DAFTAR ISI
Daftar Isi
……................................................................
Pengantar Redaksi
……...............................................
Mengembalikan Kejayaan Maritim Indonesia –
i
ii
……
1
Birokrasi ……
25
M. Susigit Kusbandrijo
Kepemimpinan
Spiritual
:
Reformasi
Memerlukan Kepemimpinan Spiritual – Nugroho In Saputro
Kompetensi Sumber Daya Manusia Dalam
……
42
……
63
Puisi : Medium Pembelajaran – Wardjito Soeharso
.......
88
Pentingnya Capacity Building Dalam Pengembangan
.......
124
Pengelolaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (Studi Kasus di Kabupaten Semarang) – Joko Tri Wiyatno
Hasil Penilaian Kompetensi Kepemimpinan Taktikal Peserta Diklatpim Tingkat III di Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah – Enny Karnawati
Organisasi – Imam Kridarso
i
PENGANTAR REDAKSI Salam Inovasi, Tim Redaksi sangat bersyukur atas rahmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat menghadirkan Jurnal Kediklatan Widya Praja untuk yang ketiga kalinya. Lahirnya Jurnal Kediklatan ini dimaksudkan untuk memberikan media bagi para pihak terkait kediklatan khususnya Widyaiswara untuk menuangkan pemikiran kritis, motivatif, terkait pengembangan kualitas aparatur sipil negara. Kami sangat berterimakasih kepada para penulis artikel kali ini baik yang berupa hasil penelitian maupun refleksi inovatif, karena hanya dengan dukungan artikel-artikel tersebut Jurnal Kediklatan Widya Praja dapat diterbitkan. Penerbitan jurnal ilmiah ini juga dimaksudkan untuk mendukung pengembangan profesi Widyaiswara melalui penulisan karya tulis ilmiah yang memang merupakan salah satu kewajiban bagi seorang Widyaiswara. Dengan adanya Undang - Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan diterapkannya Kurikulum Diklatpim Pembaharuan sejak tahun 2014 menunjukkan semakin pentingnya diklat aparatur. Dalam kerangka inilah maka Jurnal Kediklatan Widya Praja menampilkan artikel tentang pengembangan SDM terkait kewidyaiswaraan kebijakan pembinaan Widyaiswara selama ini, dan artikel lainnya yang terkait dengan kediklatan aparatur. Semoga sajian kami yang ketiga kali ini, meskipun masih perlu pengembangan, dapat bermanfaat bagi para pembaca terutama pengelola diklat, penyelenggara diklat, widyaiswara, peserta dan alumni diklat. Semarang, Desember 2014 Redaksi
ii
MENGEMBALIKAN KEJAYAAN MARITIM INDONESIA Oleh : M. Susigit Kusbandrijo
Abstrak Sejak zaman nenek moyang, Indonesia jaya di bidang maritim. Kejayaan maritim ini ditunjukkan antara lain oleh Kerajaan Sriwijaya yang luas kekuasaannya mencapai semenanjung Malaka, dan Majapahit yang mampu menguasai hampir semua pulau di Indonesia. Bangsa Indonesia adalah bangsa pelaut. Pelaut dan pedagang Bugis, Makassar misalnya, mampu mengarungi samudra luas hingga Madagaskar di Afrika dan pulau Paskah di Samudra Pasific. Namun, beberapa era pemerintahan terdahulu, cukup lama kita memunggungi laut, memunggungi samudra, memunggungi selat dan teluk. Pembangunan lebih berorientasi kepada daratan. Presiden terpilih Joko Widodo ingin mengembalikan kejayaan maritim Indonesia. Dengan visi maritimnya, ia ingin mewujudkan Tol Laut dan Poros Maritim Dunia. Laut adalah peradaban masa depan. Semboyan Yalesveva Jayamahe, dilaut kita jaya, akan digaungkan kembali. Presiden berkomitmen untuk mengembalikan kejayaan maritim Indonesia Kata kunci : Bangsa pelaut, pembangunan kelautan, Yalesveva Jayamahe
Itulah yang membuat Indonesia
A. Pendahuluan Indonesia adalah rangkaian pulau yang
terkenal dengan pedagang dan pelautnya
terbesar di dunia, hamparan
yang
tangguh.
Sejak
dulu,
para
sepanjang 5.000 kilometer atau menutupi
pedagang dari Bugis Makassar sudah
Negara-Negara Eropa sejak dari pantai
berdagang
barat benuanya sampai keperbatasan
Dalam
cacatan
sejarah
ditemukan
paling ujung di sebelah Timur. Sesudah
bahwa
dengan
armada
dagangnya,
Australia,
negara
pelaut - pelaut Bugis telah berdagang
keenam terbesar, dengan luas tanah
sampai pulau Madagaskar di Afrika dan
sebesar dua juta mil persegi. Indonesia
pulau Paskah di Samudra Pasifik. Kita
Indonesia
adalah
terletak antara dua benua, Benua Asia
melintasi
samudra
luas.
pernah menjadi bangsa maritim besar
dan Australia, dan dua buah samudera
yang disegani dan dihormati bangsa-
raksasa, Lautan Teduh dan Samudera
bangsa lain di dunia.
Indonesia.
1
Sebelum
penjajahan,
dan Gresik di wilayah barat; dan
Indonesia mempunyai sejarah panjang
Kesultanan Bone, Goa, Ternate dan
dan gemilang di bidang kelautan.
Tidore di wilayah timur Nusantara
Kejayaan kerajaan - kerajaan pesisir
(Wahid dan Kariawan, 2004).
nusantara
masa
seperti
Tarumanegara,
Namun
pada
beberapa
era
Sriwijaya dan Majapahit menjadi bukti
pemerintahan terdahulu, konsep Maritim
bahwa nenek moyang kita pernah berjaya
ini
di laut. Kerajaan Hindu Tarumanegara
pembangunan ada pada matra darat.
pada abad ke 5 M sudah mampu berlayar
Beberapa jalan tol dibangun untuk
mengarungi Laut Cina Selatan hingga
menghubungkan antar kota, misalnya
mencapai daratan Cina.
Jakarta - Bandung, Solo – Salatiga -
mulai
ditinggalkan.
Titik
berat
Sumpah Palapa yang diucapkan
Semarang, Gresik – Surabaya - Sidoarjo.
Gajah Mada ketika diangkat sebagai
Sementara infrastruktur laut perkem-
Patih kerajaan Majapahit pada abad ke
bangannya sangat lambat. Salah satu
13 atau 700 tahun yang lalu, bisa
bukti
dimaknai sebagai cita - cita untuk
jembatan
menyatukan Nusantara pada jamannya.
pembangunan jembatan Selat Sunda.
lainnya
adalah
Suromadu,
pembangunan dan
rencana
Gajah Mada bersumpah, tidak akan
Hasil kajian tim yang dibentuk pada
makan buah palapa sebelum bumi
era Presiden Soeharto, bahwa jembatan
Nusantara dapat ditaklukkan, akhirnya
Selat Sunda jauh lebih baik dibanding
Nusantara berhasil ditaklukkan. Saat itu
terowongan bawah laut untuk meng-
Majapahit memiliki armada maritim
hubungkan tri nusa, menggambarkan
yang kuat untuk mengamankan wilayah
adanya pemahaman bahwa laut tidak lagi
kekuasaannya yang luas Pada waktu itu
dianggap sebagai ruang hidup. Jembatan
hampir semua pulau di Indonesia dapat
merupakan
dikuasai kerajaan Majapahit.
pembangunan berorientasi daratan.
bukti
adanya
mind
set
Kejayaan kerajaan Majapahit dan Sriwijaya di laut kemudian dilanjutkan
B. Deklarasi Djuanda dan Wawasan
oleh Kesultanan Islam yang merebak di
Nusantara
hampir seluruh kepulauan Nusantara
Deklarasi Djuanda yang dicetuskan
sejak abad ke 13 M seperti Kesultanan
pada tanggal 13 Desember1957 oleh
Samudera
di
Perdana Menteri Indonesia pada saat itu,
Palembang, Banten, Cirebon, Demak,
Djuanda Kartawidjaja, adalah deklarasi
Pasai,
Darussalam
2
yang menyatakan kepada dunia bahwa
Berdasarkan perhitungan 196 garis batas
laut Indonesia adalah termasuk laut
lurus (straight baselines) dari titik pulau
sekitar, di antara dan di dalam kepulauan
terluar ( kecuali Irian Jaya ), terciptalah
Indonesia, menjadi satu kesatuan wilayah
garis
NKRI. Deklarasi Djuanda menegaskan
sepanjang 8.069,8 mil laut
bahwa Indonesia
maya
batas
mengelilingi
RI
menganut prinsip-
Setelah melalui perjuangan yang
prinsip negara kepulauan (Archipelagic
panjang, deklarasi ini pada tahun 1982
State), sehingga laut-laut antarpulau pun
akhirnya dapat diterima dan ditetapkan
merupakan wilayah Republik Indonesia
dalam konvensi hukum laut PBB ke-III
dan bukan kawasan bebas.
Tahun 1982 (United Nations Convention
Sebelum
deklarasi
Djuanda,
On The Law of The Sea / UNCLOS
wilayah negara Republik Indonesia
1982).
mengacu
Hindia
dipertegas kembali dengan UU Nomor
Belanda 1939, yaitu Teritoriale ZeeĂŤn
17 Tahun 1985 tentang pengesahan
en Maritieme Kringen Ordonantie 1939
UNCLOS 1982 bahwa Indonesia adalah
(TZMKO
negara kepulauan (Archipelago State).
pada
Ordonansi
1939).
Dalam
peraturan
zaman Hindia Belanda ini, pulau-pulau
Selanjutnya
Pada
tahun
deklarasi
1999,
ini
Presiden
di wilayah Nusantara dipisahkan oleh
Abdurrahman
laut di sekelilingnya dan setiap pulau
tanggal 13 Desember sebagai Hari
hanya mempunyai laut di sekelilingnya
Nusantara. Penetapan hari ini dipertegas
sejauh 3 mil dari garis pantai. Ini berarti
oleh
kapal
bebas
menerbitkan Keputusan Presiden RI
melayari laut yang memisahkan pulau-
Nomor 126 Tahun 2001 tentang Hari
pulau tersebut.
Nusantara,
asing
Deklarasi
boleh
dengan
Djuanda
selanjutnya
Indonesia.
Luas
tentang wilayah
Presiden
mencanangkan
Megawati
sehingga
dengan
tanggal
13
Desember resmi menjadi hari perayaan
diresmikan menjadi Undang-Undang Nomor.4/PRP/1960
Wahid
nasional tidak libur.
Perairan
Keluarnya
Deklarasi
Djuanda
Republik
tersebut di atas melahirkan konsepsi
Indonesia menjadi 2,5 kali lipat dari
Wawasan Nusantara dimana laut tidak
2.027.087 km² menjadi 5.193.250 km²
lagi sebagai pemisah, tetapi sebagai
dengan pengecualian Irian Jaya yang
penghubung.
walaupun wilayah Indonesia tapi waktu itu belum diakui secara internasional.
3
yang mudah dan terbuka lebar bagi
C. Potensi Maritim Indonesia Indonesia adalah Negara khatulis-
segenap produk dan jasa (goods
tiwa yang terdiri dari 17.506 pulau
and
(Kementerian
RI,
Indonesia juga semestinya menjadi
dmc.kemenhan.go.id), luas laut 5,8 juta
penentu dan penerima manfaat
Dalam
Negeri
2
km dengan perkiraan Zona Ekonomi
services)
nasional
kita,
terbesar dari sektor transportasi
2
Eksklusif 2,9 juta km (UNCLOS 2011),
laut. Namun, sejak 1987 sampai
Indonesia Maritim Institute.org,
sekarang,
Kementerian Pertahanan), pesisir pantai
menghamburkan devisa rata-rata
2
Indonesia
terus
Indonesia 95,181 km , terpanjang ke-4
18 miliar dolar AS per tahun untuk
dunia (UNESCO, 2008).
membayar jasa armada kapal niaga
Indonesia dikaruniai Allah modal
(pengangkut) asing (INSA, 2011).
dasar (potensi) yang lengkap untuk
Modal dasar tersebut belum dapat
menjadi bangsa besar yang maju dan
dimanfaatkan secara optimal. Banyak
sejahtera. Modal dasar itu adalah :
faktor yang menyebabkan Indonesia
1.
Memiliki jumlah penduduk yang
tertinggal,
besar dan terbesar keempat di
politik
dunia, serta merupakan human
menyuburkan
capital dan potensi pasar domestik
premanisme,
yang sangat besar.
politics), dan korupsi, rendahnya etos
Memiliki kekayaan alam yang
kerja bangsa yang unggul, sampai
cukup besar dan beraneka ragam,
lemahnya penguasaan dan penerapan
baik yang terdapat di darat maupun
IPTEK
di laut.
Teknologi)
Memiliki posisi geo-ekonomi yang
kehidupan bangsa ini. Salah satu yang
sangat strategis, dimana 45% dari
terpenting adalah karena kita belum
total barang dan komoditas yang
punya visi pembangunan yang tepat dan
diperdagangkan di dunia dengan
benar
nilai kurang lebih 1.500 triliun
sistematis dan berkesinambungan. Visi
dolar
pembangunan Indonesia sejak zaman
2.
3.
AS
setiap
tahunnya,
mulai
(political
dari
kelembagaan
institution) budaya
politik
(Ilmu
Pengetahuan
dalam
serta
uang
berbagai
dilaksanakan
yang instan, (money
dan bidang
secara
dikapalkan melalui wilayah laut
penjajahan
Indonesia
2010).
dominan berorientasi darat. Padahal,
Selain akses kepada pasar global
Indonesia merupakan negara maritim
(UNCTAD,
4
hingga
sekarang
sangat
dengan
luas
wilayah
yang
75%
diperkirakan mencapai 1 triliun dolar
territorial laut dan kepulauan terbesar di
AS (Rp 9.300 triliun) per tahun atau
dunia. Akibatnya, ekonomi Indonesia
sekitar enam kali lipat APBN 2013.
menjadi kurang efisien dan rendah daya
Sedangkan, kesempatan
saingnya.
dapat dibangkitkan sekitar 40 juta
Selain itu, Indonesia juga merupakan
kerja yang
orang. Karenanya, bila kita mampu
salah satu negara penghutang terbesar di
mendayagunakan
dunia (213,5 miliar dolar AS, The World
kelautan secara produktif dan efisien,
Bank 2012 dalam Suara Merdeka, 27
maka
Desember
sektor-sektor
kemiskinan otomatis akan terpecahkan.
ekonomi harus mampu menghasilkan
Kita pun tidak perlu lagi mengirim
devisa secara signifikan dan pertumbuhan
TKW ke luar negeri yang acap kali
ekonomi yang cukup tinggi (di atas 7%
mendapat perlakuan yang amat kejam
per tahun) secara berkesinambungan.
dan tidak manusiawi.
2012)
maka
masalah
potensi
ekonomi
pengangguran
dan
Harapan ini sesungguhnya dapat
Dalam jangka pendek, sektor-sektor
dipenuhi oleh industri-industri berbasis
ekonomi kelautan yang feasible untuk
sumberdaya
alam
memecahkan
lingkungan
(environmental
dan
jasa
-
jasa
permasalahan
ekonomi
services)
adalah perikanan tangkap, perikanan
kelautan yang meliputi sebelas sektor
budidaya, industri bioteknologi kelautan,
utama:
pariwisata
(1)
perikanan
perikanan budidaya,
tangkap, (3)
(2)
industri
bahari,
industri
pelayaran
(perhubungan laut), dan pembangunan
pengolahan hasil perikanan, (4) industri
pulau-pulau kecil.
bioteknologi kelautan, (5) pariwisata
Pembangunan perikanan tangkap
bahari, (6) pertambangan dan energi, (7)
dan perikanan budidaya hendaknya
perhubungan laut, (8) industri dan jasa
dilaksanakan dengan menerapkan sistem
maritim, (9) pembangunan pulau-pulau
bisnis perikanan secara terpadu yang
kecil, (10) sumberdaya non-konvensional
mencakup aspek produksi, penanganan
seperti
dan pengolahan, dan pemasaran hasil
deep
sea
water
industries,
hydrothermal vents, dan (11) benda-benda
perikanan.
berharga asal muatan kapal tenggelam
pembangunan seyogyanya fokus pada
(harta karun di dasar laut).
komoditas unggulan, yakni udang, tuna,
Potensi
nilai
total
Selain
itu,
prioritas
ekonomi
cakalang, ikan demersal dan pelagis
kesebelas sektor kelautan Indonesia
kecil yang bernilai ekonomis tinggi
5
untuk perikanan tangkap; dan udang,
Sebagai
negara
bahari
dan
kerapu, kakap, bandeng, nila, patin,
kepulauan terbesar di dunia, yang
kepiting, rumput laut, dan kerang
ditaburi oleh 17.506 pulau pada luasan
mutiara untuk perikanan budidaya.
laut 5,8 juta km2 termasuk ZEEL dan
Sehubungan dengan pasar produk
dikelilingi oleh 95.181 km garis pantai.
hilir, rumput laut yang sangat besar atau
Indonesia diberkahi Allah SWT dengan
tak terbatas dengan harga ekspor tinggi
kekayaan laut yang sangat besar dan
(US$ 4 – 70/kg) dan Indonesia memiliki
beraneka-ragam, baik berupa :
potensi produksi rumput laut terbesar di
1.
dunia
(18
juta
kering/tahun),
ton
maka
rumput fokus
sumberdaya alam yang dapat pulih
laut
(seperti perikanan, terumbu karang,
industri
hutan mangrove, rumput laut, dan
bioteknologi kelautan adalah untuk
produk-produk bioteknologi);
menghasilkan produk semi-refined dan
2.
sumberdaya alam yang tak dapat
refined (produk akhir) rumput laut jenis
pulih (seperti minyak dan gas
karaginan, alginat, dan agarosa untuk
bumi, timah, bijih besi, bauksit,
industri
dan mineral lainnya);
farmasi,
kosmetik,
products, tekstil,
cat,
dan
diary industri
3.
lainnya.
energi kelautan (seperti pasangsurut,
Akan halnya perhubungan laut,
gelombang,
angin,
dan
OTEC atau Ocean Thermal Energy
sesungguhnya tinggal mengimplemen-
Conversion); maupun
tasikan Instruksi Presiden Nomor 5 tahun
4.
jasa - jasa lingkungan kelautan
2005 tentang Pelayaran Nasional secara
seperti
serius
transportasi laut (Dahuri, 2003).
dengan
memberlakukan
azas
sabotage; meningkatkan produktivitas dan efisiensi
pelayanan
mengembangkan
pelabuhan
Pelabuhan
pariwisata
bahari
dan
Potensi produksi lestari ikan laut
laut;
Indonesia yang dapat dimanfaatkan
Sabang,
melalui
usaha
perikanan
tangkap
Batam, Tanjung Priok, dan Bitung sebagai
sebesar 6,5 juta ton/tahun, sekitar 8%
International Hub Port; penguatan dan
dari total potensi produksi lestari ikan
pengembangan industri galangan kapal
laut dunia (90 juta ton/ tahun). Kurang
nasional (PT. PAL, PT. IKI, PT. Kodya
lebih 24 juta ha perairan laut dangkal
Bahari, dll.); dan peningkatan produk-
Indonesia cocok untuk usaha budidaya
tivitas
laut (mariculture) ikan kerapu, kakap,
dan
efisiensi
manajemen
pelayarannya itu sendiri.
baronang, kerang mutiara, teripang,
6
rumput laut, dan biota laut lainnya yang
Uni
bernilai
ekonomis
Hongkong.
potensi
produksi
tinggi, sekitar
dengan 42
juta
Eropa,
Singapura,
keanekaragaman
kita
tingkatan
memanfaatkan
dan
Lebih dari itu, Indonesia memiliki
ton/tahun. Namun, hingga tahun 2011 baru
RRC,
potensi
hayati
genetik,
laut
spesies
pada
maupun
budidaya laut ini sebesar 4,6 juta ton
ekosistem tertinggi di dunia. Oleh
(10,95%).
karenanya, Indonesia dikenal di dunia
Lahan pesisir (coastal land) yang
sebagai
mega-marine
biodiversity.
sesuai untuk usaha budidaya tambak
Secara potensial, nilai ekonomi total
udang, bandeng, kerapu, nila, kepiting,
dari produk perikanan dan produk
rajungan,
bioteknologi
rumput
laut,
dan
biota
kelautan
Indonesia
perairan lainnya diperkirakan lebih dari
diperkirakan sekitar 82 milyar US$ per
1,2 juta ha dengan potensi produksi
tahun. Meskipun belum ada perhitungan
sekitar 10 juta ton/tahun (KKP, 2012).
tentang potensi ekonomi pariwisata
Sekadar ilustrasi, jika kita dapat
bahari. Namun jika kita membanding-
mengusahakan 400.000 ha (30%) secara
kan dengan negara bagian Queensland,
optimal dengan rata-rata produktivitas 5
Australia dengan panjang garis pantai
ton/ha/tahun (seperempat dari rata-rata
hanya sekitar 9.800 km tapi mampu
produktivitas tambak udang Vannamei
menghasilkan devisa pariwisata bahari
saat ini), maka dihasilkan 2 juta ton
sebesar US$ 2 miliar/tahun. Maka
udang/tahun.
sebenarnya potensi ekonomi parwisata
Dengan
harga
jual
sekarang USD 5/kg (di lokasi tambak),
bahari Indonesia sangatlah besar.
nilai ekonominya mencapai USD 10
Sementara
itu,
hampir
70%
miliar/tahun. Kalau 75 persen kita
produksi minyak dan gas bumi kita
ekspor, nilai devisanya USD 7,5 miliar.
berasal dari kawasan pesisir dan laut.
Ini baru satu komoditas perikanan.
Berdasarkan data geologi diketahui
Padahal masih banyak produk perikanan
Indonesia memiliki 60 cekungan potensi
lainnya, seperti ikan kerapu, kakap,
yang mengandung minyak dan gas
baronang,
cakalang,
bumi. Dari 60 cekungan tersebut, 40
kepiting, rajungan, teri, nila, teripang,
cekungan terdapat di lepas pantai, 14
kerang mutiara, dan rumput laut yang
berada di daerah transisi daratan dan
selama ini diminati oleh pasar dunia,
lautan (pesisir) dan hanya 6 saja yang
khususnya Jepang, Amerika Serikat,
berada
bawal,
tuna,
7
di
daratan.
Dari
seluruh
cekungan tersebut diperkirakan mem-
70%
punyai potensi sebesar 11,3 miliar barel
berlangsung diantara negara-negara di
yang terdiri atas 5,5 miliar barel
Asia-Pasifik. Lebih dari 75% dari
cadangan potensial dan 5,8 miliar barel
barang-barang yang diperdagangkannya
berupa cadangan terbukti. Selain itu
ditransportasikan melalui laut, terutama
diperkirakan cadangan gas bumi adalah
melalui Selat Malaka, Selat Lombok,
101,7 triliun kaki kubik yang terdiri dari
Selat Makasar, dan laut-laut Indonesia
cadangan terbukti 64,4 triliun dan
lainnya dengan nilai sekitar 1.300
cadangan potensial sebesar 37,3 triliun
trilyun US$ setiap tahunnya.
kaki kubik.
total
perdagangan
dunia
Jaringan kabel optik bawah laut
Potensi
ekonomi
bisnis
jasa
dipercayai
mempunyai
banyak
perhubungan laut diperkirakan sekitar 14
keunggulan yang tidak dimiliki oleh
milyar US$ per tahun. Ini berdasarkan
jaringan
pada perhitungan bahwa sejak 15 tahun
komunikasi melalui satelit. Hubungan
terakhir kita mengeluarkan devisa sekitar
telekomunikasi antara San Francisco
14 milyar US$ untuk membayar armada
dan Singapura misalnya, kini telah
pelayaran
terhubung dengan kabel fiber optik yang
asing
yang
selama
ini
transmisi
data
dan
tele-
mengangkut 97% dari total barang yang
direntang
diekspor dan diimpor ke Indonesia, dan
Pasifik. Dari Singapura-Jakarta juga
yang mengangkut 50% dari total barang
sudah terpasang, sehingga telepon dari
yang dikapalkan antar pulau di wilayah
pesisir barat Amerika ke Jakarta bisa
Indonesia.
terhubung dengan suara yang jernih dan
Sementara
itu
sektor
dasar
Lautan
jasa
tanpa gema yang mengganggu karena
penyediaan tenaga kerja pelaut untuk
kecepatan transmisinya yang luar biasa.
kapal niaga, kapal pesiar dan pelayaran
Paket-paket suara ataupun data yang
rakyat, potensi ekonominya pun luar
ditransmisikan melesat dari pesisir barat
biasa besarnya. Potensi ekonomi ini
Amerika ke Singapura dan Jakarta
akan menjadi lebih bermakna dan
dalam kecepatan cahaya melalui media
bernilai
serat
seiring
dengan
pusat
kegiatan
gangguan cuaca di atas atmosfer bumi
ekonomi dunia sejak akhir abad-20
ataupun gangguan badai magnetik dari
sebenarnya telah bergeser dari Poros
angkasa luar. Akibatnya suara terdengar
Atlantik ke Poros Asia-Pasifik. Hampir
begitu jernih, bahkan saat seorang ayah
kenyataan
strategis,
di
melintasi
bahwa
8
kaca
optik.
Melesat
tanpa
di Silicon Valley bisa berbisik melalui
Sekali lagi, karena letak Indonesia
telepon kepada anaknya di Pulau Jawa.
secara geo-ekonomi dan geo-politik
Kini jaringan kabel serat kaca
sangat strategis, yakni diapit oleh
optik bawah laut lebih dimanfaatkan
Samudera Pasifik dan Samudera Hindia
untuk transmisi data internet. Para
serta oleh Benua Asia dan Australia,
pengguna jasa jaringan kabel bawah laut
maka seharusnyalah bangsa Indonesia
yang canggih ini percaya bahwa akses
yang
internet broadband melalui jaringan ini
ekonomis
akan lebih berdaya guna daripada
kelautan global. Lebih dari itu, dengan
melalui dial-up. Hal ini disebabkan
semakin
meningkatnya
pengguna
penduduk
dunia
jasa
akan
memperoleh
paling
mendapat
yang
besar
keuntungan dari
serta
posisi
jumlah semakin
kapasitas transmisi data yang jauh lebih
menipisnya sumberdaya alam di darat;
besar. Alasan kedua adalah bahwa
maka permintaan manusia terhadap
frekuensi broadband dengan melalui
bahan pangan, serat (sandang), kayu,
kabel optik ini dianggap lebih sesuai
obat-obatan, energi, kosmetika, dan
untuk melayani keperluan industri dan
jasa-jasa
korporasi ataupun para pengusaha.
services) yang berasal dari laut bakal
Dengan adanya kebutuhan manusia
lingkungan
(envrionemntal
meningkat secara dramatis.
akan pembangunan jaringan kabel bawah
Dengan demikian, negara-bangsa
samudra ini, industri kelautan akan ikut
yang kaya dengan sumberdaya alam
pula berkembang, antara lain meliputi
kelautan, seperti Indonesia, di masa
industri survei topografi dasar lautan,
depan bakal menjadi kompetitif, asalkan
industri geofisika dan geologi kelautan
pemanfaatan
yang mendukung dengan data lapisan
dilakukan dengan menerapkan IPTEK,
tanah dari dasar lautan yang akan dipakai
manajemen profesional, akhlaq mulia,
sebagai lintasan kabel bawah laut tadi.
dan mengindahkan kaidah kelestarian
Demikian pula industri teknik kelautan,
lingkungan.
yang akan sibuk menjalankan kapal-
dan
pengelolaannya
Pendeknya, jika bangsa Indonesia
dan
mampu mendayagunakan sumberdaya
memonitor jaringan kabel yang banyak
kelautan secara cerdas dan penuh
merentang
kepulauan
kearifan, saya yakin kita bisa menjadi
Nusantara. (Djamil, 2004; Bateman and
bangsa besar yang maju, adil-makmur,
Sherwood, 1995).
dan bermartabat yang dihormati secara
kapal
canggih
di
untuk
merawat
antara
9
wajar oleh bangsa-bangsa lain di dunia.
terbesar di dunia berupa ikan paus biru
Tidak seperti sekarang, oleh Malaysia
(blue whale).
saja kita dilecehkan melalui kasus
Karakterstik
oseanografis
laut
Ambalat, oleh Singapura dipermainkan
Indonesia
yang
melalui perlindungan para pencuci uang
indikator
(penentu)
dan koruptor yang lari dari Indonesia ke
lenyapnya El-Nino dan La-Nina, yang
negeri tersebut.
mempengaruhi perubahan iklim global,
khas
merupakan
muncul
dan
Selain fungsi ekonomi, laut juga
dan berdampak pada kemarau panjang,
memiliki tiga fungsi lainnya yang
banjir, kegagalan panen, kebakaran
sangat menentukan dinamika ekosistem
hutan, serta naik turunnya produksi
bumi dan kehidupan umat manusia yang
perikanan.
menghuninya. Fungsi tersebut berupa:
Selain itu hamparan laut Indonesia
fungsi bio-ekologis; fungsi pertahanan
memiliki pengaruh terhadap sistem
dan keamanan; dan fungsi pendidikan,
atmosfer dunia. Jasa-jasa ekosistem laut
penelitian dan informasi (Till, 2004).
yang sangat penting adalah sebagai
Peran bio-ekologis laut sangat
pompa
biologis
(biological
pump).
besar pengaruhnya pada hampir semua
Istilah tersebut dipergunakan karena
aspek
kehidupan yang terdapat di laut dapat
kehidupan
manusia
dan
lingkungan hidupnya. Interaksi dinamis
mengontrol
antara laut dan udara menentukan pola
atmosfir. Gas CO2 di atmosfer sebesar
iklim dunia, dan sistem pergerakan arus
700 milyar ton dipertahankan melalui
laut turut memelihara keseimbangan
pertukaran
suhu bumi, sehingga cocok untuk
sangat besar di laut yaitu sebesar 35.000
kehidupan
Melalui
milyar ton. Gradien vertikal ini terjadi
proses biogeofisik-kimiawi, sejumlah
disebabkan oleh kehadiran populasi
deposit minyak bumi, gas alam, timah,
fitoplankton
berupa
bijih besi, bauksit, mangan, emas,
coccolithrophore
dan
fosfor, dan mineral lain tersimpan di
Organisme
dasar laut. Sementara itu, perairan laut
mengambil CO2 yang terlarut dalam
merupakan
perairan laut untuk proses fotosintesa.
mahluk
tempat
beranekaragam
hidup.
kehidupan
dan
bagi
berjuta-juta
konsentrasi
dengan
CO2
cadangan
di
yang
diatom, dinoflagellata.
fitoplankton
tersebut
Komunitas fitoplankton dan makro
makhluk hidup (organisme), mulai dari
alga
yang tak terlihat mata (microscopic)
penting dalam menjaga keseimbangan
seperti bakteri, sampai makhluk hidup
panas
10
juga mempunyai bumi
melalui
peran
yang
pengendalian
ketebalan awan yang melewati lautan.
terdapat pada lokasi yang secara geo-
Hal ini merupakan kunci utama dalam
politis
menentukan berapa besar radiasi sinar
maka hal ini semakin memperkuat
matahari yang dipantulkan kembali dari
argumen pentingnya laut ditinjau dari
bumi. Berdasarkan hipotesis bahwa
aspek pertahanan dan keamanan.
jenis fitoplankton tertentu mengeluarkan
dan
Di
geo-ekonomis
wilayah
strategis,
lautan
Indonesia
zat yang cepat berubah menjadi gas
terdapat 182 base point atau garis
yang bersifat reaktif terhadap sulfur
pangkal yang dijadikan dasar dalam
(dimethyl sulfide atau DMS). Pada saat
penetapan
lepas ke atmosfer senyawa tersebut
dengan sepuluh negara, yakni: India,
teroksidasi dengan cepat membentuk
Thailand,
asam sulfat (H2SO4). Cairan asam
Vietnam, Pilipina, Palau, Papua Nugini,
tersebut berperan sebagai inti dalam
Australia
proses kondensasi untuk pembentukan
kesepuluh negara ini, baru dengan
butiran uap air di permukaan laut.
Australia kesepakatan perbatasan ini
Dengan adanya kedua peran dari ekosistem carbon
laut
tersebut
(biological
pump
dan
DMS/cloud
perbatasan
wilayah
Malaysia, dan
laut
Singapura,
Timor
Leste.
Dari
dapat diselesaikan secara menyeluruh, sementara
dengan
lainnya
masih
sembilan
negara
dalam
proses
mechanism), maka fenomena ini dapat
perundingan yang belum tuntas. Dari
berperan sebagai umpan balik positif
aspek
terhadap
pertahanan
perubahan
iklim
global,
ini
maka dan
pembangunan
keamanan
di
laut
sehingga dampak akibat peningkatan
menjadi
CO2 dapat diperkecil. Diperkirakan
memelihara dan menjaga kedaulatan
kemampuan
negara dan bangsa.
biota
perairan
dalam
sangat
penting
untuk
mengatur iklim global lebih besar bila
Di sisi lain pembangunan ekonomi
dibandingkan dengan hutan tropika
sumberdaya kelautan dapat mendorong
basah.
terciptanya
Dari
aspek
pertahanan
dan
dan
keamanan yang baik dan dinamis secara
keamanan, peranan laut pun sangat
domestik, regional dan internasional.
penting terutama dalam hubungannya
Peningkatan kesejahteraan masyarakat
dengan
kedaulatan
pesisir,
pemanfaatan
negara. Di samping itu, karena wilayah
gunaan
pulau-pulau
perairan laut Indonesia, dengan 3 ALKI
pembangunan
(Alur Laut Kepulauan Indonesia) nya,
berbasis kelautan merupakan beberapa
usaha
pertahanan
kondisi
menjaga
11
dan
berbagai
pendaya-
kecil
serta
infrastruktur
bagian
penting
kelautan
dari
yang
terciptanya
pembangunan
dapat
kondisi
kurang mengindahkan aspek kelestarian
menunjang
pertahanan
sumberdaya
alam
dan
lingkungan.
dan
Sebaliknya, laut dipersepsikan sebagai
keamanan negara secara baik dan
tempat buangan (keranjang sampah)
dinamis.
berbagai macam jenis limbah, baik yang
Laut dan kehidupan yang ada di dalamnya
juga
merupakan
berasal dari kegiatan manusia di darat
bahan
maupun di laut.
penelitian dan pendidikan yang tidak akan pernah habis-habisnya. Kegiatan
D. Tonggak kebangkitan kembali
pendidikan dan penelitian di bidang
Maritim Indonesia
kelautan memberikan manfaat yang besar
dalam
pemanfaatan
Mencermati pidato Presiden Joko
dan
Widodo, ada satu butir yang sangat
pendayagunaan sumberdaya kelautan
penting yang disampaikan pada pidato
bagi kehidupan manusia. Disamping itu,
pertamanya dalam Sidang Paripurna
kegiatan pendidikan dan penelitian juga
DPR RI yaitu penekanannya bahwa
bermanfaat
bagi
masa depan gemilang Indonesia terletak
pengetahuan
itu
kemajuan sendiri.
ilmu
Disinilah
di laut.
pentingnya dipersiapkan sumberdaya manusia,
lembaga
penelitian
Berikut ini adalah kutipannya.
dan
“…….Kita
harus
bekerja
dengan
pendidikan, partisipasi dan dukungan
sekeras-kerasnya untuk mengembalikan
pemerintah, swasta dan masyarakat,
Indonesia sebagai Negara maritim.
agar
sumberdaya
Samudra, laut, selat, dan teluk adalah
kelautan tersebut dapat memberikan
masa depan peradaban kita. Kita telah
manfaat yang sebesar-besarnya bagi
terlalu
kehidupan bangsa dan negara ini.
memunggungi samudra, memunggungi
semua
potensi
Sayangnya, kita bangsa Indonesia
lama
memunggungi
laut,
selat dan teluk. Kini saatnya kita
sejak zaman penjajahan sampai akhir
mengembalikan
tahun 1999 melupakan jati diri kita
Yalesveva Jayamahe, di laut jusru kita
sebagai bangsa maritim terbesar di
jaya, sebagai semboyan nenek moyang
dunia.
Sumberdaya
dipandang
dengan
semuanya
kelautan
hanya
kita
“sebelah
mata”.
membahana……..”
Kalaupun ada kegiatan pemanfaatan
di
masa
Sebagai
lalu,
bisa
penutup
sehingga
kembali pidatonya
sumberdaya kelautan, dilakukan secara
disampaikan : “…….Mengakhiri pidato
kurang
ini, saya mengajak saudara-saudara
profesional
dan
ekstraktif,
12
sebangsa
dan
mengingat
setanah
satu
hal
air
yang
untuk
sayang tidak dieksploitasi dan diolah
pernah
untuk kemakmuran bangsa.
disampaikan oleh Presiden Pertama Republik
Indonesia,
kultural
mencintai
laut
Karno,
sangat berbeda dengan sikap kultural
bahwa untuk membangun Indonesia
mencintai daratan. Laut membutuhkan
menjadi negara besar, negara kuat,
etos kerja yang tangguh, menghayati
negara makmur, negara damai, kita
sekaligus bersikap terbuka terhadap alam,
harus
cakrawarti
serta sikap harmoni yang dilandaskan
samudra; jiwa pelaut yang berani
pada etos penjelajahan. Namun, sikap
mengarungi gelombang dan empasan
kulural itu tidak bisa muncul dalam
ombak
Sebagai
sekejap, tetapi harus melalui pendidikan
nakhoda yang dipercaya oleh rakyat,
dan pewarisan nilai-nilai dari generasi ke
saya mengajak semua warga bangsa
generasi yang pada era Joko Widodo
untuk naik ke atas kapal Republik
diharapkan akan bangkit digiatkan kembali.
Indonesia dan berlayar bersama menuju
Sejarah peradaban telah mengajar-
Indonesia Raya. Kita akan kembangkan
kan, bangsa-bangsa menjadi besar karena
layar yang kuat. Kita akan hadapi
bertumpu pada dua kaki, yakni satu kaki
semua badai dan gelombang samudra
di daratan dan satu kaki di lautan.
dengan kekuatan kita sendiri. Saya akan
Penguasaan daratan dimulai dari trans-
berdiri dibawah kehendak rakyat dan
portasi massal kereta api, dan penguasaan
Konstitusi. Semoga Tuhan Yang Maha
lautan
Esa senantiasa merestui upaya kita
maritim. Contoh terbaik mengenai filosofi
bersama�.( Joko Widodo, 2014)
dua kaki itu ditunjukkan oleh Inggris,
memiliki
yang
Bung
Sikap
jiwa
menggulung.
Ajakan agar semboyan Yalesveva
dimulai
dengan
yang ditunjang perkeretaapian, mampu
Jayamahe kembali membahana adalah
mempengaruhi
ajakan
“Britain rules the waves�
yang
revolusioner
transportasi
ketika
dunia
dengan
slogan
kekayaan alam maritim kita sekian lama
Sementara, kita tidak merasa risau
tidak terurus dengan baik. Kita perlu
ketika Indonesia sesungguhnya mengalami
perubahan besar dalam sikap kultural dan
kerugian Rp 30 trilun per tahun akibat
etos kerja. Membangkitkan keunggulan
illegal fishing. Sedangkan Negara-negara
maritim tidak berarti bahwa keunggulan
lain berburu kekayaan laut hingga ke
daratan tidak penting. Pesan yang ingin
kutub Utara dan ke perairan manapun, kita
disampaikan adalah kekayaan maritim
duduk manis dan tidak peduli kekayaan
kita sedemikian besar, dan sungguh
maritim kita dijarah. Sangat banyak yang
13
harus
dilakukan
Yalesveva
untuk
Jayamahe,
mewujudkan terlebih
bangsa. Jadikan momen Pelantikan
dahulu harus dilandasi sikap budaya
Presiden bervisi Maritim untuk
maritim yang harus segera dimulai (Surat
mewujudkan Jalesveva Jayamahe,
Kabar
di laut kita jaya. Bangsa Indonesia
SUARA
tetapi
Bangsa Indonesia untuk kemajuan
MERDEKA,
Tajuk
Rencana, 22 Oktober 2014) Selain
itu,
pidato
dapat lebih eksis di lautnya sendiri kerakyatan
dengan program Tol Laut, dan
Presiden Joko Widodo Senin malam 20
Poros
Oktober 2014 pukul 19.00 di Silang
dicanangkan Presiden dalam visi
Monas berhiaskan replika pinishi pada melambangkan
cita-cita
will pemerintahan yang baru untuk merealisir janji - janji semasa
sudah lama terpendam dalam hiruk pikuk sejarah.
Usai
berkampanye, antara lain mem-
berpidato,
bangun “tol laut�. Tentu tak bisa
Presiden melepas lampion ke udara sebagai
simbol
Indonesia.
Jumlah
persatuan lampion
yang
Sekarang, tinggal political
meraih
kembali kejayaan maritim Indonesia yang perjalanan
Dunia
kemaritimannya.
panggung pidatonya. Tampaknya replika itu
Maritim
ditafsirkan semata-mata jalan tol
bangsa
yang dibangun di atas laut tetapi
yang
bagaimana memfungsikan secara
diterbangkan mencapai 17.506 buah,
maksimal
sesuai jumlah pulau di Indonesia.
laut
sebagai
jalur
transporasi yang murah, efisien, dan efektif.
E. Membangun kembali kejayaan
Dilantiknya Presiden ke 7
Maritim Indonesia 1.
Republik Indonesia yang juga
Tol Laut dan Poros Maritim
menggaungkan
Dunia.
Dunia merupakan angin surga bagi
Beberapa saat setelah Joko
masyarakat
Poros
yang
Maritim
sudah
lama
Widodo dilantik menjadi Presiden
berkecimpung di dunia maritim.
ke 7 Republik Indonesia, Direktur
Mudah-mudahan Kabinet Kerja
Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai
Pemerintahan
(KPLP) Kementerian Perhubungan
Yusuf
Tri Yuswoyo, mengatakan, sudah
kannya.
Kalla
Joko dapat
Widodo
–
mewujud-
tangan
Kinerja Kementerian Kelaut-
bersama membangun dan menjaga
an dan Perikanan yang lalu relative
saatnya
bergandengan
14
baik. Pertumbuhan ekonomi sektor
Undang Nomor 45 tahun 2009
kelautan dan perikanan dalam 2
tentang Perikanan,
tahun terakhir 6,5%, bahkan tahun
c. Insruksi
Presiden
(Inpres)
2014 di prediksi 7%. Ke depan,
Nomor 5 tahun 2005 tentang
terlebih menyambut Masyarakat
Pemberdayaan
Ekonomi ASEAN 2015, peme-
Nasional, kemudian ditegaskan
rintah
dengan
perlu
menyempurnakan
Pelayaran
Undang
-
Undang
Undang-Undang Kelautan sebagai
Nomor 17 tahun 2008 tentang
pijakan menuju Negara Maritim.
