HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
SELASA PON, 5 MEI 2009
Dinilai Janggal, Ranperda RTRWP Diubah Diam-diam Denpasar (Bali Post) Tudingan bahwa wacana beberapa pakar tidak substantif terhadap materi Ranperda Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Bali, rupanya diam-diam ditindaklanjuti oleh eksekutif. Buktinya telah terjadi beberapa kali perubahan draf Ranperda RTRWP Bali. Padahal eksekutif sebelumnya telah menyerahkan secara resmi Ranperda RTRWP kepada legislatif untuk dibahas. Wakil Ketua DPRD Bali Ida Bagus Suryatmaja, Senin (4/5) kemarin, menilai janggal perubahan Ranperda RTRWP dilakukan secara diam-diam tanpa melalui pembahasan antara eksekutif dan legislatif. Padahal, Ranperda RTRWP Bali sebelumnya secara resmi diserahkan kepada DPRD Bali untuk dibahas. Mestinya baru dalam pembahasan tahap III terungkap materi apa saja yang perlu disempurnakan oleh eksekutif berdasarkan masukan yang disampaikan Dewan pada saat pembahasan. Sampai saat ini pembahasan materi RTRWP Bali belum memasuki tahap III. Hal.19 Sudah Diadopsi
20 HALAMAN SEJAK 1948
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418
Penerima Dompet ”Simpati Anda’’
Ranperda RTRWP Bali
Prof. Dr. Bakta:
Librayani Kian Kurus
Jangan Dikendalikan Investor Orang Bali harus memiliki pelindungan hukum yang jelas dalam merespons tawaran investasi yang masuk ke wilayahnya. Ini penting dilakukan agar pengelolaan investasi tak berdasarkan kebijakan atau semata-mata berdasarkan wewenang jabatan. Bali harus bisa mengendalikan laju investasinya dengan tetap menjaga tradisi dan budayanya.
Denpasar (Bali Post) Komitmen Unud untuk memberikan kontribusi ilmiah dalam rangka revisi RTRWP Bali dimatangkan Senin (4/5) kemarin di kampus Unud Bukit Jimbaran. Pertemuan yang lebih besar akan dilakukan 11 Mei mendatang. Pertemuan kemarin dipimpin Rektor Unud Prof. Made Bakta didampingi jajarannya, termasuk panitia seminar dan Focus Group Discussion (FGD). Pertemuan ilmiah ini diarahkan untuk mencari solusi revisi Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi (RTRWP) Bali sebagai momentum untuk menyelamatkan masa depan
generasi rakyat Bali. Rektor Unud Prof. Bakta dan Ketua Panitia Seminar dan FGD Prof. Wayan Supartha menegaskan, Unud dalam hal ini ingin mendedikasikan diri sebagai lembaga ilmiah yang memiliki peran dan kontribusi nyata dalam membangun dan menjaga Bali. ‘’Kajian ilmiah ini murni untuk menuju perbaikan kualitas alam Bali, dan revisi ke depan tak menimbulkan degradasi, sehingga tak perlu ditafsirkan macam-macam,’’ tegas Prof. Bakta. Ia menegaskan format seminar dan FGD ini ditekankan pada upaya-upaya untuk menjadikan Bhisama
PHDI sebagai sentral poin atau pokok gagasan yang harus menjiwai revisi RTRWP Bali, termasuk memuat kajian kritis oleh pakar terhadap pasal-pasal RTRWP Bali. Prof. Bakta memandang Bali perlu memiliki sistem hukum jelas dan tegas dalam pengelolaan alam Bali, sehingga langkah-langkah Bali dalam membangun dan menata alamnya tidak dikendalikan oleh kepentingan investor. Orang Bali harus memiliki pelindungan hukum yang jelas dalam merespons tawaran investasi yang masuk ke wilayahnya. Hal.19 Wewenang Jabatan
Antasari Ditahan Jakarta (Bali Post) Antasari Azhar (AA) akhirnya dijebloskan ke Rutan Narkoba Polda Metro Jaya, Senin (4/5) kemarin pukul 17.45 WIB. Penempatannya di sana sengaja dipilih, karena untuk memisahkannya dari tahanan kasus korupsi. Penahanan Ketua KPK yang telah dinonaktifkan itu diambil tim penyidik setelah memeriksanya hampir tujuh jam.
