No. 99 tahun IV
8 Halaman
Rabu, 26 Mei 2010
Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com
Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771
Jaga Kesinambungan Fiskal-Moneter JAKARTA - Menkeu Agus Martowardojo menyatakan, pihaknya terus menjaga kesinambungan kebijakan fiskalmoneter, termasuk mengantisipasi dampak krisis Yunani. “Minggu kemarin kami melakukan pertemuan dengan Bank Indonesia antara lain membahas antisipasi dampak krisis di Eropa, khususnya Yunani,” kata Agus di Gedung Kemenkeu Jakarta, kemarin. Agus menjelaskan, dengan maraknya sorotan banyak pihak terhadap kasus Bank Century, maka pertemuan rutin Kemenkeu dengan BI sempat tidak berjalan. “Dampak krisis Eropa bisa sangat serius ke Indonesia, ini harus diantisipasi,” tegas Agus. Menurut dia, posisi Kemenkeu sangat strategis di Indonesia dengan lingkup tugas yang luas mulai dari pengawasan pasar modal dan lembaga keuangan, kepabeanan dan cukai, utang, serta pajak. “Kita mengelola utang Rp 1.500 triliun, kalau tidak jernih, para kreditur bisa nervous,” katanya. Menurut Agus, dalam pertemuan dengan BI, disepakati bahwa adanya aturan tentang jaring pengaman sektor keuangan merupakan kebutuhan mendesak. (ant)
KURS RUPIAH 9.000 9.500
9.280 9.250
10.000 21/5
24/5
9.350 25/5
Bisnis Jakarta/ant
TAMBANG EMAS - Beberapa pekerja menyusuri lorong bawah tanah tambang emas PT Cibaliung Sumberdaya di Cibaliung Banten, kemarin. Tambang emas Cibaliung yang merupakan anak perusahaan PT Antam Tbk itu memproyeksikan produksi emas mencapai 500 kg (16.075 troy ounce) pada 2010 dengan cadangan emas mencapai 12.800 kg.
RI Masih Rendah Diri JAKARTA - Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sampai saat ini bangsa Indonesia masih mengidap penyakit rendah diri yang cukup dalam sehingga menghambat kemajuan. “Saya merasakan di dalam banyak sekali suasana bertemu dengan berbagai pihak bahkan mahasiswa-mahasiswa, padahal dengan informasi teknologi globalisasi kita mudah untuk mengakses apapun, namun ternyata Indonesia itu penyakit rendah dirinya begitu sangat dalam. Terlekat secara sadar maupun tidak sadar di banyak para penduduk atau masyarakat kita,” katanya saat memberikan sambutan dalam acara perpisahan dengan Bappenas di Jakarta, kemarin. Menurut dia, manusia tanpa rendah diri saja sebenarnya sudah berat karena tantangan dan fitrahnya sangat susah seperti menjadi kalifah, menjadi dirinya sendiri dan mengoptimalkan dirinya. “Kalau di dalam dirinya sudah tersembunyi penyakit rendah diri, dia makin terbebani dari suatu misi hidup. Kalau diagregatkan kalau setiap
orang punya rasa rendah diri, sebagai bangsa Indonesia maka ia akan menjadi penyakit nasional,” katanya seperti dikutip Antara. Ia menambahkan, di dalam konteks menjalankan pekerjaan bukannya kita harus bersombong diri atau over confidence, namun perlu hilangkan beban yang tidak perlu itu. “Hilangkan beban yang tidak perlu itu penting, karena membangun Indonesia sendiri adalah tugas yang maha berat ditambah dengan penyakit kita sendiri rendah diri tentu menimbulkan persoalan,” katanya. Namun demikian, menurut dia, tidak rendah diri bukan berarti sombong ataupun terlalu percaya diri dan angkuh. Menurut dia, dengan menceritakan secara tepat bagaimana proses yang dilalui tanpa dibumbui dengan menunjukan diri hebat akan membuat Indonesia lebih dihormati. Menurut dia, tidak seharusnya manusia untuk menanyakan hasilnya seperti apa, namun akan sangat lebih berguna bila menceritakan bagaimana proses yang dilaluinya. “Orang tidak seharusnya mengatakan jadi hasilnya apa,
