Bisnis Jakarta - Jumat, 21 Mei 2010

Page 1

No. 96 tahun IV

8 Halaman

Jumat, 21 Mei 2010

Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771

Rupiah Lewati Rp 9.200 JAKARTA - Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis sore merosot tajam menembus angka Rp 9.200 per dolar, karena tekanan pasar makin kuat terutama disebabkan pelemahan bursa regional yang dipicu oleh merosotnya saham-saham di AS. Pasar cenderung negatif, meski ada isu positif bahwa Dirut PT Bank Mandiri, Agus Martowardojo yang rekam-jejaknya dipercaya dalam industri perbankan, hari ini dilantik menjadi Menteri Keuangan, kata analis valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta. Nilai tukar rupiah terhadap dolar turun tajam menjadi Rp 9.240 - Rp 9.250 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 9.100 - Rp 9.110 atau turun 140 poin. Rully Nova mengatakan, tekanan global yang makin kuat akibat kekhawatiran atas kawasan Eropa merupakan faktor utama yang menekan rupiah. “Kami memperkirakan rupiah akan kembali terpuruk pada hari berikutnya,” ucapnya. Tekanan pasar yang negatif itu, menurut dia akan dapat di atasi, apabila Bank Indonesia (BI) melakukan intervensi pasar sehingga lajunya tekanan negatif itu menjadi berkurang. BI kemungkinan akan masuk pasar melepas cadangan dolarnya, apalagi cadangan devisa BI sangat sudah di atas angka 75 miliar dolar AS. (ant)

KURS RUPIAH

8.500 9.000

9.100

9.100

18/5

19/5

9.240

9.500 20/5

Bisnis Jakarta/ant

SERTIJAB MENKEU - Menteri Keuangan lama Sri Mulyani Indrawati (kiri) berjalan bersama Menteri Keuangan baru Agus Martowardojo (kanan) sebelum serah terima jabatan menteri keuangan di kementerian Keuangan, Jakarta, kemarin. Sri Mulyani optimistis Agus Martowardojo akan melanjutkan reformasi birokrasi yang telah dijalankan.

Agus Fokus Reformasi Birokrasi JAKARTA - Menteri Keuangan yang akan segera dilantik, Agus Dermawan Wintarto Martowardojo mengatakan akan fokus pada reformasi birokrasi di Kementerian Keuangan. “Salah satu agenda utama adalah reformasi birokrasi,” kata Agus saat tiba di Istana Negara Jakarta, Kamis sebelum dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Agus mengatakan, program yang sudah baik di Kemenkeu akan tetap dilakukan sementara yang kurang baik akan diperbaiki. “Pajak dan Bea Cukai terus akan kita tangani,” katanya. Agus tiba di Istana Negara bersama istri dan keluarganya, sementara Wakil Menkeu yang

juga akan dilantik Anny Ratnawati juga sudah tiba bersama suami dan keluarganya. Agus Martowardojo sebelumnya menjabat sebagai Dirut Bank Mandiri sementara Anny Ratnawati adalah Dirjen Anggaran di Kemenkeu. Pada kesempatan tersebut, Agus juga menegaskan tidak mempedulikan penurunan gaji yang akan diterimanya dibanding sebagai Dirut Bank Mandiri. “Saya menerima penugasan ini sebagai amanah. Adalah satu kehormatan bisa ditunjuk sebagai pembantu presiden, dan ini akan saya jalankan dengan dedikasi tinggi, tulus dan saya tidak mengutamakan masalah gaji dalam hal ini,” katanya.

Agus juga mengatakan dirinya akan terlebih dulu melakukan koordinasi dan konsolidasi dengan jajaran pejabat di Kemenkeu untuk membahas berbagai program yang telah berjalan dan menjadi prioritas selama ini. Namun, Agus menilai reformasi birokrasi yang telah dijalankan di Kemenkeu akan terus dilanjutkan dengan perbaikanperbaikan di berbagai sisi seperti sumber daya manusia. “Tentu itu nanti akan kita bicarakan, itu adalah suatu perubahan culture, perubahan budaya, di mana kita semua akan membangun komitmen karena kita dipercaya oleh negara untuk melakukan reformasi birokrasi, kita wujudkan

Bonus Pejabat BRI Tetap JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank BRI menyetujui pembagian bonus kepada seluruh direksi dan komisaris sebesar 1,16 persen dari laba bersih 2009 atau sekitar Rp 84,79 miliar. “Bonus direksi dan komisaris ini persentasenya sama seperti tahun lalu,” kata Dirut BRI Sofyan Basyir, saat konferensi pers di Jakarta, kemarin.

