Bali Post
HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 16 AGUSTUS 1948 PERINTIS: K. NADHA
Pengemban Pengamal Pancasila
MINGGU WAGE, 31 MEI 2009
Warga Inggris Jadi Korban Miras Oplosan Denpasar (Bali Post) Korban tewas akibat minuman keras (miras) Sabtu (30/5) kemarin, bertambah dua orang. Salah satu dari korban meninggal merupakan warga asal Inggris, Alan Colin (59), yang tinggal di Banjar Tibubeneng, Canggu. Satu lagi Bernadus Darmawan (31) warga BTN Canggu, Permai. Alan datang ke RS Sanglah dalam kondisi kritis dan sempat mengalami kejang-kejang sekitar pukul 11.00 wita. Namun meski sudah berusaha ditolong
oleh tim dokter dan sempat mendapatkan bantuan pernapasan, nyawa Alan tidak bisa diselamatkan. Ia meninggal sekitar pukul 12.00 wita. Menurut keterangan istrinya, Sumarni, suaminya memang mempunyai kebiasan minum arak orange. ‘’Dia memang suka minum arak orange. Dia sempat muntahmuntah,’’ ujar Sumarni. Menurutnya, sang suami memang punya penyakit batuk dan sudah tiga hari ini tidak enak badan. Meski dinyatakan belum meminum arak orange yang dibelinya, namun sekitar
pukul 05.00 wita, Sabtu (30/ 5) kemarin, Sumarni melihat suaminya muntah-muntah bercampur darah. ‘’Ia juga mengeluh kalau pandangannya kabur. Namun meski sudah muntah-muntah, ia tetap tidak mau dibawa ke dokter. Sampai akhirnya siang tadi kondisinya makin buruk,’’ ujarnya. Dari informasi yang didapatkan Bali Post secara klinis Alan menderita gejala keracunan metanol. Ia meninggal sekitar pukul 12.00 wita dan hingga kemarin, jenazahnya masih dititipkan di Kamar Jenazah RS Sang-
lah. Selain dua korban meninggal, empat pasien dengan gejala keracunan metanol masih dirawat di RS Sanglah. Tiga pasien itu yaitu Made Juliana (37) warga Jalan Tukad Nyali Sanur, Nyoman Bujana (31) warga Jalan Imam Bonjol, dan Wayan Arinarta (49) warga Banjar Jempiring Mengwi, Badung masuk Jumat (29/5) dan satu pasien yakni Lia Lestari warga Pulau Serangan Denpasar masuk RS Sanglah Sabtu (30/ 5) kemarin. Hal.19 20 Meninggal
20 HALAMAN SEJAK 1948
Online :http://www.balipost.co.id http://www.balipost.com E-mail: balipost@indo.net.id HARGA LANGGANAN Rp. 60.000 ECERAN Rp 3.000
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418
Miras Sangat Mudah Didapatkan
BPM/dok
MIRAS - Miras lokal dan berlabel sangat mudak didapatkan di masyarakat.
Chelsea Akhiri Puasa Gelar
London Frank Lampard menjadi pahlawan Chelsea pada final Piala FA di Stadion Wembley, Minggu dini hari (31/5). Gol dari gelandang Inggris ini memastikan The Blues menang 2-1 atas klub sesama Liga Utama Inggris, Everton. Gelar ini merupakan yang pertama bagi Chelsea sejak mengalahkan Manchester United pada final Piala FA 2007. Klub London ini juga terhindar dari petaka mengakhiri dua musim beruntun tanpa gelar. Lebih dari itu, trofi ini menjadi kado perpisahan yang indah untuk pelatih Guus Hiddink. Arsitek Belanda ini akan meninggalkan Stamford Bridge di akhir musim untuk kembali menangani timnas Rusia secara penuh. Everton memulai pertandingan dengan lebih baik. The Toffees sudah berhasil membobol gawang Chelsea yang dikawal Peter Cech saat pertandingan baru berjalan 25 detik. Lewat kemelut yang terjadi di kotak penalti, Louis Saha melepaskan tendangan voli kaki kiri yang tak bisa dijangkau Cech. Chelsea harus menunggu hingga menit ke-21 untuk menciptakan gol balasan. Striker Didier Drogba yang mencetak gol kemenangan atas United pada final 2007, kali ini sukses membobol gawang Tim Howard dengan menanduk umpan Florent Malouda dari sisi kiri lapangan. Hal.19 Sempat Mendominasi
BPM/ade
SALAMAN- Untuk pertama kalinya Megawati-SBY bersalaman pasca-Pemilu 2004. Kedua capres ini bertemu saat pengundian nomor urut kandidat presiden dan wapres di KPU Sabtu (30/5) kemarin.
