Bali Post - Kamis, 12 Februari 2009

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA

KAMIS UMANIS, 12 FEBRUARI 2009

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

20 HALAMAN NOMOR 176 TAHUN KE 61

SEJAK 1948

Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418

Dibuatkan Akses Jalan Masuk

Kasus Pura Suargan

Bali Kecolongan Lagi

FAKTA Perampokan di Sekolah Gandhi

Kapolda Nilai Ada Kejanggalan Denpasar (Bali Post) Ada sejumlah kejanggalan dalam kasus perampokan di Gandhi Memorial International School. Hal itu dikatakan Kapolda Bali Irjen Pol. T. Ashikin Husein, Rabu (11/2) kemarin. Jenderal bintang dua asal Aceh ini mengakui bahwa ada kejanggalan dalam kasus perampokan yang mengakibatkan pihak sekolah mengalami kerugian Rp 300 juta. Salah satu yang diungkapkan Kapolda, masalah keterangan kedua satpam yakni Wawan dan Sujana ketika diperiksa di ruangan penyidik Poltabes Denpasar. Hasil pemeriksaan mereka sedikit tidak masuk akal. Mereka mengaku kaki dan tangannya diikat pelaku, bahkan juga matanya ditutup lakban. Namun, mereka ditelanjangi ketika dalam kondisi seperti itu (diikat dan mata ditutup-red). ‘’Kalau masih terikat, enggak mungkin dong bisa lepas baju dan celana,’’ urai Kapolda Ashikin. Begitu juga dengan adanya indikasi orang dalam sebagai pelakunya, Kapolda menyebutkan pihaknya masih mendalami hal itu. Sebab, setiap kasus yang ditangani polisi butuh proses yang lama. Apalagi, kasus perampokan ini merupakan standar besar dan perlu waktu penyelidikan cukup lama. ‘’Target kami dalam menangani kasus perampokan ini, ya... harus terungkap. Namun, kapan terungkapnya kami belum tahu,’’ jelasnya. Seperti diberitakan sebelumnya (BP, 10/2), kawanan perampok mengobok-obok Gandhi Memorial International School. Lima perampok yang berbekal senpi dan sajam ini berhasil menggondol uang ratusan juta rupiah. Hal. 19 Kedua Satpam

KOTA

Gianyar (Bali Post) Kasus beralihnya 13 hektar tanah yang di dalamnya terdapat Pura Suargan masih misterius. Sebab, warga yang menempati areal tersebut belum pernah menjual kepada investor. Warga masih bertanya-tanya mengapa tanah tersebut sampai menjadi milik investor. Di mana sebelumnya pajak atas tanah yang digarap dan ditempati ini dibayar oleh warga. Namun setelah tahun 1994 tagihan pajak seketika hilang seiring dengan terbitnya sertifikat yang dimiliki oleh investor. Hal ini diakui Ketut Asta yang sebelumnya orangtuanya terus membayar pajak tanah tersebut. Disebutkan bahwa dirinya dahulu membayar pajak tanah di tegal jambangan tersebut atas nama I Ketes (orangtuanya). Tiba-tiba tahun 1994

dihentikan oleh petugas Sedahan karena sudah dikatakan ada sertifikat. ‘’Terhadap keberadaan tanah tegal jambangan yang ditempati oleh warga, dahulunya mempunyai pangeling-eling (surat penunjukan/bukti penyerahan) dari Cokorda Puri Sayan kepada orangtua kami. Surat pangeling-eling tersebut dibuat tahun 1933 dengan disaksikan oleh Klian Banjar Pande waktu itu I Tambiak. Dalam pangeling-eling tersebut disebutkan bahwa tanah di tegal jambangan tersebut telah diberikan kepada warga dengan kompensasi pembayaran sejumlah uang. Sebelum tanah itu dikuasai investor PT Bank Permata, tanah tegal jambangan disebut-sebut sebagai laba Pura Kemuda Saraswati Puri Ubud. Hal. 19 Larangan Masuk

