangunan, sangat diperlukan PNS

dalam menunjang keberhasilan

yang mampu memainkan peran

agenda pembangunan disetiap

sebagai

tahapan Rencana Pembangunan

�Role

Model�

yaitu

individu yang bisa dijadikan contoh

dalam

prestasi

Jangka Menengah (RPJM).

kerja

63


Memasuki era RPJM III di

menjadi kompeten, diperlukan

Tahun 2015 - 2019 yaitu era

pendidikan dan pelatihan (diklat)

memantapkan

PNS yang mengacu pada kom-

secara

pembangunan

menyeluruh

dengan

petensi

jabatan.

Kompetensi

kompetitif, perekonomian yang

jabatan PNS adalah kemampuan

berbasis Sumber Daya Alam

dan karakteristik yang dimiliki

(SDA) yang tersedia, Sumber

oleh

Daya

yang

pengetahuan, ketrampilan, dan

kemampuan

sikap perilaku yang diperlukan

Ilmu pengetahuan dan teknologi

dalam pelaksanaan tugas jabatan.

Manusia

berkualitas,

(SDM)

serta

(iptek), maka Pegawai Aparatur Sipil

Negara

memiliki

(ASN)

kompetensi

melaksanakan

tugas

ngunan

yang

Terkait

dengan

seorang

PNS

Kebijakan

berupa

pemerintah

harus

mengenai

dalam

yang perlu dimiliki oleh PNS

pemba-

pemangku

diamanatkan.

standar

jabatan

eselon III sudah

kompetensi

kompetensi

diatur dalam

Kepala

LAN

Pegawai ASN, dalam Undang-

No.540/XII/10/6/2001

tentang

Undang (UU) No. 5 Tahun 2014

Pedoman Penyelenggaraan Pen-

tentang Aparatur Sipil Negara,

didikan dan Pelatihan Kepemim-

pada Pasal 69 ayat (1), tertulis:

pinan

�Pengembangan

kenyataannya,

karier

Keputusan

struktural

PNS

Tingkat

III.

Namun

kurikulum

dan

dilakukan berdasarkan kualifikasi,

metode pembelajaran yang diatur

kompetensi, penilaian kinerja,

dalam kebijakan tersebut, menurut

dan kebutuhan Instansi

Peme-

hasil penelitian yang dilakukan

ayat

oleh Trihadi (2003) disimpulkan

(3), bahwa kompetensi PNS di

bahwa Diklatpim Tk.III tidak

antaranya

berpengaruh signifikan terhadap

rintah.

Dijelaskan

yaitu:

pada

kompetensi

manajerial, yang diukur dari

kinerja pejabat eselon III.

tingkat pendidikan dan pelatihan

Dalam Keputusan Kepala

struktural atau manajemen, dan

Lembaga Administrasi Negara

pengalaman

(Kepka-LAN)

Dengan membekali

kepemimpinan. demikian, para

PNS

untuk

No.540/XII/10/6/2001,

agar

struktur

kurikulum yang disusun dalam

64


empat kajian, yaitu: Kajian Sikap

Upaya pemerintah mengatasi

dan Perilaku, Kajian Manajemen

kondisi

Publik,

Pembangunan,

strategi manajemen perubahan

dan Aktualisasi, diberikan secara

(change menegement) yang harus

klasikal (on-class) selama 34 hari

dilaksanakan oleh lembaga di

kerja. Peserta Diklatpim Tk.III

tingkat Pusat dan tingkat Peme-

hanya dituntut memenuhi kelulusan

rintah Daerah, dengan harapan

dari aspek Sikap dan Perilaku

ada pergeseran menuju kearah

(bobot nilai 45%) dan aspek

kinerja yang lebih baik. Dengan

Akademis

penguasaan

demikian, PNS sebagai individu

materi (bobot nilai 55%). Pada

atau anggota kelompok dapat

aspek akademis, Kertas Kerja

dijadikan contoh, baik dalam

Perseorangan (KKP) yang berupa

prestasi kerja (kinerja)-nya dan

Rencana

perilakunya,

Kajian

atau

Kerja

Peningkatan

tersebut,

melakukan

sehingga

dapat

Kinerja yang seharusnya di-

dikatakan sebagai agen peru-

laksanakan

bahan (agent of change).

di

unit

kerjanya

setelah selesai diklat, sangat sulit

Pelaksanaan Diklatpim bagi

diimplementasikan dengan berbagai

pejabat struktural dimaksudkan

alasan, diantaranya tidak ada

untuk memperbaiki kelemahan

dukungan dari atasan langsung.

atau kekurangan yang dimiliki

Hal inilah yang menjadi per-

oleh

timbangan, perlunya ada peru-

melaksanakan

bahan struktur kurikulum dan

menjadi tugas dan tanggung-

metode pembelajaran, sehingga

jawabnya agar menjadi lebih

diharapkan adanya output dari

efektif. Adanya competency gap

pembelajaran Diklatpim Tk.III

(kesenjangan kompetensi) bagi

yang

dapat

pejabat struktural inilah yang

kompetensi

sebenarnya menjadi tujuan utama

peserta diklat, yang berdampak

penyelenggaraan suatu program

pada

benar-benar

meningkatkan

PNS

dalam kegiatan

rangka yang

peningkatan

kinerja

diklat. Memang idealnya, sebelum

maupun

kinerja

seseorang

individu organisasi.

menjadi

peserta

Diklat, terlebih dahulu sudah harus diketahui competency gap

65


yang dimiliki oleh seorang calon

kompetensinya

peserta diklat tersebut. Hal ini

standar kompetensi yang telah

dimaksudkan agar para peserta

ditetapkan bagi jabatan tertentu.

diklat

menjalankan

sesuai

dengan

aktivitas

Kompetensi jabatan eselon

pembelajaran yang benar-benar

I adalah kompetensi kepemim-

belum

namun

pinan visioner, yaitu kemampuan

rangka

berkolaborasi dengan stakeholder

pelaksanaan tugas dan tanggung-

strategis untuk menangani isu

jawabnya.

Inilah yang perlu

nasional strategis, dan memimpin

dicermati lebih lanjut dalam

peningkatan kinerja instansinya

proses identifikasi kompetensi

melalui penetapan visi atau arah

seorang calon peserta diklat.

kebijakan yang tepat. Kompetensi

Dengan

jabatan

diketahuinya,

diperlukan

dalam

demikian,

pengisian

eselon

II

adalah

kesenjangan kompetensi tersebut

kompetensi kepemimpinan strategis,

seharusnya dapat diatasi dengan

yaitu

kemampuanmenetapkan

pemberian materi pembelajaran

strategi

kebijakan

(mata diklat) dalam kurikulum

dan

dan metode pembelajaran yang

implementasi strategi kebijakan

sesuai,

sehingga

tersebut.

diklat

dapat

pelaksanaan menghasilkan

memimpin

instansinya keberhasilan

Kompetensi jabatan

eselon III adalah kompetensi

kompetensi kepemimpinan yang

kepemimpinan

diharapkan

kemampuan menjabarkan visi

guna

menutupi

kesenjangan yang ada.

taktikal,

yaitu

Hal

dan misi instansi ke dalam

menjadi

alasan

program instansi dan memimpin

diklat

yang

keberhasilan pelaksanaan program.

pendekatannya berdasarkan pada

Kompetensi jabatan eselon IV

standar

adalah

inilah

yang

diperlukannya

kompetensi

yang

kompetensi

kepemim-

dibutuhkan. Dalam pendekatan

pinan operasional, yaitu kemampuan

ini, kurikulum diklat sebaiknya

membuat perencanaan kegiatan

disusun dengan memperhatikan

instansi dan memimpin keber-

kebutuhan peserta dan organisasi

hasilan implementasi pelaksanaan

secara spesifik dalam rangka

kegiatan tersebut.

meningkatkan kemampuan dan

66


Kurikulum diklat diharap-

Dalam rangka meningkat-

kan disusun dengan mata diklat

kan kompetensi kepemimpinan

yang secara spesifik dibutuhkan

para

untuk

lingkungan

memenuhi

kekurangan

pejabat

eselon

III

Provinsi

di

Jawa

dalam penguasaan yang diperlu-

Tengah, Badan Diklat Provinsi

kan

jabatan,

Jawa Tengah telah menyeleng-

standar

garakan

dalam

sehingga

dari

suatu setiap

Diklatpim

Tk.

III

kompetensi yang ada tersebut

sebanyak 57 Angkatan (Tahun

akan

2001

disusun

diklat

berbagai mata

yang dapat membekali

s.d.

2013)

berpedoman

dengan

pada

kurikulum

peserta diklat untuk mencapai

yang diatur Kepka-LAN No.540/

standar kompetensi yang telah

XIII/10//6/2001

ditetapkan. Metode pembelajaran

tentang Pedoman Penyelenggaraan

yang dikembangkan juga harus

Pendidikan dan Pelatihan Kepe-

mengarah pada upaya pemenuhan

mimpinan Tingkat III. Namun,

kebutuhan peserta dan organisasi

penyelenggaraan Diklatpim Tk.

terhadap suatu kompetensi yang

III dengan kurikulum tersebut,

sesuai dengan tingkat jabatan

oleh beberapa pihak dipandang

peserta diklat. Dalam sistem ini,

kurang berhasil meningkatkan

peserta mengikuti suatu program

kinerja organisasi. Hasil pene-

diklat dengan mata diklat yang

litian

dipandang perlu untuk menunjang

terhadap 80 alumni Diklatpim

kompetensinya. Artinya pengem-

Tk.III Angkatan 25 s.d. 34

bangan program diklat diarahkan

menyimpulkan

(kesimpulan

pada basis kompetensi, guna

keempat)

hasil

untuk menutupi competency gap

belajaran Diklatpim Tk.III belum

dari peserta diklat itu sendiri.

dapat

Struktur

organisasi secara keseluruhan,

kurikulum

disusun

Lilin

Tahun

Budiati

bahwa

meningkatkan

2001

(2012)

pem-

kinerja

secara baik dengan mata diklat

hanya bersifat individual.

yang sesuai dengan kebutuhan

inilah yang menjadi rekomendasi

untuk mencapai kompetensi yang

bahwa

diharapkan.

Diklatpim

diperlukan Tk.III

Hal

kebijakan khususnya

proses evaluasi secara keseluruhan.

67


Dalam

rangka

merespon

dan bertanggungjawab dalam

kritik tersebut dan untuk dapat membentuk

sosok

memimpin unit instansinya;

pejabat

2. Menjabarkan visi dan misi

struktural eselon III yang handal,

instansinya ke dalam program-

maka LAN telah menetapkan

program instansi;

suatu kebijakan penyelenggaraan

3. Melakukan kolaborasi secara

Diklatpim Tk.III yang inovatif,

internal dan eksternal dalam

yaitu

penyelenggaraan

diklat

mengelola program-program

yang

memungkinkan

peserta

instansi ke arah efektifitas

mampu menerapkan kompetensi

dan

yang

program;

telah

dimiliki

dari

pembelajaran di kelas. Kebijakan

efisiensi

4. Melakukan

pelaksanaan

inovasi

sesuai

penyelenggaraan Diklatpim Tk.III

bidang tugasnya, guna me-

yang inovatif yaitu dengan pola

wujudkan program-program

pembaharuan

instansi yang lebih efektif

yang

tertuang

dalam Perka-LAN No.12 Tahun

dan efisien;

2013 bertujuan mengembangkan

5. Mengoptimalkan seluruh

kompetensi kepemimpinan taktikal

potensi sumber daya internal

pada pejabat struktural eselon III.

dan eksternal organisasi

Kompetensi kepemimpinan taktikal,

dalam implementasi program

yaitu kemampuan menjabarkan

unit instansinya.

visi dan misi instansi ke dalam

Penyelenggaraan

program instansi dan memimpin

Diklatpim Tk III pada Tahun

keberhasilan pelaksanaan program

2014

tersebut, yang diindikasikan dengan

kurikulum

kemampuan dalam:

sesuai Perka-LAN No.12 Tahun

1. Mengembangkan

harus pola

menggunakan pembaharuan

karakter

2013 yang ditetapkan pada 24

dan sikap perilaku integritas

September 2013. Kondisi yang

sesuai

mendesak

dengan

peraturan

perundang-undangan

ini

mengakibatkan

dan

munculnya berbagai kesulitan

menjunjung

dalam implementasinya, misalnya:

tinggi etika publik, taat pada

(1) kurangnya sosialisasi kepada

nilai-nilai, norma, moralitas

para mentor (atasan langsung

kemampuan

68


peserta Diklatpim Tk.III), (2)

di Badan Diklat Provinsi

kurang

Jawa

mantapnya

penyiapan

Tengah,

dapat

widyaiswara dalam penerapan

meningkatkan

kompetensi

kurikulum Diklatpim Tk III pola

kepemimpinan

dalam

pembaharuan,

menyusun

yang

hanya

mengikuti Training of Fasilitator

Rancangan

Proyek Perubahan?

(TOF, sebatas memahami proses

b. Apakah keikutsertaan sebagai

pembelajaran), yang semestinya

peserta

perlu

Pola Pembaharuan Tahun

dilanjutkan

Training

of

mengikuti

Diklatpim Tk.III

Trainer

(TOT)

2014

substansi mata diklat.

Maka

Provinsi

di

Badan Jawa

Diklat Tengah,

yang menjadi pertanyaan adalah:

dapat meningkatkan kom-

Apakah Diklatpim Tk III pola

petensi kepemimpinan dalam

pembaharuan

melaksanakan

benar

tersebut

dapat

benar-

meningkatkan

Proyek

Perubahan?

kompetensi kepemimpinan taktikal peserta diklat?

Oleh sebab itu

2. Rumusan Masalah

dipandang perlu untuk dilakukan

Apakah hasil evaluasi

pengkajian tentang hasil evaluasi

peserta Diklatpim Tk. III Pola

kepemimpinan peserta Diklatpim

Pembaharuan

Tk III Angkatan I, II, III yang

peningkatan kompetensi kepe-

diselenggarakan di Badan Diklat

mimpinan taktikal?

Provinsi

Jawa

Tengah

pada

menunjukkan

Berdasarkan

Tahun 2014.

masalah

tersebut

rumusan diajukan

beberapa pertanyaan penelitian B. Identifikasi dan Rumusan

sebagai berikut: a. Apakah

Masalah

hasil

evaluasi

terhadap kemampuan peserta 1. Identifikasi Masalah

Diklatpim

a. Apakah

dengan

keikut-

sertaan

sebagai

peserta

Diklatpim

Tk.III

Tk.

III

Pola

Pembaharuan dalam merancang proyek perubahan

Pola

menunjukkan peningkatan

Pembaharuan Tahun 2014

kompetensi peserta sesuai

69


dengan indikator Penilaian

2. Manfaat

Perencanaan Inovasi? b. Apakah

hasil

praktis

dari

penelitian ini adalah sebagai

evaluasi

masukan kepada penyeleng-

terhadap kemampuan peserta

gara (dan tenaga kediklatan

Diklatpim

lainnya)

Tk.III

Pola

diklat

dalam

Pembaharuan dalam me-

evaluasi Diklatpim Tk. III

laksanakan proyek perubahan

Pola Pembaharuan.

menunjukkan peningkatan kompetensi peserta sesuai

II. TINJAUAN PUSTAKA

dengan indikator Penilaian

A. Pengembangan Sumber Daya

Manajemen Perubahan?

Manusia pada Organisasi Publik

C. Tujuan Penelitian 1. Menganalisis peserta dalam

Istilah kemampuan

(Human

Resource) ada dalam konteks

Diklatpim

Tk.III

sektor bisnis, merupakan orang-

merancang

proyek

orang yang bekerja dalam suatu

perubahan;

organisasi

2. Menganalisis peserta

SDM

kemampuan

Diklatpim

sektor

bisnis.

Sedangkan SDM dalam konteks

Tk.III

sektor

publik,

di

Indonesia

dalam melaksanakan proyek

merupakan orang - orang yang

perubahan.

bekerja dalam organisasi publik, yang pada umumnya sebagai

D. Manfaat Penelitian

PNS yang memiliki tugas utama

Hasil penelitian ini diharap-

memproduksi barang tak ber-

kan dapat memberikan manfaat,

wujud atau jasa, diistilahkan

setidaknya pada dua dimensi,

sebagai public service delivery

yaitu:

(Vandenabeele, 2007).

1. Manfaat teoritis dari penelitian

ini

adalah

Brown et.al. (2001: 14)

untuk

menyatakan : �organization cannot

mengembangkan teori tentang

function without healthy personnel�,

evaluasi diklat khususnya

yang artinya organisasi tidak

evaluasi Diklatpim Tk.III

dapat berfungsi tanpa adanya

Pola Pembaharuan;

pegawai yang sehat. Ungkapan

70


”sehat” yang dimaksudkan adalah

B. Kepemimpinan sebagai Kom-

sehat yang mencakup sehat fisik, sehat

mental/spiritual,

petensi Dasar

sehat

Menurut Handoko (2001:

moral, dan intelektualitas yang

294), kepemimpinan merupakan

tercermin

kemampuan

pada

kompetensi

seseorang

untuk

personal, yang dapat dimanfaat-

mempengaruhi orang-orang agar

kan

dalam

mengikuti

melakukan pekerjaan (Manninen

ajakannya

dan Vitalla, 2007).

keputusan

secara

maksimal

Pengembangan SDM sebagai

bimbingan dalam

atau

mengambil

tertentu.Kepemimpinan

dalam

bagian integral dari manajemen

bahasa Inggris disebut ”leader

SDM, memiliki peranan yang

ship”, berarti ”being a leader

strategis dalam kerangka pen-

power

capaian tujuan organisasi. Dalam

”qualities of leader. Rivai (2005:

arti luas, pengembangan SDM

2), kepemimpinan merupakan

secara substansi dipahami sebagai

proses

proses

menentukan organisasi, memotivasi

peningkatan

kemampuan,

potensi/

kompetensi,

dan

of

leading”

mempengaruhi

atau

dalam

perilaku pengikut untuk men-

karier seseorang. Pengembangan

capai

(development) merupakan kesem-

untuk memperbaiki kelompok

patan belajar untuk membantu

dan budayanya.

individu

dapat

berkembang

tujuan,

mempengaruhi

Kepemimpinan dapat dilihat

dalam jangka panjang. Pengem-

dari beberapa sudut pandang:

bangan dapat berupa pendidikan

1. Kepemimpinan

formal,

pengalaman

hubungan kemampuan

interpersonal, untuk

kerja,

dari

sudut

pandang pemimpin (leader)

serta

dapat

membantu

dilihat

pendekatan

dengan

”trait”

(sifat

pegawai mempersiapkan masa

bawaan dari lahir), ”style”

depan (Noe dalam Sudarmanto,

(gaya), ”skill” (keahlian);

2009: 229).

2. Kepemimpinan

dari

sudut

pandang pengikut (follower) dapat

71

dilihat

dengan


pendekatan

situasional,

b. Participating,

contingency, dan path-goal; 3. Kepemimpinan pandang

dari

hubungan

pemimpin

dan

diterapkan

pada pegawai yang memiliki

sudut

kompetensi dan bisa me-

antara

lakukan

pengikut,

tidak

pekerjaan, memiliki

tetapi

motivasi/

dapat dilihat dengan pen-

kemauan untuk melaksanakan

dekatan kepemimpinan tran-

tugas.

saksional dan kepemimpinan transformasional

c. Delegating, diterapkan bila

(Aribowo,

pegawai memiliki kompetensi

2012: 45). Terkait

dan motivasi untuk melakdengan

situasi,

sanakan tugasnya. Pemimpin

Hersey dan Blanchard (dalam

hanya mendelegasikan tugas

Ancok, 2012: 61) memperjelas

kepada pegawainya, karena

bahwa

bisa melakukan sendiri.

disebut

kepemimpinan

situasional, apabila pemimpin memperlakukan

d. Telling, dilakukan pemimpin

pengikutnya

pada saat pegawainya tidak

sesuai kematangan penggikut/

memiliki

anggota yang ditentukan oleh

motivasi.Pemimpin memberi

tingkat kompetensi dan motivasi

perintah secara rinci tentang

yang dimiliki. Pemimpin harus

pekerjaan yang harus di-

bisa memastikan apakah pengikut

laksanakan.

memiliki

dan

dan

Kepemimpinan situasional

motivasi/kemauan untuk melaku-

yang diperkenalkan Hersey dan

kan pekerjaan. Ada empat tipe

Blanchard, sebenarnya sudah ada

kepemimpinan situasional, yaitu:

dalam budaya Indonesia, yang

a. Couching/Selling, dilakukan

diperkenalkan oleh Ki Hajar

pemimpin

kompetensi

kompetensi

bila

pegawai/

Dewantara pada Tahun 1939,

anggotanya belum memiliki

bahwa

kompetensi untuk melakukan

melakukan tiga hal yaitu: Ing

suatu pekerjaan, tetapi me-

ngarso sung tulodo, Ing madyo

miliki

mangun

motivasi/kemauan.