Mega - SBY
Bersalaman Tanpa Bicara Jakarta (Bali Post) KPU berhasil mencairkan kebekuan hubungan Megawati dan SBY. Ini terlihat pada agenda pengundian nomor urut kandidat presiden dan wapres yang berlangsung di gedung KPU, Jakarta, Sabtu (30/5) kemarin. Saat itu, SBY dan Megawati untuk pertama kalinya bersalaman, namun tanpa dilanjutkan dengan pembicaraan.
BPM/afp
TROFI-Pemain Chelsea merayakan kemenangan setelah meraih trofi piiala FA, Minggu dini hari.
2
dalam melaksanaan tugasnya selama dua tahun terakhir mampu menyelamatkan uang negara Rp 34 miliar. Sebagian besar dana tersebut berasal dari APBD. Selain uang sebesar itu, BPKP masih terus melakukan upaya-upaya untuk menekan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan keuangan negara.
HIBURAN
PEREDARAN miras bebas dijual di masyarakat ternyata bukan isapan jempol. Berdasarkan penyusuran di masyarakat, miras memang mudah didapatkan. Selain miras berlabel, arak api merupakan minuman laris manis terutama diburu oleh peminum yang berkantong tipis. Selain itu, bir merupakan alternatif kedua di samping berbagai jenis miras dengan harga miring. Miras jenis arak api memang banyak dijual di warungwarung kecil. Jenis ini memang laris manis sehingga banyak pedagang yang mengecer dalam bentuk ke-
masan botol minuman atau plastik tanggung. Yang meminum pun biasanya lebih banyak yang berkantong tipis dan mabuk di pinggir jalan atau balai banjar. Kematian sejumlah peminum arak oplosan ternyata tidak menyurutkan niat banyak warga untuk menenggak arak api ini. Walau pedagang sedikit waswas dengan berita kematian sejumlah warga itu, namun banyak yang masih menjual arak walau dengan sedikit sembunyi-sembunyi. Hal.19 Miras Berlabel
Mega dengan Kode Jempol
OLAH RAGA
DAERAH
NOMOR 279 TAHUN KE 61
18
Sebelum pengundian, SBYMega bersalaman dalam suasana yang agak datar. Pertemuan ini menyebabkan keduanya harus hadir. Maklum, kedua tokoh ini sejak lima tahun tidak berbicara dan kerap saling menyerang. Tetapi untuk salaman yang kedua kalinya usai mengundian, sikap Megawati dengan SBY tidak lagi sedingin seperti saat pertama kali bertemu SBY. Keduanya sempat melempar senyum.
Ketua DPP Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, mengatakan jabat tangan SBY dan Mega merupakan pertanda baik. “Kesempatan jabat tangan ini yang pertama dalam lima tahun, di mana Mega bersedia jabat tangan dengan SBY. Semoga pertanda baik, menjelang Pilpres pemimpin saling berjabat tangan bersilaturahim sehingga Pilpres berlangsung damai,” kata Andi. Meskipun saling bersaing
dan berkompetisi, ujar Andi, para capres diharapkan bisa mempertontonkan suasana dan iklim politik yang sejuk dengan saling bersilaturahim. Seperti diketahui, hubungan SBY dan Mega memburuk ketika SBY mundur dari Kabinet Gotong Royong pada masa pemerintahan Mega. Kemudian, SBY justru maju sebagai pesaingnya pada Pemilu 2004 dan keluar sebagai pemenang.
