No. 59 tahun IV
8 Halaman
Senin, 29 Maret 2010
Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com
Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771
Bisnis Jakarta/ant
INVESTASI PROPERTI - Sejumlah pekerja mengerjakan sesi awal pembangunan tower apartemen di kawasan Senayan, Jakarta, belum lama ini. Sebagian masyarakat menjadikan apartemen sebagai instrumen investasi sehingga apartemen-apartemen baru di kawasan strategis ibukota menjadi barang incaran.
Ketahanan Bank Kuat BANDUNG - Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan (DPNP) Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah mengatakan ketahanan sistem perbankan nasional saat ini cukup kuat, walau terjadi pemburukan kolektibilitas hingga 50 persen. Ini merupakan hasil stress test (uji ketahanan) kepada bank-bank nasional pada awal tahun 2010, kata Halim, dalam acara pelatihan jurnalistik di Bandung akhir pekan lalu. “Kami mencoba meningkatkan masing-masing Coll (kolektibilitas) 1, Coll 2 dan seterusnya sampai Coll 5 kolektibilitas dinaikkan menjadi 50 persen dalam stress test di awal tahun 2010,” katanya seperti dikutip Antara. Dari hasil stress test tersebut ketahanan sistem perbankan nasional cukup kuat, ketika terjadi pemburukan sampai 50 persen kolektibilitas, rasio kecukupan modal (CAR) perbankan nasional hanya turun mencapai 66 bps, kata Halim. Secara keseluruhan, Halim melanjutkan, CAR perbankan nasional memang cukup turun ketika NPL bertambah hingga 50 persen. “Namun tidak ada bank
yang CAR-nya langsung turun hingga dibawah delapan persen,” jelasnya. Halim juga mengatakan bahwa uji ketahanan ini juga dilakukan kepada setiap bank jika 10 debitur besarnya dalam sebuah bank terjadi default (tidak bayar). “Hasil tes hanya terdapat beberapa bank yang CAR nya tergerus sedikit dibawah delapan persen, dan setelah dilihat pemiliknya, kami yakin mereka bisa menambah modalnya,” katanya. Hasil stress test juga dilakukan mengenai risiko suku bunga, Halim mengatakan jika suku bunga acuan (BI Rate) ditekan hingga enam persen maka bank-bank tidak akan mengalami masalah yang berarti. “Akibat kenaikan BI rate penurunan CAR tidak akan terlalu besar,” kata salah satu calon deputi gubernur BI ini. Dia menambahkan bahwa hasil uji ketahanan ini dilakukan BI pada seluruh bank nasional dan merupakan simulasi yang dilakukan regulator terhadap kondisi makro yang diperkirakan terjadi. Lebih lanjut ia mengatakan, sistem keuangan perbankan nasional perlu ditata ulang agar dapat meningkatkan peran
pembiayaan perekonomian nasional secara lebih terbuka. “Perlu penataan struktur dan regulasi sistem keuangan yang tepat untuk mendorong tingkat pendalaman pasar keuangan secara terintegrasi, dengan memberi prioritas lebih kepada perbankan,” kata Halim Menurut dia, penataan tersebut karena tingkat kedalaman pasar keuangan di Indonesia paling rendah di antara bank di ASEAN. Hal ini menunjukkan peluang bagi bagi sektor keuangan untuk melakukan ekspansi dan berkompetisi secara sehat tanpa saling “makan”. Halim juga mengatakan tingkat kompetisi perbankan belum setinggi seperti negara lain. Dia juga melihat kontribusi terhadap perekonomian nasional masih didominasi bankbank besar, sedangkan bank menengah dan kecil cenderung bermain pada “niche markets” (pasar yang mereka kenal). Dari sisi efisiensi perbankan nasional juga tertinggal, tetapi dari sisi profitabilitas paling tinggi walaupun modalnya kecil. “Ini menunjukkan persaingan bank-bank di Indonesia belum ketat,” katanya. (ahm)
Teruskan Reformasi Pajak JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi mengharapkan reformasi perpajakan terus dijalankan agar kepercayaan antara pengusaha dengan aparatur pajak terus terbina. “Kita minta reformasi perpajakan oleh Depkeu betul-betul dilaksanakan dengan baik,” ujarnya saat ditemui seusai acara lomba jalan sehat di Jakarta, kemarin. Menurut dia, akibat dari kasus makelar pajak yang dilakukan Gayus Tambunan, kepercayaan antara pengusaha dan aparatur pajak harus dikembalikan karena apabila kepercayaan tersebut runtuh akan terkesan seolah-olah pajak tersebut tidak dipakai untuk pembangunan bangsa namun oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. “Sejak adanya UU (pajak) baru sebenarnya kita punya kepercayaan yang kita bina dengan baik, (namun) dengan kejadian 1-2 orang merusak kepercayaan, seolah-olah dirasakan pajak ini dipakai bukan untuk
