Bisnis Jakarta,22,Desember,2009

Page 1

No. 231 tahun III

8 Halaman

Selasa, 22 Desember 2009

Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771

WNA Ditipu Aparat Pajak JAKARTA - Eksportir asal Tunisia Mustapha Ben Mohamed diduga menjadi korban penipuan aparat pajak. Bahkan, dia mendapat vonis 6 tahun penjara. Pakar Hukum Pidana Universitas Indonesia Rudi Satrio mengatakan, proses hukum yang berjalan salah sejak awal yaitu kasus perpajakan yang seharusnya menggunakan Undang-undang (UU) Ketentuan Umum Perpajakan (KUP) malah menggunakan UU Tindak Pidana Korupsi. Maka dari itu, vonis terhadap Mustapha tidak sah. “Karena kasus ini perpajakan dan sudah ada peraturan tindak pidana di dalamnya, maka tidak bisa dilakukan dengan undang-undang tipikor (UU Tipikor),” tuturnya dalam jumpa pers, kemarin. Awalnya, Mustapha datang ke Indonesia dan akan mengekspor garmen dengan meminta jasa PT Yusindo dan PT Tusindo selaku forwader. Namun, restitusi sebesar Rp 2,6 miliar tidak diterima Mustapha. Bahkan, Mustapha dijebloskan ke penjara atas kasus restitusi fiktif yang dilakukan oleh forwarder tersebut. Sebelumnya Mustapha diperiksa sebagai saksi namun statusnya kemudian berubah. Lebih lanjut lagi, Mustapha mengalami tekanan ketika diperiksa. Pasalnya, selama pemeriksaan Mustapha tidak diizinkan untuk mendapatkan pengacara dan penerjemah yang seharusnya menjadi haknya dan kewajiban aparat hukum untuk menyediakan. Anggota Komite Penyelamatan Kekayaan Negara (KPKN) Marwan Batubara menduga, ada mafia peradilan yang mengatur jalannya proses peradilan tersebut dengan memanfaatkan ketidaktahuan Mustapha mengenai hukum di Indonesia. (fel)

Kredit Tumbuh 24 Persen JAKARTA - Ketua Umum Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono mengatakan, pada 2010 kredit perbankan dapat tumbuh hingga 24 persen bila kasus Century juga dapat selesai dengan cepat. “Saya yakin akan tumbuh 24 persen, apalagi kalau kasus (Bank Century-Red.) cepat selesai, maka dunia usaha yang sementara ini wait and see dapat tumbuh cepat,” katanya di Jakarta, kemarin. Menurut dia, pada 2010 diperkirakan perekonomian semakin membaik seiring dengan perbaikan di tingkat dunia. Namun karena kasus Century saat ini yang melebar ke ranah politik, maka banyak investor yang melakukan aksi menunggu dan melihat (wait and see) keadaan. Dia menambahkan, untuk 2009 ini pertumbuhan kredit memang cukup lambat, hal ini karena banyak perusahaan yang lebih memilih menggunakan kas internalnya seiring dengan kondisi yang dilihat pengusaha masih belum sepenuhnya aman. “Kalau ini terus diungkit-ungkit ya wait and see,” katanya. Untuk itu, menurut Sigit, sebaiknya hal ini segera diselesaikan, agar tidak membebani perekonomian. (ant)

KURS RUPIAH 9.000

9.470 9.500

9.500

9.490

10.000 16/12

17/12

21/12

Bisnis Jakarta/ant

STOK BERAS - Menteri Pertanian Suswono (tengah) dan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu (kanan) serta Direktur Bulog Sutarto Alimoeso, melihat stok beras saat inspeksi mendadak di Pasar Induk Cipinang, kemarin. Pemerintah menyatakan harga dan stok beras pada minggu ke tiga menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru relatif aman dan stabil.

