Bali Post
HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
Pengemban Pengamal Pancasila
KAMIS PAING, 18 JUNI 2009
20 HALAMAN SEJAK 1948
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418
Jakarta (Bali Post) -
Ledakan karena Arus Pendek
Menurut seorang warga Jalan Jambu, Pondok Cina, Depok, Ny. Farida (42), ledakan keras terjadi dua kali, kemudian disusul rententan ledakan kecil. ‘’Saat ledakan terjadi, listrik padam dan dalam situasi turun hujan,’’ katanya. Kerasnya suara yang ditimbulkan ledakan itu terdengar hingga sekitar lima kilometer dari lokasi kejadian. Sejumlah rumah di sekitar Markas rusak seperti pecahnya kaca jendela dan plafon jebol. ‘’Saya kaget sekali ketika mendengar ledakan yang sangat keras, dan api menjulang tinggi. Akibat kejadian tersebut kaca jendela rumah saya pecah berantakan,’’ kata
Jakarta (Bali Post) Ledakan yang terjadi di Mako Brimob akibat kebakaran yang disebabkan arus pendek yang menimbulkan kebakaran di ruang simulasi. ‘’Jadi ledakan itu bukan di gudang mesiu atau gudang amunisi. Tidak ada unsur kelalaian, juga korban jiwa,’’ kata Kapolri Jenderal Pol. Bambang Hendarso Danuri, Rabu (17/6) kemarin. Bambang Hendarso menjelaskan, peristiwa ledakan itu berawal ketika hujan melanda daerah sekitar Mako Brimob Kelapa Dua pukul 02.15 WIB. Diperkirakan, hujan itu menimbulkan terjadinya arus pendek yang menjalar ke ruang simulasi yang merupakan bangunan tua berukuran 5 x 20 meter. Di tempat itu, banyak terdapat alat-alat peraga, termasuk bahan campuran pembuat mercon dan lain-lain yang sering dipergunakan untuk latihan penjinakan bom. Hal. 19 Ruang Simulasi
Ledakan di Markas Brimob
Sejumlah Rumah Warga Rusak Ledakan keras terjadi di Markas Brigade Mobil (Brimob) Polri, Kelapa Dua, Depok, Rabu (17/6) dini hari sekitar pukul 02.15 WIB. Seorang petugas jaga Polres Metro Depok mengatakan ledakan itu berasal dari sebuah gudang simulasi yang berisi peluru. Petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok Damayanto mengatakan sebanyak empat mobil pemadam dikerahkan untuk memadamkan api. Ibu Yulir, warga Jalan Batan IV RT 09/RW 01 Nomor 1, Kelurahan Pasir Gunung Selatan, Kecamatan Cimanggis Kota Depok, Jawa Barat. Menurutnya, beberapa kali aparat Brimob memberi peringatan kepada warga sekitar untuk segera menjauh dari tempat tinggalnya, dan disertai juga dengan aba-aba tiarap-tiarap. Ia berharap rusaknya rumah akibat ledakan tersebut mendapat penggantian dari pihak keamanan. Aparat Brimob menjaga ketat gudang simulasi yang berisi peluru tersebut. Wartawan pun dilarang untuk mendekati tempat tersebut. (kmb4/ant)
Laporan Bawaslu Kandas
LENSA
Bali Post/ant
LEDAKAN - Sejumlah petugas labfor melakukan penyelidikan di lokasi ledakan di Markas Komando Brimob, Rabu (17/6) kemarin.
Jembatan Suramadu
Tim SBY Bebas
Bali Post/ant
COBA BUNUH DIRI - Tim SAR Gabungan mengevakuasi seorang pria yang mencoba bunuh diri dengan memanjat menara pemancar setinggi 60 meter milik salah satu operator seluler, di Grompol, Kebakkramat, Karanganyar, Jateng, Rabu (17/6) kemarin.
KOTA
3
MENGAKU sebagai aparat kepolisian, laki-laki yang bernama Sopyan berhasil memperdayai Candra Agung (40). Polisi gadungan tersebut menipu korban hingga uangnya melayang Rp 10 juta. Pelaku melakukan penipuan terhadap korban dengan menggunakan modus baru. Pelaku berpura-pura mengaku seorang anggota kepolisian yang hendak melelang barang elektroniknya dengan harga murah.
