No. 6 tahun V
8 Halaman
Senin, 10 Januari 2011
Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com
Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771
Resesi Negara Maju
Pengaruhi Kenaikan Ekspor
Bisnis Jakarta/ant
Komoditas Pangan
Bebas Bea Masuk JAKARTA - Pemerintah memastikan sejumlah komoditas pangan akan bebas dari pajak pertambahan nilai dan bea masuk atas impor sebagai upaya untuk menjaga stabilitas dan ketahanan pangan nasional. Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan hal tersebut sebagai langkah antisipatif agar harga komoditas stabil, tidak melambung tinggi dan terjangkau masyarakat. “Ya ka-
lau pendekatan fiskal, misalkan PPN dan bea masuk itu akan kami bebaskan supaya tidak menekan harga lebih tinggi, kemungkinan pekan depan mulai efektif,” ujarnya. Komoditas pangan yang direncanakan bebas PPN dan bea masuk adalah beras, terigu, kedelai dan pakan ternak, namun kepastian hal tersebut masih menunggu usulan dari Kementerian terkait. (ant)
PENUNDAAN TARIF KA - Menko Perekonomian Hatta Rajasa (kanan) bersama Menteri Keuangan Agus Martowardojo (kiri) usai memberi keterangan kepada wartawan mengenai penundaan tarif kereta api di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, kemarin.
JAKARTA - Resesi yang dialami berbagai negara maju akibat dampak dari krisis global yang terjadi pada 2010 ternyata mempengaruhi kenaikan ekspor di Indonesia, termasuk di dalam sektor perikanan, kata Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Laporan Refleksi 2010 dan Outlook 2011 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Minggu menyebutkan, resesi negara-negara maju berdampak pada peningkatan laju kenaikan ekspor Indonesia pada 2010. Laporan KKP tersebut menyebutkan, nilai ekspor hasil perikanan tahun 2010 mencapai 2,66 miliar dolar AS atau naik dibanding dengan tahun 2009 yang hanya sebesar 2,46 miliar dolar AS. Dengan demikian, terjadi kenaikan nilai ekspor hingga sebesar 8,05 persen. Sedangkan surplus perdagangan 2010 juga dilaporkan meningkat sebesar 7,06 persen dibanding 2009. Selain karena resesi, kenaikan ekspor itu juga disebabkan
antara lain karena Indonesia dinilai memiliki sumber daya kelautan dan perikanan yang besar. Pada 2011 ini, KKP menargetkan akan mencapai nilai ekspor hasil perikanan hingga sebesar 3,2 miliar dolar AS. Untuk itu, pemerintah melalui KKP juga telah mengupayakan membuka pasar ekspor baru untuk komoditas perikanan. Sebelumya, PBB telah memperingatkan, pertumbuhan dunia dalam dua tahun berikutnya akan membuat sejumlah negara-negara kunci mengarah resesi ganda (double-dip). Amerika Serikat, Jepang dan ekonomi utama Eropa, semua pada risiko resesi baru, kata sebuah laporan PBB yang memperkirakan ekonomi dunia akan berkembang 3,1 persen pada 2011 dan 3,5 persen pada 2012. Laporan Situasi Ekonomi Dunia dan Prospek 2011 mengatakan pertumbuhan akan jauh dari cukup untuk memungkinkan memulihkan pekerjaan yang hilang karena krisis. (ant)
Bapepam-LK
Ajukan Banding Kasus EPS JAKARTA - Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BapepamLK) akan mengajukan permohonan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTUN). Menyusul keputusan Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) memenangkan tuntutan Eurocapital Peregrine Securities (EPS). “Saya kecewa karena dinegasi (diabaikan) oleh instansi lain, hari ini, Bapepam-LK mengajukan permohonan banding secara tertulis ke pengadilan
tinggi,” ujar Ketua Bapepam-LK Fuad Rahmany di Jakarta. Segala putusan yang diambil Bapepam-LK, kata dia, sudah berlandaskan prinsip yang diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal (UUPM), dan bertujuan menciptakan pasar modal yang teratur, efisien dan akuntabel. “Kita kan kerja berdasarkan mandat UU, agar menciptakan pasar modal yang akuntabel. Kita lakukan banding agar ini menjadi perhatian semua pihak,” katanya. Fuad menghimbau kepada
