HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
JUMAT PON, 30 JANUARI 2009
Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila
Folklor Bali Harus Diinventarisasi
Jakarta (Bali Post) KPK kembali membuat kejutan. Enam orang ditangkap karena diduga tengah melakukan transaksi suap di Hotel Ciputra, Grogol, Jakarta Barat, Kamis (29/1) kemarin. Para pelaku suap ini diduga pejabat di lingkungan Depnakertrans. Mereka pun langsung digiring ke gedung KPK untuk menjalani pemeriksaan.
WORKSHOP tentang HaKI yang digagas Departemen Luar Negeri RI bekerja sama dengan Bali Post, Rabu (28/1) malam, menyimpulkan betapa pentingnya perajin Bali bersama pemerintah menginventarisasi folklor yang dimiliki Bali secara turun-temurun. Hal ini penting agar desain yang telah menjadi milik masyarakat Bali tidak sampai dipatenkan oleh pihak luar. Workshop di gedung pers Bali K Nadha itu dihadiri sekitar 60 orang. Sebagian besar adalah perajin. Acara yang berlangsung sangat dialogis itu dipandu Direktur Eropa Barat Deplu RI Dewa Made Juniarta Sastrawan. Narasumber yang hadir dalam workshop itu, salah satunya adalah Direktur Kerja Sama dan Pengembangan Hak Kekayaan Intelektual Departemen Hukum dan HAM Ansori Sinungan. Ia menegaskan bahwa pemerintah berupaya melindungi hak-hak kekayaan intelektual milik masyarakat Indonesia seperti folklor-folklor dari pengklaiman pihak-pihak luar. Sementara itu, pihak perajin/seniman maupun UKM juga diharapkan lebih sadar untuk mendaftarkan produk-produk kreatif. ‘’Produk-produk yang potensial untuk ditiru oleh pihak luar, segera didaftarkan. Jangan nanti orang lain yang mendaftarkan, kita baru gigit jari, komplain dan berkata pemerintah tidak berorientasi kepada perajin,’’ katanya dan menambahkan, perjuangan pemerintah di Genewa sudah sangat maksimal untuk mempertahankan bagaimana agar produk-produk tradisional dan folklor itu dapat perlindungan. Terkait kepentingan itu, katanya, pemerintah juga makin memantapkan upaya-upaya perlindungan secara teritorial. Saat ini, pihaknya tengah menyusun Rancangan undang-undang (RUU) Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional untuk melindungi produk-produk budaya Indonesia. Hal.19 Data Akurat
Kabar penangkapan tersebut dibenarkan Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan M Jasin. Menurutnya, enam orang yang ditangkap itu sedang menerima suap. Namun, mengenai nilai suap serta proyek yang terkait dengan masalah ini, untuk sementara dirinya belum dapat membeberkannya.
2
DARI hasil riset, ternyata bermain video game bertema kekerasan merupakan salah satu pemicu terjadinya perilaku kekerasan pada diri seseorang yang memainkannya. ‘’Anak, remaja maupun orang dewasa muda yang main video game kekerasan secara bermakna menjadi lebih agresif setelah beberapa bulan dibandingkan dengan mereka yang tidak main video game kekerasan,’’ ujar dr. Robert Reverger, Sp.KJ.(K) dalam Seminar Pencegahan Tindak Kekerasan di Masyarakat, Kamis (29/1) kemarin yang digelar SMF Psikiatri RS Sanglah dan Persatuan Dokter Spesialis Kejiwaan Indonesia (PDSKJI) Bali di RS Sanglah.
5
PULUHAN kasus pencurian motor (curanmor) sepanjang tahun 2008 di Buleleng akhirnya terungkap satu per satu. Jajaran Satreskrim Polres Buleleng berhasil menangkap tiga pelaku yang diduga sebagai anggota sindikat curanmor di Bali Utara serta mengamankan 14 barang bukti berupa sepeda motor, Kamis (29/1) kemarin.
