01 > TAHUN I > OKTOBER 2015
Ngantor Ngegowes Bikin Fresh Daya Ingat Gajah Menginspirasi Bergaya Di Atas Sawah Berlimbah
GENERASI
Mandiri, Kratif, Cinta Lingkungan
IKUTAN YUK
JAMBORE GREEN COMMUNITY
2016
PASTIKAN KALIAN IKUT DEH! SEGERA DAFTAR KE : <greencommunity2015@gmail.com> 021 9570 5643, 0896 8010 2105, 0813 8371 3210 2
GREEN COMMUNITY 01 > TAHUN I > OKTOBER 2015 >
www.deviantart.com
Enggak cuma sekedar kemah, tapi bagaimana menjalin kasih sayang kepada alam semesta di sekitar kemah. Acaranya bakal seru, haru dan syahdu.
DAFTAR ISI NO. 1
TAHUN I OKTOBER 2015
4
TEROPONG Akibat Pemanasan Global
6
BIKE TO WORK Ngantor Ngegowes Bikin Fresh
8
RESTO SUSTAINABLE F-Two Menu Western & Nusantara Menggoda Selera
10
BERGAYA Di Atas Sawah Berlimbah
12
DAYA Ingat Gajah Menginspirasi
14
SEKOLAH TANAH TINGAL Berwawasan Lingkungan
www.deviantart.com
Penerbitan GREEN COMMUNITY didekasikan untuk menjalin komunikasi dan interaksi dari berbagai komunitas dengan rasa kasih sayang kepada alam semesta yang lestari dan berkelanjutan. REDAKTUR PELAKSANA > Ari Rontunuwu REDAKSI > Muhammad Ridwan, Dyah Ambara FOTOGRAPHER > Gapai Pijar Surgawi MARKETING & KEMITRAAN > Herlina Erna DESAIN > Abdul Azis PRODUKSI > Metaforma Creative Comm. SIRKULASI & DISTRIBUSI > Anas Malik PENERBIT > PT Metaforma Internusa REKENING > Bank Mandiri No. 1.29.0005 088 568 PENGGAGAS > Eki Thadan E-MAIL > greencommunity2015@gmail.com KONTAK > 0813 8371 3210, 089680102105, 02195705643
SETETES EMBUN
Jangan Ada Pembiaran
B
etapa terenyuhnya menyaksikan masyarakat yang menghirup kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia, peristiwa ini terjadi pada setengah abad lalu dan selalu terulang setiap musim kemarau, namun penanggulangan dan penanganannya sampai hari ini masih terus diupayakan. Kebakaran hutan dan lahan yang melanda Sumatera dan Kalimantan, salah satu bentuk kerusakan alam yang berdampak buruk terhadap ekosistem, lingkungan hidup, sosial, budaya dan ekonomi. Masih banyak bentuk-bentuk kerusakan alam lainnya yang terjadi di bumi ini. Akankan bumi yang kita diami ini dibiarkan dirusak? Jangan pernah ada pembiaran, karena setiap kita memiliki tanggung jawab untuk bergerak berbuat penyelamatan. Kita patut bersyukur ada lembaga, organisasi, NGO, komunitas, dan kelompok-kelompak besar maupun kecil, baik di tingkat pemerintah pusat maupun tingkat daerah yang telah bergerak untuk memberikan advokasi, inspirasi, aksi agar tidak terjadi 'kiamat dini'. Organisasi dunia pun bergarak, seperti FSC (Forest Stewardship Council) yang merespon kekhawatiran atas deforestasi global dan pengelolaan hutan yang bertanggung jawab, WWF (World Wide Fund for Nature) yang menangani tentang konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan, GREENPEACE organisasi lingkungan global, UNEP-WCMC (World Conservation Monitoring Centre) yang menangani keanekaragaman hayati, WMO (World Meteorological Organization) untuk menangani meteorologi (cuaca dan iklim), hidrologi dan geofisika, dan di Indonesai ada WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) KKI (Komunitas Konservasi Indonesia) dan masih banyak organisasi lainnya. Kesadaran penyelamatan bumi dari kerusakan lingkungan dan perubahan iklim dari bermacam komunitas inilah yang menginspirasi GREEN COMMUNITY untuk ikut berpartisipasi dalam menyebaran informasi, agar menjadi gaya hidup (life style) dan berprilaku peduli lingkungan lestari, berkelanjutan (sustainable) sehingga tercipta masa depan hijau. (EQ) 01 > TAHUN I > OKTOBER 2015 > GREEN COMMUNITY
3