Pelayaran
(Moch Sofyan Chalid, 2014)
d. Undang-Undang
Nomor
1
tahun 2014 tentang Perubahan 2.
Undang-Undang
atas Undang-Undang Nomor
Kelautan
27
sebagai Payung hukum Sejak Maritim
berdirinya
Indonesia
Departemen
Dewan
(DMI)
2007
tentang
Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan
dan Pulau-pulau Kecil.
dan
e. Peraturan Pemerintah Nomor
Perikanan (DKP) pada akhir 1999,
38 tahun 2002 tentang Garis
geliat pembangunan kelautan mulai
Pangkal Indonesia.
menunjukkan
Kelautan
tahun
hasilnya.
Dari
Inventarisasi
jumlah,
perspektif geo-politik, hukum dan
penamaan, penyusunan basis data,
perundangan di bidang kemaritiman
dan
telah disusun dan disempurnakan,
kecil pun mulai digiatkan sejak
seperti :
awal tahun 2000. Berkat kerjasama
a. Undang - Undang mengenai
sinergis
Perairan
Indonesia,
baharui
dengan
diper-
pembangunan
antar
pulau-pulau
instansi
terkait,
antara lain Departemen Kelautan
Undang-
dan
Perikanan,
Bakosurtanal,
Undang Nomor.6 Tahun 1996
Dishidros TNI-AL, Departemen
tentang Perairan Indonesia.
Dalam Negeri, dan Departemen
b. penyempurnaan
Undang-
Luar
Negeri,
telah
berhasil
Undang Nomor.9 tahun 1985
mempublikasikan Peta NKRI sejak
tentang
2
Perikanan
Undang-Undang
menjadi
Nomor
Mei
2003,
meskipun
ini
31
terlambat, karena Malaysia telah
tahun 2004 tentang Perikanan,
mempublikasikan peta sejenis pada
kemudian dilanjutkan Undang-
tahun 1979. Dan, atas dasar peta
15
wilayah laut 1979 inilah, Malaysia
datangkan devisa Negara, sehingga
secara sepihak mengklaim wilayah
kesejahteraan
dan
perairan Ambalat sebagai miliknya.
masyarakat
Indonesia
kemakmuran dapat
terwujud. 3.
Memperbanyak Sekolah Maritim Peningkatan
daya
baru Negara diharapkan bisa tetap
maritim
mempertahankan posisi Indonesia
dengan
dalam International Maritim Orga-
bermuatan
nization (IMO) Council sebagai
maritim di sekolah-sekolah. Hal itu
archipelagic state, bertahan dalam
dipandang perlu mengingat kondisi
IMO White List, dan potensi maritim
Indonesia
lainnya.
manusia
di
diharapkan
sumber
Dengan kepemimpinan yang
bidang meningkat
memasukkan
materi
merupakan
Negara
Maritim. Memperkenalkan
materi
4.
kemaritiman kepada pelajar adalah
Berbagai Kegiatan Kajian dan Seminar Maritim
penting agar mereka tidak lupa
Berbagai kegiatan seminar
jatidiri bangsanya Kapus Pengem-
maritim perlu terus difasilitasi
bangan SDM Perhubungan Laut,
untuk mendukung tercapainya visi
Indra Priatna, mengatakan, perlu
maritim Presiden Joko Widodo.
pula menambah sekolah khusus
Beberapa
pelayaran
dan
beberapa seminar yang baru saja
beberapa
wilayah
perikanan
di
Indonesia,
ini
adalah
contoh
dilaksanakan.
dengan simulator dan materi yang
a. Ikatan
Sarjana
Kelautan
disesuaikan standar International
Universitas Hasanuddin (ISLA-
Maritim
(IMO).
Unhas) bersama Forum Maritim
Dengan memberdayakan SDM kita
Hebat menggelar dialog maritim
di bidang maritim, kebangkitan
bertema
maritim bisa dengan cepat ter-
Kelembagaan
wujud.
tanggal 12 September 2014.
Organization
Banyak
lulusan
yang
Arah
dan
Strategi
Maritim,
pada
nantinya akan diserap oleh industri
Adapun yang paling penting,
maritim, indusri perikanan, dan
isu-isu maritim yang pernah
menjadi pelaut domestik maupun
dikemukakan
internasional
Jusuf Kalla, dikupas secara
yang
akan
men-
16
Joko
Widodo-
tajam
menyentuh
aneka
kedaulatan
negara
seutuhnya
permasalahan spesifik, dengan
untuk
mengutamakan empat prioritas
Harus ada keberpihakan peme-
pembangunan maritim, yaitu (1)
rintah terhadap pembangunan
pengarusutamaan isu maritim,
maritim. Laut bukan lagi sebagai
(2) reorientasi pemba-ngunan
pemisah, tapi sebagai peng-
maritim bagi partisipasi publik
hubung
yang luas dan pro-poor, (3)
kesejahteran ekonomi rakyat di
reformasi lembaga pelaksana
pulau terluar.
pembangunan, serta (4) refor-
Kongres
mulasi
kemaritiman yang digagas UGM
program
-
program
kemaritiman b. Universitas
kesejahteraan
untuk
rakyat.
meningkatkan
pertama
di
bidang
ini melibatkan sedikitnya 300 Gadjah
menggelar
Kongres
Indonesia,
23-24
Mada
pakar dari berbagai perguruan
Maritim
tinggi,
praktisi,
dan
tokoh
September
masyarakat. Di akhir kegiatan
2014 di Balai Senat, Kampus
kongres, UGM menyampaikan
UGM. Ketua pelaksana Kongres
Deklarasi Kebangkitan Kembali
Maritim,
Indonesia
Yosi
mengatakan,
Bayu
Murti
kongres
yang
sebagai
Maritim sekaligus membentuk
dilaksanakan selama dua hari ini
Forum
diharapkan
Indonesia.
bisa
Negara
memberikan
Masyarakat
Maritim
rekomendasi kepada pemerin-
Kongres
tahan Joko Widodo dan Jusuf
mendisikusikan
Kalla terkait roadmap kebijakan
soalan mendasar di bidang
pemba-ngunan kemaritiman.
kemaritiman
Kongres dilakukan dalam rangka
bangsa Indonesia, yakni (1)
memperkokoh jatidiri Indonesia
persoalan hukum, hak, dan
sebagai
berkarakter
kedaulatan laut Indonesia. (2)
maritim, mem-bangun kesadaran
konektivitas pusat-pusat per-
bersama bahwa Indonesia adalah
tumbuhan ekonomi maritime,
benua
berdasarkan
(3) kebijakan ekonomi berbasis
Bhinneka Tunggal Ika, dan
maritim, dan (4) sosial budaya
membangun komitmen menjaga
dan peradaban maritim.
bangsa
maritim
17
Maritim
kali
empat
yang
ini, per-
dihadapi
c.
Selain
itu,
ITS
Surabaya
Regional Teknologi Kelautan.
ditunjuk sebagai penyelenggara
Sejak
th
itu,
konferensi
ini
9 International Conference on
diselenggarakan
Marine Technology (MARTEC),
sekali. Pada 2008, negara-negara
24-26 Oktober 2014. Acara
ASEAN
bertaraf
meng-
jaringan regional dan kerja sama
gagas teknologi kelautan tersebut
antara akademisi dan industri .
menghadirkan pakar kompeten
MARTEC
dunia. Pembicara yang hadir
katkan
adalah Prof. Norbert GrĂźnwald,
nasional. Konferensi Teknologi
Director
Kelautan
internasional
Robert
Schmidt
dua
akan
tahun
membentuk
kemudian
diting-
menjadi event inter-
tersebut merupakan
Institute, Wismar University of
wadah bertukar ide, pengalaman,
Applied Sciences Technology,
dan riset seputar
Business and Design, Jerman. Ia
Kelautan.
memaparkan topik Sustainable
MARTEC
Island Development Initiatives:
2000, dan MARTEC 2002
Innovation Through Coopera-
diselenggarakan ITS Surabaya.
tion. Selain itu, Prof. Yasuyuki
MARTEC 2004 diselenggara-
Ikegami,
Director
kan oleh Universiti Teknologi
Institute of Ocean Energy, Saga
Malaysia (UTM), Johor Bahru,
University,
Malaysia. MARTEC 2006 di-
Deputy
1998,
Teknologi
MARTEC
Jepang.
Ikegami
menjelaskan
topik
Recent
selenggarakan
Progress
Ocean
Energy
Hasanuddin, Makassar. MARTEC
Development. Ada pula Prof.
2008 diselenggarakan Universitas
Rob
Indonesia di Jakarta, Indonesia
in
Zuidwijk,
Academic
Universitas
Director-Erasmus Smart Port
MARTEC
Rotterdam School of Manage-
garakan
ment - Erasmus University,
Universitas
Belanda. Ia menyampaikan topik
Teknologi
Value
Bangladesh. MARTEC 2012
of
Information
on
2010 oleh
diselengBangladesh
Teknik (BUET),
& Dhaka,
Maritime Logistics.
diselenggarakan
MARTEC berawal pada tahun
Malaysia Trengganu (UMT),
1998, ketika diadakan Konferensi
Kuala Lumpur, Malaysia.
18
Universiti
5.
Pengembangan Industri Maritim
besar. Untuk menjaganya, keamanan
Ekonomi Indonesia menun-
di wilayah laut teritorial Indonesia
jukkan pertumbuhan kuat, 6-7
harus
persen, khususnya dalam bidang
pertahanan
transportasi laut. Indonesia sebagai
khususnya pada jalur Alur Laut
Negara Maritim besar, membuat
Kepulauan Indonesia (ALKI) yang
industri, khususnya bidang trans-
melintang dari utara ke selatan.
portasi laut, membesar seperti bola
Setiap harinya, ALKI dilintasi
salju.
kapal
Senior
Vice
President
harus
Kekuatan ditingkatkan
internasional,
sehingga
sangat berbahaya jika jalur tersebut
of
UBM Asia Ltd Christopher Eve
tidak
mengatakan, sama halnya dengan
kemanan laut.
diawasi
oleh
institusi
Inggris dan Jepang, Indonesia
Selain itu, pembentukan sea
sebagai Negara Maritim berpotensi
and cost guard sebagai badan
tinggi menjadi pasar sempurna
tunggal
untuk
teritorial Indonesia harus jelas agar
bisnis
industri
maritim.
yang
mengawal
laut
Industri maritim Indonesia ini
tumpang
tidak
untuk
pengamanan di laut dan ego
dunia,
melainkan
sektoral dapat mencair. Kekuatan
perdagangan
domestik,
utama yang harus ditingkatkan
hanya
perdagangan juga
penting
tindih
kewenangan
terutama untuk daerah kepulauan.
untuk
Kapal
adalah (1) sumberdaya manusia,
yang
hanya
dibutuhkan
untuk
tidak
mengangkut
diperbanyak
halnya jalan raya.
keamanan
terjamin.
kedaulatan Maritim Indonesia
maritim
agar
wilayah perairan Indonesia dapat
Pengamat
Indonesia bervisi
Indonesia
itu harus segera ditingkatkan dan
karena laut untuk Indonesia seperti
Presiden
laut
persenjataan, dan (4) radar. Semua
industri dan transportasi manusia,
Menjaga
menjaga
(2) armada kapal yang tangguh, (3)
makanan, melainkan juga material
6.
ditingkatkan.
perbatasan
dan
kemaritiman UGM, I Made Andi
yang
Arsana,
menunjukkan
menuturkan,
persoalan
perbatasan maritim RI dengan 10
kesadaran pemahamannya bahwa
negara tetangga belum sepenuhnya
Indonesia adalah negeri kepulauan
19
tuntas, seperti India, Thailand, Malaysia,
Singapura,
Pelanggaran batas yang di-
Vietnam,
lakukan oleh nelayan sebenarnya
Filipina, Palau, Papua Nugini,
belum tentu melanggar garis batas
Australia,
kesepakatan.
dan
Timor
Leste.
Bisa
jadi
hanya
batas
yang
Menurut Andi, ada dua negara
melanggar
tetangga yang belum sama sekali
merupakan
dibahas
masing-masing,� ungkapnya.
perundingan
batas
garis
keinginan
negara
negaranya dengan Indonesia. Dua negara itu adalah Palau dan Timor
7.
Leste,� kata dosen teknik Geodesi
Tiga adab pembangunan kelautan Pidato pelantikan Presiden
UGM ini.
Joko Widodo diantaranya mene-
Meski
batas
gaskan bahwa Indonesia pernah
negara dengan delapan negara
jaya di laut. Indonesia hanya akan
tetangga lain sudah dilakukan,
dapat kembali jaya bila mem-
namun ada beberapa daerah batas
benahi adab kelautannya.
yang belum mencapai kesepakatan.
Dalam
Dia mencontohkan, lokasi batas RI
khususnya ada tiga hal yang harus
dengan Malaysia di daerah Selat
diperhatikan yaitu :
Malaka, Selat Singapura, Laut
a. Kesadaran
Tiongkok
perundingan
Selatan,
dan
pembenahan
tersebut,
politik
atau
Laut
kesadaran paradigmatic, yang
Sulawesi adalah batas wilayah
tampak dari setiap gagasan
sampai saat ini belum tuntas.
Joko
Menurutnya, belum dituntaskannya
persoalan
Widodo
membenahi
Indonesia.
perbatasan
b. Dukungan instrument Negara,
dengan 10 negara tetangga di-
khususnya
sebabkan
belum adanya kese-
Yudikatif, terkait pembiayaan,
pakatan antar - kedua negara.
pengawasan, dan regulasi yang
Masing-masing negara mengklaim
memadai guna operasionalisasi
bahwa garis batas mereka paling
kesadaran
benar.
kelautan tadi ke dalam program
Akibatnya,
kelompok
mesyarakat yang paling dirugikan
Legislatif
dan
paradigmatic
pembangunan.
adalah nelayan.
c. Penguatan nelayan.
20
organisasi Untuk
rakyat
memastikan
agenda berjalan paripurna dan
UNCLOS (United Nations Convension on
terwujud, dibutuhkan kesadaran
the Law of the Sea) yang kemudian
kolektif
diratifikasi dengan UU Nomor 17 Tahun
bangsa.
Kesadaran
kolektif ini bisa dimulai dengan penguatan
organisasi
1985 tentang batas maritim Indonesia.
rakyat
Ilmu geomatika atau lebih dikenal
nelayan, baik laki-laki maupun
dengan sebutan teknik geodesi, merupa-
perempuan,
terdidik,
kan rumpun keilmuan yang mempelajari
berbudaya, dan terorganisasi.
penggambaran permukaan bumi, dengan
Itu semua dibutuhkan untuk
pemetaan
menyelamatkan
Pemetaan darat dan pemetaan laut tersebut
yang
peradaban
menjadi
fokus
utamanya.
bangsa.
sangat berpengaruh pada kondisi per-
Dengan begitu, kesejahteraan
batasan NKRI.
nelayan
tidak
lagi
hanya
Sebagai Negara Maritim, Indonesia
menjadi indikator keberhasilan
tentu memiliki batas wilayah perairan
pemerintahan
Widodo
dengan negara tetangga. Menurut Badan
kelak, tetapi juga telah menjadi
Informasi Geospasial, untuk memper-
kunci mengatasi kemiskinan,
siapkan
kelaparan,
penetapan batas maritim pada 2007
Joko
dan
kedaulatan
tegaknya
kepulauan
Indo-
materi
perundingan
dilakukan kajian batas
dalam
laut dengan
nesia. (Riza Damanik, Ketua
Singapura sebanyak 2 kali, Malaysia 4
Dewan
kali, dan Filipina 3 kali.
Pembina
Kesauan
Nelayan radisional Indonesia
Sebagaimana telah disinggung di
(KNTI), 20 Oktober 2014)
atas,
bahwa
batas
laut
Indonesia
bersinggungan dengan sepuluh negara, F. Maritim Indonesia dan ASEAN
yakni
Amandemen UUD 1945 Bab IXA menyatakan
bahwa
Wilayah
Malaysia,
Singapura,
Vietnam,
Filipina, Australia, Timor Leste, Papua
Negara
Nugini,
Thailand,
India,
dan
Palau.
Kesatuan Republik Indonesia adalah
Singgungan ini sangat berkaitan dengan
sebuah Negara Kepulauan yang berciri
kedaulatan,
Nusantara dengan wilayah yang batas-
sumberdaya alam Indonesia. Komplek-sitas
batas dan haknya ditetapkan undang-
permasalahan di laut semakin memanas
undang. Maka dari itu, penetapan batas
karena banyak memunculkan berbagai isu,
wilayah NKRI harus mengacu pada
dari kedaulatan sampai perekonomian.
21
keamanan,
ekonomi,
dan
Oleh karena itu, pemetaan batas laut
mendiskusikan isu-isu yang telah dibahas
wilayah Indonesia sangatlah penting.
pada tahun-tahun sebelumnya, terkait
Perundingan
batas
laut
dengan
delimitasi
batas
Singapura, sejak 1973 baru dimulai
Malaysia
di
kembali pada 2005. Pada 2007 dilakukan
teritorial, Continguous Zone, Landas
pertemuan di Singapura dan Bandung.
kontinen, dan ZEE), dan batas Indonesia-
Kesepakatan yang dicapai adalah bahwa
Malaysia yang masih belum selesai, yaitu
area yang akan didelimitasi kedua negara,
Selat Malaka, Selat Singapura, dan Laut
yaitu titik nomor 1 perjanjian laut wilayah
Tiongkok Selatan.
tahun 1973 sampai dengan garis 1030 34’ Bujur
Timur
(hanya
sektor
maritim
Laut
Indonesia-
Sulawesi
(batas
Terakhir, dalam pertemuan bilateral
barat).
Indonesia - Filipina, dikaji batas laut
Berdasarkan perjanjian 1973 tentang
kedua
penetapan 6 titik pangkal tersebut sudah
delimitasi batas di Laut Sulawesi untuk
definit atau tidak terpengaruh dengan
mencapai sebuah common provisional line
perluasan
yang merupakan ZEE line. Hal ini mem-
wilayah
Singapura
karena
reklamasi.
negara
dan
telah
disepakati
percepat langkah perundingan.
Bagian
yang masih
dipermasa-
Selain masalah keamanan dan batas
lahkan adalah di bagian barat sepanjang
wilayah maritim, Presiden Joko Widodo
14 mil. Sedangkan di sebelah timur
juga
meliputi garis batas sepanjang 28 mil.
hubungan perdagangan, investasi, dan hal
Pembicaraan penetapan batas wilayah
lainnya demi lebih memantapkan fondasi
antara Singapura dan Indonesia telah
hubungan bilateral. Selain dengan Negara-
dimulai lagi tahun 2006. Namun, bila
negara ASEAN, hubungan bilateral juga
perundingan dengan Singapura tentang
dibangun dengan Negara tetangga lainnya.
berkomitmen
meningkatkan
batas wilayah tetap buntu, langkah yang mungkin
ditempuh
Indonesia adalah
G. Penutup
mengajukannya ke International Tribunal
Kita sebagai bangsa mesti melaku-
for the Law of the Sea di Hamburg,
kan perubahan paradigma (paradigm
Jerman.
shift) pembangunan nasional, dari land-
Sementara itu dengan Malaysia telah
based
socio-economic
development
dilakukan perundingan batas maritim pada
menjadi
tingkat teknis di Malaysia dan Jakarta.
development. Dalam rangka merealisasi-
Pada beberapa kali pertemuan masih
kan misi ini, maka diperlukan kebijakan
22
ocean-based
socio-economic
terobosan (breakthrough) yakni dengan
yang seluruh rakyatnya dapat bekerja
memposisikan
kelautan
secara produktif dengan penghasilan
sebagai platform pembangunan ekonomi
minimal dapat memenuhi lima kebutuhan
bangsa. Ini bukan berarti kita melupakan
dasarnya, GNP per kapitanya lebih besar
pembangunan di darat. Kita justru secara
dari US$ 8000, neraca perdagangannya
sinergis dan proporsional mengintegrasi-
positif. Seluruh rakyatnya bebas dari
kan pembangunan sosial-ekonomi di darat
kelaparan, kebodohan, penyakit jasmani
dan di laut.
maupun rohani, dan rasa takut; sehingga
pembangunan
Kebijakan nasional ini mengandung
kita hidup dalam suasana yang aman,
arti bahwa segenap variables politik-
damai, dan sejahtera. Sementara, negara-
ekonomi dan budaya bangsa berupa
bangsa lain menghormati kita secara
kebijakan fiskal, moneter, perdagangan
wajar.
internasional,
perpajakan,
industri,
Pada
akhirnya,
masa
depan
ketenagakerjaan, infrastruktur, pendidikan
pembangunan
dan
(Ilmu
sumberdaya kelautan akan berpulang pada
Pengetahuan, Teknologi, dan Seni), tata
sejauh mana keputusan politik pemerintah
ruang, keamanan, penegakan hukum, dan
dan
lainnya harus secara sinergis dan total
paradigma
football
bagi
diwujudkan dalam kebijakan perencanan
sektor-sektor
yang komprehensif dan terintegrasi, untuk
pembangunan kelautan. Dengan kata lain,
secara penuh (all out) terus mengawal dan
kita harus bangun kekuatan maritim
mendorong
(seapower) Indonesia yang bertumpu pada
melalui seluruh instrumen kebijakan dan
kekuatan
aparatur pemerintah serta keterlibatan
kebudayaan,
IPTEKS
mendukung
tumbuh
keamanan)
(kondusif)
kembangnya
hankam dan
(pertahanan kekuatan
dan
ekonomi
aktif
kelautan.
rakyat
rakyat
Indonesia
Indonesia tersebut.
berbasis
mendukung
Dukungan
pembangunan
dalam
setiap
kelautan
program
pembangunan kelautan.
Jika kita mampu melaksanakan
-----------------------------------
pembangunan kelautan sebagai platform pembangunan ekonomi bangsa, mudahmudahan paling lambat tahun 2020, Indonesia menjadi negara-bangsa yang maju, adil-makmur, bermartabat, dan diridhoi Allah SWT. Sebuah Indonesia
23
ini
Daftar Pustaka
Jurnalmaritim.com/2013/16/113/jembatan -selat-sunda-bukti-salah-pahamkesadaran-kebangsaan Jurnalmaritim.com/2013/16/128/aseansebagai-kawasan-maritim-dalam-mea Jurnalmaritim.com/2013/16/129/potensiekonomi-maritim-indonesia Jurnalmaritim.com/2013/16/272/wawasan -nusantara-konsep-geopolitikindonesia Jurnalmaritim.com/2014/1/2181/memblud ak-peserta-dialog-maritim-isla-unhasforum-maritim-hebat Jurnalmaritim.com/2014/1/2464/replikapinishi-hiasi-panggung-pidatokerakyatan-presiden-jokowi Jurnalmaritim.com/2014/1/2466/pelantika npresiden-riza-damaniktiga-halbenahiadabkelautan-agar-jaya-di-laut Jurnalmaritim.com/2014/1/2468/dirlalakemenhub-sampaikan-selamatkepada-presiden-jokowi Jurnalmaritim.com/2014/1/2471/direkturkplp-jadikan-pelantikan-presiden-untukmewujudkan-yalesveva-jayamahe Jurnalmaritim.com/2014/1/2472/presidenbervisi-maritim-pentingnya-mate-ribermuatan-maritim-di-sekolah Jurnalmaritim.com/2014/2/2446/jokowiperingatkan-australia-agar-tidak-seenaknya-masuki-perairan-indonesia Jurnalmaritim.com/2014/3/1959/prospekindusri-maritim-besar-maritec-digelardi-jakara-dalam-november-2014 Jurnalmaritim.com/2014/3/2220/kokohka n-jatidiri-mariim-ugm-hendak-gelarkongres-maritim-indonesia Jurnalmaritim.com/2014/3/2321/bahasteknologi-kelautan-martec-ke-9-akandigelar-di-its-surabaya Jurnalmaritim.com/2014/16/1568/mungki nkah-negara-maritim-tegak-di-atasuud-45-yang-telah-empat-kalidiamandemen Jurnalmaritim.com/2014/16/1597/menjag a-kedaulatan-batas-maritim-nkri Pancasilazone.blogspot.com/2012/04/waw asan-nusantara.html -----------------------------------------------
Bateman, S., and Dick Sherwood. 1995. Australia’s Maritime Bridge into Asia. Australia: Royal Australian Navy. Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut: Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Dahuri, R. 2003. Paradigma Baru Pembangunan Indonesia Berbasis Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor Djamil, A. S. 2004. Alquran dan Kelautan. Arasy Mizan, Jakarta FAO. 2012. The State of World Fisheries and Aquaculture. FAO Information Division. Rome Field, G, J., G. Hempel and C. P. Summerhayes. 2002. Oceans 2020: Science, trends, and the Challenge of Sustainability. Island Press, Washington Joko Widodo, 2014, Pidato Pertama Presiden, Harian Suara Merdeka, 21 Oktober 2014, Semarang McKinsey Global Institute. 2012. The archipelago economy: Unleashing Indonesia’spotential. Ministry of Maritime Affairs and Fisheries Republic of Korea. 2002. Vision for Marine Policy of Korea: Blue Revolution for the 21st Century. International Cooperation, Office Seoul. Moch Sofyan Cholid, 2014, Jateng Provinsi Maritim, Harian Suara Merdeka, 22 Oktober 2014, Semarang Till, G. 2004. Seapower: A Guide for the Twenty-First Century. Frank Cass Publisher. London. United Nations Development Programme, 2011. Human Development Report 2011 Sustainability and Equity A Better Future for All. New York, USA. W, Abdurrahman dan H. Kariawan. 2004. Membangun Ekonomi Kelautan: Tinjauan Sejarah dan Perspektif Ekonomi. Teplok Press, Jakarta Id.wikipedia.org/wiki/deklarasi_juanda Id.wikipedia.org/wiki/wawasan_nusantara
24
KEPEMIMPINAN SPIRITUAL : REFORMASI BIROKRASI MEMERLUKAN KEPEMIMPINAN SPIRITUAL Oleh: Nugroho In Saputro
Abstrak Dalam melaksanakan refomasi birokrasi, masih banyak masalah yang dihadapi antara lain masalah organisasi dan kewenangan, kesempurnaan pelayanan publik, pola pikir dan budaya kerja dan
peraturan perundang-undangan. Artikel ini akan menyoroti
masalah kepemimpinan birokrasi yang sesungguhnya berperan penting menentukan keberhasilan
reformasi
dengan
merujuk
pada
Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.10 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Perubahan. Dalam reformasi birokrasi diperlukan keberanian untuk memangkas karakteristik negatif
dan memberikan
penguatan kepada masyarakat agar memahami hak atas pelayanan publik. Melalui kebebasan komunikasi dan demokrasi dalam pelaksanaan program pemerintah, reformasi birokrasi dapat berjalan dengan baik sesuai harapan masyarakat. maka reformasi birokrasi tidak akan mencapai hasil yang maksimal. Pelayanan kepada publik yang lebih baik tidak akan terwujud, jika kepemimpinan spiritual tidak dilaksanakan secara baik dan upaya untuk mewujudkan good governance hanya sebatas retorika sebagai pemantas tuntutan rakyat
Kata Kunci: Kepemimpinan spiritual,Reformasi Birokrasi I.
maupun politik. Akibatnya reformasi
Pendahuluan Untuk
mendukung
reformasi
birokrasi,
diperlukan
birokrasi
yang
program
pemerintah
dengan
Dalam
hal
kepemimpinan
kepemimpinan
mampu
ini,
birokrasi pun tidak berjalan seperti yang diharapkan.
menangani
Sampai saat ini
baik.
masih terdapat
beberapa masalah yang dihadapi dalam melaksanakan
refomasi
birokrasi.
seharusnya menjadi perhatian utama
Masalah-masalah ini antara lain pertama
lembaga. Sebab model kepemimpinan
organisasi dan kewenangan yang belum
di Indonesia, seringkali mengarah upaya
tepat
membangun
komunikasi
pelayanan publik belum memenuhi
kekuatan aparatur pemerintah untuk
kebutuhan dan kepuasan masyarakat.
menguasai rakyat secara sosial, ekonomi
Ketiga pola pikir dan budaya kerja
jaringan
25
fungsi
dan
sasaran.
Kedua
belum
mendukung
birokrasi
yang
harapan
yang
berdampak
pada
efisien, efektif, produktif, profesional
rendahnya
dan melayani. Keempat
peraturan
mereformasi birokrasi sering terhalang
perundang-undangan
tumpang
oleh sistem yang berlaku dan kurang
tindih, Kelima masalah sumber daya
mendukung perwujudan birokrasi ideal.
manusia.
Sebagai
yang
kinerja
contoh,
staf.
sistem
Upaya
penggajian
Artikel ini akan menyoroti masalah
(remunerasi) belum maksimal untuk
kepemimpinan birokrasi yang sesungguh-
mendorong peningkatan kinerja. Antara
nya
staf
berperan
penting
menentukan
yang berprestasi dan yang tidak
keberhasilan reformasi. Namun, tidak
atau antara yang berdisiplin dan yang
banyak kita temukan pemimpin yang
bermalas-malasan, memperoleh gaji dan
memiliki konsep jelas dan kemauan keras
perlakuan relatif sama.
untuk melakukan perubahan, walaupun pihak pemerintah telah memberlakukan
II.
Terdapat banyak teori tentang
Peremen PAN No.10 th 2011 tentang pendayagunaan
aparatur
negara
Jenis Kepemimpinan
kepemimpinan
dan
dan
juga
jenisnya.
reformasi birokrasi tentang pedoman
Diantaranya, teori sifat, teori tingkah
pelaksanaan
manajemen
laku, teori situasional, teori karismatik,
perubahan sehubungan dengan reformasi
teori atribusi dan teori transformasional
birokrasi.
atau transaksional. Dari beberapa teori
program
Sampai saat ini masih terdapat
tersebut muncul jenis kepemimpinan
kesan bahwa birokrasi yang mewarisi
misalnya jenis kepemimpinan Koersif, otoritatif, afiliatif, demokratis, pecesetting,
budaya feodal sejak zaman kerajaan
dan coaching. Setiap teori dan jenis
hingga penjajahan dan tetap bertahan
kepemimpinan
sampai saat ini, tidak mudah dibawa memasuki
paradigma
baru
kelemahan
menuju
masih
terdapat
publik
masing
beberapa pertimbangan untuk mengambil keputusan. Seorang pemimpin dapat
menyenangkan atasan, boros anggaran, pelayanan
kelebihan
seorang pemimpin perlu mengambil
praktik
pungungutan liar, suap, laporan untuk
dan
dan
memiliki
masing.Sehingga apabila ingin menjadi
birokrasi (administrasi publik) modern. Sehingga
tentunya
memadukan
asal-asalan.
kepemimpinan
Kualifikasi dan kompetensi birokrat
lebih agar
dari
satu
dapat
jenis
tercapai
tujuannya. Gaya kepemimpinan adalah
harus diakui masih cukup jauh dari
26
suatu cara yang digunakan pimpinan
gaya
dalam berinteraksi dengan bawahannya.
karyawan
Pada umumnya, dikenal lima macam
keputusan, yang pada gilirannya
gaya kepemimpinan (Nasution:2001),
nanti harus melaksanakan keputusan
yakni
tersebut. Karyawan diminta untuk
(b)
(a)
kepemimpinan
Kepemimpinan
otokratis,
Demokratis,
demokratis
ini
melibatkan
dalam
mengambil
(c)
memberikan ide-ide atau masukan
partisipatif, (d) kepemimpinan berorientasi
tentang suatu masalah, namun yang
pada tujuan, dan (e) kepemimpinan
mengambil keputusan tetap pimpinan.
situasional.
Kelemahan gaya kepemimpinan ini
a. Kepemimpinan Otokratis
adalah
bahwa
diambil
tidak
Kepemimpinan otokratis, dikta-
keputusan selalu
yang
merupakan
tor atau direktif ditandai dengan
keputusan yang tepat. Bisa jadi
pengambilan
tanpa
keputusan yang diambil merupakan
terlebih
keputusan yang disukai, walaupun
keputusan,
melakukan dahulu
konsultasi
dengan
langsung
staf.
Pemimpin
mengambil
keputusan
dinilai kurang tepat. c. Kepemimpinan Partisipatif
sesuai dengan apa yang diingin-
Kepemimpinan
partisipatif
kannya. Mereka menentukan apa
dikenal juga dengan istilah kepe-
yang
mimpinan
harus
dikerjakan
oleh
terbuka,
bebas,
atau
karyawan dan mengharapkan karya-
nondirective. Dalam gaya kepe-
wan mematuhinya. Karyawan dalam
mimpinan
hal ini harus menerima dan melak-
hanya sedikit memegang kendali
sanakan apa yang menjadi keputusan
dalam proses pengambilan keputusan.
pimpinan.
kepemimpinan
Pimpinan hanya menyajikan informasi
seperti ini sering mendapat kritikan
mengenai suatu permasalahan dan
dari berbagai pihak. Oleh sebab itu
memberikan
gaya kepemimpinan otokratis tidak
karyawan untuk mengembangkan
akan efektif diterapkan dalam jangka
strategi dan pemecahannya. Tugas
panjang.
pimpinan mengarahkan tim kepada
Gaya
b. Kepemimpinan Demokratis juga
kepemimpinan
dengan konsultatif
pimpinan
kesempatan
pada
tercapainya konsensus.
Kepemimpinan demokratis ini dikenal
partisipatif,
d. Kepemimpinan Berorientasi pada
istilah
Tujuan
atau
Gaya kepemimpinan seperti ini
konsensus. Pimpinan yang memakai
disebut juga kepemimpinan ber-
27
dasarkan hasil atau sasaran. Pim-
Pemimpin menyeimbangkan pen-
pinan yang menganut gaya seperti
capaian tujuan dan prioritas : Proses
ini meminta anggota tim untuk
kepemimpinan
memusatkan
pemimpin hanya dapat menyusun
perhatiannya
hanya
dibatasi
sumber,
pada tujuan yang akan dicapai.
tugas
Pokok bahasan dalam pendekatan ini
prioritas. Dalam upaya pencapaian
hanya strategi yang dapat meng-
tujuan
hasilkan
mendelegasikan
produk
pelayanan
dan
terukur. Adapun faktor kepribadian, organisasi
Kelemahan adalah
dari
memiliki
fokus
analitis
Selanjutnya
Gaya
menjadi
seorang
dapat
mengidentifikasi
menjadf lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain. Diapun harus
dan situasi (struktur tugas, peta
menjadi seorang mediator ketika terjadi
kekuasaan dan dinamika kelompok).
konflik dalam tim atau organisasi, dia
utama seorang pemimpin
adalah
bertanggung jawab untuk bekerja
seorang
politisi
sekaligus
diplomat.
dengan orang lain, salah satu dengan
Melihat kondisi birokrasi peme-
atasannya, staf, teman sekerja atau
rintahan dan karakteristik masyarakat
atasan lain dalam organasasi seperti
yang mempengaruhi perilaku birokrasi,
pada orang diluar organisasi. Seorang
atau
Seorang
dapat menguraikan seluruh pekerjaan
pertimbangan atas pemimpin, pengikut,
akuntabilitas
harus
:
masalah dengan akurat. Pemimpin harus
kan suatu gaya tertentu berdasarkan
haruslah
konseptual
pemikir yang analitis dan konseptual.
kepemimpinan situasional menerap-
pemimpin
dan
pemimpin
Gaya kepemimpinan ini tak
Tugas
tugasnya
Pemimpin harus berpikir secara
e. Kepemimpinan Situasional
kontigensi.
tugas-
dapat
secara efektif.
yang
keliru.
atau
harus
efektif,dan menyelesaikan masalah
ini
terlampau sempit, dan seringkali
tetap
pemimpin
harus dapat mengatur waktu secara
diabaikan.
pendekatan
mendahulukan
kepada staf. Kemudian pemimpin
dan faktor lainnya uang tidak terkait tujuan
dengan
maka tidak aneh jika reformasi birokrasi
mempunyai
berjalan lambat. Karateristik masyarakat
bertanggung
yang
jawab dan mempertanggungjawabkan
melekat
dalam
birokrasi
mengakibatkan pola komunikasi yang
tentang tugas yang diembannya.
dibangun juga tidak demokratis, lebih
28
berpihak
kepada
para
elite
dalam
kepemimpinan.
Tetapi
kita
perlu
kekuasaan negara. Pada konteks ini,
mengingat bahwa tidak semua gaya
birokrat dengan budaya kelas dominan-
kepemimpinan berdampak positif pada
nya dan masyarakat dengan berbagai
staff, baik dalam jangka pendek maupun
kewajibannyan untuk tunduk kepda
panjang
kekuatan
negara.
Dua
pihak
itu
Kepemimpinan birokrasi mengikuti
memiliki diferensiasi yang menyulitkan
aturan yang ketat, dan memastikan
dalam menjalankan reformasi birokrasi
bahwa staf mengikuti prosedur yang
di lembaga pemerintah.
tepat. Gaya kepemimpinan ini cocok
Dengan kondisi semacam itu, sulit bagi
birokrasi
pemerintahan
untuk pekerjaan yang melibatkan risiko
untuk
keamanan yang serius (seperti bekerja
memberikan pelayanan kepada publik
dengan mesin, dengan zat beracun, atau
yang lebih baik sebagaimana harapan
pada ketinggian yang berbahaya), atau
masyarakat. Pelayanan publik, lazimnya
dengan uang dalam jumlah besar.
menyangkut
Kepemimpinan
pelayanan
identitas,
birokrasi
ini
juga
kesehatan, pendidikan, ekonomi, dokumen
berguna untuk mengelola karyawan
hukum menyangkut hak milik atau hak
yang melakukan tugas-tugas rutin. Gaya
ekonomi. Jika pelayanan kepada publik
ini jauh lebih efektif dalam tim dan
tidak kunjung membaik, maka reformasi
organisasi yang mengandalkan pada
birokrasi yang juga mengusung good
fleksibilitas, kreativitas, dan inovasi.
governance sulit diwujudkan.
Jika
Upaya meningkatkan pelayanan kepada
publik
pemerintahan
birokrasi
dilakukan
dengan
menciptakan
merujuk kepada pengertian ideal tentang
kekuatan masyarakat madani, diperlukan
kepemimpinan, maka hubungan antara
kepemimpinan birokrasi yang mampu
pemerintah dengan rakyat dapat berjalan
berinteraksi dan berkomunikasi dengan
dengan baik. Model ini bertitik tolak
seluruh
dari
lapisan
dan
kepemimpinan
masyarakat.
Sama
pendekatan
situasional
yang
tidak
gaya
halnya memahami kerangka yang kita
berpedoman
gunakan untuk menjadi pemimpin yang
kepemimpinan yang selalu efektif untuk
lembih baik dan mengetahui akan
diterapkan dalam setiap situasi, gaya
menjadi pemimpin tranformasional, kita
kepemimpinan
perlu
dan
disesuaikan dengan tingkat kematangan
kekurangan masing - masing gaya
atau kemampuan anak buah. Dalam
mempelajari
kelebihan
29
pada
akan
ada
efektif
jika
pandangan otokrasi
Oetomo yang
(2009:77),
kebablasan
ada
omnipotence (kemahakuasaan). Pengertian-
menjadi
pengertian yang sangat menguntung dan
praktik represi serta praktik KKN,
bahkan
ternyata dan terbukti akhirnya menjadi
keberadaan seorang pemimpin tersebut,
kontraproduktif dan destruktif. Kendati
sering dimanfaatkan untuk menindas
demikian menurut Susanto (dalam Gillet
anak buah atau stafnya. Powerfull yang
et.al. 2010 : 157), biasanya elite dalam
melekat
pemerintahan
tersebut
negara
sedang
ber-
sangat
pada
membentengi
eksistensi
bagi
pemimpin
menjadikan diri pemimpin
kembang tetap saja merasa sudah
tidak dapat ditentang segala perintah-
menjalankan
nya, tidak bisa diajak untuk berdiskusi,
demokrasi.
sesungguhnya
jauh
Meskipun
dari
makna
dan
tidak
boleh
ada
celah
beda
demokrasi universal yang menekankan
pendapat; yang ada kuasa, perintah, dan
kepada
kendali di satu tangan pemimpin dalam
kumpul,
kebebasan
berserikat,
mengemukakan
ber-
pendapat,
menjalakan organisasi atau birokrasi.
mencari penghidupan yang layak dan
Kepemimpinan powerfull pada diri
sederetan nilai lain yang menghargai
sendiri
kebebasan maupun perbedaan. Prinsip-
pemimpin tersebut, sangat berdampak
nya, elite dalam struktur birokrasi harus
negatif bagi jalannya organisasi atau
mampu menciptakan komunikasi yang
birokrasi.
efektif, tanpa unsur memaksa dan men-
birokrasi sangat tergantung pada satu
junjung keberadaban dalam demokrasi
tangan. Pada sisi lain akan melahirkan
komunikasi.
palaksana
yang
ada
di
Jalannya
satu
tangan
organisasi
organisasi
atau
atau
birokrasi
Adapun eksistensi kepemimpinan
“sendiko dhawuh� atau yessman yang
jika dikaitkan dengan kepemimpinan
bermuara pada matinya aspek inspiratif,
politik, tidak dapat lepas dari konsep
dinamis, dan kreatif dari palaksana
kekuasaan. Hal ini dikarenakan politik
organisasi atau birokrasi. Pelaksana
pada dasarnya berkaitan erat dengan
oraganisasi
power. Kata power dapat diasosiasikan
menunggu instruksi dan petunjuk dalam
force, strength, vigour
menjalakan
(kekuatan);
atau
roda
birokrasi
organisasi
selulu
atau
might, energi (tenaga); potency (daya);
birokrasi. Mereka akan bersikap dan
stamina
berlaku untuk memenuhi perintah dan
(daya
tahan);
authority
(otoritas); command (perintah); control
permintaan sang
(kendali); domination (dominasi); dan
Berlaku sikap dan perilaku ABS (asal
30
pemiliki power.
bapak senang) dan hipokrit. Hal ini mengantar
pasa
sinyalemen
III.
