No. 160 tahun IV
8 Halaman
Senin, 23 Agustus 2010
Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com
Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771
Target Emisi Obligasi Akan Tercapai JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan emisi obigasi korporasi untuk 2010 sebesar Rp 30 triliun akan tercapai dan obligasi yang sedang dalam proses (pipeline) sebesar Rp 12 triliun. “Dalam waktu dekat ini akan ada tambahan emisi obligasi, “pipeline “BEI ada sekitar Rp 10 triliun-Rp 12 triliun obligasi perusahaan yang akan tercatat di BEI,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito di Jakarta, Jumat. Namun, Eddy tidak menyebutkan nama perusahaan yang akan mencatatkan obligasinya. Ia menambahkan, hingga Agustus 2010 obligasi korporasi telah mencapai Rp 24 triliun. Data dalam situs BEI tercatat total emisi Obligasi, Sukuk, Efek Beragun Aset (EBA) yang sudah tercatat sepanjang tahun 2010 adalah 23 emisi senilai Rp 24,031 triliun, yang terdiri atas 20 emisi obligasi senilai Rp 23,034 triliun dan tiga emisi sukuk senilai Rp 997 milyar. Sementara, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 155 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 104,307 triliun, diterbitkan oleh 87 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 81 seri dengan nilai nominal outstanding Rp 625,725 triliun, dan EBA berjumlah 2 Emisi dengan nilai nominal outstanding Rp 445,11 miliar. (ant)
Waduk Jatigede Beroperasi 2014 JAKARTA - Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah akan menyelesaikan pembangunan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, dan mulai beroperasi pada 2014. “Kita tinggal me-manage air, target dalam 2014, waduk dapat mengairi sawah karena masih banyak lahan belum teririgasi yang belum tersalurkan oleh air,” ujarnya saat melakukan kunjungan bertepatan panen raya di Kecamatan Bangodua, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Menurut dia, dengan beroperasinya Waduk Jatigede ini akan menjadi solusi pengairan bagi para petani Indramayu dan sekitarnya serta sebagai bentuk perhatian pemerintah atas sikap para petani yang kerap mengeluh kesulitan air akibat perubahan iklim secara ekstrim. “Tapi itu (Waduk Jatigede) tidak sendiri. Mulai 2013 waduk-waduk yang dibangun mampu mengairi persawahan. Sampai 2014 kami harus juga menyelesaikan bagaimana mengairi 7,4 juta hektare persawahan di seluruh Indonesia,” ujarnya. Pembangunan sarana irigasi serta perluasan lahan pertanian merupakan upaya pende-
katan ekstensifikasi dan intensifikasi untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan para petani. “Kesejahteraan petani bagian dari ketahanan pangan. Saat ini ada lahan per hektare dapat menghasilkan 6 ton, namun juga masih ada yang 4 ton karena daerahnya belum terkena irigasi. Untuk itu irigasi penting untuk produktivitas,” kata Hatta. Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak menambahkan, waduk yang sudah mulai proses pembangunannya dan diharapkan akan tuntas pada 2013 ini, pendanaannya ditanggung dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan dana pemerintah daerah. “Itu juga dengan bantuan pemerintah China. Nanti kalau dibangun, itu akan bisa menampung 900 ribu meter kubik air atau hampir satu juta kubik,” ujarnya. Selain itu, pemerintah juga akan memperbaiki saluran primer dan sekunder agar seluruh kawasan di Indramayu dapat tersalurkan air oleh Waduk Jatigede. (ant)
Pekan Ini
Rupiah Masih Terkoreksi JAKARTA - Pengamat pasar uang, Irfan Kurniawan memperkirakan rupiah pada pekan depan masih melemah, karena pasar tetap negatif, setelah mengalami kenaikan hingga mendekati angka Rp 8.950 per dolar. Rupiah masih melemah akibat belum muncul faktor pendukung yang mendorong rupiah naik, namun koreksi terjadi dalam kisaran sempit, katanya di Jakarta kemarin. Rupiah pada Jumat turun 12 poin menjadi Rp 8.965-Rp 8.975 per dolar. Irfan Kurniawan yang juga analis PT First Asia Capital mengatakan, rupiah masih tetap terkoreksi, namun koreksinya tidak terlalu besar sehingga posisinya masih di bawah Rp 9.000 per dolar. Upaya pemerintah untuk mendorong rupiah berada diatas Rp 9.000 per dolar makin dekat meski membutuhkan waktu lama, katanya. Menurut dia, posisi rupiah kemungkinan masih berada di bawah Rp 9.000 per dolar, apabila arus modal asing kembali
masuk kepasar membeli rupiah untuk bermain di pasar saham. Karena pelaku melihat indeks BEI pada akhir pekan terkoreksi cukup tajam dan saatnya untuk kembali membeli saham tersebut, ucapnya. Selain itu, pasar Indonesia masih potensial untuk digarap lebih baik, karena itu minat pelaku asing untuk bermain akan semakin aktif. Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8 persen merupakan pasar yang menarik yang mendorong investasi asing meningkat. Pelaku asing juga memanfaatkan tingkat bunga rupiah yang mencapai 6,5 persen jauh lebih tinggi dibanding dolar yang hanya 0,25 persen. Pelaku asing akan tetap bermain di pasar domestik, sepanjang belum adanya pasar yang lebih menarik dari Indonesia. (ant)
Bisnis Jakarta/ant
OPERASI PASAR MURAH - Gubernur Jatim, Soekarwo (2 kiri) memberikan sembako murah kepada warga dalam operasi pasar di Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran, Surabaya, kemarin.
