Bisnis Jakarta - Senin, 04 Oktober 2010

Page 1

No. 184 tahun IV

8 Halaman

Senin, 4 Oktober 2010

Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771

Wajib Cantumkan Label Bahasa Indonesia JAKARTA - Pemerintah mulai 1 Oktober 2010 mewajibkan pencantuman label berbahasa Indonesia pada produk selain pangan dan obat-obatan, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri, supaya konsumen mendapatkan informasi yang jelas dan benar. Saat menyampaikan keterangan pers di kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan hal itu terkait pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 22 tahun 2010 tentang kewajiban pencantuman label pada barang. “Hari ini mulai berlaku, sosialisasinya sudah cukup lama, waktu transaksi yang diberikan juga sudah cukup,” katanya. Menurut ketentuan baru yang berlaku, barang nonpangan yang wajib memuat label bahasa Indonesia terdiri atas produk elektronika keperluan rumah tangga, telekomunikasi dan informatika, sarana bahan bangunan, barang keperluan kendaraan bermotor, dan barang lain seperti alas kaki dan bahan kulit. “Total jumlah barang yang wajib mencantumkan label sebanyak 103 produk. Tentu ke depan akan disempurnakan dengan menambah daftar produk. Ini merupakan langkah substantif awal dalam perlindungan konsumen untuk melengkapi peraturan pelabelan produk pangan dan obat-obatan yang sudah ada,” katanya. Semua barang bukan pangan dan bukan obat-obatan, wajib mencantumkan label berbahasa Indonesia berisi keterangan jelas mengenai minimal keterangan barang dan identitas pelaku usaha, serta simbol peringatan atau bahaya atau kehati-hatian jika terkait kesehatan, keselamatan dan keamanan lingkungan. (ant)

Pertumbuhan 2011 Disetujui 6,4 Persen JAKARTA - Badan Anggaran DPR RI menyetujui usulan kenaikan pertumbuhan ekonomi 2011 sebesar 6,4 persen dari sebelumnya dalam RAPBN 2011 6,3 persen. “Kita setuju dengan keputusan komisi XI di 6,4 persen. Tadinya malah ada yang mengusulkan 6,6-7 persen,” ujar Ketua Badan Anggaran Melchias Marcus Mekeng. Menurut dia, asumsi pertumbuhan tersebut mempertimbangkan dengan masih banyaknya hambatan dalam operasional dan administrasi yang masih perlu diselesaikan. “Kalau dipaksakan, masih banyak hambatan-hambatan yang masih harus dibereskan yaitu operasional dan administrasi. Harusnya kan kalau ketok palu Oktober harusnya Januari jalan tapi biasaya tender baru selesai

pada Mei atau Juni. Hambatan ini yang akan diselesaikan pemerintah supaya 2012 bisa lebih optimal. Ini menghambat semua pertumbuhan ekonomi,” ujarnya. Sedangkan untuk laju inflasi, dalam Panja Asumsi Makro memutuskan tetap pada angka 5,3 persen dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat. “Karena kita inginkan tetap terkendali supaya daya beli masyarakat tidak tergerus dengan inflasi yang bersifat eksternal bukan interna,” ujarnya. Badan Anggaran juga mengusulkan asumsi nilai tukar rupiah Rp 9.250 sama seperti usulan Komisi XI, walau dalam RAPBN 2011. (ant)

Bisnis Jakarta/ant

GALERI BATIK - Menbudpar Jero Wacik mengamati sebuah batik kuno di Galeri Batik yang baru diresmikan di Museum Tekstil, Jakarta, Sabtu kemarin. Peresmian galeri batik ini sekaligus sebagai peringatan akan pengukuhan batik sebagai warisan budaya oleh Unesco 2 Oktober 2009.

Impor Migas Meningkat JAKARTA – Meski impor Agustus 2010 secara keseluruhan dicatat turun 3,21 persen menjadi 12,22 miliar dolar AS, dibandingkan tahun sebelumnya, namun impor migas mengalami peningkatan 4,69 persen. Nilai impor periode JanuariAgustus tercatat mencapai 87,78 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Demikian ujar Kepala BPS, Rusman Heriawan. “Hal ini disebabkan oleh penurunan impor nonmigas sebesar 504 juta dolar AS atau 4,79 persen, namun sebaliknya impor migas mengalami peningkatan sebesar 98,9 dolar AS atau 4,69 persen,” ujar Rusman. Peningkatan Impor migas lebih disebabkan meningkatnya impor minyak mentah

