Edisi Juli 2019
Source: @ana.sudani
SALAM REDAKSI
S
egala puji serta syukur bagi Allah Tuhan alam semesta yang mengatur langit dan bumi. Yang atas kehendak dan kuasa-Nya, kemajuan dan perkembangan teknologi bisa kita rasakan hingga saat ini. Kita dapat menerima dan memberikan informasi yang kita inginkan dengan cepat, satu dari banyaknya nikmat yang sangat patut untuk kita syukuri. Salawat serta salam kita haturkan kepada Nabi kita Nabi Muhammad SAW. Suri tauladan sekaligus pembangun peradaban bagi Umat Islam. Melalui wasilah beliau, nikmat iman dan Islam masih bisa kita rasakan sampai di penghujung di pertengahan 2019 ini. Dengan ajaran yang beliau sampaikan pula, kita masih dapat memilah dan memilih informasi yang baik di tengah derasnya arus globalisasi yang semakin menjadi-jadi. Untuk pertama kalinya di kepengurusan kru periode 2019/2020, Majalah El-Nilein berhasil menghadirkan edisi pertamanya dengan bentuk PDF. Harapannya, Sahabat El-Nilein di manapun berada dapat menikma se ap halaman di majalah ini tanpa terhalang tempat dan waktu. Edisi perdana ini, Majalah El-Nilein bertemakan “ Dinamika Poli k Sudan Saat Ini”. Kru Majalah El-Nilein kali ini berusaha mengupas lebih dalam tentang pergolakan Sudan yang berlangsung hampir 7 bulan. Akhir Desember, Sudan diguncang dengan aksi protes besar-besaran yang menuntut turunnya Presiden Umar Al Bashir. Aksi tersebut terus berlanjut setelah Al Bashir turun dari jabatannya pada bulan April dengan cara kudeta. Tuntutan agar sipil yang dapat memegang tampuk pemerintahan terus didengungkan. Lumpuhnya jalan raya karena pemblokiran demonstran sampai dima kannya internet adalah beberapa dampak yang dirasakan oleh masyarakat Sudan dan warga negara lain, termasuk warga negara Indonesia.
www.majalahelnilein.com @MajalahElNilein El-Nilein Sudan
Ingin tahu lebih banyak tentang tema yang diangkat ? Silakan Sahabat El-Nilein membaca keseluruhan majalah ini !Selamat menikma dan salam literasi! Khartoum, 13 Juli 2019
Penerbit: Lembaga El-Nilein Direktur: Yahya Ayyash Sekretaris: Annida Nur Aini Bendahara: Ulya Hajar Ufairah Pemimpin Redaksi: Ismail Musyaffa Staf Redaksi: Ainurrahmah, Nurul Husna, Si Zainab Adawiyah, Mala Himmah Ulya, Labudza Adila Zulfa, Veriza Nurkholiza, Hisan Afifah, Eka Lintang Prasetya, M Ilyas Jundullah, Zaid Abdul Aziz, Lukman Al Khakim, Ihab Hud Abdullah, Nashih Faruq Al Qudsi Videographer: Rufaidah Abdul Aziz, Thiana Silvi Desainer: Hesi Eva, Maria Maulida Layouter: Ma’rifat Dzaki Assindi www.majalahelnilein.com
1
DAFTAR ISI MAJALAH ELNILEIN EDISI JULI 2019
2 3
Salam Redaksi Dinamika Politik Sudan
9 14
Dari Tiananmen Hingga Khartoum Dampak Politik Sudan Bagi Mahasiswa Indonesia
17 21
Profil DTM dan S.P.A Putih Nan Tertutup Pekat
23 24
Tips Menjaga Kesehatan Kulit di Sudan Menjaga Hafalan Qur’an di Waktu Haidh
26 29
Bilingual Meroe Pyramids
30 34
Source: @ana.sudani
Songhai dan Warisannya Kepada Dunia Islam Menjemput Mimpi 2
Suara Mahasiswa Untuk Dunia
KAJIAN UTAMA
DINAMIKA POLITIK SUDAN Ribut Nur Huda Proses S3 Kurikulum dan Metodologi Pembelajaran Univ. Al Quran Al Karim dan Sains Omdurman
S
udan dalam dinamika sejarahnya mulai mengenal konik kepen ngan sejak dua kelas sosial, kelas pejabat dan rakyat biasa yang berprofesi sebagai petani dan penggembala mulai sadar atas eksploitasi pihak lain. Konik tersebut pada awalnya masih sangat sederhana berupa pungutan dan pajak tanah yang harus dibayarkan kepada PemerintahTurki-Mesir pada tahun 1820. Wajib pajak tersebut dirasa merugikan bagi para pejabat dan rakyat setempat, disamping penimbunan hasil panen oleh Pemerintah Turki-Mesir di masa Dinas Turki Usmani. Jauh sebelum masa Turki Usmani, masyarakat Sudan telah memiliki ikatan erat di bidang pendidikan dengan Mesir pada masa Dinas Fa miyah yang mendirikan Universitas Al Azhar. Sebelum itu, pada masa Tabi'in, telah dikenal seorang Mu i Mesir bernama Yazid bin Habib yang asalnya dari Sudan (baca Dongla) dan konon kepindahannya ke Mesir sejak dirinya masih kecil dan statusnya sebagai budak tawanan perang. Masyarakat Sudan yang usai belajar agama di Mesir kembali ke Sudan dan mengembangkan tarekat SuďŹ . Pada tahap kemudian, tarekat mewarnai perkembangan partai poli k di Sudan. Misalnya, tradisi Ketua Partai di Sudan yang dak bisa digan hingga ketua tersebut meninggal dunia sebagaimana tradisi dalam Tarekat SuďŹ . Pada masa penjajahan Inggris, para pengamalan tarekat di pesatren/khalwah-khalwah Sudan diberi sebutan oleh inggris dengan sebutan "Darwis" (kaum miskin yang sibuk dengan ibadah).
www.majalahelnilein.com
3
Source: @ana.sudani
Munculnya gerakan poli k Sudan pertama kali membawa misi menggagalkan pungutan pajak secara paksa oleh Pemerintah MesirTurki. Gerakan poli k tersebut dipelopori oleh tokoh-tokoh SuďŹ dan lintas etnis dalam gerakan Revolusi Al Mahdi pada tahun 1881. Pada tahun 1919, revolusi terjadi di Mesir melawan Inggris dan Inggris mengambil langkah poli k dengan mengkampanyekan semboyan "Sudan untuk orang-orang Sudan". Semboyan itu awalnya menjawab tuntutan Gerakan Nasional Mesir terhadap Inggris atas hak Mesir untuk menguasai Sudan. Inggris mulai ketakutan jika Mesir dan Sudan bersatu dan mengambil langkah poli k untuk memisahkannya dengan memperbesar isu perbedaan etnis dan warna kulit. Para poli si Sudan saat itu sadar bahwa Sudan dak akan merdeka dari jajahan Inggris jika dak bersatu dengan Mesir. Pada tahun 1922, Sudan untuk yang pertama kalinya mendirikan partai poli k untuk melawan hegemoni Inggris. Inggris terus melakukan upaya melemahkan Sudan dengan poli k pecah belah berdasarkan perbedaan etnis sebagaimana hasutan terhadap Sudan Selatan untuk membenci etnis Sudan. Pada tahun 1938, para ak vis alumni Universitas Gordon mengadakan Konferensi yang dimotori oleh Ismail Al Azhari dengan membawa tujuan poli k agar Sudan dapat merdeka dari jajahan Inggris. Tepatnya, pada tanggal 1 Januari 1956 Sudan baru mendeklarasikan kemerdekaannya setelah mendapat pengakuan dalam Konferensi AsiaAfrika di Bandung melalui langkah poli k Presiden Soekarno Pasca kemerdekaannya, Sudan masih sibuk mengurusi krisis perdamaian dan per kaian perebutan kekuasaan, khusunya antara pro Islamis dan pro Komunis hingga kudeta militer terjadi untuk yang pertama kalinya pada bulan Oktober 1985. Dinamika poli k yang dipenuhi persaingan antara kubu Islamis dan Komunis terus berlangsung hingga masa Pemerintahan Omer Al Bashir selama 30 tahun. Isu perpoli kan Sudan mulai menarik diperbincangkan oleh WNA sejak unjuk rasa "bergemuruh" di plosok-plosok Sudan bulan Desember 2018, tepatnya setelah insiden pembakaran gedung partai berkuasa (Na onalist Congress Party/NCP) dalam aksi unjuk rasa di Athbara. Meningkatnya krisis bahan pokok dan uang tunai mengobarkan semangat rakyat untuk ramai-ramai ikut dalam gelombang aksi protes hingga pada akhirnya Presiden Omer Al Bashir kehabisan langkah untuk menghen kan aksi mereka. Dengan kuatnya tekanan massa, disamping tekanan dunia internasional terhadap Omer Al Bashir yang cukup lama, skenario "ke depan" Sudan diambil alih oleh elit Militer, Intelijen dan Milisi dengan strategi awal Omer Al Bashir dilengserkan.
4
Suara Mahasiswa Untuk Dunia
Source: @ana.sudani
Ta n p a p e r l u m e n y a t a k a n m u n d u r sebagaimana Presiden Soeharto di Indonesia, Omer Al Bashir langsung digan kan oleh Wakil Presiden I/Menhan (Jen. Awadl bin Auf) yang mengumumkan pelengseran Al Bashir dan penetapan dirinya sebagai Ketua Dewan Transisi Militer (DTM). Setelah pengumuman, isu krisis ekonomi dengan cepat dialihkan massa ke isu "poli k rezim" menuntut Jen. Awadl bin Auf yang belum genap dua hari mengambil alih kekuasaan untuk segera mengundurkan diri. Sebagai bentuk kezuhudan pada kekuasaan, Jen. Ibnu Auf menyatakan mundur sebagai Ketua DTM.
Dengan hubungan langsung antara Jen. Hame dengan KSA dan PEA tersebut, kapasitasnya sebagai wakil DTM membuatnya lebih vokal dan leluasa dibanding ketuanya Jen. Al Burhan. DTM yang dimotori oleh Jen. Al Burhan dan wakilnya bergerak massif menata skenario "ke depan" Sudan. Setelah berjalannya waktu, DTM dinilai oleh tokoh-tokoh sipil berambisi melanjutkan rezim militer jilid dua dengan mewacanakan isu pengadaan Pemilu Presiden lebih awal tanpa melibatkan Koalisi Sipil. KSA dan PEA dengan per mbangan utama koalisi perang Yaman menggelontorkan bantuan miliyaran dollar untuk mendukung stabilitas Sudan. Selain itu, DTM juga menggalang dukungan poli k dari Mesir yang mengetuai Negara-Negara Afrika untuk memperkuat posisinya sebagai "pengawal tunggal" masa transisi. Setelah arah poli k terbaca lengkap oleh publik, Koalisi Sipil segera mengatur ulang strategi untuk memperkuat mobilisasi unjuk rasa di depan Kemhan Sudan dan tempattempat strategis perkotaan hingga DTM terdesak dan memilih langkah negosiasi dengan Koalisi Sipil.