TEROPONG AKIBAT PEMANASAN GLOBAL, Seekor Beruang kesulitan mencari ikan di sela-sela bongkahan es, suku eskimo pun tidak dapat menemukan sumber kehidupannya lagi. Theo, salah seorang penduduk suku eskimo yang hidup di dataran yang begitu putih dan tenang, melakukan perjalanan ke penjuru dunia, hingga sampai ke PBB (Perserikatan BangsaBangsa). Ia ingin menyampaikan pesan leluhurnya kepada pemimpin dunia, bahwa alam lingkungan dan siklus ekosistem kehidupan harus tetap lestari. Tekad Theo terhadang oleh kekuasaan dan birokrasi kepentingan. Beruntung ia bertemu Chloe, seorang gadis yang tergabung dalam satu komunitas. Chloe tergerak hatinya untuk mengajak
4
GREEN COMMUNITY 01 > TAHUN I > OKTOBER 2015 >
teman-temannya, "Aku rasa Theo bisa mengubah jalannya sejarah, Ia hanya ingin dunia itu indah dan lestari, dunia adalah rumah kehidupan kita yang tak akan kita tempati lagi,". kata artis Dakota Johnson dalam film Chloe and Theo yang dirilis 28 Agustus 2015 lalu. Peranan Chloe di dalam komunitas sangat penting, ia penyampai pesan kepada jejaring. Lembaran GREEN COMMUNITY ini pun ingin berperan seperti itu, walaupun sebagai catatan kecil kelak akan menjadi catatan besar yang terjilid menjadi bundel. Sehingga bisa dibaca oleh GREEN GENERATION, Generasi Masa Depan Hijau Berkelanjutan. Inshaa Allah... Eki Thadan
FOTO: wwf.panda.org
01 > TAHUN I > OKTOBER 2015 > GREEN COMMUNITY
5
(FOTO: robinhartanto.wordpress. com)
Ngantor Ngegowes Bikin Fresh
Sarana Olahraga
Sarana Keakraban
Efisien Waktu dan Biaya
Sumber: Spire Research & Consulting (www.spireresearch.com)
6
GREEN COMMUNITY 01 > TAHUN I > OKTOBER 2015 >
Kepedulian Lingkungan
KESADARAN green community yang hoby menggowes sepeda, ngerasain lingkungan udara di kota Jakarta, semakin hari tercemari polusi asap yang keluar dari knalpot kendaraan bermotor. Apalagi moda transportasi belum terintegrasi menjadi sarana angkutan umum yang memudahkan bagi pekerja menuju kantor. Ditambah lagi kemacetan lalu lintas membuat pengendara menjadi stres akibat membludaknya kepemilikan kendaraan pribadi. Sekelompok penggemar sepeda MTB (mountain bike) di Jakarta, pengen banget udara bersih di perkotaan khususnya Jakarta. Nah... dari situlah gagasan itu muncul, pada 6 Agustus 2004 mulai mengampanyekan bersepeda sebagai alternatif moda transportasi ke tempat kerja (biketo-work), terus di tanggal 27 Agustus 2005 Deklarasi & Pernyataan Bersama Komunitas Bike to Work Indonesia di Balai Kota DKI Jakarta, yang kemudian ditetapkan menjadi tanggal kelahiran Komunitas B2W-Indonesia. â&#x20AC;?Awalnya dari teman-teman yang biasa kalau weekend kita mountain bake di daerah sejuk. Dari situ kita terpikir, "kenapa kok sepeda kita tidak dipakai untuk bekerja dan mengurangi polusi?â&#x20AC;? kata Ketua Umum Komunitas Bike to Work Indonesia, Toto Sugiharto, saat itu. Sekarang jumlah anggota Bike to Work terus berkembang, yang terdaftar di mailing list berjumlah 2.500 orang, namun secara keseluruhan diperkirakan sudah berjumlah sekitar 5 ribu orang. Selain Hobby Toto Sugiharto itu, Bike to Work telah memiliki beberapa
perwakilan di sejumlah daerah antara lain Yogyakarta, Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi), Bandung, Mojokerto, Aceh, Balipapan, dan Makassar. Perkembangan yang pesat itu, karena kuatnya rasa persaudara antara sesama anggota Bike to Work, bahkan mereka siap sedia membantu penggiat sepeda lainnya yang mengadapi kesulitan di jalan raya, sekalipun belum terdaftar sebagai anggota Bike to Work. "Kita sangat terbuka bagi siapa saja untuk bergabung menjadi anggota Bike to Work, syaratnya yang penting punya sepeda tanpa pandang merek dan bersedia menjadi anggota Bike to Work,â&#x20AC;? kata Luffi, anggota Bike to Work asal Bekasi. â&#x20AC;?Saya juga senantiasa berusaha mempengaruhi teman-teman agar ngegowes sepeda ke kantor, biar badan dan pikiran menjadi fresh, mengingat udara di Jakarta sudah tercemar oleh asap kendaraan bermotor, nah
