No. 104 tahun IV
8 Halaman
Kamis, 3 Juni 2010
Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com
Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771
BI Seriusi Kasus Suap JAKARTA - Bank Indonesia (BI) berkoordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk mengusut isu suap senilai 1,3 juta dolar AS terkait pencetakan uang pecahan Rp 100.000 di Australia. “Kami sudah koordinasi dengan Polri untuk menindaklanjuti. Di sana-kan masalahnya sedang diproses Polisi Australia, antara polisi urusannya akan lebih mudah,” kata Pejabat Sementara Gubernur BI Darmin Nasution, usai rapat dengan Komisi XI DPR-RI di Jakarta, kemarin. Masalah isu suap ini muncul dari media (The Age Australia) dan saat ini BI telah memeriksa mantan karyawannya. “Yang paling bertanggung jawab dalam hal ini adalah Direktorat Peredaran Uang (DPU) tahun 1999 beserta dengan Deputinya, maka yang kami panggil hanya yang berinisial ‘S’ dan ‘M’ saja,” kata Darmin. Dalam pemeriksaan internal, lanjutnya mereka mengungkapkan pencetakan uang sesuai prosedur dan kontrak dilakukan langsung tanpa perantara. “Saya minta mereka tidak ngomong kepada kami, tapi ke publik,” tambah Darmin seperti dikutip Antara. Dalam pemberitaan sebelumnya empat mantan pejabat BI akan melakukan somasi kepada perwakilan anak usaha bank sentral Australia di Indonesia, Radius Christanto, terkait isu suap pencetakan uang pecahan Rp 100 ribu tahun 1999. Keempat mantan pejabat BI yang akan mengajukan somasi ini adalah mantan Direktur Peredaran Uang BI Herman Yoseph Susmanto, mantan Deputi Direktur Peredaran Uang BI Mardiyo, mantan Deputi Direktur Peredaran Uang BI Christian Sudirdjo dan mantan Kepala Bagian Perencanaan Peredaran Uang BI I Made Sudana. (ahm)
Rupiah Turun Tipis JAKARTA - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, kemarin, turun 10 poin karena pelaku pasar masih hati-hati melepas mata uang Indonesia itu lebih lanjut melihat pasar saham Indonesia tetap membaik. Nilai tukar rupiah terhadap dolar turun menjadi Rp 9.220Rp 9.230 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 9.210-Rp 9.220. Direktur Utama Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga, mengatakan, tertekannya rupiah itu karena pelaku ragu-ragu untuk membeli rupiah, meski saham-saham di Indonesia menguat. “Pelaku pasar lokal khawatir dengan masalah baru Eropa mengenai perbankan,” katanya. Menurut dia, pelaku pasar kemungkinan sedang fokus terhadap pelambatan pertumbuhan ekonomi di China, meski saham di Hong Kong dan Tokyo menguat yang dapat memicu pelaku melakukan aksi beli terhadap rupiah. Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi global yang tak menentu didukung oleh perkiraan melemahnya data bulanan manufaktur China. “Akibatnya pergerakan rupiah masih tetap di atas angka Rp 9.200 per dolar,” katanya. (ant)
KURS RUPIAH 9.000 9.500
9.180
9.210
10.000 30/5
1/6
9.220 2/6
Bisnis Jakarta/sep
GA RUTE EROPA - Direktur Layanan Niaga Garuda Indonesia Agus Priyanto (kiri), Meneg BUMN Mustafa Abubakar (2 kiri), Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik (2 kanan) dan Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar (kanan) saat meresmikan rute penerbangan Garuda Indonesia menuju Amsterdam via Dubai, di Banten, kemarin.
Perekonomian 2011
Tantangan Sektor Riil dan Infrastruktur JAKARTA - Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, mengatakan tantangan perekonomian domestik pada 2011 adalah meningkatkan kegiatan sektor riil dan percepatan pembangunan infrastruktur. “Tantangan domestik 2011 adalah peningkatan kegiatan sektor riil dan pembangunan infrastruktur,” ujarnya dalam rapat kerja pembahasan kerangka ekonomi makro RAPBN 2011 dengan komisi XI DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, kemarin. Ia mengatakan untuk meningkatkan kegiatan sektor riil, pemerintah akan mengambil langkah-langkah seperti mempermudah akses kredit usaha, peningkatan pelayanan perijinan yang lebih mudah dan cepat, serta penyediaan infrastruktur yang memadai. Sedangkan untuk percepatan pembangunan infrastruktur, pemerintah akan bekerja sama dengan pihak swasta untuk realisasi program tersebut.