Jen. Ibnu Auf dianggap sebagai tangan kanan Omer Al Bashir yang merupakan pe nggi Harakah Islamiyah/Ikhwan Muslimin (IM) dan pemegang kendali Pemerintahan dan partai berkuasa sekaligus. Sebagai gan nya, Jajaran Pe nggi Militer mengangkat Jen. Abdel Fa ah Al Burhan yang dikenal cukup netral didampingi Jen. Hamdan Hame sebagai wakilnya. Per mbangan Jen. Al Burhan dinilai netral, se daknya hanya sebagai koalisi poli k NCP/IM, bukan koalisi ideologis sebagaimana Jen. Ibnu Auf. Sedangkan Jen. Hame dinilai sebagai Ketua Pasukan Reaksi Cepat atau wajah baru Milisi Perang Darfur yang dikomandoi langsung oleh Omer Al Bashir yang berpotensi menjadi faksi atau tandingan militer jika dak diberi jatah kekuasaan, disamping memiliki hubungan langsung dengan Saudi Arabia (KSA) dan Persatuan Emirat Arab (PEA) dalam koalisi perang Yaman.
www.majalahelnilein.com
Dalam beberapa kali negosiasi di Istana Presiden dan sampai pada 95 % kesepakatan, arah poli k Koalisi Sipil dianggap oleh DTM cenderung totaliter dan seolah-seolah sebagai satu-satunya representasi kehendak rakyat. DTM menilai arah itu potensi memunculkan
5
Source: @ana.sudani
kediktatoran kedua dengan model sipil setelah kediktatoran pertama model militer telah ditumbangkan. Akhirnya DTM menggunakan tak k "mengulur-ulur waktu" agar negosiasi yang hampir selesai dak jadi dilanjutkan dan aksi "i' sham" depan Kemhan Sudan dengan beberapa alasan dapat dibubarkan. Selanjutnya, serangan peluru tajam menyasar ratusan pengunjuk rasa di tempat "i' sham", tenda-tenda dibakar dan negosiasi dibatalkan secara sepihak.
tetapi gagal dalam merawat perbedaan etnisbudaya di Sudan Selatan, Darfur, Kordofan Selatan dan Abyei serta dalam menegakkan supremasi hukum di kalangan elit poli k. Semangat kemitraan ekonomi CinaSudan yang digenjot besar-besaran sejak Presiden Al Bashir berkuasa pada tahun 1989 mengusik kenyamanan para investor minyak, gas alam dan uranium dari Barat, khususnya AS. Semangat an Israel yang didengungkan keras oleh rezim Al Bashir menjadikan Sudan terus dimata-matai oleh Israel hingga Israel menemukan wilayah konspirasi di kawasan Sudan bagian selatan yang potensial untuk menanamkan konik etnis, dalam hal ini sen men etnis Dingka yang mudah diprovokasi oleh Israel untuk benturan dengan etnis Miseriyah/Arab dan akhirnya perang itu terjadi setelah Presiden Al Bashir resmi mengumumkan pemberlakuan syariat. Setelah Sudan pisah dengan Sudan Selatan, konik terus berlanjut.
Koalisi Sipil mengungkapkan ke dakterimaannya atas pembubaran paksa tersebut dengan kembali menyerukan rakyat agar memblokade jalan dan mogok kerja. Ketegangan antara kedua pihak terus berlanjut hingga Ethiopia yang semula sendirian memediasi negosiasi Militer-Sipil membulatkan suara usulannya dengan Uni-Afrika untuk mediasi negosiasi. Militer dianggap sebagai wajah baru "Orde Baru" rezim Omer Al Bashir yang "gagal" dalam percaturan poli k ekonomi dan berdampak pada terganggunya rasa keadilan masyarakat. Konsekuensinya, Militer dinilai dak layak jika kembali memimpin Sudan, termasuk dalam Pemerintahan Transisi. Koalisi Sipil tampil memperjuangkan mimpi rakyat yang sekian lama ter dur untuk bangkit meraih mimpi hidup yang adil dan sejahtera. Rezim Militer-Islamis meskipun sukses mewarnai Sudan dengan "Kons tusi Syariah", termasuk UU Kepantasan Publik yang mengatur prilaku sosial religius masyarakat,
Omer Al Bashir yang berhasil naik tahta dan bertahan 30 tahun dak lepas dari upaya tamkin (ikh ar penguatan poli k) Ikhwan Muslimin (IM) sebelum mengumumkan pemberlakuan syariat Islam di Sudan sebelum pisah dengan Sudan Selatan. Sebagai gerakan poli k, IM bercita-cita menyatukan seluruh kelompok Islam di Sudan, meskipun pada prakteknya kelompok Islam mayoritas (baca :SuďŹ ) harus "dipinggirkan" dalam berbagai
6
Suara Mahasiswa Untuk Dunia
Omer Al Bashir diakui mampu melumpuhkan manuver kelompok Komunis (Sudanese Communist Party/SCP), bahkan tak jarang menyebut paham komunis sebagai paham atheis. Sebagai oposan lemah yang bertahun-tahun hanya mengkri k rezim, pada saat krisis ekonomi "gila-gilaan" pada Januari 2018, SCP tampil sebagai satu-satunya parpol yang memobilisi unjuk rasa di Khartoum, namun dak membawakan hasil dan justru tokoh-tokoh SCP ditangkap oleh Apkam. ins tusi Pemerintahan setelah kelompok Islam minoritas (baca: Wahabi) yang dukung dana oleh KSA mendapat simpa dari Omer Al Bashir. Kegiatan-kegiatan SuďŹ dan cita-citanya untuk menghidupkan tradisi intelektual madzhab Maliki dalam kons tusi Sudan dak didukung oleh rezim Al Bashir, bahkan nampak dihalang-halangi. Namun kemudian, setelah Omer Al Bashir dilengserkan, jumlah kalangan IM yang tetap se a dengannya justru dak lebih dari 5 % dan jumlah lainnya mengambil sikap aman dan pragma s jika dak oportunis - demi menyelamatkan kepen ngan masing-masing sebagaimana sikapsikap par san pada umumnya.
Pada bulan Desember 2018, tanpa seruan kelompok tertentu, rakyat dengan kompak memprotes kenaikan harga bahan pokok dan kelangkaan uang tunai dalam aksi unjuk rasa. Unjuk rasa pun terus berlanjut hingga pada tahun 2019 Presiden Omer Bashir beberapa kali merombak kabinetnya, namun dak berdampak pada perbaikan iklim ekonomi dan poli k. Unjuk rasa yang semula berangkat dari isu ekonomi dan korupsi beralih ke isu poli k menuntut pelengseran rezim. Dukungan tokoh-tokoh SuďŹ kepada Koalisi Sipil semakin terang-terangan dan menjadikan aksi unjuk rasa berkekuatan massal menjebol ketahanan poli k militer dalam aksi "Jutaan 30 Juni" 2019. Aksi ini diproyeksikan oleh Koalisi Sipil sebagai kalender sejarah bagi moment lengsernya rezim militer yang mulai berkuasa juga pada "30 Juni" 2019.
Menurut sejarahnya, Gerakan IM dengan saya orpol dan parpolnya dianggap jernih membaca peluang di tengah kondisi krisis moneter era Presiden Sadiq Al Mahdi sehingga Sadiq Al Mahdi sebagai Presiden terpilih -bahkan satu-satunya - melalui Pemilu dapat dikudeta dengan alasan kondisi oleh IM dibawah kepemimpinan Dr. Hassan Al Turabi berkolaborasi dengan Omer Al Bashir yang saat itu masih berpangkat Mayjen. Setelah kudeta, pada tanggal 30 Juni 1988, Omer Al Bashir resmi menjadi Presiden Sudan. Seringnya kudeta militer di Sudan dipengaruhi oleh lemahnya pendidikan poli k masyarakat dan kuatnya ins tusi-ins tusi tradisional yang didasarkan pada ikatan keluarga dan kesukuan. Rasa cinta tanah air dan bela negara dari kalangan sipil kian tergerus dan generasi muda lebih memilih untuk segera berkarir di luar negeri.
www.majalahelnilein.com
Pasca aksi "Jutaan 30 Juni", tepatnya pada tanggal 4 Juli 2019, Dewan Militer dan Koalisi Sipil telah membuat kesepakatan pembentukan Pemerintahan Transisi Sipil dengan masa 3 tahun lebih 3 bulan melalui mediasi Ethiopia/IGAD dan Uni-Afrika. Kesepakatan ini nampak mendapat respon baik penuh op misme oleh masyarakat Sudan sebagai bentuk kemenangan revolusi setelah unjuk rasa enam bulan lamanya. Dinamika perpoli kan diprediksikan menuju ke arah yang posi f, baik untuk Sudan yang religius maupun para pecintanya.
7
KAJIAN UTAMA
DARI
TIANANMEN HINGGA
KHARTOUM Source: The Na onal Interest
Ismail Musyaa S1 Interna onal University of Africa
3
Juni (tertanggal 29 di bulan suci Ramadhan) lalu merupakan hari yang patut diperinga dunia internasional. Pada hari-hari itu, sejarah masih terus mengingatkan soal peris wa Tiananmen Square lalu yang menghasilkan satu foto ikonik, seorang pria berdiri sendirian menghadapi barisan tank di tempat tersebut. Foto ini terus disebarkan, dipampang di berbagai media sebagai simbol keberanian dan perlawanan rakyat biasa terhadap otoritas, lebih khususnya junta militer. Setelah ga dekade, benturan antara rakyat dan junta militer terus berulang hingga ba pada tahun 2019, pada tanggal yang sama di Khartoum. Dimulai sejak jatuhnya Omar Al-Bashir pada April 2019, para demonstran yang terdiri dari berbagai elemen dan badan masyarakat terus berusaha untuk menduduki area di depan markas militer Sudan yang terletak di pusat ibu kota Khartoum. Tenda-tenda pu h berdiri disertai dengan mural dan coretan di dinding-dinding sekitar kamp demonstran. Delegasi dan perundingan pun terus berulang tanpa menghasilkan kesepakatan yang konkrit antara dua belah pihak yakni Dewan Transisi Militer dan demonstran yang kerap diwakili oleh organisasi SPA (Asosiasi Profesional Sudan).
www.majalahelnilein.com
8
Selama Ramadhan pun, para demonstran masih turut mendiami lokasi mereka, berpuasa, berbuka, sahur, dan beribadah di depan markas militer
Sampai saat ini, polemik soal dominasi kekuasaan pada majlis transisi paska jatuhnya Bashir menjadi isu utama yang menjadi ajang tarik ulur serta baku hantam negosiasi antara Dewan Transisi Militer yang memiliki dua ďŹ gur utama yakni Jenderal Abdul Fa ah Al-Burhan dan Muhammad Hamdan Dagolu (Hemed ) melawan para demonstran yang direpresentasikan oleh badan SPA yang kemudian bertransformasi menjadi FFC (Forces of Freedom and Change). Salah satu yang menjadi variabel kesepakatan ialah komposisi majlis transisi yang dimana kedua belah pihak menghendaki dominasi jumlah antara satu sama lain.
Tercatat pada tanggal 3 Juni 2019 pukul 05.00 waktu setempat, paramiliter yang mayoritas isinya berasal dari unit RSF (Rapid Support Forces) memasuki area demonstran dan mulai memukul mundur para pendemo dengan peluru tajam. Sekitar 100 orang tewas dari pihak pendemo (Al-Jazeera), mengakhiri aksi pendudukan yang telah berlangsung pekanan. Di sisi lain, kementerian kesehatan Sudan menyatakan bahwa korban jiwa mencapai 61 orang.