Lubis
Reformasi Birokrasi Reformasi birokrasi bukan suatu
(1986: 23 dan 29) bahwa salah ciri
hal
bangsa Indonesia ialah hipokritis atau
organisasi. Sebab, dengan menjalankan
munafik. Berpura-pura, lain di muka,
birokrasi pemerintahan sesuai dengan
lain di belakang. Sikap ini muncul
substansi birokrasi, merupakan salah
karena mereka dipaksa oleh kekuatan-
satu faktor pendukung pembenahan
kekuatan dari luar untuk menyembunyi-
birokrasi di tubuh pemerintah. Namun
kan apa yang sebenarnya terjadi atau
karakter kepemimpinan birokrasi secara
dirasakan atau dipikirkan ataupun yang
kelembagaan maupun personal yang
sebenarnya
mengedepankan
takut
dikehendakinya,
mendapatkan
ganjaran
karena yang
yang
baru
dalam
pola
dinamika
komunikasi
interaktif dan demokratis teramat langka
membawa bencana bagi dirinya. Begitu
walaupun
juga karena kekuatan dan kekuasaan
setiap saat kita dengar. Karena itu, jika
dipegang penuh oleh pimpinan dan sang
reformasi birokrasi sebagai penunjang
pemimpin yang menentukan hukuman
demokrasi bernegara, maka reformasi
dan penghargaan, maka pelaksana tidak
birokrasi harus kembali ke ideal type
bisa berbuat dan berlaku apa-apa. Oleh
model Max Weber, dengan meminimalisir
sebab itu, apa-apa yang disampaikan
berbagai kelemahan yang membelenggu
atau dilaporkan hanya bertujuan untuk
dan terlembaga.
menyenangkan hati sang pimpinan,
jargon
reformasi
hampir
Karena itu, reformasi aparatur di
yakni yang penting asal bapak senang
lembaga pemerintah, harus
mampu
(ABS).
mengurangi
negatif
Kepemimpinan
ini
akan
nilai
–
nilai
membawa organisasi atau birokrasi
masyarakat dan menghasilkan aparat
berjalan baik. Dalam organisasi atau
yang berpihak pada kepentingan publik.
birokrasi tersebut seperti apa dalam
Mencari model kepemimpinan ideal
sekam.
dalam
Api
dalam
sekalam
yang
birokrasi
pemerintah,
harus
bermula kecil lama-lama membesar dan
kembali ke makna birokrasi Max Weber
membakar menghanguskan
organisasi
yang ideal. Karena itu, selayaknya jika
bersangkutan.
ditekankan pada reformasi aparat dan
atau
birokrasi
Sebagaimana
yang
rezim
Soeharto
yang
lembaga pemerintah untuk mengikis
bermuara pada penumbangan.
belenggu
birokratis
sebagai
bentuk
penyimpangan pelaksanaan organisasi
31
pemerintahan yang ideal. Persoalannya,
kesamaan
hingga lebih dari satu dasawarsa, yang
ekonomi dan politik yang eksklusif.
masih menjadi penghalang reformasi
Dengan mentalitas berorientasi pada
birokrasi adalah karakteristik birokrasi
atasan, birokrasi berpotensi menciptakan
pemerintahan yang tetap saja merasa
kesejahteraan semu (pseudo wellfare)
sebagai kelas dominan dalam masya-
melalui perhitungan yang keliru dalam
rakat. meskipun zaman sudah berganti
mengunggulkan
dan kondisi politik sudah jauh berubah,
Keberhasilan
tidak demikian dengan cara pandang
publik
pemerintah
etnik
serta
relasi
kebijakan
menjalankan
melalui
kultur
sosial
publik. kebijakan
kuantifikasi
terhadap
media.
Belum
seringkali tidak berjalan linier dengan
transformasi
kultur
yang
gambaran utuh kondisi masyarakat yang
membuat para pejabat pemerintah lebih
semakin terpinggirkan dalam perangkap
apresiatif terhadap hak publik atas
kemiskinan.
terjadi
informasi dan kebebasan pers. Dalam
Terlepas dari sejumlah asumsi
tubuh birokrasi kita, belum terlahir
diatas, tetapi secara faktual birokrasi
pemahaman baru yang memadai tentang
masih tetap diunggulkan untuk men-
ruang
jalankan
publik
yang
otonom
dari
roda
organisasi
untuk
intervensi negara serta tentang fungsi –
mencapai tujuan. Dengan demikian,
fungsi sosial media (Sudibyo, 2010:46)
karakteristik patronage dan mentalitas
Untuk mengubah perilaku birokrasi
statik selayak tidak selalu dijadikan
diperlukan pemimpin yang memiliki
kambing hitam untuk bersikap pesimis
pandangan progresif dalam menghadapi
dan skeptis dalam mebenahi birokrasi
tantangan masa depan, memiliki perhatian
pemerintahan. Sebab hakikatnya yang
tinggi terhadap upaya meningkatkan
paling penting untuk dilakukan dalam
produktivitas kerja, peduli terhadap
reformasi birokrasi adalah memangkas
hubungan manusia dan mempunyai
karakteristik negatif dalam birokrasi,
sejumlah karakteristik kepribadian lain
dengan menjunjung tinggi demokrati-
yang
sasi komunikasi demi kesejahteraan
positif.
semacam
ini,
Nilai
kepemimpinan
diharapkan
mampu
rakyat.
memotivasi aparatur pemerintah untuk menciptakan good governance. Persoalannya,
birokrasi
pemerintahan
IV. Kepemimpinan Spiritual
masih
Pengembangan nilai-nilai dalam
terjerat kekerabatan, kesamaan ideologis,
organisasi membutuhkan adanya model
32
kepemimpinan yang tepat. Salah satu
mengatasi berbagai tantangan. Spiritua-
model yang tepat untuk menjawab
litas berbicara tentang interaksi jiwa (the
kebutuhan tersebut adalah kepemim-
soul) manusia pada dunia sekitar,
pinan spiritual yakni kepemimpinan
sebagai bentuk respon yang mem-
yang
pengaruhi perilaku manusia di mana
mendasarkan
tindakan
dan
perilaku kepemimpinan pada suara hati
pun
nurani sebagai pusat kendali diri. Dalam
Spiritualitas bukanlah segalanya tentang
model ini, seorang pemimpin tidak
agama. Spiritualitas adalah bagaimana
hanya dituntut berpandangan visioner,
melakukan segala sesuatu dengan usaha
namun juga harus memiliki sejumlah
terbaik
nilai yang meliputi kepekaan nurani,
sesuai dengan nilai-nilai kehidupan
karakter yang kuat serta memiliki
yangdiyakini, termasuk agama.
kekuatan untuk mengembangkan dan mengerahkan
dan
dalam
dalam
Berkaitan
seluruh sumber daya
kondisi
apapun.
kesempurnaan
dengan
batin
terminologi
spiritual, tepat sekali apa yang di-
dalam rangka mencapai tujuan organi-
ungkapkan
sasi. Dengan demikian, kepemimpinan
Keneth Miller (dalam Suryo, 2005:2-4).
spiritual adalah model kepemimpinan
Menurut Wisniewski & Keneth Miller
yang memadukan unsur cipta (pikir),
bahwa
karsa (keinginan/nafsu), karya (tindakan),
hubungan timbal balik antara diri (self)
dan rasa (hati nurani). Tanpa pelibatan
dengan tiga hal yang pasti ada yaitu
unsur rasa (hati nurani), tindakan dalam
lingkungan internal (diri), lingkungan
mengoperasikan kepemimpinan akan
eksternal (orang lain dan lingkungan
kehilangan fungsi sebagai ‘pemberi arah
fisik), dan lingkungan spiritual (sesuatu
yang baik’. Teori kepemimpinan kini
yang lebih besar dan abadi dari diri).
telah
meng-
Berpijak pada pandangan dasar tersebut,
apresiasikan nilai - nilai kehidupan
maka dirumuskan empat tingkatan mutu
(values)
Dengan
watak, yaitu (1) tingkatan 0 (nol), (2)
perkataan lain, “modal� yang harus
tingkatan satu, (3) tingkatan dua, dan (4)
dimiliki oleh seorang pemimpin tidak
tingkatan tiga.
berkembang dan
dengan
kemanusiaan.
Sharon
watak
Wisniewski
merupakan
&
suatu
hanya intektualitas semata, namun harus
Watak tingkatan nol, merupakan
didukung oleh kecerdasan emosional,
watak yang sifatnya sedikit atau tidak
serta komitmen pribadi dan integritas,
ada timbangan-timbangan moral dalam
sebagai bentuk kecerdasan spiritual
perilaku kepribadiannya. Kepribadian
yang
dalam tingkatan nol ini disebut sebagai
sangat
dibutuhkan
untuk
33
reactive personality atau kepribadian
Kecerdasan emosional ini didukung oleh
rekatif, yakni kepribadian yang tewujud
lima kemampuan yakni (1) mengenali
dari perilaku-perilaku yang sifatnya
emosi diri, (2) mengelola emosi, (3) me-
reaktif. Kepribadian ini sifatnya spontan
motivasi diri, (4)
tanpa timbangan-timbangan nilai moral.
orang lain, dan (5) membina hubungan
Misalnya, jika tersinggung sedikit saja
dengan orang lain. Seseorang yang
lalu bereaksi dengan memukul atau
memiliki watak tingkatan satu ini
mengeluarkan kata-kata kotor tanpa
mempu menunjukkan perilaku yang
mempertimbangan apakah hal itu sopan
terkendali
atau tidak, baik atau jelek. Perilakunya
mencerminkan kepribadian yang baik
lebih banyak dikendalikan oleh gejolak
dari sudut timbangan nilai moralitas.
emosional menurut kepuasannya sendiri tanpa
mempertimbangan
secara
mengenali emosi
emosional
dan
Watak tingkatan kedua, merupakan
berbagai
watak dalam tingkatan berkemampuan
timbangan nilai.
untuk melakukan hubungan timbal balik
Watak tingkatan satu, merupakan
secara sehat antara dirinya dengan orang
watak yang ditandai dengan kemampuan
lain dan lingkungan yang lebih luas.
melakukan
balik
Watak tingkatan ini disebut inter-
dengan berbagai aspek dalam dirinya
dependent personality atau kepribadian
sendiri dengan kendali emosi yang
yang
mantap. Watak tingkatan ini disebut
timbal balik dengan pihak-pihak di luar
sebagai
atau
dirinya. Watak tingkatan ini merupakan
kepribadian proaktif, yaitu kepribadian
tingkatan yang lebih baik karena seluruh
yang mempunyai kualitas keberdayaan
perilaku kepribadiannya lebih banyak
sedemikian
mampu
didasarkan atas timbangan moral. Oleh
mewujudkan perilaku aktif dan terarah
sebab itu, tingkatan ini disebut juga
sesuai dengan tuntutan diriny sendiri
sebagai watak moral intelligence atau
dan lingkungan. Tingkatan ini disebut
kecerdasan moral, yakni watak yang
sebagai watak yang dilandasi oleh
terwujud karena kepribadiannya ter-
emotional intelligence atau kecerdasan
cermin atas dasar perilaku berdasarkan
emosional, yaitu kualitas kemampuan
timbangan moral yang matang. Orang
menampilkan
dengan
dalam tingkatan ini memahami, meng-
mantap
hayati, dan mampu mengamalkan nilai-
sehingga mampu mewujudkan perilaku
nilai moral secara utuh dalam keselu-
yang sesuai dengan timbangan moral.
ruhan
kekuatan
hubungan
proactive
rupa
timbal
personality
sehingga
kepribadian
emosional
yang
34
mampu
melakukan
perilakunya
hubungan
sehingga
men-
cerminkan kepribadian yang tergolong
Maha Esa. Pada tingkatan ini tercermin
baik.
berbagai
keseluruhan kepribadian yang paripurna
situasi masalah (termasuk situasi krisis),
dan sehat sejalan dengan keseluruhan
orang
Dalam
menghadapi
(pemimpin)
yang
berwatak
nilai-nilai normatif moralitas. Seorang
mampu
membuat
(pemimpin) yang berwatak ini dalam
tindakan atas dasar timbangan moral
menghadapi berbagai situasi (terutama
secara
hanya
situasi krisis) mampu mengendalikan
menghasilkan kondisi sehat bagi dirinya
dirinya dan menjaga keseimbangan
dan bagi kepentingan orang lain dan
dengan
lingkungannya. Mereka mampu ber-
keyakinan spiritual yang kuat terhadap
tindak dengan cermat, tenang, berkepala
kuasa Tuhan Yang Maha Esa, Allah
dingin, penuh keyakinan dan optimisme;
SWT. Semua pikiran, sikap, dan tindakan
sehingga menghasilkan sesuatu yang
mencerminkan
bermakna bagi dirinya maupun bagi
yang sehat dan utuh sehingga mem-
orang lain.
berikan makna yang sangat luas bagi
tingkatan
dua
utuh
sehingga
tidak
Watak tingkatan tiga, adalah watak yang
ditandai
melakukan
dengan
kondisi
dasar
kepribadian
dirinya maupun umat di sekitarnya.
kemampuan
Dalam
konteks
kecerdasan
spiritual ini, Agustian (2010: 13) yang
dengan lingkungan paling besar di luar
mengutip pendapat Danah Zohar dan
dirinya, yakni Tuhan Yang Maha
Ian Marshall menyatakan kecerdasan
Kuasa,
kemampuannya
spiritual sebagai kecerdasan
balik
dengan
menghadapi persoalan makna dan value,
dirinya sendiri dan orang lain serta
yaitu kecerdasan untuk menempatkan
lingkungan. Landasan utama watak
perilaku dan hidup kita dalam konteks
tingkatan ini yaitu kualitas keimanan
makna yang lebih luas dan kaya,
dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
kecerdasan
Maha Esa. Oleh sebab itu, watak
tindakan atau jalan hidup seseorang
tingkatan ini disebut wata spiritual
lebih bermakna dibandingkan dengan
intelligence atau kecerdasan spiritual,
yang lain. Lebih lanjut Agustian juga
yakni
menandaskan
samping
berhubungan
watak
timbal
yang
timbal
atas
balik
di
hubungan
lingkungan
muncul
dari
untuk
menilai
bahwa
untuk
bahwa
kecerdasan
keseluruhan perilaku yang terwujud atas
spiritual (Spiritual Quotient) merupakan
dasar
landasan
timbangan-timbangan
spiritual
yang
diperlukan
untuk
yang berakar pada nilai-nilai keimanan
memfungsikan IQ (kecerdasan intelektual)
dan ketakwaan kepada Tuhan Yang
dan EQ (kecerdasan emosional) secara
35
efektif.
Kecerdasan
spiritual
(SQ)
memimpin belaka. Namun juga men-
merupakan kecerdasan tertingi kita.
junjung nilai-nilai kebenaran, kejujuran,
Bertumpu esensi uraian tersebut
integritas, kredibilitas, kebijaksanaan,
menuntun kita untuk menyimpulkan
belas kasih, yang membentuk akhlak
bahwa
harus
dan moral diri sendiri dan orang lain.
dimiliki oleh setiap manusia, terutama
Spiritual Leadership adalah kepemim-
seorang pemimpin sehingga orang atau
pinan yang mengedepankan moralitas,
pemimpin yang bersangkutan menjadi
kepekaan (sensitivitas), keseimbangan
manusia atau pemimpin yang dapat
jiwa, kekayaan batin dan etika dalam
mengenali
berinteraksi dengan orang lain.
kecerdasan
dan
spiritual
memahami
dirinya,
lingkungannya, tanggung jawabnya, dan
Sejak tahun 1980-an mulai terjadi
Tuhannya. Oleh sebab itu, seorang
pergeseran fokus dari teori kepemim-
manusia atau seorang pemimpin agar
pinan
sukses
dalam
behavioralcontingency,
yang
hidupnya
maupun
mempelajari perilaku pemimpin yang
harus
memiliki
cocok dengan situasi tertentu, menuju
kecerdasan spiritual. Dengan kecerdasan
kepemimpinan strategis yang menekan-
spiritual,
pemimpin
kan visi, motivasi, dan pengendalian
mampu mampu mengendalikan diri dan
melalui nilai-nilai atau budaya di dalam
menjaga keseimbangan dengan lingkungan
organisasi,
yang
atas dasar keyakinan spiritual yang kuat
perubahan
lingkungan
terhadap kuasa Tuhan Yang Maha Esa,
Pandangan terhadap kebutuhan akan
Allah SWT. Semua pikiran, sikap, dan
perubahan model kepemimpinan ini
tindakan
dinyatakan oleh Louise W. Fry dalam
kepemimpinannya maka
seorang
mencerminkan
kepribadian
sehat
terhadap organisasi.
dan
utuh
tulisannya, toward a theory of spiritual
makna
yang
leadership. (2003). Pernyataan Fry ini
sangat luas bagi dirinya maupun umat di
didukung dengan maraknya penerbitan
sekitarnya.
buku-buku teks kepemimpinan yang
sehingga
yang
kondisi
adaptif
memberikan
Tingakatan watak spiritual harus
mengupas tentang kepemimpinan dan
dimiliki oleh seorang pemimpin sebagai
budaya
karakter dalam diri sehingga mem-
perusahaan berdasarkan misi dan nilai-
pengaruhi dalam pola kepemimpinan
nilai, dan artikel-artikel tentang spiritua-
yang dijalankan. Kepemimpinan yang
litas di tempat kerja dalam jurnal-jurnal
berbasis spiritualitas, bukanlah tentang
bisnis/manajemen.
kecerdasan dan keterampilan dalam
36
organisasi,
kepemimpinan
Dari berbagai penelitian diketahui
Manakala fungsi motivasi ini dapat
bahwa pengembangan spiritualitas di
bekerja dengan baik, setiap pegawai
tempat kerjaberpengaruh positif terhadap
akan
sikap dan perilaku kerja para pegawai.
terpanggil, suatu bentuk pengalaman
Antara lain menyangkut kepuasan kerja,
transendens sehubungan dengan tugas/
komitmen, motivasi, keterlibatan kerja,
pekerjaan. Selain itu, setiap pegawai
inovasi, dan produktivitas. Hal - hal
akan memiliki makna dalam hidupnya.
tersebut sangat penting bagi efektivitas
Melalui kepemimpinan spiritual, suatu
organisasi secara keseluruhan. Bagi kita,
budaya organisasi yang berdasarkan
isu mengenai spiritualitas di tempat
cinta altruistik (tanpa pamrih pribadi)
kerja ini tentu sangat berarti. Hal ini
akan terbentuk. Imbasnya, perilaku
dapat menjadi alternatif dari model
birokrasi yang rentan dengan budaya
birokrasi yang sudah terbukti tidak
mencari
efektif. Birokrasi yang banyak diterap-
behaviour) dapat dihilangkan.
mengalami
suatu
untung
perasaan
(rent
seeking
kan pada organisasi pemerintah cenderung
Mencermati kondisi tersebut, dan
berorientasi pada standardisasi, formalisasi,
berpijak kepada demokratisasi dalam
dan sentralisasi.
komunikasi
Model ini tidak cukup mampu mengantisipasi
maupun
niat
untuk
memberikan pelayanan kepada publik
perubahan-perubahan
yang
lebih
baik,
maka
reformasi
dari lingkungan dan tidak mendukung
birokrasi harus didukung oleh para
kebermaknaan hidup. Banyak orang
pemimpin organisasi pemerintah yang
bekerja
mampu
hanya
untuk
memenuhi
menciptakan
komunikasi
kebutuhan ekonomi dan status, bukan
integratif dengan masyarakat sebagai
karena mencintai pekerjaan itu sendiri
entitas yang wajib dilayani. Pemimpin
dan menemukan makna hidup melalui
organisasi atau pemerintahan harus
pekerjaannya.
menyadari
Menurut
Fry,
kepemimpinan
pemerintahan
bahwa
tata
kelola
atau
organisasi
atau
spiritual merupakan kumpulan nilai-
birokrasi disebut baik dan bersih, jika
nilai, sikap, dan perilaku yang diperlu-
sistem pelayanan berjalan dengan baik
kan untuk memotivasi diri sendiri
yang sesuai dengan aturan yang telah
maupun orang lain secara intrinsik,
ditetapkan. Hal ini dapat dilihat dari
sehingga masing - masing memiliki
pemberian
perasaan survival yang bersifat spiritual
professional, efektif, efisien, sederhana,
melalui keanggotaan dan keterpanggilan.
transparan,
37
layanan tepat
publik waktu,
yang adaptif,
responsiveness
responsivitas,
kepribadian yang matang karena terlalu
responsibilitas,
banyak prosedur dan kekakuan struktur.
accountanbility atau akuntabilitas, dan
Lebih banyak mengembangkan kompromi
dapat membangun kualitas individu
(conformity ) dan pemikiran kelompok
dalam
kapasitas
dengan berbagai macam keharusan yang
individu dan masyarakat agar aktif dan
sulit untuk dilakukan. Dalam dinamika
memiliki orientasi demi kebaikan bagi
perubahan, birokrasi seringkali tidak
masa depan.
mampu memperhitungkan organisasi
responsibility
arti
atau atau
meningkatkan
Secara umum, model birokrasi sering
kultur
terduga dalam pelaksanaan kegiatan.
feodalisme. Didalamnya mengandung
Dengan kata lain, birokrasi bersifat
hak komunikasi yang lebih ditekankan
sangat
kepada hak komunikasi para pemilik
mengantisipasi perubahan. Karena itu,
kekuasaan dalam struktur pemerintahan.
pola
Padahal, sebenarnya birokrasi adalah
pemerintah yang bersifat top - down,
model ideal untuk mencapai tujuan
juga tetap berjalan tanpa hambatan
organisasi yang juga mengunggulkan
berarti.
peran
dianologikan
serta
sebagai
informal dan masalah yang timbul tidak
berbagai
pihak
dalam
konvensional komunikasi
tidak dalam
mampu institusi
Birokrasi juga sering dikaitkan
struktur untuk bekerja sesuai dengan
dengan,
kapasitas dan tanggungjawabnya.
wewenangnya sangat ketinggalan jaman.
Kendati
birokrasi
memiliki
Ini
sistem
dapat
pengawasan
terjadi
karena
dan pola
keunggulan dalam menjalankan roda
penyimpangan berjalan sesuai dengan
organisasi, tetapi tidak bebas dari
perkembangan ilmu dan teknologi, di
kelemahan yang faktual. Kritik Warren
lain
Bennis (dalam Myers and Myers, 1988:
prosedur pengawasan selalu membutuh-
31) terhadap birokrasi, pada intinya
kan waktu yang sangat panjang. Selain
adalah,
selalu
itu menurut Bennis (Myers dan Myers,
dikaitkan dengan keteraturan dalam
1988:34), birokrasi tidak mempunyai
penyelenggaraan organisasi, tetapi tidak
proses peradilan, dalam arti birokrasi
sepenuhnya bisa membuat efektivitas
hanya
birokrasi.
yang
administratif terhadap penyimpangan
menghambat, anatara lain, birokrasi
dan penyalahgunaan kekuasaan, tidak
tidak cukup memberikan peluang untuk
memiliki alat – alat yang cukup untuk
pertumbuhan pribadi dan pengembangan
menyelesaikan perbedaan – perbedaan
walaupun
Beberapa
birokrasi
faktor
38
pihak
birokrasi
mampu
menetapkan
memberikan
sanksi
dan konflik – konflik antara berbagai
manusia
tingkatan (rank). Pola penyelesaian
orang yang menjemukan dan kelabu.
yang merujuk pada pedoman sentral
Pola komunikasi yang dijalankan tidak
yang seragam sering tidak mampu untuk
variatif dan cenderung linier kurang
menyelesaikan konflik dengan baik.
variatif.
Dalam
kaitannya
dalam
organisasi
Karyawan
harus
menjadi
tunduk
dengan
terhadap bermacam – macam aturan
komunikasi, karena struktur hirarki
organisasi yang kaku dan bersifat serba
yang kuat, maka komunikasi dan ide –
wajib. Akibat lebih jauh interaksinya
ide
dan pelayanan kepada publik kurang
pembaharuan
terhalang
atau
tersimpang karena pembagian pelapisan
menarik,
kekuasaan yang kuat. Bahkan ide yang
melakukan tindakan represif dan sering
berhasil
serta
merasa selalu benar dan gerak kemajuan
dipakai dalam organisasi sering diklaim
sesungguhnya mirip siklus yang tidak
sebagai kesuksesan pimpinannya yang
pernah maju secara progresif. Tatanan
sama sekali tidak terkait oleh dukungan
birokrasi memang selalu merujuk pada
bawahan.
faktor yang ideal dalam menjalankan
sampai
kepermukaan
Kelemahan lain dalam birokrasi
bersifat
organisasi
monoton,
termasuk
sebagai
mudah
acuan
adalah, sumber daya manusia tidak
untuk menyelenggarakan pemerintahan
dimanfaatkan
dengan
sepenuhnya
karena
baik.
Namun
persolannya,
kecurigaan, ketakutan akan pembalasan,
karakter birokrasi tidak lepas dari sifat
tersaing dsb; yang disokong adalah
masyarakat yang paternalistik terikat
perilaku cari selamat. Selain itu, aspek
oleh
faktual dalam penggunaan teknologi,
sistem
birokrasi
ditetapkan oleh birokrasi menjadi sulit
tidak
dapat
membaurkan
teknologi baru, dalam konteks ini bisa
nilai kerja
kolektivitas. organik
Akibatnya, sebagaimana
untuk diterapkan.
teknologi komunikasi, dengan pekerjaan
Mentalitas dan budaya paternalistik
yang dihadapi. Kalaupun mengadopsi
menurut Hamijoyo (2003), � lebih
teknologi, diperlukan perundingan yang
banyak berorientasi kepada atasan atau
sangat bertele-tele dan persetujuan tetap
penguasa,
didasarkan pada struktur organiasasi,
munculnya sikap mandiri, inovatif dan
tanpa menghiraukan kebutuhan yang
kreatif� . Komunikasi yang dibentukpun
mendesak.
ditujukan ke pimpinan dibandingkan
sehingga
menghambat
Birokrasi dapat merubah struktur
kepada masyarakat yang harus dilayani.
kepribadian sedemikian rupa sehingga
Dalam jerat paternalistik, masyarakat
39
masyarakat
belajar
kehidupan
selalu berlindung dibalik aspek legal
sehari - hari bagaimana sang pemimpin
birokrasi memang berpotensi memicu
atau atasan benar - benar menikmati
kepemimpimpinan otokratis yang tidak
kedudukan dan peranannya, sehingga
peduli kepada rakyat. Jika dihubungkan
lama - lama orang secara sadar atau
dengan kultur organisasi patronage,
tidak sadar menokohkan atasannya. Hal
birokrasi pemerintah dinilai kurang
ini jelas tidak baik, tidak menguntung-
disiplin. Rasa takut dan taat hanya kalau
kan, dan merusak tatanan serta sistem
ada atasannya yang mengawasi. Dengan
birokrasi.
harus
kata lain, orientasinya hanya kepada
disadari bahwa atasan maupun bawahan
orang – orang yang menduduki posisi
diatur atau diikat sistem birokrasi yang
diatasnya, bukan kepada prinsip atau
berorientasi pada pelayanan ke publik.
aturan.
Pelayanan publik yang responsif, yakni
kepentingan
pelaku
membantu
diterapkan untuk menyelesaikan suatu
konsumen (pengguna layanan), ber-
masalah dalam organisasi pemerintahan
tanggung jawab terhadap mutu layanan
dibandingkan berpijak kepada aturan
yang diberikan, memiliki kompetensi,
mendasar dalam menjalankan organisasi
pengetahuan, dan keterampilan yang
yang profesional sesuai prosedur yang
berkaitan
system
ditetapkan. Padahal semestinya, dalam
pelayanan. Dalam konteks ini, aparatur
semangat reformasi birokrasi, kepentingan
negara sebagai abdi masyarakat dan
umum harus dikedepankan.
Oleh
dari
karena
birokrasi
langsung
harus
itu,
dengan
Selain
itu,
keluarga
tidak
jarang
yang
justru
negara harus menyadari bahwa pelayanan publik bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
V.
PENUTUP
Aparatur
Reformasi birokrasi masih meng-
Negara atau pelaku organisasi atau
hadapi berbagai hambatan yang bersifat
birokrasi dalam bertugas memberikan
internal dalam tubuh birokrasi peme-
pelayanan kepada masyarakat harus
rintahan yang masih melembagakan pola
menerapkan prinsip-prinsip pelayanan
komunikasi paternalistik dan faktor
optimal.
eksternal yang dikaitkan dengan sikap
Hannah Arent (dalam Sudibyo,
masyarakat yang statik, pesimis dan
2009 : 197), birokrasi sebagai kekuasaan
skeptis terhadap upaya pembenahan
no-body dalam prakteknya mengarah
pelayanan kepada publik. Kalaupun
pada kekuasaan despotik dan tiranik
sekelompok masyarakat bisa menikmati
juga. Dengan kata lain, kekuasaan yang
pelayanan publik lebih baik dibanding
40
dengan yang lain, biasanya bergantung
Daftar Pustaka
kepada kekuatan sosial, ekonomi dan
Agustian, Ary Ginanjar. 2010. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual:ESQ Emotional Spiritual Quotient The ESQ Way 165, 1 ihsan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam. Jakarta: Arga Publising. Dunham and Pierce's Leadership Process Model:Taking an Intelligent, LongTerm Approach to Leadership http://www.mindtools.com/ pages/article/leadershipprocess.htm. Lubis, Mochtar. 1986. Manusia Indonesia: Sebuah Pertanggung jawaban. Jakarta: Inti Idayu Press. Oetoma, Jakob.2009. Bersyukur dan Menggugat Diri. Jakarta : Penerbit Kompas. Nasution, M.N.,2001.Manajemen Mutu Terpadu. Jakarta : Ghalia Indonesia Republik Indonesia. 2011 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 10 Tahun 2011. Sudibyo, Agus.2010. Kebebasan Semu : Penjajahan Baru di Jagat Media. Jakarta : Kompas. Susanto, Eko Harry.2009. Komunikasi Politik dan Otonomi Daerah : Tinjaun Terhadap Dinamika Politik dan Pembangunan. Jakarta : Mitra Wacana Media. Surya, Mohamad. 2005. “Pendidikan Holistik Berbasis Nilai dan Etika dalam Pembentukan Citra Manusia Indonesia�. Makalah dalam Rembuk Nasional Pembentukan Citra Manusia Indonesia, Semarang. 13 September. --------------------------
politik kelompok di masyarakat yang bisa mempengaruhi kekuasaan negara. Namun komunitas ini amat terbatas, sehingga
pelayanan
publik
pada
umumnya masih jauh dari memadai. Karena itu yang diperlukan dalam reformasi birokrasi adalah, memangkas karakteristik negatif dalam birokrasi pemerintahan dan memberikan penguatan kepada masyarakat agar memahami hak atas pelayanan publik. Melalui kebebasan komunikasi dan demokrasi dalam pelaksanaan program pemerintah, reformasi birokrasi dapat berjalan dengan baik sesuai harapan masyarakat. Pada hakikatnya jika birokrasi dalam
lembaga
mempertahankan
pemerintah pola
masih
paternalistik
ketika berinteraksi dan berkomunikasi dengan masyarakat, maka reformasi birokrasi tidak akan mencapai hasil yang
maksimal.
Pelayanan
kepada
publik yang lebih baik tidak akan terwujud, dan upaya untuk mewujudkan good governance hanya sebatas retorika sebagai pemantas tuntutan rakyat. --------------------------------
41
KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENGELOLAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN (STUDI KASUS DI KABUPATEN SEMARANG) Oleh : Joko Triwiyatno ABSTRAK Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah menempatkan pemerintah kabupaten dan kota sebagai titik berat penyelenggaraan pemerintahan daerah, yakni dengan diserahkannya kewenangan yang besar di bidang politik, administrasi pemerintahan, maupun fiskal. Di bidang politik, pemerintah daerah diberikan keleluasaan untuk memilih pemimpin daerahnya melalui pilkada langsung. Di bidang pemerintahan, pemerintah daerah diberikan kewenangan dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan, sedangkan di bidang fiskal pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengelola keuangan daerahnya (istilah ini yang oleh Rondinelli disebut sebagai desentralisasi politik, desentralisasi administratif, dan desentralisasi fiskal). Terbitnya UU No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah merupakan komitmen Pemerintah untuk mendukung pelaksanaan desentralisasi fiskal, dimana peemrintah kabupaten/kota diberikan kewenangan untuk memungut dan mengelola pajak bumi dan bangunan sektor perdesaan dan perkotaan (PBB-P2). Namun, keinginan untuk mendukung desentralisasi fiskal ternyata dihadapkan pada persoalan sumber daya manusia (SDM) pengelola di daerah. Pemerintah daerah perlu mempersiapkan SDM pengelola yang andal untuk mengelola pelimpahan kewenangan ini dengan baik. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran empiris peta kompetensi SDM pengelola pajak daerah dan retribusi daerah yang ada saat ini, kendala-kendala yang dihadapi dalam mengelola PBB-P2 dan kompetensi yang dibutuhkan untuk dapat mengelola PBB-P2 secara optimal. Kata kunci: pemerintah daerah, pajak bumi dan bangunan, perdesaan dan perkotaan, kompetensi SDM.
dalam UU No. 22 Tahun 1999 yang
PENDAHULUAN Kebijakan
desentralisasi
dan
kemudian direvisi dengan UU No. 32
otonomi daerah era reformasi yang
Tahun
dilaksanakan sejak Tahun 1999 telah
Daerah.
mengalami pasang surut yang senantiasa
2004
Kebijakan
tentang
ini
Pemerintahan
menempatkan
menarik untuk dijadikan obyek penelitian.
pemerintah kabupaten dan kota sebagai
Hal ini tidak lain karena sejak pencanangan
titik berat penyelenggaraan pemerintahan
reformasi penyelenggaraan pemerintahan,
daerah, yakni dengan diserahkannya
pemerintah
kewenangan yang besar di bidang
daerah
telah
diberikan
politik, administrasi pemerintahan, maupun
kewenangan yang sangat besar di-
fiskal. Hal tersebut sejalan dengan
bandingkan pada masa - masa sebelum-
pandangan Rondinelli, bahwa desentrali-
nya. Hal ini sebagaimana tertuang
sasi dibedakan menjadi empat yakni
42
desentralisasi
politik,
administratif,
pelayanan publik, peningkatan Pendapatan
pasar dan fiskal. Desentralisasi politik
Asli Daerah (PAD), bagi hasil pajak dan
merupakan
kewenangan
bukan pajak secara lebih tepat, transfer
pengambilan keputusan kepada tingkat
dana ke daerah, utamanya melalui Dana
pemerintahan yang lebih rendah, men-
Alokasi
dorong
perwakilan
Alokasi Khusus (DAK) secara lebih
mereka untuk berpartisipasi di dalam
adil, kewenangan daerah untuk melakukan
proses pengambilan keputusan. Political
pinjaman berdasar kebutuhan daerah.
decentralization bertujuan untuk mem-
Secara khusus, desentralisasi fiskal
berikan kekuasaan yang lebih besar
diatur dalam undang-undang tentang
dalam pengambilan keputusan kepada
perimbangan keuangan antara pusat dan
masyarakat melalui perwakilan yang
daerah (UU 25/1999 jo UU 33/2004).
pelimpahan
masyarakat
dan
dipilih oleh masyarakat sehingga dengan demikian
masyarakat
Terkait
dan
desentralisasi
Dana
fiskal,
terlibat
pemerintah pusat dinilai belum sepenuh-
dalam penyusunan dan implementasi
nya memberikan kewenangan kepada
kebijakan.
pemerintah daerah untuk mengelola
Sementara
dapat
Umum (DAU)
itu,
desentralisasi
keuangan daerah secara lebih otonom/
administratif menggambarkan hierarki
mandiri. Hal ini terbukti makin besarnya
dan distribusi kewenangan serta fungsi-
celah fiskal di daerah sehingga makin
fungsi di antara unit pemerintah pusat
besar dana transfer yang “digelontorkan�
dengan unit pemerintah non pusat (sub-
pemerintah pusat guna menutup celah
national
Administratif
fiskal tersebut. Fakta ini menunjukkan
decentralization sendiri memiliki tiga
bahwa sesungguhnya pemerintah daerah
bentuk yaitu dekonsentrasi, delegasi dan
belumlah otonom dalam mengelola
devolusi. Sedangkan desentralisasi pasar
keuangan daerahnya. Akibatnya, keter-
disebut juga desentralisasi ekonomi
gantungan pemerintah daerah kepada
yaitu digunakan untuk memberikan
pusat masih tinggi.
government).
tanggung jawab dari sektor publik ke
Jika dirunut lebih mendalam,
sektor swasta, baik dalam hal pelayanan
kondisi ini disebabkan lemahnya sistem
maupun promosi barang dan jasa.
pengelolaan keuangan yang memberikan
Adapun bertujuan
desentralisasi
memberikan
fiskal
kesempatan kepada pemerintah pusat
kesempatan
untuk mengelola sumber - sumber
kepada daerah untuk menggali berbagai
pendapatan
sumber
pembiayaan
contoh, pajak - pajak yang berpotensi
mandiri dan pemulihan biaya dalam
besar dalam menyumbang PAD justru
dana,
meliputi
43
yang
strategis.
Sebagai
dikelola oleh pemerintah pusat, bagian
Dari Tabel 1 tersebut dapat
pajak daerah cenderung berupa pajak-
diketahui perbedaan pajak kabupaten/
pajak yang berpotensi kecil atau sedang.
kota sebelum dan saat berlakunya UU
Oleh karena itu, dengan terbitnya
No. 28 Tahun 2009, yakni terdapat
Undang-Undang No. 28 Tahun 2009
penambahan 4 jenis pajak baru baik
tentang PDRD, Pemerintah Daerah kini
berupa perubahan nomenklatur (sebelumnya
mempunyai tambahan sumber Pendapatan
pajak
Asli Daerah (PAD) yang berasal dari
pengambilan
bahan
galian
golongan C menjadi pajak mineral
pajak daerah, sehingga saat ini jenis
bukan logam dan batuan), pengalihan
pajak kabupaten/kota terdiri dari sebelas
dari provinsi (pajak air tanah), dan pajak
jenis pajak, yaitu Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame,
baru (pajak sarang burung walet, pajak
Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral
bumi
Bukan Logam dan Batuan, Pajak Parkir,
perkotaan/PBB-P2, dan bea perolehan
Pajak Air Tanah, dan Pajak Sarang
hak atas tanah & bangunan). Pengalihan
Burung
pengelolaan
Walet,
Pajak
Bumi
dan
Bangunan Perdesaan dan Perkotaan, dan
dan
bangunan
PBB-P2
perdesaan
&
dilaksanakan
mulai 1 Januari 2014.
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Beberapa kabupaten/kota yang
Bangunan (BPHTB).
sudah melaksanakan pengelolaan PBB-
Jika dibandingkan dengan jenis
P2 pada Tahun 2011 dan 2012, ternyata
pajak yang tertuang dalam UU 34/2000,
banyak permasalahan yang timbul. Hal
maka jenis pajak kabupaten/kota saat ini
ini disebabkan karena ketidaksiapan
dapat dilihat pada tabel berikut :
Pemda akan beberapa hal di antaranya
Tabel 1. Perbedaan Jenis Pajak Kabupaten/Kotapada UU No.34/ 2000 dengan UU No. 28/2009
belum
siapnya
kebijakan/peraturan,
sarana dan prasarana, serta SDM yang ada. Sebagai contoh, Pemerintah Kota Surabaya yang telah mengelola PBB-P2 sejak Tahun 2011 ternyata banyak menghadapi masalah yang berkenaan dengan pelayanan terhadap Wajib Pajak (WP). Banyak keluhan dari masyarakat
Sumber: Materi Presentasi “Pengalihan PBB-P2 dan BPHTB sebagai Pajak Daerah,� Direktorat Jenderal Pajak, Agustus 2011
WP yang mengajukan pelayanan PBB baik berupa keberatan, pembetulan, balik nama, dan pelayanan lain yang
44
tidak bisa terlayani dengan baik. Hal ini
Dinas
dikarenakan
Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)-
tidak
siapnya
Pemkot
Pendapatan
dan
Pengelolaan
Surabaya akan basis data dan aplikasi
Kabupaten
untuk mengadministrasikan PBB-P2,
SDM yang akan diteliti meliputi tingkat
dan
kompetensi dan keragaman (jenis-jenis)
tentunya
menyangkut
kondisi
kesiapan SDM-nya.
Semarang.
Kompetensi
kompetensinya – terutama kompetensi
Implementasi pengelolaan PBB-
teknis (technical competence) – untuk
P2 di Kabupaten Semarang yang telah
dapat melakukan pengelolaan PBB-P2
dimulai sejak Januari 2013 sangat
secara lebih optimal di masa mendatang,
menarik minat penulis untuk meneliti
yang meliputi pendataan & penilaian,
kesiapan pemda, khususnya kompetensi
penetapan & pelayanan, penerimaan &
SDM dalam mengelola pajak daerah dan
manajemen IT, penagihan, dan keberatan &
retribusi daerah. Terjadinya penolakan
pengurangan.
terhadap tarif pajak yang diterapkan,
Pajak
Bumi
dan
Bangunan
sebagaimana contoh tersebut, dapat
(PBB) yang dikelola oleh pemerintah
mengindikasikan lemahnya kompetensi
pusat terbagi atas lima sektor yaitu
SDM
rancangan
Sektor Perdesaan, Perkotaan, Perkebunan,
peraturan daerah (ranperda) dimaksud.
Perhutanan, dan Pertambangan. Namun
Oleh karena itu, jangka waktu satu
dari kelima sektor tersebut, hanya sektor
tahun pelaksanaan pengelolaan PBB-P2
perdesaan dan perkotaan yang penge-
Kabupaten Semarang tersebut kiranya
lolaannya dilimpahkan kepada peme-
dapat menjadi wahana yang tepat untuk
rintah
melakukan
undang-undang tentang PDRD. Ada
dalam
menyusun
langkah
evaluasi
dan
kabupaten/kota
berdasarkan
perbaikan, terutama dari aspek kesiapan
beberapa
SDM. Selanjutnya, apabila pengalihan
pelimpahan PBB Sektor Perdesaan dan
pengelolaan PBB-P2 tadi dikatakan
Perkotaan kepada pemerintah kabupaten/
sebagai bentuk kepercayaan dan tantangan
kota, yaitu :
alasan
yang
mendasari
dari Pemerintah, maka kepercayaan dan
Pertama, lokasi objek PBB-P2
tantangan tersebut hanya dapat “dijawab�
berada di suatu daerah kabupaten/kota,
dengan peningkatan kompetensi SDM
dan aparat pemerintah daerah jelas lebih
pengelolanya.
mengetahui
Fokus
penelitian
ini
pada
dan
lebih
memahami
karakteristik dari objek dan subjeknya
kompetensi SDM pengelola PBB-P2 di
sehingga
45
kecil
kemungkinan
wajib
pajak dapat menghindar dari kewajiban
pengelolaan PBB-P2 di Kabupaten
perpajakannya. Kedua, lokasi objek
Semarang?
