Bisnis Jakarta - Kamis, 10 Juni 2010

Page 1

No. 109 tahun IV

8 Halaman

Kamis, 10 Juni 2010

Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771

BI Belum Terima Rencana

Akuisisi Bank Panin JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan belum menerima rencana akuisisi PT Bank Panin oleh Australia and New Zealand Banking Group. “Belum ada surat resminya,” kata Deputi Direktur Pengawasan Bank II BI Joni Swastanto, usai peresmian mekanisme settlement United State Dollar/Indonesian Rupiah PaymentVersus-Payment (USD/IDR PVP) pada sistem BI-RTGS BI di Jakarta, kemarin. Menurut Joni, proses akuisisi tersebut diperkirakan masih dalam proses internal dan Bank Indonesia (BI) belum mengetahui rencana akuisisi tersebut. Dalam pemberitaan sebelumnya, Australia and New Zealend Banking Group (ANZ) sudah menyiapkan dana 44 juta dolar AS untuk membeli sebesar 14 persen saham ANZ Panin milik Bank Panin. Dengan pembelian saham tersebut, maka kepemilikan saham ANZ di PT ANZ Panin Bank (ANZ Panin) akan meningkat dari 85 persen menjadi 99 persen. Chief Executive Oficer (CEO) ANZ Asia Pacific, Eropa, dan Amerika Alex Thursby, pada waktu itu, mengatakan bahwa rencana penambahan kepemilikan saham ini masih dibicarakan secara internal dan keputusan final masih menunggu persetujuan dari BI. (ant)

Permata Ambil Alih GE Finance JAKARTA - PT Bank Permata membeli 100 persen saham di PT General Electric Finance Indonesia (GE Finance Indonesia) dari General Electric Capital International Holdings Corporation. Direktur Utama Bank Permata David Fletcher dalam siaran persnya, Rabu, mengatakan, perseroan sebagai pembeli dan General Electric Capital International Holdings Corporation sebagai penjual telah menandatangani Share Sale Agreement, dada Selasa lalu. Menurut David, pembelian GE Finance Indonesia itu akan berlaku setelah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia. Pengambilalihan GE Finance Indonesia, perusahaan jasa keuangan terkemuka yang dikenal dengan produk berkualitas dan aspek operasionalnya yang kuat, bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan bisnis Bank Permata. Menurut David, pembelian GE Finance Indonesia ini seiring dengan komitmen perseroan untuk menjadi penyedia jasa keuangan terkemuka di Indonesia, dengan fokus pada segmen Konsumer dan Komersial. “Pengambilalihan ini komitmen dari kedua pemegang saham utama kami, Astra International dan Standard Chartered Bank, dan juga merupakan contoh atas komitmen kami dalam memaksimalkan penggunaan likuiditas,” katanya. (ant)

KURS RUPIAH 9.000 9.500

10.000

9.240

9.250

9.295 7/6

8/6

9/6

Bisnis Jakarta/ant

DAFTAR NEGATIF INVESTASI – Menko Perekonomian Hatta Rajasa (tengah) didampingi (ki-ka) Kepala BKPM Gita Wirjawan serta Sekretaris Menko Perekonomian Eddy Abdurahman saat memaparkan Daftar Negatif Investasi (DNI), di Jakarta, kemarin.

DNI Baru Tarik Investor JAKARTA - Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2010 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal (Daftar Negatif Investasi/DNI). Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Rabu, menyebutkan, Peraturan Presiden (Perpres) itu menggantikan Perpres Nomor 77 tahun 2007 dan Perubahannya Nomor 111 tahun 2007. “Penerbitan DNI baru ini dilandasi semangat untuk memberikan kemudahan, kepastian, dan daya tarik investasi kepada penanam modal,” kata Hatta dalam jumpa pers bersama Ke-

pala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan dan Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar. Penerbitan DNI baru juga dilandasi semangat meningkatkan iklim investasi dan mendorong pencapaian target investasi, sekaligus untuk melaksanakan komitmen Indonesia terkait ASEAN Economic Community. Pemerintah telah menetapkan investasi sebagai motor pendorong pertumbuhan ekonomi rata-rata 7,0 persen per tahun selama lima tahun (20102014) dan investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 2.000 triliun per tahun. Peningkatan investasi ini akan menciptakan lapangan

Settlement USD/IDR Diresmikan JAKARTA - Pejabat sementara Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution meresmikan secara langsung penyelenggaraan mekanisme settlement United State Dollar/Indonesian Rupiah Payment-Versus-Payment (USD/ IDR PVP) pada sistem BIRTGS (Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement), kemarin. “Mekanisme settlement USD/IDR PVP dapat memberikan manfaat utama bagi perbankan berupa mitigasi risiko kegagalan settlemen pada salah satu mata uang atau foreign exchange settlement risk,” kata Darmin, saat peresmian di Kantor BI Jakarta. Menurut dia, mekanisme ini dapat mendukung peningkatan manajemen risiko, permodalan, dan likuiditas yang semakin baik, serta operasional kegiatan back office yang semakin efisien di bank umum devisa yang menggunakannya Implementasi mekanisme USD/IDR PVP diperkirakan akan menghasilkan pula spilling over effect positif pada pasar valuta asing terbesar di Indonesia, berupa tersedianya pilihan counterparty di pasar USD/IDR domestik yang semakin banyak, termasuk dari

