Bisnis Jakarta - Selasa, 12 Oktober 2010

Page 1

No. 190 tahun IV

8 Halaman

Selasa, 12 Oktober 2010

Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771

Harga Minyak Naik di Asia JAKARTA - Harga minyak naik di perdagangan Asia Senin di tengah tumbuhnya ekspektasi bahwa bank sentral AS, Federal Reserve, akan mengumumkan berbagai langkah baru untuk mendorong ekonomi terbesar dunia itu, kata para analis. Kontrak utama New York, untuk minyak mentah jenis “light sweet” pengiriman November naik 42 sen menjadi 83,08 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah “Brent North Sea” juga pengapalan November naik 21 sen ke posisi 84,24 dolar AS per barel. Ekonomi AS tak terduga melepaskan 95.000 pekerjaan non-pertanian pada Septem-

ber dan pengangguran tetap terjebak pada angka 9,6 persen. Data pemerintah menunjukkan, menyoroti pemulihan ekonomi yang lesu. Selain itu pembacaan data penggajian non pertanian juga ditandai kemerosotan tajam dari revisi kehilangan 57.000 pekerjaan pada Agustus. “Laporan penggajian September itu menambah bukti bahwa pemulihan (AS) adalah kehilangan sedikit momentum ke depan,” kata analis Capital Economics, Paul Ashworth. Dolar yang lebih lemah cenderung meningkatkan permintaan untuk minyak mentah yang dihargakan dalam dolar, yang pada gilirannya mengangkat harga. (ant)

Bisnis Jakarta/ant

ADAPTASI PEMBATASAN BBM – Salah satu SPBU di Jakarta, telah mengadaptasi pembatasan BBM bersubsidi yang pelaksanaannya dipastikan awal Januari 2011 mendatang.

Tahan Laju Rupiah

BI Borong Dolar JAKARTA - Pengamat pasar uang Edwin Sinaga memperkirakan rupiah berpeluang mencapai level Rp 8.900 per dolar jika Bank Indonesia (BI) tidak segera masuk pasar menahan lajunya kenaikan tersebut. BI melakukan intervensi pasar dengan melepas rupiah dan membeli dolar, sehingga pergerakan rupiah yang menguat

agak tertahan, katanya di Jakarta, kemarin. Rupiah pada Senin sore naik 13 poin menjadi Rp 8.913 per dolar. Edwin Sinaga menilai BI berusaha menahan gejolak rupiah yang menguat menuju level Rp 8.900 per dolar. Akibat aksi beli terhadap dolar mengakibatkan cadangan devisa BI naik menjadi 86,6 mi-

liar dolar AS. Rupiah, akan dapat mencapai level Rp 8.900 per dolar, karena pelaku pasar khususnya asing sangat berminat kembali bermain di pasar domestik, mereka lebih yakin pasar tersebut masih memberikan keuntungan yang tinggi. “Kami optimis pelaku asing lebih cenderung bermain di pasar domestik, karena selisih

Pembatasan BBM Bersubsidi Ditunda JAKARTA - Pemerintah mulai melaksanakan program pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi mulai awal tahun 2011 dan belum melaksanakan program itu mulai Oktober 2010 ini. “Tidak Oktober, tapi segera pada awal tahun,” kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Gedung Kantor Menko Perekonomian Jakarta, kemarin. Pemerintah ingin pelaksanaan program itu setelah persiapan matang, terukur hasilnya, dan masyarakat memiliki waktu yang cukup untuk menyesuaikan diri. “Saya

tidak mengurusi yang terlalu teknis, Januari kalau bisa semua sudah bisa berjalan. Ini akan cukup adil,” katanya. Mengenai dampak tak adanya pembatasan konsumsi BBM bersubsidi pada 2010 ini, volume konsumsi BBM bersubsidi kemungkinan akan naik namun alokasi dana tak akan ditambah. “Kuotanya mungkin akan bertambah tapi dananya tidak perlu ditambah,” katanya. Hatta pernah menjelaskan asumsi harga minyak dalam APBNP 2010 masih di atas realisasi harga sehingga alokasi

dana yang ada di APBNP 2010 masih mencukupi. Sementara itu mengenai dampak pembatalan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) pada 2011 kepada defisit APBN, Hatta mengatakan, kalau sudah menjadi keputusan final maka pemerintah akan melaksanakan. “Dengan demikian Menkeu akan mencari tambahan pembiayaan. Karena kalau sekarang PDB kita itu 711 miliar dolar AS dan defisit sebelumnya 1,7 persen, maka derisit naik menjadi 1,8 persen maka ada tambahan Rp 6 triliun sampai Rp 7 triliun di situ,” katanya. (ant)

Mendesak, Patokan

Kinerja Manajemen BUMN JAKARTA - Entitas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai belum mampu mengoptimalkan pendapatan negara. Pasalnya, selama ini di level top manajemennya tak diberikan kontrak kerja dan target pencapaian. Untuk itu, Tim Penilai Akhir (TPA) harus membuat patokan kinerja manajemen BUMN. Ekonom Aviliani, sudah waktunya seluruh top manajemen di level BUMN diberikan kontrak kerja berupa target pencapaian. Dengan begitu, pola kinerja dan laju operasional perusahaannya mampu membantu mengoptimalkan pendapatan negara. Kementerian BUMN tak perlu ragu melakukan sanksi optimal berupa pemecatan apabila kinerja di tataran top manajemen tak mencapai target yang ditentukan. Menurutnya, ada sebagian persepsi ketidakjelasan kepemilikan BUMN di Tanah Air gilirannya mempengaruhi kinerja BUMN itu sendiri. Untuk mampu mengukur kinerja manajemen BUMN, pemerintah sudah sepantasnya memiliki standarisasi patokan yang seragam. Dua diantaranya, kinerjanya harus memenuhi transparansi dan akuntabiltas atau good corporate governance. Namun, sebagai imbalan atas kinerjanya, pemerintah juga memberikan gaji yang pantas. Hal itu dimaksudkan agar para pejabat di perusahaan plat merah itu mampu berkonsentrasi dalam tugasnya.