Kisaran LDR Bisa Berubah JAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah mengatakan, kisaran Loan to Deposit Ratio (LDR) yang akan diterbitkan bank sentral bisa berubah sesuai situasi yang ada. “Bukan tidak mungkin, tapi tergantung situasi ‘range’ itu bisa kita tinjau ulang,” katanya di Jakarta. Rencananya BI akan menerbitkan aturan LDR yang dikaitkan dengan kewajiban setor
Giro Wajib Minimum (GWM) untuk mendorong penyaluran kredit oleh bank. Peraturan BI itu akan mengharuskan bank memiliki LDR dalam kisaran 78-102 persen. “Itukan sudah kita hitung. Secara makro itu yang optimal. Tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah,” ujarnya. Halim menjelaskan aturan tersebut masih dalam penyempurnaan sebelum akhirnya
diterbitkan. “Nanti tunggu saja, PBI belum semua keluar, nanti akan kita jelaskan kalau sudah keluar,” tuturnya. Setelah diterbitkan, BI akan memberi waktu enam bulan kepada bank untuk menyesuaikan kondisi perusahaannya mengikuti PBI tersebut. “Kita lihat sajalah itu, dampaknya dikasih waktu 6 bulan,” tambahnya. Bagi bank yang memiliki LDR yang tidak dalam kisaran aturan
Anggaran Subsidi naik dari proyeksi subsidi 2010 sebesar Rp 505 miliar, PT Pelni Rp 900,84 miliar naik dari sebelumnya Rp 600 miliar. PT Pos Indonesia subsidi 2011 Rp 296,14 miliar, Perum LKBN Antara sebesar Rp 100 miliar, naik dari proyeksi subsidi 2010 sebesar Rp 65 miliar. Pada bidang energi, subsidi PT PLN 2011 diusulkan Rp 31,777 triliun lebih rendah dibanding sebelumnya Rp 55,226 triliun. Di bidang pangan, PT Pusri mengajukan subsidi Rp 17,794 triliun, naik dari Rp 14,108 triliun. “Subsidi untuk Pusri untuk penyediaan dan distribusi pupuk bersubsidi,” ujar Said. Selanjutnya PT Sang Hyang Seri yang ditugasi pemerintah menyediakan dan distribusi benih sebesar Rp 4,124 triliun, naik dari tahun sebelumnya Rp 1,563 triliun. PT Pertani sebe-
sar Rp 2,682 triliun dari sebelumnya Rp 1,550 triliun, sedangkan Perum Bulog Rp 17,6 triliun, melonjak dari Rp 11,387 triliun. “Usulan penyampaian BUMN pelaksanaan PSO masuk pada pembahasan Rencana Kerja Anggaran Belanja 2011,” kata Said Didu. RAPBN 2011 yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Sidang Paripurna DPR pada 16 Agustus 2010, terdiri dari pendapatan negara bukan hibah Rp 1.086,4 triliun atau naik Rp 94 triliun (9,5 persen) dari target APBN-P 2010 dan belanja negara direncanakan sebesar Rp 1.202 triliun atau meningkat Rp 76 triliun (6,7 persen) dari pagu APBN-P 2010. Dengan demikian, RAPBN 2011 masih defisit Rp 115,7 triliun atau 1,7 persen dari PDB. (ant)
Industri Benih Siap Ekspor JAKARTA - Kalangan industri benih dalam negeri menyatakan siap melakukan ekspor produknya ke manca negara karena peluang tersebut saat ini terbuka lebar. Ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia (Asbenindo) Elda D Adiningrat di Jakarta, kemarin mengatakan, munculnya perubahan iklim saat ini mengakibatkan banyak negara yang mengalami kekurangan bahan pangan maupun tanaman berupa benih. Sementara itu, Indonesia dengan iklim tropis memiliki kelebihan dibandingkan negaranegara subtropis, yakni adanya masa tanam sepanjang tahun, jika mampu menyiasati iklim. “Ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk melakukan ekspor benih guna memenuhi ke-
Wimboh meyakinkan penerapan aturan itu akan bisa mendorong kredit perbankan dan tidak akan menyebabkan dana pihak ketiga turun. “Tidak apaapa, dalam kondisi normal dana masyarakat kan selalu naik, sekarang turun kan sebentar. Dana pegawai itu kan semua digaji pemerintah, tiap bulan akan menambah dana masyarakat di bank, sudah kita hitung pasti akan naik,” tuturnya. (ant)
Busana Muslim
BUMN Non-Pertamina Turun JAKARTA - Kementerian BUMN mengusulkan anggaran untuk pelaksanaan kewajiban layanan umum (PS0)/ subsidi pada 2011 sebesar Rp 76,05 triliun, lebih rendah dibanding anggaran PSO/ subsidi pada tahun sebelumnya sebesar Rp 85,18 triliun. “Anggaran tersebut di luar usulan yang ditetapkan untuk PT Pertamina,” kata Sekretaris Kementerian BUMN, M Said Didu, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta. Menurut Said, total usulan PSO sebesar Rp 76,049 triliun pada 2011 meliputi sembilan perusahaan pada tiga bidang yaitu bidang sarana pembangunan, bidang energi, dan bidang pangan. Said merinci, pada bidang sarana perhubungan, meliputi subsidi PT KA sebesar Rp 773,61 miliar,
itu akan bisa menaikan kreditnya dengan menurunkan bunga atau mempercepat pencairan kredit para debiturnya. Pada kesempatan terpisah Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI Wimboh Santoso mengatakan, rencana penerbitan PBI tersebut telah didiskusikan bersama para bankir besar. “Iya kan pernah dulu ada bank-bank besar bertemu dengan gubernur,” ujarnya.
