Bisnis Jakarta - Rabu, 04 Agustus 2010

Page 1

No. 148 tahun IV

8 Halaman

Rabu, 4 Agustus 2010

Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771

Tujuh BUMN Diprivatisasi 2010 JAKARTA - Kementerian BUMN menyiapkan tujuh perusahaan milik negara masuk daftar privatisasi pada 2011. “Perusahaan yang akan diprivatisasi tahun depan sedang diusulkan kepada pemerintah,” kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, kemarin. Mustafa mengatakan, BUMN yang akan diprivatisasi meliputi sektor asuransi, semen, jasa pembiayaan, dan konstruksi. Meski begitu, ia tidak merinci pola privatisasi ke tujuh perusahaan tersebut, apakah pelepasan saham (divestasi), penawaran saham kepada publik (IPO), ataupun right issue. Demikian juga soal target setoran BUMN hasil privatisasi untuk APBN 2011, belum diungkapkan. “Polanya privatisasi belum final, karena harus dibahas dengan kantor Menko Perekonomian. Nilainya tunggu dulu,” ujar Mustafa. Sementara itu, untuk tahun 2010 Kementerian BUMN menargetkan 10-15 perusahaan masuk privatisasi. Tiga BUMN yaitu PT Primissima, PT Kertas Padalarang, PT Sarana Karya akan didivestasi. Perusahaan lainnya adalah BNI dan Bank Mandiri (right issue), Garuda Indonesia dan Krakatau Steel. Tiga perusahaan lainnya yaitu PTPN III, IV, dan VII dipastikan tidak terealisasi pada tahun 2010 karena harus terlebih dahulu membentuk holding perkebunan. “Kita akan membentuk holding dulu, baru kemudian melepas saham kepada publik (IPO),” kata Mustafa. (ant)

Harga Minyak Dunia Dekati 82 Dolar JAKARTA - Harga minyak membentang menuju 82 dolar per barel pada Selasa, didukung sentimen pasar yang menggebu, dolar yang lemah dan kekhawatiran badai di Teluk Meksiko, Amerika Serikat, kata para analis di Antara Jakarta kemarin. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman September, meningkat 50 sen menjadi 81,84 dolar per barel. Minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan September ditambah 70 sen menjadi 81,52 dolar pada akhir transaksi padi di London. Minyak naik melewati 81 dolar AS pada Senin, dengan sentimen didorong oleh naiknya pasar saham global, hasil bank yang kuat dan data ekonomi AS yang mantap. Dukungan lebih lanjut datang dari greenback yang lemah, yang membuat komoditi yang dihargakan dalam dolar lebih murah untuk para pembeli yang menggunakan mata uang kuat, dan karena itu cenderung untuk mendorong permintaan. Harga juga memperkuat kekhawatiran tentang musim ba-

dai yang sedang berlangsung di Teluk Meksiko, di mana banyak instalasi energi AS. “Kombinasi saham bullish, dolar yang lemah dan terutama musim badai telah mendorong harga minyak lebih dari 81 dolar per barel,” kata Rebecca Seabury analis di konsultan energi Inenco di London. “Dalam jangka pendek, musim badai cenderung terus memacu sentimen bullish di pasar minyak, karena badai berpotensi mengancam infrastruktur Amerika Serikat dan Meksiko. “Selain ini, dengan rilis data kerja kunci AS yang akan keluar minggu ini, sementara kita bisa melihat harga mencapai 84-86 dolar.” Data pekerjaan pada Jumat adalah indikator kunci bagi kesehatan ekonomi Amerika Serikat, yang merupakan negara konsumsi energi terbesar di dunia. Pedagang juga bersemangat menunggu laporan mingguan persediaan energi AS pada Rabu. (ant)

Perhutani Gandeng BUMN JAKARTA - Perum Perhutani menjalin kerja sama dengan sejumlah BUMN dan swasta untuk merealisasikan penanaman 1 Miliar Pohon tahun ini. Saat ini saja, kata Dirut Perum Perhutani, Upiek Rosalina Wasrin, di Jakarta, Selasa, pihaknya sudah mendapat komitmen dari lima BUMN yang akan ikut membiayai penanaman 200 juta pohon senilai Rp 20 miliar. Komitmen itu merupakan bagian dari penanaman 1 Miliar Pohon itu yang menjadi target pemerintah dalam rangka rehabiltasi lahan dan kawasan hutan yang kritis, menurut dia usai menerima Tadina Band sebagai bagian dari program Lembaga Masyarakat Desa Hutan

(LMDH) Plus Perum Perhutani. “Sebagai bagian dari sinergitas BUMN, saat ini kami bisa mendapatkan komitmen dari 5 BUMN. Upaya sinergi itu akan kami perluas dengan menggandeng BUMN lain dan swasta seperti Grup Lippo dan Sentul,” kata Upiek. Ke lima BUMN yang berhasil ditarik Perhutani untuk terlibat dalam penanaman tersebut, yakni PT Pertamina (persero), Semen Gresik, Pupuk Kujang, PT Antam, Tbk., dan PT Kereta Api. Mereka akan terlibat dalam penyiapan bibit untuk ditanam yang sampai November akan mencapai 200 juta pohon. (ant)

KURS RUPIAH 8.500

8.930 9.000

8.938

8.940

9.500 30/7

2/8

2/8

Bisnis Jakarta/ant

REDENOMINASI RUPIAH - Pjs. BI, Darmin Nasution (tengah) memaparkan kajian tentang penyederhanaan dan penyetaraan nilai Rupiah (redenominasi), di Jakarta, kemarin.