sebesar 161,8 juta dolar atau 27,7 persen, yang mampu menutupi penurunan impor hasil minyak sebesar 2,52 persen atau 36,4 juta dolar dan gas 33,8 persen senilai 26,5 juta dolar. Impor non migas bulan Agustus 2010 mencapai 10,01 miliar dolar atau turun 4,79 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara nilai impor JanuariAgustus (year to date) mencapai 70,35 miliar dolar, naik 43,56 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Untuk impor nonmigas, bulan Agustus 2010 tercatat mencapai 10,01 miliar dolar atau turun 4,69 persen dibanding impor pada bulan sebelumnya, sedangkan selama JanuariAgustus 2010 mencapai 70,35 miliar dolar atau naik 43,56 per-

sen untuk periode yang sama tahun sebelumnya. Berdasarkan nilai Impor migas tercatat mencapai 2,21 miliar dolar atau terjadi peningkatan sebesar 4,79 persen dari Juli 2010, Sementara itu, mesin dan barang mekanik tercatat sebagai impor terbesar nonmigas Indonesia pada bulan Agustus 2010n meski nilainya menurun 6,54 persen dibanding Juli 2010, sedangkan untuk year to date Januari-Agustus mengalami kenaikan 37,06 persen dibanding tahun sebelumnya. Impor barang konsumsi mengalami peningkatan 52,37 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, namun untuk bahan baku sebesar 51,25 persen dan barang modal tercatat 31,2 persen.

Pemenang Tender Blok Migas

Diumumkan Bulan Ini JAKARTA - Pemerintah akan mengumumkan pemenang tender blok minyak dan gas bumi yang ditawarkan melalui penawaran langsung pada Oktober 2010. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo dalam situs www.migas. esdm.go.id yang dikutip di Jakarta, Sabtu kemarin mengatakan, penetapan pemenang tinggal menunggu pengesahan Menteri ESDM. “Saya sudah kirim surat ke Menteri ESDM. Kita tunggu saja,” katanya. Menurut dia, peminat blok migas yang merupakan bagian putaran pertama penawaran

wilayah kerja tahun 2010 cukup banyak. Lelang melalui penawaran langsung dilakukan melalui mekanisme studi bersama (joint study). Perusahaan yang melakukan “joint study” memiliki hak menyamakan harga pemenang lelang (right to match/RTM). Blok yang ditawarkan lewat penawaran langsung pada putaran pertama tahun 2010 berjumlah enam yang seluruhnya berada di lepas pantai. Keenam blok itu adalah North Sokang yang berlokasi di lepas pantai timur Natuna, Kepulauan Riau, North West Natuna di lepas pantai timur Natuna, Kepulauan

Riau, dan Titan di lepas pantai timur laut Pati, Jawa Tengah. Selanjutnya, Blok Bone di lepas pantai Bone, Sulawesi Selatan, Onin di lepas pantai Bintuni-Misool, Papua, dan North Arafura di daratan dan lepas pantai Akimeugah, Papua. Selain penawaran langsung, dalam penawaran wilayah kerja migas putaran pertama tahun 2010, pemerintah juga menawarkan 12 blok melalui tender reguler. Ke-12 blok itu di antaranya Sokang di lepas pantai timur Natuna, Singkil di lepas pantai Sibolga, Sumut, Nias di lepas pantai Sibolga. (ant)

BI Tahan Kenaikan Rupiah JAKARTA - Bank Indonesia (BI) kemungkinan telah melakukan intervensi pasar untuk menahan rupiah agar tidak naik lebih lanjut karena khawatir apabila mencapai level Rp 8.900 per dolar AS, rupiah akan terus menguat. Rupiah masih bertahan di level Rp 8.920 per dolar AS sejak Rabu siang pukul 13.20 WIB karena intervensi BI menahan kenaikan rupiah agar tidak bisa menembus level Rp 8.900 per dolar, kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk Kostaman Thayib di Jakarta, Jumat. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Jumat pagi masih Rp 8.920-Rp 8.930 per dolar

AS dibanding hari sebelumnya Rp 8.930-Rp 8.940 atau naik 10 poin. Kostaman Thayib mengatakan, kenaikan rupiah yang terjadi sejak Jumat siang menunjukkan pasar uang tetap positif, meski kenaikan belum sampai ke level Rp 8.900 per dolar. Rupiah akan dapat mencapai level Rp 8.900 per dolar pada pekan berikutnya karena faktor positif akan terus mendorong, katanya. Faktor positif yang hanya didukung oleh melemahnya dolar AS terhadap euro dan yen, lanjut dia, memang belum mendorong rupiah menembus level Rp 8.900 per dolar AS. (ant)

