Bisnis Jakarta - Selasa, 11 Mei 2010

Page 1

No. 89 tahun IV

8 Halaman

Selasa, 11 Mei 2010

Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771

Bisnis Jakarta/dok

OPTIMISME MEROSOT - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks tendensi bisnis pada triwulan I-2010 mengalami penurunan optimisme dibanding triwulan IV 2009. Pekerja menyelesaikan pekerjaan di sebuah gedung di Kemayoran, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Hadapi Krisis Eropa

Fundamental Ekonomi Kuat JAKARTA - Pengamat ekonomi A. Prasetyantoko mengatakan fundamental ekonomi Indonesia masih kuat dalam menghadapi krisis di Eropa, khususnya di Yunani. “Secara fundamental kita cukup kuat, namun harus diwaspadai apabila (ada) aksi spekulasi dan (arus) capital inflow, outflow yang terlalu kuat,” ujarnya dalam diskusi mengenai penataan sistem keuangan di Jakarta, kemarin. Ia mengatakan aksi spekulasi dan arus capital inflow (modal masuk) serta arus outflow (modal keluar) yang terlalu kuat dapat mempengaruhi dampak makro. “Spekulasi kuat dan capital inflow dan outflow terlalu kuat akan berdampak makro, kepada reserve (cadangan fiskal) dan nilai tukar, fiskal, perilaku ini perlu diwaspadai (karena) kalau ditanya baik, (fundamental ekonomi) baik sekarang ini,” ujarnya. Dosen Universitas Atma Jaya ini juga mengingatkan kondisi di Yunani dapat berpotensi memicu krisis ekonomi di wilayah lain di Eropa, sehingga ditakutkan krisis regional ini dapat menyebabkan krisis global jilid II seperti 2008. “Di financial market (pasar modal), banyak informasi nggak terbuka, dan ternyata (bisa) banyak kasus, ini baru Yunani, siapa tahu Itali banyak masalah, Irlandia punya masalah yang lebih besar, itu akan menjadi krisis regional dan menjadi krisis global,” ujarnya. (ant)

Sri Mulyani Minta Maaf JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta maaf di hadapan anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atas terjadinya kasus Gayus Tambunan. “Untuk itu atas nama Kemenkeu, mohon maaf kalau ada insiden oknum kita (dalam upaya reformasi ini),” ujarnya saat rapat dengan Komisi XI DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta, kemarin. Ia mengatakan hal tersebut karena kasus Gayus telah membuat citra Kementerian Keuangan dan agenda reformasi birokrasi menjadi ternoda walau berdasarkan hasil evaluasi masih ada yang bisa dirasakan dari keberhasilan program tersebut. “Saya berbangga di antara kami ada yang lulus, tapi ada juga yang belum karena tergoda, yang belum ini menjadi musuh kita bersama,” ujarnya. Pada kesempatan yang sama, Sri Mulyani mundur dari jabatan Menteri Keuangan dan menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia sejak 1 Juni mendatang. (ant)

KURS RUPIAH 8.500 9.000

9.150 9.500

9.065

9.215 6/5

7/5

10/5

Optimisme Bisnis Melorot JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks tendensi bisnis pada triwulan I 2010 mengalami penurunan optimisme dibanding triwulan IV 2009. “Indeks tendensi bisnis (ITB) pada Triwulan I-2010 sebesar 103,41, yang mengindikasikan adanya peningkatan kondisi bisnis pada triwulan tersebut, namun tingkat optimisme pelaku bisnis lebih rendah dibandingkan Triwulan IV-2009 yang nilai ITBnya sebesar 108,45,” kata Kepala BPS Rusman Heriawan dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin. Menurut dia, sebagian besar sektor ekonomi mengalami peningkatan kondisi bisnis. Sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan mengalami peningkatan bisnis tertinggi dengan nilai ITB sebesar 112,07. Sedangkan sektor ekonomi yang mengalami penurunan kondisi bisnis adalah sektor konstruksi dan sektor transportasi dan telekomunikasi. Rusman menjelaskan, peningkatan kondisi bisnis disebabkan oleh adanya pe-

ningkatan pendapatan usaha, kapasitas produksi dan ratarata jam kerja. Sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan mengalami peningkatan pendapatan usaha paling tinggi, sedangkan sektor konstruksi dan sektor transportasi dan telekomunikasi mengalami penurunan pendapatan usaha. Sementara itu, BPS mencatat nilai ITB Triwulan II-2010 sebesar 107,62. “berarti kondisi bisnis pada triwulan tersebut diperkirakan akan meningkat dibandingkan Triwulan I-2010,” katanya. Ia menambhakan semua sektor ekonomi pada triwulan II-2010 diperkirakan mengalami peningkatan nilai indeks kecuali sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan dan sektor jasa-jasa. Sektor Pertambangan dan Penggalian diperkirakan mengalami peningkatan bisnis tertinggi. BPS juga mencatat indeks tendensi konsumen (ITK) triwulan I-2010 di Jabodetabek sebesar 102,58. Hal ini berarti

kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan I-2010 meningkat, namun tingkat kepercayaan konsumen menurun dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (ITK sebesar 104,76). Menurut Rusman, kondisi ekonomi konsumen membaik karena didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga dan rendahnya pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan sehari-hari. Sementara konsumsi rumah tangga yang mengalami peningkatan terjadi pada komoditi bukan makanan seperti biaya pendidikan dan perumahan (listrik, telepon, dan air), namun konsumsi makanan sedikit mengalami penurunan. BPS memperkirakan nilai ITK di Jabodetabek pada Triwulan II-2010 meningkat menjadi 106,49. “artinya diperkirakan akan terjadi kenaikan kondisi ekonomi konsumen pada Triwulan II-2010 dan juga tingkat kepercayaan konsumen diperkirakan meningkat dibandingkan triwulan I-2010,” katanya. (ant)