Pernyataan Redenominasi

Undang Respons Negatif Pasar PADANG - Pengamat Ekonomi Pasca Sarjana Universitas Bung Hatta (UBH) Padang, Dr. Syafrizal Chan mengatakan pernyataan soal rencana redenominasi yang dinyatakan oleh gubernur Bank Indonesia (BI) terpilih Darmin Nasution mengundang respon negatif pasar, mesti sesaat. “Pernyataan rencana redenominasi dikeluarkan BI merupakan kebijakan yang tidak populis karena akan membawa kekacauan bagi pasar,” kata Direktur Pasca Sarjana UBH Padang, Syafrizal Chan di Padang, Selasa. Menurut dia, wajar saja respons pasar mulai negatif dengan pernyataan yang tidak

populis dikeluarkan gubernur BI soal rencana redenominasi rupiah tersebut, karena menyangkut nilai mata uang rupiah diotak atik. Apalagi, hal itu keluarnya dari lembaga yang menangani moneter (BI) sehingga kekhawatiran pasar dan muncul terjemahan beragam pelaku bisnis. Secara nyata memang belum terlihat respons negatif pasar, tapi gejala terganggu psikologi pasar mulai tampak. Terkait, soal redenominasi, katanya, pada intinya keinginan untuk meningkatkan nilai nomimal rupiah, agar mata uang Indonesia lebih berharga. Namun, statement pe-

jabat publik yang manangani soal moneter cukup mengagetkan, karena belum saatnya BI mengeluarkan pernyataan itu, dan menjadikan redenominasi sebagai upaya untuk menggerakan perekonomian Indonesia. “Rencana redenominasi, bukan saja penyederhanaan penyebutan satuan harga maupun nilai mata uang Indonesia, tapi akan terjadi pemotongan nilai nominal mata uang. Makanya perlu kajian secara matang dulu, baru diungkapkan ke publik,” katanya. Menurut dia, rencana kebijakan yang dikeluarkan BI bisa menimbulkan dampak secara luas, karena hanya beda isti-

2011 Inflasi Sekitar 4,5 Persen JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) terpilih Darmin Nasution memperkirakan tingkat inflasi di Indonesia akan semakin menurun dalam jangka menengah dan bergerak pada sekitar 4,5 persen tahun depan. “Arahnya sedang bergerak ke 4,5 persen plus minus satu tahun depan ini,” kata Darmin di Jakarta, kemarin. Penurunan tingkat inflasi itu akan terus terjadi hingga tahun-tahun berikutnya. “Beberapa tahun kemudian kita akan bergerak ke 4 plus minus satu, situasi makin baik kok, kalau ada yang bilang jelek jangan percaya,” ujarnya. Inflasi tahun ini memang masih mengalami tekanan dari

dampak kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL), namun ia optimistis pasokan bahan kebutuhan masyarakat akan aman sehingga tidak berdampak pada inflasi. “Tentu saja kita monitor dan bahas betul hitungannya berapa, jangan anggap kita tidak lakukan apaapa,” tuturnya. Inflasi Juli yang sebesar 1,57 persen sebagian besar disumbang oleh bahan pangan yaitu 1,08 persen. Oleh karena itu, masih ada peluang turun dengan hasil panen dan pasokan yang lancar. “Ada juga dampak biaya perpanjangan STNK, tapi itu kan sekali saja, bulan berikutnya tidak lagi,” katanya. Menurut dia, pergerakan in-

flasi dalam 2-3 tahun ke depan akan berkisar pada level 4 persen plus minus satu seperti tren yang terjadi di negara tetangga. “Filipina yang juga negara kepulauan seperti kita sekarang sudah bisa menahan inflasinya pada 4-3 persen, kita juga bisa mengarahkan inflasi seperti Filipina,” tegasnya. Darmin menambahkan tugas BI adalah menetapkan BI rate (suku bunga patokan) agar bisa mengarahkan inflasi apda level yang diinginkan. “Kita bukan hanya lihat IHK (Indeks Harga Konsumen) tapi juga inflasi inti, bukan hanya itu sebetulnya. Kita tentukan BI rate untuk menggiring inflasi tahun depannya,” jelasnya. (ant)

