Bisnis Jakarta-Selasa, 9 Maret 2010

Page 1

No. 46 tahun IV

8 Halaman

Selasa, 9 Maret 2010

Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771

Bisnis Jakarta/ant

RAPBNP 2010 – Menkeu Sri Mulyani dalam paparan RAPBN Perubahan 2010 di Jakarta, kemarin. Dikatakan, subsidi untuk BBM, pupuk, dan listrik dalam RAPBN-P 2010 mengalami kenaikan, namun tarif dasar listrik direncanakan naik pada Juli 2010 dan harga pupuk akan naik pada April 2010.

Kuartal Pertama 2010

Ekonomi Lampaui Target JAKARTA - Deputi Gubenur Bank Indonesia (BI) Hartadi Sarwono mengatakan pertumbuhan ekonomi untuk kuartal pertama, dapat direvisi keatas dan mencapai angka di atas lima persen. “Pertumbuhan bisa di atas lima persen, nanti kita hitung persisnya. Jadi kuartal pertama akan di revise up (ke atas) yang nantinya akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi keseluruhan 2010,” ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian Jakarta, kemarin. Menurut dia, ada kemungkinan faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut disebabkan oleh kondisi eksternal yaitu perdagangan global yang membaik. Ia mengatakan, melihat pada kondisi bulan Januari-Februari, perkiraan angka saat ini ada pada jangkauan 4,8-5 persen ke atas. “Perkiraan saya kira-kira

Belum Bagi Dividen JAKARTA - PT Holcim Indonesia (Holcim) memperkirakan pembagian dividen kepada para pemegang sahamnya baru bisa dilakukan pada empat tahun mendatang. “Kami tidak akan melakukan revaluasi aset dan mengandalkan operasional, sehingga diperkirakan empat tahun mendatang baru membayar dividen,” kata Direktur Keuangan Holcim Olaf Nahe, dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin. Menurut Olaf, revaluasi aset tidak menghasilkan uang sehingga tidak akan dilakukan agar perseroan tidak membukukan defisit laba. Berdasarkan laporan keuangan 2009 Holcim masih membukukan laba ditahan Rp 4,288 triliun, walaupun telah membukukan laba bersih Rp 895,751 miliar belum bisa membayar dividen. Laba bersih Holcim ini mengalami kenaikan tiga kali lipat dibanding pada 2008 yang masih untung bersih Rp 282 miliar karena didorong oleh pertumbuhan penjualan dan efisiensi biaya produksi. “Kami akan terus berupaya untuk membukukan kinerja yang lebih baik sehingga bisa membayar dividen kepada pemegang saham,” kata Olaf. (ant)

diatas lima persen,” ujarnya. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Anggito Abimanyu, menambahkan, pertumbuhan ekonomi dalam kuartal pertama dapat mencapai angka lebih dari lima persen dengan adanya pengaruh perdagangan global namun pemerintah belum dapat memperkirakan dorongan internal dalam negeri. “Kita pakai asumsi yang sama. Dorongan internal belum bisa kita perkirakan,” ujarnya. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2010 mencapai angka 5,5 persen dan hingga saat ini belum ada perubahan asumsi, walau asumsi makro seperti lifting harga minyak, kurs dan SBI telah mengalami perubahan. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik, mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2009 tercatat 4,5 persen, turun dibanding 2008 yang

mencapai 6,1 persen. “Berdasarkan hasil kompilasi BPS bahwa pertumbuhan PDB 2009 mencapai 4,5 persen,” Kata Deputi Neraca Bidang Analisis dan Statistik BPS Slamet Sutomo, kepada pers di Jakarta, kemarin. Penurunan pertumbuhan ekonomi pada 2009 ini diakibatkan oleh badai krisis finansial yang menghantam ekonomi dunia yang berlangsung sejak akhir 2008 hingga pertengahan 2009. “Terutama ekspor Indonesia yang terus turun,” katanya seperti dikutip Antara. Namun demikian, badai krisis itu tidak sampai membuat pertumbuhan Indonesia menjadi negatif, bahkan tetap mampu tumbuh 4,5 persen. Sedangkan PDB Indonesia (berdasar harga berlaku) pada 2009 ini meningkat menjadi Rp 5.613,4 triliun dari Rp 4.951,4 triliun pada 2008. (ahm)