salah salah satu cara mengatasinya adalah membiasakan diri pakai sepeda baik mau ke kantor, pasar atau mengunjungi kerabat,â&#x20AC;?. Bersepeda ke kantor sekarang sudah menjadi gaya hidup, walaupun ada yang berjarak sampai 36 km dari rumah ke kantor! Contohnya, sang ketua umum B2W Toto Sugito, yang terbiasa mengayuh sepedanya dari Cibubur ke Sudirman. Tekad Toto tidak hanya telah memilih bersepeda ke tempat kerja sebagai alternatif model transportasi yang bebas macet, tapi juga mewujudkan udara perkotaan khususnya Jakarta menjadi bersih, bebas dari polusi asap kendaraan bermotor. Sekretariat B2W Jl. Wijaya 1, No. 8 Kebayoran Baru, Jaksel 12170 Phone: 021-91266555 / Fax 021-7397548 www.b2w-indonesia.or.id Joko Widodo saat beraksi bersama komunitas Bike to Work Indonesia. (Foto: Widodo S Jusuf/Ant)
Emang Ngegowes Nggak Terpolu
si?
NGEGOWES di jalan raya yang macet dan padat merayap, pasti penuh polusi oleh asap kendaraan bermotor. Terus, pebiker terkontaminasi dong? Berdasarkan penilitian yang sudah dilakukan oleh Rank J, Folke J, Jespersen PH dari University of Roskilde, Department of Environment, Technology and Social Studies, Denmark yang meniliti tentang perbedaan efek paparan polusi udara terhadap pengendara sepeda dan pengendara mobil. Jika selama ini, seringkali ada pernyataan bahwa mengendara sepeda dalam lalu lintas padat
sangatlah tidak sehat, dibandingkan dengan mengendara mobil. Namun setelah dilakukan pengujian hipotesis tersebut, ternyata tim dengan 2 pengendara sepeda dan 2 pengendara mobil telah dilengkapi dengan peralatan uji udara untuk perorangan sambil berkendara dalam waktu 4 jam pada 2 pagi hari yang berbeda di Kopenhagen Denmark. Sampel udara dalam tabung arang yang mereka bawa kemudian dianalisis untuk mencari kadar benzene, toluene, ethylbenzene dan xylene (BTEX) dan meneliti saringan udara untuk menentukan total partikel debu. Konsentrasi
partikel dan BTEX yang terdapat di dalam ruang mobil-mobil percobaan tersebut adalah 2 hingga 4 kali lebih banyak daripada zona pernapasan pada pengendara sepeda, yang terbesar perbedaannya adalah untuk BTEX. Walaupun setelah periode pengambilan napas pada pengendara sepeda lebih banyak, pengendara mobil tampaknya lebih banyak terpapar polusi udara dibanding pengendara sepeda. Jadi bersepeda itu sehat dan ramah lingkungan. Nah, kalau sudah terbukti hasil penelitian itu, sekarang saat ngantor ngegowes...yuk! (sumber: http:// greenpressnetwork.blogspot.com/)
01 > TAHUN I > OKTOBER 2015 > GREEN COMMUNITY
7
H
IDANGAN yang disajikan di restoran dengan label 100% halal sudah menjadi kebutuhan utama bagi umat muslim, namun ke depan kebutuhan utama yang dikonsumsi oleh masyarakat, bukan saja halal yang enak rasanya saat menikmatinya, tetapi juga memperhatikan aspek ramah lingkungan yang kini sudah menjadi trend . Melihat celah trend itu, Restoran F- Two yang terletak di lantai 1 Lotte Mall, Jalan MH. Thamrin CBD Area, Sektor 7 Bintaro Jaya tergerak untuk menerapkan konsep sebagai restoran yang ramah lingkungan (Green Community). Mengusung terapan the Three R's ; reduce, reuse dan recycle, manajemen F-Two sejak lama telah