HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
KAMIS PON, 15 JANUARI 2009
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
20 HALAMAN NOMOR 149 TAHUN KE 61
SEJAK 1948
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418
Diskusi Bali Post (1)
Jalan Layang, Solusi Jangka Pendek
FAKTA Michelle Obama
Proyek Sukarela Washington Elegan, penuh karisma, memiliki karier kuat dan ibu yang penuh kasih sayang, Michelle Obama sekarang telah menjadi contoh banyak orang saat bersiap menjadi ibu negara AS. Tiga hari setelah merayakan ultah ke-45, ia akan menemani suaminya pada 20 Januari saat Obama diambil sumpahnya sebagai presiden keturunan Afrika-Amerika pertama. Michelle akan menjadi salah satu first lady paling muda setelah si cantik Jackie Kennedy yang baru berusia 31 tahun saat John F. Kennedy diangkat dan hingga kini tetap menjadi salah satu ibu negara paling populer. Michelle sendiri tetap menekankan tugas utamanya adalah ‘’jenderal’’ bagi dua putrinya, Malia (10) dan Sasha (7), namun peran ini kemungkinan bertambah dalam beberapa bulan ke depan setelah keluarga ini menempati Gedung Putih. Hal,19 Jabatan Tinggi
Tawaran jalan layang untuk memecahkan kemacetan lalu lintas di Bali masih tetap memunculkan kontroversi. Dari segi teknologi dan kelayakan, jalan layang itu sudah layak dibangun di kawasan tertentu seperti di simpang-siur Kuta. Namun tetap dipersoalkan. Selain solusi jangka pendek, dari sisi estetika serta etika agama Hindu, hal itu juga bermasalah. Hal itu terungkap pada diskusi yang digelar Bali Post, Rabu (14/1) kemarin di Warung Beras Bali, Jalan Sahadewa nomor 26 Denpasar. Diskusi menghadirkan Ida Pedanda Gede Made Gunung, penemu teknologi jalan layang Sosrobahu Dr. Ir. Tjokorda Raka Sukawati, IPM., pengamat ekonomi Dr. IGW Murjana Yasa, S.E., M.Si., Nayaka Majelis Utama Desa Pakraman Bali I Dewa Gede Ngurah Swasta, S.H. dan Kepala Bidang Bina Marga Dinas PU Bali Ir. Ida Bagus Sidharta, M.T. Berikut rangkuman diskusi tersebut.
TAWARAN jalan layang kembali diapungkan untuk memecahkan masalah lalu lintas di Bali. Tawaran ini mengingat makin kroditnya lalu lintas di Denpasar dan Badung. Selain itu, juga laju pertumbuhan kendaraan yang cepat yang tak diikuti dengan pertumbuhan prasarana jalan yang memadai. Lebih-lebih adanya rencana memangkas perda yang mengatur tinggi bangunan. Kalau ini dilaksanakan tentu akan mengundang pendatang makin banyak ke Pulai Dewata ini. Akibatnya Bali akan makin sesak, krodit dan macet di mana-mana. Dari sejumlah titik kemacetan lalu lintas di Bali, bunderan simpang-siur dinilai paling macet. Karena itu pemerintah daerah menilai sudah layak dikaji jalan layang. Hal.19 Sudah Melebar
Ida Pedanda Gunung:
Dr. Ir. Tjokorda Raka Sukawati :
I Dewa Gede Ngurah Swasta, S.H.:
Dari pendekatan keagamaan tak hanya merujuk soal tatwa. Di Bali masih ada pendekatan ritual, etika dan susila. Ritual tak hanya menyangkut soal perasaan juga berimbas kepada etika. Karena itu, Bali dalam jangka panjang tidak memerlukan jalan layang untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Tawaran jalan layang hanyalah terapi jangka pendek. Tawaran jangka pendek itu pun baru bisa dilaksanakan asalkan sudah bisa dicarikan solusi umat Hindu yang membawa pratima.
Jalan layang sudah layak di Bali. Jika tidak demikian, tanah pertanian di Bali akan habis. Pasalnya, bukan hanya lahan pertanian yang dihabiskan untuk membuka jalan baru tersebut, tetapi dampak ikutan sebagai ekses dari dibangunnya jalan tersebut. Bangunan baru dengan cepat muncul sehingga lahan pertanian di sekitarnya cepat beralih fungsi.
Dibangunnya jalan layang akan membuat Bali semrawut. Bali tidak akan ada bedanya dengan Jakarta. Dari estetika, Bali sangat riskan dibangun jalan layang. Persoalan yang dihadapi Bali sesungguhnya masih bisa diatasi dengan mendisiplinkan aparat dan rakyat, konsistensi penerapan aturan perizinan membangun serta kesigapan aparat dalam melaksanakan aturan dan pengawasan.
