No. 13 tahun IV
8 Halaman
Rabu, 20 Januari 2010
Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com
Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771
Bank Antusias
Turunkan Bunga Kredit JAKARTA - Ekonom Bank CIMB Niaga Winang Budoyo mengatakan, perbankan menyambut baik rencana Bank Indonesia (BI) menyiapkan kebijakan yang dapat menurunkan cost of fund untuk mendorong turunnya bunga kredit. “Bagus jika kebijakan yang bisa menurunkan cosf of fund sehingga bank bisa lebih efisien. Jika bank efisien maka bisa menurunkan bunga kredit,” kata Winang, kepada Antara di Jakarta, kemarin. Menurut dia, BI selama ini telah menerapkan berbagai kebijakan seperti penurunan suku bunga acuan (BI-rate) sebesar 300 basis poin menjadi 6,5 persen namun belum diikuti oleh turunnya bunga kredit. Winang juga menyebut berbagai yang membuat suku bunga tinggi sudah teratasi, seperti ketatnya likuiditas sudah tidak terjadi lagi dan kebijakan penurunan bunga acuan (BIrate) serta bunga dana masyarakat (deposito). Dengan berbagai kebijakan yang akan diterapkan BI untuk menurunkan suku bunga ini bukan merupakan tekanan bagi perbankan. “Ini bukan tekanan, tapi ini lebih sebuah ‘win-win solution’ bagi perbankan. Jika bunga turun maka volume kredit juga akan semakin bertambah,” katanya. Pada pemberitaan Antara sebelumnya, BI telah menyiapkan mengenai penurunan suku bunga kredit perbankan. (ant)
Cadangan Devisa 100 Miliar Dolar JAKARTA - Cadangan devisa RI diharapkan mencapai hingga 100 miliar dolar AS pada 2014 dibandingkan saat ini yang mencapai di atas 55 miliar dolar AS. “Pada 2014 kita harapkan sudah mencapai 100 miliar dolar AS dan kita akan menjadi big player di dunia ini,” kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa dalam acara di Gedung Pancagatra Lemhanas Jakarta, kemarin. Hatta mengatakan, menghadapi ancaman krisis pada 2008, Indonesia telah berhasil mengatasi berbagai masalah dengan baik. “Sekarang kita sudah menghimpun cadangan devisa yang cukup besar diatas 55 miliar dolar AS. Ini terbesar sejak krisis di mana pada waktu krisis kita hanya sekitar 50 miliar dolar AS,” katanya. Sementara itu mengenai asumsi makro ekonomi pada 2010, Hatta mengatakan, pemerintah menetapkan target sebesar 5,5 hingga 5,6 persen dibanding 2009 yang mencapai sekitar 4,3 persen. “Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi perlu investasi hingga Rp 2.000 triliun per tahun, inilah yang menjadi taruhan kita,” katanya. Kemampuan pemerintah menyediakan dana investasi terbatas sehingga harus berasal dari PMA atau PMDN. (ant)
KURS RUPIAH 9.000
9.115 9.500
9.225
9.225
18/1
19/1
10.000 15/1
Bisnis Jakarta/ade
PASAR BEBAS - Menko Perekonomian Hatta Rajasa (ketiga kiri) bersama Menkeu Sri Mulyani (3 kanan), Menteri Perdagangan Marie Pangestu (2 kiri), Menteri BUMN Mustafa Abdullah (kiri), Menperin MS Hidayat (2 kanan), Menteri Perhubungan Fredy Numberi (kanan) melakukan inspeksi mendadak di Pelabuahan Peti Kemas Tanjung Priok, kemarin.
Kasus Century
Dana Talangan Kembali JAKARTA - Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Rudjito optimistis Bank Century (saat ini berubah menjadi Bank Mutiara) dapat terjual dengan harga maksimal, dan dana talangan (bail out) sebesar Rp 6,7 triliun bisa kembali. “Insya Allah, Bank Century akan bisa kami jual dengan harga maksimal,” kata Rudjito, menjawab pertanyaan anggota Panitia Khusus (Pansus) Angket Bank Century di Jakarta, kemarin. Ungkapan Rudjito itu menanggapi pernyataan anggota Pansus dari Fraksi Partai Amanat Nasional yang meragukan bahwa dana bail out
Bank Century senilai Rp 6,7 triliun dapat dikembalikan. Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Eksekutif LPS Firdaus Djaelani. Firdaus mengatakan bahwa berdasarkan Undang-undang (UU) penanaman modal sementara (PMS) akan dikembalikan dalam tiga tahun. “Jika dalam tiga tahun belum terjual masih diberi kesempatan dua kali satu tahun. Jika belum terjual maka dilepas dengan harga terbaik,” kata Firdaus. Namun, ketua eksekutif LPS ini yakin pihaknya dapat menjual Bank Century ini dalam waktu dua tahun ke depan atau sesuai jangka waktu yang
ditetapkan oleh keputusan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Firdaus mengatakan bahwa ekuitas Bank Mutiara saat ini senilai Rp 565 miliar, tapi jika ditambah kembalinya aset bank tersebut di luar negeri, maka pihaknya akan mendapatkan harga terbaik. “Pemerintah telah membentuk Tim ‘Interdebt’ untuk mengejar aset Century luar negeri,” katanya. Firdaus mengungkapkan bahwa aset Century di luar negeri berada di 13 negara dan di Hong Kong saja telah ditemukan senilai satu miliar dolar AS. “Di Hong Kong saja ditemukan satu miliar dolar AS yang