PERANG ANTARSUKU

Lawan Tommy

Pemerintah Kalah Lagi Jakarta (Bali Post) -

Setelah dikalahkan di pengadilan banding Guernsey, Inggris atas kasus Banque Nationale Parise de Paribas (BNP Paribas), kini pemerintah kalah lagi. Kali kasusnya menyangkut gugatan perdata yang diajukan pemerintah melalui Kejaksaan Agung terhadap PT Vista Bella Pratama (VBP) terkait jualbeli utang PT Timor Putra Nasional (TPN). Bali Post/ant

SIAP PERANG - Ratusan warga turun ke jalan dan menyerukan perang sebagai aksi susulan atas tewasnya kepala suku akibat pemukulan yang dilakukan sekelompok orang di lokasi pasar swadaya Timika, Jumat pekan lalu.

Lapindo Tak Sanggup Angsur Rp 30 Juta

2

PEMBONGKARAN unit bangunan menyimpang Anantara Seminyak, nampaknya sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi alias harga mati. Adalah Bupati Badung A.A. Gde Agung dengan tegas menyatakan aturan di Badung harus dijalankan. ‘’Asalkan melanggar harus kita tindak dengan sanksi tegas,’’ katanya tanpa menyebut kapan ‘’eksekusi’’ bagian bangunan Anantara dilakukan.

KABUPATEN

4

PENCEMARAN lingkungan di Kabupaten Klungkung sangat mengkhawatirkan. Pencemaran udara, sungai, dan lainnya akibat maraknya pembuangan limbah, penggalian golongan C, penggunaan pestisida dan beragam zat kimia kini mengancam daerah tersebut. Polusi udara dan sejumlah sungai di bumi serombotan, sebagian besar melampaui ambang batas baku mutu.

GAYA HIDUP

18

DARI segi gastronomik ataupun organoleptik — rasa, aroma, dan penampilan — jamur kuping kurang menarik bila dihidangkan sebagai bahan makanan. Namun, jamur kuping juga sudah dikenal dekat sebagai bahan makanan yang memiliki khasiat sebagai penawar racun dan obat. Untuk penyakit apa saja misalnya?

Bali Post/dar

LARANGAN - Papan larangan masuk areal yang dikuasai investor.

PT Bank Permata Tbk. melalui kuasa hukumnya Robert Khuana didampingi Vice President Head of Area Permata Bank Tapa Jaya Sukmana, Rabu (11/2) kemarin membantah telah menghalang-halangi masyarakat memasuki areal Pura Dalem Suargan atau masuk areal pura harus seizin investor. Ditegaskannya, Bank Permata tidak pernah melarang atau menghalang-halangi warga melakukan persembahyangan atau memasuki areal Pura Dalem Suargan. Lalu apa maksudnya dipasang papan bertuliskan ‘’dilarang masuk tanpa izin investor’’? Hal. 19 Tak Pernah

Bali Post/ant

GANTI RUGI - Ribuan korban Lapindo menuntut pembayaran ganti rugi 80 persen yang sudah dua bulan belum dibayar.

Surabaya (Bali Post) Vice President PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ), Andi Darussalam, menyatakan pihaknya tidak sanggup mengangsur pembayaran sisa ganti rugi korban lumpur sesuai kesepakatan yang disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Presiden, 3 Desember 2008 yakni Rp 30 juta per bulan/orang. ‘’Saya tak memungkiri kalau ada kesepakatan 3 Desember 2008 itu, tetapi kalau kita diminta memenuhi kesepakatan itu, maka kita sebagai pelaksana mempunyai batas kemampuan. Saya akan laporkan ke pimpinan di Jakarta,’’ katanya dalam pertemuan dengan tujuh perwakilan korban lumpur Lapindo di kantor PT MLJ, Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Rabu (11/2) kemarin. Dalam dialog yang berlangsung di sela-sela aksi demonstrasi ribuan korban lumpur