Dengan demikian pemimpin

pemimpin

handayani.

bertindak sebagai pelatih.

72

karso,

yang

Tut

baik

wuri


Menurut

Ancok

(2012:

maju dan berkembang dalam

120), kepemimpinan transfor-

karier dan kehidupannya.

masional akan memacu muncul-

4) Motivasi yang inspirasional

nya inovasi dalam organisasi.

(inspirational

Dijelaskan oleh Bass (dalam

adalah sifat pemimpin yang

Ancok, 2012: 130-132), bahwa

memberikan inspirasi dalam

ada empat ciri kepemimpinan

bekerja, mengajak pengikut-

transformasional, yaitu:

nya untuk mewujudkan cita-

1) Pengaruh

cita bersama agar hidup dan

yang

diidealkan

(idealized influence), adalah

karya

sifat-sifat keteladanan (role

bermakna.

model)

yang

motivation)

mereka

menjadi

ditunjukkan

kepada pengikut dan sifat-

C. Pendidikan

sifat yang dikagumi pengikut

(Diklat)

dari pemimpinnya.

dan

Pelatihan

Pemim-

Menurut UNESCO (dalam

pin menunjukkan keteladanan

Tilaar, 2000: 155) ada empat

dengan beromunikasi secara

pilar

efektif dan berperilaku yang

sanaan diklat, yaitu:

mendukung visi, misi, dan

1. Learning to know (belajar

tata nilai organisasi.

yang

mendasari

pelak-

untuk mengetahui);

2) Stimulasi intelektual (intellektual

2. Learning to do (belajar untuk

stimulation) adalah pemimpin

melakukan);

yang mengembangkan kom-

3. Learning to be (belajar untuk

petensi pengikutnya dengan

menjadi diri sendiri);

cara memberikn tantangan

4. Learning to live together

dan pertanyaan agar pengikut-

(belajar dalam kebersamaan).

nya

berolah-pikir

mencari

Pada Tahun 2000 Peme-

cara baru dalam melakukan

rintah

pekerjaan.

pendidikan dan pelatihan (diklat)

3) Kepedulian secara perorangan (individual

meluncurkan

kebijakan

aparatur yaitu dengan menetap-

consideraton)

kan Peraturan Pemerintah (PP)

adalah ciri pemimpin yang

No. 101 Tahun 2000 tentang

memperhatikan

kebutuhan

Pendidikan dan Pelatihan Jabatan

pengikutnya agar mereka bisa

Pegawai Negeri Sipil. Peraturan

73


Pemerintah ini sebagai pengganti

seharusnya perubahan dilaksana-

Peraturan Pemerintah sebelum-

kan

nya yaitu PP No. 14 Tahun 1994

Manajemen perubahan memahami

tentang Pendidikan dan Pelatihan

bahwa perubahan harus direncana-

Jabatan Pegawai Negeri Sipil.

kan, diorganisasikan, dipimpin,

Tujuan

dan

kebijakan

aparatur

yang

diklat

tertuang dalam

dalam

suatu

dikendalikan

organisasi.

(Walmsky

dalam Nugroho, 2013: 4).

PP No. 101 Tahun 2000 tersebut

Ditetapkannya

Peraturan

adalah: Pertama, meningkatkan

Presiden

pengetahuan, keahlian, ketram-

(Perpres-RI)No. 81 Tahun 2010

pilan, dan sikap untuk dapat

tentang Grand DesignReformasi

melaksanakan

Birokrasi

tugas

jabatan

Republik

Indonesia

2010-1025,

yang

secara profesional dengan di-

menunjukkan

landasi kepribadian dan etika

berupa SDM Aparatur, dengan

PNS sesuai kebutuhan instansi;

hasil yang diharapkan berupa

Kedua,

aparatur

SDM Aparatur yang berinte-

yang mampu berperan sebagai

gritas, netral, kompeten, capable,

pembaharu dan perekat persatuan

profesional,

dan kesatuan bangsa; Ketiga,

dan

memantapkan

melakukan

menciptakan

semangat berorientasi

area

perubahan

berkinerja

sejahtera;

maka

tinggi, LAN

sikap

dan

pengabdian

yang

pembelajaran Diklatpim Tk.III

pelayanan,

yang inovatif berupa kebijakan

pada

pengayoman, dan pemberdayaan

perubahan

desain

Perka-LAN No. 12 Tahun 2013.

masyarakat; Keempat, menciptakan kesamaan visi dan dinamika

E. Inovasi

pola pikir dalam melaksanakan

Inovasi adalah suatu bentuk

tugas pemerintahan umum dan

perubahan dari sesuatu hal, baik

pembangunan demi terwujudnya

bersifat

kepemerintahan yang baik.

demi sedikit), maupun perubahan

inkremental

(sedikit

yang radikal (McKeown dalam Ancok, 2012).

D. Manajemen Perubahan Manajemen perubahan adalah sebuah untuk

pendekatan memahami

penciptaan

Inovasi, selain suatu

produk

proaktif

(komputer, televisi, mobil, dll.),

bagaimana

dan juga bisa terjadi pada banyak

74


aspek, seperti: inovasi proses,

F. Evaluasi Kepemimpinan Sesuai dengan Perka-LAN

inovasi metode, inovasi struktur, inovasi

No. 12 Tahun 2013 pelaksanaan

pikir

evaluasi kepemimpinan peserta

(mindset), inovasi produk, dan

Diklatpim Tk. III pola pemba-

inovasi pelayanan (Ancok, 2012:

haruan, meliputi :

36-40).

- Aspek Sikap dan Perilaku,

inovasi

hubungan,

strategi,

inovasi

pola

dengan bobot penilaian 40%

Dijelaskan oleh Sherwood (dalam Ancok, 2012), bahwa

- Aspek

inovasi menuntut proses yang

dengan bobot penilaian 60%.

Kualitas

Perubahan,

panjang dan melibatkan banyak

Evaluasi olah LAN ternyata

orang dalam berbagai unit dalam

penilaian aspek Sikap dan Perilaku

organisasi.

Karenanya sebuah

(bobot 40%), serta aspek Kualitas

inovasi memerlukan sebuah peta

Perubahan (bobot 60%) kurang

proses

(road-

tepat, sehingga sejak Juli 2014

map). Ada tiga tahap dalam

diganti dengan melakukan evaluasi

proses inovasi, yaitu : mem-

kepemimpinan melalui dua tahap

produksi gagasan, mengevaluasi

penilaian yaitu Tahap Penilaian

gagasan, dan mengimplementasi-

yang pertama

kan gagasan.

Perencanaan Inovasi, dan Tahap

pengembangan

Penilain

yang

berupa Penilaian kedua

berupa

Penilaian Manajemen Perubahan (Gambar 1).

75


Evaluasi Tahap

I

kepemimpinan

(pertama)

Perencanaan

berupa

Inovasi

pada

kegiatan Seminar RPP dan Nilai

Penilaian Perencanaan Inovasi

Manajemen

(bobot 40%) mencakup empat

kegiatan Seminar Laboratorium

indikator, yaitu: Jenis perubahan

Kepemimpinan. Penilaian didapat

(10%), Cakupan manfaat peru-

dari Coach dan Narasumber,

bahan (10%), Kejelasan tahap

dengan mempertimbangan Penilaian

perubahan

Deskriptif dari Mentor/Coach.

(10%),

dan

Peta

stakeholder (10%).

Perubahan

Kualifikasi

Sedang evaluasi kepemim-

Diklatpim

pinan Tahap II (kedua) berupa

pada

kelulusan

Tk.III

mengalami

perubahan sebagai berikut:

Penilaian Manajemen Perubahan (bobot

60%)

mencakup

tiga

indikator, yaitu: Jumlah memobilisir dukungan (15%), Pernyataan dukungan (15%), dan Capaian tahap perubahan (30%). Masing-masing indikator pada

Penilaian

1. Penilaian Perencanaan

Perencanaan

Inovasi (bobot 40%)

Inovasi dan Penilaian Manajemen

Pada

Perubahan memiliki empat level

pembelajaran

Tahap II (selama 5 hari) tugas

penilaian, sebagai berikut :

Peserta

Diklatpim

Tk.III

menyusun Gagasan Proyek Perubahan dengan persetujuan Mentor

(atasan

Selanjutnya

langsung).

pada

pem-

belajaran Tahap III, setelah Peserta Diklatpim Tk.III

melakukan Benchmarking ke

dinyatakan lulus atau ditunda

Best

kelulusannya,

melihat

menyusun Rancangan Proyek

yang

Perubahan (RPP) selama dua

Nilai

hari.

hasil

dengan

penilaian

merupakan

akhir

gabungan

76

Practice,

RPP

yang

peserta

disusun


Peserta, memuat tiga kategori

15) Pembentukan Tim Efektif

dengan

16) Identifikasi Potensi Kendala/

17

item

(sesuai

pedoman LAN, Juli 2014)

Masalah

sebagai berikut: -

-

-

17) Rencana Kegiatan (Time

Gagasan Proyek Perubahan

Schedule)

(item 1 s.d. 6), disusun

Perubahan.

saat Tahap Taking Owner-

Dalam Evaluasi Kepemim-

Pelaksanaan

ship (Tahap II);

pinan Tahap I yaitu Penilaian

Rancangan Proyek peru-

Perencanaan Inovasi), penilaian

bahan (item 1 s.d. 14);

dilakukan

Acuan Pelaksanaan Proyek

Rancangan

Perubahan (item 1 s.d. 17).

(RPP). Pelaksanaan seminar RPP

Adapun masing-masing

pada

saat

Proyek

dilaksanakan

Seminar Perubahan

menjelang

akhir

item yang harus ditulis /

pembelajaran Tahap III, setelah

disusun

Peserta

pembelajaran Tahap I (on-campus)

Diklatpim Tk.III pada RPP

Diagnosis Kebutuhan Perubahan

sesuai dengan Pedoman LAN

dan pembelajaran Tahap II (off-

adalah sebagai berikut :

campus) Taking Ownership. Pada

1) Latar Belakang

saat

2) Nama Gagasan Perubahan

Diklatpim Tk.III menyajikan RPP

3) Tujuan Perubahan

selama 15 menit.

4) Manfaat Perubahan

selama

5) Ruang Lingkup Perubahan

pembahasan dan penilaian oleh

6) Persetujuan Mentor

Mentor, Narasumber, dan Coach,

7) Judul

dengan indikator: Jenis Perubahan,

8) Deskripsi

Cakupan

9) Mentor

Kejelasan Tahap Perubahan, dan

oleh

10) Project Leader 11) Milestone

seminar

30

RPP,

Selanjutnya

menit

Manfaat

Peserta

dilakukan

Perubahan,

Peta Stakeholder Perubahan (Tabel 3). Dengan demikian total waktu

(Tahapan

Kegiatan dan Capaian)

yang dibutuhkan adalah 45 menit

12) Tata Kelola Proyek

untuk setiap Peserta Diklatpim

13) Identifikasi Stakeholder

Tk.III

14) Anggaran (jika ada)

Seminar RPP.

77

dalam

melaksanakan


3) Kejelasan Tahap Perubahan (bobot 10%)

Indikator Penilaian Perencanaan Inovasi dalam Tabel 4,

4) Peta Stakeholder Perubahan

dapat dijelaskan secara rinci,

(bobot 10%)

sebagai berikut :

1) Jenis Perubahan / Inovasi (bobot 10%)

2. Penilaian Manajemen Perubahan (bobot 60%) Penilaian Manajemen

2) Cakupan Manfaat Perubahan

Perubahan dilakukan pada

(bobot 10%)

saat Seminar Laboratorium Kepemimpinan. Pada Seminar Laboratorium Kepemimpinan, Peserta

Diklatpim

Tk.III

menyampaikan hasil Laporan Proyek

Perubahan

yang

disajikan selama 15 menit paparan. Selanjutnya selama

78


30 menit dilakukan pem-

inovasi / gagasan yang

bahasan dan penilaian oleh

direncanakan / dilaksanakan.

Mentor,

Narasumber,

Coach,

dengan

dan

indikator:

Jumlah kegiatan memobilisir dukungan, dukungan,

Pernyataan dan

Capaian

perubahan (Tabel 9). Dengan demikian total waktu yang

3) Capaian Tahap

dibutuhkan adalah 45 menit

Perubahan (bobot 30%)

untuk setiap Peserta Diklatpim Tk.III dalam melaksanakan Seminar

Laboratorium

Kepemimpinan.

III.METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

1) Jumlah Kegiatan Memobi-

Dalam penelitian ini diguna-

lisir Dukungan (bobot

kan

15%)

metode

stidi

dokumentasi

terhadap hasil evaluasi kepemimpinan peserta Diklatpim Tk. III Pola Pembaharuan Angkatan I, II, dan III Tahun

2014

di

Badan

Diklat

Provinsi Jawa Tengah. 2) Pernyataan

B. Fokus Penelitian

Dukungan(bobot 15%)

Fokus penelitian ini adalah

Merupakan dukungan dari

analisis terhadap hasil evaluasi

Stakeholder

kepemimpinan peserta Diklatpim

terhadap

Tk.

79

III

Pola

Pembaharuan


Angkatan I, II, III Tahun 2014 di Badan

Diklat

Provinsi

D. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jawa

Data yang dibutuhkan dalam

Tengah.

penelitian ini yaitu: data sekunder.

Adapun aspek yang relevan dengan

Data sekunder merupakan jenis data

fokus penelitian ini, meliputi :

yang

-

Kemampuan Peserta Diklatpim

atau pihak lain yang dapat di-

Tk. III dalam menyusun rancangan

manfaatkan

proyek perubahan, dengan indikator:

berkaitan dengan kegiatan penelitian.

1) Kualitas Jenis Perubahan,

Data sekunder adalah data yang

2) Kualitas Manfaat Perubahan,

sudah

3) Kualitas Kejelasan Tahap

diverifikasi untuk memperoleh data

Perubahan, dan 4) Kualitas Peta

yang

Stakeholder.

kegiatan penelitian. Dalam penelitian

Kemampuan Peserta Diklatpim

ini, data sekunder berupa: Hasil

Tk.III

rekapitulasi nilai peserta Diklatpim

-

proyek

untuk

melaksanakan

perubahan,

dimiliki oleh suatu lembaga

oleh

tersedia,

ada

peneliti

yang

yang

dipilah

relevansinya

/

dengan

dengan

Tk III Angkatan I,II, dan III yang

indikator: 1) Jumlah Kegiatan

berasal dari Petugas Pengolah Nilai

Memobilisi Dukungan, 2) Per-

Peserta

nyataan Dukungan, dan 3) Capaian

sumbernya dari Penilai saat kegiatan

Tahap Perubahan.

Seminar RPP dan Seminar Labora-

Diklatpim

Tk.III,

yang

torium Kepemimpinan. C. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di Badan Diklat

Provinsi

Jawa

E. Teknik Pengumpulan Data

Tengah,

Dalam

penelitian

ini,

sebagai penyelenggara Diklatpim

pengumpulan data dilakukan oleh

Tk.III. Alamat: Jl. Setiabudi No.

peneliti dengan teknik pengumpulan

201-A Semarang. Dipilihnya lokasi

data melalui: studi dokumentasi,

ini,

yaitu mempelajari dokumen :

dikarenakan

Badan

Diklat

Provinsi Jawa Tengah merupakan

-

Hasil rekapitulasi nilai peserta

lembaga diklat yang terakreditasi

Diklatpim Tk III Angkatan I,II,

oleh LAN untuk menyelenggarakan

dan III, yang diperoleh dari

Diklatpim Tk.III.

Petugas Pengolah Nilai;

80


-

Kertas Kerja berupa Rancangan

Selanjutnya

Proyek Perubahan (RPP), yang

kesimpulan

disusun Peserta Diklatpim Tk.III

indikator yang menjadi tolok ukur

Pola Pembaharuan Angk.I,II, dan

kompetensi

III peringkat 1, 2, dan 3, serta

Peserta Diklatpim Tk.III.

dilakukan terkait

penarikan

masing-masing

kepemimpinan

taktikal

Peserta yang ditunda kelulusannya. Dokumen diperoleh dari Petugas

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penyimpan Dokumen Hasil Tugas

A. Tahap dan Agenda Pembelajaran

Peserta Diklatpim Tk.III. -

Kertas Kerja berupa Laporan Laboratorium

Kepemimpinan

(Laporan Labpim) yang dususun Peserta Diklatpim Tk.III Pola Pembaharuan Angk.I, II, dan III peringkat 1,2, dan 3, serta Peserta yang

ditunda

kelulusannya. Adapun Tahap Pembe-

Dokumen diperoleh dari Petugas Penyimpan

Dokumen

lajaran Diklatpim Tk.III Pola

Hasil

Pembaharuan, (Gambar 2), yaitu:

Tugas Peserta Diklatpim Tk.III.

-

Tahap

I

(on-campusatau

klasikal, dilakukan selama 9

F. Teknik Analisis Data

hari): Diagnosa Kebutuhan

Dalam penelitian ini digunakan

Perubahan.

dua komponen analisis data yaitu: koleksi/pengumpulan

data

(data

-

Tahap II (off-campus atau

collection), reduksi/pengolahan data

non

(data reduction) pengajian data (data

selama 5 hari), atau disebut

display), dan penarikan kesimpulan

TahapTaking

(conclusion drawing).

Data yang

(Breakthrough I).

diperoleh

berdasarkan

kembali ke Instansi masing-

dianalisa

klasikal,

Ownership Peserta

Penilaian Perencanaan Inovasi dengan

masing

empat

Penilaian

permasalahan organisasi dan

Manajemen Perubahan dengan tiga

menentukan area perubahan,

indikator

dan

indikator, pada Angk.I, II, dan III.

81

guna

dilakukan

mencari


dengan meminta persetujuan

-

b. Agenda Diagnosa Perubahan,

atasan langsung (mentor).

dengan mata diklat: Diagnostic

Tahap III (on-campusatau

Reading (di Tahap I).

klasikal, dilakukan selama

c. Agenda

empat mata diklat: Inovasi,

Perubahan dan Membangun

Pengembangan Potensi Diri,

Tim. Menjelang berakhirnya

Budaya Kerja dalam Efektivitas

Tahap III ini dilaksanakan

Kepemimpinan, dan Bench-

Seminar Rancangan Proyek

marking ke Bestpractice (di

Perubahan (dilakukan Penilaian

Tahap III).

Tahap IV

d. Agenda Tim Efektif, meliputi

(off-campusatau

dua mata diklat: Membangun

non-klasikal, selama 60 hari):

Tim Efektif dan Jejaring

Laboratorium kepemimpinan

Kerja (di Tahap III).

(Breakthrough II). Peserta

-

meliputi

17 hari):Merancang Proyek

Perencanaan Inovasi). -

Inovasi,

e. Agenda Proyek Perubahan,

mengimplementasikan

meliputi mata diklat :

Rancangan Proyek Perubahan.

-

Penjelasan Proyek Perubahan (di Tahap I);

Tahap V (on-campus, selama 2 hari): Evaluasi. Pada hari

-

Merancang Proyek Peru-

pertama dilaksanakan Seminar

bahan, Seminar Rancangan

Laboratorium Kepemimpinan

Proyek Perubahan, dan

(dilakukan

Pembekalan Implementasi

Penilaian

Proyek

Manajemen Perubahan).

Perubahan

(di

Tahap III). -

Pada Tahap I, III, dan V

Seminar

Laboratorium

(on-campus), peserta Diklatpim

Kepemimpinan dan Evaluasi

Tk.III Pola Pembaharuan dibekali

(di Tahap V).

lima agenda, yaitu : Masing - masing agenda

a. Agenda Self Mastery (Penguasaan Diri), meliputi

yang terdiri dari beberapa mata

dua mata diklat: Integritas

diklat tersebut disajikan kepada

dan Wawasan Kebangsaan

peserta Diklatpim Tk.III dengan

(di Tahap I).

metode: 1) ceramah oleh para

82


pakar atau widyaiswara yang

dan III (Eselon III Pemerintah

kompeten,

yaitu

Kab/Kota) di Badan Diklat Provinsi

yang

Jawa Tengah berlangsung sejak

membantu proses pembelajaran,

April s.d. Agustus 2014. Setelah

3) Benchmarking ke Bestpractice

selesainya Seminar Laboratorium

yaitu berkunjung pada organisasi

Kepemimpinan, dilaksanakan rapat

yang memiliki keunggulan untuk

nilai yang dihadiri:

diadopsi dan diadaptasikan. Di

-

2)

berkunjung

visitasi

ketempat

Kepala Badan Diklat Provinsi

tahap akhir pembelajaran yaitu

Jawa Tengah, selaku Pimpinan

Tahap Evaluasi, peserta menyampai-

rapat;

kan

laporan

hasil

proyek

-

perubahan dan mempresentasi-

Penilai/penguji yaitu: Coach dan Narasumber;

kan dalam Seminar Laborato-

-

rium Kepemimpinan.