Ekonomi Makin Solid JAKARTA - Ekonom Senior Deutsche Bank, Taimur Baig, mengatakan, perekonomian Indonesia di 2010 diperkirakan tumbuh 5,5 persen seiring dengan semakin solidnya perekonomian karena pemulihan ekonomi global. “Angka pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kuatnya pasar keuangan domestik yang membuat Indonesia relatif lebih tahan terhadap krisis finansial global menyediakan fondasi yang solid untuk pertumbuhan ekonomi 2010,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin. Menurut dia, kuatnya ekonomi Indonesia tersebut didukung oleh permintaan domestik yang diperkirakan menyumbang pertumbuhan 4,3 persen. “Dengan momentum lebih kuat di sektor konsumsi, in-
vestasi dan perdagangan sepertinya akan menjadi daya dorong untuk pertumbuhan 2010,” katanya. Ia menambahkan, hal ini tergambar dalam Survei Bisnis dan Aktivitas Ekonomi Bank Indonesia yang mengindikasikan para pengusaha Indonesia pada 2010 yakin terjadi perbaikan secara luas terhadap prospek bisnis. “Dengan sektor pertanian dan manufaktur yang terlihat menguat di tahun ini, ekonomi 2010 melangkah lebih kuat,” katanya. Sementara itu, inflasi, menurut dia akan menguat di 2010 dibandingkan 2009 seiring dengan meningkatnya harga-harga komoditas seperti minyak bumi dan komoditas lainnya karena menguatnya permintaan global yang dipicu oleh pemulihan ekonomi global.
Ia mengatakan inflasi akan berada dalam target Bank Indonesia sebesar 4-6 persen, dimana selama setahun ratarata inflasi diperkirakan sebesar 6 persen. Menurut dia, tekanan terhadap harga meningkat karena penyesuaian dari hargaharga barang yang dikendalikan pemerintah (administrative price) seiring dengan tekanan untuk mengendalikan subsidi yang sesuai dengan kemampuan pemerintah dan menguatnya harga komoditas. Namun penguatan rupiah dan pengetatan kebijakan moneter akan membuat tekanan inflasi sedikit mengendor sehingga inflasi diperkirakan akan berada sesuai dengan target Bank Indonesia. Menurut dia, pihaknya memperkirakan rupiah akan menguat menjadi Rp 9.130 per dolar AS di 2010. (ant)
berupa kas dan surat berharga. Jadi saya yakin jika dapat dikembalikan maka dapat harga terbaik,” jelas Firdaus. Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan bahwa pihak asing mulai menanyakan penanganan kasus Century. “Kawan-kawan di luar negeri mulai bertanya-tanya, Pak Hatta ‘what’s going on’,” kata Hatta dalam acara di Gedung Lemhanas. Menurut Hatta, pertanyaan tersebut harus dijawab dengan sebaik-baiknya sehingga pelaku usaha dapat nyaman dalam mengembangkan usahanya di Indonesia. Ia berharap penanganan kasus Bank Century tidak me-
lebar ke mana-mana. Menurut dia, di tengah situasi dunia yang terkena dampak krisis global, Indonesia termasuk negara yang mempunyai peluang besar untuk berkembang. “Ada momentum yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga ekonomi kita menjadi lebih baik,” katanya. Ia menyebutkan, ada rencana penyaluran kredit investasi hingga Rp 270 triliun tapi hingga sekarang tidak bisa di-disbursment (dicairkan) karena mereka masih wait and see. “Itu tentu jumlah yang sangat besar untuk mendukung perekonomian,” katanya. (ant)
Persiapan Hadapi FTA JAKARTA - Sejumlah menteri bidang ekonomi meninjau kesiapan pelabuhan Tanjung Priok termasuk kesiapan pihak Ditjen Bea dan Cukai (BC) menghadapi perjanjian perdagangan bebas (FTA). “Kami melakukan kunjungan ke kantor bea cukai di Tanjung Priok untuk melihat kesiapan penanganan hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan FTA, utamanya adalah hambatan industri dan perdagangan,” kata Hatta di Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tipe A Tanjung Priok Jakarta, kemarin. Dalam peninjauan itu turut serta Menteri Perdagangan Mari Pangestu, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Menkop dan UKM Syarief Hassan, Menhub Freddy Numbery, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, dan Menperin MSB Hidayat. “Kami melihat kesiapan BC, tadi dipaparkan kesiapan dalam
hal-hal yang menjadi keputusan kita dalam rapat terdahulu,” katanya. Ia menyebutkan, terdapat lima tugas utama yang dibebankan kepada tim yang dibentuk dalam rangka pelaksanaan FTA. Lima tugas itu adalah peningkatan efektivitas pengamanan pasar dalam negeri dari penyelundupan, peningkatan efektivitas pemanfaatan dan penerbitan surat keterangan asal (SKA). “Ada dua pengawasan yaitu fisik dan administratif. Fisik adalah barang yang diimpor apakah sudah sesuai dengan yang dipersyaratkan, dan administrasi menyangkut dokumen ,” katanya. Tugas lainnya penguatan pasar ekspor dan promosi, pembenahan fasilitas dalam negeri seperti infrastruktur dan pembangunan kawasan industri, peningkatan promosi penggunaan produk dalam negeri. (ant)
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Nariana Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.
Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.