melakukan aktifitas go-green dalam operasional restorannya. Mulai dari bagaimana komunikasi internal dilakukan dengan menggunakan email dan elektronik sebagai bentuk pengurangan pemakaian kertas. Bentuk dukungan terhadap efisiensi energi dan kepedulian terhadap pengaruh Global Warming juga telah dilakukan salah satunya dengan menggunakan lampu LED dalam setiap outlet resto dan kantornya. Begitu juga dengan concern to green process terhadap food material resources. Bahkan sampai urusan kotak makanan untuk dibawa pulang (take-away box) manajemen F-Two memikirkannya dengan penggunaan material yang ramah lingkungan sebagai
8
TROPIS GREEN COMMUNITY | 110 | TAHUN 01XII > TAHUN | SEPTEMBER I > OKTOBER 2015 | 2015 >
F-Two Group, Resto Sustainable
Menu Western, Asia dan Nusantara yang Menggoda Selera salah satu pemenuhan aspek recycle. "Manajemen concern dengan aspek ramah lingkungan dalam setiap aktifitas dan produk yang dibuat sebagai bentuk tanggungjawab terhadap kesadaran bahwa kami telah meminjam bumi ini dari anak cucu kami", kata Nita Rianto selaku owner F-Two Group. Restoran F-Two yang dibuka sejak 2011 pada mulanya melakukan positioning produk Fusion (food) & Fashion, sebuah restoran yang mengusung konsep dine in style sebagai tempat hangout, ngopi, belanja busana dan makan dengan cita rasa yang khas. "Melihat peluang bisnis kuliner dengan surrounding residensial yang sangat menjanjikan, maka khusus untuk outlet yang berada di Lotte Mall Bintaro ini, F-Two mereposisi brand Fusion and Fashion menjadi full sebagai restoran yang menyasar dua segmentasi, segmen kelas menengah dan atas dengan sasaran marketnya adalah eksekutif dan keluarga. Begitu juga dengan yang menyangkut selera masakan, F-Two melakukan perluasan segmen dengan strategi wide varian product yaitu menghadirkan makanan western dan nusantara dalam satu tempat. Kami sengaja melakukan pemisahan dengan jelas
segmentasi tersebut, sehingga kami membuka dua brand restoran kami dalam satu outlet di Lotte Mall Bintaro yaitu FUSION Steak & Coffee dan PADI MENGUNING Restoran Indonesia", lanjut Nita Rianto. FUSION Steak dan Restoran PADI MENGUNING berada di dalam satu tempat, walaupun dengan suasana atmosfir yang berbeda. Keduanya memiliki cita rasa yang sama, dengan sajian menu istimewa dengan beragam pilihan yang menggugah selera, baik bagi eksekutif yang mengajak mitra kerja, ataupun bagi keluarga yang mengajak putra-putrinya. Mereka dapat merasakan kehangatan dan keakraban dengan jalinan persahabatan di tempatnya masing-masing. Untuk eksekutif yang ingin ketemuan dengan client atau mitra bisnis tersedia ruang rapat serasa di kantor, ada sudut ruang yang bisa dijadikan tempat diskusi bersama team work berbagi inspirasi, dengan diselingi regukan minuman Coffee Hot & Cold serta menikmati Tenderloin Steak, Chicken Steak, Salmon Steak, Zekis Ga Chien dan Pasta Black Papper. Yang tak kalah hangatnya, di nuansa resto menu nusantara, berbagai macam pilihan menu yang menggoda selera, seperti Nasi Campur, Iga Penyet, Soto Betawi, Soto Mie Bogor, Toge Ikan Asin, Tempe Mendoan dan menu lainnya yang bakal menambah keceriaan bersama keluarga, atmosfirnya bisa dijadikan kumpul-kumpul sanak famili, ajang arisan atau temu kangen yang mengasyikan. "You really havenâ&#x20AC;&#x2122;t gotten Indonesian heritage if you havenâ&#x20AC;&#x2122;t tried the recipes of our heritage. Rasanya tidak percaya, kalau belum datang mencobanya di F-Two Resto Sustainable", ujar Nita Rianto, pemilik gerai resto F-Two Group, mengakhiri pembicaraan.