Nomor Urut Dalam pengundian tersebut, Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto ditetapkan sebagai pasangan capres-cawapres dengan nomor urut satu (1) untuk Pilpres yang digelar Juli mendatang. Sedangkan nomor urut dua (2) diperoleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Nomor urut tiga (3) disandang pasangan Jusuf KallaWiranto. Hasil ini digunakan para kandidat dalam kampanye dan dicetak dalam kertas suara dalam Pilpres nanti. Hal.19 SK KPU
SBY-JK Janji Tak Saling Fitnah Jakarta (Bali Post) Menjelang kampanye Pilpres, suasana di kancah politik mulai memanas. Capres Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, mengingatkan puluhan parpol yang menjadi pendukungnya, agar bersikap sportif dalam kampanye Pilpres. Mereka diminta tidak boleh memfitnah lawan. ‘’Jangan memfitnah kompetitor kita. Tidak perlu melakukan black campaign,’’ kata capres incumbent ini. Menurutnya, ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam kampanye nanti yakni politik bersih, cerdas, dan santun. Hal.19 Amanat Rakyat
BPM/sep
UNDIAN- Pasangan Cappres-Cawapres SBY-Boediono menunjukkan hasil undian nomor urut 2 sedangkan pasangan JK-Wiranto menunjukkan nomor urut 3.
BPM/sep
NOMOR - Mega-Prabowo menunjukkan nomor urut 1.
Nomor Cantik Bukan Keberuntungan Jakarta (Bali Post) Peserta Pilpres 2009 telah mendapatkan nomor urutnya masing-masing. Perolehan nomor urut tersebut tidak akan berpengaruh apa-apa pada saat kampanye. “Sangat tidak berpengaruh,” ujar pengamat politik, Bima Arya, Sabtu (30/5) kemarin. Bagi Bima, setiap nomor memiliki artinya masingmasing. Nomor tersebut, tambah Bima, juga bisa saja diartikan berbeda-beda. Sebagai contoh, Mega-Prabowo yang mendapat nomor urut 1 bisa saja diartikan kemenangan. Pasangan SBYBoediono dengan nomor 2, membentuk lambang victory. Sementara pasangan JK-Wiranto dengan nomor 3, disebut oleh tim suksesnya sebagai presiden masa depan. Direktur Eksekutif Charta Politica ini tidak percaya dengan pengaruh sebuah nomor. Nomor yang dianggap cantik justru terkadang tidak membawa keberuntungan. “Lihat saja Hanura (nomor 1) dalam Pileg, PAN (nomor 9), kalau berpengaruh seharusnya mereka juara dong,” tutupnya. Hal.193 Tempat Kumuh
Dewan Badung Jelang Lengser
Bukan karena Prestasi
Menjelang lengser, kinerja dan tingkah polah anggota DPRD Badung perlu mendapat sorotan. Hal ini ditunjukkan dari sejumlah tugas dan fungsi anggota wakil rakyat Badung yang belakangan ini kerap terganggu masalah yang cenderung mengarah kepentingan pribadi. Beberapa indikatornya yakni sejumlah anggota DPRD Badung belakangan ini yang jarang ngantor, namun jadwal kunjungan kerja (pelesir) yang padat.