Kepala Bidang Kepemimpinan dan Kepala Sub Bidang Kepe-

Adapun pada Tahap II

mimpian Menengah dan Peme-

(Breakthrough I) dan Tahap IV

rintahan Daerah;

(Breakthrough II) off-campus,

- Panitia pengolah nilai.

peserta melakukan kegiatan di

Adapun hasil keputusan rapat

Instansi masing-masing, dengan

nilai yang dilaksanakan pada tanggal

bimbingan

22 Juli 2014 (Angk.I, II)

Mentor

(secara

dan

langsung), dan Coach (meng-

tanggal 7 Agustus 2014 (Angk.III)

gunakan teknologi komunikasi

nampak pada Tabel 12.

dan informasi berbasis elektronik). Apabila menemui kesulitan yang mendalam,

Peserta

Diklatpim

Tk.III dapat meminta nasehat/ arahan kepada Consellor.

B. Hasil Penilaian Diklatpim Tk.III Pelaksanaan Diklatpim Tk.III Angk. I (Eselon III di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah), II (Eselon III Pemerintah Kab/Kota),

83


Lulus

dan

hanya

diberi

Surat

Keterangan Telah Mengikuti Diklatpim TK.III (Sertificate of Attendacy). VI. PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan analisis data hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa evaluasi

Kepemimpinan

Peserta

Diklatpim Tk.III Angk. I, II, dan III Peserta Diklatpim Tk.III Angk.I,II,

dari

total

dan III dengan total 90 peserta,

dinyatakan lulus sebanyak 81 peserta

dinyatakan

(90%), dan yang dinyatakan ditunda

lulus 90% (81 peserta) dan ditunda

kelulusan ada 9 peserta (10%).

kelulusan 10% (9 peserta).

Setelah diberi kesempatan kepada sembilan

peserta

peserta

kelulusannya

90

yang

untuk

orang,

ditunda

melakukan

perbaikan, dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan maksimal 60 hari, yang bersangkutan telah berhasil mendapatkan STTPP. Berdasarkan

kualifikasi

Penilaian pada Angk.I, II, dan

kelulusan (yang lama), nilai rata-rata

III tersebut, masih menggunakan

Kompetensi Kepemimpinan Taktikal

kualifikasi kelulusan dengan nilai

peserta Diklatpim Tk.III Angk.I, II,

lulus 51 – 100, dan nilai ditunda

dan III adalah 68,24 kualifikasi

lulus < 51. Kebijakan LAN, bagi

Cukup Memuaskan (64,0 - 75,0).

yang dinyatakan ditunda lulus, diberi

Secara jelas dapat diuraikan sebagai

kesempatan

berikut:

dan/atau perubahan,

memperbaiki pelaksanaan selama

dua

RPP proyek

1. Kompetensi

Kepemimpinan

bulan.

peserta Diklatpim Tk.III Angk.I,

Apabila setelah dua bulan belum ada

II, dan III secara rata-rata ada

perbaikan, maka dinyatakan Tidak

peningkatan kompetensi dalam

84


-

Perencanaan Inovasi (nilai rata-

Capaian Tahap Perubahan dengan

rata 65,44) kualifikasi Cukup

nilai rata-rata 71,78 (kualifikasi

Memuaskan. Hal ini terlihat dari

Cukup Memuaskan).

nilai indikator: -

Jenis Perubahan dengan nilai

B. SARAN

rata - rata 64,88 (kualifikasi

-

-

-

2.

Berdasarkan

pada

simpulan

Cukup Memuaskan);

tersebut dapat disarankan hal-hal

Cakupan Manfaat Perubahan

sebagai berikut:

dengan nilai rata-rata 66,28

1.

Pada

Penilaian

Perencanaan

(kualifikasi Cukup Memuaskan);

Inovasi, indikator Jenis Inovasi

Kejelasan Tahap Perubahan

mencapai nilai terendah dibanding-

dengan nilai rata - rata 65,45

kan indikator yang lain, oleh

(kualifikasi Cukup Memuaskan);

sebab itu kepada para Coach

Peta Stakeholder dengan nilai

disarankan lebih membangkitkan

rata - rata 65,15 (kualifikasi

peserta untuk memilih jenis-jenis

Cukup Memuaskan).

inovasi yang merupakan gagasan

Kompetensi Kepemimpinan peserta

baru peserta mengingat sebagian

Diklatpim Tk. III Angk. I, II, dan

besar peserta hanya memilih

III

jenis

secara

rata

-

rata

ada

peningkatan kompetensi dalam Manajemen

Perubahan

inovasi

dari

replikasi

dengan modifikasi.

(nilai

2.

Pada

penilaian

rata - rata 71,04) kualifikasi

Perubahan,

Cukup Memuaskan.

Kegiatan

Hal ini

Manajemen

indikator untuk

Jumlah

Memobilisasi

terlihat dari nilai indikator:

Stakeholder

-

Jumlah Kegiatan Memobilisir

terendah dibandingkan indikator

Dukungan dengan nilai rata-

yang lain, untuk itu disarankan

rata 70,13 (kualifikasi Cukup

kepada Coach agar mendorong

Memuaskan);

peserta

lebih

Pernyataan Dukungan (dari

analisis

stakeholder

Stakeholder)

mampu

menciptakan

-

dengan

nilai

rata-rata 71,22 (kualifikasi

kegiatan

Cukup Memuaskan);

stakeholder.

85

mencapai

untuk

tajam

nilai

dalam sehingga banyak

memobilisasi


3. Kepada para mentor disarankan

DAFTAR PUSTAKA

lebih meningkatkan peranannya,

A.Buku Referensi

baik diminta atau tidak diminta

Ancok, Djamaluddin. 2012. Psokologi Kepemimpinan & Inovasi. Erlangga, Jakarta. Aribowo, Prasetyo. 2012. Kepemimpinan Kepala Daerah dan Reformasi Birokrasi. Disertasi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Budiati, Lilin. 2012. Evaluasi Persepsi Tentang Kompetensi dan Pendayagunaan Alumni Pendidikan dan Pelatihan Tingkat III Provinsi Jawa Tengah (Hasil Penelitian), Semarang. Handoko, T. Hani. 1997. Manajemen. BPFE, Yogyakarta. Lembaga Administrasi Negara, 2014. Panduan Taking Ownnnership dan Laboratorium Kepemimpinan Diklat Kepemimpinan Tk.II. Jakarta. Manninen, Ritva, L. and Riitta Vitala. 2007. Competence Management and Human Resource Development, A Theoritical Framework for Understanding The Practices of Modern Finnish Organization. Publication Series, Research, Edita, Helsinki, HAAGA-HELIA, Publisher. Nugroho, Riant. 2013. Change Management untuk Birokrasi, Strategi Revitalisasi Birokrasi. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, dari Teori ke Praktik. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sudarmanto. 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Teori, Dimensi

oleh Peserta,agar Peserta dapat mengimplementasikan RPP dengan baik dan lancar sehingga dapat meningkatkan kinerja organisasi. 4. Kepada penyelenggara disarankan untuk memilih lokasi benchmarking yang benar - benar memiliki banyak best practice (praktik terbaik) sehingga menginspirasi

peserta

untuk

me-

munculkan jenis inovasi yang baru. 5. Kepada

para

widyaiswara

disarankan untuk terus belajar meningkatkan

kompetensinya

terkait dengan materi diklat yang diajarkan kepada peserta Diklatpim Tk.

III

pola

pembaharuan,

sehingga benar - benar memberi bekal

cukup

dalam

kepada

menyusun

peserta

RPP

dan

melaksanakan proyek perubahan. 6. Kepada para Narasumber disarankan untuk lebih banyak memberikan masukan pada saat Seminar RPP, sehingga untuk

membantu

peserta

menyempurnakan

RPP

agar dapat dilaksanakan dengan baik pada saat masuk tahap Laboratorium Kepemimpinan. ------------------------------

86


Pengukuran, dan Implementasi dalam Organisasi. Tilaar, H.A.R. 2000. Sistem Pendidikan

University of Delaware, Newark, Delaware, USA,31st May-2nd June.

Nasional. Jakarta.

C. Peraturan

Trihadi, Sudarwaji Edi Yuwono. 2003. Pengaruh Diklat Kepemimpinan dan Karakteristik Pejabat Terhadap Kinerja dan Pengembangan Karir Pejabat Struktural Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (Tesis). Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Jakarta.

Undang-Undang

No. 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara. Peraturan Presiden - RI No. 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 20102015. Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1994 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (tidak berlaku lagi). Peraturan Kepala -Lembaga Administrasi Negara No.12 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan danPelatihan Kepemimpinan Tingkat III. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 540/XIII/10/ 6/2001 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III (tidak Berlaku lagi). --------------------------

B. Jurnal Brown Lissano, Anne Laflond, and Kate Macintyre. 2001. Mearurring Capacity Building. University of Nort Carolina at Chapel Hill. www.cpc.unc.edu/ measure, downlowded 23, July, 2008. Vandenabeele, Wouter. 2007. Leadership Promotion of Public Values: Public Service Motivation as a Leadership Strategy in The Public Sector, In The Leading The Future of The Public Sector. The Third Tans - Atlantic Dialogue,

87


PUISI : MEDIUM PEMBELAJARAN Oleh: Wardjito Soeharso Abstrak Puisi adalah sekumpulan kata yang indah dan bermakna. Indah karena kata-kata yang dipakai melalui proses seleksi ketat untuk mendukung maknanya. Pemilihan kata atau diksi menjadi sesuatu yang mutlak. Diksi menggambarkan ritme, rima, dan perasaan. Itulah sebabnya, diksi menjadi perhatian utama penulisnya, si penyair. Sedang makna adalah gagasan penyairnya yang disampaikan kepada pembaca atau penikmatnya. Tautan antara indah dan makna, antara diksi dan isi, yang diolah sedemikian rupa, membentuk entitas puisi yang utuh. Dalam konteks komunikasi, gagasan dan perasaan, adalah pesan atau message, yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Menurut Harold D. Laswell komunikasi efektif dipahami melalui formula who says what in which channel to whom with what effect. Model komunikasi ini disebut komunikasi linear atau komunikasi konvergen, yang menempatkan komunikator sebagai pihak yang berinisiatif membangun empati kepada komunikan. Model komunikasi Laswell kemudian dikembangkan oleh David K. Berlo dengan model Komunikasi Diskrit (Discreet Communication). Menurut Berlo, untuk membangun empati, komunikator harus menyesuaikan dirinya dengan komunikan, paling tidak menyangkut empat hal: tingkat pendidikan, budaya, agenda, dan interest. Selanjutnya komunikator juga harus mampu merekayasa pesansedemikian rupa agar pesan menjadi semakin menarik perhatian komunikan. Oleh karena itu, puisi dapat dipakai sebagai medium alternatif dalam pembelajaran. Puisi berisi pesan sarat nilai etika dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran, terutama untuk materi yang terkait dengan pemahaman nilai dan pembentukan karakter, seperti pemberantasan korupsi, integritas, wawasan kebangsaan, kecerdasan emosi, dan yang sejenisnya. Tesis tentang puisi sebagai pesan dalam konteks komunikasi dan dapat dimanfaatkan sebagai medium alternatif dalam pembelajaran itu, secara konseptual teoritis didiskusikan dalam karya tulis ini. Kata-kata kunci: puisi, komunikasi, linear, konvergen, divergen, pesan, medium, pembelajaran.

esteem-penghargaan/ kehormatan,

I. PENDAHULUAN

sampai aktualisasi diri-berprestasi

A. Latar Belakang Abraham H Maslow dengan

(dalam Burton, 2012).

teorinya yang sangat terkenal The Hierarchical

adalah

mahluk

Human

sosial, sehingga secara alamiah

Being menyebutkan kebutuhan

dan naluriah, dia selalu butuh

manusia terbagai dalam lima

orang

kategori, dari mulai kebutuhan

Manusia

fisik,

sosial-

hidup secara soliter, menyendiri,

berkelompok/ berkomunikasi, self

karena dia akan merasa sepi.

rasa

Needsof

Manusia

aman,

88

lain

dalam

tidak

akan

hidupnya. mampu


Itulah sebabnya, semakin banyak

Karena menyangkut pikiran

mengenal dan dikenal oleh orang

dan

lain,

bukanlah aktivitas yang sederhana.

seseorang

akan

merasa

hidupnya menyenangkan.

Luft

merupakan kegiatan yang sangat

Harrington

kompleks dan rumit. Tidak mudah

Ingham, The Jo-Harry Window,

menyampaikan pikiran agar orang

bahwa perasaan cemas dan takut

lain dengan cepat dan mudah

itu

memahaminya. Oleh karena itu,

hanya

ketidaktahuan

dan

berkomunikasi

Boleh dikata, berkomunikasi justru

Hal ini sejalan dengan teori Joseph

perasaan,

bersumber belaka.

dari Selama

diperlukan

pengetahuan

dan

seseorang itu tahu dan mengenal

keterampilan

dengan baik lingkungannya, dia

manusia mampu berkomunikasi

akan merasa aman, tenteram, dan

dengan baik.

damai. Sebaliknya, di mana dia

tersendiri

agar

Berkomunikasi adalah berbagi

tidak tahu dan tidak mengenal

pikiran

lingkungannya, dia akan merasa

konteks komunikasi pikiran dan

tidak

perasaan itu sering disebut sebagai

nyaman

(wikipedia.org/

wiki/Johari_window).

dan

perasaan.

Dalam

pesan atau message. Ya, apa pun

Bertitik tolak dari kebutuhan

bentuknya, pesan atau message

sosial dan rasa ingin tahu itulah,

itu isinya selalu pikiran dan

manusia mengembangkan komuni-

perasaan.

kasi sebagai alat untuk ber-

Untuk menyampaikan pikiran,

interaksi. Berkomunikasi pada

manusia perlu bahasa. Untuk

dasarnya adalah aktivitas manusia

menyampaikan perasaan manusia

dalam

perlu gestures. Perasaan atau emosi

menyampaikan

pikiran

dan perasaan kepada pihak lain,

berfungsi

dengan memanfaatkan simbol-

pikiran. Artinya, pikiran yang

simbol tertentu. Simbol di sini

disampaikan akan lebih menarik

dapat

untuk

dan lebih mudah ditangkap dan

menyampaikan pikiran dan gestures-

dipahami oleh pihak lain bila

body language ((gerakan anggota

pikiran itu dibungkus dengan

badan)

perasaan atau emosi yang tepat.

berupa

untuk

bahasa

menyampaikan

perasaan atau emosi.

89

untuk

memperkuat


Untuk memperkuat pikiran

komunikator yang hebat harus

dengan emosi itulah, manusia

menguasai bahasa dengan baik,

memanfaatkan ekspresi wajah

harus mampu merekaya bahasa

dan gerak gerik tubuh dalam

sedemikian rupa agar mampu

menyampaikan pikiran-pikirannya.

menyampaikan makna (ide dan

Yang terjadi kemudian adalah,

gagasan) secara mudah dan jelas

ketika seseorang bicara, tubuhnya

untuk dimengerti dan dipahami

ikut bergerak menguatkan isi

oleh komunikannya (Berlo dalam

pembicaraannya.

Arifin, 1988).

mampu

Orang

memanfaatkan

yang gerak

Setiap orang memiliki cara

gerik tubuhnya ketika berbicara

dan gaya sendiri dalam merekayasa

disebut

bahasa

sebagai

orang

yang

untuk

menyampaikan

ekspresif dan komunikatif. Sedang

gagasannya. Karya tulis ini ingin

orang yang tidak banyak me-

mengaji puisi sebagai medium

manfaatkan

ketika

untuk menyampaikan ide dan

bicara disebut orang yang datar

gagasan itu. Artinya, gagasan

dan tidak komunikatif.

akan

tubuhnya

lebih

menarik

bila

Karena pikiran itu hanya

disampaikan dengan sentuhan

bisa disampaikan dengan bahasa,

emosi, berupa pemilihan kata-

maka bahasa menempati posisi

kata yang tepat dan indah untuk

sangat penting dalam komunikasi.

mendukung maknanya.

Tanpa bahasa manusia sangat sulit untuk menyampaikan pikiranpikirannya.

Hanya

B. Identifikasi Masalah

dengan

Untuk membuktikan bahwa

menguasai bahasa manusia mampu

puisi

berkomunikasi dengan baik.

sebagai

mempunyai medium

kekuatan komunikasi,

Bahasa sendiri adalah suatu

tentunya pendekatan teoritik dari

sistem yang hidup dan ber-

disiplin ilmu komunikasi dapat

kembang mengikuti perkembangan

menjelaskan dengan gamblang.

budaya

Dalam

pemakainya.

Sebagai

komunikasi,

dikenal

medium untuk berkomunikasi,

adanya lima unsur yang selalu

bahasa menjadi sangat lentur di

muncul dalam setiap aktivitas

tangan

komunikasi. Kelima unsur itu

pemakainya.

Seorang

90


adalah : komunikator, komunikan,

karya tulis ini mengaji secara

pesan,

selintas puisi sebagai medium

saluran

(media),

dan

feedback (respon).

komunikasi.

Dengan

dikemas

Dalam konteks komunikasi

dalam format puisi, pesan yang

efektif Harold D Laswell, lima

disampaikan akan menjadi lebih

unsur

kuat, lebih mudah, bahkan lebih

itu

dinyatakan

dalam

sebuah formulasi yang sangat

menarik

terkenal, yaitu: who says what in

dimengerti, dan dipahami, oleh

which channel to whom with

komunikan.

what effects (Laswell’s Model of

yang berisi konsep nilai yang

Communication,

kaku tentang hukum dan korupsi,

http://en.wikipedia.org). Menurut

bisa saja akan lebih mudah

Laswell, efektivitas komunikasi

dicerna oleh peserta Diklat ketika

dapat diukur dari feedback (respon)

diberikan dalam bentuk puisi

komunikan

yang enteng dan cair.

setelah

menerima

untuk

ditangkap,

Misalnya,

pesan

pesan dari komunikator. Teori komunikasi efektif klasik, melihat

C. Tujuan

effects melalui respon komunikan dalam

lima

tahapan

the

ditulis dengan tujuan tertentu.

hierarchy of effects (Kaeppler,

Salah satu tujuannya adalah agar

2008), yakni attention (perhatian),

gagasan penulisnya sampai pada

interest

pembaca

(ketertarikan),

-

Semua karya tulis tentu

desire

(masyarakat)

dan

(minat, hasrat), decision (keputusan,

selanjutnya masyarakat member-

sikap), dan action (perilaku).

kan respon terhadap gagasannya

Pertanyaan yang muncul

itu. Di samping itu, karya tulis

kemudian adalah dapatkah puisi,

diharapkan juga dapat merangsang

sesuai pendekatan teori komunikasi

pembacanya agar ikut berpikir

(Laswell dan Berto), dianggap

dan

sebagai medium alternatif yang

gagasannya untuk mengembang-

cukup menarik untuk pembaca

kan diskusi lanjut secara lebih

atau penikmatnya?

kreatif.

Dari

pendekatan

kemudian

memberikan

teoritik

Dalam berkomunikasi, pesan

disiplin ilmu komunikasi itu,

tidak harus disampaikan secara

91


formal, walau dalam suasana

D.1. Manfaat

untuk

Dunia

yang relatif formal sekali pun.

Akademik

Puisi sebagai salah satu alternatif

Karya tulis ini dapat menjadi

model pesan dapat dipakai untuk

sumbangan

menyampaikan berbagai pesan

terhadap perkembangan ilmu

dengan respon pengaruh yang

pengetahuan. Stimulus and

bisa saja lebih kuat dibandingkan

response adalah bagian dari

bila

metode penelitian

diberikan

dengan

cara

formal seperti yang sudah biasa.

pemikiran

dalam

ilmu komunikasi. Melihat

Secara kelembagaan, karya

kualitas hubungan antara

tulis ini diharapkan dapat menjadi

komunikator

pemicu menguatnya keinginan

komunikan (penyair dengan

membangun budaya menulis di

khalayak) merupakan sisi

lingkungan profesi kediklatan.

menarik yang tak pernah

Selama

diberikan

basi untuk diskusi. Oleh

bahwa tradisi akademik itu masih

karena itu, karya tulis ini

rendah dan perlu terus menerus

diharapkan dapat menambah

dibangun (Soeharso dalam Jurnal

wawasan, menjadi referensi,

Diklat Aparatur, 2008). Melalui

dan

karya tulis ini, profesi bidang

stimulus bagi penulis lain

kediklatan

untuk membuat karya ilmiah

ini

kritik

semakin

dinamis

dengan banyaknya karya tulis yang

muncul

diskusi

sebagai

untuk

dengan

menjadi

semacam

yang serupa.

bahan

pengembangan

D.2. Manfaat

wawasan dan cakrawala berpikir

Diklat

professional.

