No. 101 tahun IV
8 Halaman
Senin, 31 Mei 2010
Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com
Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771
Dua Bank Asing
Biayai Trikomsel JAKARTA - Dua bank asing Standard Chartered Bank dan Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd memberikan fasilitas perbankan masing-masing senilai 20 juta dolar AS dan 10 juta dolar AS untuk pengembangan bisnis PT Trikomsel Oke Tbk. Direktur PT Trikomsel Oke Tbk Juliana Samudro melalui siaran persnya di Jakarta, kemarin, menjelaskan pihaknya akan menggunakan fasilitas perbankan untuk modal kerja perseroan dalam mengembangkan bisnis inti dan melakukan ekspansi bisnis dalam upaya mengantisipasi dan memanfaatkan tren pasar yang terus berkembang serta peluang yang masih terbuka lebar. “Kinerja yang baik yang telah dicapai perseroan selama ini telah memberikan kepercayaan bank-bank untuk memberikan dukungan secara finansial berupa modal kerja, sehingga ke depannya kami yakin perseroan akan terus berkembang untuk menjadi yang lebih baik lagi dan terdepan di industri tersebut,” ujarnya. Saat ini PT Trikomsel Oke Tbk telah mendapatkan pendanaan dari beberapa bank besar, baik bank internasional maupun bank lokal yang bergabung dalam kredit sindikasi seperti PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan Citibank NA, serta pendanaan berdasarkan perjanjian bilateral yakni BCA dan ANZ Panin Bank. PT Trikomsel Oke Tbk merupakan perusahaan industri telekomunikasi Indonesia yang menyediakan berbagai pilihan produk dan layanan komunikasi selular melalui gerai OkeShop. Perusahaan itu juga menjadi distributor produk telepon selular seperti Nokia, Sony Ericsson, BlackBerry dan iPhone serta netbook Acer. (ant)
Bisnis Jakarta/ant
PREMIUM SUBSIDI - Pengendara sepeda motor mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di SPBU Gunung Sahari, Sabtu. Pemerintah berencana membatasi penggunaan BBM bersubsidi jenis premium untuk kendaraan bermotor roda dua dengan mewajibkan mereka menggunakan BBM nonsubsidi pertamax mulai Agustus mendatang.
Indonesia Miliki Banyak Potensi JAKARTA - Duta besar Irlandia untuk Republik Indonesia Dr Richard O'Brien mengatakan Irlandia akan terus mengembangkan kerjasama bilateral dalam bidang ekonomi bisnis, perdagangan dan investasi di Indonesia. ‘’Indonesia memiliki banyak potensi, tidak hanya dalam bidang pertanian dan sumber daya alam, namun juga pengembangan pasar dalam inovasi teknologi, khususnya teknologi telekomunikasi,” ujarnya dalam acara berbincang dengan para wartawan di Jakarta, Kamis. Untuk itu, Richard juga telah meresmikan Jejaring Bisnis
Irlandia (Ireland Business Network) yang merupakan forum bertujuan memfasilitasi dan meningkatkan hubungan bilateral bisnis serta kerjasama antara Irlandia dan Indonesia. Menurut dia, setelah jejaring ini terbentuk akan segera diadakan pertemuan rutin tahunan (annual general meeting) mulai awal 2011 dan menandai transisi pembentukan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia untuk wilayah Irlandia. “Pembentukan jejaring bisnis sudah menjadi pernyataan adanya peningkatan minat para pemain usaha di Irlandia untuk berbisnis di Indonesia dan juga makin intensifnya relasi da-
gang, investasi serta wisata antar kedua negara,” ujarnya. Ia juga menambahkan, pada 2009, nilai perdagangan antara Indonesia dan Irlandia telah mencapai 1,2 miliar Euro pada 2009 dan sebanyak 650 juta Euro diperoleh Indonesia yang antara lain diperoleh melalui sektor teknologi informasi dan komunikasi serta makanan dan minuman. “Perdagangan IndonesiaIrlandia mencapai 1,2 miliar euro pada 2009, dengan 650 juta euro, surplus ke Indonesia. Sisanya ke Irlandia,” ujarnya. Ia mengatakan kondisi dan situasi di Eropa saat ini, tidak membuat menurunkan minat
Dugaan Kasus Suap
BI Periksa Mantan Pegawai JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melalui tim audit internalnya telah memanggil serta memeriksa empat orang mantan pegawai BI. Hal ini adalah tindak lanjut dari upaya BI mengusut kasus dugaan penyuapan USD 1,3 juta dalam kontrak pencetakan uang Rp 100.000. Hal tersebut disampaikan Deputi Gubernur BI Budi Rochadi dalam konferensi pers di Gedung Bank Indonesia,