Skandal Century

Pengaruhi Transaksi Saham JAKARTA - Proses penyelesaian skandal Bank Century yang menguras energi pemerintah maupun pihak DPR diakui sedikit banyak berpengaruh terhadap transaksi saham di Bursa Efek Indonesia. “Kami melihat dari sisi transaksi, suka atau tidak suka memang ada pengaruhnya, nilai transaksi memang sedikit menurun, itu lebih kepada lokal sentimen,” kata Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Eddy Sugito, di Jakarta, kemarin.

Eddy Sugito mengatakan, pemerintah terganggu fokusnya untuk penyelesaian pembangunan negara dan DPR pun terbengkalai menggarap pekerjaan legislasinya. “Tidak hanya itu pelaku pasar juga terkuras fokusnya hanya untuk melihat perkembangan politik kasus Century, sementara pasarnya ditinggalkan, sehingga ada sedikit pengaruh penurunan pada transaksi saham,” katanya. Menurut dia, skandal Bank Century ini membuat investor

harus selalu fokus mengamati dan mengawasi setiap perkembangannya, apakah perubahan situasi politik yang terjadi membahayakan investasinya. “Banyak energi yang dibuang di sana. Investor, khususnya lokal menjadi harus selalu memantau arah politiknya,” katanya. Dia berharap permasalahan Bank Century ini cepat selesai, karena ini merupakan momentum yang tepat dan kondusif untuk indeks naik, apalagi kondisi fundamental positif. (ant)

Pasar Buru Rupiah JAKARTA - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin sore menembus angka Rp 9.200 per dolar, karena pelaku pasar berlanjut memburu rupiah yang terpicu oleh membaiknya saham-saham AS dan meningkatkan arus modal asing ke pasar obligasi. Nilai tukar rupiah terhadap dolar naik menjadi Rp 9.170 - Rp 9.180 per dolar dibanding penutupan akhir pekan lalu Rp 9.230 - Rp 9.240 atau naik 60 poin. Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta, Senin mengatakan, peluang rupiah untuk naik masih tetap tinggi, karena itu mata uang Indonesia pada hari berikut diperkirakan akan dapat menyentuh angka Rp 9.100 per dolar. “Kami optimis pasar masih akan membeli rupiah karena sentimen pasar masih tetap tinggi, apalagi didukung oleh rally saham-saham AS yang menguat akibat data tenaga kerja AS yang membaik,” katanya. Menurut dia, pelaku asing cukup optimis bahwa pemerintah akan dapat menyelesaikan

masalah dana talangan Bank Century yang diperkirakan akan dibawah ke ranah hukum. Apabila persoalan itu dapat diselesaikan dengan baik, maka pertumbuhan ekonomi nasional akan tumbuh lebih baik, karena pelaku asing, dan domestik akan semakin aktif menginvestasikan dananya, karena stabilitas pasar, keamanan dan kenyaman makin terjamin, ucapnya. Indonesia, lanjut dia dinilai masih merupakan pasar yang dapat memberikan keuntungan lebih baik dari pasar lainnya di Asia, karena suku bunga acuan masih 6,5 persen didukung pula oleh indikator ekonomi makro Indonesia yang makin membaik. Apalagi perolehan negara dari Surat Utang Negara (SUN) dalam beberapa hari terakhir meningkat, menunjukkan minat pelaku asing terhadap obligasi pemerintah makin tinggi, katanya. Karena itu, menurut dia, kenaikan rupiah diperkirakan akan berlanjut hingga mata uang Indonesia akan dapat mencapai angka Rp 9.100 per dolar meliwati angka yang pernah dicapai pada Rp 9.165 per dolar. (ant)

KURS RUPIAH 9.000 9.500

9.230

9.170

5/3

8/3

9.237 10.000 4/3

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Nariana Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.

Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Bisnis Jakarta-Selasa, 9 Maret 2010 by e-Paper KMB - Issuu