Bisnis Jakarta,04,Januari,2010

Page 1

No. 1 tahun IV

8 Halaman

Senin, 4 Januari 2010

Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771

2009 Bukan Tahun Mudah Bagi Perekonomian JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan 2009 bukan merupakan tahun yang mudah bagi perekonomian Indonesia. “Tahun 2009 bukan tahun mudah dan alhamdulillah perekonomian bisa kita jaga sehingga dampak buruk krisis global bisa kita minimalkan,” ujarnya usai pelantikan sekaligus serah terima jabatan Dirjen Bea dan Cukai di Gedung Menko Perekonomian Jakarta. Ada beberapa indikator riil perekonomian membaik yaitu ada peningkatan daya beli masyarakat, peningkatan kesejahteraan, penurunan angka kemiskinan, penurunan angka inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah yang cenderung meningkat. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak mengalami dampak seburuk negara-

negara lain sehingga masih bisa mempertahankan berbagai aktivitas ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat seperti adanya kesempatan kerja, kesejahteraan, dan pemerataan pembangunan. “Itu momentum 2009 yang sangat menantang, cukup sulit namun telah bisa kita atasi,” ujarnya. Untuk itu, dalam 2010 ini, Sri mengharapkan prestasi dalam bidang ekonomi tersebut jangan disia-siakan dan momentum tersebut harus dimanfaatkan agar tidak kehilangan momen kegiatan yang benar-benar berguna bagi masyarakat. “Peningkatan kesejahteraan masyarakat masih menjadi tantangan bersama pemerintah dengan menggunakan seluruh sumber daya ekonomi untuk menjadi instrumennya,” ujarnya. (ant)

JAKARTA – Pemerintah menilai, kinerja APBN-P tahun 2009 jauh lebih baik dari apa yang diperkirakan. Hal ini tercermin dari realisasi defisit anggaran yang mencapai Rp 87,2 triliun atau 1,6 persen dari PDB, angka ini jauh lebih rendah dari targetnya Rp 129,8 triliun atau 2,4 persen dari PDB. Kepala Biro Humas Departemen Keuangan Harry Z Soeratin mengatakan, di tengah tantangan krisis global, dengan

berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia, pencapaian beberapa indikator ekonomi makro nasional dalam tahun 2009 menunjukkan kinerja yang baik. Dia memperkirakan, realisasi pertumbuhan ekonomi akan berada pada kisaran 4,3 persen hingga 4,4 persen. Hal ini terlihat dari realisasi pertumbuhan ekonomi hingga triwulan III sebesar 4,2 persen. “Serta prediksi pencapaian pertumbu-

Bisnis Jakarta/ant

WISATA DI SURAMADU - Dengan menaiki perahu wisata dan berkeliling jembatan Suramadu, warga Surabaya dan sekitarnya menjadikan wisata ini sebagai alternatif untuk mengisi liburan tahun baru 2010.

ACFTA Perlu Dikaji Ulang JAKARTA – Pemerintah sebaiknya mengkaji kembali kebijakan ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA). Pasalnya, dengan kebijakan itu akan membunuh industri dalam negeri. “Mungkin FTA perlu dikaji lagi. Apakah FTA itu bermanfaat bagi kita atau tidak. Kalau saya termasuk yang merisaukan itu,” tukas Mantan Dirjen Bea Cukai Anwar Suprijadi di Departemen Keuangan. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang di atas 4 persen masih ditopang oleh konsumsi dalam negeri yang menggunakan produk-produk dalam negeri.

“Tapi kalau nanti konsumsi domestik tinggi dan menggunakan barang impor, sudah lain lagi ceritanya,” nilai Anwar. Pemerintah diminta harus melihat dampak-dampak yang terjadi apabila ACFTA diberlakukan, seperti pembuangan produk-produk limbah. Untuk itu, sebaiknya pihaknya harus memikirkan ulang manfaat kebijakan tersebut bagi perekonomian dalam negeri. “Mungkin perlu dipikir ulang soal FTA itu, tidak hanya sekedar menurunkan tarif. Kadang negarakadang yng menandatangani FTA tidak compliance. Misalnya, dia mendatangkan

limbah. Harusnya nggak boleh terjadi,” jelasnya. Ia menegaskan, jangan sampai Indonesia hanya dijadikan serambi oleh negara-negara yang mengimpor barang berlebihan. “Nanti industri kita jadi berantakan,” cetusnya. Negara-negara pengimpor, juga harus memenuhi Standar Nasional Indonesia atau SNI, seperti semua produk harus dilengkapi dengan petunjuk berbahasa Indonesia dan kualitas barang-barangnya. “Kemudian juga, mereka kalau di customs harus menjadi authorized economy operator bagi kita. Kita mau ada jual tax nation. Jadi kita memang harus sama-sama

trust,” tutur Anwar. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai, kebijakan ini harus didukung secara konsisten dengan kebijakan-kebijakan di bidang perdagangan, perindustrian,

dan ketenagakerjaan. Pasalnya, konsekuensi dari kebijakan perdagangan bebas ini ada pada ketiga bidang tersebut. “Kami masih akan berkoordinasi dengan Menko Perekonomian,” katanya. (fel)

Defisit Anggaran di Bawah Target han yang lebih tinggi di triwulan IV sekitar 5,2 persen,” ujarnya di Departemen Keuangan, belum lama ini. Tingkat inflasi tahun 2009, lanjut dia, akan mencapai sekitar 3 persen, besaran ini jauh lebih rendah dari yang direncanakan di APBN-P 2009 sebesar 4,5 persen. “Rendahnya tingkat inflasi ini merupakan pencapaian terbaik dalam 10 tahun terakhir.” Sejalan dengan rendahnya

tingkat inflasi, suku bunga SBI3 bulan diupayakan Bank Indonesia terus menurun, sehingga realisasinya mencapai rata-rata 7,6 persen. Selama tahun 2009 nilai tukar rupiah cenderung menguat, sehingga di akhir tahun mencapai Rp 9.403 per dolar AS. Dengan demikian, rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar AS selama tahun 2009 mencapai Rp 10.408 per dolar AS. “Penguatan Rupiah ini

didukung oleh tingginya cadangan devisa yang mencapai 65,84 miliar dolar AS per November 2009,” jelasnya. Harry menambahkan, harga minyak mentah Indonesia (ICP) sesuai perkiraan, yakni mencapai rata-rata 61,5 dolar AS per barel. Sedangkan lifting minyak mentah Indonesia sekitar 952 ribu barel per hari (bph), yang berarti masih di bawah target APBN-P 2009 sebesar 960 ribu bph. (fel)

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Nariana Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.

Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.