Tengah

untuk

Badan

Provinsi

Jawa

Karya tulis ini dapat memD. Manfaat Karya

berikan tulis

memberikan

ini

diharapkan

manfaat

alternatif

bagi

Widyaiswara dalam melihat

kepada

problematika

berbagai pihak yang terkait.

keilmuan,

terutama pemilihan tema untuk karya tulis ilmiah. Tema - tema humaniora

92


masih sangat jarang dilirik,

Pendidikan dan Pelatihan.

karena referensi yang relatif

Materi

terbatas dalam bidang ini.

berkaitan dengan pemba-

Bidang humaniora sangat

ngunan nilai dan karakter,

kaya

tematik

seperti integritas, wawasan

kemanusiaan dengan segala

kebangsaan atau pilar-pilar

dimensinya. Sastra dan puisi

kebangsaan, pengembangan

pada khususnya memang

potensi diri, kesehatan mental

belum menjadi medium yang

spiritual, akan lebih menarik

biasa dipakai untuk meng-

dan ekspresif bila disisipi

ekspresikan gagasan dalam

dengan puisi-puisi tematik

berkomunikasi. Padahal, bila

yang relevan dengan materi.

ditulis dengan serius, puisi

Memahami dan menghayati

berpotensi menjadi medium

puisi dapat memunculkan

yang cukup efektif untuk

suasana kontemplatif, ber-

menyampaikan pesan.

pikir lebih dalam dan lebih

Puisi

tajam,

dengan

sebagai

medium

-

materi

ketika

yang

melihat

komunikasi untuk pembela-

berbagai

persoalan

yang

jaran juga masuk dalam

diangkat

sebagai

bahan

kurikulum pembelajaran di

diskusi. Di samping itu,

Sekolah Lanjutan (SMP dan

pembacaan

SMA).

guru

gaya dan intonasi yang khas

menerapkan

dan unik, merupakan tontonan

kurikulum, terutama untuk

yang memberikan hiburan

menanamkan nilai - nilai

tersendiri bagi peserta.

yang baik kepada siswa

Karya tulis ini diharapkan

(elissuaidahmedia.wordpre

mampu memberikan rang-

ss.com)

sangan kepada Widyaiswara

Dalam konteks yang sama,

untuk

mestinya puisi juga dapat

eksplorasi terhadap puisi

dimanfaatkan sebagai medium

sebagai medium berkomuni-

pembelajaran orang dewasa,

kasi dalam proses pelaksanaan

seperti di Lembaga-lembaga

pendidikan dan pelatihan.

Dan

diharapkan

para

93

puisi dengan

mulai

melakukan


sesuatu, atau sekedar suasana

E. Pendekatan Teoritis Puisi secara definitif dimaknai sebagai

rangkaian

batin

kata-kata

atau

emosi

(Soeharso,

2008)

indah bermakna. Ada tiga hal

Karena makna itu diseleksi

yang perlu dipahami dalam puisi.

dari kata-kata yang indah, maka

Pertama,

kata-kata,

puisi bisa menjadi pesan yang

menunjukkan bila puisi adalah

sangat kuat kepada pembacanya.

rangkaian atau kumpulan kata-

Puisi adalah pesan atau message

kata yang disusun sedemikian

yang

rupa

membentuk

komunikasi. Sesuai dengan teori

konfigurasi kata-kata yang khas,

diskrit dari David K Berlo, yang

spesifik, yang sering disebutkan

menjelaskan proses komunikasi

sebagai tipologi dalam puisi.

efektif dari aspek analisis unsur-

Kedua,

menunjukkan

unsur yang membangun terjadinya

bahwa rangkaian kata-kata itu

aktivitas komunikasi, salah satu

memiliki keindahan. Indah dalam

unsur

puisi menunjukkan setiap kata

efektifnya

yang

proses

adanya rekayasa terhadap pesan

pemilihan yang sangat cermat.

atau message sebelum disampaikan.

Keindahan itu tampak pada rima

Rekayasa itu bisa dilihat dari

yang membangun harmonisasi

berbagai sudut pandang. Salah

fonem atau bunyi sekaligus esensi

satunya adalah merekayasa pesan

makna dari kata itu sendiri.

dengan

Pemilihan kata untuk membangun

keindahan dan emosional seperti

keindahan ini merupakan salah

yang ada dalam puisi. Jadi

satu kekuatan utama, yang dalam

mengikuti teori dari Berlo ini,

penulisan puisi disebut sebagai

puisi bisa dikategorikan sebagai

diksi. Dan yang ketiga, makna,

bagian dari rekayasa pesan untuk

menunjukkan

kata-

memperkuat pesan itu sehingga

kata yang terbangun dalam format

memberikan efek lebih pada

konfigurasi puisi memberikan

pembacanya

makna pada pembacanya. Makna

dan memaknai pesan itu (dalam

itu bisa saja berupa ide, gagasan,

Arifin, 1988)

rangkaian

sehingga

indah,

dipakai

melalui

rangkaian

pemikiran, bahkan cerita tentang

94

efektif

yang

dalam

konteks

signifikan

komunikasi

memberikan

dalam

untuk adalah

sentuhan

menerima


Kehebatan medium

puisi

sebagai

komunikasi

sudah

sedangkan

emosi

/

perasaan

muncul dalam bentuk ekspresi

banyak dipakai orang. Penyair

dan

Wiji Thukul misalnya, di era

Fungsi

reformasi pada awal tahun 2000-

memperkuat

an, sangat terkenal dengan puisi

Gagasan akan lebih kuat, lebih

satu barisnya: Hanya ada satu

cepat dan lebih mudah diterima

kata, Lawan!. Karena puisi-puisi

dan dipahami bila dibungkus

perlawanannya,

penyair

dengan emosi yang tepat. Dan

akhirnya raib, hilang entah ke

puisi sebagai bentuk pesan yang

mana, sampai hari ini tidak lagi

berisi gagasan dan dibungkus

terlacak jejaknya. Juga, Presiden

dengan emosi berupa keindahan

Amerika Serikat, John F Kennedy

kata - kata terseleksi, tentu

suatu saat pernah berkata: “If

menjadi medium yang sangat

more politicians knew poetry,

kuat untuk berkomunikasi.

sang

bahasa

tubuh

emosi

(gesture).

sesungguhnya

ide

/

gagasan.

and more poets knew politics, I

Apa yang pernah digagas

am convinced the world would

oleh Arief Budiman dan Ariel

be a little better place to live.”

Heryanto sejak tahun 1984, yang

(Address Harvard 1956). Kata-

sangat terkenal dengan idiom

kata JFK ini sering disitir

sastra kontekstual, bahwa sastra

dalam bahasa Indonesia menjadi :

tidak

“kalau politik itu kotor, puisi

situasi kondisi terkini dari proses

yang akan membersihkannya”

penciptaannya. Sastra harus terlibat

(http://harvardmagazine.com/201

dengan jaman di mana dan kapan

1/05/john-f-kennedy/)

dia berada. Sastra harus menyuarakan

Mengapa

puisi

memiliki

dapat

terlepas

dengan

pikiran kritis dari masyarakatnya.

kekuatan hebat sebagai medium

Sastra

komunikasi? Komunikasi adalah

konsep “kagunan” berasas manfaat,

aktivitas manusia dalam me-

jelas Romo Mangun (Heryanto,

nyampaikan (transfer) gagasan

1984).

dan atau emosi/perasaan kepada pihak

lain.

Gagasan

harus

mengedepankan

Berangkat dari pemikiran

muncul

bahwa sastra itu perlu konteks-

dalam bentuk simbol bahasa,

tual inilah, puisi juga perlu

95


kontekstual. Dalam arti puisi

contoh puisi yang menarik untuk

menjadi

me-

mengkomunikasikan pesan-pesan

nyampaikan pesan - pesan yang

tertentu itu akan menjadi ilustrasi

kontekstual dengan kebutuhan

yang tak kalah menarik dalam

jaman,

tulisan ini.

medium

untuk

untuk

berkomunikasi

dengan publik. II. SEKILAS TENTANG PUISI F. Metodologi Alur Pikir

Puisi adalah salah satu karya sastra

Karya tulis ini memakai pendekatan

teoritis

lalu sebagai medium berekspresi. Di

dalam melihat fenomena faktual.

Indonesia puisi juga sudah dikenal sejak

Artinya apa yang ada dan terjadi

lama, dan sampai sekarang sudah

secara faktual dapat dijelaskan

mengalami banyak perkembangan, baik

atau dihubungkan dengan referensi

dari bentuk (format) maupun isi. Sastra

teori atau gagasan pemikiran dari

lama Indonesia mengenal puisi dalam

para ahli disiplin ilmu tertentu.

bentuk

Puisi

referensi

yang sudah dikenal sejak berabad-abad

sebagai

medium

terhadap

yang

dipakai

oleh

pemuka-pemuka adat dalam upacara

komunikasi dengan segala bentuk pengaruhnya

mantra

atau ritual tertentu.

publik

Di sini tidak akan diulas lebih jauh

ternyata dapat dijelaskan atau

sejarah

dihubungkan dengan beberapa

gambaran bahwa ketika kita berbicara

teori atau gagasan pemikiran dari

tentang puisi, kita tak pernah lepas

para ahli dari disiplin ilmu

mencari

komunikasi.

Indonesia lama dengan puisi Indonesia

puisi.

Sekedar

hubungan

memberikan

antara

puisi

Berangkat dari pendekatan

modern. Puisi Indonesia lama seperti

inilah, karya tulis ini mencoba

syair, gurindam, pantun, talibun, soneta,

menjelaskan atau menghubungkan

adalah puisi lama yang formatnya sudah

gaya berkomunikasi lebih kreatif

standar dengan

dengan pemanfaatan puisi sebagai

Misalnya, ada rima atau persajakan

medium berkomunikasi untuk

yang mengatur bunyi fonem pada setiap

menyampaikan

secara

akhir baris dalam bait-baitnya; juga

lebih menarik kepada publik.

jumlah baris dari setiap bait, dan jumlah

Sudah barang tentu, contoh-

bait dari seluruh puisi itu sendiri.

pesan

96

aturan-aturan baku.


Berikut adalah contoh puisi ber-

Rumah kecil paranya lima, Tempat menyalai ikan kerici; Alahai Encik saya bertanya, Berapakah harga intan di sini? Tali kail panjangnya lima, Akan pengail ikan tenggiri; Tujuh tahil sekati lima, Itulah harga intan di sini. (Seribahasa.com; 13.09.2014; 08:50)

bentuk soneta dengan format baku itu. GEMBALA (Muhammad Yamin) Perasaan siapa ta'kan nyala (a) Melihat anak berelagu dendang (b) Seorang s aja di tengah padang (b) Tiada berbaju buka kepala (a)

Berbeda dengan puisi Indonesia

Beginilah nasib anak gembala (a) Berteduh di bawah kayu nan rindang (b) Semenjak pagi meninggalkan kandang (b) Pulang ke rumah di senja kala (a)

modern, dalam perkembangannya sudah mengabaikan bentuk atau format dan isi. Puisi

Indonesia

modern

lebih

mengutamakan pada aspek estetika

Jauh sedikit sesayup sampai (a) Terdengar olehku bunyi serunai (a) Melagukan alam non molek permai (a)

bahasa untuk membangun makna yang kuat. Bait, baris, rima atau sajak, sama sekali sudah diabaikan. Puisi benar-

Wahai gembala di segara hijau (a) mendengarkan puputmu menurutkan kerbau (a) Maulah aku menurutkan dikau (a) (Website Puisi Indonesia, 13.09.2014; 08:34)

benar

menjadi

media

ekspresi

penulisnya untuk menyampaikan ide dan gagasan secara total. Puisi berikut dapat menjadi contoh puisi Indonesia modern.

Inilah contoh puisi soneta. Jumlah baitnya tetap empat, jumlah barisnya

PANGGUNG HIBURAN (Wardjito Soeharso)

tetap empat belas, rima atau sajak di tiap akhir baris tetap. Jadi, siapa pun yang

Hiburan rakyat Melihat pelawak Bergaya koplak Lupa sesaat Beban berat Dipikul pundak

akan membuat puisi soneta, harus mengikuti aturan baku tersebut. Begitu pula dengan puisi lama berbentuk pantun, bentuk atau formatnya juga sudah baku. Di bawah

Hiburan pejabat Melihat uang Dibawa rekanan Pengganti tandatangan Lupa sesaat Jaga martabat Menjelma bangsat

ini contoh puisi pantun melayu lama yang isinya bersahutan ketika jejaka melamar gadis.

97


Karena setiap kata harus Ooo.... Rakyat koplak Pejabat bangsat

melalui proses seleksi ketat, maka

tidaklah

menulis

2013 (HMGM, 2014)

mudah

puisi

yang

memberikan

untuk mampu

dua

aspek

(keindahan dan kekuatan makna) A. Memahami Puisi

itu. Walaupun indah itu sendiri

Puisi adalah rangkaian kata-

sesuatu

yang

relatif

dan

kata indah bermakna. Demikian

subyektif, tetapi secara umum

pengertian puisi secara umum.

aspek indah itu dapat dirasakan

Keindahan adalah mutlak dalam

dari setiap kata dan baris dari

puisi. Untuk memenuhi keindahan,

puisi.

setiap kata yang dipakai harus

keindahan, seperti rima dan ritme

melalui

masih

proses

seleksi

yang

Unsur tetap

pembangun dipakai

walau

sangat ketat. Semua kata terpilih

dengan cara yang berbeda pada

harus dapat membangun suasana

puisi lama.

tertentu sekaligus mengungkap makna yang kuat dari ide dan

SUBUH (Wardjito Soeharso)

gagasan penulisnya. Jadi, kekuatan puisi pada dasarnya terletak pada

subuhku yang teduh sujudku yang penuh jiwaku yang lusuh terbasuh, terbasuh sungguh! 2014

keindahan (pemilihan kata) dan makna (ide atau gagasan) yang dibangun menjadi satu kesatuan utuh dalam puisi. Ambarini (2010: 2) memberi-

Pemilihan kata-kata subuhku,

kan pengertian puisi sebagai salah satu genre sastra dengan karakteristik memiliki bait, baris, dalam

jiwaku

rangkaian

kata

membangun yang

ritmis.

Demikian juga dengan teduh,

dan menggunakan bahasa yang padat

sujudku,

penuh,

mengungkapkan

lusuh,

terbasuh,

dan

sungguh, di samping ritmis juga

pesan yang ingin disampaikan.

membawa

Ambarini memakai istilah bahasa

persamaan

bunyi,

yang membuat puisi ini enak

yang padat untuk menyebut kata-

didengar ketika dibaca.

kata terpilih itu.

98


MERDEKA FATAMORGANA (Wardjito Soeharso)

kekuatan utama. Sering terjadi,

Salam Persahabatan Merdeka atau Mati! (itu dulu) Merana atau Korupsi! (itu kini)

karena diksi yang rumit. Oleh

puisi sulit dipahami maknanya karena itu, kemudian dikenal dua macam puisi bila dikaitkan dengan

Memang ini Jaman Gemblung! (17.08.2013)

makna, yaitu puisi yang mudah dipahami (diaphan) dan puisi yang sulit dipahami (prismatis).

Dalam puisi ini, kata - kata dibuat

Puisi diaphan mudah dipahami

parallel dengan merana atau

karena tidak terlalu rumit diksinya.

korupsi, yang membangun suasana

Ide dan gagasannya diungkapkan

dan

dan

secara gamblang seperti dalam

dikuatkan dengan baris terakhir :

tulisan prosa. Penulisnya sengaja

memang ini jaman gemblung!

mengungkapkan ide dan gagasannya

merdeka

atau

makna

mati

paradoksial,

Pemilihan kata yang tepat

dengan jelas agar pembaca dengan

untuk puisi ini disebut diksi.

mudah dan cepat menangkap

Kemampuan

untuk

makna yang terkandung dalam

memakai diksi tentu saja sangat

puisinya. Membaca puisi diaphan

tergantung dari penguasaan dan

seperti membaca cerita atau bahkan

kekayaan bahasanya. Semakin

berdialog dengan penulisnya.

penulis

menguasai dan kaya bahasanya

Puisi Merdeka Fatamorgana

akan semakin kuat diksinya. Dan

yang jadi contoh sebelumnya

semakin kuat diksinya tentu juga

adalah puisi diaphan. Lebih jelas

akan semakin kuat puisinya.

lagi puisi berikut ini. DIALOG (Wardjito Soeharso)

B. Kekaburan (Obskuritas) dalam Puisi Puisi

Indonesia

+ Berapa gajimu sebulan? - Sekitar 6 -7 juta rupiah. (yang ditanya tersenyum sambil nongkrong di atas sepeda motor gede Harley Davidson) + Kamu sudah layak diperiksa KPK *)inspirasi cerita Ganjar Pranowo di depan KP2KKN, Semarang. (Puisi Menolak Korupsi , 2013)

modern

telah membebaskan diri dari segala aturan lama tentang puisi. Oleh karena itu, puisi benarbenar menjadi media ekspresi penulisnya. Diksi untuk membangun keindahan dan makna menjadi

99


Sedang

puisi

prismatis

adalah puisi yang sulit ditangkap maknanya karena diksi yang rumit yang dipakai oleh penulisnya. Bila pembaca tidak memiliki

“Sudah mereka katakan aku cuma dongeng. Sudah mereka katakan aku cuma konon. Tapi aku daging. Daging yang setiap hari engkau telan engkau muntahkan....”

referensi puitik yang cukup, akan menemui

kesulitan

Payakumbuh, 1997. (Daging Akar: Sajak-sajak 1996-2000)

untuk

menangkap ide dan gagasan yang Puisi prismatis sering disebut

ingin diungkap penulisnya.

sebagai puisi yang kabur, yang

Puisi di bawah ini dapat

obscure. Kekaburan atau obskuritas

menjadi contoh puisi prismatis.

membuat puisi seperti sesuatu yang terlihat dari balik kaca

DAGING (Gus TF)

basah.

Tidak

terlihat

jelas

bentuknya, hanya bayang-bayang

Angkasa luas inilah yang menggelembungkan balon di kepalaku. Bongkahan planet melayang, seperti gumpalan dada yang mengerang. “Siapa Anda? Punyakah Anda secebis kisah tentang dunia? Tolong.”

semacam siluet yang bergoyang. Terkadang, yang mampu ditangkap hanya suasana batinnya saja, sementara ide dan gagasan yang memaknai puisi tetap tersembunyi.

Tidak. Tidak ada kisah tentang dunia.Kecuali dongeng, semacam konon, yang diterbangkan oleh sepotong daging di jagat raya.”Ini bulan, kuserpih dari seratku yang malam.Ini matahari, kubeset dari kulitku yang siang. Pada keduanya ada gerhana, tempat kau berpikir tentang tiada.”

III. SEKILAS TENTANG KOMU-

Tentang tiada? “Aku manusia! Diriku lahir karena ada. Siapa Anda? Takkan aku bertanya kalau di mataku Anda tiada. Takkan aku berkata kalau gugus galaksi gelap saja. Takkan aku berpikir kalau semuanya sia-sia. Siapa Anda?

100

NIKASI Komunikasi merupakan salah satu ilmu sosial yang melakukan pendekatan ilmiah untuk melihat aktivitas

manusia

dalam

ber-

interaksi dengan pihak lain. Yang dimaksudkan

dengan

interaksi

adalah aktivitas menyampaikan ide atau gagasan serta emosi atau perasaan kepada pihak lain. Jadi komunikasi merupakan aktivitas


manusia

dalam

menyampaikan

lebih

indah

dan

berwarna.

(mentransfer) ide atau gagasan dan

Bayangkan,

atau emosi atau perasaan kepada

emosi tentu akan sangat tidak

pihak lain. Dalam konteks teoritis,

menarik, membosankan, dan pesan

ide atau gagasan dan atau emosi

tidak

atau perasaan itu disebut sebagai

komunikan. Dengan kata lain,

pesan

untuk menjadi komunikator yang

atau

message

yang

disampaikan kepada pihak lain.

komunikasi

utuh

ditangkap

tanpa

oleh

baik, seseorang perlu melakukan

Dengan demikian, pesan atau

eksplorasi emosi, memperlihatkan

message itu terdiri dari dua unsur,

semangat, antusiasme, ekspresi,

yaitu ide atau gagasan dan emosi

dan bahasa tubuh menarik, agar

atau perasaan. Dalam berinteraksi

komunikan tak kehilangan fokus

dengan

perhatian terhadap

pihak

lain,

manusia

ternyata berbagi ide dan emosi. Ide

pesan

yang

diterimanya.

diwujudkan dalam bentuk bahasa.

