Bisnis Jakarta.04.mei.2010

Page 1

No. 84 tahun IV

8 Halaman

Selasa, 4 Mei 2010

Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771

Bisnis Jakarta/ant

MAFIA PERPAJAKAN - Menkeu Sri Mulyani Indrawati (kiri) didampingi Dirjen Pajak Tjiptardjo usai keterangan pers di Kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, kemarin. Kementerian Keuangan tengah melakukan pengusutan kemungkinan tindakan kriminal dalam restitusi pajak dengan modus penggunakan Faktur PPN berdasarkan transaksi fiktif.

BI Rate Hingga Akhir Tahun

Pertumbahan Industri Belum Normal JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan pertumbuhan industri telah mengarah ke pola normal meski belum setinggi 2008. “Pertumbuhan industri telah mengarah pola normal pada triwulan I 2010 meski masih belum setinggi pada 2007 atau bahkan 2008. Ini karena dampak pukulan krisis pada triwulan I 2009 sangat terasa,” katanya saat konferensi pers di Jakarta, kemarin. Menurut catatan BPS, pertumbuhan produksi industri pengolahan besar dan sedang triwulan I 2010 naik sebesar 4,08 persen (YoY) dibanding triwulan I tahun 2009, jauh lebih baik dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I 2009. Pada pertumbuhan triwulan I 2009 produksi industri hanya tumbuh 0,19 persen (YoY) dari triwulan I tahun 2008 karena pukulan dari krisis ekonomi di pertengahan 2008 dan awal 2009. Pertumbuhan industri yang tinggi dialami ketika 2007. Pada saat itu, produksi industri (YoY) tumbuh hingga 7,16 persen. Sementara triwulan I 2008 menurun menjadi 5,85 persen (YoY). Ia menambahkan, Pertumbuhan Produksi Industri Pengolahan Besar dan Sedang pada Maret 2010 naik 1,52 dari Februari 2010. Ini merupakan kenaikan pertama dalam tiga bulan terkahir setelah sebelumnya terus mengalami penurunan. (ant)

Calon Direksi Bank BUMN

BI Mulai Proses JAKARTA - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Budi Rochadi mengakui telah menerima beberapa calon direksi dan komisaris Bank Umum Milik Negara (BUMN) dan akan dilakukan fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan). “Sudah masuk untuk dilakukan fit and proper test, saat ini baru diteliti kelengkapan persyaratan dari para calon direksi dan komisaris bank BUMN ini,” kata Budi Rochadi, di sela acara penantanganan pembentukkan Lembaga Apex untuk wilayah jakarta dan Riau di jakarta, kemarin. Namun Budi Rochadi tidak menyebut berapa calon yang diajukan oleh Kementerian BUMN. “Saya lupa jumlahnya, yang pasti belasan orang karena tidak hanya direksi, tetapi juga komisaris,” katanya. Dia juga menegaskan bahwa BI tidak menentukan jabatan para calon tersebut. “Kami hanya diminta untuk fit and proper test saja, untuk penetapannya kewenangan kementerian BUMN,” tegas Budi Rochadi. Dia hanya mengungkapkan bahwa fit and Proper test direksi dan komisaris bank BUMN ini akan selesai sebelum pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). (ant)

JAKARTA - Pejabat sementara (Pjs) Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengatakan bahwa suku bunga acuan (BI rate) sebesar 6,5 persen masih sustainable (bertahan) hingga akhir tahun ini. “Kami menganggap bahwa target inflasi sesuai dengan APBN-P (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan) sebesar 5,3 persen, jadi BI Rate (6,5 persen) masih sustainable hingga akhir tahun,” kata Darmin, seusai memberikan beasiswa kepada mahasiswa dari empat penguruan tinggi negeri (PTN) Jakarta, kemarin. Dia menganggap bahwa inflasi hingga per April 2010 yang mencapai 3,91 persen tahun ke

tahun (YoY) masih di bawah target di APBN-P. “Tapi jangan ditanya berapa besok BI Rate ya,” kata Darmin. Pjs Gubernur BI ini mengatakan bahwa inflasi merupakan salah satu dasar untuk menentukan BI rate. “BI rate kan pengaruhnya inflasi, jika terlalu tinggi, kami akan melihat BI rate 6,5 persen tersebut, tapi jika masih rendah angka (BI Rate) tersebut masih dapat,” katanya. Dia mengakui bahwa tekanan harga pada April 2010 mulai muncul, terutama dari beberapa barang komoditas penting. “Yang namanya harga itu ada pada suatu saat akan naik, pada saat yang lain akan mem-

baik lagi, disadari tahun ini tekanan harga mulai muncul kapan,” tambah Darmin. Hal ini diungkapkan Darmin menanggapi pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan pada April 2010 angka inflasi berada di level 0,15 persen, sehingga selama periode Januari-April inflasi tercatat 1,15 persen dan inflasi year on year (yoy) tercatat sebesar 3,91 persen. “Kita berharap ada deflasi ternyata terjadi inflasi terutama harga komoditas yang volatile harganya meningkat,” kata Kepala BPS Rusman Heriawan di tempat berbeda. Terutama menurut dia, dari cabe merah yang inflasinya

Menkeu Kejar Setoran Pajak JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin mengupayakan tercapainya target peningkatan penerimaan perpajakan sebesar Rp 10,1 triliun yaitu dari usulan semula Rp 733,2 triliun menjadi Rp 743,3 triliun. Ia menyebutkan, peningkatan penerimaan pajak dilakukan dengan melakukan langkah-langkah tambahan (extra effort) bidang perpajakan, baik melalui ekstensifikasi, intensi-

fikasi, serta penegakan hukum seperti pemeriksaan, penagihan, dan penyidikan pajak. “Pemerintah juga akan bertindak tegas terhadap segala bentuk penyimpangan dan penyelewengan pajak,” kata Menkeu. Berdasar APBNP 2010, volume anggaran belanja negara naik Rp 78,5 triliun dari Rp 1.047,7 triliun pada APBN 2010 menjadi Rp 1.126 triliun. Sementara anggaran pendapatan negara dan hibah naik Rp 42,7 triliun dari Rp 949,7 triliun menjadi Rp 992,4 triliun.