PBB sektor Perkebunan, Perhutanan,
3. Apa saja kendala yang dihadapi
dan Pertambangan dapat bersifat lintas
dalam pengembangan SDM pengelola
batas
PBB-P2 dan apa saja langkah -
kabupaten
dalam
arti
objek
tersebut kemungkinan besar berada di
langkah
dalam
DPPKAD Kabupaten Semarang?
lebih
dari
satu
kabupaten
yang
telah
ditempuh
sehingga perlu koordinasi yang lebih
Tujuan penelitian ini terbagi
intensif dalam menentukan nilai jual
menjadi dua yakni tujuan akademik dan
objek pajak (NJOP) perbatasan antar
tujuan
kabupaten
bersangkutan.
penelitian ini adalah untuk : 1) men-
Koordinasi bisa tidak berjalan efektif
diskripsikan tingkat dan keragaman
apabila timbul sentimen kedaerahan,
kompetensi SDM Pengelola PBB-P2
sehingga dapat menimbulkan ketidak
di DPPKAD Kabupaten Semarang;
harmonisan penentuan NJOP daerah
2) menyusun tingkat dan keragaman
yang berbatasan.Ketiga, objek PBB-P2
kompetensi Pengelola PBB-P2 yang
terdiri dari berjuta-juta objek yang
dibutuhkan di DPPKAD Kabupaten
tersebar di seluruh wilayah Republik
Semarang; dan 3) mendiskripsikan apa
Indonesia dengan berbagai permasalahan
saja kendala-kendala yang dihadapi dan
yang cukup menyita perhatian pengelola
apa saja langkah-langkah yang telah
PBB-P2. Dengan kata lain pemerintah
ditempuh dalam Pengelolaan PBB-P2.
yang
praktis.
Tujuan
akademik
pusat ingin lebih berkonsentrasi dalam KAJIAN TEORI
pemenuhan target penerimaan pajak pusat tanpa dibebani hal-hal yang
Untuk memperkuat penelitian,
mungkin ditimbulkan oleh PBB-P2.
dikemukakan dasar teoritis/konseptual
Berdasarkan perumusan masalah
yang
dilakukan
dengan
mengutip
tersebut, maka pertanyaan penelitian ini
sejumlah teori/konsep dari para ahli
dirumuskan sebagai berikut:
maupun hasil penelitian terdahulu serta
1. Bagaimana tingkat dan keragaman
pengertian
yang
terkandung
dalam
kompetensi SDM pengelola PBB-P2
kebijakan PDRD. Teori/konsep yang
di DPPKAD Kabupaten Semarang?
terkait dengan penelitian ini meliputi
2. Kompetensi SDM apa saja yang
konsep
dibutuhkan untuk mengoptimalkan
desentralisasi
kompetensi.
46
fiskal
dan
Desentralisasi
fiskal
dapat
pembagian
tanggung
jawab
dan
didefinisikan sebagai devolusi (penyerahan)
kewenangan dalam melakukan pungutan
tanggung jawab fiskal dari pemerintah
pajak dan retribusi daerah (Elfianti,
pusat kepada tingkatan pemerintah yang
2011). Jelas bahwa kemampuan SDM
ada
dalam
merupakan faktor penting yang harus
Rusdianto, 2011). Desentralisasi fiskal
dipenuhi dalam pelaksanaan desentrali-
juga
sasi fiskal, dalam hal ini pengelolaan
di
bawahnya
dapat
(Rahayu
didefinisikan
sebagai
penyerahan urusan fiskal ke bawah,
PBB-P2.
artinya jenjang pemerintahan yang lebih
Pengertian
kompetensi
yang
tinggi menyerahkan sebagian kewena-
dimaksud di sini adalah perilaku dan
ngannya
ketrampilan
mengenai
anggaran
dan
yang
dituntut
agar
keputusan-keputusan finansial kepada
seseorang dapat memenuhi tuntutan
jenjang yang lebih rendah (Yustika
pekerjaan atau secara umum dapat
dalam Rusdianto, 2011).
dianggap
Menurut Ebel (dalam Kumorotomo 2008),
desentralisasi
persyaratan
agar
seseorang dapat melaksanakan pekerjaannya
terkait
dalam organisasi tertentu. Berdasar pada
dengan masalah: 1) pembagian peran
definisi tersebut, SDM yang kompeten
dan tanggung jawab antar jenjang
adalah SDM yang bisa melaksanakan
pemerintahan, 2) transfer antar jenjang
tugasnya
pemerintahan,
sistem
pekerjaan. Dalam hal ini, SDM Aparatur
perumusan
Daerah dituntut untuk mengerti dan
sistem pelayanan publik di daerah,
bertanggung jawab terhadap pekerjaannya
4)
(Pusat Kajian Kinerja Otonomi Daerah-
pendapatan
3)
daerah
swastanisasi
pemerintah
fiskal
sebagai
penguatan atau
perusahaan
(terkadang
milik
menyangkut
dengan
tuntutan
LAN, 2008).
tanggung jawab pemerintah daerah), dan
Menurut Amstrong dan Baron
5) penyediaan jaring pengaman sosial. akan
sesuai
competency is sometimes defined as
Pelaksanaan desentralisasi fiskal
referring to the dimensions of behavior
berjalan
that lie behind competent performance.
didukung
dengan
faktor-faktor
baik
kalau
berikut:
a)
Jadi competency lebih mengarah pada
Pemerintah Pusat yang mampu melaku-
dimensi-dimensi
kan
sering disebut juga kompetensi perilaku
pengawasan
dan
enforcement;
perilaku
sehingga
b) SDM yang kuat pada Pemda guna
(behavioral
competencies)
menggantikan peran Pemerintah Pusat;
dimaksudkan
untuk
c) Keseimbangan dan kejelasan dalam
bagaimana
47
karena
menggambarkan
orang-orang
berperilaku
ketika mereka melakukan perannya
Selanjutnya Rothwell mengidenti-
dengan baik.
fikasikan kompetensi ke dalam empat
Kompetensi
sering
disebut
kelompok atau kriteria, yaitu : 1. Technical
dengan kemampuan, Mitrani memberikan
competence,
yaitu
definisi kompetensi sebagai suatu sifat
kemampuan teknis mengenai bidang
dasar seseorang yang berkaitan dengan
yang menjadi tugas pokok organisasi;
pelaksanaan suatu pekerjaan secara
2. Business competence atau sering
efektif atau berhasil. Dalam bukunya
juga disebut managerial competence,
Mitrani, 1992 menyebutkan kompetensi
yaitu kemampuan manajerial yang
adalah : an underlying characteristic of
dibutuhkan dalam organisasi; 3. Interpersonal
an individual which is causally related
competence
atau
to effective or superior performance in a
disebut juga social competence,
job (Mitrani, 1992). Menurut Mitrani
yaitu kemampuan untuk bersosiali-
kompetensi merupakan motif, perangai,
sasi atau berkomunikasi dengan
konsep diri, sikap atau nilai, penguasaan
orang lain;
kognitif
4. Intelectual competence atau sering
maupun keterampilan perilaku yang
juga disebut strategic competence,
dapat diukur, sehingga dapat membeda-
yaitu kemampuan berpikir secara
kan secara jelas pelaku yang berprestasi
strategis untuk pencapaian tujuan
rata-rata (seorang pelaku yang efektif)
organisasi.
masalah
atau
ketrampilan
dan seorang pelaku yang tidak efektif. Kompetensi dapat juga didefinisikan sebagai
aspek-aspek
pembahasan
sumber
daya
dari
manusia aparatur atau Pegawai Negeri
seorang pekerja yang memungkinkan
Sipil, Dr. Djamaluddin Antjok menambah-
dia
kan satu kriteria lagi, yaitu kompetensi
untuk
mencapai
pribadi
Dalam
kinerja
yang
superior (LOMA’s Competency Dictionary,
etika atau ethical competence.
1998, Sistem Manajemen SDM Ber-
Dalam UU No. 28 Tahun 2009,
basiskan Kompetensi, Arbono Lasmahadi,
terdapat 4 hal yang menjadi perbedaan
2002). Aspek - aspek pribadi ini
dengan pengaturan sebelumnya (UU No.
termasuk sifat, motif-motif, sistem nilai,
34 Tahun 2000), yaitu: (1) penerapan
sikap, pengetahuan dan ketrampilan.
‘Closed-List’ system, (2) penguatan
Kompetensi
akan
local taxing power, (3) perubahan
mengarahkan tingkah laku dan tingkah
sistem pengawasan, dan (4) perbaikan
laku akan menghasilkan kinerja.
pengelolaan penerimaan pajak daerah.
-
kompetensi
48
Pertama,
Closed-List
System,
pajak
daerah,
meningkatkan
tarif
Kebijakan perpajakan daerah yang baru
maksimum beberapa jenis pajak daerah,
menganut prinsip ‘closed-list’ system,
dan memberikan kewenangan sepenuh-
yakni daerah hanya boleh menganut
nya kepada daerah untuk menetapkan
jenis pajak daerah yang ditetapkan
tarif pajak daerah. Perluasan objek pajak
dalam undang-undang. Hal ini berbeda
antara lain dilakukan dengan mem-
dengan kebijakan perpajakan daerah
perluas objek pajak restoran sehingga
yang lama yang menganut sistem ‘open-
mencakup
list’ dimana daerah dapat memungut
memperluas objek pajak hotel sehingga
berbagai jenis pajak daerah (meskipun
mencakup
jenis pajak tersebut tidak tercantum
ruangan di hotel, dan memperluas objek
dalam undang-undang) sepanjang tidak
pajak hiburan sehingga mencakup juga
bertentangan dengan kepentingan umum
permainan golf dan bowling. Penambahan
dan/atau peraturan perundang-undangan
jenis pajak daerah dilakukan dengan
yang lebih tinggi. Tujuan dari perubahan
memperkenalkan jenis pajak daerah
kebijakan
untuk
yang baru (pajak rokok untuk provinsi
menigkatkan efisiensi pemungutan pajak
dan pajak sarang burung walet untk
daerah
kabupaten/kota),
dan
tersebut
adalah
memberikan
kepastian
juga
katering/jasa
keseluruhan
boga,
persewaan
mengalihkan
jenis
hukum bagi masyarakat mengenai jenis-
pajak provinsi tertentu menjadi pajak
jenis
kabupaten/kota (pajak air tanah), dan
pajak
daerah
yang
menjadi
kewajibannya. Hal ini juga dimaksud-
mengalihkan
kan untuk menciptakan iklim investasi
menjadi pajak kabupaten/kota (PBB-P2
yang lebih kondusif di daerah sehingga
dan BPHTB).
dapat memacu pertumbuhan ekonomi
Pajak
nasional.
beberapa
Bumi
pajak
dan
pusat
Banguan
Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)
Kedua, Local Taxing Power,
merupakan pengalihan dari pajak pusat
bahwa dalam rangka meningkatkan
menjadi pajak kabupaten/kota. Beberapa
pendapatan asli daerah (PAD), kepada
pertimbangan yang mendasari penalihan
daerah diberikan kewenangan yang
jenis pajak ini adalah :
lebih
mengoptimalkan
Asas lokalitas, dimana objek pajak,
pemungutan jenis pajak daerah yang
yaitu tanah dan bangunan, berada
ada. Peningkatan kewenangan tersebut
pada satu kabupaten/kota dan tidak
dilakukan dengan memperluas objek
berpindah-pindah (im-mobile);
besar
untuk
beberapa jenis pajak, menambah jenis
49
ď † Asas
tax-benefit
link,
dimana
d. Pajak Parkir, tarif maksimum naik
pembayar pajak dan pihak yang
dari 20% menjadi 30%. e. Pajak Mineral Bukan Logam dan
memperoleh manfaat pajak berada
Batuan, tarif maksimum naik dari
pada satu kabupaten/kota; ď † Prinsip akuntabilitas, dimana daerah
20% menjadi 25%. f. Pajak Hiburan, tarif maksimum naik
mempertanggungjawabkan pengelolaan
hasil
pajak
dari 35% menjadi 75%.
daerah
kepada masyarakat di daerahnya;
Tarif efektif pajak daerah ditetapkan
ď † Best-practice secara internasional,
dalam peraturan daerah dan tidak boleh melampaui tarif maksimum.
dimana hampir semua negara di
Penguatan local taxing power ini
dunia menempatkan property tax
ditujukan untuk memberikan kompen-
sebagai pajak daerah. Kenaikan
tarif
sasi kepada daerah atas dibatasinya
maksimum akan
ruang gerak dalam menciptakan jenis
memberikan ruang gerak yang lebih luas
pajak daerah baru di luar yang ditetap-
bagi
meningkatkan
kan undang-undang. Dengan kompen-
pendapatan. Namun demikian, dalam
sasi ini diharapkan daerah dapat ber-
memanfaatkan ruang gerak tersebut,
konsentrasi untuk mengupayakan optimali-
daerah harus memperhitungkan dampak
sasi pemungutan pajak daerah yang ada
dari setiap kenaikan tarif pajak daerah,
dalam rangka meningkatkan pendapatan
baik dari sisi pendapatan daerah, daya
asli daerah tanpa perlu memikirkan
pikul masyarakat, kondisi perekonomian
kemungkinan pemungutan jenis pajak
daerah, dan lain-lain. Beberapa jenis
daerah baru. Melalui kebijakan ini,
pajak daerah yang mengalami kenaikan
timbulnya perda-perda pungutan ber-
tarif maksimum adalah:
masalah (tidak sesuai dengan peraturan
a. Pajak Kendaraan Bermotor, tarif
perundang-undangan) dapat dikurangi
beberapa
jenis
daerah
pajak untuk
daerah
bahkan dihilangkan.
maksimum naik dari 5% menjadi 10%. b. Bea
Balik
Nama
Ketiga,
Kendaraan
Sistem
Pengawasan,
Bermotor, tarif maksimum naik dari
pajak daerah hanya dapat dipungut oleh
10% menjadi 20%.
daerah dengan menetapkan peraturan Kendaraan
daerah. Oleh karena itu, pengawasan
Bermotor, tarif maksimum naik dari
pajak daerah dapat dilakukan melalui
5% menjadi 10%.
mekanisme evaluasi atas rancangan
c. Pajak
Bahan
Bakar
peraturan
50
daerah
(raperda)
dan
peraturan daerah (perda) yang mengatur
mengatur beberapa hal terkait dengan
pajak
pengelolaan pendapatan pajak daerah,
daerah.
efektivitas
Untuk
meningkatkan
pengawasan,
masyarakat
yaitu
bagi
hasil
pajak
provinsi,
(individu dan lembaga) dan dunia usaha
earmarking, dan insentif pemungutan.
dapat menyampaikan informasi kepada
1) Bagi hasil pajak provinsi
pemerintah mengenai praktik pemungutan
Seluruh pendapatan pajak provinsi
pajak daerah yang dipandang tidak
dibagihasilkan kepada kabupaten/
sesuai dengan peraturan perundang-
kota yang berada di wilayah provinsi
undangan dengan melampirkan perda
tersebut. Pembagian hasil pajak
yang digunakan sebagai dasar pemungutan.
provinsi adalah sebagai berikut :
Sistem pengawasan pajak daerah yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 menganut pendekatan
yang
Undang-Undang
tedapat
Nomor
32
dalam Tahun
2004, yakni preventif dan korektif. Suatu raperda tentang pajak daerah yang telah disetujui bersama oleh pemerintah
2) Earmarking
daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
Pendapatan dari jenis pajak
Daerah, sebelum ditetapkan menjadi
tertentu dialokasikan untuk mem-
Perda harus dievaluasi dilakukan oleh
biayai kegiatan yang secara langsung
Menteri
ber-
dirasakan manfaatnya oleh pembayar
koordinasi dengan Menteri Keuangan.
pajak tersebut (earmarking). Terdapat
Sedangkan untuk raperda kabupaten/
3 (tiga) jenis pajak yang secara
kota, evaluasi dilakukan oleh Gubernur
eksplisit di-earmark, yaitu :
yang berkoordinasi dengan Menteri
a) 10%
Dalam
Negeri
yang
Keuangan.
pendapatan
pajak
kendaraan bermotor harus di-
Keempat, Pengelolaan Penerimaan Pajak Daerah,
alokasikan untuk pembangunan/
untuk meningkatkan
perbaikan jalan dan transportasi
kesadaran masyarakat membayar pajak
umum,
daerah dan dalam rangka optimalisasi
b) sebagian
pemungutan pajak daerah, UndangUndang
dari
Nomor
28
Tahun
pendapatan
pajak
penerangan jalan harus digunakan
2009
51
untuk menyediakan penerangan
5%. Untuk menghindari pemberian
jalan umum, dan
insentif
c) 50% dari pendapatan pajak rokok harus
dialokasikan
pemungutan
yang
ber-
lebihan, dalam Peraturan Pemerintah
untuk
Nomor 69 Tahun 2010 tentang
peningkatan pelayanan kesehatan.
tatacara pemberian dan pemanfaatan
Dengan kebijakan ‘earmarking’ ini,
insentif pemungutan pajak daerah
para pembayar pajak akan dapat
diatur batasan besarnya insentif
merasakan manfaat dari pajak yang
pemungutan
dibayar.
tertentu dengan batas paling tinggi 10
3) Insentif Pemungutan
kali
berdasarkan
gaji
pokok
kluster
ditambah
tunjangan yang mengikat untuk
Berdasarkan Peraturan Pemerintah
setiap bulannya.
Nomor 65 Tahun 2001 tentang pajak daerah,
diatur
pemberian
biaya
METODOLOGI Penelitian
pemungutan paling tinggi 5% dari
ini
pendapatan pajak daerah. Dalam
pendekatan
implementasinya,
kasus. Pengumpulan data dilakukan
pemungutan
alokasi
tersebut
biaya
dengan
dipandang
kualitatif
menggunakan
observasi,
dengan
focus
studi
group
kurang mencapai sasaran, sehingga
discussion (FGD), wawancara dan studi
dalam Undang-Undang Nomor 28
pustaka bertempat di Dinas Pendapatan
Tahun 2009 dilakukan perbaikan.Di
dan Pengelolaan Kekayaan dan Aset
dalam kebijakan pajak daerah yang
Daerah
baru, pemberian insentif pemungutan
Semarang. Adapun analisis datanya
didasarkan atas pencapaian kinerja
menggunakan
tertentu
sebagai
interaktif dari Miles and Huberman
tambahan penghasilan bagi aparatur
(1984) yang terdiri dari tiga alur
pemungutan pajak daerah.Hal ini
kegiatan : reduksi data, penyajian data,
ditujukan untuk memotivasi petugas
dan penarikan kesimpulan/verifikasi. .
guna mengoptimalkan pemungutan
Validasi data digunakan uji kredibilitas
pajak
provinsi,
dengan triangulasi (Wiliam Wiersma,
pemungutan
1986), dimana pengujian dilakukan
ditetapkan paling tinggi 3% dan
dengan pengecekan data dari berbagai
untuk kabupaten/kota paling tinggi
sumber dengan berbagai cara dan
dan
daerah.
besarnya
diberikan
Untuk
insentif
52
(DPPKAD)
teknik
Kabupaten
analisis
data
berbagai
waktu.
Dengan
demikian
PBB-P2, 2) Kondisi kompetensi SDM
terdapat triangulasi sumber, triangulasi
pengelola PBB-P2 di DPPKAD Kabupaten
teknik pengumpulan data, dan waktu.
Semarang saat ini, 3) Kendala yang
Reduksi data berupa langkah
dihadapi dan upaya yang telah ditempuh
memilah-milah hal-hal yang pokok,
DPPKAD Kabupaten-Semarang dalam
memfokuskan dan memilih hal yang
pengelolaan PBB-P2 selama ini, dan
penting dan mencari tema atau pola data
4) Kompetensi SDM yang dibutuhkan
melalui proses melalui proses penyuntingan,
untuk
pemberian
PBB-P2 di Kabupaten Semarang.
Penyajian
kode
dan
data
merupakan
atau
pentabelan. data
pengorganisasian
mengoptimalkan
pengelolaan
display
Pertama, pengelolaan PBB-P2
data
oleh Pemkab Semarang dilakukan oleh
kedalam suatu bentuk tertentu sehingga
Dinas
kelihatan jelas sosoknya lebih utuh agar
Kekayaan dan Aset Daerah (DPPKAD),
selaras
yang
dengan 1 (satu) bidang pajak daerah dan
dalamnya
4 (empat) Unit Pelaksana Teknis Daerah
kesimpulan-kesimpulan
(UPTD). Pencapaian PBB-P2 sejak
dengan
dihadapi,
termasuk
menampilkan sementara
permasalahan
dari
di
setiap
pembahasan.
Pendapatan
dan
Tahun 2011 menunjukkan kondisi yang
Terakhir, penarikan kesimpuilan yang
fluktuatif.Pendapatan
dilakukan
secara
khususnya
sepanjang
proses
terus
-
penelitian
Pengelolaan
menerus untuk
sektor
PBB-P2
PBB
mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun.
menyimpulkan berdasarkan bukti-bukti
Pendapatan PBB-P2 pada Tahun
atau evidences yang diperoleh.
2011
tercatat sebanyak 17 miliar,
kemudian miliar
PEMBAHASAN
meningkat
pada
2012,
menjadi lalu
17,9
meningkat
Tahap selanjutnya adalah penyajian
menjadi 18 miliar pada 2012, dan
data lapangan, yang terbagi ke dalam
sebesar 21,5 miliar pada tahun 2014.
dua pokok bahasan yakni penyajian
Peningkatan
hasil penelitian dan pembahasan hasil
merupakan prestasi DPPKAD – bidang
penelitian. Pada bagian penyajian data
pajak daerah dalam mengelola pajak
lapangan
untuk
daerah sesuai amanat UU No. 28 Tahun
menjawab pertanyaan penelitian yang
2009. Mulai Tahun 2013 PBB-P2
diajukan sebelumnya, yang meliputi :
dikelola
1)
kabupaten. Dibandingkan Tahun 2012,
hakikatnya
Gambaran
umum
adalah
pengelolaan
53
pencapaian
100%
oleh
tersebut
pemerintah
secara
persentase
namun
jumlah
menurun
nominal
0.14%,
dilakukan
pencapaian
dengan
memperhatikan
kualifikasi dan tingkat pendidikan yang
target mengalami peningkatan sebanyak
sesuai dengan kebutuhan.
Rp 42.907.583.
Dikarenakan
kualifikasi
dan
Kedua, jumlah dan kualitas SDM
tingkat pendidikan yang ada saat ini
pengelola PBB-P2 masih sangat kurang.
(existing condition), baik pendidikan
Dari 43 pegawai Bidang Pajak Daerah
formal maupun diklat – yang belum
DPPKAD Kabupaten Semarang dapat
memenuhi
dikatakan bahwa jumlah tersebut masih
kompetensi yang ada belum sesuai
sangat kurang sehingga memerlukan
dengan harapan. Sebagai contoh, salah
penambahan guna mendukung pelak-
satu kompetensi yang dibutuhkan dalam
sanaan tugas dan fungsi bagian pajak
pengelolaan pajak dan retribusi adalah
daerah. Sementara itu, tingkat pendidi-
kemampuan
kan formal yang dimiliki 43 pegawai
(appraisal)
DPPKAD pun sangat beragam, namun
misalnya terkait nilai jual obyek pajak
dinilai masih belum sesuai dengan
(NJOP). Kemampuan untuk melakukan
tingkat pendidikan yang diperlukan.
penilaian
Menurut keterangan para narasumber
(appraiser) tentu bukan pekerjaan yang
yang
mudah,
peneliti
wawancarai,
tingkat
kebutuhan,
maka
melakukan terhadap
atau
karenanya
peta
penilaian
sesuatu
sebagai
hal
penilai
diperlukan
latar
pendidikan formal pegawai/pengelola
belakang pendidikan formal maupun
PB-P2 perlu ditambahkan terkait bidang
latar
studi planologi (perencanaan kota),
mumpuni.Dengan demikian, kompetensi
geologi/pertambangan, perpajakan, ilmu
pegawai yang dimaksudkan dalam hal
ukur, administrasi negara, dan teknik
ini adalah kompetensi teknis yakni
informatika.
pengelola
kemampuan kerja setiap PNS yang
PBB-P2 tidak hanya diperoleh melalui
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan,
pendidikan
juga
dan sikap kerja yang mutlak diperlukan
pendidikan dan pelatihan (diklat) yang
dalam melaksanakan tugas - tugas
relevan
jabatannya.
Kompetensi
formal,
dengan
namun
pelaksanaan
tugas
kediklatan
Hal
yang
ini
sesuai
dan
sebagaimana
pokok dan fungsinya. Dengan demikian,
tertuang dalam Peraturan Kepala Badan
penambahan
pegawai
khususnya
bidang
merupakan
hal
DPPKAD
–
Kepegawaian Negara Nomor 8 Tahun
pajak daerah
–
2013 tentang Pedoman Penyusunan
untuk
Standar Kompetensi Teknis Pegawai
mendesak
54
Negeri
Sipil
disingkat
Pedoman
hukum di Indonesia, dengan adanya
Penyusunan SKTPNS.
kasus
Penyusunan tingkat dan ragam
korupsi
tersebut
berdampak
negatif bagi pemungutan pajak di
kompetensi pegawai/pengelola PBB-P2
Indonesia.Timbul
akan dilakukan berdasarkan Perka BKN
membayar pajak nantinya tidak sampai
No. 8 Tahun 2013 tersebut. Tingkat dan
ke negara tetapi hanya akan dikorupsi
ragam
yang
oleh orang - orang yang tidak bertanggung
dimaksud dalam penelitian ini meliputi
jawab seperti Gayus Tambunan, dan 5)
tingkat pendidikan dan/atau diklat yang
Kurangnya atau tidak adanya kesadaran
diperlukan/dipersyaratkan,
sedangkan
masyarakat sebagai wajib pajak (WP)
ragam kompetensi menyangkut jenis-
untuk memenuhi kewajiban kenegaraan
jenis kompetensi teknis yang harus
dalam membayar pajak.
kompetensi
pegawai
dimiliki oleh pegawai yang bersangkutan.
anggapan
bahwa
Senada dengan kendala umum
Menurut ketentuan Perka BKN No. 8
tersebut,
Tahun 2013, penyusunan kompetensi
wawancara
teknis dapat dilakukan dengan melihat
dilakukan,
fungsi organisasinya.
permasalahan dalam pengelolaan PBB-
Ketiga, berdasarkan hasil penelitian lapangan
diperoleh
data
berdasarkan
FGD
dan
mendalam
yang
telah
terdapat
beberapa
P2 meliputi: belum tersosialisasikannya
adanya
perubahan pengelolaan PBB-P2 dari
beberapa kendala umum yang dihadapi
pusat kepada daerah secara maksimal,
dalam pengelolaan pajak, di antaranya :
minimnya jumlah dan kualitas SDM,
1) Berbagai peraturan pelaksana yang
khususnya terkait dengan minimnya
sering tidak konsisten dengan undang-
kompetensi teknis dalam pengelolaan
undang yang mengaturnya, 2) Kurangnya
pajak daerah, belum tersedianya sarana
pembinaan antara pengelolaan pajak
dan prasarana yang memadai termasuk
daerah dengan pajak nasional/pajak
teknologi informasi yang akan diguna-
pusat, 3) Database yang masih jauh dari
kan
standar nasional dan internasional, 4)
PBB-P2, dan masih terbatasnya diklat
Lemahnya
teknis yang diberikan kepada pegawai.
penegakan
hukum
(law
dalam
melakukan
pengelolaan
enforcement) terhadap kepatuhan mem-
Sementara kendala lain yang
bayar pajak bagi penyelenggara negara;
dihadapi adalah operasional penanganan
Kasus
Tambunan’
PBB-P2 masih mengandalkan peran
merupakan contoh lemahnya penegakan
Camat, Kades/ Kaur dan perangkat desa
korupsi
‘Gayus
55
sebagai tugas tambahan, data Wajib
pegawai/staf untuk mengikuti pelatihan-
Pajak
pelatihan perpajakan, walau pun masih
(WP)
secara
umum
masih
menggunakan basis data dari Kantor
dalam
jumlah
terbatas;
Melakukan
Pelayanan Pajak Pratama (KPP-PBB),
perkonsultasian
dengan
pemerintah
sehingga mutasi tanah dan bangunan
pusat,
vertikal
di
belum dapat diikuti perkembangannya,
maupun pemerintah daerah lain yang
penilaian individual terhadap WP belum
juga telah menerapkan UU No. 28/2009;
dilakukan, koordinasi dengan Notaris/
dan Melibatkan tenaga ahli sebagai
PPAT belum maksimal utamanya terkait
narasumber dalam memperkuat pengelolaan
dengan adanya mutasi tanah/bangunan
PBB-P2 yang semakin baik.
sebagai
obyek
penambahan
jual
bidang
beli
tanah
baik
instansi
Tterkait
maupun
upaya
daerah,
mengatasi
kendala pengelolaan PBB-P2 juga telah
penambahan bangunan diatas tanah,
diterbitkan
belum mempunyai data peta secara
memberikan
dinamis, belum dilakukan penyiapan
kepada
kader pengganti PNS, jika ada yang
penyelewengan. Hanya saja, pemberian
pensiun, dan tempat pembayaran PBB-
sanksi tersebut terasa masih “tebang
P2 belum ada di masing - masing
pilih�
kecamatan, payment point, serta kehadiran
menjawab kendala-kendala yang terjadi.
Bank Jateng belum dirasakan manfaat-
(punishment)
yang
sehingga
melakukan
belum
terkait
mampu
kompetensi
pengelolaan
PBB-P2
sesungguhnya
Pemerintah
telah ada upaya dan langkah yang
Kabupaten Semarang. Beberapa upaya
dilakukan walaupun masih dalam taraf
sebenarnya
di
yang minimal. Untuk itu, pada bagian
antaranya: Menyusun analisis jabatan
pembahasan hasil penelitian, penulis
(anjab) yang memuat tugas pokok,
mencoba
fungsi, dan rincian tugas; Meminta
keragaman kompetensi teknis yang
tambahan pegawai/staf (kepada BKD)
diperlukan. Kompetensi teknis yang
untuk mengisi posisi yang dibutuhkan
dibutuhkan pegawai disesuaikan dengan
dalam mendukung pelaksanaan tugas
tahapan
pengelolaan pajak daerah – meski hal
pendataan dan penilaian, penetapan dan
ini
pelayanan, penerimaan dan manajemen
belum
oleh
pejabat
dan
yang dibutuhkan untuk optimalisasi
Berbagai kendala tersebut bukan dibiarkan
peraturan
hukuman
Keempat,
nya secara maksimal oleh wajib pajak.
berarti
berbagai
telah
terpenuhi;
ditempuh,
Mengirimkan
56
merumuskan
pengelolaan
tingkat
PBB-P2
dan
yaitu
IT, penagihan, dan keberatan dan
teknis tertentu untuk pelaksanaan tugas
pengurangan.
masing-masing.
Upaya penyusunan tingkat dan
Untuk menyusun tingkat dan
ragam kompetensi teknis dilakukan
ragam kompetensi pertama-tama diawali
dengan mendasarkan pada ketentuan PP
dengan melakukan identifikasi unit
No. 101 Tahun 2000 tentang Diklat
organisasi dan fungsi unit organisasi
Jabatan PNS, Perka BKN No. 8 Tahun
yang
2013
Perumusan
DPPKAD Kabupaten Semarang. Fungsi
Standar Kompetensi Teknis PNS, serta
DPPKAD meliputi : 1) Perumusan
Permendagri No. 2 Tahun 2013 tentang
kebijakan teknis dibidang pendapatan,
Pedoman
Pengembangan
Sistem
pengelolaan, keuangan, dan aset daerah,
Pendidikan
dan
Berbasis
2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan
tentang
Pedoman
Pelatihan
bersangkutan,
dalam
hal
ini
Kompetensi di Lingkungan Kementerian
bidang
Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah.
keuangan, dan aset daerah, dan 3) Pem-
Meskipun diklat bukan satusatunya
cara
untuk
pengelolaan
binaan dan pelaksanaan tugas bidang
meningkatkan
pendapatan, pengelolaan keuangan, dan
kompetensi PNS, namun keikutsertaan dalam suatu
pendapatan,
aset daerah.
diklat diyakini dapat
Langkah kedua adalah meng-
meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
identifikasi peta jabatan di lingkup
dan sikap PNS yang diikutsertakan
DPPKAD,
dalam diklat dimaksud. Diklat itu dapat
dengan pengelolaan pajak daerah. Peta
berupa diklat struktural, teknis, dan
jabatan pengelola PBB-P2 meliputi :
fungsional. Dalam konteks pengelolaan
Kepala Dinas, Kepala Bidang Pajak
PBB-P2 yang dibutuhkan saat ini lebih
Daerah, Kepala Seksi Pendaftaran dan
mengarah kepada diklat teknis. Di
Pendataan, Kepala Seksi Perhitungan
dalam Pasal 12 ayat (1) PP No. 101
dan Penetapan, Kepala Seksi Pem-
Tahun 2000 disebutkan bahwa “Diklat
bayaran, penagihan, dan penyelesaian
Teknis dilaksanakan untuk mencapai
pelanggaran, dan Kepala Unit Pelaksana
persyaratan kompetensi teknis yang
Teknis Dinas (UPTD). Para pejabat
diperlukan untuk melaksanakan tugas
tersebut memiliki staf/pelaksana yang
PNS�. Selanjutnya dalam penjelasan
akan
disebutkan, kompetensi teknis adalah
mewujudkan tugas dan fungsi DPPKAD,
kemampuan PNS dalam bidang-bidang
terutama dalam pengelolaan PBB-P2.
57
terutama
melaksanakan
yang
tugas
kerkait
dalam
Langkah ketiga mengidentifikasi
yang dimulai dengan identifikasi fungsi
fungsi-fungsi jabatan yang ada di
jabatan, dilanjutkan dengan identifikasi
Bagian Pajak Daerah DPPKAD, fungsi
unit kompetensi, dan terakhir akan
jabatan diperoleh dari dokumen analisis
diperoleh
ikhtisar
jabatan (anjab) yang tersedia. Fungsi-
Pemetaan
kompetensi
fungsi jabatan dalam organisasi ini
terkesan ‘bertele - tele’ namun akan
selanjutnya dapat ditelusuri menjadi
diperoleh hasil yang memuaskan.
unit-unit kompetensi yang diperlukan baik
kompetensi
manajerial
unit
kompetensi. ini
memang
Dari pembahasan tersebut maka
(bagi
di bagian akhir penyajian dan pem-
pejabat struktural) maupun kompetensi
bahasan data penelitian ini disampaikan
teknis
fungsional
tingkat dan ragam kompetensi teknis
organisasi,
dalam
(pelaksana/pejabat
umum).
Dalam
konteks
pejabat
struktural
maupun
pengelolaan
PBB-P2.
Para
pejabat
pegawai DPPKAD diharapkan dapat
fungsional dituntut memiliki kompetensi
memiliki kemampuan manajerial dan
manajerial maupun kompetensi teknis,
kompetensi teknis yang dipersyaratkan
namun ada batas-batas yang membeda-
dalam upaya mewujudkan pengelolaan
kan di antara keduanya.
PBB-P2 secara professional, diantaranya
Unit kompetensi disini terdiri atas
kompetensi dalam tahap pendataan dan
kompetensi manajerial dan kompetensi
penilaian, yang meliputi pemahaman
teknis. Kompetensi manajerial diper-
substansi peraturan perundangan tentang
untukkan bagi pejabat struktural dan
perpajakan,
kompetensi teknis bagi staf / pelaksana.
teknis pendaftaran dan pendataan wajib
Namun demikian dimungkinkan pejabat
pajak, merumuskan kebijakan teknis
struktural pun memiliki kompetensi
pemungutan pajak daerah, merumuskan
teknis meskipun dalam tingkat yang
estimasi
rendah/sedikit.
menginventarisasi jenis dan sumber
Penyusunan standar kompetensi teknis
PNS
dengan
merumuskan
pendapatan
pajak
kebijakan
daerah,
pendapatan pajak daerah, menginven-
menggunakan
tarisasi objek dan subjek pajak daerah
instrumen Perka BKN No. 8 Tahun
(tanah dan bangunan),
2013 belum banyak dilakukan oleh
data objek dan subjek pajak daerah,
instansi pemerintah, terutama peme-
mencatat data objek dan subjek pajak
rintah daerah. Untuk itu, simulasi yang
daerah, mengelolat data objek dan
penulis gunakan dalam penelitian ini
subjek pajak daerah, mengoreksi data,
58
menghimpun
menganalisa data, laporan
monev, menyusun
pertanggung
jawaban,
KESIMPULAN
dan
Manifestasi dari desentralisasi
menyampaikan saran dan pertimbangan.
fiskal tersebut adalah terbitnya UU No.
Pada tahapan penetapan dan
28 Tahun 2009. Menurut Undang-
penilaian, ragam kompetensi yang harus
Undang No.28 Tahun 2009 tentang
dimiliki antara lain: merumuskan bahan
Pajak Daerah dan Restribusi Daerah,
kebijakan teknis, menghitung pajak
Pajak Daerah yang selanjutnya disebut
daerah, membuat surat ketetapan pajak
PDRD adalah kontribusi wajib kepada
daerah, menyampaikan surat ketetapan
Daerah yang terutang oleh orang pribadi
pajak daerah, melakukan perhitungan
atau badan yang bersifat memaksa
dan verifikasi, menyampaikan laporan
berdasarkan
perkembangan data, penambahan dan
tidak
pengurangan,
langsung
menyusun
konsep
undang-undang,
mendapatkan dan
dengan
imbalan
secara
digunakan
untuk
penetapan NPWP, merumuskan kebijakan
keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya
teknis operasional, mengintervensi jenis
kemakmuran
dan sumber penerimaan pajak, monev,
Undang-undang tentang otonomi daerah
menyusun laporan pertanggungjawaban,
dan
dan menyampaikan saran dan pertimbangan.
konsekuensi pada kemandirian daerah
Pada
tahap
penerimaan
dan
dalam
rakyat.
desentralisasi
Implementasi
fiskal
membawa
mengoptimalkan
penerimaan
manajemen IT, kompetensi teknis meliputi
daerahnya.
menciptakan program yang berkenaan
daerah ini sangat penting bagi daerah
dengan
dan
dalam rangka menunjang pembiayaan
mengoperasikan perangkat komputer.
pembangunan secara mandiri dan ber-
Sedangkan
penagihan,
kelanjutan. Sumber penerimaan daerah
kompetensi yang perlu dikembangkan
yang dapat menjamin keberlangsungan
adalah melakukan penyitaan kekayaan
pembangunan di daerah dapat diwujud-
dan aset WP (Jurusita pajak). Selanjutnya,
kan dalam bentuk Pendapatan Asli
pada tahap keberatan dan pengurangan,
Daerah (PAD).
pengelolaan
pada
tahap
pajak,
kompetensi teknisnya adalah meng-
Optimalisasi
penerimaan
Pengelolaan pajak bumi dan
analisis argumen yang diajukan dalam
bangunan
rangka pengurangan pajak yang harus
(PBB-P2) – satu dari lima sektor PBB –
dibayar oleh WP.
yang diserahkan kepada pemerintah kabupaten
59
perdesaan
dan
dan
kota
perkotaan
memerlukan
persiapan yang matang dari pemda agar
dapat berjalan maksimal di berbagai
dapat memberikan efek yang maksimal
tahapan
dalam peningkatan PAD. Di antara
penilaian,
kesiapan pemda adalah tekait dengan
pengawasan, dan lain-lain, karena tidak
SDM pengelola yang bertugas pada
sebanding dengan jumlah dan kualitas
satuan kerja perangkat daerah (SKPD)
Sumber Daya Manusia, sarana kerja
pendapatan dan pengelolaan keuangan
yang dimiliki dengan beban kerja yang
dan aset daerah.
harus dilaksanakan.
kegiatan,
yakni
penetapan,
pendataan, penagihan,
Pengelolaan PBB-P2 di DPPKAD
Terkait dasar hukum pengelolaan
Kabupaten Semarang belum sepenuhnya
PBB-P2 di lingkup Kabupaten Semarang,
didukung dengan kompetensi SDM
perlu penyempurnaan pengaturan tata
pengelola yang memadai baik dari sisi
hubungan kerja (SOTK) dan peraturan
kuantitas maupun kualitas. Hal ini
bupati yang dianggap kurang relevan
berdampak pada menurunnya capaian
atau memang memerlukan pengaturan
target pemungutan PBB-P2 pada Tahun
tambahan, untuk mengatasi kurangnya
2012 yang lalu. Usulan penambahan
jumlah dan kualitas SDM pengelola
Sumber Daya Manusia pengelolaan
PBB-P2 perlu dilakukan koordinasi
PBB-P2 yang telah direkomendasikan
yang
Badan Anggaran DPRD, selama hampir
Kepegawaian Daerah (BKD). Selain itu,
1 tahun belum ada direalisasikan oleh
perlu
pemerintah
ini
kepala UPTD, para camat, kepala
menyebabkan peta kompetensi Sumber
desa/lurah dan perangkat desa/kelurahan
Daya Manusia pengelola PBB-P2 di
yang
DPPKAD belum sesuai dengan standar
pendapatan PBB-P2 perlu dilakukan
kompetensi yang diatur dalam Peraturan
pendataan dan penilaian ulang yang
Kepala BKN No. 8 Tahun 2013.
sebelumnya diawali dengan pelatihan
daerah.
Langkah ditempuh
untuk
pengelolaan
dan
Hal
upaya
mengatasi
SDM
lebih
intens
dilakukan
ada,
dengan
koordinasi
untuk
Badan dengan
mengoptimalkan
yang
para petugas di DPPKAD, dan perlu
kendala
disusun tingkat dan ragam kompetensi
pengelola
telah
teknis
dengan
berpedoman
pada
dilakukan, namun belum sebanding
Peraturan Kepala BKN No.8 Tahun
dengan banyaknya kewenangan yang
2013
diserahkan kepada DPPKAD untuk
kompetensi teknis pegawai negeri sipil.
mengelola
PBB-P2.
Hal
ini
tentang
SKTPNS
–
standar
-----------------------------------
menyebabkan pelaksanaan tugas belum
60
DAFTAR PUSTAKA
Smith, B.C, 1985, Decentralisation, The territorial Dimension of The State, London, Allen and Unwin. Spradley, James P. 1997. Metode Etnografi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yustika, Ahmad Erani ed., 2008, Desentralisasi Ekonomi di Indonesia, Kajian Teoritis dan Realitas Empiris, PT. Bayumedia dalam Rusdianto, TT, makalah Desentralisais Fiskal dalam Negara Kesatuan (Unitary State). Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian di Daerah. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Keputusan Kabadandiklat Prov. Jateng No. 893/4473/2011 tentang Petunjuk Teknis Mekanisme Penelitian bagi Widyaiswara Bandiklat Prov. Jateng Peraturan Kepala BKN No. 8 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Teknis Pegawai Negeri Sipil Peraturan Kepala LAN RI Nomor 3 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Orasi Ilmiah Widyaiswara; Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengembangan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah http://dycandewi15.blogspot.com/2012/ 12/pengaruh-pajak-daerahterhadap.html, diakses pada tanggal 17 Maret 2013. http://imammukhlis.files.wordpress.com /2012/01/peran-pajak-daerah-
Creswell, J.W. 1994. Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches. London : Sage Publications. Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Research Design. California: Sage Publications, Inc. Denzin & Lincoln. 1998. Handbook of Qualitative Research. London: Sage Publications. Huberman, A. Michael dan Mathew B.Miles, 1984, Analisis Data Kualitatif Model Miles dan Huberman, terj. Tjetjep Rohindi Rohidi, Jakarta: UI Press. Kuhn, Thomas. 2005. The Structure of Scientific Revolutions. (terjemahan). Bandung: Remaja Rosdakarya. Kumorotomo, Wahyudi. 2008, Desentralisasi Fiskal: Politik dan Perubahan Kebijakan19742004, Jakarta: Kencana. Lembaga Administrasi Negara, 2008, Manajemen Pemerintahan Daerah, Pusat Kajian Kinerja Otonomi Daerah LAN, Jakarta. Lincoln, Y. S. & Guba, E. G. (1985). Naturalistic Inquiry. Beverly Hills, CA: Sage. Moleong, Lexy J. 1993. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyana, Deddy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Paradigma Baru Ilmu. Rahayu, Ani Sri, 2010, Pengantar Kebijakan Fiskal, PT. Bumi Aksara, dalam Rusdianto, TT, makalah Desentralisais Fiskal dalam Negara Kesatuan (Unitary State). Rondinelli, D & Nellis, J, 1986, ‘Assessing Decentralisation Policies: A Case for Cautious Optimism’, Development Policy Review IV, I, p.5.