GAYA HIDUP
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418
Enam Pejabat Depnakertrans Ditangkap KPK
”Workshop’’ HaKI
KABUPATEN
NOMOR 163 TAHUN KE 61
SEJAK 1948
Terima Suap di Hotel Ciputra
OPSI
KOTA
20 HALAMAN
18
Mereka masih diperiksa secara intensif. ‘’Maaf, kami belum bisa banyak komentar. Tunggu saja, pasti nanti ada penjelasan dari kami soal penangkapan ini,’’ ujar Jasin singkat. Sikap yang sama juga ditunjukkan Kepala Humas KPK Johan Budi SP. Ia juga
peroleh informasi identitas serta jabatan dari keenam orang yang ditangkap KPK itu. Tetapi dari petugas KPK yang ikut melakukan penangkapan ini, diketahui bahwa mereka adalah pejabat di Depnakertrans. Satu dari mereka memegang posisi sebagai pimpinan proyek (pimpro). Seperti penangkapan sebelumnya, pimpinan KPK enggan membeberkan segala informasi yang berkaitan dengan aksinya. Hal.19 Batas Waktu
masih bungkam ketika ditanya identitas enam orang tersebut serta kasus yang menjadi latar belakang terjadinya suap ini. Mereka masih diperiksa di lantai enam (gedung KPK). ‘’Keterangannya masih terus didalami,’’ selorohnya ringan. Hingga kemarin sore, para awak media belum juga mem-
Total Uang Rp 100 Juta, Terbagi Dalam 17 Amplop SUAP yang kini menjerat pejabat di Depnakertrans ternyata berawal dari digelar rapat koordinasi (rakor) para kepala daerah di Hotel Ciputra pada Rabu-Kamis (29/1). Para kepala daerah ini memaparkan hasil laporan penggunaan dana dekonsentrasi 2008 dan setelah laporan itu mereka akan diberikan dana lagi untuk 2009. Pada raker hari pertama berjalan lancar. Memasuki hari kedua, rakor ditutup pada pukul 12.00 WIB. Hal.19 Pertemuan Informal
Korban Terpotong
JATUH - Sejumlah petugas melakukan penyidikan di lokasi jatuhnya helikopter Super Puma, Kamis (29/1) kemarin.
Prof. Astawa Langsung Ditahan Jakarta (Bali Post) Setelah dua kali mangkir, akhirnya Prof. Dr. Made Astawa Rai memenuhi panggilan Kejaksaan Agung. Mantan Deputi I Pengembangan Sumber Daya Kementerian Negara Percepatan Pembangunan Desa Tertinggal (PPDT) ini dimintai keterangan dalam statusnya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek penelitian fiktif yang merugikan negara Rp 4,4 miliar. Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) itu tiba di gedung bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (29/1) kemarin. Ia datang didampingi penasihat hukumnya. Selain Astawa, tim penyidik juga memeriksa dua tersangka lainnya yakni mantan Asisten Deputi I Urusan Teknologi Kemneg PPDT Sofyan Basri dan petinggi PT Exsa International (EI) Imam Hidayat. Menurut jampidsus Marwan Effendy, para tersangka itu diperiksa seputar penggunaan serta alasan penggunaan dana yang diambil dari anggaran Kemneg PPDT sebanyak Rp 4,4 miliar. Dana itu yang sebelumnya diklaim untuk melaksanakan proyek penelitian penyiapan data dan informasi spesial SDA bagi pembangunan ekonomi lokal. Astawa selaku kuasa pengguna anggaran itu, lanjut Marwan, mestinya bisa mengontrol penggunaan anggaran di level bawahnya. Tetapi justru ia ikut-ikutan menyelewengkan anggaran. Hal.19 Rutan Kejari
Heli Super Puma Terbalik