SOAL kocek apalagi menyangkut perolehan uang purnabakti, anggota DPRD Karangasem tak ada yang mau buka suara. Mereka lebih memilih berhati-hati. Salah seorang anggota DPRD Karangasem Ir. Nyoman Wijaya Kusuma, dihubungi Sabtu (30/5) kemarin di Amlapura, mengaku tak mengetahui pasti berapa dana purnabakti yang bakal diterimanya. Dia mengatakan soal penggajian dan ketentuan uang purnabakti itu diatur PP 37. Namun berapa kali uang representasi, Wijaya Kusuma asal Bebandem, Karangasem itu mengaku tak tahu. ‘’Saya tak tahu berapa kali uang representasi, coba tanyakan kepada Pak Sekwan,’’ katanya. Sementara itu, anggota DPRD lainnya Nyoman Oka Antara beberapa waktu lalu mengatakan uang purnabakti untuk DPRD kabupaten kali ini relatif sangat kecil. Tak seperti periode 1999/2004 yang mencapai Rp 100 juta untuk yang bertugas lima tahun. Uang itu pada anggota DPRD periode 2004/2009 mengacu ketentuan yang ada yakni PP 37 total hanya memperoleh sekitar Rp 8 juta untuk lima tahun. Bagi Wijaya Kusuma, sulit menilai antara besaran uang purnabakti yang bakal diterima jika dibandingkan dengan kinerjanya. Soalnya, itu sangat relatif bagi tiap anggota Dewan. Hal.19 Diterima dengan Ikhlas
Malas Rapat, Pelesir Padat, Ngotot Dana Purnabakti
atau penampilan Atiqah Hasiholan sebagai pelacur dalam film “Jamila dan Sang Presiden” banyak dipuji pengamat film. Namun, hal itu belum juga membuatnya tergelitik untuk main di banyak film. Ia juga mengaku bukan tipe orang yang suka pilihpilih peran. “Kita harus bisa menampilkan sosok karakter yang tepat,” katanya. Lalu, jika memang diperlukan, benarkah ia juga siap beradegan buka-bukaan?
Jakarta (Bali Post) Capres Megawati Soekarnoputri bersama pasangannya cawapres Prabowo Subianto memperoleh nomor urut satu pada Pemilu Presiden 2009. Ia mengatakan semua nomor urut sama saja karena yang terpenting adalah kerja tim untuk memenangkan Pilpres. “Nomor urut buat saya sama saja. Yang penting kerjanya,” kata Megawati yang juga Ketua Umum PDI-P, Sabtu (30/5) kemarin di Jakarta, saat hendak bertolak menuju Bali. Menurutnya, dengan mendapat nomor urut satu, para pemilih akan lebih mengingat nomor itu dan mudah mengacungkan kode jempol untuk menunjukkan nomor satu. “Mungkin orang lebih mudah mengingat. Apa-apa paling jempol,” kata Megawati. Ditanya apakah jempol akan menjadi slogan pasangan Megawati-Prabowo Subianto, Megawati mengatakan justru pendukungnya sudah menunjukkan jempol saat pemilihan nomor urut di KPU. “Mungkin itu yang nanti dipakai untuk mengingat,” katanya. Selama perjalanan mulai dari bandara dan juga di dalam pesawat, kader PDI-P yang mendampingi Megawati, berkalikali mengacungkan jari jempolnya untuk menunjukkan nomor satu. “Jempol, nomor satu,” kata salah satu dari mereka. Di Bali Sabtu malam, Megawati kembali menegaskan bahwa dirinya memiliki darah keturunan Bali. “Saya mempunyai darah Bali dari ayah saya,” kata Megawati di hadapan para seniman di Tanah Lot. Ia mengungkapkan rasa seninya dengan menghargai seni dan budaya Bali. Ia pun berpesan agar masyarakat Bali menjaga seni dan budayanya. Selanjutnya, Minggu (31/5) ini, akan melakukan kunjungan ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur. (net/ant)
BPM/dok
I Gde Adnyana
Wayan Suardana
DUA orang anggota Dewan Badung yang belakangan mendapat sorotan karena jarang ngantor yaitu A.A. Kusuma Wijaya dan Wayan
Suardana. Keduanya sempat menjadi bahan pembicaraan anggota Dewan Badung lainnya karena jarang nongol di kantor. Konon, keduanya
membawa lari uang panas Rp 3 miliar dari proyek Puspem Badung. Namun belakangan, kedua anggota Dewan ini menampik tudingan tersebut. Mereka mengaku saat ngantor, justru anggota lainnya yang tidak hadir. Untuk membuktikannya, mereka berdalih sulit, karena absensi anggota Dewan Badung akhirakhir ini ditiadakan. Malasnya anggota Dewan Badung lainnya juga terlihat saat menghadiri sejumlah rapat penting. Pada salah satu rapat pleno pada Mei ini, masalah minimnya kehadiran anggota Dewan sempat mendapat sorotan Ketua DPRD Badung I Gde Adnyana dan Ketua BK Wayan Sandra. Hal.19 Sangat Kecewa