butuhan negara lain,” katanya. Namun demikian, peluang yang bagus bagi industri perbenihan nasional tersebut bisa terwujud jika didukung oleh pemerintah terutama dalam hal kebijakan. “Berikan kesempatan kepada kami untuk bekerja dulu jangan belumbelum sudah dikenakan berbagai macam beban seperti pajak, pungutan dan lain-lain,” katanya. Selain itu, yang tak kalah pentingnya untuk mendorong industri benih nasional menjadi eksportir yakni dukungan karantina pertanian. Sementara itu, Ketua Kompartemen Tanaman Perkebunan Asbenindo Tantono Susantyo mengungkapkan, Indonesia memiliki peluang menjadi produsen benih padi dan jagung terbesar di Asia Tenggara. (ant)
Pukau Pengunjung World Expo JAKARTA - Sekitar 40 busana muslim karya para perancang mode tanah air memukau para pengunjung World Expo di Shanghai, China, menyusul tekad Indonesia menjadi kiblat mode busana muslim dunia. Direktur Bidang Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC), Jetty R. Hadi, melalui keterangan pers yang diterima Antara, kemarin mengatakan, sambutan positif masyarakat internasional kepada busana muslim Indonesia selama ini memang tinggi setiap peragaan busana. “Keunikan ragam dan warna busana muslim buatan Indonesia mampu memadukan unsur etnik, elegan, dan modernitas, dalam satu garis rancang. Hal itu membuat busana muslim dapat tampil universal dan menarik siapa saja yang melihatnya,” kata Jetti R. Hadi yang juga pemimpin redaksi Majalah Noor itu. Pada ajang World Expo di Shanghai, China, itu IIFC bersama delapan perancang busana muslim tanah air yaitu Dian Pelangi, Nunik Mawardi, Merry Pramono, Jeny Tjahyawati, Irna Mutiara, Malik Moestaram, Shafira dan Hanny Hananto, melakukan pagelaran mode dan pameran di Paviliun Indonesia, pada 17 - 20 Agustus 2010. Busana yang dipamerkan, kata dia, mampu memikat para
pengunjung yang sebagian besar tidak berasal dari negara muslim. Kenyataan itu, menjadi kebanggaan tersendiri bagi delegasi IIFC yang aktif mengampanyekan pentingnya Indonesia menjadi kiblat mode busana muslim di dunia. “Upaya menjadikan Indonesia sebagai kiblat mode busana muslim dunia akan memberikan dampak positif bagi perekonomian dalam negeri,” kata Jetti. Di samping itu, dari sisi sosial dan budaya, Indonesia pun akan ikut terangkat di pentas dunia. Pada kesempatan itu Duta Besar Indonesia untuk China, Imron Cotan, memperkenalkan Indonesia sebagai kiblat mode muslim dunia, yang telah dicanangkan secara nasional di Jakarta pada 13 Agustus 2010. Sejak tampil di World Expo pada Mei, Paviliun Indonesia dikunjungi rata-rata satu juta orang per bulan. Sementara itu, pada Indonesia Islamic Fashion Fair (IIFF) di Plaza Indonesia, Jakarta, ternyata minat masyarakat terhadap busana muslim juga sangat positif. Sejak IIFF dibuka pada 13 Agustus hingga 17 Agustus 2010, transaksi dari 32 gerai desainer yang mengikuti pameran, mencapai Rp 162. 616.300, dengan tingkat kunjungan rata-rata 200 orang per hari. (ant)
Pemimpin Umum : Satria Naradha, Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Suja Adnyana, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Hardianto, Ade Irawan, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D. Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602, Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.
Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.