No. 223 tahun IV
8 Halaman
Senin, 29 November 2010
Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com
Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771
Investor Diimbau
Prioritaskan Tenaga Kerja Lokal BENGKULU - Para investor yang mengembangkan usaha di Kota Bengkulu diimbau untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal, sehingga dapat mengurangi pengangguran di daerah itu. “Saya mengimbau kepada investor yang mengembangkan usaha di Kota Bengkulu untuk mengutamakan tenaga kerja setempat. Ini dilakukan agar pengangguran di Kota Bengkulu dapat tersetap dengan baik,” kata Wali Kota Bengkulu Ahmad Kanedi, di Bengkulu, kemarin. Namun, jika tenaga kerja tertentu, yang dibutuhkan investor tidak ditersedia di Kota Bengkulu silakan saja datangkan dari luar. Tapi, kalau hanya tenaga kerja biasa di Kota Bengkulu tersedia cukup banyak. “Saya yakin jika investor yang menanamkan investasi di Bengkulu mengutamakan tenaga kerja setempat, maka tenaga kerja yang ada di Kota Bengkulu dapat terserap dengan baik,” ujarnya. Dengan demikian, jumlah pengangguran di Kota Bengkulu akan terus berkurang dari tahun ke tahun. “Kalau semua tenaga kerja yang ada di Kota Bengkulu dapat terserap dengan baik, maka pertumbuhan ekonomi di daerah ini akan meningkat dari tahun ke tahun,” ujarnya. Wali Kota Bengkulu mengatakan, jika ekonomi daerah ini terus meningkat, maka daya beli masyarakat semakin baik, sehingga berbagai usaha yang dikembangkan dapat tumbuh dengan baik di daerah itu. Terkait dengan pembangunan dua hotel berbintang di Kota Bengkulu, Ahmad Kanedi mengatakan, berdirinya dua hotel berbintang di daerah ini membuktikan bahwa ekonomi masyarakat setempat meningkat. Sebab, jika ekonomi masyarakat tidak bagi, maka investor tidak akan bersedia membangun hotel berbintang di Kota Bengkulu. Sebab, investasi membangun hotel berbintang cukup besar mencapai miliar rupiah. Karena itu, kehadiran dua hotel berbintang di Kota Bengkulu, yakni hotel Santika dan Plasa membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi daerah ini terus meningkat. “Jika tidak ada aral melintang dua hotel berbintang yang kini tengah dibangun di Kota Bengkulu, akan beroperasi pada 2011,” ujarnya. (ant)
Manajemen PDAM
Harus Dikelola Profesional JAKARTA - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Indonesia dapat disehatkan sepanjang pengelolaannya dilakukan dengan cara profesional. “Kuncinya terletak kepada leadership (kepemimpinan), empower (kewenangan) SDM, dan perbaikan sistem manajemen,” kata Direktur Utama PT Aetra Air Jakarta, Syahril Japarin yang dihubungi seusai menerima penghargaan CEO terbaik 2010 versi Business Review di Singapura, kemarin. Syahril yang dalam acara tersebut disejajarkan dengan sejumlah CEO BUMN termasuk PT Telkom mengatakan, dukungan pendanaan bukan satu-satunya solusi untuk menyehatkan PDAM, tapi juga harus memastikan manajemen sudah dikelola profesional. “Kalau manajemennya masih amburadul maka upaya mendanai PDAM akan percuma saja. Ibaratnya sama saja dengan menggarami air laut, tidak akan berpengaruh apapun,” kata Syahril. Sampai saat ini PT Aetra Air Jakarta berhasil meningkatkan produktivitas penjualan dan pelayanan di atas target yang ditetapkan PAM Jaya sampai akhir masa konsesi tahun 2023 mendatang. Untuk memenuhi target yang ditetapkan, Aetra telah menanamkan investasi Rp300 miliar untuk perbaikan dan penambahan jaringan baru. Sedangkan pada 2011 akan dipersiapkan investasi baru sebesar Rp120 miliar. Pihaknya akan terus mencukupi kebutuhan air minum masyarakat Jakarta yang tinggal di kawasan Utara dan Timur dalam rang-