Oleh karena itu, menjadi

Untuk menyampaikan ide atau

tidak aneh bila dalam keseharian

gagasan, manusia perlu bahasa.

kita melihat orang akan asyik

Hanya dengan bahasa, manusia

mengobrol bila memiliki tautan

dapat berbagi pikiran. Sedangkan

emosi

emosi atau perasaan, diwujudkan

orang cenderung tidak banyak

dalam

tubuh,

bicara bila berhadapan dengan

gesture, bahkan secara utuh tampil

orang yang tidak begitu dikenal.

dalam bentuk perilaku.

Tetapi, walaupun tidak mengenal

bentuk

bahasa

Fungsi emosi atau perasaan

yang

kuat.

Sebaliknya,

dan dikenal baik, bila seseorang itu

dalam komunikasi adalah untuk

mampu

memperkuat ide atau gagasan. Ide,

untuk menarik perhatian, orang

gagasan,

akan dengan senang hati mengikuti

pikiran,

akan

lebih

memanfaatkan

menarik dan lebih cepat ditangkap

pembicaraannya.

bila dibungkus dengan emosi atau

Dalam

perasaan

yang

tepat.

pandangan

emosi

Harold

Karena

Dwight Laswell (dalam Effendi,

fungsinya sebagai penguat pikiran,

O.U, 1993), komunikasi dapat

emosi

model

dijelaskan dengan idiom who says

komunikasi, membuat komunikasi

what in which channel to whom

memperkaya

101


with what effect. Who adalah yang

untuk mendapatkan hasil maksimal,

sering disebut sebagai komunikator,

dalam artian pesan komunikator

pihak yang menyampaikan pesan

dapat ditangkap, dimengerti, dipahami,

atau message. Says what adalah

oleh komunikan, sehingga komunikan

pesan

yang

mampu memberikan balikan atau

disampaikan komunikator. In which

tanggapan seperti yang diharapkan

channel adalah dalam saluran atau

oleh komunikator. Dalam paradigma

media apa pesan atau message itu

interpersonal

disampaikan. To whom adalah

komunikasi antar personal, pesan

kepada siapa, yang sering disebut

atau message tidak akan dimengerti

sebagai komunikan, pesan atau

atau dipahami apabila ada gap atau

message itu disampaikan. Dan with

jarak cukup lebar yang mengganggu

what effect adalah apa pengaruh

proses komunikasi, antara komuni-

pesan

yang

kator dengan komunikan. Pesan itu

disampaikan kepada komunikan.

akan terasa kering, tidak menarik,

Effect

bila tidak dibungkus dengan emosi

atau

atau

atau

message

message

pengaruh

ditandai

communication,

dengan adanya respon, tanggapan,

yang tepat.

atau

A. Teori Diskrit (Discreet) dari

balikan

dari

komunikan

kepada komunikator.

David K. Berlo

Dari teori Laswell, komunikasi

Paradigma

komunikasi

selalu memunculkan lima elemen

interpersonal

dasar yaitu: komunikator, pesan,

Laswell kemudian dikembang-

saluran, komunikan, dan balikan.

kan lebih jauh oleh David K.

Ketiadaan satu dari lima elemen ini

Berlo. Berlo melihat komunikasi

membuat komunikasi tidak efektif,

sebagai

atau bahkan komunikasi dianggap

hubungan baik dengan orang

gagal atau tidak ada.

lain. Oleh karena itu, dalam

Peran komunikan

komunikator sangat

dan

model

strategi

berkomunikasi,

H.D.

membina

orang

harus

signifikan

mengembangkan ide dan emosi

dalam proses transfer pesan ini.

positif agar mampu bersikap

Hubungan

komunikator

empatik kepada orang lain.

dengan komunikan harus terjalin

Berlo dianggap pencetus aliran

sedemikian rupa (tautan emosional)

komunikasi konvergen konteks-

antara

102


tual, yang berorientasi pada

bila memenuhi dua syarat.

komunikan.

Syarat pertama, komunikator

Menurut

Berlo

(http://www.shkaminski.com/

perlu menyesuaikan diri dengan

Communication

kondisi

Models),

komunikan,

paling

komunikasi itu akan efektif bila

tidak dari empat hal, yaitu

komunikator

banyak

tingkat pendidikan, kultur /

berusaha mengenali dan memberi

budaya, agenda, dan interest.

kepada

Karena

Dari sisi tingkat pendidikan,

pandangan positif dan empatik

komunikator perlu mengetahui

terhadap

lebih

komunikan.

komunikan,

teori

Berlo disebut sebagai teori

seberapa kemampuan komunikan untuk menyerap dan memahami pesan yang akan disampaikan.

diskrit (discreet-bijaksana).

Teori Discreet David K. Berlo,

Jadi

diolah oleh penulis.

mengukur kapabilitas intelektual

komunikator

harus

Dari diagram tersebut dapat

komunikannya. Dalam bahasa

dijelaskan bahwa komunikasi

sederhana, komunikator harus

efektif itu dapat dijelaskan

memakai bahasa komunikan

melalui proses analisis unsur-

dalam menyampaikan pesannya.

unsur yang membangun ter-

Justru jangan dibalik, komuni-

jadinya aktivitas komunikasi.

kator

(Dalam Arifin, 1988).

sendiri, tidak peduli dengan

Berlo berpendapat komunikasi akan berlangsung efektif

103

memakai

bahasanya

kapasitas intelektual komunikannya. Jadi, kalau kita bicara


dengan

tukang

kita

orang Sunda, bila saling tidak

bahasa

paham bahasa, bisa saja terjadi

keseharian tukang becak. Kalau

salah paham bahkan konflik

kita

karena

mestinya

becak,

memakai

bicara

dengan

tukang

perbedaan

bahasa.

sayur, kita mestinya memakai

Banyak kosakata dalam bahasa

bahasa

tukang

Jawa dan Sunda, yang sama

sayur. Demikian pula, ketka

persis bunyi dan penulisan,

kita bicara dengan seorang

tetapi mengandung makna yang

professor, mestinya kita memakai

justru berbeda, bahkan bertolak

bahasa

belakang. Hambatan komuni-

keseharian

sang

professor.

Begitulah seterusnya.

kasi itu akan semakin berat bila

Dari sisi kultur/budaya, komunikator

perlu

kultur/budaya komunikator dan

mengerti

komunikan semakin jauh dan

dan memahami kultur/budaya

asing. Dari sinilah kemudian

atau kebiasaan - kebiasaan

muncul paradigma baru komuni-

komunikan. Dalam komunikasi,

kasi antar budaya intercultural

kultur/budaya atau kebiasaan

communication (Samovar &

sering

Porter, 1994).

menjadi

komunikasi.

penghambat

Setiap

mengembangkan

individu

nilai

dan

Dari sisi agenda, komunikator

perlu

mengerti

dan

budaya sendiri. Demikian pula

memahami apa sesungguhnya

keluarga, kelompok masyarakat,

yang diharapkan oleh komuni-

kelompok profesi, kelompok

kan. Semakin jelas agenda

etnis, sampai bangsa, semuanya

komunikan, dan komunikator

mengembangkan kultur/budaya

tampak mampu memberikan

sendiri. Budaya di sini men-

harapan

cakup bahasa, perilaku, dan

komunikan

bahkan

dengan

nilai.

Perbedaan-

sesuai

agendanya,

akan

baik

menerima

pesan

yang

perbedaan berlatar belakang

disampaikan

budaya ini, bila tidak disikapi

Sebaliknya,

dengan

komunikan komunikator tampak

hati

-

hati,

dapat

komunikator. bila

di

mata

memunculkan masalah tersendiri

tidak

dalam komunikasi. Misalnya,

harapan,

orang Jawa bertemu dengan

cenderung bersikap defensif

104

mampu

memberikan

komunikan

akan


atau bahkan menolak pesan

Dari sisi interest, komuni-

yang disampaikan kepadanya.

kator juga perlu mengerti dan

Misalnya, agenda pencari kerja

memahami apa sesungguhnya

adalah

informasi

informasi yang menarik bagi

berkaitan

dengan

yang lowongan

komunikan. Seseorang

seseorang

antusias bila diajak bicara hal-

memberikan informasi tentang

hal yang memang menarik

lowongan kerja tentu mereka

perhatiannya. Itulah sebabnya,

akan antusias mengikuti dan

secara alamiah bila dua orang

banyak bertanya. Berbeda bila

yang memiliki hobby sama

yang

akan

kerja.

Bila

ada

diomongkan

justru

sangat

akan

mudah

informasi tentang liburan ke

berkomunikasi. Maka, komuni-

tempat-tempat wisata menarik,

kator yang baik tentu meman-

mereka tidak akan antusias

faatkan ketertarikan akan topik-

mendengarkannya, karena mereka

topik tertentu bagi sebagian

tidak butuh informasi tentang

orang, untuk memulai suatu

wisata, yang mereka butuhkan

pembicaraan. Dari sisi interest

adalah

ini, kita tentu akan memilih

informasi

tentang

pekerjaan. Dan, komunikator

topik

yang baik mampu mengendali-

interest komunikan. Misalnya,

kan agenda untuk tetap bisa

bila kita bicara dengan atlet,

berkomunikasi efektif dengan

kita bicara tentang olah raga.

komunikannya.

Bila

Di

tangan

pembicaraan

kita

bicara

sesuai

dengan

komunikator yang baik, bahkan

seniman, kita bicara tentang

agenda ini bisa disampaikan

seni. Bila kita bicara dengan

sesuai keinginan komunikator

remaja, kita bicara tentang

sendiri. Dari sinilah kemudian

gadget, tentang internet. Dan

juga

seterusnya.

muncul

terminologi

Agenda Setting (Mc.Combs & Shaw, 1972),

yang artinya,

Dengan

mengerti

dan

memahami empat hal yang

komunikator yang baik mampu

harus

membangun agenda di tengah

antara

kepentingan komunikan yang

komunikan

beragam.

diartikan bahwa sesungguhnya

105

melalui

penyesuaian

komunikator tersebut,

dan dapat


komunikasi efektif itu lebih

kita. Kita akan sangat antusias

berorientasi pada kepentingan

menerima orang asing yang

komunikan.

Komunikator

memakai model pakaian kita,

dituntut berperan lebih aktif

yang memakai bahasa kita,

untuk

menyesuaikan

yang mau makan makanan kita,

dengan

kondisi

Komunikator

diri

komunikan.

diminta

dst.

Bayangkan,

bagaimana

lebih

penerimaan kita bila ada orang

banyak memberi atau bersikap

Jepang yang berpakaian beskap

empatik terhadap komunikan.

Jawa, berbicara dengan bahasa

Komunikator berbicara dengan

Jawa, mau makan nasi pecel,

bahasa komunikan, komuni-

dst. Kita pasti menerimanya

kator

dengan

mengikuti

kebiasaan

perasaan

suka

cita

komunikan, komunikator mem-

karena menganggap si orang

berikan

Jepang telah berusaha men

harapan

kepada

komunikan, dan komunikator

�jawa�

menyesuaikan dengan kesukaan

berhadapan dengan kita.

komunikan. Dengan kata lain,

kan

Syarat

dirinya kedua,

ketika komuni-

komunikator diharapkan melihat

kator harus mengolah pesan

segala sesuatu itu dari sudut

atau message sedemikian rupa

pandang komunikan, komuni-

agar pesan atau message lebih

kator dituntut berpikir menurut

terstuktur,

cara berpikir komunikan. Jadi,

sehingga lebih mudah dan lebih

dalam berkomunikasi, komuni-

cepat dimengerti dan dipahami

kator tidak boleh egois, komuni-

oleh komunikan. Pesan atau

kator tidak boleh memanjakan

message sebelum disampaikan

keinginannya sendiri. Komuni-

perlu melalui proses rekayasa

kator yang harus lebih banyak

(engineering) terlebih dahulu.

beradaptasi dengan situasi dan

Proses

kondisi komunikan.

berwujud

lebih

rekayasa dengan

menarik,

ini

dapat

berbagai

Oleh karena itu, dapat

model. Rekayasa dapat dilaku-

dimengerti bila kita cenderung

kan dari aspek format (bentuk),

menerima

yang

konteks, logika, bahasa, emosi,

mengidentifikasikan

dst. Bahkan, dilihat dari aspek

mampu dirinya

siapa dengan

pun

keberadaan

106

pesan ini, sesungguhnya komuni-


kasi adalah masalah rekayasa

penampilan dan pakaian pun

pesan. Komunikator yang andal

perlu disesuaikan.

adalah yang mampu merekayasa pesan

sedemikian

Dari sisi logika, pesan

menarik

yang mudah dimengerti adalah

sehingga komunikan dengan

pesan yang terstruktur rapi, alur

senang hati bersedia menerima

pikirannya runtut, dan mengikuti

pesan yang disampaikan.

kaidah berpikir secara umum.

Dari

atau

Informasi yang disampaikan

dibuat

secara acak tentu relatif lebih

tekstual, audial, video, film,

sulit untuk dimengerti disbanding-

atau

Format

kan dengan informasi yang

tekstual misalnya, bisa pula

disampaikan dengan tersusun

bermacam-macam

rapi.

bentuk,

sisi pesan

bentuk

Salah

format

satu

bisa lain.

jenisnya.

format

tekstual

Dari sisi bahasa, sudah

adalah puisi. Puisi merupakan

jelas bahwa bahasa adalah

ekspresi berisi pikiran dan

medium untuk menyampaikan

perasaan

Jadi,

ide dan gagasan. Oleh karena

dapat dikatakan puisi adalah

itu, bahasa sangat signifikan

salah

model

untuk tercapainya komunikasi

rekayasa pesan dari penulisnya

efektif. Bahasa yang mudah

agar

dipahami,

penulisnya.

satu pesan

bentuk menjadi

lebih

mengalir

lancar,

menarik untuk diterima oleh

disampaikan

pembacanya.

menarik tentu lebih mudah

Dari

sisi

dengan

gaya

konteks,

dimnegerti dan dipahami. Oleh

komunikator perlu mengikuti

karena itu, penguasaan bahasa

konteks

menjadi sesuatu yang mutlak

(hubungan),

dalam

situasi seperti apa informasi itu

bagi

akan disampaikan. Beda situasi

dengan bahasa yang baik dan

tentu

benar informasi itu akan dapat

akan

penyampaian

beda

model

komunikator.

informasinya.

disampaikan

Berbicara dalam seminar tentu

dan menarik.

dengan

Hanya

mudah

berbeda dengan berbicara di

Dari sisi emosi, pesan

acara resepsi atau gatherings.

atau informasi akan menjadi

Tidak hanya pesan bahkan

lebih menarik bila dibungkus

107


dengan

emosi

tepat.

komunikasi konvergen. Komuni-

Ketika berbicara kita tentu

kator bersikap positif untuk

secara otomatis memanfaatkan

mendapatkan

body language, bahasa tubuh

dari komunikan. Komunikasi

atau gesture. Semua anggota

bersikap empatik untuk men-

tubuh

sesuai

dapatan empati dari komunikan.

emosi kita saat bicara. Wajah

Komunikator berorientasi pada

kita

ekspresi

kepentingan komunikan untuk

perasaan kita. Kata - kata yang

memperoleh “sambung rasa�,

kita

tautan

kita

yang

bergerak

menunjukkan ucapkan

kita

berikan

respon

positif

emosional

dengan

penekanan-penekanan dengan

komunikan.

tinggi rendah, keras lemah,

pendekatan positif (discreet)

dalam pengucapan, Semua itu

inilah diharapkan komunikasi

untuk

berlangsung baik dan hasilnya

memberikan

suasana

emosional kepada isi pem-

Dengan

pola

pun efektif.

bicaraan kita, dan pendengar

Berbeda dengan Berlo,

pun akan ikut larut dengan

Morrison (2010) menjelaskan

emosi kita, sehingga mereka

secara

psikologis,

lebih mudah dan lebih cepat

tidak

mungkin

mengerti dan memahami isi

bersikap akomodatif terhadap

pembicaraan kita. Jadi, ketika

kepentingan orang lain. Begitu

berkomunikasi sebenarnya kita

pula, tidak selamanya manusia

memang

untuk

lebih tertarik dengan berbagai

emosional, dalam arti mengisi

hal yang memiliki kesamaan

informasi dengan emosi atau

atau kemiripan dengan dirinya.

perasaan melalui tubuh dan

Dalam beberapa hal, manusia

suara kita.

justru sering tertarik dengan

dituntut

manusia selamanya

hal-hal yang beda, yang lain, B. Komunikasi Konvergen versus

Begitu pula, manusia memiliki

Komunikasi Divergen Model komunikasi linear Laswell

yang

dikembangkan

kemudian oleh

yang tidak ada pada dirinya.

Berlo

sering disebut sebagai model

108

kecenderungan

menampilkan

karakteristik yang melekat pada dirinya. Dia ingin sekuat tenaga mempertahankan

cirri

khas


yang membuatnya lain atau

yang

beda. Dalam komunikasi ada

komunikasi dengan model ini.

orang-orang

tetap

Hanya orang - orang yang

mempertahankan identitasnya,

memang memiliki karakteristik

tetap menampilkan perbedaan-

sangat kuat, yang penuh ke-

nya, dan dengan tampil lain

percayaan diri berani tampil

dan beda itu justru memberikan

beda, seperti pemimpin, sele-

kekuatan yang mampu menarik

britas, seniman, yang memang

perhatian

lain.

sudah memiliki stigma berbeda

Ketika orang tetap memper-

dengan orang lain, yang mampu

tahankan karakteristik perbedaan-

tetap menarik perhatian publik

nya dengan orang lain dalam

dengan segala perbedaan yang

berkomunikasi

ada pada dirinya.

yang

dari

orang

inilah

yang

disebut sebagai model komunikasi divergen.

mampu

melakukan

Begitu pula, ketika seseorang dalam posisi sebagai

Dalam perannya sebagai

komunikan, dia tidak serta merta

komunikator, seseorang meng-

memberikan

abaikan

prinsip

terhadap pesan yang disampai-

komunikasi model Berlo. Dia

kan kepadanya. Dia berpikir

tidak peduli dengan kapasitas

kritis, melakukan elaborasi, dan

intelektual, tidak peduli dengan

bila

kultur/budaya,

dengan hasil berpikir kritisnya,

prinsip

-

tidak

peduli

respon

memang

tidak

positif

sesuai

dengan agenda, tidak peduli

dia

dengan interest, komunikan-

menolak. Penolakan dapat di-

nya. Dia tampil sebagai dirinya

kategorikan

sendiri. Dia berharap komuni-

komunikan mempertahankan per-

kanlah yang harus mengerti

bedaannya dengan komunikator.

dan memahami dirinya. Bukan

Contoh gaya komunikasi

sebaliknya. Boleh dikatakan,

divergen adalah tentara dengan

model

divergen

karakteristik yang khas: sikap

negatif

tubuh tegap, rambut potong

terhadap paradigma komuni-

pendek cepak, pakaian seragam

kasi interpersonal. Oleh karena

dinas,

itu, hanya sebagian kecil orang

dengan nada keras, cenderung

adalah

komunikasi pendekatan

109

mengambil

keputusan

respon

bicara

lugas

negatif,

tegas


instruktif Sebaliknya

intimidatif, adalah

dst.

eksistensi dirinya melalui puisinya

seniman

yang sangat terkenal, berjudul

dengan karakteristik yang khas juga: rambut panjang, pakaian superkasual (seenaknya), bicara spontan ceplas ceplos, sikap tubuh santai, kaya gesture, dst. Bisa dibayangkan seperti apa situasinya bila tentara bertemu dengan seniman. Karakteristik keduanya bertolak belakang, keduanya

mempertahankan

perbedaan,

tentu

gaya

komunikasi

keduanya

akan

sangat menarik untuk diamati. IV. PUISI

SEBAGAI

MEDIA

KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN

“Aku�, seperti berikut ini. AKU (Chairil Anwar) Aku Kalau sampai waktuku Kumau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak peduli Aku mau hidup seribu tahun lagi Maret 1943 (Website Puisi Indonesia)

A. Puisi Sebagai Media Komunikasi Puisi

adalah

ekspresi,

Karena

puisi

adalah

ungkapan pikiran dan perasaan

ungkapan pikiran dan perasaan,

penulisnya. Pikiran dan perasaan

dalam konteks komunikasi bisa

yang

juga disebut sebagai pesan,

diungkapkan

dengan

rangkaian kata - kata indah.

message,

Penulis puisi sering disebut

Penyair sebagai komunikator

sebagai penyair. Bagi penyair,

menyampaikan pesan berupa

puisi adalah media ekspresi

puisi kepada komunikan, yaitu

yang

untuk

pembaca atau penikmat puisinya.

dan

Dari puisinya ini, kita

sangat

menyampaikan

kuat pikiran

perasaannya.

atau

informasi.

pembaca atau penikmat, dapat

Chairil Anwar, pelopor

memahami eksistensi seperti

puisi Indonesia modern, sangat

apa yang dikehendaki olehnya

ekspresif ketika mengungkapkan

dalam hidup. Pesan Chairil

110


kepada kita adalah hidup harus

itu, penyair yang kritis tentu

diisi dengan semangat. Apa

akan

pun yang terjadi, semangat

mengkritisi apa - apa yang

harus terus berkobar, bahkan

dilihat, didengar, dan dirasa

kalau perlu sampai bisa hidup

olehnya.

seribu tahun lagi. Penyair

bersikap

kritis

untuk

Puisi di tangan penyair

adalah

orang-

adalah alat, puisi adalah media,

orang yang mengungkapkan

yang bisa diisi apa saja, juga

pikiran dan perasaannya secara

untuk tujuan semaunya. Tapi,

berbeda dengan orang awam

yang lebih penting dari itu

pada umumnya. Puisi dipilih

semua adalah, apa manfaat dari

sebagai media karena sifat

suatu karya, dalam hal ini puisi,

puisi

bagi

yang

sangat

lentur.

masyarakat?

