terbit sejak 16 agustus 1948 perintis k. nadha
8 HALAMAN
HARGA LANGGANAN Rp 90.000 ECERAN Rp 4.000
NOMOR 66 TAHUN KE 73 Online:http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764, 233801 Faksimile: 227418
Pengemban Pengamal Pancasila
kamis kliwon, 5 november 2020
@balipostcom http://twitter.com/balipostcom
balipost http://facebook.com/balipost
@balipost_com http://instagram.com/balipostcom
Bali Masih Ekspor Limbah Medis ke Pihak Ketiga
Surat Tilang Diganti Masker Polisi Tegur 993 Pelanggar
RSUD Tabanan Mulai Layani Tes Swab Mandiri
Dengan adanya pandemi Covid-19, kegiatan di rumah sakit menjadi lebih meningkat. Limbahnya yang menumpuk, belum dapat dikelola secara mandiri oleh Bali dan masih melakukan ekspor ke Jawa.
Operasi Zebra Lempuyang berlangsung hingga 8 November 2020. Menjelang akhir operasi, Polres Badung menegur 993 pelanggar, termasuk pengendara yang tidak mengenakan masker. BADUNG | HAL. 3
RSUD Tabanan sejak pertengahan Oktober 2020 sudah mulai melayani tes swab bagi pelaku perjalanan ataupun bagi warga yang ingin memeriksakan diri secara mandiri.
DENPASAR | HAL. 2
’’Roadmap’’ Vaksinasi Nasional dalam Tahap Finalisasi ROADMAP atau peta jalan vaksinasi nasional dalam tahap finalisasi. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menegaskan hal itu seperti yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (3/11). Menurut Wiku Adisasmito, roadmap mencakup kandidat vaksin, dan penyusunan tahapan prioritas penerima vaksin. Ditegaskan, pemerintah telah mempertimbangkan berbagai hal dalam menyusun roadmap. Pertimbangan di antaranya,
ketersediaan vaksin, jumlah penduduk, wilayah berisiko, tahapan pemakaian dan indeks pemakaian. ‘’Roadmap juga mencakup perkiraan skema platform vaksin dan sasaran klaster kelompok, estimasi kebutuhan dan rencana pemberian vaksin,’’ katanya memaparkan. Guna mencapai efektivitas vaksin yang maksimal, katanya, maka roadmap juga memperhatikan cold chain atau rantai dingin vaksin, dan kapasitas SDM yang melibatkan beberapa jenis tenaga kesehatan termasuk vaksinator. Tak kalah pentingnya, juga mempersiapkan jejaring layanan untuk menjamin aliran distribusi dengan melibatkan lintas sektor. Wiku Adisasmito menegaskan, pemerintah telah mengkaji hal-hal penting lainnya yang tidak boleh diabaikan dalam persiapan vaksinasi nasional. Hal. 7 Strategi Rekayasa
TABANAN | HAL. 4
Disiplin Dalam Menggunakan Ketenagalistrikan
Pemkab Tabanan Dianugerahi Sertifikat Penghargaan dari PLN PEMERINTAH Kabupaten Tabanan mendapat sertifikat penghargaan dari Perusahaan Listrik Negara (PLN), sebagai stakeholder di Bali yang paling tinggi kerja sama dan sinerginya dengan PLN. Di mana masyarakat Tabanan sangat tinggi partisipasinya di dalam pembayaran rekening, sehingga beberapa bulan di tahun 2020 ini selalu nihil tunggakan. Hal itu diungkapkan oleh Fintje Lumembang, selaku Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN, usai menyerahkan sertifikat penghargaan yang diterima langsung oleh Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti di rumah jabatannya, Selasa (3/11). Hal. 7 Menjaga Aset-aset PENGHARGAAN - Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan PLN Fintje Lumembang menyerahkan sertifikat penghargaan kepada Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, Selasa (3/11).