Muncullah pertanyaan, siapakah sebenarnya Abdul Fa ah Al-Burhan serta Hamdan Dagolu ini? Bagaimana keduanya bisa menjadi ďŹ gur utama di dewan transisi militer? Siapa saja yang berada di belakang mereka? Di sisi lain, apa yang menyebabkan para demonstran begitu ngotot akan dominasi dalam majlis transisi ini? Sejarah Sudan sendiri sudah dak asing dengan kudeta baik yang berdarah ataupun yang dak berdarah.
Juru bicara DTM, Syamsuddin Kabashi mengeluarkan statemen pada 14 Juni, yang berisi pengakuan bahwa dewan transisi memang memutuskan untuk membubarkan aksi pendudukan dan menyesali terjadinya beberapa kesalahan dalam proses pembubaran. Kabashi kemudian menyalahkan para demonstran atas berlarut-larutnya proses negosiasi antara dewan militer dan perwakilan demonstran yang dimulai sejak April. Di hari yang sama, akses internet seluler dinon-ak an dalam skala nasional yang memblokir arus keluar masuk informasi dari dalam dan luar Sudan. Dengan sendirinya, peris wa penyerbuan aksi pendudukan ini agak terlambat diketahui dunia internasional. Walaupun seiring waktu, pada akhirnya negaranegara besar dan badan-badan internasional serta dunia internet mengetahui dan mencurahkan perha annya terhadap polemik poli k di Sudan, dimulai dari Uni Eropa, Amerika Serikat, Uni Afrika, negara-negara Arab Teluk, hingga Ethiopia yang masing-masing ber ndak sesuai posisi mereka.
9
Burhan, Hemed , dan Teluk Kilas balik ke tahun 2015, Kerajaan Saudi Arabia memimpin koalisi negara-negara Arab yang disebut Operasi Angin Topan dalam menghadapi pemberontak Houtsi di Yaman. Koalisi ini beranggotakan Saudi Arabia sendiri, Uni Emirat Arab, Mesir, Bahrain, negara-negara Teluk lain, serta Sudan. Presiden Omar Bashir menyetujui dan mengirimkan pasukan militer Sudan dengan harapan negara-negara Teluk bisa menghargai dukungannya dengan menolong pemerintahan Bashir yang saat itu sedang mengalami krisis ekonomi berkelanjutan sejak berpisahnya Sudan Selatan. Nama Abdul Fa ah Al-Burhan pun diajukan Bashir sebagai koordinator dan pengawas dalam pengiriman pasukan Sudan ke koalisi pimpinan Saudi ini. Adapun sebagian besar dari pasukan yang dikirim terdiri dari prajurit-prajurit Janjaweed (kemudian dikenal sebagai RSF), milisi berbasis suku dan kabilah yang mendapatkan kemasyhurannya di konflik Sudan Selatan dan Darfur walaupun dengan cap nega f seper dugaan pembantaian, pemusnahan massal, pemerkosaan masif, dan berbagai bentuk kejahatan perang lain dalam menjalankan peranna sebagai pasukan pemadam pemberontakan saat wilayah Selatan masih bersatu dan pasukan penjaga perbatasan saat wilayah Selatan sudah berpisah dari Sudan. Unit Janjaweed pada waktu itu dikomandoi oleh Hamdan Dagolu “Hemed ” setelah berpindah tampuk kepemimpinan dari pendirinya, Musa Hilal yang juga adalah sepupu Hemed . Willow Bridge, penulis Civil Uprisings in Modern Sudan dan pengajar bidang sejarah di Universitas Newcastle mengatakan bahwa Burhan memiliki hubungan profesionalisme erat dengan unit paramiliter Janjaweed atau RSF dan memiliki dukungan penuh dari grup milter tersebut. Pasukan Sudan ditempatkan oleh koalisi negara Teluk di garis depan, mengamankan dan membuka basis operasi militer di Yaman bagi Saudi dan UAE. Para prajurit Sudan terus dikirim oleh Hemed dari di Darfur. Dengan populasi miskin yang mencapai tujuh juta penduduk dalam konflik, Darfur menawarkan suplai prajurit dalam jumlah besar secara konstan melalui rekrutmen milisi Janjaweed.
Source: @ana.sudani
10
Suara Mahasiswa Untuk Dunia
Hemed sendiri telah membuk kan tanggung jawabnya di koalisi Teluk di Yaman. Ia berhasil menyuplai prajurit Sudan untuk terjun ke garis depan, mengamankan basis militer UAE dan Saudi di selatan Jazirah, dan secara simultan melindungi prajurit negara Teluk dari bahaya dan tuduhan kejahatan perang di medan tempur. Ia memiliki potensi untuk meluaskan pengaruh melebihi konik Yaman.
mengamankan situasi nasional dan memadamkan segala potensi perlawanan dari para demonstran. Perlu diketahui bahwa RSF ini dak merepresentasikan militer Sudan secara umum. Secara prak s, kedua nama inilah yang menduduki posisi pertama dan kedua dalam hirarki kepemimpinan transisional di Sudan.
Bagi para pemimpin negara Teluk, hal ini menjadi hadiah yang is mewa. Walaupun tentara-tentara mereka sendiri telah terla h dan diterjunkan melawan Houtsi, UAE dan Saudi tetap membutuhkan proxy dalam menjalankan aksi mereka di medan tempur Yaman yang dak berkesudahan ini. Penguasa de facto Uni Emirat Arab, Muhammad Bin Zayed telah memiliki berbagai proxy di daerah Timur Tengah dan Afrika Utara. Di Libya, ia mempercayai Khalifa Ha ar untuk mengamankan kepen ngannya, dan di Sudan, ia telah memilih Burhan dan Hemed sebagai perpanjangan tangannya.
Walau begitu, telah menjadi anggapan umum di masyarakat Sudan dan dunia i n te r n a s i o n a l b a h wa H e m e d a d a l a h pemegang kekuasaan secara fakta. Hemed juga menjadi otak dan tangan atas penyerbuan aksi pendudukan markas militer di Khartoum pada 3 Juni setelah kunjungan Burhan ke Mesir, Saudi Arabia, dan UAE. Salah satu sumber anonim di militer menyatakan bahwa Burhan adalah perwira uzur veteran walau memiliki status nggi di jenjang militer (disadur dari France24). Willow Berridge juga menambahkan bahwa Burhan bisa mengamankan kursinya di dewan militer dengan dukungan penuh dari Hemed melalui unit RSF.
Kekuatan sesungguhnya di belakang Dewan Transisi Militer Dengan jatuhnya Omar Bashir, maka Letnan Jenderal Abdul Fa ah Al-Burhan muncul menjadi pemimpin dewan menggan kan Ibnu Auf yang sebelumnya mengundurkan diri dalam jangka waktu pendek setelah runtuhnya Bashir. Hemed dinamakan sebagai depu dewan, yang menerjunkan RSF setelah sebelumnya dikenal dengan Janjaweed dalam
www.majalahelnilein.com
Hemed yang pada awalnya hanyalah komandan pasukan perbatasan di selatan Sudan, mengalami kenaikan karir yang sangat cepat di masa presiden Bashir dan berlanjut ke masa transisi paska jatuhnya Bashir. Muncul dari ang gota suku Rizeigat, nomaden penggembala unta kemudian bergabung di barisan milisi Janjaweed saat memperebutkan wilayah melawan etnis Fur di selatan Sudan.
11
Saat puncak konflik Darfur, ia mengeluarkan statemen di salah satu film dokumenter Inggris bahwa pada tahun 2006 ia diminta secara personal oleh Omar Bashir untuk terjun langsung di Darfur. Sampai pada akhirnya ia menjadi kepala depu Dewan Transisi Militer yang berefek kepada kenaikan posisi yang cepat pula bagi pasukan Janjaweed/RSF. Unit Janjaweed kemudian didatangkan ke Khartoum pada Desember 2019 saat demonstrasi melawan rezim Bashir mulai membahana. Mengu p pernyataan dari Patrick Smith, editor media The African Report, “Banyak orang yang beranggapan bahwa Dagalo adalah pemimpin sesungguhnya dalam pemerintahan transisi. Saat Burhan menyatakan pengadaan pemilu sembilan bulan kedepan, terlihat bahwa RSF akan mendominasi berbagai agenda. Pertanyaannya ialah, bagaimana militer akan menunjuk pemimpin transisi: akankan pemimpin sipil atau salah satu dari mereka? Sejujurnya Burhan dak memiliki kepribadian seorang pemimpin, maka muncullah pertanyaan tentang Hamed , apakah ia akan menjadi As-Sisi versi Sudan?” Figur As-Sisi sendiri sudah terkenal sebagai panglima militer yang merebut kekuasaan dari satu-satunya pemimpin Mesir yang terpilih melalui jalur demokrasi, Muhammad Morsi, sebelum Morsi menyelesaikan masa jabatannya sebagai presiden. Terlepas dari beberapa anggapan bahwa Hemed adalah As-Sisi versi Sudan, Hemed telah menunjukkan bahwa ia telah didukung pihak-pihak yang juga mendukung perebutan kekuasaan oleh AsSisi, yaitu Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab. Begitu pula dengan Burhan. Penyerbuan 3 Juni juga terjadi setelah dua figur pemimpin Dewan Transisi Militer kembali dari kunjungan ke wilayah Teluk dimana mereka diminta untuk mengambil sikap keras dalam menghadapi para demonstran demi menghindari terulangnya ancaman situasi Yaman dan Libya. Penutupan cabang kantor berita Al-Jazeera di Khartoum juga menunjukkan bahwa Hemed dan Burhan mulai menjaga jarak dan menempatkan diri
12
Source: @ana.sudani
sebagai pihak yang berseberangan dengan Qatar, musuh Saudi dan UAE di daerah Teluk. Oleh beberapa pengamat, hal ini juga ditafsirkan sebagai sikap kedua figur tersebut terhadap organisasi Islamis transnasional Muslim Brotherhood yang kerap diasosiasikan dengan Qatar. Dengan ini, Hemed dan Burhan telah memilih salah satu kubu dalam konflik poli k wilayah Teluk. Uni Emirat Arab dan Saudi sendiri telah memosisikan diri sebagai donatur utama pemerintahan transisi militer di Sudan dengan mendepositokan 500 juta dolar Amerika ke bank utama setelah runtuhnya Bashir sebagai inisiasi dari 3 miliar dolar Amerika dalam upaya memas kan pengaruh dan keamanan kepen ngan mereka di Sudan, lebih lanjutnya di wilayah Afrika Utara dan Timur Tengah. Suara Mahasiswa Untuk Dunia
Tindakan poli k rezim Inqaz yang paling mencolok ialah pencegahan akan perebutan kekuasaan kembali oleh oposisi dengan cara yang eďŹ sien dan kejam. Di antaranya adalah eksekusi tokohtokoh oposisi, represi poli k terhadap faksi lain seper Ba'ats dengan pemenjaraan dan propaganda bahwa mereka adalah ancaman bagi kestabilan nasional, militerisasi intelijen Sudan (NISS), serta legi masi paramiliter/milisi Janjaweed untuk diterjunkan di wilayah Selatan.
