Bisnis Jakarta.Selasa.06.Juli.2010

Page 1

No. 127 tahun IV

8 Halaman

Selasa, 6 Juli 2010

Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771

Perbankan Tetap Stabil JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyebutkan stabilitas sistem perbankan tetap terjaga disertai dengan mulai meningkatnya pertumbuhan kredit, rasio kecukupan modal dan terjaganya rasio kredit bermasalah. “Industri perbankan menunjukkan perkembangan yang tetap stabil sebagaimana tercermin pada tingginya rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) dan terjaganya rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) gross di bawah 5 persen,” kata pejabat sementara Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution di Jakarta, kemarin. Dijelaskan Darmin, fungsi intermediasi perbankan juga semakin membaik tercermin dari pertumbuhan kredit yang hingga akhir Juni 2010 mencapai 18,6 persen dibanding tahun sebelumnya. “Untuk keseluruhan tahun 2010 pertumbuhan kredit diperkirakan mencapai 22 - 24 persen, terutama didorong oleh meningkatnya keyakinan pelaku ekonomi terhadap prospek perekonomian yang semakin membaik,” katanya. Bank Indonesia, lanjut Darmin juga akan selalu mencermati kondisi di sektor perbankan dan mendorong peningkatan efisiensi perbankan agar fungsi intermediasi dapat dioptimalkan. Dalam kesempatan itu, Darmin juga mengatakan pihaknya berencana mengeluarkan aturan baru di bidang perbankan yang diharapkan bisa mendorong turunnya suku bunga kredit. “Kita akan membuat aturan untuk mendorong agar suku bunga kredit perbankan bisa turun,” kata Darmin. Menurutnya, peraturan itu akan mengarahkan perbankan untuk bisa bersaing lebih sehat dan lebih tajam sehingga mereka menurunkan suku bunganya. Peraturan ini dirancang BI setelah kesepakatan BI sebelumnya dengan 14 bank tidak berhasil mendorong suku bunga kredit turun. (ant)

Kemenkeu Periksa Data WP JAKARTA - Kementerian Keuangan mulai pekan ini memeriksa data wajib pajak yang bersangkutan dengan kasus Gayus Tambunan. Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan, Hekinus Manao di Jakarta, kemarin, mengatakan bahwa tim dari Inspektorat Jenderal sudah diterjunkan sejak Jumat pekan lalu. “Aktifnya pekan ini, dengan jumlah sekitar 20 orang,” kata Hekinus di Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan Jakarta. Menurut dia, mereka adalah tim biasa yang memeriksa petugas pajak, namun kali ini mendapatkan tugas ekstra. Ia menyebutkan, pemeriksaan akan dilakukan terhadap seluruh dokumen wajib pajak yang terkait dengan kasus Gayus. Menurut Hekinus, tim baru melihat dan mencari seluruh dokumen wajib pajak yang dulu pernah ditangani Gayus. Tim

baru terjun karena sesuai peraturan perundangan yang ada, data wajib pajak tidak bisa sembarangan diperiksa atau diakses. “Karena sekarang sudah ada izin (dari Menteri Keuangan), jadi kami mulai bekerja,” katanya. Menurut dia, karena tim bekerja dengan jumlah terbatas, maka tidak semuanya akan dilihat secara langsung. “Kami sementara baru melihat mereka-mereka yang sering disebut di media,” ujar Hekinus. Ia menyebutkan, dalam pemeriksaan ini, tim dari Inspektorat Jenderal tidak akan memanggil wajib pajak. Pemeriksaan hanya dilakukan pada dokumen pajak dan hasil kerja petugas pajak yang pada waktu itu menjalankan tugas di Direktorat Keberatan dan Banding Ditjen Pajak. (ant)