akhir pekan lalu. “Sejauh ini tim kami telah memanggil empat orang dan itu dari berbagai macam level,” ungkap Rochadi. Walau pernyataan tersebut telah dilontarkan kepada publik, Budi tetap masih merahasiakan nama-nama yang telah diperiksa tim audit internal BI. Budi juga menegaskan bahwa keempat orang terperiksa tersebut telah pensiun. ”Kita tanya-
kan ke personalia dan pejabat yang waktu itu aktif, kebanyakan sudah pensiun, tapi juga ada yang masih aktif di sini. Jadi kita butuh waktu untuk menghadirkannya,” ujar Budi seperi dikutip dari situs Kementrian Keuangan. Budi juga menyampaikan bahwa dalam proses tender uang pencetakan uang pecahan 100.000 tersebut, memang tidak menyentuh jajaran DG BI. (ahm)
para investor Irlandia. “Kami sedang transformasi wilayah. Tapi kami tetap memandang ke depan. Membangun jaringan bisnis, termasuk dengan Indonesia,” ujar Richard. Saat ini telah banyak perusahaan Irlandia yang melakukan kegiatan bisnis di Indonesia, antara lain produk Guiness, termasuk akuisisi PT Armita yang memproduksi bahan perasa makanan oleh Kerry Group Plc dan investasi besar oleh Independent News and Media Plc di PT Abdi Bangsa. Dengan tingginya pertumbuhan ekonomi di Indonesia, Richard menambahkan akan ada beberapa minat bisnis Irlandia
yang segera mengembangkan bisnisnya seperti perusahaan telekomunikasi dan industri farmasi serta pembukaan impor daging sapi Irlandia, yang pertama dalam 10 tahun terakhir, pada akhir Juli 2010. Direktur Enterprise Ireland (KADIN Irlandia) untuk Indonesia Patrick O'Riordan, menambahkan, dengan kondisi saat ini, ada peluang untuk mengembangkan bisnis baru dan pasar Irlandia di Indonesia. “Namun, harus diakui bahwa menemukan partner lokal yang berkualitas sangat penting dalam kondisi pasar yang kompleks dan kompetitif seperti di Indonesia,” ujarnya. (ant)
Sukuk Capai Rp 15,82 Triliun JAKARTA - Pemerintah hingga 14 Mei 2010, menerbitkan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara hingga mencapai Rp 15,82 triliun. Laporan Perkembangan Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Edisi Mei 2010 yang diperoleh di Jakarta, Kamis, menyebutkan, SBSN terdiri dari empat jenis yaitu SBSN Domestik, SBSN Ritel, Sukuk Dana Haji Indonesia (SDHI), dan SBSN dalam valuta asing. Penerbitan SBSN Domestik hingga 14 Mei 2010 mencapai Rp 4,44 triliun, SBSN Ritel mencapai Rp 8,03 triliun. Sementara realisasi penerbitan SDHI men-
capai Rp 3,34 triliun, sedangkan untuk penerbitan SBSN dalam valuta asing, belum ada. APBNP 2010 menetapkan, kebutuhan penerbitan surat berharga negara (SBN) hingga mencapai Rp 178,04 triliun. SBN yang akan jatuh tempo selama 2010 sebesar Rp 67,54 triliun dan rencana pembelian kembali SBN sebesar Rp 3,0 triliun sehingga penerbitan netto SBN selama 2010 sebesar Rp 107,50 triliun. Hingga 14 Mei 2010, realisasi penerbitan termasuk yang jatuh tempo mencapai Rp 89,94 triliun atau mencapai 48,83 persen dari target APBNP 2010. Sementara untuk pembelian kembali SBN, realisasinya masih nihil. (ant)
Ciptakan Kepastian Usaha
Bisnis Jakarta/ant
PRODUKSI LOKAL - Menteri Pertanian, Suswono (kanan) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pusat perternakan bebek di Desa Pakijangan, Brebes, Jateng.
JAKARTA - Menteri Keuangan Agus Martowardojo membuat suatu kepastian bagi para pengusaha untuk tumbuh dan maju, dengan menyadari kewajibannya membayar pajak. “Kita harus yakinkan yang utama, kita membuat suatu kepastian bagi pengusaha untuk tumbuh dan maju tapi jangan lupa bayar pajak,” ujar Menkeu saat ditemui di Gedung Djuanda I, Kementerian Keuangan, Jakarta, baru-baru ini seperti dikutip dari situs Kemen-
trian Keuangan. Berbagai kasus terkait pajak memang sering terjadi. Menkeu berharap, kasus-kasus pajak tersebut dapat diselesaikan dengan baik. “Kalau untuk kasus-kasus (pajak) kita harapkan diselesaikan. Tujuan utamanya bukan untuk mencari-cari kesalahan orang, tapi orang harus taat asas dan sadar bayar pajak. Kalau tidak mau membayar pajak dan telah diingatkan, dan ini kita tindak,” jelasnya. (ahm)
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Wirata, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.
Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.