Bisnis Jakarta - Jumat, 07 Januari 2011

Page 1

No. 5 tahun V

8 Halaman

Jumat, 7 Januari 2011

Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771

Ekonomi Indonesia Tetap Kuat JAKARTA - Bank Indonesia meyakini prospek ekonomi Indonesia akan tetap kuat dengan pertumbuhan PDB pada tahun 2011 dan 2012 diprakirakan tumbuh lebih tinggi, masing-masing 6,3 persen terutama didorong permintaan domestik khususnya investasi yang mengalami akselerasi. Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution di Jakarta, kemarin mengatakan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada tahun 2011 diprakirakan masih akan mencatat surplus yang relatif besar, meskipun lebih rendah dibandingkan surplus pada tahun 2010. “Ekspor tetap tumbuh tinggi namun impor tumbuh lebih cepat sejalan dengan kuatnya

permintaan domestik sehingga surplus Neraca Transaksi Berjalan diprakirakan lebih rendah. Di sisi lain, Neraca Transaksi Modal dan Finansial (TMF) diprakirakan masih akan mencatat surplus cukup tinggi, didorong besarnya aliran modal masuk baik dalam bentuk investasi portofolio maupun investasi langsung (PMA),” kata Darmin Nasution . Dikatakannya, momentum pemulihan ekonomi global kembali meningkat meskipun masih dibayangi oleh risiko krisis utang di Eropa. Meski begitu, di tengah masih lemahnya pemulihan ekonomi di negara maju, kinerja ekonomi negara emerging markets tetap menunjukkan peningkatan. (ant)

Bisnis Jakarta/ant

PERSIAPAN APEC - Menko Perekonomian Hatta Rajasa (kanan) berbicara dengan Mendag Mari Elka Pangestu serta Menbudpar Jero Wacik (tengah) usai rapat koordinasi mengenai KTT APEC 2013 di Jakarta, kemarin.

Pemerintah Dukung BI Pertahankan BI Rate JAKARTA - Pemerintah mendukung keputusan Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan suku bunga acuan BI (BI rate) pada angka 6,5 persen, walaupun laju inflasi pada 2010 mencapai 6,96 persen. “Saya sependapat dengan BI untuk belum perlu menaikkan BI rate,” ujar Menko Perekonomian Hatta Rajasa seusai rapat koordinasi di Jakarta, kemarin. Keputusan tersebut didasari

dan diukur dari inflasi inti 2010 yang mencapai 4,28 persen yang dianggap masih rendah dan stabil. Sementara dalam menjaga agar harga komoditas tidak merangkak naik dan mempengaruhi laju inflasi, pemerintah akan terus meningkatkan cadangan beras, menjaga musim tanam, serta menyalurkan bibit dan pupuk yang bertujuan untuk mempertahankan stabilitas harga pangan. (ant)

PT Inco

Dinilai Tak Serius Berinvestasi KENDARI - Pihak DPRD Sulawesi Tenggara menilai PT Inco tidak serius berinvestasi sebagaimana tertuang dalam kontrak karya. “Cukup beralasan kalau pemerintah daerah mendesak PT Inco meninggalkan daerah ini karena tidak komitmen dengan perjanjian,” kata Ketua Komisi II DPRD Sultra Laode Ndoloma di Kendari, kemarin. Penguasaan lahan tanpa eksploitasi akan berdampak pada keterlambatan pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan rakyat. “Walupun ada investor yang serius tetapi pemerintah tidak dapat berbuat maksimal karena secara yuridis masih dalam penguasaan investor lain,” kata Laode.

Secara terpisah Kabag Humas Pemprov Sultra Kusnadi mengatakan pemerintah sudah mendesak PT Inco untuk meninggalkan Sultra karena tidak mewujudkan janji membangun pabrik nikel. “Sudah digelar pertemuan antara PT Inco dan pemerintah daerah tetapi janji untuk beroprasi dan membangun pabrik tidak terwujud. Ini mengecewakan,” kata Kusnadi. Selain tidak merealisasikan pembangunan pabrik tambang nikel juga PT Inco ingkar janji dari pembayaran pajak dan retribusi sehingga daerah ini banyak dirugikan. PT Inco menguasai lahan 380 hektare sebagaimana termuat dalam perjanjian kontrak karya yang tersebar di Kabupaten Kolaka, Kolaka Utara dan Konawe Ut-

ara. “Hingga sekarang tidak ada alasan mendasar yang disampaikan PT Inco sehingga tidak membangun pabrik sebagaimana termuat dalam perjanjian kontrak karya,” kata Kusnadi. Karena itu, Pemerintah Sultra memberi dua opsi bagi PT Inco yakni keluar dari Sultra dengan baik atau diproses hukum. “Ini bukan ancaman tetapi keseriusan pemerintah dalam menegakan perjanjian dengan investor. Kalau hanya menguasai lahan tidak ada manfaat bagi rakyat dan pembangunan daerah ini,” katanya. Pemerintah Sultra yang telah melayangkan surat peringatan keras memberi batas waktu akhir bagi PT Inco untuk melepaskan penguasaan lahan sampai Januari 2011. (ant)

Pemerintah Siapkan Kepanitiaan KTT APEC 2013 JAKARTA - Pemerintah akan menyiapkan peraturan kepanitiaan sebagai antisipasi persiapan Bali sebagai tuan rumah pertemuan pemimpin dunia dalam kerjasama ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) pada 2013 mendatang. Menko Perekonomian Hatta Rajasa seusai rapat koordinasi di Jakarta, kemarin mengatakan, peraturan tersebut berupa Keputusan Presiden (Keppres) mengenai kepanitiaan yang berkaitan dengan substansi sarana dan pelaksanaan acara.

“Tadi kita membahas Keppres kepanitiaan untuk persiapan APEC 2013 berkaitan dengan substansi sarana dan prasarana. Ketua pelaksananya adalah Menbudpar Jero Wacik,” ujarnya. Ia juga menjelaskan tempat berlangsungnya acara akan dipusatkan di Jimbaran dan akan dibangun fasilitas infrastruktur pendukung untuk menyambut para tamu dari 21 negara, seperti tempat pertemuan (convention center). Menurut Hatta, fasilitas yang sama

akan digunakan terlebih dahulu untuk menyambut para tamu-tamu yang akan menghadiri KTT ASEAN 2011 pada November mendatang. “Intinya kita menetapkan kawasannya di Jimbaran dan akan membangun untuk melaksanakan retreat dengan fasilitas untuk kepala-kepala negara,” kata Hatta. “Nanti ada tempat untuk konvensi dan tempat berkumpul kepala negara, infrakstruktur dan tata ruang dalam rangka persiapan itu,” lanjutnya. (ant)

Pemimpin Umum : Satria Naradha, Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Suja Adnyana, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Hardianto, Ade Irawan, Bogor : Aris Basuki, Depok : Rina Ratna, Kontributor Bekasi : Muhajir, Nendi Kurniawan, Safa Aris Muzakar, Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D. Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602, Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.

Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI

Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.