para penegak hukum untuk mempelajari Undang-undang Pasar Modal di Indonesia agar paham dengan peraturan yang ada di pasar modal. Kepala Biro Perundang-undangan Bapepam-LK, Robinson Simbolon mengatakan, dengan upaya banding Bapepam-LK berharap ada keputusan yang lebih adil dari Hakim Pengadilan Tinggi atas upayanya menegakkan UndangUndang Pasar Modal (UUPM). “Kita berharap Pengadilan Tinggi akan memberikan keputusan yang adil, sehingga penegakkan
hukum oleh regulator dapat berjalan dengan baik,” katanya. Eurocapital merupakan salah satu perusahaan sekuritas yang di cabut usahanya oleh Bapepam-LK pada 2010, karena Eurocapital selaku manajer investasi reksa dana melakukan pembelian saham PT Duta Anggada Realty Tbk (DART) tanpa sepengetahuan nasabah. Eurocapital sebagai manajer investasi juga memberikan janji return pasti kepada nasabah. Bapepam-LK juga mencabut izin seorang direksi Eurocapital yakni
Jodi Haryanto selaku wakil manajer investasi. Pada 5 Januari lalu, Majelis Hakim PTUN mengabulkan permohonan penggugat yakni EPS atas keputusan Bapepam-LK yang mencabut izin usaha Eurocapital. Majelis Hakim menyatakan keputusan Bapepam-LK tidak sah dan batal demi hukum. PTUN menyampaikan, bahwa surat pencabutan yang telah dikeluarkan Bapepam-LK pada Oktober 2010, tidak sesuai dengan peraturan dan perundangundangan. (ant)
Pemerintah Konversi Dua Juta Hektar Lahan Baru JAKARTA - Pemerintah akan membuka tambahan lahan untuk tiga komoditas pangan seluas dua juta hektar sebagai salah satu upaya untuk menjaga stabilitas dan ketahanan pangan nasional. Menteri Pertanian Suswono seusai rapat koordinasi di Jakarta, Jumat malam, mengatakan tiga komoditas pangan tersebut adalah tebu, kedelai dan padi. “Ada komitmen sebanyak 2 juta hektar, diantaranya tebu 500.000 hektar, kedelai 500.000 hektar, dan 1 juta hektar untuk padi,” ujarnya. Ia mengharapkan pembukaan lahan baru tersebut dapat mendorong produksi pangan dan memmenuhi kebutuhan pangan secara nasional. Sementara hasil lain dari rapat koordinasi adalah pemerintah
akan terus melaksanakan program-program sosial semisal BOS, dan pemberian raskin secara tepat waktu, kemudian pemerintah akan memberikan bantuan 1000 alat pengering di sentra-sentra produksi gabah. Selain itu, pemerintah akan mengefektifkan dana cadangan sebesar Rp 3 triliun dengan kriteria-kriteria tertentu, yaitu yang terfokus pada pangan. Pemerintah pada kesempatan yang sama juga akan terus menyediakan cadangan stok beras sebesar 1,5 juta ton dan melakukan operasi pasar secara insentif dengan volume besar. “Saat ini operasi pasar masih 2.000 ton per hari dan akan dilipatgandakan menjadi 4.000 ribu ton per hari. OP beras tersebut diikuti dengan kegiatan OP pada minyak goreng dan komoditi yang
harganya meningkat,” ujar Mentan. Secara keseluruhan, pemerintah juga melakukan intervensi menggunakan instrumen fiskal dan perdagangan yaitu melakukan impor bagi komoditi yang diperlukan, mengurangi biaya perdagangan dengan menghapus bea masuk, penerapan jalur hijau bagi impor komoditi pangan, dan menyederhanakan tata niaga komoditi pangan. Selanjutnya, melakukan pengamanan pasokan dalam negeri dengan memastikan rencana produksi terlaksana dengan baik, serta menyiapkan rencana kontijensi untuk menghadapi dampak anomali iklim serta meminimumkan dampak gejolak situasi bagi kelompok masyarakat yang paling rentan atau berpendapatan rendah. (ant)
Pemimpin Umum : Satria Naradha, Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Suja Adnyana, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Hardianto, Ade Irawan, Bogor : Aris Basuki, Depok : Rina Ratna, Kontributor Bekasi : Muhajir, Nendi Kurniawan, Safa Aris Muzakar, Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D. Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602, Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.
Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI
Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.