Source: @ana.sudani
Trauma akan pola masa lalu 30 tahun lalu, Omar Bashir merebut tampuk kepemimpinan di Sudan dari tangan Sadiq Al-Mahdi melalui kudeta dan rantai peris wa yang kemudian disebut Revolusi Inqaz. Nama Inqaz ini pun disematkan menjadi slogan rezim Bashir selama ga dekade hing ga diabadikan menjadi hari nasional. Rezim pemerintahan Inqaz pun menjadi populer dengan berbagai ndakannya pada kala itu, di saat pemerintahan Sadiq Al-Mahdi dinilai dak mampu mengendalikan dan m e n g e m b a n g k a n e ko n o m i d a n pemberontakan wilayah Selatan yang masih bergabung di Sudan. Akan tetapi, terdapat tandatanda mengkhawa rkan pada masa pemerintahan Bashir yang kemudian dapat ditemui sebagai pola pengamanan kekuasaan pada masa transisi militer paska jatuhnya Bashir, bahkan juga bisa diama di proses perpindahan kekuasaan dari Morsi ke As-Sisi di Mesir pada 2012 lalu. www.majalahelnilein.com
Pemilu-pemilu yang diadakan secara berkala pun dak luput dari perha an Omar Bashir. Hampir pada se ap pemilu nasional, Partai Kongres Nasional muncul sebagai pemenang mutlak dengan proses penyeleng garaan yang dak kredibel, dak transparan, serta dak dapat diaudit yang kemudian menghasilkan keraguan pada masyarakat akan proses pemilihan ini. Lebih lanjut, terama pada pemilu nasional terakhir di Sudan pada tahun 2014 dimana respon masyarakat dingin dan pesimis. Dengan cara-cara inilah rezim Inqaz terus berkuasa selama puluhan tahun; melumpuhkan demonstran, membungkan mulut-mulut yang kri s dan vokal, mengadakan pemilihan, memenangkan pemilihan tersebut, dan memegang kekuasaan selamanya. Gejaja-gejala ini muncul kembali pada tahun 2019, dengan pola dan ndakan serupa yang diambil oleh Dewan Transisi Militer dengan Burhan dan Hemed sebagai penguasa de facto. Maka di k ini, Sudan berada di persimpangan jalan yang akan menentukan nasib negeri secara dras dalam beberapa masa nan . Apakah akan terus terjebak dalam limbo, mengulangi sejarah otokrasi rezim Inqaz dengan Omar Bashir, ataukan melepaskan diri dari limbo tersebut, dengan pemimpin yang dilahirkan dari suara rakyat tanpa ada intervensi ďŹ gur dan pengaruh militer?
13
KAJIAN UTAMA
DAMPAK POLITIK SUDAN BAGI MAHASISWA INDONESIA Source: @ana.sudani
Yahya Ayyash S1 Univ. Al Quran Al Karim dan Sains Omdurman
D
i penghujung tahun 2018, Sudan disambut dengan aksi demo di dalam dan luar Provinsi Khartoum yang dimotori oleh Sudanese Professional Associa on (SPA) sebagai puncak dari protes mereka terhadap Pemerintahan Umar Basyir yang dianggap gagal memulihkan krisis ekonomi yang semakin merosot di bawah kepemimpinnya. Protes ini diawali dengan turunnya ratusan orang ke jalan raya dan pembakaran markas Partai Basyir, Partai Nasional Kongres (NCP) di Atbara Tengah. Mereka menuntut agar Umar Basyir yang telah berkuasa dari tahun 1989 segera turun dari jabatannya. Bersamaan dengan itu, sekolah-sekolah di Sudan dari ngkat sekolah dasar hingga universitas ditutup sementara hingga waktu yang dak ditentukan guna meredam massa yang berasal dari kalangan mahasiswa dan juga dampaknya yang secara langsung mengganggu proses belajar siswa SD dan SMA. Dampak bagi Kelancaran Proses Belajar Pada Sabtu, 22 Desember 2018 Menteri Pendidikan Tinggi dan Riset Ilmiah, DR. Asshodiq Al Hadi Al Mahdi memutuskan untuk menangguhkan proses perkuliahan diseluruh universitas di wilayah Khartoum, baik negeri maupun swasta. Sehari setelahnya, SD dan SMA juga ikut diliburkan oleh Kementrian Pendidikan wilayah Khartoum. Situasi Sudan yang dak kondusif dari akhir Desember hingga Februari membuat pihak Interna onal University of Africa (IUA) mengeluarkan kebijakan Block System untuk seluruh fakultas di semester genap. Block system adalah sistem perkuliahan yang memfokuskan mahasiswa untuk menerima satu mata kuliah saja selama 1-2 pekan dengan waktu belajar 2-4 jam perharinya. Sistem yang diharapkan dapat mempercepat proses perkuliahan ini menuai kri k dan dinilai dak efek f pada akhirnya.
14
Suara Mahasiswa Untuk Dunia
Namun, nasib pendidikan yang dak jelas lebih dirasakan oleh mahasiswa di univeritas negeri Sudan seper Omdurman Islamic University, Univerity of The Holy Quran and Islamic Sciencies, dan University of The Holy Quran and Taasel science yang sampai bulan Juli dak kunjung mendapatkan kejelasan kapan akan dimulai kuliah. Sebenarnya pada pertengahan Mei lalu, tepatnya ke ka R a m a d a n , s u d a h a d a ke p u t u s a n ya n g membolehkan univeritas untuk dibuka kembali. Namun, dak ditemukannya kesepakatan antara SPA dan Dewan Transisi Militer (DTM) pada akhir bulan tersebut memicu protes besar-besaran sampai pemblokiran jalan-jalan raya dan gang-gang kecil. Kuliah yang seharusnya dimulai pertengahan Juni dan awal Juli itu dengan terpaksa ditangguhkan kembali hingga waktu yang dak pas . Tarik ulur pengumuman dibukanya perkuliahan kembali menyebabkan beberapa mahasiswa di univeritas tersebut memilih pindah ke univeritas di Indonesia. Aksi tersebut juga mengakibatkan beberapa maskapai penerbangan untuk sementara dak melayani penerbangan dari dan ke Khartoum.Beberapa mahasiswa IUA yang pulang ke Indonesia untuk libur Ramadan gagal mengiku ujian beberapa matkul di akhir Juni dan awal Juli karena keadaan tersebut. Kebutuhan Pokok dan Transportasi Salah satu penyebab revolusi Sudan adalah keadaan ekonomi yang belum menunjukan tanda-tanda segera sehat. Praktek korupsi diantara pejabatnya, hiperinasi , dan harga barang pokok yang terus melambung membuat masyarakat Sudan dak lagi bisa bersabar terhadap pemerintahannya Inasi yang dak kunjung mereda menyebabkan harga barang pokok terus meroket dan hampir dak mungkin turun dalam waktu dekat. Mahasiswa Indonesia yang berjumlah sekitar 800an menerima dampaknya secara langsung. Beberapa dampak yang sangat dirasakan adalah harga bahan makanan dan sewa syaqqoh bagi sebagian mahasiswa yang nggal di luar asrama.
www.majalahelnilein.com
15
Selain kebutuhan pokok yang semakin menguras kantong, mogok kerja dan pemblokiran jalan juga berefek pada susahnya tranportasi umum yang keberadaannya cukup vital diantara mahasiswa. Jangankan dengan transportasi umum, dengan kendaraan pribadi saja sempat beberapakali kesulitan mendapatkan akses menuju ke tempat yang ingin dituju karena para demonstran menutup hampir seluruh jalan menuju ke sana. Dampak bagi Organisasi Kemahasiswaan di Sudan Bagi mahasiswa, organisasi adalah kehidupan keduanya setelah kampus. Tidak terkecuali bagi mahasiswa di Sudan. Organisasi Seper Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Sudan, Persatuan Pelajar Putri (PPPI) Sudan, Forum Pasca Sarjana ( Forpas) Sudan , dan Ikatan Mahasiswa Indonesia (IMI) IUA adalah beberapa organisasi kemahasiswaan yang punya pengaruh pen ng diantara mahasiswa Indonesia di sini. Source: @ana.sudani
Protes dari pendukung SPA yang belum berhen dan juga diputusnya koneksi internet mulai awal Juni oleh DTM sedikit banyak berpengaruh terhadap berjalannya ak vitas keorganisasian. Terhambatnya koordinasi, publikasi acara yang kurang maksimal, sampai terlambatnya beberapa program kerja adalah sebagian pengaruh yang dialami organisasi tersebut. Walaupun begitu mereka memaksimalkan komunikasi via telpon dan sms untuk menutupinya. Lebih kurang dampak-dampak tersebut yang kebanyakan dirasakan oleh organisasi-organisasi, entah organisasi Kekeluargaan/Paguyuban, Almamater, Ormas, maupun Orpol. Keadaan poli k Sudan yang uktua f banyak memberikan hambatan dan kerugian bagi mahasiswa. Namun, yang patut diapresiasi adalah pihak SPA dak menempuh cara yang sama seper pihak oposisi di negara Arab lain seper Libya, Suriah, dan Yaman yang memilih melawan dengan senjata. Dan DTM yang meskipun banyak melayangkan nyawa dan melukai demonstran tapi masih menjaga sedikit kewarasannya dengan membuka ruang untuk berunding, bernegosiasi dan beesepakat dengan SPA. Banyak yang patut disyukuri di Sudan. Salah satunya dapat menyaksikan negeri ini belajar menjadi negara yang lebih dewasa lewat pergolakannya. Semoga Sudan yang menyimpan banyak ulama dan intelektual ini semakin tenang dan tetap menjaga kerendahan ha nya.
16
Suara Mahasiswa Untuk Dunia
Source: Middle East Eye
PROFIL “DTM� Oleh: Zaid Abdul Aziz
Transi on military council (TMC) atau Dewan Transisi Militer (DTM) merupakan dewan perwakilan yang memegang pemerintahan sementara setelah pergan an kekuasaan, yaitu menggan kan peran presiden yang turun dari jabatannya hingga pemilihan umum selanjutnya dilaksanakan. Setelah Presiden Sudan, Umar Al-Basyir mengumumkan pengunduran dirinya pada Kamis 11 April 2019, kelompok-kelompok pendemo dan partai-partai oposisi menuntu DTM yang diketuai oleh Jenderal Abdel Fa ah Al-Burhan seke ka mengambil alih sementara kekuasaan atas Sudan setelah proses penangkapan Umar Al-Basyir oleh tentara sudan. Al-Burhan berjanji akan mengadakan pemilihan yang bebas dan adil dalam kurun waktu sembilan bulan kedepan, DTM juga akan mengumumkan susunan kabinet sementara. Keresahan dan kerusuhan di Sudan disebabkan oleh kenaikan harga ro dan kelangkaan uang tunai yang kemudian memicu adanya protes terhadap kepemimpinan Al-ba'ashir sebelum ia mengundurkan diri setelah berkuasa selama 30 tahun terakhir.
www.majalahelnilein.com
17
PROFIL S.P.A Oleh: Nashih Faruq Al Qudsi Bermula di tahun 2012, sebagai bentuk protes terhadap undang-undang baru yang membatasi kebebasan par sipasi poli k, sebuah kelompok yang terdiri dari 200 profesor di Univesity of Khartoum membentuk aliansi atau kelompok. Aliansi ini dikomandoi oleh profesor antropologi, Profesor Mohammed Yousef Ahmed al Mustafa. Al Mustafa sendiri sudah memulai langkah ini yaitu membangun serikat buruh independen sejak tahun 2010 di Sudan. “in 2012 we formed a union for university lecturers in Sudan.” Ucapnya. “but our union was not enough to create change. We started to look at other professional bodies.” Al Mustafa berangapan bahwa kesatuan para dosen ini belumlah cukup. Oleh karenanya, mereka mencari badan profesional lainnya. Merekapun mulai merangkul dan melakukan pertemuan dengan persatuan paradokter juga komite para guru. Yang kemudian pada Oktober 2016, Serikat Pekerja Profesional Sudan/Sudanese Professional Associa on (SPA) berdiri. Didirikan guna mengavokasi upah yang layak bagi se ap kepala keluarga dan meningkatkan lingkungan kerja yang lebih baik. SPA benar-benar terbentuk sebagai organisasi yang besar dan terstruktur pada Agustus 2018. Dengan sub. komite yang terbentuk dari banyak profesi yang mana telah tergabung dalam koalisi seper ; para dokter, guru, jurnalis, juga pengacara. Saat meletusnya demonstrasi pertama yang terjadi di Atbara, pada 19 Desember 2018. SPA melihat hal tersebut sebagai peluang untuk mengagaskan lagi tuntutan mereka yaitu kenaikan upah minimum. Tetapi setelah melihat apa yang terjadi, adalah ke ka para demonstran membakar markas partai dari rezim yang berkuasa, mereka mengubah tuntutannya. Mereka menuntut protes atas semakin meningkatnya biaya hidup sehari-hari, yang disebabkan karena ke dak stabilannya ekonomi negara. Juga kebijakan-kebijakan penhematan yang dinilai kurang tepat, seper pengehn an subsidi bahan bakar, ro , listrik dan komoditas pen ng lainnya. “Kami dak bisa hanya menuntut untuk meningkatkan upah minimum, kami mendengarkan para demonstran dan juga kami menuntut pergan an rezim.” Ucap Dr. Sarah Abdeljaleel, seorang juru bicara SPA yang berdomisili di Inggris.