Atasi Banjir Harus Bersifat Strategis Jakarta (Bali Post) -
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan penyelesaian masalah banjir di DKI Jakarta harus bersifat strategis dan terencana, sehingga didapatkan penyelesaian secara menyeluruh.
Bali Post/afp
Michelle dan Barack Obama.
KOTA
2
MASYARAKAT Tibubeneng, Kuta Utara, Rabu (14/1) kemarin dihebohkan dengan penemuan bangkai ikan paus seberat kurang lebih 5 ton yang terdampar di sekitar perairan Loloan Yeh Poh. Bangkai paus itu siang kemarin sudah mengeluarkan bau busuk yang cukup menyengat. Ratusan masyarakat dari berbagai daerah termasuk wisatawan berbondong-bondong memadati area untuk sekadar mengamati ataupun mengabadikan momen yang terbilang cukup langka tersebut.
KABUPATEN
Bali Post/ade
BANJIR - Seorang siswa berangkat ke sekolah menggunakan rakit buatan saat banjir melanda kawasan Cawang, Jakarta Timur, Rabu (14/1) kemarin. Hujan deras yang mengguyur Jakarta dan Bogor membuat Sungai Ciliwung meluap yang menyebabkan beberapa wilayah di Ibu Kota terendam banjir.
Di Baturiti
Longsor, Dua Rumah Nyaris Tertimbun 5
KONDISI Jalan I.B. Mantra di kawasan Gianyar pascabanjir banyak berlubang di sana-sini — pengguna jalan menyebutnya ‘’berukir’’. Di sana-sini tampak ada lubang cukup dalam menganga yang rawan menyebabkan lakalantas. Jika tidak segera diperbaiki, dikhawatirkan akan banyak terjadi kecelakaan.
EKONOMI
16
PELAKU usaha nasional mengandalkan dukungan finansial dari perbankan luar negeri akibat sulitnya mendapat kucuran kredit di dalam negeri. “Beberapa anggota kita sudah ada yang menerima pinjaman kredit dari bank di Singapura. Mereka lebih mudah menyalurkan kredit, selain itu bunganya sangat bersaing, sekitar enam persen,” kata Sekjen Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) E.G. Ismy di Jakarta, Rabu (14/1) kemarin.
GAYA HIDUP MENTIMUN sering digunakan sebagai lalapan, makanan diet atau pun sebagai masker untuk kecantikan. Hanya itukah manfaat mentimun? Tidak. Masih ada beberapa manfaat lain dari buah yang sering disepelekan karena dianggap mengandung air belaka ini. Salah satunya adalah mengobati hipertensi. Lalu, mengobati apa lagi?
18
Tabanan (Bali Post) Akibat guyuran hujan dan angin kencang, tanah longsor terjadi di dua tempat di kawasan Candi Kuning, Bedugul. Tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut, hanya rumah warga rusak berat dan bocah berusia 11 tahun nyaris tertimbun reruntuhan. Longsor pertama terjadi di kawasan Desa Pemuteran sekitar pukul 21.45 wita Selasa (13/1) malam lalu. Tembok pekarangan rumah setinggi 3 meter milik I Nyoman Sutista roboh akibat tanah di bawahnya tergerus air hujan. Peristiwa tersebut menyebabkan tembok sebelah selatan bangunan rumah milik Made Yasa (45) roboh. Sejumlah bangunan juga hancur tertimpa robohan tembok. Yasa mengatakan awalnya sekitar pukul 21.30 wita terdengar suara petir yang menggelegar serta embusan angin kencang. Akibat kencangnya angin, kabel listrik yang berada di dekat rumahnya menimbulkan suara
keras. Ia merasa ngeri dengan kejadian tersebut dan masuk ke kamar anaknya, Komang Ardika Putra Permana (11), setelah menutup warung. Ketika sedang rebahan di samping anaknya yang telah tidur pulas, tiba-tiba ia mendengar suara gemerisik seperti pasir jatuh. Tidak lama kemudian terdengar suara gemuruh. Mendadak tembok rumahnya bergetar dan terdengar suara keras dari warungnya. Ketika hendak keluar melihat situasi warung, tiba-tiba tembok kamarnya jebol. Sementara di Banjar Candi Kuning I, Desa Candi Kuning, sanggah milik I Wayan Deger (48) tertimpa longsor. Selain itu bangunan kamar mandi milik Made Murkiana (38) juga terkena tanah longsor. Posisi tanah longsor berdekatan dengan vila pribadi milik Bupati Tabanan N. Adi Wiryatama, namun vila tersebut selamat. Total kerugian material akibat tanah longsor itu sekitar Rp 100 juta. (kmb14)
