No. 155 tahun III
8 Halaman
Kamis, 20 Agustus 2009
Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com
Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771
Rekomendasikan 7 Nama
Bisnis Jakarta/ant
PARIPURNA - Menkeu Sri Mulyani (kiri) dan Menneg Kepala Bappenas Paskah Suzetta (dua kiri) saat paripurna Kebijakan RAPBN 2010 dan Desentralisasi Fiskal, Rencana Kerja Pemerintah 2010 di Jakarta kemarin.
Pengangguran Terdidik Melonjak JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa pengangguran terdidik (intelektual) di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak beberapa tahun terakhir, sementara jumlah penganggur tidak terdidik makin turun. Kepala Subdirektorat Statistik Ketenagakerjaan Badan Pusat Statistik (BPS), Aden Gultom mengatakan, dengan melonjaknya jumlah pengangguran intelektual maka tugas pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja juga akan semakin susah. “Sekarang pemerintah tidak bisa menciptakan lapangan kerja apa saja, namun harus lebih ke lapangan kerja yang bermutu,” kata Aden di sela workshop wartawan di Gedung Kantor Pusat BPS Jakarta, kemarin. Menurut Aden, jika pemerintah hanya menciptakan lapangan kerja yang seadanya
Kadin Siapkan
10 Industri Pengolahan JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) MS Hidayat, di Jakarta kemarin mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan rencana pengembangan industri pengolahan 10 komoditas unggulan untuk memenuhi pasar domestik. Menurut dia, pengembangan ini dilakukan karena selama ini sepuluh komoditas, diantaranya kopi, kakao, karet dan CPO, di ekspor hanya sebagai bahan mentah. Sedangkan Indonesia mengimpor barang jadi hasil pengolahannya, sehingga banyak negara lain yang lebih menikmati nilai tambah dari komoditas tersebut dibandingkan Indonesia. “Indonesia harus membayar lebih mahal produk jadi yang sebenarnya berasal dari komoditas yang kita hasilkan,” katanya. Ia mengatakan rencana pengembangan industri pengolahan untuk 10 komoditas unggulan tersebut nantinya perlu dukungan dari pemerintah berupa perlindungan terhadap suply bahan mentah. (ant)
saja maka banyak dari penganggur terdidik itu yang tidak tertarik. Langkah pemerintah dengan menggenjot program pendidikan siap kerja seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) cukup baik untuk menanggulangi kondisi itu. Namun, langkah itu baru terdengar dalam setahun ini di mana fenomena lonjakan tenaga kerja terdidik sudah besar. Selain SMK, menurut Aden, pemerintah perlu meningkatkan program-program kredit dan bantuan untuk menciptakan pengusaha atau enterpreuner baru. Hal itu diharapkan akan mendorong tenaga kerja terdidik tersebut untuk berkreasi dan menciptakan lapangan kerja baru. “Sebagian pendidikan kita hanya menciptakan individu untuk menjadi buruh,” katanya. BPS mencatat jumlah pengangguran di Indonesia pada Februari 2009 mencapai 9.259.000
orang. Dari jumlah itu, jumlah pengangguran dengan pendidikan universitas mencapai 626.600 orang, diploma sebesar 486.400 orang, SLTA kejuruan 1.337.600 orang, SLTA umum 2.133.600 orang, SLTP 2.054. 700 orang, SD 2.143.700 orang, tidak tamat SD 416.000 orang dan belum sekolah 60.300 orang. Sementara pada Februari 2005 menunjukkan penganggur dengan pendidikan universitas mencapai 385.400 orang, kemudian naik pada Februari 2007 menjadi 409.900 orang, dan meningkat lagi pada Februari 2008 menjadi 626.200 orang. BPS juga mengkhawatirkan tidak termonitornya angka kelahiran dalam lima tahun terakhir bakal membuat ledakan jumlah penduduk Indonesia sejak periode itu. (ant)
JAKARTA - Panitia Ad Hoc IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) telah menetapkan tujuh nama yang sangat direkomendasikan (highly recommended) dari 14 nama yang direkomendasikan sebagai anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). “Urutan satu sampai 14 calon anggota BPK yang direkomendasikan DPD itu berdasarkan nilai tertinggi dari uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang telah dilakukan DPD,” kata Anggota PAH IV DPD Marwan Batubara di Jakarta, kemarin. Tujuh nama calon anggota DPD yang “sangat direkomendasikan” DPD itu adalah Syafri Adnan Baharuddin (mantan Direktur Pengawasan Keuangan Daerah BPKP), Sugiharto (mantan Menteri Negara BUMN),