61
dalam-meningkatkanpendapatan-asli-daerah.pdf, diakses pada tanggal 17 Maret 2013. http://www.semarangkab.go.id/skpd/bap peda/images/stories/dok_perenca naan/RKPD2012/06.%20rkpd%2 02012%20bab%20iii.pdf, diakses pada tanggal 17 Maret 2013. http://www.pajak.go.id/content/pengalih an-pbb-perdesaan-dan-perkotaan, diakses pada 19 November 2013. http://ekonomi.kompasiana.com/monete r/2012/12/25/bisakah-berharappengelolaan-pbb-p2-akan-lebihbaik-ditangan-pemda513779.html, diakses pada 20 Desember 2013. http://tolengadekdewe.wordpress.com/a bout/metode-penelitiankualitatif-grounded-theoryapproach/ diakses pada tanggal 27 Desember 2013. http://jofipasi.wordpress.com/2013/01/2 3/research-design-qualitativequantitative-approachesbyjohn-w-creswell/ diakses pada tanggal 27 Desember 2013. http://www.menulisproposalpenelitian.c om/2011/12/pendekatanfenomenologi-dalam.html, diakses pada tanggal 27 Desember 2013. http://rorophei.blogspot.com/2013/07/m etodologi-case-study-reviewsingkat.html, diakses pada tanggal 27 Desember 2013. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/han dle/123456789/54788/BAB%20I I%20Tinjauan%20Pustaka.pdf?s equence=5, diakses pada tanggal 27 Desember 2013. http://repository.unhas.ac.id/bitstream/h andle/123456789/1732/BAB%20 III%20%282%29.pdf?sequence= 3, diakses pada tanggal 27 Desember 2013.
http://pusdiklatwas.bpkp.go.id/files/post /20131202_165852/KTI%20PBB -P2%20biasa.pdfevaluasikesiapan pemerintah daerah dalam mengelola PBB P2�, diakses pada tanggal 27 Desember 2013. ----------------------
62
HASIL PENILAIAN KOMPETENSI KEPEMIMPINAN TAKTIKAL PESERTA DIKLATPIM TINGKAT III DI BADAN DIKLAT PROVINSI JAWA TENGAH Oleh: Enny Karnawati ABSTRAK Kompetensi yang dibangun pada Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tk.III adalah kompetensi kepemimpinan taktikal. Diklatpim Tk.III pola pembaharuan (selama 93 hari) dengan lima tahap dan lima agenda pembelajaran, apakah dapat meningkatkan kompetensi kepemimpinan taktikal bagi peserta Diklatpim Tk.III ?Guna menjawab pertanyaan tersebut, dilakukan penelitian Hasil Evaluasi Kepemimpinan Peserta Diklatpim Tk.III Angk.I, II, III di Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah. Tujuan penelitian yaitu: 1) Menganalisis kemampuan peserta diklat dalam merancang proyek perubahan, dan 2) Menganalisis kemampuan peserta diklat dalam melaksanakan proyek perubahan. Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan teori tentang evaluasi diklat khususnya evaluasi Diklatpim Tk.III Pola Pembaharuan. Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai masukan kepada penyelenggara (dan tenaga kediklatan lainnya) diklat dalam evaluasi Diklatpim Tk.III Pola Pembaharuan. Metode penelitian berupa studi dokumentasi terhadap hasil evaluasi kepemimpinan peserta Diklatpim Tk.III Angk.I, II, dan III. Hasil penelitian terhadap hasil nilai kepemimpinan 90 peserta yang mengikuti Diklatpim Tk.III, dinyatakan 81 peserta lulus (90% kompeten) dan 9 peserta (10%) dinyatakan ditunda kelulusannya (belum kompeten). Dapat disimpulkan bahwa: 1) Kompetensi peserta Diklatpim Tk.III secara rata-rata ada peningkatan kompetensi dalam Perencanaan Inovasi, nilai rata-rata 65,44 kualifikasi Cukup Memuaskan, 2) Kompetensi peserta Diklatpim Tk.III secara ratarata ada peningkatan kompetensi dalam Manajemen Perubahan, nilai rata-rata 71,04 kualifikasi Cukup Memuaskan. Saran: Para Coach untuk membangkitkan peserta untuk memilih jenis inovasi yang merupakan gagasan baru dan mendorong peserta untuk lebih tajam dalam menganalisis Stakeholder, Mentor lebih meningkatkan peranannya, Penyelenggara memilih lokasi benchmarking yang banyak best practice, dan Widyaiswara meningkatkan kompetensinya, serta Narasumber memberikan masukan pada saat seminar Rancangan Proyek Perubahan. Kata kunci: Diklat, Evaluasi, Kepemimpinan Taktika, inovasi.
(kinerja)-nya, pola pikir (mind
I. PENDAHULUAN
set)-nya,
A. Latar Belakang Dalam
dan
budaya
kerja
penyelenggaraan
(culture set)-nya dalam preses
pemerintahan daerah dan pem-
perubahan, sehingga berkontribusi
bangunan, sangat diperlukan PNS
dalam menunjang keberhasilan
yang mampu memainkan peran
agenda pembangunan disetiap
sebagai
tahapan Rencana Pembangunan
�Role
Model�
yaitu
individu yang bisa dijadikan contoh
dalam
prestasi
Jangka Menengah (RPJM).
kerja
63
Memasuki era RPJM III di
menjadi kompeten, diperlukan
Tahun 2015 - 2019 yaitu era
pendidikan dan pelatihan (diklat)
memantapkan
PNS yang mengacu pada kom-
secara
pembangunan
menyeluruh
dengan
petensi
jabatan.
Kompetensi
kompetitif, perekonomian yang
jabatan PNS adalah kemampuan
berbasis Sumber Daya Alam
dan karakteristik yang dimiliki
(SDA) yang tersedia, Sumber
oleh
Daya
yang
pengetahuan, ketrampilan, dan
kemampuan
sikap perilaku yang diperlukan
Ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam pelaksanaan tugas jabatan.
Manusia
berkualitas,
(SDM)
serta
(iptek), maka Pegawai Aparatur Sipil
Negara
memiliki
(ASN)
kompetensi
melaksanakan
tugas
ngunan
yang
Terkait
dengan
seorang
PNS
Kebijakan
berupa
pemerintah
harus
mengenai
dalam
yang perlu dimiliki oleh PNS
pemba-
pemangku
diamanatkan.
standar
jabatan
eselon III sudah
kompetensi
kompetensi
diatur dalam
Kepala
LAN
Pegawai ASN, dalam Undang-
No.540/XII/10/6/2001
tentang
Undang (UU) No. 5 Tahun 2014
Pedoman Penyelenggaraan Pen-
tentang Aparatur Sipil Negara,
didikan dan Pelatihan Kepemim-
pada Pasal 69 ayat (1), tertulis:
pinan
�Pengembangan
kenyataannya,
karier
Keputusan
struktural
PNS
Tingkat
III.
Namun
kurikulum
dan
dilakukan berdasarkan kualifikasi,
metode pembelajaran yang diatur
kompetensi, penilaian kinerja,
dalam kebijakan tersebut, menurut
dan kebutuhan Instansi
Peme-
hasil penelitian yang dilakukan
ayat
oleh Trihadi (2003) disimpulkan
(3), bahwa kompetensi PNS di
bahwa Diklatpim Tk.III tidak
antaranya
berpengaruh signifikan terhadap
rintah.
Dijelaskan
yaitu:
pada
kompetensi
manajerial, yang diukur dari
kinerja pejabat eselon III.
tingkat pendidikan dan pelatihan
Dalam Keputusan Kepala
struktural atau manajemen, dan
Lembaga Administrasi Negara
pengalaman
(Kepka-LAN)
Dengan membekali
kepemimpinan. demikian, para
PNS
untuk
No.540/XII/10/6/2001,
agar
struktur
kurikulum yang disusun dalam
64
empat kajian, yaitu: Kajian Sikap
Upaya pemerintah mengatasi
dan Perilaku, Kajian Manajemen
kondisi
Publik,
Pembangunan,
strategi manajemen perubahan
dan Aktualisasi, diberikan secara
(change menegement) yang harus
klasikal (on-class) selama 34 hari
dilaksanakan oleh lembaga di
kerja. Peserta Diklatpim Tk.III
tingkat Pusat dan tingkat Peme-
hanya dituntut memenuhi kelulusan
rintah Daerah, dengan harapan
dari aspek Sikap dan Perilaku
ada pergeseran menuju kearah
(bobot nilai 45%) dan aspek
kinerja yang lebih baik. Dengan
Akademis
penguasaan
demikian, PNS sebagai individu
materi (bobot nilai 55%). Pada
atau anggota kelompok dapat
aspek akademis, Kertas Kerja
dijadikan contoh, baik dalam
Perseorangan (KKP) yang berupa
prestasi kerja (kinerja)-nya dan
Rencana
perilakunya,
Kajian
atau
Kerja
Peningkatan
tersebut,
melakukan
sehingga
dapat
Kinerja yang seharusnya di-
dikatakan sebagai agen peru-
laksanakan
bahan (agent of change).
di
unit
kerjanya
setelah selesai diklat, sangat sulit
Pelaksanaan Diklatpim bagi
diimplementasikan dengan berbagai
pejabat struktural dimaksudkan
alasan, diantaranya tidak ada
untuk memperbaiki kelemahan
dukungan dari atasan langsung.
atau kekurangan yang dimiliki
Hal inilah yang menjadi per-
oleh
timbangan, perlunya ada peru-
melaksanakan
bahan struktur kurikulum dan
menjadi tugas dan tanggung-
metode pembelajaran, sehingga
jawabnya agar menjadi lebih
diharapkan adanya output dari
efektif. Adanya competency gap
pembelajaran Diklatpim Tk.III
(kesenjangan kompetensi) bagi
yang
dapat
pejabat struktural inilah yang
kompetensi
sebenarnya menjadi tujuan utama
peserta diklat, yang berdampak
penyelenggaraan suatu program
pada
benar-benar
meningkatkan
PNS
dalam kegiatan
rangka yang
peningkatan
kinerja
diklat. Memang idealnya, sebelum
maupun
kinerja
seseorang
individu organisasi.
menjadi
peserta
Diklat, terlebih dahulu sudah harus diketahui competency gap
65
yang dimiliki oleh seorang calon
kompetensinya
peserta diklat tersebut. Hal ini
standar kompetensi yang telah
dimaksudkan agar para peserta
ditetapkan bagi jabatan tertentu.
diklat
menjalankan
sesuai
dengan
aktivitas
Kompetensi jabatan eselon
pembelajaran yang benar-benar
I adalah kompetensi kepemim-
belum
namun
pinan visioner, yaitu kemampuan
rangka
berkolaborasi dengan stakeholder
pelaksanaan tugas dan tanggung-
strategis untuk menangani isu
jawabnya.
Inilah yang perlu
nasional strategis, dan memimpin
dicermati lebih lanjut dalam
peningkatan kinerja instansinya
proses identifikasi kompetensi
melalui penetapan visi atau arah
seorang calon peserta diklat.
kebijakan yang tepat. Kompetensi
Dengan
jabatan
diketahuinya,
diperlukan
dalam
demikian,
pengisian
eselon
II
adalah
kesenjangan kompetensi tersebut
kompetensi kepemimpinan strategis,
seharusnya dapat diatasi dengan
yaitu
kemampuanmenetapkan
pemberian materi pembelajaran
strategi
kebijakan
(mata diklat) dalam kurikulum
dan
dan metode pembelajaran yang
implementasi strategi kebijakan
sesuai,
sehingga
tersebut.
diklat
dapat
pelaksanaan menghasilkan
memimpin
instansinya keberhasilan
Kompetensi jabatan
eselon III adalah kompetensi
kompetensi kepemimpinan yang
kepemimpinan
diharapkan
kemampuan menjabarkan visi
guna
menutupi
kesenjangan yang ada.
taktikal,
yaitu
Hal
dan misi instansi ke dalam
menjadi
alasan
program instansi dan memimpin
diklat
yang
keberhasilan pelaksanaan program.
pendekatannya berdasarkan pada
Kompetensi jabatan eselon IV
standar
adalah
inilah
yang
diperlukannya
kompetensi
yang
kompetensi
kepemim-
dibutuhkan. Dalam pendekatan
pinan operasional, yaitu kemampuan
ini, kurikulum diklat sebaiknya
membuat perencanaan kegiatan
disusun dengan memperhatikan
instansi dan memimpin keber-
kebutuhan peserta dan organisasi
hasilan implementasi pelaksanaan
secara spesifik dalam rangka
kegiatan tersebut.
meningkatkan kemampuan dan
66
Kurikulum diklat diharap-
Dalam rangka meningkat-
kan disusun dengan mata diklat
kan kompetensi kepemimpinan
yang secara spesifik dibutuhkan
para
untuk
lingkungan
memenuhi
kekurangan
pejabat
eselon
III
Provinsi
di
Jawa
dalam penguasaan yang diperlu-
Tengah, Badan Diklat Provinsi
kan
jabatan,
Jawa Tengah telah menyeleng-
standar
garakan
dalam
sehingga
dari
suatu setiap
Diklatpim
Tk.
III
kompetensi yang ada tersebut
sebanyak 57 Angkatan (Tahun
akan
2001
disusun
diklat
berbagai mata
yang dapat membekali
s.d.
2013)
berpedoman
dengan
pada
kurikulum
peserta diklat untuk mencapai
yang diatur Kepka-LAN No.540/
standar kompetensi yang telah
XIII/10//6/2001
ditetapkan. Metode pembelajaran
tentang Pedoman Penyelenggaraan
yang dikembangkan juga harus
Pendidikan dan Pelatihan Kepe-
mengarah pada upaya pemenuhan
mimpinan Tingkat III. Namun,
kebutuhan peserta dan organisasi
penyelenggaraan Diklatpim Tk.
terhadap suatu kompetensi yang
III dengan kurikulum tersebut,
sesuai dengan tingkat jabatan
oleh beberapa pihak dipandang
peserta diklat. Dalam sistem ini,
kurang berhasil meningkatkan
peserta mengikuti suatu program
kinerja organisasi. Hasil pene-
diklat dengan mata diklat yang
litian
dipandang perlu untuk menunjang
terhadap 80 alumni Diklatpim
kompetensinya. Artinya pengem-
Tk.III Angkatan 25 s.d. 34
bangan program diklat diarahkan
menyimpulkan
(kesimpulan
pada basis kompetensi, guna
keempat)
hasil
untuk menutupi competency gap
belajaran Diklatpim Tk.III belum
dari peserta diklat itu sendiri.
dapat
Struktur
organisasi secara keseluruhan,
kurikulum
disusun
Lilin
Tahun
Budiati
bahwa
meningkatkan
2001
(2012)
pem-
kinerja
secara baik dengan mata diklat
hanya bersifat individual.
yang sesuai dengan kebutuhan
inilah yang menjadi rekomendasi
untuk mencapai kompetensi yang
bahwa
diharapkan.
Diklatpim
diperlukan Tk.III
Hal
kebijakan khususnya
proses evaluasi secara keseluruhan.
67
Dalam
rangka
merespon
dan bertanggungjawab dalam
kritik tersebut dan untuk dapat membentuk
sosok
memimpin unit instansinya;
pejabat
2. Menjabarkan visi dan misi
struktural eselon III yang handal,
instansinya ke dalam program-
maka LAN telah menetapkan
program instansi;
suatu kebijakan penyelenggaraan
3. Melakukan kolaborasi secara
Diklatpim Tk.III yang inovatif,
internal dan eksternal dalam
yaitu
penyelenggaraan
diklat
mengelola program-program
yang
memungkinkan
peserta
instansi ke arah efektifitas
mampu menerapkan kompetensi
dan
yang
program;
telah
dimiliki
dari
pembelajaran di kelas. Kebijakan
efisiensi
4. Melakukan
pelaksanaan
inovasi
sesuai
penyelenggaraan Diklatpim Tk.III
bidang tugasnya, guna me-
yang inovatif yaitu dengan pola
wujudkan program-program
pembaharuan
instansi yang lebih efektif
yang
tertuang
dalam Perka-LAN No.12 Tahun
dan efisien;
2013 bertujuan mengembangkan
5. Mengoptimalkan seluruh
kompetensi kepemimpinan taktikal
potensi sumber daya internal
pada pejabat struktural eselon III.
dan eksternal organisasi
Kompetensi kepemimpinan taktikal,
dalam implementasi program
yaitu kemampuan menjabarkan
unit instansinya.
visi dan misi instansi ke dalam
Penyelenggaraan
program instansi dan memimpin
Diklatpim Tk III pada Tahun
keberhasilan pelaksanaan program
2014
tersebut, yang diindikasikan dengan
kurikulum
kemampuan dalam:
sesuai Perka-LAN No.12 Tahun
1. Mengembangkan
harus pola
menggunakan pembaharuan
karakter
2013 yang ditetapkan pada 24
dan sikap perilaku integritas
September 2013. Kondisi yang
sesuai
mendesak
dengan
peraturan
perundang-undangan
ini
mengakibatkan
dan
munculnya berbagai kesulitan
menjunjung
dalam implementasinya, misalnya:
tinggi etika publik, taat pada
(1) kurangnya sosialisasi kepada
nilai-nilai, norma, moralitas
para mentor (atasan langsung
kemampuan
68
peserta Diklatpim Tk.III), (2)
di Badan Diklat Provinsi
kurang
Jawa
mantapnya
penyiapan
Tengah,
dapat
widyaiswara dalam penerapan
meningkatkan
kompetensi
kurikulum Diklatpim Tk III pola
kepemimpinan
dalam
pembaharuan,
menyusun
yang
hanya
mengikuti Training of Fasilitator
Rancangan
Proyek Perubahan?
(TOF, sebatas memahami proses
b. Apakah keikutsertaan sebagai
pembelajaran), yang semestinya
peserta
perlu
Pola Pembaharuan Tahun
dilanjutkan
Training
of
mengikuti
Diklatpim Tk.III
Trainer
(TOT)
2014
substansi mata diklat.
Maka
Provinsi
di
Badan Jawa
Diklat Tengah,
yang menjadi pertanyaan adalah:
dapat meningkatkan kom-
Apakah Diklatpim Tk III pola
petensi kepemimpinan dalam
pembaharuan
melaksanakan
benar
tersebut
dapat
benar-
meningkatkan
Proyek
Perubahan?
kompetensi kepemimpinan taktikal peserta diklat?
Oleh sebab itu
2. Rumusan Masalah
dipandang perlu untuk dilakukan
Apakah hasil evaluasi
pengkajian tentang hasil evaluasi
peserta Diklatpim Tk. III Pola
kepemimpinan peserta Diklatpim
Pembaharuan
Tk III Angkatan I, II, III yang
peningkatan kompetensi kepe-
diselenggarakan di Badan Diklat
mimpinan taktikal?
Provinsi
Jawa
Tengah
pada
menunjukkan
Berdasarkan
Tahun 2014.
masalah
tersebut
rumusan diajukan
beberapa pertanyaan penelitian B. Identifikasi dan Rumusan
sebagai berikut: a. Apakah
Masalah
hasil
evaluasi
terhadap kemampuan peserta 1. Identifikasi Masalah
Diklatpim
a. Apakah
dengan
keikut-
sertaan
sebagai
peserta
Diklatpim
Tk.III
Tk.
III
Pola
Pembaharuan dalam merancang proyek perubahan
Pola
menunjukkan peningkatan
Pembaharuan Tahun 2014
kompetensi peserta sesuai
69
dengan indikator Penilaian
2. Manfaat
Perencanaan Inovasi? b. Apakah
hasil
praktis
dari
penelitian ini adalah sebagai
evaluasi
masukan kepada penyeleng-
terhadap kemampuan peserta
gara (dan tenaga kediklatan
Diklatpim
lainnya)
Tk.III
Pola
diklat
dalam
Pembaharuan dalam me-
evaluasi Diklatpim Tk. III
laksanakan proyek perubahan
Pola Pembaharuan.
menunjukkan peningkatan kompetensi peserta sesuai
II. TINJAUAN PUSTAKA
dengan indikator Penilaian
A. Pengembangan Sumber Daya
Manajemen Perubahan?
Manusia pada Organisasi Publik
C. Tujuan Penelitian 1. Menganalisis peserta dalam
Istilah kemampuan
(Human
Resource) ada dalam konteks
Diklatpim
Tk.III
sektor bisnis, merupakan orang-
merancang
proyek
orang yang bekerja dalam suatu
perubahan;
organisasi
2. Menganalisis peserta
SDM
kemampuan
Diklatpim
sektor
bisnis.
Sedangkan SDM dalam konteks
Tk.III
sektor
publik,
di
Indonesia
dalam melaksanakan proyek
merupakan orang - orang yang
perubahan.
bekerja dalam organisasi publik, yang pada umumnya sebagai
D. Manfaat Penelitian
PNS yang memiliki tugas utama
Hasil penelitian ini diharap-
memproduksi barang tak ber-
kan dapat memberikan manfaat,
wujud atau jasa, diistilahkan
setidaknya pada dua dimensi,
sebagai public service delivery
yaitu:
(Vandenabeele, 2007).
1. Manfaat teoritis dari penelitian
ini
adalah
Brown et.al. (2001: 14)
untuk
menyatakan : �organization cannot
mengembangkan teori tentang
function without healthy personnel�,
evaluasi diklat khususnya
yang artinya organisasi tidak
evaluasi Diklatpim Tk.III
dapat berfungsi tanpa adanya
Pola Pembaharuan;
pegawai yang sehat. Ungkapan
70
”sehat” yang dimaksudkan adalah
B. Kepemimpinan sebagai Kom-
sehat yang mencakup sehat fisik, sehat
mental/spiritual,
petensi Dasar
sehat
Menurut Handoko (2001:
moral, dan intelektualitas yang
294), kepemimpinan merupakan
tercermin
kemampuan
pada
kompetensi
seseorang
untuk
personal, yang dapat dimanfaat-
mempengaruhi orang-orang agar
kan
dalam
mengikuti
melakukan pekerjaan (Manninen
ajakannya
dan Vitalla, 2007).
keputusan
secara
maksimal
Pengembangan SDM sebagai
bimbingan dalam
atau
mengambil
tertentu.Kepemimpinan
dalam
bagian integral dari manajemen
bahasa Inggris disebut ”leader
SDM, memiliki peranan yang
ship”, berarti ”being a leader
strategis dalam kerangka pen-
power
capaian tujuan organisasi. Dalam
”qualities of leader. Rivai (2005:
arti luas, pengembangan SDM
2), kepemimpinan merupakan
secara substansi dipahami sebagai
proses
proses
menentukan organisasi, memotivasi
peningkatan
kemampuan,
potensi/
kompetensi,
dan
of
leading”
mempengaruhi
atau
dalam
perilaku pengikut untuk men-
karier seseorang. Pengembangan
capai
(development) merupakan kesem-
untuk memperbaiki kelompok
patan belajar untuk membantu
dan budayanya.
individu
dapat
berkembang
tujuan,
mempengaruhi
Kepemimpinan dapat dilihat
dalam jangka panjang. Pengem-
dari beberapa sudut pandang:
bangan dapat berupa pendidikan
1. Kepemimpinan
formal,
pengalaman
hubungan kemampuan
interpersonal, untuk
kerja,
dari
sudut
pandang pemimpin (leader)
serta
dapat
membantu
dilihat
pendekatan
dengan
”trait”
(sifat
pegawai mempersiapkan masa
bawaan dari lahir), ”style”
depan (Noe dalam Sudarmanto,
(gaya), ”skill” (keahlian);
2009: 229).
2. Kepemimpinan
dari
sudut
pandang pengikut (follower) dapat
71
dilihat
dengan
pendekatan
situasional,
b. Participating,
contingency, dan path-goal; 3. Kepemimpinan pandang
dari
hubungan
pemimpin
dan
diterapkan
pada pegawai yang memiliki
sudut
kompetensi dan bisa me-
antara
lakukan
pengikut,
tidak
pekerjaan, memiliki
tetapi
motivasi/
dapat dilihat dengan pen-
kemauan untuk melaksanakan
dekatan kepemimpinan tran-
tugas.
saksional dan kepemimpinan transformasional
c. Delegating, diterapkan bila
(Aribowo,
pegawai memiliki kompetensi
2012: 45). Terkait
dan motivasi untuk melakdengan
situasi,
sanakan tugasnya. Pemimpin
Hersey dan Blanchard (dalam
hanya mendelegasikan tugas
Ancok, 2012: 61) memperjelas
kepada pegawainya, karena
bahwa
bisa melakukan sendiri.
disebut
kepemimpinan
situasional, apabila pemimpin memperlakukan
d. Telling, dilakukan pemimpin
pengikutnya
pada saat pegawainya tidak
sesuai kematangan penggikut/
memiliki
anggota yang ditentukan oleh
motivasi.Pemimpin memberi
tingkat kompetensi dan motivasi
perintah secara rinci tentang
yang dimiliki. Pemimpin harus
pekerjaan yang harus di-
bisa memastikan apakah pengikut
laksanakan.
memiliki
dan
dan
Kepemimpinan situasional
motivasi/kemauan untuk melaku-
yang diperkenalkan Hersey dan
kan pekerjaan. Ada empat tipe
Blanchard, sebenarnya sudah ada
kepemimpinan situasional, yaitu:
dalam budaya Indonesia, yang
a. Couching/Selling, dilakukan
diperkenalkan oleh Ki Hajar
pemimpin
kompetensi
kompetensi
bila
pegawai/
Dewantara pada Tahun 1939,
anggotanya belum memiliki
bahwa
kompetensi untuk melakukan
melakukan tiga hal yaitu: Ing
suatu pekerjaan, tetapi me-
ngarso sung tulodo, Ing madyo
miliki
mangun
motivasi/kemauan.
Dengan demikian pemimpin
pemimpin
handayani.
bertindak sebagai pelatih.
72
karso,
yang
Tut
baik
wuri
Menurut
Ancok
(2012:
maju dan berkembang dalam
120), kepemimpinan transfor-
karier dan kehidupannya.
masional akan memacu muncul-
4) Motivasi yang inspirasional
nya inovasi dalam organisasi.
(inspirational
Dijelaskan oleh Bass (dalam
adalah sifat pemimpin yang
Ancok, 2012: 130-132), bahwa
memberikan inspirasi dalam
ada empat ciri kepemimpinan
bekerja, mengajak pengikut-
transformasional, yaitu:
nya untuk mewujudkan cita-
1) Pengaruh
cita bersama agar hidup dan
yang
diidealkan
(idealized influence), adalah
karya
sifat-sifat keteladanan (role
bermakna.
model)
yang
motivation)
mereka
menjadi
ditunjukkan
kepada pengikut dan sifat-
C. Pendidikan
sifat yang dikagumi pengikut
(Diklat)
dari pemimpinnya.
dan
Pelatihan
Pemim-
Menurut UNESCO (dalam
pin menunjukkan keteladanan
Tilaar, 2000: 155) ada empat
dengan beromunikasi secara
pilar
efektif dan berperilaku yang
sanaan diklat, yaitu:
mendukung visi, misi, dan
1. Learning to know (belajar
tata nilai organisasi.
yang
mendasari
pelak-
untuk mengetahui);
2) Stimulasi intelektual (intellektual
2. Learning to do (belajar untuk
stimulation) adalah pemimpin
melakukan);
yang mengembangkan kom-
3. Learning to be (belajar untuk
petensi pengikutnya dengan
menjadi diri sendiri);
cara memberikn tantangan
4. Learning to live together
dan pertanyaan agar pengikut-
(belajar dalam kebersamaan).
nya
berolah-pikir
mencari
Pada Tahun 2000 Peme-
cara baru dalam melakukan
rintah
pekerjaan.
pendidikan dan pelatihan (diklat)
3) Kepedulian secara perorangan (individual
meluncurkan
kebijakan
aparatur yaitu dengan menetap-
consideraton)
kan Peraturan Pemerintah (PP)
adalah ciri pemimpin yang
No. 101 Tahun 2000 tentang
memperhatikan
kebutuhan
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan
pengikutnya agar mereka bisa
Pegawai Negeri Sipil. Peraturan
73
Pemerintah ini sebagai pengganti
seharusnya perubahan dilaksana-
Peraturan Pemerintah sebelum-
kan
nya yaitu PP No. 14 Tahun 1994
Manajemen perubahan memahami
tentang Pendidikan dan Pelatihan
bahwa perubahan harus direncana-
Jabatan Pegawai Negeri Sipil.
kan, diorganisasikan, dipimpin,
Tujuan
dan
kebijakan
aparatur
yang
diklat
tertuang dalam
dalam
suatu
dikendalikan
organisasi.
(Walmsky
dalam Nugroho, 2013: 4).
PP No. 101 Tahun 2000 tersebut
Ditetapkannya
Peraturan
adalah: Pertama, meningkatkan
Presiden
pengetahuan, keahlian, ketram-
(Perpres-RI)No. 81 Tahun 2010
pilan, dan sikap untuk dapat
tentang Grand DesignReformasi
melaksanakan
Birokrasi
tugas
jabatan
Republik
Indonesia
2010-1025,
yang
secara profesional dengan di-
menunjukkan
landasi kepribadian dan etika
berupa SDM Aparatur, dengan
PNS sesuai kebutuhan instansi;
hasil yang diharapkan berupa
Kedua,
aparatur
SDM Aparatur yang berinte-
yang mampu berperan sebagai
gritas, netral, kompeten, capable,
pembaharu dan perekat persatuan
profesional,
dan kesatuan bangsa; Ketiga,
dan
memantapkan
melakukan
menciptakan
semangat berorientasi
area
perubahan
berkinerja
sejahtera;
maka
tinggi, LAN
sikap
dan
pengabdian
yang
pembelajaran Diklatpim Tk.III
pelayanan,
yang inovatif berupa kebijakan
pada
pengayoman, dan pemberdayaan
perubahan
desain
Perka-LAN No. 12 Tahun 2013.
masyarakat; Keempat, menciptakan kesamaan visi dan dinamika
E. Inovasi
pola pikir dalam melaksanakan
Inovasi adalah suatu bentuk
tugas pemerintahan umum dan
perubahan dari sesuatu hal, baik
pembangunan demi terwujudnya
bersifat
kepemerintahan yang baik.
demi sedikit), maupun perubahan
inkremental
(sedikit
yang radikal (McKeown dalam Ancok, 2012).
D. Manajemen Perubahan Manajemen perubahan adalah sebuah untuk
pendekatan memahami
penciptaan
Inovasi, selain suatu
produk
proaktif
(komputer, televisi, mobil, dll.),
bagaimana
dan juga bisa terjadi pada banyak
74
aspek, seperti: inovasi proses,
F. Evaluasi Kepemimpinan Sesuai dengan Perka-LAN
inovasi metode, inovasi struktur, inovasi
No. 12 Tahun 2013 pelaksanaan
pikir
evaluasi kepemimpinan peserta
(mindset), inovasi produk, dan
Diklatpim Tk. III pola pemba-
inovasi pelayanan (Ancok, 2012:
haruan, meliputi :
36-40).
- Aspek Sikap dan Perilaku,
inovasi
hubungan,
strategi,
inovasi
pola
dengan bobot penilaian 40%
Dijelaskan oleh Sherwood (dalam Ancok, 2012), bahwa
- Aspek
inovasi menuntut proses yang
dengan bobot penilaian 60%.
Kualitas
Perubahan,
panjang dan melibatkan banyak
Evaluasi olah LAN ternyata
orang dalam berbagai unit dalam
penilaian aspek Sikap dan Perilaku
organisasi.
Karenanya sebuah
(bobot 40%), serta aspek Kualitas
inovasi memerlukan sebuah peta
Perubahan (bobot 60%) kurang
proses
(road-
tepat, sehingga sejak Juli 2014
map). Ada tiga tahap dalam
diganti dengan melakukan evaluasi
proses inovasi, yaitu : mem-
kepemimpinan melalui dua tahap
produksi gagasan, mengevaluasi
penilaian yaitu Tahap Penilaian
gagasan, dan mengimplementasi-
yang pertama
kan gagasan.
Perencanaan Inovasi, dan Tahap
pengembangan
Penilain
yang
berupa Penilaian kedua
berupa
Penilaian Manajemen Perubahan (Gambar 1).
75
Evaluasi Tahap
I
kepemimpinan
(pertama)
Perencanaan
berupa
Inovasi
pada
kegiatan Seminar RPP dan Nilai
Penilaian Perencanaan Inovasi
Manajemen
(bobot 40%) mencakup empat
kegiatan Seminar Laboratorium
indikator, yaitu: Jenis perubahan
Kepemimpinan. Penilaian didapat
(10%), Cakupan manfaat peru-
dari Coach dan Narasumber,
bahan (10%), Kejelasan tahap
dengan mempertimbangan Penilaian
perubahan
Deskriptif dari Mentor/Coach.
(10%),
dan
Peta
stakeholder (10%).
Perubahan
Kualifikasi
Sedang evaluasi kepemim-
Diklatpim
pinan Tahap II (kedua) berupa
pada
kelulusan
Tk.III
mengalami
perubahan sebagai berikut:
Penilaian Manajemen Perubahan (bobot
60%)
mencakup
tiga
indikator, yaitu: Jumlah memobilisir dukungan (15%), Pernyataan dukungan (15%), dan Capaian tahap perubahan (30%). Masing-masing indikator pada
Penilaian
1. Penilaian Perencanaan
Perencanaan
Inovasi (bobot 40%)
Inovasi dan Penilaian Manajemen
Pada
Perubahan memiliki empat level
pembelajaran
Tahap II (selama 5 hari) tugas
penilaian, sebagai berikut :
Peserta
Diklatpim
Tk.III
menyusun Gagasan Proyek Perubahan dengan persetujuan Mentor
(atasan
Selanjutnya
langsung).
pada
pem-
belajaran Tahap III, setelah Peserta Diklatpim Tk.III
melakukan Benchmarking ke
dinyatakan lulus atau ditunda
Best
kelulusannya,
melihat
menyusun Rancangan Proyek
yang
Perubahan (RPP) selama dua
Nilai
hari.
hasil
dengan
penilaian
merupakan
akhir
gabungan
76
Practice,
RPP
yang
peserta
disusun
Peserta, memuat tiga kategori
15) Pembentukan Tim Efektif
dengan
16) Identifikasi Potensi Kendala/
17
item
(sesuai
pedoman LAN, Juli 2014)
Masalah
sebagai berikut: -
-
-
17) Rencana Kegiatan (Time
Gagasan Proyek Perubahan
Schedule)
(item 1 s.d. 6), disusun
Perubahan.
saat Tahap Taking Owner-
Dalam Evaluasi Kepemim-
Pelaksanaan
ship (Tahap II);
pinan Tahap I yaitu Penilaian
Rancangan Proyek peru-
Perencanaan Inovasi), penilaian
bahan (item 1 s.d. 14);
dilakukan
Acuan Pelaksanaan Proyek
Rancangan
Perubahan (item 1 s.d. 17).
(RPP). Pelaksanaan seminar RPP
Adapun masing-masing
pada
saat
Proyek
dilaksanakan
Seminar Perubahan
menjelang
akhir
item yang harus ditulis /
pembelajaran Tahap III, setelah
disusun
Peserta
pembelajaran Tahap I (on-campus)
Diklatpim Tk.III pada RPP
Diagnosis Kebutuhan Perubahan
sesuai dengan Pedoman LAN
dan pembelajaran Tahap II (off-
adalah sebagai berikut :
campus) Taking Ownership. Pada
1) Latar Belakang
saat
2) Nama Gagasan Perubahan
Diklatpim Tk.III menyajikan RPP
3) Tujuan Perubahan
selama 15 menit.
4) Manfaat Perubahan
selama
5) Ruang Lingkup Perubahan
pembahasan dan penilaian oleh
6) Persetujuan Mentor
Mentor, Narasumber, dan Coach,
7) Judul
dengan indikator: Jenis Perubahan,
8) Deskripsi
Cakupan
9) Mentor
Kejelasan Tahap Perubahan, dan
oleh
10) Project Leader 11) Milestone
seminar
30
RPP,
Selanjutnya
menit
Manfaat
Peserta
dilakukan
Perubahan,
Peta Stakeholder Perubahan (Tabel 3). Dengan demikian total waktu
(Tahapan
Kegiatan dan Capaian)
yang dibutuhkan adalah 45 menit
12) Tata Kelola Proyek
untuk setiap Peserta Diklatpim
13) Identifikasi Stakeholder
Tk.III
14) Anggaran (jika ada)
Seminar RPP.
77
dalam
melaksanakan
3) Kejelasan Tahap Perubahan (bobot 10%)
Indikator Penilaian Perencanaan Inovasi dalam Tabel 4,
4) Peta Stakeholder Perubahan
dapat dijelaskan secara rinci,
(bobot 10%)
sebagai berikut :
1) Jenis Perubahan / Inovasi (bobot 10%)
2. Penilaian Manajemen Perubahan (bobot 60%) Penilaian Manajemen
2) Cakupan Manfaat Perubahan
Perubahan dilakukan pada
(bobot 10%)
saat Seminar Laboratorium Kepemimpinan. Pada Seminar Laboratorium Kepemimpinan, Peserta
Diklatpim
Tk.III
menyampaikan hasil Laporan Proyek
Perubahan
yang
disajikan selama 15 menit paparan. Selanjutnya selama
78
30 menit dilakukan pem-
inovasi / gagasan yang
bahasan dan penilaian oleh
direncanakan / dilaksanakan.
Mentor,
Narasumber,
Coach,
dengan
dan
indikator:
Jumlah kegiatan memobilisir dukungan, dukungan,
Pernyataan dan
Capaian
perubahan (Tabel 9). Dengan demikian total waktu yang
3) Capaian Tahap
dibutuhkan adalah 45 menit
Perubahan (bobot 30%)
untuk setiap Peserta Diklatpim Tk.III dalam melaksanakan Seminar
Laboratorium
Kepemimpinan.
III.METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian
1) Jumlah Kegiatan Memobi-
Dalam penelitian ini diguna-
lisir Dukungan (bobot
kan
15%)
metode
stidi
dokumentasi
terhadap hasil evaluasi kepemimpinan peserta Diklatpim Tk. III Pola Pembaharuan Angkatan I, II, dan III Tahun
2014
di
Badan
Diklat
Provinsi Jawa Tengah. 2) Pernyataan
B. Fokus Penelitian
Dukungan(bobot 15%)
Fokus penelitian ini adalah
Merupakan dukungan dari
analisis terhadap hasil evaluasi
Stakeholder
kepemimpinan peserta Diklatpim
terhadap
Tk.
79
III
Pola
Pembaharuan
Angkatan I, II, III Tahun 2014 di Badan
Diklat
Provinsi
D. Jenis dan Sumber Data Penelitian
Jawa
Data yang dibutuhkan dalam
Tengah.
penelitian ini yaitu: data sekunder.
Adapun aspek yang relevan dengan
Data sekunder merupakan jenis data
fokus penelitian ini, meliputi :
yang
-
Kemampuan Peserta Diklatpim
atau pihak lain yang dapat di-
Tk. III dalam menyusun rancangan
manfaatkan
proyek perubahan, dengan indikator:
berkaitan dengan kegiatan penelitian.
1) Kualitas Jenis Perubahan,
Data sekunder adalah data yang
2) Kualitas Manfaat Perubahan,
sudah
3) Kualitas Kejelasan Tahap
diverifikasi untuk memperoleh data
Perubahan, dan 4) Kualitas Peta
yang
Stakeholder.
kegiatan penelitian. Dalam penelitian
Kemampuan Peserta Diklatpim
ini, data sekunder berupa: Hasil
Tk.III
rekapitulasi nilai peserta Diklatpim
-
proyek
untuk
melaksanakan
perubahan,
dimiliki oleh suatu lembaga
oleh
tersedia,
ada
peneliti
yang
yang
dipilah
relevansinya
/
dengan
dengan
Tk III Angkatan I,II, dan III yang
indikator: 1) Jumlah Kegiatan
berasal dari Petugas Pengolah Nilai
Memobilisi Dukungan, 2) Per-
Peserta
nyataan Dukungan, dan 3) Capaian
sumbernya dari Penilai saat kegiatan
Tahap Perubahan.
Seminar RPP dan Seminar Labora-
Diklatpim
Tk.III,
yang
torium Kepemimpinan. C. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di Badan Diklat
Provinsi
Jawa
E. Teknik Pengumpulan Data
Tengah,
Dalam
penelitian
ini,
sebagai penyelenggara Diklatpim
pengumpulan data dilakukan oleh
Tk.III. Alamat: Jl. Setiabudi No.
peneliti dengan teknik pengumpulan
201-A Semarang. Dipilihnya lokasi
data melalui: studi dokumentasi,
ini,
yaitu mempelajari dokumen :
dikarenakan
Badan
Diklat
Provinsi Jawa Tengah merupakan
-
Hasil rekapitulasi nilai peserta
lembaga diklat yang terakreditasi
Diklatpim Tk III Angkatan I,II,
oleh LAN untuk menyelenggarakan
dan III, yang diperoleh dari
Diklatpim Tk.III.