01 > TAHUN I > OKTOBER 2015 > GREEN COMMUNITY
9
s a t A i D a y a g r e B h a b m i l r e B h a Saw Dunia fesyen menawarkan keindahan dan kebahagiaan. Sudah seharusnya tidak merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan
B
EGINILAH gayanya, kalo Green Community mempunyai sikap kepedulian terhadap lingkungan yang tercemar. Kondisi dan situasi apa pun bisa dijadikan sarana ekspresi dan aksi dengan menggelar fashion show, lokasi catwalk persis di tengah sawah yang sudah tidak bisa ditanami akibat limbah tekstil PT Kahatex. Tepatnya di Dusun Nyalindung, Desa Linggar, Rancaekek, Kabupaten Bandung. Enam model wanita cantik melenggak lenggok di catwalk yang terbuat dari papan kayu. Mereka menggunakan sepatu booth, payung dan masker penyaring udara. Seolah memberikan pesan: ada masalah serius di tempat mereka memamerkan busana. Mereka memakai busana kental nuansa alam. Beberapa berwarna cokelat. Ada putih. Menggambarkan semangat berkelanjutan dan eco-fashion. Di bawah catwalk, air berwarna hitam pekat terlihat
Foto: Indra Nugraha 10
GREEN COMMUNITY 01 > TAHUN I > OKTOBER 2015 >
jelas. Lokasi ini dipilih demi menyuarakan industri fesyen global untuk beroperasi bersih dan ramah lingkungan. Payung ditanggalkan. Satu per satu model berjalan gemulai sambil membawa gulungan spanduk. Beberapa saat, spanduk terbentang. Masing-masing berukuran satu meter itu berisi pesan kampanye anti detoks. Acara ini bagian dari peringatan Hari Air Sedunia yang jatuh 22 Maret lalu yang diadakan Greenpeace, dan Paguyuban Warga Peduli Lingkungan (Pawapeling). Ia juga kolaborasi bersama tiga perancang terkemuka di Indonesia, yakni Lenny Agustin, Felicia Budi dan Indita Karina bersama mahasiswi Binus Northumbria School of Design. â&#x20AC;&#x153;Karya saya tentang membangun kesadaran dan tanggung jawab lingkungan untuk anak-anak dengan menggunakan fesyen dan tekstil. Ini untuk meningkatkan kesadaran akan hewan yang terancam punah, seperti harimau Sumatera, orangutan dan komodo,â&#x20AC;? kata Indita.
Padi tumbuh dengan air ko tor dan berbahaya. Li mbah memen uhi aliran sungai Rancae ke terlihat air ko k, Kab. Bandung tor dan hitam . (Foto: Indra N ugraha)
Foto: Indra Nugraha
Indita menggunakan limbah pakaian terbuat dari katun organik dan poplin sebagai bahan utama koleksi yang dipamerkan. Ini mencerminkan tanggung jawab sosial sebagai seorang perancang busana dan memastikan setiap orang di seluruh rantai produksi bekerja di bawah kondisi adil. Koleksinya juga dilengkapi kartu tiga satwa langka sebagai karakter. Sedang Lenny Agustin memamerkan koleksi 'in the wood'. ”Inspirasi suasana hutan tropis Indonesia yang indah. Bahan-bahan katun dan sutera dengan motif dedaunan bunga, kupu-kupu. Motif ini desain saya sendiri dengan teknik batik pewarnaan alam.” Felicia Budi mengatakan, konsumen penentu dan penggerak industri. “Kita bisa menuntut perusahaanperusahaan fesyen menggunakan cara lebih ramah lingkungan dalam menciptakan produk tekstil mereka.” SENTRA PADI Adi M Yadi, Ketua Pawapeling mengatakan, Rancaekek dulu penghasil padi kelas satu dan ikan emas cukup bagus. “Sejak 90an saat industri mulai merebak jadi rusak,” katanya. Kini, sepanjang Jalan Raya Rancaekek-Garut berdiri 93 pabrik tekstil. Lokasi pabrik di Kabupaten Bandung dan
Sumedang. Alhasil, 1.215 hektar sawah tercemar limbah langsung, 727 hektar saat banjir. Hasil penelitian Greenpeace bersama Walhi 2012, menemukan banyak bahan kimia berbahaya di aliran Sungai Cikijing yang menjadi saluran pembuangan limbah. Pada tanah sawah, terdapat kandungan timbal dan kadmium. Di bulir beras dan jerami terkandung kromium. Pencemaran ini bermuara di Sungai Citarum. Ahmad Ashov Birry, Juru Kampanye Detox Greenpeace Indonesia mengatakan, kegiatan ini bagian kampanye global ‘Detox’ Greenpeace dirintis sejak 2011. “Dunia fesyen menawarkan keindahan dan kebahagiaan. Sudah seharusnya tidak merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan. Jutaan orang di dunia sepakat ini dan bergabung dengan kampanye detox. Mulai dari fashionista, aktivis, blogger hingga nama-nama besar di dunia fesyen.” www.mongabay.co.id 01 > TAHUN I > OKTOBER 2015 > GREEN COMMUNITY
11
i s a ir p s in g n e M h ja a G t Daya Inga
Workshop World Memory Sports Council
G
AJAH, berada dalam urutan tiga besar untuk hewan yang memiliki inteligensia terbaik setelah orang hutan dan lumba-lumba. Lobus temporal di otak gajah konon lebih berkembang dari pada pada manusia. Bagian lobus tersebut lebih “berlipat” sehingga gajah dapat menyimpan informasi lebih banyak. Hasil penelitian Prof. Dick Byrne menjelaskan bahwa hewan tersebut dapat mengenali gajah lain dalam jumlah yang banyak melalui bunyi yang dikeluarkan oleh hewan-hewan itu. Gajah mampu berkomunikasi dalam jarak lebih dari 8 kilometer dengan suara infra berfrekuensi rendah yang tidak bisa ditangkap oleh manusia. Karena itu, gajah dapat mengetahui kondisi gajah-gajah lain di sekitarnya yang sedang dalam keadaan terancam, sakit, ataupun berduka.
