No. 141 tahun III
8 Halaman
Kamis, 30 Juli 2009
Free Daily Newspaper www.bisnis-jakarta.com
Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021 - 5357602 (Hunting) Fax: 021 - 53670771
BC Bongkar Cukai Palsu
Bisnis Jakarta/ant
CUKAI PALSU - Petugas Bea Cukai menunjukan pita cukai palsu yang berhasil disita di kawasan Ciputat Raya, Jakarta Selatan, kemarin. Potensi kerugian negara diperkirakan mencapai Rp 3,036 miliar.
Amankan Pasar Domestik JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah menyiapkan instrumen pengamanan pasar dalam negeri khususnya untuk produk manufaktur nasional. Hal itu mendesak dilakukan berkenaan pelaksanaan perdagangan bebas ASEAN-China yang berlaku mulai 2010 mendatang. Konsekuensinya, sejumlah item produk impor China yang masuk ke Indonesia dikenai bea nol persen. Wakil Ketua Kadin Perdagangan Dalam Negeri, Logistik dan Distribusi Benny Soestrisno kepada wartawan di Jakarta, kemarin. Benny menuturkan, para pelaku usaha industri manufaktur nasional mengaku belum siap melaksanakan perdagangan bebas ASEAN-China, khu-
susnya bagi produk-produk manufaktur yang mulai berlaku pada tahun 2010 nanti. Karenanya, kalangan dunia usaha mendesak agar pemerintah mempertimbangkan instrumen di luar tarif yang masih diizinkan oleh badan perdagangan dunia (WTO) untuk sebagai penghalang serangan impor produk China. Selain itu, para pelaku usaha mendesak agar pelaksanaan perdagangan bebas tersebut dimundurkan sampai 2014 atau dilakukan negosiasi ulang, kendati peluangnya sangat kecil. Untuk itu para pelaku dunia usaha manufaktur mendesak agar pemerintah menyiapkan instrumen non tarif misalnya SNI, isu kesehatan dan isu halal.
Menurutnya, hal itu merupakan salah satu cara guna membendung dampak tekanan perdagangan bebas ASEAN-China. Benny menambakan, pemerintah dapat melakukan usaha untuk mengurangi defisit perdagangan dengan China. Hal itu membuat ketidaksiapan para pengusaha manufaktur dalam negeri seperti industri tekstil, mamin, elektronika, jamu dan lain-lain. Sepanjang 2008, neraca perdagangan dengan China mengalami minus 3,61 miliar dolar AS. Sebagai informasi, kesepakatan ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA) ditandatangani November 2002. Dalam kesempatan itu disepakati penurunan atau penghapusan tarif bea masuk. (ind)
2010, BLT Berlanjut JAKARTA - Nampaknya pemerintah tetap meluncurkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) pada 2010 mendatang. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi atas feno-
mena El Nino. Sekretaris Utama Bappenas Syahrial Loetan mengatakan, bencana El Nino perlu diwaspadai, karena potensinya meningkat pada 2010.Dia meng-
ingatkan munculnya El Nino akan membawa dampak khusus pada kelompok petani. “Ada kemungkinan panennya terganggu, walaupun pemerintah sudah berusaha,” ujar Loetan,
kemarin. El Nino, sambung Loetan, memang bukan menjadi alasan utama BLT. “Kalau tahun lalu, BLT karena kompensasi BBM, kali ini bagaimana menjaga po-
tensi daya beli karena krisis global,” katanya. “Jadi meski ketersediaan air sudah dijamin, tapi jangan sampai daya beli mereka turun karena panen gagal,” tukas dia. (ind)
JAKARTA - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai berhasil menangkap produsen Pita Cukai Hasil Tembakau (HT) berinisial AH. Diduga kegiatan produksi tersebut merugikan negara hingga Rp 3,03 miliar. Direktur Penindakan dan Penyidikan (P2) Thomas Sugijata mengatakan, kegiatan produksi Pita Cukai HT sudah berlangsung selama satu tahun. “Modusnya adalah dengan menjalankan kegiatan percetakan pita cukai palsu secara tertutup dengan kedok kegiatan penjualan makanan ringan atau kue kering,” tuturnya di Jakarta, kemarin. Barang bukti yang berhasil dikumpulkan ialah satu unit mesin cetak pita cukai, empat plat cetak alumunium pita cukai, dua bantalan cetak karet pita cukai, sejumlah film cetak pita cukai, tinta dan alat kelangkapan cetak lainnya, ser-