BI Rate Bertahan JAKARTA - Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga BI atau BI rate sebesar 6,5 persen setelah melakukan evaluasi perkembangan ekonomi nasional yang secara umum menunjukkan perkembangan membaik. Pejabat sementara Gubernur BI Darmin Nasution usai rapat dewan gubernur BI di Jakarta, Senin, menyebutkan BI rate tersebut masih konsisten dengan pencapaian sasaran inflasi 5 plus minus 1 persen pada tahun 2010,” kata Darmin. “BI rate itu juga masih kondusif bagi upaya mendorong proses pemulihan perekonomian domestik di tengah masih tingginya resiko global yang bersumber dari krisis utang di

sejumlah negara Eropa,” katanya. Di sisi domestik, lanjut Darmin, perekonomian menunjukkan kinerja yang terus membaik disertai dengan terjaganya stabilitas moneter dan sistem keuangan. “Perbaikan ekonomi global berdampak positif bagi kinerja sektor eksternal dan investasi Indonesia selama triwulan II/2010, sehingga siklus pemulihan ekonomi domestik menjadi lebih kuat karena tidak bertumpu hanya pada konsumsi,” katanya. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai sekitar 6 persen pada triwulan II/2010. (ant)

Bisnis Jakarta/ant

CADANGAN DEVISA - Pejabat Sementara Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution (kiri) didampingi Deputi Gubernur Budi Mulia (kanan) dan Muliaman Hadad (kiri), memberikan keterangan pers di Jakarta, kemarin. BI mencatat cadangan devisa Indonesia sampai dengan akhir kuartal II tahun 2010 mencapai 76,3 milliar dollar AS.

Ekonomi ke Arah Sasaran JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 bisa mencapai enam persen mengikuti perkembangan ekonomi global dan domestik yang terus membaik pada triwulan II 2010. Pejabat sementara Gubernur BI Darmin Nasution dalam jumpa pers di Jakarta, kemarin, mengatakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 diperkirakan akan cenderung menuju ke batas atas kisaran proyeksi 5,5 - 6,0 persen. “Kenaikan ekspor dan investasi diperkirakan akan terus

terjadi dan semakin memperkuat kenaikan konsumsi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi pada tahun 2010 dan 2011,” kata Darmin. Sementara untuk untuk 2011, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mencapai kisaran 6,0 - 6,5 persen. Darmin mengatakan, tingginya surplus yang terjadi baik pada neraca transaksi berjalan maupun transaksi modal dan finansial sejalan dengan perbaikan ekonomi global yang disertai kenaikan harga komoditas dunia, dan mulai me-

ningkatnya arus modal asing karena perbaikan outlook credit rating dan persepsi internasional terhadap Indonesia. Selain itu, paket kebijakan yang dikeluarkan Bank Indonesia pada tanggal 15 Juni 2010 juga telah diterima secara positif oleh pelaku pasar baik domestik maupun internasional, dan diyakini akan semakin memperkuat manajemen moneter dan pendalaman pasar keuangan. “Dengan perkembangan tersebut, selama triwulan II2010, nilai tukar rupiah secara rata-rata cenderung menguat

Mandiri Siap Lepas Saham Garuda JAKARTA - Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengatakan pihaknya siap melepas saham di PT Garuda Indonesia (Persero) sebesar 10,61 persen saat maskapai penerbangan milik negara itu melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) yang diperkirakan pada kuartal III-2010. “Seperti diketahui Bank Mandiri sekarang punya saham di Garuda sebagai hasil debt equity swap, kalau seandainya Garuda akan IPO, itu

akan jadi nilai tambah bagi kami. Kami bisa jual dan memenuhi aturan Bank Indonesia yang tidak memboleh perbankan punya saham di luar bank,” kata Zulkifli usai terpilih menjadi Dirut dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Mandiri di Jakarta, kemarin. Sebelumnya, pada akhir 2009, utang Garuda ke Bank Mandiri sebesar Rp 967,87 miliar atau 95 persen dari total utang Garuda, dikonversi menjadi saham. Adapun si-

sanya sudah dibayar tunai oleh Garuda. Proses tersebut merupakan bagian dari sinergi antarBUMN yang diharapkan bisa membuat grafik kinerja perusahaan naik tajam. Zulkifli menambahkan penyelesaian piutang perusahaan juga akan terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja bank yang dikelolanya. “Kita mau selesaikan debitur yang lain seperti Benua Indah Group dan Grup Domba Mas dan lain-lain,” katanya. (ant)