MENGINGAT SEPERTI GAJAH Ingatan Gajah, telah lama menjadi simbol daya ingat di dunia. Kehebatan gajah dalam mengingat telah menjadikan hewan ini ikon World Memory Championships, sebuah kejuaraan dunia mengingat yang telah ada sejak 1991. Simbol hewan gajah ini juga telah diangkat menjadi seri buku oleh salah satu Grandmaster Memory Dunia asal Indonesia, Yudi Lesmana. Buku yang ia tuliskan dan diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia telah mendapatkan predikat “Best Seller” antara lain : Memorizing Like an Elephant (Metode Melejitkan Daya Ingat Setingkat Grandmaster), Mengingat Seperti Gajah (Aplikasi Mengingat Pelajaran IPA kelas 4-6 SD), dan Memorizing Like an Elephant#2 : Memory Fun Everyday. Daya ingat yang kuat sesungguhnya bukan bawaan lahir yang muncul begitu saja, namun hasil dari latihan yang tepat. Kabar baiknya, ada
FOTO: www.jalanjalanyuk.com
12
GREEN COMMUNITY 01 > TAHUN I > OKTOBER 2015 >
Yudi Lesmana
Meningkatkan Daya Ingat dan Konsentrasi berbagai cara agar setiap orang memiliki daya ingat yang kuat dan cara tersebut dituangkan Yudi ke dalam 3 seri bukunya. Sebagai pemegang lisensi World Memory Sports Council di Indonesia, metode-metode yang dituliskan sudah berstandar Internasional dan menarik untuk dibaca, karena dipenuhi dengan gambar ilustrasi yang lucu disukai oleh otak. Bahasa otak adalah gambar, maka dari itu lebih mudah mengingat lewat menonton film dibanding membaca buku teks pelajaran. Hal serupa pun terjadi saat kita mengingat wajah dan nama orang lain, Grandmaster Memory Yudi Lesmana (kiri) banyak yang dan Halim Sugiarto (Record Holders Republic) ingat wajahnya memberikan medali dan piagam pemecahan namun lupa rekor dunia. namanya bukan?. Peristiwa ini selaras dengan cara kerja otak yang merekam gambar lebih baik dibanding dengan teks. Wajah adalah gambar, namun nama adalah teks, oleh sebab itu mengubah nama menjadi suatu gambaran unik di otak akan membantu kita dalam mengingat nama. Contohnya seseorang dengan nama Ferry yang kita bayangkan menjadi sebuah Kapal Ferri yang besar. Tidak hanya buku yang menyajikan berbagai metode dan bahan latihan dalam mengingat, Ia juga mengadakan Workshop Hafal Cepat yang dilaksanakan per 1,5 bulan dan disajikan dalam 4 level, sesuai dengan tingkat kerumitan bahan latihan yang menjadikan otak kita memiliki daya ingat jauh lebih hebat dari gajah. Untuk mendapatkan informasi ini, silahkan menghungi redaksi majalah TROPIS/Green Community di email: herlina.metaforma@gmail.com
Y
udi Lesmana adalah salah satu pemegang gelar Grandmaster Memory yang diberikan oleh World Memory Sports Council, Inggris. Ia merupakan 1 diantara 151 orang Grandmaster Memory di dunia ini yang mampu mengingat lebih dari 1000 digit angka acak dalam 1 jam, > 800 urutan kartu remi yang diacak dalam waktu 1 jam, > 100 wajah dan nama dalam 15 menit dan pencapaian luar biasa lainnya dari 10 disiplin memory sports. Ia pertama sekali mempelajari teknik mengingat dari seorang Doktor Neuroscience, Yip Swe Choi, pada tahun 2001 di Kota Medan. Ilmu inipun dimanfaatkannya untuk mempermudah proses belajar hingga saat ini. Prestasi pertamanya pada tahun 2002, Yudi menerima 3 rekor MURI dalam 2 bidang daya ingat (endurance dan speed). Sejak lulus dari ITB pada tahun 2010, ia bekerja di sebuah perusahaan tambang batubara di Kutai Timur. Penerima penghargaan pemuda berprestasi Kaltim ini, kemudian mendirikan Asosiasi Memory Sports Indonesia awal tahun 2014. Pertengahan tahun 2014, Yudi pindah ke Jakarta, menulis dua buku â&#x20AC;&#x153;Memorizing Like an Elephantâ&#x20AC;? (umum) dan â&#x20AC;&#x153;Mengingat Seperti Gajahâ&#x20AC;? (Khusus pelajaran