No. 86 tahun IV
8 Halaman
Kamis, 6 Mei 2010
Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com
Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771
Bisnis Jakarta/ant
IHSG MELEMAH - Sejumlah pialang memperhatikan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, kemarin. Indeks turun 45,8 poin (1,55 persen) ke level 2.913,21 pada awal transaksi diperkirakan akibat kabar mengenai mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Menkeu Sri Mulyani Indrawati Mundur
Pasar Merespon Negatif Enam Langkah Sektor Keuangan JAKARTA - Calon Deputi Gubernur (DG) Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah mengusulkan enam pemikiran untuk meningkatkan peran sektor keuangan dalam kegiatan pembangunan Indonesia. Keenam pemikiran ini disampaikan Halim kepada anggota Komisi XI DPR RI dalam rangka “fit and proper test” (uji kelayakan dan kepatutan), di Jakarta, kemarin. Menurut Halim, pemikiran pertama adalah penataan ulang struktur perbankan melalui stratifikasi sistem perbankan, termasuk BPR. Penataan ulang perlu dilakukan agar proses pedangkalan sektor keuangan dan perbankan dalam perekonomian Indonesia dapat dicegah dan bahkan dibalik prosesnya. Pemikiran kedua, katanya, seperti dikutip Antara, penyempurnaan sistem pengawasan dengan sistem ke arah yang forward looking lebih risk-based dan lebih mengedapankan konsistensi dan kepastian penegakan aturan. Pemikiran ketiga, penyempurnaan sistem informasi dan koordinasi. Keempat adalah perluasan akses pembiayaan terutama kepada usaha kecil menengah (UKM). Kelima adalah pemikiran untuk pemeliharaan stabilitas sistem keuangan (SSK) dengan kombinasi pendekatan mikroprodential dan makroprudential. Keenam adalah perbaikan kapasitas sumber data manusia (SDM), yang terkait dengan internal BI. (ahm)
Pangsa Bank Syariah Melesat BOGOR - Pangsa pasar bank syariah di Indonesia diperkirakan mencapai 10 persen pada 2020 dengan pesatnya pertumbuhan saat ini, kata Direktur Utama Bank BRI Syariah Ventje Rahardjo di Bogor, Jawa Barat, kemarin. “Pada 2009, pangsa pasar pembiayaan bank syariah hanya tercatat 3,21 persen sementara total aset hanya 2,30 persen dari total aset perbankan,” katanya dalam seminar mengenai kebangkitan ekonomi syariah. Seminar diselenggarakan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) bersamaan dengan peluncuran program studi ekonomi syariah pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM). Meski demikian, kata Ventje, pertumbuhan bank syariah sangat pesat. Total aset dan pembiayaan bank syariah tumbuh masing-masing 51 persen sedangkan dana pihak ketiga tumbuh hingga 57 persen pada 2009. “Salah satu tantangan terbesar bagi perkembangan bank syariah adalah terbatasnya sumberdaya manusia yang berkualitas,” katanya. Di samping itu, semakin banyak bank konvensional maupun syariah yang masuk ke sektor yang sama terutama UKM. (ant)
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin, merosot 3,81 persen terkait mundurnya Sri Mulyani Indrawati sebagai menteri keuangan. IHSG ditutup melemah 112,776 poin menjadi 2.946,239. Sementara indeks LQ45 kelompok 45 saham unggulan juga melemah 23,920 poin atau 4,18 persen ke posisi 548,295. Analis Asia Kapitalindo Sekuritas, Supriyadi di Jakarta, kemarin mengatakan, pengunduran Sri Mulyani berdampak negatif pada IHSG. Harga saham-saham di BEI mayoritas melemah. “Kinerja Ibu Sri Mul-
yani selama ini dinilai baik oleh pelaku pasar,” ujarnya. Ia menambahkan, keberadaan Sri Mulyani di Bank Dunia diharapkan membawa dampak positif bagi negara-negara berkembang khususnya Indonesia. “Posisi yang ditempati Ibu Sri Mulyani diharapkan akan berdampak positif untuk perekonomian Indonesia yang lebih baik,” katanya. Ia mengatakan, secara teknikal IHSG sudah memasuki area jenuh beli (overbought). “IHSG sudah masuk dalam situasi overbought dan hal seperti ini memang rawan koreksi,” katanya.
Frekuensi alih saham yang terjadi 145,516 kali dengan jumlah saham yang ditransaksikan 6,679 miliar lembar dan nilai kapitalisasi Rp 6,183 triliun. Sebanyak 32 saham naik, 234 saham turun dan 32 saham tidak bergerak. Beberap saham yang mengalami penurunan diantaranya, Astra International (ASII) turun Rp 2.100 ke Rp 43.450, Indo Tambang Raya turun Rp 2.000 ke Rp 36.650, United Traktor turun Rp 1.200 ke Rp 18.000. Sementara itu, pengamat ekonomi, Ryan Kiryanto, berpendapat, pasar akan menanggapi dan memberikan respon positif terkait disetujuinya per-
BBM Bersubsidi Dibatasi JAKARTA - Pemerintah segera menerapkan pembatasan pembelian BBM bersubsidi mulai tahun ini. Pembatasan ini harus diterapkan untuk menekan konsumsi BBM bersubsidi yang diperkirakan mencapai 40,1 juta Kiloliter (KL) tahun ini. Direktur Jenderal (Dirjen) Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (5/5) rencana pembatasan pembelian BBM bersubsidi atau sistem distribusi tertutup akan dipercepat dari rencana awal pada tahun 2011 menjadi tahun ini.