Petugas Pengolah Nilai;
80
-
Kertas Kerja berupa Rancangan
Selanjutnya
Proyek Perubahan (RPP), yang
kesimpulan
disusun Peserta Diklatpim Tk.III
indikator yang menjadi tolok ukur
Pola Pembaharuan Angk.I,II, dan
kompetensi
III peringkat 1, 2, dan 3, serta
Peserta Diklatpim Tk.III.
dilakukan terkait
penarikan
masing-masing
kepemimpinan
taktikal
Peserta yang ditunda kelulusannya. Dokumen diperoleh dari Petugas
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penyimpan Dokumen Hasil Tugas
A. Tahap dan Agenda Pembelajaran
Peserta Diklatpim Tk.III. -
Kertas Kerja berupa Laporan Laboratorium
Kepemimpinan
(Laporan Labpim) yang dususun Peserta Diklatpim Tk.III Pola Pembaharuan Angk.I, II, dan III peringkat 1,2, dan 3, serta Peserta yang
ditunda
kelulusannya. Adapun Tahap Pembe-
Dokumen diperoleh dari Petugas Penyimpan
Dokumen
lajaran Diklatpim Tk.III Pola
Hasil
Pembaharuan, (Gambar 2), yaitu:
Tugas Peserta Diklatpim Tk.III.
-
Tahap
I
(on-campusatau
klasikal, dilakukan selama 9
F. Teknik Analisis Data
hari): Diagnosa Kebutuhan
Dalam penelitian ini digunakan
Perubahan.
dua komponen analisis data yaitu: koleksi/pengumpulan
data
(data
-
Tahap II (off-campus atau
collection), reduksi/pengolahan data
non
(data reduction) pengajian data (data
selama 5 hari), atau disebut
display), dan penarikan kesimpulan
TahapTaking
(conclusion drawing).
Data yang
(Breakthrough I).
diperoleh
berdasarkan
kembali ke Instansi masing-
dianalisa
klasikal,
Ownership Peserta
Penilaian Perencanaan Inovasi dengan
masing
empat
Penilaian
permasalahan organisasi dan
Manajemen Perubahan dengan tiga
menentukan area perubahan,
indikator
dan
indikator, pada Angk.I, II, dan III.
81
guna
dilakukan
mencari
dengan meminta persetujuan
-
b. Agenda Diagnosa Perubahan,
atasan langsung (mentor).
dengan mata diklat: Diagnostic
Tahap III (on-campusatau
Reading (di Tahap I).
klasikal, dilakukan selama
c. Agenda
empat mata diklat: Inovasi,
Perubahan dan Membangun
Pengembangan Potensi Diri,
Tim. Menjelang berakhirnya
Budaya Kerja dalam Efektivitas
Tahap III ini dilaksanakan
Kepemimpinan, dan Bench-
Seminar Rancangan Proyek
marking ke Bestpractice (di
Perubahan (dilakukan Penilaian
Tahap III).
Tahap IV
d. Agenda Tim Efektif, meliputi
(off-campusatau
dua mata diklat: Membangun
non-klasikal, selama 60 hari):
Tim Efektif dan Jejaring
Laboratorium kepemimpinan
Kerja (di Tahap III).
(Breakthrough II). Peserta
-
meliputi
17 hari):Merancang Proyek
Perencanaan Inovasi). -
Inovasi,
e. Agenda Proyek Perubahan,
mengimplementasikan
meliputi mata diklat :
Rancangan Proyek Perubahan.
-
Penjelasan Proyek Perubahan (di Tahap I);
Tahap V (on-campus, selama 2 hari): Evaluasi. Pada hari
-
Merancang Proyek Peru-
pertama dilaksanakan Seminar
bahan, Seminar Rancangan
Laboratorium Kepemimpinan
Proyek Perubahan, dan
(dilakukan
Pembekalan Implementasi
Penilaian
Proyek
Manajemen Perubahan).
Perubahan
(di
Tahap III). -
Pada Tahap I, III, dan V
Seminar
Laboratorium
(on-campus), peserta Diklatpim
Kepemimpinan dan Evaluasi
Tk.III Pola Pembaharuan dibekali
(di Tahap V).
lima agenda, yaitu : Masing - masing agenda
a. Agenda Self Mastery (Penguasaan Diri), meliputi
yang terdiri dari beberapa mata
dua mata diklat: Integritas
diklat tersebut disajikan kepada
dan Wawasan Kebangsaan
peserta Diklatpim Tk.III dengan
(di Tahap I).
metode: 1) ceramah oleh para
82
pakar atau widyaiswara yang
dan III (Eselon III Pemerintah
kompeten,
yaitu
Kab/Kota) di Badan Diklat Provinsi
yang
Jawa Tengah berlangsung sejak
membantu proses pembelajaran,
April s.d. Agustus 2014. Setelah
3) Benchmarking ke Bestpractice
selesainya Seminar Laboratorium
yaitu berkunjung pada organisasi
Kepemimpinan, dilaksanakan rapat
yang memiliki keunggulan untuk
nilai yang dihadiri:
diadopsi dan diadaptasikan. Di
-
2)
berkunjung
visitasi
ketempat
Kepala Badan Diklat Provinsi
tahap akhir pembelajaran yaitu
Jawa Tengah, selaku Pimpinan
Tahap Evaluasi, peserta menyampai-
rapat;
kan
laporan
hasil
proyek
-
perubahan dan mempresentasi-
Penilai/penguji yaitu: Coach dan Narasumber;
kan dalam Seminar Laborato-
-
rium Kepemimpinan.
Kepala Bidang Kepemimpinan dan Kepala Sub Bidang Kepe-
Adapun pada Tahap II
mimpian Menengah dan Peme-
(Breakthrough I) dan Tahap IV
rintahan Daerah;
(Breakthrough II) off-campus,
- Panitia pengolah nilai.
peserta melakukan kegiatan di
Adapun hasil keputusan rapat
Instansi masing-masing, dengan
nilai yang dilaksanakan pada tanggal
bimbingan
22 Juli 2014 (Angk.I, II)
Mentor
(secara
dan
langsung), dan Coach (meng-
tanggal 7 Agustus 2014 (Angk.III)
gunakan teknologi komunikasi
nampak pada Tabel 12.
dan informasi berbasis elektronik). Apabila menemui kesulitan yang mendalam,
Peserta
Diklatpim
Tk.III dapat meminta nasehat/ arahan kepada Consellor.
B. Hasil Penilaian Diklatpim Tk.III Pelaksanaan Diklatpim Tk.III Angk. I (Eselon III di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah), II (Eselon III Pemerintah Kab/Kota),
83
Lulus
dan
hanya
diberi
Surat
Keterangan Telah Mengikuti Diklatpim TK.III (Sertificate of Attendacy). VI. PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan analisis data hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa evaluasi
Kepemimpinan
Peserta
Diklatpim Tk.III Angk. I, II, dan III Peserta Diklatpim Tk.III Angk.I,II,
dari
total
dan III dengan total 90 peserta,
dinyatakan lulus sebanyak 81 peserta
dinyatakan
(90%), dan yang dinyatakan ditunda
lulus 90% (81 peserta) dan ditunda
kelulusan ada 9 peserta (10%).
kelulusan 10% (9 peserta).
Setelah diberi kesempatan kepada sembilan
peserta
peserta
kelulusannya
90
yang
untuk
orang,
ditunda
melakukan
perbaikan, dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan maksimal 60 hari, yang bersangkutan telah berhasil mendapatkan STTPP. Berdasarkan
kualifikasi
Penilaian pada Angk.I, II, dan
kelulusan (yang lama), nilai rata-rata
III tersebut, masih menggunakan
Kompetensi Kepemimpinan Taktikal
kualifikasi kelulusan dengan nilai
peserta Diklatpim Tk.III Angk.I, II,
lulus 51 – 100, dan nilai ditunda
dan III adalah 68,24 kualifikasi
lulus < 51. Kebijakan LAN, bagi
Cukup Memuaskan (64,0 - 75,0).
yang dinyatakan ditunda lulus, diberi
Secara jelas dapat diuraikan sebagai
kesempatan
berikut:
dan/atau perubahan,
memperbaiki pelaksanaan selama
dua
RPP proyek
1. Kompetensi
Kepemimpinan
bulan.
peserta Diklatpim Tk.III Angk.I,
Apabila setelah dua bulan belum ada
II, dan III secara rata-rata ada
perbaikan, maka dinyatakan Tidak
peningkatan kompetensi dalam
84
-
Perencanaan Inovasi (nilai rata-
Capaian Tahap Perubahan dengan
rata 65,44) kualifikasi Cukup
nilai rata-rata 71,78 (kualifikasi
Memuaskan. Hal ini terlihat dari
Cukup Memuaskan).
nilai indikator: -
Jenis Perubahan dengan nilai
B. SARAN
rata - rata 64,88 (kualifikasi
-
-
-
2.
Berdasarkan
pada
simpulan
Cukup Memuaskan);
tersebut dapat disarankan hal-hal
Cakupan Manfaat Perubahan
sebagai berikut:
dengan nilai rata-rata 66,28
1.
Pada
Penilaian
Perencanaan
(kualifikasi Cukup Memuaskan);
Inovasi, indikator Jenis Inovasi
Kejelasan Tahap Perubahan
mencapai nilai terendah dibanding-
dengan nilai rata - rata 65,45
kan indikator yang lain, oleh
(kualifikasi Cukup Memuaskan);
sebab itu kepada para Coach
Peta Stakeholder dengan nilai
disarankan lebih membangkitkan
rata - rata 65,15 (kualifikasi
peserta untuk memilih jenis-jenis
Cukup Memuaskan).
inovasi yang merupakan gagasan
Kompetensi Kepemimpinan peserta
baru peserta mengingat sebagian
Diklatpim Tk. III Angk. I, II, dan
besar peserta hanya memilih
III
jenis
secara
rata
-
rata
ada
peningkatan kompetensi dalam Manajemen
Perubahan
inovasi
dari
replikasi
dengan modifikasi.
(nilai
2.
Pada
penilaian
rata - rata 71,04) kualifikasi
Perubahan,
Cukup Memuaskan.
Kegiatan
Hal ini
Manajemen
indikator untuk
Jumlah
Memobilisasi
terlihat dari nilai indikator:
Stakeholder
-
Jumlah Kegiatan Memobilisir
terendah dibandingkan indikator
Dukungan dengan nilai rata-
yang lain, untuk itu disarankan
rata 70,13 (kualifikasi Cukup
kepada Coach agar mendorong
Memuaskan);
peserta
lebih
Pernyataan Dukungan (dari
analisis
stakeholder
Stakeholder)
mampu
menciptakan
-
dengan
nilai
rata-rata 71,22 (kualifikasi
kegiatan
Cukup Memuaskan);
stakeholder.
85
mencapai
untuk
tajam
nilai
dalam sehingga banyak
memobilisasi
3. Kepada para mentor disarankan
DAFTAR PUSTAKA
lebih meningkatkan peranannya,
A.Buku Referensi
baik diminta atau tidak diminta
Ancok, Djamaluddin. 2012. Psokologi Kepemimpinan & Inovasi. Erlangga, Jakarta. Aribowo, Prasetyo. 2012. Kepemimpinan Kepala Daerah dan Reformasi Birokrasi. Disertasi, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Budiati, Lilin. 2012. Evaluasi Persepsi Tentang Kompetensi dan Pendayagunaan Alumni Pendidikan dan Pelatihan Tingkat III Provinsi Jawa Tengah (Hasil Penelitian), Semarang. Handoko, T. Hani. 1997. Manajemen. BPFE, Yogyakarta. Lembaga Administrasi Negara, 2014. Panduan Taking Ownnnership dan Laboratorium Kepemimpinan Diklat Kepemimpinan Tk.II. Jakarta. Manninen, Ritva, L. and Riitta Vitala. 2007. Competence Management and Human Resource Development, A Theoritical Framework for Understanding The Practices of Modern Finnish Organization. Publication Series, Research, Edita, Helsinki, HAAGA-HELIA, Publisher. Nugroho, Riant. 2013. Change Management untuk Birokrasi, Strategi Revitalisasi Birokrasi. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, dari Teori ke Praktik. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Sudarmanto. 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. Teori, Dimensi
oleh Peserta,agar Peserta dapat mengimplementasikan RPP dengan baik dan lancar sehingga dapat meningkatkan kinerja organisasi. 4. Kepada penyelenggara disarankan untuk memilih lokasi benchmarking yang benar - benar memiliki banyak best practice (praktik terbaik) sehingga menginspirasi
peserta
untuk
me-
munculkan jenis inovasi yang baru. 5. Kepada
para
widyaiswara
disarankan untuk terus belajar meningkatkan
kompetensinya
terkait dengan materi diklat yang diajarkan kepada peserta Diklatpim Tk.
III
pola
pembaharuan,
sehingga benar - benar memberi bekal
cukup
dalam
kepada
menyusun
peserta
RPP
dan
melaksanakan proyek perubahan. 6. Kepada para Narasumber disarankan untuk lebih banyak memberikan masukan pada saat Seminar RPP, sehingga untuk
membantu
peserta
menyempurnakan
RPP
agar dapat dilaksanakan dengan baik pada saat masuk tahap Laboratorium Kepemimpinan. ------------------------------
86
Pengukuran, dan Implementasi dalam Organisasi. Tilaar, H.A.R. 2000. Sistem Pendidikan
University of Delaware, Newark, Delaware, USA,31st May-2nd June.
Nasional. Jakarta.
C. Peraturan
Trihadi, Sudarwaji Edi Yuwono. 2003. Pengaruh Diklat Kepemimpinan dan Karakteristik Pejabat Terhadap Kinerja dan Pengembangan Karir Pejabat Struktural Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (Tesis). Program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Jakarta.
Undang-Undang
No. 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara. Peraturan Presiden - RI No. 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 20102015. Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil. Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1994 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (tidak berlaku lagi). Peraturan Kepala -Lembaga Administrasi Negara No.12 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan danPelatihan Kepemimpinan Tingkat III. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 540/XIII/10/ 6/2001 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III (tidak Berlaku lagi). --------------------------
B. Jurnal Brown Lissano, Anne Laflond, and Kate Macintyre. 2001. Mearurring Capacity Building. University of Nort Carolina at Chapel Hill. www.cpc.unc.edu/ measure, downlowded 23, July, 2008. Vandenabeele, Wouter. 2007. Leadership Promotion of Public Values: Public Service Motivation as a Leadership Strategy in The Public Sector, In The Leading The Future of The Public Sector. The Third Tans - Atlantic Dialogue,
87
PUISI : MEDIUM PEMBELAJARAN Oleh: Wardjito Soeharso Abstrak Puisi adalah sekumpulan kata yang indah dan bermakna. Indah karena kata-kata yang dipakai melalui proses seleksi ketat untuk mendukung maknanya. Pemilihan kata atau diksi menjadi sesuatu yang mutlak. Diksi menggambarkan ritme, rima, dan perasaan. Itulah sebabnya, diksi menjadi perhatian utama penulisnya, si penyair. Sedang makna adalah gagasan penyairnya yang disampaikan kepada pembaca atau penikmatnya. Tautan antara indah dan makna, antara diksi dan isi, yang diolah sedemikian rupa, membentuk entitas puisi yang utuh. Dalam konteks komunikasi, gagasan dan perasaan, adalah pesan atau message, yang disampaikan komunikator kepada komunikan. Menurut Harold D. Laswell komunikasi efektif dipahami melalui formula who says what in which channel to whom with what effect. Model komunikasi ini disebut komunikasi linear atau komunikasi konvergen, yang menempatkan komunikator sebagai pihak yang berinisiatif membangun empati kepada komunikan. Model komunikasi Laswell kemudian dikembangkan oleh David K. Berlo dengan model Komunikasi Diskrit (Discreet Communication). Menurut Berlo, untuk membangun empati, komunikator harus menyesuaikan dirinya dengan komunikan, paling tidak menyangkut empat hal: tingkat pendidikan, budaya, agenda, dan interest. Selanjutnya komunikator juga harus mampu merekayasa pesansedemikian rupa agar pesan menjadi semakin menarik perhatian komunikan. Oleh karena itu, puisi dapat dipakai sebagai medium alternatif dalam pembelajaran. Puisi berisi pesan sarat nilai etika dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran, terutama untuk materi yang terkait dengan pemahaman nilai dan pembentukan karakter, seperti pemberantasan korupsi, integritas, wawasan kebangsaan, kecerdasan emosi, dan yang sejenisnya. Tesis tentang puisi sebagai pesan dalam konteks komunikasi dan dapat dimanfaatkan sebagai medium alternatif dalam pembelajaran itu, secara konseptual teoritis didiskusikan dalam karya tulis ini. Kata-kata kunci: puisi, komunikasi, linear, konvergen, divergen, pesan, medium, pembelajaran.
esteem-penghargaan/ kehormatan,
I. PENDAHULUAN
sampai aktualisasi diri-berprestasi
A. Latar Belakang Abraham H Maslow dengan
(dalam Burton, 2012).
teorinya yang sangat terkenal The Hierarchical
adalah
mahluk
Human
sosial, sehingga secara alamiah
Being menyebutkan kebutuhan
dan naluriah, dia selalu butuh
manusia terbagai dalam lima
orang
kategori, dari mulai kebutuhan
Manusia
fisik,
sosial-
hidup secara soliter, menyendiri,
berkelompok/ berkomunikasi, self
karena dia akan merasa sepi.
rasa
Needsof
Manusia
aman,
88
lain
dalam
tidak
akan
hidupnya. mampu
Itulah sebabnya, semakin banyak
Karena menyangkut pikiran
mengenal dan dikenal oleh orang
dan
lain,
bukanlah aktivitas yang sederhana.
seseorang
akan
merasa
hidupnya menyenangkan.
Luft
merupakan kegiatan yang sangat
Harrington
kompleks dan rumit. Tidak mudah
Ingham, The Jo-Harry Window,
menyampaikan pikiran agar orang
bahwa perasaan cemas dan takut
lain dengan cepat dan mudah
itu
memahaminya. Oleh karena itu,
hanya
ketidaktahuan
dan
berkomunikasi
Boleh dikata, berkomunikasi justru
Hal ini sejalan dengan teori Joseph
perasaan,
bersumber belaka.
dari Selama
diperlukan
pengetahuan
dan
seseorang itu tahu dan mengenal
keterampilan
dengan baik lingkungannya, dia
manusia mampu berkomunikasi
akan merasa aman, tenteram, dan
dengan baik.
damai. Sebaliknya, di mana dia
tersendiri
agar
Berkomunikasi adalah berbagi
tidak tahu dan tidak mengenal
pikiran
lingkungannya, dia akan merasa
konteks komunikasi pikiran dan
tidak
perasaan itu sering disebut sebagai
nyaman
(wikipedia.org/
wiki/Johari_window).
dan
perasaan.
Dalam
pesan atau message. Ya, apa pun
Bertitik tolak dari kebutuhan
bentuknya, pesan atau message
sosial dan rasa ingin tahu itulah,
itu isinya selalu pikiran dan
manusia mengembangkan komuni-
perasaan.
kasi sebagai alat untuk ber-
Untuk menyampaikan pikiran,
interaksi. Berkomunikasi pada
manusia perlu bahasa. Untuk
dasarnya adalah aktivitas manusia
menyampaikan perasaan manusia
dalam
perlu gestures. Perasaan atau emosi
menyampaikan
pikiran
dan perasaan kepada pihak lain,
berfungsi
dengan memanfaatkan simbol-
pikiran. Artinya, pikiran yang
simbol tertentu. Simbol di sini
disampaikan akan lebih menarik
dapat
untuk
dan lebih mudah ditangkap dan
menyampaikan pikiran dan gestures-
dipahami oleh pihak lain bila
body language ((gerakan anggota
pikiran itu dibungkus dengan
badan)
perasaan atau emosi yang tepat.
berupa
untuk
bahasa
menyampaikan
perasaan atau emosi.
89
untuk
memperkuat
Untuk memperkuat pikiran
komunikator yang hebat harus
dengan emosi itulah, manusia
menguasai bahasa dengan baik,
memanfaatkan ekspresi wajah
harus mampu merekaya bahasa
dan gerak gerik tubuh dalam
sedemikian rupa agar mampu
menyampaikan pikiran-pikirannya.
menyampaikan makna (ide dan
Yang terjadi kemudian adalah,
gagasan) secara mudah dan jelas
ketika seseorang bicara, tubuhnya
untuk dimengerti dan dipahami
ikut bergerak menguatkan isi
oleh komunikannya (Berlo dalam
pembicaraannya.
Arifin, 1988).
mampu
Orang
memanfaatkan
yang gerak
Setiap orang memiliki cara
gerik tubuhnya ketika berbicara
dan gaya sendiri dalam merekayasa
disebut
bahasa
sebagai
orang
yang
untuk
menyampaikan
ekspresif dan komunikatif. Sedang
gagasannya. Karya tulis ini ingin
orang yang tidak banyak me-
mengaji puisi sebagai medium
manfaatkan
ketika
untuk menyampaikan ide dan
bicara disebut orang yang datar
gagasan itu. Artinya, gagasan
dan tidak komunikatif.
akan
tubuhnya
lebih
menarik
bila
Karena pikiran itu hanya
disampaikan dengan sentuhan
bisa disampaikan dengan bahasa,
emosi, berupa pemilihan kata-
maka bahasa menempati posisi
kata yang tepat dan indah untuk
sangat penting dalam komunikasi.
mendukung maknanya.
Tanpa bahasa manusia sangat sulit untuk menyampaikan pikiranpikirannya.
Hanya
B. Identifikasi Masalah
dengan
Untuk membuktikan bahwa
menguasai bahasa manusia mampu
puisi
berkomunikasi dengan baik.
sebagai
mempunyai medium
kekuatan komunikasi,
Bahasa sendiri adalah suatu
tentunya pendekatan teoritik dari
sistem yang hidup dan ber-
disiplin ilmu komunikasi dapat
kembang mengikuti perkembangan
menjelaskan dengan gamblang.
budaya
Dalam
pemakainya.
Sebagai
komunikasi,
dikenal
medium untuk berkomunikasi,
adanya lima unsur yang selalu
bahasa menjadi sangat lentur di
muncul dalam setiap aktivitas
tangan
komunikasi. Kelima unsur itu
pemakainya.
Seorang
90
adalah : komunikator, komunikan,
karya tulis ini mengaji secara
pesan,
selintas puisi sebagai medium
saluran
(media),
dan
feedback (respon).
komunikasi.
Dengan
dikemas
Dalam konteks komunikasi
dalam format puisi, pesan yang
efektif Harold D Laswell, lima
disampaikan akan menjadi lebih
unsur
kuat, lebih mudah, bahkan lebih
itu
dinyatakan
dalam
sebuah formulasi yang sangat
menarik
terkenal, yaitu: who says what in
dimengerti, dan dipahami, oleh
which channel to whom with
komunikan.
what effects (Laswellâ&#x20AC;&#x2122;s Model of
yang berisi konsep nilai yang
Communication,
kaku tentang hukum dan korupsi,
http://en.wikipedia.org). Menurut
bisa saja akan lebih mudah
Laswell, efektivitas komunikasi
dicerna oleh peserta Diklat ketika
dapat diukur dari feedback (respon)
diberikan dalam bentuk puisi
komunikan
yang enteng dan cair.
setelah
menerima
untuk
ditangkap,
Misalnya,
pesan
pesan dari komunikator. Teori komunikasi efektif klasik, melihat
C. Tujuan
effects melalui respon komunikan dalam
lima
tahapan
the
ditulis dengan tujuan tertentu.
hierarchy of effects (Kaeppler,
Salah satu tujuannya adalah agar
2008), yakni attention (perhatian),
gagasan penulisnya sampai pada
interest
pembaca
(ketertarikan),
-
Semua karya tulis tentu
desire
(masyarakat)
dan
(minat, hasrat), decision (keputusan,
selanjutnya masyarakat member-
sikap), dan action (perilaku).
kan respon terhadap gagasannya
Pertanyaan yang muncul
itu. Di samping itu, karya tulis
kemudian adalah dapatkah puisi,
diharapkan juga dapat merangsang
sesuai pendekatan teori komunikasi
pembacanya agar ikut berpikir
(Laswell dan Berto), dianggap
dan
sebagai medium alternatif yang
gagasannya untuk mengembang-
cukup menarik untuk pembaca
kan diskusi lanjut secara lebih
atau penikmatnya?
kreatif.
Dari
pendekatan
kemudian
memberikan
teoritik
Dalam berkomunikasi, pesan
disiplin ilmu komunikasi itu,
tidak harus disampaikan secara
91
formal, walau dalam suasana
D.1. Manfaat
untuk
Dunia
yang relatif formal sekali pun.
Akademik
Puisi sebagai salah satu alternatif
Karya tulis ini dapat menjadi
model pesan dapat dipakai untuk
sumbangan
menyampaikan berbagai pesan
terhadap perkembangan ilmu
dengan respon pengaruh yang
pengetahuan. Stimulus and
bisa saja lebih kuat dibandingkan
response adalah bagian dari
bila
metode penelitian
diberikan
dengan
cara
formal seperti yang sudah biasa.
pemikiran
dalam
ilmu komunikasi. Melihat
Secara kelembagaan, karya
kualitas hubungan antara
tulis ini diharapkan dapat menjadi
komunikator
pemicu menguatnya keinginan
komunikan (penyair dengan
membangun budaya menulis di
khalayak) merupakan sisi
lingkungan profesi kediklatan.
menarik yang tak pernah
Selama
diberikan
basi untuk diskusi. Oleh
bahwa tradisi akademik itu masih
karena itu, karya tulis ini
rendah dan perlu terus menerus
diharapkan dapat menambah
dibangun (Soeharso dalam Jurnal
wawasan, menjadi referensi,
Diklat Aparatur, 2008). Melalui
dan
karya tulis ini, profesi bidang
stimulus bagi penulis lain
kediklatan
untuk membuat karya ilmiah
ini
kritik
semakin
dinamis
dengan banyaknya karya tulis yang
muncul
diskusi
sebagai
untuk
dengan
menjadi
semacam
yang serupa.
bahan
pengembangan
D.2. Manfaat
wawasan dan cakrawala berpikir
Diklat
professional.
Tengah
untuk
Badan
Provinsi
Jawa
Karya tulis ini dapat memD. Manfaat Karya
berikan tulis
memberikan
ini
diharapkan
manfaat
alternatif
bagi
Widyaiswara dalam melihat
kepada
problematika
berbagai pihak yang terkait.
keilmuan,
terutama pemilihan tema untuk karya tulis ilmiah. Tema - tema humaniora
92
masih sangat jarang dilirik,
Pendidikan dan Pelatihan.
karena referensi yang relatif
Materi
terbatas dalam bidang ini.
berkaitan dengan pemba-
Bidang humaniora sangat
ngunan nilai dan karakter,
kaya
tematik
seperti integritas, wawasan
kemanusiaan dengan segala
kebangsaan atau pilar-pilar
dimensinya. Sastra dan puisi
kebangsaan, pengembangan
pada khususnya memang
potensi diri, kesehatan mental
belum menjadi medium yang
spiritual, akan lebih menarik
biasa dipakai untuk meng-
dan ekspresif bila disisipi
ekspresikan gagasan dalam
dengan puisi-puisi tematik
berkomunikasi. Padahal, bila
yang relevan dengan materi.
ditulis dengan serius, puisi
Memahami dan menghayati
berpotensi menjadi medium
puisi dapat memunculkan
yang cukup efektif untuk
suasana kontemplatif, ber-
menyampaikan pesan.
pikir lebih dalam dan lebih
Puisi
tajam,
dengan
sebagai
medium
-
materi
ketika
yang
melihat
komunikasi untuk pembela-
berbagai
persoalan
yang
jaran juga masuk dalam
diangkat
sebagai
bahan
kurikulum pembelajaran di
diskusi. Di samping itu,
Sekolah Lanjutan (SMP dan
pembacaan
SMA).
guru
gaya dan intonasi yang khas
menerapkan
dan unik, merupakan tontonan
kurikulum, terutama untuk
yang memberikan hiburan
menanamkan nilai - nilai
tersendiri bagi peserta.
yang baik kepada siswa
Karya tulis ini diharapkan
(elissuaidahmedia.wordpre
mampu memberikan rang-
ss.com)
sangan kepada Widyaiswara
Dalam konteks yang sama,
untuk
mestinya puisi juga dapat
eksplorasi terhadap puisi
dimanfaatkan sebagai medium
sebagai medium berkomuni-
pembelajaran orang dewasa,
kasi dalam proses pelaksanaan
seperti di Lembaga-lembaga
pendidikan dan pelatihan.
Dan
diharapkan
para
93
puisi dengan
mulai
melakukan
sesuatu, atau sekedar suasana
E. Pendekatan Teoritis Puisi secara definitif dimaknai sebagai
rangkaian
batin
kata-kata
atau
emosi
(Soeharso,
2008)
indah bermakna. Ada tiga hal
Karena makna itu diseleksi
yang perlu dipahami dalam puisi.
dari kata-kata yang indah, maka
Pertama,
kata-kata,
puisi bisa menjadi pesan yang
menunjukkan bila puisi adalah
sangat kuat kepada pembacanya.
rangkaian atau kumpulan kata-
Puisi adalah pesan atau message
kata yang disusun sedemikian
yang
rupa
membentuk
komunikasi. Sesuai dengan teori
konfigurasi kata-kata yang khas,
diskrit dari David K Berlo, yang
spesifik, yang sering disebutkan
menjelaskan proses komunikasi
sebagai tipologi dalam puisi.
efektif dari aspek analisis unsur-
Kedua,
menunjukkan
unsur yang membangun terjadinya
bahwa rangkaian kata-kata itu
aktivitas komunikasi, salah satu
memiliki keindahan. Indah dalam
unsur
puisi menunjukkan setiap kata
efektifnya
yang
proses
adanya rekayasa terhadap pesan
pemilihan yang sangat cermat.
atau message sebelum disampaikan.
Keindahan itu tampak pada rima
Rekayasa itu bisa dilihat dari
yang membangun harmonisasi
berbagai sudut pandang. Salah
fonem atau bunyi sekaligus esensi
satunya adalah merekayasa pesan
makna dari kata itu sendiri.
dengan
Pemilihan kata untuk membangun
keindahan dan emosional seperti
keindahan ini merupakan salah
yang ada dalam puisi. Jadi
satu kekuatan utama, yang dalam
mengikuti teori dari Berlo ini,
penulisan puisi disebut sebagai
puisi bisa dikategorikan sebagai
diksi. Dan yang ketiga, makna,
bagian dari rekayasa pesan untuk
menunjukkan
kata-
memperkuat pesan itu sehingga
kata yang terbangun dalam format
memberikan efek lebih pada
konfigurasi puisi memberikan
pembacanya
makna pada pembacanya. Makna
dan memaknai pesan itu (dalam
itu bisa saja berupa ide, gagasan,
Arifin, 1988)
rangkaian
sehingga
indah,
dipakai
melalui
rangkaian
pemikiran, bahkan cerita tentang
94
efektif
yang
dalam
konteks
signifikan
komunikasi
memberikan
dalam
untuk adalah
sentuhan
menerima
Kehebatan medium
puisi
sebagai
komunikasi
sudah
sedangkan
emosi
/
perasaan
muncul dalam bentuk ekspresi
banyak dipakai orang. Penyair
dan
Wiji Thukul misalnya, di era
Fungsi
reformasi pada awal tahun 2000-
memperkuat
an, sangat terkenal dengan puisi
Gagasan akan lebih kuat, lebih
satu barisnya: Hanya ada satu
cepat dan lebih mudah diterima
kata, Lawan!. Karena puisi-puisi
dan dipahami bila dibungkus
perlawanannya,
penyair
dengan emosi yang tepat. Dan
akhirnya raib, hilang entah ke
puisi sebagai bentuk pesan yang
mana, sampai hari ini tidak lagi
berisi gagasan dan dibungkus
terlacak jejaknya. Juga, Presiden
dengan emosi berupa keindahan
Amerika Serikat, John F Kennedy
kata - kata terseleksi, tentu
suatu saat pernah berkata: “If
menjadi medium yang sangat
more politicians knew poetry,
kuat untuk berkomunikasi.
sang
bahasa
tubuh
emosi
(gesture).
sesungguhnya
ide
/
gagasan.
and more poets knew politics, I
Apa yang pernah digagas
am convinced the world would
oleh Arief Budiman dan Ariel
be a little better place to live.”
Heryanto sejak tahun 1984, yang
(Address Harvard 1956). Kata-
sangat terkenal dengan idiom
kata JFK ini sering disitir
sastra kontekstual, bahwa sastra
dalam bahasa Indonesia menjadi :
tidak
“kalau politik itu kotor, puisi
situasi kondisi terkini dari proses
yang akan membersihkannya”
penciptaannya. Sastra harus terlibat
(http://harvardmagazine.com/201
dengan jaman di mana dan kapan
1/05/john-f-kennedy/)
dia berada. Sastra harus menyuarakan
Mengapa
puisi
memiliki
dapat
terlepas
dengan
pikiran kritis dari masyarakatnya.
kekuatan hebat sebagai medium
Sastra
komunikasi? Komunikasi adalah
konsep “kagunan” berasas manfaat,
aktivitas manusia dalam me-
jelas Romo Mangun (Heryanto,
nyampaikan (transfer) gagasan
1984).
dan atau emosi/perasaan kepada pihak
lain.
Gagasan
harus
mengedepankan
Berangkat dari pemikiran
muncul
bahwa sastra itu perlu konteks-
dalam bentuk simbol bahasa,
tual inilah, puisi juga perlu
95
kontekstual. Dalam arti puisi
contoh puisi yang menarik untuk
menjadi
me-
mengkomunikasikan pesan-pesan
nyampaikan pesan - pesan yang
tertentu itu akan menjadi ilustrasi
kontekstual dengan kebutuhan
yang tak kalah menarik dalam
jaman,
tulisan ini.
medium
untuk
untuk
berkomunikasi
dengan publik. II. SEKILAS TENTANG PUISI F. Metodologi Alur Pikir
Puisi adalah salah satu karya sastra
Karya tulis ini memakai pendekatan
teoritis
lalu sebagai medium berekspresi. Di
dalam melihat fenomena faktual.
Indonesia puisi juga sudah dikenal sejak
Artinya apa yang ada dan terjadi
lama, dan sampai sekarang sudah
secara faktual dapat dijelaskan
mengalami banyak perkembangan, baik
atau dihubungkan dengan referensi
dari bentuk (format) maupun isi. Sastra
teori atau gagasan pemikiran dari
lama Indonesia mengenal puisi dalam
para ahli disiplin ilmu tertentu.
bentuk
Puisi
referensi
yang sudah dikenal sejak berabad-abad
sebagai
medium
terhadap
yang
dipakai
oleh
pemuka-pemuka adat dalam upacara
komunikasi dengan segala bentuk pengaruhnya
mantra
atau ritual tertentu.
publik
Di sini tidak akan diulas lebih jauh
ternyata dapat dijelaskan atau
sejarah
dihubungkan dengan beberapa
gambaran bahwa ketika kita berbicara
teori atau gagasan pemikiran dari
tentang puisi, kita tak pernah lepas
para ahli dari disiplin ilmu
mencari
komunikasi.
Indonesia lama dengan puisi Indonesia
puisi.
Sekedar
hubungan
memberikan
antara
puisi
Berangkat dari pendekatan
modern. Puisi Indonesia lama seperti
inilah, karya tulis ini mencoba
syair, gurindam, pantun, talibun, soneta,
menjelaskan atau menghubungkan
adalah puisi lama yang formatnya sudah
gaya berkomunikasi lebih kreatif
standar dengan
dengan pemanfaatan puisi sebagai
Misalnya, ada rima atau persajakan
medium berkomunikasi untuk
yang mengatur bunyi fonem pada setiap
menyampaikan
secara
akhir baris dalam bait-baitnya; juga
lebih menarik kepada publik.
jumlah baris dari setiap bait, dan jumlah
Sudah barang tentu, contoh-
bait dari seluruh puisi itu sendiri.
pesan
96
aturan-aturan baku.
Berikut adalah contoh puisi ber-
Rumah kecil paranya lima, Tempat menyalai ikan kerici; Alahai Encik saya bertanya, Berapakah harga intan di sini? Tali kail panjangnya lima, Akan pengail ikan tenggiri; Tujuh tahil sekati lima, Itulah harga intan di sini. (Seribahasa.com; 13.09.2014; 08:50)
bentuk soneta dengan format baku itu. GEMBALA (Muhammad Yamin) Perasaan siapa ta'kan nyala (a) Melihat anak berelagu dendang (b) Seorang s aja di tengah padang (b) Tiada berbaju buka kepala (a)
Berbeda dengan puisi Indonesia
Beginilah nasib anak gembala (a) Berteduh di bawah kayu nan rindang (b) Semenjak pagi meninggalkan kandang (b) Pulang ke rumah di senja kala (a)
modern, dalam perkembangannya sudah mengabaikan bentuk atau format dan isi. Puisi
Indonesia
modern
lebih
mengutamakan pada aspek estetika
Jauh sedikit sesayup sampai (a) Terdengar olehku bunyi serunai (a) Melagukan alam non molek permai (a)
bahasa untuk membangun makna yang kuat. Bait, baris, rima atau sajak, sama sekali sudah diabaikan. Puisi benar-
Wahai gembala di segara hijau (a) mendengarkan puputmu menurutkan kerbau (a) Maulah aku menurutkan dikau (a) (Website Puisi Indonesia, 13.09.2014; 08:34)
benar
menjadi
media
ekspresi
penulisnya untuk menyampaikan ide dan gagasan secara total. Puisi berikut dapat menjadi contoh puisi Indonesia modern.
Inilah contoh puisi soneta. Jumlah baitnya tetap empat, jumlah barisnya
PANGGUNG HIBURAN (Wardjito Soeharso)
tetap empat belas, rima atau sajak di tiap akhir baris tetap. Jadi, siapa pun yang
Hiburan rakyat Melihat pelawak Bergaya koplak Lupa sesaat Beban berat Dipikul pundak
akan membuat puisi soneta, harus mengikuti aturan baku tersebut. Begitu pula dengan puisi lama berbentuk pantun, bentuk atau formatnya juga sudah baku. Di bawah
Hiburan pejabat Melihat uang Dibawa rekanan Pengganti tandatangan Lupa sesaat Jaga martabat Menjelma bangsat
ini contoh puisi pantun melayu lama yang isinya bersahutan ketika jejaka melamar gadis.
97
Karena setiap kata harus Ooo.... Rakyat koplak Pejabat bangsat
melalui proses seleksi ketat, maka
tidaklah
menulis
2013 (HMGM, 2014)
mudah
puisi
yang
memberikan
untuk mampu
dua
aspek
(keindahan dan kekuatan makna) A. Memahami Puisi
itu. Walaupun indah itu sendiri
Puisi adalah rangkaian kata-
sesuatu
yang
relatif
dan
kata indah bermakna. Demikian
subyektif, tetapi secara umum
pengertian puisi secara umum.
aspek indah itu dapat dirasakan
Keindahan adalah mutlak dalam
dari setiap kata dan baris dari
puisi. Untuk memenuhi keindahan,
puisi.
setiap kata yang dipakai harus
keindahan, seperti rima dan ritme
melalui
masih
proses
seleksi
yang
Unsur tetap
pembangun dipakai
walau
sangat ketat. Semua kata terpilih
dengan cara yang berbeda pada
harus dapat membangun suasana
puisi lama.
tertentu sekaligus mengungkap makna yang kuat dari ide dan
SUBUH (Wardjito Soeharso)
gagasan penulisnya. Jadi, kekuatan puisi pada dasarnya terletak pada
subuhku yang teduh sujudku yang penuh jiwaku yang lusuh terbasuh, terbasuh sungguh! 2014
keindahan (pemilihan kata) dan makna (ide atau gagasan) yang dibangun menjadi satu kesatuan utuh dalam puisi. Ambarini (2010: 2) memberi-
Pemilihan kata-kata subuhku,
kan pengertian puisi sebagai salah satu genre sastra dengan karakteristik memiliki bait, baris, dalam
jiwaku
rangkaian
kata
membangun yang
ritmis.
Demikian juga dengan teduh,
dan menggunakan bahasa yang padat
sujudku,
penuh,
mengungkapkan
lusuh,
terbasuh,
dan
sungguh, di samping ritmis juga
pesan yang ingin disampaikan.
membawa
Ambarini memakai istilah bahasa
persamaan
bunyi,
yang membuat puisi ini enak
yang padat untuk menyebut kata-
didengar ketika dibaca.
kata terpilih itu.
98
MERDEKA FATAMORGANA (Wardjito Soeharso)
kekuatan utama. Sering terjadi,
Salam Persahabatan Merdeka atau Mati! (itu dulu) Merana atau Korupsi! (itu kini)
karena diksi yang rumit. Oleh
puisi sulit dipahami maknanya karena itu, kemudian dikenal dua macam puisi bila dikaitkan dengan
Memang ini Jaman Gemblung! (17.08.2013)
makna, yaitu puisi yang mudah dipahami (diaphan) dan puisi yang sulit dipahami (prismatis).
Dalam puisi ini, kata - kata dibuat
Puisi diaphan mudah dipahami
parallel dengan merana atau
karena tidak terlalu rumit diksinya.
korupsi, yang membangun suasana
Ide dan gagasannya diungkapkan
dan
dan
secara gamblang seperti dalam
dikuatkan dengan baris terakhir :
tulisan prosa. Penulisnya sengaja
memang ini jaman gemblung!
mengungkapkan ide dan gagasannya
merdeka
atau
makna
mati
paradoksial,
Pemilihan kata yang tepat
dengan jelas agar pembaca dengan
untuk puisi ini disebut diksi.
mudah dan cepat menangkap
Kemampuan
untuk
makna yang terkandung dalam
memakai diksi tentu saja sangat
puisinya. Membaca puisi diaphan
tergantung dari penguasaan dan
seperti membaca cerita atau bahkan
kekayaan bahasanya. Semakin
berdialog dengan penulisnya.
penulis
menguasai dan kaya bahasanya
Puisi Merdeka Fatamorgana
akan semakin kuat diksinya. Dan
yang jadi contoh sebelumnya
semakin kuat diksinya tentu juga
adalah puisi diaphan. Lebih jelas
akan semakin kuat puisinya.
lagi puisi berikut ini. DIALOG (Wardjito Soeharso)
B. Kekaburan (Obskuritas) dalam Puisi Puisi
Indonesia
+ Berapa gajimu sebulan? - Sekitar 6 -7 juta rupiah. (yang ditanya tersenyum sambil nongkrong di atas sepeda motor gede Harley Davidson) + Kamu sudah layak diperiksa KPK *)inspirasi cerita Ganjar Pranowo di depan KP2KKN, Semarang. (Puisi Menolak Korupsi , 2013)
modern
telah membebaskan diri dari segala aturan lama tentang puisi. Oleh karena itu, puisi benarbenar menjadi media ekspresi penulisnya. Diksi untuk membangun keindahan dan makna menjadi
99
Sedang
puisi
prismatis
adalah puisi yang sulit ditangkap maknanya karena diksi yang rumit yang dipakai oleh penulisnya. Bila pembaca tidak memiliki
“Sudah mereka katakan aku cuma dongeng. Sudah mereka katakan aku cuma konon. Tapi aku daging. Daging yang setiap hari engkau telan engkau muntahkan....”
referensi puitik yang cukup, akan menemui
kesulitan
Payakumbuh, 1997. (Daging Akar: Sajak-sajak 1996-2000)
untuk
menangkap ide dan gagasan yang Puisi prismatis sering disebut
ingin diungkap penulisnya.
sebagai puisi yang kabur, yang
Puisi di bawah ini dapat
obscure. Kekaburan atau obskuritas
menjadi contoh puisi prismatis.
membuat puisi seperti sesuatu yang terlihat dari balik kaca
DAGING (Gus TF)
basah.