18
Suara Mahasiswa Untuk Dunia
”Kami terus memantau situasi dengan cermat sejak revolusi dimulai pada 19 Desember di Atbara. Dan kami akhirnya melihat bahwa kemarahan atau kekecewaan rakyat mampu mengalahkan kekuatan partai dari rezim yang berkuasa.” Ucap al Mustafa. Sampai akhirnya Omar al Bashir digulinkan dari kursi kepresidenan pada 11 April 2019, serikat pekerja Sudan memiliki peran yang kuat dalam pengorganisasian melawan penguasa otokra s negara itu sebelumnya. Atbara, adalah kota pertama yang memulai protes, yang juga menjadi kunci pembuka perlawanan tersebut. Al Mustafa ditunjuk untuk bernegoisasi tentang penyerahan dari dewan militer yang mengan kan Omar al Bashir ke tangan rakyat sipil. Nama Resmi Organisasi: Sudanese Professionals Associa on Akronim: SPA Tipe: Non-pemerintah Persatuan asosiasi pekerja Fokus: upah hidup, menaikkan taraf hidup. Lokasi: Sudan Terdiri dari: dosen, dokter, guru, dan berbagai profesi lain Metode: Penentangan tanpa kekerasan Tokoh: Mohammed Yousef Ahmed al Mustafa Ak vitas: Advokasi, Hak-hak Sipil, Pembangunan, Hak-hak Pekerja, Urusan Legal, Kedamaian Rakyat, Populasi, Pengembangan Skill, Keberlangsungan Hidup Secara resmi berada di naungan SPA: Teachers' Commi ee Central Commi ee Democra c Lawyers Associa on Sudanese Journalist Network Associa on of Democra c Veterinarians Unverisity Professors Associa on Sudanese Doctors Syndicate Commi ee for the restora on of the Engineers Syndicate Central Phamacists Commi ee Sudanese Engineers Associa on Sudanese Plas c Ar st Associa on Associa on of Animal Produc on Specialist Health Officer Associa on Central Commi ee of Medical Laboratories Professional Pharmacists Assembly Associa on of Profesional Accountants Associa on of Agriculutral Engineers · Mohammed Yousef Ahmed al Mustafa
www.majalahelnilein.com
19
Karya: Hesi Eva
Omar Hassan Ahmad al-Bashir
ﻋﻤﺮ ﺣﺴﻦ أﲪﺪ اﻟﺒﺸﲑ 7th President of Sudan In Office: 30 June 1989 - 11 April 2019 Born: 1 January 1944, Hosh Bannaga, Anglo-Egyp an Sudan Spouse(s): Fa ma Khalid Widad Babiker Omer Alma mater: Egyp an Military Academy
20
Suara Mahasiswa Untuk Dunia
OPINI
PUTIH NAN TERTUTUP PEKAT Oleh: Rayhana Syitaa'
W
ajar apabila manusia lebih mudah menilai dari segi buruk daripada baiknya. Hal ini mungkin karena prasangka takut untuk mengenal sesuatu lebih dalam atau bisa jadi sebab manusia cepat menangkap kesan nega f yang pertama kali dan secara umum terlihat. Bahkan hingga ada pepatah berkata bahwa sekali kesalahan dilakukan, maka akan menghapuskan berpuluh kebaikan yang telah diberikan. Source: @ana.sudani
Mungkin inilah yang sedang menimpa i m a g e S u d a n a k h i r- a k h i r i n i . N e ga ra beribukotakan Khartoum ini memang sedari dulu dak pernah absen dari berbagai konik. Bermula dari pertempuran dengan Sudan Selatan, Konik Darfur yang (berdasarkan Wikipedia laporkan) menyebabkan terbunuhnya lebih dari 200 ribu jiwa hingga turunnya Bashir pada bulan Juni lalu yang diiku oleh krisis-krisis beruntun. Namun, kabar mengenai krisis-krisis yang dihadapi Sudan terdengar hingga ke Indonesia dan terkadang kurang sesuai dengan apa yang sedang terjadi di lapangan. Maka, maklum apabila Sudan dipandang dak cukup baik sebagai sebuah negara.
pusat-pusat perbelanjaan dan tempat- tempat strategis penuh banyak orang yang juga dipenuhi oleh peminta-minta dari anak kecil hingga lansia, dari mengemis hingga berkedok meminta dana bantuan. Namun, Sudan dak pernah miskin ha . Para pengemis itu tak jarang membagikan apa yang mereka dapatkan, meskipun sedikit, dengan temannya. Bahkan yang membuat nurani tergugah lainnya ialah dak hanya satu atau dua pengemis yang hafal beberapa surat-surat alquran seper surat Ar-Rohman. Seja nya, Sudan dak benarbenar miskin. Sudan kaya akan sumber daya alam mulai dari minyak, gas, uranium, emas hingga rumput dengan kualitas terbaik yang sering diimpor ke negara-negara tetangga seper Saudi Arabia. Ke mpangan ekonomi yang sangat dak meratalah yang menyebabkan mbulnya kemiskinan di Sudan.
Sudan merupakan salah satu negara termiskin di dunia. Kemiskinan Sudan bisa dilihat secara langsung di jalanan ataupun
www.majalahelnilein.com
21
Cuaca panas menjadi hal yang akrab di Negeri Dua Nil ini. Badai seringnya menyapa selama seminggu dua sampai ga kali di daratan Afrika yang berpasir dan jarang tersentuh oleh air hujan. Tetapi kebaikan yang dimiliki oleh masyarakat Sudan membuat suasana teduh. Panas hanyalah perasaan sebab nyatanya Sudan penuh keberkahan. Penduduk Sudan tak segan memberikan bantuan dan mengucapkan ucapan-ucapan berisi doa. Tingkat kriminalitas disini cukup nggi. Para pelaku dak repot menunggu waktu malam atau keadaan sepi untuk melakukan dak kejahatan. Mereka juga dak peduli gender dan usia, asal mereka mendapatkan apa yang mereka mau. Hal ini tentu saja menjadikan kewaspadaan tersendiri bagi WNI yang berada di Sudan. Bagi korban, kejadian semacam ini sudah pas akan menjadi pelajaran tersendiri sekaligus mela h kesabaran. Se ap negara pas memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitupula Sudan dengan bermacam-macam persoalan dan bermacam pula nilai plus-nya. Jangankan negara, satuan terkecil seper se ap individupun pas memilikinya. Kembali kepada diri sendiri, akankah terus memusatkan perha an pada yang dak elok saja? Kapan mau mencoba fokus pada perkara baik yang telah Allah sediakan? Wallahu a'alam bisshowwab.
Source: @karouri
22
Suara Mahasiswa Untuk Dunia
LIFE HACK
TIPS MENJAGA KESEHATAN KULIT DI SUDAN Oleh: Hisan AďŹ fah
Negara Sudan merupakan salah satu negara dengan iklim cuaca yang tergolong panas. Suhunya yang bisa mencapai angka 40 derajat ini membuat kulit menjadi kering, dan bahkan pecahpecah. Tentunya hal ini sangat mengganggu penampilan, terutama bagi para wanita. Padahal, kulit juga membutuhkan nutrisi agar terlihat segar. Perawatan kulit yang dibutuhkan dak cukup dengan sunscreen. Untuk itu, mengahadapi cuaca yang ekstrim seper di Sudan membutuhkan perawatan yang ekstra. Berikut beberapa ps perawatan kulit musim panas di Sudan.
Sunscreen
Sunscreen merupakan produk utama yang harus dipakai ke ka musim panas. Menurut pakar dermatologist, disaat musim panas kulit membutuhkan pelembab dengan SPF yang lebih nggi. SPF merupakan prakiraan kekuatan produk tersebut mampu melindungi kulit dari sengatan matahari. Untuk itu, pakailah sunscreen dengan SPF 30 hingga 60, dan aplikasikan 15-20 menit sebelum keluar dari rumah. Dan aplikasikan kembali se ap 2 jam, meskipun berada di dalam ruangan. Lip balm dapat mencegah terjadinya bibir kering serta melembapkannya. Tapi, saat cuaca panas menyengat dan kering, dibutuhkan lip balm yang mengandung SPF.
Lip Balm Panas matarhari dan kulit kepala yang berlebih keringat merupakan hal yag kurang baik untuk kesehatan kulit kepala. Selain keramas 4 kali seminggu untuk mencegah kotoran dan menjaga kelembapan, dibutuhkan masker rambut agar rambut ternutrisi serta mengembalikan kelembapan kulit kepala.