Inilah

Dengan puisi penyair dapat

pertanyaan

mengekpresikan pikiran dan

seorang Romo Mangunwijaya

perasaan

kepada para sastrawan. Oleh

dengan

bebas

mendasar

dari

sebebas-bebasnya. Penyair bisa

karena

menulis puisi dengan gaya

Mangunwijaya, konsep “kagunan�

jenaka,

atau manfaat, menjadi sangat

bercanda,

serius,

itu,

bagi

Romo

bahkan marah. Penyair juga

penting.

bisa

untuk

penyair menulis puisi, adakah

pujian,

pertanyaan itu di kepalanya?

menulis

menyatakan

puisi cinta,

kebencian, atau sekedar celoteh

Adakah

ringan tanpa makna.

apa

Apa yang diungkapkan oleh penyair biasanya adalah hasil

perenungannya

Ketika

seorang

terpikirkan

manfaat

olehnya

puisi

yang

ditulisnya bagi masyarakat? Puisi Zeffry J Alkatiri

atas

berikut

ini

segala hal yang dia tangkap

sebagai

contoh

dengan inderanya dari lingkungan

sesuai

hidupnya. Segala persoalan dan

Mangunwijaya

peristiwa menjadi inspirasi bagi

puisi ini, Zeffry ingin mengajak

penyair untuk dituangkan ke

pembaca

atau

dalam puisinya. Oleh karena

melakukan

perenungan

111

dapat

dipakai

“kagunan�

harapan itu.

Romo Dengan

penikmat atau


kontemplasi ibadah

atas

yang

kualitas

dilakukannya

selama ini.

kemerdekaan,

banyak

puisi

mengungkap kebanggaan dan pujian pada pemimpin dan pahlawan bangsa. Di era Orde

The Flying Carpet (Zeffry J. Alkatiri)

Baru, banyak puisi sangat lekat

Sajadah yang sudah Semakin tipis ini Masih belum mampu Menerbangkanku Menuju IstanaMu

pemberontakan terhadap kebijakan

dengan tematik kritik bahkan

politik Pemerintah. Coba kita simak puisi Rendra pada era 80an berikut ini.

1999 (Zeffry J. Alkatiri, 2004) Sementara

itu,

SAJAK ORANG KEPANASAN (WS. Rendra) Arief

Budiman dan Ariel Heryanto (1984), melemparkan terminologi Sastra Kontekstual, untuk menunjuk sastra yang terlibat dengan kondisi sosio-kultural politik yang sedang terjadi pada jamannya. Sejarah mencatat, dari perjalanan bangsa ini, sejak sebelum kemerdekaan sampai terbentuknya Negara Republik

Indonesia,

dan

perjalanan berikutnya sampai sekarang

ini,

selalu

ada

penyair-penyair yang menulis puisi dengan tematik keadaan sosial politik yang terjadi pada jamannya. Di era perjuangan, banyak puisi yang menyuarakan perjuangan. Di era awal

112

Karena kami makan akar dan terigu menumpuk di gudangmu Karena kami hidup berhimpitan dan ruangmu berlebihan maka kita bukan sekutu Karena kami kucel dan kamu gemerlapan Karena kami sumpek dan kamu mengunci pintu maka kami mencurigaimu Karena kami terlantar di jalan dan kamu memiliki semua keteduhan Karena kami kebanjiran dan kamu berpesta di kapal pesiar maka kami tidak menyukaimu Karena kami dibungkam dan kamu nerocos bicara Karena kami diancam dan kamu memaksakan kekuasaan maka kami bilang TIDAK kepadamu Karena kami tidakboleh memilih dan kamu bebas berencana Karena kami cuma bersandal dan kamu bebas memakai senapan Karena kami harus sopan


dan kamu punya senjata maka TIDAK dan TIDAK kepadamu Karena kami arus kali dan kamu batu tanpa hati maka air akan mengikis batu (Website Puisi Indonesia) Puisi Rendra dengan gaya orator seperti ini sering disebut sebagai puisi pamflet, sebutan lain

untuk

puisi

diaphan,

karena memakai diksi yang lugas tegas, bahkan cenderung keras. Pada era itu, di mana bangsa

Indonesia

sedang

memimpikan demokrasi, para penyair puisi

menyuarakan kritik

sosial

puisisebagai

bagian dari “warning� atau peringatan

bagi

penguasa.

Seperti dikatakan Alvin Toffler dalam Previews & Premises (dalam

Effendi,

1993:171)

bahwa “jika demokrasi ingin langgeng,

harus

mampu

bertindak secara dini�. Dan sekarang ini, saat bangsa dan Negara digerogoti oleh koruptor - koruptor tak bermoral,

banyak

penyair

menyuarakan puisi anti korupsi. SAJAK INDONESIA BERDUKA (Wardjito Soeharso)

Setiap hari aku berdiri di depanmu, mulut nyerocos tak henti-henti, begini: "korupsi itu jahat! korupsi itu laknat! Jangan jadikan korupsi itu budaya, apalagi agama!" Tapi, setiap hari pula mata dan telingaku menangkap berita di koran dan televisi, saudara-saudaramu banyak ditangkapi polisi karena korupsi! berita di koran dan televisi, selalu saja membuatku bersedih, kemana lagi aku menghibur diri? kalau semua orang sudah berubah jadi pelawak tertawa ngakak melihat kemiskinan dan kebodohan topeng yang mana lagi mesti dipasang untuk tunjukkan kesusahan? nation character building, katamu membangun jatidiri bangsa! identitas manusia Indonesia itu seperti apa? ketika aku bercermin, di sana ada gambar sosok manusia dengan kosmetika globalisme, baju internasionalisme, dan perilaku hedonisme! Inilah identitasku saat ini: Hidup Bangsa Indonesia! lihat saja para pejabat dan politisi di televisi apa beda mereka dengan Indonesian idol? sama-sama bertanding bersuara semerdu mungkin di depan rakyat. mereka itu seperti belum pernah dengar kasak-kusuk rakyat, begini: korupsi di negeri ini kian hari kian menjadi apa yang tak ada di negeri ini. presiden korupsi, ada walau sudah mati menteri korupsi, banyak yang masih belum diadili gubernur, bupati/walikota korupsi, banyak yang meringkuk di bui hakim, jaksa, polisi korupsi, banyak yang

113


masih antri diselidiki birokrat dan politisi korupsi? ditangkap satu muncul seribu

memiliki daya pikat yang kuat. Bagi penyair, puisi adalah juga rekayasa pesan yang sangat

koruptorkeparat rakyat melarat! berita di koran dan televisi, selalu saja membuatku bersedih, kemana lagi aku menghibur diri?

tepat untuk membungkus ide, gagasan dan emosi, perasaan, untuk

disampaikan

pembaca

atau

kepada

penikmatnya.

Rekayasa dalam puisi men-

berikan aku kacamata hitam itu, biar kulihat negeriku semakin kelam, mbelgedes telek benjret! tanpa kacamata hitam pun, ternyata negeriku sudah begitu kusam.

cakup

di

dalamnya

adalah

format, diksi, konteks, bahasa, logika,

emosi,

semuanya

diolah, diramu menjadi puisi

aku tak ingin Indonesia tenggelam!

dengan estetika keindahan dan Srondol, 2 Juli 2009. (Phantasy Poetica, 2010)

kebernasan

makna

isinya

secara terstruktur dan terukur. Mengikuti model komunikasi

Berlo

dengan

Dengan kata lain, puisi adalah

teori

salah satu bentuk rekayasa

diskritnya yang mengarah pada

pesan yang dipakai penyair

komunikasi konvergen, atau

untuk mengemas pesan (pikiran

model komunikasi Morrison

dan perasaan) agar pesannya

dengan komunikasi divergen,

menjadi lebih menarik dan

dapat

berdaya

dijelaskan

bagaimana

penyair memanfaatkan puisi sebagai alat untuk menyampaikan pesan.

pikat

kuat

bagi

pembaca atau penikmatnya. Begitu pula bila mengacu pada komunikasi divergen yang

Berlo meyakini komuni-

ditawarkan

oleh

Morrison,

kator adalah perekayasa pesan

sebagai

komunikator,

para

yang andal. Ide, gagasan, dan

penyair

memang

justru

emosi, perasaan, harus diolah

mengambil

posisi

sebagai

sedemikian menarik sebelum

individu

disampaikan kepada komuni-

karakteristik unik, beda, lain,

kan. Dengan diolah terlebih

dengan individu pada umum-

dahulu, pesan menjadi menarik,

nya. Para penyair sepertinya

114

yang

memiliki


sadar bahwa predikat penyair

diharapkan kontekstual, ber-

sudah

sesuatu

bicara mengenai keadaan dan

yang beda dengan dirinya. Oleh

peristiwa yang terjadi pada

karena itu, dalam menulis puisi

jamannya,

maupun penampilan keseharian-

Romo

nya,

memiliki

memberikan

para

penyair

memperlihatkan dirinya

justru

bahkan

menurut

mangunwijaya fungsi

harus

“kagunan�

karakteristik

atau manfaat bagi masyarakat,

pembeda

telah disadari sepenuhnya oleh

sebagai

dengan penyair lainnya. Bagaimana

para penyair, dan itu dibuktikan penyair

dengan karya - karya mereka

merekayasa puisi sebagai pesan

yang lebih “membumi� menyuara-

yang disampaikannya kepada

kan gambaran realitas sosio-

komunikan,

kultural politik terkini.

pembaca

penikmatnya,

bisa

atau disebut

Puisi berisi pikiran dan

sebagai strategi berkomunikasi

perasaan

penyair. Puisi menjadi media

merupakan hasil dari proses

yang

kreatif

sangat

ampuh

bagi

penyairnya

intelektualnya

dan

untuk

penyair untuk mengungkapkan

merespon

pikiran dan perasaannya. Di

yang terjadi di lingkungannya.

tangan penyair, puisi adalah

Oleh karena itu, puisi dapat

media yang begitu lentur, yang

dipakai sebagai cermin untuk

bisa

sesuka

memperoleh gambaran realita

hatinya untuk mencapai tujuan

sosial pada suatu tempat dan

apa saja.

saat

diperlakukan

tertentu.

potret B. Puisi Sebagai Media Pembelajaran Puisi

berbagai

dan

kondisi

Puisi

adalah

penyair

adalah

kamera. Lalu, bila kita kembali

media

kepada konsep puisi harus

pesan

bermanfaat bagi masyarakat,

dan

manfaat apa saja yang dapat

perasaan yang direkayasa agar

diambil darinya? Dari apa yang

lebih menarik, sudah dibahas

sudah diuraikan sebelumnya,

sebelumnya.

kita mengetahui ternyata puisi

komunikasi, yang

berisi

sebagai sebagai pikiran

Bahwa

puisi

115


adalah media atau wadah bagi

Meminjam istilah budayawan

pesan atau informasi dalam

Toeti Heraty Noerhadi (dalam

aktivitas komunikasi. Sebagai

Alfian, ed, 1985:207), persepsi

media atau wadah, dia dapat

manusia terhadap lingkungan

diisi apa saja sesuai keinginan

dapat dikategorikan menjadi

yang

(komuni-

dua jenis. Pertama, persepsi

kator). Oleh karena itu, pada

realita, yaitu persepsi manusia

dasarnya puisi dapat dimanfaat-

yang dihasilkan tanpa pene-

kan untuk keperluan apa saja,

litian harus direka. Artinya,

sesuai

kita

mengisinya

konteks

komunikasi.

mampu

membangun

Termasuk di dalamnya, untuk

persepsi melalui rekaan dalam

keperluan pembelajaran dalam

pikiran walau tanpa observasi

pendidikan dan pelatihan. Puisi

atau penelitian. Kedua, persepsi

dapat digunakan untuk mem-

utopia, yaitu persepsi manusia

berikan penekanan-penekanan

yang

pada informasi tertentu untuk

realita. Utopia dapat dilihat

lebih memperkuat muatan isi

sebagai cita-cita, suatu keadaan

dan maknanya.

yang belum tercapai, tetapi

Sebagai karya sastra, puisi

kontradiktif

dengan

ingin diwujudkan.

memang berbeda dengan berita

Dalam beberapa hal, puisi

atau informasi. Kalau berita

dapat didekati dengan model

atau informasi adalah cerita

persepsi realita maupun persepsi

yang didukung oleh data atau

utopia itu. Pesan yang terkandung

fakta, puisi tercipta sepenuhnya

dalam

puisi

dari hasil perenungan penyair-

persepsi

penyairnya

nya, entah sumber renungannya

merespon lingkungan, melulu

itu peristiwa faktual (data)

muncul

ataukah totalitas pengembaraan

utopisnya atau penangkapan-

imaginasi semata. Yang jelas, ketika puisi tercipta, dia menjadi entitas berisi pesan sarat makna

nya

dari terhadap

perenungan lingkungan

tanpa melalui proses observasi apalagi

yang detil dan rumit.

116

dalam

dengan inderanya, walaupun langsung,

untuk pembaca atau penikmatnya.

merupakan

penelitian


Dalam konteks pembela-

samping itu, pembacaan puisi

jaran, puisi dapat dimanfaatkan

dengan gaya dan intonasi yang

sebagai selingan untuk mem-

khas

berikan

tontonan

penguatan

terhadap

materi-materi tertentu. Materimateri

yang

dan

unik, yang

merupakan memberikan

hiburan tersendiri bagi peserta.

berhubungan

Ketika berdiskusi tentang

dengan pembelajaran nilai dan

integritas,

karakter akan sangat tepat bila

diajak

disisipi puisi puisi yang berisi

kejujuran sebagai pembangun

tematik nilai-nilai terkait.

komitmen untuk membentuk

misalnya,

peserta

memahami

nilai

Di Badan Pendidikan dan

integritas, yang pada akhirnya

Pelatihan Provinsi Jawa Tengah,

memunculkan karakter yang

misalnya,

kuat pada diri seseorang. Yang

kegiatan

belajar

mengajar berbentuk pendidikan

diharapkan

dan pelatihan teknis, fungsional,

karakter yang kuat, seseorang

dan struktural, rutin berjalan

akan mampu mengendalikan

setiap tahun. Materi - materi

diri,

yang berkaitan dengan pem-

perilaku menyimpang seperti

bangunan nilai dan karakter,

korupsi.

seperti integritas, pemberantasan

kejujuran,

korupsi, wawasan kebangsaan

adalah memahami suatu konsep

atau

etika yang rumit untuk dicerna

pilar-pilar

pengembangan kesehatan akan

kebangsaan, potensi

mental

lebih

adalah,

mampu

dengan

menghindari

Menghayati secara

nilai teoritis,

diri,

dengan logika. Berbeda bila

spiritual,

disampaikan dengan puisi yang

menarik

dan

sederhana, seperti berikut ini.

ekspresif bila disisipi dengan puisi-puisi tematik yang relevan dengan materi. Memahami dan menghayati

puisi

dapat

memunculkan suasana kontemplatif, berpikir lebih dalam dan lebih tajam, ketika melihat berbagai persoalan yang diangkat sebagai

bahan

diskusi.

Di

117

WEJANGAN URIP (Wardjito Soeharso) wewadine wong sing pengin slamet uripe elingo ature simbah: dadi wong aja dumeh dumeh kuasa dumeh sugih dumeh bagus dumeh pinter


ben uripmu ora keblinger!

patriotisme,

elingo ature bapak lan simbok: dadi wong nuruta banyu kali tansah mili, ngelebi sawah sing ana ngisor kali

kebanggaan

elingo ature pak guru nalika sinau: dadiya bocah sing pinter ben mbesuk gedhe dadi wong gedhe nanging dudu gedhene asu menang kerahe

sendiri,

kecintaan

milik

sendiri,

karya

terhadap kesadaran

sendiri, dst. Isi

materi

wawasan

kebangsaan dan pilar - pilar kebangsaan

ini

Pancasila

mencakup

sebagai

dasar

ideology, UUD 1945 sebagai dasar

elingo ujare wong wedok nalika rabi: kabeh wong lanang seneng golek kanikmatan isi donya iku ora cukup ngebaki genggeman mula, aja mburu nikmat kanthi laku khianat yen pengin tansah nyawiji ing donya lan akherat

konstitusi,

Tunggal

Ika

Bhinneka

sebagai

dasar

kebangsaan, Negara Kesatuan Republik

Indonesia

sebagai

bingkai

kenegaraan

dan

kebangsaan secara utuh. Materi dengan topik seputar Negara, Pemerintah, dan Kebangsaan,

ya ya ya ature simbah ature bapak lan simbok ature pak guru ature pak kiyai ujare wong wedok dadi cahya ing mata dadi nur ing jiwa tansah eling lan waspada.

dikenal sebagai materi yang kering, membosankan, sehingga peserta lebih sering terkantukkantuk mendengarkannya. Dengan bertema

*) srondol: maret 2012 Demikian pula,

ketika

berdiskusi

tentang

materi

wawasan

kebangsaan

puisi

-

patriotik,

puisi peserta

digugah untuk menghayati dan

atau

pilar-pilar kebangsaan, peserta memahami

terhadap

terhadap nilai dan karakter

elingo ature pak kiyai nalika ngaji: dadi wong kudu tansah eling eling marang sing gawe urip eling marang sing paring pati nuladhani kanjeng nabi ngungkebi ajaran kitab suci

diajak

nasionalisme,

konsep

kebangsaan yang di dalamnya berisi semangat membangun

118

menjiwai semangat kebangsaan itu.

Misalnya,

puisi

karya

Deddy Miswar berikut ini, yang ditayangkan di televisi sebagai

Public

Advertisement

pada

Service bulan

Oktober 2008, dalam rangka


memperingati

100

tahun

Dan senimannya tukang tambal dan tukang tiru.

Kebangkitan Nasional, sangat cocok untuk membangkitkan

Dst…..

kembali semangat kebangsaan

Juga puisi yang satu ini.

itu. MENGAPA KAMU MENCINTAI (Wardjito Soeharso) BANGKIT ITU: (Deddy Mizwar) Susah – susah melihat orang lain susah, senang melihat orang lain senang. Takut – takut korupsi, takut makan yang bukan haknya. Mencuri – mencuri perhatian dunia dengan prestasi. Marah – marah bila martabat bangsa dilecehkan. Malu – malu menjadi benalu, malu minta melulu. Tidak ada – tidak ada kata menyerah, tidak ada kata putus asa. Aku – untuk Indonesiaku.

+ Mengapa kamu mencintai ibumu? - Karena aku mengawali hidup dengan minum air susu ibuku. + Mengapa kamu mencintai gurumu? - Karena aku mencecap dan memahami ilmu dengan belajar dari guruku. + Mengapa kamu mencintai negaramu? - Karena aku makan dan minum untuk tumbuh dari bumi negaraku. + Mengapa kamu mencintai bangsamu? - Karena aku membangun kebanggaan dengan jatidiri bangsaku. + Mengapa kamu mencintai agamamu? - Karena aku ingin mati dalam naungan agamaku.

(Soeharso, 2008)

2013 (HMGM, 2014)

Atau puisi yang mencoba menggelitik emosi karya penyair Libanon, Khalil Gibran, berikut ini.

