No. 47 tahun IV
8 Halaman
Rabu, 10 Maret 2010
Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com
Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771
Bisnis Jakarta/ant
FORUM BUMN - Menteri BUMN Mustafa Abubakar (tengah) diapit Komisaris Utama Telkom Tanri Abeng (kiri) dan Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah dalam forum pertemuan BUMN dan Komite Kebijakan Publik (KKP) dengan para komisaris utama, direksi utama, dan sekretaris perusahaan BUMN, di Jakarta, kemarin.
Dalam Lima Tahun
Dana Century Sulit Kembali JAKARTA - Pengamat perbankan, Ichsanuddin Noorsy, mengatakan, Bank Mutiara (nama baru Bank Century) tidak mungkin bisa mengembalikan Penyertaan Modal Sementara (PMS) dari Pemerintah sebesar Rp 6,7 triliun dalam lima tahun mendatang. Tidak ada dalam sejarah aset bank yang bisa naik 300 sampai 400 persen setiap tahun karena pasti akan mengadapi penurunan kualitas aset dan sulitnya meningkatkan harga buku saham,” katanya di Jakarta. Ia menegaskan, manajemen Bank Mutiara jangan memberikan mimpi bisa memberikan keuntungan bagi Pemerintah dengan harga jual bank pada lima tahun mendatang melebihi dana bailout itu.
KPR Sensitif Bunga Tinggi JAKARTA - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Iqbal Latanro mengatakan, permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) sangat sensitif terhadap suku bunga tinggi. Menurut Iqbal saat acara makan malam dengan wartawan Senin malam, masyarakat saat ini lebih memperhatikan bunga KPR, dimana jika terjadi tren penurunan bunga permintaan akan mengalami peningkatan dan jika naik akan terjadi sebaliknya. Dia juga mengatakan bahwa bunga yang tinggi sebenarnya juga tidak disenangi bankir, karena bisa meningkatnya kredit macet. “Suku bunga perbankan yang ideal bagi para nasabah adalah sekitar 11 persen,” katanya. Untuk itu, lanjutnya, pihaknya telah melakukan penurunan suku bunga KPR dari 15 persen pada awal 2009 menjadi 10-11 persen saat ini. “Apabila ada bank yang memasang bunga rendah dari kami memang ada dampaknya,” kata Iqbal. Dengan penurunan bunga KPR yang dilakukan BTN ini telah mendorong penyaluran kredit pada 2009 mengalami peningkatan 30,06 persen menjadi Rp 40,7 triliun. (ant)
Terkait masih ada kredit macet yang tidak bisa direstrukturisasi senilai Rp1,6 triliun di Bank Mutiara, Noorsy mengatakan, manajemen agar segera mengajukan pailit ke Pengadilan Niaga jika memang tidak ada itikad untuk mengembalikan hutang. “Proses hukum ini memang butuh proses waktu, tetapi bisa upayakan dulu dengan menagih sekuat-kuatnya, perang urat saraf disertai pemberitaan agar ada sanksi sosial atau gunakan debt kolektor,” katanya. Terkait pengejaran aset Bank Century yang ada di luar negeri, Noorsy menegaskan, pengejaran itu akan sia-sia tanpa ada dasar hukum yang kuat, seperti adanya keputusan pengadilan yang menyatakan
aset itu merupakan hasil kejahatan. “Tidak ada alasan untuk memburu aset tanpa ada dasar hukum yang berkuatan hukum tetap. Jangan mimpi bisa menyita aset dalam waktu singkat,” katanya. Namun, ia juga meragukan apakah sebagian aset termasuk surat berharga yang dilarikan ke luar negeri itu masih mempunyai nilai yang tinggi. Hal senada dikatakan pengamat ekonomi dari Indonesian Economic Intelligence (IEI), Sunarsip Hadi Pranoto, yang menilai manajemen Bank Mutiara perlu bekerja sama dengan aparat hukum untuk menarik kembali aset Bank Century, termasuk surat berharga yang lari ke luar negeri. (ant)
Deputi Gubernur BI
Calon Eksternal Layak JAKARTA - Pengamat ekonomi Aviliani mengatakan calon dari eksternal Bank Indonesia (BI) layak menduduki jabatan deputi gubernur bidang pengawasan bank menggantikan Siti Fadjriah yang sedang sakit. “Dewan gubernur saat ini kebanyakan dari internal, hanya Pak Darmin (Nasution) saja yang dari luar, maka perlu penyeimbang,” kata Aviliani, menanggapi usulan calon deputi gubernur BI oleh Presiden Susilo Bambang Yudho-
yono kepada DPR di Jakarta, kemarin. Menurut Aviliani, selama ini BI tidak memiliki orang yang berpengalaman di perbankan, sehingga itu diperlukan orang dari luar. Tentang munculnya nama Krisna Wijaya yang pernah menjabat di Bank BRI, Aviliani mengatakan tepat untuk menduduki deputi gubernur di bidang pengawasan ini. “Dengan pengalaman mengelola bank besar saya kira cocok menduduki jabatan ini,” katanya seperti dikutip Antara.
Namun pengamat dari INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) ini tidak mempermasalahkan calon dari ekstenal maupun internal BI. Aviliani juga memandang calon dari internal BI Halim Alamsyah juga layak untuk menduduki jabatan deputi gubernur BI tersebut. “Halim menguasai riset dan bisa melakukan pengkajian tentang dampak sistemik perbankan, jadi juga layak atas jabatan itu,” katanya. (ahm)
DBH Migas Belum Dibayar PEKANBARU - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyatakan, hingga kini masih terdapat Rp 4,19 triliun dana bagi hasil (DBH) minyak dan gas bumi (migas) tahun 2008 yang belum dibayarkan pemerintah kepada daerah. Penyataan itu disampaikan Menkeu ketika memaparkan pegelolaan DBH di Kementerian Keuangan dalam Semiloka Nasional Pelaksanaan dan Permasalahan DBH Migas Dalam Rangka Pertimbangan RAPBN 2011 di Pekanbaru, kemarin. “Sisa kurang bayar dari sumber daya alam (SDA) Migas tahun 2008 yang belum disalurkan adalah Rp 4,19 triliun, namun dana itu akan segera kita selesaikan pembayarannya,” ujar Sri Mulyani di hadapan perwakilan daerah penghasil migas di tanah air. Untuk penyaluran DBH Migas triwulan kelima tahun 2009
senilai Rp 7,27 telah dibayarkan pada 24 Februari 2010 dan penyaluran DBH Migas triwulan pertama tahun 2010 sebesar Rp 4,77 triliun dibayarkan pada pertengahan Maret tahun ini. Menkeu juga menjelaskan, penyaluran DBH kepada daerah penghasil migas dilakukan dalam lima tahap dan berdasarkan lifting sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 21/PMK.07/2009. Penyaluran DBH Migas triwulan pertama dengan periode lifting bulan Desember, Januari dan Februari dibayarkan pada bulan Maret, kemudian triwulan kedua yakni Maret, April dan Mei dibayarkan bulan Juni. Kemudian triwulan ketiga dibayarkan pada September dan triwulan keempat pada bulan Desember. Dengan demikian, diharapkan daerah penghasil migas telah dapat merencanakan APBD dengan pasti. (ant)
KURS RUPIAH 9.000
9.170 9.500
9.230
9.270
10.000 5/3
8/3
9/3
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Nariana Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.
Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.