Masker Rambut Scrub atau exfoliator dak hanya untuk wajah, tapi juga untuk tubuh. saat di luar ruangan dengan cuaca panas, pas berkeringat dan berminyak sepajang hari. Gunakan scrub untuk membersihkan semua kotoran dan keringat pada kulit. Namun, penggunaan berlebih akan menyebabkan kulit kering dan hilangnya lembap. Untuk itu, gunakan scrub atau exfoliator 2 kali atau 3 kali seminggu.[]
Scrub www.majalahelnilein.com
23
MUSLIMAH
MENJAGA HAFALAN QUR’AN DI WAKTU HAIDH Oleh: Mala Hashimi Sesungguhnya Al-Qur'an adalah kitab yang ada keraguan sedikitpun di dalamnya dan dak ada kekurangan yang menodai kesempurnaannya. Ia merupakan ruh bagi umat Islam, yang padanya tertumpu kehidupan, kemuliaan, dan keluhuran umat. Diturunkan kepada hambaNya yang terpilih nabi Muhammad SAW melalui perantara ruhul amin Jibril As secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 b u l a n d a n 2 2 h a r i s e s u a i ke b u t u h a n u m a t d i m a s a i t u d a n y a n g a k a n d a t a n g . Al Qur'an dapat menjadi syafa'at di hari Kiamat kelak. Baginda Nabi SAW bersabda : “Bacalah Al qur'an, kelak ia akan datang di hari Kiamat memberi syafa'at kepada para pembacanya”. Begitupun Al Qur'an akan memberikan manfaat lebih kepada orang yang menghafalkannya dan mengamalkannya. Nabi Saw bersabda : “Bacalah al-Qur'an, kelak ia akan datang di hari Kiamat memberi syafa'at kepada para pembacanya.” (HR.Muslim) . Di zaman sekarang sudah dak asing lagi kita menjumpai seorang penghafal AlQur'an baik dari golongan laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun muda, bahkan anak- anak di umur belia pun sudah banyak yang menghafalkan Al Qur'an . Dan salah satu kewajiban bagi seorang penghafal AlQur'an adalah mereka harus benar-benar mampu mengatur waktu sebaik mungkin untuk senan asa selalu mengulang hafalan mereka. Bukan kita yang harus menyisihkan waktu di sela-sela kesibukan untuk Al Qur'an namun kita lah yang membutuhkan dan harus menjadikan hal tersebut sebagai kewajiban, sebuah prioritas dan ru nitas yang dak bisa kita nggalkan. Namun yang menjadi pertanyaan sekarang adalah bagaimana cara Muslimah menjaga hafalan Qur'an mereka ke ka sedang haid ? Apakah kita masih di perbolehkan untuk membacanya? Sudahkah sobat El-nilein tahu? Haid merupakan sebuah keis mewaan khusus yang hanya dimiliki oleh kaum wanita, tentu dalam konteks ini Agama kita dak lepas tangan untuk mengatur segala hukum syari'at yang berhubungan dengannya. Dalam madzhab Syafi'iyyah pembahasan hukum wanita haid membaca Al-Qur'an terdapat beberapa masalah yang perlu di fahami. Sebagaimana yang telah di ungkapkan Sayyid Abi Bakar Ibn Sayyid Muhammad Syatho Addimyathi dalam I'anah At-thalibiin l/71 : وﯾﺣرم ﻗراة ﻗرأن وﻗوﻟﮫ ﺑﻘﺻده أي اﻟﻘرآن أي وﺣده او ﻣﻊ ﻏﯾره وﺧرج ﺑذﻟك ﻣﺎ اذا ﻟم ﯾﻘﺻده ﻛﻣﺎ ذﻛر ﺑﺄن ﻗﺻد ذﻛره او ﻣواﻋظﮫ او ﻗﺻﺻﮫ او اﻟﺗﺣﻔظ وﻟم ﯾﻘﺻد ﻣﻌﮭﺎ اﻟﻘرأة ﻟم ﯾﺣرم وﻛذا ان أطﻠﻖ ﻛﺄن ﺟرى ﺑﮫ ﻟﺳﺎﻧﮫ ﺑﻼ ﻗﺻد ﺷﻲء * واﻟﺣﺻل أﻧﮫ ان ﻗﺻد اﻟﻘرآن وﺣده او ﻗﺻد ﻣﻊ ﻏﯾره ﻛﺎ ﻟذﻛر وﻧﺣوه ﻓﺗﺣرم ﻓﯾﮭﻣﺎ وان ﻗﺻد اﻟذﻛر وﺣده او اﻟدﻋﺎء او اﻟﺗﺑرك او اﻟﺗﺣﻔظ او أطﻠﻖ ﻓﻼ ﺗﺣرم ﻷﻧﮫ ﻋﻧد وﺟود ﻗرﯾﻧﺔ ﻻ ﯾﻛون ﻗرآﻧﺎ اﻻ ﺑﺎﻟﻘﺻد وﻟو ﺑﻣﺎ ﻻ ﯾوﺟد ﻧظﻣﮫ ﻓﻲ ﻏﯾر اﻟﻘرآن ﻛﺳورة اﻻﺧﻼص
24
Suara Mahasiswa Untuk Dunia
Juga penjelasan dalam kitab Hasyiyah Bujairomi 'ala al-Kho b l/358: 1. Apabila membaca Al-Qur'an diniatkan untuk membaca Al-Qur'annya, maka hukumnya haram. 2. Apabila membaca Al-qur'an dinitkan untuk membaca Al-Qur'annya dan disertai dengan niat lain, maka dihukumi haram. 3. Apabila membaca Al-qur'an diniatkan selain untuk membaca Al-Qur'an seper untuk menjaga hafalan, membaca dzikir, kisah-kisah, hukum-hukum dalam Al Qur'an, mauidzah (nasihat), maka hukumnya diperbolehkan. 4. Apabila membaca Al-qur'an karena dak ada kesengajaan untuk mengucapkannya, maka hukumnya diperbolehkan. 5. Apabila membaca Al-Qur'an diniatkan secara mutlak, yakni sekedar ingin membaca tanpa niat tertentu, maka hukumnya diperbolehkan . 6. Apabila membaca Al-Qur'an diniatkan secara mutlak atau bukan membaca Al-Qur'an, namun yang dibaca adalah susunan kalimat khas Al Qur'an atau satu surat panjang atau keseluruhan Al-Qur'an, maka hukumnya diperselisihkan oleh para Ulama. Menurut Imam An-Nawawi dan para ulama pendukungnya dalam kasus ini masih diperbolehkan. Sedangkan Imam Az-zakarsyi dan ulama lainnya masih memegang hukum keharamannya. 7. Bila membaca Al Qur'an diniatkan pada salah satunya tanpa dijelaskan yang mana maka khilaf. Menurut qoul mu'tamad di haramkan sebab adanya kemungkinan niat pada bacaan Al-qur'an . Oleh karena itu dak ada larangan bagi muslimah yang sedang haid untuk melafalkan Alqur'an selama itu di maksudkan dak membaca Al-qur'an. Seper halnya membaca lafadz is rja' “Innalillahi wa Inna Ilaihi Raji'unâ€? ke ka mendapat musibah. Sebagaimana pula membaca doa-doa yang bersumber dari Al-Qur'an. Maka, semua itu boleh diucapkan dengan niat berdzikir (mengingat) Allah SWT. Bagi muslimah penghafal Al-qur'an atau biasa disebut dengan haďŹ dzah diperbolehkan karena memiliki tanggungan untuk menjaga hafalannya. Beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ulama sangatlah beragam. Keberagaman murni dihasilkan dari kapasitas dan kemampuan ij had yang mereka lakukan. Poin terpen ngnya adalah semoga langkah kita dak hanya terhen karena sudah merasa cukup dengan membaca ataupun menghafalkannya, namun semoga kita selalu di berikan hidayah agar senan asa untuk mempelajari Al Qur'an, agar dapat menemukan mu ara-mu ara keluhuran, keutamaan, kemuliaan, dan buk -buk kemu'jizatannya serta dapat menjadi laku dalam kehidupan kita. Allahu a'lam bisshowab.
www.majalahelnilein.com
25
BILINGUAL
ENGLISH
GRATITUDE Oleh: Ihab Hud Abdullah Heat and exhaus on of wai ng, must not be false reasons for us to just stay and give up ever again. There will be "consequences" ready, wai ng for us out there. Never take away the choices we've made and retreat giving boredom or redness of daily rou nes as an excuse. Out there, we will ďŹ nd many children which are not able to get proper educa on, don't even men on school, even for a daily meal it's too much to ask, wai ng for a kind hearted person to oer some help, or use what's le in their pockets to buy some food. In mes we're enjoying our studies, they are busy trying to live, when we are sleeping comfortably in our beds, that exact me they are deep in their sleep with only thin cloth covering them, lying down alongside the streets. If there is nobody asking, is life even possible ?, if there is no one who asks, will we even want to give anymore ?. Not everyone wants to ask, as not everyone wants to give, not everyone are able to understand that not everything we have or not everything we love is ours to have ourselves. Everyone has the chance to give, as everyone has the chance to ask, giving and asking is life in it's self. No, it's not that they are unfortunate, Allah created us humans with diversity, dierent races, ethnicity, family and economic backgrounds, there are males also females, there are farmers there are traders too. Isn't this unique ?, Oh, just imagine how dull will this world be with only rich people inside it, how boring will it be if everyone becomes traders and businessmen, where will they get rice to cook if not from the li le stores or rice shops ?, how will it even exist if not planted and nurtured "like own children" by the farmers. It's true, there are lucky ones to be born in a family with enough wealth or Allah gave strength to stand straight by themselves. It's not that Allah doesn't love them, or that Allah is not fair, there is nothing less in what Allah have created, it's all arranged and measured, it's just us who should be more Thankful.
26
Suara Mahasiswa Untuk Dunia
BILINGUAL
INDONESIAN
SYUKUR Oleh: Labudza Adila Zulfa Panas dan lelah menunggu, bukan lagi alasan untuk diam dan menyerah begitu saja. Dalam setiap pilihan, tentu saja akan ada “akibat” yang telah siap menunggu kita di depan sana. Jangan pernah jadikan keputusan itu alasan untuk mundur, hanya karena bosan atau penat dengan keseharian. Banyak kita temui anak-anak diluar sana yang kurang mampu untuk mengenyam pendidikan. Jangankan bersekolah, untuk makan sehari-hari nya saja sangat memprihatinkan, menunggu orang yang berbaik hati menawarkan bantuan, atau yang menyisihkan sedikit uangnya untuk ia belikan sedikit makanan. Disaat kita sedang asyik belajar, mereka sibuk mencari penghidupan. Saat kita tidur di kasur yang “nyaman”, pada saat yang sama mereka pulas dengan hanya beralaskan kaos lusuh tidur berjejer di pinggir jalan. Jika tidak ada yang meminta, mungkinkah kehidupan ini? Jika tidak ada lagi yang meminta, buat apakah kita ingin memberi? Tidak semua orang ingin meminta, tidak semua orang ingin memberi, tidak semua orang sanggup mengerti, bahwa tak semua yang kita miliki, atau apapun yang kita cintai punya kita sendiri. Setiap orang punya kesempatan untuk memberi, setiap orang punya kesempatan untuk meminta. Meminta dan memberi adalah kehidupan ini. Bukan, mereka bukan tidak beruntung. Allah menciptakan manusia dengan beragam. Perbedaan ras, suku, latar belakang keluaga, ekonomi, ada laki-laki, ada perempuan, ada yang menjadi petani, ada yang berdagang. Bukankah itu unik? Ah, dunia akan sepi kalau hanya dihuni orang-orang kaya saja. Tidak seru kalau semua orang di dunia ini menjadi pengusaha. Lalu dari mana mereka akan mendapatkan beras untuk dimasak kalau tidak di warung atau toko beras? Bagaimana caranya ada wujud beras jika tidak ditanam dan dirawat dengan baik “seperti anak sendiri” oleh sang petani yang sangat berjasa untuk keperluan makan sehari-hari kita? Memang, ada yang beruntung dilahirkan ditengah-tengah keluarga cukup materi, ada juga yang Allah telah berikan ia “tulang” yang kuat untuk mandiri. Bukan Allah tidak sayang, bukan Allah tidak adil. Semua yang Allah ciptakan tidak ada yang sia-sia, semuanya telah Allah atur dan terukur. Kita yang seharusnya lebih memperbanyak syukur.