Dari

contoh

-

contoh

tersebut, sesungguhnya banyak puisi yang bermuatan nilai dan

BANGSA KASIHAN (Khalil Gibran)

karakter

Kasihan bangsa yang memakai pakaian yang tidak ditenunnya, makan roti dari gandum yang tidak dituainya, Dan meminum anggur yang tidak diperasnya. Kasihan bangsa yang menjadikan orang bodoh menjadi pahlawan Dan menganggap penindasan penjanjah sebagai hadiah Kasihan bangsa yang negarawannya serigala, falsafahnya karung nasi,

119

kebangsaan

yang

dapat dipakai untuk memperkaya

proses

pembelajaran

dalam diklat. Setiap materi diklat, pada dasarnya dapat didekati dengan pembelajaran tentang nilai dan karakter. Dan semua itu dapat diambil dari puisi-puisi

dengan

tematik

yang sesuai. Format puisi pun


juga tersedia beragam. Ada

dengan pemahaman terhadap

yang berbentuk tekstual, ada

nilai

yang

karakter.

berformat

gambar,

dan

pembentukan

bahkan ada juga yang sudah

Simak puisi pendek sarat

dalam file video. Provinsi Nusa

nasionalisme ini. Hanya empat

Tenggara

misalnya,

kata disusun menjadi empat

sudah mempelopori membuat

baris membentuk satu bait puisi

film puisi yang digarap sangat

yang sangat dalam maknanya.

Barat,

serius, melibatkan siswa-siswa SMA

terbaik

dalam

A2KI (Wardjito Soeharso)

produksinya. Hasilnya? Film puisi dengan berbagai macam

Aku Kamu Kita : Indonesia!

corak yang sangat menarik. Puisi-puisi adalah

yang

dibacakan

puisi-puisi

karya

2014

penyair besar Indonesia, seperti Rendra, Toto Bachtiar, Taufik Ismail, Emha Ainun Najib, dll.

V. PENUTUP “Bahkan Dewa pun tidak bisa

Film puisi itu menjadi salah satu media pembelajaran yang sangat diminati oleh siswasiswa SMP dan SMA di sana

puisi

sebagai

media komunikasi dan puisi sebagai media pembelajaran, dalam

konteks

proses

pembelajaran pendidikan

dan

pelatihan,

diajarkan?

Kebajikan

ingatan�,

demikian

hadapan

para

kata

muridnya

Plato di

di

suatu

kesempatan (Fuad, terj. Untuk Freeman, E. & Apple, D, 2004) Kebajikan adalah bagian dari nilai etika yang menjadi fondasi manusia dalam membangun budaya. Kebajikan sulit diajarkan. Kebajikan hanya bisa

dipertanggungjawabkan. untuk

itu

hanya bisa ditularkan melalui pendidikan,

dalam

ternyata secara signifikan dapat

Terutama

kebajikan

dan pendidikan itu hakekatnya adalah

(Sugianto, 2012). Bahwa

mengubah kebajikan. Mengapa? Dapatkah

pengayaan

materi-materi yang berkorelasi

ditularkan. Dan penularan kebajikan melalui pendidikan, yang dalam proses-

120


nya adalah mengingat. Begitulah, dalam

dilaksanakan oleh Komisi Pemberantasan

setiap proses pembelajaran, peserta

Korupsi.

dipaksa dijejali berbagai macam konsep

Puisi dengan segala konseptual

yang sifatnya teoritis, ideal, utopik,

teoritis utopisnya juga sudah banyak

yang secara realita sungguh sangat sulit

dibahas para akademisi. Pendekatan

untuk diwujudkan (lihat Toety H.N.)

yang

Kita sangat sering mendengar dan melihat

pernyataan

-

dipakai

pendekatan

pun

beragam.

sosiologis,

Ada

psikologis,

pernyataan

semiotika, dialektika, dst. Dalam karya

konseptual teoritis utopis seperti itu.

tulis ini puisi didekati dengan teori

Misalnya, “corruption is the root of

komunikasi, lebih spesifik paradigma

evil” (Kwik Kian Gie), atau “corruption

komunikasi interpersonal. Model teori

is the real terrorist” (Hidayat Nur

komunikasi

Wahid), atau “Negara dalam Darurat

dikembangkan lebih kompleks menjadi

Korupsi” (Denny Indrayana). Sudah

teori diskrit oleh

terlalu banyak orang berbicara tentang

referensi teoritis untuk menempatkan

korupsi, sudah cukup banyak ahli

puisi sebagai pesan atau message dalam

memaparkan kejahatan korupsi, tetapi di

aktivitas komunikasi. Selanjutnya, puisi

mata masyarakat, yang tampak nyata

sebagai pesan atau message secara

melakukan perlawanan massif terhadap

kontekstual ditarik-hubungkan dengan

korupsi hanyalah Komisi Pemberantasan

asas kemanfaatan bagi masyarakat. Asas

Korupsi (Dharmawan, Al Soni, Rosari,

kemanfaatan itu dilihat dari sudut proses

ed, 2005).

pembelajaran,

Artinya, suatu nilai etika yang

lembaga

linear

lebih

pendidikan

Laswell

Berlo,

dijadikan

spesifik dan

yang

dalam

pelatihan.

sifatnya konseptual, teoritis, utopis,

Secara konseptual teoritis, puisi dapat

dalam

difungsikan sebagai salah satu medium

satu

diwujudkan

saat

tertentu

dalam

bentuk

perlu konkrit,

pembelajaran yang cukup menarik.

praktikal, faktual, yang bisa secara

Bila dimanfaatkan sebagai medium

langsung tersentuh oleh sense, indera

pembelajaran dalam diklat, puisi yang

manusia. Pemberantasan korupsi secara

paling tepat tentunya adalah puisi

konseptual

teoretis

sudah

diaphan, puisi yang menyampaikan isi

dibicarakan

para

secara

pesannya dengan lugas, terbuka, gamblang,

konkrit, praktikal, faktual, juga sudah

sehingga mudah untuk ditangkap dan

utopis

ahli,

dan

dipahami oleh peserta diklat. Sedang

121


puisi prismatis, dengan gaya bahasa

Dan penelitian observatif semacam

yang obscure, kabur, tidak cocok untuk

itu memang sesungguhnya sangat perlu

dipakai sebagai medium pembelajaran.

dilakukan di lembaga pendidikan dan

Puisi prismatis bisa saja tetap dipakai

pelatihan, untuk memperkaya wawasan

tetapi hanya untuk tujuan-tujuan sangat

tenaga pengajar maupun memberikan

khusus,

mengajak

alternatif model pembelajaran yang

peserta untuk berkontemplasi tentang

sedikit berbeda kepada para peserta

sesuatu hal tertentu.

diklat.

misalnya

ketika

Sekali lagi, dalam karya tulis ini,

------------------------------

puisi didekati secara konseptual teoritis dengan ilmu komunikasi, yaitu paradigma komunikasi interpersonal model Laswell dan Berlo. Sedang bagaimana pendekatan aplikatif terhadap bahasan puisi sebagai media

komunikasi

alternatif

dalam

proses pembelajaran, dapat dilakukan dengan penelitian observatif secara langsung dalam proses pembelajaran itu sendiri. Penelitian Tindakan Kelas, yang sangat populer dan sering dilakukan oleh

pengajar,

memperkuat

justru

tesis

yang

akan

lebih

sudah

di-

diskusikan dalam karya tulis ini. Oleh karena itu, tesis bahwa puisi secara

konseptual

teoritis

cukup

signifikan untuk dimanfaatkan sebagai media

alternatif

dalam

proses

pembelajaran, membuka ruang cukup lebar

bagi

siapa

pun

melakukan

penelitian observatif lebih lanjut untuk menilai

secara

kebenarannya.

faktual-obyektif

DAFTAR PUSTAKA Alfian

(Editor), 1985, Persepsi Masyarakat Tentang Kebudayaan, Jakarta: PT Gramedia. Alkatiri, Zeffry, Z, 2004, Catatan Seorang Pejalan Dari Hadrami, Jakarta, Penerbit Komunitas Bambu Ambarini, AS & Umaya, NM, 2010, Semiotika, Teori dan Aplikasi Dalam Karya Sastra, Semarang: IKIP PGRI Press, Semarang Arifin, Anwar, 1988, Ilmu Komunikasi, Sebuah Pengantar Ringkas, Jakarta: CV. Rajawali. Alkatiri, Z.A, 2005, Catatan Seorang Pejalan Dari Hadrami. Jakarta, Penerbit Komunitas Bambu. Chomsky, Noam, 2006, Politik Kuasa Media, Media Control, The Spectacular Achievements of Propaganda, Yogyakarta: Pinus Book Publisher. Dharmawan, HCB & Rosari, Soni BL, 2005, Jihad Melawan Korupsi, Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Effendi, Onong Uchyana, 1993, Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya. Ellul, Jacques, 1973, Propaganda, New York: Vintage Book.

122


Freeman, Eugene & Apple, David, 2004, Kebijaksanaan & Ide-ide Utama Plato (The Wisdom & Ideas of Plato), diterjemahkan oleh Fuad, Surabaya: Pustaka Eureka. Gus TF, 2005, Daging Akar, Sajaksajak 1996-2000. Jakarta, Penerbit Buku Kompas. Heryanto, Ariel, 1984, Sastra Kontekstual, Inspirasi.co. Kaeppler, Stephanie, 2008, A discussion on the view that linear sequential models that explain how advertising works fail to recognize the most unpredictable element in the communication process – the consumer, http://microsites.bournemouth.ac .uk/(dibuka, Senin, 13 Oktober 2014, 7:28 PM) Komunitas Penulismuda Indonesia, 2010, Phantasy Poetica, Semarang, PM-Publishers Himpunan Masyarakat Gemar Membaca, Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia, 2014, Indramayu, HMGM Publishers Maslow, A. 1955. New Knowledge of Human Values, Indiana: Regnery/Gateay, Inc McCombs, M., & Shaw, D.L., 1972, The Agenda-setting Function of the Mass Media. Public Opinion Quarterly, 36, 176-185. Mc.Quail, Denis, 1996, Teori Komunikasi Massa, Suatu Pengantar, Jakarta: Erlangga. Morrison, MA, 2010, Psikologi Komunikasi, Jakarta: Ghalia Indonesia. Samovar, L.A & Potter, R.E, 1994, Intercultural Communication: A Reader, Belmont, CA: International Thomson Publishing

Soeharso, Wardjito, 2008, Yuk! Nulis Puisi, Surabaya: PNRI Cabang Surabaya Soeharso, Wardjito, Menyoal Kemampuan Widyaiswara Untuk Menulis Karya Tulis Ilmiah, dalam Jurnal Diklat Aparatur, Volume 4, Nomor 1 Tahun 2008. Sugiyanto, Bambang, 2012, Sebuah Film Puisi Dari Sumbawa Barat, Pemkab. Sumbawa Barat. http://elissuaidahmedia.wordpress.com/ 2012/06/14/pendidikan-karaktermelalui-pembelajaran- apresiasipuisi-di-sma/ (dibuka Sabtu, 3/5/14, pukul: 08:54) http://www.academia.edu/4023174/LO GIKA_DALAM_PUISI_Bagian _1_ (dibuka Sabtu, 3/5/14, pukul 09:22) Website: www.puisiindonesia.com. (dibuka, Sabtu, 13/09/14, pukul: 19:35) Website: Seribahasa.com (dibuka 13.09.2014; 08:50) Website: http://en.wikipedia.org/ Laswell’s Model of Communication (dibuka, Senin, 6/10/2014, 08:54) Website: http://www.shkaminski.com/Co mmunication Models (dibuka, Senin, 6/10/2014, 08:17) Website: http://harvardmagazine.com/201 1/05/john-f-kennedy/ (dibuka, Senin, 6/10/2014, 09:54) Wbsite: http://www.psychologytoday.co m/, Burton, Neel M.D., 2012, Our Hierarchy of Needs (dibuka, Senin, 13/10/2014, 09:35 PM) -------------------

123


PENTINGNYA CAPACITY BUILDING DALAM PENGEMBANGAN ORGANISASI Oleh: IMAN KRIDARSO

ABSTRAK Pengembangan Kapasitas (capacity building) sebagai suatu proses untuk melakukan sesuatu, atau serangkaian gerakan perubahan multi level di dalam individu, organisasi dan sistem dalam rangka untuk memperkuat kemampuan penyesuaian individu dan organisasi sehingga dapat tanggap terhadap perubahan lingkungan yang ada. Adapun tujuan pengembangan kapasitas adalah agar individu, organisasi yang ada dapat dipergunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dari individu maupun organisasi tersebut.Oleh karena itu pengembangan kapasitas sangat terkait dengan kemampuan SDM, kemampuan institusi, dan kemampuan sistem organisasi. Pengembangan Kapasitas (Capacity Building) melalui tahapan Fase persiapan, Fase analisis, Fase perencanaan, Fase implementasi, dan Fase evaluasi. Kata Kunci:Pengembangan kapasitas (Capacity Building),Dinamika Organisasi, tahapan pengembangan kapasitas

A.

Pengembangan kapasitas (Capacity

PENDAHULUAN Dewasa ini upaya pengembangan

kapasitas

merupakan

penting

dalam

bagian

Building) aparatur sangat penting untuk

yang

meningkatkan performa aparatur dalam

aspek

menjalankan tugas pokok dan fungsi

kehidupan, hal ini dapat digambarkan

organisasi secara berkelanjutan dalam

dengan persaingan yang semakin tajam

rangka

karena perubahan teknologi yang cepat

perubahan teknologi dan lingkungan

dan lingkungan yang begitu dratis.

yang ada

berbagai

mengantisipasi

perubahan-

Setiap organisasi membutuhkan sumber daya manusia yang mampu memberikan

B.

pelayanan prima dan bernilai yang

PENGEMBANGAN KAPASITAS Pengembangan

kapasitas

tidak

berarti bahwa organisasi tidak hanya

hanya berorientasi pada kemampuan

mampu memberikan pelayanan yang

manusia, namun mencakup keseluruhan

memuaskan tetapi juga berorientasi

lingkup organisasi yang terdiri dari

pada nilai. Organisasi tidak hanya

sistem penataan organisasi atau sistem

semata-mata

manajemen, kebijakan target capaian,

mengejar

pencapaian

produktivitas kerja yang tinggi tetapi

strategi

lebih

organisasi.

pada

pencapaiannya.

kinerja

dalam

proses

pencapaian,

mengisyaratkan

124

dan

Lingkup adanya

peraturan demikian tingkat


pengembangan kapasitas dari capacity

sebagai

development atau capacity strengthening

masalah)

yang berarti mengembangkan kemampuan

organisasi, lembaga, dan masyarakat

yang sudah ada (existing capacity), dan

untuk secara perorangan atau secara

pengembangan

kolektif

kapasitas

yang

(kemampuan yang

memecahkan

dimiliki

seseorang,

melaksanakan

fungsi,

mengedepankan proses kreatif untuk

memecahkan masalah, serta menetapkan

membangun

dan mencapai tujuan (UNDP, 1999).

kapasitas

yang

belum

terlihat atau constructing capacity. Capacity

building

Menurut Uni Eropa pengembangan

merupakan

kapasitas adalah proses yang dialami

proses untuk melakukan sesuatu, atau

oleh individu, kelompok dan organisasi

serangkaian kegiatan untuk melakukan

untuk memperbaiki kemampuan mereka

perubahan multilevel pada diri individu,

dalam melaksanakan fungsi mereka dan

kelompok

organisasi-

mencapai hasil yang diinginkan. Dari

organisasi, dan system - sistem guna

pengertian ini kita dapat memberi

memperkuat kemampuan penyesuaian

penekanan pada dua hal penting: 1)

individu

pengembangan kapasitas sebagian besar

-

kelompok,

dan

organisasi

dalam

menghadapi perubahan lingkungan yang

berupa

ada. Pengembangan kapasitas dapat

pengembangan internal, dan 2) upaya-

dilakukan melalui proses menganalisis

upaya pengembangan kapasitas yang

lingkungan, mengidentifikasi masalah-

berorientasi pada hasil.

masalah organisasi, mencari kebutuhankebutuhan

pengembangan

diri

dan

proses

United Program

pertumbuhan

Nation (UNDP)

dan

Development mendefinisikan

organisasi, isu-isu dan peluang-peluang

pengembangan kapasitas sebagai suatu

yang

proses yang dialami oleh individu,

dapat

membuat

diperankan

formulasi

organisasi,

strategi

dalam

kelompok, organisasi, lembaga dan

proses mengatasi masalah-masalah, dan

masyarakat

merancang rencana aksi agar dapat

kemampuan mereka agar dapat: 1)

terkumpul

melaksanakan fungsi-fungsi essensial,

data

penataan

sistem

organisasi secara baik.

kapasitas

sebagai

meningkatkan

memecahkan masalah, menetapkan dan

Banyak referensi yang mendefinisikan

untuk

mencapai tujuan, dan 2) mengerti dan

kemampuan

menangani kebutuhan pengembangan

umum untuk melaksanakan sesuatu.

diri mereka dalam suatu lingkungan

UNDP

yang lebih luas secara berkelanjutan.

mendefinisikan

kapasitas

125


Brown

(2005)

mendefinisikan

Sedangkan

menurut

“Capacity building is a process that

(2010)

increases

Kapasitas, adalah :

the

ability

of

persons,

organisations or system to meet its

1.

pengertian

bukanlah

pengertian

sebuah proses.

dapat dimaknai

bahwa Pengembangan Kapasitas adalah

2.

Pengembangan

Bahwa pengembangan kapasitas

stated purposes and objectives�. Dari tersebut

Soeprapto

produk,

melainkan

Bahwa pengembangan kapasitas

suatu proses yang dapat meningkatkan

adalah proses pembelajaran multi-

kemampuan seseorang, organisasi atau

tingkatan meliputi individu, grup,

sistem untuk mencapai tujuan yang

organisasi, dan sistem.

hendak dicapai.

3.

Selain itu menurut Keban (1999)

Kapasitas strategi

bahwa

yang

4.

serangkaian

ditujukan

ide

kapasitas terhadap

sikap.

Pengembangan

merupakan

pengembangan

menghubungkan

lebih khusus dalam bidang pemerintahan berpendapat

Bahwa

Bahwa pengembangan kapasitas dapat disebut sebagai actionable

untuk

learning dimana pengembangan

meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan

kapasitas

responsivitas dari kinerja pemerintahan,

proses-proses pembelajaran yang

dengan memusatkan perhatian kepada

saling berkaitan, akumulasi benturan

pengembangan dimensi, sumber daya

yang menambah prospek untuk

manusia, penguatan organisasi; dan

individu dan organisasi agar secara

reformasi kelembagaan atau lingkungan.

terus menerus beradaptasi atas

Dalam Kapasitas

definisi

Pengembangan

meliputi

sejumlah

perubahan.

(Capacity Building) diatas

terkandung makna suatu upaya yang

C.

Tujuan dan Manfaat, Capacity

berhubungan dengan perbaikan kualitas

Building pada Organisasi

sumber daya manusia, upaya untuk

C.1 Tujuan

mendorong

organisasi

agar

dapat

Adapun tujuan dari Capacity

berjalan sesuai dengan fungsinya, serta

Building

(Pengembangan

upaya

Kapasitas)

dapat

untuk

lingkungan

menciptakan

yang

kondisi

dibutuhkan

oleh

organisasi agar dapat berfungsi dengan baik.

menjadi 2 bagian yaitu : 1. Secara umum diidentikkan dengan

126

dibagi

perwujudan


sustainabilitas

(keber-

buruk. Dalam hal ini

lanjutan) suatu sistem.

kegiatan pengembangan

2. Secara khusus ditujukan

akan

meningkatkan

untuk mewujudkan kinerja

kinerja pegawai saat ini,

yang lebih baik, dilihat

yang dirasakan kurang

dari aspek:

dapat

a. Efisiensi waktu

dalam (time)

bekerja

secara

hal

efektif

dan

untuk dapat mencapai

dan

ditujukan

sumber daya (resources)

efektivitas

kerja

yang dibutuhkan guna

sebagaimana

yang

mencapai suatu outcome.

diharapkan

oleh

b. Efektifitas

berupa

kepantasan usaha yang

organisasi. b.

Meningkatkan produk-

dilakukan demi hasil

tivitas, dengan mengikuti

yang diinginkan.

kegiatan pengembangan

c. Responsifitas

yakni

berarti

pegawai

juga

bagaimana mensinkron-

memperoleh

tambahan

kan

ketrampilan

dan

kebutuhan

kemampuan

dan untuk

pengetahuan baru yang

maksud tersebut.

bermanfaat bagi pelak-

d. Pembelajaran

yang

sanaan pekerjaan mereka.

terindikasi

pada

Dengan

demikian

kinerja individu, grup,

diharapkan juga secara

organisasi dan sistem.

tidak

langsung

akan

meningkatkan C.2 Manfaat Manfaat

produktifitas kerja, dari

Pengembangan

kegiatan Kapasitas

c.