Penerimaan Anggaran Meleset JAKARTA - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Departemen Keuangan (Depkeu) Anggito Abimanyu mengungkapkan bahwa realisasi penerimaan dalam APBN 2009 kemungkinan tidak mencapai target. “Kita perkirakan realisasi penerimaan mencapai 95 persen, tapi secara overall (keseluruhan) bagus, kebijakan fiskal akan ditutup dengan hasil yang cukup baik,” kata Anggito di Jakarta, kemarin. Menurut dia, pencapaian hingga mencapai 95 persen dalam kondisi terkena dampak krisis pada 2009, sudah cukup bagus. “Saya kira sudah cukup bagus dalam situasi krisis seperti ini, APBN kita bisa selamat,” katanya.

Menurut dia, tidak tercapainya target itu bukan merupakan masalah karena berbagai belanja juga menunjukkan penghematan seperti pembayaran bunga utang dan subsidi. Ia menyebutkan, tidak tercapainya target penerimaan itu antara lain karena target penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) impor tidak sebesar yang diperkirakan sebelumnya. “Kemudian ada beberapa perusahaan khususnya perusahaan pertambangan yang pajaknya belum bisa kita tarik dengan tarif maksimal,” katanya. Menurut Anggito, defisit APBN 2009 diperkirakan tidak akan meleset jauh dari target 2,4 persen dari PDB. “Kurang lebih akan menca-

pai 2,3 persen. Saya kira kurang lebih sebesar itu,” katanya. Sementara mengenai sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) tahun 2009, Anggito mengatakan, jumlahnya tidak akan sebesar 2008. “Tahun lalu lebih besar karena ada penerimaan ekstra dari windfall (keuntungn tambahan), sementara belanja masih seret, kalau sekarang harga komoditas normal-normal saja,” katanya. Sementara itu mengenai apa saja yang harus diwaspadai pada 2010, Anggito mengatakan, harga minyak perlu diwaspadai karena jika naik dapat menyeret harga komoditas lain. “Harga minyak akan mempengaruhi lainnya seperti har-

Bunga KUR Turun JAKARTA - Pemerintah menurunkan suku bunga Kredit Usaha Rakyat KUR) mulai Januari 2010 sebagai bagian dari upaya pengembangan usaha kecil dan mikro. “Kita harapkan Januari 2010 ini sudah dapat berjalan,” kata Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Syarif Hasan usai rapat koordinasi di Kantor Menko Perekonomian Jalan Lapangan Banteng Jakarta, Senin. Ia menyebutkan, bunga pinjaman/kredit di atas Rp 5 juta akan turun dari 16 persen menjadi 14 persen. Sementara pinjaman di bawah Rp 5 juta turun dari 24 persen menjadi 22 persen. Menurut Syarif, selain penurunan bunga KUR, aksesibilitas pengusaha kecil dan mikro juga akan diperluas. Bank penyalur kredit akan ditambah dari sebelumnya 6 menjadi 19. Penambahan 13 Bank itu nanti semuanya berasal Bank Pembangunan Daerah (BPD). “Semua Bank pelaksana sudah komit akan menyalurkan

KUR. Banyak diantara mereka sudah berpengalaman, seperti BRI sudah berpengalaman luar biasa untuk di sektor mikro,” katanya. Ia menjelaskan, pinjaman KUR tidak memerlukan jaminan (agunan) dari pengusaha sehingga peminjam tidak perlu khawatir untuk mendapat modal. Pemerintah menargetkan jika semuanya berjalan dengan baik, maka penyaluran KUR pada tahun 2010 bisa mencapai Rp 20 triliun. Sementara itu berdasarkan data yang disampaikan Departemen Perindustrian (Depperin), penyerapan KUR sejak diluncurkan, mencapai Rp 8,253 triliun dari plafon yang disiapkan sebesar Rp 16 triliun dengan jumlah debitur 2,3 juta. Ia menyebutkan, penyaluran KUR paling banyak masih sektor perdagangan. Perdagangan dalam pengertian termasuk orang yang menjual krupuk, atau menyewakan tempat usaha jualan. “Tadi ada usulan supaya