www.majalahelnilein.com
27
BILINGUAL
ARABIC
Oleh: Nurul Husna
28
Suara Mahasiswa Untuk Dunia
KESUDANAN
MEROE PYRAMIDS Oleh: Veriza Nurkholiza Source: @karouri
Se ap negara mempunyai aset peninggalan sejarah yang legendaris dan masyhur di mata dunia. Begitu pun dengan negara yang saat ini sedang mengalami jatuh bangun poli knya, yaitu Sudan. Negara yang berada di Afrika dan termasuk kawasan Timur Tengah ini ternyata punya peninggalan sejarah menakjubkan berupa bangunan klasik nan unik yang dilansir sejarah pernah digunakan sebagai pemakaman para raja Kerajaan Kush 800 SM dahulu kala. Bangunan itu disebut Piramida. Namun belum banyak orang tahu bahwa ternyata jumlah piramida di Sudan lebih banyak dari Mesir. Tercatat dalam Wikipedia bahwa piramida di Sudan berjumlah 200 bangunan dengan ukuran yang lebih kecil, sedangkan di Mesir berjumlah 138. Piramida yang berada di Sudan ini bernama piramida Meroe. Berlokasi sekitar 125 mil di sebelah utara Khartoum, ibu kota Sudan, piramida megah dari era 720 hingga 300 SM itu terlihat can k di tengah gurun. Piramida ini diyakini sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Kush dan pusat kehidupan masyarakat di sekitarnya. Situs Meroe merupakan tempat berdirinya 200 piramida raja-raja Kush. Piramida-piramida ini disebut piramida-piramida Nubia. Situs ini diakui sebagai situs warisan dunia UNESCO pada tahun 2011. Para ahli arkeologi beranggapan bahwa pembangunan piramida Meroe dibangun oleh peradaban yang nggi. Hal ini terbuk dengan ngkat kemiringan piramida yang sangat sempurna. Sayangnya peninggalan sejarah ini sebagian telah dijarah oleh oknum-oknum tertentu. Beberapa atap piramida pun telah rusak. Oleh sebab itu, pemerintah Sudan pun semakin ketat menjaga piramida yang berarsitektur nggi tersebut. Diambil dari berbagai sumber.
www.majalahelnilein.com
29
SKI
SONGHAI DAN WARISANNYA KEPADA DUNIA ISLAM Oleh: M Ilyas Jundullah Dalam buku Timbuktu and the Songhay Empire yang menjadi rujukan utama dalam mempelajari sejarah kesultanan Songhay. Sekitar dua puluh tahun setelah invasi orang-orang Maroko pada tahun 1591 adalah akhir perlawanan kesultanan Songhay dan digan kan pemerintahan Arma yang berbasis di Timbuktu. Buku tersebut merupakan terjemahan dari Tarikh al-Sudan.
Hunwick, sang penulis, bukan hanya menerjemahkan sebagian dari buku tersebut tapi ia juga menambahkan beberapa esai interpreta f yang mana semuanya mengacu kepada sumber-sumber dari Tarikh al-Sudan yang diambil dari materi sejarah, etnograďŹ , linguis k, dan arkeologi yang lebih baru.
Terjemahan dari Tarikh al-Sudan tulisan dari al-Sa'adi berurutan menempa halaman 1-270 dari buku karangan hunwick. Hunwick menggunakan teks Arab yang diterbitkan oleh Octavia Houdas dari Paris pada tahun 18981900. Ia juga menili naskah-naskah lain yang tersedia untuk mencari perbedaan riwayat lain, yang ternyata hanya ditemukan dalam jumlah yang rela f sedikit.
30
Suara Mahasiswa Untuk Dunia
Hal ini membuat daerah tersebut menjadi rebutan dari kekuatan-kekuatan yang berbeda. Pada abad ke 10, kota Gao di sudut mur laut bendungan Niger Tengah telah menjadi pusat peradaban Songhay . Perlahan kemudian berubah menjadi sebuah kerajaan kecil , dengan cara membangun hegemoni atas rute perdagangan. Mereka membawa emas dan budak dari selatan Afrika untuk ditukar dengan garam sahara dan barang-barang dari Afrika Utara. Awalnya penguasa daerah setempat adalah Kerajaan Mali. Kerajaan Songhay tunduk di bawah Mali sampai terjadi guncangan pada penerus kerajaan Mali pada akhir abad ke empat belas. Hal ini membuat kerajaan songhay menaklukan Timbuktu pada tahun 1433 bersama dengan beberapa wilayah lain yang strategis. Penaklukan kota-kota lainnya, seper Walata dan Nema membuat kekuatan Mali melemah. Songhay mengalami peningkatan kekuaasaannya pada pemerintahan Sunni Ali yang memerintah dari (1464-1492). Dia mengatur kembali tentara kerajaan Songhay menjadi pasukan tempur yang terstrukur dengan baik dan berpengalaman, dipimpin oleh para komandan yang kompeten.
Hunwick menyatakan bahwa penguasaan bahasa Arab adalah jaminan bagi keakuratan terjemahan Tarikh al-Sudan. Hunwick mengatakan bahwa ia ingin membuat tulisan-tulisan al-Sa'di dapat dibaca dan dipelajari oleh pembaca dan juga untuk para peneli sejarah Afrika.
Dengan pasukannya, ia memanfaatkan keleluasaannya yang baru saja diperoleh akibat memudarnya kekuasaan kerajaan Mali. Di bawah pemerintahan Sunni Ali, Songhay mampu mendorong orang-orang suku Berber ke padang pasir dan menaklukan daerahdaerah yang di kuasai oleh Fulani, Bozo dan suku lainnya. Ia membangun otoritasnya atas sebagian wilyah-wilayah Niger Tengah. Pada masa pemerintahannya, wilayah kerajaan Songhay membentang dari Gao di mur, sepanjang Niger menuju Djenne di barat daya, melipu delta daratannya dan dataran nggi Bandiagara.
Sebelum abad ke 17, daerah di sekitar Bendungan Niger tengah adalah tempat yang sangat menarik untuk pemukiman manusia. Dataran tersebut membentang dari Djenne jauh ke hilir, membuat pertanian mudah dan makanan berlimpah. Pada abad ke15, peradaban di dataran tersebut menjadi lebih luas, melebar di kota-kota seper Gao, Timbuktu, Awdaghust dan bagian lain dari padang rumput memberi mereka pijakan yang stabil di lingkungan mereka, karena makanan mudah diperoleh. Pada saat yang sama para penduduk membangun pusat perdagangan.
www.majalahelnilein.com
31
D i d a l a m ke ra j a a n s o n g h ay, a d a beberapa kota besar yang memiliki pengaruh kuat pada karakter Songhay, terutama Gao, Timbuktu dan Djenne. Kota-kota ini, seper kota-kota besar lainnya di sub-sahara, membangun kekayaannya dari perdagangan Trans-Sahara dan pusat ekonomi, spiritual dan administra f Songhay.
S e l a m a m a s a ke ra j a a n S o n g h a y perkembangan ilmu pengetahuan mencapai era keemasan dengan kota Timbuktu sebagai m e r c u s u a r u t a m a p e n g e t a h u a n ya n g menerangi para pelajar yang datang dari berbagai macam negeri untuk menimba ilmu di sana. Ajaran dan tulisan yang melipu sains, ke d o k t e ra n , s e j a ra h , ďŹ l s a fa t , s a s t ra , matema ka, astronomi dan masih banyak lagi.
Perluasan kerajaan Songhay ke berbagai wilayah bukan hanya mempengaruhi wilayah mereka secara signiďŹ kan tapi juga mempengaruhi susunan budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan karena wilayah-wilayah seper Timbuktu, Djenne dll. Selain sebagai kota perdagangan tapi juga sebagai kota yang dihuni oleh para pelajar dan ilmuwan.
Selain belajar pengetahuan umum para pelajar juga banyak yang mempelajari AlQura'an, hadits, suďŹ sme dan berbagai mcam karya-karya dari madzhab maliki. Pengetahuan yang diajarkan oleh para ilmuwan-ilmuwan mulai ditulis ulang oleh para penulis.
32
Suara Mahasiswa Untuk Dunia
Dalam buku The Bad-ass Librarians of Timbuktu: And Their Race to Save the world's Most precious Manuscripts dituliskan bahwa para juru tulis yang bertugas menulis ulang dan menerjemahkan tulisan, mereka menggunakan nta dengan berbagai warna, gela n, untuk membuat huruf-huruf bercahaya. Salah satu karya terbaik mereka adalah membuat manuskrip yang halamannya terbuat dari daun emas lalu di tempa menjadi lembaran pis dan dilapisi dengan ha -ha di atas kertas, semua hal tersebut di lakukan agar peninggalan mereka bisa dipelajari oleh generasi mendatang dan sebagai buk bahwa mereka pernah berjasa bagi perkembangan Islam di dunia, khususnya di dataran Afrika.
“Anda bisa menghabisi manusia satu generasi, membakar rumah mereka dan entah bagaimana mereka akan tetap kembali. Tetapi jika anda menghancurkan pencapaian dan sejarah mereka, maka seolah-olah mereka dak pernah ada�
Peta wilayah Sanghai
www.majalahelnilein.com
33
CERPEN
MENJEMPUT MIMPI Oleh: Zaenab Al Adawiyah Namaku Rey. Aku satu-satunya anak perempuan dalam keluarga ini. Kakak laki-laki ku, Dudi. Ia baru saja diterima di sebuah perusahaan yang tidak terlalu jauh dari rumah. Eel, aku suka memanggilnya begitu. Dia adik bungsuku. Si jenius yang sebentar lagi akan menyelesaikan sekolah menengah pertamanya. Dan aku? Aku si Pluviophile yang penuh dengan sejuta impian. * * * "Rey... Sini bantu ibu angkat pakaian di jemuran. Sebentar lagi hujan akan turun, " panggil ibu dari halaman belakang rumah. Aku bergegas menyusul ibu. Meski langit sedang mendung, namun hatiku tak semendung langit. Karena langit gelap lebih menarik buatku. "Bu, minggu depan aku UN. Ibu doain aku ya. Semoga aku lulus dengan nilai terbaik. Aku ingin mengajukan beasiswa di University of Istanbul," kataku sambil mencabut jepitan pakaian di tali jemuran lalu meletakkan pakaian di tangan kiriku. "Ibu selalu mendoakan kamu, nduk. Tapi ingat, kamu itu perempuan. Satu-satunya anak gadis ibu. Kamu cukup kuliah Universitas Al Muslim saja, tidak terlalu jauh dari rumah dan kamu bisa menemani ibu dan abah. Ibu ini sudah tua," jawab ibu tanpa menoleh ke arahku. Lalu masuk ke dalam rumah dengan menggendong setumpuk pakaian yang sudah kering. Aku mengekorinya dari belakang tanpa kata. Aku tau, ibu pasti berat melepaskanku. Andai ibu tau, aku juga tidak mau jauh-jauh dari ibu. Melihat senyum merekah ibu di setiap pagi ketika membangunkan ku dari tidur, jauh lebih menarik buatku dari pada harus hidup bersusah payah tanpa ibu di rantau orang. Tapi sejak kecil, abah telah menanamkan padaku untuk selalu berani bermimpi. Berani bercita-cita setinggi langit. Menatap dunia lebih luas. Melangkah lebih jauh. Karena dunia bukan hanya ada aku, abah, ibu, kak Dudi, dik Eel dan teman-teman sekolahku. "Dunia itu jauh lebih luas dari yang kau kira, Rey." Begitu kata abah suatu hari saat bercerita tentang Sultan Al Fatih sang penakluk Konstantinopel. Izinkan aku menatap dunia itu nyata dengan kedua mataku, bu.
34
Suara Mahasiswa Untuk Dunia
Suara gemuruh mulai bersahutan. Langit biru di tutupi gumpalan awan hitam siap menumpahkan isinya. Hujan adalah waktu yang tepat untuk me time. Aku duduk di beranda rumah sambil menyeruput secangkir teh panas dan menikmati sepiring singkong goreng yang masih hangat. Tak ada suara kendaraan. Cukup suara hujan sebagai latar belakangnya. Menatap tetestetes air yang turun dari genteng rumah maupun pemandangan air hujan yang memukul-mukul tanah di halaman adalah pemandangan yang tak ingin ku lewatkan.