Halim, DG Baru BI JAKARTA - Komisi XI DPR RI secara voting telah memilih Halim Alamsyah menjadi deputi gubernur Bank Indonesia (BI) menggantikan Siti Fadjriah. “Berdasarkan voting tertutup anggota DPR telah memilih Saudara Halim Alamsyah sebagai deputi gubernur BI,” kata Ketua Sidang Komisi XI Emir Muis, di Jakarta, kemarin. Sidang tertutup yang dimulai pukul 10.00 WIB dan diikuti sebanyak 53 anggota Komisi XI DPR RI hadir untuk memilih deputi gubernur BI yang diusulkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Voting dilakukan setelah DPR RI tidak mencapai kesepakatan, sehingga dilanjutkan proses pemilihan dengan cara voting tertutup. Voting yang dimulai pukul 12.45 WIB dengan hasil Halim Alamsyah dinyatakan menang setelah mengumpulkan seba-

Halim Alamsyah

nyak 29 suara, Krisna Wijaya 24 suara dan Perry Warjiyo tidak mendapatkan suara. Fit and proper test ketiga calon deputi gubernur BI ini telah dilakukan pada Rabu pekan lalu. Ketiga calon di uji oleh anggota Komisi XI DPR RI secara bergiliran, mulai dari Perry Warjiyo, dilanjutkan Halim Alamsyah dan Krishna

Wijaya terakhir. Para calon ditanya tentang pengawasan perbankan, masalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK), moneter hingga masalah keuangan negara. Sementara itu, BI menyambut pilihan DPR melalui Komisi XI atas Halim Alamsyah sebagai deputi gubernur (DG) BI menggantikan Siti Fadjriah yang habis masa jabatannya. “Kami menyambut baik pilihan DPR terhadap saudara Halim Alamsyah sebagai deputi gubernur BI,” kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) BI, Difi A Johansyah kepada Antara di Jakarta, kemarin. Menurut Difi, terpilihnya Halim bisa meneguhkan semangat perubahan dan reformasi BI ke depan serta bisa meningkatkan peran dalam perekonomian. (ahm)

Pengangguran Capai 7,41 Persen JAKARTA - Badan Pusat Statistik mengumumkan tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2010 mencapai 7,41 persen atau 8,59 juta orang. “Ini pada Februari 2010. Turun dibanding pengangguran terbuka Agustus 2009 yang mencapai 7,87 persen dan Februari 2010 yang mencapai 8,14 persen,” kata kepala BPS Rusman Heriawan di Jakarta, kemarin. Menurut dia, jumlah angkatan kerja pada Februari 2010 mencapai 116 juta, bertambah 2,17 juta orang dibanding Agustus 2009, atau bertambah 2,26 juta dibanding Februari 2009. Sementara jumlah penduduk yang bekerja 107,41 juta jiwa bertambah 2,54 juta dibanding Agustus 2009, atau bertambah 2,9 juta jiwa dibanding Februari 2009. “Turunnya pengangguran merefleksikan Pertumbuhan ekonomi yang bagus, karena ada

lapangan kerja baru,” katanya. Sementara itu, menurut Rusman, tenaga kerja sektor pertanian dalam setahun terakhir turun 200 ribu orang, begitupula sektor transportasi mengalami penurunan 130 ribu orang. Menurut dia, penurunan sektor pertanian bukanlah pilihan utama angkatan kerja di Indonesia. “Tenaga kerja sektor pertanian merupakan tenga kerja yang labil. Mereka memilih pekerjaan yang lain bila memang ada pekerjaan di luar pertanian,” katanya. Sedangkan penurunan di sektor tranportasi menurut dia, akibat semakin barkurangnya tukang ojek karena semakin banyaknya masyarakat yang mampu membeli motor secara pribadi. Sementara, menurut status pekerjannya, para perkeja formal hanya sebesar 30,72 juta jiwa. (ant)

Disepakati, Dana Infrastruktur Asean JAKARTA - Pertemuan Menteri-menteri Keuangan ASEAN Khusus (AFMM Special Meeting) menyetujui pendirian ASEAN Infrastructure Fund (AIF) dengan modal awal 800 juta dolar AS. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana di Jakarta, kemarin, menyebutkan, pembentukan AIF merupakan salah satu isu yang penting yang dibahas dalam pertemuan itu. “Isu lainnya adalah masalah mandat dan anggaran Macroeconomic and Financial Surveilance Office (MFSO) dan cost sharing untuk ASEAN+3 Macro Economic Research Office (AMRO),” kata Armida. AFMM Special Meeting

digelar sebelum pertemuan Sidang Tahunan ADB ke-43 di Tashkent Uzbekistan pada 1-2 Mei 2010. Indonesia diwakili oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana. “Para menteri menyetujui pendirian AIF dengan modal awal 800 juta dolar AS menggunakan opsi 4 kali tranches,” kata Armida. Menurut dia, tiga negara plus yaitu China, Korea, dan Jepang, diusulkan untuk dilibatkan dalam pembentukan AIF. Malaysia diberikan tugas melakukan konsultasi dengan negara-negara plus itu. Semua anggota diharapkan memberikan komitmen awal meskipun besarnya akan berbeda-beda tergantung kemampuan masing-masing negara. (ant)

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Wirata, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.

Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.