No. 98 tahun IV
8 Halaman
Selasa, 25 Mei 2010
Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com
Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771
Niaga Ekspansi Tangerang JAKARTA - Bank CIMB Niaga memidik nasabah perorangan di Kota Tangerang, Jawa Barat, dengan membuka cabangnya di wilayah Bintaro Jaya. “CIMB Niaga membidik nasabah perorangan baik affluent maupun mass market dengan beragam produk dan layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan segmen yang ada di pasar,” kata Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga D James Rompas di Tangerang, kemarin. Ia mengatakan, pembukaan cabang tersebut akan memperkuat penyaluran kredit CIMB Niaga terutama untuk usaha mikro, kecil dan menengah. Menurut dia, dengan dibukanya cabang tersebut, maka CIMB Niaga memiliki 675 cabang yang tersebar diberbagai kota. Jumlah cabang Bank CIMB Niaga tersebut merupakan yang terbesar kelima. Ia mengharapkan dengan ekspansi cabang ke berbagai daeraha mampu mendorong penyaluran kredit sekaligus juga penghimpunan dana. Ia menambahkan, berdasarkan laporan keuangan CIMB Niaga Per 31 Maret 2010, jumlah dana masyarakat telah mencapai Rp 93,7 triliun, dan total kredit tercatat sebesar Rp 83,7 triliun. Sebelumnya, Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid mengatakan, pihaknya menargetkan pada 2010 mampu menyalurkan kredit sekitar Rp 102 triliun dan dana pihak ketiga (DPK) hingga Rp 111 triliun. CIMB Niaga merupakan anak perusahaan dari CIMB Group yang bermarkas di Malaysia. (ant)
Rupiah Diprediksi Menguat JAKARTA - Ekonom BNI Ryan Kiryanto mengatakan, rupiah pada pekan ini akan menguat seiring dengan semakin terkendalinya krisis di Yunani. “Dalam pekan ini, rupiah akan menguat karena krisis Yunani sudah tampak terkendali,” katanya di Jakarta, kemarin. Menurut dia, paket penanganan krisis Yunani yang diluncurkan oleh IMF dan Uni Eropa senilai 110 miliar mulai berjalan dengan baik. Selain itu, Ia mengatakan, penunjukan Agus Martowardojo sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati juga berdampak positif bagi rupiah karena memberikan kepastian bagi pasar. “Jadi tidak ada lagi spekulasi yang berkembang terkait menteri keuangan, tentu ini memberikan kejelasan bagi pasar, sehingga trupiah tidak terombang-ambing,” katanya. Rupiah dalam beberapa pekan belakangan ini mengalami pelemahan. Terutama terseret oleh krisis utang di Yunani. Menurut dia, akibat krisis di Yunani, rupiah terseret, sebab kalangan investor lebih menyukai memegang dolar AS. Akibatnya tidak hanya mata uang Indonesia namun hampir semua negara melemah. “Jadi bukan karean fundamental ekonomi, hanya karena kekhawatiran, tetapi mereka akan balik lagi, merek ke dolar hanya diparkir sementara,” katanya. Sementara itu, aliran dana modal keluar dari SBI diperkirakan mencapai sekitar Rp 20 triliun. Selain itu Cadangan Devisa juga diperkirakan tergerus untuk menstabilkan nilai tukar. (ant)
Bisnis Jakarta/ant
PEMBAHASAN ACFTA - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, menyimak pertanyaan anggota dewan saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin. Rapat antara lain membahas mengenai kebijakan dan pelaksanaan ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA).
Inflasi Mei Tetap Rendah JAKARTA - Ekonom Bank BNI, Ryan Kiryanto memperkirakan, inflasi pada Mei ini akan tetap rendah karena tidak adanya faktor pemicu inflasi yang kuat. “Kita lihat dari sisi harga, di pasar tidak terjadi kenaikan berarti harga beras dan bahan pokok lain, begitu pula dengan harga minyak dan gas, sehingga tidak ada pemicu inflasi berlebihan, saya yakin inflasi bulan ini rendah,” kata Ryan di Jakarta, kemarin. Ia menambahkan, di sisi lain, harga minyak dunia saat ini cenderung turun dari level 80 dolar AS per barel ke arah 70
dolar AS. Hal ini membuat tekanan inflasi semakin berkurang. Ryan juga menambahkan, kemungkinan terjadi perlambatan perekonomian dunia yang juga mengurangi tekanan terhadap inflasi seiring dengan krisis Yunani. Sedangkan untuk nilai tukar Rupiah, menurut dia, selama bulan Mei masih tetap terkendali dan aman meski sempat melemah karena didorong krisis Yunani, sehingga tidak memberi tekanan inflasi. Selama bulan April 2010, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi sebe-
sar 0,15 persen. Sehingga, inflasi kalender (Januari-April) hanya 1,15 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun (YoY) 3,91 persen. Dengan inflasi tahun kalender 1,15 persen, BPS menyakini inflasi selama 2010 akan tetap berada dalam target pemerintah yaitu 5,3 persen. Menurut BPS, faktor pendorong utama inflasi yang rendah di bulan April adalah cabe merah yang inflasinya menyumbang 0,6 persen. Diikuti dengan bawang putih 0,04 persen, tomat menyumbang 0,03 persen, bawang merah 0,02 persen dan rokok kretek 0,02