Pemerintah Wajib Perhatikan Faskes Swasta
Denpasar (Bali Post) Fasilitas kesehatan (faskes) menjadi elemen penting dalam penanganan Covid-19 di Provinsi Bali. Jika diibaratkan dalam peperangan, maka faskes merupakan markas dan tenaga medis adalah tentaranya. Oleh karena itu, untuk menjamin kekuatan dalam menghadapi pandemi, ketahanan markas penting menjadi perhatian pamerintah. Tidak hanya faskes negeri, faskes swasta juga mesti diperhatikan, karena turut berperan dalam penanganan Covid-19.
berupaya sekuat tenaga untuk bertahan menyambung nyawa agar tetap beroperasi. Sebab, ada rumah sakit swasta yang terpaksa tutup karena tidak mampu menalangi biaya operasional. Oleh karena itu, untuk mencegah keroposnya sendi-sendi ketahanan faskes swasta, pemerintah daerah diminta segera turun tangan. Hal serupa juga diungkapkan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali dr. I Gede Putra Sutedja. Hal. 7 Memaksimalkan Peran Medis
Ketidakdisiplinan Picu Klaster Baru
SEJALAN dengan penanganan pandemi Covid-19 oleh fasilitas kesehatan, masyarakat juga diminta taat menerapkan protokol kesehatan (prokes). Belakangan ini, kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan 3M tampak mulai mengendur. ‘’Pandemi ini berakhir lama. Tetapi yang kita lihat kesadaran masyarakat sudah mulai kendur. Kunci keberhasilan pencegahan peningkatan kasus adalah prokes. Bukan hanya dokter, tetapi masyarkat harus disiplin,’’ tegas Wakil Ketua IDI Denpasar dr. I Ketut Widiyasa. Menurut Widiyasa, ketidakdisiplinan masyarakat menjadi salah satu pemicu munculnya klaster baru, tern-
masuk klaster tenaga medis. Sebab, pada umumnya rumah sakit telah menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan standar. Namun, ketika pulang bertemu dengan keluarga yang kerap beraktivitas di luar rumah, ini menjadi salah satu penularan melalui transmisi lokal yang menimpa para tenaga medis. ‘’Masyarakat harus jalankan 3M. Di rumah sakit, dokter sudah taat terapkan prokes. IDI berharap seluruh stakeholder dapat berupaya menanggulangi Covid-19. Kepada teman sejawat, saya ucapkan terima kasih atas kerja kerasnya selama ini dengan memberi pelayanan kepada masyarakat kita,’’ ujarnya. Ajakan menerapkan pro-
tokol kesehatan juga diutarakan Ketua Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Bali drg. Dewa Made Wedagama. Ia mengingatkan, bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan gigi agar jujur dalam memberi keterangan sebelum diperiksa dokter gigi. Menurut Wedagama, pihaknya sudah menginstruksikan kepada seluruh anggota PDGI Bali agar melakukan pola penelusuran terhadap pasien, untuk mengetahui apakah pasien terpapar Covid-19. ‘’Kalau terindikasi, agar melaporkan kepada gugus tugas setempat,’’ katanya. Hal. 7 Memastikan Ketersediaan
dr. I Gede Putra Sutedja
dr. I Ketut Widiyasa
drg. Dewa Made Wedagama
Bali Post/win
FGD - Suasana FGD Tanggap Covid-19 dengan topik ‘’Tenaga Medis dan Rumah Sakit 8 Bulan Pandemi Covid-19’’ di Warung 63, Denpasar, Rabu (4/11) kemarin.
Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Bali dr. I.B. Gede Fajar Manuaba meminta
pemerintah meningkatkan p e r h a t i an untuk merin gankan pengeluaran faskes swasta untuk beroperasi. Menurutnya, yang paling masuk akal dilakukan adalah meringankan Pajak Bumi dan Bangunan, meringankan biaya listrik, serta biaya pengolahan sampah medis. ‘’Sampah medis mulai dari
Semua Wajib Taati Prokes 3M PEMKAB Badung sudah melakukan berbagai upaya mencegah penyebaran Covid-19. Masyarakat juga sepatutnya mendukung upaya tersebut dengan mematuhi dan mengikuti protokol kesehatan (prokes) 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun dari pemerintah. Ketua DPRD Badung Putu Parwata menegaskan hal itu, Selasa (3/11). Politisi PDI Perjuangan ini menambahkan, di tengah situasi seperti ini masyarakat harus turut mendukung upaya pemerintah agar Bali khususnya Badung segera terbebas dari virus tersebut. Hal. 7 Jaminan untuk Wisatawan