Sidang Tahunan ADB
Penduduk Miskin akan Jadi 100 Juta Denpasar (Bali Post) Krisis ekonomi global telah mengganggu keseimbangan ekonomi di Asia Pasifik (Aspas). Karena itu perlu diseimbangkan kembali melalui langkah-langkah kolektif. ADB siap memberikan kontribusinya bagi upaya tersebut. Demikian penegasan Presiden Asia Development Bank (ADB) Haruhiko Kuroda, saat pembukaan Sidang Tahunan ke-42 Dewan Gubernur ADB, di Nusa Dua, Senin (4/5) kemarin. Kuroda menambahkan, pertumbuhan ekonomi di kawasan ini secara keseluruhan diperkirakan akan turun menjadi 3,4 persen tahun ini dari angka pertumbuhan tertinggi pada tahun 2007 sebesar 9,5 persen. Selain itu, ADB memperkirakan 60 juta penduduk akan terjebak dalam kemiskinan dan bertambah menjadi 100 juta orang tahun depan. Hal.19 Komitmen Awal
Antasari tiba di Ditreskrimum Polda Metro Jaya pukul 10.00 WIB. Kedatangannya ini didampingi sejumlah tim penasihat hukumnya. Ia datang dalam kapasitasnya sebagai saksi kasus pembunuhan Dirut PT Putra Rajawali Banjaran (PT RNB) Nasrudin Zulkarnaen. Tidak ada pernyataan sedikit pun darinya saat ditanya wartawan mengenai pemeriksaannya ini. Beberapa jam menjalani pemeriksaan, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Wahyono langsung menyatakan Antasari sudah menjadi tersangka. Perintah penahanan terhadapnya dikeluarkan pukul 16.40 WIB. Saat keluar dari ruang pemeriksaan untuk dibawa ke ruang tahanan, Antasari diantar Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol. M Iriawan. Tidak ada sepatah kata pun
yang keluar dari mulutnya. Dengan wajah tenang, Antasari hanya bisa tersenyum. Antasari tampak berjalan terburu-buru. Di belakangnya ada Hotma Sitompul dan Ari Yusuf Amir yang terus mendampinginya hingga tiba di selnya. Dengan ditahannya Antasari ini, berarti sembilan tersangka kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen sudah ditahan semuanya. Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Wahyono mengatakan tim penyidik menjerat Antasari dengan pasal 340 KUHP. Pasal ini mengatur sanksi pidana maksimal hukuman mati. ‘’Tersangka dikenai pasal 340 KUHP. Ancamannya bisa pidana mati atau pidana penjara seumur hidup,’’ tutur jenderal bintang dua ini. Hal.19 Mantan Kapolres
PADA 10 Mei mendatang, 33 orang penderita berbagai penyakit dari seluruh Bali akan menerima dana ‘’Simpati Anda’’ yang selama ini dikumpulkan melalui Bali Post. Penyerahannya akan dilakukan di Pasraman Besakih pukul 11.00 wita. Salah satu penerima dana sumbangan pembaca Bali Post itu adalah Ni Wayan Librayani (16) dari Banjar Seloni, Culik, Karangasem. Ia adalah penderita lumpuh layu. Kini kondisinya kian memprihatinkan. Ditemui di rumahnya, Senin (4/5) kemarin, Librayani dipangku ibunya, Ni Wayan Kerti (45). Kerti mengatakan kondisi anak keduanya itu sangat memprihatinkan. Hal itu setelah ditinggal meninggal oleh ayahnya, Wayan Suardana (46), tiga tahun lalu akibat menderita kencing manis. Kerti yang hanya buruh serabutan kini menghidupi tiga anaknya. Yang sulung sudah bekerja pada orang lain, sementara yang bungsu kelas II SMP di Kebon. ‘’Anak saya Ni Wayan Juni Mardani duduk di kelas II SMP. Dia ngotot mau melanjutkan ke sekolah idamannya SMAN 2 Amlapura, tetapi saya masih cegah, karena sudah tak mampu membiayai. Toh kalau cuma tamat SMA akhirnya juga menganggur,’’ katanya. Kerti berterima kasih kepada para dermawan yang telah membantunya. Hal.19 Bantuan Dermawan
Aktor Intelektual Antasari Azhar
Penghubung dengan Pemberi Order
Sigid Haryo Wibisono
Korban
Penerima Order Mantan Kapolres Jaksel
Wiliardi Wizar
Bali Post/bud
DIPANGKU - Ni Wayan Librayani, penderita lumpuh layu, dipangku ibunya.