KABUPATEN
4
Jakarta (Bali Post) Polri mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) kasus dugaan pelanggaran pemilu pasangan SBY-Boediono. Alasannya, Polri menilai tidak ada pelanggaran yang dilakukan SBY maupun tim kampanyenya. Dengan demikian tim SBY bebas dari jerat hukum. Direktur I Keamanan Negara Bareskrim Polri Brigjen Pol, Bachtiar Tambunan, Rabu (17/6) kemarin mengatakan, laporan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tentang pelanggaran kampanye di acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Internal Koalisi Partai di Kemayoran 30 Mei lalu resmi dihentikan. Laporan bernomor 105/laporanpilpres/VI/2009 tidak memenuhi unsur pidana pemilu. Menurut Bachtiar, empat tersangka yang diadukan Bawaslu tidak terbukti memenuhi unsur-unsur dalam Pasal 213 Undang-undang Nomor 42 Tahun 2008. Keempat tersangka yang dilaporkan yaitu SBY, Hatta Radjasa sebagai ketua tim kampanye nasional, pimpinan Metro TV, dan pimpinan TVRI. Acara tersebut merupakan acara organisasi kemasyarakatan atau acara politik biasa dan pada umumnya, bersifat internal, dan bukan merupakan kegiatan kampanye. ‘’Oleh karena itu, pada pukul 11.00, 17 Juni 2009, dikeluarkan surat SP3,’’ tegasnya. Hal. 19 Saksi Partai
Bali Post/ant
MUR HILANG - Sejumlah mur baut pagar pengaman di sisi akses motor jembatan Suramadu hilang. Pihak Suramadu dan PT Jasa Marga bersama kepolisian akan meningkatkan pengawasan dan perbaikan mur yang hilang dengan cara dilas pada setiap titik mur. Foto ini diambil Rabu (17/6) kemarin.
Sawahlunto (Bali Post) Sebanyak 31 orang korban tewas akibat ledakan tambang batu bara di Ngalau Cigak, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar) berhasil ditemukan Tim SAR gabungan hingga pencarian hari kedua, Rabu (17/6) kemarin. Sebelumnya, Selasa (16/6), korban tewas tercatat sembilan orang. Dengan demikian diduga masih ada satu korban lagi yang belum ditemukan. Pencarian korban sempat dihentikan karena meningkatnya kadar gas methan dalam lubang tambang. Namun upaya
Gamelan Gambang
Muncul di Zaman Majapahit
SALAH satu kerawitan tua yang ditampilkan di arena PKB XXXI adalah Gambang. Gamelan langka dan sakral ini umumnya mengiringi upacara keagamaan di Bali. Rabu (17/6) kemarin, Sekaa Gambang Candra Metu Desa Adat Kwanji Kecamatan Mengwi, Badung tampil di Kalangan Angsoka Taman Budaya Bali. Sekaa ini menampilkan tabuh-tabuh Gambang seperti Labda, Sengkeran Labda, Plugon, Manukaba dan Sengkeran Manukaba. Penampilan sekaa ini mendapat apresiasi sejumlah pengunjung PKB. Gamelan Gambang di Desa Adat Kwanji merupakan warisan leluhur secara turun-temurun. Untuk melesatarikan kerawitan ini dibentuklah Sekaa Gambang Candra Metu (bulan baru terbit) — sebagai implementasi dan langkah awal melestarikan seni budaya, khususnya Gambang. Menurut Guru Besar ISI Denpasar Wayan Dibia, Gambang adalah salah satu jenis gamelan langka dan sakral, termasuk barungan alit yang dimainkan hanya untuk mengiringi upacara keagamaan — Hindu-Bali. Di Bali Tengah dan Selatan gamelan ini dimainkan untuk mengiringi upacara ngaben (pitra yadnya), sementara di Bali Timur (Karangasem dan sekitarnya) Gambang juga dimainkan dalam kaitan upacara odalan di pura-pura (dewa yadnya). Gambar gamelan Gambang terdapat pada relief Candi Penataran Jawa Timur (abad XV) dan istilah gambang disebut-sebut dalam cerita Malat dari zaman Majapahit akhir. Hal ini menunjukkan bahwa gamelan Gambang sudah berumur cukup tua. Walaupun demikian, perihal kapan kemunculannya di Bali dan apakah Gambang yang disebut dalam Malat sama dengan Gambang yang kita lihat di Bali sekarang, nampaknya masih perlu penelitian yang lebih mendalam. Gamelan Gambang berlaras pelog (tujuh nada), dibentuk oleh 6 buah instrumen berbilah. Yang paling dominan adalah 4 buah instrumen berbilah bambu yang dinamakan gambang yang terdiri atas (yang paling kecil ke yang paling besar) pametit, panganter, panyelad, pamero dan pangumbang. Setiap instrumen dimainkan oleh seorang penabuh yang mempergunakan sepasang panggung bercabang dua untuk memainkan kotekan atau ubit-ubitan dan sekali-sekali pukulan tunggal atau kakleyongan. Instrumen lainnya adalah dua tungguh sarun krawang yang terdiri atas saron besar (demung) dan kecil (penerus atau kantil). Kedua saron biasanya dimainkan oleh seorang penabuh dengan pukulan tunggal kaklenyongan. Hal. 19 Singapadu
masih terus dilakukan tim SAR gabungan setelah panjang blower (selang oksigen) ditambah untuk menjangkau bagian dalam lubang yang memiliki kedalaman mencapai puluhan meter dari permukaan tanah. Selang itu untuk menyalurkan oksigen bagi para anggota tim SAR yang melakukan pencarian. Tambang batu bara di Ngalau Cigak meledak Selasa (16/6) sekitar pukul 10.00 WIB yang menyebabkan 32 orang pekerja yang tengah berada dalam lubang menjadi korban. Hal. 19 Arus Pendek
Bali Post/ant
EVAKUASI - Sejumlah Tim SAR memasangkan oksigen kepada rekannya saat berlangsung pencarian korban tambang batu bara, Rabu (17/6) kemarin.