“Pemerintah akan berupaya semaksimal mungkin mengupayakan tercapainya target peningkatan penerimaan perpajakan sebesar Rp 10,1 triliun yaitu dari usulan semula Rp 733,2 triliun menjadi Rp 743,3 triliun,” kata Menkeu. Dalam perkembangan berbeda, Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan, inflasi dalam empat bulan terakhir ini sudah berada di jalur yang tepat. Pihaknya meyakini angka inflasi pada tahun ini akan sesuai target pemerintah yaitu 5,3 persen. (ant)

KURS RUPIAH 8.500 9.000

9.011 9.012

9.500 29/4

30/4

9.025 3/5

Bisnis Jakarta/ant

KREDIT - Petugas BRI Syariah melayani calon pembeli rumah yang akan menggunakan fasilitas kredit bank syariah pada pameran properti REI Ekspo 2010, di Jakarta Convention Center, akhir pekan lalu.

menyumbang 0,6 persen. Diikuti dengan bawang putih 0,04 persen, tomat menyumbang 0,03 persen, bawang merah 0,02 persen dan rokok kretek 0,02 persen. “Kenaikan pada rokok kretek karena adanya kenaikan cukai,” katanya. Disisi lain, menurut dia, pada bulan April terdapat beberapa komoditas yang deflasi, seperti beras yang menyumbang deflasi 0,07 persen, ikan segar 0,05 persen, daging ayam ras 0,03 persen, cabe rawit dan minyak goreng masing-masing 0,01 persen. Sementara itu berdasarkan kelompok pengeluaran, semua sektor mengalami inflasi. Untuk bahan makanan mengalami in-

flasi 0,06 persen. Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau inflasi 0,04 persen. Perumahan, air listrik, gas dan bahan bakar inflasi 0,02 persen, sandang inflasi 0,01 persen. Pendidikan, rekreasi dan olahraga flat, tidak ada inflasi dan deflasi 0,0 persen. Sedangkan sektor transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,01 persen. Sementara itu, untuk komponnen inti pada bulan april mengalami inflasi sebesar 0,09 persen. Sedangkan untuk harga barang yang diatur pemerintah (administered price) inflasi 0,23 persen. Untuk kelompok barang bergejolak mengalami inflasi 0,34 persen. (ant)

Dana Infrastruktur Rp 5,5 Triliun JAKARTA - Pemerintah menganggarkan dana penguatan infrastruktur dan prasarana daerah dalam APBNP 2010 sebesar Rp 5,5 triliun. “Perubahan APBN 2010 mempunyai peranan yang sangat penting dan arti yang sangat strategis dalam mendukung upaya percepatan pemerataan pembangunan daerah dan perluasan kesempatan kerja di daerah serta memperkuat pelaksanaan desentralisasi fiskal dan otonomi daerah,” ujar Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam rapat paripurna DPR di Gedung DPR Jakarta, kemarin. Menurut dia, dana tersebut dapat memberikan kesempatan kepada daerah untuk memperbaiki infrastruktur jalan/jembatan, irigasi untuk menunjang peningkatan pelayanan jaringan irigasi, infrastruktur pelayanan kesehatan rujukan dan penyempurnaan serta pembangunan pengembangan dan perluasan jaringan sistem air minum, persampahan, limbah dan drainase. Kemudian, untuk infrastruktur perhubungan untuk menunjang penyediaan prasarana pelabuhan daerah serta penyediaan sarana Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dan prasarana pemerintahan daerah.

Pemerintah, lanjut Menkeu, juga memberikan dana penguatan desentralisasi fiskal dan percepatan pembangunan daerah sebesar Rp 7,1 triliun yang merupakan pengalihan Belanja Hibah ke Daerah di Belanja Pemerintah Pusat menjadi Transfer ke Daerah. “Diharapkan dana tersebut dapat membantu mendukung percepatan pembangunan daerah melalui penyediaan dan pengembangan bidang infrastruktur dan non-infrastruktur serta sarana pendukung lainnya yang menjadi urusan daerah,” ujar Menkeu. Alokasi anggaran transfer ke daerah dalam APBNP 2010, total meningkat Rp 22,2 triliun dari sebelumnya Rp 322,4 triliun menjadi Rp 344,6 triliun. Ketua Badan Anggaran Harry Azhar Azis mengatakan dana transfer ke daerah tersebut terdiri dari dana perimbangan sebesar Rp 314,4 triliun serta dana otonomi khusus dan penyesuaian Rp 30,2 triliun. Rapat paripurna DPR, hari ini, akhirnya menyetujui pengesahan RAPBNP 2010 menjadi APBNP 2010. APBNP 2010 juga menetapkan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8 persen, tingkat inflasi 5,4 persen, nilai tukar rupiah Rp 9.200/ dolar AS (ant)

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Wirata, Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.

Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.