”Ngaturang Ayah Sareng Bali TV”
Empat Eksekutor
Nasrudin Zulkarnaen Grafis/de wiryawan
22 Pasien Jalani Operasi Katarak
Amlapura (Bali Post) Jumlah pasien yang memeriksakan mata di Pasraman Besakih, Karangasem, Senin (4/5) kemarin, membludak. Sebanyak 156 pasien memeriksakan matanya. Dari jumlah itu, 120 orang di antaranya diberikan kacamata secara cuma-cuma. Selain itu, sebanyak 22 orang menjalani operasi mata katarak. Kegiatan itu digelar atas kerja sama Koran Tokoh (Kelompok Media Bali Post) dengan Yayasan Kemanusiaan Indonesia (YKI). Ketua panitia kegiatan Ratna Hidayati dan Project Manager YKI Drs. I Wayan Sukajaya menyampaikan kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian sosial KMB dan YKI. Ditambahkan Ratna Hidayati, pemeriksaan, pengobatan dan operasi katarak secara cuma-cuma itu juga akan digelar Selasa (5/5) hari ini di tempat yang sama. Sebanyak 22 orang yang menjalani operasi katarak merupakan penderita yang sudah diperiksa sebelum Karya Agung Panca Bali Krama di Besakih, terkait ngaturang ayah kesehatan sareng Bali TV di Besakih. Sukajaya mengatakan, pihaknya mengerahkan 20 anggota tim terdiri atas dokter dan perawat mata dipimpin dr. I Gede Daryatha, Sp.M. (013)
Pengobatan Alternatif Bali Post/edi
DIPERIKSA - Antasari Azhar saat diperiksa di Mabes Polri, Senin (4/5) kemarin. Seorang petugas menunjukkan barang bukti berupa pistol yang digunakan menembak Nasrudin.
Bali Post/edi
ADB - Presiden Yudhoyono foto bersama dengan delegasi pada sidang ADB, Senin (4/5) kemarin.
RANPERDA RTRWP
10
MULAI Senin (27/4), secara berseri Bali Post menurunkan Ranperda RTRWP Bali di halaman 10. Rancangan Perda ini juga bisa dibaca di website balipost.com. Bagi krama Bali yang ingin mengkritisi ranperda tersebut, bisa mengirim tanggapan ke Bali Post melalui surat ke Redaksi Bali Post Jalan Kepundung 67 A Denpasar atau melalui Email; balipost@indo.net.id dan faximile ke (0361) 227418. Tanggapan paling lambat kami sudah terima 5 Mei 2009.
GAYA HIDUP
18
WANITA yang senang berdandan pasti tahu bahwa hal yang paling penting dalam ber-make up adalah membuat alis. Ada banyak cara yang dilakukan untuk mempercantik alis. Jika dilihat sepintas, urusan merias dan membentuk alis memang terlihat sepele. Namun wanita tahu betapa sulitnya mengatur alis agar tetap rapi dan terbentuk sempurna. Salah satunya adalah teknik sulam. Seperti apa tekniknya?