Layanan Tiket Elektronik di Merak Batal CILEGON - Layanan tiket elektronik di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Kota Cilegon, Banten, batal dioperasikan kembali pada Senin dan diundur sampai waktu yang belum ditentukan. “Tiket elektronik tidak jadi dioperasikan hari ini. Tapi saya menjamin perbaikan oleh Departemen Perhubungan akan selesai sebelum arus mudik Lebaran 2010,” kata Manajer Operesional PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Merak Endin Juhaendi, Senin kemarin. Akibat penundaan itu, aktivitas pelayanan pada loket tiket sedikit terhambat. “Saya rasa tidak ada kendala apapun untuk mengoperasikan layanan tiket elektronik, hanya kurang cepat saja,” jelasnya. Kepala Cabang (Kacab) PT ASDP Indonesia

Ferry Merak Teja Suparna menjelaskan, tiket elektronik masih belum berfungsi karena terjadi kerusakan pada sistem koneksi. “Kami masih berupaya memperbaiki kerusakan itu,” katanya. Senada dengan Endin, Teja juga menjamin tiket elektronik akan selesai diperbaiki sebelum Ramadhan. “Untuk menghadapi arus mudik, layanan tiket elektronik sudah bisa digunakan. Dan kami sudah mempersiapkan juga kapal yang akan melayani penyeberangan, jumlah trip kapal, dan antisipasi penumpukan kendaraan,” ujar Teja. Layanan tiket elektronik di loket Penyeberangan Pelabuhan Merak tidak berfungsi sejak lima bulan lalu. Kerusakan disebabkan ada jaringan kabel yang putus, dan sampai saat ini Dephub belum menemukan titik kabel tersebut. (ant)

lah saja antara redenominasi dengan senering jaman dulu. Jadi, suatu hal wajar timbul terjemahan pasar yang macam-macam, bahkan kalau sudah terganggu psikologi pasar bisa menimbulkan kekacauan. Bahkan, bisa menimbulkan terjemahan pelaku usaha nilai mata uang rupiah tidak berharga lagi, dan terkesan pemerintah panik dalam memperbaiki ekonomi. Syafrizal menilai, pernyataan dikeluarkan gubernur BI, dalam jangka pendek bisa menjadi fenomena yang jelek terhadap perkembangan pasar di Indonesia. “Saya sejak Selasa banyak mendapatkan tele-

pon dari pelaku bisnis dan pengusaha sektor riil yang faham sistem keuangan, mereka bertanya apa maksud keluarnya statement soal rencana redenominasi itu,” katanya. Jika terjadi penarikan uang, juga akan berdampak terhadap terhadap perbankan yang terkesan kurang mendapat percayaan. Menyoalkan rencana redenominasi akan diberlakukan pada 2013 oleh pemerintah dan BI, Syafrizal menanggapi, bolehlah jangka waktunya masih panjang, tapi harusnya dilakukan kajian lebih matang akan dampak-dampak yang akan terjadi, baru dimunculkan ke publik. (ant)

Redenominasi Butuh Waktu Panjang JAKARTA - Menko Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan wacana redenominasi rupiah yang akan dilakukan Bank Indonesia masih memerlukan kajian dan membutuhkan waktu yang panjang untuk sosialisasi hal tersebut. “Saya tidak mau berpolemik soal itu, tidak ada agenda pemerintah maupun program yang dibahas dengan BI soal itu. Kalau ini jadi wacana di BI, ya bisa saja, kalau ada (masuk agenda pemerintah) perlu waktu yang panjang,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Agenda mengenai redenominasi rupiah tidak masuk dalam masa kepempimpinan Kabinet Indonesia Bersatu II. “Kalau wacana ini sedang dikembangkan, bukan berarti segera dijalankan,” ujarnya. Redenominasi bukan merupakan pemotongan nilai mata uang (sanering) seperti terjadi pada masa orde lama, untuk itu ia mengharapkan masyarakat jangan berspekulasi sebelum ada keputusan yang tepat mengenai hal tersebut. “Jangan sampai, belum apa-apa masyarakat ada pikiran ini semacam sanering seperti waktu dulu,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur BI terpilih Darmin Nasution mengatakan, proses redenominasi atau penyederhanaan penyebutan satuan harga maupun nilai mata uang Indonesia itu, saat ini masih dalam tahap kajian oleh BI. “Ini perlu waktu 10 tahun, sekarang ini kita sedang finalisasi riset dan studi,” tuturnya. Setelah pengkajian selesai, BI akan menyerahkannya kepada pemerintah kemudian dibahas bersama DPR dan diputuskan. Saat ini, RUU Mata Uang masih dibahas di DPR. Darmin mengharapkan usulan redenominasi rupiah masuk dalam RUU tersebut sehingga ada dasar hukum untuk memulai prosesnya. Jika disetujui proses redenominasi pada 2013 akan memasuki masa transisi dengan beredarnya dua jenis mata uang yaitu rupiah lama dan rupiah baru yang sudah dikurangi nol-nya. Proses penarikan uang akan berlangsung secara alamiah selama 2013-2015, dan pada 2018 proses penarikan uang lama berakhir, uang rupiah baru yang ada tulisan ‘baru’ akan dihilangkan tulisan ‘baru’nya pada 2019-2020. (ant)

Pemimpin Umum : Satria Naradha, Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Suja Adnyana, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Hardianto, Ade Irawan, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D. Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602, Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.

Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.