Meningkatkan bilitas

dari

fleksiangkatan

(Capacity Building) dalam

kerja, dengan semakin

pengembangan sumber daya

banyaknya ketrampilan

manusia, yaitu :

yang dimiliki pegawai,

a.

Mengurangi dan meng-

maka akan lebih flek-

hilangkan kinerja yang

sibel dan mudah untuk

127


menyesuaikan diri dengan kemungkinan

D.

adanya

Level Capacity Building Pada Organisasi

perubahan yang terjadi

Upaya pengembangan kapasitas

di lingkungan organi-

dilaksanakan dalam berbagai tingkatan

sasi.

(Soeprapto: 2010) yaitu sebagaimana

Misalnya

bila

organisasi memerlukan

diilustrasikan melalui gambar berikut :

pegawai dengan kualifikasi

tertentu,

maka

organisasi tidak perlu lagi menambah pegawai yang baru, oleh karena pegawai yang dimiliki sudah cukup memenuhi syarat untuk pekerjaan tersebut d.

Dari gambar tersebut di atas

Meningkatkan karyawan.

dapatlah dikemukakan bahwa pengem-

Dengan melalui kegiatan

bangan kapasitas harus dilaksanakan

pengembangan, pegawai

secara efektif dan berkesinambungan

diharapkan

pada 3 (tiga) tingkatan, yaitu :

komitmen

akan

memiliki persepsi yang

1.

Tingkatan dan dimensi pengem-

baik tentang organisasi

bangan

yang

tidak

merupakan tingkatan yang paling

langsung akan mening-

tinggi dimana seluruh komponen

katkan komitmen kerja

masuk

pegawai

dapat

sistem, seperti kerangka kerja yang

mereka

berhubungan dengan pengaturan,

menampilkan

kebijakan-kebijakan dan kondisi

secara

serta

memotivasi untuk

kapasitas

pada

didalamnya.

sistem

Tingkatan

dasar yang mendukung pencapaian

kinerja yang baik.

obyektivitas

kebijakan

Komponen-komponen

tertentu. tersebut

diantaranya seperti kebijakan dan sumber daya manusia dan lainnya.

128


2.

Contohnya dalam bidang pertanian

tahuan dan teknologi yang ber-

adalah

kebijakan

kembang saat ini, peningkatan

skala makro terkait peraturan atau

tingkah laku untuk memberikan

undang-undang

tauladan,

pembenahan

untuk

bidang

dan

motivasi

untuk

pertanian dan sebagainya, agar

bekerja lebih baik dalam rangka

tercapai

melaksanakan tugas dan fungsinya

tujuan

peningkatan

kesejahteraan petani

untuk mencapai tujuan lembaga/

Tingkatan dan dimensi pengem-

organisasi yang telah dirancang

bangan kapasitas pada kelemba-

sebelumnya

gaan atau organisasi terdiri atas

kegiatan-kegiatan misalnya contoh

sumber daya organisasi, budaya

kecil dengan pelatihan, sistem

organisasi, ketatalaksanaan, struktur

rekruitmen yang baik, sistem upah

organisasi atau sistem pengambilan

dan sebagainya. Contohnya pada

keputusan dan lainnya. Contoh

bidang pertanian dimensi pengem-

dalam pengembangan

kapasitas

bangan kapasitas melalui upaya

diaplikasikan pada dimensi organi-

pembinaan para penyuluh pertanian

sasi dengan fokus pada upaya

dalam membina petani di lapangan

penggunaan pupuk anorganik di

baik dari sisi ketrampilan. Sikap

masyarakat petani maka diperlukan

maupun perilaku dalam melak-

peraturan-peraturan yang berkaitan

sanakan

dengan penggunaan pupuk anorganik

pertanian.

dengan

penyuluhan

berbagai

bidang

kepada petani. 3.

Dimensi dan tingkatan Individu,

E.

adalah tingkatan dalam sistem

Cara / Teknik / Metode Capacity Building

yang paling kecil, dalam tingkatan

Salah satu faktor kunci dalam

ini aktivitas Capacity Building

pengembangan kapasitas adalah pem-

yang ditekankan adalah pada aspek

belajaran. Pembelajaran terjadi pada

membelajarkan

tingkat individu, tingkat organisasi dan

individu

dalam

rangka mendapatkan sumber daya

tingkat

manusia yang berkualitas dalam

kapasitas adalah suatu proses yang

ruang lingkup penciptaan peningkatan

berlangsung

keterampilan - keterampilan dalam

secara berkesinambungan dengan orang-

diri individu, penambahan penge-

orang belajar untuk lebih capable

129

masyarakat.

dalam

Pengembangan

jangka

panjang


mampumelaksanakan

pekerjaan-nya.

yang telah mereka miliki. Dalam proses

Mereka belajar agar dapat meningkat-

pengembangan

kan pengetahuan dan keterampilan, dan

tertentu setiap orang belajar bersama,

mengubah

untuk

dan terbuka kemungkinan dalam proses

mencapai tujuan mereka, yakni mem-

ini mereka juga memperoleh input dari

perbaiki kualitas hidup. Dalam pengem-

orang-orang yang ahli dalam bidang

bangan

yang dikembangkan tersebut.

perilaku

kapasitas

mereka

kita

tidak

dapat

kapasitas

di

bidang

memandang orang sebagai sebuah gelas

Pengembangan kapasitas memiliki

kosong. Kita tahu bahwa mereka, baik

aktifitas tersendiri yang memungkinkan

sebagai perorangan maupun sebagai

terjadinya

kelompok, memiliki pengalaman hidup

pada sebuah sistem, organisasi, atau

yang dapat menjadi sumber yang kaya

individu. Aktifitas tersebut terdiri atas

bagi

beberapa fase umum. Adapun fase

proses

pembelajaran.

Mereka

memiliki kemampuan untuk menetap-

tersebut

kan

adalah :

tujuan-tujuan

Dalam

diri

kemampuan

mereka

mereka yang

sendiri.

telah

mungkin

ada untuk

dikembangkan. Kita tentu saja perlu

1.

pengembangan

menurut

kapasitas

Suprapto

(2010)

Fase Persiapan. Pada fase ini terdapat 5 langkah kerja yaitu : a.

memperhatikan semua hal ini.

Identifikasi kebutuhan untuk pengembangan

Dalam mengembangkan kapasitas

kapasitas.

Langkah kerja ini memiliki

individu, kelompok, organisasi atau

kegiatan

masyarakat, kita tidak hanya sekedar

mengenali alasan-alasan dan

mentransfer pengetahuan, keterampilan

kebutuhan

atau sikap, namun kita berbagi dengan

mengembangkan kapasitas.

mereka. Dalam proses pengembangan kapasitas

kita

kemampuan

tidaklah

mereka

b.

mengubah

dengan

Menentukan

utama

nyata

yaitu

untuk

tujuan-tujuan.

Langkah kerja ini memiliki

hanya

kegiatan

utama

yaitu

menambah atau mengganti kemampuan

melakukan konsultasi dengan

yang sudah mereka miliki, namun yang

stakeholder

kita lakukan melalui proses berbagi

mengidentifikasi isu utama

tersebut

pengembangan kapasitas

adalah

menciptakan

suatu

pengetahuan, keterampilan atau sikap yang baru, yang dikembangkan dari apa

130

c.

utama

untuk

Memberikan tanggung jawab. Langkah kerja ini memiliki


kegiatan utama yaitu menetap-

d.

b.

pengembangan

menghubungkan permasalahan

kapasitas,

misal membentuk tim teknis

untuk

atau satuan kerja

dengan proses kinerja system,

Merancang proses pengem-

organisasi dan individu. c.

kapasitas

Analisis organisasi. Kegiatan utamanya

utama

organisasi untuk diselidiki

yaitu

menentukan

pemetaan

per-

legih

adalah

dalam

memilih (pemetaan

organisasional).

membuat penjadwalan kegiatan

d.

Memetakan

gap

dalam

tentang proses pemetaan dan

kapasitas. Kegiatan utamanya

tahapan perumusan berikut-

adalah

nya tentang rencana tindak

pemisah

pengembangan kapasitas.

ideal dengan kenyataannya.

Pengalokasian sumber daya.

e.

memetakan

kebutuhan

mengidentifikasi

kapasitas

pendanaan

kegiatan

proses

pengem-

bangan

kapasitas

antara

Menyimpulkan

Kegiatan utamanya adalah

jurang kapasitas

kebutuhan-

pengembangan yang

mendesak.

Kegiatan utamanya adalah

dan

menyimpulkan temuan-temuan

mengalokasikan sumber daya

dan mengumpulkan usulan-

dengan membuat formulasi

usulan untuk rencana tindak

kebutuhan sumber daya sesuai

pengembangan kapasitas.

anggaran yang dibutuhkan dan dapat disetujui oleh pihak berwenang Analisis.

3.

Fase Perencanaan. Pada fase ini terdapat 3 langkah kerja yaitu : a

Pada

fase

ini

kan

Mengidentifikasi permasalahan. Kegiatan utamanya adalah melakukan terhadap

pemeriksaan masalah

Perencanaan tahunan. Kegiatan utamanya adalah merumus-

terdapat 5 langkah kerja yaitu : a.

pemetaan

kerja ini memiliki kegiatan

masalahan yang muncul dan

Fase

proses.

Kegiatan utamanya adalah

metodologi

2.

terhadap

kan penanggung jawab kegiatan

bangan kapasitas. Langkah

e.

Analisis

untuk

penyelidikan lebih lanjut.

draf

tindak

pengembangan kapasitas b

Membuat

rencana

jangka

menengah. Kegiatan utamanya pertemuan-pertemuan konsultatif.

131

rencana


c

Menyusun

skala

Kegiatan

prioritas.

monitoring terhadap aktifitasaktifitas

utamanya

kapasitas.

menetapkan skala prioritas 5.

pengembangan kapasitas dan

Fase

Evaluasi.

Pada

fase ini

terdapat 2 langkah kerja yaitu :

tahapan-tahapan

a.

implementasinya. 4.

pengembangan

Evaluasi dampak. Kegiatan

Fase Implementasi. Pada fase ini

utamanya adalah mengevaluasi

terdapat 5 langkahkerja yaitu :

pencapaian

a

Pemrograman. utamanya

kapasitas, seperti peningkatan

Kegitan

adalah

kinerja.

mengb.

alokasikan sumber daya yang b

c

tindak pengembangan kapasitas.

Perencanaan proyek pengem-

Kegiatan utamanya adalah

bangan kapasitas. Kegiatan

melakukan analisa terhadap

utamanya adalah merumus-

temuan

kan kebijakan implementasi

dan evaluasi dampak dalam

pengembangan kapasitas.

konteks kebutuhan perencanaan

Penyeleksian penyedia jasa

ulang pengembangan kapasitas.

adalah layanan

monitoring

proses

pengembangan

kapasitas. Kegiatan utamanya

F.

dan

produk

luar

Penutup Dari uraian tersebut diatas dapat

mengidentifikasi

terkait kebutuhan implemen-

e

Merencanakan ulang rencana

dimiliki saat ini.

layanan

d

pengembangan

ditarik kesimpulan sebagai berikut : a.

Pengembangan Kapasitas (Capacity

tasi pengembangan kapasitas

Building) secara umum merupakan

yang akan dikerjanakan.

suatu proses pembelajaran dalam

Implementasi proyek. Kegiatan

rangka meningkatkan kemampuan,

utamanya adalah implemen-

keterampilan, dan keahlian yang

tasi program tahunan pengem-

dimiliki oleh individu, kelompok

bangan

atau organisasi serta sistem untuk

kapasitas

sesuai

sumber daya yang ada dan

memperkuat

kemampuan

jadwal yang tersedia.

kelompok dan organisasi sehingga

Monitoring proses. Kegiatan

mampu mempertahankan diri /

utamanya adalah melakukan

profesinya

ditengah

diri,

perubahan

yang terjadi secara terus menerus.

132


b.

Tujuan Pengembangan Kapasitas (Capacity Building) secara umum diidentikkan dengan perwujudan sustainabilitas

(keberlanjutan)

suatu sistem dan secara khusus ditujukan

untuk

mewujudkan

kinerja yang lebih baik. c.

Manfaat Pengembangan Kapasitas (Capacity Building), antara lain: mengurangi dan menghilangkan kinerja yang buruk, meningkatkan produktivitas, meningkatkan fleksibilitas

dari

angkatan

kerja,

meningkatkan komitmen karyawan, serta mengurangi turn over dan absensi. d.

Level Pengembangan Kapasitas (Capacity Building) pada organisasi yaitu : Tingkat individu, Tingkat kelembagaan, dan Tingkat sistem.

e.

Cara

atau

teknik

(metode)

Pengembangan Kapasitas (Capacity Building), melalui tahapan : Fase persiapan,

Fase

analisis,

Fase

perencanaan, Fase implementasi, dan Fase evaluasi. -----------------------

DAFTAR PUSTAKA African Capacity Building Foundation (ACBF), 2001, Capacity Needs Assessment : A Conceptual Framework, in ACBF Newsletter Vol. 2, p. 9-12 Brown, Lisanne: LaFond Anne: Macintyre, Kate. 2001. Measuring Capacity building. Carolina Population Centre/University of nort Carolina, Chapel Hill. Departemen Dalam Negeri. 2004. Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis SCBD. Jakarta: Depdagri. UNDP,1999, Capacity Assesment and Development, http:undp.org Keban,1999. Capacity Building sebagai prakondisi dan langkah strategis di Indonesia, jurnal kebijakan dan Administrasi PublikVol 3 No.2 PPs Universitas Gajah Mada Magister Administrasi Publik LAN, 2000 Pengembangan Capacity Building dalam rangka reformasi Administrasi Negara, hasil penelitian LAN RI Jakarta. Prof. Dr. H.R. Riyadi Soeprapto, MS, 2010, The Capacity Building For Local Government Toward Good Governance, Word bank .http://chevichenko.wordpress.com/200 9/11/26/tujuan-dan-manfaatpengembangan-sumber-dayamanusia/ ----------------

133


BIODATA PENULIS

Moch. Susigit Kusbandrijo, Drs, MM, lahir di Pati 6 September 1952, menyelesaikan pendidikan SD, SMP dan SMA di Pati dan menyelesaikan Sarjana Ilmu Politik jurusan Ilmu Pemerintahan IIP Jakarta tahun 1984, serta menyelesaikan pendidikan S2 Magister Sumber Daya Manusia UNSOED Purwokerto Tahun 2000. Mengawali karir Pegawai Negeri Sipil sebagai Mantri PP Kec. Patean Kab. Kendal tahun 1975, Mantri PP Kab. Kendal. Tahun 1976, Camat Ungaran tahun 1981, Camat Jebres Tahun 1987, Kabag Pemerintahan Umum Kab. Semarang tahun 1991, Asisten Tata Praja Sekwilda Tk II tahun 1993, Karo pada Binsos Setwilda tahun 1996, Sekwilda Tingkat II Batang tahun 1999, Sekda Kab. Batang Tahun 2001 dan sebagai Widyaiswara Badan Diklat Prov. Jateng sejak tahun 2002 sampai dengan sekarang. Pangkat/Golongan terakhir adalah Pembina Utama / IV e (Widyaiswara Utama). Nugroho In Saputro, DR, Ir, MM, lahir di Solo 18 Februari 1959, menyelesaikan pendidikan SD, SMP dan SMA di Surakarta, S1 Sarjana Kehutanan UGM Yogyakarta tahun 1982, S2 Magister Manajemen Universitas Satyagama Jakarta tahun 1997 dan Program Doktor Manajemen Pendidikan S3 di UNJ Jakarta tahun 2009. Mengawali karir Pegawai Negeri Sipil sebagai Kepala Cabang Dinhut Kab. Bengkulu Selatan tahun 1990, Kepala Cabang Dinhut Kab. Bengkulu Utara tahun 1993, Kasubbag Penyaringan Biro Kepegawaian tahun 1994, Kasubbag Penyusunan Karier Biro Kepegawaian 1999, Kabid Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan tahun 2001, Kabid Program tahun 2007 dan sebagai Widyaiswara Badan Diklat Prov. Jateng sejak tahun 2008 sampai dengan sekarang. Pangkat/Golongan terakhir adalah Pembina Utama Madya/IV d (Widyaiswara Utama).


Joko Triwiyatno, Drs. M.Si, lahir di Boyolali 2 Juli 1958, menyelesaikan pendidikan SD, SMP dan SMA di Surakarta, Sarjana Ilmu Politik jurusan Administrasi Negara tahun 1982. Serta menyelesaikan pendidikan S2 Magister Studi Pembangunan UKSW Salatiga Tahun 2001, saat ini tengah menempuh Program Pasca Sarjana Doktor Ilmu Administrasi di UNTAG Surabaya. Mengawali karir Pegawai Negeri Sipil sebagai Kepala Kantor IKK tahun 2001, Kabag Keuangan Setda Kab. Boyolali tahun 2001, Kepala Kantor Arsipda Kab. Boyolali tahun 2005, Kabag Pemerintahan Setda Kab. Boyolali tahun 2006, Asisten Tata Praja Sekda Kab. Boyolali tahun 2008, Kepala BAPPEDA Kab. Boyolali tahun 2009, Staf Ahli Bupati Bidang Hukum dan Politik tahun 2010 dan sebagai Widyaiswara Badan Diklat Prov. Jateng sejak tahun 2011 sampai dengan sekarang. Enny Karnawati, Ir. M.Si, lahir di Semarang 30 Agustus 1952, menyelesaikan pendidikan SD, SMP dan SMA di Semarang dan menyelesaikan Sarjana Ilmu Peternakan di UNDIP Semarang tahun 1982, pendidikan S2 Magister Sumber Sains UNDIP Semarang tahun 2009, telah mengikuti berbagai pelatihan untuk meningkatkan kompetensi di bidang keahliannya. Mengawali karir Pegawai Negeri Sipil sebagai Kasubsi Penyusunan Program tahun 1987, Kasubsi Industri tahun 1996, Kasubsi Perdagangan dan Jasa tahun 1996 dan sebagai Widyaiswara Badan Diklat Prov. Jateng sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang dengan Pangkat/Golongan terakhir adalah Pembina Utama Muda / IV c (Widyaiswara Madya). Wardjito Soeharso, Drs. M.Sc lahir di Salatiga 19 Januari 1958, menyelesaian pendidikan SD dan SMP di Salatiga, SMA di Yogyakarta, menyelesaikan S1 Sastra Inggris UNDIP Semarang tahun 1983. Serta menyelesaikan pendidikan S2 Jurusan International Communication College of Communication Boston University.


Mengawali karir Pegawai Negeri Sipil sebagai Kasi Pengamatan Pers dan Pendapat Umum Daerah Kanwil Deppen, Kasi Foto dan Lukisan Kanwil Deppen, Kepala Bidang Pers dan Penertiban Kanwil Deppen, Kabid Media dan Pendapat Umum BIKK Prov. Jateng, Kabid Pembinaan Pengembangan dan Pengawasan Badan Arsip Daerah Prov. Jateng dan sebagai Widyaiswara Badan Diklat Prov. Jateng sejak tahun 2002 sampai dengan sekarang. Iman Kridarso, Ir, MSi, lahir di Pati 7 Pebruari 1960, menyelesaikan pendidikan SD, SMP dan SMA di Jepara dan menyelesaikan sarjana Pertanian jurusan Sosial Ekonomi Pertanian UNS Surakarta tahun 1984. Serta menyelesaikan pendidikan S2 Magister Administrasi Publik UNSOED Purwokerto ahun 2009. Mengawali karir sebagai Pegawai Negeri Sipil tahun 1986 di Balai Latihan Pegawai Pertanian (BLPP) Sempaja Kaltim, sebagai Widayiswara sampai dengan 2000, Bappeda Kab. Brebes ( Staf, kasubid Perdakop, Kabid Pemsosbud) tahun 2000 - 2011, Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kab. Brebes tahun 2011 - 2013, Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Brebes tahun 2013- Mei 2014, dan Widyaiswara Badan Diklat Prov Jateng tahun Mei 2014 - sekarang. Disamping itu pernah mendapat tugas tambahan antara lain : Pimpro Diklat Teknis Pertanian Prop Kaltim 1991-1996, Menangani Proyek Kerjasama antara Pemkab Brebes denga ADB tentang Peningkatan Kapasitas Daerah yang berkelanjuta untuk Desentralisasi ( SCBD-P ) Kab. Brebes tahun 2005-2010, menangani Proyek Kerjasama antara Pemkab Brebes dengan UNICEF tahun 2008-2011.





Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.