Tidak
terlihat
jelas
bentuknya, hanya bayang-bayang
Angkasa luas inilah yang menggelembungkan balon di kepalaku. Bongkahan planet melayang, seperti gumpalan dada yang mengerang. “Siapa Anda? Punyakah Anda secebis kisah tentang dunia? Tolong.”
semacam siluet yang bergoyang. Terkadang, yang mampu ditangkap hanya suasana batinnya saja, sementara ide dan gagasan yang memaknai puisi tetap tersembunyi.
Tidak. Tidak ada kisah tentang dunia.Kecuali dongeng, semacam konon, yang diterbangkan oleh sepotong daging di jagat raya.”Ini bulan, kuserpih dari seratku yang malam.Ini matahari, kubeset dari kulitku yang siang. Pada keduanya ada gerhana, tempat kau berpikir tentang tiada.”
III. SEKILAS TENTANG KOMU-
Tentang tiada? “Aku manusia! Diriku lahir karena ada. Siapa Anda? Takkan aku bertanya kalau di mataku Anda tiada. Takkan aku berkata kalau gugus galaksi gelap saja. Takkan aku berpikir kalau semuanya sia-sia. Siapa Anda?
100
NIKASI Komunikasi merupakan salah satu ilmu sosial yang melakukan pendekatan ilmiah untuk melihat aktivitas
manusia
dalam
ber-
interaksi dengan pihak lain. Yang dimaksudkan
dengan
interaksi
adalah aktivitas menyampaikan ide atau gagasan serta emosi atau perasaan kepada pihak lain. Jadi komunikasi merupakan aktivitas
manusia
dalam
menyampaikan
lebih
indah
dan
berwarna.
(mentransfer) ide atau gagasan dan
Bayangkan,
atau emosi atau perasaan kepada
emosi tentu akan sangat tidak
pihak lain. Dalam konteks teoritis,
menarik, membosankan, dan pesan
ide atau gagasan dan atau emosi
tidak
atau perasaan itu disebut sebagai
komunikan. Dengan kata lain,
pesan
untuk menjadi komunikator yang
atau
message
yang
disampaikan kepada pihak lain.
komunikasi
utuh
ditangkap
tanpa
oleh
baik, seseorang perlu melakukan
Dengan demikian, pesan atau
eksplorasi emosi, memperlihatkan
message itu terdiri dari dua unsur,
semangat, antusiasme, ekspresi,
yaitu ide atau gagasan dan emosi
dan bahasa tubuh menarik, agar
atau perasaan. Dalam berinteraksi
komunikan tak kehilangan fokus
dengan
perhatian terhadap
pihak
lain,
manusia
ternyata berbagi ide dan emosi. Ide
pesan
yang
diterimanya.
diwujudkan dalam bentuk bahasa.
Oleh karena itu, menjadi
Untuk menyampaikan ide atau
tidak aneh bila dalam keseharian
gagasan, manusia perlu bahasa.
kita melihat orang akan asyik
Hanya dengan bahasa, manusia
mengobrol bila memiliki tautan
dapat berbagi pikiran. Sedangkan
emosi
emosi atau perasaan, diwujudkan
orang cenderung tidak banyak
dalam
tubuh,
bicara bila berhadapan dengan
gesture, bahkan secara utuh tampil
orang yang tidak begitu dikenal.
dalam bentuk perilaku.
Tetapi, walaupun tidak mengenal
bentuk
bahasa
Fungsi emosi atau perasaan
yang
kuat.
Sebaliknya,
dan dikenal baik, bila seseorang itu
dalam komunikasi adalah untuk
mampu
memperkuat ide atau gagasan. Ide,
untuk menarik perhatian, orang
gagasan,
akan dengan senang hati mengikuti
pikiran,
akan
lebih
memanfaatkan
menarik dan lebih cepat ditangkap
pembicaraannya.
bila dibungkus dengan emosi atau
Dalam
perasaan
yang
tepat.
pandangan
emosi
Harold
Karena
Dwight Laswell (dalam Effendi,
fungsinya sebagai penguat pikiran,
O.U, 1993), komunikasi dapat
emosi
model
dijelaskan dengan idiom who says
komunikasi, membuat komunikasi
what in which channel to whom
memperkaya
101
with what effect. Who adalah yang
untuk mendapatkan hasil maksimal,
sering disebut sebagai komunikator,
dalam artian pesan komunikator
pihak yang menyampaikan pesan
dapat ditangkap, dimengerti, dipahami,
atau message. Says what adalah
oleh komunikan, sehingga komunikan
pesan
yang
mampu memberikan balikan atau
disampaikan komunikator. In which
tanggapan seperti yang diharapkan
channel adalah dalam saluran atau
oleh komunikator. Dalam paradigma
media apa pesan atau message itu
interpersonal
disampaikan. To whom adalah
komunikasi antar personal, pesan
kepada siapa, yang sering disebut
atau message tidak akan dimengerti
sebagai komunikan, pesan atau
atau dipahami apabila ada gap atau
message itu disampaikan. Dan with
jarak cukup lebar yang mengganggu
what effect adalah apa pengaruh
proses komunikasi, antara komuni-
pesan
yang
kator dengan komunikan. Pesan itu
disampaikan kepada komunikan.
akan terasa kering, tidak menarik,
Effect
bila tidak dibungkus dengan emosi
atau
atau
atau
message
message
pengaruh
ditandai
communication,
dengan adanya respon, tanggapan,
yang tepat.
atau
A. Teori Diskrit (Discreet) dari
balikan
dari
komunikan
kepada komunikator.
David K. Berlo
Dari teori Laswell, komunikasi
Paradigma
komunikasi
selalu memunculkan lima elemen
interpersonal
dasar yaitu: komunikator, pesan,
Laswell kemudian dikembang-
saluran, komunikan, dan balikan.
kan lebih jauh oleh David K.
Ketiadaan satu dari lima elemen ini
Berlo. Berlo melihat komunikasi
membuat komunikasi tidak efektif,
sebagai
atau bahkan komunikasi dianggap
hubungan baik dengan orang
gagal atau tidak ada.
lain. Oleh karena itu, dalam
Peran komunikan
komunikator sangat
dan
model
strategi
berkomunikasi,
H.D.
membina
orang
harus
signifikan
mengembangkan ide dan emosi
dalam proses transfer pesan ini.
positif agar mampu bersikap
Hubungan
komunikator
empatik kepada orang lain.
dengan komunikan harus terjalin
Berlo dianggap pencetus aliran
sedemikian rupa (tautan emosional)
komunikasi konvergen konteks-
antara
102
tual, yang berorientasi pada
bila memenuhi dua syarat.
komunikan.
Syarat pertama, komunikator
Menurut
Berlo
(http://www.shkaminski.com/
perlu menyesuaikan diri dengan
Communication
kondisi
Models),
komunikan,
paling
komunikasi itu akan efektif bila
tidak dari empat hal, yaitu
komunikator
banyak
tingkat pendidikan, kultur /
berusaha mengenali dan memberi
budaya, agenda, dan interest.
kepada
Karena
Dari sisi tingkat pendidikan,
pandangan positif dan empatik
komunikator perlu mengetahui
terhadap
lebih
komunikan.
komunikan,
teori
Berlo disebut sebagai teori
seberapa kemampuan komunikan untuk menyerap dan memahami pesan yang akan disampaikan.
diskrit (discreet-bijaksana).
Teori Discreet David K. Berlo,
Jadi
diolah oleh penulis.
mengukur kapabilitas intelektual
komunikator
harus
Dari diagram tersebut dapat
komunikannya. Dalam bahasa
dijelaskan bahwa komunikasi
sederhana, komunikator harus
efektif itu dapat dijelaskan
memakai bahasa komunikan
melalui proses analisis unsur-
dalam menyampaikan pesannya.
unsur yang membangun ter-
Justru jangan dibalik, komuni-
jadinya aktivitas komunikasi.
kator
(Dalam Arifin, 1988).
sendiri, tidak peduli dengan
Berlo berpendapat komunikasi akan berlangsung efektif
103
memakai
bahasanya
kapasitas intelektual komunikannya. Jadi, kalau kita bicara
dengan
tukang
kita
orang Sunda, bila saling tidak
bahasa
paham bahasa, bisa saja terjadi
keseharian tukang becak. Kalau
salah paham bahkan konflik
kita
karena
mestinya
becak,
memakai
bicara
dengan
tukang
perbedaan
bahasa.
sayur, kita mestinya memakai
Banyak kosakata dalam bahasa
bahasa
tukang
Jawa dan Sunda, yang sama
sayur. Demikian pula, ketka
persis bunyi dan penulisan,
kita bicara dengan seorang
tetapi mengandung makna yang
professor, mestinya kita memakai
justru berbeda, bahkan bertolak
bahasa
belakang. Hambatan komuni-
keseharian
sang
professor.
Begitulah seterusnya.
kasi itu akan semakin berat bila
Dari sisi kultur/budaya, komunikator
perlu
kultur/budaya komunikator dan
mengerti
komunikan semakin jauh dan
dan memahami kultur/budaya
asing. Dari sinilah kemudian
atau kebiasaan - kebiasaan
muncul paradigma baru komuni-
komunikan. Dalam komunikasi,
kasi antar budaya intercultural
kultur/budaya atau kebiasaan
communication (Samovar &
sering
Porter, 1994).
menjadi
komunikasi.
penghambat
Setiap
mengembangkan
individu
nilai
dan
Dari sisi agenda, komunikator
perlu
mengerti
dan
budaya sendiri. Demikian pula
memahami apa sesungguhnya
keluarga, kelompok masyarakat,
yang diharapkan oleh komuni-
kelompok profesi, kelompok
kan. Semakin jelas agenda
etnis, sampai bangsa, semuanya
komunikan, dan komunikator
mengembangkan kultur/budaya
tampak mampu memberikan
sendiri. Budaya di sini men-
harapan
cakup bahasa, perilaku, dan
komunikan
bahkan
dengan
nilai.
Perbedaan-
sesuai
agendanya,
akan
baik
menerima
pesan
yang
perbedaan berlatar belakang
disampaikan
budaya ini, bila tidak disikapi
Sebaliknya,
dengan
komunikan komunikator tampak
hati
-
hati,
dapat
komunikator. bila
di
mata
memunculkan masalah tersendiri
tidak
dalam komunikasi. Misalnya,
harapan,
orang Jawa bertemu dengan
cenderung bersikap defensif
104
mampu
memberikan
komunikan
akan
atau bahkan menolak pesan
Dari sisi interest, komuni-
yang disampaikan kepadanya.
kator juga perlu mengerti dan
Misalnya, agenda pencari kerja
memahami apa sesungguhnya
adalah
informasi
informasi yang menarik bagi
berkaitan
dengan
yang lowongan
komunikan. Seseorang
seseorang
antusias bila diajak bicara hal-
memberikan informasi tentang
hal yang memang menarik
lowongan kerja tentu mereka
perhatiannya. Itulah sebabnya,
akan antusias mengikuti dan
secara alamiah bila dua orang
banyak bertanya. Berbeda bila
yang memiliki hobby sama
yang
akan
kerja.
Bila
ada
diomongkan
justru
sangat
akan
mudah
informasi tentang liburan ke
berkomunikasi. Maka, komuni-
tempat-tempat wisata menarik,
kator yang baik tentu meman-
mereka tidak akan antusias
faatkan ketertarikan akan topik-
mendengarkannya, karena mereka
topik tertentu bagi sebagian
tidak butuh informasi tentang
orang, untuk memulai suatu
wisata, yang mereka butuhkan
pembicaraan. Dari sisi interest
adalah
ini, kita tentu akan memilih
informasi
tentang
pekerjaan. Dan, komunikator
topik
yang baik mampu mengendali-
interest komunikan. Misalnya,
kan agenda untuk tetap bisa
bila kita bicara dengan atlet,
berkomunikasi efektif dengan
kita bicara tentang olah raga.
komunikannya.
Bila
Di
tangan
pembicaraan
kita
bicara
sesuai
dengan
komunikator yang baik, bahkan
seniman, kita bicara tentang
agenda ini bisa disampaikan
seni. Bila kita bicara dengan
sesuai keinginan komunikator
remaja, kita bicara tentang
sendiri. Dari sinilah kemudian
gadget, tentang internet. Dan
juga
seterusnya.
muncul
terminologi
Agenda Setting (Mc.Combs & Shaw, 1972),
yang artinya,
Dengan
mengerti
dan
memahami empat hal yang
komunikator yang baik mampu
harus
membangun agenda di tengah
antara
kepentingan komunikan yang
komunikan
beragam.
diartikan bahwa sesungguhnya
105
melalui
penyesuaian
komunikator tersebut,
dan dapat
komunikasi efektif itu lebih
kita. Kita akan sangat antusias
berorientasi pada kepentingan
menerima orang asing yang
komunikan.
Komunikator
memakai model pakaian kita,
dituntut berperan lebih aktif
yang memakai bahasa kita,
untuk
menyesuaikan
yang mau makan makanan kita,
dengan
kondisi
Komunikator
diri
komunikan.
diminta
dst.
Bayangkan,
bagaimana
lebih
penerimaan kita bila ada orang
banyak memberi atau bersikap
Jepang yang berpakaian beskap
empatik terhadap komunikan.
Jawa, berbicara dengan bahasa
Komunikator berbicara dengan
Jawa, mau makan nasi pecel,
bahasa komunikan, komuni-
dst. Kita pasti menerimanya
kator
dengan
mengikuti
kebiasaan
perasaan
suka
cita
komunikan, komunikator mem-
karena menganggap si orang
berikan
Jepang telah berusaha men
harapan
kepada
komunikan, dan komunikator
â&#x20AC;?jawaâ&#x20AC;?
menyesuaikan dengan kesukaan
berhadapan dengan kita.
komunikan. Dengan kata lain,
kan
Syarat
dirinya kedua,
ketika komuni-
komunikator diharapkan melihat
kator harus mengolah pesan
segala sesuatu itu dari sudut
atau message sedemikian rupa
pandang komunikan, komuni-
agar pesan atau message lebih
kator dituntut berpikir menurut
terstuktur,
cara berpikir komunikan. Jadi,
sehingga lebih mudah dan lebih
dalam berkomunikasi, komuni-
cepat dimengerti dan dipahami
kator tidak boleh egois, komuni-
oleh komunikan. Pesan atau
kator tidak boleh memanjakan
message sebelum disampaikan
keinginannya sendiri. Komuni-
perlu melalui proses rekayasa
kator yang harus lebih banyak
(engineering) terlebih dahulu.
beradaptasi dengan situasi dan
Proses
kondisi komunikan.
berwujud
lebih
rekayasa dengan
menarik,
ini
dapat
berbagai
Oleh karena itu, dapat
model. Rekayasa dapat dilaku-
dimengerti bila kita cenderung
kan dari aspek format (bentuk),
menerima
yang
konteks, logika, bahasa, emosi,
mengidentifikasikan
dst. Bahkan, dilihat dari aspek
mampu dirinya
siapa dengan
pun
keberadaan
106
pesan ini, sesungguhnya komuni-
kasi adalah masalah rekayasa
penampilan dan pakaian pun
pesan. Komunikator yang andal
perlu disesuaikan.
adalah yang mampu merekayasa pesan
sedemikian
Dari sisi logika, pesan
menarik
yang mudah dimengerti adalah
sehingga komunikan dengan
pesan yang terstruktur rapi, alur
senang hati bersedia menerima
pikirannya runtut, dan mengikuti
pesan yang disampaikan.
kaidah berpikir secara umum.
Dari
atau
Informasi yang disampaikan
dibuat
secara acak tentu relatif lebih
tekstual, audial, video, film,
sulit untuk dimengerti disbanding-
atau
Format
kan dengan informasi yang
tekstual misalnya, bisa pula
disampaikan dengan tersusun
bermacam-macam
rapi.
bentuk,
sisi pesan
bentuk
Salah
format
satu
bisa lain.
jenisnya.
format
tekstual
Dari sisi bahasa, sudah
adalah puisi. Puisi merupakan
jelas bahwa bahasa adalah
ekspresi berisi pikiran dan
medium untuk menyampaikan
perasaan
Jadi,
ide dan gagasan. Oleh karena
dapat dikatakan puisi adalah
itu, bahasa sangat signifikan
salah
model
untuk tercapainya komunikasi
rekayasa pesan dari penulisnya
efektif. Bahasa yang mudah
agar
dipahami,
penulisnya.
satu pesan
bentuk menjadi
lebih
mengalir
lancar,
menarik untuk diterima oleh
disampaikan
pembacanya.
menarik tentu lebih mudah
Dari
sisi
dengan
gaya
konteks,
dimnegerti dan dipahami. Oleh
komunikator perlu mengikuti
karena itu, penguasaan bahasa
konteks
menjadi sesuatu yang mutlak
(hubungan),
dalam
situasi seperti apa informasi itu
bagi
akan disampaikan. Beda situasi
dengan bahasa yang baik dan
tentu
benar informasi itu akan dapat
akan
penyampaian
beda
model
komunikator.
informasinya.
disampaikan
Berbicara dalam seminar tentu
dan menarik.
dengan
Hanya
mudah
berbeda dengan berbicara di
Dari sisi emosi, pesan
acara resepsi atau gatherings.
atau informasi akan menjadi
Tidak hanya pesan bahkan
lebih menarik bila dibungkus
107
dengan
emosi
tepat.
komunikasi konvergen. Komuni-
Ketika berbicara kita tentu
kator bersikap positif untuk
secara otomatis memanfaatkan
mendapatkan
body language, bahasa tubuh
dari komunikan. Komunikasi
atau gesture. Semua anggota
bersikap empatik untuk men-
tubuh
sesuai
dapatan empati dari komunikan.
emosi kita saat bicara. Wajah
Komunikator berorientasi pada
kita
ekspresi
kepentingan komunikan untuk
perasaan kita. Kata - kata yang
memperoleh â&#x20AC;&#x153;sambung rasaâ&#x20AC;?,
kita
tautan
kita
yang
bergerak
menunjukkan ucapkan
kita
berikan
respon
positif
emosional
dengan
penekanan-penekanan dengan
komunikan.
tinggi rendah, keras lemah,
pendekatan positif (discreet)
dalam pengucapan, Semua itu
inilah diharapkan komunikasi
untuk
berlangsung baik dan hasilnya
memberikan
suasana
emosional kepada isi pem-
Dengan
pola
pun efektif.
bicaraan kita, dan pendengar
Berbeda dengan Berlo,
pun akan ikut larut dengan
Morrison (2010) menjelaskan
emosi kita, sehingga mereka
secara
psikologis,
lebih mudah dan lebih cepat
tidak
mungkin
mengerti dan memahami isi
bersikap akomodatif terhadap
pembicaraan kita. Jadi, ketika
kepentingan orang lain. Begitu
berkomunikasi sebenarnya kita
pula, tidak selamanya manusia
memang
untuk
lebih tertarik dengan berbagai
emosional, dalam arti mengisi
hal yang memiliki kesamaan
informasi dengan emosi atau
atau kemiripan dengan dirinya.
perasaan melalui tubuh dan
Dalam beberapa hal, manusia
suara kita.
justru sering tertarik dengan
dituntut
manusia selamanya
hal-hal yang beda, yang lain, B. Komunikasi Konvergen versus
Begitu pula, manusia memiliki
Komunikasi Divergen Model komunikasi linear Laswell
yang
dikembangkan
kemudian oleh
yang tidak ada pada dirinya.
Berlo
sering disebut sebagai model
108
kecenderungan
menampilkan
karakteristik yang melekat pada dirinya. Dia ingin sekuat tenaga mempertahankan
cirri
khas
yang membuatnya lain atau
yang
beda. Dalam komunikasi ada
komunikasi dengan model ini.
orang-orang
tetap
Hanya orang - orang yang
mempertahankan identitasnya,
memang memiliki karakteristik
tetap menampilkan perbedaan-
sangat kuat, yang penuh ke-
nya, dan dengan tampil lain
percayaan diri berani tampil
dan beda itu justru memberikan
beda, seperti pemimpin, sele-
kekuatan yang mampu menarik
britas, seniman, yang memang
perhatian
lain.
sudah memiliki stigma berbeda
Ketika orang tetap memper-
dengan orang lain, yang mampu
tahankan karakteristik perbedaan-
tetap menarik perhatian publik
nya dengan orang lain dalam
dengan segala perbedaan yang
berkomunikasi
ada pada dirinya.
yang
dari
orang
inilah
yang
disebut sebagai model komunikasi divergen.
mampu
melakukan
Begitu pula, ketika seseorang dalam posisi sebagai
Dalam perannya sebagai
komunikan, dia tidak serta merta
komunikator, seseorang meng-
memberikan
abaikan
prinsip
terhadap pesan yang disampai-
komunikasi model Berlo. Dia
kan kepadanya. Dia berpikir
tidak peduli dengan kapasitas
kritis, melakukan elaborasi, dan
intelektual, tidak peduli dengan
bila
kultur/budaya,
dengan hasil berpikir kritisnya,
prinsip
-
tidak
peduli
respon
memang
tidak
positif
sesuai
dengan agenda, tidak peduli
dia
dengan interest, komunikan-
menolak. Penolakan dapat di-
nya. Dia tampil sebagai dirinya
kategorikan
sendiri. Dia berharap komuni-
komunikan mempertahankan per-
kanlah yang harus mengerti
bedaannya dengan komunikator.
dan memahami dirinya. Bukan
Contoh gaya komunikasi
sebaliknya. Boleh dikatakan,
divergen adalah tentara dengan
model
divergen
karakteristik yang khas: sikap
negatif
tubuh tegap, rambut potong
terhadap paradigma komuni-
pendek cepak, pakaian seragam
kasi interpersonal. Oleh karena
dinas,
itu, hanya sebagian kecil orang
dengan nada keras, cenderung
adalah
komunikasi pendekatan
109
mengambil
keputusan
respon
bicara
lugas
negatif,
tegas
instruktif Sebaliknya
intimidatif, adalah
dst.
eksistensi dirinya melalui puisinya
seniman
yang sangat terkenal, berjudul
dengan karakteristik yang khas juga: rambut panjang, pakaian superkasual (seenaknya), bicara spontan ceplas ceplos, sikap tubuh santai, kaya gesture, dst. Bisa dibayangkan seperti apa situasinya bila tentara bertemu dengan seniman. Karakteristik keduanya bertolak belakang, keduanya
mempertahankan
perbedaan,
tentu
gaya
komunikasi
keduanya
akan
sangat menarik untuk diamati. IV. PUISI
SEBAGAI
MEDIA
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN
â&#x20AC;&#x153;Akuâ&#x20AC;?, seperti berikut ini. AKU (Chairil Anwar) Aku Kalau sampai waktuku Kumau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak peduli Aku mau hidup seribu tahun lagi Maret 1943 (Website Puisi Indonesia)
A. Puisi Sebagai Media Komunikasi Puisi
adalah
ekspresi,
Karena
puisi
adalah
ungkapan pikiran dan perasaan
ungkapan pikiran dan perasaan,
penulisnya. Pikiran dan perasaan
dalam konteks komunikasi bisa
yang
juga disebut sebagai pesan,
diungkapkan
dengan
rangkaian kata - kata indah.
message,
Penulis puisi sering disebut
Penyair sebagai komunikator
sebagai penyair. Bagi penyair,
menyampaikan pesan berupa
puisi adalah media ekspresi
puisi kepada komunikan, yaitu
yang
untuk
pembaca atau penikmat puisinya.
dan
Dari puisinya ini, kita
sangat
menyampaikan
kuat pikiran
perasaannya.
atau
informasi.
pembaca atau penikmat, dapat
Chairil Anwar, pelopor
memahami eksistensi seperti
puisi Indonesia modern, sangat
apa yang dikehendaki olehnya
ekspresif ketika mengungkapkan
dalam hidup. Pesan Chairil
110
kepada kita adalah hidup harus
itu, penyair yang kritis tentu
diisi dengan semangat. Apa
akan
pun yang terjadi, semangat
mengkritisi apa - apa yang
harus terus berkobar, bahkan
dilihat, didengar, dan dirasa
kalau perlu sampai bisa hidup
olehnya.
seribu tahun lagi. Penyair
bersikap
kritis
untuk
Puisi di tangan penyair
adalah
orang-
adalah alat, puisi adalah media,
orang yang mengungkapkan
yang bisa diisi apa saja, juga
pikiran dan perasaannya secara
untuk tujuan semaunya. Tapi,
berbeda dengan orang awam
yang lebih penting dari itu
pada umumnya. Puisi dipilih
semua adalah, apa manfaat dari
sebagai media karena sifat
suatu karya, dalam hal ini puisi,
puisi
bagi
yang
sangat
lentur.
masyarakat?
Inilah
Dengan puisi penyair dapat
pertanyaan
mengekpresikan pikiran dan
seorang Romo Mangunwijaya
perasaan
kepada para sastrawan. Oleh
dengan
bebas
mendasar
dari
sebebas-bebasnya. Penyair bisa
karena
menulis puisi dengan gaya
Mangunwijaya, konsep â&#x20AC;&#x153;kagunanâ&#x20AC;?
jenaka,
atau manfaat, menjadi sangat
bercanda,
serius,
itu,
bagi
Romo
bahkan marah. Penyair juga
penting.
bisa
untuk
penyair menulis puisi, adakah
pujian,
pertanyaan itu di kepalanya?
menulis
menyatakan
puisi cinta,
kebencian, atau sekedar celoteh
Adakah
ringan tanpa makna.
apa
Apa yang diungkapkan oleh penyair biasanya adalah hasil
perenungannya
Ketika
seorang
terpikirkan
manfaat
olehnya
puisi
yang
ditulisnya bagi masyarakat? Puisi Zeffry J Alkatiri
atas
berikut
ini
segala hal yang dia tangkap
sebagai
contoh
dengan inderanya dari lingkungan
sesuai
hidupnya. Segala persoalan dan
Mangunwijaya
peristiwa menjadi inspirasi bagi
puisi ini, Zeffry ingin mengajak
penyair untuk dituangkan ke
pembaca
atau
dalam puisinya. Oleh karena
melakukan
perenungan
111
dapat
dipakai
â&#x20AC;&#x153;kagunanâ&#x20AC;?
harapan itu.
Romo Dengan
penikmat atau
kontemplasi ibadah
atas
yang
kualitas
dilakukannya
selama ini.
kemerdekaan,
banyak
puisi
mengungkap kebanggaan dan pujian pada pemimpin dan pahlawan bangsa. Di era Orde
The Flying Carpet (Zeffry J. Alkatiri)
Baru, banyak puisi sangat lekat
Sajadah yang sudah Semakin tipis ini Masih belum mampu Menerbangkanku Menuju IstanaMu
pemberontakan terhadap kebijakan
dengan tematik kritik bahkan
politik Pemerintah. Coba kita simak puisi Rendra pada era 80an berikut ini.
1999 (Zeffry J. Alkatiri, 2004) Sementara
itu,
SAJAK ORANG KEPANASAN (WS. Rendra) Arief
Budiman dan Ariel Heryanto (1984), melemparkan terminologi Sastra Kontekstual, untuk menunjuk sastra yang terlibat dengan kondisi sosio-kultural politik yang sedang terjadi pada jamannya. Sejarah mencatat, dari perjalanan bangsa ini, sejak sebelum kemerdekaan sampai terbentuknya Negara Republik
Indonesia,
dan
perjalanan berikutnya sampai sekarang
ini,
selalu
ada
penyair-penyair yang menulis puisi dengan tematik keadaan sosial politik yang terjadi pada jamannya. Di era perjuangan, banyak puisi yang menyuarakan perjuangan. Di era awal
112
Karena kami makan akar dan terigu menumpuk di gudangmu Karena kami hidup berhimpitan dan ruangmu berlebihan maka kita bukan sekutu Karena kami kucel dan kamu gemerlapan Karena kami sumpek dan kamu mengunci pintu maka kami mencurigaimu Karena kami terlantar di jalan dan kamu memiliki semua keteduhan Karena kami kebanjiran dan kamu berpesta di kapal pesiar maka kami tidak menyukaimu Karena kami dibungkam dan kamu nerocos bicara Karena kami diancam dan kamu memaksakan kekuasaan maka kami bilang TIDAK kepadamu Karena kami tidakboleh memilih dan kamu bebas berencana Karena kami cuma bersandal dan kamu bebas memakai senapan Karena kami harus sopan
dan kamu punya senjata maka TIDAK dan TIDAK kepadamu Karena kami arus kali dan kamu batu tanpa hati maka air akan mengikis batu (Website Puisi Indonesia) Puisi Rendra dengan gaya orator seperti ini sering disebut sebagai puisi pamflet, sebutan lain
untuk
puisi
diaphan,
karena memakai diksi yang lugas tegas, bahkan cenderung keras. Pada era itu, di mana bangsa
Indonesia
sedang
memimpikan demokrasi, para penyair puisi
menyuarakan kritik
sosial
puisisebagai
bagian dari â&#x20AC;&#x153;warningâ&#x20AC;? atau peringatan
bagi
penguasa.
Seperti dikatakan Alvin Toffler dalam Previews & Premises (dalam
Effendi,
1993:171)
bahwa â&#x20AC;&#x153;jika demokrasi ingin langgeng,
harus
mampu
bertindak secara diniâ&#x20AC;?. Dan sekarang ini, saat bangsa dan Negara digerogoti oleh koruptor - koruptor tak bermoral,
banyak
penyair
menyuarakan puisi anti korupsi. SAJAK INDONESIA BERDUKA (Wardjito Soeharso)
Setiap hari aku berdiri di depanmu, mulut nyerocos tak henti-henti, begini: "korupsi itu jahat! korupsi itu laknat! Jangan jadikan korupsi itu budaya, apalagi agama!" Tapi, setiap hari pula mata dan telingaku menangkap berita di koran dan televisi, saudara-saudaramu banyak ditangkapi polisi karena korupsi! berita di koran dan televisi, selalu saja membuatku bersedih, kemana lagi aku menghibur diri? kalau semua orang sudah berubah jadi pelawak tertawa ngakak melihat kemiskinan dan kebodohan topeng yang mana lagi mesti dipasang untuk tunjukkan kesusahan? nation character building, katamu membangun jatidiri bangsa! identitas manusia Indonesia itu seperti apa? ketika aku bercermin, di sana ada gambar sosok manusia dengan kosmetika globalisme, baju internasionalisme, dan perilaku hedonisme! Inilah identitasku saat ini: Hidup Bangsa Indonesia! lihat saja para pejabat dan politisi di televisi apa beda mereka dengan Indonesian idol? sama-sama bertanding bersuara semerdu mungkin di depan rakyat. mereka itu seperti belum pernah dengar kasak-kusuk rakyat, begini: korupsi di negeri ini kian hari kian menjadi apa yang tak ada di negeri ini. presiden korupsi, ada walau sudah mati menteri korupsi, banyak yang masih belum diadili gubernur, bupati/walikota korupsi, banyak yang meringkuk di bui hakim, jaksa, polisi korupsi, banyak yang
113
masih antri diselidiki birokrat dan politisi korupsi? ditangkap satu muncul seribu
memiliki daya pikat yang kuat. Bagi penyair, puisi adalah juga rekayasa pesan yang sangat
koruptorkeparat rakyat melarat! berita di koran dan televisi, selalu saja membuatku bersedih, kemana lagi aku menghibur diri?
tepat untuk membungkus ide, gagasan dan emosi, perasaan, untuk
disampaikan
pembaca
atau
kepada
penikmatnya.
Rekayasa dalam puisi men-
berikan aku kacamata hitam itu, biar kulihat negeriku semakin kelam, mbelgedes telek benjret! tanpa kacamata hitam pun, ternyata negeriku sudah begitu kusam.
cakup
di
dalamnya
adalah
format, diksi, konteks, bahasa, logika,
emosi,
semuanya
diolah, diramu menjadi puisi
aku tak ingin Indonesia tenggelam!
dengan estetika keindahan dan Srondol, 2 Juli 2009. (Phantasy Poetica, 2010)
kebernasan
makna
isinya
secara terstruktur dan terukur. Mengikuti model komunikasi
Berlo
dengan
Dengan kata lain, puisi adalah
teori
salah satu bentuk rekayasa
diskritnya yang mengarah pada
pesan yang dipakai penyair
komunikasi konvergen, atau
untuk mengemas pesan (pikiran
model komunikasi Morrison
dan perasaan) agar pesannya
dengan komunikasi divergen,
menjadi lebih menarik dan
dapat
berdaya
dijelaskan
bagaimana
penyair memanfaatkan puisi sebagai alat untuk menyampaikan pesan.
pikat
kuat
bagi
pembaca atau penikmatnya. Begitu pula bila mengacu pada komunikasi divergen yang
Berlo meyakini komuni-
ditawarkan
oleh
Morrison,
kator adalah perekayasa pesan
sebagai
komunikator,
para
yang andal. Ide, gagasan, dan
penyair
memang
justru
emosi, perasaan, harus diolah
mengambil
posisi
sebagai
sedemikian menarik sebelum
individu
disampaikan kepada komuni-
karakteristik unik, beda, lain,
kan. Dengan diolah terlebih
dengan individu pada umum-
dahulu, pesan menjadi menarik,
nya. Para penyair sepertinya
114
yang
memiliki
sadar bahwa predikat penyair
diharapkan kontekstual, ber-
sudah
sesuatu
bicara mengenai keadaan dan
yang beda dengan dirinya. Oleh
peristiwa yang terjadi pada
karena itu, dalam menulis puisi
jamannya,
maupun penampilan keseharian-
Romo
nya,
memiliki
memberikan
para
penyair
memperlihatkan dirinya
justru
bahkan
menurut
mangunwijaya fungsi
harus
â&#x20AC;&#x153;kagunanâ&#x20AC;?
karakteristik
atau manfaat bagi masyarakat,
pembeda
telah disadari sepenuhnya oleh
sebagai
dengan penyair lainnya. Bagaimana
para penyair, dan itu dibuktikan penyair
dengan karya - karya mereka
merekayasa puisi sebagai pesan
yang lebih â&#x20AC;&#x153;membumiâ&#x20AC;? menyuara-
yang disampaikannya kepada
kan gambaran realitas sosio-
komunikan,
kultural politik terkini.
pembaca
penikmatnya,
bisa
atau disebut
Puisi berisi pikiran dan
sebagai strategi berkomunikasi
perasaan
penyair. Puisi menjadi media
merupakan hasil dari proses
yang
kreatif
sangat
ampuh
bagi
penyairnya
intelektualnya
dan
untuk
penyair untuk mengungkapkan
merespon
pikiran dan perasaannya. Di
yang terjadi di lingkungannya.
tangan penyair, puisi adalah
Oleh karena itu, puisi dapat
media yang begitu lentur, yang
dipakai sebagai cermin untuk
bisa
sesuka
memperoleh gambaran realita
hatinya untuk mencapai tujuan
sosial pada suatu tempat dan
apa saja.
saat
diperlakukan
tertentu.
potret B. Puisi Sebagai Media Pembelajaran Puisi
berbagai
dan
kondisi
Puisi
adalah
penyair
adalah
kamera. Lalu, bila kita kembali
media
kepada konsep puisi harus
pesan
bermanfaat bagi masyarakat,
dan
manfaat apa saja yang dapat
perasaan yang direkayasa agar
diambil darinya? Dari apa yang
lebih menarik, sudah dibahas
sudah diuraikan sebelumnya,
sebelumnya.
kita mengetahui ternyata puisi
komunikasi, yang
berisi
sebagai sebagai pikiran
Bahwa
puisi
115
adalah media atau wadah bagi
Meminjam istilah budayawan
pesan atau informasi dalam
Toeti Heraty Noerhadi (dalam
aktivitas komunikasi. Sebagai
Alfian, ed, 1985:207), persepsi
media atau wadah, dia dapat
manusia terhadap lingkungan
diisi apa saja sesuai keinginan
dapat dikategorikan menjadi
yang
(komuni-
dua jenis. Pertama, persepsi
kator). Oleh karena itu, pada
realita, yaitu persepsi manusia
dasarnya puisi dapat dimanfaat-
yang dihasilkan tanpa pene-
kan untuk keperluan apa saja,
litian harus direka. Artinya,
sesuai
kita
mengisinya
konteks
komunikasi.
mampu
membangun
Termasuk di dalamnya, untuk
persepsi melalui rekaan dalam
keperluan pembelajaran dalam
pikiran walau tanpa observasi
pendidikan dan pelatihan. Puisi
atau penelitian. Kedua, persepsi
dapat digunakan untuk mem-
utopia, yaitu persepsi manusia
berikan penekanan-penekanan
yang
pada informasi tertentu untuk
realita. Utopia dapat dilihat
lebih memperkuat muatan isi
sebagai cita-cita, suatu keadaan
dan maknanya.
yang belum tercapai, tetapi
Sebagai karya sastra, puisi
kontradiktif
dengan
ingin diwujudkan.
memang berbeda dengan berita
Dalam beberapa hal, puisi
atau informasi. Kalau berita
dapat didekati dengan model
atau informasi adalah cerita
persepsi realita maupun persepsi
yang didukung oleh data atau
utopia itu. Pesan yang terkandung
fakta, puisi tercipta sepenuhnya
dalam
puisi
dari hasil perenungan penyair-
persepsi
penyairnya
nya, entah sumber renungannya
merespon lingkungan, melulu
itu peristiwa faktual (data)
muncul
ataukah totalitas pengembaraan
utopisnya atau penangkapan-
imaginasi semata. Yang jelas, ketika puisi tercipta, dia menjadi entitas berisi pesan sarat makna
nya
dari terhadap
perenungan lingkungan
tanpa melalui proses observasi apalagi
yang detil dan rumit.
116
dalam
dengan inderanya, walaupun langsung,
untuk pembaca atau penikmatnya.
merupakan
penelitian
Dalam konteks pembela-
samping itu, pembacaan puisi
jaran, puisi dapat dimanfaatkan
dengan gaya dan intonasi yang
sebagai selingan untuk mem-
khas
berikan
tontonan
penguatan
terhadap
materi-materi tertentu. Materimateri
yang
dan
unik, yang
merupakan memberikan
hiburan tersendiri bagi peserta.
berhubungan
Ketika berdiskusi tentang
dengan pembelajaran nilai dan
integritas,
karakter akan sangat tepat bila
diajak
disisipi puisi puisi yang berisi
kejujuran sebagai pembangun
tematik nilai-nilai terkait.
komitmen untuk membentuk
misalnya,
peserta
memahami
nilai
Di Badan Pendidikan dan
integritas, yang pada akhirnya
Pelatihan Provinsi Jawa Tengah,
memunculkan karakter yang
misalnya,
kuat pada diri seseorang. Yang
kegiatan
belajar
mengajar berbentuk pendidikan
diharapkan
dan pelatihan teknis, fungsional,
karakter yang kuat, seseorang
dan struktural, rutin berjalan
akan mampu mengendalikan
setiap tahun. Materi - materi
diri,
yang berkaitan dengan pem-
perilaku menyimpang seperti
bangunan nilai dan karakter,
korupsi.
seperti integritas, pemberantasan
kejujuran,
korupsi, wawasan kebangsaan
adalah memahami suatu konsep
atau
etika yang rumit untuk dicerna
pilar-pilar
pengembangan kesehatan akan
kebangsaan, potensi
mental
lebih
adalah,
mampu
dengan
menghindari
Menghayati secara
nilai teoritis,
diri,
dengan logika. Berbeda bila
spiritual,
disampaikan dengan puisi yang
menarik
dan
sederhana, seperti berikut ini.
ekspresif bila disisipi dengan puisi-puisi tematik yang relevan dengan materi. Memahami dan menghayati
puisi
dapat
memunculkan suasana kontemplatif, berpikir lebih dalam dan lebih tajam, ketika melihat berbagai persoalan yang diangkat sebagai
bahan
diskusi.
Di
117
WEJANGAN URIP (Wardjito Soeharso) wewadine wong sing pengin slamet uripe elingo ature simbah: dadi wong aja dumeh dumeh kuasa dumeh sugih dumeh bagus dumeh pinter
ben uripmu ora keblinger!
patriotisme,
elingo ature bapak lan simbok: dadi wong nuruta banyu kali tansah mili, ngelebi sawah sing ana ngisor kali
kebanggaan
elingo ature pak guru nalika sinau: dadiya bocah sing pinter ben mbesuk gedhe dadi wong gedhe nanging dudu gedhene asu menang kerahe
sendiri,
kecintaan
milik
sendiri,
karya
terhadap kesadaran
sendiri, dst. Isi
materi
wawasan
kebangsaan dan pilar - pilar kebangsaan
ini
Pancasila
mencakup
sebagai
dasar
ideology, UUD 1945 sebagai dasar
elingo ujare wong wedok nalika rabi: kabeh wong lanang seneng golek kanikmatan isi donya iku ora cukup ngebaki genggeman mula, aja mburu nikmat kanthi laku khianat yen pengin tansah nyawiji ing donya lan akherat
konstitusi,
Tunggal
Ika
Bhinneka
sebagai
dasar
kebangsaan, Negara Kesatuan Republik
Indonesia
sebagai
bingkai
kenegaraan
dan
kebangsaan secara utuh. Materi dengan topik seputar Negara, Pemerintah, dan Kebangsaan,
ya ya ya ature simbah ature bapak lan simbok ature pak guru ature pak kiyai ujare wong wedok dadi cahya ing mata dadi nur ing jiwa tansah eling lan waspada.
dikenal sebagai materi yang kering, membosankan, sehingga peserta lebih sering terkantukkantuk mendengarkannya. Dengan bertema
*) srondol: maret 2012 Demikian pula,
ketika
berdiskusi
tentang
materi
wawasan
kebangsaan
puisi
-
patriotik,
puisi peserta
digugah untuk menghayati dan
atau
pilar-pilar kebangsaan, peserta memahami
terhadap
terhadap nilai dan karakter
elingo ature pak kiyai nalika ngaji: dadi wong kudu tansah eling eling marang sing gawe urip eling marang sing paring pati nuladhani kanjeng nabi ngungkebi ajaran kitab suci
diajak
nasionalisme,
konsep
kebangsaan yang di dalamnya berisi semangat membangun
118
menjiwai semangat kebangsaan itu.
Misalnya,
puisi
karya
Deddy Miswar berikut ini, yang ditayangkan di televisi sebagai
Public
Advertisement
pada
Service bulan
Oktober 2008, dalam rangka
memperingati
100
tahun
Dan senimannya tukang tambal dan tukang tiru.