“Yang harus cepat ditangani adalah infrastruktur dan dimulai dari listrik, jalan, pelabuhan, pelabuhan udara, dan tentu nanti didukung dengan aturan lain, khususnya harmonisasi aturan pusat dan daerah,” ujarnya. Untuk itu, Menkeu mengingatkan tantangan dan perekonomian global yang mungkin dihadapi pada 2011, yaitu gejolak pasar keuangan yang terjadi di beberapa negara Eropa dan belum pulihnya arus kredit perbankan dunia akibat rekapitulasi dan restrukturiasi yang menyebabkan perbankan global mengurangi ekspansi kredit ke sektor riil. “Selain itu, adanya peningkatan harga-harga komoditas utama di pasar global akibat perbaikan permintaan,” ujarnya. Menkeu juga menetapkan kebijakan fiskal pada 2011 untuk mendukung pencapaian sasaran pembangunan yaitu pembangunan kesejahteraan,
pembangunan demokrasi, dan penegakan hukum. Kebijakan fiskal juga akan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan rakyat melalui tiga sasaran utama (triple track strategy) yaitu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi (progrowth), menciptakan dan memperluas lapangan kerja (pro-job). Orientasi itu di antaranya melalui pemberian insentif pajak guna meningkatkan investasi dan ekspor, serta peningkatan belanja pembangunan infrastruktur. “Terakhir, untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat melalui kesinambungan programprogram perlindungan kesejahteraan masyarakat yang berpihak pada rakyat miskin (pro-poor),” ujar Menkeu. Menkeu juga mengungkapkan, arah kebijakan fiskal juga didukung dengan kebijakan menjaga kesinambungan fiskal melalui proyeksi defisit anggaran 2011 sekitar 1,7 persen dari PDB. (ant)
Presiden Ajukan Darmin Nasution JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Achsanul Kosasih mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menandatangani surat menunjuk Darmin Nasution sebagai calon tunggal untuk posisi Gubernur Bank Indonesia. “Sudah ditandatangani presiden, sore ini mungkin sampai ke DPR,” katanya ketika dihubungi Antara, kemarin. Menurut anggota DPR dari fraksi Demokrat ini, setelah surat diajukan ke DPR, nanti akan dibahas di Badan Musyawarah (Bamus) DPR untuk mengagendakan acara terkait calon Gubernur Bank Indonesia tersebut. Kemudian setelah itu, akan dilimpahkan ke Komisi XI untuk melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon Gubernur BI yang diajukan tersebut. Sementara itu, Darmin Na-
sution saat ini menjabat sebagai Deputi Gubernur Senior di Bank Indonesia. Darmin merupakan salah satu sosok yang sering disebut-sebut untuk mengisi jabatan Gubernur Bank Indonesia yang kosong sejak ditinggalkan Boediono untuk melaju menjadi Wakil Presiden pada Mei 2009. Darmin merupakan sosok birokrat yang sukses dalam berkarier. Ketika bekerja di kementrian keuangan, Darmin dinilai sukses dalam menjabat sebagai ketua Bapepam dan juga Direktur Jenderal Pajak. Darmin sendiri saat ditanya mengenai pencalonannya hanya mengatakan, “Itu kan masih dengar-dengar kalau sudah jelas nanti silahkan tanya komentar saya.” Darmin juga membantah kalau dirinya sudah dipanggil Presiden atas penunjukkan ini. “Ngak ada tuh,” tambahnya.
Sementara Anggota DPR RI Achsanul Kosasih mengatakan bahwa pihaknya sudah mendapat kepastian dari Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi tentang pengajuan nama Darmin Nasution sebagai calon tunggal gubernur BI. “Saya sudah dikonfirmasi melalui telepon dan rencananya sore ini (Rabu 2/6) akan dikirim ke DPR,” kata Achsanul. Dia mengungkapkan bahwa Komisi XI sepakat untuk mempercepat proses pemilihan gubernur BI yang sudah satu tahun lebih kosong. Dengan diajukan nama Darmin ini, Anggota DPR dari Fraksi Demokrat ini yakin mantan dirjen Pajak ini terpilih. “Sebelumnya kan ada dua calon yang kuat Agus Martowardojo dan Darmin Nasution. Saya yakin Darmin akan terpilih,” tambahnya. (ant)
Menkeu Hadiri G-20 JAKARTA - Menteri Keuangan Agus Martowardojo akan hadir mewakili Indonesia dalam pertemuan G-20 tingkat Menteri Keuangan di Busan, Korea Selatan pada 3 hingga 5 Juni 2010. “Saya Insya Allah akan datang di pertemuan Menkeu di Busan,” ujarnya seusai rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Gedung DPR RI Jakarta, Rabu. Ini merupakan kehadiran pertama Agus Martowardojo dalam forum internasional mewakili pemerintah sebagai Menteri Keuangan setelah dilantik 20 Mei 2010 menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Ia mengatakan, dalam pertemuan tersebut bersama Menteri Keuangan dari negaranegara G-20 lainnya akan berdiskusi mengenai krisis ekonomi yang melanda negaranegara Eropa dan regulasi persyaratan bagi negara-negara yang termasuk dalam G-20. “Semua akan saling berdiskusi tentang kondisi negara G-20
masing-masing, saya menyakini ini suatu forum yang baik sekali dan Indonesia selama ini telah berperan,” ujar Menkeu. Selain itu, Menkeu Agus Martowardojo dalam forum tersebut, juga akan memaparkan kebijakan fiskal dan moneter Indonesia serta belajar berbagi mengenai kebijakan fiskal dan moneter dan membahas permasalahan terbaru, seperti penanganan krisis ekonomi. “Biasanya nanti kita ditanya tentang kondisi kita, kebijakan kita, baik fiskal, kebijakan moneter itu kita akan berbagi tapi kita juga akan belajar di forum itu,” ujar Menkeu. Ia mengharapkan pertemuan G-20 dapat berguna bagi Indonesia dan hasilnya dapat ditindaklanjuti dalam pertemuan G-20 selanjutnya yang direncanakan berlangsung di Toronto, Kanada pada Juni 2010 mendatang. “Kita berharap nanti pertemuan Busan Indonesia akan lebih berperan,” ujarnya. (ant)
Bisnis Jakarta/sep
RAKER - Menkeu Agus Martowardojo (kanan) didampingi Kepala Bappenas Armida S. Alisyahbana saat raker dengan DPR mengenai kerangka ekonomi dan asumsi dasar RAPBN tahun 2011 di Jakarta, kemarin.
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Wirata, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.
Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.