Bisnis Jakarta, 10-Agustus-2009

Page 1

No. 148 tahun III

8 Halaman

Senin, 10 Agustus 2009

Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com

Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771

Triwulan II Lebih Rendah

Bisnis Jakarta/dok

DISTRIBUSI TERTUTUP - Pemerintah akan menguji coba sistem tertutup untuk distribusi elpiji tiga kilogram. Jika berhasil, cara ini akan diteruskan untuk beberapa daerah lainnya.

Elpiji Tiga Kilogram BI Dorong IPO BTN BANDUNG – Rencana PT Bank Tabungan Negara (BTN) untuk menjual saham perdana (IPO) ke pasar modal mendapat dukungan dari Bank Indonesia karena diyakini dapat meningkatkan kinerja perusahaan setelah menjadi perusahan terbuka. “Dengan go public, semakin banyak pengawas sehingga masuk dalam lingkungan kinerja baik bagi governance yang baik,” kata Deputi Gubernur BI Muliaman D Hadad dalam diskusi panel “Pasar Saham Pulih, Saatnya Perusahaan BUMN Berkiprah” di Bandung, akhir pekan lalu. Menurutnya, dengan masuknya perusahaan - perusahaan BUMN menurut Muliaman, akan semakin menggairahkan pasar modal dan meningkatkan kapitalisasi pasar. Saat ini ia berpandangan saat yang tepat untuk BTN melakukan go public. Di tempat sama, Dirut BTN Iqbal Latanro, mengatakan, saat ini pihaknya sudah melakukan persiapan - persiapan untuk go public dan diharapkan IPO bisa dilakukan pada Desember 2009. Dana dari IPO tersebut, lanjut Iqbal, akan digunakan untuk memperkuat struktur modal perusahaan, bukan untuk menutup defisit APBN. Ia meyakini, dengan IPO kinerja perusahaan akan lebih baik dengan go public, karena makin banyak yang melakukan pengawasan, sehingga dapat meningkatkan daya saing dan menambah deviden kepada negara,” ujarnya. PT BTN merupakan bank BUMN yang berkiprah di sektor perumahan. Kredit di sektor perumahan masih sangat besar. Sebab, porsi kredit perumahan masih sekitar 9,8 persen dari total kredit nasional. Pada tahun 2012, BTN mentargetkan komposisi kredit 75 di sektor perumahan dan 25 persen ke sektor UKM. Sedangkan, anggota Komisi XI DPR RI Maruarar Sirait mengatakan, DPR sudah memberi dukungan politik berupa persetujuan privatisasi sebesar 30 persen. Dengan masuknya BTN go public, maka akan menambah perusahaan - perusahaan BUMN yang berkiprah di pasar modal. (ahm)

Distribusi Tertutup JAKARTA - Pemerintah segera melakukan uji coba sistem distribusi tertutup untuk elpiji 3 kilogram. Uji coba akan berlangsung selama tiga bulan pada suatu wilayah tertentu, untuk mengetahui apakah sistem distribusi tertutup dapat dilakukan atau tidak. “Rencananya akan coba distribusi tertutup elpiji 3 kg di satu kota. Possible atau enggak (untuk diberlakukan),” ungkap Dirjen Migas Departemen ESDM Evita H Legowo seperti dikutip dalam rilis di Jakarta, akhir pekan lalu. Evita menuturkan, apabila uji coba yang dilakukan itu dinilai berhasil, maka distribusi tertutup juga akan dilakukan di wilayah lain secara bertahap. Program konversi minyak tanah ke LPG saat ini memasuki tahun ketiga. Diharapkan pada 2010, program ini dapat diselesaikan dengan target 42 juta paket tabung LPG ukuran 3 kilogram dapat didistribusikan. Pada 2009, pemerintah menargetkan akan membagikan 23.044.211 paket perdana elpiji tabung ukuran 3 kilogram . Jum-

lah ini termasuk sisa tahun 2008 yang tidak dapat dibagikan sebanyak 4.962.461 paket. Paket tersebut akan dibagikan ke sejumlah daerah yaitu NAD, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta (Kepulauan Seribu), Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Bali, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan. Masih berkaitan komoditas elpiji, Direktur Pusat Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria menyatakan, pemerintah telah menetapkan memberi subsidi atas harga elpiji terhadap kelompok miskin atau kelompok yang pengeluarannya rata-rata dibawah Rp 1,5 juta/bulan. Artinya, penggunaan elpiji tabung 3 kilogram yang telah dilakukan pemerintah dalam bentuk Program konversi minyak tanah dengan elpiji tabung 3 kilogram. “Jadi bila Pertamina menjual elpiji 12 kilogram dengan harga subsidi atau menjual rugi justru dinilai menyimpang dengan aturan yang ada,” tukas Sofyano. Menurut Sofyano, program