Kesempatan terpisah, dalam rilis yang diterima Bisnis Jakarta, Senin kemarin, Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria menyatakan, langkah evaluasi kinerja atas pejabat BUMN sudah mendesak dilakukan. Hal sama selama ini sudah di lingkungan para menteri kabinet. “Untuk memperbesar kontribusinya terhadap negara, BUMN yang jumlahnya ratusan harus ditetapkan target penyetoran labanya. Sudah saatnya pemerintah menurunkan jumlah BUMN yang merugi,” tukasnya. Dikatakan, sudah saatnya Kementerian BUMN membuat TPA bagi manajemen BUMN yang bertugas. TPA harus mengevalusi program tan target pencapaiannya. Penilaian kinerja manajemen BUMN dapat dititik beratkan pada pencapaian dan peningkatan laba BUMN serta peningkatan kualitas pelayanan. Nantinya, evaluasi kinerja yang dilakukan TPA itu selanjutnya dilaporkan kepada Presiden. Dia juga sependapat, adanya kontrak kerja yang diemban para top manajemen BUMN. ” Adanya kontrak kerja dan penilaian secara rutin, dipastikan para direksi BUMN akan lebih berkosentasi meningkatkan kinerjanya,” terangnya. Pemerintah, sudah waktunya mengumumkan kepada publik atas kinerja para direksi BUMN, apabila kinerjanya dinilai buruk. Contohnya tidak mampu memenuhi target laba. (grd)

bunga yang tinggi itu sangat menggiurkan,” katanya. Menurut dia, kenaikan rupiah sebenarnya tidak terlalu merugikan eksportir, karena eksportir manufaktur akan lebih banyak mengimpor barang dari luar negeri yang harganya lebih murah, akibat kenaikan rupiah. Kenaikan rupiah memang agak berpengaruh ter-

hadap daya asing produknya di pasar ekspor. Indonesia dalam beberapa tahun ke depan masih diminati pelaku asing yang mencari keuntungan lebih tinggi. “Kami optimis Indonesia masih diminati pelaku asing untuk melakukan investasi, karena pasar domestik masih tetap menarik,” ucapnya. (ant)

Penggunaan Energi Terbarukan Perlu Subsidi JAKARTA - Negara perlu memberikan subsidi bagi penggunaan berbagai macam sumber daya yang berasal dari energi yang terbarukan antara lain agar semakin banyak kalangan masyarakat yang bisa menggunakan sumber energi tersebut. “Maksimalkan penyediaan dan pemanfaatan energi terbarukan, bila perlu disubsidi,” kata Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Luluk Sumiarso di Jakarta, kemarin. Saat ini kebutuhan energi yang digunakan di Indonesia masih belum efisien karena kebutuhan tersebut lebih banyak dipenuhi dengan energi fosil seperti minyak bumi, gas bumi, dan batubara. Ia memaparkan, kebutuhan energi fosil tersebut malah disubsidi sedangkan energi terbarukan kerap dianggap masih hanya sebagai alternatif. “Sumber energi terbarukan yang tidak termanfaatkan adalah menyia-nyiakan karunia Tuhan,” katanya. Untuk it, ke depannya energi fosil hanya dipakai sebagai penyeimbang, sedangkan sumber energi fosil yang tidak termanfaatkan adalah sebagai komoditas untuk diekspor atau sebagai warisan untuk anak

cucu. Luluk juga menuturkan, pihaknya telah mengemukakan visi energi baru terbarukan 25/ 25, yakni agar penggunaan energi baru terbarukan di Indonesia pada 2025 bisa mencapai 25 persen dari penggunaan seluruh energi di Tanah Air. Pada 2010 ini, diperkirakan penggunaan energi baru terbarukan hanya mencapai 4,4 persen, masih jauh di bawah minyak bumi (43,9 persen), batubara (30,7 persen), dan gas bumi (21 persen). Saat ini, Kementerian ESDM sedang memperbaharui Rencana Induk Konservasi Energi Nasional (RIKEN) dan sedang menyusun Rencana Induk Diversifikasi Energi Nasional (RIDEN). RIDEN terbagi menjadi dua, yakni rencana rasionalisasi energi tak terbarukan (minyak bumi, gas bumi, dan batubara), serta rencana pengembangan dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan. Sebelumnya, Dirjen Migas Kementerian ESDM, Evita Herawati Legowo, dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, 22 September, mengusulkan agar terdapat tambahan alokasi subsidi bagi Bahan Bakar Nabati (BBN) pada Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2011. (ant)

KURS RUPIAH 8.500 9.000

8.921 8.928

9.500 7/10

8/10

8.913 11/10

Pemimpin Umum : Satria Naradha, Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Suja Adnyana, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Hardianto, Ade Irawan, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D. Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602, Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.

Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Bisnis Jakarta - Selasa, 12 Oktober 2010 by e-Paper KMB - Issuu