Lapindo yang tergabung dalam Tim 16 itu, tujuh perwakilan korban lumpur yang hadir adalah Koes Soelaksono, Anang, Edwin, Amin, Irwanto, Dodik, dan Wisnu. Pertemuan juga disaksikan pejabat dari Polda Jatim, Polwiltabes Surabaya, dan Polresta Surabaya Utara. Kesepakatan antara Nirwan Bakrie dan perwakilan korban lumpur yang disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) antara lain Lapindo melalui MLJ akan membayar kekurangan sisa ganti rugi korban lumpur dengan mengangsur Rp 30 juta per bulan dan memberi bantuan uang kontrak Rp 2,5 juta per orang. Menurut Andi, angsuran yang telah dibayarkan sesuai kemampuan, di antaranya ada korban yang menerima Rp 30 juta, Rp 45 juta, dan Rp 60 juta. Hal. 19 Minta Maaf

Putusan Kasasi MA

Keteg Tetap Dihukum Mati Amlapura (Bali Post) Majelis hakim agung MA memutuskan menjatuhkan hukuman mati kepada I Putu Suaka, pembunuh polisi sekeluarga. Permohonan kasasi terdakwa Suaka alias Keteg ditolak dan menguatkan putusan banding Pengadilan Tinggi (PT) Denpasar yang sebelumnya juga menguatkan putusan Pengadilan Negeri (PN) Amlapura. Kutipan putusan kasasi, kata penasihat hukum Suaka, I Made Ruspita, S.H., Rabu (11/2) kemarin sudah dibacanya di PN Amlapura. Kutipan amar putusannya sudah turun, tetapi detailnya belum. Inti putusan itu, menolak permohonan kasasi terdakwa dan menguatkan putusan banding PT Denpasar, serta membebankan biaya perkara kepada Keteg.

Ruspita mengatakan, Kamis (12/ 2) hari ini bakal menemui kliennya yang kini ditahan di LP Karangasem. ‘’Pihak PN Amlapura bakal memberitahukan putusan kasasi itu kepda Keteg,’’ katanya. Ruspita mengatakan, pihaknya belum memutuskan apakah bakal menempuh upaya hukum peninjauan kembali (PK) ataukah langsung mengajukan grasi (mohon pengampunan) kepada presiden. ‘’Klien kami biasanya menyerahkan upaya hukum kepada kami, dan pada pokoknya dia mohon keringanan dan dia minta ditempuh upaya hukum yang maksimal,’’ katanya. Ia mengatakan, belakangan ini keluarga Keteg dari Buleleng seperti ipar dan istrinya sempat menjenguknya di LP. Hal. 19 Korban Diracun

Bali Post/bud

DIBORGOL - Putu Suaka alias Keteg (kiri) saat diborgol polisi beberapa bulan lalu.

Majelis hakim yang diketuai Reno Listowo dalam persidangan di PN Jakarta Pusat, Rabu (11/2) kemarin, menolak seluruh isi gugatan yang diajukan Kejaksaan Agung. Sebaliknya, perjanjian jual-beli utang PT TPN antara Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dengan PT VBP dinilai sah secara yuridis. Gugatan perdata yang dilayangkan Kejaksaan Agung selaku jaksa pengacara negara (JPN) mewakili Menteri Keuangan ini, memperkarakan lima pihak. Mereka adalah PT Vista Bella Pratama (VBP-tergugat I), PT Mandala Buana Bakti (MBB-tergugat II), PT Humpuss (tergugat III), PT Timor Putra Nasional (TPN-tergugat IV) dan Hutomo Mandala Putra (tergugat V). Sedangkan Amazonas Finance Limited

sebagai turut tergugat. Pertimbangan yang menjadi putusan majelis hakim tersebut, karena Tommy Soeharto selaku tergugat V tidak terlibat dengan urusan jualbeli utang BPPN dengan PT VBP. Kedudukan Tommy sebagai pemegang saham di PT TPN dan PT Humpuss Group juga tidak serta merta terlibat dengan PT Vista Bella. Jadi, semua pihak tergugat dalam jual-beli aset tersebut dinilai terbukti tidak terafiliasi (tiap pemilik modal pada perusahaan itu sama sekali tidak memiliki hubungan). Berdasarkan pertimbangan ini, majelis hakim berpendapat bahwa terdakwa I sampai V, serta tergugat Amazonas Finance Limited tidak melakukan perbuatan melawan hukum. Hal. 19 Bukti Kuat


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.