No. 67 tahun IV
8 Halaman
Jumat, 9 April 2010
Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com
Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771
Bisnis Jakarta/ant
KERJASAMA USAHA BIOFUEL - Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar (tengah) mengepalkan tangan bersama dengan para dirut BUMN PTPN usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerjasama usaha bio fuel di Jakarta, kemarin. Pertamina akan membeli bio diesel yang dihasilkan PTPN III, PTPN IV dan PTPN V.
Investasi Berperan Penting
Kasus Pajak Tak Berdampak JAKARTA - Kepala Ekonom Bank CIMB Niaga, Winang Budoyo mengatakan, kasus makelar kasus (markus) pajak tidak berdampak terhadap industri perbankan Indonesia. “Kasus markus pajak, hampir tidak ada dampaknya terhadap perbankan,” kata Winang kepada Antara di Jakarta, kemarin. Menurut dia, industri perbankan sebagian besar memiliki kepatuhan membayar pajak yang tinggi karena harus dilaporkan dalam laporan keuangannya. Winang mengatakan industri perbankan akan terkena dampak jika salah satu debitur besar terkait markus pajak dan masuk ke pengadilan. Dia berharap kasus pajak ini cepat terselesaikan dan tidak memberikan dampak yang serius terhadap perekonomian Indonesia. Kekhawatiran ini muncul karena pada pemberitaan sebelumnya dilaporkan ada 149 perusahaan yang bermasalah dengan pajak terkait dengan Gayus Tambunan. Sebanyak 149 perusahaan yang terkait pajak ini diungkapkan oleh Bambang Soesatyo, anggota DPR RI usai bertemu Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri di Mabes Polri Jakarta, Kamis (1/4) pekan lalu. (ahm)
KURS RUPIAH 9.000
9.042 9.500
9.046
9.055
7/4
8/4
10.000 6/4
JAKARTA - Ekonom Bank Dunia Shubham Chaudhuri memprediksi pertumbuhan ekonomi enam persen bisa dicapai dengan membuat iklim investasi yang nyaman untuk mendorong investasi. “Saat ini situasi eksternal lebih terjaga, pembuat kebijakan domestik akan terus ditantang oleh kebutuhan untuk menyediakan iklim investasi yang lebih mendukung kepada investor,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Shubham menjelaskan kondisi perekonomian di Indonesia pada saat sekarang ini yang ditandai dengan adanya perpindahan modal besar ke Indonesia, kejutan terhadap pemaparan berkelanjutan anggaran terhadap harga komoditas serta kekhawatiran perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China akan memiliki dampak yang signifikan bagi para produsen domestik. Untuk itu, ia mengatakan,
prospek Indonesia sejak Maret 2010 sedikit lebih lebih kuat dibandingkan dengan kondisi awal tahun, sejalan dengan meningkatkan kondisi ekonomi global yang mengurangi resikoresiko pelemahan dan keterpurukan usaha reformasi untuk meningkatkan iklim dan efisiensi investasi. “Momentum pembangunan ekonomi yang berkelanjutan tumbuh lebih kuat menuju pertengahan tahun, (itu) merupakan tantangan besar,” ujarnya. Selain itu, dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menurut dia, rekan dagang utama diharapkan membantu meningkatkan dan mendorong ekspor serta meningkatkan permintaan domestik, terutama untuk investasi dan aktivitas proses ekspor lainnya. Ia juga mengingatkan akan resiko yang mungkin dapat mengganggu pertumbuhan dalam jangka waktu dekat seperti adanya penghentian stimulus
moneter fiskal global, permintaan ekonomi OECD yang lemah seiring ditanggapinya konsumen dan tingkat utang publik, serta reformasi ekonomi wilayah yang berkelanjutan sehingga pertumbuhan bergantung pada permintaan domestik. “Untuk itu penggunaan sumber daya pemerintah yang terbatas secara efektif dapat menjamin bahwa seluruh masyarakat Indonesia merasakan manfaat dari pertumbuhan ekonomi, melalui peningkatan pendapatan, akses terhadap pelayanan pemerintah dan tingkat kesejahteraan yang lebih baik,” ujarnya. Shubham juga memprediksi, menuju 2011, permintaan domestik yang solid dan pertukaran kurs yang stabil akan secara perlahan memperbaiki inflasi. Untuk 2010, Bank dunia belum mengubah asumsi pertumbuhan ekonomi 5,6 persen dan kemungkinan mencapai angka 6,2 persen pada 2011. (ant)
Masyarakat Ekonomi Asean
Target Hampir Tercapai HANOI - Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu mengatakan bahwa saat ini target “ASEAN Economic Community” (Masyarakat Ekonomi ASEAN) telah tercapai 75,5 persen. “Indonesia sendiri telah mencapai 80 persen,” kata Mendag Mari di selasela mengikuti KTT ASEAN di Hanoi, kemarin. KTT ASEAN yang berlangsung 8-9 April tersebut akan dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mari yang mewakili Menko Perekonomian mengatakan, salah satu agenda KTT ASEAN adalah untuk melihat kemajuan termasuk di bidang ekonomi ASEAN. Target Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah “Single Market and Production Base” (untuk mengurangi tarif dan nontarif perdagangan), “Competitive Economic Region”, “Equitable Economic Development” dan integrasi dengan ekonomi dunia.
