Bisnis Jakarta - Selasa, 31 Agustus 2010

Page 1

No. 166 tahun IV

8 Halaman

Selasa, 31 Agustus 2010

Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771

Label Produk Wajib Berbahasa Indonesia JAKARTA - Pemerintah mewajibkan pemasangan label berbahasa Indonesia pada produk pangan dan nonpangan mulai 1 September 2010 sesuai ketentuan yang diterbitkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Perdagangan. “Untuk nonpangan, Kementerian Perdagangan sudah mengeluarkan aturan yang berlaku 1 September tahun ini untuk produk yang baru. Produk yang lama diberi waktu,” kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di Jakarta kemarin. Secara bertahap aturan itu akan diterapkan untuk semua produk kategori nonpangan termasuk elektronik. Aturan tentang pencantuman label pada produk nonpangan diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan No.62/2009 yang terbit Desember 2009 dan kemudian diubah menjadi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 22/ 2010 yang diterbitkan tanggal 21 Mei 2010. Berdasarkan ketentuan itu sebanyak 101 jenis barang dengan 597 nomor HS yang terdiri atas barang elektronik keper-

luan rumah tangga, telekomunikasi, informatika; sarana bahan bangunan; dan barang keperluan kendaraan bermotor wajib dicantumi label dalam bahasa Indonesia. Pelaku usaha yang memproduksi atau akan mengimpor barang yang akan diperdagangkan di pasar dalam negeri harus menyampaikan contoh label dalam bahasa Indonesia kepada Direktur Pengawasan Barang Beredar dan Jasa, Ditjen Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan. Untuk mendapat surat keterangan pencantuman label tanpa dipungut biaya. Kepala BPOM Kustantinah mengatakan pemberlakuan ketentuan label produk pangan akan diefektifkan mulai 1 September. Pemerintah, memberi waktu selama enam bulan kepada produsen dan importir untuk menyesuaikan label produk mereka sesuai ketentuan pelabelan yang berlaku. (ant)

KURS RUPIAH 8.500

8.985

9.000

8.990

9.008

9.500 26/8

27/8

29/8

Pasar Uang Melemah

Bisnis Jakarta/ant

PENAMBAHAN ARMADA - Teknisi melakukan perawatan mesin armada Damri di pool Kemayoran, Jakarta Pusat kemarin. Tahun ini armada bus pengangkut pemudik yang disediakan Pemprov DKI bertambah 5 persen untuk mengantisipasi jumlah pemudik pengguna angkutan darat.

JAKARTA - Pengamat pasar Irfan Kurniawan memperkirakan pasar saham dan uang domestik, masih melemah, karena pelaku pasar khususnya asing khawatir dengan ekonomi global yang tak menentu. Irfan Kurniawan yang juga analis PT First Asia Capital mengatakan, pasar akan sangat khawatir apabila pelaku pasar panik. Ini akan mengakibatkan penjualan secara besar-besaran. Aksi penjualan rupiah maupun saham akan memicu keduanya makin terpuruk. Ekonomi global yang masih memburuk, akibat pertumbuhan ekonomi AS yang belum memberikan kepastian. Bahkan bank sentral AS berencana menambah dana paket stimulusnya agar ekonominya tak makin terpuruk. Karena itu, indeks dan rupi-

ah akan kembali terkoreksi sehingga indeks yang diperkirakan akan mencapai rekor baru pada 3.200 poin untuk sementara tertunda, sedangkan rupiah terpuruk jauh di atas Rp 9.000 perdolar. “Kami memperkirakan pelemahan rupiah dan indeks tidak akan terlalu cepat, karena kondisi makro ekonomi Indonesia yang cukup baik masih dapat mempertahankan kedua pasar itu,” katanya. Meski demikian, Indonesia dinilainya masih dapat tumbuh, bahkan pemerintah optimistis pada 2011 pertumbuhan akan meningkat menjadi 6,3 persen. “Kami optimis pemerintah akan dapat mempertahankan target pertumbuhan ekonomi 2010 pada 5,8 persen, meski ekonomi global menjelang akhir tahun masih memburuk,” katanya. (ant)

Pemerintah Tandatangani 20 Pinjaman JAKARTA - Pemerintah Indonesia menandatangani 20 pinjaman baru sejak Januari hingga 30 Juni 2010, yang terdiri dari delapan pinjaman program dan 12 pinjaman proyek. Data yang dihimpun dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan kemarin menyebutkan, delapan pinjaman proyek berasal dari Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA), Badan Pembangunan Perancis (AFD), dan The International Bank for Reconstruction and Development (IBRD). Rincian delapan pinjaman program itu adalah Develop-

ment Policy Loan (VI) dari JICA sebesar 9,00 miliar Yen. Pinjaman untuk Climate Change Program Loan III dari JICA sebesar 27,195 miliar Yen, pinjaman Climate Change Program Loan III dari AFD Perancis sebesar 300 juta dolar AS. Selain itu, pinjaman Add Financial BOS KITA-School Operation dari IBRD sebesar 500 juta dolar AS, pinjaman untuk Indonesia Climate Change Development dari IBRD sebesar 200 juta dolar AS. Pinjaman untuk Program Third National Program Community Empowerement Rural dari IBRD sebe-

sar 785 juta dolar AS. Pinjaman untuk Program Local Government decentralization Project dari IBRD sebesar 220 juta dolar AS. Terakhir pinjaman untuk Indonesia Infrastructure Finance Facility sebesar 100 juta dolar AS. Sementara itu 12 pinjaman proyek terdiri dari pinjaman untuk Indonesia Infrastructure Finance Facility dari ADB sebesar 100 juta dolar AS, pinjaman untuk Paiton Steam Power Plant dari JBIC sebesar 4,21 miliar Yen. Pinjaman untuk Saguling Electricity Power Rehabilitation

dari JBIC sebesar 1,30 miliar Yen. Pinjaman proyek lainnya adalah pinjaman untuk Regular Solid Waste Management dari JICA sebesar 3,54 miliar Yen. Pinjaman untuk Third National Program Community Empowerement Urban dari IBRD sebesar 149,98 juta dolar AS, pinjaman untuk JavaSumatra Interconnection Transmition (I) sebesar 36,994 miliar Yen. Selain itu pinjaman untuk Java-Bali Distribution Improvement Project dari AFD Perancis sebesar 50 juta dolar AS. Pinjaman untuk 30 unit Airport

Rescue and Fire dari Ing Bank Amsterdam Belanda sebesar 13,49 juta Euro, pinjaman untuk Java-Bali Electricity Distribution dari ADB sebesar 50 juta dolar AS. Dua pinjaman proyek terakhir untuk Peningkatan Capacity Building Program Lemhanas dari Fortis Bank Spanyol dan institusi lain di Spanyol masing-masing sebesar 3,695 juta Euro. Pinjaman tersebut tidak termasuk pinjaman untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk keperluan pertahanan dan keamanan dan Polri. (ant)

Pemimpin Umum : Satria Naradha, Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Suja Adnyana, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Hardianto, Ade Irawan, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D. Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602, Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.

Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Bisnis Jakarta - Selasa, 31 Agustus 2010 by e-Paper KMB - Issuu