segmen bank umum devisa skala menengah dan bahkan kecil yang dapat menyediakan tambahan supply yang semakin mencukupi untuk memenuhi dinamika demand di pasar USD/IDR. “Penyelenggaraan mekanisme settlement PVP untuk penyelesaian transaksi jualbeli USD/IDR juga sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.10/37/2008 yang mengatur penyelesaian setiap transaksi valuta asing terhadap rupiah harus dilakukan dengan pemindahan dana secara penuh atau dilakukan secara trade-by-trade,” kata Darmin menambahkan. Pada saat ini terdapat 28 bank umum devisa yang terdaftar pada Sistem BI-RTGS sebagai pengguna mekanisme settelment USD/IDR PVP. Sebagian di antaranya, atau 18 bank, telah aktif menggunakan mekanisme tersebut. Sementara bank-bank umum devisa lainnya masih dalam proses pendaftaran untuk dapat menggunakan fasilitas tersebut. Dari 18 bank tersebut, hingga Mei 2010 frekuensi transaksi valas melalui USD/IDR sebanyak 220 kali dengan nilai Rp 2,216 triliun atau 285,96 juta dolar AS. (ant)

kerja baru yang dapat menurunkan tingkat pengangguran menjadi 5,0-6,0 persen dan mengurangi tingkat kemiskinan menjadi 8,0-10,0 persen. Sementara itu Kepala BKPM Gita Wirjawan mengatakan, berbeda dengan aturan DNI sebelumnya yang kaji ulang baru dapat dilakukan setelah tiga tahun, maka dalam aturan baru, aturan itu ditiadakan. “Berdasar aturan baru, bidang usaha bisa ditinjau ulang setiap saat karena semangatnya mengikuti perubahan dan globalisasi,” katanya. Ia menyebutkan, akan ada benefit coast analysis atau analisis untung rugi dalam pengkajian terhadap perubah-

an bidang usaha apakah akan dibuka atau tidak. “Kalau kemudian pihak dalam negeri memiliki kemampuan menangani, ya akan disikapi. Tim Nasional Peningkatan Ekspor dan Peningkatan Investasi akan melakukan analisis,” katanya. Di tambahkan, Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2010 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal (Daftar Negatif Investasi/DNI) diharapkan akan lebih mendorong momentum pertumbuhan investasi pada 2010. “Saya menargetkan ada pertumbuhan 15 persen, tapi pada kuartal I 2010 pertumbuhan in-

vestasi sudah 25 persen. Saya mendeteksi momentumnya berkelanjutan,” ujarnya. Menurut dia, dengan adanya revisi Perpres yang baru saja ditandatangani oleh Presiden itu, ada perubahan dan penyederhanaan serta memperjelas beberapa tafsiran dari Perpres terdahulu. “Dulu seringkali hierarkinya tidak jelas (dalam peraturan presiden Nomor 77 Tahun 2007 dan perubahannya nomor 111 Tahun 2007) dan sering dimultitafsirkan. Ini saya rasa lebih jelas,” katanya. Gita mengatakan Perpres yang baru ini juga akan memberikan kemudahan, kepastian dan daya tarik bagi investor. (ant)

Kredit Tumbuh 18 Persen JAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Muliaman D Hadad mengatakan bahwa pertumbuhan kredit perbankan di awal bulan Juni 2010 sudah mencapai 18 persen dan untuk tahun berjalan (year to date/ytd) sebesar 6 persen. “Kredit naik terus, sampai minggu kemarin sudah 18 persen YoY, Ytd sekitar 6 persen,” kata Muliaman, seusai mekanisme settlement United State Dollar/Indonesian Rupiah Payment-Versus-Payment (USD/ IDR PVP) pada sistem BI-RTGS

BI di Jakarta, kemarin. Menurut dia, terus melajunya kredit, BI optimistis proyeksi pertumbuhan nasional sebesar 17-20 persen dapat tercapai. Muliaman menyebut penyaluran kredit saat ini rata-rata Rp 510 triliun, jika itu terus konstan diperkirakan pertumbuhan kredit bisa mencapai 22-24 persen. Dia mengungkapkan bahwa pertumbuhan kredit ini didorong oleh mulai bergeraknya aktivitas perekonomian dalam negeri. “Overall (keseluruhan) saya lihat cukup banyak ru-

angan untuk terus tumbuh, mudah-mudahan momentum ini ini terus terjaga,” katanya seperti dikutip Antara. Namun, katanya, pihaknya juga terus mencermati ketidakpastian ekonomi di Eropa yang dapat mempengaruhi persepsi perbankan secara keseluruhan. Walaupun pertumbuhan saat ini sudah 18 persen, kata Muliaman, pihaknya hingga saat ini belum akan melakukan perubahan target yang ditetapkan sebelumnya sebesar 1720 persen. (ahm)

Bisnis Jakarta/sep

DONOR - Direktur Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bambang Soepeno ikut berpartisipasi dalam acara Donor darah yang diselenggarakan oleh BRI bekerjasama dengan PMI, di Jakarta, kemarin.

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Wirata, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.

Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Bisnis Jakarta - Kamis, 10 Juni 2010 by e-Paper KMB - Issuu