*
*
Seminggu telah berlalu, hari yang di nanti telah tiba. Ah, tidak. Aku tidak menanti-nanti kedatangan hari ini. Masa-masa SMA adalah masa yang indah. Rasanya, aku tidak ingin mengakhirinya. Lima menit lagi ujian akan di mulai. Bismillah... Aku melangkahkan kaki menuju ruang kelas. Semoga hasilnya akan memuaskan, batinku penuh harap. Segala sisi keindahan kota Istanbul telah memenuhi ruang ďŹ kiran dan jiwaku.
Aku si Pluviophile yang penuh dengan impian. Seringkali imajinasi ku melayang kemanamana. Sejak kecil, aku menulis mimpi-mimpi ku di atas kertas. Lalu ku tempel di dinding kamar tidurku. Aku yakin, suatu hari nanti kertas itu penuh dengan coretan tanda aku telah mewujudkan apa yang pernah ku tuliskan.
*
*
*
"Abah... Ibu..." aku berlari dari ujung jalan menuju rumah seperti orang kesurupan. Untungnya gang itu sedang sepi, tidak banyak kendaraan yang lalu-lalang. Jika tidak, mungkin aku akan mendengar sumpah serapah dari pengemudi karena berlari di jalan seperti orang yang tidak bisa melihat.
Impian terbesarku adalah kuliah di negeri dua benua. Lalu membawa abah dan ibu ke tanah suci. Berputar mengitari ka'bah sambil menggandeng tangan keduanya dengan bibir yang tak henti-henti mengucap tasbih dan rasa syukur.
"Abah.. Ibu... Aku luluuuuss." Aku memasuki pekarangan rumah, masih dengan setengah berlari mencari abah dan ibu. Aku mengetuk pintu kamar ibu, tidak ada suara. Berlari ke dapur, nihil. "Abah dan ibu dimana, ya," pikirku dalam hati. Aha! Aku menuju halaman belakang rumah. Tepat sekali. Aku melihat keduanya duduk berdampingan di bangku panjang sambil bercanda ria. Ah, mereka membuatku iri saja. Batinku sambil tersenyum.
Gemericik air hujan itu sangat menentramkan. Aku masih berkutat dengan soalsoal bahasa inggris sambil sesekali menyomot singkong goreng yang nyaris dingin. Aku sangat menyukai bahasa inggris. Sama seperti aku menyukai hujan. Kata abah, "Kalau kau ingin keliling dunia, kau harus bisa berbahasa inggris." Sejak saat itulah aku mulai menekuni bahasa internasional itu. Aku mengikuti kursus setiap jam pulang sekolah. Membeli buku-buku berbahasa inggris, mulai dari buku ilmiah, kamus, komik bahkan sampai novel pun aku tidak lupa membelinya. Aku juga sering memenangkan berbagai kompetisi bahasa inggris antar provinsi dan nasional. Inilah langkah awal ku menuju gerbang impian. Kelak, dengan hasil tabunganku ini, aku bisa terbang kesana. Jauh ke negeri dua benua. Melihat indahnya selat Bosphorus dari atas Benteng Rumeli Hisari.
www.majalahelnilein.com
*
"Assalamualaikum... Maaf mengganggu kemesraan bapak dan ibu, ada hal penting yang ingin saya sampaikan," candaku sambil senyam senyum. Keduanya menoleh ke arahku. Wajah ibu tersipu malu sambil mencubit manja lengan abah. Aku senang melihat keharmonisan mereka. "Kok pulangnya cepat sekali? Kamu buat abah dan ibu kaget saja. Ada apa, nduk?" tanya abah menetralkan suasana.
35
"Aku lulus, bah, bu. Namaku paling atas. Sebentar lagi aku akan menjadi mahasiswi. Aku akan mengajukan beasiswa di University of Istanbul." kataku sambil memeluk abah dan ibu bergantian. "Alhamdulillah, puji syukur hanya padaMu Rabb," ucap ibu sambil menengadahkan tangannya sebelum menangkupkan di wajahnya. "Nanti setelah ijazahnya keluar, aku akan segera mengajukan beasiswa itu, bah. Jika aku lulus, aku akan berangkat akhir tahun nanti. Saat itu sedang musim dingin, pasti salju akan turun, bah. Aku akan menikmati panorama terindah yang belum pernah ku rasakan sebelumnya. Aku akan merasakan seolah tengah berada di alam lain, seperti yang abah ceritakan. Hujan yang turun bukan lagi seperti hujan yang biasa ku saksikan di halaman rumah, tapi yg turun adalah gumpalan air yang membeku, melayang-layang di udara lalu menghampar di jalanan. Aku akan ziarah ke makam Sultan Al Fatih,bu. Aku akan melihat megahnya Masjid Biru dan indahnya Hagia Sophia. Aku akan menyaksikan benteng Rumeli Hisari yang masih berdiri kokoh dengan sejuta sejarahnya," abah dan ibu masih setia mendengarkan, aku merubah posisi dudukku. "Aku akan ke Golden Horn, bah. Ziarah ke makamnya Abu Ayyub Al-Anshari. Seorang sahabat Rasulullah yang ikut dalam pertempuran penaklukan Istantinopel. Semua pertempuran bersama Rasulullah telah beliau alami dan akhirnya mendapatkan syahid di bumi Konstantinopel. Beliau sahabat Rasulullah yang rumahnya di pilih sebagai tempat tinggal pertama saat Rasulullah hijrah ke Madinah. Abah... Ibu... Sejak saat itulah nama Ayyub Al Anshari tidak akan pernah dilupakan oleh umat islam. Setidaknya, setelah berziarah ke makam beliau, kerinduanku pada Rasulullah bisa sedikit terobati, sebelum aku ke tanah suci berziarah ke makam baginda nabi," aku menghapus jejak air mata yang membasahi pipiku sejak tadi.
36
Suara Mahasiswa Untuk Dunia
"Abah, ibu... Rey janji," suaraku mulai serak. Tiba-tiba suasana menjadi melankolis. Ku lihat mata ibu mulai berkaca-kaca.
"Rey... Maafkan aku yang tidak pernah peka dengan perasaanku padamu. Sekarang aku baru sadar saat kamu akan pergi. Aku sayang kamu, Rey. Selamat jalan.Belajar sungguhsungguh, ya. Jangan nakal di negeri orang. Jaga diri kamu baik-baik.�
"Rey janji akan bawa abah dan ibu ke tanah suci. Kita akan ziarah ke makam Rasulullah. Kita akan shalat di baitullah. Semoga Allah mudahkan langkah kita kesana. Rey tau, abah dan ibu sudah sangat rindu," lagi-lagi aku mengusap air mataku. Ibu menangis tersedu-sedu. Abah hanya menyeka air matanya yang mulai jatuh.
Kak Iqbal. Dia senior ku di SMA. Aku sudah lama melupakan kisah ini, kisah tentangnya. Sejak saat itu, aku tak pernah peduli tentang perasaan ku kepada siapa dia akan jatuh cinta lagi. Hari ini, dia datang lagi dengan pesonanya yang sempat menyihir pandanganku. Lagi-lagi aku ingin mengutuk dirinya. Beraninya dia mengungkapkan perasaannya pada saat seperti ini.
"Wanita itu ibarat cahaya, nduk. Hanya cahaya yang bisa membuat negeri ini bangkit dari kegelapan. Begitulah arti kehadiran perempuan. Pergilah... Belajarlah dengan sungguh-sungguh," kata abah sambil memegang pundakku. Ibu tersenyum, lalu mengangguk tanda setuju. *
*
"Ini untuk kamu, Rey. Semoga benda kecil ini bermanfaat buat kamu," kak Iqbal menyodorkan bingkisan berwarna biru. Sepertinya dia tau warna kesukaanku.
*
Aku memandang wajah mereka satu persatu sebelum aku masuk ke ruangan check-in. Kak Dudi, Eel, abah, ibu. Semuanya menatapaku dengan pandangan sendu. Antara ikhlas atau tidak. Bahagia atau sedih. Semua caampur aduk menjadi satu.
"Makasih, kak. Doain Rey semoga betah disana.� "Pasti, dong. Aku tau kamu gadis yang kuat.� Sungguh, perasaanku bagai di aduk-aduk. Hatiku tak karuan. Aku harus tetap terlihat baikbaik saja. Aku pamit.
Aku sangat bahagia ketika mendapatkan kabar bahwa aku di terima di University of Istanbul tiga bulan yang lalu. Ibu dan abah juga ikut senang. Meskipun mata ibu berkaca-kaca, tapi aku yakin itu adalah air mata cintanya. Air mata kerinduannya. Ah ibu. Andai aku bisa melakukan segalanya hanya dengan memiliki kantong ajaib doraemon, aku tidak akan bersusah payah untuk mewujudkan impianku.
"Ibu... Abah... Rey pamit ya." aku mencium tangan abah dan ibu. Lalu memeluk mereka bergantian. Lalu aku mencium tangan kak Dudi dan memeluk Eel. "Belajar yang rajin ya, dek. Jangan nakal.� "Iya, kak." dia mencium tanganku. "Rey pamit kak." aku tidak berani menatap wajahnya. Jantungku berdegup lebih kencang dari biasanya.
"Rey... Tunggu!" Aku menoleh ke sumber suara. Deg! Jantungku hampir berhenti berdetak. Kenapa kamu tiba-tiba ada disini? Tanyaku dalam hati. Harusnya kamu tidak pernah muncul lagi di hadapanku walau sedetik.
Maafkan aku, bu. Maafkan aku, bah. Ketika aku memulai perjalananku, aku harus meninggalkan kalian. *
www.majalahelnilein.com
37
*
*
*
*
*
Salju tipis turun perlahan. Salju itu menambah tebal salju yang telah menghampar memutihkan kota Istanbul. Dari jendela vila berlantai tiga itu, aku menyaksikan keindahan kota kekaisaran dan kekhalifahan yang legendaris dalam balutan salju. Dari jauh terlihat Selat Bosphorus yang memisahkan daratan Asia dan Eropa. Atap Menara Galata, Aya SoďŹ a, Masjid Biru, semua disepuh oleh salju berwarna putih. Jalan-jalan memutih. Pohon-pohon yang tinggal reranting tanpa daun tampak indah seperti pohon es. Aku tiada henti mengucapkan tasbih melihat pemandangan alam yang sangat menakjubkan. Salju turun semakin deras. Suasana semakin terasa magis. Aku benar-benar merasa seperti tengah berada di alam lain. Aku tidak percaya bahwa kini aku sedang berada di jantung kota Istanbul. "Abah, ibu... Ditengah derasnya hujan salju ini, kukirimkan salam rindu yang tiada tara untuk abah dan ibu yang jauh disana. Aku sayang sama abah dan ibu. Bahkan seorang pencuri terhebat pun tak mampu mencuri rasa sayangku pada abah dan ibu.â€? Rabb.. Terimakasih telah menjawab doa-doaku. Sungguh Engkau Maha Karya. Betapa dahsyat karya Mu yang Engkau suguhkan kepada kami, makhluk Mu.
38
Suara Mahasiswa Untuk Dunia
“
Bhineka, bukan boneka. Beragam, bukan seragam.� yajugaya
www.majalahelnilein.com
@MajalahElNilein
El-Nilein Sudan