Soepomo Prodjoharjono (anggota Tim Pedoman Pemeriksaan BPK), Djoko Susanto (dosen Universitas Padjajaran dan UGM), Bambang Pamungkas (Direktur Fasilitas Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah Depdagri). Dua lainnya adalah Teuku Radja Sjahnan (konsultan publik financial management World Bank), dan Daeng Mochamad Nazier (Kepala Direktorat Utama Perencanaan, Evaluasi, Penelitian, dan Pengembangan BPK). PAH IV DPD merekomendasikan 14 nama calon anggota BPK yang disahkan Sidang Paripurna DPD, Juli lalu, setelah dilakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap 51 calon anggota BPK periode 2009-2014. (ant)
UKM Mulai Diincar JAKARTA - Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), Firmanzah mengatakan, maraknya bank umum dan bank asing membidik pasar di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tidak perlu dikhawatirkan. “Tidak perlu khawatir dengan masuknya bank umum dan asing ke sektor usaha mikro,” kata Firmanzah, usai menghadiri acara Microenterprenuership Award 2009, di Jakarta, kemarin. Menurut dia, bank asing kapitalisasi besar seperti Citibank dan HSBC saat ini belum masuk untuk tingkat mikro tapi baru masuk pada tingkat menengah. Firmanzah yang biasa disapa Fiz lebih lanjut mengatakan bahwa pihak bank yang fokus pada
usaha mikro, seperti BPR harusnya mendapat kontrol yang ketat dari Bank Indonesia (BI) dalam penyaluran kreditnya. Ia mencontohkan, harus jelas ada aturan alokasi kredit, pagu bank, aset kredit mikro, dan lainnya. Selain itu juga harus ada aturan regional yang diterapkan dalam penyaluran kredit. Dikatakannya, bank-bank yang fokus pada usaha mikro harus diberikan pelatihan seperti diadakannya penanganan resiko manajemen, tentang manajemen penyaluran kredit, usaha mikro yang layak mendapat kredit. Ia mengatakan bahwa sektor usaha mikro merupakan penyanggah utama dalam sistem ekonomi pada masa krisis ekonomi. (ant)
Kinerja Ekspor Berbalik JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Marie Elka Pangestu mengatakan, ekspor pada kuartal I 2010 diperkirakan mulai menyamai ekspor pada kuartal I 2007. “Kuartal I 2010 sudah kelihatan balik ke level 2007, kalau 2008 angkanya tinggi sekali karena harga komoditasnya tinggi,” kata Mendag Marie di Jakarta, kemarin. Ia optimis, pada 2010 nanti, pertumbuhan ekspor telah positif lima persen. Sedangkan pada tahun ini, dia memperkirakan ekspor tetap terkontraksi
negatif lima persen. Menurut laporan Badan Pusat Statistik pada kuartal I 2007 ekspor mencapai 25,86 miliar dolar AS, sedangkan pada 2008 meningkat 31,34 persen menjadi 33,62 miliar dolar AS. Hal ini terutama akibat kenaikan harga minyak dunia sejak awal 2008. Sementara itu, pada kuartal I 2009 ini, Ekspor hanya mencapai 22,9 miliar dolar AS, anjlok sebesar 32,12 persen dibandingkan 2008. Marie juga menjelaskan, saat ini pasar Eropa mulai kelihatan membaik terutama untuk CPO
dan ekspor TPT (tekstil dan Produk Tekstil). Sementara tanda-tanda perbaikan permintaan di AS tampak lebih jelas. Sementara itu, menurut catatan Bank Indonesia (BI), pada kuartal II 2009 ini, ekspor non migas mulai membaik, meski masih tumbuh negatif. Sementara impor justru makin memburuk. Menurut data BI, Neraca perdagangan non-migas meningkat setelah ekspor mengalami pertumbuhan yang membaik dari negatif 22,2 persen pada triwulan I menjadi negatif 17,3 persen pada triwulan II. (ant)
Bisnis Jakarta/sep
GARUDA- DEPAG – Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar (kiri) dan Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah Slamet Riyanto usai pendatanganan “Kontrak Penerbangan Haji 2009/2010”, kemarin.
KURS RUPIAH 9.500
9.955 10.000
9.990
10.080
10.500 14/8
18/8
19/8
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Nariana Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.
Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.