Ekspor produk nonmigas bulan Agustus 2010 nilainya mencapai titik tertinggi sepanjang sejarah, dengan nilai total 11,8 miliar dolar Amerika Serikat (AS). “Ini merupakan yang tertinggi dari angka ekspor bulanan, meningkat 32,4 persen dibanding periode yang sama tahun 2009,” kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. Di sisi ekspor, penguatan kinerja ekspor bulan Agustus 2010 utamanya ditopang peningkatan ekspor produk industri yang naik 14,7 persen dari bulan sebelumnya dan naik 38 persen dari periode yang sama tahun 2009. Ia menjelaskan pula bahwa peningkatan ekspor nonmigas bulan Agustus juga terjadi karena kenaikan harga dan volume barang

ekspor. “Kita lihat nilai Agustus 2009 ke Agustus 2010 naik 17,3 persen dan dari segi volume naik 69 persen. Jadi bukan cuma karena faktor harga, tapi volume juga,” katanya. Kinerja ekspor tersebut memberikan kontribusi bermakna terhadap peningkatan ekspor nonmigas kumulatif selama Januari-Agustus 2010. Ekspor nonmigas selama Januari-Agustus 2010 meningkat 36,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2009. Selain itu, menurut Menteri Perdagangan, pergerakan laju pertumbuhan ekspor tahunan selama September 2009 sampai Agustus 2010 juga mengalami kenaikan 26,3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. (ant)

FAO Harus Lebih Efektif JAKARTA - Menteri Pertanian Indonesia Dr. Suswono dalam intervensinya pada Ministerial Meeting di konferensi ke 30 regional FAO Asia Pasifik yang sedang berlangsung di kota tua Gyeongju, Korea Selatan berharap organisasi PBB untuk pangan itu harus lebih efektif dan efisien. Meningkatnya jumlah penduduk lapar dunia pada 10 tahun terakhir mencerminkan kurang efektifnya tindakan organisasi dunia dalam memerangi kelaparan, demikian keterangan pers Atase Pertanian KBRI Roma. Erizal Sodikin, dalam Antara di Jakarta kemarin. Untuk itu, Indonesia mengharapkan FAO dan organisasi Internasional lainnya dapat secara bersinergi menciptakan kegiatan dan proyek yang lebih efektif dan efisien dengan melibatkan secara penuh negara anggota tidak saja dalam pelaksanaan, tetapi juga merencanakan dan menyusun kegiatan atau proyek. Sebelum sidang tingkat menteri dilaksanakan, Mentan Indonesia didampingi Dubes Indonesia untuk Korsel Nicholas T. Damme dan Staf Ahli Mentan Bidang KLN, Ibu Yusni Emilia Harahap, melakukan pertemuan bilateral dengan

mentan Korsel, Jeong Bok Yoo. Kedua negara sepakat memperkuat kerjasama dalam bidang pertanian melalui pembentukan working group dalam bidang pertanian, dan berusaha secepat mungkin menyelesaikan draft MoU yang sedang disusun bersama. Dalam pertemuan bilateral ini ikut serta Ses Menko Kesra Prof. Dr. Indroyono Soesilo, yang merupakan Calon Dirjen FAO dari Indonesia untuk periode jabatan 2011 - 2014. Konferensi Regional FAO Asia Pasifik ke 30 berlangsung sejak 27 September di kota Gyeongju, Korea Selatan dibagi dalam dua sesi yaitu Senior Official Meeting (SOM) dengan ketua delegasi Dr. Gatot Irianto Sumardjo, Ka Badan Litbang Kementan, dan Ministerial Meeting (MM) dengan Dr. Suswono, menteri Pertanian sebagai Ketua Delegasi RI dalam pertemuan tersebut. Presiden Korsel Lee Myung Bak secara resmi membuka pertemuan tingkat menteri dan memberikan kata sambutannya yang menjelaskan secara singkat bagaimana Korsel keluar dari kemiskinan menjadi salah satu negara maju di dunia melalui kerja keras, demikian Erizal Sodikin. (ant)

Pemimpin Umum : Satria Naradha, Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Suja Adnyana, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Hardianto, Ade Irawan, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D. Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602, Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.

Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Bisnis Jakarta - Senin, 04 Oktober 2010 by e-Paper KMB - Issuu