Pada 2009 Bank BRI membukukan laba bersih Rp 7,31 triliun atau mengalami kenaikan dibanding 2008 senilai Rp 5,96 triliun. Sementara laba yang dibagi menjadi dividen sebesar 30 persen atau senilai Rp 2,19 triliun (177,81 per saham). Menurut Basyir, jumlah dividen ini termasuk dividen interim yang dibayarkan pada 16 Desember

2009 senilai Rp 45,74 per saham, sehingga sisa yang akan dibayarkan Rp 132,07 per saham. Sedangkan sebesar 3 persen atau Rp 219,248 miliar untuk program bina lingkungan. Sementara sisanya dipergunakan untuk cadangan tujuan dan laba ditahan. Hasil RUPS, tetap membertahankan Sofyan Basir sebagai Dirut. (ahm)

Bisnis Jakarta/sep

TERPILIH - Dirut BRI Sofyan Basir (kanan) yang dipercaya kembali untuk memimpin bank BUMN yang tahun 2009 berhasil mendongkrak laba menjadi Rp 7,31 triliun, saat jumpa pers, kemarin.

itu, dan itu kita harapkan,” katanya. Mengenai kasus mafia pajak yang marak belakangan ini, Agus mengatakan dirinya harus mempelajari itu lebih jauh. Namun, soal perpajakan Agus berpendapat harus ada kebijakan untuk terus menjaga penerimaan pajak yang merupakan penerimaan terbesar di APBN. “Pendapatan pajak yang besar itu bukanlah kita semata-mata dekat dengan cara melakukan penyidikan atau mengejar pengemplang, tetapi yang musti kita bangun adalah agar iklim pembangunan Indonesia sehat, kemudian semua pengusaha yang berusaha di Indonewsia sadar pa-

jak, membayar pajak, dan tentu pembayar pajaknya juga siap untuk menghimpun pajak dan melakukan pengumpulan pajak,” katanya. Agus juga menyatakan dirinya akan terus membangun komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan, sesama departemen di pemerintah, parlemen, ataupun dengan LSM, agar kita mendapat dukungan, sehinggga betul-betul Indonesia mendapatkan APBN yang semakin besar,“ katanya. Agus Martowardojo sebelumnya menjabat sebagai Dirut Bank Mandiri sejak tahun 2005 dan dianggap berhasil membawa bank terbesar di Indonesia itu untuk meningkatkan kinerjanya. (ant)

Kecewa, Anggito Mundur JAKARTA - Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membenarkan pihaknya menerima surat dari Anggito Abimanyu perihal pengunduran diri sebagai Kepala Badan Analisa Fiskal Kementerian Keuangan, kemarin. “Saya mendengar dan sudah dilapori bahwa ada surat yang disampaikan beliau kepada Menkeu, tentu karena tadi pagi disampaikan suratnya masih kepada saya, tetapi tentu dengan terhitung jam ini nanti saya sampaikan kepada Agus (Menkeu Agus Martowardojo) mengenai surat tersebut,” kata Sri Mulyani usai menghadiri pelantikan Agus Martowardojo di Istana Negara Jakarta. Namun, Sri Mulyani mengatakan dirinya belum membaca surat pengunduran diri Anggito itu sehingga belum bisa memberikan tanggapan terhadap surat itu. “Tetapi saya akan menghormati setiap keputusan yang dilakukan oleh pejabat, dan kita ingin setiap orang dihormati juga agar mereka melakukan tugas dengan baik dan profesional dan tidak menimbulkan hal-hal yang mungkin dianggap atau dipersepsikan yang salah,” katanya.

Menurut dia, pengunduran diri Anggito itu belum pernah disampaikan sebelumnya kepada dirinya. “Tidak, saya belum pernah dengar sebelumnya. Kemarin kami juga rapat, sampai malam tidak ada,” katanya. Mundurnya Anggito dari jabatan Kepala Badan Analisa Fiskal Kemenkeu diperkirakan karena kekecewaannya atas penunjukan Dirjen Anggaran Kemenkeu Anny Ratnawati sebagai Wakil Menkeu oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, padahal sebelumnya Anggito telah menandatangani kontrak kinerja sebagai Wakil Menkeu, namun belum bisa dilantik karena kepangkatan yang belum sesuai peraturan. Menko Perekonomian Hatta Rajasa di sela-sela pelantikan itu mengatakan dirinya belum mengetahui soal mundurnya Anggito dari jabatannya. “Saya belum bisa komentar, nanti saya akan bicara dengan dia dulu,” katanya. Penunjukan Presiden kepada Anny Ratnawati menurut Hatta karena Presiden harus memilih orang yang tepat dan sesuai dengan tugas jabatannya. “Tidak ada konflik. Menkeu itu satu, wakilnya satu dan dipilih dari sekian banyak orang yang bagus-bagus,” katanya. (ant)

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Wirata, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.

Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Bisnis Jakarta - Jumat, 21 Mei 2010 by e-Paper KMB - Issuu