Bisni Jakarta-Jumat, 30 Oktober 2009

Page 1

No. 196 tahun III

8 Halaman

Jumat, 30 Oktober 2009

Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771

Targetkan Ekonomi Berkualitas

Bisnis Jakarta/ant

NATIONAL SUMMIT - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan sambutan dan arahan dalam acara pembukaan National Summit 2009 di Jakarta, kemarin.

Dukung Sektor Riil JAKARTA - Pemerintah mengharapkan perbankan dan pasar modal untuk lebih banyak menyalurkan dananya pada sektor riil. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, hal itu bisa memberikan sumber dana untuk investasi. “Kalau dua institusi itu bisa dijaga performance maupun keberpihakannya untuk menyalurkan dananya kepada sektor riil, itu akan bisa cukup banyak memberikan sumber dana untuk investasi,” tuturnya dalam National Summit 2009 di Jakarta, kemarin. Sebelumnya dalam pembukaan National Summit 2009, Presiden mengemukakan per-

lunya dana investasi sebesar Rp 2.100 triliun untuk memenuhi target pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen di 2014 mendatang. Selain melalui perbankan dan pasar modal, Menkeu menambahkan, dana untuk memenuhi kebutuhan investasi bisa diperoleh dari masyarakat langsung melalui kegiatan usaha. “Umpamanya dia banyak melakukan investasi,” imbuhnya. Dana asing juga bisa menjadi sumber dana investasi, yaitu berasal dari Foreign Direct Investment (FDI). FDI dilakukan dengan berbagai upaya atau meknisme seperti kebi-

jakan untuk investment climate. Apabila optimisme terjaga dan stabilitas ekonomi bisa dijaga, maka masuknya modal yang bertujuan menambah investasi itu bisa terpenuhi. “Saya rasa kalau ekonomi bagus kita bisa attract seperti yang terjadi beberapa hari ini, masuknya modal untuk menambah investasi dapat terpenuhi,” katanya. Menkeu juga mengemukakan, pihaknya akan melakukan penyesuaian APBN untuk menarik sumber dana investasi dalam mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi sesuai dengan target yang ditetapkan sebelumnya. (fel)

Audit Konsumsi BBM Bersubsidi

KURS RUPIAH 9.000

9.595

9.500

9.535 10.000 27/10

9.590 28/10

29/10

JAKARTA - Pemerintah c.q Badan Pengatur Kegiatan Hilir (BPH) Minyak dan Gas Bumi akan meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengaudit konsumsi bahan bakar bersubsidi tahun 2009. Permintaan itu berkenaan adanya kenaikan konsumsi BBM bersubsidi sekitar tiga –lima persen dari kuota APBN –Perubahan 2009. “Kuota bahan bakar minyak bersusidi diatur dalam undang-undang, jadi tidak boleh dilanggar,” ujar Kepala BPH Migas Tubagus Haryono ke-

pada wartawan usai menghadiri National Summit hari ini (29/10) di Jakarta. Sebagai informasi, untuk APBN-P 2009, pemerintah menetapkan kuota BBM bersubsidi yang dialokasikan adalah sebesar 36,5 juta kiloliter. Tubagus menuturkan, kenaikan konsumsi BBM itu terjadi di sektor transportasi. Konsumsi bahan bakar jenis premium bersubsidi mengalami kenaikan tertinggi sekitar tiga persen. Menurutnya, konsumsi BBM bersubsidi akan meng-

alami peningkatkan seiring peningkatan konsumsi masyarakat juga kenaikan penjualan kendaraan bermotor. “Kita jadi serba sulit. Disatu sisi, pembatasan konsumsi BBM belum dilakukan. Jadinya begini, antara pasokan dengan kebutuhan menjadi imbang. Sebagai antisipasinya kita mengawasi dalam hal penyaluran,” ujar Tubagus. Meski demikian, kata Tubagus, dana subsidi BBM itu masih mencukupi sampai akhir tahun ini. (ind)