’’Semuanya harus mengikuti protokol kesehatan de-ngan melakukan rapid test, karena ini sebagai jaminan buat kita atau untuk wisatawan bahwa tempat kita bekerja bebas dari bahaya Covid-19. Jadi jangan anggap remeh, ikuti protokol kesehatan.’’ Putu Parwata Ketua DPRD Badung
Rp 21 ribu sampai Rp 35 ribu per kilogram. Kami minta peran pemerintah daerah, tagihan PBB dikurangi, diringankan biaya listrik,’’ ujarnya dalam Focus Group Discussion (FGD) ‘’Tanggap Covid-19’’ di Warung 63, Denpasar, Rabu (4/11) kemarin. Menurut Fajar Manuaba, saat ini faskes swasta sedang
dr. I.B. Gede Fajar Manuaba
‘’Jineng’’ Tak Lagi Berfungsi Jaga Ketahanan Pangan Bali JINENG, salah satu wujud arsitektur tradisional Bali yang sarat dengan tradisi agraris di Bali. Jineng (lumbung padi - red) merupakan bangunan bertingkat dua yang memiliki empat buah hingga enam tiang, sehingga membentuk ruang segi empat. Di mana lantai atasnya terbuat dari konstruksi kayu yang digunakan sebagai ruangan tempat penyimpanan padi. Jineng biasanya dimiliki oleh masyarakat petani penggarap atau para pemilik tanah. Pakar pertanian Universitas Warmadewa (Unwar) Dr. Ir. I Gusti Bagus Udayana, M.Si. mengatakan, pada zaman dahulu dalam sebuah rumah tinggal di Bali, keberadaan jineng dapat terlihat sebagai simbol dari status sosial pemiliknya. Semakin besar ukuran lumbung padi tersebut menandakan semakin tinggi pula status sosial ekonomi pemilik rumah, atau dianggap semakin kaya. Keberadaan sebuah lumbung padi tersebut menunjukkan kepemilikan sawah sang pemilik rumah. Dapat terlihat saat musim panen tiba, tampak kesibukan di dalam jineng dari proses menaikkan padi ke atasnya, atau
menurunkan padi akan dijemur dan diolah menjadi beras. Pada bagian atas, jineng merupakan bangunan suci. Dalam tradisi puja di Bali, katanya, bangunan yang bertiang empat sampai delapan ini tak hanya tempat menyimpan padi atau gabah. Jineng juga jadi linggih (stana) Ida Batara Sri, manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa sebagai penebar kemakmuran. Namun, seiring kemajuan pembangunan, jineng mengalami pergeseran fungsi. Dari awalnya tempat menyimpan padi/gabah dan linggih Ida Batara Sri, kini jineng banyak difungsikan sebagai bangunan Bali yang tak ada hubungannya dengan pertanian. Bahkan, bangunan ini kini banyak dimanfaatkan menjadi akomodasi pariwisata. ‘’Alih fungsi jineng dari sektor pertanian ke sektor lain di Bali telah terjadi,’’ kata Udayana, Rabu (4/11) kemarin. Menurut Udayana, hal ini terjadi karena banyak faktor. Di antaranya adanya alih fungsi lahan, di samping itu juga adanya perubahan dalam budi daya padi khususnya pada penerapan pola tanam, hingga pascapanen tidak bisa
dikontrol dengan baik, adanya perubahan bibit padi baru, dan jenis lainnya. Di sisi lain, pola memanen padi tak lagi memanfaatkan perkakas tradisional, mulai dari ani-ani/ ketam, alu (penumbuk) hingga lumpang atau lesung. Hal itu karena penanganan padi varietas yang baru tidak memerlukan lagi perabotan tersebut. Hal lain adalah petani tidak lagi memanen sendiri, namun diserahkan kepada pihak lain karena kebanyakan padi hasil garapannya sudah ada yang membeli saat padi masih di sawah, pembeli langsung memanennya. Hal ini menyebabkan padi untuk dibawa ke rumah hanya sedikit, itu pun hanya untuk sekadar melengkapi keperluan upacara. ‘’Jadi, lumbung tidak lagi dimanfaatkan untuk penyimpanan padi sebagai bentuk menjaga ketahanan pangan,’’ katanya. Penyebab lainnya, katanya, proses pengolahan padi varietas baru relatif mudah dan cepat. Usai panen, gabah dijemur. Setelah kering, jika dibutuhkan dibawa ke pabrik penggilingan beras untuk dijadikan beras. Prosesnya pendek. Hal. 7 Petani Pilih Jual Padi
Bali Post/kmb
JINENG – Bangunan jineng di Bali yang kini mulai beralih fungsi dari sektor pertanian ke sektor lain.