Pasalnya, kuota BBM bersubsidi yang ditetapkan dalam APBN-Perubahan 2010 sebesar 36,5 juta KL. Sementara BPH Migas memperkirakan, volume BBM bersubsidi tahun ini dapat mencapai 40,1 juta KL. “Karena itu, pembatasan pembelian BBM bersubsidi harus mulai dilakukan tahun ini. Selain agar volume BBM bersubsidi tidak melebihi kuota yang ditetapkan, tujuan besar agar besaran subsidi BBM dapat dikurangi, juga tercapai,” ujar Evita Evita menuturkan, saat ini kebijakan pembatasan pembe-
lian BBM bersubsidi masih terus dibahas secara intensif. Opsi-opsi yang masih dikaji yaitu pelarangan pembelian BBM bersubsidi bagi kendaraan produksi tahun 2005 ke atas tipe baru, kendaraan produksi 2007 ke atas tipe baru, atau hanya kendaraan berpelat nomor polisi warna kuning saja yang diperbolehkan membeli BBM bersubsidi. “Opsi lain yang muncul semua kendaraan jenis sedan dilarang membeli BBM bersubsidi, tak perduli tahun pembuatannya. Ini sesuai dengan definisi kendaraan mewah versi Gaikindo,” ujar Evita. (ind)
KURS RUPIAH 8.500 9.000
9.020 9.025
9.095
9.500
Bisnis Jakarta/sep 3/5
4/5
5/5
GARUDA – Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar (empat kanan) bersama 16 Duta Besar Negara Sahabat usai penandatanganan kerjasama pemanfaatan produk dan layanan Garuda Indonesia di Jakarta, kemarin.
mintaan mundur Menteri Keuangan Sri Mulyani oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. “Saya optimistis, respon pasar akan tetap baik-baik saja, siapapun yang nanti akan menjadi Menteri Keuangan yang baru,” kata Ryan. Chief Economist BNI itu mengatakan, pernyataan Presiden yang telah sepenuhnya setuju melepas Sri Mulyani dinilai dapat memberikan indikasi yang baik. Ia juga menambahkan, langkah yang diambil Presiden atas dasar pertimbangan yang matang dan ia memproyeksikan
Presiden sudah memiliki calon pengganti yang tepat untuk menduduki posisi Menteri Keuangan. “Seperti yang sudah disampaikan Presiden bahwa Menteri Keuangan yang baru nantinya akan melanjutkan program-program pemerintah yang dilaksanakan sebelumnya, jadi tidak akan ada perubahan kebijakan baru kendati Menterinya baru,” katanya. Ryan sendiri menilai, ada banyak tokoh yang ideal untuk menggantikan posisi Menteri Keuangan, khususnya yang berasal dari internal Kemenkeu. (ant)
Keputusan Sri Mulyani Disesalkan JAKARTA - Pengamat ekonomi Faisal Basri menyesalkan keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyetujui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mundur dari jabatannya untuk kemudian menjalani karier baru sebagai Direktur Pelaksana Grup Bank Dunia. Menurut Dosen Pasca Sarjana Universitas Indonesia itu, kepada Antara di Jakarta, kemarin, langkah pemerintah tersebut merupakan strategi keluar dari masalah yang selama ini melibatkan Sri Mulyani yaitu kasus Bank Century. “Kesannya Presiden tidak membela dia (Sri Mulyani). Perasaan saya, ini semua sudah diskusikan dan disiapkan, daripada Sri Mulyani di-’resuffle’ nantinya,” ujar Faisal. Selain itu, ia menilai mundurnya Sri Mulyani dan akan berganti karier menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia merupakan jalan keluar bagi sang menteri, karena selama ini pekerjaannya terganggu. “Daripada bekerja di dalam negeri diganggu terus, barangkali lebih baik di luar (negeri) dan bisa lebih banyak bermanfaat untuk dunia, karena mengurusi banyak negara di Afrika, Amerika Latin yang membutuhkan bantuan,” ujar Faisal Menanggapi siapa yang
pantas menggantikan Sri Mulyani sebagai menteri keuangan di antara sejumlah nama yang beredar seperti Darmin Nasution, Anggito Abimanyu, dan Chatib Basri, ia mengatakan tidak bermasalah dengan nama-nama calon menteri keuangan tersebut. Ekonom Ryan Kiryanto berpendapat untuk posisi baru Menkeu sebaiknya diisi oleh orang yang sejak sejak awal sudah berkarier di pemerintahan khususnya di Kemenkeu karena Menkeu. “secara teknis calon pengganti Sri Mulyani harus memiliki jaringan internasional yang kuat karena akan mewakili Indonesia dalam forum-forum dunia,” tegasnya. Sedangkan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Erwin Aksa mengatakan promosi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjadi Managing Director di Bank Dunia per 1 Juni 2010 merupakan kebanggaan Indonesia. Menurut Erwin, dalam siaran persnya, Menkeu akan menjadi orang kedua di Bank Dunia, setelah Presiden yang dijabat Robert Zoellick. Indonesia semestinya berbangga sebab putri terbaiknya ternyata mendapat kepercayaan dan posisi prestisius. (ant)
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Wirata, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.
Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.