Dua Teknisi Tewas, Pilot Luka Parah Jakarta (Bali Post) Dua orang teknisi PT Pelita Air Service tewas dan seorang pilot luka berat ketika helikopter Super Puma mengalami kecelakaan di Lapangan Udara Pondok Cabe, Tangerang, Banten, Kamis (29/1) kemarin sekitar pukul 10.00 WIB. Menurut saksi mata, tiga korban itu terkena serpihan badan helikopter. ‘’Pilot luka parah dan tidak sadarkan diri,’’ ujar saksi itu. Saat kecelakaan, helikopter sedang menjalani perawatan rutin karena
hendak dipakai untuk terbang ke luar kota. ‘’Helikopter tidak sedang terbang atau take off. Helikopter masih di landasan kok,’’ ujarnya. Sementara posisi bangkai helikopter terbalik di landasan setelah oleng ke kiri dan ke kanan beberapa kali. Ketika baling-balingnya sedang dalam kecepatan penuh tiba-tiba helikopter oleng ke kanan dan kiri beberapa kali lalu balingbaling patah. Hal.19 Selidiki Kecelakaan
SBY Ungkap Keberpihakan Oknum TNI pada Pemilu 2004 Jakarta (Bali Post) Pemilu 2004 hampir lima tahun berlalu. Namun apa yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terasa sangat menarik terkait keberpihakan oknum TNI dan Polri. Presiden menceritakan pengalamannya pada Pemilu tahun 2004, ketika ada oknum pejabat TNI dan Polri yang mengeluarkan instruksi dalam satu forum pertemuan. Komandan satuan di lingkungan TNI itu melarang anggotanya memilih partai X, serta mengedarkan AD/ART dari partai X itu.
‘’Saya tahu, itu bukan kebijakan Panglima TNI waktu itu,’’ ungkap Presiden saat memberikan pengarahan kepada peserta Rapim Rakor TNI/Polri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (29/1) kemarin. Kasus serupa juga terjadi di Polri, bahkan dilakukan di tempat terbuka. Salah seorang pejabat Polri di kesatuannya memerintahkan jajarannya agar jangan memilih capres X dan sebaliknya mengharuskan masyarakat memilih capres lainnya. Hal.19 Anggota Polri
Bali Post/ade
Jakarta (Bali Post) Proses penyatuan berbagai bagian tubuh yang terbelah-belah dari Ahmad Suparja, jenazah korban kecelakaan heli, membutuhkan waktu berjam-jam. ‘’Kami memperkirakan jenazah Ahmad Suparja baru akan berhasil diselesaikan pada Kamis (29/1) sore sekitar pukul 17.00 WIB,’’ kata Kepala Humas RS Fatmawati, Atom Kadam. Atom memaparkan, jenazah Ahmad Suparja terbelah-belah dari bagian pangkal lengan hingga ke bagian pinggang. Selain itu, masih terdapat satu tangan dari korban yang hilang dan hingga kini masih dicari di lokasi kejadian. Ia juga mengemukakan, tim otopsi yang akan menyatukan bagian tubuh Ahmad Suparja dikepalai oleh pakar forensik dr. Andrean. Sementara korban tewas lainnya, Sri Setiobudi, kini telah dirapikan dan sedang disiapkan untuk dibawa ke rumah keluarganya. (ant)
Soal Buyan
Anantara Siap Mundur KUATNYA penolakan komponen masyarakat Bali terhadap eksploitasi di Danau Buyan membuat PT Anantara kembali pikir-pikir. Tetapi kalau penolakannya sangat kuat, mereka tidak memasalahkan untuk tidak menanam modal di kawasan tersebut. Dari perbincangan dengan Komisaris PT Anantara Lilia Sukotjo, Kamis (29/1) kemarin, terungkap bahwa pihak manajemen PT Anantara masih pikir-pikir apakah melanjutkan rencana pengembangan kawasan tersebut atau membatalkan niatnya untuk mengurus perizinan ke Menteri Kehutanan untuk mengelola