Mari Elka Pangestu
Mengenai hal yang sulit tercapai kesepakatan, Mari mengatakan mungkin adalah di bidang jasa. Ia mengatakan, sektor jasa akan sulit mencapai target yang telah ditetapkan dalam cetak biru. Masalah jasa tersebut termasuk liberalisasi investasi dan dan perpindahan orang.
“Jadi orang yang menyediakan jasa boleh berpindah-pindah. Ini tantangan besar karena harus ada kesepakatan standar profesi. Masing-masing negara juga punya peraturan sendiri, misal untuk dokter harus bisa bahasa Indonesia,” katanya. Namun, katanya, Indonesia harus siap menghadapinya, apalagi Indonesia adalah negara besar. “Yang penting sosialisasi dan persiapan,” katanya. Sementara itu, di bidang pedagangan barang, katanya, dapat dikatakan sudah selesai semua pada 2010, kecuali barang yang sangat sensitif seperti beras. Ia mengatakan pada Januari 2010, enam negara ASEAN telah mencapai tarif 0 persen untuk 99,6 persen dari seluruh tarif lain yang ditetapkan. Sementara untuk Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam telah mencapai tarif 0-5 persen untuk 98,86 persen tarif lain. (ant)
Stok Pupuk Aman JAKARTA - Kalangan BUMN produsen pupuk nasional menjamin ketersediaan pupuk hingga dua bulan ke depan sehingga petani tidak perlu kuatir. General Manager Pemasaran PT Pusri di Jakarta, Kamis, mengatakan, untuk mencukupi ketersediaan sarana penyubur tanaman tersebut kalangan produsen telah melakukan double stock atau meningkatkan stok hingga dua kali lipat. “Kami jamin ketersediaan pupuk hingga Juni mendatang tetap aman,” katanya disela pengumuman kenaikan harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi di kantor Kementerian Pertanian. Stok pupuk secara nasional berjumlah sekitar 6,5 juta ton, lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya 5,5 juta ton. Sedangkan stok pupuk urea di lini III
(tingkat kabupaten) saat ini berjumlah 699.663 ton dengan rincian dari Pusri 338.132 ton, Pupuk Kaltim 207.689 ton, Pupuk Kujang Cikampek 104.395 ton, Pupuk Iskandar Muda 7.847 ton, dan produksi Petrokimia Gresik sebesar 41.597 ton. Adapun stok di pabrik berjumlah 142.401 ton dengan rincian Pusri 83.111 ton, Pupuk Kaltim 83.111 ton, Pupuk Kujang Cikampek 3.662 ton, dan Petrokimia Gresik sebesar 18.074 ton. Di unit pengantongan, lanjutnya, tersedia pupuk urea 28.555 ton yang tersebar di Semarang dan Cilacap Jawa Tengah, Belawan Sumatera Utara, serta Surabaya dan Banyuwangi Jawa Timur. Sementara, penyerapan pupuk di tingkat petani rendah sehingga masih ada stok di gudang. (ant)
RI Usulkan Infrastructure Fund JAKARTA - Deputi Sarana dan Prasarana Infrastruktur Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Dedy S Priatna mengatakan, Indonesia akan mengusulkan pembentukan lembaga pembiayaan regional (Regional Infrstructure Fund/RFI) dalam pertemuan menteri Asia Pasific tentang PPP (APMC PPP) di Jakarta pada April ini. “Ini digunakan untuk menjadi pool dana dari berbagai negara untuk pembiayaan infrastruktur di Indonesia,” katanya di Jakarta, kemarin. Ia menjelaskan dengan adanya RFI akan memperbanyak sumber pembiayaan untuk infratsruktur. “Selama ini kebanyakan pinjam dari Bank Dunia, atau ADB, nah ini bisa digunakan,” katanya. Selain itu, ia menambahkan Indonesia juga akan mengusulkan pusat unit PPP Asia
Pasific (Asia Pasific PPP Center Unit). “Dua usulan itu akan diusulkan dalam Deklarasi Jakarta yang merupakan output pertemuan Asia Pasific tentang PPP di Jakarta, 14-17 April nanti,” katanya. Ia mengatakan, Deklarasi Jakarta merupakan output dari APMC PPP yang diselenggarakan Indonesia kerjasama dengan Unescap. Deklarasi ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur PPP. Menurutnya saat ini draff deklarasi Jakarta ini sudah disebarkan kepada 53 negara Asia Pasific anggota Unescap untuk mendapat dukungan dan persetujuan. Dalam APMC PPP, tidak hanya adanya pertemuan menteri namun juga pertemuan delegasi dari 53 negara yang membahas terkait proyek infrastruktur kerjasama pemerintah-swasta (KPS/PPP). (ant)
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Nariana Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.
Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.