’’ Diselamatkan’’ Dua Boneka MADE YASA patut bersyukur walapun rumahnya hancur ditimpa longsor. Syukur karena anaknya selamat dari maut. Atas hal itu, berkali-kali ia menyatakan syukur. Yasa menceritakan, ketika itu anaknya tidur di kamar dekat tembok. Ia juga tidur bersama anaknya, Komang Ardika Putra Permana (11). Belum sempat matanya terpejam, suara aneh mulai datang. Ia pun memutuskan keluar untuk melihat situasi. Belum seberapa jauh beranjak dari tempat tidur, suara gemuruh itu datang. Tanah menghantam rumahnya. Tembok kamar anaknya hancur. Secepat kilat ia masuk kembali ke kamar. Hal.19 Runtuhan Batako
Anggota DPR Ikut Nikmati Pungli KJRI Jakarta (Bali Post) Sejumlah anggota DPR ikut menikmati uang hasil pungutan liar (pungli) biaya pengurusan dokumen keimigrasian. Hal ini mereka dapatkan dalam bentuk fasilitas ketika melakukan kunjungan kerja ke Konsulat Jenderal RI (KJRI) Kinabalu, Malaysia sekitar 2004-2005. Fakta ini diungkapkan Inspektur Wilayah I Deplu Jonas Lumban Tobing di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (14/1) kemarin. Jonas L Tobing hadir di pengadilan untuk bersaksi bagi empat terdakwa kasus
dugaan korupsi tersebut. Mereka adalah terdakwa M Sukarna (mantan Konjen RI Kinabalu), Mas Tata Machrom (mantan Kabid Konekponsosbud KJRI Kinabalu) Irsyafli Rasoel (mantan Kasubid Imigrasi KJRI Kinabalu di Kuching) dan Makdum Tahir (mantan Kasubid Imigrasi KJRI Kinabalu di Tawau). Menurut saksi Jonas, Deplu memang tidak menganggarkan untuk menjamu kunjungan tamu. Ternyata uang haram itulah yang digunakan. Selain untuk keperluan itu, sebagian dana juga dipakai untuk anggota
DPR bermain golf di sana. Ada juga dialokasikan biaya operasional KJRI, sumbangan perayaan HUT RI dan simpan-pinjam koperasi setempat. Selain itu hasil pungli tersebut juga digunakan untuk insentif bagi empat pegawai di KJRI yang berkedudukan di Kuching dan dua pegawai yang bertugas di Tawau. Pemberian insentif ini berlangsung secara rutin. Tiap bulan mereka menerima 1.000-1.500 ringgit Malaysia. Ada juga untuk staf KJRI di Kinabalu sebesar 2.000 ringgit, tetapi pem-
beriannya tidak rutin. Dalam kesempatan itu, JPU juga menghadirkan saksi Hindaryudho. Ia juga merupakan inspektur di Deplu. Diungkapkan, uang hasil pungli itu pun digunakan untuk insentif bagi staf lokal konsulat. Insentif ini merupakan penghasilan di luar gaji pokok mereka. Sedangkan bagi pegawai KJRI Kinabalu, seluruhnya juga mendapat jatah yang sama. ‘’Ada pula yang dipakai untuk biaya pemulangan TKI dan pelayanan publik,’’ ujarnya. Hal.19 Eksepsi Ditolak
Usai mendengarkan paparan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Kantor Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Rabu (14/1) kemarin, Presiden Yudhoyono mengingatkan pemerintah daerah untuk tidak hanya bersikap reaktif dalam penanganan bencana tersebut. ‘’Kita sudah pernah bahas bahwa tidak bisa reaktif dalam penanganan banjir, karena itu master plan yang sudah ditetapkan hendaknya dijalankan. Saya menyadari tentu memerlukan biaya besar karena itu laksanakan secara bertahap,’’ katanya. Presiden mengingatkan Pemprov DKI untuk menyiapkan langkah-langkah pencegahan sebelum banjir terjadi dan juga memiliki langkah antisipasi bila hal tersebut sudah terjadi. Beberapa hal yang ditekankan Kepala Negara sebagai upaya pencegahan antara lain
mendorong pelaksanaan penghijauan kembali lahan-lahan, penyelesaian pembangunan proyek kanal banjir timur dan perbaikan drainase di wilayah Jakarta. ‘’Drainase dapat diperbaiki dan berfungsi kembali. Percuma saja bila di hulu kita cegah dan kita bangun kanal banjir namun drainase buruk, tentu akan ada genangan,’’ paparnya. Hal lain yang disampaikan Presiden pada jajaran Pemprov DKI Jakarta sebagai langkah pencegahan banjir adalah penambahan daerah-daerah resapan, terutama pada pemukiman-pemukiman dan sarana lain yang baru dibangun. ‘’Untuk resapan, biasanya bila pengembang tidak diingatkan untuk membangun itu tentunya akan dilupakan. Sedikit dipaksa saja untuk membuat itu karena itu hanya di titik-titik tertentu saja kan,’’ paparnya. (kmb4/ant)