Kepala BKP Segera Ditentukan JAKARTA - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan Kepala Badan Kebijakan Fiskal baru, akan segera diputuskan dan ditentukan dalam satu bulan. “Ada kriteria tertentu, karena posisinya sangat strategis, kita masih perlu diskusi dan ditentukan satu bulan,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, kemarin. Ia juga menjelaskan, saat ini jabatan tersebut masih dijabat oleh pelaksana tugas dan belum ada pengajuan nama-nama
untuk memimpin institusi yang sebelumnya dijabat oleh Anggito Abimanyu itu serta masih diskusikan dengan Sekjen Kementerian Keuangan Mulia P Nasution. “Belum, masih diskusi dengan pak Mulia. Nanti kita bikin sistemnya, ada yang namanya Pelaksana Tugas (Plt), jadi nanti posisinya ada yang mimpin itu,” ujarnya. Menurut dia, untuk mencari pengganti Anggito Abimanyu masih dibutuhkan waktu dan
diperlukan seseorang dengan kemampuan serta kualifikasi khusus karena institusi Badan kebijakan Fiskal dalam Kementerian Keuangan merupakan posisi yang strategis. “Itu kan Badan Kebijakan Fiskal. Disitu posisinya strategis. Membutuhkan orang dengan kebijakan strategis, orang mengerti orang hubungan dengan parlemen, dia pasti ada kualifikasi khusus. Perlu waktu untuk nyari itu,” ujarnya. (ant)
KURS RUPIAH
8.500 9.000
9.240 9.280
9.500 20/5
21/5
9.250 Bisnis Jakarta/ant 24/5
KERJASAMA - Kepala Dinas Keuangan TNI AL, Laksma TNI Suwarno Karyosumito (2 kanan), dan Direktur Bank Mandiri Abdul Rachman (kanan) menyepakati layanan perbankan di Mabes TNI AL, Jakarta, kemarin.
persen. Hasil Rapat Dewan Gubernur BI awal lalu menyatakan, di sisi harga, tekanan inflasi pada triwulan I-2010 cenderung menurun ditandai oleh deflasi pada Maret 2010 sebesar 0,14 persen(mtm) sehingga secara tahunan inflasi IHK mencapai 3,43% (yoy). Penurunan tekanan inflasi terutama karena terjaganya ekspektasi inflasi sejalan dengan kecenderungan penguatan nilai tukar rupiah dan kecukupan pasokan merespon kenaikan permintaan. Selain itu, rendahnya tekanan inflasi juga dukung oleh meredanya tekan-
an inflasi yang bersumber dari volatile food (terutama beras) karena datangnya musim panen dan minimalnya tekanan inflasi yang bersumber dari administered price. Perkembangan inflasi tersebut sejalan dengan keyakinan Dewan Gubernur bahwa tekanan inflasi yang signifikan belum akan muncul setidaknya sampai Semester-I 2010. Secara keseluruhan untuk tahun 2010, Dewan Gubernur meyakini bahwa tekanan inflasi masih akan tetap rendah dan cenderung berada pada batas bawah kisaran sasaran plusminus 5 persen. (ant)
Mandiri Dukung Persenjataan TNI JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan, tetap berkomitmen untuk mendukung pengadaan alat utama sistem senjata TNI melalui pinjaman dalam negeri. “Kami telah memiliki komitmen sejak 2007, dalam sebuah rapat dengan beberapa pihak terkait yang sepakat untuk mendukung pemenuhan kebutuhan alat utama sistem senjata TNI,” ungkap Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Riswinandi di Jakarta, kemarin. Usai penandatanganan nota kesepahaman antara TNI Angkatan Laut dan Bank Mandiri, ia mengatakan, hanya saja saat itu belum ada aturan yang mendukung untuk memenuhi kebutuhan persenjataan TNI melalui pinjaman dalam negeri dengan sistem multi years. “Kini memang sudah ada aturannya, yakni Peraturan Menteri Keuangan No 90/ PMK.08/2010 tentang Tata Cara Pemilihan Calon Pemberi Pinjaman Dalam Negeri dan No 91/PMK.05/2010 tentang Tata Cara Penarikan Pinjaman Dalam Negeri. Tetapi itu pun pernyesuain lagi agar dalam mendukung pemenuhan pengadaan senjata bagi TNI tetap sesuai dengan aturan perbankan yang
ada,” kata Riswinandi. Ia menuturkan, dalam memenuhi pengadaan persenjataan bagi TNI Bank Mandiri berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Pertahanan. “Jika TNI kan hanya sebagai pengguna, maka untuk penyalurannya kami berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Pertahanan,” ujarnya, menambahkan. Tentang alokasi dana yang akan diberikan Bank Mandiri untuk memenuhi kebutuhan persenjataan TNI, Riswinandi mengatakan, pihaknya akan mengalokasikan sesuai kebutuhan yang diperlukan TNI. “Kami mentargetkan pertumbuhan sepuluh hingga 20 persen pada 2010. Dari nilai pertumbuhan itu, sebagian akan dialokasikan bagi pengadaan dan peremajaan alat utama sistem senjata,” ucap Riswinandi. Ia menuturkan, total aset Bank Mandiri per 31 Desember 2009 tercatat Rp 394 triliun dengan kredit yang telah disalurkan mencapai Rp 198,5 triliun. Sedangkan low cost fund berupa giro dan tabungan mengalami kenaikan 13,7 persen dari posisi akhir pada 2008 sebesar Rp164 triliun menjadi Rp 186,5 triliun pada 2009. (ant)
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Wirata, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.
Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.