penyaluran kearah sektor yang lebih produktif seperti pertanian,” ujar dia. Adapun kendala yang dihadapi usaha kecil, biasanya lebih kearah teknis. Seperti masalah kebakaran atau uang pinjaman yang ditilep. “Tapi secara keseluruhan rasio pengembalian utang cukup baik,” kata Fauzi. Sementara itu dalam kesempatan yang sama Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar menegaskan komitmen bank-bank BUMN untuk mendukung penyaluran KUR. “Kalau KUR tadi kita harapkan bank BUMN sepenuhnya terlibat, ditambah dengan bank lain seperti Bank Bukopin, dan Bank Syariah Mandiri,” jelas dia. Sementara itu Menperin MS Hidayat menjelaskan, sebetulnya tingginya suku bunga kredit tidak terlalu dipermasalahkan karena selama ini yang menjadi persoalan utama adalah akses penyaluran yang tidak maksimal dan persyaratan bagi penerimanya. (ant)

ga CPO, komoditas pertambangan lainnya, dan harga listrik karena masih ada yang menggunakan BBM,” kata Anggito. Sementara itu, pengamat perbankan dari Universitas Gajahmada Yogyakarta (UGM) A Tony Prasetyantono mengatakan, penyelesaian kasus Bank Century yang sedang ditangani panitia angket di DPR berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia 2010. “Jika kasus Bank Century berakhir happy ending dan politik dalam negeri tetap stabil maka target pertumbuhan ekonomi tahun 2010 sebesar lima persen bisa terealisasi,” kata Tony Prasetyantono. Dijelaskannya, jika politik dalam negeri tetap stabil maka

kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia tetap tinggi, sehingga aliran capital inflow ke Indonesia tetap tinggi. Capital inflow ini kata dia berdampak positif yakni meningkatkan cadangan devisa dan menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dolar. “Kondisi ini akan menggairahkan pasar Indonesia sehingga target pertumbuhan ekonomi Indonesia lima persen bisa tercapai,” kata Tim Ekonomi Bank BNI ini. Dikatakannya, sebaliknya jika kasus Bank Century berakhir tidak happy ending akan berdampak pada stabilitas politik dan ekonomi di tanah air, sehingga target pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tidak akan terealisasi. (ant)

Sukuk Biayai Infrastruktur JAKARTA - Departemen Keuangan (Depkeu) tengah menyiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) yang memungkinkan pembiayaan pembangunan infrastruktur dengan penerbitan sukuk negara. “RPP soal itu masih dibahas intern departemen,” kata Direktur Pembiayaan Syariah Ditjen Pengelolaan Utang Depkeu, Dahlan Siamat di Jakarta, kemarin. Dahlan menyebutkan, penyelesaian pembahasan di direktorat yang dipimpinnya sudah mencapai sekitar 80 persen. “Nanti kalau sudah selesai disampaikan ke Dirjen kemudian ke menteri (Menteri Keuangan) dan setelah itu ke Menkumham (Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia),” jelasnya. Ia menyebutkan, proyekproyek yang akan dibiayai dengan penerbitan sukuk dapat diajukan oleh kementerian/ lembaga dan badan usaha milik negara (BUMN). Dahlan juga menyebutkan bahwa berbeda dengan sukuk

lainnya maka untuk sukuk proyek, tidak memerlukan underlying asset (aset jaminan), karena proyek itu sendiri yang menjadi jaminannya. “Kita tidak butuh BUMN sebagai underlying asset sehingga underlying asset yang tersedia bisa utuh,” katanya seperti dikutip Antara. Ketika ditanya apakah pembiayaan proyek infrastruktur dengan penerbitan sukuk dapat mulai dilakukan 2010, Dahlan mengatakan, akan tergantung juga dari kapan PP dapat diselesaikan. “Kalau proyeknya merupakan proyek prioritas dan sudah masuk dalam APBN, mungkin akan lebih cepat,” katanya. Dahlan juga menyebutkan bahwa draf fatwa dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) terkait sukuk proyek sudah hampir selesai. “Draftnya sudah hampir disetujui oleh DSN MUI, dalam waktu tidak lama fatwa akan keluar,” katanya. (ant)

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Nariana Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.

Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.