konversi minyak tanah ke elpiji yang telah berjalan mendekati 50 persen, justru akan sia-sia apabila pemerintah tetap mengintervensi Pertamina dengan tidak boleh menaikkan harga jual elpiji 12 kilogram. ”Jangan sampai masyarakat justru menilai program konversi minyak tanah yang harga jualnya disubsidi pemerintah sebagai program untuk kepentingan Pemilu legislatif dan Pilpres saja,” ujarnya. Pihaknya memperkirakan tahun ini Pertamina berpotensi rugi Rp 3,6 triliun dari penjualan elpiji isi 12 kilogram. Perhitungan tersebut dalam asumsi harga elpiji dunia berdasarkan CP Aramco rata-rata 697 dolar AS/metric ton (MT) dengan perkiraan penjualan elpiji isi 12 kilogram sebesar 980 ribu MT. ”Kita berbicara secara entitas bisnis biasa, siapa yang mau menjalankan bisnis dengan hitungan rugi. Kita berharap pemerintah bersikap fair dan memberikan solusi yang konkrit atas masalah ini,” pungkasnya. (ind)

BANDUNG - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Budi Mulya mengatakan pihaknya memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2009 lebih rendah dibanding kuartal I yang mencapai 4,4 persen. “Ini masih didorong oleh sektor konsumsi tapi tak sekuat kemarin, karena di triwulan I banyak didorong pemilu (pemilihan umum legislatif),” katanya di Bandung, belum lama ini. BI sendiri dalam proyeksinya memperlihatkan, pada triwulan II ini total konsumsi diperkirakan hanya tumbuh sekitar 4,9-5,6 persen, lebih rendah dibanding triwulan I yang mencapai 7,2 persen. Untuk konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh 3,8-4,5 persen, lebih rendah dibanding triwulan I yang mencapai 5,8 persen. Begitu pula konsumsi pemerintah yang diperkirakan 12,9-13,5 persen, jauh lebih rendah dibandingkan triwulan I yang mencapai 19,2 persen. Sementara total investasi diperkirakan mencapai 1,9-2,4 persen, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,5 persen. Sedangkan permintaan domestik diperkirakan 4,1-4,7 per-

sen turun dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 6,2 persen. Sektor ekspor impor diperkirakan pertumbuhannya masih negatif meski mulai membaik. Untuk ekspor diperkirakan tumbuh -17,4 hingga -16,5 persen lebih baik dibandingkan periode sebelumnya yang tumbuh -19,1 persen. Sedangkan untuk impor, pertumbuhannya diperkirakan -21,3 hingga -19,9 persen, lebih baik dibandingkan sebelumnya yang mencapai -24,1 persen. Sementara itu, proyeksi BI selama 2009, pertumbuhan ekonomi mencapai sekitar 3,5-4 persen. Dan diperkirakan berada di kisaran atas. Sedangkan total konsumsi mencapai 4,8-5,3 persen, dengan konsumsi rumah tangga sebesar 4,1-4,5 persen, dan konsumsi pemerintah mencapai 9,8-10,8 persen. Sementara total investasi diperkirakan tumbuh sekitar 3,9-4,3 persen, permintaan domestik tumbuh 4,6-5,0 persen. Untuk ekspor diperkirakan tumbuh -13,7 persen hingga 12,9 persen, sedangkan impor bank diperkirakan tumbuh -16,3 sampai-15,7 persen. (ant)

KUR Agar Dimodifikasi JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau HIPMI menyarankan pemerintah untuk memodifikasi Kredit Usaha Rakyat (KUR), khususnya yang menyangkut persyaratan pengusaha yang bisa mengajukan kredit. “Kami mengharapkan, mahasiswa atau pengusaha pemula bisa diberikan kemudahan dengan jaminan-jaminan yang lebih mudah,” ungkap Ketua HIPMI Erwin Aksa di Jakarta, kemarin. Untuk mempercepat penyerapan KUR, HIPMI mengatakan, pemerintah dapat mempermudah mahasiswa untuk mengajukan KUR hanya dengan ijazah sebagai jaminan di bank penyalur KUR. Hal ini juga untuk memperluas pengusaha KUR yang jumlahnya masih sangat terbatas. “Penyerapannya (KUR) rendah karena memang pengusahanya terbatas,” kata Erwin. Dia menambahkan, pemerintah mendukung usulan dari HIPMI tersebut. Bahkan, pemerintah akan membuat kebijakan baru tentang KUR dan akan menyeleksi sejumlah universitas sebagai percobaan. “Target sasarannya diperluas. Mahasiswa atau yang hampir lulus sehingga penyerapannya lebih cepat,” tuturnya. (fel)

Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Nariana Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.

Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.