IPA SD). Sembari melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia ia aktif mengadakan workshop hafal cepat bersama Kepustakaan Populer Gramedia. Ia telah melatih anak-anak Indonesia hingga menjadikan pemegang rekor dunia dalam mengingat. Di tahun 2015, Yudi diangkat oleh World Memory Sports Council melalui Professor Tony Buzan dan Raymond Keene OBE untuk menjadi President Indonesia Memory Sports Council yang berwenang untuk mengatur olahraga daya ingat di Indonesia serta mengadakan Indonesia Memory Championship. Lewat buku seri ingatan gajah yang dituliskannya, Yudi berharap banyak masyarakat Indonesia terbantu dalam mencegah masalah daya ingat dan mampu meningkatkan kemampuan konsentrasi.
01 > TAHUN I > OKTOBER 2015 > GREEN COMMUNITY
13
Sekolah Tanah Tingal Berwawasan Lingkungan
GENERASI
, f i t a r K , i Mandir n a g n u k g n i Cinta L
D
ENGAN wajah ceria anak-anak SD Tanah Tingal kembali ke sekolah dengan membawa sekantong plastik buah-buah busuk. Tidak hanya buah mangga, ada juga buah jeruk, semangka, nanas dan bermacam buah lainnya yang beroma menyengat. Buah-buah busuk dicacah lalu dimasukan ke dalam tong bekas cat yang sudah dipasangi kran pada bagian bawah. Oleh guru, anak-anak diajari cara membuat pupuk cair. Dari waktu ke waktu, selama 2 sampai 3 minggu, anak-anak diminta untuk mencatat proses fermentasi, hingga menjadi pupuk cair yang dikemas ke dalam botol plastik. Hasil pupuk cair organik dimanfaatkan untuk memupupuk tanaman hias yang ada di taman halaman sekolah atau di jual kepada orang tua murid yang membutuhkan. Anak-anak SD Tanah Tingal di jalan Merpati, Ciputat, Tengerang Selatan tidak hanya diajarkan tentang pendidikan yang berwawasan lingkungan hidup tetapi juga dilatih kemampuan berwiraswasta. "Entrepreneurship ini diberikan bagi anak-anak kelas IV sampai VI, tentu saja materinya disampaikan dengan
14
GREEN COMMUNITY 01 > TAHUN I > OKTOBER 2015 >
cara yang sederhana tetapi menyenangkan," kata Eka Setiawati selaku Marketing Communication. Lebih lanjut Eka menceritakan, lahan ini milik Boediardjo (alm) mantan Menteri Penerangan pada tahun 1968 - 1973 di era Soeharto, tempat ini agar dijadikan sarana pendidikan, yang nantinya akan lahir generasi yang terdidik baik rohani maupun jasmaninya. Selain itu, beliau memiliki kepedulian terhadap lingkungan sangatlah besar, hal ini terlihat dari kondisi Tanah Tingal dipenuhi oleh pepohonan yang menjadi paru-paru kota. â&#x20AC;¨â&#x20AC;¨ Untuk mewujudkan cita-cita beliau tersebut, Sekolah Tanah Tingal menginduk kepada Pendidikan Nasional dan memiliki pengajaran basis wawasan lingkungan (environment knowledge) yang didesign agar menghasilkan peserta didik yang mandiri, kreatif tetapi memiliki kepedulian dan kecintaan terhadap lingkungan, mampu menghargai lingkungannya, dan memiliki jiwa entrepreneur yang berwawasan lingkungan. Jenjang Pendidikan terdiri dari Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak A, Taman Kanak-Kanak B, Sekolah Dasar, dengan visi untuk mewujudkan pendidikan berkualitas dengan memperhatikan kecerdasan majemuk siswa melalui kegiatan eksplorasi lingkungan sehingga