ka mengurangi penggunaan air tanah di Jakarta. “Kami membantu Pemprov untuk mencegah terjadinya penurunan tanah serta menjaga kelestarian air tanah agar tidak dieksploitasi secara besar-besaran,” ujar dia. Hanya belum semua masyarakat Jakarta termasuk kalangan industri menyadari. Meski jaringan pipa air minum sudah masuk masih jarang masyarakat memanfaatkannya, kata Syahril. Saat ini, masih ada 60 ribu dari total 385 ribu pelanggan yang masih memakai air bersih kurang dari 10 meter kubik. Padahal idealnya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, normalnya konsumsi air bersih penduduk lebih di atas itu. Hal itu menunjukkan sebagian warga Jakarta masih menggunakan air tanah. Selain itu, Aetra yang telah memasang jaringan pipa air bersih sepanjang 230 kilometer, berharap animo warga Jakarta berlangganan air bersih semakin tinggi. Syahril mengatakan, kalau seluruh masyarakat menggunakan air bersih jaringan pipa maka akan mudah bagi Aetra menurunkan tingkat kebocoran air. Aetra dalam rangka perbaikan manajemen akan terus memperbaiki tata kelola usaha yang baik diantaranya mengevaluasi sistem perekrutan SDM dan juga memperbaiki sistem pemasaran. Aetra pada 2009 berhasil meraih pendapatan Rp 1 triliun. Untuk terget 2010 diperkirakan tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. (ant)
Bisnis Jakarta/ant
BURSA KERJA - Pengunjung memadati arena “Job Fair 2010” di arena PRJ, JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu kemarin. Lebih dari 100 perusahaan mengikuti bursa “Job Fair” ini.
Pemerintah Diminta Tekan Rupiah JAKARTA - Pemerintah diminta tetap fokus menekan gerak nilai tukar rupiah agar tak terlalu menguat terhadap dolar AS. “Idealnya nilai tukar rupiah berada pada rentang 9.0009.500 per dolar AS. Saat ini rupiah kecenderungannya terapresiasi, namun jika penguatannya terlalu besar maka akan menganggu pendapatan dari ekspor,” kata Chief Economist Danareksa, Purbaya Yudhi Sadewa. Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia berada pada track yang cukup bagus, tercermin dari sejumlah indikator makro ekonomi. Namun, ekonomi bisa lebih baik lagi dari kondisi saat ini, jika pemerintah mampu membangun sektor infrastruktur, memangkas birokrasi, dan koordinasi antara pusat dan daerah berjalan dengan baik. “Infrastruktur yang paling utama adalah ketersediaan listrik, energi berupa gas, bahan bakar minyak, sarana transportasi, sarana jalan dan pelabuhan. Menurutnya, investasi
asing langsung (FDI) dalam tiga tahun terakhir kecenderungannya sudah bagus pada posisi yang terus meningkat. Cuma saja masih perlu perbaikan di sana-sini. “Perlu upaya bagaimana menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif,” katanya. Sejalan dengan otonomi daerah (otda), banyak bermunculan peraturan daerah (Perda) yang berimplikasi negatif terhadap semangat investasi. “Perda bermasalah harus dihilangkan. Edukasi juga diberikan kepada pejabat Pemerintah Daerah agar tidak lagi berpikiran jangka pendek,” katanya. Sementara itu, untuk meraih pasar global, diperlukan inovasi produk dengan menciptakan nilai tambah. Harus ada inovasi, ekspor bahan baku harus pelan-pelan dihilangkan,” katanya. Selama ini ekspor Indonesia didominasi bahan mentah dan bahan baku seperti minyak mentah, minyak sawit, kayu gelondongan. Di satu sisi kita mengimpor barang jadi dari hasil turunan komiditi