KURS RUPIAH 9.000

9.050

9.500

9.075

9.060

10.000

Bisnis Jakarta/ant 1/7

2/7

5/7

DIRUT BARU - Dirut baru Bank Mandiri Zulkifli Zaini (tengah) mendengarkan pertanyaan wartawan didampingi Wakil Dirut Riswinandi (kiri) dan Direktur Bank Mandiri Kresno Sediarsi (kanan) usai RUPSLB.

disertai dengan volatilitas yang menurun,” katanya. Sementara cadangan devisa Indonesia sampai dengan akhir triwulan II-2010 mencapai 76,3 miliar dolar AS atau setara dengan 5,9 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah. Di sisi harga, Dewan Gubernur mencatat adanya tandatanda tekanan inflasi ke depan yang cenderung meningkat intensitasnya seperti dampak kenaikan TDL, datangnya Ramadhan dan Idhul Fitri, dan kenaikan harga-harga bahan makanan terkait dengan ke-

tidakpastian musim. Sementara itu, untuk tahun 2011 tekanan inflasi dapat terjadi dengan akan semakin terbatasnya respon sisi penawaran terhadap peningkatan permintaan yang diperkirakan akan terus berlanjut. Bank Indonesia akan terus mewaspadai meningkatnya tekanan inflasi tersebut dan menyesuaikan respon kebijakan moneter yang diperlukan untuk memastikan agar inflasi tetap berada pada kisasaran sasaran yang telah ditetapkan, yaitu 5 persen plus minus satu pada tahun 2010 dan 2011. (ant)

Dorong Bank BUMN

Hapusan Piutang Bank JAKARTA - Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini, mengatakan, rencana pemerintah untuk membolehkan penghapusan piutang di bank-bank pemerintah akan mendorong kinerja bank tersebut. “Kita harapkan apabila harmonisasi peraturan yang akan dilakukan Kementerian Keuangan berhasil dan disetujui DPR, sudah barang tentu itu memberi peluang bank pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya,” katanya di Jakarta, kemarin. Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, mengatakan, akan mengupayakan penghapusan piutang bank BUMN yang tidak tertagih dengan melakukan revisi Undang-Undang Nomor 49 tahun 1960. “Seperti diketahui bank pemerintah agak berbeda dengan bank swasta di mana kita tidak punya keleluasaan untuk menghapus piutang. Kalau harmonisasi itu terlaksana akan tercipta playing field yang sama bagi bank bumn dan kita akan punya kinerja yang lebih baik di masa yang akan datang,” tuturnya. Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Pahala Mansury menambahkan total jumlah piutang Bank Mandiri

yang sudah di luar buku senilai Rp 33 triliun. “Yang pertama kali menjadi fokus kita kalau itu (penghapusan piutang) memang dimungkinkan adalah untuk kredit yang ada di extracountable. Itu memang kredit yang sudah dihapus buku tapi tetap kita upayakan penagihannya, kita punya dikisaran sekitar Rp 33 triliun,” tuturnya. Ia menambahkan pada Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2007 direksi pernah mengusulkan penghapusan untuk piutang senilai Rp 11 triliun hingga Rp 12 triliun yang disetujui RUPS. Pahala menegaskan, jika penghapusan piutang diperbolehkan tidak akan mempengaruhi persentase kredit macet di perbankan pemerintah. Saat ini, persentase kredit macet (Non Performing Loan) Bank Mandiri secara kotor (gross) berada pada kisaran 2,6 persen sedangkan bersihnya sekitar 0,55 persen. “Jadi kalau kita lihat ini (penghapusan piutan) tidak berpengaruh langsung di kredit yang sudah ada di buku kita, justru fokus utamanya untuk kredit yang sudah ada di extracountable kita, yang memang sudah jelas-jelas tidak tertagih,” ujarnya. (ant)

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Wirata, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.

Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.