hutan sekitar 600 hektar. ‘’Kami masih pikir-pikir. Persoalan ini masih dibicarakan di internal,’’ katanya melalui telepon. Lilia mengakui tidak menyangka wacana pengelolaan kawasan Danau Buyan menyentuh pada hal-hal yang sangat sensitif. Karena itu pihaknya tak mau berbicara dulu kepada publik seputar respons penolakan masyarakat Bali seputar rencana pengembangan kawasan Danau Buyan. ‘’Tolong beri kami waktu untuk membicarakan masalah ini di dalam dulu,’’ katanya. Apakah penolakan komponen masyarakat Bali yang sangat kuat atas rencana pengembangan Danau Buyan akan menjadi pertimbangan? ‘’Okelah kalau penolakannya sangat kuat, kami tidak apa-apa tidak berada di situ,’’ katanya. Namun pertanyaannya, siapa yang bertanggung jawab memperbaiki kehidupan masyarakat petani selanjutnya? ‘’Terus terang pertanyaan ini sangat mengganggu benak kami,’’ kata Lilia. Sebab, dari obrolan dengan para petani strawbery di Pancasari, mereka mengharapkan bantuan investor untuk mengangkat kehidupan ekonominya melalui pertanian organik. Ini kan sebuah persoalan yang mesti dipecahkan. (029)
Lingkungan
Bukit Mimba Amburadul
MENGHIAS dan mendesain rumah bisa dilakukan dengan banyak cara. Elemenelemennya pun banyak yang bisa dikreasikan. Dinding dalam interior rumah, misalnya. Dinding bukanlah semata-mata pembatas ruangan, namun juga bisa dikreasikan menjadi lebih dekoratif agar dapat mempercantik tampilan ruangan. Apa saja yang perlu diperhatikan?
BUKIT Mimba, Karangasem yang diobrak-abrik proyek Hotel Chateau de Bali (CDB) kini makin merana. Proyek hotel berbintang itu kini sudah sepi aktivitas. Sementara sisa galian masih menumpuk di beberapa tempat. Alat berat yang dulu mengeruk bukit, Kamis (29/1) kemarin sudah tak tampak lagi di lokasi. Aktivitas pekerja juga hampir tak ada. Perbekel Padangbai Kadek Aris Suyasa mengakui proyek milik PT Chateau de Bali itu dihentikan sejak muncul pro dan kontra. ‘’Sejak ribut-ribut lalu, aktivitas melambat lantas berhenti sementara.
Barangkali investornya masih menunggu izin,’’ katanya. Kata dia, lokasi CDB berada di luar kawasan efektif pariwisata (KEP). Sehingga guna mendapatkan izin mesti ada perubahaan Perda RTRW Kawasan Wisata Candidasa dulu, yang juga mewilayahi Padangbai. Sementara proyek investasi Hotel Panorama yang bersebelahan dengan CDB sudah tepat berada di dalam KEP di kawasan Bukit Mimba. Namun, proyek Hotel Panorama meski sudah pas berada di kawasan efektif pariwasata, aktivitas pekerjaan proyeknya juga melambat. ‘’Barangkali
karena krisis global,’’ jelas Aris. Di Bukit Mimba ada dua proyek pembangunan hotel yakni CDB dan Panorama. Hotel yang terakhir ini, lokasinya bersebelahan yakni di selatan CDB, lebih tinggi di Bukit Mimba. Menurut Asisten Sekdakab Karangasem I Wayan Artha Dipa, S.H. beberapa waktu lalu, proyek Hotel Panorama izinnya sudah lengkap. Selain sudah melakukan perataan lahan bukit (strapping), juga sudah membangun dan saat ini baru sebatas tembok gedung. Sementara untuk izin operasi hotel khususnya hotel berbintang, kewenangan ada di provinsi. (bud)
Bali Post/bud
SEPI AKTIVITAS - Proyek Hotel Chateau de Bali di Bukit Mimba Padangbai tampak sepi aktivitas.