yang kita ekspor semula. “Dengan demikian dibutuhkan daya saing dari setiap produk ekspor yang kita kirimkan,” tegasnya. Terkait dengan adanya anggapan sejumlah kalangan akan adanya deindustrialisasi di Indonesia, Yudhi mengatakan dirinya tidak sepakat dengan hal tersebut. “Tekanan deindustrialisasi itu ada, tapi tidak terlalu besar. Untuk itu dibutuhkan berbagai kebijakan yang dapat memberi insentif kepada sektor riil dan manufaktur,” tegasnya. Sektor manufaktur, menurut Yudhi masih tumbuh meskipun hanya sekitar 4 persen. “Sektor manufaktur memang tumbuh tidak secepat pertunbuhaan sebelum krisis 1997 yang bisa mencapai “double digit,” ujarnya. Meski saat ini sektor manufaktur tumbuh sekitar 4 persen, namun masih mampu menyerap tenaga kerja sekitar 12 persen. Atau lebih rendah dari sektor pertanian yang mampu menyerap tenaga kerja 40 persen, dan pada sektor perdagangan jasa sekitar 20 persen. (ant)
Menguatnya Dolar
Jatuhkan Harga Minyak JAKARTA - Harga minyak dunia jatuh pada Jumat karena dolar melonjak terhadap euro didorong kekhawatiran mendalam atas krisis utang zona euro tetapi perdagangan tenang setelah libur Thanksgiving Amerika Serikat. Seperti dirilis di Antara Jakarta kemarin, Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Januari merosot 93 sen menjadi 85,17 dolar per barel di perdagangan London. Kontrak utama New York, minyak mentah “light sweet” untuk penyerahan Januari, turun 79 sen menjadi 83,07 dolar. Euro jatuh mendekati 1,32 dolar pada Jumat, menyentuh terendah baru dua bulan karena berlanjutnya kekhawatiran tentang utang zona euro dan Korea mendorong unit safe haven AS, kata para dealer. Dolar yang lebih kuat membuat minyak mentah yang dihargakan dalam dolar lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang lemah, yang pada gilirannya cenderung memukul permintaan dan harga. “Harga minyak mentah mundur ... karena berlanjutnya kekhawatiran tentang penularan utang negara zona euro membebani pasar minyak sementara volume perdagangan masih cukup ringan
setelah liburan Thanksgiving AS pada Kamis,” kata analis Sucden, Myrto Sokou. “Terlihat bahwa ketidakpastian kondisi ekonomi terus mendominasi pasar,” tambahnya. “Investor tetap berhatihati dan mendorong beberapa ... ambil untung (profit taking) menyusul kekhawatiran terusmenerus tentang stabilitas ekonomi di zona euro, ketegangan geopolitik di semenanjung Korea dan kekhawatiran baru tentang kebijakan pengetatan moneter China.” Pasar keuangan dunia telah diguncang minggu ini oleh kekhawatiran utang zona euro dan Korea Utara menembakkan puluhan peluru artileri ke sebuah pulau di Korea Selatan pada Selasa, menewaskan empat orang dan memicu tembakmenembak. Pada Jumat, pedagang juga cemas atas dampak dari upaya China untuk mengekang meningkatnya inflasi. Tekanan inflasi meningkat di China yang lapar komoditas, seorang pejabat senior bank sentral mengatakan pekan ini, memicu oleh arus modal ke dalam negara dan ekspektasi revaluasi yuan. Perdagangan tenang pada Jumat karena liburan Thanksgiving pada Kamis di Amerika Serikat. (ant)
Dewan Komisioner
Tarif Cukai Rokok
Awali Pembentukan OJK
Naik Sampai 10 Persen
