No. 228 tahun III
8 Halaman
Rabu, 16 Desember 2009
Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com
Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771
FTA Sesuai Jadwal JAKARTA - Free Trade Agreement atau FTA akan tetap dilaksanakan sesuai jadwal yaitu pada 1 Januari 2010. “Kita harus jalan,” tegas Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawady. Meskipun begitu, kata dia, ada 303 produk dari sebanyak total 2.500 produk yang terdaftar. Dari 303 produk tersebut tergolong ke dalam 12 industri. “Ada 303 produk yang masih minta pengentasan,” ujarnya di Departemen Keuangan, kemarin. Ke 12 industri tersebut antara lain yakni industri makanan dan minuman, kimia hulu terdiri atas petrokimia dan kimia anorganik dasar, industri kimia hilir, industri hasil hutan dan perkebunan, industri besi dan baja, industri tekstil, industri aneka alas kaki, industri aneka mainan, industri aneka alat dan perlengkapan olahraga, industri aneka barang jadi kulit, industri elektronika, dan industri maritim. Namun, pihaknya akan melakukan modifikasi dengan meminta sektor-sektor tersebut untuk mencari kompensasi. “Sekarang mereka sedang mencarikan kompensasinya untuk komoditi lain.” Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar juga menyatakan pelaksanaan FTA akan direalisasikan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya. “Kita lakukan sesuai jadwal,” tukasnya. Dia mengemukakan, Departemen Keuangan akan mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terkait kebijakan pembebasan bea masuk atau ditanggung pemerintah (BM DTP) bertepatan dengan berlakunya FTA tersebut. “Dari APBN sudah ada BM DTP, penurunan tarif pajak, reformasi pelabuhan, itu komitmen kita,” katanya. Pihaknya, lanjut Mahendra, melakukan diskusi dengan para pelaku industri dan menampung masukan-masukan dari pelaku industri mengenai dampak dari pemberlakuan FTA tersebut. “Kami di Depdag berkoordinasi dengan Depperin dan Depkeu, melihat rincian masukan itu. Dan kami akan menyampaikan rekomendasi dari masukan itu,” paparnya. (fel)
KURS RUPIAH 9.445 9.000
9.450
9.500
9.460 10.000 11/12
14/12
15/12
Bisnis Jakarta/ant
KETAHANAN PANGAN - Wapres Boediono (kanan) menyerahkan penghargaan Bank Penyalur Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) kepada Direktur Usaha Kecil, Menegah dan Syariah BNI Achmad Baiquni (kiri) di Jakarta, kemarin. Penghargaan diberikan karena peran serta bank tersebut membantu dalam peningkatan ketahanan pangan.
Kebutuhan Pembiayaan 2010
Utang Baru RI Rp 233 Triliun JAKARTA - Direktur Jenderal Pengelolaan Utang, Rahmat Waluyanto, mengatakan, pada 2010 pemerintah berencana berutang Rp 233,666 triliun untuk menutup pembiayaan yang dibutuhkan guna membayar utang luar negeri dan surat berharga yang jatuh tempo, pembelian kembali (buyback) surat berharga negara, penerusan pinjaman (two step loan) dan defisit APBN 2010 yang totalnya mencapai Rp 236,129 triliun.
“Nah, dengan kebutuhan pembiayaan sebesar Rp 236,129 triliun dan rencana tambahan utang sebesar Rp 233,666 triliun, pemerintah berencana menutup sisa kebutuhan pembiayaan dari sumber non-utang seperti saldo kas sebesar Rp 2,426 triliun,” katanya. Menurut dia, pembiayaan akan diusahakan semaksimal mungkin untuk meminimalkan biaya dan risiko sehingga pembiayaan anggaran tetap ber-
kelanjutan. Ia menambahkan, pihaknya akan mengoptimalkan sumber pembiayaan dalam negeri untuk merealisasikan seluruh rencana utang baru tersebut. Menurut Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan, utang baru sebesar Rp 233,666 triliun tersebut direncanakan berasal dari penerbitan surat utang bruto sebesar Rp 175,061 triliun. Penerbitan surat utang tersebut akan diterbitkan dalam
Kasus Century Berlarut
Investor Siap Hengkang JAKARTA - Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Mirza Adityaswara mengatakan investor asing akan melakukan review atas investasinya di Indonesia jika kasus Bank Century terus berlarut dan berlanjut penggantian Menteri Keuangan Sri Mulyani. “Jika sampai terjadi pergantian nanti, asing akan tanya siapa-siapa Dirutnya, siapa menterinya dan melihat kondisi ke-
stabilan ekonomi. Tapi kalau nanti terjadi pergantian-pergantian karena kasus Bank Century mereka akan me-review lagi,” kata Mirza, dalam acara outlook ekonomi 2010, di Jakarta, kemarin. Menurut Mirza, investor asing yang saat ini menanamkan investasinya di Indonesia karena melihat kebijakan yang diterapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, jika dia
diberhentikan maka mereka akan melakukan review terhadap dana yang ditanamkan. Ekonom ini mengatakan bahwa investor yang akan berinvestasi atau menempatkan dananya di Indonesia cenderung melihat arah perekonomian Indonesia ke depan, untuk itu berharap kasus Bank Century ini tidak terus berlarutlarut sehingga dapat mempengaruhi perekonomian. (ant)
denominasi rupiah sebesar 70 persen dan 30 persen lainnya dalam bentuk valuta asing. Kemudian dari pinjaman program yang telah memperoleh komitmen lembaga keuangan multilateral sebesar Rp 24,4 triliun. Pinjaman program tersebut diantaranya berasal dari Bank Dunia sebesar 14,4 triliun, Asian Development Bank (ADB) sebesar Rp 2 triliun, Japan International Corporation Agency (JICA) sebesar Rp 3
triliun dan Agence Francaise de Development (AFD) sebesar Rp 2 triliun. Pinjaman proyek direncanakan sebesar Rp 33,162 triliun, sedangkan Rp1 triliun akan diusahakan dari pinjaman dalam negeri. Menurutnya, pinjaman dalam negeri tersebut bisa berasal dari perbankan dalam negeri. Sementara itu, pembiayaan yang dibutuhkan pada 2010 diantarannya untuk menutup defisit Rp 98 triliun. (ant)
Peminat BTN Membludak JAKARTA - Pemesanan beli saham PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk yang disampaikan pada masa penawaran awal dan pemesanan yang diterima pada 9-11 Desember 2009 menghasilkan kelebihan pemesanan (oversubscribed) sebanyak dua kali. Dirut BTN Iqbal Latanro dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, kemarin, mengatakan sampai dengan saat ini, saham BTN yang ditawarkan pada harga Rp 800 per saham
itu sudah mendapatkan respon yang sangat luar biasa dari investor, terbukti dengan oversubscribed dua kali. “Oversubscribed ini merupakan gabungan dari minat pemesanan saham untuk penjatahan pasti (fixed allotment) yang diterima oleh penjamin Pelaksana Emisi Efek pada masa penawaran awal dan pemesanan saham untuk penjatahan pooling (pooling allotment) yang diselenggarakan di gerai IPO BTN,” katanya. (ahm)
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Nariana Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.
Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.