‘’Ngaturang Ayah Sareng Bali TV’’ menggelar pengobatan alternatif di Pasraman Besakih, Minggu 10 Mei 2009. Pada acara pelayanan kesehatan tersebut akan menghadirkan Jero Mangku Ngurah Gede Made Subagia, S.H. dari Yayasan Siwa Agung Jagatdhita Provinsi Bali yang juga Pinisepuh Perguruan Siwa Murti Jagatdhita Provinsi Bali. Pengobatan alternatif yang akan berlangsung dari pukul 09.00 wita, terbuka bagi krama Bali dan tidak dipungut biaya apa pun.
Perampokan di Denpasar
Majikan dan Pembantu Disekap Denpasar (Bali Post) Kawanan perampok, Senin (4/5) siang kemarin, beraksi di rumah Prof. Dr. I Wayan Mertha Sutedja Mulyadiningrat, Sip., S.H., Ded., Ph.D. di Jalan Kartini Gang IVA/4 Denpasar. Tiga perampok yang berbekal sejata tajam berupa celurit berhasil menguras harta korban. Dua penghuni rumah yakni istri korban, Ida Ayu Ari Kusuma Wardani (67), dan pembantunya, Nyoman Kerti (35), disekap di salah satu kamar. Harta benda berupa perhiasan emas, jam tangan dan uang tunai berhasil dibawa kabur perampok. Kejadiannya sekitar pukul
10.00 wita. ‘’Mereka berpurapura mencari seorang mandor bernama Supri ke sini,’’ ujar sang pembantu, Kerti, ketika ditemui di TKP. Awal perampokan ini terjadi ketika tiga orang (para pelaku perampokan) yang tidak dikenal datang ke TKP. Mereka masuk ke areal rumah dengan berpura-pura mencari mandor yang bernama Supri. Kedatangan ketiga pelaku diketahui kedua penghuni rumah yakni Wardani dan Kerti. ‘’Saya tidak curiga sedikit pun bahwa ketiga orang itu merupakan penjahat. Apalagi, mereka mengatakan mencari mandor yang bernama Supri,’’ aku Kerti.
Tidak ada kecurigaan akan terjadinya aksi perampokan lantaran lantai dua rumah korban sedang tahap renovasi. Dengan demikian, banyak buruh yang bekerja di rumah korban. Dalam benak Wardani dan Kerti, ketiga pelaku memang benar-benar mencari Supri. Ternyata, hal itu dilakukan kawanan perampok hanya sebagai kedok supaya bisa mengelabui korban. Mereka pun sempat dibuatkan kopi. ‘’Saya diminta untuk membuatkan kopi oleh majikan saya,’’ tutur Kerti yang mengaku sudah tujuh tahun bekerja sebagai PRT di rumah korban. Kerti pun menyuguhkan
kopi kepada tiga pelaku tersebut. Usai membuat kopi, Kerti mengambil pasir yang akan digunakan untuk menimbun kotoran anjing yang berserakan. Nah, begitu kembali, dia kaget bukan main. Sebab, ketiga pelaku tiba-tiba tidak ada di teras. Tak berselang lama, Kerti dipanggil salah satu pelaku. Pelaku itu mengatakan bahwa Kerti dipanggil majikannya. ‘’Saya menurut saja dan menghampiri majikan saya,’’ jelasnya. Begitu Kerti masuk dan membelakangi pelaku, tibatiba leher Kerti diancam dengan celurit. Hal.19 Ketiga Pelaku
Bali Post/jay
TALI - Nyoman Kerti (kiri), pembantu korban, menunjukkan tali plastik yang digunakan para kawanan perampok untuk mengikat kaki dan tangan dirinya bersama majikannya, Wardani.