JAKARTA - Panitia Kerja Pansus RUU Otoritas Jasa Keuangan (OJK) DPR memutuskan untuk mengawali pembentukan Otoritas Jasa Keuangan dengan pembentukan Dewan Komisioner (DK) badan itu. “Rapat Panitia Kerja (Panja) RUU OJK pada Jumat pagi (26/11) menyepakati bahwa DK OJK harus terbentuk paling lambat enam bulan sejak RUU OJK diundangkan,” kata Anggota Pansus RUU OJK DPR, Harry Azhar Azis di Jakarta, Sabtu kemarin. Ia menyebutkan, Panja RUU OJK DPR masih akan terus membahas mekanisme pembentukan DK terutama susunan, fungsi, tugas, dan kewenangannya. Setelah DK dibentuk, lanjut Harry, perangkat organisasi itu ditugaskan untuk berkoordinasi dengan pemerintah (Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan/Bapepam-LK) dan Bank Indonesia (BI) dalam proses peralihan kewenangan pengawasan bidang perbankan, pasar modal, dan industri keuangan non bank. Proses peralihan kewenangan itu ditetapkan paling lambat selesai 31 Desember 2012. “Mulai 1 Jan 2013, DK OJK menjalankan penuh fungsi, tugas dan kewenangan sesuai UU tentang OJK,” jelas Harry yang juga Wakil Ketua Komisi XI DPR. Menurut dia, berdasar UU tentang OJK, BI dan pemerintah wajib membantu DK sepenuhnya untuk kelancaran proses peralihan tersebut. “Pembiayan OJK ditetapkan melalui APBN atas usul DK sesuai mekanisme pembahasan APBN,” katanya. Sementara standar biaya pengelolaan OJK ditetapkan
tersendiri sesuai standar biaya industri jasa keuangan. Menurut Harry, bila diperlukan pungutan kepada industri jasa keuangan, maka besaran, jenis dan jangka waktunya diusulkan DK OJK dan ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah setelah mendapat persetujuan DPR. “Semua pungutan masuk langsung ke penerimaan APBN,” jelas Harry. Penyusunan UU tentang OJK merupakan amanat Undang-undang tentang Bank Indonesia. UU itu mengamanatkan pembentukan OJK dibentuk paling lambat Desember 2010. Hingga saat ini, RUU OJK belum selesai dibahas antara pemerintah dan Komisi XI DPR. Namun sebelumnya, Panitia Khusus RUU OJK optimitistis pembahasan rancangan undang-undang ini akan selesai pada akhir Desember mendatang. (ant)
JAKARTA - Pemerintah akan menaikkan tarif cukai rokok mulai 1 Januari 2011 dengan besaran bervariasi tergantung dari golongan rokok yaitu antara empat hingga 10 persen. “Kenaikan riilnya empat hingga 10 persen tapi rata-ratanya lima hingga enam persen disesuaikan dengan perkiraan laju inflasi 2011,” kata Dirjen Bea dan Cukai Kemenkeu, Thomas Sugijata, di Jakarta, Sabtu. DPR dan pemerintah telah menetapkan target penerimaan cukai yang meningkat pada 2011 dibanding 2010 sehingga kenaikan tarif cukai merupakan salah satu langkah untuk mengamankan kenaikan target penerimaan cukai itu. “Target penerimaan cukai dalam APBN 2011 mengalami kenaikan Rp2 triliun dibanding APBNP 2010 sehingga salah satu yang dilakukan adalah kenaikan tarif
cukai lima hingga enam persen,” katanya. Besaran kenaikan itu merupakan angka yang moderat dan asosiasi industri rokok pun menilai kenaikan itu sebagai sesuatu yang feasible.”Kenaikan tahun 2011 ini moderat karena kalau dibanding tahun 2009 tidak seberapa. Tahun 2009 tarif cukai rokok mengalami kenaikan hingga 33 persen,” kata Thomas. Kenaikan tarif tersebut dilakukan sesuai dengan roadmap industri rokok. Hal itu dilakukan untuk menciptakan kompetisi yang sehat, industri rokok nasional, serta transparansi kebijakan cukai hasil tembakau dan optimalisasi penerimaan cukai. “Tujuannya lebih kepada mendekatkan antara tarif sigaret keretek mesin (SKM) dengan sigaret putih mesin (SPM) dan golongan lainnya,” katanya. (ant)
Pemimpin Umum : Satria Naradha, Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Suja Adnyana, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Hardianto, Ade Irawan, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D. Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602, Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.
Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.