terlahir generasi yang bertanggung jawab terhadap bangsa yang berkemajuan dan berkelanjutan (sustainable). Dalam membentuk karakter siswa di Sekolah Tanah Tingal, dilatih untuk menghargai potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa, artinya semua siswa mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Perbedaan suku bangsa, Eka Setiawati agama, keturunan, kecerdasan, kondisi fisik, dan lain-lain harus dijadikan perekat persaudaraan dengan menghargai budaya nasional dan menyerap budaya luar secara bijaksana serta menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat internasional yang disertai kepedulian terhadap pelestarian lingkungan. Metode pengajaran yang dikembangkan di Sekolah Tanah Tingal adalah pembelajaran aktif (active learning method ), dimana 40 % dilakukan dikelas dan 60% dilakukan di alam. Jadi dengan pendekatan metode ini, para siswa akan lebih banyak bereksplorasi di luar, sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan (fun learning condition), para siswa pun tidak terjebak terhadap makna belajar yang dibatasi oleh ruangan kelas, akan tetapi para siswa dapat mengambil pelajaran dari setiap hal yang terjadi pada diri dan lingkungannya, Sehingga dapat membuka cakrawala pengetahuan. Kegiatan pendidikan seperti ini didesign dalam bentuk Tematik yang bisa di integrasikan kepada semua materi pelajaran (Math, B. Indonesia, IPA, IPS, Agama, dll), tujuannya adalah untuk memberikan penguatan konsep terhadap materi yang telah digariskan kurikukum Diknas. Pendidikan Sekolah Tingal memiliki program tahunan seperti; Pekan Keluarga Cinta Alam (PKCA), Training Budidaya Tanaman, Pelatihan Pemanfaatan Recycle, Program Peduli Lingkungan antara lain : Pengenalan dan Pengolahan Kompos cair, Peternakan (Ikan, Kambing), Pertanian (bersawah), Perekebunan, Pengolahan Recycle. Sekolah Tanah Tingal mempunyai luas wilayah 10 hektar dengan fasilitas: Ruang kelas yang bernuansa alam, Sarana belajar di luar ruangan (outbound : Flying Fox, Cargo Net, Climbing, Burma Bridge, Elvis Walk, Balance Bridge, Kayaking, Monkey Walk). Di Sekolah Tanah Tingal tidak menggunakan sistem ranking, dengan
alasan, setiap orang mempunyai kecerdasan yang berbeda. Naik kelas atau mengulang, melalui pengamatan yang cermat terhadap kinerja siswa secara keseluruhan. Pihak orang tua akan diajak berdiskusi tentang keadaan putra/ putrinya, untuk mencari solisi yang terbaik. Bagi siswa dengan kebutuhan khusus diberi kesempatan dengan jumlah maksimal dalam satu kelas 2 orang. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan budaya saling menghargai perbedaan. Untuk menghasilkan pendidikan yang bermutu, tentu saja tidak terlepas dari peran orang tua, guru, dan siswa itu sendiri. Sehingga dibutuhkan kerjasama yang baik antara masing-masing pihak, karena tidak mungkin pendidikan berjalan dengan baik apabila hanya mengandalkan salah satu pihak saja. Orang tua dapat menyampaikan aspirasinya melalui wadah POMG. Wakil orang tua murid bagi setiap kelas diadakan, untuk mempermudah koordinasi antara masing-masing orang tua di tiap kelas sebagai koordinator, yang dilakukan secara musyawarah. Bahkan orang tua dapat membantu dalam mendukung kegiatan sekolah, misalnya: mengadakan kegiatan sosial, menjadi guru tamu (disesuaikan dengan profesi atau keahliannya). Oya, di Sekolah Tanah Tingal, setiap barang bekas bisa dijadikan media belajar. Sekolah menampung beberapa barang yang sudah tidak terpakai untuk dijadikan sarana kegiatan belajar mengajar, misalnya: Botol plastik, majalah bekas, kardus bekas. Barang-barang tersebut akan dipakai untuk project kelas, lho.
01 > TAHUN I > OKTOBER 2015 > GREEN COMMUNITY
15
R E S TO S U S TA I N A B L E
Bagi Anda yang memiliki spirit save of earth, di F_Two Resto Sustainable tempat yang cocok mengajak mitra bisnis atau keluarga untuk menikmati hidangan istimewa dengan rasa yang khas. Beragam menu western, asia dan
nusantara yang menggoda selera. Buktikan sensasi rasanya dengan nuansa environmentally friendly...
Resto Sustainable Lantai 1 Lotte Mall Jln. MH. Thamrin CBD Area Sektor 7 Bintaro Jaya RESERVASI : (021) 293 10 841/842
16
GREEN COMMUNITY 01 > TAHUN I > OKTOBER 2015 >