Aulia Pohan Divonis Lebih Berat
6
SENTIMEN nasionalisme diembuskan oleh elite nasional untuk menarik simpati rakyat. Mereka menemukan momentum dengan masuknya kapal perang Malaysia ke perairan Indonesia di Blok Ambalat di tengah hiruk pikuk kampanye menjelang pemilu presiden. Apakah benar sentimen anti Malaysia merupakan bentuk pengejawantahan dari rasa nasionalime kita? Atau sebenarnya ada sebuah kepentingan bekerja di luar kesadaran yang memposisikan kita layaknya sebuah pion catur?
Bali Post/eka
GAMBANG - Aksi para seniman Sekaa Gambang Candra Metu, Badung dalam PKB ke-31 di Art Centre, Denpasar, Rabu (17/6) kemarin.
Korban Tambang Jadi 40 Orang
RAPAT Panitia Khusus (Pansus) I DPRD Karangasem, kemarin gagal membahas dua ranperda dan akhirnya bubar. Masalahnya, anggota pansus ngekoh ngantor, sehingga kehadirannya tak kuorum, cuma hadir empat orang dari 16 orang anggota. Ke mana saja para wakil rakyat itu?
OPINI
NOMOR 297 TAHUN KE 61
Bali Post/ade
DIVONIS - Aulia Pohan saat pembacaan vonis, Rabu (17/6) kemarin.
Jakarta (Bali Post) Mantan Deputi Gubernur BI Aulia Tantawi Pohan divonis empat tahun enam bulan penjara oleh majelis hakim Pengadilan Tipikor, Rabu (17/ 6) kemarin. Ia terlibat kasus penyelewengan dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) Rp 100 miliar. Majelis hakim yang diketuai Kresna Menon, juga menjatuhkan denda Rp 200 juta subsider enam bulan kurungan. Aulia disidang bersama tiga mantan Deputi Gubernur BI yakni Maman H. Somantri, Bunbunan Hutapea, dan Aslim Tadjuddin. Maman H. Somantri mendapat hukuman yang sama dengan Aulia. Se-
mentara Bunbunan dan Aslim dihukum empat tahun penjara dan denda Rp 200 juta subsider enam bulan kurungan. Majelis menjatuhkan hukuman berbeda karena menganggap peran Aulia dan Maman lebih besar daripada peran dua terdakwa lainnya. Putusan terhadap Aulia Pohan lebih berat daripada tuntutan tim penuntut umum yang menuntut keempat mantan pejabat BI itu empat tahun penjara. Keempat mantan pejabat BI itu terjerat dugaan penyelewengan dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) sebesar Rp 100 miliar pada 2003. Dana itu diduga digunakan untuk bantuan hukum para mantan pe-
jabat BI, yaitu para mantan Direksi BI, Hendro Budianto, Paul Sutopo, dan Heru Supraptomo. Mereka menerima bantuan masing-masing sebesar Rp 10 miliar. Selain itu, para terdakwa juga menyetujui memberikan dana Rp 25 miliar kepada mantan Gubernur BI Sudradjad Djiwandono dan Rp 13,5 miliar kepada mantan Deputi Gubernur BI Iwan R. Prawiranata. Selain itu, dana sebesar Rp 31,5 miliar YPPI diduga digunakan untuk pembahasan masalah Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan revisi UU BI di DPR. Hakim Hendra Yospin menyatakan, keempat terdakwa menyetujui penggunaan
dana YPPI melalui mekanisme Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 3 Juni 2003 dan 22 Juli 2003. Hendra Yospin menilai, seharusnya para terdakwa tidak menyetujui pemberian kepada para mantan pejabat BI. ‘’Apalagi pemberian itu hanya merupakan penggantian dari pengeluaran para mantan pejabat, jadi bukan sesuatu yang mendesak,’’ kata Hendra Yospin. Hendra juga menyatakan, seharusnya para terdakwa tidak menyetujui pemberian uang kepada anggota DPR untuk pembahasan masalah Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dan revisi UU BI. Hal. 19 Harus Dihentikan