Kebangkitan Nasional, sangat cocok untuk membangkitkan
Dst…..
kembali semangat kebangsaan
Juga puisi yang satu ini.
itu. MENGAPA KAMU MENCINTAI (Wardjito Soeharso) BANGKIT ITU: (Deddy Mizwar) Susah – susah melihat orang lain susah, senang melihat orang lain senang. Takut – takut korupsi, takut makan yang bukan haknya. Mencuri – mencuri perhatian dunia dengan prestasi. Marah – marah bila martabat bangsa dilecehkan. Malu – malu menjadi benalu, malu minta melulu. Tidak ada – tidak ada kata menyerah, tidak ada kata putus asa. Aku – untuk Indonesiaku.
+ Mengapa kamu mencintai ibumu? - Karena aku mengawali hidup dengan minum air susu ibuku. + Mengapa kamu mencintai gurumu? - Karena aku mencecap dan memahami ilmu dengan belajar dari guruku. + Mengapa kamu mencintai negaramu? - Karena aku makan dan minum untuk tumbuh dari bumi negaraku. + Mengapa kamu mencintai bangsamu? - Karena aku membangun kebanggaan dengan jatidiri bangsaku. + Mengapa kamu mencintai agamamu? - Karena aku ingin mati dalam naungan agamaku.
(Soeharso, 2008)
2013 (HMGM, 2014)
Atau puisi yang mencoba menggelitik emosi karya penyair Libanon, Khalil Gibran, berikut ini.
Dari
contoh
-
contoh
tersebut, sesungguhnya banyak puisi yang bermuatan nilai dan
BANGSA KASIHAN (Khalil Gibran)
karakter
Kasihan bangsa yang memakai pakaian yang tidak ditenunnya, makan roti dari gandum yang tidak dituainya, Dan meminum anggur yang tidak diperasnya. Kasihan bangsa yang menjadikan orang bodoh menjadi pahlawan Dan menganggap penindasan penjanjah sebagai hadiah Kasihan bangsa yang negarawannya serigala, falsafahnya karung nasi,
119
kebangsaan
yang
dapat dipakai untuk memperkaya
proses
pembelajaran
dalam diklat. Setiap materi diklat, pada dasarnya dapat didekati dengan pembelajaran tentang nilai dan karakter. Dan semua itu dapat diambil dari puisi-puisi
dengan
tematik
yang sesuai. Format puisi pun
juga tersedia beragam. Ada
dengan pemahaman terhadap
yang berbentuk tekstual, ada
nilai
yang
karakter.
berformat
gambar,
dan
pembentukan
bahkan ada juga yang sudah
Simak puisi pendek sarat
dalam file video. Provinsi Nusa
nasionalisme ini. Hanya empat
Tenggara
misalnya,
kata disusun menjadi empat
sudah mempelopori membuat
baris membentuk satu bait puisi
film puisi yang digarap sangat
yang sangat dalam maknanya.
Barat,
serius, melibatkan siswa-siswa SMA
terbaik
dalam
A2KI (Wardjito Soeharso)
produksinya. Hasilnya? Film puisi dengan berbagai macam
Aku Kamu Kita : Indonesia!
corak yang sangat menarik. Puisi-puisi adalah
yang
dibacakan
puisi-puisi
karya
2014
penyair besar Indonesia, seperti Rendra, Toto Bachtiar, Taufik Ismail, Emha Ainun Najib, dll.
V. PENUTUP â&#x20AC;&#x153;Bahkan Dewa pun tidak bisa
Film puisi itu menjadi salah satu media pembelajaran yang sangat diminati oleh siswasiswa SMP dan SMA di sana
puisi
sebagai
media komunikasi dan puisi sebagai media pembelajaran, dalam
konteks
proses
pembelajaran pendidikan
dan
pelatihan,
diajarkan?
Kebajikan
ingatanâ&#x20AC;?,
demikian
hadapan
para
kata
muridnya
Plato di
di
suatu
kesempatan (Fuad, terj. Untuk Freeman, E. & Apple, D, 2004) Kebajikan adalah bagian dari nilai etika yang menjadi fondasi manusia dalam membangun budaya. Kebajikan sulit diajarkan. Kebajikan hanya bisa
dipertanggungjawabkan. untuk
itu
hanya bisa ditularkan melalui pendidikan,
dalam
ternyata secara signifikan dapat
Terutama
kebajikan
dan pendidikan itu hakekatnya adalah
(Sugianto, 2012). Bahwa
mengubah kebajikan. Mengapa? Dapatkah
pengayaan
materi-materi yang berkorelasi
ditularkan. Dan penularan kebajikan melalui pendidikan, yang dalam proses-
120
nya adalah mengingat. Begitulah, dalam
dilaksanakan oleh Komisi Pemberantasan
setiap proses pembelajaran, peserta
Korupsi.
dipaksa dijejali berbagai macam konsep
Puisi dengan segala konseptual
yang sifatnya teoritis, ideal, utopik,
teoritis utopisnya juga sudah banyak
yang secara realita sungguh sangat sulit
dibahas para akademisi. Pendekatan
untuk diwujudkan (lihat Toety H.N.)
yang
Kita sangat sering mendengar dan melihat
pernyataan
-
dipakai
pendekatan
pun
beragam.
sosiologis,
Ada
psikologis,
pernyataan
semiotika, dialektika, dst. Dalam karya
konseptual teoritis utopis seperti itu.
tulis ini puisi didekati dengan teori
Misalnya, “corruption is the root of
komunikasi, lebih spesifik paradigma
evil” (Kwik Kian Gie), atau “corruption
komunikasi interpersonal. Model teori
is the real terrorist” (Hidayat Nur
komunikasi
Wahid), atau “Negara dalam Darurat
dikembangkan lebih kompleks menjadi
Korupsi” (Denny Indrayana). Sudah
teori diskrit oleh
terlalu banyak orang berbicara tentang
referensi teoritis untuk menempatkan
korupsi, sudah cukup banyak ahli
puisi sebagai pesan atau message dalam
memaparkan kejahatan korupsi, tetapi di
aktivitas komunikasi. Selanjutnya, puisi
mata masyarakat, yang tampak nyata
sebagai pesan atau message secara
melakukan perlawanan massif terhadap
kontekstual ditarik-hubungkan dengan
korupsi hanyalah Komisi Pemberantasan
asas kemanfaatan bagi masyarakat. Asas
Korupsi (Dharmawan, Al Soni, Rosari,
kemanfaatan itu dilihat dari sudut proses
ed, 2005).
pembelajaran,
Artinya, suatu nilai etika yang
lembaga
linear
lebih
pendidikan
Laswell
Berlo,
dijadikan
spesifik dan
yang
dalam
pelatihan.
sifatnya konseptual, teoritis, utopis,
Secara konseptual teoritis, puisi dapat
dalam
difungsikan sebagai salah satu medium
satu
diwujudkan
saat
tertentu
dalam
bentuk
perlu konkrit,
pembelajaran yang cukup menarik.
praktikal, faktual, yang bisa secara
Bila dimanfaatkan sebagai medium
langsung tersentuh oleh sense, indera
pembelajaran dalam diklat, puisi yang
manusia. Pemberantasan korupsi secara
paling tepat tentunya adalah puisi
konseptual
teoretis
sudah
diaphan, puisi yang menyampaikan isi
dibicarakan
para
secara
pesannya dengan lugas, terbuka, gamblang,
konkrit, praktikal, faktual, juga sudah
sehingga mudah untuk ditangkap dan
utopis
ahli,
dan
dipahami oleh peserta diklat. Sedang
121
puisi prismatis, dengan gaya bahasa
Dan penelitian observatif semacam
yang obscure, kabur, tidak cocok untuk
itu memang sesungguhnya sangat perlu
dipakai sebagai medium pembelajaran.
dilakukan di lembaga pendidikan dan
Puisi prismatis bisa saja tetap dipakai
pelatihan, untuk memperkaya wawasan
tetapi hanya untuk tujuan-tujuan sangat
tenaga pengajar maupun memberikan
khusus,
mengajak
alternatif model pembelajaran yang
peserta untuk berkontemplasi tentang
sedikit berbeda kepada para peserta
sesuatu hal tertentu.
diklat.
misalnya
ketika
Sekali lagi, dalam karya tulis ini,
------------------------------
puisi didekati secara konseptual teoritis dengan ilmu komunikasi, yaitu paradigma komunikasi interpersonal model Laswell dan Berlo. Sedang bagaimana pendekatan aplikatif terhadap bahasan puisi sebagai media
komunikasi
alternatif
dalam
proses pembelajaran, dapat dilakukan dengan penelitian observatif secara langsung dalam proses pembelajaran itu sendiri. Penelitian Tindakan Kelas, yang sangat populer dan sering dilakukan oleh
pengajar,
memperkuat
justru
tesis
yang
akan
lebih
sudah
di-
diskusikan dalam karya tulis ini. Oleh karena itu, tesis bahwa puisi secara
konseptual
teoritis
cukup
signifikan untuk dimanfaatkan sebagai media
alternatif
dalam
proses
pembelajaran, membuka ruang cukup lebar
bagi
siapa
pun
melakukan
penelitian observatif lebih lanjut untuk menilai
secara
kebenarannya.
faktual-obyektif
DAFTAR PUSTAKA Alfian
(Editor), 1985, Persepsi Masyarakat Tentang Kebudayaan, Jakarta: PT Gramedia. Alkatiri, Zeffry, Z, 2004, Catatan Seorang Pejalan Dari Hadrami, Jakarta, Penerbit Komunitas Bambu Ambarini, AS & Umaya, NM, 2010, Semiotika, Teori dan Aplikasi Dalam Karya Sastra, Semarang: IKIP PGRI Press, Semarang Arifin, Anwar, 1988, Ilmu Komunikasi, Sebuah Pengantar Ringkas, Jakarta: CV. Rajawali. Alkatiri, Z.A, 2005, Catatan Seorang Pejalan Dari Hadrami. Jakarta, Penerbit Komunitas Bambu. Chomsky, Noam, 2006, Politik Kuasa Media, Media Control, The Spectacular Achievements of Propaganda, Yogyakarta: Pinus Book Publisher. Dharmawan, HCB & Rosari, Soni BL, 2005, Jihad Melawan Korupsi, Jakarta: Penerbit Buku Kompas. Effendi, Onong Uchyana, 1993, Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya. Ellul, Jacques, 1973, Propaganda, New York: Vintage Book.
122
Freeman, Eugene & Apple, David, 2004, Kebijaksanaan & Ide-ide Utama Plato (The Wisdom & Ideas of Plato), diterjemahkan oleh Fuad, Surabaya: Pustaka Eureka. Gus TF, 2005, Daging Akar, Sajaksajak 1996-2000. Jakarta, Penerbit Buku Kompas. Heryanto, Ariel, 1984, Sastra Kontekstual, Inspirasi.co. Kaeppler, Stephanie, 2008, A discussion on the view that linear sequential models that explain how advertising works fail to recognize the most unpredictable element in the communication process â&#x20AC;&#x201C; the consumer, http://microsites.bournemouth.ac .uk/(dibuka, Senin, 13 Oktober 2014, 7:28 PM) Komunitas Penulismuda Indonesia, 2010, Phantasy Poetica, Semarang, PM-Publishers Himpunan Masyarakat Gemar Membaca, Lumbung Puisi Sastrawan Indonesia, 2014, Indramayu, HMGM Publishers Maslow, A. 1955. New Knowledge of Human Values, Indiana: Regnery/Gateay, Inc McCombs, M., & Shaw, D.L., 1972, The Agenda-setting Function of the Mass Media. Public Opinion Quarterly, 36, 176-185. Mc.Quail, Denis, 1996, Teori Komunikasi Massa, Suatu Pengantar, Jakarta: Erlangga. Morrison, MA, 2010, Psikologi Komunikasi, Jakarta: Ghalia Indonesia. Samovar, L.A & Potter, R.E, 1994, Intercultural Communication: A Reader, Belmont, CA: International Thomson Publishing
Soeharso, Wardjito, 2008, Yuk! Nulis Puisi, Surabaya: PNRI Cabang Surabaya Soeharso, Wardjito, Menyoal Kemampuan Widyaiswara Untuk Menulis Karya Tulis Ilmiah, dalam Jurnal Diklat Aparatur, Volume 4, Nomor 1 Tahun 2008. Sugiyanto, Bambang, 2012, Sebuah Film Puisi Dari Sumbawa Barat, Pemkab. Sumbawa Barat. http://elissuaidahmedia.wordpress.com/ 2012/06/14/pendidikan-karaktermelalui-pembelajaran- apresiasipuisi-di-sma/ (dibuka Sabtu, 3/5/14, pukul: 08:54) http://www.academia.edu/4023174/LO GIKA_DALAM_PUISI_Bagian _1_ (dibuka Sabtu, 3/5/14, pukul 09:22) Website: www.puisiindonesia.com. (dibuka, Sabtu, 13/09/14, pukul: 19:35) Website: Seribahasa.com (dibuka 13.09.2014; 08:50) Website: http://en.wikipedia.org/ Laswellâ&#x20AC;&#x2122;s Model of Communication (dibuka, Senin, 6/10/2014, 08:54) Website: http://www.shkaminski.com/Co mmunication Models (dibuka, Senin, 6/10/2014, 08:17) Website: http://harvardmagazine.com/201 1/05/john-f-kennedy/ (dibuka, Senin, 6/10/2014, 09:54) Wbsite: http://www.psychologytoday.co m/, Burton, Neel M.D., 2012, Our Hierarchy of Needs (dibuka, Senin, 13/10/2014, 09:35 PM) -------------------
123
PENTINGNYA CAPACITY BUILDING DALAM PENGEMBANGAN ORGANISASI Oleh: IMAN KRIDARSO
ABSTRAK Pengembangan Kapasitas (capacity building) sebagai suatu proses untuk melakukan sesuatu, atau serangkaian gerakan perubahan multi level di dalam individu, organisasi dan sistem dalam rangka untuk memperkuat kemampuan penyesuaian individu dan organisasi sehingga dapat tanggap terhadap perubahan lingkungan yang ada. Adapun tujuan pengembangan kapasitas adalah agar individu, organisasi yang ada dapat dipergunakan secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dari individu maupun organisasi tersebut.Oleh karena itu pengembangan kapasitas sangat terkait dengan kemampuan SDM, kemampuan institusi, dan kemampuan sistem organisasi. Pengembangan Kapasitas (Capacity Building) melalui tahapan Fase persiapan, Fase analisis, Fase perencanaan, Fase implementasi, dan Fase evaluasi. Kata Kunci:Pengembangan kapasitas (Capacity Building),Dinamika Organisasi, tahapan pengembangan kapasitas
A.
Pengembangan kapasitas (Capacity
PENDAHULUAN Dewasa ini upaya pengembangan
kapasitas
merupakan
penting
dalam
bagian
Building) aparatur sangat penting untuk
yang
meningkatkan performa aparatur dalam
aspek
menjalankan tugas pokok dan fungsi
kehidupan, hal ini dapat digambarkan
organisasi secara berkelanjutan dalam
dengan persaingan yang semakin tajam
rangka
karena perubahan teknologi yang cepat
perubahan teknologi dan lingkungan
dan lingkungan yang begitu dratis.
yang ada
berbagai
mengantisipasi
perubahan-
Setiap organisasi membutuhkan sumber daya manusia yang mampu memberikan
B.
pelayanan prima dan bernilai yang
PENGEMBANGAN KAPASITAS Pengembangan
kapasitas
tidak
berarti bahwa organisasi tidak hanya
hanya berorientasi pada kemampuan
mampu memberikan pelayanan yang
manusia, namun mencakup keseluruhan
memuaskan tetapi juga berorientasi
lingkup organisasi yang terdiri dari
pada nilai. Organisasi tidak hanya
sistem penataan organisasi atau sistem
semata-mata
manajemen, kebijakan target capaian,
mengejar
pencapaian
produktivitas kerja yang tinggi tetapi
strategi
lebih
organisasi.
pada
pencapaiannya.
kinerja
dalam
proses
pencapaian,
mengisyaratkan
124
dan
Lingkup adanya
peraturan demikian tingkat
pengembangan kapasitas dari capacity
sebagai
development atau capacity strengthening
masalah)
yang berarti mengembangkan kemampuan
organisasi, lembaga, dan masyarakat
yang sudah ada (existing capacity), dan
untuk secara perorangan atau secara
pengembangan
kolektif
kapasitas
yang
(kemampuan yang
memecahkan
dimiliki
seseorang,
melaksanakan
fungsi,
mengedepankan proses kreatif untuk
memecahkan masalah, serta menetapkan
membangun
dan mencapai tujuan (UNDP, 1999).
kapasitas
yang
belum
terlihat atau constructing capacity. Capacity
building
Menurut Uni Eropa pengembangan
merupakan
kapasitas adalah proses yang dialami
proses untuk melakukan sesuatu, atau
oleh individu, kelompok dan organisasi
serangkaian kegiatan untuk melakukan
untuk memperbaiki kemampuan mereka
perubahan multilevel pada diri individu,
dalam melaksanakan fungsi mereka dan
kelompok
organisasi-
mencapai hasil yang diinginkan. Dari
organisasi, dan system - sistem guna
pengertian ini kita dapat memberi
memperkuat kemampuan penyesuaian
penekanan pada dua hal penting: 1)
individu
pengembangan kapasitas sebagian besar
-
kelompok,
dan
organisasi
dalam
menghadapi perubahan lingkungan yang
berupa
ada. Pengembangan kapasitas dapat
pengembangan internal, dan 2) upaya-
dilakukan melalui proses menganalisis
upaya pengembangan kapasitas yang
lingkungan, mengidentifikasi masalah-
berorientasi pada hasil.
masalah organisasi, mencari kebutuhankebutuhan
pengembangan
diri
dan
proses
United Program
pertumbuhan
Nation (UNDP)
dan
Development mendefinisikan
organisasi, isu-isu dan peluang-peluang
pengembangan kapasitas sebagai suatu
yang
proses yang dialami oleh individu,
dapat
membuat
diperankan
formulasi
organisasi,
strategi
dalam
kelompok, organisasi, lembaga dan
proses mengatasi masalah-masalah, dan
masyarakat
merancang rencana aksi agar dapat
kemampuan mereka agar dapat: 1)
terkumpul
melaksanakan fungsi-fungsi essensial,
data
penataan
sistem
organisasi secara baik.
kapasitas
sebagai
meningkatkan
memecahkan masalah, menetapkan dan
Banyak referensi yang mendefinisikan
untuk
mencapai tujuan, dan 2) mengerti dan
kemampuan
menangani kebutuhan pengembangan
umum untuk melaksanakan sesuatu.
diri mereka dalam suatu lingkungan
UNDP
yang lebih luas secara berkelanjutan.
mendefinisikan
kapasitas
125
Brown
(2005)
mendefinisikan
Sedangkan
menurut
â&#x20AC;&#x153;Capacity building is a process that
(2010)
increases
Kapasitas, adalah :
the
ability
of
persons,
organisations or system to meet its
1.
pengertian
bukanlah
pengertian
sebuah proses.
dapat dimaknai
bahwa Pengembangan Kapasitas adalah
2.
Pengembangan
Bahwa pengembangan kapasitas
stated purposes and objectivesâ&#x20AC;?. Dari tersebut
Soeprapto
produk,
melainkan
Bahwa pengembangan kapasitas
suatu proses yang dapat meningkatkan
adalah proses pembelajaran multi-
kemampuan seseorang, organisasi atau
tingkatan meliputi individu, grup,
sistem untuk mencapai tujuan yang
organisasi, dan sistem.
hendak dicapai.
3.
Selain itu menurut Keban (1999)
Kapasitas strategi
bahwa
yang
4.
serangkaian
ditujukan
ide
kapasitas terhadap
sikap.
Pengembangan
merupakan
pengembangan
menghubungkan
lebih khusus dalam bidang pemerintahan berpendapat
Bahwa
Bahwa pengembangan kapasitas dapat disebut sebagai actionable
untuk
learning dimana pengembangan
meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan
kapasitas
responsivitas dari kinerja pemerintahan,
proses-proses pembelajaran yang
dengan memusatkan perhatian kepada
saling berkaitan, akumulasi benturan
pengembangan dimensi, sumber daya
yang menambah prospek untuk
manusia, penguatan organisasi; dan
individu dan organisasi agar secara
reformasi kelembagaan atau lingkungan.
terus menerus beradaptasi atas
Dalam Kapasitas
definisi
Pengembangan
meliputi
sejumlah
perubahan.
(Capacity Building) diatas
terkandung makna suatu upaya yang
C.
Tujuan dan Manfaat, Capacity
berhubungan dengan perbaikan kualitas
Building pada Organisasi
sumber daya manusia, upaya untuk
C.1 Tujuan
mendorong
organisasi
agar
dapat
Adapun tujuan dari Capacity
berjalan sesuai dengan fungsinya, serta
Building
(Pengembangan
upaya
Kapasitas)
dapat
untuk
lingkungan
menciptakan
yang
kondisi
dibutuhkan
oleh
organisasi agar dapat berfungsi dengan baik.
menjadi 2 bagian yaitu : 1. Secara umum diidentikkan dengan
126
dibagi
perwujudan
sustainabilitas
(keber-
buruk. Dalam hal ini
lanjutan) suatu sistem.
kegiatan pengembangan
2. Secara khusus ditujukan
akan
meningkatkan
untuk mewujudkan kinerja
kinerja pegawai saat ini,
yang lebih baik, dilihat
yang dirasakan kurang
dari aspek:
dapat
a. Efisiensi waktu
dalam (time)
bekerja
secara
hal
efektif
dan
untuk dapat mencapai
dan
ditujukan
sumber daya (resources)
efektivitas
kerja
yang dibutuhkan guna
sebagaimana
yang
mencapai suatu outcome.
diharapkan
oleh
b. Efektifitas
berupa
kepantasan usaha yang
organisasi. b.
Meningkatkan produk-
dilakukan demi hasil
tivitas, dengan mengikuti
yang diinginkan.
kegiatan pengembangan
c. Responsifitas
yakni
berarti
pegawai
juga
bagaimana mensinkron-
memperoleh
tambahan
kan
ketrampilan
dan
kebutuhan
kemampuan
dan untuk
pengetahuan baru yang
maksud tersebut.
bermanfaat bagi pelak-
d. Pembelajaran
yang
sanaan pekerjaan mereka.
terindikasi
pada
Dengan
demikian
kinerja individu, grup,
diharapkan juga secara
organisasi dan sistem.
tidak
langsung
akan
meningkatkan C.2 Manfaat Manfaat
produktifitas kerja, dari
Pengembangan
kegiatan Kapasitas
c.
Meningkatkan bilitas
dari
fleksiangkatan
(Capacity Building) dalam
kerja, dengan semakin
pengembangan sumber daya
banyaknya ketrampilan
manusia, yaitu :
yang dimiliki pegawai,
a.
Mengurangi dan meng-
maka akan lebih flek-
hilangkan kinerja yang
sibel dan mudah untuk
127
menyesuaikan diri dengan kemungkinan
D.
adanya
Level Capacity Building Pada Organisasi
perubahan yang terjadi
Upaya pengembangan kapasitas
di lingkungan organi-
dilaksanakan dalam berbagai tingkatan
sasi.
(Soeprapto: 2010) yaitu sebagaimana
Misalnya
bila
organisasi memerlukan
diilustrasikan melalui gambar berikut :
pegawai dengan kualifikasi
tertentu,
maka
organisasi tidak perlu lagi menambah pegawai yang baru, oleh karena pegawai yang dimiliki sudah cukup memenuhi syarat untuk pekerjaan tersebut d.
Dari gambar tersebut di atas
Meningkatkan karyawan.
dapatlah dikemukakan bahwa pengem-
Dengan melalui kegiatan
bangan kapasitas harus dilaksanakan
pengembangan, pegawai
secara efektif dan berkesinambungan
diharapkan
pada 3 (tiga) tingkatan, yaitu :
komitmen
akan
memiliki persepsi yang
1.
Tingkatan dan dimensi pengem-
baik tentang organisasi
bangan
yang
tidak
merupakan tingkatan yang paling
langsung akan mening-
tinggi dimana seluruh komponen
katkan komitmen kerja
masuk
pegawai
dapat
sistem, seperti kerangka kerja yang
mereka
berhubungan dengan pengaturan,
menampilkan
kebijakan-kebijakan dan kondisi
secara
serta
memotivasi untuk
kapasitas
pada
didalamnya.
sistem
Tingkatan
dasar yang mendukung pencapaian
kinerja yang baik.
obyektivitas
kebijakan
Komponen-komponen
tertentu. tersebut
diantaranya seperti kebijakan dan sumber daya manusia dan lainnya.
128
2.
Contohnya dalam bidang pertanian
tahuan dan teknologi yang ber-
adalah
kebijakan
kembang saat ini, peningkatan
skala makro terkait peraturan atau
tingkah laku untuk memberikan
undang-undang
tauladan,
pembenahan
untuk
bidang
dan
motivasi
untuk
pertanian dan sebagainya, agar
bekerja lebih baik dalam rangka
tercapai
melaksanakan tugas dan fungsinya
tujuan
peningkatan
kesejahteraan petani
untuk mencapai tujuan lembaga/
Tingkatan dan dimensi pengem-
organisasi yang telah dirancang
bangan kapasitas pada kelemba-
sebelumnya
gaan atau organisasi terdiri atas
kegiatan-kegiatan misalnya contoh
sumber daya organisasi, budaya
kecil dengan pelatihan, sistem
organisasi, ketatalaksanaan, struktur
rekruitmen yang baik, sistem upah
organisasi atau sistem pengambilan
dan sebagainya. Contohnya pada
keputusan dan lainnya. Contoh
bidang pertanian dimensi pengem-
dalam pengembangan
kapasitas
bangan kapasitas melalui upaya
diaplikasikan pada dimensi organi-
pembinaan para penyuluh pertanian
sasi dengan fokus pada upaya
dalam membina petani di lapangan
penggunaan pupuk anorganik di
baik dari sisi ketrampilan. Sikap
masyarakat petani maka diperlukan
maupun perilaku dalam melak-
peraturan-peraturan yang berkaitan
sanakan
dengan penggunaan pupuk anorganik
pertanian.
dengan
penyuluhan
berbagai
bidang
kepada petani. 3.
Dimensi dan tingkatan Individu,
E.
adalah tingkatan dalam sistem
Cara / Teknik / Metode Capacity Building
yang paling kecil, dalam tingkatan
Salah satu faktor kunci dalam
ini aktivitas Capacity Building
pengembangan kapasitas adalah pem-
yang ditekankan adalah pada aspek
belajaran. Pembelajaran terjadi pada
membelajarkan
tingkat individu, tingkat organisasi dan
individu
dalam
rangka mendapatkan sumber daya
tingkat
manusia yang berkualitas dalam
kapasitas adalah suatu proses yang
ruang lingkup penciptaan peningkatan
berlangsung
keterampilan - keterampilan dalam
secara berkesinambungan dengan orang-
diri individu, penambahan penge-
orang belajar untuk lebih capable
129
masyarakat.
dalam
Pengembangan
jangka
panjang
mampumelaksanakan
pekerjaan-nya.
yang telah mereka miliki. Dalam proses
Mereka belajar agar dapat meningkat-
pengembangan
kan pengetahuan dan keterampilan, dan
tertentu setiap orang belajar bersama,
mengubah
untuk
dan terbuka kemungkinan dalam proses
mencapai tujuan mereka, yakni mem-
ini mereka juga memperoleh input dari
perbaiki kualitas hidup. Dalam pengem-
orang-orang yang ahli dalam bidang
bangan
yang dikembangkan tersebut.
perilaku
kapasitas
mereka
kita
tidak
dapat
kapasitas
di
bidang
memandang orang sebagai sebuah gelas
Pengembangan kapasitas memiliki
kosong. Kita tahu bahwa mereka, baik
aktifitas tersendiri yang memungkinkan
sebagai perorangan maupun sebagai
terjadinya
kelompok, memiliki pengalaman hidup
pada sebuah sistem, organisasi, atau
yang dapat menjadi sumber yang kaya
individu. Aktifitas tersebut terdiri atas
bagi
beberapa fase umum. Adapun fase
proses
pembelajaran.
Mereka
memiliki kemampuan untuk menetap-
tersebut
kan
adalah :
tujuan-tujuan
Dalam
diri
kemampuan
mereka
mereka yang
sendiri.
telah
mungkin
ada untuk
dikembangkan. Kita tentu saja perlu
1.
pengembangan
menurut
kapasitas
Suprapto
(2010)
Fase Persiapan. Pada fase ini terdapat 5 langkah kerja yaitu : a.
memperhatikan semua hal ini.
Identifikasi kebutuhan untuk pengembangan
Dalam mengembangkan kapasitas
kapasitas.
Langkah kerja ini memiliki
individu, kelompok, organisasi atau
kegiatan
masyarakat, kita tidak hanya sekedar
mengenali alasan-alasan dan
mentransfer pengetahuan, keterampilan
kebutuhan
atau sikap, namun kita berbagi dengan
mengembangkan kapasitas.
mereka. Dalam proses pengembangan kapasitas
kita
kemampuan
tidaklah
mereka
b.
mengubah
dengan
Menentukan
utama
nyata
yaitu
untuk
tujuan-tujuan.
Langkah kerja ini memiliki
hanya
kegiatan
utama
yaitu
menambah atau mengganti kemampuan
melakukan konsultasi dengan
yang sudah mereka miliki, namun yang
stakeholder
kita lakukan melalui proses berbagi
mengidentifikasi isu utama
tersebut
pengembangan kapasitas
adalah
menciptakan
suatu
pengetahuan, keterampilan atau sikap yang baru, yang dikembangkan dari apa
130
c.
utama
untuk
Memberikan tanggung jawab. Langkah kerja ini memiliki
kegiatan utama yaitu menetap-
d.
b.
pengembangan
menghubungkan permasalahan
kapasitas,
misal membentuk tim teknis
untuk
atau satuan kerja
dengan proses kinerja system,
Merancang proses pengem-
organisasi dan individu. c.
kapasitas
Analisis organisasi. Kegiatan utamanya
utama
organisasi untuk diselidiki
yaitu
menentukan
pemetaan
per-
legih
adalah
dalam
memilih (pemetaan
organisasional).
membuat penjadwalan kegiatan
d.
Memetakan
gap
dalam
tentang proses pemetaan dan
kapasitas. Kegiatan utamanya
tahapan perumusan berikut-
adalah
nya tentang rencana tindak
pemisah
pengembangan kapasitas.
ideal dengan kenyataannya.
Pengalokasian sumber daya.
e.
memetakan
kebutuhan
mengidentifikasi
kapasitas
pendanaan
kegiatan
proses
pengem-
bangan
kapasitas
antara
Menyimpulkan
Kegiatan utamanya adalah
jurang kapasitas
kebutuhan-
pengembangan yang
mendesak.
Kegiatan utamanya adalah
dan
menyimpulkan temuan-temuan
mengalokasikan sumber daya
dan mengumpulkan usulan-
dengan membuat formulasi
usulan untuk rencana tindak
kebutuhan sumber daya sesuai
pengembangan kapasitas.
anggaran yang dibutuhkan dan dapat disetujui oleh pihak berwenang Analisis.
3.
Fase Perencanaan. Pada fase ini terdapat 3 langkah kerja yaitu : a
Pada
fase
ini
kan
Mengidentifikasi permasalahan. Kegiatan utamanya adalah melakukan terhadap
pemeriksaan masalah
Perencanaan tahunan. Kegiatan utamanya adalah merumus-
terdapat 5 langkah kerja yaitu : a.
pemetaan
kerja ini memiliki kegiatan
masalahan yang muncul dan
Fase
proses.
Kegiatan utamanya adalah
metodologi
2.
terhadap
kan penanggung jawab kegiatan
bangan kapasitas. Langkah
e.
Analisis
untuk
penyelidikan lebih lanjut.
draf
tindak
pengembangan kapasitas b
Membuat
rencana
jangka
menengah. Kegiatan utamanya pertemuan-pertemuan konsultatif.
131
rencana
c
Menyusun
skala
Kegiatan
prioritas.
monitoring terhadap aktifitasaktifitas
utamanya
kapasitas.
menetapkan skala prioritas 5.
pengembangan kapasitas dan
Fase
Evaluasi.
Pada
fase ini
terdapat 2 langkah kerja yaitu :
tahapan-tahapan
a.
implementasinya. 4.
pengembangan
Evaluasi dampak. Kegiatan
Fase Implementasi. Pada fase ini
utamanya adalah mengevaluasi
terdapat 5 langkahkerja yaitu :
pencapaian
a
Pemrograman. utamanya
kapasitas, seperti peningkatan
Kegitan
adalah
kinerja.
mengb.
alokasikan sumber daya yang b
c
tindak pengembangan kapasitas.
Perencanaan proyek pengem-
Kegiatan utamanya adalah
bangan kapasitas. Kegiatan
melakukan analisa terhadap
utamanya adalah merumus-
temuan
kan kebijakan implementasi
dan evaluasi dampak dalam
pengembangan kapasitas.
konteks kebutuhan perencanaan
Penyeleksian penyedia jasa
ulang pengembangan kapasitas.
adalah layanan
monitoring
proses
pengembangan
kapasitas. Kegiatan utamanya
F.
dan
produk
luar
Penutup Dari uraian tersebut diatas dapat
mengidentifikasi
terkait kebutuhan implemen-
e
Merencanakan ulang rencana
dimiliki saat ini.
layanan
d
pengembangan
ditarik kesimpulan sebagai berikut : a.
Pengembangan Kapasitas (Capacity
tasi pengembangan kapasitas
Building) secara umum merupakan
yang akan dikerjanakan.
suatu proses pembelajaran dalam
Implementasi proyek. Kegiatan
rangka meningkatkan kemampuan,
utamanya adalah implemen-
keterampilan, dan keahlian yang
tasi program tahunan pengem-
dimiliki oleh individu, kelompok
bangan
atau organisasi serta sistem untuk
kapasitas
sesuai
sumber daya yang ada dan
memperkuat
kemampuan
jadwal yang tersedia.
kelompok dan organisasi sehingga
Monitoring proses. Kegiatan
mampu mempertahankan diri /
utamanya adalah melakukan
profesinya
ditengah
diri,
perubahan
yang terjadi secara terus menerus.
132
b.
Tujuan Pengembangan Kapasitas (Capacity Building) secara umum diidentikkan dengan perwujudan sustainabilitas
(keberlanjutan)
suatu sistem dan secara khusus ditujukan
untuk
mewujudkan
kinerja yang lebih baik. c.
Manfaat Pengembangan Kapasitas (Capacity Building), antara lain: mengurangi dan menghilangkan kinerja yang buruk, meningkatkan produktivitas, meningkatkan fleksibilitas
dari
angkatan
kerja,
meningkatkan komitmen karyawan, serta mengurangi turn over dan absensi. d.
Level Pengembangan Kapasitas (Capacity Building) pada organisasi yaitu : Tingkat individu, Tingkat kelembagaan, dan Tingkat sistem.
e.
Cara
atau
teknik
(metode)
Pengembangan Kapasitas (Capacity Building), melalui tahapan : Fase persiapan,
Fase
analisis,
Fase
perencanaan, Fase implementasi, dan Fase evaluasi. -----------------------
DAFTAR PUSTAKA African Capacity Building Foundation (ACBF), 2001, Capacity Needs Assessment : A Conceptual Framework, in ACBF Newsletter Vol. 2, p. 9-12 Brown, Lisanne: LaFond Anne: Macintyre, Kate. 2001. Measuring Capacity building. Carolina Population Centre/University of nort Carolina, Chapel Hill. Departemen Dalam Negeri. 2004. Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis SCBD. Jakarta: Depdagri. UNDP,1999, Capacity Assesment and Development, http:undp.org Keban,1999. Capacity Building sebagai prakondisi dan langkah strategis di Indonesia, jurnal kebijakan dan Administrasi PublikVol 3 No.2 PPs Universitas Gajah Mada Magister Administrasi Publik LAN, 2000 Pengembangan Capacity Building dalam rangka reformasi Administrasi Negara, hasil penelitian LAN RI Jakarta. Prof. Dr. H.R. Riyadi Soeprapto, MS, 2010, The Capacity Building For Local Government Toward Good Governance, Word bank .http://chevichenko.wordpress.com/200 9/11/26/tujuan-dan-manfaatpengembangan-sumber-dayamanusia/ ----------------
133
BIODATA PENULIS
Moch. Susigit Kusbandrijo, Drs, MM, lahir di Pati 6 September 1952, menyelesaikan pendidikan SD, SMP dan SMA di Pati dan menyelesaikan Sarjana Ilmu Politik jurusan Ilmu Pemerintahan IIP Jakarta tahun 1984, serta menyelesaikan pendidikan S2 Magister Sumber Daya Manusia UNSOED Purwokerto Tahun 2000. Mengawali karir Pegawai Negeri Sipil sebagai Mantri PP Kec. Patean Kab. Kendal tahun 1975, Mantri PP Kab. Kendal. Tahun 1976, Camat Ungaran tahun 1981, Camat Jebres Tahun 1987, Kabag Pemerintahan Umum Kab. Semarang tahun 1991, Asisten Tata Praja Sekwilda Tk II tahun 1993, Karo pada Binsos Setwilda tahun 1996, Sekwilda Tingkat II Batang tahun 1999, Sekda Kab. Batang Tahun 2001 dan sebagai Widyaiswara Badan Diklat Prov. Jateng sejak tahun 2002 sampai dengan sekarang. Pangkat/Golongan terakhir adalah Pembina Utama / IV e (Widyaiswara Utama). Nugroho In Saputro, DR, Ir, MM, lahir di Solo 18 Februari 1959, menyelesaikan pendidikan SD, SMP dan SMA di Surakarta, S1 Sarjana Kehutanan UGM Yogyakarta tahun 1982, S2 Magister Manajemen Universitas Satyagama Jakarta tahun 1997 dan Program Doktor Manajemen Pendidikan S3 di UNJ Jakarta tahun 2009. Mengawali karir Pegawai Negeri Sipil sebagai Kepala Cabang Dinhut Kab. Bengkulu Selatan tahun 1990, Kepala Cabang Dinhut Kab. Bengkulu Utara tahun 1993, Kasubbag Penyaringan Biro Kepegawaian tahun 1994, Kasubbag Penyusunan Karier Biro Kepegawaian 1999, Kabid Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan tahun 2001, Kabid Program tahun 2007 dan sebagai Widyaiswara Badan Diklat Prov. Jateng sejak tahun 2008 sampai dengan sekarang. Pangkat/Golongan terakhir adalah Pembina Utama Madya/IV d (Widyaiswara Utama).
Joko Triwiyatno, Drs. M.Si, lahir di Boyolali 2 Juli 1958, menyelesaikan pendidikan SD, SMP dan SMA di Surakarta, Sarjana Ilmu Politik jurusan Administrasi Negara tahun 1982. Serta menyelesaikan pendidikan S2 Magister Studi Pembangunan UKSW Salatiga Tahun 2001, saat ini tengah menempuh Program Pasca Sarjana Doktor Ilmu Administrasi di UNTAG Surabaya. Mengawali karir Pegawai Negeri Sipil sebagai Kepala Kantor IKK tahun 2001, Kabag Keuangan Setda Kab. Boyolali tahun 2001, Kepala Kantor Arsipda Kab. Boyolali tahun 2005, Kabag Pemerintahan Setda Kab. Boyolali tahun 2006, Asisten Tata Praja Sekda Kab. Boyolali tahun 2008, Kepala BAPPEDA Kab. Boyolali tahun 2009, Staf Ahli Bupati Bidang Hukum dan Politik tahun 2010 dan sebagai Widyaiswara Badan Diklat Prov. Jateng sejak tahun 2011 sampai dengan sekarang. Enny Karnawati, Ir. M.Si, lahir di Semarang 30 Agustus 1952, menyelesaikan pendidikan SD, SMP dan SMA di Semarang dan menyelesaikan Sarjana Ilmu Peternakan di UNDIP Semarang tahun 1982, pendidikan S2 Magister Sumber Sains UNDIP Semarang tahun 2009, telah mengikuti berbagai pelatihan untuk meningkatkan kompetensi di bidang keahliannya. Mengawali karir Pegawai Negeri Sipil sebagai Kasubsi Penyusunan Program tahun 1987, Kasubsi Industri tahun 1996, Kasubsi Perdagangan dan Jasa tahun 1996 dan sebagai Widyaiswara Badan Diklat Prov. Jateng sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang dengan Pangkat/Golongan terakhir adalah Pembina Utama Muda / IV c (Widyaiswara Madya). Wardjito Soeharso, Drs. M.Sc lahir di Salatiga 19 Januari 1958, menyelesaian pendidikan SD dan SMP di Salatiga, SMA di Yogyakarta, menyelesaikan S1 Sastra Inggris UNDIP Semarang tahun 1983. Serta menyelesaikan pendidikan S2 Jurusan International Communication College of Communication Boston University.
Mengawali karir Pegawai Negeri Sipil sebagai Kasi Pengamatan Pers dan Pendapat Umum Daerah Kanwil Deppen, Kasi Foto dan Lukisan Kanwil Deppen, Kepala Bidang Pers dan Penertiban Kanwil Deppen, Kabid Media dan Pendapat Umum BIKK Prov. Jateng, Kabid Pembinaan Pengembangan dan Pengawasan Badan Arsip Daerah Prov. Jateng dan sebagai Widyaiswara Badan Diklat Prov. Jateng sejak tahun 2002 sampai dengan sekarang. Iman Kridarso, Ir, MSi, lahir di Pati 7 Pebruari 1960, menyelesaikan pendidikan SD, SMP dan SMA di Jepara dan menyelesaikan sarjana Pertanian jurusan Sosial Ekonomi Pertanian UNS Surakarta tahun 1984. Serta menyelesaikan pendidikan S2 Magister Administrasi Publik UNSOED Purwokerto ahun 2009. Mengawali karir sebagai Pegawai Negeri Sipil tahun 1986 di Balai Latihan Pegawai Pertanian (BLPP) Sempaja Kaltim, sebagai Widayiswara sampai dengan 2000, Bappeda Kab. Brebes ( Staf, kasubid Perdakop, Kabid Pemsosbud) tahun 2000 - 2011, Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kab. Brebes tahun 2011 - 2013, Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Brebes tahun 2013- Mei 2014, dan Widyaiswara Badan Diklat Prov Jateng tahun Mei 2014 - sekarang. Disamping itu pernah mendapat tugas tambahan antara lain : Pimpro Diklat Teknis Pertanian Prop Kaltim 1991-1996, Menangani Proyek Kerjasama antara Pemkab Brebes denga ADB tentang Peningkatan Kapasitas Daerah yang berkelanjuta untuk Desentralisasi ( SCBD-P ) Kab. Brebes tahun 2005-2010, menangani Proyek Kerjasama antara Pemkab Brebes dengan UNICEF tahun 2008-2011.