pembangunan bangsa, tetapi dipakai pribadi-pribadi,” ujar Sofyan. Untuk itu, Sofyan melanjutkan, aparatur pajak harus terus mengembalikan “image”, bahwa pajak seharusnya dipakai untuk hal semestinya seperti sektor pembangunan infrastruktur serta sektor pendidikan. “Ekses akan selalu terjadi, tapi image dari (aparatur) pajak yang memang dari dahulu imagenya tidak terlalu baik, harus diperbaiki betul dan tidak boleh lagi ada ekses seperti sekarang ini, (oleh karena itu) dibutuhkan hukuman yang tegas,” ujarnya. Menanggapi dari gerakan anti membayar pajak yang dicetuskan oleh para facebookers, Sofyan mengatakan itu hanyalah reaksi dari sekelompok individu yang tidak senang dengan adanya kasus ini, namun hendaknya pajak harus terus dibayar karena itu merupakan sumber utama dari sektor pembangunan. “Diseluruh dunia orang juga mesti bayar pajak karena untuk membangun,” ujarnya. (ant)
Kementrian BUMN Dukung BRI BTN Targetkan 30 Persen JAKARTA - Kementerian BUMN mendukung PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mempercepat proses pengambialihan saham PT Bank Agroniaga. “Kalau memang kajiannya sudah selesai dan memberikan dampak positif kepada kedua pihak, sebaiknya akuisisi itu dipercepat,” kata Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Agro Industri, Kehutanan, Kertas, Percetakan, dan Penerbitan, Agus Pakpahan, kepada Antara, di Jakarta, kemarin. Menurut Agus, pengambilalihan saham Bank Agroniaga diharapkan menambah kapasitas penyaluran kredit BRI ke sektor pertanian dan perkebunan. “Sesuai dengan segmennya, Bank Agroniaga dapat dijadikan sebagai perpanjangan tangan BRI memfasilitasi pembiayaan perkebunan rakyat,” kata Agus.
Agus Pakpahan
Dari sisi bisnis inti, diutarakan Agus, BRI sudah sejak lama menjadi pelopor menggeluti pendanaan kredit mikro, sehingga jika memadukannya dengan Bank Agroniaga maka diharapkan menopang pertumbuhan ekonomi di pertanian. Ia menambahkan, dirinya mendapat informasi bahwa BRI
sudah menuntaskan kajian termasuk menyiapkan dana untuk mengakuisisi Bank Agroniaga. Akan tetapi ia Agus tidak merinci jumlah saham yang akan dibeli BRI. “BRI adalah perusaahaan terbuka, sehingga harus diputuskan melalui mekanisme RUPS,” katanya. Saat ini kata Agus, saham Bank Agroniaga 100 persen dimiliki Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Pada 2010 laba bersih Bank Agroniaga ditargetkan minimal Rp 20 miliar, meningkat 124,71 persen dari tahun 2009 sebesar Rp 8,9 miliar. Agus menambahkan, kinerja keuangan Bank Agroniaga sesungguhnya tidak terlalu buruk, namun akan lebih optimal jika bank itu menjadi bagian dari BRI. (ant)
MEDAN - Bank BTN tahun ini menargetkan penyaluran kreditnya tumbuh 30 persen dari tahun lalu, juga naik sebesar angka itu atau sebesar Rp 16 triliun “Tahun 2009, penyaluran kredit BTN sudah mencapai Rp 40,7 triliun dengan 96 persen untuk sektor perumahan dan sisanya non perumahan,” kata Manager Consumer Direction BTN, Irman Alvian Zahiruddin, di Medan, kemarin. Dia berbicara sebelum acara Penarikan Undian Tabungan Batara di Medan dengan total hadiah secara keseluruhan sebesar Rp 14 miliar termasuk 16 rumah. Penarikan undian dilakukan dua tahap, di mana Medan dan Jakarta dilakukan tanggal 28 Maret, tahap kedua di Surabaya dan Makasar 11 April. Dengan membaiknya krisis global, maka permintaan kredit
baik untuk perumahan dan non perumahan semakin meningkat. “Manajemen optimistis bisa menyalurkan kredit lebih besar sejalan juga dengan pertumbuhan DPK (dana pihak ketiga) yang juga diharapkan meningkat. Optimistis itu mengacu pada terus naiknya kebutuhan rumah,” katanya. Tahun 2010 DPK ditargetkan naik 12-15 persen setelah pada 2009 DPK bank itu bisa dicapai sebesar Rp 40,2 triliun. Manajemen juga yakin kredit bermasalah (NPL) masih bisa terjaga seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun 2009, NPL BTN hanya 2,7 persen atau jauh dari angka aman yang ditetapkan Bank Indonesia aling tinggi 5 persen. Pengembang di Sumut, Tomy Wistan, mengatakan, permintaan rumah di daerah itu tahun ini meningkat. (ant)
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Nariana Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.
Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.