JAKARTA - Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan bahwa pencapaian pertumbuhan ekonomi yang berkualitas merupakan agenda penting pemerintah 2009-2014. “Pertumbuhan berkualitas yang ingin kita capai minimal 7 persen pada 2014 yang diikuti dengan penciptaan lapangan kerja dan penurunan tingkat kemiskinan,” kata Hatta dalam Temu Nasional di Jakarta, kemarin. Ia mengatakan, agenda ini ditujukan untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia, sehingga diharapkan adanya masukan dan kritik kepada kabinet. Krisis global yang cukup berat tahun 2008 menyebabkan penurunan ekonomi dunia yang sangat drastis dari 3 persen menjadi 1,1 persen. Pemulihan diharapkan terjadi pada 2010 dengan pertumbuhan sebesar sekitar 3,1 persen, se-

mentara pada 2009 sebesar sekitar 2,5 persen. Meskipun perekonomian dunia melemah, Indonesia menunjukkan hal positif, dan dianggap sebagai salah satu negara yang mengalami pertumbuhan tinggi dan menghadapi krisis dengan cukup baik sehingga pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mencapai 4,3 persen. Selain pertumbuhan ekonomi berkualitas, agenda penting lainnya adalah pengurangan kemiskinan, perluasan lapangan kerja, percepatan penyediaan infrastruktur, bidang pertanian, dan industri. Ia menyebutkan, pertumbuhan ekonomi 2009-2014 diharapkan tidak kurang dari 7 persen di mana tahun 2010 mencapai 5,55,6 persen, tahun 2011 sebesar 6,6-6,9 persen, tahun 2012-2013 sebesar 6,7-7,4 persen, dan 2014 sebesar 7 persen. (ant)

Lagi, IHSG Merosot JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin, menghadapi penurunan kembali dalam tiga hari berturut-turut, namun IHSG berhasil memperkecil pelemahannya. IHSG BEI ditutup melemah 11,281 poin (0,48 persen) ke posisi 2.344,03, sedang indeks kelompok 45 saham unggulan (LQ45) juga melemah 2,111 poin (0,46 persen) ke posisi 456,688. Analis Indomitra Securities David Ferdinandus kepada Antara di Jakarta, Kamis mengatakan, penurunan IHSG yang terjadi belakangan ini akibat pengaruh penurunan indeks saham di regional dan AS. “Kalau dari dalam negeri aksi korporasi dan para pelaku ekonomi menunjukkan sentimen positif,” ujarnya seperti dikutip Antara. Ia berharap, penurunan IHSG terjadi hanya sesaat, penurunan IHSG pada hari ini sebagai hal yang wajar, karena pertumbuhan IHSG sebelumnya terlalu cepat. “Jadi kalau ada profit taking dan kalau ada perkembanganperkembangan lainnya, jadi biasa aja. Kalau ada pengaruh global, regional dan domestik

juga biasa saja,” jelasnya. Lebih lanjut ia mengatakan, kabar dan berita tentang dunia finansial serta ekonomi global masih terlihat wajar meskipun beberapa di antaranya cenderung negatif, namun hal tersebut bukan hal baru dan sering terjadi sebelumnya. Sementara beberapa saham di kawasan Asia ditutup turun, diantaranya Indeks Hang Seng melemah 496,59 poin ke level 21,264, Indeks Nikkei-225 merosot 183,95 poin ke level 9.891 dan Indeks Singapore Strait Time juga turun 14,06 poin ke level 2.634. Transaksi saham yang terjadi sebanyak 123.717 kali dengan jumlah saham yang berpindah tangan mencapai 7,163 miliar lembar dan nilai Rp 6,124 triliun. Dan 89 saham naik, 109 saham turun dan 58 saham tidak bergerak. Sementara saham-saham yang mengalami penurunan diantaranya, Telkom (TLKM) turun Rp 100 menjadi Rp 8.250, United Tractor (UNTR) naik Rp 450 menjadi Rp 14.750, BRI (BBRI) turun Rp 150 menjadi Rp 7.150, Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) turun Rp 200 menjadi Rp 10.200. (ahm)

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Nariana Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.

Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.