ta soft copy, surat dan dokumen percetakan pita cukai. “Ketentuan hukum yang dilanggar pasal 55 UU 39 tentang Cukai. Ancamannya, maksimal 8 tahun serta denda sedikitnya 10 kali dari nilai cukai,” katanya. Dirjen Bea Cukai Anwar Suprijadi mengatakan, pihaknya sudah meminta Departemen Perindustrian untuk melakukan registrasi mesin untuk pabrik rokok maupun pembuatan pita cukai. Sehingga, cetakan di luar Peruri berarti palsu. Anwar memaparkan, hingga pertengahan tahun 2009 sudah terjadi 415 kasus pemalsuan pita cukai, sedangkan tahun 2008 lalu sebanyak 750 kasus, tahun 2007 sebanyak 176 kasus terdiri dari 146 hasil tembakau dan 30 Minuman Mengandung Ethil Alkohol (MMEA), dan 2006 sebanyak 34 kasus. (fel)
Samurai Bond Terbit JAKARTA - Pemerintah menerbitkan Samurai Bond untuk pertama kalinya sebesar 35 miliar yen. Penerbitan ini menggunakan fasilitas garansi dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC). “Pemerintah menetapkan tingkat kupon sebesar 2,73 persen dengan harga at par (tidak ada diskon atau premium-red). Jangka waktu jatuh tempo 10 tahun,” kata Dirjen Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto di Departemen Keuangan, kemarin. Format penerbitan Samurai Bond ialah private placement yang peruntukannya terbatas bagi Qualified Institutional Investor termasuk perusahaan asuransi dan institusi keuangan lainnya di Jepang. “Joint lead arrangers dalam
transaksi ini adalah Nomura Securities, Daiwa Securities SMBC, Mitsubishi UFJ Securities,” ujarnya. Rahmat menuturkan, obligasi tersebut diterbitkan dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk menjajaki upaya perluasan basis investor Surat Utang Negara (SUN) di pasar keuangan Jepang. Selain itu, kondisi pasar dalam negeri yang cukup kondusif sehingga diharapkan mampu menyerap sisa penerbitan SUN selama tahun 2009. “Hal ini sesuai dengan upaya pemerintah untuk mengutamakan sumber pembiayaan dalam negeri,” imbuhnya. Pemerintah juga memanfaatkan pemberian garansi oleh JBIC yang berlaku hingga tahun 2010 mendatang. (fel)
KURS RUPIAH 9.500 10.000
9.960
9.470
9.475
10.500 27/7
28/7
29/7
Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi : Satria Naradha, Wakil Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : Nariana Redaktur Pelaksana : Nikson, Gde Rahadi, Redaksi : Ahmadi Supriyanto (Koordinator Liputan), Suharto Olii, Indu P Adi, Achmad Nasrudin, Hardianto, Darmawan S Sumardjo, Heru B Arifin, Asep Djamaluddin, Ade Irawan, Ipik Tanoyo, Bambang Hermawan, Fellicca, Aris Basuki (Bogor), Rina Ratna (Depok). Iklan : Ujang Suheli, Sirkulasi : D.Swantara. Alamat Redaksi : Jalan Gelora VII No 32 Palmerah, Jakarta Pusat. Telpon (021) 5356272, 5357602 Fax (021) 53670771. Website : www.bisnis-jakarta.com, email : info@bisnis-jakarta.com. Tarif Iklan : Iklan Mini minimal 3 baris Rp 6.000 per baris, Iklan Umum/Display BW : Rp 15.000 per mmk, Iklan Warna FC : Rp. 18.000 per mmk Iklan Keluarga/Duka Cita : Rp 7.000 per mmk, Advetorial Mini (maks 400 mmk) Rp 4.500 per mmk, Biasa (lebih dari 400 mmk) Rp 6.000 per mmk. Pembayaran melalui Bank BCA No Rekening 006-304-1944 a/n PT. Bisnis Media Nusantara, Bank BRI No Rekening 0018-01-000580-30-2 a/n PT. Nusantara Media Baliwangi. Bukti transfer di fax ke (021) 53670771, cantumkan nama dan nomor telpon sesuai registrasi.
Penerbit : PT. NUSANTARA MEDIA BALIWANGI Wartawan Bisnis Jakarta membawa tanda pengenal dan tidak dibenarkan meminta/menerima sesuatu dari sumber.