tapi mereka ingin dengar bagaimana prosesnya dan prosesnya itu merupakan suatu hasil tersendiri, menggambarkan suatu pergulatan umat manusia untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi umat manusia juga,” katanya. Menurut Sri Mulyani, Indonesia merupakan suatu episode yang bisa diceritakan kepada dunia bagaimana Indonesia membangun. “Indonesia itu suatu contoh yang luar biasa nyata dan penting untuk kita atasi dan kemudian kita ceritakan ke dunia tanpa harus dibumbui, tanpa harus menunjukan saya hebat kita ceritakan aja, ternyata membangun suatu negara seperti Indonesia itu seperti ini lho. banyak masalah, bahkan waktu anggaran pendidikan dinaikkan itu juga tidak menyelesaikan suatu masalah, duitnya makin banyak, mudhoratnya makin banyak,” katanya. Menurut dia, itu semua adalah cerita-cerita yang kalau bisa menjelaskan dengan baik tanpa pretensi seolah-olah punya obat yang paling manjur, menjadi suatu proses yang akan dihormati oleh dunia. (ant)
AS Minati Energi Terbarukan JAKARTA - Pengusaha Amerika Serikat (AS) menyatakan minatnya untuk berinvestasi dalam bidang energi terbarukan seperti pembangkit listrik bertenaga panas bumi dan tenaga air yang ramah lingkungan. “AS menyatakan minatnya untuk mengembangkan investasi (bidang energi) di sini untuk (pembangkit listrik) ‘small turbine’, ‘power plant’ skala kecil yang banyak kita perlukan di pulau terluar dan daerah nelayan. Kemudian mereka juga menawarkan untuk geothermal (panas bumi),” kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, usia menerima delegasi AS yang dipimpin Menteri Perdagangan AS, Garry Locke, di Kantor Menteri Koordinator bidang Perekono-
mian, Jakarta, kemarin. Menurut Hatta, dalam pertemuan tersebut AS menyatakan minatnya untuk melakukan kerjasama teknologi terutama untuk efisiensi energi dan pemanfaatan energi terbarukan. “Kita bicara energi terbarukan dan investasi. Amerika menyatakan minatnya untuk kerjasama di teknologi terutama untuk efisiensi energi, jadi bisa mengurangi konsumsi listrik pada sisi demand,” tuturnya. Hatta menambahkan bahwa hasil pertemuan tersebut akan dilaporkan saat kedatangan Presiden Obama pada Juni 2010. Lebih lanjut Hatta mengungkapkan, diskusi yang terjadi sepanjang siang hingga sore itu banyak berputar pada masalah clean energy. (ant)
7 Investor di PLTU Jateng JAKARTA - Direktur Pengembangan Kemitraan pemerintah dan Swasta Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas Bastary Panji Indra mengatakan tujuh investor berminat dengan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jawa Tengah. “Proyek PLTU Jateng kini sedang memasuki tahap tender. Sudah ada tujuh investor, dan belum ditetapkan nama investor pemenangnya,” katanya di Jakarta, kemarin. ia masih enggan siapa tujuh investor itu. Ia mengatakan, proyek pembangunan PLTU di Jawa Tengah merupakan satu dari empat proyek berskala nasional yang sudah masuk dalam buku Public
Private Partnership (PPP) book 2010-2014. Proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Jawa Tengah memiliki nilai investasi mencapai 3 miliar dolar AS. Deputi bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Deddy Supriatna mengatakan, seluruh investor yang berminat dengan proyek pembangunan PLTU Jawa Tengah harus menyerahkan seluruh dokumen proposalnya akhir Agustus 2010. “Sedangkan Juni 2010 untuk ketetapan konsorsiumnya. Semua tidak ada yang tertunda dan berjalan sesuai rencana,” katanya. Sementara itu, untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) di Kota Bandung, Jawa Barat yang juga
merupakan salah satu proyek nasional dalam PPP book, masih belum siap ditawarkan. “Diharapkan semua kesiapannya detail sudah dapat selesai sebelum akhir Juni 2010,” kata Konsultan Bidang Infrastruktur Bappenas Lukas Hutagalung menambahkan. Dia mengatakan, dokumen kelayakan proyek PLTS belum lengkap, karena masih ada beberapa dokumen yang secara detail harus dipersiapkan kembali. Pemerintah telah menyatakan empat proyek nasional yang masuk dalam PPP book 2010-2014 dinyatakan sudah siap tender dengan penyusunan dokumen yang memenuhi standar internasional. (ant)
Bisnis Jakarta/sep
BANTEN - Direktur Niaga PT Garuda Indonesia Agus Priyanto (kanan) bersama Gubernur Maluku Utara Thaib Armayn (kiri), peresmian penerbangan perdana Garuda Indonesia di Cengkareng, Banten, kemarin.
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Wirata, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.
Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.